perjanjian kpr-btn dan masalah pengalihan rumah …repository.unair.ac.id/13569/1/moh. farid.pdf ·...

61
SKRIPSI MOH. FARID PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA 1988 ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS MOH. FARID

Upload: phungtram

Post on 30-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

SKRIPSI

M O H . F A R ID

PERJANJIAN K P R -B T N DAN MASALAH

PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

F A K U L T A S H U K U M

U N IV E R S IT A S A IR L A N G G A

1988

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 2: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

PERJANJIAN KPR-8TN OAN NASALAH PENCAIIHAN RUMAH

YANG BELUl^ LUNAS

SKRIPSI

OLEH

mOH. FARID

038211343

FAKULTA5 HUKUM UNIVERSITAS AIRIANGGA

S U R A B A Y A

1 9 8 8

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 3: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

PERJANJIAN KPR-8TN OAN NASALAH PENCAIIHAN RUPIAH

YANG 8ELUP) LUNAS

SKRIPSI

0 1 AJUKAN UNTUK MELEWGKAPI TUGAS

OAN flENENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK

MENCAPAI GELAR SARJANA HUKUM

OLEH

NOH. FARID

038211343

. f A w o y f / * 1 1

f a r

D05EN BfNBINBING DAN PENGUJI

MOCH. ISNAENI, S.H*

FAKULTAS HUKUM UNII/ERSITAS AIRLANGGA

S U R A B A Y A

1 9 8 8

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 4: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

KATA PENCANTAR

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya menyam~

ikan puji syukur kepada Tuhan Vang flaha Pengasih dan Pe-

nyayang karena limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-tfya

yang tida pernah putus dalam segala kesempatan sehingga

saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Untuk teruujudnya skripsi ini, saya merasa berhu-

tang budi atas bantuan dari pelbagai pihak. Oleh karena

itu saya mengucapkan terimakasih kepada:

lo Bapak floch* Isnaeni, S.H. yang telah membimbing

saya dangan penuh perhatian dan kebijaksanaan;

2. Qapak Djasadin Saragih, 5.H., Ll.tt. dan Qapak Asis

Safioedin, S,H. yang telah bersedia meluangkan

uaktunya untuk menguji skripsi ini;

3. bapak, ibu, kakak-kakak, dan Adik saya (Sri Hastu-

tik) serta Bapak dan Ibu Djody Achmad Soetardjo

yang talah memberikan bantuan moril maupun materi-

ii;

4. semua rekan yang talah memberikan bantuannya kepa­

da saya yang tidak mungkin saya sebutkan satu per-

satu.

Neskipun saya telah mencurahkan segala pikiran da­

lam msnyusun skripsi ini, tetapi saya menyadari bahu/a

skripsi ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan* Oleh

karena itu segala kritik dan saran yang bersifat memba-

ngun dari para pembaca akan sangat saya hargai.

i i i

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 5: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

i

Akhirnya, saya berharap bahua skripsi ini barman

faat bagi masyarakat yang mebacanya.

Surabaya, Januari 1986

Panyusun.

1 v

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 6: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

i.

iAFTAK 151

halaman

KATA PE NG ANTAR................................................... iii

OAFTAR ISI........................................................ v

BAB I PENDAHULUAN

1. Parmasalahan: Latar Belakang Oan Rumusan-

n y a * .................................................. I

2• Penjelasan Jud u l.................................. 5

3. Alasan Pemilihan J u d u l ................... «...... 6

Tujuan P e n u li sa n. ..........................» 7

5* H e t o d o l o g i ....................................... .. ?

6. Pertanggungjauaban S i s t a ma ti ka .............. . 8

BAB II PERJANJIAN KPR-BTN DAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK

1. Syarat-syarat Debitor Dalam Perjanjian

K P R - B T N .............................................. 10

2. Ciri-ciri Psrjanjian KPR-BTN................... 12

3. Asas Kebebasan Berkontrak Hanurut Pasal

1338 B U .............................................. 16

8A8 III PERJANJIAN KPR-BTN DAN flASALAH JADINAN

1. Ketentuan Tentang Jaminan K r e d i t ......... . 18

2. Saat Beralihnya Hfek Atas Rumah Dangan

Fasilitas K P R - B T N ........................ ........ 20

3 0 Penjaminan Atas Rumah Dengan Fasilitas

K P R - B T N ............................... ............... 23

BAB IV PENGALIHAN RUMAH KPR-BTN KEPADA PIHAK III

1. Ketentuan Perjanjian KPR-BTN Yang Tidak

v

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 7: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

Efektif..................................

2, perjanjlan pengalihan Rumah KPR-8TN

\ Akibat Wcnprestasi Oleh Debitor....

BAB 11 PENUTUP

1 • Simpulan......................... .......

2* Saran...................................

DAFTAR B A C A A N ......................................

LAMPIRAN PERJANJIAN KREDIT PEPIItlKAN RUMAH ANTARA BANK

TABUNGAN NEGARA DAN Ors.Ec. W U L I Y O ................

L ANPIRAN KUASA UNTUK (HEMASANG H I P OT IK . ...................

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 8: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

BAB I

PENDAHULUAN

1. Permasalahan: Latar Belakanq Dan Rumusannya

Plenurut sensus penduduk pada tahun 1971, penduduk

Indonesia diparkirakan berjuralah 120 juta jiua* Jumlah

penduduk yang besar ini menempatkan Indonesia pada urutan

kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk

besar, yaitu RRC, India, Uni Soviet, dan Amerika Serikat.

Sekarang penduduk Indonesia diperkirakan berjumlah 170 ju­

ta jiua.

Jumlah penduduk yang besar tersebut mengakibatkan

betapa besar pula tantangan pelbagai sektor yang harus di-

tanggulangi oleh pemerintah. Baik sektor industri, pertani-

an, kesehatan, perluasan lapangan kerja bagi golongan muda,

perluasan dan perbaikan pendidikan, perumahan, dan lain-la-

in.

Untuk masalah perumahan, pada tingkat kehidupan ma-

syarakat yang sosial ekonominya rendah, pemenuhan untuk

mendapatkan rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan,

lingkungan yang baik, bangunan yang kuat, dan sebagainya

semakin sulit dapat terpenuhi. Karena hal-hal tersebut di-

atas membutuhkan biaya yang relatif mahal. Akibatnya ting­

kat kepadatan penduduk, terutama di kota-kota besar sangat

mengejutkan.

Hal ini juga disadari oleh pemerintah, sehingga se-

1

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 9: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

2

Jak Pelita I mualai diadakan cara-cara menanggulangi masa-

lah perumahan* Pada akhir Pelita II, terutama pada Pelita

I I I 9 secara beaar-besaran dibangun perumahan rakyat hingga

dalam perjalanan Pelita IV* Hal ini ditempuh oleh pemerin*

tah dengan menyediakan rumah-rumah yang dapat dijangkau o-

lah kelompok besar masyarakat, terutama golongan ekonomi

lemah.

Akhir-akhir inif pada pembukaan Seminar Internasio-

nal tentang perumahan dan permukiman di Istana Negara yang

berlangsung pada tanggal 9 dan 10 November 1987, Presiden

Soeharto juga mongingatkan bahwa masalah perumahan dan per­

mukiman masih merupakan tantangan besar yang harus dihada-

pi d u n i a t terutama di negara-negara yang sedang membangun,

termasuk Indonesia* Selanjutnya beiiau menyadarkan bahwa

masalah perumahan dan permukiman secara global masih harus

ditangani dengan rasa kesungguhan dan rasa tanggung jauab

yang sebesar-besarnya*

Dalam rangka menggalakkan pembangunan perumahan sa-

lah satu unsur yang panting adalah masalah dana (kredit

yang tersedia)* Untuk menunjang hal tersebut, maka pemerin-

tah menunjuk Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai satu-satu-

nya lembaga keuangan pemerintah yang bertugas mengelola

kredit pemilikan rumah (KPR) yang kemudian diikuti oleh

lembaga-lembaga keuangan suasta*

Pemilikan rumah dengan fasilitas KPR-BTN ditempuh

melalui penjualan rumah dengan uang mUka antara developer

dan pembeli* Pembayaran atas sisa harga rumah tersebut di-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 10: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

lakukan oleh BTN (yanQ selanjutnya disebut Bank). Atas si-

sa pembayaran tersebut kemudian Bank mengikatkan diri de-

ngan pembeli (yang selanjutnya disebut debitor) dalam su-

atu perjanjian hutang-pihutang atau perjanjian kredit. per

janjian inilah yang disebut perjanjian KPR-BTN*

Setiap debitor yang mengikatkan diri dalam Perjanji

an KPR-BTN harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan o-

leh Bank, Apabila Sank menilai bahua debitor memenuhi sya-

rat-syarat yang ditentukan tersebut, maka debitor akan di-

sodori Formulir Perjanjian KPR-BTN*

Formulir perjanjian KPR-BTN tersebut sudah dipersi-

apkan terlebih dahulu secara massal dan dibakukan oleh

Bank* Formulir perjanjian tersebut digunakan sebagai ke-

tentuan-ketentuan yang berlaku bagi perbuatan-perbuatan

hukum antara Bank dan debitor.

Debitor yang mengikatkan diri dalam perjanjian KPR-

BTN tidak dimungkinkan untuk mengadakan perubahan terhadap

isi formulir perjanjian tersebut* 3ika debitor menyetujui

salah satu syarat dari syarat-syarat yang ada, m a k a debi­

tor hanya bersikap menolak atau menerima seluruh isi For**

mulir Perjanjian KPR-BTN* Sehingga timbul permasalahan di-

sini, apakah perjanjian KPR-BTN sejalan dengan Asas Kebe-

basan Berkontrak?

Bank sebagai kreditor dalam perjanjian KPR-BTN. Un­

tuk memperkuat posisi Bank dalam pelunasan kredit sebagai-

mana mestinya, maka dalam Perjanjian KPR-BTN dicantumkan

ketentuan tentang jaminan dan cara pengikatannya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 11: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

4

Harta benda yang dijadlkan jaminan adalah rumah

yang dibeli dengan fasilitas KPR-BTN. Harga rumah tersebut

sudah dibayar dengan uang muka dan atas sisa pembayarannya

dilakukan oleh Bank* Rumah tersebut sudah diserahkan kepa-

da debitor sejak ditandatanganinya Perjanjian KPR-BTN* D a ­

lam hal ini, maka timbul suatu permasalahan kapan terjadi-

nya peralihan hak atas rumah tersebut dari developer kepa-

da debitor sehingga rumah tersebut dijadlkan jaminan kre­

dit dan bagaimana dengan penjaminannya?

•---r5 Untuk mengamankan lagi kedudukan Bank dalam peluna-

san kredit, terutama mengenai penjualan harta jaminan, m a ­

ka perbuatan-perbuatan hukum debitor terhadap rumah ter se ­

but dibatasi oleh Bank, Pembatasan-pembatasan tersebut di-

rumuskan dalam pasal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN.

---> Kenyataan yang ada, sebelum Perjanjian KPR-BTN bera-

khir banyak debitor yang merubah bentuk rumah, menyeuakan,

dan membuat perjanjian mengenai pengalihan rumah tersebut

kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Bank*

Hal ini jelas merupakan penyimpangan terhadap rumusan pa­

sal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN.

Dalam hal perjanjian mengalihkan pemilikan rumah

kepada pihak ketiga, pada umumnya debitor dan pihak k eti­

ga membuatnya dalam bentuk tertulis, yaitu dengan akta

dibauah tangan*

Dari uraian tersebut, maka dapat saya rumuskan per-

ma sa la ha n-permasalahan sebagai b e r i k u t :

a. Apakah Perjanjian KPR-BTN sejalan dengan asas kebe-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 12: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

5

basan berkontrak?

b. Oalam Perjanjian KPR-BTN, siapa pemilik rumah, dan

bagaimana dengan masalah penjaminannya mengingat

adanya perjanjian kredit?

c« Perjanjian mengalihkan pemilikan rumah antara de­

bitor dan pihak ketiga apakah mengikat para pihak

mengingat adanya rumusan pasal 5 ayat 4 Perjanjian

KPR-BTN? Jika tidak, bagaimana pihak kstiga harus

dilindungi? ^

2. Penjelasan Judul

Pemilikan rumah dengan fasilitas KPR dapat ditempuh

malalui pelbagai lembaga keuangan, antara lain: BTN, Bank

Umum Nasional, Bank Outa Central* Bank Niaga, Bank Centralc

Dagang, Panin Bank, dan lain-lain. Pembicaraan dalam judul

skripsi ini diarahkan pada KPR dari BTN.

