perkembangan teknologi navigasi sekarang ini sangat pesat

36
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMETAAN DARAT Perkembangan teknologi navigasi sekarang ini sangat pesat, banyak peralatan navigasi yang canggih dengan harga terjangkau, namun ketersediaan alat tersebut tidak menjamin keselamatan kita dalam hal berkegiatan di alam bebas, bahkan dengan adanya alat tersebut semakin banyak kecelakaan yang terjadi dalam berkegiatan di alam bebas. Ketergantungan kepada alat navigasi yang canggih membuat banyak orang lupa dan meremehkan kemampuan dasar navigasi, kebanyakan kasus yang terjadi jika alat yang mereka gunakan rusak, habis baterai, macet, dan lain sebagainya. Ilmu–ilmu dasar navigasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap petualang, ilmu ini lah yang secara turun temurun diwariskan dari Nenek Moyang kita, kemampuan membaca rasio bintang oleh para Nelayan, membaca penampakan alam dan pohon-pohon yang ada oleh para Masyarakat, dan lain sebagainya. 1. Pengertian Pada dasarnya navigasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan arah, kedudukan tempat kita berada maupun orang lain serta menentukan lintasan atau jalur perjalanan agar sampai pada tujuan yang diinginkan. Ada berbagai macam tipe navigasi, 1

Upload: deasygita

Post on 26-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file ini merupakan salah satu tugas teknologi informasi dalam pemetaan darat

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMETAAN

DARAT

Perkembangan teknologi navigasi sekarang ini sangat pesat, banyak

peralatan navigasi yang canggih dengan harga terjangkau,  namun ketersediaan

alat tersebut tidak menjamin keselamatan kita dalam hal berkegiatan di alam

bebas, bahkan dengan adanya alat tersebut semakin banyak kecelakaan yang

terjadi dalam  berkegiatan di alam bebas.

Ketergantungan kepada alat navigasi yang canggih membuat banyak orang

lupa dan meremehkan kemampuan dasar navigasi, kebanyakan kasus yang terjadi

jika alat yang mereka gunakan rusak, habis baterai, macet, dan lain sebagainya.

Ilmu–ilmu dasar navigasi adalah hal yang wajib dimiliki oleh setiap petualang,

ilmu ini lah yang secara turun temurun diwariskan dari Nenek Moyang kita,

kemampuan membaca rasio  bintang oleh para Nelayan, membaca penampakan

alam dan pohon-pohon yang ada oleh para Masyarakat, dan lain sebagainya.

1. Pengertian

Pada dasarnya navigasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan

arah, kedudukan tempat kita berada maupun orang lain serta menentukan

lintasan atau jalur perjalanan agar sampai pada  tujuan yang diinginkan.

Ada berbagai macam tipe navigasi, navigasi  darat, laut, dan udara, masing

– masing mempunyai ciri khas tersendiri dalam segi penerapan ilmunya.

1.1 Persiapan Alat Navigasi

Berikut adalah alat – alat yang biasa digunakan untuk melakukan

navigasi :

a) Peta

Peta adalah suatu presentasi di atas bidang datar baik

seluruh atau sebagian  permukaan bumi, yang dilihat dari atas dan

diperkecil dengan perbandingan tertentu. Peta dilengkapi dengan

keterangan-keterangan yang diperlukan, namun  ada bagian peta

yang biasanya tidak digambar menurut perbandingan di lapangan

seperti jalan, jembatan, rel kereta dan sebagainya.

1

Page 2: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Jenis jenis Peta

Ada beberapa jenis peta yang dibuat tergantung tujuan

penggunaannya, diantaranya adalah :

Gambar 1 Peta Topografi

Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian

permukaan bumi yang ditarik ke skala,. Menggunakan

warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang

ditemukan pada permukaan bumi. Agar peta dapat

dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda

konvensional dan simbol sehingga dapat diperoleh

gambaran secara jelas dan informasi yang didapat cukup

lengkap, seperti jalan, batas wilayah, trianggulasi dan

lain-lain termasuk kontur sebagai gambaran ketinggian

tempat.  Skala yang digunakan biasanya 1 : 50.000 dan 1

: 25.000, peta topogfafi biasanya menggambarkan

perbedaan ketinggian pada  suatu daerah dengan interfal

tertentu, dimana interval tersebut tergantung dari skala

yang digunakan peta tersebut.

2

Page 3: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Gambar 2 Peta Tematik

Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik atau peta

tujuan khusus,peta ini menyajikan patron penggunaan

ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema

tertentu. Berbeda dengan peta rujukan yang

memperlihatkan pengkhususan geografi (hutan, jalan,

perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih

menekankan variasi penggunaan ruangan daripada

sebuah jumlah atau lebih dari distribusi geografis.

Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisikal

seperti iklim atau ciri-ciri khas manusia seperti

kepadatan penduduk atau permasalahan kesehatan.

Gambar 3 Peta Potret Udara

Peta  foto udara adalah salah satu jenis citra hasil dari

perekaman muka bumi dengan menggunakan wahan

pemotretan udara seperti pesawat terbang ataupun

3

Page 4: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

wahana darat bergerak. Citra foto hasil metode ini lebih

jelas dan lebih mudah dalam pengenalan obyeknya.

Pemotretan udara pada umumnya menggunakan kamera

dan film, dan menghasilkan potret (data analog). Peta

hasil interpretasi potret udara dapat digunakan untuk

pembuatan peta topografi, karena dapat menggambarkan

kondisi secara tiga dimensi suatu tempat. Potret udara

sendiri biasanya mempunyai skala sekitar 1 : 20.000.

Gambar 4 Peta Citra landsat

Peta hasil penafsiran citra landsat, biasanya berskala

sekitar 1 : 100.000. Selain jenis peta diatas banyak jenis

peta lainnya diantaranya Peta Dunia, Peta negara, peta

teknik, peta areal kerja, dan lain – lain.

Informasi Pada Peta

Dalam hal ini yang dibahas adalah peta Rupa Bumi

Indonesia (RBI), yang merupakan peta acuan dan standar di

Indonesia dan diterbitkan oleh Badan Informasi

Geospasial  (BIG). Berikut beberapa informasi yang umum

tercantum dalam peta :

Badan Peta merupakan informasi berupa gambar peta itu

sendiri, untuk skala 1 : 50.000 sebesar 15’ x 15’ atau ± 56

cm x 56 cm. Terletak mendominasi sisi kiri atas tanpa tepi

4

Page 5: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

untuk memudahkan penggabungan dengan peta lain di

sebelahnya.

Gambar 5 Judul Peta

Judul peta Mencerminkan isi sekaligus tipe peta.

Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas

kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat

mungkin diletakkan di kanan atas.  Umumnya

mencantumkan Skala, nomor lembar peta, nama daerah

atau identitas yang menonjol, Judul peta umumnya disisi

kanan atas atau tepat di atas tengah peta. untuk besaran

peta biasanya menggunakan nama provinsi, kabupaten,

kota, kecamatan, atau kelurahan. 

Gambar 6 Skala Peta

5

Page 6: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Skala adalah perbandingan ukuran atau jarak antara

yang digambarkan di peta dengan jarak dilapangan

dikenal dengan istilah skala.  Dalam peta dikenal dua

macam skala yang sering dicantumkan secara

berdampingan, yaitu skala angka dan skala gambar.

Dalam skala angka misalnya 1 : 100.000 artinya satu

centimeter diatas peta sama dengan 100.000 cm atau

sama dengan 1 Km di lapangan.

Tips :

Mengukur jarak lurus

Bila akan mengukur jarak lurus untuk

mudahnya dapat menggunakan penggaris atau

kertas kosong , ukurlah  seberapa jauh jarak di

peta kemudian beri tanda, setelah itu tempelkan

hasil pengukuran tadi pada skala gambar dengan

catatan bagian yang lebih kecil ditempatkan pada

garis skala yang terbagi kecil-kecil di sisi kiri,

dengan demikian dapat dibaca nilai jarak yang

dicari. Contoh : Mengukur antara puncak Gunung

Lauwalu (titik A) me nuju titik trianggulasi TTG

III – 11 (titik B) dengan menggunakan secarik

kertas seperti pada gambar dikanan atas. Cara

lain adalah menghitung dengan kalkulator, ukur

jarak dengan penggaris lalu kalikan dengan

faktor skala peta

Mengukur jarak tidak lurus

Untuk mengukur jarak yang tidak lurus

seperti jalan raya, sungai, pantai dll akan

menemukan kesulitan, untuk itu cara

pengukurannya antara lain yaitu dengan

menggunakan alat map odometer atau bila tidak

6

Page 7: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

ada dapat menggunakan kertas, benang atau

benda lain yang dapat dibengkokan sesuai

lintasan yang akan diukur dipeta. Pengukuran

panjang atau jarak untuk lintasan yang tidak lurus

di peta, dapat dilakukan dgn cara menggunakan

kertas. Ikuti segmen yang dianggap lurus sampai

ada belokan kemudian kertas diberi tanda,

lakukan untuk segmen berikutnya sampai ujung

lintasan yang akan diukur, hasilnya tempelkan

kertas pada skala gambar seperti pengukuran

jarak lurus.

Caranya pengukuran lintasan tidak lurus

lainnya adalah dengan memegang salah satu sisi

benang, letakan pada titik yang satu  kemudian

ikuti kelokannya sesuai dengan yang tergambar

dipeta sampai pada titik akhir yang akan diukur,

setelah didapat benang dapat diukur panjangnya

kemudian lakukan seperti pada cara mengukur

garis lurus.

7

Page 8: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Keterangan pembuatan peta berisi informasi

pembuatan seperti cara dan tahun pembuatan, nama

instansi pembuat, pada umumnya ditempatkan disisi

kanan. Tahun pembutan peta sangat diperlukan untuk

menghitung sudut variasi magnetis, karena kutub

magnetis selalu berubah setiap tahunnya.

Legenda ialah keterangan – keterangan pada peta yang

menjelaskan arti simbol – simbol pada peta, seperti

sungai, hutan, persawahan, dan lain – lain. terdapat juga

perbedaan warna dalam suatu legenda, yang berfungsi

membedakan antara legenda yang satu dengan yang

lainnya.

Gambar 7 Nomor Peta

Nomor pada peta berguna untuk kita dalam mencari peta

yang dibutuhkan. nomor pada peta rupa bumi

berdasarkan no insert pada daftar perbesaran peta per

tiap tiap lokasi. 

Gambar 8 Koordinat

Lembaran peta terbagi atas dua garis koordinat, yaitu

garis horisontal dan vertikal membentuk kotak-kotak

bujursangkar. Terdapat dua sistem yang biasanya

8

Page 9: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

ditampilkan di peta yaitu sistem koordinat Grid dan

Universal. Koordinat grid memakai sistem Koordinat

UTM yang artinya kedudukan suatu titik dinyatakan

dalam ukuran jarak dari setiap titik acuan, sedangkan

koordinat universal atau yang  biasa disebut geografis,

menggunakan sistem  lintang dan bujur dengan satuan

derajat, menit dan detik, koordinat geografis inilah yang

biasanya sering digunakan.

Pada peta rupa bumi Indonesia digunakan sistem

keduanya. Untuk sistem grid yang mempunyai nilai

1.000 meter tiap karvak ditampilkan dengan garis warna

hitam, garis ini ditempatkan diluar peta.  Sedangkan

sistem koordinat universal langsung dibuat garis warna

biru diatas peta, mempunyai nilai 30 detik untuk tiap

karvaknya.  Jadi karvak grid dan universal tidak sama.

Ada beberapa penyebutan koordinat grid yang

sering dipergunakan yaitu dengan sistem 4 angka, 6

angka dan 8 angka.  Sistem 4 angka biasanya dipakai

untuk memperlihatkan posisi suatu tempat yang cukup

luas kira-kira 1 km persegi, misalnya untuk menunjukan

kampung, danau, sungai dan sebagainya, sedangkan

sistem 6 angka dimaksudkan untuk memperlihatkan

suatu tempat yang lebih sempit kira-kira 100 meter,

seperti lokasi berkemah, titik pertemuan dan lain-lain

dan sistem 8 angka untuk menentukan areal yang lebih

kecil lagi sekitar 10 m. Contoh : Koordinat tempat

kedudukan Jembatan tempat titik pertemuan adalah

antara garis horisontal nomor 46 dengan 47 dan antara

garis vertikal 35 dengan 36, pada sistem empat angka

dibaca sebagai koordinat 4635, sedangkan dengan sistem

6 angka garis-garis ini kemudian dibagi menjadi 10

9

Page 10: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

bagian dan diberi nomor  1 sampai 9 dari angka paling

kecil jadi kedudukan Jembatan tempat titik pertemuan

tersebut ( digambarkan dengan simbol seperti donat )

adalah =  465357.

Deklinasi

Gambar 9 Deklinasi

Diagram variasi magnetis, ditempatkan dipinggir bawah

peta dan diberi keterangan pergeseran tiap tahun yang berlaku

pada peta tersebut antara utara magnetis (UM) dan utara peta

(UG), kemana arah membuka dan menutup untuk wilayah

Indonesia umumnya mempunyai pergeseran 2‘ setiap tahun.

Utara sebenarnya ( US ) / True North ( TN ) ialah arah yang

menunjukan arah kutub utara, dan menggambarkan garis

lintang bola dunia sesungguhnya,  dalam penggunaan praktis

suatu perjalanan penjelajahan, tanda ini boleh diabaikan

karena yang lebih sering digunakan adalah utara peta.

