peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

244
I* kKAAN IM U .I. 91

Upload: truongthu

Post on 31-Dec-2016

327 views

Category:

Documents


31 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

I*

kKAAN

IM U . I .

91

Page 2: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 3: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

r

' S* f - f Z ^ P - 4 9 _ | 0 ’

t o c c s f D e t i s t i i v a *

SULTAN HAMID II

Disusan oleh :

PERSADJA(Persatuan Djaksa2 seluruh Indonesia)

Tjetakan kedua.

( diperbaiki)

P E N E R B I T •>> D J A K A R T A

f a k . h u k j

Page 4: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

KATA PENGANTAR

Tjetakan populair

rnakahUtte ta k ^ ^ fn 'n ^ U!^ f apat m enem ^ chalajak camai, dengan Z lT Z , ' &evb!tk™ . dalam bentak kerakjatan

perubahan d isa n a -sirr i^ f1 1SmJat bahkan dengan adanja penerbitan sekarana in' j? ,^ en e”IPurnaan sedapat m ungkin dan d a p a t n ™ £ » Z t 9* a k a n d *P*< ^ i h m e m u a L n Indonesia. 35 samPa* diseluruh kepulauan

Sidang penjusun*

I T W)KU^ 8" WHG. MASJ.r MACI

-~3o i

"*■ ....... i i i £ t

Page 5: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

J 'C a ta . P en2ahu.tu.an

Oleh karena umum menghendaki penerangan jang lengkap

mengenai ..Peristiwa Saltan Hamid I I " dan P .B . Persadya berpendapat. bahwa proces tersebut patut d,ketahu, oleh para Djaksa diseluruh Indonesia, maka P. B. Persad/amem- beranikan diri dtngan bantuan penuh dan beberapa mstansi dan pecseorangan untuk mengeluarkansebuah buku mengenaiire ices Peristiwa Sultan Hamid I I ” ,ang disusun darl

u . « - * "■■■

cfmnn. buku ini dapat memberikan sumbangsihnja sebagai

Indonesia jang masth muda remadja .

Achirul kalam P. B.Stru Sekalian ^lam d masjarakatnja dapat

* " b“ manlaat- bS9idan Bangsanja.

Djakarta. Nopembcr 1953.

P. B. Persadja.

Page 6: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

4

Ged

ung

Mah

kam

ah

Agu

ng

dari

muk

a.

Page 7: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sultan Hamid II.*

RiwajatSULTAN HAM ID ALGADRIE II.

Sjarif Hamid Algadrie adalah putera sulung dari Sultan Pontianak, dan dilahirkan di Pontianak pada tanggal 12 Djuli 1913..

' Dalam tubuhnja mengalir darah bangsa Indonesia, dan Arab, sedang pengasuhnja adalah wanita Inggeris. ft

Dia beristerikan seorang perempuan bangsa Belanda dan mernpunjai 2 orang anak, seorang putera umur 14 tahun dan seorang puteri umur 11 tahun, jang kedua-duanja se~ karang berada di Negeri Belanda.

Pendidikan sekolahan jang diikutinja ialah E.L.S. di Sukabumi, Pontianak, Jogjakarta dan Bandung, H.B.S. di Bandung, 1 tahun di T.H.S. Bandung lalu masuk K.M.A. di Breda, Negeri Belanda sampai tamat.

Setelah lulus dari K.M.A. Breda lalu diangkat djadi Letnan pada Tentara Hindia Belanda dan ditempatkan di Malang, Balikpapan dan lain2 tempat dipulau Djawa,

5

Page 8: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

n ntara Hmdia Belanda menekuk lutut

l£ S k J~ « x - b" » -

ketentaraan Hindia Bdanda d™ dian9lca‘ kembali dalam Pada tanggal » o S i f e KJ°1°neL

Pontianak menggantikan aiaW 1 dian9kat djadi Sultan Hamid II. sgantlKan ajahnja dengan gelaran Sultan

BefendTse£giaim b toM r^ iS? C ^ diselen99arakan oleh dari bangsa Indonesia m V"rdLoan9an kemerdekaan 100% Wudukan jangamat b a i k ^ Hamid II mendapat

mantan Barat dan selalu turut^pT A i*3” Ne9ara Kali" Malmo, Den Pasar, B F O R F r i ^ l am Perundingan2 Indonesia dan Neg^i Belinda I J 'C' da“ di

,G“ eraraiaiM ^ j o o ^ d a f s t ^ ” en9ikuti sampai Die^fk- ung^at diu9a mendiadi A A ^f1 u tan Pontianak

.“ T I!" 9 '■•H.Hs d S ? ;? “ ">>«;• W- Serikat No 1

Drs. Moh°rHa9ft ^ inetsEor* ate “ bersa dltUnd‘uk seba9a*

" “ r « " 1 A* ""9

“ « « Z S ‘ :,7 S f 2

2r » j —?*• S. t a t i S Gde Agung | ” M - Pertahananr-Djuanda ” 9ara • • . ”It* D i- ♦

'r-H-I.aoK. . • .£ roE* Mr. Dr i ‘ ’ ♦ • .Dr. Abu H -e , pomo .W r .w L mfah* • . ’ ‘D W U°p° . . ,

J- ^eunena ♦ . .

M* D.N.M. Keuangan M . Kcmakmuran M - P .T . P .u .JJ» Kehakiman M . P.P.K.M . Perburuhan M . Kesehatan

Page 9: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Mr. Moli. Kos. Purwanegara . „ M . SosialK. H. W ahid Hasjim ♦ . . ♦ „ M . AgamaArnold Mononutu . . . . . ,, M . PeneranganMr. Moh. Roexn . . . . . . „ M . Negara Z.P.Dr. Suparm o............................ „ M . Negara Z.P.

Ketjuali waktu menuntut sekolahan K.M.A. di Breda dia telah raelawat ke Negeri Belanda kembali sampai 6 kali, Amerika, Inggris, Arab, Israel, Pakistan dan India dalam tahuns 1946, 1947, 1948 dan 1949.

Pada tanggal 21 ke 22 Des. 1949, djadi 1 atau 2 hari setelah dia diangkat mendjadi M.N. Z.P., maka Westerling tawarkan kepadanja untuk memegang oppercommando dari pasukannja (Apra) jang ditolaknja.

Pada tanggal 2 Djanuari 1950 sepulangnja dari Negeri Belanda dia mendjadi ketjewa karena ada satuan T.N.I. jang dikirim ke Kalimantan Barat, sedang opsir2 K.N.I.L. tidak ada jang dipilih.

Pada tanggal 23 Djanuari 1950 terdjadilah serbuan kota Bandung oleh gerombolannja Westerling (Apra).

Tanggal 24 Djanuari 1950 Sultan Hamid II beri marah pada Westerling karena menjerbu Bandung tidak dengan idzinnja dan seketika perintahkan pada Westerling buat menjerbu Dewan Menteri sebagai terlukis dalam surat tuduhan Djaksa Agung.

Tanggal 5 April 1950 di Hotel Des Indes Sultan Hamid II telah ditangkap atas perintah Djaksa Agung.

Tanggal 25 Pebruari 1953 perkara Sultan Hamid II mulai diperiksa oleh Mahkamah Agung Indonesia.

Tanggal 25 Maret 1953 Djaksa Agung menuntut hukuman 18 tahun pendjara bagi Sultan Hamid II.

Tanggal 8 April 1953 Mahkamah Agung Indonesia mendjatuhkan hukuman pendjara 10 tahun dipotong tahanan, kepada Sultan Hamid II jang seketika itu djuga menjatakan akan mempertimbangkan apakah dia akan memohon grasi atau tidak.

SELESAI.

7

Page 10: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

SUASANA SEBELUM PERISTIWA.

in/^hania^menjadj^kan ^ ^ bukudalam sidangS Mahkamah Aquni jang ,diden9 ^karanja Sultan Hamid II kart-na ®elama memeriksa per- Indonesia tidak semua da'oat kebanjakan dari rakjat dla-2 jang melingkarinja P “ “ SJikuti ked a-penting bagi Nusa dan Ban^sa < k” ked)adian2 itu amat

7-Ss: sstrJk “■■*“- e c s , , r s : s a - ~^eskipun denqan h i dari Pcnjusun buku in' ^ meng" namun amaT9 be,r“hati2 disalurkan I \ai\ visie ma*a,

■ ■ a -ij* — ctsaras.iangUm‘£ ? ’ ^ m ts r 7 | “ “ g°-

bat>kan sumbangsihr„ ^ n 1,ke1‘n9inai> bulat m b I f N “Sa dan “ endjatuhkan kedirr \ kehadaPan chalaial memPersem-

^edjadian demiTpn11 dalamBaS , Indonesia. ‘ ‘“ P ^ B a n . salahn ^jgkatan keadifen kedjajaan

k e p :rga * * * s.w a P6n9ertian **«-p d a ummatnja sekalia e n 9 ? ?n U 9 e r a h k a n d i a l

T. , zan- Amien. ]alai1 jang luruslunbulnja aliran e j

r Pr°klamasi k eraIisme,

diutjap-

^ 1 u Negara ialah

Page 11: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Negara Republik Indonesia, jang merdeka, berdaulat dan bebas dari pendjadjahan.

