perkembangan sosiologi setelah revolusi industri

4
Perkembangan sosiologi setelah revolusi industri Revolusi industri yang melanda masyarakat Eropa terutama abad 19 dan awal abad 20 merupakan faktor langsung yang memunculkan teori sosiologi. Setelah Revolusi Industri banyak orang meninggalkan usaha pertanian dan beralih ke pekerjaan industri yang ditawarkan oleh pabrik yang berkembang. Dipihak lain kekuatan kapitalisme semakin menguat dalam menguasai pasar dengan produknya, sementara buruh semakin dieksploitasi tenaganya dengan upah rendah, dan PHK. Kondisi ini mendorong lahirnya pergolakan kaum buruh terhadap kapitalisme Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Banyak kerajaan-kerajaan di Eropa yang jatuh dan terpecah. Revolusi perancis berhasil mengubah struktur masyarakat yang feodal ke masyarakat yang bebas. sedangkan Revolusi Industri Adalah Perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikakatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat. Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat dapat dianalisis. Para ahli telah meyakini betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan Perubahan drastis yang terjadi selama abad revolusi menguatkan pandangan Para ahli betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Yang artinya : Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya.

Upload: nilna-jauharotul-kamelia

Post on 25-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Perkembangan Sosiologi Setelah Revolusi Industri

Perkembangan sosiologi setelah revolusi industri

Revolusi industri yang melanda masyarakat Eropa terutama abad 19 dan awal abad 20

merupakan faktor langsung yang memunculkan teori sosiologi. Setelah Revolusi Industri

banyak orang meninggalkan usaha pertanian dan beralih ke pekerjaan industri yang

ditawarkan oleh pabrik yang berkembang. Dipihak lain kekuatan kapitalisme semakin menguat

dalam menguasai pasar dengan produknya, sementara buruh semakin dieksploitasi tenaganya

dengan upah rendah, dan PHK. Kondisi ini mendorong lahirnya pergolakan kaum buruh

terhadap kapitalisme

Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat

yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Banyak kerajaan-kerajaan di Eropa yang jatuh dan

terpecah.

Revolusi perancis berhasil mengubah struktur masyarakat yang feodal ke masyarakat yang bebas.

sedangkan Revolusi Industri Adalah Perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikakatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat

dapat dianalisis. Para ahli telah meyakini betapa perubahan masyarakat yang besar telah

membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan

Perubahan drastis yang terjadi selama abad revolusi menguatkan pandangan Para ahli

betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Yang artinya :

      Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat

diketahui penyebab dan akibatnya.

      Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan

perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal.

      Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan

perumusan teori derdasarkan penelitian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi

sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

Karena hal itulah yang mendasari munculnya gerakan Sosialisme dan ilmu yang

mempelajari keadaan sosial masyarakat yaitu sosiologi.

Page 2: Perkembangan Sosiologi Setelah Revolusi Industri

Sebab-sebab Timbulnya Revolusi Industri

Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Mengapa muncul di Inggris? Banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktornya yang menyebabkannya adalah sebagai berikut.

a. Situasi politik yang stabil. b. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping

itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil. c. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan

meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan sebagainya.

d. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.

e. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka

Akibat revolusi industri dibidang ekonomi

1) Barang Melimpah dan Harga Murah

Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan proses mekanisasi Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas Akibat pembuatan barang menjadicepat,mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.

2) Perusahaan Kecil Gulung Tikar

Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.

3) Perdagangan makin Berkembang

Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.

4) Transportasi makin Lancar

Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.

Page 3: Perkembangan Sosiologi Setelah Revolusi Industri

c. Akibat di Bidang Sosial

1) Munculnya Gerakan Sosialis

Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan penggerak paham sosialis adalah Karl Marx dengan bukunya Das Kapital.

2) Munculnya Partai Politik

Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.

3) Munculnya Imperialisme Modern

Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya