perlindungan konsumen dalam jual beli...

115
1 PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI BARANG BEKAS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari‟ah (S.Sy) Oleh: KHUSNUL KHOTIMAH NIM 21411009 FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: vukiet

Post on 06-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

1

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI

BARANG BEKAS DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

DAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

(Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Syari‟ah (S.Sy)

Oleh:

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM 21411009

FAKULTAS SYARI’AH

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

Page 2: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

2

Page 3: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

3

Page 4: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

4

Page 5: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

5

MOTTO

Setiap Nafas, Setiap Langkah adalah Ilmu,, maka Niatkanlah

segalanya untuk Tholabul Ilmi (Khusnul Khotimah)

NO PAIN, NO GAIN

and

Do the best, Don’t feel the Best, always

be the best, yes we can….!!!!!

Page 6: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

6

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan izin Allah SWT, Skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Kemudian skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang yang selalu

membantu dalam mewujudkan segala harapan dan cita-cita penulis.

1. Bapak dan Ibu, Umi dan Abi yang tidak pernah letih untuk selalu

mendo‟akan dan memberikan semangat serta motivasi kepada putrinya

selama masih menempuh studi, beliau-beliaulah motivasi penulis hingga

skripsi ini di munaqosahkan.

2. Abah KH. Mahfudz Ridwan, Lc dan Ibu Hj. Nafisah, serta Gus

Muhammad Hanif, M.Hum dan Ibu Rosyidah Lc. Dan keluarga besar PP.

Edi Mancoro.

3. Mas Maksum, Mbak Ika, Dek Lisin, Dek Zizah, Dek Umam, Dek Taufiq,

dan Dek Diqi yang selalu memberi keceriaan kepada penulis.

4. Keluarga Besar Ya Bismillah (Youth Association of Bidik Misi

Limardhotillah) IAIN Salatiga.

5. Teman-teman Fakultas Syariah wa bil khusus Jurusan Hukum Ekonomi

Syariah.

6. Seluruh sahabat-sahabat seperjuangan di PP. Edi Mancoro.

7. Komunitas putri sholihah kamar 10 PP Edi Mancoro yang selalu memberi

warna kehidupan bagi penulis.

Page 7: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

7

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini.

Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW yang telah menyinari dunia dan menunjukkan kepada kita jalan

yang benar dan agama yang dirindhoi Allah SWT.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Syari‟ah (S.Sy) dalam ilmu syari‟ah, Fakultas

Syariah, Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul: “Perlindungan

Konsumen dalam Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU

No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak

Shopping Centre Salatiga)”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun

Penulisan Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya,

ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah di IAIN

Salatiga.

3. Bapak Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syariah

Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.

4. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah

di IAIN Salatiga.

Page 8: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

8

5. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H. selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi

sehingga dapat selesai dengan maksimal dan sesuai yang diharapkan.

6. Bapak dan Ibu, Umi dan Abi dan semua Keluarga Besar Bani Fadhil dan

Bani Bukhori yang tidak pernah letih untuk selalu mendo‟akan dan

memberikan semangat serta motivasi kepada penulis selama masih

menempuh studi di IAIN Salatiga.

7. Pengelola BIDIKMISI IAIN Salatiga yang telah membimbing kami serta

memberikan kesempatan mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

8. Keluarga Besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, khususnya Abah K.H

Mahfud Ridwan Lc, yang selalu mendoakan santrinya untuk meraih

keberhasilan dalam menuntut ilmu,dalam keadaan apapun dan di manapun.

9. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi

Fakultas Syariah yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu

memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tanpa halangan apapun.

10. Paguyuban Pasar loak Shopping Centre yang telah berkenan memberikan

izin penelitian di Pasar loak Shopping Centre Salatiga serta memberikan

informasi berkaitan penulisan skripsi.

11. Keluarga Besar Ya Bismillah IAIN Salatiga sebagai sahabat senasib

seperjuangan dalam mengarungi bahtera tholabul ilmi, kebersamaan kita

akan menjadi sebuah cerita yang indah kelak.

Page 9: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

9

12. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2011 di

IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh

pendidikan di IAIN Salatiga.

13. Sahabat-sahabat pemberi warna sepanjang penulis menempuh studi: Pipit,

Ririf, Fajar, Dek Tika, Dek Hiday, Ratih, Serr, Meyda, Dek Alfi, Dek

Nisa, Dek Iva dan adek-adek kamar 11 serta kakak-kakak angkatan di PP

Edi Mancoro yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam

menyusun skripsi.

14. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun

memberikan konstribusi hebat dalam penyusunan skripsi ini,

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa

mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cinta-Nya. Amiin.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun

analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapan

demi lebih baiknya penulisan skripsi ini dibaca dan dipahami.

Akhirnya, penulis berharap semoga skrispi ini bermanfaat khususnya bagi

penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Salatiga, 8 Juli 2015

Penulis

Page 10: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

10

ABSTRAK

Khotimah, Khusnul. 2015. Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli Barang

Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar Loak Shopping Centre

Salatiga). Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum Ekonomi

Syari‟ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing:

Luthfiana Zahriani, S.H., M.H.

Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Barang Bekas, Hukum Islam, UUPK.

Pasar loak Shopping Centre adalah pasar yang menjual barang-barang bekas

di kota Salatiga. Dalam hal ini konsumen berhak mendapatkan kejelasan

mengenai spesifikasi tentang barang-barang yang akan mereka beli baik dari segi

kualitas, kuantitas maupun harga yang sewajarnya untuk barang tersebut. adapun

fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1). Bagaimana praktek jual beli barang

bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga?, (2). Apakah perlindungan

konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga

sesuai dengan hukum Islam?, (3). Apakah perlindungan konsumen dalam jual

beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan UU No.

8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen?.

Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui praktek perlindungan

konsumen di Pasar loak Shopping Centre. Penelitian menggunakan pendekatan

yuridis sosiologis dengan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat

deskriptif analitik. yaitu penelitian dengan mengumpulkan data mengenai

persoalan perlindungan konsumen kemudian memaparkan dan menganalisa

dengan Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek jual beli barang bekas

menggunakan sistem tawar-menawar, tidak ada garansi barang,dan jika barang

tersebut ditukarkan dengan barang lain pada besok harinya maka, harga jual

barang tersebut turun dari harga sebelumnya. Adapaun mengenai upaya-upaya

perlindungan konsumen, dalam hal ini Pasar loak Shopping Centre Salatiga

belum memenuhi unsur-unsur perlindungan konsumen dalam transaksi jual beli

barang bekas, secara hukum Islam seperti: tidak terpenuhinya hak-hak khiyar

bagi pembeli yaitu khiyar syarath (Hak pilih dalam persyaratan) dan khiyar „aib

(Hak pilih karena cacat dan rusak barang) serta tidak dijelaskannya mengenai

kualitas barang saat melakukan transaksi jual beli. Sedangkan secara UU No.8

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, upaya perlindungan konsumen di

Pasar loak Shopping Centre melanggar pasal 4 ayat 3, 7 dan 8 yaitu hak untuk

informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang

dan/atau jasa (ayat 3), hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif (ayat 7) dan Hak untuk mendapat kompensasi ganti

rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya (ayat 8).

Page 11: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…….……………………………….……...………...

NOTA PEMBIMBING….………………….……………..........................

PENGESAHAN……….………………………..………………………....

PERNYATAAN KEASLIAN ..................………..……………………….

MOTTO……………….…………………………………………………..

PERSEMBAHAN…….…………………………………………………...

KATA PENGANTAR.……………………………………………………

ABSTRAK………….…………………………………………………......

DAFTAR ISI……….………………………………………………….......

DAFTAR TABEL…..……………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...

I

ii

iii

iv

v

vi

vii

x

xi

xiii

xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………..............

B. Fokus Penelitian……………………………………………..

C. Tujuan Penelitian……………………………………………

D. Kegunaan Penelitian………………………………………...

E. Penegasan Istilah…………………………………………….

F. Tinjauan Pustaka…………………………………………….

G. Metode Penelitian…………………………………………...

H. Sistematika Penulisan……………………………………….

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN

KONSUMEN DAN JUAL BELI BARANG BEKAS

A. Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen………………….

1. Perlindungan Konsumen Menurut Hukum Islam………..

2. Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999

Tentang Perlindungan Konsumen………………………..

B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut Hukum

Islam ……………...................................................................

1

5

6

6

7

8

12

20

22

23

30

38

Page 12: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

12

1. Transaksi yang dibenarkan………….………………........

2. Transaksi yang tidak dibenarkan………….……………...

C. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas Menurut

Perundang-Undangan di Indonesia………………………….

42

44

48

BAB III GAMBARAN UMUM TERHADAP PRAKTEK JUAL

BELI BARANG BEKAS DI PASAR LOAK SHOPPING

CENTRE SALATIGA

A. Gambaran Umum Pasar Tradisional Salatiga……….…….

B. Gambaran Umum Pasar Loak Shopping Centre

Salatiga………………………........……………………….

1. Sejarah Pasar Loak Shopping Centre………………….

2. Jumlah Pedagang Pasar Loak Shopping Centre ………

3. Struktur Organisasi …………………………………...

C. Praktek Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping

Centre Salatiga…………………………………………….

51

54

56

62

65

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI

BARANG BEKAS

A. Analisis Hukum Islam terhadap Perlindungan

Konsumen dalam Jual Beli Barang Bekas di Pasar loak

Shopping Centre…………………………………………

B. Analisis Undang-Undang Perlindungan Konsumen

dalam Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping

Centre……………………………………………………

68

80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….....

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

88

90

92

Page 13: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

13

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pembagian UPTD menurut pengelolaanya.

Tabel 3.2 Daftar nama pedagang Pasar loak Shopping Centre

Page 14: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur organisasi Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

Page 15: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain

dengan cara yang tertentu. Pengertian jual beli dalam KUH Perdata pasal

1457 adalah suatu perjanjian di mana pihak yang satu mengikatkan dirinya

untuk menyerahkan sesuatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk

membayar harga yang dijanjikan. Jual beli dapat juga disebut sebagai

tranksasi antara penjual dan pembeli dalam satu majelis di mana keduanya

melakukan akad dan menimbulkan rasa suka sama suka atau saling rela

sehingga terjadi kesepakatan antara keduanya.

Praktek jual beli pada zaman Rasulullah sudah ada. Rasulullah juga

mengajarkan dan memberi petunjuk serta tata cara mengenai etika

bermuamalah dan berbisnis yang benar di antaranya. Pertama, bersikap

jujur, kejujuran merupakan syarat penting dalam berbisnis. Kedua, tidak

melakukan sumpah palsu. Nabi Muhammad Saw sangat intens melarang

para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi.

Ketiga, komoditi bisnis yang dijual adalah barang yang suci dan halal,

bukan barang haram, seperti: babi, anjing, minuman keras, ekstasi, dan

lain sebagainya. Keempat, takaran, ukuran, dan timbangan yang benar.

Page 16: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

16

Dalam perdagangan, timbangan yang benar dan tepat harus benar-benar

diutamakan (Hidayat, 2010:51-54).

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia dituntut untuk

bekerja keras dalam memenuhi segala kebutuhan yang mereka butuhkan.

Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk dapat memenuhi segala

kebutuhannya salah satunya dengan berdagang.

Namun begitu banyaknya para pedagang sekarang membuat

seseorang saling berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Walaupun janji

Allah untuk memberikan rizki telah tencatat di Lauhil Mahfud. Hal

tersebut tidak bisa membuat manusia hanya berpangku tangan saja.

Banyak cara yang harus dilakukan manusia untuk memperoleh keuntungan

sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apa yang mereka usahakan halal

ataupun haram.

Allah berfirman dalam Surah An-Nisa‟ ayat 29

Hai orang-orang yang berian, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

Mendengar istilah jual beli tentu tidak dapat dipisahkan dari kata

pasar. Berdagang adalah aktifitas paling umum yang dilakukan di pasar.

Pasar sebagai alat seseorang untuk berinteraksi menjual dan membeli suatu

Page 17: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

17

barang atau jasa tertentu kepada seorang lainnya. Pasar loak Shopping

Centre merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di kota

Salatiga. Pasar yang terkenal dengan sebutan pasar yang menjual barang

dengan harga murah sehingga menarik bagi sebagian warga kota Salatiga

dan sekitarnya untuk memperoleh barang-barang dari pasar tersebut.

Di Pasar loak Shopping Centre setiap barang yang dibawa

pengepul atau disebut sebagai pedagang kranjangan tidak langsung dapat

dibeli oleh para konsumen. Ada semacam pedagang besar yang memiliki

dana lebih untuk memborong barang-barang bekas tersebut. Setelah jatuh

ke pedagang besar, baru pada pedagang kecil memilih barang-barang

tersebut untuk dijual kembali. Barang bekas yang dijual di lokasi tersebut

tergolong murah. Misalnya helm INK dengan kualitas barang yang masih

cukup lumayan baik dijual dengan harga 150 - 170 IDR (Indonesian

Rupiah) padahal harga asli helm INK diatas 260 IDR, kemudian harga

barang-barang elektronik lain yang dijual dengan harga semurah-

murahnya bisa turun 50 persen dari harga asli. Jika pembeli beruntung

dapat juga menemukan barang dengan kualitas yang masih baik karena

dalam transaksi jual beli di sana ada juga yang masih menggunakan sistem

tawar-menawar, dan sebagian penjual berlagak agak keras sehingga ketika

pembeli menawar dengan harga rendah maka penjual dengan enaknya

membiarkan pembeli tetap berdiri kemudian sebagian penjual di sana

mengatakan bahwa barangnya masih bagus terkadang barang bekas juga

dianggap barang baru karena barang tersebut sudah dimodifikasi pedagang

Page 18: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

18

menjadi seperti barang yang masih baru. Jika pembeli tidak pandai maka

pembeli akan mendapatkan kualitas barang tidak sesuai dengan harga yang

sudah dibayarkan.

Dalam hal ini konsumen berhak mendapatkan kejelasan mengenai

spesifikasi tentang barang-barang yang akan mereka beli baik dari segi

kualitas, kuantitas maupun harga yang sewajarnya untuk barang tersebut.

Sehingga kondisi ini mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan

konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen berada dalam posisi

yang lemah.

Banyak faktor yang membuat konsumen tidak sadar jika banyak

hal yang dirugikan ketika bertransaksi dalam jual beli di antaranya:

1. Konsumen menjadi objek aktifitas bisnis yang dapat diraup

keuntungan sebesear-besarnya.

2. Rendahnya kesadaran konsumen disebabkan oleh rendahnya

pendidikan konsumen (UUPK, 2008:32).

Oleh karena itu, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen di maksud menjadi landasan hukum yang kuat

bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen sebagai upaya

pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan melindungi segala

aktifitas muamalah yang merugikan pihak konsumen.

Islam Juga mengajarkan umatnya agar tidak melakukan jual beli

barang yang tidak jelas (gharar) yang berakibat salah satu pihak merasa

terdzalimi. Dan jual beli gharar dapat memberikan dampak negatif bagi

Page 19: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

19

tatanan kehidupan sosial maupun ekonomi baik bagi individu maupun

masyarakat.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengkaji masalah

tersebut dengan cara melihat bagaimana praktek jual beli barang bekas di

Pasar loak Shopping Centre Salatiga dan bagaimana perlindungan

terhadap konsumen yang melakukan transaksi jual beli di sana. Maka

penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai perlindungan

konsumen dengan mengangkat Judul “Perlindungan Konsumen dalam

Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam dan UU No. 8

tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus di Pasar

Loak Shopping Centre Salatiga)”.

B. FOKUS PENELITIAN

Adapun fokus penelitian yang penulis kemukakan dari penjelasan

latar belakang masalah adalah:

1. Bagaimana Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping

Centre Salatiga?

2. Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar

loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan hukum Islam?

3. Apakah perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar

loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999

tentang Perlindungan konsumen?

C. TUJUAN PENELITIAN

Page 20: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

20

Berdasarkan fokus penelitian yang telah penulis uraikan, maka

tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak

Shopping Centre Salatiga

2. Untuk mengetahui apakah perlindungan konsumen dalam jual beli

barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai hukum

Islam.

3. Untuk mengetahui apakah perlindungan konsumen dalam jual beli

barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga sesuai dengan

UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan

sumbangan pemikiran yang bernilai ilmiah bagi pengembangan

khasanah dan ilmu pengetahuan di bidang muamalah khususnya

tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat juga digunakan sebagai masukan

kepada kebijakan pemerintah kota Salatiga terkait perlindungan

konsumen dalam praktek jual beli barang bekas di Pasar loak

Page 21: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

21

Shopping Centre dan Paguyuban Pasar loak Shopping Centre dalam

hal mengkoordinasi para pedagangnya.

E. PENEGASAN ISTILAH

Peneliti sampaikan bahwa judul penelitian “Perlindungan

Konsumen Dalam Jual Beli Barang Bekas Ditinjau dari Hukum Islam

dan UU No.8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi

Kasus di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga)”. Untuk menghindari

terjadinya silang pengertian dalam memahami judul yang telah penulis

sebutkan diatas, maka penulis menegaskan beberapa istilah pokok yang

terdapat dalam rumusan judul:

1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin hukum

untuk memberi perlindungan kepada konsumen (UUPK).

2. Barang bekas terdiri dari dua kata barang dan bekas. Barang adalah

Semua perkakas rumah tangga (KBI, 2008:137). Pengertian Barang

dalam UUPK adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak

berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan

maupun tidak dapat dihabiskan, yang dapat diperdagangkan, dipakai,

dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen. Bekas adalah

setengah pakai atau barang yang sudah pernah dipakai.