Bahwa hal ini tidak dikehendaki oleh bangsa tertentu itu, adalah pasti. Siapakah orangnja jang rela dan dengan suka ria suka melepaskan harta bendanja, lebih2 dalam waktu dimana dia sangat membutuhkannja sekali ?

Bangsa Belanda sebagai z.g. pemilik Hindia Belanda ada­lah suatu bangsa jang ketelandjur menempati tempat kedu- dukan jang terhormat dan tinggi dimata international dan terkenal turut mengakui dan akan melaksanakan adanja ,.HUMAN RIGHTS” maka sudah barang tentu tidak akan sampai hati memberantas begitu sadja dengan setjara mentah* tirabulnja self-determination dari bangsa-djadjahannja, dji- kalau mereka menghendaki tidak rusaknja reputasi mereka dimata international.

Mereka menggugat-gugat djandji Ratunja jang akan me- merdekakan Indonesia, akan tetapi mengingini tetap ber- adanja dalam lingkungan keradjaannja.

Sebelum Belanda turut mendarat disalah suatu pulau di Indonesia, maka seorang bangsa Indonesia sebagai djuru bitjara keradjaan Belanda melalui pemantjar radio Washing- ton pada achir triwulan ketiga tahun 1945 menjatakan. bahwa bangsa Belanda akan segera melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu Djepang ; menjelamatkan bangsa Indonesia dari penindasan pemimpin2nja-collaborator Dje­pang, akan segera memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia dalam lingkungan keradjaan Belanda dan mene- gaskan sebagai achirul kalamnja, bahwa ini adalah abad kerakjatan (De eeuw van het volk).

Bangsa Belanda insjaf pula, bahwa suara self-determination ini tidak mungkin dibendung lagi dengan kekuatan sendjata apapun djuga, maka mereka memakai djalan dan siasat lain, ialah memakai bendungan EMAS. Tjara dan siasat ini kita kenal betul mulai dari bergeraknja Bangsa Belanda di Indonesia dengan V.O.C.-nja. . Dalam hakikatnja mereka tetap memakai segala daja upaja untuk dapat mempertahan— kan dan mewudjudkan tjita-tjitanja, ialah beradanja Indo­nesia dalam lingkungan keradjaan Belanda. Soal ini tidak pernah dilepaskan sampai pada detik ini. Djika hal itu tidak mengenai hidup dari djutaan manusia, jang djumlahnja ber- lipat ganda dari djumlah manusia jang hendak mengekang-

Page 12: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

nja, maka tjita-tjitanja tidak tergolong kehendak jang adjaib dan aneh, akan tetapi sesuaikah dengan djamannja kalau ada sekelompokan manusia jang ingin meneruskan pendja- djahannja terhadap bangsa lain jang berlipat ganda djum- lahnja itu ? Lebih2 dalam abad jang mereka namakan sendiri abad kerakjatan, ialah abad dimana rakjat djelata seluruhnja menghadapi kemenangan-kemenangannja.

Djalan satu-satunja untuk mengikat Indonesia ialah IN FEDERAAL VERBAND dan tjita2 federalisme inilah jang mendjadi pokok perdjoangan mereka dalam menghadapi bangsa Indonesia jang telah memproklamirkan kemerdekaan- nja itu.

Pokok pikiran jang mereka pakai ialah self-determination pula.

Dikatakan, bahwa lahirnja Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Sumatra Timur, Negara Madura dan lain sebagainja adalah kehendak rakjat sendiri, adalah suatu ketentuan dari rakjat melalui saluran perwakilannja.

Kebenarannja ini amat kita sangsikan sekali.Dalam perdjoangan mereka, maka tidak mengherankan,

bahwa ada putera dan puteri bangsa Indonesia jang dipakai- nja sebagai pelopor dan pedjoang dan dikatakan, bahwa perdjoangan mereka adalah perdjoangan bangsanja sendiri. Sebagai pegawai Pemerintah Hindia Belanda jang mendarah daging, maka mereka merasa lebih berdjiwa Belanda dari- pada kebanjakan bangsa Belanda sendiri, lebih2 bagi mereka jang berdarah ABDI-DALEM tulen jang djustru kebetulan terhindar dari pergolakan djaman semendjak runtuhnja Tentara Keradjaan Belanda di Indonesia. Mereka tidak mengenal pertumbuhannja dan hanja mengerti harus meng- abdi pada jang mengangkatnja.

NJereka inilah jang dipilih oleh Pemerintah pada waktu itu tintuk memperdjoangkan tjita-tjitanja dalam menghadapi bangsa Indonesia jang telah merdeka dan berdaulat itu.

Bahwa mereka masih sadja mempunjai pengaruh dan pengikut dalam kalangan bangsanja sendiri adalah tidak mengherankan, karena sebagai pemimpin dulu mereka tentu mempunjai aanhang, sedang dalam bangsa Indonesia tentu terdapat golongan jang tetap menjukai beradanja Indonesia dalam lingkungan keradjaan Belanda meskipun golongan itu tidak begitu besar djumlahnja.

10

Page 13: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Inilah djuga jang mendjadikan salah suatu sebab Peme­rintah pada waktu itu mungkin melantjarkan federalismenja sampai pada suatu saat politik tersebut dianggap jang terbaik dan tertepat bagi Negara Indonesia jang terdiri dari ratusan pulau2 jang didiami oleh berpuluh-puluh suku bangsa de­ngan berdjenis-djenis adat istiadatnja, bahasa dan kebuda- jaannja.

Diantara mereka terdapatlah Hamid Algadrie, Sultan Pontianak, jang kemudian ditundjuk sebagai Kepala Daerah Kalimantan Barat. Dia memperdjoangkan djuga kemerdekaan bangsanja dengan penuh semangat dan berdasarkan kebu- latan tekad jang telah mendjelma mendjadi kejakinannja.

Dia telah mengikuti dan ambil bagian penting dalam perundingan2 di Malino, Den Pasar, Bandung, Jogjakarta (Antar Indonesia) Djakarta dan dinegeri Belanda (K.M.B.)

Dalam menghadapi pembentukan kabinet pertama dari Negara Indonesia Serikat Hamid Algadrie diangkat men­djadi salah seorang formateur dan setelah kabinet dibentuk dia mendjadi Menteri Negara.

Dalam menghadapi terlaksananja T.N.I. mendjadi intisari dari Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat maka serombongan T.N.I. ditugaskan untuk ke Pontianak, hal mana tidak dapat diterima oleh Sultan Pontianak, katanja karena nampaknja T.N.I. akan overhgerschen Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat seluruhnja. Sebagai tjontoh diadjukan bahwa tidak ada seorang perwira tinggi K.N.I.L. bangsa Indonesia mendapat kedudukan dalam Angkatan Perang. Perselisihan ini tidak mudah dipetjahkan, sampai dibawa ke Kabinet dan pula mudah dimengerti, bahwa perselisihan ini tidak hanja terbatas dalam kalangan Kabinet. akan tetapi keluar kepada kawan2 seperdjoangan- nja, sehingga djuga diketahui oleh beberapa orang dan perwira.

Dikatakan oleh Sultan Hamid II, bahwa keadaan inilah jang mengetjewakan dan mendorongnja mengingini kedu­dukan penting dalam Angkatan Perang untuk dapat me- njusunnja sedemikian rupa sehingga didapat ketentuan, bahwa jang sama memangku salah suatu djabatan dalam Angkatan Perang ialah the right man on the right place. Hal ini hanja mungkin djikalau dia mendjadi Menteri Pertahanan dan kesemuanja ini demi kepentingan Nusa dan Bangsa.

11

Page 14: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sebagai seorang Kolonel dan kemudian sebagai seorang Djenderal Major dalam Ketentaraan Keradjaan Belanda, maka menurut fajiamnja dia lebih tepat umpamanja diserahi susunan Angkatan Perang Republik Indonesia.

Sultan Hamid II tetap mendjadi seorang federalis jang sejakin-jakinnja dan didalam beberapa hal lebih jakin dari- pada mereka jang melantjarkannja. Sudah tentu Sultan riamid II mengikuti segala gerak-gerik dan segala kedja- dian2 sekitar Negaranja sebelum dan sesudahnja Negara Republik Indonesia Serikat berdiri. Segala tindakan Militer, lebih2 jang menarik perhatian umum, mendapat perhatian sepenuhnja,

RA YM O N D TURCO

W ESTERLING .

Sebagai salah suatu tjara un­tuk mengembalikan keamanan dalam djaman pendu’dukan itu ialah memberantas segala anasir jang menentang. Tjara membas- mi ini sudah tentu tidak dapat dikanalisir kedalam saluran jang baik dan sportief, bahkan meru~ pakan banjak tindakan2 jang excessief, lebih2 dimana sentimen perseorangan bergelora. Sudah tentu pula excessiviteit itu ber- hubungan erat dengan watak wantunnja orang jang bertindak.

Didalam kalangan ketentara­an Keradjaan Belanda terdapat-

, _ , _ lah seorang perwira muda jangbernama Raymond Turco Westerling. Didalam tubuhnja mengalir darah bangsa Turki dan Belanda, sedang dia sendiri adalah seorang militaire avonturier, jang telah men- djual djiwa raganja kepada Negara jang mau memakainja. Sebagai seorang peradjurit dia memang mempunjai peng- alaman international dan mempunjai keberanian jang tidak mudah dipatahkan.