Judul skripsi ini adalah "Perjanjian KPR-BTN Dan

Masalah Pangalihan Rumah Yang Belum Lunas”. Perjanjian KPR-

BTN maksudnya ialah perjanjian yang para pihaknya Bank dan

debitor khusus dalam rangka pemilikan rumah dengan fasili*

tss KPR-BTN,

flasalah Pengalihan Rumah Yang Belum Lunas maksudnya

ialah masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan adanya

perjanjian mengalihkan pemilikan rumah KPR-BTN yang belum

lunas antara debitor dan pihak ketiga. Pembicaraan dalam

skripsi ini diarahkan pada perjanjian mengalihkan hak atas

rumah type T-54, Blok SI-5 di Kompleks Perumahan PT. Bara-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 13: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

6

ta H & E di Surabaya,

3. Alasan Pemlllhan Judul

Skripsi saya yang berjudul "Perjanjian KPR-BTN Oan

dasalah Pengalihan Rumah Yang Belum Lunas” didalamnya ter-

dapat kronologis hubungan hukum yang menarik, yaitu diawa-

li dengan penggantian kraditor oleh Bank sehingga perjan-

jiian jual bell antara developer dan debitur hapus (terjadi

novasi aktif). Selanjutnya diakhiri dengan penggantian ke-

uajiban-keuajiban debitor oleh pihak ketiga (seolah-olah

terjadi novasi pasif). Jadi, diauali dengan novasi aktif

dan seolah-olah diakhiri pula dengan novasi pasif.

Oari kronologis hubungan hukum tersebut terlihat

bahua pihak-pihak yang berkepentingan terhadap rumah ter-e

but adalah pihak Barkdan pihak ketiga* Bank menghendaki

rumah tersebut dijadlkan jaminan agar kredit dilunasi se-

bagaimana mestinya. Sedangkan pihak ketiga menghendaki ru-

mah tersebut menjadi miliknya. Debitor sudah tidak mempu-

nyai kepentingan apa-apa terhadap rumah tersebut. Tetapi

untuk meuujudkan kepentingan pihak ketiga tersebut masih

bergantung pada itikad baik debitor, yaitu atas kesediaan

debitor untuk melangsungkan hubungan-hubungan hukum dengan

pihak Bank.

Berdasar kenyataan diatas, maka saya member! judul

skripsi ini "Perjanjian KPR-BTN Dan Masalah Pengalihan Ru­

mah Yang Belum Lunas”.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 14: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

7

4. Tujuan Penulisan

Saya menyusun akripsi ini untuk melengkapi salah

satu persyaratan akademis yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasisua untuk memperoleh gelar kesarjanaannya. Khusus

bagi saya ialah untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada

Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Dengan melakukan penulisan skripsi ini, saya beru-

saha untuk memperdalam khasanah pengetahuan hukum perdata

khususnya Hukum Perjanjian*

Disamping itu, Perjanjian KPR-BTN berakhir dalam

uaktu yang cukup lama, yaitu lebih kurang lima belas tahun.

Dalam uaktu tersebut membuka peluang adanya persengketaan

antara pihak-pihak yang berkepentingan terhadap obyek per­

janjian tersebut. Oleh karena itu dalam penulisan skripsi

saya berusaha membahas masalah-masalah yang timbul agar da-

pat dijadikan pedoman oleh pihak-pihak yang bersangkutan.

5* fletodologl

a« Pendekatan masalah.

Pendekatan masalah dalam skripsi ini melalui pende­

katan yuridia sosiologis, yaitu dalam membahas permasala-

hannya saya melakukan pendekatan dari aspek hukumnya dengan

mempertimbangkan permasalahan-permasalahan yang ada dalam

kehidupan masyarakat, yaitu banyak rumah dengan fasilitas

KPR-BTN dikuasai oleh pihak ketiga, sebelum Perjanjian

KPR-BTN berakhir.

b. Sumber data.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 15: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

6

Oats saya peroleh dari studi kapustakaan, khususnya

mengenai hukum perjanjian, uauancara dengan babarapa karya-

uan QTN Surabaya, uauancara dengan beberapa debitor dan pi­

hak ketiga serta hasil-hasil dari perkuliahan di fakultas

Hukum Universitas Airlangga yang saya anggap sasuai dangan

penulisan skripsi ini.

c. Prosedur pengumpulan data.

Saya mengumpulkan data dengan cara melakukan uauan­

cara dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan masalah

tersebut, observasi langsung dalam kehidupan masyarakat,

dan melakukan studi kepustakaan. Data yang diparoleh kemu-

dian dikumpulkan, dibahas dari segi hukum dan sosialnya

dan akhirnya diolah menjadi data yang konkrit dan dapat

dipartanggungjauabkan seca^ra ilmiah.

d. Analisis data.

Saya menganalisis data dengan metoda deskriptif a-

nalitis, yaitu segala data yang diparoleh dianalisa seca-

ra kualitatif dan kemudian disajikan dalam bentuk uraian-

uraian secara sistematis.

6. Pertangqunqjauaban Sistematika

Pendahuluan saya letakkan dalam 8ab I karena dalam

bab ini merupakan suatu pengantar yang menggambarkan seca­

ra umum inti pokok persoalan dengan mengmukakan latar bela-

kang permasalahan, penjelasan judul, alasan pemilihan ju-

dul, tujuan penulisan, metodologi, dan pertanggungjawaban

sistematika.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 16: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

9

Perjanjian KPR-BTN dan asas kebebasan berkontrak

saya letakkan dalam Bab II karena setiap masyarakat yang

memperoleh rumah dengan fagilitas KPR-BTN h a m s mengikat­

kan diri dalam Perjanjian KPR-BTN. Dalam bab ini, saya ke-

mukakan syarat-syarat calon debitor untuk mengikatkan di­

ri dalam perjanjian KPR-BTN, ciri-ciri yang melekafc pada

perjanjian KPR-BTN, dan asas kebebasan berkontrak.

perjanjian KPR-BTN dan masalah jaminan saya letak­

kan dalam Bab III karena dalam Perjanjian KPR-BTN dican-

tumkan suatu syarat tentang jaminan dan cara pengikatannya*

Dalam hal ini saya ingin mengetahui realisasi dari syarat

tersebut,

Pengalihan rumah yang belum lu »as kepada pihak ke­

tiga saya letakkan dalam Bab IV dengan tujuan untuk menguji ‘

keabsahan perjanjian yang dibuatnya dalam kaitannya dengan

u/anprestasi oleh debitor*

penutup yang berisi simpulan dan saran saya letak­

kan dalam Bab \i karena dalam bab ini, saya mengakhiri p e ­

nulisan skripsi ini dengan memberikan simpulan dari perma-

salahao-permasalahan yang dibahas dan saran-saran demi ke-

sempurnaan skripsi ini*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 17: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

BAB I I

PER3ANJIAN KPR-BTN DAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK

1. Svarat-syarat Debitor Dalam Perjanjian KPR-BTN

Pemilikan rumah dengan fasilitas KPR-BTN diauali

dengan penjualan rumah dengan uang muka dari developer ke­

pada pembeli. Pembayaran atas sisa harga rumah tersebut

dilakukan oleh Bank. Atas sisa pembayaran tersebut oleh

Bank, selanjutnya Bank mengikatkan diri dengan pembeli

(yang selanjutnya sebagai debitor) dalam Perjanjian KPR-

BTN.

Sebelum Bank mengikatkan diri sebagai kreditor da­

lam perjanjian tersebut, Bank menetapkan syarat-syarat

khusus yang harus dipenuhi oleh calon debitor, selain per-

syaratan mengenai kecakapan yang terdapat dalam rumusan

pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (yang sela n­

jutnya disebut BU).

Hal ini dapat dimaklumi karena Bank merupakan lem-

baga keuangan yang tidak terlepas dari tujuan komersial.

Bank sebagai pemberi kredit selalu memperhatikan unsur ke-

amanan terhadap pelunasan kredit sebagaimana mestinya dan

unsur keuntungan yang diperoleh kelak dengan adanya pembe-

rian kredit melalui Perjanjian KPR-BTN.

Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Bank

bagi calon debitor yang akan mengikatkan diri dalam P e r ­

janjian KPR-BTN antara lain: a. calon debitor mengisi for-

10

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 18: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

11

mulir yang dlsediakan oleh Bank; b. pernyataan dari perusa*

haan calon debitor; c. kesediaan calon debitor untuk diua-

wancarai oleh B a n k 1 .

Fonmulir data yang disediakan oleh Bank 8ntara lain

berisi: idantitas calon debitor* data penghasilan dan surat

pembuktian keterangan gaji dari perusahaan yang bersangku~

tan, kredit yang dimohonkan, dan keterangan dari calon d e ­

bit or bahua belum memiliki rumah dan rumah yang akan dibeli

dipergunakan sendiri.

Pernyataan dari perusahaan calon debitor antara lain

berisi: kebenaran data yang telah diberikan calon debitor

y ang berkaitan dengan instansi yang bersangkutan, calon de-

bitur tidak berpenyakit yang bisa mempengaruhi masa depan

dan k el an gs u ng an ny a, dan surat kuasa memotong penghasilan

calon debitor yang bersangkutan sebesar angsuran yang harus

dibayar setiap bulan.

Kesediaan calon debitor untuk diuawancarai oleh Bank

tentany: kebenaran data yang telah diberikan, penilaian ha-

sil yang diperoleh setiap bulannya, catatan yang dianggap/

perlu, permohonan kredit yang diusulkan. ^

Setelah Bank mengevaluasi dan berpendapat bahua c a ­

lon debitor memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditatap-

k a n t maka calon debitor akan disodori Formulir Perjanjian

KPR-BTN.

^Uawancara dengan Karyauan Bank Tabungan Negara ca- bang Surabaya, 10 Agustus 1987.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 19: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

12

Syarat-syarat tersebut menunjukkan betapa kuatnya

kedudukan Bank dan betapa lemahnya kedudukan calon debitor

yang akan menjadi pihak-plhak dalam Perjanjian KPR-BTN,

Calon debitor akan merasa senang apabila bisa lolos dari

syarat-syarat yang ditetapkan tersebut, Yang penting bagi-

nya adalah dapat memperoleh rumah dengan fasilitas KPR-

BTN, yaitu'melelui Perjanjian KPR-BTN,

2, Ciri-cirl Perjanjian KPR-8TN

Pada asasnya bentuk sebuah perjanjian itu bebas,

perjanjian tidak terikat pada bentuk tertentu, bisa lisan

ataupun tertulis, Kecuali beberapa perjanjian yang persya*

ratannya ditetapkan oleh undang-undang, Plisalnya, pada

Perjanjian Perdamaian yang untuk sahnya perjanjian tersor-

but harus diadakan secara tertulis atau pada perjanjian

penghibahan benda tetap harus dibuat dengan akta otentik,

Perjanjian KPR-BTN isinya sudah dibakukan oleh Bank

dan dituangkan dalam formulir, Formulir Perjanjian KPR-BTN

tersebut sudah dicetak secara rapi dengan tempat-tempat

kosong yang harus diisi oleh Bank dan debitor sebagai pi-

hak-pihak dalam perjanjian agar menjadi suatu perjanjian

yang sempurna. Formulir perjanjian tersebut sudah dipersi-

apkan terlebih dahulu secara massal dan konfektip. Formu­

lir perjanjian tersebut digunakan sebagai ketentuan-ke-

tentuan yang berlaku bagi perbuatan-perbuatan hukum anta-

ra Bank dan debitor* Dalam hukum perjanjian kite, formulia

Perjanjian KPR-BTN dinamakan "Perjanjian Baku" (Perjanjian

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 20: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

13

Standard), 01 Belanda disebut Standard Contract atau

Standaard Voorvaarden, di Inggris disebut Standardized

2Contract atau Standard forms of Contract ,

Sehubungan sifat massal dan konfektif formulir per­

janjian KPR-BTN tersebut, maka setiap debitor yang mengi­

katkan diri dalan perjanjian KPR-BTN diperlakukao ketentu-

an-ketentuan yang same tanpa memandang kondisi antara de­

bitor yang satu dengan debitor yang lain, Apabila debitor

menyetujui salah satu syarat dari syarat-syarat yang ada*

m a k a debitor hanya mungkin bersikap menerima seluruh isi

perjanjian tersejut atau tidak menerima sama sekali* Ke-

mungkinan untuk mengadakan perubahan isi perjanjian sama

sekali tidak ada* Oebitor hanya dihadapkan pada alternatif

menerima atau menolak seluruh isi Perjanjian KPR-BTN*

Ketika perjanjian KPR-BTN diadakan juga terlihat

perbedaan posisi para pihak, yaitu tidak memberikan ke­

sempatan kepada debitor untuk mengadakan tawar-menawar

(real bargaining) dengan Bank* oebitor tidak mempunyai

kekuatan untuk mengutarakan kehendaknya dan kebebasannya

dalam menentukan isi perjanjian tersebut^*, Had ini dapat

dimaklumi karena calon debitor yang bisa lolos dari evalu-

asi mengenai persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh

Bank dan dapat mengikatkan diri dalam perjanjian KPR-BTN

Mariam Oarus Badxul 2 aman, "perjanjian Baku (Stan­dard) Perkembangannya Di Indonesia!*, Beberapa Guru Besar

Berbicara Tentang Hukum Dan pendidikan Hukum, cet, X, A- lTJinni, trBnourrg', 1981, n. — — — —

^Wawancara dengan seorang debitor yang mengikatkan diri dalam perjanjian KPR-BTN, 17 Juni 1987,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 21: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

1 4

sudah marasa senang karena dia akan aeniliki rumah*

Posisi menopoli pihak Bank dalam Perjanjian KPR-BTN

membuka peluang yang luas baginya untuk menyalahgunakan

kedudukannya, Bank hanya mengatur hak-haknya saja dan ti-

dak kewajibannya. Dari segi lain, Perjanjian KPR-BTN ha­

nya memuat sejumlah keuajiban yang harus dipikul debitor.

