perkembangan 2g sampai 3g.doc
DESCRIPTION
MakalahTRANSCRIPT
Reinhard Wasep Sihotang
4612216144
Komunikasi Bergerak dan Nirkabel
A. GENERASI KEDUA (2 G)
1. Definisi
2G (atau 2-G) adalah singkatan dari teknologi generasi kedua telepon seluler. Teknologi
seluler ini hadir menggantikan teknologi seluler pertama, 1G yang menggunakan sistem analog
seperti AMPS (Advanced Mobile Phone System). 2G merupakan jaringan telekomunikasi selular
yang diluncurkan secara komersial pada jaringan GSM standar di Finlandia oleh Radiolinja
(sekarang bagian dari Elisa) pada tahun 1991. Berbeda dengan 1G, 2G menggunakan sistem
digital. Selain melayani komunikasi suara, 2G juga dapat melayani komunikasi teks, yakni SMS.
2. Teknologi 2G
1) Time Division Multiple Access (TDMA)
Cara kerja teknologi ini adalah dengan membagi alokasi frekuensi radio berdasarkan
satuan waktu. Teknologi TDMA dapat melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan
melakukan pengulangan pada irisan-irisan satuan waktu dalam satu channel radio. Jadi,
sebuah channel frekuensi dapat melayani tiga sesi peneleponan pada jeda waktu yang
berbeda, tetapi tetap berpola dan berkesinambungan. Dengan merangkaikan seluruh bagian
waktu tersebut, maka akan terbentuk sebuah sesi komunikasi.
2) Personal Digital Cellular (PDC)
PDC memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA. Perbedaannya adalah area
implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika Serikat, sedangkan PDC
banyak diimplementasikan di Jepang
3) iDEN
iDEN merupakan teknologi yang hanya digunakan di perangkat dengan merk tertentu
(proprietary technology FBR). Teknologi ini merupakan milik perusahaan teknologi
komunikasi terbesar di Amerika, Motorola, yang kemudian dipopulerkan oleh perusahaan
Nextel. iDEN berbasis teknologi TDMA dengan arsitektur GSM yang bekerja pada frekuensi
800 MHz. Umumnya digunakan untuk aplikasi Private Mobile Radio (PMR) dan “Push-to-
Talk”.
4) Digital European Cordless Telephone (DECT)
DECT yang berbasiskan teknologi TDMA difokuskan untuk keperluan bisnis dengan
skala enterprise, bukan skala service provider yang melayani pengguna dalam jumlah yang
sangat banyak. Contoh dari aplikasi teknologi ini adalah wireless PBX, dan interkom antar
telepon wireless. Ukuran sell radio yang tidak terlalu besar menyebabkan teknologi ini hanya
digunakan dalam rentang yang terbatas. Meskipun demikian, teknologi DECT
mengalokasikan bandwidth frekuensi yang lebar, yaitu sekitar 32 Kbps per channel.
Pengalokasian bandwidth frekuensi yang lebar ini menghasilkan kualitas suara atau data
yang lebih baik dalam format standar ISDN.
5) Personal Handphone Service (PHPS)
PHS merupakan teknologi yang dikembangkan dan diimplementasikan di Jepang.
Teknologi ini tidak berbeda jauh dari DECT yang juga mengalokasikan 32 Kbps channel
untuk menjaga kualitasnya. Teknologi ini difokuskan untuk kepentingan di dalam lingkungan
populasi tinggi sehingga coverage area FBR tidak terlalu luas. Biasanya teknologi PHS
menempatkan BTS di lokasi sekitar area keramaian, seperti mall, dan perkantoran.
6) IS-95 CDMA (CDMAone)
CDMAone berbeda dengan teknologi 2G lainnya karena teknologi ini berbasis Code
Division Multiple Access (CDMA). Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi peneleponan
dengan menggunakan sebuah metode pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi
yang digunakannya. Dengan adanya sistem pengkodean ini, maka lalu-lintas dan alokasi
waktu masing-masing sesi dapat diatur. Frekuensi yang digunakan pada teknologi ini adalah
800 MHz. Namun, terdapat varian lain yang berada di frekuensi 1900 MHz.
7) Global System for Mobile (GSM)
Teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih sekitar
delapan pengguna di dalam satu channel frekuensi sebesar 200 KHz per satuan waktu.
