perlu teknis melalui karya tulis ilmiah...jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya...

26
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA NOMOR 445 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DI REKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN, Menimbang a. bahwa untuk meningkatkan aktivitas, kreativitas dan mendukung pengembangan minat menulis Karya T\rlis Ilmiah para gurt' darl pegawas Pendidikan Agama Kristen dipandang perlu memberikan dukungan melalui kompetisi penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi guru dan pengawas Pendidikan Agama Kristen; b. bahwa dalam rangka terwrrjudnya Pengawas Pendidikan Agama Kristen yang professional dan inovatif, maka perlu penetapan petunjuk teknis pengembangan profesi melalui penulisan Karya Tulis Ilmiah pengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK); c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan huruf (b) tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama tentang Petunjuk Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pengawas Pendidikan Agama Kristen; Mengingat 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OOT tentang Pendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769); 2 3 4

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMA

    NOMOR 445 TAHUN 2019TENTANG

    PETUNJUK TEKNIS PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENGAWASPENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DI REKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

    Menimbang a. bahwa untuk meningkatkan aktivitas, kreativitas danmendukung pengembangan minat menulis Karya T\rlisIlmiah para gurt' darl pegawas Pendidikan Agama Kristendipandang perlu memberikan dukungan melaluikompetisi penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi guru danpengawas Pendidikan Agama Kristen;

    b. bahwa dalam rangka terwrrjudnya Pengawas PendidikanAgama Kristen yang professional dan inovatif, maka perlupenetapan petunjuk teknis pengembangan profesimelalui penulisan Karya Tulis Ilmiah pengawasPendidikan Agama Kristen (PAK);

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf (a) dan huruf (b) tersebut di atas,dipandang perlu menetapkan Keputusan DirekturJenderal Bimbingan Masyarakat Kristen KementerianAgama tentang Petunjuk Teknis Penulisan Karya TulisIlmiah Pengawas Pendidikan Agama Kristen;

    Mengingat 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Gurudan Dosen (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 nomor 157, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4586);Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan, sebagaimana telahbeberapa kali diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 TentangStandar Nasional Pendidikan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2OOT tentangPendidikan Agama dan pendidikan Keagamaan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4769);

    2

    3

    4

  • 5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentengGuru sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 19 Tahun 2Ol7 Tentang PerubahanAtas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tal:un 2OO8Tentang Guru (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 6058);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 9 1, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4864);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 TentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O10Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5 105) sebagaimana telah diubahdengaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor17 Tahun 2OlO Tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentangPenilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77);

    9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentangOrganisasi Kementerian Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 20 1 5 Nomor 8);

    10. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentangKementerian Agama (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 168);

    11. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentangPenguatan Pendidikan Karakter (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2017 Nomor 195);

    12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikanoleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

    13. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomorse6);

    14. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2Ol2tentang Pendidikan Keagamaan Kristen sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor27 Tahun 2016 tentang Pendidikan Keagamaan Kristen(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor886);

    15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor143 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis FelaksanaanJabatan Fungsional pengawas Sekolah dan AngkaKreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2OI4 Nomor 1677);

  • 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 2 1 Tahun 20 16 tentangStandar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 20 16 Nomor 954);

    17. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 23 Tahun 20 16 tentangStandar Penilaian Pendidikan (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 897);

    18. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentangKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran padaKurikulum 2Ol3 pada Pendidikan Dasar danPendidikan Menengah (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 971);

    19. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor1a9s);

    20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru,Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2018 Nomor 683);

    21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32lPMK.O2l2Ol8tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran2019;

    22. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatKristen Kementerian Agama Nomor 288 Tahun 2018tentang Penetapan Kurikulum Sekolah MenengahPertama Teologi Kristen;

    23. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatKristen Kementerian Agama Nomor 290 Tahun 20 1gtentang Penetapan Kurikulum Sekolah Dasar TeologiKristen;

    24. Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan MasyarakatKristen Kementerian Agama Nomor 56 Tahun 2O1gtentang Penetapan Kurikulum 2013 Sekolah MenengahTeologi Kristen;

    MEMUTUSKAN:

    KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGANMASYARAKAT KRISTEN TENTANG PETUNJUK TEKNISPENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PENGAWASPENDIDIKAN AGAMA KRISTEN.Menetapkan petunjuk Teknis penulisan Karya Tulis IlmiahPengawas pendidikln Agama Kristen.

    Petunjuk Teknis penulisan Karya Tulis Ilmiah pengawasI:*l9l!"" Agama Kristen sebagaimana dimaksua dalamDIKTUM SATU merupar

  • KETIGA

    KEEMPAT

    Dengan ditetapkannya Petunjuk Teknis sebagaimanadimaksud sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM SATUmaka setiap penulisan/publikasi Karya Tulis IlmiahPengawas Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan penilaianoleh Tim penilai berpedoman pada Petunjuk Teknis ini.

    Petunjuk Teknis ini beriaku sejak tangalApabila terdapat kekeliruan di kemudiandilakukan perbaikan sebagaimana semestinya.

    ditetapkan.hari akan

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 17 September 2019

    REKTUR JENDERALMBINGAN MASYARAKAT KRI STEN,

    t OMAS PENTURY (

    I

  • LAMPIRANKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRI STENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 445 TAHUN 2019TENTANGPETUNJUK TEKNIS PENULISAN KARYATULIS ILMIAH PENGAWAS PENDIDIKANAGAMA KRISTEN

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

    Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 1 Tahun 20 10 yang telahmengalami perubahan dengan Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentangJabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya pada pasalPasal 19 bahwa mulai Pengawas Sekolah Muda, pangkat Penata,golongan ruang III/c sampai dengan Pengawas Sekolah Utama, pangkatPembina Utama Madya, golongan ruang IV/d yang akan naik pangkatdipersyaratkan perolehan angka kredit harus berasal dari kegiatanpengembangan profesi.

    Pengembangan profesi pengawas sekolah terdiri atas KaryaTulis/Karya Tulis Ilmiah (hasil penelitian di bidang pendidikanformal/ pengawasan, gagasan/ tinjauan tlmidn I best practice, danpenerjemahan/ saduran bidang pendidikan formal/ pengawasan), danKarya Inovatif (karya sains/ teknologi tepat guna, karya seni, danpen1rusunan Juknis standar/Juknis).

    Sebagian besar pengawas Pendidikan Agama Kristen (pAK) yang akannaik pangkat ke jenjang satu tingkat 1ebih tinggi mengalami hambatandalam pemenuhan perolehan angka kredit dari unsur pengembanganprofesi.

    Untuk itu Pengawas Pendidikan Agama Kristen harus melaksanakanpengembangan profesi sesuai dengan peraturan yang berlaku makadisusunlah Petunjuk reknis (Juknis) penulisan Karya Tulis IlmiahPengawas Pendidikan Agama Kristen.

    B. TujuanJuknis Penulisan Karya T\rlis Irmiah pengawas pendidikan Agama

    Kristen ini dimaksudkan untuk menjadi Juknis bagi pengaw^. "pnx,dalam melaksanakan penurisan Karya Tulis Irmiah, aa" pilrJr. iain yangberkepentingan daram melaksanakan penilaian angka kre-dit p..rgr*r".Juknis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

    1 . memberikan acuan standar dalam pengelolaan penilaian kinerjapengawas PAK;

    2. memberikan acuan dalam meny,usun karya tulis ilmiah; dan3. membuat karya inovatif. -

  • C. SasaranSasaran Juknis Penulisan Karya T\rlis Ilmiah Pengawas PAK adalah

    sebagai berikut:1. Direktorat pada Kementerian Agama yang menangani pengawas PAK;2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;4. Pengawas Pendidikan Agama Kristen; dan5. Tim penilai angka kredit jabatan fungsional pengawas.