Oika debitor menerima syarat-syarat yang ada dalam

Perjanjian KPR-BTN, maka debitor cukup mengisi tempat-tem-

pat kosong yang ada dalam formulir perjanjian tersebut dan

menandatanganinya sebagai pernyataan setuju atau sepakat

terhadap isi Perjanjian KPR-BTN*

Oari uraian tersebut diatas dapat dirumuskan ciri-

ciri yang terdapat dalam Perjanjian KPR-BTN ialah sebagai

b e r i k u t :e

a. Isinya ditetapkan secara sepihak oleh Bank yang po-

sisinya (ekonominya) kuat dan debitor sama sekali

tidak ikut serta menentukan isi Perjanjian KPR-8TN;

b. Posisi menopoli pihak Bank msmbuka peluang yang lu­

as baginya untuk menetapkan apa saja yang dikehen-

dakinya;

c. Dipersiapkan terlebih dahulu secara massal oleh Bank

dan konfektip;

d. Debitor dihadapkan pada alternatif menerima atau

menolak seluruh isi perjanjian tersebut;

e. Karena terdorong oleh kebutuhan memiliki rumah, m a ­

ka debitor menerima perjanjian tersebut;

f. Bentuknya tertulis (dengan akta notaris)*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 22: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

15

Disini tiwbul pertanyaan, apakah perjanjian KPR-BTN

yang mempunyai ciri-ciri demikian itu dapat dikatakan seja-

lan dengan Asas Kebebasan Berkontrak?

3. Asas Kebebasan Berkontrak flenurut pasal 1338 BUf

Dalam Hukum perjanjian berlaku suatu asas yang di-

namakan Asas Konsensualisme. Istilah konsensualisme bera-

sal dari istilah latin "consensus" yang berarti sepakat

atau kesepakatan « Kesepakatan mengandung pengertian bah-

uia para pihak saling menyataken kehendak masing-masing

untuK menutup sebuah perjanjian; pernyataan pihak yang sa-

tu "cocok” dengan pexnyataan pihak yang lain^. Baik itu

dalam bentuk lisan, tertulis, telegram, dan lain-lain.

Asas Konsensualisme tersebut juga mengandung penger*-

tian "k emauan” (will) para pihak untuk saling berprestasi,

ada kemauan untuk saling mengikatkan diri, Kemauan ini

membangkitkan kepercayaan (vertrouwen) bahwa perjanjian

tersebut dipenuhi^.

Asas Konsensualisme tersebut mempunyai hubungan

yang erat dengan Asas Kebebasan Berkontrak yang terdapat

dalam pasal 1336 ayat 1 BW. Pasal tersebut dirumuskan;

"Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai

R.Subekti, Hukum p e r j a n j i a n , cet. U I # Xntermasa, Jakarta, 1979, h. 1B1

^J.H.Nieuwenhuis, pokok-pokok Hukum perikatan (ter- jemahan Ojasadin S a r a g i h ) , Sttrabeya , 1985, K, 2 l

gMariam Darus Badrulzaman, o p . c i t . , h. 103,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 23: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

16

undang-undang bag! mereka yang membua tn ya *.

Dengan menekankan pada kata "semua" yang terdapat

dalam rumusan pasal 1338 ayat 1 BU, maka pasal tersebut

mengandung pengertlan bahua seluruh perjanjian, baik kon-

trak-kontrak bernama maupun kontrak-kontrak tidak bernama.

Pasal tersebut juga mengandung pengertian bahua kita di-

perbolehkan membuat yang berupa dan berisi epa saja (ten-

tang apa saja). Atau dengan kata lain, kita diperbolehkan

membuat undang-undang bagi kita sendiri asalkan tidak ber*

tentangan dengan ketentuan perundang-undangan (yang memak-

sa), ketertiban umum, dan kesusilaan (pasal 1337 BU). Pa-

sal-pasal hukum perjanjian hanya berlaku apabila atau se-

kedar kita tidak mengadakan aturan-aturan sendiri dalam

0perjanjian yang diadaken.

*

Asas Kebebasan Berkontrak juga berhubungan dengan

isi perjanjian, yaitu kebebasan menentukan "apaM dan dengan

"siapa" perjanjian tersebut diadakan. Kebebasan ini meru-

7pakan kehendak bebas dan pancaran hak asasi manusia ♦

Kata " m e r e k a 11 yang terdapat dalam rumusan pasal

1338 ayat 1 BU tersebut berarti kedua belah pihak (para

pihak), bukan hanya satu pihak. 3adi, Bank dan debitor di-

beri kebebasan untuk menentukan isi dan bentuk perjanjian,

bukan hanya pihak Bank.

Ketika Perjanjian KPR-BTN diadakan terlihat perbeda-

an posisi para pihak dalam menentukan isi perjanjian. Isi

7 Ibi d. , h. 104,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 24: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

17

perjanjian sudah dituangkan dalam formulir dan sudah di-

bakukan oleh Bank, debitor tidak ikut serta dalam menen­

tukan isi perjanjian tersebut* Kemungkinan untuk mengada*

kan perubahan terhadap isi perjanjian tersebut tidak ade.

Debitor sudah senang apabila lolos dari persyaratan-per-

syaratan yang ditetapkan oleh Bank. Oleh karena itu debi­

tor tidak mampu untuk mengadakan tauar-menauar dengan Bank

dalam menentukan isi Perjanjian KPR-BTN* 3adi, Perjanjian

KPR-BTN tidak sejalan dengan Asas Kebebasan Berkontrak*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 25: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

BAB I I I

PER3AN3IAN KPR-BTN OAN MASALAH JAPIINAN

1, Ketentuan Tentang Jaminan Kredit

Setiap debitor yang mengikatkan diri dalam Perjanji-

an KPR-BTN, maka segala harta bendanya, baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang

baru akan ada dikemudian hari menjadi tanggungan untuk pe-

lunasan kreditnya (pasal 1131 BU)* Selanjutnya pasal 1132

BU dirumuskan:

Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanyajpendapatan pen­jualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimba- ngan, yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-ma­sing, kecuali diantara para berpiutang itu ada alasan- alasan yang sah untuk didahulukan*. *

Kedua pasal tersebut mengandung pengertian: Apabila

debitor tidak membayar hutangnya dengan suka rela atau ti«*

dak membayarnya valaupun telah ada putusan pengadilan yang

menghukumnya supaya melunasi hutangnya, atau karena tidak

mampu untuk membayar hutangnya, maka segala harta bendanya

disita untuk dijual* Oan hasil penjualan tersebut dibagi-

bagi antara semua kreditornya menurut perimbangan, yaitu

menurut besar kecilnya piutang masing-masing kreditur.

Kecuali diantara para kreditornya ada alasan-alasan yang

sah untuk didahulukan.

Apabila hasil penjualan harta benda tersebut cukup

besarnya untuk melunasi hutangnya sehingga masing-masing

kreditor menerima pembayaran atas seluruh pihutangnya,

18

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 26: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

19

maka tak ada artlnya apakah kreditor yang satu didahulukan

terhadap kreditor yang lain. Tetapi jika sebaliknya, harta

benda debitor tidak cukup guna melunasi hutangnya, barulah

nampak bahwa betapa pantingnya menjadi kreditor yang mempu-

nyai hak untuk didahulukan dalam pelunasan pihutangnya*

Kraditor yang b e r h a ti - ha ti , melihat jauh kedepan

dan memperhitungkan kemungkinan yang tidak diinginkan yang

dapat terjadi dikemudian hari, salalu berusaha untuk mem-

perkuat posisinya agar jangan sampai terdesek oleh kredi*

to:r lain apabila debitor uanprestasi, maka menuntut supa-

ya debitor memberikan jaminan.

Oemikian juga O a n k t untuk memperoleh hak didahulu-

k a n # maka dalam Perjanjian KPR-BTN dicantumkan ketentuan

tentang 3aminan Kredit Dan Cara Pengikatannya. Ketentuan

tersebut dirumuskan dalam pasal 3 Perjanjian KPR-BTN. Ru­

musan pasal tersebut ialah:

(1) Untuk menjamin lebih jauh pemabayaran kemb«li se­gala sGsuatu yang atas ketentuan Perjanjian ini atau karena apapun juga harus dibayar oleh Debitur kepada Bank, baik karena pokok kredit, bunga dan biaya-biaya lainnya, maka Debitur memberikan jami­nan kebendaan (harta) antara lain rumah dan tanah yang akan disebut dalam akte tersendiri baik seca- ra notariil maupun dibauah tangan, semata-raata me? nurut pertimbangan dan ketentuan Bank, sedang akte pemberian jaminan tersebut merupakan bagian dari dan yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kredit ini.

(2) Debitur menyetujui dan meuajibkan serta m en gi k at ­kan dirinya untuk menyerahkan semua surat dan do- kumen apapun, yang aseli serta sah dan membuktikan pemilikan atas segala harta yang dijadikan jaminan tarmaksud dalam ayat (l) pasal ini, kepada Bank guna dipergunakan untuk pelaksanaan pengikatan harta tersebut sebagai jaminan kredit dan sel an ­jutnya dikuasai oleh Bank sampai dilunasl seluruh jumlah, utangnya.

(3) Debitur menyetujui dan meuajibkan serta mengikat-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 27: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

20

kan diri untuk memberikan bantuan sepenuhnya guna mamungkinkan Bank melaksanakan pengikatan barang jaminan kredit ini menurut cara dan pada saat yang dianggap baik oleh Bank .

Harta benda yang dijadikan jaminan ialah rumah yang

dibeli dengan fasilitas KPR-BTN. Harga rumah tersebut su­

dah dibayar dengan uang muka dan atas sisa pembayarannya

dilakukan oleh Bank* Rumah tersebut sudah diserahkan kepa­

da debitor sejak ditandatanganinya Perjanjian KPR-BTN*

Flerupakan pertanyaan disini, kapan beralihnya hak atas ru- ■

mah tersebut kepada debitor, apa lembaga jaminannya, dan

bagaimana dengan masalah penjaminannya mengingat adanya

perjanjian kredit?

2* Saat Beralihnya Hak fltas Rumah Dengan fasilitas KPR-BTN

Status rumah yang dibeli dengan fasilitas KPR-BTN

ialah Hak Guna Bangunan (yang selanjutnya disebut HGB)«

HGB merupakan salah satu hak atas tanah yang dirumuskan

dalam pasal 16 ayat 1 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960

(yang selanjutnya digunakan istilah UUPA). HGB sebagai hak

baru yang diciptakan oleh UUPA untuk memenuhi keperluan

yang telah terasa dalam kehidupan masyarakat kita sekarang>

selain Hak Guna Usaha (Renjelasan Umum III sub 3 UUPA).

Plenurut pasal 35 UUPA, HGB adalah hak untuk mendi-

rikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bu-

kan miliknya sendiri dengan jangka uaktu paling lama 30 ta-

8 Perjanjian KPR-BTN*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 28: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

21

hurt, Jangka uaktu tersebut dapat diperpanjang dengan uak-

tu paling lama 20 tahun. HGB dapat beralih dan dapat di-

alihkan kepada pihak lain, Jual beli merupakan salah sa­

tu cara untuk mengalihkan HGB,

Dual beli hak-hak atas t a n a h t baik itu hak milik,

HGB, hak guna usaha, dan lain-lain belua diatur secara

terperinci didalam UUPA. Flengenai tanah dengan status hak

milik sudah ada sebelum berlakunya UUPA*

Sebelum berlakunya U U P A a di Indonesia terjadi dua­

lisms dibidang hukum tanah, yaitu hukum adat dan BU. Oemi-

kian juga, mengenai jual beli hak-hak atas tanah. denurut

Pasal 58 UUPA, ketentuan-ketentuan tersebut tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan dengan jiua UUPA dan diberi

penafsiran sesuai dengan UUPA. t

Dual beli menurut BU, pengaturannya dalam buku III,

Bab \J yang dimulai dengan pasal 1457. ftenurut pasal 1457

BU, jual beli adalah suatu perjanjian dimana salah satu

pihak (penjual) mengikatkan diri untuk menyerahkan suatu

kebendaan dan pihak lain (pembeli) membayar harga yang

telah diperjanjikan. Perjanjian tersebut sifatnya kon-

sensual dan obligatoir, sebagai suatu perbuatan hukum

yang berdasarkan pada kata sepakat. Oengan kata depakat

mengenai benda dan harganya, perjanjian jual beli diang-

gap sudah terjadi meskipun benda tersebut belum diserah-

kan dan harganya belum dibayar (pasal 1458 B\J)« Sedangkan

perpindahan hak milik terjadi setelah dilakukan penyerehan

(pasal 1459 B U ) .

