perkembangan k3 di dunia
TRANSCRIPT
8/20/2019 Perkembangan K3 Di Dunia
http://slidepdf.com/reader/full/perkembangan-k3-di-dunia 1/4
PERKEMBANGAN K3 DI DUNIA
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan
suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar
namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan
sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-
satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.
Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, !0 juta pekerja menderita penyakit
akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian "inansial sebesar .2# triliun $S%. Sedangkan di
&ndonesia menurut data 'T. (amsostek )'ersero* dalam periode 2002-200# terjadi lebih dari
+00 ribu kecelakaan kerja, #000 kematian, #00 cacat tetap dan konpensasi lebih dari p. ##0
milyar. Konpensasi ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.# juta pekerja sektor
"ormal yang akti" sebagai peserta (amsostek. %iperkirakan kerugian tidak langsung dari
seluruh sektor "ormal lebih dari p. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian
dunia usaha. )%K+, 2007*.
8/20/2019 Perkembangan K3 Di Dunia
http://slidepdf.com/reader/full/perkembangan-k3-di-dunia 2/4
PERKEMBANGAN K3 DI DUNIA
elihat angka-angka tersebut tentu saja bukan suatu hal yang membanggakan, akan tetapi
hendaklah dapat menjadi pemicu bagi dunia usaha dan kita semua untuk bersama-sama
mencegah dan mengendalikannya. $paya pencegahan dan pengendalian bahaya kerja yang
dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan
penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja )K+*
%alam pemahaman yang umum, K+ adalah segala upaya untuk mengendalikan risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, e"isien dan
produkti". Sasaran utama dari K+ ditujukan terhadap pekerja, dengan melakukan segala daya
upaya berupa pencegahan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja, agar
terhindar dari risiko buruk di dalam melakukan pekerjaan. %engan memberikan perlindungan
K+ dalam melakukan pekerjaannya, diharapkan pekerja dapat bekerja dengan aman, sehat
dan produkti". Secara "iloso"is, K+ merupakan upaya dan pemikiran guna menjamin keutuhan
dan kesempurnaan jasmani ataupun rohaniah manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada
khususnya serta hasil karya dan budaya manusia.
Secara keilmuan K+, dide"inisikan sebagai ilmu dan penerapan teknologi tentang pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. %ari aspek hukum K+ merupakan kumpulan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan keselamatan dan
kesehatan kerja. elalui peraturan yang jelas dan sanki yang tegas, perlindungan K+ dapat
ditegakkan, untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang K+.
/ahkan di tingkat internasionalpun telah disepakati adanya konensi-konensi yangmengatur tentang K+ secara uniersal sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, baik yang dikeluarkan oleh organisasi dunia seperti &1, 34, maupun tingkat
regional.
%itinjau dari aspek ekonomis, dengan menerapkan K+, maka tingkat kecelakaan akan
menurun, sehingga kompensasi terhadap kecelakaan juga menurun, dan biaya tenaga kerja
dapat berkurang. Sejalan dengan itu, K+ yang e"ekti" akan dapat meningkatkan produktiitas
kerja sehingga dapat meningkatkan hasil produksi. 4al ini pada gilirannya kemudian dapat
mendorong semua tempat kerja5industri maupun tempat-tempat umum merasakan perlunya
dan memiliki budaya K+ untuk diterapkan disetiap tempat dan waktu, sehingga K+ menjadi
salah satu budaya industrial.
%engan melaksanakan K+ akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan
pekerjaan di tempat kerja. %engan dilaksanakannya perlindungan K+, diharapkan akan
tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produkti", sehingga
akan meningkatkan produktiitas kerja dan produktiitas perusahaan. %engan demikian K+
sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktiitas perusahaan, terutama
dapat mencegah korban manusia dan segala kerugian akibat kecelakaan.
8/20/2019 Perkembangan K3 Di Dunia
http://slidepdf.com/reader/full/perkembangan-k3-di-dunia 3/4
PERKEMBANGAN K3 DI DUNIA
K+ sangat penting untuk mewujudkan kualitas hidup dan kemajuan masyarakat sesuai dengan
tujuan hidup setiap insan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup jasmaniah dan rohaniah. K+
yang berjalan baik dapat mendorong dan memacu peningkatan produksi dan produktiitas,
yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing. %engan demikian untuk mewujudkan
K+ diperusahaan perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang tepat, dansalah satu kunci keberhasilannya terletak pada peran serta pekerja sendiri baik sebagai subyek
maupun obyek perlindungan dimaksud.