    D. Ruang LingkupRuang lingkup Juknis Penulisan Karya T\rlis Ilmiah pengawas

    Pendidikan Agama Kristen yang terdiri dari:1. Pen5rusunan karya tulis ilmiah: Laporan hasil penelitian di bidang

    pendidikan formal/pengawasan, gagasan/tinjauan ilmiahlbestpractice, dan penerjemahan/saduran bidang pendidikanformal/pengawasan), dan

    2. Pembuatan karya inovatif: karya sains/teknologi tepat guna, karyaseni, dan penyusunan Juknis standar/Juknis.

  • A

    BAB IIPENGERTIAN UMUM

    PengertianDalam Juknis ini yang dimaksud dengan:1. Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional

    yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab danwewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik danmanajerial pada satuan pendidikan;

    2. Pengawas Sekolah adalah Pengawas Sekolah/Madrasah yangberstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenanguntuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial padasatuan pendidikan;

    3. Pengawas Sekolah yang dimaksud pada porn 2 adalah PengawasSatuan Pendidikan Keagamaan Kristen dan Pengawas PendidikanAgama Kristen.

    4. Pengawas Sekolah Keagamaan Kristen adalah Pengawas PendidikanAgama Kristen yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberitugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabatyang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik danmanajerial pada Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen;

    5. Pengawas Pendidikan Agama Kristen adalah Guru Pendidikan AgamaKristen berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditugaskan olehpejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan,penyelenggaraan, pendidikan agama Kristen pada sekolah.

    6. Satuan Pendidikan adalah Taman Kanak-Kanak (TK), SekolahDasar/Sekolah Dasar Teologi Kristen (SD/SDTK), Sekolah MenengahPertama/ Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMp/SMPTK),Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Agama Kristen/SekolahMenengah Teologi Kristen (SMA/SMAK/SMTK), Sekolah MenengahKejuruan (SMK), Pendidikan Luar Biasa (pLB) atau bentuk lain yingsederajat;

    7. Pendidikan luar biasa adalah satuan pendidikan khusus (TKLB,SDLB, SMPLB, dan SMALB);

    8. Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas Sekolah dalammeny'usun program pengawasan, melaksanakan programpengawasan, mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan,dan pembimbingan dan pelatihan profesional guruf

    9. Pengembangan profesi pengawas Sekolah iaahh kegiatan yangdirancang Pengawas Sekolah dalam rangka pengembangan i-;pengetahuan, teknologi, seni, sikap dan ketErampilln untukpeningkatan profesionarisme maupun dalam rangka menghasilkansesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan sekolah.

    10. Karya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan/atau seni yang bermaniaat bagi pendidikun iu.r7ri",masyarakat;

    ll.Prestasi kerja Pengawas Sekolah adalah hasil kerja yang dicapaiPengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas pokoi ar" Ir.rggr.rgjawabnya; dan

    12. Kriteria penilaian adalah ukuran minimal yang digunakan dalammenilai prestasi kerja pengawas Sekolah ".b"g.i dasar untukpenetapan angka kredit;

  • B. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Pengawas Pendidikan Agama KristenSesuai dengan BAB V Pasal 12 Peraturan Menteri Pendayagunaan

    Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 21 Tahun 2O1O Unsur dansub unsur kegiatan Pengawas Sekolah yang dinilai angka kreditnyaadalah:1. Pendidikan, meliputi:

    a. mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh gelar I ijazah;b. pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional calon Pengawas

    Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan danPelatihan (STTPP); dan

    c. mengikuti diklat fungsional Pengawas Sekolah serta memperolehSTTPP.

    2. Pengawasan akademik dan manajerial, meliputi:a. Peny'usunan program;b. Pelaksanaan program:

    1) melaksanaan pembinaan Guru dan/atau kepala sekolah,2) memantau pelaksanaan delapan Standara Nasional Pendidikan,dan3) melaksanakan penilaian kinerja guru dan/atau kepala sekolah.

    c. Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan1) melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan

    pada sekolah binaan, dan2) mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan di tingkat

    kabupaten / kota/ provinsi.d. Membimbing dan melatih profesional Guru:

    1) menyrrsun program pembimbingan dan pelatihan professionalGuru dan/atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dansejenisnya,

    2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional gurudan/atau kepala sekolah,

    3) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolahdalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasandan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan system informasi danmanajemen,

    4) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan professionalguru dan/ atau kepala sekoiah,

    5) membimbing pengawas sekolah muda dan/atau pengawasmadya dalam melaksanakan tugas pokok,

    6) melaksnakan pembimbingan dan pelatihan professional gurudan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

    e. Pelaksanaan tugas kepengawasan di daerah khususMelaksanakan tugas kepengawasan di daerah yang terpencil atauyang terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yangterpencil, daerah perbatasan dengan negara 1ain, daerah yangmengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yangberada dalam keadaan darurat lain.

    13. Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah adalah tim yangdibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkanangka kredit dan bertugas menilai prestasi kerja pengawas sekolah.

    14. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau yang terbelakang,daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerahperbatasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencanaalam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaandarurat lain.

  • 3. Pengembangan profesi, meliputi:a. meny'Llsun karya tulis ilmiah; danb. membuat karya inovatif.

    4. Penunjang tugas Pengawas Sekolah, meliputi:a. peran serta seminar/ lokakarya di bidang pendidikan formal

    kepengawasan sekolah;b. keanggotaan dalam organisasi profesi;c. keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan fungsional

    Pengawas Sekolah;d. melaksanakan kegiatan pendukung pengawasan sekolah;e. mendapat penghargaanltanda jasa; danf. memperoleh gelar ijazah yar.g tidak sesuai dengan bidang yang

    diampunya.

    C. Pengembangan Profesi Pengawas Pendidikan Agama KristenPengembangan profesi Pengawas Sekolah adalah kegiatan yang

    dirancang Pengawas Sekolah dalam rangka pengembangan ilmupengetahuan, teknologi, sikap dan keterampilan untuk peningkatanprofesionalisme maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yangbermanfaat bagi pendidikan sekolah.1. Menyusun karya tulis dan atau Karya T\rlis Ilmiah di bidang

    pendidikan formal/ pengawasana. Membuat karya tulis/Karya T\rlis Ilmiah di bidang pendidikan

    formal/pengawasan yang dipubikasikan meliputi:l)dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

    nasional2l dalam bentuk makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    b. Membuat karya tulis/Karya T\rlis Ilmiah di bidang pendidikanformal/pengawasan yang tidak dipublikasikan meliputi:1) dalam bentuk buku2) dalam bentuk makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    c. Membuat karya tulis/Karya T\rlis Ilmiah di bidang pendidikanformal/ pengawasan hasil gagasan sendiri yang dipublikasikanmeliputi:1) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

    nasional2) dalam makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    d. Membuat karya tulis/ Karya T[rlis Ilmiah di bidang pendidikanformal/pengawasan hasil gagasan sendiri yang tidakdipublikasikan1) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

    nasional2) dalam bentuk makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    e. Menyampaikan prasaran berupa gagasan tinjauan dan atau ulasanilmiah di bidang pendidikan formal/pengawasan dalam pertemuanilmiah.Makalah artikel ilmiah hasil gagasan adalah tulisan hasil gagasanyang dapat berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikanformal/ pengawasan di wilayah binaan sesuai dengan tupoksipengawas sekolah, yang telah dimuat pada jurnal ber-ISSN yangditerbitkan di tingkat provinsi (misalnya diterbitkan oleh LPMP,Dinas Pendidikan provinsi, Balai Diklat Keagamaan, KantorWilayah Kementerian Agama Provinsi, organisasi profesi di tingkatprovinsi, dan perguruan tinggi). Menyampaikan prasaran berupagagasan tinjauan, ulasan ilmiah, atau best practice di bidang

  • pendidikan formal/pengawasan dalam pertemuan ilmiah(internasional/ nasional/ regional/ lokal).Kriterianya adalah kerangka isi makalah prasaran mengikutiketentuan yang ditetapkan oleh panitia pertemuan ilmiah,setidakmya makalah tersebut mempunyai bagian-bagian isisebagai berikut:1) Bagian Awal: berisi judul, keterangan tentang kapan, dimana,

    dan pada macam kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebutdilakukan.