Awalnya, frekuensi yang digunakan adalah 900 MHz. Pada perkembangannya frekuensi
yang digunakan adalah 1800 MHz dan 1900 MHz. Kelebihan dari GSM adalah interface
yang lebih bagi para provider maupun para penggunanya. Selain itu, kemampuan roaming
antarsesama provider membuat pengguna dapat bebas berkomunikasi.
B. GENERASI 2.5 (2.5 G)
Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5G yang merupakan pengembangan dari 2 G. 2.5G
mengaktifkan layanan kecepatan tinggi transfer data melalui jaringan 2G yang ada ditingkatkan.
2,5G adalah layanan komunikasi suara, sms dan data 153 kbps. Teknologi 2,5 G yang terkenal
adalah GPRS (General Packet Radio Service).
1) GPRS
GPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu
teknologi yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan
dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon
seluler dengan GPRS (General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut
2.5G. Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang
berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World
Wide Web (WWW).
GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip
'tunnelling'. Ia menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160
kbps dibandingkan dengan 9,6 kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM.
Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi seorang pengguna dan kanal yang sama dapat
pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga menjadi sangat efisien. Dari segi biaya,
harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya dalam kaitannya dengan
banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan demikian
dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih oleh pelanggan untuk mengaksesnya
daripada layanan-layanan IP.
GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi
bergerak menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif
rendah ,sehingga membuat layanan data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator
jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini melihat GPRS sebagai kunci untuk
mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di lahan yang pernah menjadi
milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena ledakan
penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan
bergerak. Layanan bergerak yang kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan
makanan, berita olah raga sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut,
dapat dirasakan dampaknya pada kemunculan berbeagai provider HP yang bersaing menawarkan
tarif GPRS yang semakin terjangkau.
Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps,
sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, ''notebook''
dan ''handheld computer''. Namun, dalam implementasinya, hal tersebut sangat tergantung
faktor-faktor sebagai berikut:
Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS
Software yang dipergunakan
Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan
a) Komponen Utama
Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah:
GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan
internet. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data
Network), information routing, network screening, user screening, address mapping.
SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke
jaringan GPRS. Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update
pelanggan ke HLR, registrasi pelanggan baru.
PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS
b) Cara Kerja
SGSN bertugas: 1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area 2. Mengirim
sejumlah pertanyaan ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management
mobility) 3. Mendeteksi MS-GPRS yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung
jawabnya (location management) 4. SGSN dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi
frame relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.
GGSN bertugas: 1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau
mobile service provider 2. Memutakhirkan informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units
) ke SGSN.
GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk
mentransmisikan datanya. Packet switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan
ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil (paket) lalu ditransmisikan dan diubah
kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan bahkan jutaan paket
per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan
menggunakan IP seperti 08063464xxx. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal
transmisi secara bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih
murah daripada biaya akses CSD. GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet
data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih
baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang berbeda dari GSM.
C. GENERASI 2.75 (2.75 G)
Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di
Amerika Serikat pada tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar 3G
yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi ini dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.
1) EDGE
EDGE atau Enhanced Data rates for GSM Evolution adalah teknologi evolusi dari GSM
dan IS-136. Tujuan pengembangan teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan kecepatan
transmisi data, efesiensi spektrum, dan memungkinkannya penggunaan aplikasi-aplikasi baru
serta meningkatkan kapasitas.
Pengaplikasian EDGE pada jaringan GSM fase 2+ seperti GPRS dan HSCSD dilakukan
dengan penambahan lapisan fisik baru pada sisi Radio Access Network (RAN). Jadi tidak ada
berubahan di sisi jaringan inti seperti MSC, SGSN, ataupun GGSN.
GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai
160 kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori dapat
mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS. Hal ini
dimungkinkan karena pada EDGE digunakan teknik modulasi (EDGE menggunakan 8PSK,
GPRS menggunakan GMSK) dan metode toleransi kesalahan yang berbeda dengan GPRS, dan
juga mekanisme adaptasi pranala yang diperbaiki. EDGE juga menggunakan coding scheme
yang berbeda dengan GPRS. Dalam EDGE dikenal 9 macam skema pengkodean, sedangkan di
GPRS hanya ada 4 skema pengkodean.
Seperti namanya, EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution), adalah teknologi
yang dikembangkan dengan teknologi dasar GSM dan GPRS. Sebuah sistem EDGE
dikembangkan dengan tetap menggunakan perangkat yang terdapat pada jaringan GSM/GPRS.