Utara Peta ( UG ) / Grid North ( GN ) ialah arah utara yang

digambarkan pada peta sebagai garis vertikal, merupakan

proyeksi bumi pada bidang peta yang terbentuk pada pola

koordinat grid. Setiap tahun terjadi pergeseran antara TN

dengan GN, ini disebut variasi peta, dimana dalam diagram

variasi digambarkan sebesar 0°05’.  Dalam perjalanan praktis

variasi peta boleh diabaikan.

10

Page 11: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Utara Magnetis ( UM ) / Magnetic North ( MN ) merupakan

arah utara yang ditunjukan oleh jarum kompas, arah tersebut

tidak tepat di kutub utara, melainkan di Jazirah Boothia di

utara Kanada. Arah utara magnetis pada setiap tempat

permukaan bumi tidaklah sama, setiap tahunnya kutub

magnetis selalu bergeser yang disebabkan pengaruh rotasi

bumi, untuk Indonesia arah utara magnetis bergeser ke arah

timur. Akibat pergeseran utara magnetik ini menyebabkan

variasi magnetis berubah setiap tahunnya, variasi ini disebut

Deklinasi, sedangkan pergeseran antara arah utara peta

dengan utara magnetis disebut variasi peta magnetis atau

biasa disebut deklinasi magnetis.

Dalam membaca peta dan menentukan arah perjalanan

terlebih dahulu perhatikan tahun pembuatan peta tersebut. 

Hitung deklinasi magnetis dari tahun pembuatan sampai

sekarang, lalu jumlahkan deklinasi mag-netis seluruhnya.

Contoh : Berdasarkan keterangan pada gambar diatas,

deklinasi rata-rata pada tahun 1980 adalah 1°25’, pergeseran

deklinasi magnetis tiap tahun berkurang sebesar 3’, jadi

sampai tahun 2002 pergeserannya adalah sebesar (2002 –

1980) x 3’ = 1°06’,  sehingga besar deklinasi magnetis dari

tahun 1980 sampai dengan tahun 2002 seluruhnya adalah

1°25’ – 1°06’ = 0°19’.

Kontur

Gambar 10 Relief muka bumi di dalam peta digambarkan dengan kontur. 

11

Page 12: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Kontur adalah suatu garis imajiner dalam peta yang

menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai

ketinggian yang sama di permukaan bumi yang diukur

dari permukaan laut. Bila garis kontur terlihat

berjauhan atau jarang berarti tempat tersebut landai

atau datar, sebaliknya bila garis kontur rapat

menandakan daerah yang curam. Jarak antara garis–

garis kontur yang sama menunjukan kemiringan lereng

yang sama, sedangkan bila jarak antar garis kontur dari

tempat tinggi ke bawah berkurang (renggang berangsur

rapat) menunjukan lereng cembung dan sebaliknya bila

jarak antar garis kontur dari atas kebawah bertambah

(rapat berangsur renggang) menunjukan lereng cekung.

Interval kontur adalah perbedaan dua garis ketinggian

atau garis kontur yang biasanya ditempatkan dibawah

skala garis,  bila tidak dinyatakan pada peta dapat

dihitung dengan rumus 1 / 2000 dikalikan faktor skala. 

Misal : peta skala 1 : 50.000  maka interval konturnya

adalah 1 / 2000 x 50.000  = 25 meter. Pada peta

berwarna, perbedaan antara daerah tinggi dan rendah

dicantumkan dengan pewarnaan yang disebut titik

trianggulasi.  Dilapangan biasanya berupa patok atau

tonggak dari beton atau logam yang menyatakan tinggi

sebenarnya.

b) Kompas

Bagian-bagian dari kompas yaitu:

jarum magnet

skala lingkar mendatar

penunjuk satuan derajat yang berada tepat ditengah lingkar

mendatar mempunyai nilai 0º sampai dengan 360º.

12

Page 13: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Ada dua sistem satuan pembagian lingkaran yang biasa

pada kompas yaitu  Sistem derajat ( º ) dimana lingkaran penuh

terbagi menjadi 360º dan Sistem centigrads dimana lingkaran

terbagi menjadi 400 grads. Di Indonesia sistem derajat adalah

yang umum dipakai dan dikenal luas. Pada sistem derajat, tiap 1º

terbagi menjadi 60’ (dibaca 60 menit) dan tiap 1’ terbagi lagi

menjadi 60” ( dibaca 60 detik ). Arah utara (N) biasanya

ditempatkan pada angka 0º,  Selatan (S) = 180º,  Barat (W) =

270º dan  Timur (E) = 90º dengan urutan searah jarum jam.

Untuk navigasi darat praktis satuan menit dan detik dapat

diabaikan, Apabila kompas ketika digunakan menunjukan

diantara dua penunjuk garis derajat dalam prakteknya dapat

dibaca sebagai setengah derajat.