Dalam menunaikan tugasnja Raymond Turco ^Vesterling telah memperlihatkan tindakan-tindakannja jang excessief

12

Raymond Pierre Westerling.

Page 15: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sekali. Di Sulawesi Selatan tidak kurang dari 40.000 djiwa mendjadi korban keganasannja, diinana Westerling bermain- main dengan djiwa manusia sebagai dengan ajam belaka.

Hal ini tidak merendahkan deradjat Westerling dimata Belanda dan kawan-kawannja, malahan mendapat pudjian dari fihak tertentu. Dari Makassar dia dipindah ke Batu- djadjar (Priangan) sebagai Komandan Speciale Troepen.

Selama dia berada di Priangan, maka dia telah memper- gunakan pengaruhnja untuk menarik perhatian dari kalangan sipil dan militer. Disini tampaklah, bahwa Westerling —- meskipun disebut sebagai algodjo Sulawesi Selatan —* toh mendapat penghargaan dari siapapun djuga jang berdjoang difihak Belanda, malahan dari seorang Djenderal jang ter- kemuka. Sebagai bukti disadjikan turunan suratnja jang berbunji demikian :

Bandung, 17 April 1948

Kapt. W ESTERLING,

Dit schrijven wordt U overhandigd door Kapt. Mr. E.J. Froeling van het KNIL, die mijn volledig ver- trouwen geniet. Onder nadere goedkeuring van de Legercommandant wordt hij U tot nader order ter beschikking gesteld als juridisch adviseur.

Zijn werkzaamheden en al of niet verblijf te uwent dienen in onderling overleg te worden geregeld.

Over de te uwer beschikkingstelling van Kapt. E;r. wordt de strikte geheimhouding in acht genomen. Ook voor de rest is Kapt. Fr. geheimhouding opgelegd.

De Gen. Majoor v.d. Gen. Staf KNIL

D. C. O.

w. g. E. Engles.

Kebentjian Westerling terhadap Bung Karno tidak hanja terbatas dalam bathin, akan tetapi telah meluap keluar. Dia telah berusaha mensabotir kedatangan Bung Karno dari Jogjakarta ke Djakarta dan berusaha mentjuliknja, usaha- mana gagal karena sebab2 jang terletak diluar tanggung

13

Page 16: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

djawab dan kehendak Westerling, sehingga niat djahat tetap berdjalan dalam dadanja.

Diantaranja keganasan2 Westerling, maka madjalah Mer- deka dan harian Siasat menulis sebagai berikut:

Lakon Westerling ternjata belum tamat, oleh karena memang belum ditamatkan. Namanja belum lagi dapat di- lupakan orang — Westerling bagi rakjat Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan tetap menimbulkan kenang-kenangan pedih dan pahit, penuh bentji dan dendam maka kini dia timbul lagi dalam kantjah pertentangan dan perpetjahan.

Dalam kegentingan dan kekatjauan didaerah Pasundan kini dia muntjul dan hendak memainkan lakonnja pula. Gerak-geriknja jang pada mulanja hanja terdengar dari desas-desus orang, diwaktu jang achir2 ini djadi berterang- terangan.

Sebuah surat disampaikannja kepada pemerintah negara Pasundan berisi terang-terangan tuntutan, malahan djuga antjam-ultimatum. Soal Pasundan jang memang sudah iruwet itu, kini dengan gerak-gerik Westerling tambah dipersulit lagi.

A ^ ilj i T . ester^n9r adalah merupakan seorang bekas Kapten dari KNIL karena ada pertentangan dalam tahun 1948 dia sudah diperhentikan.

Kalau dilihat pada namanja dia adalah seorang Belanda, akan tetapi sebenarnja dia berdarah tjampuran. Dikabarkan bahwa ajahnja, seorang Belanda tulen jang bekerdja pada Djawatan Belanda di Turki, beristerikan seorang wanita Turki. Dari perkawinan tjampuran inilah dilahirkan Wester­ling.

Ada orang berkata bahwa perkawinan setjara ini mem- bawa sifat2 keturunan, demikianlah kelitjinan dan kelitjikan Barat bersatu pada diri Westerling dengan kekedjaman Timur. Ini adalah pikiran orang jang senantiasa hendak memperlihatkan kekedjaman pertentangan Barat dan Timur. Apakah pikiran dan pandangan ini benar, tidak dapat di~ pastikan, tetapi jang terang ialah bahwa Westerling memang mempunjai pribadi kedjam dan litjik litjin itu.

Pertama kali bangsa Indonesia mengenal Westerling di Sulawesi Selatan pada tahun 1946. Dikaia Pemerintah Be­landa melakukan politik berunding dengan fihak jang kini

14

Page 17: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dinamakan federalis itu, dari Malino sampai ke Den pasar, ketika itu Westerling memainkan lakonnja jang tak dapat dilupakan bagi sedjarali pengorbanan dan perdjoangan ke- merdekaan kita.

Dia memperkenalkan dirinja dengan bandjir darah dan hudjan air mata di Sulawesi Selatan. Tepat pada waktu konperensi Den pasar sedang berdjalan dia mengadakan aksi pembersihannja. Tidak kurang dari 40.000 (empat puluh ribu) djiwa rakjat dan pemuda Indonesia jang me- lajang. Rakjat dan pemuda diburu, dikedjar, dibunuh dan ditembak sebagai babi dihutan. Rumah2 dan kampung di- bakar dan dimusnahkan oleh pasukan2 jang berada dibawah pimpinannja sendiri.

Orang-orangnja adalah pilihan baginja, sesuai dengan keinginannja dan sifat pribadinja sendiri. Pasukan2 ini me- rupakan pasukan istimewa, istimewa dalam tjara dan tin­dakan jang mereka lakukan, pasukan-pasukannja itulah jang dinamakan pasukan ,,de Turk".

„De Turk” adalah nama djulukan — bagi Westerling sendiri mungkin nama kehormatan — tetapi bagi setiap rakjat Indonesia disana tjukup menimbulkan takut dan ngeri,

bentji dan dendam.,,De Turk” berarti „orang Turki" ; dengan nama ini di-

samping melakukan kekedjaman jang tiada beraturan itu, dia melakukan pula siasat litjik dan litjinnja kekalangan- kalangan penganut agama Islam. Dia mengaku dirinja orang Islam pula. Sebagai keturunan Turki dan pernah dibesarkan di Turki, dia tentu dapat agak sedikit mengerti dan pandai

bahasa Arab .......Bagi setiap orang jang datang dari Sulawesi tentu tidak

akan kehabisan bahan, bila bertjeritera tentang tjara dan kekedjaman2 Westerling tiba2 melakukan aksi pember­sihannja, mengepung sebuah kampung, kemudian mengum- pulkan semua orang disuatu tempat lapangan.

Dengan sekehendak hati Westerling sanggup menundjuk seorang diantara mereka sebagai „pengatjau” dan me- nembaknja dengan tangan sendiri dihadapan orang banjak itu. Ada pula kalanja Westerling menundjuk beberapa orang, kemudian memaksa mereka ini untuk menundjukkan .pula siapa diantara mereka itu „orang extremis”.

15

Page 18: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Kalau tak mau apa jang disuruhkan mereka itu, maka orang itu dipotong telundjuknja atau telinganja. Dan siapa jang kena tundjuk oleh korban seperti itu, maka pastilah dia mati, ditembak begitu sadja dihadapan mata orang2 kampung tadi. Kadang2 belum djuga puas dengan demikian

menembak atau menjuruh tembak pula sipenundjuk tadi. Westerling sendiri adalah mempunjai kegemaran me- nembak dan dia dikatakan memang pandai menembak de­ngan tjepat, Dia adalah pula orang „scherpschutter'\ Tidak djarang dia sendiri iseng2 berkeliling dengan jeepnja, dan biia melihat seorang pemuda jang ditjurigainja, ditengah jaian atau ditepi sawah, sambil mengendarai jeep itu dia me-

neinbakkan revolvernja kepada orang tadi. Sekali tembak satu peluru tjukup baginja, untuk melenjapkan pemuda itu dari dunia, iseng2 sambil mengendarai jeep.

Dala™ beberapa bulan sadja, tidak kurang 40.000 orang mendjadi korban dari pasukan-pasukannja. Kabarnja Wes- terling ketika itu langsung berada dibawah Djenderal Spoor.

Pembunuhan besar-besaran ini tentu membawa akibat2 juga bagi bangsa Belanda sendiri, jang sekurang-kurangnja

tentu mempunjai perasaan kehormatan dan keadilan djuqa,

kan U3 an ^ ^ cs er^n9 tak dapat dipertanggung djawab-

Apalagi setelah Palar, jang ketika itu masih mendjadi anggauta parlemen Belanda, membongkar soal itu, mulax- k kehhatan2 akibat2 aksi Westerling. Akan tetapi rupanja bagi Pemerintah Belanda. walaupun ada terasa bahwa setjara moral perbuatan Westerling tidak dapat dipertanggung djawabkan, perasaan akan prestigenja tidak dapat mendo- rong mereka berbuat sesuatu jang njata terhadap Westerlinq, takut kalau2 pembongkaran soal ini sampai keakarnja

BeTanda"12 * ^ ”nama baiknj'a” Pernerintah ..Hindia

Dengan begitu soal Westerling jang telah mulai hangat itu, ditekan dan ditjoba mendiamkannja. Soal Iain dibesar-besar- kan, dan pasukannja bukannja dibubarkan atau dimatikan gerak-geriknja, akan tetapi tjukup ditarik dan ditempatkan ditempat lain dengan diam2.