    2) Bagran Isi: (a) abstrak/ ringkasan, (b) paparan masalah utama,dan pada macam kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebutdilakukan.

    3) Bagian Akhir: memuat daftar pustaka.2. Penerjemahan/penyaduran buku dan atau Karya T\rlis Ilmiah di

    bidang pendidikan formal/ pengawasana. Menerjemahkan/menyadurkan buku di bidang pendidikan

    formal/pengawasan yang dipublikasikan:1) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

    nasional2) dalam bentuk makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    b. Menerjemahkan/menyadurkan buku di bidang pendidikanformal/pengawasan yang tidak dipublikasikan:1) dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara

    nasional2) dalam bentuk makalah ilmiah yang diketahui pimpinan unit

    3. Membuat karya inovatifKarya inovatif adalah karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/ataumasyarakat.a. Membuat karya sains/teknologi tepat guna:

    1) Katagori Kompleks2) Katagori Sederhana

    b. Menciptakan karya seni:1) Katagori Kompleks2) Katagori Sederhana

    c. Mengikuti pengembangan penJrusunan standar, Juknis, dansejenisnya:1) Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/Juknis dan sejenisnya

    pada tingkat nasional.2) Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/Juknis dan sejenisnya

    pada tingkat provinsi.

  • BAB IIIPENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS

    Untuk pengajuan penilaian angka kredit bukti fisiknya adalah bukuasli yang dengan jelas menunjukkan keterangan nama penerbit, tahunterbit, nomor ISBN, serta penjelasan tentang pengakuan ataupersetujuan dari BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan)Kementerian Pendidikan Nasional atau Pusat Kurikulum dan PerbukuanKementerian Pendidikan Nasional, yang umumnya ada pada sampulbuku.

    Bilamana persetujuan BSNP tersebut belum ada, maka harusdisertakan surat pernyataan bahwa buku tersebut telah lulus penilaiandari BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan) KementerianPendidikan Nasional atau Pusat Kurikulum dan Perbukuan KementerianPendidikan Nasional.

    Buku asli harus disyahkan oleh koordinator pengawas sekolah yangbersangkutan. Angka kredit untuk setiap buku hasil penelitian yang

    Peny,usunan karya tulis ilmiah merupakan bagian dari pengembanganprofesi yang dapat dibuat oleh Pengawas Pendidikan Agama Kristen dapatberbentuk pembuatan Karya Tulis/Karya Tulis Ilmiah di Bidang PendidikanFormai/Pengawasan meliputi: (1) kara tulis/ Karya Trrlis Ilmiah hasilpenelitian di bisdang pendidikan formal/pengawasan, (2) karya tulis/KaryaTulis Ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan forrnal lpengawasan, dan (3) prasaran berupa gagasan tinjauan dan atau ulasanilmiah, dalam pertemuan ilmiah (internasional/nasional/ regional/1okal)atau makalah best practice di bidang pendidikan formal/pengawasan.

    A. Karya tulis/Karya Tulis Ilmiah hasil penelitian di bidang pendidikanformal/ pengawasan1. Buku laporan hasil penelitian yang diterbitkan secara nasional

    Buku laporan hasil penelitian adalah karya tulis iimiah berbentukbuku yang berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan pengawassekolah pada bidang pendidikan formal/ kepengawasan di daerahwilayah binaan sesuai dengan tupoksinya. Penelitian tersebut dapatberupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), atau Penelitian TindakanKepengawasan yang lainnya.

    Kerangka isi buku laporan hasil penelitian, umumnya mengikutikerangka isi laporan penelitian. Laporan hasil penelitian setidaknyamempunyai kerangka isi yang terdiri dari bagian awal, bagian isi danbagian penunjang.

    Rincian dari ketiga bagian itu adalah sebagai berikut:a. Bagian Awal terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan

    disertai tanggal persetujuannya; kata pengantar juga disertai tanggalpen),usunan laporannya; daftar isi, daftar tabel, daftar gambar danlampiran, serta abstrak atau ringkasan.

    b. Bagian Isi umumnya terdiri dari 5 (lima) bab yakni:1) Bab Pendahuluan2l Bab Kaliar. I Tinjauan Pustaka3) Bab Metode Penelitian4) Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian,5) Bab Simpulan dan Saran.

    c. Bagian Penunjang yang terdiri dari sajian daftar pustaka danlampiran-lampiran pendukung isi laporan.

  • diterbitkan secara nasional adalah 12,5 (dua belas setengah) angkakredit-

    2. Makalah artikel hasil penelitian telah dimuat di jurnal ilmiah tingkatnasional.Makalah artikel ilmiah hasil penelitian adalah tulisan hasil penelitian

    dalam bidang pendidikan formal/kepengawasan di wilayah binaansesuai dengan tupoksi pengawas sekolah, yang dapat berupa penelitiantindakan sekolah atau penelitian kepengawasan yang 1ain, yang telahdimuat pada jurnal ber ISSN yang diterbikan di tingkat nasional(misalnya: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, lembaga yangbergerak di bidang pendidikan di tingkat nasional, organisasi profesitingkat nasional).

    Kerangka isi penulisan artikel hasil penelitian mengikuti ketentuandari jurnal penerbitnya. Namun pada umumnya sistematika penulisanartikel ilmiah hasil penelitian, adalah sebagai berikut:1) Abstrak2 PendahuluanJ Metode Penelitian4 Hasil dan Pembahasan5 Simpulan6 Daftar Pustaka dan Lampiran

    Untuk pengajuan penilaian angka kredit bukti fisiknya adalah jurnalilmiah asli yang menunjukan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan,susunan dewan redaksi dan editor, reviewer (mitra bestari) danketerangan yang menyatakan bahwa jurnal tersebut telah terakreditasisecara nasional. Jurnal ilmiah asli harus disyahkan oleh koordinatorpengawas sekolah yang bersangkutan. Angka kredit untuk setiapmakalah artikel hasil penelitian yang dimuat di jurnal terakreditasiadalah 6 (enam) angka kredit. Bila satu artikel ilmiah yang sama (atausangat mirip) dimuat di beberapa jurnah ilmiah, maka angka kredituntuk artikel tersebut hanya diberikan pada salah satu jurnal ilmiah.Namun, untuk dua judul artikel yang berbeda dimuat di nomor jurnalyang sama tidak dinilai kedua-duanya.

    3. Buku laporan hasii penelitian yang TIDAK diterbitkan secaranasionalBuku laporan hasil penelitian adalah karya tulis ilmiah berbentuk

    buku yang berisi laporan hasil penelitian yang dilakukan pengawassekolah pada bidang pendidikan formal l kepengawasan di daerahwilayah binaan sesuai dengan tupoksinya. Penelitian tersebut dapatberupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS), atau PenelitianKepengawasan yang lainnya.