Jenis-jenis kompas

Terdapat berbagai macam jenis kompas, diantarnya adalah

kompas silva, kompas jempol, kompas bidik, kompas optic,

kompas prisma, kompas cermin, dan kompas digital, dalam

kegiatan navigasi darat jenis kompas yang paling sering

digunakan adalah kompas silva dan bidik.

Gambar 11 Kompas Orientering

Kompas Orientering dibuat pertama kali di Swedia pada

tahun 1930 oleh Kjellstrom bersaudara didisain untuk olahraga

orienteering,  namun demikian sekarang dibuat banyak model

dan digunakan untuk berbagai keperluan. Kompas ini dapat

digunakan untuk ploting, menghitung arah dengan cepat dan

13

Page 14: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

tepat diatas peta tanpa menggunakan busur karena memang

merupakan kombinasi dari keduanya

Cara penggunaan Kompas Orientering

Menentukan Garis arah

Tempatkan sisi garis yang panjang kompas, berhimpit

dengan arah garis yakinkan anak panah berada pada titik

sasaran atau perjalanan yang dikehendaki.Putar rumah skala

seterusnya meridien line sejajar dengan sumbu vertikal. Baca

arah lintasan yang berada dalam rumah skala mendatar digaris

penunjuk derajat. Sepanjang perjalanan sudut magnetik

sebaiknya sudah diset dengan memutar rumahan hingga arah

yang dikehendaki tepat dengan garis penunjuk. Pegang alat

kompas di telapak tangan, putar hingga tanda merah pada

jarum kompas menunjuk arah utara magnet, pada rumahan

kompas Arah yang dituju adalah yang ditunjuk sudut magnet.

Menentukan sudut magnet

Pegang kompas arahkan titik yang dikehendaki pada

obyek. Putar rumahan kompas hingga jarum merah, meridian

line berada di bawah jarum merah (Utara) jarum kompas

berhenti. Baca sudut magnetik pada rumahan persis di garis

penunjuk ( Index Line ).

Gambar 12 Kompas Bidik

Kompas bidik digunakan untuk membidik

mengetahui azimuth suatu objek, yang termasuk kompas ini

antara lain : Kompas prisma, kompas lensa, kompas

14

Page 15: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

cermin, kompas optis, kompas digital (ada juga yang

tergabung dengan GPS). Kompas Lensa dilengkapi lensa

pembesar yang memungkinkan dapat membaca angka pada

piring plat secara tepat,  pada bak kompas terisi dengan

cairan yang memudahkan untuk pergerakan piringan untuk

dapat berputar berhenti dengan cepat.

Cara Penggunaan Kompas lensa dan Prisma Siang hari

Menentukan nilai arah, pegang kompas dengan dua

tangan, ibu jari masuk kedalam ring kompas, pandang celah

dekat lensa/prisma lurus dengan garis rambut yang ada

pada tutup kompas searah dengan obyek yang dikehendaki,

baca skala mendatar pada plat skala dari celah lensa

pembesar, angka yang terdapat pada pivot point adalah nilai

arah.

Menentukan arah dan sudut kompas, pegang

kompas seperti cara diatas, pandangan mata ke lensa/prisma

dan putar kompas sampai garis rambut me motong sudut

yang dikehendaki pada plat skala.Menggunakan kompas

tanpa prisma,  merupakan salah satu cara penggunaan

meskipun ketelitiannya kurang.  Untuk menentukan arah

caranya adalah dengan membuka kompas mendatar dan

garis pada lidah kompas lurus dengan objek, baca putaran

arah pada kompas yang ditunjukan oleh garis penunjuk

lubber line seperti pada gambar samping  ini.

Instrumen lain pengganti kompas

Adakalanya dalam suatu perjalanan mendapat

kesulitan menentukan arah mata angin karena tidak ada

kompas atau kompas hilang atau rusak, untuk itu perlu

mengetahui cara menentukannya. Menentukan arah tanpa

kompas biasanya bersifat global, tidak terlalu akurat dan

tanpa nilai sudut.

15

Page 16: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Melihat posisi bulan

Pada malam hari, bulan dapat digunakan sebagai

pedoman caranya adalah dengan memperhatikan

permukaan bulan. Pada saat bulan purnama, permukaan

bulan yang memperlihatkan bayangan kehitaman dan

berkumpul pada satu sisi, tempat berkumpulnya bayangan

tersebut menunjukan arah utara. Pada saat bulan tidak utuh

maka perhatikan bagian  yang terang, perhatikan pula

waktu bulan pertama kali muncul, apabila muncul pada    

saat matahari belum tenggelam maka bagian yang terang

menunjukan     arah barat, jika bulan muncul saat lewat

tengah malam, maka bagian bulan yang terang menunjukan

arah timur.