^ kan tetapi bagi rakjat Indonesia akibat2 kekedjaman Westerling ini tidak sampai disitu sadja. Bentji dan dendam makin mendalam dan meluas dikalangan rakjat. Barisan

16

Page 19: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

rakjat jang hendak membalas dendam atas pembunuhan 40.000 djiwa itu berdiri dan bergerak diam2 mentjari kesem- patan. Akan tetapi Westerling dan pasukannja sudah tidak ada lagi.

..Barisan tengkorak 40.000” ini tidak puas dengan ditarik- nja Westerling dan pasukannja seperti itu, sampai sekarang barisan ini kabarnja masih ada di Sulawesi Selatan, dia tidak bubar walaupun orang jang ditjarinja itu sudah tidak ada lagi, malahan pembalasan dendam mereka kini makin di- tudjukan kepada orang2 jang telah berhubungan dengan Westerling atau jang telah membantunja dan kini masih banjak terdapat didaerah itu.

Keadaan ini tentulah bukan keadaan sewadjarnja untuk keamanan. Sebaliknja, kekatjauan2 setiap saat bisa terdjadi lagi di Sulawesi sebelum dendam dan bentji mereka terbalas. Inilah akibatnja perbuatan Westerling djuga. Dia melakukan teror akan tetapi akibat teror itu ialah kekatjauan jang se­karang bisa meletus sewaktu-waktu.

Westerling dan pasukan-pasukannja dengan diam2 ditarik dari Sulawesi Selatan, kemana orang tak tahu. Tapi pada waktu Belanda mengadakan aksi militernja jang pertama terhadap Republik, nama Westerling tiba2 muntjul di Djawa- Barat. Dan pasukan-pasukannja jang membawa keistime- waan itu kelihatan lagi dengan baret2 hitam dan hidjau mereka.

Didaerah baru ini mereka memperlihatkan lagi lakon lama jang pernah mereka mainkan di Sulawesi-Selatan, ter- utama pada waktu aksi militer jang kedua. Daerah sekitarnja Tjibarusa mendjadi sasaran mereka, dan di Djawa Barat ini mulailah pula pembunuhan2 besar-besaran. Akan tetapi di Djawa ini mereka tidak lagi berhadapan dengan rakjat jang tidak berdaja seperti di Sulawesi. Di Djawa ada T.N.I., pemuda2 jang bisa membalas bila diserang. Kekedjaman terbalas dengan kekedjaman, kelitjinan terbalas dengan kelitjinan. Westerling di Djawa ini mendapat lawan tanding- an, oleh sebab itu kiranja disini dia merubah taktiknja, menggunakan lebih banjak lagi kelitjikan dan kelitjinannja. Kalau dulu dia berterang-terangan bertindak semau hatinja mengadakan teror jang kemudian menimbulkan kekatjauan itu, maka kini taktik infiltrasi diperbanjaknja untuk ke­katjauan jang ditudjunja itu. Dia dapat mentjari dan

Page 20: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

berhubungan dengan golongan2 pengatjau, jaitu mereka jang memusuhi Republik dan TNI-nja, seperti golongan2 K N IL jang indisipliner, pasukan2 D.I. dll. Lebih dari itu dia dapat pula setjara illegaal mempersendjatai mereka ini. Ketika sudah merasa bahwa infiltrasi mulai berhasil, maka tidak dia peduii diperhentikan dari djabatannja pada pertengahan tahun 1948. Dengan demikian, walaupun pada aksi militer kedua tidak lagi sebagai kapten KNIL, dia dapat djuga kesem- patan jang baik untuk mendjalankan avontuurnja.

Setelah tertjapai persetudjuan kembali antara Republik dan Belanda dia tidak melakukan gerakan jang terang-te- rangan, tetapi kian memperhebat aktiviteitnja dibawah tanah.

Demikian pula ketika kedaulatan diserahkan dia terus bergerak dibawah tanah.

(Siasat, 22-1-1950).

Ibunja konon kabarnja seorang perempuan Turki, ajahnja memang orang Belanda. Lama dia diam didjazirah Anatolia, rupa gagah, perawakan tegap tinggi, pakai tjambang. Dia pintar menembak, ahli bidik (scherpschutter), tidak kalah dengan W ild Bill Hickock.

Sekarang ini dia ditakuti dan bikin2 sama bangsa Indonesia jang berdiam di Sulawesi Selatan. Apa kerdjanja ?

Belum lama berselang Belanda adakan razzia, gerakan pembersihan dikalangan bangsa Indonesia jang ditjurigai tergolong orang Merah-Putih di Sulawesi Selatan.

Kampung per kampung dikumpulkan penduduknja, tidak peduii laki, perempuan, anak semtia digiring dalam satu per- djalanan maut (dodenmars) jang terkenal.

Sampai ditanah lapang mereka disuruh berhenti. Lalu pilih, mana jang pro Merah-Putih, jang kena tundjuk pasti tjelaka, sebab dengan tidak ada pemeriksaan apa2 disuruh pindah kealam Nirwana, dengan begitu entah berapa djiwa melajang majat keparas.

Teror berdjalan disekitar Makassar, dimana Belanda pegang kekuasaan de facto. Dimana sama sekali tidak ada „rechtzekerheid'\ Konon kabarnja jang pegang lakon dalam semua gerakan ini adalah kapten „Turk’\ begitu biasa dia dipanggil ; dalam stambuk tentara KNIL dia tertjatat sebagai kapten Westerling.

Page 21: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Kapten „Turk” butuh ribuan orang jang bekerdja untuk buat djalan.

Dimana kuli2 sebanjak itu mesti ditjari ?Radja Goa dia perintahkan, supaja menjediakan orang2

rudi (herendiensten). Radja Goa datang ke Makassar xneng- adukan halnja dengan Dr. Leon Cachet, jang mendjadi ke- pala pemerintahan sipil.

Setjara kebetulan dia keselompok sama kapten „Turk” jang djuga ada disitu. Kata kapten „Turk” : Disini jang berkuasa militer, apa jang saja minta musti dikerdjakan.......

Minggu jang lalu Mr. Binol dalam Celebes Raad membela dan meminta supaja diadakan sematjam pengadilan militer, sehingga executie atau penghukuman tembak mati hanja bisa didjalankan sesudahnja diadakan penimbangan oleh mereka jang dipatutkan.

Rapat jang bersidang tgl. 12 Pebruari j.l. menjokong per- mintaan Mr. Binol. Dr. Leon Cachet berdjandji akan me- madjukan permintaan tsb. pada djawatan jang bersangkutan, tapi pihak militer disana mau mendengarkan ? Entahlah.......

Sementara itu kapten „Turk” masih tetap merupakan.,.bogey” atau „momok” bagi penduduk Indonesia.

Sekali ,,bogey”, tetap „bogey” ?

(Merdeka, 14-l-’50).

Kemarin siang djam 12 dan berlangsung sampai \]/2 djam Perdana Menteri Anwar Tjokroaminoto berdjumpa dengan bekas kapten Westerling di Pakuan jang ketika itu dipanggil oleh P. M . waktu ia kebetulan ada di Hotel Preanger Bandung.

Menurut keterangan P.M. Anwar pada Antara perdjum- paan ini maksudnja untuk mendapat keterangan lebih landjut mengenai surat Westerling jang disampaikan pada Pemerin­tah RIS dan Pasundan.

Kepada P.M. Anwar Westerling menerangkan antara lain bahwa ia tidak mau mentjampuri urusan politik dan tidak akan menghiraukan, djika Pemerintah RIS mau membubar- kan negara Pasundan, tetapi ia tidak setudju dengan tjara jang dilakukan orang pada saat ini dengan mengadakan gerakan membubarkan negara Pasundan.

19

»

Page 22: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

P.M. Anwar minta pada Westerling agar bertindak hati2 dan bidjaksana supaja keadaan djangan bertambah kalut. Atas permintaan P.M. ini Westerling tidak membeijikan djawaban apa2.

Selandjutnja oleh P.M. diterangkan bahwa perdjumpaan ini bersifat informatoris semata-mata dan tidak berarti adanja pengakuan resmi terhadap gerakan Rapi dan Apra.

Tentang pendjumpaan ini oleh P.M. telah disampaikan kepada kabinet Pasundan dan diputuskan untuk mengemu- kakan masalah ini dengan segera kepada pemerintah RIS.

Westerling menjangkal desas-desus bahwa APRA pada tgl. 12/1 djam 16.00 akan menjerbu ke Pakuan, dan mengata- kan bahwa hal itu tidak mungkin karena ia sendiri termasuk golongan jang mempertahankan negara Pasundan.

Dapat dikabarkan bahwa Westerling datangnja ke Paku­an sendirian, tidak bersendjata dan dengan mengendarai mobil.

(Warta Indonesia, 10-l-’50).