'rinsip 'enerapan
1angkah dalam pendekatan modern mengenai pengelolaan K+ dimulai dengan
diperhatikannya dan diikutkannya K+ sebagai bagian dari manajemen perusahaan. 4al ini
mulai disadari karena dari data kecelakaan kerja yang terjadi juga mengakibatkan kerugian
yang cukup besar. Konsep 6unung s menunjukkan risiko kerugian yang terjadi dari
kecelakaan kerja adalah sebesar 8 #-#0 8 -+ dengan pengertian bahwa dari setiap
kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan akan menimbulkan kerugian secara perbandingan
bagi perusahaan sebesar p. ,- untuk biaya langsung yang timbul dari kecelakaan kerja, p.
#,- hingga p. #0,- biaya kerusakan properti dan tidak dapat diasuransikan oleh perusahaan
serta p.,- hingga p.+,- untuk biaya-biaya lain yang tidak dapat diasuransikan.
%engan memperhatikan banyaknya risiko yang diperoleh perusahaan, mulai diterapkan
manajemen risiko. 'enerapan ini sudah mulai menerapkan pola preenti" terhadap kecelakaankerja yang akan terjadi. anajemen risiko menuntut tidak hanya keterlibatan pihak
manajemen tetapi juga komitmen manajemen dan seluruh pihak yang terkait. 'ada konsep
ini, bahaya sebagai sumber kecelakaan kerja harus harus teridenti"ikasi, kemudian diadakan
perhitungan dan prioritas terhadap risiko dari bahaya tersebut dan terakhir adalah
pengontrolan risiko. %i tahap pengontrolan risiko, peran manajemen sangat penting karena
pengontrolan risiko membutuhkan ketersediaan semua sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan, karena pihak manajemen yang sanggup memenuhi ketersediaan ini.
Semua konsep-konsep utama tersebut semakin menyadarkan akan pentingnya kebutuhan
pengelolaan K+ dalam bentuk manajemen yang sistematis dan mendasar agar dapat
terintegrasi dengan manajemen perusahaan yang lain. &ntegrasi ini diawali dengan kebijakan
dari perusahaan untuk mengelola K+ menerapkan suatu Sistem anajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja )SK+*. 'engelolaan ini memiliki pola 9Total 1oss :ontrol9 yaitu sebuah
kebijakan untuk menghindarkan kerugian bagi perusahaan-property, personil di perusahaan
dan lingkungan melalui penerapan sistem manajemen K+ yang mengintegrasikan sumber
daya manusia, material, peralatan, proses, bahan, "asilitas dan lingkungan dengan pola
penerapan prinsip manajemen yaitu 'lanning, %o, :heck and &mproement )'%:&*.
Strategi 'enerapan
8/20/2019 Perkembangan K3 Di Dunia
http://slidepdf.com/reader/full/perkembangan-k3-di-dunia 4/4
PERKEMBANGAN K3 DI DUNIA
Setiap dunia usaha sewajarnya memiliki strategi yang dapat memperkecil bahkan
menghilangkan kejadian kecelakaan dan penyakit akibat kerja sesuai kondisi tempat
kerjanya. Strategi yang perlu diterapkan meliputi 8
anajemen perlu menetapkan bentuk perlindungan bagi karyawan dalam menghadapikejadian kecelakaan kerja.
isalnya, dengan pertimbangan "inansial, kesadaran karyawan tentang K+, tanggung jawab
perusahaan dan karyawan, maka bisa ditentukan tingkat perlindungan K+ secara minimum
atau maksimum.
anajemen dapat menentukan apakah peraturan tentang K+ bersi"at "ormal ataukah in"ormal.
Secara "ormal dimaksudkan bahwa setiap aturan dinyatakan secara tertulis, dilaksanakan dan
dikontrol sesuai dengan aturan sementara secara in"ormal dinyatakan tidak tertulis atau
konensi serta dilakukan melalui pelatihan dan kesepakatan.
anajemen perlu proakti" dan reakti" dalam pengembangan prosedur dan rencana tentang K+
karyawan.
'roakti" berarti pihak manajemen perlu memperbaiki terus menerus prosedur dan rencana
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan. Sementara arti reakti", pihak manajemen
perlu segera mengatasi masalah K+ setelah suatu kejadian timbul.
'ihak manajemen dapat menggunakan tingkat penerapan K+ yang optimal sebagai "aktor
promosi perusahaan kekhalayak luas.
;rtinya perusahaan5organisasi sangat peduli dengan K+.
Salah satu kebijakan K+ asional 2007-200 adalah pemberdayaan pengusaha, tenaga kerja
dan pemerintah agar mampu menerapkan dan meningkatan budaya K+, diantara programnya
berupa pelaksanaan K+ di sektor pemerintahan dengan target #0 < departemen melaksanakan
K+ pada tahun 200.