Gambar 13 Menggunakan Bayangan matahari

Arah mata angin dapat ditentukan dengan

menggunakan bayangan         matahari.  Caranya dengan

menancapkan batang kayu lurus pada tanah yang relatif

datar dan terbuka terbebas dari naungan. Tandai bayangan

ujung batang (titik A) lalu tunggu sekitar setengah jam

bayangan ujung  batang akan bergeser lalu tandai sekali

lagi (titik B).  Tarik garis diantara kedua titik, garis tersebut

menunjukan arah barat – timur, arah utara – selatan adalah

garis tegak lurus arah barat – timur

16

Page 17: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Gambar 14 Melihat  Rasi Bintang

Pada malam hari dapat dilihat rasi bintang gubuk

penceng atau layang -layang dengan sangat jelas. Posisi rasi

bintang tersebut menunjukan arah selatan, sedangkan jika

terlihat rasi bintang tujuh atau perahu berarti menunjuk arah

utara.

Alat tulis ( busur, penggaris, protaktor, pinsil, jangka ukur, buku

lapang, dll )

Alat penunjuk ketinggian tempat ( Altimeter )

Alat penunjuk kedudukan tempat (GPS)

PERALATAN NAVIGASI LAINNYA

Gambar 15 Altimeter

Altimeter adalah suatu alat untuk mengukur ketinggian tempat dari

permukaan laut. altimeter manual ataupun digital bekerja dengan cara mengukur

tekanan udara. dengan adanya altimeter kita dapat mengetahui posisi ketinggian

dimana kita berada, dalam tehnik reseksi altimeter dapat digunakan dengan cara

mencari perpotongan antara  garis kontur dengan sudut yang dibentuk.  Altimeter

17

Page 18: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

harus dikalibrasi sebelum digunakan, kalibrasi dapat dilakukan di tempat yang

sudah dipastikan ketinggianya, seperti stasiun kereta api atau bandara.  

Gambar 17 Global Positioning Sistem ( GPS )

Global Positioning System (GPS) adalah peralatan system radio navigasi

global yang menerima data dari beberapa satelit dan stasiun bumi, mempunyai

keakuratan yang tinggi dalam menentukan posisi dan memetakan suatu lokasi

yang diminta. Mampu menunjukan posisi lintang, bujur, ketinggian suatu tempat,

waktu yang tepat, posisi bulan atau matahari, kecepatan pergerakan, odometer,

jarak serta azimuth antara satu tempat dengan tempat lainnya secara cepat, tepat

dan mudah diseluruh permukaan bumi. Saat ini GPS sudah menjadi peralatan

standar dalam kegiatan penerbangan, pelayaran, penelitian, serta kegiatan lainnya

yang menuntut ketepatan menentukan suatu lokasi.GPS mengambil dan

memproses data dari satelit, keakuratan GPS tergantung dari kapasitas yang

dimilikinya, hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menangkap

satelit, ada yang hanya bisa menangkap 6 satelit, 12 satelit, bahkan 24 satelit.

Data yang didapatkan dalam pengaplikasian GPS dapat disimpan dalam

memory berupa waypoint, track dan route. Ketika kita ke lapangan simpanlah

tempat – tempat yang sekiranya penting, seperti basecamp, pos pendakian, kantor

polhut, Jembatan, Simpang jalan, Cabang sungai, Muara Sungai, perkampungan,

serta tempat lainnya yang dianggap penting.

Ada beberapa kelemahan GPS, Selain harganya relatif mahal, GPS hanya

bekerja secara optimal pada saat cuaca baik dan tempat terbuka, hal tersebut

mempengaruhi signal yang diterima dari satelit. jika GPS digunakan di ruangan

atau pada hutan bertajuk lebat, tentu akan mengalami kesulitan dalam

18

Page 19: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

penangkapan signal, apabila kita kelapangan salah satu cara unutk menanganinya

dengan memanjat pohon untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik dan akurat.

Perkembangan teknologi sangat berpengaruh besar terhadap dunia kegiatan alam

bebas, Saat ini terdapat pula GPS generasi terbaru yang lebih serbaguna dan multi

fungsi, merupakan kombinasi beberapa peralatan diantaranya GPS standar,

Kompas, altimeter,  thermometer, clinometer, pengukur kecepatan angina atau

pendinginan udara, calculator dan peta digital.