Jadi EDGE tidak bisa sendiri. Sebuah sistem GPRS terdiri dari SGSN (Serving GPRS Support
Node) dan GGSN (Gateway GPRS Support Node), yang merupakan jaringan corenya, yang
ditambahkan pada sebuah jaringan GSM sebelumnya. Sedangkan pada sisi radionya, jaringan
GPRS membutuhkan penambahan PCU pada perangkat radio jaringan GSM sebelumnya.
Gambar di bawah ini menunjukan diagram jaringan GPRS secara umum.
Pengimplementasian EDGE pada jaringan existing GPRS hanya memerlukan
penambahan pada sisi radio aksesnya saja. Sedangkan pada sisi jaringan intinya, EDGE
menggunakan perangkat dan protokol yang sama dengan yang digunakan pada jaringan GPRS
sebelumnya. Perbedaan jaringan GPRS dan EDGE hanya terdapat pada sisi radio akssnya saja,
sedangkan pada sisi jaringan intinya, EDGE dan GPRS menggunakan piranti dan protokol yang
sama. Sebuah jaringan GPRS dapat diupgrade menjadi sebuah jaringan dengan sistem EDGE
hanya dengan menambahkan sebuah EDGE Transceivier Unit (TRU) pada sisi radio aksesnya.
D) GENERASI KETIGA (3 G)
1. Definisi
3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar yang
ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT-2000
untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan mengacu
kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga. Melalui 3G, pengguna telepon
selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai 384 kilobit setiap detik
ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat pejalan kaki. Akses yang
cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan fasilitas yang beragam
pada pengguna seperti menonton video secara langsung dari internet atau berbicara dengan orang
lain menggunakan video.
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 telah mengeluarkan
standar yang dikenal sebagai IMT-2000 (International Mobile Telecommunications-2000) yang
meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT dan WiMAX, dimana 3G berada di bawah
standar IMT-2000 tersebut[1]. Secara umum, ITU, sebagaimana dikutip oleh FCC mendefinisikan
3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses :
Sebesar 128 Kbps untuk kondisi bergerak cepat atau menggunakan kendaraan bermotor.
Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak.
Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner.
Penggunaan General Packet Radio Service (GPRS) mencapai 114 Kbps.
2. Teknologi 3G
a) UMTS (W-CDMA)
UMTS merupakan istilah umum untuk teknologi radio generasi ketiga yang
dikembangkan dalam 3GPP. Spesifikasi akses radio menyediakan Frequency Division Duplex
(FDD) dan Time Division Duplex (TDD) varian, dan beberapa tarif chip diatur dalam opsi TDD,
memungkinkan teknologi UTRA untuk beroperasi di berbagai band dan berdampingan dengan
lainnya teknologi akses radio.
UMTS termasuk asli skema W-CDMA menggunakan berpasangan atau tidak berpasangan 5
MHz saluran lebar bandwidth yang disepakati secara global sekitar 2 GHz, meskipun kemudian,
bandwidth lebih lanjut telah dialokasikan oleh ITU secara regional.
Hal ini dirinci dalam 3GPP Spesifikasi Teknis 25,101 (FDD) dan 25,102 (TDD), dan
memungkinkan untuk akhirnya kembali penggunaan band saat ini ditugaskan untuk layanan 2G.
W-CDMA ditentukan dalam Release 99 dan Release 4 dari spesifikasi. High Speed Packet
Access (HSPA) diperkenalkan pada Siaran 5 (Downlink) dan 6 (Uplink) memberikan tingkat bit
substansial lebih besar dan meningkatkan-packet switched aplikasi.
b) CDMA2000
CDMA2000 (juga dikenal sebagai IMT Multi-carrier (IMT-MC)) adalah keluarga 3G
standar teknologi mobile, yang menggunakan CDMA saluran akses , untuk mengirim suara, data,
dan sinyal data antara ponsel dan situs sel . The CDMA2000 nama sebenarnya menunjukkan
keluarga standar yang mewakili berturut-turut, tahapan evolusi dari teknologi yang mendasari.
Ini adalah, dalam urutan evolusi:
CDMA2000 1xRTT
CDMA2000 1xEV-DO: Rilis 0, Revision A, Revisi B
CDMA2000 1xEV-DO Revisi C atau Ultra Mobile Broadband (UMB)
CDMA2000 1xEVDV
Semua disetujui antarmuka radio untuk ITU 's IMT-2000 . CDMA2000 memiliki sejarah teknis
yang relatif lama dan mundur-kompatibel dengan sebelumnya 2G iterasi IS-95 (cdmaOne). Di
Amerika Serikat, CDMA2000 adalah merek dagang terdaftar dari Telecommunications Industry
Association (TIA-USA).