    Kerangka isi buku laporan hasil penelitian, umumnya mengikutikerangka isi laporan penelitian. Laporan hasil penelitian setidaknyamempunyai kerangka isi yang terdiri dari bagian awal, bagian isi danbagian penunjang. Rincian dari ketiga bagian itu adalah sebagai berikut:Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuandisertai tanggal persetujuannya; kata pengantar juga disertai tanggalpen),Lrsunan laporannya; daftar isi, daftar label, daftar gambar danlampiran, serta abstrak atau ringkasan.Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:

    1) Bab Pendahuluan2) Bab Kajian I Tinjauan Pustaka3) Bab Metode Penelitian

  • 4) Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta5) Bab Simpulan dan Saran-Saran.

    Bagian Penunjang: Sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiranpendukung isi laporan.

    Untuk pengajuan penilaian angka kredit bukti fisiknya adalah bukuasli yang dengan jelas dapat menunjukkan keterangan nama penerbit,tahun terbit, nomor ISBN. Buku asli harus disyahkan oleh koordinatorpengawas sekolah yang bersangkutan. Angka kredit untuk setiap bukuhasil penelitian yang tidak diterbitkan secara nasional adalah 8(delapan) angka kredit.

    5. Makalah Laporan Hasil Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)Makalah laporan hasil penelitian adalah tulisan hasil penelitian

    daiam bidang pendidikan formal/kepengawasan di wilayah binaan yangsesuai dengan tupoksi pengawas sekolah, yang dapat berupa penelitiantindakan sekolah atau penelitian kepengawasan yang lain, disajikandalam bentuk laporan tidak diterbitkan, namun telah diseminarkandalam lingkup terbatas dan disimpan di salah satu perpustakaansekolah di wilayah binaannya.

    4. Makalah artikel hasil penelitian dimuat di jurnal ilmiah tingkatprovinsiMakalah artikel ilmiah hasil penelitian adalah tulisan hasil penelitian

    dalam bidang pendidikan formal/kepengawasan di wilayah binaan yangsesuai dengan tupoksi pengawas sekolah, yang dapat berupa penelitiantindakan sekolah atau penelitian tindakan kepengawasan yang lain,telah dimuat pada jurnal ilmiah ber ISSN yang diterbitkan di tingkatprovinsi (misalnya jurnal ber ISSN yang diterbitkan oleh LPMP, DinasPendidikan Provinsi, Organisasi Profesi tingkat Provinsi, dan PerguruanTinggi).Bila berupa artikel ilmiah, kerangka isi penulisan artikel hasil penelitianmengikuti ketentuan dari jurnal penerbitnya. Namun pada umumnyasistematika penulisan artikel ilmiah hasil peneiitian, adalah sebagaiberikut:o Abstrako Pendahuluano Metode Penelitiano Hasil dan Pembahasano Simpulano Daftar Pustaka dan LampiranBukti Fisik:

    Apabila berupa artikel di jurnal bukti Iisiknya berupa jurnal ilmiahasli yang menunjukan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunandewan redaksi dan editor (mitra bestari). Jurnal imilah asli harusdisyahkan oleh koordinator pengawas sekolah yang bersangkutan.Angka kredit untuk setiap makalah artikel hasil penelitian yang dimuatdi jurnal tingkat regional atau tingkat propinsi adalah 4 (empat) angkakredit.

    Bila satu artikel ilmiah yang sama (atau sangat mirip) dimuat dibeberapa jurnah ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanyadiberikan pada salah satu jurnal ilmiah. Namun, untuk dua judulartikel yang berbeda dimuat di nomor jurnal yang sama tidak dinilaikedua-duanya.

  • Makalah laporan hasil penelitian, kerangka isi atau format laporanhasil penelitian umumnya terdiri dari bagian awai, bagian isi dan bagianpenunjang.o Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judui; lembaran persetujuan

    disertai tanggal persetujuannya; kata pengantar juga disertai tanggalpenyusunan laporannya; daftar isi, daftar tabel, daftar gambar danlampiran, serta ahstrak atau ringkasan.

    o Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:Bab Pendahuluan yang menjeiaskan tentang Latar Belakang Masalah,Perumusan Masalah T\rjuan dan Kemanfaatan Hasil PenelitianBab Kajian / Tinjauan PustakaBab Metode PenelitianBab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian, sertaBab Simpulan dan Saran.

    o Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yangselangkap-lengkapnya (misalnya berupa Penelitian Tindakan Sekolahlampiran yang harus disertakan adalah program tindakan setiapsiklus, semua instrumen yang digunakan, contoh hasil kerja , contohisian instrumen, foto-foto kegiatan beserta penjelasannya, daftar hadirpada setiap tindakan, surat ijin penelitian, dan dokumen pelaksanaanpenelitian lain yang menunjang keaslian penelitian tersebut).Untuk diajukan penilaian bukti fisik berupa makalah laporan hasil

    penelitian yang dilengkapi dengan berita acara yang membutikan bahwahasil penelitian tersebut telah diseminarkan dalam lingkup terbatas.

    Berita acara tersebut paling tidak berisi keterangan tentang, waktu,tempat, daftar peserta, notulen seminar, dan dilengkapi dengan daftarhadir peserta. Berita acara ditandatangi oleh panitia seminar dankoordinator pengawas sekolah'

    Seminar dilaksanakan di suatu sekolah dalam wilayah binaan,dengan peserta minimal 5 orang pengawas sekolah dan 10 guru yangbera=sa1 dari minimal 2 sekolah dalam wilayah binaan pengawas sekoiahyang bersangkutan.-

    5.-.r. bukti fisik di atas memerlukan pernyataan keaslian darikoordinator pengawas. Juga diperlukan keterangan dari perpustakaansekolah yang menyatakan bahwa arsip dari makalah laporan hasilpenelitian te-rsebui telah disimpan di perpustakaan di salah satusekolah dalam wilayah binaan pengawas sekolah yang bersangkutan'Angka kredit untuk setiap makalah laporan hasil penelitian adalah 4(empat) angka kredit.

    Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)a. Pengertian

    penJftian Tindakan Sekolah (PTS) adaiah penelitian yang dilaksanakanoleh pengawas atau kepala sekolah, diiakukan di sekolah agar pengawasatau iep"ala sekolah dapat lebih profesional terhadap pekerjaannya' dapat

    -.rrrp.ib.iki praktik-praktik kerja, melakukan inovasi sekolah sertam"njembangkan ilmu pengetahuan terapan Qrofessional knowledge\ 'Berd"asarkandefinisitersebut,makaciriutamapenelitian-tindakansekoiah adalah melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki situasiatau melakukan inovasi sekolah dalam upaya meningkatkan - mutupembelajaran sehingga menyelesaikan masaiah' Tindakan itu dilakukan

    iada situasi alami (p-ada keadaan yang sebenarnya) dan ditujukan untuk

    memecahkan permasalahan-permasalrahan praktis dalam peningkatanmutu proses dan hasil kepengawasan'

  • b. Tujuan PTSSetiap penelitian tentu saja memiliki tujuan untuk memecahkan suatumasalah. Adapun tujuan penelitian tindakan sekolah antara lain untuk:a. memperbaiki kondisi sekolah;b. meningkatkan mutu input, proses, dan output sekolah;c. mengembangkan inovasi input, proses, dan output sekolah;d. meningkatkan kinerja kepengawasan;e. meningkatkan kinerja sekolah yang terkait dengan mutu, inovasi,

    keefektifan, efi siensi, dan produkivitas sekolah;f. meningkatkan kemampuan profesional pengawas sekolah;g. menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah; danh. mengembangkan ilmu terapan/ praktis.