Orientasi peta adalah bagaimana menempatkan dan menggunakan peta

secara baik dan benar, hal ini merupakan langkah awal sebelum melakukan

kegiatan navigasi darat. Tahapan dalam melakukan orientasi peta agar

memperoleh pandangan muka bumi yang sesuai dengan gambaran peta adalah :

Tempatkan Sumbu vertikal peta sejajar atau berimpit dengan arah utara di

lapangan. Cocokan gambar dipeta dengan keadan lapangan, pada daerah yang

dikenal agar tidak akan menemui kesulitan tetapi bila berada di daerah baru atau

pada saat cuaca kurang menguntungkan untuk melakukan orientasi seperti

berkabut, kompas dapat membantu mengenali atau paling tidak dapat merencakan

perjalanan selanjutnya di daerah tersebut.

Sebelum menentukan arah perjalanan atau mencari posisi, terlebih dahulu

menghitung deklinasi magnetis yang telah dibahas bagian terdahulu.  Tentukan

arah tujuan pada peta dengan menghitung azimuthnya (sudut horisontal yang

diukur searah jarum jam dari garis dasar atau secara ringkasnya sudut dari suatu

titik terhadap arah utara pengamat) . Setelah disesuaikan dengan perhitungan

deklinasi magnetis, yaitu dengan mengubah azimuth di peta dengan azimuth

magnetis, maka azimuth di kompas menjadi patokan arah perjalanan.

Di Indonesia, utara magnetis bergeser kesebelah timur dari utara peta,

Untuk perhitungan azimuth peta ke kompas, maka azimuth di peta dikurangi

deklinasi sebaliknya untuk perhitungan azimuth kompas ke peta, maka azimuth

kompas ditambah hasil perhitungan deklinasi.  Sebagai contoh bila azimuth di

peta 35° dan deklinasi 2°, maka azimuth kompas adalah 35° – 2° = 33° 

sebaliknya bila azimuth kompas 35° dan deklinasi 2° maka azimuth peta adalah

35° + 2° = 37°.

19

Page 20: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Back Azimuth

Back Azimuth atau Bidik balik digunakan untuk memeriksa apakah arah

yang ditempuh salah atau benar,  selisih antara azimuth keberangkatan dengan

azimuth bidik balik harus (+ / -) 180°, caranya adalah sebagai berikut :

Pertama cari sebuah tanda yang mencolok pada tem pat asal perjalanan. Setelah

beberapa jauh, misal sewaktu berangkat azimut yang digunakan adalah 20° maka

bila kita bidik balik ketempat semula azimut yang didapat harus 20° + 180° =

200°.  Bila azimuth keberangkatan 300° maka back azimutnya adalah 300° – 180°

=  120°. Bila selisih azimuth tidak sama dengan 180° maka arah perjalanan tidak

benar atau  menyimpang.

Menentukan arah perjalanan

Untuk menentukan arah perjalanan yang lurus dengan mengabaikan

rintangan medan seperti jurang, tebing, lembah dan sebagainya, dilakukan dengan

cara sebagai berikut Setelah posisi di peta diketahui, plotkan rencana arah tujuan

dipeta, Bidik kompas sesuai rencana tentunya setelah memperhitungkan deklinasi

terlebih dahulu, catat atau ingat arah tersebut, awali perjalanan dengan mengikuti

arah yang ditunjukan kompas sesuai rencana. Sebagai patokan di lapangan bidik

tanda tanda khusus seperti pohon, batu dan lain-lain yang terkena bidikan, jalanlah

menuju tanda tanda tersebut, untuk mengetahui lintasan sudah benar jangan lupa

lakukan back azimut, lalu ulangi lagi sampai mencapai tempat yang dituju, Jarak

serta kecuraman medan yang dilalui dapat terlihat dengan membuat proyeksi

melintang peta.

Penentuan arah juga dapat dilakukan secara beranting, cara ini

memerlukan lebih dari satu orang dengan dua buah kompas, masing-masing

memegang satu kompas. Caranya adalah sebagai berikut : sesuai arah yang

direncanakan orang pertama membidik orang kedua yang berada didepannya,

setelah pembidikan dilakukan secara tepat, orang pertama pindah kedepan orang

kedua, sementara orang kedua membidikan kompas ke orang pertama yang sudah

berada didepannya, begitu seterusnya sampai tempat tujuan. Memang cara ini

agak lambat tapi efektif di daerah tanpa tanda-tanda patokan.

20

Page 21: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Reseksi

Reseksi adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan suatu tempat

atau kedudukan dilapangan pada peta, caranya adalah sebagai berikut :

Cari dua buah tanda dimedan yang diketahui dengan jelas dan tercantum

dipeta, contoh : puncak gunung, pulau, tanjung dll.  Bidik arah dengan    

kompas hasilnya kemudian diplotkan pada peta dengan nilai back azimuth dan

diubah arahnya menjadi sudut peta, maka didapat garis ”a” lalu gambarkan di

peta.