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 29: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

22

Dengan demikian, unsur-unsur jual beli manurut 8 1 1

adalah sebagai berikut: perjanjian, pembayaran (bisa se­

cara tunai, diangsur, ataupun dibayar kemudian), dan penye­

rahan. Ketiga unsur tersebut tidak terjadi dalam satu sa­

at. Berbeda dengan hukum adat, ketiga unsur tersebut ter­

jadi dalam satu saat, disamping itu, pembayarannye harus

tunai.

Akibat dari pasal 1457, 1450, dan 1459 BU, maka

munculOverschrijvingordonantie/Ordonansi Balik Nama (S.

1834 No. 27) yang isinya mengenai penyerahan yuridis hak-

hak atas tanah.

Menurut Ordonansi Balik Nama, penyerahan yuridis

hak atas tanah kepada pembeli harus dilakukan dengan cara

mendaftarkan akta jual belinya kepada Pejabat Balik Nama

(Overschrijv/ingsambtenaar). Dan pendaftaran tersebut me-

rupakan sahnya perbuatan hukum dan sahnya peralihan hak

atas tanah.

Sejak berlakunya UUPA, pendaftaran berfungsi untuk

mendapatkan alat bukti yang kuat mengenai perbuatan-per-

buatan hukum, peristiwa hukum, dan peralihan yang terjadi

dari sesuatu hak atas tanah* Rumusan pasal 23 ayat 2 UUPA

jo. pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 d a ­

pat disimpulkan bahwa saat beralihnya hak atas tanah ia­

lah pada saat akta PPAT dibuat. Pendaftaran yang diikuti

lahirnya sertifikat, bukan merupakan keabsahan dari psr-

buatan dan peralihan hak atas tanah. Pendaftaran hanya

merupakan alat bukti yang kuat saja bahua nama yang ter-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 30: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

23

cantum dalam sertfikat adalah pemilik hak atas tersebut.

Dengan mengadakan penafsiran analog! mengenai pe-

ralihan hak milik atas tanah dengan HGB, maha rumah dengan

fasilitas KPR-BTN beralih kepada debitor sejak akta PPAT

dibuat. Akta PPAT tersebut dibuat oleh Developer (PT. Ba-

rata M A E ) dan Oebitor (Uuliy'o) pada tanggal 24 Februari

1902, dihadapan Notaris R. Hadiuido. Jadi, rumah yang di-

peroleh dengan fasilitas KPR-BTN yang akan dijadikan jami­

nan kredit sudah rounjadi milik Debitor.

3. Penjaminen Atas Rumah Dengan Fasilitas KPR-BTN

Menurut pasal 39 jo. 51 UUPA, HGB dapat dijadikan

jaminan hutang dengan dibebani hak tanggungan. Selama un­

dang-undang mengenai hak tanggdngan tersebut dalam pasal

51 UUPA belum terbentuk, maka yang berlaku ialah ketentu-

an-ketentuan mengenai hipotek tersebut dalam 8U dan cre-

dietverband tersebut dalam S. 1908 - 542 sebagai yang te­

lah diubah dengan S. 1937 - 190 (pasal 57 UUPA).

Rumah dengan fasilitas KPR-BTN yang sudah menjadi

milik debitor akan dijadikan jaminan kredit dengan dibe­

bani hak tanggungan. Hak tanggungan yang dimaksudkan ia­

lah hipotek. Hal ini dapat diketahui karena Debitor dan

Bank telah membuat surat kuasa memasang hipotek yang ti­

dak dapat dicabut dan tidak akan berakhir karena sebab-

sebab yang tercantum dalam pasal 1813 BU.

Surat kuasa m emasang hipotek tersebut dibuat se-

suai dengan rumusan pasal 1171 BU, yaitu dibuat dengan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 31: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

24

akta otentik (akta notaris), Surat kuasa tersebut diminta

oleh Bank dari debitor sebagai realises! dari pasal 3 ayat

3 Perjanjian KPR-BTN, yaitu Bank melaksanakan pengikatan

barang jaminan kredit menurut cara dan saat yang dianggap

baik oleh Bank,

Demi tercapainya lembaga jaminan hipotek yang kuat,

maka proses terjadinya hipotek harus dilakukan melalui ti-

ga fase yang harus terjadi secara lengkap dan memenuhi

gpersyaratan-persyaratan yang berlaku ,

Pada fase pertama, para pihak mengikatkan diri da­

lam perjanjian hutang pihutang dengan janji untuk memberi-

kan jaminan hipotek, Perjanjian ini sifatnya konsensual

dan obligatoir, Oleh undang-undang, perjanjian tersebut

tidak ditentukan bentuknya (cara tertantu), Pada perjanji­

an kredit antara Bank dan debitor, perjanjian tersebut di-

buat dengan akta notaris, yaitu Perjanjian KPR-BTN.

Pada fase tersebut para pihak hanya mempunyai hak-

hak dan keuajiban-keuajiban yang bersifat perorangan yang

hanya dapat dipertahankan terhadap orang tertentu dan Bank

tidak mempunyai kedudukan preferentie (tidak mempunyai hak

untuk d i d a h u l u k a n ) ,

Fase kedua. adalah perjanjian pemberian atau pembe-

banan hipotek, Perjanjian ini menurut ketentuan perundang-

undangan merupakan perjanjian yang bersifat accessoir dan

dikehendaki mengandung unsur kebendaan, Menurut pasal 19

gSri Soedeui Masjchun Sofuan, Himpgpan Karya T e n ­

tang Hukum J a m i n a n , cet. I, Liberty, Yogyakarta, 1982, h,2fl.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 32: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

25

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, perjanjian pem-

berian hipotek ini terikat pada bentuk tertentu, yaitu ha-

rus dilakukan dengan pembuatan akta PPAT. Karena perjanji-

an ini mengandung unsur-unsur hak kebendaan9 maka hak ter­

sebut dapat dipertahankan terhadap siapapun (droit de

suite). Hal ini berarti hak tersebut selalu mengikuti ben-

danya, tidak perduli apakah benda tersebut sudah menjadi

milik orang lain (pasal 1163 ayat 2 BU).

Akta hipotek yang telah diadakan dengan akta PPAT

tersebut biasanya memuat: a. sifat dan letak benda; b.

jumlah uang pinjaman dengan jaminan hipotek dan saat pi-

hutang dapat ditagih; c* nama debitor dan kreditor serta

alamat kreditor yang dipilih; d. janji-janji yang ditetap-

kan oleh para pihak.*

Fase ketiga lazim disebut pemasangan atau pemberi-

an hipotek, Menurut pasal 22 ayat 3 Peraturan Pemerintah

Nomor 10 Tahun 1961 untuk melakukan pendaftaran, maka ak­

ta hipotek beserta sertifikat hak atas tanahnya dan surat-

surat lain yang diperlukan untuk pembuatan akta tersebut

disampaikan kepada kepala kantor pendaftaran tanah untuk

didaftar dalam buku tanah.

Perjanjian KPR-BTN sudah berlangsung lebih dari li-taViun

ma'J tetapi penjaminan hipotek secara lengkap belum dilaku­

kan oleh Bank. Penjaminan atas rumah dengan fasilitas KPR-

GTN baru dilaksanakan pada fase pertama.

Jadi, penjaminan atas rumah dengan fasilitas KPR-

BTN hanya ditempuh dengan meminta surat kuasa memasang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 33: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

26

hipotek kepada debitor dan menahan surat-surat rumah ter­

sebut, Oleh karena itu, Perjanjian KPR-BTN adalah Perjan-

kredit biasa (tanpa penjaminan). Hingga saat i n i # kedudu­

kan Bank adalah kreditor concurent, bukan sebagai kreditor

preferent. Bank belum mempunyai hak untuk didahulukan da­

lam pelunasan kreditnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 34: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

BAB IV

PENGALIHAN RUPIAH KPR-BTN KEPADA PIHAK III

1, Ketentuan Perjanjian KPR-BTN Yang Tidak Efektif

Untuk mengamankan lagi kedudukan Bank dalam pelu-

nasan kreditnya, terutama mengenai penjualan harta jami­

nan, maka perbuatan-perbuatan hukum debitor terhadap ru­

mah tersebut dibatasi oleh Bank. Pembetasan-pembatasan

tersebut dirumuskan dalam p a s a l *5 ayat 4 Perjanjian KPR-

BTN. Rumusan ketentuan tersebut sebagai berikut;

Debitur tanpa persetujuan tertulis terlebih dahuludari Bank dilarang untuk:a. flerubah bentuk atau kontruksi rumah tersebut;b* flembebani lagi harta tersebut dengan hipotik, atau

dengan sesuatu jenis pembebanan lain apapun juga untuk keuntungan sesuatu pihak kecuali Bank;

c. flenyeuakan atau mengijinkan penempatan atau pang- gunaan maupun menguasakan harta tersebut kepada se­suatu pihak lain;

d. Plenyerahkan harta tersebut kepada pihak lain;e. denjaminkan hak penerimaan uang seua atas harta t e r ­

sebut; atauf. flenerima setiap uang muka, seua, atau sesuatu pem­

bayaran kompensasi dimuka terhadap seua-menyeua, penempatan, penjualan atau sesuatu bentuk pengua^g aaan lainnya atas harta tersebut dari pihak lain •

Kenyataan yang ada, rumusan pasal 5 ayat 4 terse­

but tidak dapat dilaksanakan secara efektif di dalam ma-

syarakat. Banyak debitor y ang melakukan penyimpangan ter­

hadap rumusan pasal tersebut, terutama dalam hal merubah

bentuk rumah, menyeuakan rumah tersebut kepada pihak lain,

dan mengalihkan pemilikan rumah tersebut kepada pihak ke-

i0Perjanjian KPR-BTN.

2 7

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 35: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

26

tiga. Oebitor melakukan hal-hal tersebut tidak melalui per-

setujuan tertulis lebih dahulu dari Bank.

Dalam bal mengalihkan pemilikan rumah KPR-BTN yang

belum lunas angsuran kreditnya, debitur aelakukannya tidak

secara terang-terangan karena takut terhadap sanksi yang

akan diberikan oleh pihak Bank ataupun pihak Developer

(sebagai contoh adalah PT. Barata PI & t memberikan sanksi

administratip kepada karyauannya yang mengikatkan diri da­

lam Perjanjian KPR-BTN karena menjual rumah KPR-BTN yang

belum lunas)*

Pada umumnya perjanjian mengalihkan pemilikan ru­

mah KPR-BTN yang belum lunas dibuat dengan akta dibauah

tangan. Perjanjian dibuat dalam bentuk demikian karena

terbentur oleh rumusan pasal 5 ayat 4 perjanjian KPR-BTN*

serta didasarkan pada rasa saling percaya bahua para pi­

hak tidak akan menyimpangi perjanjian yang mereka b u a t 1 1 .

Dengan banyaknya debitor yang mengalihkan pemili­

kan rumah KPR-BTN yang belum lunas melalui cara-cara ter­

sebut diatas, maka masyarakat menganggap bahua hal terse-

but merupakan masalah yang uajar. Bahkan masyarakat saling

berebut untuk mendapatkan rumah KPR-BTN dengan cara-cara

tersebut, meskipun bertentangan dengan rumusan pasal 5

ayat 4 Perjanjian KPR-BTN, Salah satu bukti yang dapat

diajukan dalam kasus ini ialah Debitor dapat memasang ta-

rip yang tinggi terhadap penggantian uang m u k a 9 yaitu se-

^ U a u a n c a r a dengan pihak ketiga yang membeli rumah KPR-BTN yang belum lunas, tanggal 20 Juni 1987*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 36: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

29

bssar empat juta rupiah (lihat Bab IV Sub 2)* Padahal uang

muka yang dibayar oleh Debitor kepada Developer sebesar

lebih kurang satu juta rupiah.

Dari segi lain, pihak Bank meskipun mengetahui

bahua rumah KPR-BTN yang belum lunas angsurannya dialih-

kan dan dikuasai oleh pihak ketiga tidak mengambil tinda-

kan apa-apa. Seolah- olah yang penting bagi Bank adalah

kredit dilunasi sebagaimana mestinya.

Berdasar uraian tersebut diatas, maka dapat disim-

pulkan bahwa pasal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN tidak di-

laksanakan secara efektif oleh para debitor. Oan para de­

bitor tidak menerima sanksi apa-apa dari pihak Bank. Jadi,

pasal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN merupakan ketentuan yang

tidak efektif.

2. Perjanjian Pengalihan Rumah KPR-BTN

Salah satu bentuk penyimpangan dari pasal 5 ayat 4

Perjanjian KPR-BTN adaJeh debitor mengalihkan pemilikan

dan manyerahkan penguasaan rumah yang diperoleh dengan fa­

silitas KPR-BTN kepada pihak ketiga. Gerifcut ini saya ke-

mukakan perjanjian yang dibuat antara debitur dan pihak

ketiga mengenai pengalihan rumah type T-54, Blok SI-5 di

Komplek Perumahan PT. Barata Surabaya.