    c. Karakteristik Penelitian Tindakan SekolahSetiap peneiitian memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristikpenelitian tindakan sekolah yang dilakukan oleh pengawas sekolah antaralain:a. Adanya tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah.b. Bersifat kualitatif, meskipun dapat menggunakan data kuantitatif.c. Didasarkan pada masalah atau tantangan nyata yang dihadapi

    pengawas sekolah.d. Ada perubahan yang positif pada pengawas sekolah dan sekolah

    binaannya.e. Dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama warga sekolah

    baik guru, tenaga kependidikan, siswa, maupun pihak pihak lain yangterkait.

    f. Peneliti juga bertindak sebagai praktisi yang melakukan refleksi.g. Setiap siklus memiliki lima tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,

    pengamatan dan evaluasi, serta refleksi.h. Jumlah siklus tergantung pencapaian tujuan penelitian tindakan

    sekolah, minimal dua siklus. Jika dua siklus belum mencapai tujuan,maka dapat dilanjutkan pada siklus ke tiga, dan seterusnya.

    d. Kode Etik PenelitianKetika melaksanakan penelitian tindakan sekolah, seorang pengawassekolah perlu memperhatikan etika antara lain sebagai berikut.a. Bersikap jujur, tidak fiktif, tidak mengubah data, dan menuliskan

    semua sumber referensi yang dikutip dengan sebenarnya.b. Meminta izin kepada orang-orang yang diteliti.c. Menjamin kerahasiaan data responden yang diteliti.d. Tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi sebagai pengawas sekolah.e. Tidak mengganggu proses pembelajaran, tugas mengajar guru/ kepala

    sekolah dan kegiatan pendidikan yang sedang berlangsung di sekolah.f. Tidak menyita waktu dalam pengambilan data.

    e. Kesalahan pembuatan PTSPerencanaan, pelaksanaan maupun penyusunan laporan penelitiantindakan sekolah, masih banyak terjadi kesalahan. Kesalahan-kesalahantersebut masih sering terjadi disebabkan kurangnya pemahanan penelititentang konsep maupun metodologi penelitian tindakan sekolah,terbatasnya referensi maupun contoh yang digunakan dalam penyusunanpenelitian tindakan sekolah, ataupun karena kelalaian. Berikut inidisajikan contoh beberapa kesalahan yang sering terjadi dalampembuatan penelitian tindakan sekolah. Menggunakan organisasi bukantindakan .

  • Salah Seharusnva

    "MENINGKATKAN KEMAMPUANGURU MENENTUKAN KRITERIAKETUNTASAN MINIMAL MAPEL XMELALUI MGMP/KKG DI SEKOLAHBINAAN" (bukan tindakan tapi tugaspokok)

    "MENINGKATKAN KEMAMPUANGURU MENENTUKAN KRITERIAKETUNTASAN MINIMAL MAPEL XMELALUI PELATIHAN DIMGMP/KKG DI SEKOLAH BINAAN"(misalnya, jadi tindakannyaPELATIHAN)" Judul dan isi tidakada tindakannya atau tidak jelastindakannya

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURUBAHASA INDONESIA MEMILIHMATERI PELAJARAN MELALUISUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAHBINAAN" (bukan tindakan tapi tugaspokok)

    "MENINGKATKAN KEMAMPUANGURU BAHASA INDONESIAMEMILIH MATERI PELAJARANMELALUI WORKSHOP DALAMPELAKSANAAN SUPERVISIAKADEMIK DI SEKOLAH BINAAN(misalnya, tindakannyawoRKSHOP)"

    PTS rasa PTKSalah Seharusnya

    PENINGKATAN KEMAMPUAN GURUKELAS VI MENERAPKAN MODELBELAJAR STAD PADAPEMBELAJARAN IPA MATERIPERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUPDI 10 SD BINAAN UDPK KECAMATANKARANGAN KABUPATENTRENGGALEK SEMESTER 1 TAHUN2Ol7 12018 (Subyek yang ditampilkandalam PIS hanya 1 guru dalammengajar semua yang dilampirkanhasil kerja siswa PADAHAL PTSSASARAN TIDAK BOLEH SISWA)

    "PENINGKATAN KEMAMPUANGURU KELAS VI MENERAPKANMODEL BELAJAR STAD PADAPEMBELAJARAN IPA MATERIPERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUPMELALUI PEER TEACHING/PELATTHAN/....Dr 10 SD BTNAANUDPK KECAMATAN KARANGANKABUPATEN TRENGGALEKSEMESTER 1 TAHUN 2017 l2ot8Seharusnya: (Subyek yang diteliti10 guru dan yang dihitung hasilkerja guru dalam unjuk kerjamengajar menggunakan STAD) a.Data yang dianalisis bukan hasilyang diteliti tapi hasil observasi(kesalahan fatal dan aneh) (1)Harusnya yang dihitung di siklus Idan siklus II adalah hasil pekerjaanyang diteliti bukan hasil observasipengawas atau formatformat yangdicentang oleh pengawas itu sendiri(2) harusnya data yang dihitungadalah hasil kerja yang ditelitimisalnya MENINGKATKANKEMAMPUAN KEPALA SEKOLAHDALAM MENYUSUN EDS MELALUIPELATIHAN DI SEKOLAH BINAAN (data yang dihitung di siklus I dan IIadalah EDS yang disusun olehke ala sekolah dinilai sesual

  • indikator atau format baru hasilnyadihitung). b. Materi yang dilakukandalam tindakan tidak dilampirkan c.Contoh hasil kerja dari yang ditelititidak dilampirkan d. Instrumenyang dilampirkan masih instrumenkosong e. Kesalahan metodologis: 1)PIS/PTK tidak ada uji hipotesis 2)Tidak ada populasi, sampel 3) Tidakada validitas dan reliabilitas 4lHasil harus meningkat meskipunpeningkatan tidak banyak /tir.r;gi

    Penyusunan proposal PTSSebelum melaksanakan penelitian tindakan sekolah terlebih dahulumembuat proposalnya. Proposal PTS umumnya terdiri dari:a. Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul, kata pengantar juga

    disertai tanggal pen5rusunan daftar dan isiUnsur judul PTS sekurang-kurangnya meliputi 3 (tiga) hal:1) What (apa yang ditingkat), misalnya meningkatkan keterampilan

    penyusunan RPP2) Who (Siapa yang akan ditingkatkan), misalnya guru PAK3) How (bagaimana cara meningkatkannya), misalnya melalui Focus

    Group Discussion (FGD)b. Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:

    1) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar BelakangMasalah, Perumusan Masalah T\rjuan dan Kemanfaatan HasilPenelitian

    2) Bab Kajian / Tinjauan Pustaka3) Bab Metode Penelitian (berisi tentang desain penelitian, subjek dan

    objek, lokasi dan waktu penelitian, dan prosedur penelitan )c. Bagian penunjang, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran

    6. Buku hasil gagasan yang diterbitkan secara nasionalBuku hasil gagasan adalah karya tulis ilmiah berbentuk buku

    yang berisi hasil gagasan, baik berupa buku yang berisi tinjauanilmiah, buku pelajaran atau buku pendidikan.

    Buku yang berisi tinjauan ilmiah adalah buku yang berisi hasilgagasan sendiri tentang permasalahan dalam bidang pendidikanformal/ kepengawasanBuku pelajaran adalah buku yang berisi pengetahuan untuk bidangilmu atau mata pelajaran tertentu dan ditujukan bagi siswa padajenjang pendidikan tertentu.Buku pendidikan adalah yang berisi pengetahuan yang terkait dandimaksudkan untuk memberikan informasi pengetahuan dalambidang pendidikan.