3. Hukum Islam adalah ketetapan-ketetapan Allah sebagaimana yang

tercantum di dalam Al-Qur‟an dan as-Sunnah, untuk dipatuhi oleh

setiap muslim dan haram. Barang siapa yang tidak berhukum dengan

Page 22: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

22

apa yang diturunkan oleh Allah, mereka termasuk golongan orang-

orang kafir, kejam dan fasik (Mujieb, 1994:156)

4. Undang-Undang adalah Peraturan atau ketentuan-ketentuan yang

dibuat oleh badan legislatif (Presiden dan DPR) yang mempunyai

kekuatan hukum (Simongkir, 2002: 172). Dalam hal ini undang-

undang yang di maksud adalah UU No.8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

5. Pasar adalah tempat orang berjual beli atau tempat penjual yang ingin

menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli yang ingin

menukar uang dengan barang atau jasa (KBI, 2008:1129). Dalam

penelitian ini peneliti merujuk pada salah satu pasar di kota Salatiga

yaitu Pasar loak Shopping Centre sebagai tempat yang menjadi objek

penelitian.

F. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan penelitian skripsi ini, peneliti bukanlah yang

pertama membahas tentang perlindungan konsumen dalam jual beli barang

bekas. Namun, penelitian ini juga bukan duplikasi atau pengulangan dari

penelitian-penelitian terdahulu.

Adapun beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang dapat

penulis pakai sebagai rujukan serta ada kaitannya dengan pokok

permasalahan yang penulis kemukakan di antaranya:

Page 23: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

23

1. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlindungan

Konsumen dalam Jual beli HP Second di Desa Segoroyoso

Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. oleh Jauhar Arifin (2008)

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogjakarta. Dari hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan jual beli handphone

second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret kabupaten Bantul telah

memenuhi syarat dan rukun dalam jual beli serta tidak bertentangan

dengan hukum Islam dan perlindungan terhadap hak konsumen juga

dilaksanakan dengan pemberian hak khiyar dan garansi dalam jual

beli tersebut.

2. Skripsi berjudul “Perlindungan Hak-Hak Konsumen Transaksi Jual

Beli Online Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif di Indonesia”.

oleh Solikhin (2014) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogjakarta. Metodologi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan

library research (Penelitian kepustakaan). Penelitian dengan

mengutamakan bahan perpustakaan sebagai sumber utamanya.

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan:

Pertama, bahwa konsep perlindungan hak-hak konsumen transaksi e-

commerce dalam hukum Islam berdasarkan asas keseimbangan,

keadilan dan juga prinsip-prinsip muamalah, yaitu hak tanpa paksaan,

kehalalan produk, kejelasan informasi dan harga serta menghindari

kemudaratan. Perlindungan hak-hak konsumen e-commerce dalam

hukum positif mempunyai tujuan yang sama dengan apa yang

Page 24: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

24

ditawarkan dalam Islam, yaitu menciptakan keseimbangan di antara

pelaku usaha dan konsumen serta untuk memberikan perlindungan

terhadap hak-hak konsumen. Kedua, perbedaan dalam aturan hukum

terletak pada pengertian konsumen dan pelaku usaha, dalam Islam

tidak dikenal dengan konsumen akhir dan perantara, Islam juga tidak

membedakan konsumen perorangan atau berbadan hukum seperti

halnya dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK).

Informasi mengenai objek dalam Islam merupakan syarat, sedangkan

UUPK ketentuan dalam bab perbuatan yang dilarang bagi pelaku

usaha. Islam tidak membatasi waktu pertangungan jawaban yang

merugikan konsumen, dalam UU ITE tidak menyatakan batasan itu

namun, dalam UUPK dibatasi pertanggungjawabannya dalam jangka

waktu 4 tahun setelah pembelian.

3. Skripsi berjudul “Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang

Perlindungan Konsumen terhadap Iklan Provider Seluler di Televisi

(Studi Kasus Iklan Provider XL)” Oleh Siti Hoiriya (2010) UIN Sunan

Ampel Surabaya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa iklan XL

yang selama ini diiklankan di televisi termasuk transaksi yang

dilarang oleh agama Islam karena telah melanggar prinsip An taradin-

minkum. Dalam Islam yang mana harus di dasari pada prinsip kerelaan

antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus

mempunyai informasi yang sama sehingga tidak ada pihak yang

merasa dicurangi atau ditipu karena ada sesuatu keadaan dimana salah

Page 25: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

25

satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain.

Melalui pembahasan dan analisis, akhirnya dapat disimpulkan bahwa

hukum Islam tidak memperbolehkan transaksi yang merugikan

masyarakat seperti tadlis dalam iklan karena hal ini bertentangan

dalam etika bisnis Islam dan prinsip „An-taradin-minkum. Sedangkan

menurut ketentuan Undang-Undang Perlindungan Konsumen

(UUPK). Hal ini bertentangan dengan pasal 17 ayat 1 mengenai

larangan periklanan yang memuat informasi yang tidak benar dan

tidak transparan karena ini merugikan orang lain. Sejalan dengan

kesimpulan tersebut, maka kepada pelaku usaha periklanan lebih

memperhatikan etika periklanan dan para konsumen lebih selektif lagi

dalam memilih produk yang diiklankan di televisi dan agar bagi

pemerintah selaku pengawas berjalannya aturan main yang baik dan

jelas dalam bisnis periklanan lebih menindaklanjuti pelanggaran yang

dilakukan oleh pelaku usaha periklanan.

Dari sekian penelitian yang telah dilakukan penelitian lain,

bahwa penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan penelitian-

penelitian yang sudah dijelaskan di atas. Hal tersebut terletak pada

fokus penelitian. Dalam skripsi ini penulis lebih menekankan pada

perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas ditinjau dari

hukum Islam dan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

Page 26: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

26

G. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a) Pendekatan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan

yuridis sosiologis yaitu Pedekatan penelitian yang mengkaji

persepsi dan perilaku hukum orang (masyarakat dan badan

hukum) dan masyarakat serta efektivitas berlakunya hukum

positif di Indonesia (Utsman, 2014:66). Dan bersifat deskriptif

analitis yaitu pendekatan yang mentelaah tentang kehidupan

masyarakat (Moleong, 2004:6). Dalam penelitian ini meng-

gambarkan praktek perlindungan konsumen dalam jual beli

barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

b) Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, analitis. yaitu

mengumpulkan data mengenai persoalan perlindungan konsumen

kemudian memaparkan dan menjelaskan bagaimana

sesungguhnya upaya perlindungan konsumen menurut hukum

Islam dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen di Indonesia, khususnya memberikan data yang detail

tentang objek yang diteliti yaitu perlindungan konsumen dalam

jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

Page 27: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

27

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul

data di lapangan dengan menggunakan alat peneliti aktif dalam

menggunakan data-data di lapangan. Selain itu alat yang dijadikan

untuk pengumpulan data bisa berupa dokumen-dokumen yang

menunjang keabsahan hasil penelitian nanti serta alat-alat bantu lain

yang dapat mendukung terlaksananya penelitian, seperti: kamera dan

alat perekam.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat di mana lokasi penelitian

tersebut akan dilakukan, Adapun lokasi penelitian adalah Pasar loak

Shopping Centre di Jalan Jendral Sudirman Salatiga.

4. Sumber Data

a) Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber

data (Suwarno, 2006:209). Sedangkan secara operasional yang

di maksud data primer dari penelitian ini adalah data yang

diperoleh dari:

1) Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah UPTD

II sebagai pengelola pasar tradisional kota Salatiga,

Page 28: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

28

Paguyuban Pasar loak Shopping Centre, para pedagang,

dan sebagian pembeli di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga.

2) Dokumen

Dalam hal dokumen, penelitian ini menggunakan

data-data yang berhubungan dengan perlindungan

konsumen.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang berasal dari

sumber kedua yang dapat diperoleh melalui buku-buku, skripsi,

dan artikel dari website atau diperoleh dari catatan pihak lain

yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan yang

dimaksud data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi

atau data laporan yang tersedia.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun

data yang diperhatikan, relevan serta akan memberikan gambaran dari

aspek yang akan diteliti, baik penelitian kepustakaan maupun

lapangan.

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai

berikut:

Page 29: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

29

a) Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis

terhadap fenomena yang diselidiki (Hadi, 1994:139). Dalam

observasi nanti, data yang peneliti peroleh secara langsung dari

praktek transaksi jual beli barang bekas serta perlindungan

konsumen yang terjadi di Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

b) Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan orang

yang diwawancarai atau dapat juga diberikan daftar pertanyaan

dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Wawancara

merupakan alat Rechecking atau pembuktian terhadap informasi

atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Metode ini peneliti

gunakan dengan cara mengadakan wawancara dengan UPTD II

sebagai pengelola pasar tradisional kota Salatiga, Paguyuban Pasar

loak Shopping Centre, para pedagang dan sebagian pembeli yang

bertransaksi serta melakukan aktifitas di Pasar loak Shopping

Centre Salatiga.

c) Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah sejumlah fakta dan data

tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian

besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian,

Page 30: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

30

cendera mata, laporan, artefak, dan foto. Sifat utama data ini tak

terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada

peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu

silam.

6. Analisis Data

Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun

diperoleh, akan dianalisa secara kualitatif dengan cara mengambarkan

masalah secara jelas dan mendalam.

Jenis analisis yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah

metode bersifat deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis dalam

penelitian ini yaitu penelitian yang mengambarkan keadaan yang

sebenarnya terjadi di lapangan mengenai perlindungan konsumen

dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga

yang akan peneliti analisis dengan hukum Islam dan UU No. 8 tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen sehingga diperoleh analisis

data dan kesimpulan yang jelas.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Dalam suatu penelitian, validalitas data mempunyai pengaruh

yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian

sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik

pemeriksaan keabsahan data.

Menurut Sugiyono (2010:270-277) kriteria keabsahan data

dalam penelitian kualitatif ada tiga macam yaitu:

Page 31: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

31

a) Uji Kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data

hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan

beberapa cara yaitu:

1) Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke

lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi

dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

baru.

2) Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara

tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa dapat

direkam secara pasti dan sistematis.

3) Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbaga waktu.

4) Analisis kasus negatif, kasus negatif adalah kasus yang

tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga

pada saat tertentu.

5) Menggunakan bahan referensi yaitu adanya pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh

peneliti.

6) Mengadakan memberchek adalah proses pengecekan data

yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data.

Page 32: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

32

7) Transferability merupakan validitas eksternal yang mana

seorang peneliti dalam menyusun laporannya harus

memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat

dipercaya.

b) Pengujian Depenability

Kriteria ini dilakukan untuk menjaga kehati-hatian

dalam mengumpulkan dan mengambarkan data sehingga bisa

dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dan dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Untuk menghindari hal itu bisa dilakukan pengecekan oleh

pembimbing.

c) Pengujian Confirmability

Pengujian ini hampir sama dengan dependability,

sehingga pengujian dapat dilakukan secara bersamaan. Kriteria

ini digunakan untuk mengecek data dan informasi serta

gambaran hasil penelitian. Setelah dilakukan pengecekan

sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan keabsahan

data dengan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek

penelitian (Moleong, 2004:330).

Page 33: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

33

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas dapat

dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai berikut:

1) Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah

diperoleh melalui beberapa sumber.

2) Triangulasi teknik yaitu untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber

yang sama dengan teknik yang berbeda.

3) Triangulasi waktu yaitu pengecekan keabsahan data

dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam

waktu atau situasi yang berbeda (Sugiyono, 2010:274).

8. Tahap-tahap Penelitian

Adapun prosedur atau tahap penelitian yang peneliti lakukan

dalam penelitian ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

a. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum

melakukan penelitian seperti peneliti menentukan topik

peneliti, mencari informasi tentang praktek jual beli barang

bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga, pembuatan

proposal, menetapkan fokus penelitian dan sebagainya, yang

harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

b. Tahap pekerjaan lapangan yaitu peneliti terjuan langsung ke

lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti

Page 34: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

34

wawancara kepada informan, melakukan observasi dan

dokumentasi.

c. Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan

dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-

data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga

bisa memberi arti pada objek yang diteliti.

d. Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah

terkumpul dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada

pembimbing maka yang dilakukan peneliti selanjutnya adalah

menulis hasil penelitian tersebut sesuai dengan pedoman

penulisan yang telah ditentukan.

H. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN meliputi: Latar belakang masalah, Fokus

penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah,

Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI meliputi: Tinjauan umum Perlindungan

konsumen dalam prespektif hukum Islam dan Undang-Undang No. 8

Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Jual Beli dalam

Prespektif hukum Islam dan Perundang-Undangan di Indonesia.

BAB III HASIL PENELITIAN meliputi: Gambaran umum pasar

tradisional kota Salatiga, Gambaran umum Pasar loak Shopping Centre

Salatiga, dan Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga.

Page 35: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

35

BAB IV ANALISIS DATA meliputi: Analisis tentang perlindungan

konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga menurut hukum Islam dan Analisis tentang perlindungan

konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga menurut UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

BAB V PENUTUP meliputi: Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 36: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

36

BAB II

TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

DAN JUAL BELI BARANG BEKAS

A. Tinjauan Umum Perlindungan Konsumen

Hukum Islam melihat perlindungan konsumen bukan semata-mata

sebagai hubungan keperdataan (Ahwal al-Syakhsiyah) melainkan sebagai

kepentingan publik, maka sedari dini hukum Islam sudah membahas

konsep-konsep seperti pengertian akad, rukun akad, tujuan dan sebab

akad, syarat-syarat akad, asas kebebasan berkontrak, hal-hal yang merusak

(fasakh), keadaan suka sama suka („an-taradhin minkum) dalam akad,

kebolehan pembatalan akad, jual beli gharar, hak khiyar, dan sebagainya

(Ihsan, 2011:51).

Konsep hukum Islam bersumber pada ajaran Islam secara

keseluruhan, bahwa melindungi manusia dan juga masyarakat sudah

merupakan kewajiban negara, sehingga perlindungan terhadap konsumen

menjadi kajian yang intensif dan strategis dalam rangka penataan menuju

masyarakat yang ideal (Khoiru ummah) (Ihsan, 2011:52).

Istilah “Perlindungan konsumen” berkaitan dengan perlindungan

hukum. Oleh karena itu perlindungan mengandung aspek hukum. Adapun

yang berhak mendapat perlindungan bukan hanya sekedar fisik, melainkan

terlebih hak-haknya yang bersifat abstrak. Dengan kata lain, perlindungan

Page 37: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

37

konsumen sesungguhnya identik dengan perlindungan yang diberikan

hukum tentang hak-hak konsumen (Kristiyanti, 2009:30).

1. Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Islam

a. Pengertian konsumen

Dalam hukum Islam penggunaan istilah konsumen lebih

tepat dinamakan dengan pembeli. Pembeli dalam bahasa arab

adalah اشتشي (Musytary) yang fi‟ilnya berasal dari kata isytara –

yasytari – isytira‟an.

b. Hak pembeli dan kewajiban penjual

Hak dan kewajiban adalah dua sisi yang saling bertimbal

balik dalam suatu transaksi. Hak bagi salah satu pihak merupakan

kewajiban bagi pihak lain, begitu pula sebaliknya kewajiban salah

satu pihak menjadi hak bagi pihak yang lain. Dalam hukum Islam,

hak adalah kepentingan yang ada pada perorangan atau masyarakat

atau pada keduanya yang diakui oleh syara‟. Namun demikian,

secara umum pengertian hak adalah sesuatu yang kita terima,

sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus kita laksanakan

(Dewi, 2005:65).

Hukum Islam, jual beli yang baik adalah jual beli di mana

hak-hak penjual dan pembeli terpenuhi, penjual memperhatikan

hak pembeli dan sebaliknya, karena dengan itu akad jual beli akan

terwujud dengan kerelaan sempurna dari kedua pihak. Maka dalam

Page 38: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

38

hukum Islam memberikan hak-hak istimewa kepada pembeli,

yaitu: Khiyar

Dalam bahasa perlindungan konsumen, khiyar merupakan

salah satu metode hukum dalam naungan hukum bisnis Islam yang

bertujuan untuk menjaga masyarakat dari munculnya masalah

bisnis seperti produk-produk cacat (Defect) (Ihsan, 2011:138).

Secara etimologi, khiyar artinya memilih, menyaring.

Sedangkan secara terminologis, khiyar dalam Ilmu fiqh artinya hak

yang dimiliki orang yang membatalkan perjanjian untuk memilih

untuk meneruskan perjanjian atau membatalkannya (Ihsan,

2011:137-138).

Ada empat macam khiyar yaitu:

1) Hak pilih di lokasi (Khiyar majlis)

Khiyar majlis menurut Sayid Sabiq seperti yang

dikutip oleh Muslich (2010:223) adalah suatu khiyar yang

diberikan kepada kedua belah pihak yang melakukan akad

untuk meneruskan atau membatalkan jual beli selama masih

berada di majelis akad.

Dasar hukum diperbolehkannya khiyar majlis

: ع عثذهللا ت احاسث لاي سعت حى ت حضا

ص هللا عه وس لاي : سض هللا عه ع اث

ا تىسن صذلا وت لا، فإ تفش ا تاخاس اثعا

ا عه حمت تشوة ت ا وزتا ووت ا وا عه ت ا ف ه

Page 39: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

39

Dari Abdullah bin Al-Harits ia berkata: saya mendengar

Hakim bin Hizam ra dari Nabi Muhammad SAW beliau

bersabda: penjual dan pembeli boleh melakukan khiyar

selama mereka belum berpisah. Apabila mereka berdua benar

dan jelas, mereka berdua diberi keberkahan di dalam jual beli

mereka, dan apabila mereka berdua berbohong dan

merahasiakannya, maka dihapuslah keberkahan jual beli

mereka berdua. (HR. Bukhari).

2) Hak pilih dalam persyaratan (Khiyar syarath)

Khiyar syarat adalah khiyar yang disepakati dan

ditetapkan waktu melangsungkan transaksi yang jangka

waktunya berdasarkan kesepakatan bersama (Syarifuddin,

2010:213).

Sedangkan menurut Muslich (2010:226) Khiyar syarat

adalah suatu bentuk khiyar di mana para pihak yang

melakukan akad jual beli memberikan persyaratan bahwa

dalam waktu tertentu berdua atau salah satunya boleh memilih

antara meneruskan jual beli atau membatalkan.