Perjanjian pengalihan hak ata3 rumah tersebut di­

buat oleh Debitur dan Pihak Ketiga pada: a. tanggal 30

September 1982; b. saat Perjanjian KPR-BTN yang sudah di-

tandatangani para pihak itu belum diserahkan kepada debi-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 37: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

30

tor; c. saat kedudukan Bank sebagai kreditor concurent; d.

saat Perjanjian KPR-BTN belum berakhir.

Oalam perjanjian tersebut dinyatakan bahua debitor

dan pihak ketiga telah mengadakan perjanjian untuk menga­

lihkan hek atas rumah type T-54, 81ok SI-5 Kompleks Peru-

mahan P T . Barata di Surabaya setelah kredit pemilikan ru­

mah yang diborikan Bank (BTN) telah dilunasi seluruhnya*

Pihak ketiga bersedia membayar penggantian uang muka yang

telah dibayar debitor kepada developer sebesar empat juta

rupiah.

Setelah membayar penggantian uang muka sebesar em­

pat juta rupiah, pihak ketiga juga bersedia melanjutkan

pembayaran angsuran bulanan sampai lunas seluruhnya (seba-

nyak 173 kali angsuran) melalui PT • Barata PI & £ di S ura­

baya sebesar Rp 45.300,00 (empat puluh lima ribu tiga ra-

tus rupiah) dengan formulir perjanjian atas nama debitor,

ffasa permulaan mengangsur bagi pihak ketiga ialah bulan

Oktober 1582.

Pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan oleh

pihak ketiga kepada debitor yang selambat-lambatnya tang-

gal lima pada bulan berikutnya. Karena pembayaran angsuran

tersebut diambilkan dari gaji debitor yang setiap bulannya

d ipotong oleh P T , Barata R 4 E di Surabaya.

B i lamana pihak ketiga dengan sengaja atau tidak se-

ngaja melalaikan keuajibannye untuk melakukan angsuran b u ­

lanan tersebut sampai masa angsuran sebanyak tiga kali

b e r t g r u t - t u r u t , maka berdasarkan Perjanjian KPR-BTN debi-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 38: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

31

tor mempunyai hak sepenuhnya untuk memutuskan pemberian

kredit dari Bank secara sepihak (tenpa persetujuan pihak

ketiga), Akibat dari kelalaian tersebut pihak ketiga ber-

keuajiban mengembalikan uang angsuran bulanan yang telah

. dibayar oleh debitor sebanyak tiga kali angsuran, yaitu

sebesar R p . 135.900,00 (seratus tiga puluh lima ribu sem-

bilan ratus rupiah). Dan debitor tidak dituntut/diminta

untuk mengembalikan penggantian uang muka empat* juta ru­

piah tersebut diatas.

Segala resiko, kerugian, dan tanggung jauab akibat

pemutusan oleh Bank karena pihak ketiga tidak mengangsur

menjadi tanggung jauab pihak ketiga. Selanjutnya, setelah

penandatanganan surat perjanjian tersebut, maka segala

kerugian dan tanggung jauab yang timbul, termasuk juga*

biaya balik nama, dan lain-lain menjadi beban pihak keti­

ga.

Timbul suatu pertanyaan disini, apakah perjanjian

tersebut mengikat para pihak mengingat adanya rumusan pa­

sal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN?

3. Akibat Uanprestasi Oleh Debitor

Prestasi yang dituntut dalam pasal 5 ayat 4 Per­

janjian KPR-BTN adalah tidak berbuat sesuatu. Kenyataan-

nya debitur mengadakan perjanjian untuk mengalihhan hak

atas rumah tersebut kepada pihak ketiga, menerima pemb a ­

yaran dari pihak ketiga, dan menyerahkan rumah tersebut

kepada pihak ketiga. Oleh karena itu debitor dapat dikata-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 39: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

32

kan uanprestasi (pasal 11 huruf c Perjanjian KPR-BTN).

Pada umumnya sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap

debitor yang uanprestasi adalah sebagai berikut: a* peme-

nuhan perjanjian tersebut; b. pemenuhan perjanjian diser-

tai ganti rugi; c. ganti rugi saja; d. pembatalan perjan­

jian; e. pembatalan perjanjian disertai ganti rugi.

Dari sanksi-sanksi tersebut diatas tidak terlihat

adanya sanksi bahua perbuatan hukum yang dilakukan oleh

debitor dengan orang lain/pihak ketiga adalah tidak sah.

Jadi, perjanjian yang dibuat antara debitur dan pihak ke­

tiga mengenai pengalihan pemilikan1hak atas rumah KPR-BTN

adalah sah. Oan perjanjian yang dibuat secara s a h fmengikat

mereka yang membuatnya. Oleh karena itu debitor dan pihak

ketiga harus mentaati perjanjian pengalihan rumah terse­

but. Pasal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN tidak dapat d ija­

dikan alasan oleh debitur untuk tidak mentaati perjanjian

t e r s e b u t •

Menurut pasal 10 ayat 1 Perjanjian KPR-BTN, dalam

hal debitor uanprestsi, maka Bank berhak dan dapat untuk

menagih pelunasan sekaligus atas seluruh sisa utang debi­

tor k e p a d a Bank yang timbul dari perjanjian KPR-BTN, dan

debitor uajib membayarnya dengan seketika dan sekaligus

.lunas untuk seluruh utang yang ditagih oleh Bank*

Apabila berdasarkan pasal 10 Perjanjian KPR-BTN

tersebut, debitor tidak dapat memenuhi keuajibannya m e m ­

bayar pelunasan tersebut ualaupun telah mendapat peringa-

tan-peringatan dari 8ank, maka Bank berhak untuk melaksa-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 40: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

3 3

nakan hak eksekusinya atas jaminan yang dipegangnya (pasal

11 Perjanjian KPR-3TN)*

Dadi, akibat uanprestasi oleh debitor menurut Per-

janjian KPR-BTN adalah Bank dapat melaksanakan penagihan

saketika atas seluruh sisa utang debitor kepada Bank atau

melaksanakan hak eksekusinya atas rumah tersebut*

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 41: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

BAB V

PENUTUP

1. Simpulan

a* Dengan adanya persyaratan-persyaratan bag! calon debi­

tor yang akan mengikatkan diri dalam perjanjian KfcR-BTNf

maka calon debitor akan merasa senang apabila is dapat lo-

los dari evaluasi mengenai persyaratan-persyaratan terse­

but yang selanjutnya dapat mengikatkan diri dalam perjan­

jian KPR-BTN dan memperoleh rumah. Akibatrtya ia tidak mam-

pu mengutarakan kehendaknya dan kebebasannya dalam menen-

tukan isi perjanjian KPR-BTN. Sehingga dalam perjanjian

KPR-BTN terjadi perbedaan posisi antara para pihaknya. 0-

leh karena itu Perjanjian KPR-BTN tidak sejalan dengan A-

sas Kebebasan Berkontrak.

b. Dalam Perjanjian KPR-BTN, rumah yang akan dijadlkan ja-

minan sudah menjadi milik debitor. Dan jaminan yang dimak-

sudkan adalah hipotek, tetapi penjaminannya belum dilakukan

secara lengkap dan memenuhi persyaratan yang berlaku. pen-

jarainannya hanya ditenpuh dengan cara meminta surat kuasa

memasang hipotek kepada debitor.

c. perjanjian pengalihan rumah KPR-BTN yang belum lunas

yang dibuat oleh debitor dan pihak ketiga adalah bertenta-

ngan dengan pasal 5 ayat 4 Perjanjian KPR-BTN. Tetapi a k i ­

bat wanprestasi oleh debitor tersebut tidak m en gakibatkan

perjanjian pengalihan itu tidak mengikat.

34

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 42: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

35

2. Saran

«. Developer yang mengadakan pembangunan perumahan untuk

karyawannya, sebaiknya isi perjanjian ditetapkan oleh Bank

dan developer tersebut. Karena developer tersebut mengeta-

hui kondisi para karyawannya. Dalam hal ini, developer ha-

rus benar-beanar bersedia mewakili aspirasi karyawannya

(debitur).

b. Qemi tegaknya hukum, seyogyanya Bank melakukan penjami­

nan hipotek secara lengkap dan memenuhi persyaratan yang

berlaku sehingga dapat dijadikan contoh (tauladan) bagi

lembaga-lembaga keuangan swasta.

c. Selama Bank belum menderita kerugian yang terang dan

nyata akibat wanprestasi oleh debitor, yaitu debitor m e ­

ngadakan perjanjian pengalihan rumah KPFj-BTN tersebut ke­

pada pihak ketiga, seyogyanya Bank tidak perlu melaksana-

kan hak eksekusinya atas rumah tersebut. Karena angsuran

bulanan tetap dibayar oleh pihak ketiga. Di segi lain, de­

bitor harus mentaati perjanjian pengalihan rumah tersebut

karena perjanjian tersebut mengikatnya.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 43: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

OAFTAR BACAAN

Boedi Harsono, Hlmpunan Peraturan-Peraturan Hukum A gr ar ia , cet. VI, Djambatan, Jakarta, 1964.

Mariam Oarus Badrulzaman, "perjanjian Baku (Standard), per- kembangannya 01 Indonesia", Beberapa- Guru Besar Berbi- cara Tentang Hukum Dan pendlcJiEan HukunT, Alumnf, Ban- (Jung, TjJtil.

Nieuwenhuis, J.H*, pokok-pokok Hukum p e r ik at an , terjemahan Djasadin Saragih, Surabaya, 1985.

Sri Soedewi Plasjchun Sofvan, Hlmpunan Karya Tentang Hukum Jan.inan. cet. I, Liberty, YogyakarfTa, I3S2.

/

Subekti, R # , Hukum perjanjian, cet* VI. intermasa. Jakar­ta, 1979.

Subekti, R. dan Tjitrosudibio, Kltab Undang-undang Hukum perdata, cat. XUI* P r a d n y a Paramita, Jakarta, 1§63.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 44: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

Halamansatu J

oM 4

PER JAN JIAN KR ED IT P E M IL IK A N RUMAH

A N T A R A

BANK TABUNGAN NFG ARA

D A N

. . . W u .1, X X Q. . .

Nom or :

Vang bertanda tangan d i bawah in i ;

1. B A N K TA B U N G A N N EG AR A, berkedudukan d i Jakarta, Jafan ^ N m n o . i.

dalam hal in i berdasarkan UndangUndang No. 20 Tahun 1968, Lembaran Negara R.l

No. 73 Tahun 1968 Tambahan Lembaran Negara R .l. No. 2 8 7 3 d iw a k ili oleh :

, H*. Cabai^. ttarifc.TaVunsan. riegara.di - Surttfeaya • ,atas -dasar

. w a l l . JCyapa. H o i. 0 ^ / D i r / O i3 l , .T a n g g a l. 23-**& re t -1 9 3 1 *________________________

dan dengan dem ikian sesuai dengan pasal 16 Undang-Undang No. 20 Tatum 1968, Lembaran

Negara R .l. No. 73 Tahun 1968 Tambahan Lembaran Negara R .l. No. 2873 burtindak

u n tu k dan atas nama Bank Tabungan Negara selanjutnya disebut BANK.

M. - U iU i , .£ lc . .W .U .L . I .Y .O . .................karyawan dari b . iM a W -lu -.iU R .iJ ii'/A ; ■

beriem pat tinggal d i Jalan . .L te o u r. .1 1 1 /2 3 .SurubH jra* - • - - --------------------------

dalam hal in i bertindak un tuk d irinya sendiri. selanjutnya disebut D EBITU R ;

pada hari in i tanggal . ....................................b e rivM ip ju i* : ,v - .................... .

........................................................... telah sctuju untuk dan den<j<m mi pula Bank inemberi pinjaman

uang kepada D ebitur yang dengan in i mengaku berhutang kepada Bank karena uang yang dipin-

jam nya dari Bank tersebut, ya itu sampai jum lah mnksimum sebesar Rp. . .4«3 40*0 00 ,— • •

Perjanjian in i selanjutnya disebut Perjanjian K red it Pem ilikan Rumah, dan d ibuat dengan ketentu

an*ketentuan sebagai be riku t :

Pasal 1

Jumlah K red it dan Penggunaannyii

0 ) (iGncjon J'

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 45: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 2 -

<n

Halanuw dua j /

M). Dengan penandatangaftan perjanjian in i debitur mengaku telaH menarik dan menggunakun

jum lah kredit maksiroal sebesar Rp. 4 * 3 ^ . * 0 0 0 , - .(e u in t. j ; W t i . > i :^ tu c d c la p a a puluh rilbu.rupiaJi) - - - - - ~ r. t r t r . r .*■ r. r r .r -................... ■*•••-. ........... .) dan. dengan deroikian sejak peivinda tanganan

perjanjian kred it in i ydng merupakan tanggai pm arikan kredit — deb itu r w a jib un tuk me

menuhi kewajibarvkewajiban atas kred itnya sesuai dengan perjanjian in i,

(2). Jumlah kred it tersebut pada ayat (1) perjanjian in i b<*hwa d ibenkan otel* 8i>nk kepada O ebitur dan hanya digunakan oleh D ebitor un tuk membeli sebuah rumah b e riku t lanahnya yuna d im ilik i dan d ihum sendtri o5eh Debitur, dan *V * v‘v U \ I**(rumah ty p e 54/201. Balaia *V oyck d i 1

dengpA Jjwcp. #P*5.*.1.1O#0Q<ji- (JJipsi. jute. wrptit*. s*itlu|t. ribu rupiah). — -

U ntuk pembayaran lunas barga rumah benkut tanahny«i tersebut pada ayot *2* pasm m i. dengan pcnonda-tamjanan perjanjian in i Debitur sekaligus member i kuasa kepada Bank

un lu k dan atas nama Debitur rnembayarkan pada saat yang dianggap baik oleh Bank jurnlah uang yang diperoleh da ri kred it tersebut pada ayat (1} pasal in i kepada

PT. BAItAT.M/i ............. ~ ~ .