    Kerangka isi buku hasil gagasan, umumnya mengikutisistematika macam buku yang diterbitkan. Bila buku tersebut berisitinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal/kepengawasar diwilayah binaan yang sesuai dengan tupoksi pengawas sekoiah, padaumumnya berisi:Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah,rumusan masalahKajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan,

  • Pembahasan yang terutama mengemukakan tentang gagasan/ idepenulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan denganbidang pendidikan formal/kepengawasan di sekolah binaannya.Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan.

    SimpulanBila buku tersebut merupakan buku pelajaran, pada umumnyakerangka isinya adalah sebagai berikut:

    o Pengantaro Bagian Pendahuluano Daftar isio Tlrjuan buku pelajarano Bagian Isio Judul bab atau topik isi bahasano Penjelasan tujuan babo Uraian isi pelajarano Penjelasan teorio Sajian contoho Soal latihano Bagian Penunjango Daftar kepustakaano Data diri penulis

    Bila buku tersebut merupakan buku pendidikan, pada umumnyakerangka isinya adalah sebagai berikut:

    o Pengantaro Bagian Pendahuluano Bagian Isi: Yang dapat terdiri dari beberapa bab/bagian sesuai

    dengan isi pengetahuan pendidikan yang disajikan. Masing-masing bab/bagian serupa dengan bagian isi buku.

    o Bagian Penunjang: Daftar kepustakaan Data diri penulis.

    7. Makalah artikel hasil gagasan telah dimuat di jurnal ilmiah tingkatnasional .

    Makalah artikel ilmiah hasil gagasan adalah tulisan hasil gagasanyang dapat berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikanformal/kepengawasan di wilayah binaan sesuai dengan tupoksipengawas sekolah, yang telah dimuat pada jurnal tingkat dimuat

    Untuk diajukan penilain angka kredit adalah buku asli yangdengan jelas dapat menunjukkan keterangan nama penerbit, tahunterbit, nomor ISBN, serta penjelasan tentang pengakuan ataupersetujuan dari BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan)Kementerian Pendidikan Nasional atau Pusat Kurikulum danPerbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, yang umumnya adapada sampul buku.Bilamana persetujuan BSNP tersebut belum ada, maka harusdisertakan surat pernyataan bahwa buku tersebut telah luiuspenilaian dari BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan)Kementerian Pendidikan Nasional atau Pusat Kurikulum danPerbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.Buku asli harus disyahkan oleh koordinator pengawas sekolah yangbersangkutan.Untuk pengajuan penilaian angka kredit untuk setiap buku hasilgagasan ilniah yang diterbitkan secara nasional adalah sebesar 8(angka kredit) angka kredit.

  • pada jurnal tingkat nasional (misalnya: kementerian pendidikan dankebudayaan, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan di tingkatnasional, organisasi profesi tingkat naional)

    Kerangka isi penulisan artikel hasil penelitian mengikuti ketentuandari jurnal penerbitnya. Namun pada umumnya sistematikapenulisan artikel ilmiah hasil gagasan, adalah sebagai berikut:

    o Abstrako Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

    masalah, rumusan masalah.! Kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan,. Pembahasan yang terutama mengemukakan tentang gagasan/

    ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitandengan bidang pendidikan formal/kepengawasan di sekolahbinaannya.. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan datayang relevan.

    . Simpulano Daftar Pustaka dan Lampiran

    Untuk diajukan penilaian angka kredit bukti fisiknya adalah jurnalilmiah asli yang menunjukan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan,susunan dewan redaksi dan editor (mitra bestari) dan keteranganyang menyatakan bahwa jurnal tersebut telah terakreditasi secaranasional. Jurnal ilmlah asli harus disahkan oleh koordinatorpengawas sekolah yang bersangkutan.

    Angka kredit untuk setiap makalah artikel hasil gagasan yangdimuat di jurnal nasional adalah 4 (empat) angka kredit. Bila satuartikel ilmiah yang sama (atau sangat mirip) dimuat di beberapajurnah ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebut hanyadiberikan pada salah satu jurnal ilmiah. Namun, untuk dua judulartikel yang berbeda dimuat di nomor jurnal yang sama tidak dinilaikedua-duanya.

    8. Buku hasil gagasan yang diterbitkan TIDAK secara nasionaiKerangka isi dari buku hasil gagasan yang diterbitkan TIDAK

    secara nasional sama dengan definisi dan kerangka isi dari bukuhasil gagasan yang diterbitkan secara nasional yang berbeda adalahpada bukti fisiknya.Buku asli yang dengan jelas dapat menunjukkan keterangan namapenerbit, tahun terbit, nomor ISBN.

    Untuk buku ini TIDAK DIPERLUKAN adanya persetujuan dariBSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan) KementerianPendidikan Nasional atau Pusat Kurikulum dan PerbukuanKementerian Pendidikan Nasional.Bukti fisik yang diperlukan adalah buku asli harus disyahkan olehkoordinator pengawas sekolah yang bersangkutan. Angka kredituntuk setiap buku hasil gagasan ilniah yang diterbitkan tidak secaranasional adalah sebesar 7 (tujuh) angka kredit.

    9. Makalah artikel hasil gagasan telah dimuat di jurnal ilmiah tingkatprovinsi

    Makalah artikel ilmiah hasil gagasan adalah tulisan hasil gagasanyang dapat berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikanformal/ kepengawasan di wilayah binaan sesuai dengan tupoksipengawas sekolah, yang telah dimuat pada jurnal tingkat dimuatpada jurnal tingkat provinsi (misalnya jurnal ber ISSN yang

  • diterbitkan oleh Balai Diklat Keagamaan, Pusdiklat KementerianAgama, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi, Organisasi Profesi tingkatProvinsi, dan Perguruan Tinggi).

    Kerangka isi penulisan artikel hasil penelitian mengikuti ketentuandari jurnal penerbitnya. Namun pada umumnya sistematikapenulisan artikel ilmiah hasil gagasan, adalah sebagai berikut:

    o Abstrak. Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

    masalah, rumusan masalah. Kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan.o Pembahasan yang terutama mengemukakan tentang gagasan/

    ide penulis dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitandengan bidang pendidikan formal/kepengawasan di sekolahbinaannya.. Pembahasan tersebut didukung oleh teori dan datayang relevan.

    . Simpulano Daftar Pustaka dan Lampiran

    Pengajuan untuk penilaian angka kredit adalah Jurnal ilmiah asliyang menunjukan adanya nomor ISSN, tanggal terbitan, susunandewan redaksi dan editor (mitra bestari) dan keterangan yangmenyatakan bahwa jurnal tersebut telah terakreditasi secaranasional. Jurnal ilmlah asli harus disyahkan oleh koordinatorpengawas sekoiah yang bersangkutan. Angka kredit untuk setiapmakalah artikel hasil gagasan yang dimuat di jurnal tingkat provinsiadalah 3,5 (tiga koma lima) angka kredit.

    Bila satu artikel ilmiah yang sama (atau sangat mirip) dimuat dibeberapa jurnah ilmiah, maka angka kredit untuk artikel tersebuthanya diberikan pada salah satu jurnal ilmiah. Namun, untuk duajudul artikel yang berbeda dimuat dinomor jurnal yang sama tidakdinilai kedua-duanya

    B. Prasaran gagasan tinjauan dan atau ulasan iimiah, atau makalah bestpractice di bidang pendidikan formal /pengawasan dalam pertemuanilmiah (internasional/ nasional/ regional/lokal)1. Prasaran gagasan tinjauan dan atau ulasan ilmiah

    Makalah prasaran pada forum ilmiah adalah tulisan yang berisilaporan hasil penelitian atau gagasan sendiri, seperti tinjauan ilmiahatau karya non penelitian di bidang pendidikan formal/pengawasan,yang dipakai untuk mendukung presentasi pada forum ilmiah.