Dasar hukum khiyar syarat adalah:

: ع سس هللا ص هللا عه وس لاي ع ات عش سض هللا عها

عا أو لا وواا ج تفش ا خاس ا تا ه واحذ فى جال ارا تثا ع اش

ا اخش ا اخش فتثا عا ع ره فمذ , خش أحذه خش أحذه فإ

ع فمذ ث ا ا ه تشن وا حذ تثاعا و لا تعذ ا تفش ع ، وإ ث وجة ا

ع ث . وجة ا

Dari Ibnu Umar r.a. dari Rasulullah SAW beliau bersabda:

“Apabila dua orang melakukan jual beli, maka masing-

masing pihak berhak melakukan khiyar, baik kedua-duanya

maupun salah satunya. Apabila salah satu dari keduanya

melakukan khiyar terhadap yang lainnya, kemudian mereka

berdua melakukan jual beli atas dasar kesepakatan

mereka”.(HR. Bukhori Muslim).

Page 40: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

40

3) Hak pilih karena cacat barang (Khiyar „aib)

Khiyar „aib adalah suatu bentuk khiyar untuk

meneruskan atau membatalkan jual beli karena adanya cacat

pada barang yang dibeli (Muslich, 2010:232).

Dasar hukum untuk khiyar „aib ini adalah Hadits Nabi:

سعت سسىي هللا ص عه وس : ع عمثة ت عاش اجه لاي

ه ه : مىي عا إ ت ه ت اخ تاا ا ح اخى ا . ا

Dari „Uqbah ibnu „Amir Al-Juhani ia berkata: Saya

mendengar Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim

adalah saudaranya muslim lainnya, tidak halal bagi seorang

muslim apabila menjual barang jualan kepada saudaranya

yang di dalamnya ada cacatnya melainkan ia harus

menjelaskan kepadanya. (HR.Hakim)

4) Hak pilih melihat (Khiyar ru‟yah)

Khiyar ru‟yah adalah khiyar atau pilihan untuk

meneruskan akad atau membatalkannya, setelah barang yang

menjadi objek akad dilihat oleh pembeli. Hal ini terjadi dalam

kondisi di mana barang yang menjadi objek akad tidak ada di

majelis akad, kalaupun ada hanya contohnya saja, sehingga

pembeli tidak tahu apakah barang yang dibelinya itu baik apa

tidak. Setelah pembeli melihat langsung kondisi barang yang

dibelinya, apabila setuju ia bisa meneruskan jual belinya dan

apabila setuju ia boleh mengembalikannya kepada penjual dan

jual beli dibatalkan, sedangkan harga dikembalikan seluruhnya

kepada pembeli (Muslich, 2010:236).

Page 41: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

41

Hikmah (fungsi) ditetapkannya Khiyar sebagaimana

dijelaskan Ali Ahmad al-Jurjani yang dikutip oleh Ihsan

(2011:139) adalah dalam rangka menjaga agar hubungan jual

beli tidak terjadi adanya penipuan atau perilaku negatif antara

pembeli dan pedagang. Manusia dalam melakukan transaksi

jual beli sering lupa atau silap mata dari adanya cacat atau

kerusakan barang yang tersembunyi dalam sebuah barang

kecuali benar-benar memperhatikan kualitas yang hendak

dibeli sehingga akan terbongkar akan adanya barang yang

cacat dan rusak.

c. Prinsip-prinsip perlindungan konsumen

Prinsip adalah asas atau fondasi kebenaran yang menjadi

pola dasar (pijakan) orang berfikir atau bertindak. Dalam hukum

Islam, prinsip berarti kebenaran universal yang inheren dan

menjadi titik tolak pembinaanya: prinsip yang membentuk hukum

Islam dan setiap cabang-cabangnya (Ihsan, 2011:78).

Prinsip-prinsip hukum Islam dalam perlindungan konsumen

dan tanggung jawab pelaku usaha menurut Ihsan (2011:79-89)

dalam bukunya fikih perlindungan konsumen, dapat disebutkan

sebagai berikut:

1) Tauhid

Dengan tauhid, aktivitas ekonomi seperti jual beli

merupakan bentuk ibadah dan syukur serta bertujuan

Page 42: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

42

mencari ridho-Nya. Prinsip tauhid yang menghasilkan

pandangan tentang kesatuan umat manusia menghantar

seorang pengusaha muslim untuk menghindari segala bentuk

eksploitasi terhadap sesama manusia. Islam bukan saja

melarang praktik riba dan pencurian, tetapi juga penipuan

yang terselubung, bahkan sampai kepada larangan

menawarkan barang pada saat konsumen menerima tawaran

yang sama pada orang lain.

2) Keadilan

Dalam bidang ekonomi, keadilan merupakan

“nafas” dalam menciptakan pemerataan dan kesejahteraan,

karena itu harta jangan hanya beredar pada segelintir orang

kaya. Dalam mencegah kerusakan prinsip tersebut,

diperlukan:

a) Langkah positif yang digunakan untuk mencegah

monopoli kekayaan dan mewakili dalam penyebaran

kekayaan dalam masyarakat.

b) Berbagai larangan digunakan untuk menghindari

bertumbuhnya kejahatan praktek bisnis yang tidak sehat

seperti jual beli dengan penipuan.

3) Amar Ma‟ruf Nahi Mungkar

Berkaitan dengan perlindungan konsumen, undang-

undang perlindungan konsumen merupakan salah satu

Page 43: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

43

kontrol sosial untuk mengatur hubungan pelaku usaha dan

konsumen. Dilihat dari hukum Islam, aturan dan

pemberlakuan hak khiyar merupakan salah satu amar ma‟ruf

nahi mungkar di mana dalam pelaksanaan amar ma‟ruf bagi

pelaku usaha adalah memberikan ganti rugi kepada

konsumen bila pelaku usaha melakukan kesalahan atas

produk yang dijualnya. Sedangkan nahi mungkar dengan

memperhatikan dan melaksanakan aturan-aturan hukum

Islam tentang jual beli.

4) Kemerdekaan atau Kebebasan (al-huriyyah)

Dalam perlindungan konsumen, prinsip kebebasan

sangat penting karena terkait dengan kebebasan seseorang

untuk melakukan hak pilihnya dalam suatu transaksi. Maksud

kebebasan konsumen adalah kebebasan yang merupakan

karakteristik penting bagi organisasi konsumen maupun

kelompok konsumen menyangkut hak mereka dalam

meningkatkan martabat dan kepentingan konsumen.

5) Prinsip Persamaan

Dalam tanggungjawab pelaku usaha, pedagang harus

menghargai hak-hak konsumen dengan berlaku jujur dan adil.

tidak boleh ada perbedaan yang berlebihan antara konsumen

satu dengan konsumen lainnya.

Page 44: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

44

6) Prinsip tolong-menolong

Setiap transaksi ekonomi harus dilakukan secara halal

serta diarahkan terhadap kebajikan dan tolong menolong.

Islam tidak hanya membenarkan kerjasama melalui pelbagai

bentuknya yang dinamis dan halal, melainkan juga

membekali etos kerjasama yang jujur, adil dan

bertanggungjawab. Untuk itu, dalam hubungan transaksi

antara konsumen dan produsen prinsip ini harus dijiwai oleh

kedua belah pihak.

7) Prinsip toleransi

Prinsip ini sebagai kelanjutan dari prinsip-prinsip

yang telah diuraikan di atas. Toleransi yang di maksudkan

dalam agama Islam ialah toleransi yang menjamin tidak

terlanggarnya hak-hak Islam dan umatnya. Suatu produk

akan mudah diterima masyarakat, apabila seorang pelaku

usaha mengetahui produk yang dibutuhkan masyarakat

tersebut.

Prinsip-prinsip tersebut merupakan prasyarat bagi

pertumbuhan ekonomi. Sebab kegiatan ekonomi Islam

memerlukan ketertiban dan kepercayaan.

Page 45: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

45

2. Perlindungan Konsumen Dalam UU No. 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen

a. Pengertian

Istilah konsumen berasal dari kata consumer (Amerika

Inggris) atau consument (Belanda). Pengertian konsumen dalam

Pasal 1 ayat 2 UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang

tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri,

keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak

diperdagangkan.

a. Hak-hak konsumen

Kata “hak” menurut bahasa dalam kamus umum bahasa

Indonesia adalah kekuasaan yang benar atau sesuatu untuk

menuntut sesuatu (Poerwadarminto, 2006:397).

Hak-hak konsumen sebagaimana tertuang dalam pasal 4

UU No. 8 Tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa.

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan

barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan

kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.

Page 46: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

46

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

dan/atau jasa yang digunakan.

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif.

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

b. Kewajiban pelaku usaha

Kata kewajiban berasal dari kata “wajib” yang kemudian

diberi imbuhan ke-an. Dalam pengertian bahasa kata wajib berarti

sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan

(Poerwadarminto, 2006: 1359).

Adapun kewajiban pelaku usaha sebagaimana yang

tertuang dalam Pasal 7 UUPK adalah sebagai berikut:

1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi

Page 47: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

47

penjelasaan mengenai penggunaan, perbaikan, dan

pemeliharaan.

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif.

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang

dan/atau jasa yang berlaku.

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji,

dan/atau mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi

jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau

yang diperdagangkan.

6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas

kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan

barang dan atau jasa yang diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak

sesuai dengan perjanjian.

c. Perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh pelaku usaha

Pengertian pelaku pada pasal 1 ayat 3 dalam Undang-

Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) adalah setiap orang

perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum

maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan

atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik

Page 48: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

48

Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian

menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Dalam pasal 8 UUPK juga menjelaskan tentang perbuatan-

perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha di antaranya:

1. Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau

memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:

a. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang

dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

b. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan

jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan

dalam label atau etiket barang tersebut.

c. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan

jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.

d. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau

kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket

atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.

e. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, barang

pengolaan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu

sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan

barang dan/atau jasa tersebut.

Page 49: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

49

f. Tidak sesuai janji yang dinyatakan dalam label, etiket,

keterangan, iklan, atau promosi penjualan barang dan/atau

jasa tersebut.

g. Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa atau jangka waktu

penggunaan/pemanfaatan yang baik atas barang tertentu.

h. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal,

sebagaimana pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam

lebel.

i. Tidak memasang lebel atau membuat penjelasan barang

yang memuat nama barang, ukuran, berat/isi bersih atau

netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat

sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan

lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus

dipasang/dibuat.

j. Tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk

penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak,

cacat, atau bekas yang tercemar tanpa memberikan informasi

secara lengkap dan benar atas barang tersebut.

3. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan

pangan yang rusak, cacat, atau bekas dan tercemar, dengan atau

tanpa memberikan informasi lengkap dan benar.

Page 50: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

50

4. Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan

ayat (2) dilarang memperdagangkan barang atau jasa tersebut

serta wajib menariknya dari peredaran.

d. Prinsip-prinsip perlindungan konsumen

Menurut Shidarta seperti yang dikutip oleh Kristiyanti

(2008:92) Prinsip tentang tanggung jawab merupakan perihal yang

sangat penting dalam hukum perlindungan konsumen. Dalam

kasus-kasus pelanggaran hak konsumen diperlukan kehati-hatian

dalam menganalisis siapa saja yang harus bertanggung jawab dan

seberapa jauh tanggung jawab dapat dibebankan kepada pihak-

pihak terkait.

Beberapa sumber formal hukum seperti peraturan

perundang-undangan dan perjanjian standar di lapangan hukum

keperdataan juga memberikan pembatasan-pembatasan terhadap

tanggung jawab yang dibebankan kepada pelanggar hak konsumen.

Secara umum, prinsip-prinsip tanggung jawab dalam

hukum dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan

Prinsip tanggung jawab berdasarkan unsur kesalahan

adalah prinsip yang cukup umum berlaku dalam hukum pidana

dan perdata. Prinsip ini menyatakan seseorang yang dapat

dimintakan pertanggungjawaban secara umum jika ada unsur

kesalahan yang dilakukannya. Dalam KUH Perdata pasal 135

Page 51: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

51

menjelaskan tentang perbuatan melawan hukum harus

terpenuhi empat unsur pokok yaitu:

a) Adanya perbuatan.

b) Adanya unsur kesalahan.

c) Adanya kerugian yang diderita.

d) Adanya hubungan kausalitas antara kesalahan dan kerugian

(Kristiyanti, 2009:92-93)

2) Prinsip Praduga untuk selalu bertanggung jawab

Prinsip ini menyatakan tergugat selalu dianggap

bertanggung jawab sampai dapat membuktikan bahwa tergugat

tidak bersalah sehingga beban pembuktian ada pada tergugat

(Kristiyanti, 2009:94).

3) Prinsip Praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab

Prinsip ini adalah kebalikan dari prinsip kedua. Prinsip

praduga untuk tidak selalu bertanggung jawab hanya dikenal

dalam lingkup transaksi konsumen yang sangat terbatas, dan

pembatasan demikian biasanya secara common sense dapat

dibenarkan (Kristiyanti, 2009:95-96).

4) Prinsip Tanggung Jawab Mutlak

Prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum

perlindungan konsumen secara umum digunakan untuk

“menjerat” pelaku usaha, khususnya produsen barang yang

memasarkan produknya yang merugikan konsumen. Menurut

Page 52: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

52

asas ini, produsen wajib bertanggung jawab atas kerugian yang

di derita konsumen atas penggunaan produk yang di pasarkan

(Kristiyanti, 2009:97).

5) Prinsip Tanggung Jawab dengan pembatasan

Prinsip tanggung jawab dengan pembatasan sangat

disenangi oleh pelaku usaha untuk mencantumkan sebagai

klausula ekonerasi dalam perjanjian standar yang dibuatnya.

Semisal dalam perjanjian cuci cetak film ternyata film yang

ingin dicuci/ cetak tersebut hilang atau rusak (termasuk akibat

kesalahan petugas), maka konsumen hanya dibatasi ganti

kerugian sebesar sepuluh kali harga rol satu film baru.

Prinsip tanggung jawab ini sangat merugikan konsumen

bila ditetapkan secara sepihak oleh pelaku usaha. Dalam UU

N0. 8 Tahun 1999 seharusnya pelaku usaha tidak boleh secara

sepihak menentukan klausula yang merugikan konsumen

termasuk membatasi maksimal tanggung jawabnya (Kristiyanti,

2009:97-98).

B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas Dalam Hukum Islam

Jual beli merupakan dua kata yang tidak dapat terpisahkan, dalam

bahasa arab kata jual adalah ( ,.(اششاء ) sedangkan kata beli adalah ( اثع

walaupun dua kata berlawanan artinya namun orang-orang arab biasa

menggunakan ungkapan jual beli dengan satu kata yaitu ( Jual .( اثع

Page 53: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

53

diartikan beli dan beli diartikan jual, misalnya dalam firman Allah SWT

Surah Yusuf (12) ayat 20 :

Dan mereka menjualnya (Yusuf) dengan harga rendah, yaitu beberapa

dirham saja, sebab mereka tidak tertarik kepadanya.

Dalam pengertian syara‟ terdapat beberapa definisi yang

dikemukakan oleh ulama madzhab.

Hanafiah, Jual beli adalah menukar benda dengan dua mata uang

(emas atau perak) dan semacamnya atau tukar menukar barang dengan

uang atau semacam menurut cara yang khusus.

Malikiyah, Jual beli adalah akad mu‟awadhah (timbal balik) atas

selain manfaat dan bukan pula untuk menikmati kesenangan.

Syafi‟iyah, Jual beli adalah suatu akad yang mengandung tukar

menukar harta dengan harta dengan syarat untuk memperoleh kepemilikan

atas benda atau manfaat untuk waktu selamanya. (Muslich, 2010:175-177).

Allah memang menyukai hambanya yang memanfaatkan barang-

barang yang sudah dipakai namun masih dapat dimanfaatkan lagi. Hal itu

menjadikan kita agar tidak menjadi konsumen yang konsumtif, namun

dalam transaksi jual beli barang bekas haruslah menjelaskan kualitas,

kuantitas, serta keadaan barang tersebut. Apabila terhadap hal-hal

mengenai kondisi barang yang sudah cacat atau rusak maka penjual tidak

menyembunyikan mengenai kondisi serta kualitas barang tersebut hingga

masih terlihat baru.

Page 54: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

54

Al-Qur‟an juga menjelaskan bahwa kita sebagai umat muslim

dalam berniaga harus berlaku jujur, seperti dalam firman Allah dalam

Surat An-Nisa ayat 29.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah maha penyayang

kepadamu.

Rasulullah sendiri juga memberikan apresiasi kepada para

pedagang yang jujur yang dijelaskan dalam hadits:

ص هللا عه وس لاي ذوق : ع ات سعذ سض هللا عه ع اث اتاجش اص

هذاء واشش م ذ واص ع اث ا

Dari Abu Said ra dari nabi Muhammad SAW bersabda: pedagang yang

jujur dan dapat dipercaya, ia beserta para nabi, orang-orang yang jujur

dan orang-orang yang mati syahid. (HR. Tirmidzi)

Dalam kaidah Ushul fiqh juga menjelaskan:

ها تحش ع ذ ي د ة اإلتاحة ا أ عا ف ا األص

Pada asalnya semua mu‟amalah boleh kecuali ada dalil yang

menunjukkan keharamannya.

Page 55: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

55

Berdasarkan kaidah Ushul fiqh yang dijelaskan di atas, maka

menjual barang bekas pada asalnya boleh selagi barang yang dijual itu

mengandung manfaat dan termasuk barang-barang halal.

Kemudian dalam transaksi jual beli, penjual harus berlaku jujur,

serta menjelaskan bagaimana kualitas dan kuantitas barang tersebut,

apabila terdapat kerusakan maka penjual wajib menjelaskan kepada

pembeli, sehingga pembeli menyadari bahwa barang yang dibeli bukanlah

barang baru melainkan barang bekas dan pembeli tidak akan merasa

kecewa serta tertipu dan dirugikan oleh pihak penjual.