{4). Sesuai dengan ayat (1) pasal ini., perjanjian in* c fek iip berlaku sejak dilatkta-iangam oleh

Bank dan Debitur, sehingga tanggal pembayaran okvh Sank sebajp man;i diroahsud p jda

ayat <3) pasal in i tidak mempunyai pengaruh apapun atas Jiak dan kewajiban pihak Debitur di dalam perjanjian in i

Pasal 2

Suku Bunga dan Provisi Bank

(1). Terhadap K red it in i. D eb itu r dikenakan bungan sebesar 9% Isembilan pcrser'atus) setabun,

yang d iperhitungkan sejak hari be riku t dari tanggal penarikan kred it sampai dengan tanggal

d ilunasinya seiuruh jum lah utang.

(2). Kecuali bunga tahun pertama yang d iperh itungkan atas dasar jum iah Kredit yang d itn rik , b u ­

nga tahun-tahun selanjutnya diperhitungkan atas dasar sisa utang (yang te rd iri dari pokok

K red it dan pembebanan bunga serta hiaya-biaya yang t^rtunggak) pada tanggal 31 Desember

tahun yang mendahului-. '—

<3). Setiap saat Bank berhak merubah ta rip suku bunga K red it ini un tuk disesuaikandengan ke-

bijaksanaan Pemerintah c.q. Bank Indonesia; setiap perubahan suku nuwia berlaku

paling cepat tigapuluh hari kalender setelah tanggal berlaku surat pemberitahuan Bank

untuk itu.

{A\. D ebitur dikenakan Provisi Bank sebesar Rp............ 25.J550 , - - • • yaitu 5 %„ dari harga

rumah beriku t tanah tersebut pada ayat (21 pasal 1 Perjanjian m i, yanc* harus teUh dikmas*

pada saat penandatangannn Perjanjian ini

3 ............................................

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 46: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 3 -

<TCw

Hataman tiga y.

Pasal 3

Jaminan dan Cara Pengikatannya

( 11. U n tu k menjamin lebih jauh pembayaran kembaii segala sesuatu yang atas kententuan Pcrjan

jian in i atau karena apapun juga harusdibayar oleh Debitur kepada Bank, baik karena pokok

k re d it, bunga dan biaya-biaya lainnya. mako n cn ilji't ikan j a m V ,•{ .'nd.n.n (»*..■ t j

antara lain rumah dan tanah yang akan'disebut dalam akte tersendiri baik secara no ta riil

maupun dibawah tangan, semata mata menurut pertimbangan dan ketentuan Bank, see!any

akte pemberian jam inan tersebut merupakan bagian dari (Jan yang tidak dapat dipisahkan

dari Perjanjian Kredit ini.

(2). D eb itu r m enyetujui dan mewajibkan serta menyikutk.in dm nya untuk mcnyerahkan semua

surat dan dokum en apapun, yang aseli serta s.»h dan memouk tikan pem ilikan atas segala har

ta yang dijadikan jam inan termaksud dalam ay.it f 11 pus.il mi, kep.id.i H«mk t.una diperyuna

kan un tuk pelaksanaan pengikatan harta tersebut sebag.n laminan kn.-da d-m selaniutnyfe

dikuasai oleh Bank sampa* dtlunast seluruh jumlah utanyuva

(3). D eb itu r m enyetuju i dan mewajibkan serta mengikatkan d in untuk im?uibeMKan Immujuh se

penuhnya guna memungkinkan Bank melaksanakan pengikatan barany laimnan kredit mi

m enurut cara dan pada saat yang dianggap baik oleh Bank

•(4). D eb itu r m enyetujui dan mewajibkan serta mengikatkan d in . dan denij<m penanda tanganan

Perjanjian in i sekaligus memberi kuasa kepada Bank yany tidak dapai d itank komhah sobe

lum seluruh utangnya kepada Bank dilunasi. untuk dan atas iu m ;«i IN : ... : u u -n iin n pc ru n g

gungan asuransi kebakaran dan ris iko kebendaan lainnya atas barany j t»imnan kred it mi. pada

perusahaan asuransi manapun serta dengan ketentuan. n ila i pertdnrjiiiiiuian jangka w aktu

pertanggungan dan klausula yang dianggap baik oleh Bank.

(5). Seluruh biaya yang diperlukan dalam pengikatan baiang jaminan dan pertanyyungan asuran

sinya, termasuk didalamnya biaya-biaya notaris P.P.A T (Penjabat Pembuat A k te Tanah}

pungutan-pungutan Pemerintah seperti bea meterai. dari apabila perlu. bea pendaftaran/

pencatatan d i Kantor Agraria dan lain sebagainya serta biaya dan prem i asuransi menjadi

tanggungan.

Debitur

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 47: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 4 , Hafsm»n empat.

D ebitur dan dalam hal Bank telah membayarfcannya terlebih dahulu, seketiko setelah meno

rima penagihan pertama dari Bank, Debitur harus langsung dengan sekaligus lunas memba-

yarkannya kembaii kepada Bank.

Pasal 4

Jaminan Tambahan

Apabila Bank berpendapat bahwa dari segala sesuatu yang tersebut pada ayat (1) pasal 3

porjanjion in! tidak lag) mencukupl untuk d ijadikan jaminan kred it in i, maka Dobitur menyetujui

dan m ewajibkan serta mengikatkan d ir i untuk atas permintaan pertama dari Bank :

a. Membayd. kepada 8ank sejumtah uang menurut ketetapan Bank, atau

b. Menambah barang-barang/benda-benda tertentu lainnya yang ditetapkan oleh Bank untuk d ija ­

d ikan jam inan tambahan menurut ketetapan Bank.

Pass! 5

Penghunian Rumah11). D eb itu r wajib dan berhak untuk segcra setelah menandntang^ni perjanjian in i. untuk

menempati rumah yang dibeli dengan. serta dijadikan jaminan bagi kred it in i, sepaojang

dan selarna Debitur memenuhi dengan baik semua kewajiban-kewajiban berdasatkan

perjanjian ini.

(2). Dengan menempati rumah tersebut Debitur menurut hukum dianggap telah mengetahui ser­

ta menerima sepenuhnya ke.adaan sebagaimana yang ditertm anya dariPT . BARATA M & E , *SUIlAB\YA.

sehingga apabila dikemudian hari ternyata ada cacat ataupun kekurangan apapun yang ter

masuk didalamnya cacat tersembunyi. sekiranya yany ttam ikian m i \e.*nyata pada rumah% i .

tersebut, maka hal in i semata-mata menjadi tanggung juwab Debitur sendiri dan Bank tidak

dapat dikaitkan/dipertanggung-jawabkan dengan cara atau dalih apapun juga atasannya.

13). D eb itu r m enyetuju i dan m ewajibkan serta mengikatkan d ir i un tuk :

a. menempati rumah tersebut secara layak.

b. memeliharanya dengan baik atasbiaya sendiri.

c. memperbaiki atas beban sendiri segala kerusakan yang terjadi atas rumah tersebut.

d. membayarkan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 48: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 5 - t {ataman hma

d. Membayar IR liD A /IP E O A maupun pungutan-pungutan lain dart vang b m va jib yang fa

z iin dikenakan terhadap perniiik / penghuni rumah secara tepat dan turatut

(A\. O ebitur tanpa persetujuan te rtu lis terlebih dahulu dan Bank dilarang untuk

a. Mcrubah bentuk atau konstruksi rumah tersebut ;

b Membcbani ia<ji harta tersebut dengan h ipo tik . atau dengan sesuatu jenis pembebanan tain

apapun juga untuk keuntungan sesuatu pihak kecuali Bank ;

c. Menyewakan atau mengijinkan penempatan atau penggunaan maupun menguasakan har

ta tcu o b u t kepada sesuatu pihak lain ; '

d. Menyerahkan harta tersebut kepada pihak lain ;

e. M enjam inkan hak penerimaan uang sewa atas harta tersebut ; atau

f. Menerima seiiap uang inuKa, sewa, atau sesuatu pembayaran tainnya atau pembayaran

konipensas* dim uka terhadap scwa-menyewa. penempatan. penjualan atau sesuatu bentuk

penguasaan lainnya atas harta tersebut dari pihak Jain.

Pasal 6\

Pembayaran Kembaii dan Jangka W aktu Kredit

(1). Pembayaran kembaii kred it d ilakukan secara angsuran bulanan yang terd iri dari angsuran

pokok kred it dan bunganya, dengan cara perhitungan unuitas.

(2) Berdasarkan cara perhitungan anuitas dan supanjang tingkat suku bunga adalah sama seperti

d ite tnpk. pada ayat (1) pasal ? Perjanjian mi. nvjka jutnlah angsuran bulanan yang wapb

dibayar oleh Debitur kepada Hank adalah sebesar Rp, -(uHTptri;- j j t I ’ d’ l i r a '

ril/u dua -ra tu j sonbirlti.* iv.-pij.a j - ...... ...............■ w w s»?t«.tp bulannya

(3) Perubahyn jum lah angsuran bulanan yang Jrsebabkan oleh perubahan suku bunga. akand i

bentahukan secara tertu lis oleh Bank; Debitur setuju. rnewajibkan dan mengikatkan d ir i un

luk m entaati dan mekiksanakan perubahan angsuran bulanan. sebagaimana ditetapkan oleh

Bank.

(4). Angsuran bulanan tersebut pada ayat (2) atau ayat 13) pasal mi hams telah d itenm a oleh

Bank, pada atau sebelum tanggal 5 setiap bulan, menurut cara pembayaran dan dibayar

pada Kantor yang ( | i^ o ty k g n oleh Bank; pembayaran angsuran periama harus d ilakukan

pada b u la n .....................................................dan angsuran.

Selanjutnya

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 49: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

selanjutnya dibayar b e r lu ru ttu ru t setiap bulan setelah bulan

tersebut selama jangka waktu . .15 ). tahun.

Pasal 7

Kuasa Penerimaan Gaji dan Surat Tagihan

( t j . Sepunjang mengenai kuwajiban-kuwajiban pembayaran Debitur kop-ida Rank yang tim bu l

dari Pe.janjian in i, maka Debitur m enyeiu|ui dan dengan penanda Per janjttid in i se

kaligus memben kuasa kepada Bank untuk selama jum lah utang Oebitur belum dibayar lu

nas kepada Bank, selanjutnya meminta dan menerima bag ian^a ji dan penerimaan lainnya

yang menjadi hak D ebitur dari pejabat yang berwenang membayarkan gaji dan penerimaan

lainnya dari Instansi/Kantor tersebut, un tuk pertama-tama dipergunakan membayar/meluna

si utang Debitur kepada Bank, mendahului kuvvajibon pembayaran Debitur kepada pihak

lain.

(2). Pemberian kuasa tersebut pada ayat (1) pasal in i sama sekafi tidak menyurangi peMunggung

an jawab pribadi Debitur atas kuwajiban-fcuwajiban pembayaran kepada Bank yang tim bu l

dari Perjanjian in i, sehingga bagaimanapun Bank berhak un tuk apabila menganggap pe ilu .

melakukan penagihan langsung kepada Debitur atas kuwajiban kuwajibon pembayaran ter

sebut.

(3). Bank tidal* d iw ajibkan untuk mengirimkan surat -surat. tagihan kepada O'-hiHt?, vrhimjg;s tic

ngan ata' *.anpa adanya surat tagihan, Debitur harus tetap memenuhi pembayaran-pembaya

ran angsuran bulanannya sebagaimana d itentukan didalam ayat (2) dan (3) pasal G Perjanjian

ini.