    Kerangka isi makalah pada umumnya mengikuti ketentuan yangditetapkan panitia pertemuan ilmiah. Namun demikian, setidaknyamakalah tersebut, mempunyai bagian-bagian isi sebagai berikut.

    . Bagian Awal: berisi judul, keterangan tentang kapan, dimana danpada macam kegiatan apa pertemuan ilmiah tersebut dilakukan.

    . Bagian Isi: terdisi dari (a) sajian abstrak/ringkasan (b) paparanmasa-lah utama berikut pembahasan masalah dan (c) penutup

    . Bagian Akhir: daftar pustaka.Untuk pengajuan penilaian angka kredit adalah makalah prasaran

    ilmiah asli atau fotocopy dengan dilengkapi oleh berbagai dokumenpendukung yang membuktikan bahwa makalah tersebut memangtelah disajikan dalam forum ilmiah sekurang-kurangnya di tingkatkabupaten/kota. Bukti tersebut antara lain surat keterangan daripanitia penyelenggara, sertifikat/ piagam, surat ijin, dan lain-Iain. Baikmakalah asli maupun foto kopi harus disahkan oleh koordinator

  • pengawas sekolah yang bersangkutan. Angka kredit untuk setiapprasaran ilmiah adalah 2,5 (dua setengah) angka kredit.

    2. Makalah Best Practicea. Pengertian

    Makalah best practice adalah karya tulis pengawas sekolah yangberisi uraian ide /gagasan atau pengalaman nyata penulis dalamupaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal/kepengawasan yang ada di sekolah-sekolah dalam wilayahbinaannya.Laporan best practice bukti fisiknya adalah berupa makalahlaporan best practice yang dilengkapi dengan berita acara yangmembutikan bahwa hasil penelitian tersebut telah di seminarkandalam lingkup terbatas. Berita acara tersebut paling tidak berisiketerangan tentang waktu, tempat, daftar peserta, notulenseminar, dan dilengkapi dengan daftar hadir peserta. Berita acaraditandatangi oleh panitia seminar dan koordinator pengawassekolah.Seminar dilaksanakan di suatu sekolah dalam wilayah binaan,dengan peserta minimal 5 orang pengawas sekolah dan 10 guruyang berasal dari minimal 2 sekolah dalam wilayah binaanpengawas sekolah yang bersangkutan. Angka kredit untuk setiapmakalah tinjauan rlmiah.lbest practice adalah 2,5 (dua setengah)angka kredit.Best practice digunakan untuk mendeskripsikan ataumenguraikan "pengalaman terbaik" dari keberhasilan pengawassekolah dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasiberbagai masalah dalam melaksanakan pengawasan kepadasekolah binaan, kepala sekolah dan/atau guru binaan. Jadi bestpractice bukan laporan kegiatan tugas pokok pengawas sekolah.Dalam penulisan best practice terdapat ciri-ciri yang harus adapada laporan tersebut.

    b. Karakteristik Besf Practice Pengawas SekolahKarakteristik best practice pengawas sekolah antara lain:1) Best practice mampu mengembangkan cara baru dan inovatif

    dalam memecahkan suatu masalah dalam pendidikankhususnya pembelajaran.

    2) Best practice membawa sebuah perubahan/perbedaan sehinggasering dikatakan hasilnya luar biasa (outstanding result) baiksecara kualitatif maupun kuantitatif.

    3) Best practice mampu mengatasi persoalan tertentu secaraberkelanjutan (keberhasilan lestari) atau dampak danmanfaatnya berkelanjutan / tidak sesaat.

    4) Best practice mampu menjadi model dan memberi inspirasikepada teman sejawat, guru/kepala sekolah binaan danpembuat kebijakan (pejabat).

    5) Cara dan metoda yang dilakukan dan atau digunakan bersifatekonomis dan efisien.

    c. Tahapan Penulisan Best PracticePenuiisan best pratice atau pengalaman terbaik pengawas sekolahdilaksanakan secara sistematis melalui pendekatan ilmiah,dilandasi suatu teori yang relevan dengan masalah pendidikan danpengawasan yang telah ada sebelumnya. Selain itu, jugamemerlukan ilmu pengetahuan dan seni pengawasan sebagailandasannya agar diperoleh metode yang inovatif dan kreatif.Dibutuhkan data yang mendukung dalam penyusunan laporan

  • best practice. Data yang dilampirkan nyata dialami pengawassekolah selama mengatasi permasalahan, meningkatkan mutupendidikan dan/atau mengembangkan pengawasan. Penyrrsunanlaporan best practice melalui tahapan-tahapan tertentu. Agarlaporan kegiatan pengawasan dapat dikategorikan best practice,jika pengawas sekolah melakukan tahapan-tahapan berikut.1) Lakukan evaluasi diri tentang cara dan strategi yang selama ini

    telah dilaksanakan daiam hal kepengawasan.2) Lakukan evaluasi terhadap output dan outcome (dampak).3) Tuliskan kesenjangan yang ditemui antara teori atau

    regulasi/ teori/ konsep dengan pelaksanaan dan/atau hasilpengawasan sekolah sehingga akan muncul ide dan motivasiuntuk mengatasi kesenjangan tersebut demi memecahkanmasalah yang dihadapi dalam kegiatan pengawasan, sehinggameningkatkan kuaiitas pembelajaran dan mutu pendidikansecara keseluruhan,

    4) Susun dalam bentuk laporan best practice pengawas sekolahsesuai persyaratan sebuah publikasi ilmiah. Laporan bestpractice tidak sama dengan laporan kegiatan pengawasan,walaupun kegiatan yang diangkat dalam laporan best practiceberasal dari salah satu kegiatan pengawasan denganmenggunakan metode atau teknik tertentu sehingga dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu pendidikansecara keseluruhan. Selama satu tahun dalam melaksanakankegiatan pengawasan, pengawas sekolah perlu mengkaji danmengevaluasi setiap kegiatan yang sudah dilakukan. Darikajian setiap kegiatan yang sudah dilakukan pengawas sekolahdiperhatikan hasil (oufsfanding) mana yang luar biasa. Hasilyang luar biasa dalam peningkatan mutu pendidikan ataukegiatan pengawasan ini merupakan bahan dalam menyusunlaporan best practice.

    d. Jenis Kegiatan urtuk Best PracticeSetiap pengawas sekolah dituntut men5rusun program tahunandan melaksanakan program itu sesuai dengan jadwal kegiatannya.Banyak kegiatan pengawas sekolah yang berpotensi untukdijadikan sebagai pengalaman terbaiklbest practice. Jenis kegiatanpengawas sekolah yang dapat dijadikan sebagai bahan beslpractice, antara iain:1) menlrrsun program pengarnasan;2) melaksanakan pembinaan guru dan kepala sekolah;3) memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar

    kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenagakependidikan, standar sarana dan prasarana, standarpengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaianpendidikan;

    4) melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah;5) melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan

    pada sekolah binaan;6) mengevaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan tingkat

    kabupaten/ kota atau provinsi;7) meny'usun program pembimbingan dan pelatihan profesional

    guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP dan/atau KKKS/MKKSdan sejenisnya;

    8) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional gurudan kepala sekolah;

  • 9) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolahdalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasandan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi danmanajemen;

    10) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesionalguru dan kepala sekolah;

    11) membimbing pengawas sekolah muda dan pengawas sekolahmadya dalam melaksanakan tugas pokok; dan

    12) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional gurudan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.