Jual beli yang merugikan jelas dilarang dalam Islam karena di

dalamnya mengandung unsur penipuan serta kedzaliman. Menurut

Muslich (2010:190) agar jual beli tersebut dianggap sah menurut syara‟

maka, secara global akad jual beli harus terhindar dari enam macam „aib di

antaranya:

1. Ketidaktahuan (Jahalah)

2. Pemaksaan ( al-ikrah)

3. Pembatasan dengan waktu (at-tauqit)

4. Ketidakjelasan (gharar)

5. Kemudharatan (dharar), dan

6. Syarat-syarat yang merusak.

Untuk menghindari adanya spekulasi, dalam hal ini penulis

menyimpulkan bahwa transaksi jual beli dalam hukum Islam dibagi

menjadi dua, yaitu:

Page 56: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

56

1. Transaksi yang dibenarkan

Agar jual beli berlangsung secara sah, transaksi jual beli harus

dilakukan sesuai dengan rukun dan syarat yang telah ditetapkan,

adapun rukun dan syarat dalan jual beli adalah:

a) Penjual (Ba‟i)

b) Pembeli (Musytary)

c) Ijab Qabul (Shighat)

d) Barang atau jasa (Ma‟qud alaih)

Sedangkan syarat-syarat bagi rukun jual beli tersebut harus

dipenuhi karena jual beli dinyatakan sah apabila telah memenuhi

syarat-syarat atas pelaku akad, barang yang diakadkan, atau tempat

berakad.

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi berkenaan

dengan objek transaksi adalah:

1) Suci, bukan barang yang mengandung unsur najis

2) Bermanfaat

3) Milik orang yang melakukan akad

4) Barang yang dijual harus diketahui secara jelas kualitas dan

kuantitasnya.

Adapun jual beli berdasarkan pertukarannya secara umum

seperti yang dikutip oleh Syafe‟i ( 2001:101) dibagi empat macam

di antaranya:

Page 57: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

57

a) Jual beli Salam (Pesanan)

Adalah jual beli suatu barang yang penyerahannya

ditunda, atau menjual suatu barang yang ciri-cirinya jelas

dengan pembayaran diawal, sedangkan barangnya

diserahkan kemudian.

b) Jual beli Muqayadhah (barter)

Adalah jual beli dengan cara menukar barang dengan

barang, seperti menukar baju dengan sepatu.

c) Jual beli Mutlaq

Adalah jual beli barang dengan sesuatu yang telah

disepakati sebagai alat pertukaran, seperti uang.

d) Jual beli alat penukar dengan alat penukar

Adalah jual beli barang yang biasa dipakai sebagai

alat penukar dengan alat penukar lainnya, seperti uang

perak dengan uang emas.

Jual beli berdasarkan dari segi harga dibagi menjadi empat

macam:

a) Jual beli yang menguntungkan (al-Murabahah).

b) Jual beli yang tidak menguntungkan, yaitu menjual dengan

harga aslinya (at-Tauliyah).

At-Tauliyah adalah menjual dengan harga beli tanpa

mengambil keuntungan sedikitpun seolah-olah penjual

Page 58: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

58

menjadi pembeli dalam walinya atas barang tersebut

(Muhammad, 2000:22)

c) Jual beli rugi (al-Khasarah).

d) Jual beli Musawamah yaitu penjual menyembunyikan

harga aslinya tetapi kedua orang yang melakukan akad

saling merindhoi (Syafe‟i, 2000:101-102).

Jual beli musawamah adalah jual beli biasa di mana

penjual memasang harga tanpa memberi tahu pembeli

berapa keuntungan yang diambilnya (Muhammad,

2000:22).

2. Transaksi yang tidak dibenarkan

Islam juga mengatur agar persaingan di pasar dilakukan

dengan adil dengan tujuan agar tidak menimbulkan ketidakadilan yang

dilarang di antaranya:

a) Jual beli Gharar

Adalah jual beli yang mengandung unsur-unsur penipuan,

baik karena ketidakjelasan dalam objek jual beli atau tidak

kepastian dalam cara pelaksanaanya (Syarifudin, 2010:206).

Hadits yang menyatakan larangan jual beli gharar:

ثا أسىد لا حذ ثش ع ا عظ عثذ ا عثاط ت ة وا ثا أتى وش حذ

عطاء أت وثش ع ح ت عتثة ع ثا أىب ت ش حذ عا ت

ع ت ع ه وس ع ص هللا عثاط لاي ه سسىي هللا ات ع

شس ا

Page 59: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

59

Diceritakan dari Abu Khuraib dan Abbas bin Abdul Adzim

melarang jual beli gharar (menimbulkan kerugian bagi orang

lain). (HR. Ibnu Majah).

Jual beli yang disertai tipuan, berati dalam urusan jual beli

terdapat unsur penipuan, baik dari pihak pembeli maupun dari

penjual, pada barang ataupun ukuran dan timbangannya (Rasjid,

2013:285).

Jual beli gharar termasuk juga transaksi jual beli yang

melanggar prinsip An taradin-minkum yaitu prinsip kerelaan antara

kedua belah pihak. Di mana keduanya harus mempunyai informasi

terhadap barang yang akan dibeli sehingga, tidak ada pihak yang

merasa dicurangi (ditipu) karena keadaan barang yang cacat atau

barang yang rusak di mana pihak konsumen tidak mengetahui

informasi sebelum terhadap barang tersebut (Karim, 2010:30).

Gharar dalam objek akad menurut Ihsan (2011:157).

Dalam hukum perjanjian Islam, kedudukan objek akad sangatlah

penting karena termasuk bagian yang harus ada (rukun). Oleh

karena keberadaanya sangat menentukan sah tidaknya perjanjian

yang akan dilakukan, maka objek akad harus memenuhi syarat-

syarat sahnya seperti terbebas dari unsure-unsur gharar

(ketidakjelasan). Ada beberapa gharar yang dapat terjadi dalam

objek akad yang akan mempengaruhi sah tidaknya suatu transaksi,

yaitu:

Page 60: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

60

1) Ketidakjelasan dalam jenis objek akad

Mengenai jenis objek akad secara jelas adalah syarat

sahnya jual beli. Maka jual beli objeknya tidak diketahui

tidak hukumnya karena terdapat gharar yang banyak di

dalamnya, seperti menjual sesuatu dalam karung yang mana

pembeli tidak mengetahui dengan jelas barang apa yang akan

dibeli.

2) Ketidakjelasan dalam sifat dan karakter objek transaksi

Menurut ulama madzhab Syafi‟i yang dikutip Ihsan

(2011:159), mensyaratkan sifat dan karakter kualitas

barangnya dan menjelaskan bahwa jual beli yang tidak jelas

sifat dan karakter kualitas barangnya hukumnya tidak sah

kecuali jika pembeli diberi hak untuk melakukan khiyar

ru‟yah (Hak untuk melihat barang).

3) Ketidaktahuan dalam dzat objek transaksi

Ketidaktahuan dalam zat objek transaksi adalah

bentuk dari gharar yang terlarang. Hal ini karena dzat dari

barangnya tidak diketahui, sehingga berpotensi untuk

menimbulkan perselisihan (Ihsan, 2011:160)

b) Jual beli Talqi Rukban

Adalah jual beli setelah pembeli datang menyongsong

penjual sebelum penjual sampai di pasar dan mengetahui harga

pasaran (Syarifudin, 2010:206).

Page 61: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

61

Cara jual beli ini dilarang berdasarkan hadits Nabi:

ا لاي ه ه هللا ع ش سض ع سسىي هللا ص هللا عه ع عثذ هللا ات

ع ث حاضش ثاد وس ا

Dari Abdullah bin Umar r.a. katanya: Rasulullah SAW bersabda:

“melarang orang kota berjualan kepada orang pendesaan”. (HR.

Bukhori Muslim)

c) Jual beli „Urban

Dalam satu ta‟rif jual beli „urban diartikan dengan jual beli

suatu barang dengan harga tertentu, di mana pembeli memberikan

uang muka dengan catatan bahwa bila jual beli jadi dilangsungkan

akan membayar dengan harga yang telah disepakati, namun kalau

tidak jadi, uang muka untuk penjual yang telah menerimanya lebih

dahulu (Syarifuddin, 2010:206).

Jual beli dalam bentuk ini hukumnya haram. Dasar

hukumnya adalah hadits Nabi dari Amru bin Syu‟eb r.a.

mengatakan :

ع اعشتا ه سسىي هللا ص هللا عه وس ع ت

Sesungguhnya Rasulullah Allah SAW, melarang jual beli „urban

(HR. Malik).

d) Transaksi Najasy

Adalah jual beli yang bersifat pura-pura di mana pembeli

menaikkan harga barang, bukan karena untuk membelinya tetapi

Page 62: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

62

hanya untuk menipu pembeli lainnya dengan harga yang lebih

tinggi (Syarifuddin, 2010:209).

Larangan terhadap jual beli ini terdapat dalam hadits Nabi

dari Ibnu „Umar menurut riwayat muttafaq „alaih.

ه سسىي هلل ص هللا عه وس ع اجش

Rasulullah SAW melarang jual beli Najasy.

Hukum jual beli yang dilarang ini adalah haram; sedangkan

alasan keharamannya yaitu adanya unsur penipuan. Bila jual beli

berlangsung dengan cara ini, tetap sah karena unsur jual beli ini

terpenuhi. Namun pihak pembeli berhak memilih (khiyar) antara

melanjutkan jual beli atau membatalkan setelah pengetahui bahwa

dalam jual beli tersebut pihak pembeli merasa tertipu (Syarifuddin,

2010:209)

e) Jual beli shubrah

Adalah jual beli di mana barang yang ditumpuk di luar

bersifat lebih baik dari pada barang yang di dalamnya.

Hukum dari perbuatan tersebut adalah haram, alasan

haramnya adalah penipuan. Jual beli itu sendiri tetap sah karena

telah memenuhi syarat jual beli namun pembeli berhak khiyar

antara melanjutkan jual beli atau membatalkannya (Syarifuddin,

2010:208).

Page 63: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

63

C. Jual Beli Barang Bekas Dalam Peraturan Perundang-undangan di

Indonesia

Dalam KUH Perdata menjelaskan dalam Bab V pasal 1457, Jual beli

adalah suatu persetujuan dengan mana mengikatkan dirinya untuk

menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk membayar harga

yang dijanjikan.

Adapun kewajiban-kewajiban penjual dinyatakan dalam pasal 1474

dimana pasal tersebut menjelaskan “Penjual mempunyai dua kewajiban

utama, yaitu menyerahkan barangnya dan menanggungnya”.

Kemudian dalam pasal 1483 menjelaskan bahwa “Penjual wajib

menyerahkan barang yang dijual dalam keadaan utuh, sebagaimana

dinyatakan dalam persetujuan”.

Kewajiban utama pembeli dalam pasal 1513 KUH Perdata adalah

membayar harga pembelian pada waktu dan di tempat yang ditetapkan

dalam persetujuan. Kemudian dalam pasal 1504 KUHPerdata

menambahkan “Jika pada waktu membuat persetujuan tidak ditetapkan

hal-hal itu, pembeli harus membayar di tempat dan pada waktu

penyerahan.

Dalam KUH Perdata juga menjelaskan mengenai hak pembeli dan

kewajiban penjual. Namun tidak menyinggung sedikitpun pada jual beli

barang bekas sehingga penjelasan transaksi jual beli barang bekas di

jelaskan dalam UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

Page 64: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

64

Kemudian dalam KUH Perdata juga menjelaskan mengenai

jaminan terhadap barang cacat yang tersembunyi. Hal ini biasanya banyak

kita kita temukan pada barang-barang bekas.

Dalam Pasal 1504 menjelaskan bahwa penjual harus menanggung

barang cacat tersembunyi, yang demikian rupa sehingga barang dapat

digunakan untuk tujuan yang dimaksud, atau yang demikian mengurangi

pemakaian, sehingga pembeli mengetahui cacat. Namun penjual tidak

wajib menjamin barang yang kelihatan dan dapat diketahui sendiri oleh

pembeli (Pasal 1505 KUHPer) sedangkan penjual harus menjamin barang

terhadap cacat yang tersembunyi, meskipun ia sendiri tidak mengetahui

adanya cacat itu, kecuali jika dalam hal demikian ia telah meminta

perjanjian bahwa ia tidak wajib menanggung sesuatu apapun (Pasal 1506

KUHPer).

Page 65: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

65

BAB III

PRAKTEK JUAL BELI BARANG BEKAS DI PASAR LOAK

SHOPPING CENTRE SALATIGA

A. Gambaran Umum Pasar Tradisional Salatiga

Kota Salatiga merupakan salah satu kota madya di Provinsi Jawa

tengah, Kota dengan Luas 56.781 km2, dan terletak pada astronomi antara

1100.27‟. 56,81” – 1100.32‟ 4.64” BT 0070.17‟ – 17‟.23” LS. Pada

awalnya kota madya Salatiga hanya terdiri dari satu kecamatan yaitu

kecamatan Salatiga. Namun, seiring dengan adanya pemekaran wilayah,

kota Salatiga mendapatkan beberapa tambahan daerah yang berasal dari

kabupaten Semarang. Hingga sekarang secara administratif kota Salatiga

terdiri dari 4 Kecamatan dan 22 Kelurahan.

Batas wilayah kota Salatiga berbatasan dengan kabupaten

Semarang. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

UTARA:

Kecamatan Pabelan : Desa Pabelan, Desa Pejaten

Kecamatan Tuntang : Desa Kesongo, Desa Watu Agung

TIMUR:

Kecamatan Pabelan :Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, Desa Glawan

Kecamatan Tengaran :Desa Bener, Desa Tegalwaton, Desa Nyamat

Page 66: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

66

SELATAN:

Kecamatan Getasan : Desa Sumogawe, Desa Sa-mirono, Desa Jetak

Keamatan Tengaran : Desa Patemon, Desa Karang Duren

BARAT:

Kecamatan Tuntang : Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten, Desa

Gedangan.

Kecamatan Getasan : Desa Polobogo

Adapun kecamatan dan kelurahan kota Salatiga meliputi :

1. Kecamatan Sidorejo, terdiri dari 6 kelurahan:

Blotongan, Sidorejo lor, Salatiga, Bugel, Kauman Kidul, dan

Pulutan.

2. Kecamatan Tingkir, terdiri dari 6 kelurahan:

Kutowinangu, Gendongan, Sidorejo Kidul, Kalibening, Tingkir Lor,

dan Tingkir Tengah.

3. Kecamatan Argomulyo, terdiri dari 6 kelurahan:

Noborejo, Ledok, Tegalrejo, Kumpulrejo, Randuacir, dan Cebongan.

4. Kecamatan Sidomukti, terdiri dari 4 kelurahan:

Kecandran, Dukuh, Mangunsari, dan Kalicacing.

Salatiga sebagai kota memiliki 12 Pasar Tradisional diantaranya:

1. Pasar Banyuputih

2. Pasar Jetis

3. Pasar Andong

4. Pasar Rejosari

Page 67: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

67

5. Pasar Blauran 1

6. Pasar Blauran 2

7. Pasar Raya I

8. Pasar Raya II

9. Pasar loak shopping centre.

10. Pasar Sayangan

11. Pasar Eks. Hasil Bumi

12. Pasar Cengek

Secara keseluruhan pasar tradisional di kota Salatiga pernah

mengalami beberapa kali regulasi. Sekitar tahun 1980 – 1998 di mana

dari kantor pasar menjadi kantor yang berbentuk UPTD (Unit

Pengelolaan Tingkat Daerah) yang menginduk di bawah naungan

DIPENDA (Dinas Pendapatan Daerah). Yang kemudian terjadi

regulasi lagi pada tahun 2011 menjadi Kantor Pasar dan kembali

menjadi Dinas Pasar yang kemudian menginduk ke

DISPERINDAGKOP (Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi)

dan UMKM. Kemudian pada februari 2012, DISPERINDAKOP

khususnya pada bidang Pasar dihapuskan atau ditiadakan dan kembali

lagi menjadi UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas). Karena banyaknya

jumlah pasar tradisional di kota Salatiga akhirnya terbagi menjadi 4

UPTD, Adapun sistem pengelolaanya meliputi;

Page 68: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

68

Tabel 3.1

Pembagian UPTD menurut pengelolaannya.

UPTD I Pasar Raya 1, Pasar Ayam, dan eks. Bagi Hasil.

UPTD II Pasar Buah, Pasar Raya 2, Pasar Shopping dan Pasar

Loak Shopping

UPTD III Pasar Blauran 1, Pasar Blauran 2 dan Pasar Sayangan

UPTD IV Pasar Rejosari, Pasar Andong, Pasar Banyu Putih, Pasar

Cengek, dan Pasar Jetis

(wawancara dengan pengelola pasar (UPTD II) Kota Salatiga).

B. Gambaran Umum Pasar Loak Shopping Centre Kota Salatiga

1. Sejarah Pasar loak Shopping Centre

Pasar loak Shopping Centre kota Salatiga didirikan pada tahun

1983 yang terletak di jalan Progo Salatiga. Awalnya namanya bukan

Pasar loak Shopping Centre melainkan Pasar loak atau pasar barang

bekas.

Pada tahun 1987-1988, seiring bertambahnya jumlah

pedagang kaki lima, maka pasar tersebut di pindah ke Pasar Shopping

bawah yang sekarang menjadi toko kitab, sepeda, dan alat-alat lain

yang sifat barangnya masih baru, dan terdiri dari dua lantai yang

awalnya pasar tersebut adalah terminal bus Tamansari.

Kemudian pada tahun 2003-2004, Pasar loak Shopping Centre

di pindah di Pasar Shopping bagian atas yang awal bangunan tersebut

adalah bekas gedung bioskop (Hasil wawancara dengan Pak Banon

sekretaris Paguyuban Pasar loak Shopping Centre Salatiga)

Page 69: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

69

Awalnya penjual Pasar loak Shopping Centre adalah Pedagang

Kaki Lima (PKL) atau dikenal Mbalangan yang kemudian di

relokasikan ke Pasar Shopping. Adapun luas Pasar loak Shopping

Centre sekitar panjang: 50 m2

dan lebar: 20 m2.