Lakukan hal yang sama, untuk didapat garis b

Perpotongan garis a dan garis b di peta merupakan tempat kedudukan dipeta

Apabila kebetulan hanya membawa peta saja tanpa kompas, ada cara reseksi

sederhana namun kurang akurat caranya adalah sebagai berikut

Tentukan tiga objek dilapangan yang terdapat di peta, titik dilapangan lalu kita

namakan titik A, B & C. sedangkan di peta dinamakan titik a, b & c

letakan sebuah plastik atau lembaran transparan diatas landasan yang datar dan

rata, lalu tancap sebatang jarum ditengahnya. namakan titik tersebut titik P

Usahakan plastic tidak bergeser dengan menancapkan paku lainnya ditiap

ujung plastic

Bidik ke objek A dari arah paku ditengah lalu buat garis diatas plastik searah

objek tersebut sehingga membentuk garis PA, lakukan untuk objek lainnya

sehingga didapat tiga buah garis yang berpusat di titik P, yaitu garis Pa, Pb clan

Pc

Tempatkan hasil penggambaran garis pada plastic ke atas petadan geserkan

sedemikian rupa sehingga garis Pa menyinggung titk a, garis Pb menyinggung

titik b dan garis Pc menyimggung titik c

Dari penempatan plastik dipeta tersebut titik P yang merupakan tempat

kedudukan di peta dapat ditentukan.

21

Page 22: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Interseksi

Gambar 18 Interseksi

Adakalanya posisi kita dipeta telah diketahui tapi ada posisi dihadapan kita

seperti pesawat jatuh, camp dll yang belum diketahui letaknya dipeta. Untuk

mengetahuinya memakai teknik interseksi, caranya adalah sebagai berikut :

Ketahui terlebih dahulu dua titik di medan yang dapat diidentifikasi dipeta.

Dari kedua titik tersebut bidikan kompas ke arah tempat yang ingin diketahui

posisinya dalam peta tersebut.

Setelah diketahui azimuth magnetis dari kedua titik tersebut, perhitungkan ke

azimuth peta.

Berdasarkan azimuth itu tarik kedua garis dari kedua titik yang teridentifikasi

di peta sehingga berpotongan pada satu titik, titik itulah tempat yang ingin

diketahui posisinya dalam peta. Kadangkala dalam menentukan kedudukan di

peta hanya satu titik identifikasi saja, ada beberapa cara yang dapat dipakai

untuk mengatasinya yaitu

Bila kita berjalan di jalan setapak atau sungai yang tercantum dipeta, maka

perpotongan garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan jalan setapak atau

sungai tersebut adalah kedudukan kita

Dengan menggunakan altimeter, sama degnan cara diatas perpotongan garis

yang ditarik dari titik identifikasikasi dengan garis kontur pada ketinggian

sesuai angka pada altimeter adalah kedudukan kita Dengan perkiraan,

apabila sedang mendaki gunung, kemudia berhasil mengidentifikasi titik

seperti puncak gunung, caranya adalah dengan menarik garis identiflkasi itu,

lalu perkirakan berapa bagian yang telah terlewati, maka disitulah perkiraan

tempat kedudukan kita

22

Page 23: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

Kesulitan dalam Navigasi

Penggunaan peta dan kompas memang cukup ideal, tapi sering dalam

prakteknya sangat sukar untuk menerapkan di lapangan terutama dengan sulit

ditemuinya tanda-tanda dilapangan yang dapat dijadikan patokan, dibawah ini

terdapat beberapa lokasi yang mungkin akan menyulitkan dalam melakukan

navigasi

Pemeriksaan posisi akhir dengan orientasi medan, bila tersesat, minimal kita

mempunyai catatn perjalanan untuk kembali ketempat semula.

Jika medan terdapat rintangan atau tidak memungkinkan untuk dilalui lakukan

teknik melambung

Lakukan teknik yang sama di daerah lainnya yang sulit mendapatkan tanda-

tanda alam yang        bisa dijadikan patokan, seperti di hutan belantara, medan

berkabut dan lain-lain.

23

Page 24: Perkembangan Teknologi Navigasi Sekarang Ini Sangat Pesat

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Navigasi_darat (Diakses pada tanggal 13 Oktober

2014 pukul 08.00 WIB)

http://lawalataipb.org/materi-thab/navigasi-darat/ (Diakses pada tanggal 13

Oktober 2014 pukul 08.00 WIB)

http://simpatisanalam.blogspot.com/2013/05/navigasi-darat-part-1.html (Diakses

pada tanggal 13 Oktober 2014 pukul 08.00 WIB)

24