    Sangat mudah bagi pengawas sekolah untuk menyusun laporanbest practice jika mencermati macam-macam kegiatan pengawasandi atas, karena pada dasarnya kegiatan tersebut sudah dilakukanoieh pengawas sekolah selama melakukan tugas dan fungsisebagai pengawas sekolah.

    e. Kerangka Isi makalah tinjauan ilmiahlbest practiceKerangka isi makalah best practice pada umumnya adalah sebagaiberikut:i) Bagian Awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran

    persetujuan disertai tanggal persetujuan; kata pengantardisertai tanggal pen)rusunan makalah; daftar isi, daftar tabel,daftar gambar dan lampiran, serta abstrak atau ringkasan.

    2) Bagian Isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni:. Bab I Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar

    Belakang Masalah, Perumusan Masalah,r Bab II Kaj ian / Tinj auan Pustaka. Bab III Pembahasan Masalah yang didukung data-data yang

    ada di sekolah-sekolah di wilayah binaannya. Yang sangatperlu disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide ataugagasan asli si penulis yang terkait dengan upayapemecahan masalah.

    . Bab IV Simpulan.3) Bagian Penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran

    tentang data yang dipakai untuk menunjang tinjauan/ laporanbest practice.

    C Karya inovatifKarya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi,atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatankualitas pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan,sains/ teknologi, dan seni. Pada lampiran Peraturan Menteri pendidikandan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor i43 Tahun 2014 diuraikanbahwa karya inovatif adalah karya yang dihasilkan melalui gagasan baruatau pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi tepat guna, bidangseni, dan pengembangan standar/pedoman atau sejenisnya yangbermanfaat bagi pendidikan dan pengawasan. Menurut peraturanMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 21 Tahun 2010, bentuk/ienis karya inovatif mencakup:membuat karya sains/teknologi tepat guna; menciptakan karya seni;dan mengikuti kegiatan pengembangan pen,,usunan standar, pidorrrr.r,dan sejenisnya.

  • Sebagaimana karya tulis ilmiah, karya inovatif bagi pengawas sekolahjuga dapat dibuat secara individu atau berkelompok dan diberikan angkakredit sebagaimana tabel berikut.

    BanyakOrang

    Besaran Angka Kredit bagi Penulis/ PenlrrsunUtama Pembantu

    1 orang2 orang 60% 40%3 orang 500k Masing-masing 257o4orang 4Oo/o Masing-masing 2O%o

    Karya inovatif dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaknikompleks dan sederhana. Pengkategorian pada karya seni dapat ditinjaudari nilai seni atau lingkup sebaran/ publikasinya. Pengkategorianuntuk nonkarya seni dapat ditinjau dari sisi inovasi atau lingkuppenggunaannya.1. Karya Sains/Teknologi Tepat Guna (TTG) adalah karya hasil

    rancangan/ pengembangan/percobaan sains dan/atau teknologi yangdibuat atau dihasiikan dengan menggunakan bahan, sistem, ataumetodologi tertentu dan dimanfaatkan untuk pendidikan ataumasyarakat sehingga pendidikan terbantu kelancarannya ataumasyarakat terbantu kehidupannya.Bentuk/jenis karya sains/teknologi tepat guna meliputi: a) hasilpengembangan model (pengawasan/manajemen/pembelajaran/pelatihan/ pembimbingan) dilengkapi dengan video pelaksanaanmodel, b) media pembelajaran untuk pelatihan/pembimbinganguru/ kepala sekolah (berupa poster bergambar, c) alat permainanpendidikan, model benda/alat tertentu, video/animasi komputer, d)bahan ajar mandiri berbasis komputer untuk pembinaan gurudan/atau kepala sekoiah, e) program aplikasi komputer untukkepengawasan/persekolahan, dan f) alat/ mesin / konstruksi tertentuyang bermanfaat untuk pendidikan atau masyarakat.Ciri karya sains/teknologi tepat guna antara lain bermanfaat untuktugas kepengawasan, persekolahan/pendidikan atau masyarakat.Terdapat unsur modifikasi/inovasi apabila sebelumnya sudah pernahada di sekolah atau di lingkungan masyarakat tersebut. Karyasains/teknologi tepat guna yang digunakan untuk masyarakat harusmemiliki surat keterangan dari pihak berwenang minimal dari kepaladesa/ kelurahan atau instansi tempat karya sains/ teknologi tepatguna digunakan.

    2. Karya SeniKarya Seni adalah ekspresi atau wujud dari gagasan, nilai-nilai,keyakinan, sikap, perasaan, yang diproses melalui serangkaianaktivitas apresiasi, pengelolaan sensitivitas, dan pengembangankreativitas manusia terhadap unsur-unsur rupa, gerak, suara, danbahasa menggunakan berbagai medium.Menciptakan Karya Seni sebagai Karya Inovatif dapat meliputi senisastra, desain komunikasi visual, seni musik, seni busana, seni rupa,dan seni pertunjukan. Seni sastra berupa buku novel, naskahdrama/ film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,buku kumpulan cerpen, puisi, aransemen 1agu, dan ber-lSBN. Desainkomunikasi visual berupa video/ sinetron/wayang atau judulcompany profi1e, baliho/poster seni yang berbeda,poster/pamflet/ brosur seni yang berbeda. Seni musik berupa lagu

    100%

  • yang telah direkam oleh instansi/perusahaan rekaman tertentu,naskah aransemen lagu yang telah diterbitkan, atau bila berupa bukutelah diterbitkan dan ber-ISBN. Seni busana berupa kreasi busanayang berbeda dan telah diperagakan. Seni rupa berupalukisan/patung/ukiran/keramik yang berbeda dan telah dipamerkan,karya seni fotografi yang berbeda dan telahdipublikasikan/dipamerkan, karya seni ukuran kecil yang berfungsisebagai souvenir, atau video animasi cerita. Seni pertunjukan berupajudul drama tari modern/klasik atau sendratari.

    3. Penyusunan Pedoman / Standar/ dan SejenisnyaYang dimaksud peny'usunan pedoman/ standar/ dan sejenisnya dalamhal ini adalah keterlibatan pengawas sekolah dalam sebuah prosespenJrusunan pedoman/standar/dan sejenisnya pada tingkat nasional,provinsi, atau kabupaten/kota (dilakukan secara tim; bukan secaramandiri). Beberapa contoh keterlibatan pengawas sekolah dalampeny'usuan pedoman/ standar dan sejenisnya antara lain dalampenyusunan: (a) standar pendidikan dan turunannya, (b) pedomanpelaksanaan program tertentu; (c) penyusunan soal UN/USBN, (d)pen5rusunan peraturan daerah (PERDA).Ketentuan lebih lengkap tentang bentuk/jenis, syarat/ kriteria, angkakredit, dan bukti lisik masing-masing karya inovatif dapat dilihatpada regulasi terkait, antara lain Peraturan Menteri NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21Tahun 2010, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor143 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi Nomor Nomor 14 Tahun 20 16.

  • BAB IVPENUTUP

    Buku Juknis ini mengacu pada (1) Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 TentangJabatan Fungsional Pengawas Sekolah Dan Angka Kreditnya, (2) PeraturanBersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan KepegawaianNegara Nomor OllIIIlPBl2ol 1 dan Nomor 6 Tahun 2011, serta (3)Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 143 Tahun 2014 tentangPetunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah danAngka Kreditnya.

    Selain itu, Juknis menjelaskan tentang apa dan bagaimana kegiatanPengembangan Profesi Pengawas Pendidikan Agama Kristen untuk membuatkarya tulis ilmiah sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan.

    REKTUR JENDERALMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

    t OMAS PENTURY (Y