Dari kalangan jang dapat dipertjaja kita mendapat kete- rangan bahwa daerah Tjibarusa, Tjileungsi dan Djonggol kini hangat kembali dengan meradjalelanja pasukan2 A PR A jang dipimpin oleh sersan-maj. dari KNIL,. Holmes. Menurut taksiran kalangan2 itu pasukan2 APRA itu (ter- masuk djuga didalamnja Barisan Bambu Runtjing) berdjum- lah paling banjak 150 orang dengan sendjata lengkap. Djumlah 3000 orang pasukan APRA bohong belaka, demikian kalangan itu. Kini telah dikirimkan bataljon Lukas untuk membasmi pasukan APRA jang mengatjau itu. Mengenai anak-buah APRA jang bergerak di berbagai2 daerah di Djawa Barat, kalangan2 itu selandjutnja menerangkan bahwa kebanjakan anggauta2 APRA ini terdiri dari deserteurs dari KNIL dan polisi dengan membawa sendjata mereka. Di- kemukakan keanehan bahwa orang2 jang melarikan diri itu bergerak (mengatjau) kira2 1 km dari pos2 militer Belanda.

Selandjutnja diberitakan bahwa Kapten Westerling benar kepala dari APRA dan ia sendiri berkedudukan di Patjet dan tempo2 di Tjitjurug.

(Sin Po, 11 "1 "'50) *

Koresponden istimewa Sin Po antara lain menulis :

20

Page 23: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Orang sangat chawatir bahwa gerakan Westerling ini adalah satu alat dari pada gerakan politik jang kuat di Indo­nesia jang akan menentang politik jang sekarang didjalankan oleh RIS.

Kekuatan APRA ini tidak ketjil, mereka berdjumlah 30.000 mungkin sampai 60.000 orang jang mempunjai persendjataan sempurna sekali. Adapun markas besarnja berkedudukan di Puntjak. Sementara itu orang mengetahui bahwa APRA sudah memulai gerakan2nja mengambil bagian dalam peng- atjauan, antara mana ada djuga mereka menamakan dirinja pasukan Bambu Runtjing, jang sama dengan pasukan Bambu Runtjing dari Chairul Saleh, ada pula Darul Islam dan sebagainja.

Tjelaan Dr. Hirschfeld atas aksi kapten Westerling ini tidaklah melegahkan perasaan orang selama pihak Belanda sendiri tidak memperlihatkan konsekwennja, jaitu segera membubarkan gerakan tersebut. Orang tidak dapat mema- hamkan bahwa kapten Westerling dengan pasukan2nja jang kuat dan sudah disiapkan sebelum penjerahan kedaulatan, sekarang oleh Hirschfeld dikatakan berada diluar tanggung djawab pihak Belanda.

Belum lagi diketahui apakah pihak RIS akan minta kepada Belanda supaja menggunakan tentara jang ada disini untuk menghantjurkan gerakan Westerling. Akan tetapi antjaman dari Westerling itu kepada RIS dapat diduga bahwa itu mendjadi pikiran jang maha penting dikalangan kabinet dan pimpinan Angkatan Perang RIS sekarang.

(Sin Po, 12-l-'50).

Berita wartawan Sin Po, jang antara lain mengabarkan : Dari Krawang kita mendapat keterangan bahwa di beberapa daerah disana sekarang terasa hangat, sehingga TNI jang mendjaga keamanan di daerah tersebut perlu menambah kekuatannja. Gerakan2 pasukan bersendjata diketahui ada meluas dan djustru mereka itu berusaha untuk melumpuhkan kekuatan TNI. Ada dua golongan jang diduga bergerak di~ sekitar Krawang sekarang, jaitu gerombolan Westerling dan gerombolan tentara rakjat. Menurut penjelidikan maka didaerah Krawang sekarang terdapat kegiatan pasukan Westerling dengan persendjataan jang sempurna. Keadaan dikota Krawang sendiri tidak terlalu menggelisahkan, akan

21

Page 24: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

tetapi diluar kota adalah sebaliknja. Sementara itu dari daerah Tjibarusa, Tjileungsi, Tjariuh dan daerah2 lainnja sekitar Bogor Timur berdjalan terus kegiatan2 dari pasukan bersendjata tersebut.

(Sin Po, 16-l-',50).

Jang terpenting sebetulnja bagaimana tjatur politik dibe~ lakang Westerling ? Sebab Westerling hanja merupakan alat sadja dari pertjaturan tersebut. Hasil KMB kaum kapitalis Belanda umumnja bermula sudah bisa terima baik, akan tetapi pengakuan Republik Rakjat Tiongkok oleh India agaknja telah menimbulkan kesangsian kembali tentang sikap sebenarnja dari Hatta cs. Apa betul Hatta ingin mengadakan kerdja-sama, atau hanja ingin menunggu sang waktu ber- putar haluan nanti ? Sebab umumnja sudah terkenal Hatta cs. suka menjelaraskan sikap mereka dengan siasat politik Nehru. Putusan RIS untuk mempekerdjakan H . C. W'ohltat dan Dr. A. Suehler, dua ahli keuangan Djerman, djustru para pemimpin Bank Nederland selama waktu pendudukan Djerman, tentu sadja meningkatkan keragu-raguan itu. M aka kaum ondernemers mempekerdjakan Westerling cs. untuk mendjaga kepentingan mereka disini. Dilihat dari sudut ini maka ada kemungkinan Westerling tidak akan lantas me- ngatjau setjara besar-besaran, selama belum didapat kepas- tian kedjurusan mana jHlatta cs. akan bertindak*

„Permainan roulette” kaum ondernemers Belanda ini ada mempunjai lain tudjuan pula. Djika keamanan didalam RIS sampai tidak dapat terdjamin, timbul harapan, Irian bisa tetap dalam kekuasaan Belanda, berkat tundjangannja Ame- rika-Inggeris-Australia, etc.

Walaupun tentu tidak resmi, aksi Westerling cs. pada waktu ini bisa dapat dipertjaja mendapat sympathie dari Amerika-Inggeris, setidaknja mendapat perhatian penuh dari mereka. Inggeris kendati telah mengakui, tetap tidak pro RRT. Pengakuannja hanja lantaran ingin mendjaga kepen- tingannja jang besar di Tiongkok. Bahwa Inggeris tidak pro siasat RRT bisa dilihat dari sikapnja. Keradjaan Bao Dai di Vietnam diakuinja, „kaum pemberontak” di Malaya mau dibasmi setjara lebih hebat lagi. Amerika sudah me- negaskan tidak akan mengakui RRT. Bagaimana sikapn;a

22

Page 25: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Australia tidak perlu ditanja lagi. Siam masih tetap dipihak anti-RRT. Ringkasnja RIS masih tetap didalam Iingkungan negar^2 jang anti-RRT.

(Djakarta, Pedoman l-2-’50).

Insigne APRA jang dipakai dilengan atas adalah :Suatu insigne berbentuk tameng (schildvormig) berwarna

putih dengan pinggiran biru.

Lentjana ..Angkatan Perang Ratu Adil" Djawa Barat.

Diatas sekali terdapat gambar 4 bintang, jang satu lebih besar dari jang lain. Dibawahnja ada huruf2 APRA berupa lengkungan dan ditengah-tengah terdapat gambaran neratja. Dibawah neratja itu ada huruf2 ketjil M.J.M.K., entah artinja apa. Di udjung bawah ada tulisan D.B., mungkin artinja Djawa Barat.

Bertemunja SULTAN H AM ID dan W ESTERLIN G .

Setelah RIS berdiri, maka segera disusul dengan desakan rakjat dari beberapa Negara Bagian untuk meleburkan diri dalam R.I. atau dengan lain kata2 aliran unitarisme bergelora kembali dan memang belum pernah hilang dari sanubari putera dan puteri Indonesia.

23

Page 26: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Hal ini sudah tentu tidak dikehendaki sama sekali oleh para pengikut aliran federalisme.

Maklum sebagai telah terdjadi digolongan apapun djuga, maka dalam pengikut federalisme sudah tentu terdapat pula para fanatisi, diantaranja Sultan Hamid II jang dengan terus terang telah mengaku sebagai seorang federalis jang sejakin- jakinnja.

Djika fanatisme mereka ditambah dengan sentiment jang mendahsjat, maka tentu akan merupakan suatu kebulatan tekad jang berbahaja bagi para kaum unitaris. Sifat se~ matjam ini terdapat dalam dada Raymond Turco Westerling.

Mudah dapat diterima, bahwa Westerling adalah didalam hatinja memudji Sultan Hamid II, seorang putera Indonesia jang mendjadi pedjoang federalisme jang terkemuka dan jang tentu dapat bekerdja bersama-sama dengan dia dalam usahanja membasmi Republik Indonesia umumnja, Tentara Nasional Indonesia chususnja. Sebagai seorang perwira

Beberapa „Embleem” A .P .R .A .

24

Page 27: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sudah selajaknja "Westerling mengadorir Sultan Hamid II, jang telah meningkat sampai Djenderal Major, pangkat jang tertinggi jang dapat ditjapai oleh seorang putera Indonesia dalam kalangan ketentaraan Hindia Belanda.

Kedua perwira ini mempunjai sifat2 jang bersamaan, jang tentu akan menguntungkan bagi mereka pada suatu ketika, dimana mereka saling sangat membutuhkan.