1) CDMA2000 1xRTT
CDMA2000 1X (IS-2000), juga dikenal sebagai 1x dan 1xRTT, adalah inti
CDMA2000 standar antarmuka udara nirkabel. Sebutan "1x", yang berarti 1 kali Radio
Transmission Technology, menunjukkan sama frekuensi radio (RF) bandwidth IS-95 : a
duplex sepasang 1,25 MHz saluran radio. 1xRTT hampir dua kali lipat kapasitas IS-95
dengan menambahkan 64 channel lebih banyak lalu lintas ke link forward , ortogonal untuk
(dalam kuadratur dengan) set asli 64. The 1X standar mendukung kecepatan data paket
hingga 153 kbit / s dengan nyata transmisi data dunia rata-rata 80-100 kbit / s dalam aplikasi
komersial yang paling. IMT-2000 juga membuat perubahan pada lapisan data link untuk
penggunaan data yang lebih besar jasa, termasuk protokol kontrol akses media dan tautan dan
QoS . IS-95 Data link layer hanya diberikan "upaya terbaik pengiriman" untuk data dan
circuit switched channel untuk suara (yaitu, bingkai suara sekali setiap 20 ms).
2) CDMA2000 1xEV-DO
CDMA2000 1xEV-DO (Evolution-Data Only), sering disingkat sebagai EV-DO
atau EV, adalah telekomunikasi standar untuk nirkabel transmisi data melalui radio sinyal,
biasanya untuk akses internet broadband . Menggunakan multiplexing teknik termasuk code
division multiple access (CDMA) serta pembagian waktu multiple access (TDMA) untuk
memaksimalkan baik throughput pengguna individu dan throughput sistem secara
keseluruhan. Ini adalah standar oleh 3rd Generation Partnership Project 2 (3GPP2) sebagai
bagian dari CDMA2000 keluarga standar dan telah diadopsi oleh banyak ponsel penyedia
layanan di seluruh dunia - terutama jaringan CDMA sebelumnya mempekerjakan. Hal ini
juga digunakan pada Globalstar telepon satelit jaringan.
3) 1X Lanjutan
1X Advanced evolusi CDMA2000 1X. Hal ini menyediakan sampai empat kali kapasitas
dan cakupan 70% lebih dibandingkan dengan 1X.
c) TD-SCDMA
TD-SCDMA menggunakan TDD , berbeda dengan FDD skema yang digunakan
oleh W-CDMA . Dengan dinamis menyesuaikan jumlah timeslots digunakan untuk
downlink dan uplink , sistem dapat lebih mudah mengakomodasi trafik asimetris dengan
kebutuhan data rate yang berbeda pada downlink dan uplink dibandingkan skema FDD.
Karena tidak memerlukan spektrum berpasangan untuk downlink dan uplink, fleksibilitas
alokasi spektrum juga meningkat. Menggunakan frekuensi carrier yang sama untuk
uplink dan downlink juga berarti bahwa kondisi kanal adalah sama pada kedua arah, dan
base station dapat menyimpulkan downlink saluran informasi dari saluran uplink
perkiraan, yang sangat membantu untuk penerapan beamforming teknik.
TD-SCDMA juga menggunakan TDMA selain CDMA yang digunakan dalam
WCDMA. Hal ini akan mengurangi jumlah pengguna di setiap timeslot, yang
mengurangi kompleksitas pelaksanaan deteksi multiuser dan beamforming skema, tapi
transmisi non-kontinyu juga mengurangi cakupan (karena tinggi puncak kekuasaan
diperlukan), mobilitas (karena rendah kontrol daya frekuensi) dan mempersulit
pengelolaan sumber daya radio algoritma.
The "S" di TD-SCDMA singkatan dari "sinkron", yang berarti bahwa sinyal
uplink disinkronisasi di stasiun penerima dasar, dicapai dengan penyesuaian waktu
kontinu. Hal ini mengurangi interferensi antara pengguna timeslot yang sama dengan
menggunakan kode yang berbeda dengan meningkatkan orthogonality antara kode,
sehingga meningkatkan kapasitas sistem, pada biaya beberapa kompleksitas hardware
dalam mencapai sinkronisasi uplink.