Untuk menjadi pedagang di Pasar loak Shopping Centre, calon

pedagang dapat menghubungi pedagang yang sebelumnya telah

menggunakan los-los yang berada di pasar tersebut. Apakah untuk

dibeli ataupun hanya meyewa saja segalanya tergantung kesepakatan

antara keduannya. Adapun untuk biaya retribusinya Rp. 1.000/ los

perhari untuk keamanan dan kebersihan.

Penjual di Pasar loak Shopping Centre berjumlah 255

pedagang terdiri dari pedagang tetap dan tidak menetap, pedagang

tetap adalah pedagang yang berada di dalam atau yang berada di los-

los, kemudian untuk pedagang tidak menetap adalah pedagang yang

berada di luar bangunan los-los Pasar loak Shopping Centre atau para

pedagang yang tidak mempunyai tempat seperti: pedagang

handphone, pedagang kaset CD, pedagang akik, dan para pedagang

yang membawa mobil. Adapun pedagang yang paling inti adalah

pedagang kranjangan yaitu dari pedagang dari desa Jombor Salatiga,

jika hari jumat, Pasar loak Shopping Centre akan terlihat sepi karena

mayoritas para pedagang kranjangan keliling untuk mencari atau

membeli barang dagangan dari kampung-kampung, baik dari Desa

Jombor, Banyumanik maupun dari tempat-tempat lainnya (wawancara

Page 70: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

70

dengan Bapak Sutopo Ketua Paguyuban Pasar loak Shopping Centre ,

Salatiga 4 Mei 2015 Jam 11. 56 WIB).

Batasan wilayah Pasar loak Shopping Centre Salatiga

Timur : Jalan Raya

Selatan : Kampung Pancuran

Barat : Jalan Raya

Utara : Terminal Tamansari

2. Jumlah Pedagang Pasar loak Shopping Centre yang terdaftar dalam

Paguyuban.

Tabel 3.2

Daftar nama pedagang Pasar loak Shopping Centre

No Nama Alamat Jenis Usaha

1 Mohammad Riyadi Gg. Adi Purnama Salatiga Rosok

2 Fauzi Canden, Salatiga Onderdil

3 Amir Darmadi Jl. Kendali Sodo Salatiga Onderdil

4 Slamet Cahyono Rejosari, rt/rw:03/04 Pulutan Onderdil

5 Joko Widodo Nalirojo, rt/rw:05/02 Nganjaran Service

6 Gunadi Desa Plumbon Swasta

7 Hermanto Tanduk Ampel Boyolali Onderdil

8 Ken Aden S. Jl. Pungkur Sari 05/03, Salatiga Kaset

9 Siswanto Ds.Seban Suruh Kab. Semarang Elektro

10 Sri Surati Jl. Pramuka,03/05 Salatiga Elektro

11 Siti Badriyah Canden rt/rw: 02/07 Salatiga Onderdil

12 Sri Surandiyah Jl. Pramuka Salatiga Elektro

13 Sutarman Mbojong, Bringin Rosok

14 Sukimin Senden, Getasan Sepatu

15 Samsudin Melati sari, Butuh, Nganjaran Elektro

16 Sunarti Ngelo Wiru rt/rw: 02/03 Onderdil

17 Siti Tholihah Karang Duwet, 02/11 Salatiga Sepatu

18 Astutik Rowo Polo Pedagang

19 Warsito Jl. Tirtoyoso Salatiga Elektro

20 Nidaus Sholihah Pateran 33/7 Suruh Wiraswasta

21 Ngatiyem Ds.Ngasinan Sumberejo Onderdil

22 M. Wahub E. Canden, Salatiga Onderdil

23 Sri Sukarti Kadiloto 32/08 Tegal Waton Sepatu

24 Muhdi Nasirin Jl. Canden 11, 11/07 Salatiga Onderdil

Page 71: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

71

25 Partimah Canden, rt/rw; 04/07 Salatiga Elektro

26 Utami Gendongan, 02/05 Salatiga Sepatu

27 Tumiyem Karang Pete,09/14 Salatiga Latengan

28 Maryadi Ahmad Canden wetan, Salatiga Elektro

29 Nur Wakhidin Ngelo Wiru , rt/rw; 02/03 Kaset

30 Gito Hadi Wiyono Dukuh Ringgit Rosok

31 Suginem Senden, Rt; 04 Sepatu

32 Afiana fatmawati Canden, rt/rw; 04/07 Salatiga Onderdil

33 Soimah Salatiga Onderdil

34 Sopiah Rowo Polo Pedagang

35 Triman Prasetyo Druju rt/rw; 02/03 Salatiga Elektro

36 M. Nasrudin Karang Duwet , 05/11 Salatiga Sepatu

37 Maryati Ds. Ngasinan, Sumberejo Onderdil

38 Budiyono Gedong Helm Bekas

39 Suratemi Salatiga Onderdil

40 Yuswoko Ds. Wates rt/rw; 03/01 Getasan Sepatu

41 Tika Nuryanti Ds. Wates rt/rw; 03/01 Getasan Sepatu

42 Ahmad Rofi‟i Kali Jambu, Bringin Barang Bekas

43 Murni Sraten, 03/04 Tuntang Rosok

44 Eko Sulistyono Plumbon, 33/07 Suruh Jual&Service HP

45 Saifudin Durenan Elektro

46 Suwaji Senden, rt/rw; 04/09 Sepatu

47 Busri Turusan, rt/rw; 07/07 Salatiga Jahit

48 Suratmin Perum Cinde Laras Service Elektro

49 Marpuah Kembang Kuning Cepogo Rosok

50 Jimah Baok rt/rw; 01/04 Ujung-Ujung Pedagang

51 Suminah Jengglong, rt/rw; 01/01 Wiraswasta

52 Darmadi Ngangrong, rt/rw; 01/04 Wiraswasta

53 Andi Risbiarto Jl. Tlogo Tirto 695 Salatiga Rosok&Parkir

54 M. Mualim Cabean Mangun Sari Salatiga Pedagang

55 Margono Jl. Pramuka 07, Salatiga Elektro

56 Sutris Jl. Sono Tirto, 07/04 Salatiga Parkir

57 Chairul Anwar Jl.Chahyo Rejo 2 01/01 Onderdil

58 Suminto Ngasinan, Padaan, Pabelan Service Speaker

59 Sakiman Lemah Ireng Bawen Elektro

60 M. Zaenudin Truko, Krajan Elektro

61 Wanto Pancuran, Salatiga Pembangkel

62 Budi Kristanto Saden, Batur, Getasan Elektro

63 Andi S Perum Salatiga Permai Pedagang

64 Rudi Sutriyanto Tegalrejo rt/rw: 01/05 Salatiga Onderdil

65 Vinantius Purbono Karang Anyar, Tuntang Besi Tua

66 Iwan Sujarwo Sraten, rt/rw: 03/04 Tuntang Rosok

67 Moh. Syamsuri Karang Duwet 02/11 Salatiga Ondedil

68 Wawan Wahyudi Ds. Ngasinan Onderdil

Page 72: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

72

69 Moh. Hasan Jl. Tanjung,Kalicacing, Salatiga Sepatu

70 Muhisom Jl. Pattimura 05/08 Salatiga Pedagang

71 Munadi Jl. Eko Tirto 12 Pancuran Service

72 Sarini Beran Pedagang

73 Ripningsih Bugel rt/rw: 01/02 Salatiga Elektro

74 Purwanti Jurang Gunting 02/05 Salatiga Buku

75 M. Maksum Karang Duwet Salatiga Onderdil

76 Sumirah Druju, 02/03 Salatiga Sepatu

77 Sunardi Kembang Arum 05/03 Salatiga Elektro

78 Agus R Pancuran, Salatiga Pedagang

79 Joko Widiantoro Karang Pete 09/14 Salatiga Pedagang

80 Suradi Karang Pete 10/06 Salatiga Pedagang

81 Joko Mulyono Karang Pete Salatiga Onderdil

82 Abdoel Khafif Cabean kulon 02/06 Tenggaran Elektro

83 Endrias Salatiga Onderdil

84 Legimin Jl. Srono Tirto Salatiga Buku

85 Arif Riyanto Cebor, 01/02 Salatiga Komputer

86 Wisnu Adi F Jl. Talang tirto Salatiga Tengkulak

87 Zumri Sraten, 03/04 Salatiga Sepatu

88 Ronny Herry Jurang Gunting 01/05 Salatiga Elektro

89 Abdul Rohman Jl. Pattimura 04/08 Salatiga Jahit

90 M. Nur Chomim M. Nur Chomim Onderdil

91 Suwondo Dlisem 01/03 Salatiga Elektro

92 Joko Banon Kali Sombo 06/ 05 Salatiga Elektro

93 Heru Wahyudi Ngronggo 05/04 Salatiga Tengkulak

94 Wahyu Risdiyanto Pengilon Salatiga Komputer

95 Sriaty Wahjudiana Jl. Canden II 11/07 Salatiga Onderdil

96 Joko Purwanto Salatiga Pedagang

97 Slamet Riyadi Margosari, 02/01 Salatiga Elektro

98 M. Asnawi Jl. Mawar 03/01 Salatiga Service Elektro

99 Sri Sudarni Jl. Talang Tirto 15/04 Salatiga Pedagang

100 Sugiyanto Jl. Siranda No.1 Pedagang

101 Sutrimo Dukuh 10/04 Salatiga Kranjangan

102 Ponijan Jl. Kendali Sodo II Salatiga Onderdil

103 Yumri Rowo Polo 01/03 Sepeda

104 Yusuf Ds. Ploso 01/03 Pabelan Pedagang

105 Dwi Waluyo Jati Jl. Hasanudin 626 Salatiga Elektro

106 Ari Setyo Adji Canden 04/07 Salatiga Onderdil

107 Jumedi Candirejo Tuntang Pedagang

108 Agus Maryono Ujung-Ujung Service Elektro

109 Muji Suripto Jl. Pungkur Sari , Salatiga Sepatu

110 Suparmi Ds. Krajan 09/02 Tenggaran Kranjangan

111 Nur Rokhman Jl. Pattimura 05/08 Salatiga Pedagang

112 Sofiah Pancuran Salatiga Rosok

Page 73: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

73

113 Rahayuningsih Pancuran Salatiga Rosok

114 Siti Rodhiyah Jl. Pattimura 103 Salatiga Jahit

115 Masyhudi Jl. Sono Tirto 14/05 Salatiga Sepeda &

Timbangan

116 Sujadi Klaseman 06/02 Salatiga Service TV

117 Slamet Tohari Jl. Tirto 13/04 Salatiga Latengan

118 Sugiyanto Jl. Ngetak 09/05 Salatiga Elektro

119 M. Yusuf Karang Duwet Salatiga Sepatu

120 Slamet Hendi Pancuran Salatiga Kranjangan

121 S. Anwar Murtopo Jl. Dwi Tirto 19, Salatiga Kranjangan

122 Estu Bahono Sraten 03/04 Salatiga Elektro

123 Slamet Bakso Klero, 02/05 Tengaran Kranjangan

124 Winarto Bumi Rejo, 04/06 Banyumanik Kaki Lima

125 Sunardi Duren, 10/02 Tenggaran Elektro

126 Sutopo Canden, 01/07 Salatiga Sepeda

127 Mujahidin Ngelosari, Jombor Elektro

126 Warsini Pancuran Salatiga Latengan

128 Joko Waluyo Jl. Canden 11/07 Salatiga Onderdil

129 Nasimin Tlogo 03/02 Salatiga Pembalang

130 Rohmad Budi S Jl. Kenari 519 Salatiga Elektro

131 Arifin Canden, Salatiga Onderdil

132 Misbah wati Jl. Wuni Benoyo Latengan

133 Bambang Irawan Padean, Suruh Elektro

134 Ribut Wahyudi Kerep Jombor 02/02 Tuntang Kranjangan

135 Kholil Jombor Kranjangan

136 Iwan Pranoto Suruh Rosok

137 Wagiyem Keboan, Suruh Balangan

138 Parino Ngelo Sari 02/01 Tuntang Kranjangan

139 Joko Legowo Kali Beji Rosok

140 Imam Putra Jl. Gowa No. 11 Tegalrejo Elektro

141 M Angsori Watu Agung 06/01 Suruh Pembengkel

142 Ivan Sofyan Ngelo Sari 01/01 Jombor Wiraswasta

143 Ristijanto Jl. Kemiri 11/795 Salatiga Onderdil

144 Koderi Banjaran 01/04 Kesongo Kranjangan

145 Isro‟i Krajan 02/03 Jombor Kranjangan

146 M. Nasiron Kalisari II Jombor Kranjangan

147 M. Khoerun Kalisari II Jombor Kranjangan

148 Syaifudin Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

149 Sarmadi Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

150 Slamet Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

151 Muh. Kabul Kali Sari 1 02/04 Jombor Kranjangan

152 Suyahmi Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

153 Ahmad Rozi Dempel, 04/01 Candi Kranjangan

154 Sukaemi Jombor, 02/04 Jombor Kranjangan

155 Achmadi Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

Page 74: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

74

156 M. Sami‟an Canden, 09/07 Salatiga Onderdil

157 Hendrik Susanto Dempel Kranjangan

158 Sholehan Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

159 Slamet Kabul Kali Sari II Jombor Kranjangan

160 Nurul Huda Kali Sari II Jombor Kranjangan

161 Komzani Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

162 Suratman Candi Rejo, Kali Panggang Kranjangan

163 M. Jamil Klego 01/09 Candirejo Tuntang Kranjangan

164 Poniri Dempel 02/01 Kranjangan

165 Misri Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

166 Juma‟in Krajan, 02/03 Jombor Kranjangan

167 Tri Haryanto Dukuh Krajan, 04/01 Salatiga Kranjangan

168 Rofiq Ngelo Sari 05/01 Jombor Kranjangan

169 M. Kholeek Jl. Gunung Sari, Karang Pete Kranjangan

170 Heru Eko P Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

171 Siswanto Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

172 Ashari Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

173 M. Tarom Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

174 Alek Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

175 Hariyanto Dempel, Candi Rejo Kranjangan

176 Kusno Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

177 Rokhimin Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

178 Iskandar Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

179 Kusnin Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

180 Nuryadi Ds. Barukan 08/01 Kranjangan

181 Ponirin Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

182 Jaelani Ngelo Sari 02/02 Jombor Kranjangan

183 Sholimun B Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

184 Sholeh Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

185 Dasuri Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

186 M. Sudadi Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

187 Joko Riyanto Ngaliyan Candran 02/05 Kranjangan

188 Rusmandi Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

189 Suridah Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

190 Rohmat Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

191 M. Ersam Dempel Candi Rejo Kranjangan

192 Muklis Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

193 Sarkoni Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

194 Bastari Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

195 Suyadi Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

196 Sujoko Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

197 Darsono Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

198 Munir Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

199 Rokim Ngelo Sari 01/01 Jombor Kranjangan

Page 75: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

75

200 Juma‟in Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

201 Herry Nugroho Jl. Nyai Jinten 19, Pengilon Rosok

202 Muhammad Shodiq Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

203 Muhtaromi Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

204 Adadi Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

205 Slamet Wahyudi Ngelo Sari, Jombor Kranjangan

206 Zaeni Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

207 Dwi Kurniawan Kupang Lor, 07/03 Ambarawa Jual Beli HP

208 Muhajir Ngangrong 03/04 Tuntang Jual Beli HP

209 Helmi Yulianto Jl. Sono Tirto 649, Pancuran Jual Beli HP

210 Irwan Adiyanto Gendongan 03/05 Salatiga Jual Beli HP

211 Hartono Gunung Sari 02/07 Salatiga Elektro

212 Setyo Sutrisno Jl. Kemiri Raya No.43 Jual Beli HP

213 Tony Ferdian Jl. Eko Tirto12/04 Salatiga Jual Beli HP

214 Asnur Widlo Jl. Pemandangan I, 08/06 Jual Beli HP

215 M. Indra R Jl. Kumpul Sari 03/05 Jual Beli HP

216 Ari Setiawan Nanggulan, Salatiga Jual Beli HP

217 Era Fitriyanto Bener, Salatiga Jual Beli HP

218 Sukarwanto Bancak Jual Beli HP

219 Kusmiati Jl. Merak 25, Klaseman salatiga Sepatu

220 Murdiyanto Kali Sari 02/05 Jombor Kranjangan

221 Puryanti Ds Babadan 20/04, Tenggaran Dagang Akik

222 Imam Nur Udin Randu Sari 19/04 Tenggaran Jual Beli HP

223 Alwis Tegal Rejo II 05/01 Salatiga Kranjangan

224 Bejo Amin Jombor 01/01 Jombor Kranjangan

225 Damsuki Iryanto Bugel, 01/02 Salatiga Elektro

226 Sa‟roni Kerep, 01/01 Jombor Kranjangan

227 Wicaksono Pancuran, Salatiga Jual Beli HP

228 Asri Sugiharto Kalitaman 05/04 Salatiga Onderdil

229 Achmat Sadikin Ngelo Sari 02/01 Jombor Kranjangan

230 Kusri Jl. Jawa 01/03 Jombor Kranjangan

231 Jumiati Blotongan 02/08 Salatiga Latengan

232 Juli Sraten, 02/01 Tuntang Kranjangan

233 Edi fahrudin Jombor, 02/01 Jombor Kranjangan

234 Purwati Karang Pete, 15/06 Salatiga Latengan

235 Sulasih Karang Anyar, 12/04 Salatiga Latengan

236 Sri Amaningsih Sraten, 05/07 Tuntang Jam

237 M. Nisfu R Cabean Kulon Jual Beli HP

238 Mudjarobah Pulutan, 03/04 Salatiga Sepatu

239 Nova Olimpia Jl. Merbabu 01/06 Salatiga Rosok

240 Samiyem Candi Tengah 04/07 Tuntang Kranjangan

241 Abdul Rofik Cabean 05/01 Salatiga Service Elektro

242 Sugiyem Jl. Cempaka 10/08 Buku Bekas

243 Kusmiani Pulutan, Salatiga Rosok

Page 76: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

76

DISPERINDAGKOP dan UMKM

PAGUYUBAN

PEDAGANG

TETAP TIDAK TETAP

244 Suparmin Suparmin, Salatiga Elektro

245 Megawati Purwosari, 02/ 04 Salatiga Rosok

246 Komari Ngelo Sari 03/01 Jombor Kranjangan

247 Sopiyah Ngablak 02/05 Salatiga Kranjangan

248 Joko Kalisto Perum Tlaga Mukti Salatiga Jual Beli HP

249 Budi Prakoso Aji Pancuran, 07/04 Salatiga Jual Beli HP

250 Imam Efendi Kemiri, Salatiga -

251 Muhammad Yasir Karang Duwet, 05/02 Salatiga Elektro

252 Baid Al Subaet Banaran Elektro

253 Suranto Jl. Melati sari 04/08 Salatiga Elektro

254 Mulyono Pancuran Salatiga -

255 Aspuri Dempel 02/01 Tuntang Kranjangan

Sumber : Dari kartu anggota Paguyuban pedagang Pasar loak Shopping

Centre Salatiga.