Sudah tentu mereka sudah sama kenal mengenai nama, karena dalam tahun 1946 nama Sultan Hamid II sudah terkenal di Sulawesi Selatan, sedang potretnja dengan senjum simpul jang menarik a la Errol Flyn selalu nampak diharian-harian dan madjalah2 pada waktu dia menghadapi konperensi2 di Malino, Den Pasar dan lain-lainnja, sedang ummat manusia lebih2 di Sulawesi Selatan mengenai pula Raymond Turco Westerling sebagai pembunuh 40.000 djiwa manusia di Sulawesi Selatan, selama para pembesar, dian- taranja Sultan Hamid II, sibuk berkonperensi di Den Pasar. Bahwa masjarakat, meskipun sebagian ketjil, tidak terlepas dari sympathie terhadap Westerling ternjata dari suara pers tertentu pada itu waktu. Pun roman muka Westerling dengan baretnja jang miring nampak hampir di semua surat kabar.

Djadi sebelum mereka sama saling membutuhkan, sifat2 persamaan nampak dapat disimpulkan adanja.

Djika veronderstelling ini dilepaskan, maka akan gandjil nampaknja waktu Westerling dengan mendadak menawar- kan oppercommando dari Tentara Westerling kepada Sultan Hamid II.

Apakah Westerling pada waktu itu membutuhkan Sultan Hamid II? Ja, karena tentunja Raymond Turco Westerling merasa kurang pada tempatnja sebagai seorang bangsa asing, jang memperdjoangkan kepentingan2 golongan bangsa In­donesia dengan djiwa raganja sebagai inzet utama, oleh karena mana dia mengarahkan segala perhatiannja sebagai laatste hoop kepada seorang putera bangsawan Indonesia jang sudah terkenal djiwa perdjoangannja, ialah Hamid Algadrie, Sultan Pontianak, jang pada waktu itu mendjabat Menteri Negarg dan sudah kedengaran pula, bahwa dia tidak menghendaki masuknja T.N.I. ke wilajah Kalimantan. Soal jang achir ini tentu tidak mungkin dirahasiakan dan sebagai biasa terdengar letusan-letusannja dalam cafe2 atau-

25

Page 28: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pun restoran2 dimana perwira2 kebiasaannja sama berkumpul dan sama saling tjeritera-mentjeriterakan hal ichwalnja.H U-j Tj j9 an Qsmbaran ini djelaslah, mengapa Sultan

amid II dalam menghadapi rasa ketjewa jang memuntjak, pandangan dan perhatiannja disalurkan kepada Tentara Westerling, jang oppercommando-nja telah ditawarkan kepadanja untuk dapat mempertahankan kehendaknja, ialah menoJak masuknja T.N.I. kedalam daerah Kalimantan.

Puia dengan gambaran tersebut djelaslah mengapa Sultan Hamid II setibanja di Djakarta dari Pontianak, lalu segera memanggil Westerling dan pada pertemuan itu Sultan H a ­mid II menerima oppercommando Tentara Westerling meskipun dengan sjarat2.

Inilah sekedar kesimpulan2 jang logis dan dapat mem- berikan penerangan dalam kenjataan2 dalam proces peristiwa sebagai keadaan berkumpulnja Sultan Hamid II dan Ray­mond Turco Westerling sebagai dikatakan suatu toevalliger- wija cn samenloop van omstandigheden sadja,

Lebih2 kalau dihubungkan kedaiam suatu dugaan jang tidak djauh. dari kebenaran, bahwa segala sesuatu itu telah uitgestippeld oleh pihak jarigr tidak menghendaki berdirinja Negara Republik Indonesia.

^ u9aan ini disandarkan atas suatu kenjataan, . bahwa Westerling telah bergerak dengan leluasa dalam lingkungan Ketentaraan, Kepolisian dan Kepamong-pradjaan di D jawa Barat sedjak tahun 1948, dalam tahun mana Westerling telah dipetjat dari ketentaraan, katanja.

Dapatkah Westerling bertindak dan berusaha sedemikian rupa sebagai seorang dongkolan perwira dan sebagai seorang dongkolan pedjabat Negara dalam suatu usaha raksasa jang meliputi keuangan jang tidak sedikit djumlahnja itu ? lidak, sekali lagi tidak.

Njata, bahwa Westerling mempunjai backing materieel ?ifrn kuat. Sebagai lukisan pendapat Prof. Dr.W .K Wertheim sebagai berikut:

(Dikutib dari „Groene Amsterdammer" oleh Antara 27-2-1950).

Menurut Wertheim, Westerling terutama dfsokong oleh alat2 kekuasaan jang lama, jang ingin sekali mengadakan

26

Page 29: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

gerakan militer jang ketiga jang ..illegaal”, sesudah jang ,,legaal” jang kedua gagal, oleh golongan2 jang tidak puas, oleh sementara kaum feodaal dan golongan2 modal, dan dalam pada itu mentjari kekuatannja pada kaum tani, jang sesudah revolusi ini merasa diperanak-tirikan. Kepertjajaan2 seperti ratu adil dsb. mendjadi satu dari pada alat Wester­ling untuk mentjari pengaruh dikalangan kaum tani itu.

Peristiwa Westerling <— demikian Wertheim bagi pembatja surat kabar biasa di Nederland tentulah merupa- kan puntjak keruwetan dan pertentangan. Ia adalah orang jang menamakan diri orang Islam dan menimbulkan kerdja- sama dengan golongan2 Islam extrim, tetapi disamping itu terutama mentjari pengaruh dikalangan militer Ambon-Kris- ten dan Menado-Kristen dari KNIL, orang jang mentjari kekuatan pada tachjul primitief,. serta menjiarkan dongeng2 tak makan sendjata, sebaliknja mentjari djuga tenaga di- kalangan pengandjur2 „Rijkseenheid’\ jang diwaktu jang lampau paling takut pada gerakan2 rakjat jang primitief jang menggunakan djampi2 dan djimat2, orang jang bekerdja de­ngan melakukan kekedjaman2 jang luar biasa, kekedjaman jang sampai sekarang dinamakan „sifat Timur” — hal mana tidak betul sedjak kita ketahui kekedjaman2 Djerman di Consentratiekamp Auschwitz — orang jang ditahun 1946 di Sumatera pernah pada suatu malam datang dirumah dengan membawa 7 buah kepala orang jang telah dipenggal, diikatnja pada rambutnja dengan tali. Meskipun demikian orang ini bernama Westerling dan rupanja mendapat djuga sympathie pada warga-negara Belanda.

Penulis katakan memang sulit untuk dapat memperoleh gambaran sebenarnja dibelakang bersimpang-siurnja aliran2 jang tampak: Pasundan, Darul Islam, Westerling dengan Apra-nja, Communisme, dsb., jang pada hakikatnja hanja akibat sadja.

Menurut Wertheim, revolusi nasional di Indonesia se­karang terutama didukung oleh gerakannja orang kota, jang sedikit-banjak terdiri dari orang2 Indonesia jang berpen- didikan barat. Gerakan kemerdekaan itu kini telah menje- rahkan kekuasaan terutama kepada orang2 kota itu, terdiri dari amtenar2 dan kaum pertengahan Indonesia jang telah mentjapai kemenangan atas tuan-tuannja dengan meng- gerakkan sentimen-nasional rakjat jang sudah bangun.

27

Page 30: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Tuan2 dimasa jang lampau pertama-tama ialah orang2 Be­landa, disamping itu djuga golongan Indo dan golongan feodaal jang umumnja kerdja-sama dengan pemerintah kolonial dan mendapat keuntungan dari padanja.

Sesudah proklamasi Indonesia Merdeka, van Mook ber­usaha mengadu golongan feodaal ini dengan Republik dan berichtiar menegakkan kembali kedudukan tradisionil dari kaum feodaal itu dengan tentara sebagai alat. Hasil Malino ialah berdirinja Pasundan, Madura, NIT, Sulawesi Barat, Sumatera Timur, jang pada satu fihak disokong oleh kaum feodaal, pada lain pihak dengan membangkit chauvinisme- daerah jang takut pada kekuasaan Djawa. Dalam suasana Indonesia-baru sekarang negara2 ini tidak bisa berdiri ataskaki sendiri, tiada dengan bantuan KNIL dan .......methode2Westerling.

Untuk menentang politik metjah-belah ini golongan kota jang memegang kekuasaan mengemukakan faham kesatuan jang mendapat sokongan dimana-mana. Negara2 itu dipan- dang oleh orang sebagai sisa2 djaman jang lampau, djaman kolonial dan djaman feodaal. Sebagai reaksi atas politik metjah-belah Malino timbul tjita2 Indonesia Raya, terma- suk Irian. Jang berkuasa di Indonesia itu kinipun meno- hendaki satu pusat alat kekuasaan: TNI. Usaha neqara* untuk menahan kesatuan2 KNIL guna menjokong golonqan2 feodaal ditentang dengan hebat oleh pemerintah janq berniat mengirimkan kesatuan2 TNI ke daerah2 itu.

Dengan demikian djelas menurut Wertheim, apa iano ada dibelakang lajar gerakan Westerling itu. y

Dibelakangnja berdiri golongan2 feodaal, jang inqin mena gunakan Apra-nja Westerling. Disamping S u sementar^ alat kekuasaan jang lama jang tidak senang denqan keadaan sekarang, tcrutama dari KNIL jang menghendaki aksi militer ketiga. Ketjuah itu djuga sementara golongan jang kuat modalnja jang merasa akan mendapat keuntunqan dengan menentang negara Indonesia jang masih muda ini sekurang-kurangnja untuk menundjukkan kepada kaura pengusaha di Amerika, bahwa negara muda ini tidak marapu memperdjoangkan kepentingan sendiri, maka lebih baik Irian diserahkan kepada Belanda.