Pasal 8

Pelunasan Kembaii Sebolutn Berakhtrnya Jangka Waktu

(1), Menyimpang dari ketentuan jangka waktu sebagaimana d isctu ju i pada ayat (3} pasal-6 Per­

janjian in i D eb itur dapat melunasi utangnya sebelum akhit jangka waktu tersebut, yany akan

berlaku dua bulan kalender setelah Bank menerima pcmbcritahwan dari Debitur mengenai

maksudnya tersebut ataupun dalam hal Debitur tidak meroberitnhukannya terleb ih dahulu,

pembayaran dem ikian itu baru bertaku dua bulan kalender setelah tanggal pembayarann,

ataupun setelah Debitur membayar d» muka bunga ekstra sekaligus untuk dua bulan.

- er

aw.

Miilaman cnam

(2). Untuk

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 50: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

Mnlemen tujuh.

(2). U ntuk mengurangi jum lah utangnya, Oebitur dapat. un tuk disamping membayar angsuran

Dulonannya sebagaimana d itentukan dalam ayat (21 pasal 6 Perjanjian in i, juga melakukan

pembayaran dim uka angsuran pokok, dengan symat bahwa angsuran ricrnikian itu jum lah

nya setiap saat tidak kurang dari Rp.- 5 0 .0 0 0 .- (L im apuluh ribu rupiah). d»n beilaku sejak

dua bulan setelah Bank menerima pemberitahuan dari Debitur mengenai maksudnya. atau-

pun Udlam hal Oebitur tidak memberitahukan terlebih dahulu, pembayaran dcrnikian itu ba

ru berlaku sejak dua bulan kalender setelah tanggal pembayaran; angsuran pokok demikian

itu tidak akan merubah besarnya jum lah angsuran butanan tetapi akan mengurangi jangka

w aktu kred it yang bersangkutan.

Pasal 9

Pengawasan dan Pemoriksaan Barang Jaminan

(1). Seluma O ebitur belum melunasi seluruh utangnya yang tim b u l dari Perjanjian in i, maka

Bank berhak setiap saat yang dianggap layak oleh Bonk, melakukan pemeriksaan dan me-

m inta keterangan-keterangan setempat yang diperlukan.

(2). D eb itur m enyetujui dan mewajibkan serta mengikatkan d ir i un tuk memberikon keterangan-

keterangan secara benar atas pertanyaan'pertanyaan pihak Bank dalam rangka pengawasan

dat^pr-^eriksaan barang jaminan in i.

Pasal 10

Penagihan Seketika Seluruh Utang

(1). Tanpa memperhatikan ketentuan mengenai angsuran butanan dan jangka waktu krudit ini.

Bank berhak dan dapat untuk seketika monnnih prlunasan sekaliau*: 3i**s seluruh sisa

D eb itu r kepada Bank yang tim b u l dari Perjanjian in i, dan Debitur wajib membayarnya de­

ngan seketika dan sekaligus lunas un tuk seluruh sisa utang yang ditagih oleh Bank, dalam hal

terjadi salah satu atau beberapa keadaandi bawah ini :

a. O ebitur cidera jan ji, sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 11 Perjanjian in i ;

b, D eb itu r tidak mungkin lagi atau tidak mempunyai dasar hukum untuk memenuhi sesuatu

ketentuan atau kewajiban berdasarkan Petjanjian Kredit antara lain : meninggal dunia,

d iberhentikan dari Kantor/lnstansi yang bersangkutan.

d ija tuh i

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 51: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 8 —

d ija tuh i hukuman Pidarwi, mendapat cacal badan sehingga oleh karenanya belum /tidek

dapat dipekerjakan tagi, dipindahkan kekota/daerah lain atau keluar negeri ;

c. Perusahaan tempat Debitur bekerja telah dinyatakan pa ilit atau tidak mampu membayar

atau telah dikeluarkan perintah oleh pejabat yang berwenang un tuk menunjuk w ali atau

kura to r Debitur ;

d. D ebitur membuat atau mcnyebabkan atau m enyetujui d ilakuknn atau inembiarkan dila-

kukan sesuatu tindakan yang membahayakan atau dapat membahayakan, mengmangi

atau meniadakan jaminan yang diberikan untuk utang .

e. Hnrta-harta Debitur yang diberikan sebagai jaminan kred it telah musnah ;

f. Setiap keterangan yang diberikan, hat-hal yang disampaikan atau jaminan yang dibuat

oleh Debitur kepada Bank terbukti pafsu atau menyesatkan dalam segala sea* atau Debiun

laloi atau gagal untuk memberikan keterangan yang bermakna atau sesungguhnya kepada

Bank;

g. D eb itu r gagal dalam memenuhi atau Debitur bertindak bertentangan dengan sesuatu per

aturan Pemerintah atau Daerah, Undang-undang alau Peraturan-Pcratutan yamj mempu

nyai akibat penting terhadap atau mempengaruhi hubungan ketjartvv> (Onto* tem-

pat bekerja ;

h. Setiap sebab atau kejadian lainnya yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi sehingga

menjadi layak bagi Bank un tuk melakukan penagihan seketika mengenai seluruh ( sisa )

utang guna melindungi kepentingan-kepentingannya ;

satu dan lainnya semata-mata menurut penetapan/pertimbangan Bank.

(2). Apabila setelah mendapat peringatan dari Bank, Debitur tidak dapav melunasi seluruh s.isa

kuwajiban pembayarannya yang seketika ditagih oleh Bank karena terjadinya hal-hal yang

disebutkan didalam ayat (1) pasal in i, maka Rank berhak memcrintahkan kepada Debitur

untuk mengosongkan rumah be riku t tanahnya yang telah d ijam inkan oleh Debitur kepada

Bank didalam Perjanjian in i, dan Debitur mengikatkan d ir i untuk melaksanakan pengosong-

an rumah dan tanah termaksud, selambut-lambainya dalam jangka w aktu 30 hari d ih itung

mulai tanggal perintah Bank untuk itu . tanp,. syarat dan ganti rugi apapun juga

Halaman delapan

(3). Apabila

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 52: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

— 9 - Halarnan scmbilnn. ^

(3). Apabila Oebitur ternyata tidak mengosongkan rumah dalam jangka waktu yang ditentukan

dalam ayat (2) pasal in i, maka Bank berhak untuk meminta bantuan pihak yang berwenang

guna mengeluarkan Oebitur dan mengosongkan rumah tersebut.

(4). Debitur dengan in i menyatakan metepaskan haknya untuk meminta bantuan dari fnstansi

manapun mengenai pcngosongan rumah te rw bu t. apabila haknya untuk itu memang ada

Pasal 11

Oebitur Cidera Janji

Bank dapat inenetapkan telah terjadinya cider a janji dip ihak Debitur, dalam hal :

ci. D eb itu r tidak membayar angsuran butanannya utaupun jum lah angsuran butanan yang dibayar

nya kurang dari jum lah yang ditetapkan dalam <»yat (2) p«tsof 6 Perianjian in i dan/atau tidak

melunasi kuwajiban angsuran bufanannya menurut batas tanggal yang d itetapkan dalam ayat

(3) pasal 6 Perjanjian in i sehingy.i untuk itu Debitur telah nmndapat Surat Peringatnn tiga kali

b e rtu ru t-tu ru t dari Bank.

b. D ebitur efakukan penunggakan-penunggakan atas kewajiban angsuran bulannya sebagaimane

d iten tukan dalam ayat (4) pasal 6 Perjanjian in i selarna dua ka li angsuran baik bertu ru t-tu ru t

maupun tidak dalam satu tahun takw in, sehingga untuk itu Debitur telah mendnpat peringatan*terakhir dari Bank.

c. D ebitur tidak memenuhi dengan baik kew.ijibar.nya sebagai mnna d iten tukan didalam ayat

(2), (3), (4), dan {5) pasal 3 serta ayat (3} pasal 5 Perjanjian ini.

d. D ebitur metanggar ketentuan-ketentuan pada ayat (4) pasal 5 Perjanjian ini.

e .'D e b itu r tidak memenuhi dengan baik kewajibankewajibnnnya atau melanggai ketentuan

ketentuan didalam Perjanjian.ini, satu dan loin semata-mata menurut penetapan/pertimbangan

Bank.

Pasal 12

Petaksanaan (Eksekusi) Barang Jaminan

(1). Apabila berdasarkan pasal 10 Perjanjian in i Bank menggunakan haknya un tuk menagih pelu-

nasan sekaligus atas utang O ebitur, dan Debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya mem­

bayar pelunasan tersebut walaupun telah mendapat peringatan-peringatan.

dari Bank

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 53: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 10 HaUman sepuluh.

dari Bank, maka Bank berhak untuk setiap saat melaksanakan hak eksekusinya atas jaminan

yang dioegangnva, m enurut cara dan dengan harga yang dianggap baik oleh Bank dalam

batas'batas yang d iberikan oleh undang-undang serta peraturan hukum lainnya.

(2). Hasil eksekusi dan/atau penjualan barang jam inan tersebut dalam ayat U l pasal in i pertama

tama akan digunakan untuk melunasi sefuruh sisa utang Debitur kepada Bank termasuk

scmua biaya yang telah d ikeluarkan Bank guna melaksanakan eksekusi barang jaminan, dan

apabila masih ado sisanya jum lah sisa tersebut akan dibayarkan kernbah kepada Debitur.

(3). Apabila dari hasil penjualan atau eksekusi barang jaminan k red it sebagaimana tersdjut pada

ayat (2) pasal ini jum lahnya belum mencukupi untuk melunasi seluruh ulang Debitur kepa­

da Bank, maka sesuai dengan ketentuan/peraturan yang beriaku Bank berhak untuk meng

arnbil pelunasan atas sisa utang tersebut dari penjualan barangbarang lain m ilik Debitur,

yang d itun juk oleh D ebitur sebagai jam inan tambahan atas kredit ini.

Pasal 13

T im bu l darv Berakhirnya Hak-hak dan Kewajiban

U ). Perjanjian K red it in i beriaku e fe k tip d a n mengikat kedua belah pihak setelah ditanda tangani

oleh Bank dan Debitur

\

(2). Dalam hal D eb itur tolah melunasi seluruh utangnya dan untuk itu telah menerima pernya

taan lunas dari Bank, maka Bank w ajib untuk menyhapuskan/menghentikan pengikatan ba

rang jam inan dan/atau meroya h ip o tik atns barang-barang tersebut pada pasal 3 dan 4 Per

janjian ini.

(3). Selanjutnya Bank wajib tnenyeralikan kembaii kepada Debm»' semua surai-surjt dan doku-

men-dokumen mengenai rurnah bcriku t lauulinya, serta surat-surat bukh Idinnya yang di

simpan/dikuasai Bank.

(4). Seluruh biaya yang diperlukan untuk penyhapusan h ip o tik dan/atau pelepasao pengikatan

barang jam inan lainnya tersebut pada ayat (2) pasal ini. apabila ada, dibebankan kepada

Debitur. •

Pasal 14

Penyerahan Piujang Kepada Pihak Lain

D eb itu r m enyetu ju i dan memberikan hak sepenuhnya kepada Bank untuk menyerahkan

(mencessikari) piutang dan/atau tagihan.

Bank kfpada . . . .

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 54: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

- 1 1 - Halarnan sebelat

Bank kepada D eb itu r beriku t semua ja n jija n ji acccssoirnya, termasuk hak hak jaminan atas

k re d it in i, kepada pihak tain yang d itetapkan oleh Bank sendiri, setiap saat tlipn roka i* oleh Rank

Pasal 15

A lam at Pihak • Pihak

(1). Seluruh pembayaran utang atau setiap bagian dari utang Oebitur dan surat-menyurat harus

d ilakukan/dia lam atkan pada Kantor Bank yang telah d iten tukan, pada jam-jam kerja dari

K an to r yang bersangkutan.

(2). Semua surat-menyurat dan pernyataan-pernyataan te rtu lis yang tim hu l dan uan borakaf pa

da Perjanjian K red it in i dianggap telah diserahkan dan diterirna apabila d ik ir im kan kepada :

- Pihak Bank dengan alamat : Jalan Pemuda No. 50. Surabaya

- Pihak D ebitur dengan alamat : . J fenuc . . IX l / 2 3 .t»ur.abcvyn*......................................

(3). Kedua belah pihak masing-masing akan memberiiahukan secara te rtu lis pada kesempatan

pertama secepatnya setiap terjadi perobahan alamat. D eb itu r p indah /tidak lagi menghuni

rumah yang bersangkutan dan sebagainyo.

Pasal 16 i

Kuasa Yang T idak Dapat D itar ik Kumbali

Semua kuasa juga yang dibuat dan diberikan oleh D ebitur dalam Perjanjian ini merupakan

"kuasa m utlak yang tak terpisahkan dari Perjanjian in i dan tidak dapat d ita rik kem baii karena

sebab sebab apapun, juga yang dapat mengakhiri kuasa ten.tam o yang dimaksud dalam pasM

1813 K itab Undang-Undang Hukum Herdata. dan D ch itu r rnt-r.fjikatkan serta m ewajibkon d ir i un

iuk tidak membuat sural-sutal kuusa dan / atau janji janji yang sifat dan / atau isinya serupa ke

pada pihak lain, selain kepada Bank.