3. Struktur Organisasi

UPTD II

Gambar 3.1

Struktur organisasi Pasar loak Shopping Centre Salatiga.

Pasar loak Shopping Centre kota Salatiga mempunyai dua paguyuban.

Page 77: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

77

a. Paguyuban Pasar Loak Shopping Centre kota Salatiga.

Penasehat : Muhammad Nasirin

Ketua : Sutopo

Wakil : Bahono

Sekretaris I : Joko Banon Sunarso

Sekretaris II : Asnawi

Bendahara I : Rismanto

Bendahara II : Warsini

Seksi Sosial : Sunardi dan Wahib

Seksi Keamanan : Sutrisno, Slamet Tohari, Wisnu dan Iwan.

Seksi Listrik : Sugiyanto, Slamet Riyadi, dan Budiyono.

Humas : Muhammad Fauzi dan Slamet Riyanto

Kegiatan-kegiatan :

1) Kerja Bakti di sekitar Pasar loak setiap hari jum‟at minggu

pertama.

2) Kas bulanan

3) Rapat pengurus

4) Rapat pengurus dan anggota dengan tujuan untuk evaluasi

5) Jenguk orang sakit dan takziyah

Keluhan yang dihadapi :

a) Jalan antar los kecil dan sempit.

b) Atap bocor.

c) Ukuran los kecil dan sempit.

Page 78: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

78

b. Paguyuban Bara Sakti.

Penasehat : Suratno

Ketua : Lukas Sri Mulyono

Wakil : Suharsono

Sekretaris : Tutik

Bendahara : Lukas

Seksi Sosial : Giyarti

Seksi 17an : Sardi

Seksi Sosial : Sumini dan Juminem

Seksi Listrik : Agus dan Ngatmi

Kegiatan-kegiatan :

1) Sarasehan 1 bulan sekali

2) Kas bulanan

3) Kerja bakti 2 minggu sekali

4) Lomba setiap satu tahun sekali pada bulan agustus

Keluhan-keluhan :

a) Selokan sering macet

b) Tidak ada WC umum

c) Perlu dibuatkan tempat sampah yang ukurannya besar.

4. Praktek Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping Centre

Salatiga

Page 79: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

79

Pasar loak Shopping Centre Salatiga dibuka mulai pukul 09.00

pagi hingga 17.00 sore. Dalam perolehan barang, Pasar loak Shopping

Centre Salatiga mengambil barang dengan cara membeli dari para

pedagang rosok, pedagang kranjangan, dan menerima penjualan

langsung dari pembeli atau konsumennya, contohnya pada jual beli

handphone bekas dan helm bekas. Kemudian untuk barang-barang

elektronik dan onderdil umumnya para pedagang tetap mengambil

barang dari para pedagang kranjangan atau orang-orang yang biasanya

melakukan penjualan di situ namun, sudah mendapatkan izin dari

pihak paguyuban.

Para pedagang kranjangan harus terdaftar dan sudah mendapat

izin dari pihak paguyuban, hal ini meminimalisir terjadinya penjualan-

penjualan barang-barang yang akan bermasalah di kemudian hari,

contoh pernah terjadi kasus kriminal adanya pencurian televisi di

mana barang bukti tersebut ditemukan di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga. Mengantisipasi hal tersebut, pihak paguyuban memberikan

keamanan serta waspada terhadap barang-barang yang akan dibeli

oleh para pedagang dan pembeli di Pasar loak Shopping Centre.

Sehingga, tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

(wawancara dengan Bapak Sutopo ketua Paguyuban Pasar loak

Shopping Centre Salatiga, 4 Mei 2015 Jam 10.00 WIB).

Dalam melakukan transaksi para penjual biasanya memberikan

harga dengan cara tawar menawar yang kemudian setelah ada

Page 80: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

80

kesepakatan antara kedua belah pihak baru harga disepakati. Namun

sebagian ada penjual yang memberikan harga agak miring.

Untuk membatalkan jual beli ketika masih dalam transaksi Jual

beli. Menurut keterangan para pedagang, hal tersebut diperbolehkan

ketika tidak terjadi kecocokan harga antara penjual dan pembeli.

Sedangkan menurut keterangan salah satu konsumen Bapak

Suyuti untuk barang yang sudah dibeli tidak dapat dibatalkan dan

apabila tukarkan dengan barang lain maka harga barang tersebut turun

dari harga beli sebelumnya. Contoh: apabila kita membeli helm bekas

seharga Rp. 80.000 maka, jika dikembalikan lagi harga helm tersebut

menjadi Rp. 50.000 sampai Rp. 60.000.

Kemudian tidak ada pemberitahuan tentang kualitas barang

tersebut karena rata-rata pedagang membolehkan barang yang mereka

jual untuk dibongkar ataupun dilihat dahulu oleh pembeli. Sehingga

untuk pembeli yang masih awam mengenai barang yang akan dibeli,

mereka sering tertipu karena tidak mengetahui kualitas barang

tersebut sebelumnya (wawancara dengan Bapak Hadi Wijaya pada

tanggal 8 februari 2015 jam 10.00 WIB).

Dan selama transaksi jual beli pembeli dibebaskan untuk

memilih barang yang akan mereka beli, kemudian tidak ada garansi

dikemudian hari, sehingga bagaimanapun kondisi barang yang telah

kita beli tidak dapat ditukarkan kembali. Namun menurut keterangan

Wiwit salah satu pedagang jual beli handphone bahwasanya dalam

Page 81: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

81

transaksi jual beli handphone ada garansi satu minggu yaitu garansi

service.

Hal ini berbeda dengan ungkapan salah satu konsumen jual

beli handphone. Menurut Khaerunnisa‟ Aulia Urakhmah ketika

membeli handphone di Pasar loak Shopping Centre, para pedagang

tidak menjelaskan secara spesifik mengenai handphone yang akan

dibeli secara rinci pada saat transaksi jual beli, sehingga setelah

sampai rumah speaker handphone ternyata kurang maksimal.

.

Page 82: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

82

BAB IV

ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN

KONSUMEN TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN

DALAM JUAL BELI BARANG BEKAS

Islam menempatkan aktifitas perdagangan (bisnis) dalam posisi

yang sangat strategis di tengah kegiatan manusia mencari rizki dan

penghidupan. Hal ini dapat dilihat pada sabda Rasulullah SAW

“Sesungguhnya sebaik-baiknya usaha/profesi adalaha usaha perdagangan”

(H.R. Baihaqi).

Menurut Muhammad Rawas Qal‟ahji seperti yang dikutip oleh

Ihsan (2010: 67) Ciri khas bisnis atau ekonomi dalam Islam adalah selalu

terkait dengan akhlak (murtabithun bi al-akhlaq) dan objektif (al-

maudhu‟iyyah). Islam mengajarkan umatnya supaya bertindak objektif

dalam melakukan aktifitas ekonomi. Aktifitas ekonomi pada hakikatnya

adalah pelaksanaan amanat yang harus dipenuhi oleh setiap pelaku

ekonomi tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, warna kulit, ras, agama

atau kepercayaan dan lain-lain.

A. Analisis Hukum Islam Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam

Jual Beli Barang Bekas di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga

Jual beli menurut Imam Syafi‟i adalah suatu akad yang

mengandung tukar menukar harta dengan harta dengan syarat untuk

Page 83: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

83

memperoleh kepemilikan atas benda atau manfaat untuk waktu selamanya

(Muslich, 2010:177).

Fikih melihat bahwa dalam transaksi jual beli terdapat manfaat

yang amat besar bagi pelaku usaha yang menjualnya dan bagi konsumen

yang membelinya, atau bagi semua orang yang terlibat dalam aktifitas jual

beli tersebut. Jual beli yang baik adalah jual beli yang di dalamnya

terdapat:

- Kejujuran,

- Tidak ada keterpaksaan,

- Tidak ada unsur spekulasi,

- Tidak ada kemudharatan untuk kedua belah pihak.

Untuk mencapai jual beli tersebut, terdapat unsur-unsur yang harus

dipenuhi, yaitu berupa syarat-syarat dan rukun jual beli itu sendiri.

Adapun rukun jual beli adalah:

1. Penjual (Ba‟i)

2. Pembeli (Musytary)

3. Ijab Qabul (Shighat)

4. Barang atau jasa (Ma‟qud alaih)

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi berkenaan dengan

objek transaksi adalah:

1. Suci, bukan barang yang mengandung unsur najis

2. Bermanfaat

3. Milik orang yang melakukan akad

Page 84: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

84

4. Barang yang dijual harus diketahui secara jelas kualitas dan

kuantitasnya.

Adapun mengenai jual beli barang bekas, apabila orang yang

menjual sesuatu dengan syarat barang tersebut bebas dari segala bentuk

cacat atau kerusakan yang tidak diketahui, maka penjual lepas dari

tanggung jawab. Hal ini berbeda jika penjual tidak menjelaskan mengenai

kerusakan atau kecacatan pada barang tersebut.

Diceritakan oleh Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunnah 12 (1987:97-

98) menurut penuturan Imam Ahmad dan lain-lainnya, bahwa Abdullah

bin Umar menjual seorang budak kepada Zaid bin Tsabit dengan syarat

bebas cacat seharga 300 (tiga ratus) dirham. Kemudian Zaid menemukan

cacat padanya dan ia berkeinginan mengembalikannya kepada Ibnu Umar,

tetapi Ibnu Umar tidak mau menerima. Akhirnya mereka mengangkat

kasus tersebut kepada Khulafaur Rasyidin yaitu Utsman bin Affan.

Selanjutnya Utsman mengatakan kepada Ibnu Umar: “kamu mengatakan

bahwa tidak mengetahui cacat ini?” Ibnu Umar menjawab: “Tidak”.

Kemudian budak tersebut dikembalikannya kepadanya dan Ibnu Umar

menjualnya seharga 1000 (seribu) dirham.

Ibnu al Qayyim juga menambahkan: ini suatu kesepakatan dari

mereka, bahwa jual beli sah dan boleh adanya syarat bebas cacat. Dan

persetujuan dari Utsman dan Zaid bahwa penjual jika telah mengetahui

adanya cela atau cacat, syarat bebas tanggung jawab tidak berlaku

untuknya”.

Page 85: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

85

Jual beli di Pasar loak Shopping Centre Salatiga merupakan jual

beli yang umumya menjual barang-barang bekas walaupun ada beberapa

barang yang masih baru. Namun, Pasar loak Shopping Centre Salatiga

dikenal dengan jual beli barang bekas. Bermacam-macam barang yang

dijual diantaranya elektronik, onderdil, handphone bekas, helm bekas,

buku-buku bekas, baju bekas, batu akik, sepeda bekas, dan perlengkapan

rumah tangga bekas seperti: Setrika, magic com, rice cooker, kipas angin,

vcd, dvd, televisi, radio, dan lain-lain.

Jual beli yang dimulai dari jam 09.00 pagi – jam 17.00 sore, diakui

pedagang untuk keuntungan memang tidak pasti namun, cukup untuk

kebutuhan sehari-hari, berbeda dengan pedagang handphone

keuntungannya berkisar antara Rp. 50.000- Rp. 100.000/ hari.

Bagi para konsumen, kehadiran Pasar loak Shopping Centre

Salatiga sangat membantu di samping harga barang yang dijual murah dan

dapat dijangkau oleh kalangan bawah. Contohnya: helm INK untuk harga

asli dapat mencapai Rp. 260.000 per item namun, di Pasar loak Shopping

Centre Salatiga harga bisa turun Rp. 180.000 – Rp. 160.000 per item.

Menurut keterangan pedagang, mereka menjelaskan bahwa helm yang

mereka jual masih baru namun setelah peneliti lihat dan teliti helm

tersebut, bukan barang baru ada sedikit kerusakan dan cacat pada helm

tersebut bahkan ada helm bekas namun dikatakan helm baru. Hal ini

seakan-akan pedagang menyembunyikan keadaan serta kualitas barang

tersebut.

Page 86: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

86

Seperti keterangan Khaerunnisa‟, konsumen membeli handphone

merk Sony Ericson tanpa chager seharga tujuh puluh lima ribu. Hal ini

tentu sangat murah dan jauh dari harga counter dan toko-toko handphone

lainnya.

Berbeda dengan keterangan Ida Purwaningsih, dalam hal ini

konsumen berpendapat “barang loak tetapi harganya masih mahal di

karenakan bukunya juga masih bagus. Contohnya: Buku paket SD kelas 1

harga Rp. 30.000, buku LKS bahasa Inggris kelas 1,2, dan 3 dengan harga

Rp. 2.500/ item, dan buku paket bahasa Indonesia harganya Rp. 5.000.,

serta kamus bahasa Indonesia, kamus fisika dan kamus biologi, di mana

harga ketiga buku itu Rp. 50.000. Konsumen juga menjelaskan bahwa

pernah ada buku milik Negara yang tidak boleh diperjualbelikan tetapi di

Pasar loak Shopping Centre justru buku tersebut dijual.

Menurut analisis penulis, jual beli yang baik adalah jual beli yang

memenuhi rukun dan syarat jual beli. Pada prakteknya, transaksi jual beli

di Pasar loak Shopping Centre Salatiga tidak sesuai dengan hukum Islam,

walaupun untuk semua rukun jual beli terpenuhi yaitu adanya penjual,

pembeli, ijab qobul dan barang yang akan dijual namun, berkenaan dengan

syarat objek transaksi ada salah satu unsur yang belum terpenuhi yaitu

barang yang dijual harus diketahui secara jelas kualitasnya.

Page 87: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

87

Allah melarang jual beli dengan kebatilan seperti dalam firman

Allah Q.S An-Nisa‟ ayat 29 :

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.

Adapun mengenai upaya perlindungan konsumen para pedagang

Pasar loak Shopping Centre Salatiga dalam menawarkan barang

dagangannya, mereka tidak menjelaskan spesifikasi tentang kualitas

barang dagangan yang mereka jual. Para pedagang lebih membebaskan

para konsumen untuk membongkar barang yang akan mereka beli,

sehingga hal ini dapat merugikan konsumen-konsumen yang masih awam

akan pengetahuan mengenai barang yang akan mereka beli.

Seperti keterangan Bapak Hadi Wijaya, praktek jual beli barang

bekas di Pasar loak Shopping Salatiga tidak ada garansi barang. Jika di

kemudian hari ditemukan barang yang tidak sesuai keinginan atau terjadi

kerusakan karena tidak adanya pemberitahuan mengenai spesifikasi barang

tersebut.

Padahal jual beli yang merugikan jelas dilarang dalam agama Islam

karena di dalamnya mengandung unsur ketidakjelasan serta kemudharatan.

Page 88: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

88

Agar jual beli tersebut bersifat jelas dan dianggap sah menurut syara‟

maka secara global akad jual beli harus terhindar dari enam macam „aib di

antaranya:

1. Ketidaktahuan (Jahalah)

2. Pemaksaan ( al-ikrah)

3. Pembatasan dengan waktu (at-tauqit)

4. Ketidakjelasan (gharar)

5. Kemudharatan (dharar), dan

6. Syarat-syarat yang merusak (Muslich, 2010:190).

Menurut Al Qurtubi sebagaimana yang dikutip oleh Sabiq

(1987:99), Semua yang jelas haram dan merugikan maka harus di fasakh.

Pembeli berkewajiban mengembalikan barang seperti sediakala jika terjadi

kerusakan di tangannya, dan mengembalikan nilai kerusakan untuk

dihitung harga kerusakan, seperti: „iqrar (barang tak bergerak), „urudh

(barang dagangan) dan binatang, Mutsul (barang yang serupa kadarnya)

jika ada, baik berbentuk timbangan atau takaran (yang ditakar dan

ditimbang) untuk jenis pangan dan „urudh.

Padahal dalam hukum Islam terdapat hak khiyar yaitu hak yang

dimiliki orang yang membatalkan perjanjian untuk memilih untuk

meneruskan perjanjian atau membatalkannya. Khiyar merupakan salah

satu metode hukum dalam naungan hukum bisnis Islam yang bertujuan

untuk menjaga masyarakat dari munculnya masalah bisnis seperti produk-

produk cacat.

Page 89: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

89

Sehingga penulis menyimpulkan, bahwa pedagang di Pasar loak

Shopping Centre Salatiga belum menerapkan mengenai hak-hak

perlindungan konsumen menurut hukum Islam di karenakan masih ada

unsur ketidakjelasaan dan hak khiyar yang belum diberikan kepada

konsumen yaitu:

1. Khiyar Syarath (Hak pilih dalam persyaratan)

Khiyar yang disepakati dan ditetapkan waktu melangsung-

kan transaksi yang jangka waktunya berdasarkan kesepakatan

bersama.