Tetapi jang sulit dipahami ialah perhubungannja denqan golongan Islam. Diduga bahwa pengaruh Westerling di-

28

Page 31: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kalangan rakjat tiada besar, ketjuali barangkali dengan djalan intimidasi. Penulis berpendapat bahwa sebaiknja kalau penguasa di Indonesia sekarang mendengarkan djuga suara kaum tani, jang biasanja tinggal diam, tetapi kini sudah bangun. Sebagai buruh dikota jang dengan pemogokan2nja menuntut bagiannja dalam revolusi, djuga tani tidak akan tinggal diam. Penulis melihat ketidak puasan kaum tani itu sebagai dasar kekuatan Darul Islam. Ini tidak bisa ditindas seperti apa jang bisa dilakukan terhadap Westerling, oleh karena itu, menurut Wertheim, satu-satunja djalan ialah lekas mentjari penjelesaian agraria dalam waktu pendek.

Tentang gerakan Westerling ia katakan, kalau golongan Belanda dan Indo-Belanda umumnja dengan djelas mentjela Westerling, soalnja tidak akan begitu sulit.

Tindakan Sultan Hamid II di Djakarta.

Dengan terus terang Sultan Hamid II akui telah bertindak sebagai tertjantum dalam tuduhannja Djaksa Agung ia^J „lebih subsidair lagi" ; „Saja akui 100%”, katanja Hamid.

Tetapi alangkah djeleknja, djika pada waktu keterangan jang menentukan, Sultan Hamid II memberikan pendjelasan jang kurang „djantan” ialah memberi gambaran jang sukar diterima, jang memaksa Djaksa Agung dalam requisitoirnja menjarankan demikian „Mustahil, djika ia (Sultan Hamid) hanja menolak begitu sadja terhadap tawaran Westerling jang begitu sadja disodorkan kepadanja. Tidaklah masuk akal, bahwa tertuduh tidak mempersoalkan maksud Wester- ling dan organisatienja itu setjara mendalam. Tidaklah pertjaja saja, Sdr. Ketua, bahwa tertuduh menolak tawaran Westerling itu hanja karena ia telah puas dan senang sadja, tidak dengan perhitungan2 politik jang mendalam .

Tengah malam tanggal 22/23 Djanuari 1950 terdengarlah komando dari telinga ketelinga, bahwa para peradjurit Korps Speciale Troepen jang ada di Batudjadjar (Priangan) harus bersedia lengkap dan berangkat untuk menghadapi pertem- puran pada waktu diperintahkan. Pagi2 benar serombongan berangkat lebih dulu ke Djakarta untuk membantu peradjurit di Djakarta dalam menghadapi pendjagaan keamanan, aldus katanja peradjurit2 jang ketangkap di Djakarta dan asal dari Korps Speciale Troepen Batudjadjar.

v29

Page 32: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dikatakan djuga, bahwa jang memimpin ialah Westerling sendiri, sehingga pada waktu Bandung diserbu pada tanggal 23 Djanuari 1950, Komandan Westerling tidak kelihatan di Bandung.

Apakah ini djuga toevalligerwijs en samenloop van omstandigheden sadja ? Mustahil, tapi mengapa peristiwa tidak meletus di Djakarta sebagai di Bandung ?

Karena. nasib baik dari Djakarta, karena bangsa Indonesia dilindungi oleh Tuhan Seru Sekalian Alam.

Sebab umpamanja bondgenoten Westerling di Djakarta r n keran* menepati djandji2 jang telah diberikan tentu

di Djakarta terdjadi peristiwa jang lebih ngeri, karena di- P™P^n sendiri oleh komandannja, ialah Raymond Turco Westerling, algodjo Sulawesi Selatan jang tersohor ke- ganasannja itu.

Pun Sultan Hamid II tidak terluput dari perlindungan, karena kurang bukti-buktinja jang mengikat sehingga dia dihukum atas pengakuannja sendiri sadja.

Marilah kita mengikuti suara-suara pada waktu itu.

Overste Lembong (x) mendjadi korban keganasan A.P.R.A.

30

Page 33: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

(Antara 4~2~’50)

Daftar anggota2 TN I jang gugur dalam peristiwa tanggal 23 Djanuari jl. (scrbuan APRA) jaitu : 79 T N I dan 6 orang rakjat.

31. Peradjurit I Sadikin.32. Peradjurit I Sukria.33. Peradjurit II Supardi.34. Peradjurit II Achmad.35. Peradjurit II Numung

1. Letnan Kol. Lembong A.G.

2. Major Ir. Djokosutikno.3. Majoor Sacharin.4. Kapten Dudung.5. Letnan I Dadi Surjatman.6. Letnan I Sono Sain.7. Letnan I R.M . Siegfried

Susono.8. Letnan I Loo Kailola.9. Letnan II Affandi.

10. Letnan II R.A. Effendi.

Sutisna.36. Peradjurit II Hadna.37. Peradjurit II Djumarie.38. Peradjurit II Lili.39. Peradjurit II Sulaeman

Kartaman.40. Peradjurit II Apandi.

11. Letnan II Tatang Guna- 41. Peradjurit II Nana.42. Peradjurit II Tjitojo.43. Peradjurit II Nono.44.45.46. Peradjurit II Suardi.47. Peradjurit II Wonda.48. Peradjurit II Rukman.49. Peradjurit II Sunarso.

wan bin Wiradinata.12. Letnan II Supardi.13. Letnan II Suroso.14. Letnan II Sanjoto

Mangundiwirijo.15. Letnan II R. Sudjono.16. Letnan Muda Surhara.17. Sersan Major Djuana.18. Sersan Major R. Surnapi. 50. Peradjurit II Didi.19. Sersan Major Burhanud- 51. Peradjurit II Ako.

din. 52. Peradjurit II Hapid.20. Sersan Endi. 53. Peradjurit II Endang Ajo.21. Sersan Sutardjo. 54. Peradjurit II A. Gani.22. Sersan Didi Kartapradja. 55. Peradjurit II Madjid.23. Sersan Harum.24. Sersan Rachmat.25. Kopral Karno.26. Peradjurit I Sadiat.27. Peradjurit I Mahinsatja.28. Peradjurit I Achirio.29. Peradjurit I Tatang

Kandi.30. Peradjurit I Tatang

Handi.

56. Peradjurit II Sudjono.57. Peradjurit II Supardi.58. Peradjurit II Darmo.59. Peradjurit II Sarta.60. Peradjurit II Suhada.61. Peradjurit II Moh. Saleh.62. Peradjurit II Sukardi.63. Peradjurit II Rukman

Effendi.

31

Page 34: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Jang 16 orang tidak lagi diketahui namanja, karena tidak mempunjai tanda2 atau surat didalam pakaiannja.

Menurut tjatatan resmi rakjat jang telah gugur berdjumlah 6 orang.

(Antara 27-l-‘50)

Mengenai kedjadian2 di Sawah Besar kemarin, H .Q . Gubernur Militer hari ini mengumumkan sbb :

L Disekitar complex Sawah Besar (sekitar Gg. Maphar) didjadikan sarangnja pencjatjau2 APRA.Patroli diadakan dan mendapat tembakan dari djurusan sarang2 itu.Serangan lalu dilakukan akan tetapi kampung jang besar dan padat tersebut tidak memberikan kemungkinan untuk mengatur serangan setjara diam2 dan baik, sehingga ter- djadi sedikit kekatjauan.D ari pengatjau2 dapat tertangkap 8 orang.

2. Pengatjau2 berasal dari tangsi Regiment Speciale Troepen (R.S.T.) peleburan Baret Hidjau dan Baret Merah di Batud/adjar, jang telah datang kekota Djakarta dan pernah menginap dirumah Kramatlaan 20 sebeJum diserbu.Kesatuan tsb. terdiri dari kurang lebih 100 orang, jang merupakan pelopor dari gerombolan jang illegaal jang besarnja kurang lebih 2000 APRA pengatjau, jang men­dapat tugas mengadakan kekatjauan, kemusnahan serta pembunuhan di Djakarta ini.Akan tetapi tidak semuanja sanggup mentjapai Djakarta, karena disergap oleh Bataljon Sujoto di Tjiandjur, se- hingga Djakarta Raya tidak mendjadi Bandung ke-2.

3. Meskipun demikian, kita harus insjaf, bahwa usaha pengatjauan tentu sadja tidak tinggal pada usaha jang gagal sekali ini dan dalam hal itu ada baiknja apabila kita perhatikan apa jang telah diutjapkan oleh Kemen- terian Luar Negeri Amerika Serikat (berita PCJ jang dikutip oleh Nieuwsgier no. 122 hari Kemis tanggal 26 Djanuari 1950) bahwa Indonesia jang baru itu. ber- hubung dengan ditarik mundurnja APRA dari Bandung, belumlah lagi melalui masa pertjobaannja jang sebenarnja.