Pasal 17

Hukum Vang Berlaku

Atas Perjanjian ini,.'baik mengenai pelaksanaannya tn.jupuu meiiycna. pL-Mjfsuannya berlaku

H ukum Perdata sebagaimana term aktub dalam K itab IJndang-Undang H tikum Peniata untuk

Indonesia.

)

easaJ 18. • ■ •

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 55: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

-12 Halaman duabelas

dan terakhir.

Pasal 18

ta in la»n

Hak dan kewajiban yang tim ba l dan berakar pada Perj»n)tdn »rv; dtator daUm kctKntuan dan

prosedur kerja yang beriaku pada Bank; semua pemberitahuan tcnuhs dari Bank dan scmua su

ra t-m enyurat antara Bank dan D eb itu r dalam pelaksanunn Perjanjnn »ni. mcncjikat dan harus d ita

a ti oleh D ebitur.

Pasal 19

0 o m i c i I i

Tentang Perjanjian in i dan segala akibatnya kedua beJan pihak mt-i unygal hu ­

kum (dom ic ili) pada Kepaniteraan PengadiSan Negeri d i .S u ru b a ^ a * ..................................................

P.urAbiic/a,

P IH A K BAN K . PIHAK D EBITU R ,

fUAPUUIHUMAfUPIAN

I yp8«Alt§QWQj<Kepala Cabaug

D rc*.E c» ..W ..U ..L .X .Y OV

Porm. 1-3/BKP.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 56: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

<•*"'922/02.-*Y««g Writatfa rflbawah m>. ? Mtiff>4i Sutafcaya, i»i iM flm n g li# feihwa u y j ||>iKmcaibacakan J»o *»n i*‘a»la» <i» sur»l ini L«p<da par#

rin9M »i£9ii0iJUMii>0t;u dan i)«# JULlYOj k c d U J t •«:"\-;y.. •,. **„

yaft) dikenat/tfiptrfctnallan kepada i#»». ro tirh , t i l i fa l l f » par* penghadap ierxbul (u*®bubu)» t#ndj ttngia *y * w ra l ini ^thadapas j*k4, a&Ujij.

( * U m

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 57: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

KUASA UNTUK KStGASAtiG HIICTIK.

Nomori 339•

-Pada hari In i, hari Rabu tnnr,ea*.L duapuluh ernpnt -

i-’obruari seribu scinbilanrntus delapanpuluh dua* —

-Telah mec^hadop dihadapnn npya, RADFrt HAD1WIPO, —

notaria d i inrrabayat dengan dihadiri oleh aakwi ----

sakoi yang akan dieobut dan tolah dikenal oloh ■-----

oay a, notar is , — -------------------------------------------------

“Tuan Doctcrimduri Kconomi -.VUIJYO, ------------------------

.koryawan J'.T. BARATA, berteapat di Surr.Vr.-

.ye, Jalan Ueiiur 3U/23* ---------------------------------------

—I'fin&hadap telah dikene.3 oleb eaya, ro ta ris . ------■»

-Feaghadap C€£>erting]c&n terl&bih dafculiw — --- ---------

—bahwa berdasarkan nkte jup.l—bsli terl.an/r^al huri *■

irJ. nocor j jo , ya.* r dxbusi dihadapan aay&j notar-3,

pen^haday teloh raeobeli sebush rumh ceaerhana type

T*54f -berikut se^yXa hak dan kepentir^oxi acas ts-

nah pekaraj3£annya aeluan kur&jse-lebih 2U 1 m? ----

(due.ratys ?.f.tu raster pcrac^ i)r ---------------------------

torletftk cdlckaoi peruiaahf-n PT.BARA'TA M & E, Iiesc -

Rungtut Ker-iiXU'gal, Ee c a f t a n Runout, Kotacadya ---

Surabaya, eetcinpat terkennl aebaeai Kavelins Blok •-

SI nomor 5 J tanah mar.a saat in i ac^An^ di~urus

pericohonan haknya pada yang bnrwajib; --------- — ——

-baliwa penghadap bormaksud mengainbil kred it dari —

BANK TABUtfGAN NEGARA CABANG SUHARAYA;---------------

-bahwa guna moajlamin leb ih lar.jut pec'te.yaran seba-

gaimana me at icy a dari sec&la t y« ytrv j>sn£hadap

untuk selanjutnya diaebut DEBITUR baik sek&rcin^----

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 58: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

♦maupun dikecrudion hari ternyata terhutang kepada -

BANK TABtTSGAN NEGARA untuk selanjutnya akan diae—-

but BAH? saja, yang jumlahnya setiap waktu tornya-

ta dart pembukuan Bank, baik berdasarkan uang yang

dipinjam dan ditorima dengan betul, baik berdaaar-

kan perjanjian-per j&n jian kredit yan<* diberikan —-

kepada Debitur, beak karena biayrvbiaya, baik bar—

dasarkan aurat-surat wesel, p ro v ie i, akaepta9i - ~

atau aurat dagang la ic yaag ditandatangani oleh —

Debitur atau a va lis te atau berdasarkan apapun juga,

penghadap hendak memberikan kuasa untuk cs;-na.nang -

hipotik kepada Bank. ----------------------------— --->

-Earhubung dec&an hal-hal tersebut diatas, siaka —

9ekara.ag penghadap mensrsngkan don^an ini uiemberi—

kuasa untuk memasang hipotik kepada Bank, kuasa —

mana tidak dapat dipie&hkan dari perjanjian kredit

yang diadakan olah Bank dengan Debitur dar. tidnk -

akan. berakhir karena aebab-sebab yxr-g tercanfcum —

dalaa ps3al 1813 Xitab Undang*-nnd*Lng ilukua Portias-?.,

- P E R T A M A : --------------------------------------------------

-Ata3 ougkos dan beban Debitur guna kepent inga/i —~

Bank, HieccAsang hipotik pertama, ksdua dan selanjut

nya, hing^a jumlah yang safciap kali akan ditatap—

kan oleh Bank, yaitu a t a s : ------------ ---------------

-sebidang tanah hak apapun yan<r slkou diperoleh

penghadap dari yang berrrajib, luasnya kurang —

lebih 201 m2 (duaratus s a t u ----- ■----------------

oeter p e r 3 e g i ) , ----- yaog dimiliki oleh peng-

hadap berdasarkan akte saya, notaris, tort an g—

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 59: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

gal hari ini nooor 338? - dan akte ju&l-beli ta­

nah yang naeih harus dibuat oleh penghodap, —

dczaikian 'berikut bangunan yang telah atau yang -

akan ada. berdiri dan tGrtanam dietas tanah teree

but, terletak dilokaui porumah&n PT .BA RAT A K & K

desa Rungkut Men/unggal, Kbcomatan Bungkut, Kota-

madya Surabaya, setempat terkennl sobagai Kave-

lin g B lo t SI nomor 5 J---------------------- -----------

-selanjutnya dengan per janjian •fceaurxit Model 9 Hyp<-

theek vereniging dan terutama yahg aitsakcudkan da~

Isis pasal—pasal 1178, 1165 dan 121C- Kitub Undent —

Undejog Hukxua 3serdnta da.n pasal 297 ?Citab Undan£ ----

Unden£ Hukum Dagang serta porjanjisxr-p*?rjanjiar -—

l&innya yanr dikehendaki oleh Bank,------ - ■■ —--- —

-KSUUA: -------------------------------------------------------

-Ontuk msn^rinvi pea-asas^an hipotik itu dengan per—

junjisnrper janjian yan£ tersobut diatas, untuk*-* dc n-

atau nama Bank. ——*------------------------------------ -----------

•"Untuk urusac. peujftsa.ijvan hipotiVr iU :r msn^hfidaT* r-i-

n&na porlu, memberi. e HionifCn, rr--?ncri.r.:H ketpran-*':*/ -

koterangajn, membuat, rdnta dibuatkar. tisr. aeaandatc.-

ngani surat-aurat, akte-akto, termssuk pemasangan-

h ipotik dihadapan Penjabat Pembuat Akta Tanah yan;r-~

ber/venang, mamilih tempat kedudukan hukrus dan roon*;e-

nai ha l-ha l tersebut nelakukan apa sa ja yan£ dipeis-

lukaa, tid ak ada tindakan yang dikecuj&likan; -----

-Disaraping kuaaa tersebut diatas, Bank juga d ib eri-

kunser untuk apabilG Debitur tidak dapat membayar —

lunaa hutangnya (pinjanannya) f Rank berhak men jual-

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 60: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

t&aah dan banguix&a tersebut celalui procedure jual-

beli biasa, menyerahkan apa yarn* lijual itu kepada-

peabellnya, menerira uang penjualan uan nw-Bberikan

kwitansinya, memperhitungkaii harga pendapaton pao-

jual an dengan hutcAS Debitur kepada B a n k . --------- *

-Selanjutnya mengosongkan ruzcah tersebut diatas da­

ri semua penghuni dan barang—tarangnyar dan apabila

diperlukan. minta centuan dari ln3taiiai Penerintah -

yang barwajib, dan iai&Ti hal-hal harus diadakan -- -

pengooongaa tersebut petrtberi kuos* akan dianggap —

telah. celepaskan, h a i d s i n penempatan nunah diloka-

si FT. 3A5LVTA M <3b 3, dasa Hiingkut Menanggal, Keca—

mat on Hun^kut, Ko'asadya Surabaya, Llarelir^ Blok Si

notsor 5, ---yang diaaakaud dalam a.kte ini, sehingga

setelah ada pGcberitahuan dari Bank, pemberitahuan

mana tidak perlu ls^at Juru -Sitn Ps.'vradilan Nageri,

peobari kuasa haras segera cKngoaongkan ruaab. yang

dipertan&jungkan tersetut diatao dari aemia per^nu-

n.i dan baran.^-barac..5nya, dan untuk tiapr-tian iaari -

koiasbatan rumah tsrsebut tidak dikosongkaa 'lari —

pc.cghuai dan bAran£~baraji£nyat puuberi kuasa dikona

ks.n donda eebssar 15*000,— (liaabelas ribti ru­

piah). untuk kepsatin^an Ba n k . ---------------------- ■

-S'uasa untuk eenjual niana diberikan dangan hak sub-

at itusi kepada Fanitla Uruaan PiutH.o* '(s^ara (PUPN).

-Apabila penjualan tanali dan rumah tersebut pslak-

sanaannya harus melalui Pengadilan Negeri atau PUPff

m k a pemberi kuasa dike^akan denda sebesar ( s o —

puluh prosea) dari jumlah hut&ng pokok, bunga dan —

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID

Page 61: PERJANJIAN KPR-BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH …repository.unair.ac.id/13569/1/MOH. FARID.pdf · kelima dari deretan negara-negara yang mempunyai penduduk besar, yaitu RRC, India,

ongkoo—ongkoa la in untuk kepentingan Bank, denda —-

deni* mana oemuanya harus dibayar tunai dan sek a li-

gus apabila d itagih . ■ ■ ■-■■» — .................-.............. .

—Selanjutnya pengh&fcap berjanji apabila sertipifcat-

tanah ter&etout telah oeleeai dib&liknaaa atas name—

penghadnp pemberi- kuasa, maka penghadap tidak ber—

hak nengambil aertipikat itu dari yang borwajib, —

akan tettpi BeAfc lah yang berhak nsx^auicilnya, oleL

karenat^a Bunk di&nggap telah diberi hak/kuasa yarv:

tidak dapat dicabut dan tidak akac bwakhir karsia

sobab—oebab yang tereantuzi dalasi pasal 1313 Kitab y

Und&ng-Cacsng nukum Perdatt?. untuk luc.vratnbi 1 ds_n elJp

nerimn Scrtipikat tanah tersebut dari yang bexrrzr~.~

dengan oenberikan tanda pefieriniaan yu/i£ »feb« o"1-— j;

............. - Dari apa yang tersebut d i a t a « r —---------

*r '

diliuat akte in i dalan m init, di.tu.lia, dibaoa dan di*■

tanda—tangani di Surabaya, pada hari, tan£gs».lt bul^

dan tahun seperti terBebut pada peraulaan d e r i e>rt«r

in iP dengan d ihad iri oleh tuan AMAKI 'Ian tuan *T.VC

EAJCSN, keduanya pega^vai kantor notaris daa. bor^esi-^

pat-tin gga l d i Surabaya, sebagai 9£>3i-3&k3i. ------^

-Akte i o i f setelah dibacakan oleh saya, notaris , k*

pada penghndap dan aaksi^saksi, maka seketika itu -1-

juga la lu ditanda tangani oleh penghadap, sakoi—

s i dan saya, notaris. ..............—......— ■■■■ — ■ ■■ ^

-D ibikin dengan tanpa sesuatu perubahan.----------- —

—A a l i akto i u i t e l a h / * ® ^ ^ ^ ^ a n i .

t inya , ■— ---------- '*----------^/

—DIKELUAKKAN TAtfG SAEA B D m fT f^ ,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

Skripsi PERJANJIAN KPR - BTN DAN MASALAH PENGALIHAN RUMAH YANG BELUM LUNAS

MOH. FARID