Dasar hukum Khiyar syarath

: عه رسو هللا صيى هللا عييه وسيم قاه عه ابه عمر رضي هللا عىهما

قا وماوا جميعا أو : جال ن فنو واحد مىهما باىخيار ماىم يتفر اذا تبا يع اىر

فإن خير أحدهما اآلخر فتبا يعا عيى ذىل فقد وجب , يخير أحدهما اآلخر

قا بعد ان تبايعا وىم يترك وا حد مىهما اىبيع فقد وجب اىبيع ، وإن تفر

. اىبيع

Dari Ibnu Umar r.a. dari Rasulullah SAW beliau

bersabda:”Apabila dua orang melakukan jual beli, maka

masing-masing pihak berhak melakukan khiyar, baik kedua-

duanya maupun salah satunya. Apabila salah satu dari keduanya

melakukan khiyar terhadap yang lainnya, kemudian mereka

berdua melakukan jual beli atas dasar kesepakatan mereka. (HR.

Bukhori Muslim).

Dalam kitab Fatkhul Mu‟in menjelaskan bahwa:

ها صاد ع ؛ فا ثالثة اا ا ى اطك اواوثش تخالف فال ثالثة اا

)صح اعمذ ) خاس )ح ج ه (اششط ف عمذ ا سىاء اششط ف ا

Khiyar syarath itu paling lama 3 hari sejak

dipersyaratkannya, baik dipersyaratkan sewaktu akad ataupun di

Page 90: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

90

majelis akad; Lain halnya jika disebutkan secara mutlak tidak

menjelaskan berapa lama atau disebutkan lebih dari tiga hari,

aqadnya tidak sah. (As‟ad, 1979:185).

Menurut Madzhab Ahmad bin Hambal seperti yang

dikutip oleh Sabiq (1987:108) khiyar syarath adalah bahwa salah

satu dari dua pihak yang berakad membeli sesuatu dengan

syarath bahwa seseorang boleh berkhiyar dalam waktu tertentu.

Abu Hanifah dan Asy-Syafi‟i juga berpendapat bahwa

masa khiyar tidak boleh lebih dari tiga hari. Berbeda dengan

menurut Imam Malik bahwa penentuan masa khiyar syarath

sesuai dengan kebutuhan.

Ada hal menarik dalam sistem pengembalian barang, dari

keterangan salah satu konsumen Bapak Suyuti menceritakan,

bahwa adanya potongan harga jika mengembalikan barang yang

sudah kita beli pada besok harinya yaitu, jika kita membeli helm

seharga Rp. 80.000 maka untuk hari besok helm tersebut menjadi

harga Rp. 50.000. Alasannya sama saja penjual membeli barang

bekas dari konsumen tersebut.

Dalam hal ini, praktek perlindungan konsumen di Pasar

loak Shopping Centre Salatiga hanya memberikan hak khiyar

majelis saja, sedangkan hak khiyar syarath tidak ada. praktek di

atas bertentangan dengan hak khiyar syarath karena dalam Islam

Page 91: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

91

terdapat waktu tiga hari untuk konsumen mendapat garansi

barang yang telah dibelinya.

2. Khiyar „Aib (Hak pilih karena cacat barang)

Bentuk khiyar untuk meneruskan atau membatalkan jual

beli karena adanya cacat pada barang yang dibeli.

Sayid Sabiq menjelaskan bahwa manusia diharamkan

menjual barang cacat tanpa menjelaskannya kepada pembeli.

Seperti yang dijelaskan dalam hadits Nabi:

سعت سسىي هللا ص هللا عه وس : ع عمثة ت عاش اجه لاي

ه ه : مىي عا إ ت ه ت اخ تاا ا ح اخى ا . ا

Dari „Uqbah ibnu „Amir Al-Juhani ia berkata: Saya

mendengar Rasulullah SAW bersabda: Seorang muslim adalah

saudaranya muslim lainnya, tidak halal bagi seorang muslim

apabila menjual barang jualan kepada saudaranya yang di

dalamnya ada cacatnya melainkan ia harus menjelaskan

kepadanya.

Manakala akad tersebut berlangsung dan konsumen telah

mengetahui adanya cacat atau kerusakan pada barang yang

dibeli, dalam keadaan seperti ini maka tidak ada lagi hak khiyar,

karena konsumen telah rela dengan kerusakan serta cacat pada

barang yang dibeli.

Adapun jika konsumen belum mengetahui hal tersebut

(cacat dan rusak) kemudian setelah akad baru konsumen

mengetahui, dalam keadaan ini akad dinyatakan benar.

Konsumen berhak melakukan khiyar antara mengembalikan

barang atau mengambil kembali pembayaran yang telah

Page 92: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

92

diberikan kepada penjual, atau dapat meminta ganti rugi

(pengurangan) sesuai dengan adanya cacat dan kerusakan barang

tersebut, kecuali jika konsumen telah rela dengan hal tersebut.

Menurut pendapat Asy-Syafi‟i seperti yang dikutib oleh

Sabiq (1987:111) Apabila seseorang membeli suatu barang,

kemudian ia menawarkan barang tersebut untuk dijual sesudah

konsumen tahu ada keaibannya, maka khiyar tersebut gugur atau

batal.

Namun, pada prakteknya menurut pengakuan

Khaerunnisa‟, ketika konsumen membeli handphone di Pasar

loak Shopping Centre, para pedagang tidak menjelaskan secara

spesifik mengenai handphone yang akan dibeli secara rinci,

sehingga setelah sampai rumah speaker handphone ternyata

kurang maksimal. Hal tersebut tidak dijelaskan oleh pedagang

saat terjadi transaksi jual beli.

Adapun menurut analisis penulis, untuk prinsip-prinsip

perlindungan konsumen secara hukum Islam menurut Ihsan (2011:79-89)

praktek perlindungan konsumen di Pasar loak Shopping Centre Salatiga

tidak memenuhi prinsip-prinsip perlindungan konsumen secara hukum

Islam di antaranya:

Page 93: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

93

1. Amar ma‟ruf nahi mungkar

Dilihat dari hukum Islam, aturan dan pemberlakuan hak khiyar

merupakan salah satu amar ma‟ruf nahi mungkar di mana dalam

pelaksanaan amar ma‟ruf bagi pelaku usaha adalah memberikan ganti

rugi kepada konsumen bila pelaku usaha melakukan kesalahan atas

produk yang dijualnya. Sedangkan nahi mungkar dengan

memperhatikan dan melaksanakan aturan-aturan hukum Islam tentang

jual beli (Ihsan, 2011:83).

Namun secara prakteknya, pedagang di Pasar loak Shopping

Centre menjelaskan tidak ada ganti rugi dan garansi barang, sedangkan

untuk nahi mungkar secara hukum Islam jual beli di Pasar loak

Shopping Centre tidah sah hanya karena kurangnya salah satu syarat

objek transaksi yaitu terdapat satu unsur yang belum terpenuhi bahwa

barang yang dijual harus diketahui secara jelas kualitasnya.

2. Persamaan

Dalam tanggung jawab pelaku usaha, pedagang harus

menghargai hak-hak konsumen dengan berlaku jujur dan adil. Tidak

boleh ada perbedaan yang berlebihan antara konsumen satu dengan

konsumen lainnya (Ihsan, 2011:86).

Dalam hal ini pedagang lebih sering menutup-nutupi barang

yang mereka jual. Sehingga dapat dikatakan para pedagang tidak

berlaku jujur.

Page 94: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

94

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk upaya

perlindungan konsumen dalam jual beli barang bekas di Pasar loak

Shopping Centre Salatiga tidak sesuai dengan hukum Islam karena

para pedagang tidak memberikan hak khiyar berupa khiyar syarath dan

khiyar „aib, serta tidak menjelaskan kualitas barang saat melakukan

transaksi jual beli.

B. Analisis Undang-Undang Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli

Barang Bekas di Pasar Loak Shopping Centre Salatiga

Perlindungan terhadap konsumen dipandang secara material

maupun formal makin terasa sangat penting, mengingat makin maju

ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang merupakan penggerak bagi

produktivitas dan efesiensi produser atas barang atau jasa yang

dihasilkan dalam rangka mencapai sasaran usaha. Dalam rangka

mengejar dan mencapai kedua hal tersebut. Akhirnya, baik langsung apa

tidak langsung, konsumenlah yang umumnya akan merasakan

dampaknya. Dengan demikian, upaya-upaya memberikan perlindungan

yang memadai terhadap kepentingan konsumen merupakan suatu hal

yang penting dan mendesak untuk segera mendapatkan solusi terutama

di Indonesia (Kristiyanti, 2009:5).

Dilihat dari sejarahnya, gerakan perlindungan konsumen di

Indonesia baru dipopulerkan sekitar tahun 20 tahun yang lalu, yakni

dengan berdirinya suatu lembaga swadaya masyarakat

(Nongovernmental organization) yang bernama Yayasan Lembaga

Page 95: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

95

Konsumen Indonesia (YLKI). Setelah YLKI, kemudian muncul

beberapa organisasi serupa, antara lain Lembaga Pembinaan dan

Perlindungan Konsumen (LP2K) di Semarang yang berdiri sejak

Februari 1988. Kemudian bergabung sebagai anggota Consumers

International (CI) pada tahun 1990. Di luar itu, saat ini cukup banyak

lembaga swadaya masyarakat serupa berorientasi pada kepentingan

pelayanan konsumen, seperti Yayasan Lembaga Bina Konsumen

Indonesia (YLBKI) di Bandung dan perwakilan YLKI di berbagai

provinsi di Tanah Air (Kristiyanti, 2008:15).

Gerakan konsumen di Indonesia, termasuk yang diprakasai

YLKI mencatat prestasi besar setelah naskah akademik UUPK berhasil

dibawa ke DPR. Selanjutnya rancangannya disahkan menjadi undang-

undang (Kristiyanti, 2008:16).

Pasar loak Shopping Centre Salatiga merupakan salah satu pasar

tradisional yang dimiliki oleh pemerintahan kota Salatiga. Dalam hal ini,

konsumen berhak mendapatkan kejelasan mengenai spesifikasi tentang

barang-barang yang akan mereka beli baik dari segi kualitas, kuantitas

maupun harga yang sewajarnya untuk barang tersebut. Sehingga kondisi

ini mengakibatkan kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak

seimbang dan konsumen berada dalam posisi yang lemah.

Banyak faktor yang membuat konsumen tidak sadar jika banyak

hal yang dirugikan ketika bertransaksi dalam jual beli di antaranya:

Page 96: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

96

1. Konsumen menjadi objek aktifitas bisnis yang dapat diraup

keuntungan sebesear-besarnya.

2. Rendahnya kesadaran konsumen disebabkan oleh rendahnya

pendidikan konsumen (UUPK, 2008:32).

Oleh karena itu, Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan konsumen dimaksud menjadi landasan hukum yang kuat

bagi pemerintah dan lembaga perlindungan konsumen sebagai upaya

pemberdayaan konsumen melalui pembinaan dan melindungi segala

aktifitas muamalah yang merugikan pihak konsumen.

Dari segi hak-hak konsumen pasal 4 UUPK di antaranya:

1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang dan/atau jasa.

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang

dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta

jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa.

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau

jasa yang digunakan.

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya

penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.

Page 97: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

97

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta

tidak diskriminatif.

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau

penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak

sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan lainnya.

Menurut pendapat salah satu konsumen Bapak Hadi Wijaya,

konsumen menjelaskan bahwa kehadiran Pasar loak Shopping Centre

memberikan keuntungan “Kita dapat membeli dengan harga yang kita

diinginkan, kalau kerugian bila kita tidak tahu harga barang yang akan

kita beli maka kita akan rugi”.

Hasil wawancara dengan semua konsumen, mereka menjelaskan

bahwa praktek jual beli di Pasar loak Shopping Centre juga tidak ada

garansi jika dikemudian hari terdapat kerusakan barang. Kemudian

faktor-faktor konsumen mengenai alasan membeli barang di Pasar loak

Shopping Centre karena kehadiran pasar tersebut sangat membantu yaitu

karena harga barang yang dijual murah dan dijangkau oleh kalangan

bawah. Contoh handphone merk Sony Ericson tanpa chager seharga

tujuh puluh lima ribu. Hal ini tentu sangat murah dan jauh berbeda

dengan harga handphone di counter dan toko-toko hp lainnya.

Praktek perlindungan konsumen di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga, para pedagang umumnya menawarkan barang dagangannya

Page 98: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

98

tetapi tidak menjelaskan mengenai spesifikasi tentang kualitas barang

dagangan yang mereka jual. Para pedagang lebih membebaskan para

konsumen untuk membongkar barang yang akan mereka beli, sehingga

hal ini dapat merugikan konsumen-konsumen yang masih awam akan

pengetahuan mengenai barang yang akan mereka beli.

Hal ini diungkapkan oleh Bapak Dwi, konsumen menjelaskan

bahwa bahwa barang-barang di Pasar loak Shopping Centre dijual murah

dan mempunyai kualitas yang baik namun, juga ada kualitas yang buruk,

konsumen juga pernah tertipu dengan barang yang sudah dibeli ternyata

mempunyai kualitas yang buruk dan pada saat transaksi jual beli

pedagang tidak menjelaskan kualitas barang yang akan konsumen beli

tersebut.

Sehingga jika dianalisis dengan hak-hak konsumen pasal 4

UUPK, ada beberapa ayat yang tidak diterapkan yaitu pada ayat di

antaranya: Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang (ayat 3), Hak untuk diperlakukan dan

dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif (ayat 7) dan Hak

untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan

perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya (ayat 8).

Kemudian untuk memenuhi berbagai upaya-upaya perlindungan

konsumen. Maka, UUPK menjelaskan adanya kewajiban-kewajiban

Page 99: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

99

yang harus dilakukan untuk pedagang atau pelaku usaha yaitu pada pasal

7 di antaranya:

1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya.

2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasaan

mengenai penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.

3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur

serta tidak diskriminatif.

4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau

diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau

jasa yang berlaku.

5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau

mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan

dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang

diperdagangkan.

6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian

akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan atau

jasa yang diperdagangkan.

7. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila

barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai

dengan perjanjian.

Kemudian penulis juga melakukan penelitian dengan menjadi

konsumen helm dan sepatu bekas. Helm INK untuk harga asli dapat

Page 100: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

100

mencapai Rp. 260.000 per item. Namun, di Pasar loak Shopping Centre

Salatiga harga bisa turun Rp. 180.000 – Rp. 160.000 per item. Menurut

keterangan pedagang helm, mereka menjelaskan bahwa helm yang

mereka jual masih baru tetapi setelah peneliti lihat helm tersebut bukan

barang baru melainkan terlihat seperti sudah pernah dipakai atau sedikit

ada kerusakan dan cacat pada helm tersebut. Hal ini seakan-akan

pedagang menutup-nutupi informasi mengenai keadaan serta kualitas

barang tersebut.

Kemudian pada sepatu bekas, awalnya peneliti disuruh memilih

sendiri barang yang akan dibeli kemudian peneliti memilih sepatu

berbahan karet berwana crem dijual dengan harga Rp.10.000 dan harga

tersebut masih bisa ditawar, pedagang tidak menjelaskan mengenai

spesifikasi barang tersebut hanya saja peneliti disuruh melihat barang-

barang tersebut sendiri.

Larangan praktek tersebut jelas dapat merugikan pihak-pihak

konsumen, tindakan menyembunyikan informasi dalam jual beli dapat

mengakibatkan konsumen mengalami kerugian. Dalam hal ini, upaya

perlindungan konsumen mengenai kewajiban pelaku usaha di Pasar loak

Shopping Centre tidak memenuhi pada pasal 7: bahwa pelaku usaha

harus beritikad dalam melakukan usahanya (ayat 1), pelaku usaha wajib

memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi

dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasaan mengenai

penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan (ayat 2). Kemudian pelaku

Page 101: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

101

usaha juga wajib Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar

dan jujur serta tidak diskriminatif (ayat 3), pelaku usaha harus

memberikan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian atas kerugian

akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang

diperdagangkan (ayat 6), serta Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau

penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau

dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian (ayat 7).

Kemudian pasal 8 menjelaskan perbuatan-perbuatan yang

dilarang bagi pelaku usaha di antaranya: Pelaku usaha dilarang

memperdagangkan barang yang rusak, cacat, atau bekas yang tercemar

tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang

tersebut ( ayat 2).

Mengenai upaya perlindungan konsumen dilihat dari praktek jual

beli di Pasar loak Shopping Centra maka jelas bahwa pelaku usaha atau

pedagang Pasar loak Shopping Centre melanggar pasal 8 ayat 2 karena

para pedagang tidak memberikan informasi secara lengkap dan benar

mengenai kualitas barang tersebut.

Dari uraian di atas menurut penulis, upaya perlindungan

konsumen di Pasar loak Shopping Centre Salatiga tidak sesuai dengan

UU No. 8 tahun 1999 secara keseluruhan pada pasal-pasal mengenai

hak-hak dan kewajiban konsumen serta perbuatan-perbuatan yang

dilarang bagi pelaku usaha yaitu: Pasal 4 ayat 3, 7 dan 8 mengenai hak-

hak konsumen, pasal 7 ayat 1,2,3,6 dan 7 mengenai kewajiban pelaku

Page 102: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

102

usaha pada kemudian untuk pasal 8 ayat 2 mengenai perbuatan-

perbuatan yang dilarang pelaku usaha.

Secara umum mengenai upaya perlindungan konsumen antara

hukum Islam dengan UUPK mempunyai persamaan dan perbedaan,

adapun persamaannya seperti: Hak untuk memilih, Hak untuk mendapat

informasi yang benar dan jelas, hak untuk didengar, serta Hak untuk

diperlakukan dan dilayani dengan benar. Sedangkan mengenai

perbedaan mengenai upaya perlindungan konsumen di antaranya: dalam

undang-undang Perlindungan Konsumen terdapat hak-hak atas

kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang

dan/atau jasa (ayat 1), hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan

dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut

(ayat 5), serta hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen

(ayat 6).

Page 103: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan dan analisis pada bab-bab

sebelumnya, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Praktek jual beli barang bekas di Pasar loak Shopping Centre Salatiga

dalam transaksi jual beli, para penjual biasanya memberikan harga

dengan cara tawar menawar, dan untuk membatalkan jual beli ketika

masih dalam transaksi, menurut keterangan penjual hal tersebut

diperbolehkan ketika terjadi ketidakcocokan harga masih dalam satu

majelis. Namun, untuk barang yang sudah dibawa pulang oleh

konsumen tidak dapat dibatalkan alias tidak ada garansi barang.

Apabila barang tersebut akan ditukarkan dengan barang lain maka,

harga jual barang tersebut turun dari harga beli sebelumnya. Kemudian

tidak ada pemberitahuan tentang kualitas barang tersebut karena rata-

rata pedagang memperbolehkan barang yang mereka jual untuk

dibongkar ataupun dilihat terlebih dahulu oleh pembeli. Sehingga

untuk pembeli yang masih awam mengenai barang yang akan dibeli,

mereka sering tertipu karena tidak mengetahui kualitas barang yang

akan dibeli.

2. Mengenai upaya-upaya perlindungan konsumen, Pasar loak Shopping

Centre Salatiga tidak sesuai dengan hukum Islam di karenakan:

Page 104: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

104

a. Tidak menjelaskan secara spesifik mengenai kualitas barang

dagangan yang mereka jual kepada para konsumen sehingga,

dapat merugikan konsumen-konsumen yang masih awam

tentang kualitas barang-barang yang akan mereka beli.

b. Tidak terpenuhinya hak khiyar yaitu khiyar syarath (Hak pilih

dalam persyaratan) dan khiyar „aib (Hak pilih karena cacat dan

rusak barang).

3. Adapun mengenai perlindungan di Pasar loak Shopping Centre tidak

sesuai dengan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

secara keseluruhan pada pasal-pasal mengenai hak-hak dan kewajiban

konsumen serta perbuatan-perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha

yaitu: Pasal 4 ayat 3, 7 dan 8 mengenai hak-hak konsumen, pasal 7

ayat 1,2,3,6 dan 7 mengenai kewajiban pelaku usaha pada kemudian

untuk pasal 8 ayat 2 mengenai perbuatan-perbuatan yang dilarang

pelaku usaha.

B. Saran

Adapun saran-saran yang yang ingin penulis sampaikan berkaitan

dengan permasalahan telah di bahas tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya para pedagang Pasar loak Shopping Centre kota Salatiga

lebih memperhatikan mengenai upaya-upaya perlindungan konsumen

dalam transaksi jual beli baik dari segi hukum Islam maupun Undang-

Undang perlindungan konsumen khususnya mengenai penjelasan

Page 105: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

105

kualitas barang yang akan dijual kepada konsumen agar para

konsumen terhindar dari kerugian-kerugian yang akan ditimbulkan

setelah membeli barang di Pasar loak Shopping Centre.

2. Untuk Pemerintah kota Salatiga

a. Perlu adanya sosialisasi tentang Undang-Undang Perlindungan

Konsumen untuk para pedagang dan masyarakat kota Salatiga.

b. Agar lebih memperhatikan gedung serta fasilitas-fasilitas yang ada

di Pasar loak Shopping Centre supaya para pedagang dan pembeli

merasa aman saat melakukan transaksi, salah satunya dengan

pembenahan gedung, adanya tempat sampah yang besar dan toilet

umum.

Page 106: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

106

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahannya.

Arifin, Jauhar. 2008. Tinjauan Hukum Islam terhadap Perlindungan

Konsumen Dalam Jual beli HP Second di Desa Segoroyoso

Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Skripsi tidak diterbitkan.

Yogjakarta. Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga.

Arikanto, Suharsimi. Prosedur penelitian dan pendekatan praktek.. Jakarta:

Rineka Cipta. Cet VII.

Aziz, Zainuddin bin Abdul. 1979. Tarjamah Fatkhul Mu‟in Juz II. Yang

dierjemahkan oleh Aliy As‟ad. Kudus: Menara Kudus

Dewi, Gumala, Wirdyaningsih, dan Yani Salma Barlinti. 2005. Hukum

Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Hadi, Sutrisno. 1994. Metodelogi Research. Yogyakarta: andi offse.

Hidayat, Muhammad. 2010. An Introduction The Sharia Economic

(Pengatar Ekonomi Syariah). Jakarta: IKAPI.

Hoiriya, Siti. 2010. Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang

Perlindungan Konsumen terhadap iklan provider seluler di televisi

(Studi Kasus Iklan Provider XL). Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya.

UIN Sunan Ampel Surabaya.

Ihsan, Soffa. 2011. Fikih Perlindungan Konsumen. Tangerang: Paramuda

Advertising.

Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.

Jakarta: PT Grafindo Persada

Kristiyanti, Celina Tri Siwi. 2009. Hukum Perlindungan Konsumen. Jakarta:

Sinar Grafika.

Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah.

Yogjakarta.UII Press.

Muhammad, Al Imam Abu Abdullah bin Ismail. 1991. Tarjamah Shahih

Bukhari Juz III. Yang diterjemahkan oleh Achmad Sunarto.

Semarang: CV Asy Syifa.

Page 107: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

107

Albani, Muhammad Nashiruddin. 1992. Tarjamah Sunan At-Tirmidzi Juz II.

Yang diterjemahkan oleh Mohammed Zuhri. Semarang: CV Asy-

Syifa.

Muslich, Ahmad Wardi. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Amzah.

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Mujieb, M Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqh. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Poerwadaminta, WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Rasjid, Sulaiman. 2013. Fiqh Islam (Hukum Fiqh Lengkap) cet. 59.

Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sabiq, Sayyid. 1987. Fikih Sunnah 12. Bandung: PT Al Ma‟arif

Syafe‟i, Rachmat. 2000. Fiqih Muamalah. Bandung: Pustaka setia.

Syarifuddun, Amir. 2010. Garis-Garis Besar Fiqh. Jakarta: Perdana Media

Grub.

Simongkir Dkk. 2002. Kamus Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Solikhin. 2014. Perlindungan hak-hak konsumen transaksi Jual beli online

prespektif Hukum Islam dan Hukum positif di Indonesia. Skripsi

tidak diterbitkan. Yogjakarta: Fakultas syariah UIN Sunan

Kalijaga.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, R&D). Bandung: Alfabeta

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Utsman, Sabian. 2014. Metodologi Penelitian Hukum Progresif. Yogjakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 108: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

108

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Page 109: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

109

Hasil wawancara dengan Konsumen Pasar loak Shopping Centre Salatiga

Konsumen pertama, Bapak Muhammad H.W dan lokasi wawancara

di kabupaten Semarang, Ahad, 8 Februari 2015 Jam 10.00 WIB

1. Apakah Bapak sering belanja di Pasar loak Shopping Centre ?

Alhamdulillah sering

2. Sejak kapan Bapak berlangganan di Pasar loak Shopping Centre ?

Sejak berwiraswasta yaitu tahun 2007

3. Menurut Bapak apa yang diuntungkan dan dirugikan dalam jual beli di

sana?

Kita dapat membeli dengan harga yang kita inginkan, kalau kerugian bila

kita tidak tahu harga barang yang akan kita beli maka kita akan rugi.

4. Apa yang Bapak beli di Pasar loak Shooping centre?

Besi bekas

5. Dalam pemberian harga, apakah tawar menawar, cash atau mungkin ada

juga yang kredit?

Tawar menawar, sehingga untuk orang awam hal ini membuat para

pedagang bisa mendapat banyak keuntungan karena rata-rata pembeli

awam tidak tahu harga barang tersebut.

6. Apakah para konsumen juga diberi kesempatan untuk memilih , menawar,

dan membatalkan jual beli?

Di sana boleh memilih yaitu dengan cara membongkar terlebih dahulu

terhadap barang yang akan kita beli.

7. Apakah ada garansi terhadap barang yang bapak beli?

Tidak ada garansi,

8. Apakah para penjual juga memberitahukan keadaan barang bekas yang

akan kita beli? dari segi kualitas, kuantitas ataupun kecacatan serta

kerusakan terhadap produk yang akan kita beli?

Tidak ada pemberitahuan tentang kualitas barang tersebut, karena rata-rata

pedagang membolehkan barang yang mereka jual untuk dibongkar

ataupun dilihat dulu oleh pembeli.

Page 110: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

110

9. Apakah ada unsur pemaksaan dalam jual beli di Pasar Shopping Centre?

Tidak ada.

10. Pernakah Bapak tertipu terhadap barang bekas yang Bapak beli?

Tidak, karena sudah mengetahui spesifikasi barang yang akan saya beli.

11. Pernahkan Bapak complain terhadap barang bekas yang Bapak beli?

Tidak pernah.

12. Apakah penjual di Pasar loak Shopping Centre ramah-ramah?

Sebagian iya sebagian tidak

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen membeli barang-barang

di sana?

Harganya murah.

Konsumen kedua, Bapak S dan lokasi wawancara di Tuntang

kabupaten Semarang, Sabtu, 21 Februari 2015 Jam 13.00 WIB

1. Apakah Bapak sering belanja di Pasar loak Shopping Centre ?

Tidak Juga

2. Sejak kapan Bapak berlangganan di Pasar loak Shopping Centre?

4 Tahun yang lalu

3. Menurut Bapak apa yang diuntungkan dan dirugikan dalam jual beli di

sana?

Banyak diuntungkan karena barang disana murah-murah, kalo dirugikan

selama ini belum pernah.

4. Apa yang Bapak beli di Pasar loak Shooping Centre?

Helm dan setrika bekas

5. Dalam pemberian harga, apakah tawar menawar, cash atau mungkin ada

juga yang kredit?

Tawar menawar

6. Apakah para konsumen juga diberi kesempatan untuk memilih, menawar,

dan membatalkan jual beli?

Tawar menawar iya, memilih iya tapi kalau membatalkan jual beli pada

saat ditempat boleh namun jika dikembalikan pada hari berikutnya maka

Page 111: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

111

harga barang tersebut dikurangi, contohnya membeli helm seharga Rp.

80.000 (Delapan ribu rupiah) kemudian dikembalikan maka helm tersebut

menjadi harga Rp. 50.000 (Lima puluh ribu rupiah).

7. Apakah ada garansi terhadap barang yang Bapak beli?

Tidak ada.

8. Apakah para penjual juga memberitahukan keadaan barang bekas yang

akan kita beli? dari segi kualitas, kuantitas ataupun kecacatan serta

kerusakan terhadap produk yang akan kita beli?

Tidak, karena pembeli diberi kesempatan untuk memilih barang sendiri

9. Apakah ada unsur pemaksaan dalam jual beli di Pasar loak Shopping

Centre?

Selama ini belum ada

10. Pernakah Bapak terhadap barang bekas yang bapak beli?

Alhamdulillah sampai sekarang belum pernah tertipu karena saya sudah

mengetahui kualitas barang-barang yang akan saya beli, namun untuk

sebagian orang awam mumgkin ada yang tertipu karena mereka tidak

mengetahui kualitas barang dan penjual juga tidak menjelaskan tentang

spesifikasi barang yang dijual.

11. Pernahkan Bapak complain terhadap barang bekas yang Bapak beli?

Tidak pernah, soalnya kita tahu namanya barang bekas pasti ada cacatnya

juga.

12. Apakah penjual di Pasar loak Shopping Centre ramah-ramah?

Ada yang ramah ada yang tidak

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen membeli barang-barang

di sana?

Karena barang disana murah-murah.

Konsumen ketiga, Ibu IP dan lokasi wawancara di Desa Rogomulyo,

Kec. Kaliwungu Kab. Semarang, Senin, 6 April 2015 Jam 11.45 WIB.

1. Apakah Ibu sering belanja di Pasar loak Shopping Centre ?

Jarang

Page 112: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

112

2. Sejak kapan Ibu berlangganan di Pasar loak Shopping Centre?

Tahun 2012

3. Menurut Ibu apa yang diuntungkan dan dirugikan dalam jual beli di sana?

Barang loak tapi harganya masih mahal karena bukunya masih bagus.

4. Apa yang Ibu beli di Pasar loak Shopping Centre?

Buku paket SD kelas 1 Harga Rp. 30.000, Buku LKS bahasa Inggris kelas

1,2, dan 3 dengan harga Rp. 2.500/ item,. Dan Buku paket bahasa

Indonesia harganya Rp. 5.000.

Kamus bahasa Indonesia, kamus fisika dan kamus biologi, di mana harga

ketiga buku itu Rp. 50.000.

5. Dalam pemberian harga , apakah tawar menawar, cash atau mungkin ada

juga yang kredit?

Bayarnya Cash, namun dalam penetapan harga menggunakan tawar

menawar.

6. Apakah para konsumen juga diberi kesempatan untuk memilih, menawar,

dan membatalkan jual beli?

Memilih iya namun, untuk membatalkan tidak ada.

7. Apakah ada garansi terhadap barang yang Ibu beli?

Tidak ada

8. Apakah para penjual juga memberitahukan keadaan barang bekas yang

akan kita beli? dari segi kualitas, kuantitas ataupun kecacatan serta

kerusakan terhadap produk yang akan kita beli?

Tidak, bahkan pernah ada buku milik Negara yang tidak boleh

diperjualbelikan tetapi di Pasar loak Shopping Centre justru buku tersebut

dijual.

9. Apakah ada unsur pemaksaan dalam jual beli di Pasar loak Shopping

Centre?

Tidak ada

10. Pernakah Ibu tertipu terhadap barang bekas yang Ibu beli?

Tidak pernah

11. Pernahkan Ibu complain terhadap barang bekas yang Ibu beli?

Page 113: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

113

Tidak pernah

12. Apakah penjual di Pasar loak Shopping Centre ramah-ramah?

Tidak, karena mereka hanya melayani yang kita butuhkan aja

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen membeli barang-barang

di sana?

Murah dan terjangkau.

Konsumen keempat, KA dan lokasi wawancara di Gedangan, Tuntang,

Selasa, 28 April 2015 Jam 21.02 WIB

1. Apakah Ibu sering belanja di Pasar loak Shopping Centre ?

Tidak sering tapi pernah

2. Sejak kapan Ibu berlangganan di Pasar loak Shopping Centre ?

Dulu waktu Kelas XI Madrasah Aliyah

3. Menurut Ibu apa yang diuntungkan dan dirugikan dalam jual beli di sana?

Yang diuntungkan harganya murah yaitu jauh dari harga counter dan toko.

4. Apa yang Ibu beli di Pasar loak Shopping Centre?

Handphone merk sony Ericson harga tujuh puluh lima ribu tanpa charger

5. Dalam pemberian harga , apakah tawar menawar, cash atau mungkin ada

juga yang kredit?

Tawar Menawar

6. Apakah para konsumen juga diberi kesempatan untuk memilih , menawar,

dan membatalkan jual beli?

Memilih iya, menawar iya, membatalkan juga iya

7. Apakah ada garansi terhadap barang yang ibu beli?

Tidak ada garansi

8. Apakah para penjual juga memberitahukan keadaan barang bekas yang

akan kita beli? dari segi kualitas, kuantitas ataupun kecacatan serta

kerusakan terhadap produk yang akan kita beli?

Diberi tahu namun tidak spesifik dan tidak rinci.

Page 114: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

114

9. Apakah ada unsur pemaksaan dalam jual beli di Pasar loak Shopping

Centre?

Tidak ada, tergantung pembeli

10. Pernakah Ibu tertipu terhadap barang bekas yang Ibu beli?

Pernah, speakernya kurang maksimal dimana ketika transaksi tidak

dijelaskan bahwa speaker tersebut bermasalah.

11. Pernahkan Ibu complain terhadap barang bekas yang Ibu beli?

Tidak pernah

12. Apakah penjual di Pasar loak Shopping Centre ramah-ramah?

Tergantung penjualnya alias tidak semua

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen membeli barang-barang

disana?

Murah, dan mudah dijangkau harganya serta cocok untuk kalangan ke

bawah.

Konsumen kelima, Bapak D dan lokasi wawancara di Pasar loak

Shopping centre Salatiga, 4 Mei 2015 Jam 11.15 WIB.

1. Apakah Bapak sering belanja di Pasar loak Shopping Centre ?

jarang

2. Sejak kapan Bapak berlangganan di Pasar loak Shopping Centre?

Kalau bayaran

3. Menurut Bapak apa yang diuntungkan dan dirugikan dalam jual beli di

sana?

Barangnya murah kadang dapat kualitas baik ada juga yang buruk

4. Apa yang Bapak beli di Pasar loak Shopping Centre?

elektronik

5. Dalam pemberian harga, apakah tawar menawar, cash atau mungkin ada

juga yang kredit?

Tawar menawar

Page 115: PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM JUAL BELI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/877/1/Khusnul.Khotimah... · SKRIPSI Diajukan untuk ... B. Tinjauan Umum Jual Beli Barang Bekas menurut

115

6. Apakah para konsumen juga diberi kesempatan untuk memilih , menawar,

dan membatalkan jual beli?

Ada

7. Apakah ada garansi terhadap barang yang Bapak beli?

Tidak ada

8. Apakah para penjual juga memberitahukan keadaan barang bekas yang

akan kita beli ? dari segi kualitas, kuantitas ataupun kecacatan serta

kerusakan terhadap produk yang akan kita beli?

Kadang iya kadang nggak

9. Apakah ada unsur pemaksaan dalam jual beli di Pasar loak Shopping

Centre?

Tidak ada

10. Pernakah Bapak tertipu terhadap barang bekas yang Bapak beli?

Pernah tertipu karena tidak dijelaskan kualitasnya.

11. Pernahkan Bapak complain terhadap barang bekas yang Bapak beli?

Pernah, karena kata pedagang barang ini bagus namun ternyata kualitasnya

buruk.

12. Apakah penjual di Pasar loak Shopping Centre ramah-ramah?

Kebanyakan ramah-ramah

13. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan konsumen membeli barang-barang

di sana?

Barangnya murah-murah.