4. Dalam pemeriksaan tawanan2 jang ditangkap terbukti djelas, bahwa mereka itu adalah korban ratusan dari

32

Page 35: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sepasukan A .P .R .A . setelah mcmasuki kota Bandung.

A.P.R.A. berkeliaran didjalan Pasar Baru, Bandung.

Page 36: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pemkapin2nja orang Belanda, seperti Sersan M ajor Mayer, jang sajang sekali dapat meloloskan diri. Sewaktu ditanja mengapa mereka melawan pemerintah RIS dan memusuhi TNI sebagai alat, mereka mendjawab:,.Belanda omong alus, dan itu setan masuk”. selama keadaan tidak berubah, selama suasana dan per-

5. Ditindjau dari sudut ini, maka kesukaran2 akan tetap ada, hubungan antara pemimpin dan anak buah tetap dalam keadaan seperti biasa serta selama masih ada kesempatan untuk menghasut.

^ r*” tertan9kaP seorang Belanda Cornelis Bakker, adjudanK.L. 5e S. Compagnie Berenlaan dan orang ini terbukti, hanja oleh karena ingin tahu serta didorong oleh rasa perikemanusiaan menjerbu ketempat diadakannja tembak- menembak, lalu ikut tertangkap akan tetapi hari ini diuqa akan dilepaskan.

(Pedoman 30~l-'50)

Pada hari penggerebekan di Drossaers-weg kemarin dulu ^ menurut keterangan jang didapat oleh wartawan Pedoman’

djuga diketemukan sendjata di kantor telpon, Gambir Utara!Kini kantor tersebut didjaga oleh militer.

Selandjutnja dapat diwartakan bahwa pada hari itu djuqa ada dua tembakan dilepaskan atas dirinja Hopredaktur ounday Courier, Usman Santoso Pusponegoro.

Jang satu pelornja tjuma keserempet mobil, jang lainnja kena. Untung tidak ada orang jang kena pelor.

(Indonesia Raya 30-1-50)

Menurut djuruwarta Indonesia Raya dari Purwakarta baru2 ? ! ^an t.en£ara d* daerah Wanajasa telah menangkapk.l. 100 orang jang dianggap mendjadi pengikut APRA.

Dari mereka kebanjakan djuga anggauta2 dari perkumpulan Fen Kemanusiaan.

Perkumpulan ini pusatnja di Djakarta dan pemimpin2n ia baru- ini telah ditangkap atas tuduhan telah melakukan pemerasan terhadap anggauta2nja.

Anggauta- perkumpulan ini kebanjakan bekas anggauta Inlichtingen Dienst Belanda.

34

Page 37: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

(A n ta ra 31-1 - ’50)

Gubernur Militer Djakarta Raya mengumumkan bahwa pada tanggal 29-l-'50 djam 19.00 oleh CPM dan KMK Tandjong Priok telah dibeslah sedjumlah sendjata jang ter- dapat dalam gudang KPM berupa-: 60 karabijn, 30 pistol (otomatic dan colt), 1 jungle-rifle jang sampai sekarang belum diketahui asalnja dan kepunjaan siapa.

Tgl. 30-1-’50 djam 18.30 patroli menemukan di salah se~ buah solokan dekat Kali Tjideng, antara djalan Biak dan Djalan Pane, dimuka rumah No. 21, dua buah kerandjang penuh bianco surat pendaftaran APRA dalam keadaan basah.

( A n ta ra 5~2~'50)

Keterangan bersama oleh Perdana Menteri Hatta dan Komisaris Agung Hirschfeld mengenai peristiwa ^Veste^ling dikeluarkan tgl. 4-2 siang berbunji sbb :

Dalam p e r t e m u a n 2 antara Perdana Menteri Republik Indonesia Serikat dan Komisaris Agung Belanda telah sering diadakan pertukar-fikiran tentang kekatjauan jang terdjadi di Djawa Barat baru2 ini. Dalam pembitjaraan pada bari ini kedua pihak membenarkan sikap jang telah disetudjui lebih dahulu, ialah bahwa akan diadakan tindakan2 bersama untuk selekas-lekasnja memberhentikan gerakan2 jang dapat me- lambatkan pembangunan jang tjepat dan konstruktif dari Republik Indonesia Serikat jang berdaulat.

Ternjata bahwa antara kedua belah pihak terdapat per- sesuaian faham, kekatjauan ini tidak dapat mengurangkan kerdja-sama jang erat antara Pemerintah Republik Indonesia Serikat dan Pemerintah Belanda.

Komisaris Agung Belanda sekali lagi menjatakan penjesalan Pemerintah Belanda bahwa dalam keributan2 jang baru lalu ini ikut serta beberapa ratus orang militer dibawah komando Belanda jang telah melarikan diri dari kesatuannja.

Bagian terbesar dari mereka ini telah melaporkan diri kembali pada hari itu djuga dan sedjak itu hampir semua dari sisa2 anggauta2 tentara jang melarikan diri pada tanggal 23 Djanuari telah ditangkap oleh alat2 Pemerintah Republik Indonesia Serikat dan tentara Belanda. Mereka telah dilutjuti dan dipendjarakan dan pengusutan perkara mereka sudah dimulai.

35

«

Page 38: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Pimpinan tentara Belanda telah mengambil segala tindakan untuk menghindarkan terulangnja kedjadian2 seperti itu dan, djika ada pertjobaan lagi untuk melarikan diri, tidak akan ada kesangsian bahwa akan diambil tindakan2 sekeras-kerasnja. Komisaris Agung Belanda menerangkan djuga bahwa tiap orang Belanda jang akan menjokong pengatj'au2 ini akan menghadapi tindakan Pemerintah Belanda dan alat-alatnja.

Perdana Menteri menjatakan kepada Komisaris Agung Belanda pengharapannja atas bantuan dari pihak Belanda dalam soal ini. Beliau menjatakan dengan tegas bahwa Republik Indonesia Serikat akan memberantas pengatjauan dari pihak mana djuga.

Dengan pandjang lebar dibitjarakan djuga tentang tin- i direntjanakan untuk menghindarkan kekatjauan2lebih landjut, pun djuga tentang kemungkinan bantuan jang dapat diberikan dari pihak Belanda.

Berkenaan dengan ini kedua pihak berpendapat bahwa se- suai dengan pedoman jang tertjapai dalam Konperensi Medja Bundar. reorganisasi KNIL dan kesatuan2 lainnja sebaoai Veihgheidsbataljons jang ada dibawah komando Belanda serta penjerahan alat2 jang bertalian dengan itu, segera akan aapat dilaksanakan.

Indonesia 24-1-50) menganggap tak berguna agi menggugat-gugat kesalahan2 pemerintah dalam soal Westerling ini.

■ sekarang” .— demikian harian tersebut __„ialah bertindak. Seluruh perhatian, seluruh harapan rakiat dipusatkan kepada Angkatan Perang RIS. Kita sudah pernah mengatakan bahwa soal Westerling akan merupakan suatu test-case bagi RIS. Sekarang tiba waktunja untuk menun- djukkan kepada seluruh dunia bahwa RIS sanggup menguasai Keadaan dalam negeri.

Sepatah kata pula kepada pihak Belanda. Deserteur2 iana turut mengatjau di Bandung dan sekitarnja masih atas tanq- gung djawab komando tentara Belanda. Kita menqharap tindakan jang tjepat dan tepat dari fihak tentara Belanda.

Nasib kerdta-sama dengan Belanda banjak terqantunq kepada pemetjahan soal ini.”

(A ntara 15-2- 50) .Bagian dari pidato Presiden dalam perabukaan bersama

dari Senat dan D.P.R. R.I.S., jang mengenai gerakan

36

Page 39: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Westerling berbunji sebagai berikut:,,Sidang jang terhormat! Berhubung dengan gerakan Wes­

terling, saja sesali sangat bahwa ada suara2 jang menjatakan kebingungan. Kebingungan itulah jang mendjadi sebab Pemerintah kurang mendapat bantuan moreel dan materieel, melainkan tjelaan. Alangkah bedanja pendirian rakjat dan pemuda empat tahun jang lalu, jang dalam segala tjobaan dan penderitaan serentak berdiri dibelakang Pemerintah !

Dari semulanja Pemerintah tak mau membuang banjak perkataan terhadap soal Westerling, tak ingin membentang- kan kepada umum tindakan apa jang akan diambilnja, dan tak ingin pula mendjawab segala pertanjaan tentang itu jang dikemukakan oleh berbagai djurnalis jang keinginannja me- muntjak pada mentjari berita belaka, dengan melupakan kepentingan negara. Oleh karena Pemerintah tak ingin mem- buka rahasia siasatnja, maka Pemerintah ditjap lemah !

Tetapi, Madjelis jang terhormat, Pemerintah mempunjai ketegasan untuk Insja Allah menjapu-bersih segala pengatjau2 itu, dan jakin pula akan dapat mengembalikan keamanan dalam tempo jang tidak begitu lama. Dalam affaire-Madiun dulu Pemerintah telah1 menundjukkan ketegasannja, pertja- jalah bahwa sekarang pun Pemerintah tidak kurang tegasnja.

Dalam menjapu-bersih pengatjau2 ini, Pemerintah tidak akan banjak bitjara, melainkan hanja akan berbuat dan menundjukkan bukti.

Bahaja aksi Westerling ini tidak boleh dipandang remeh. Siapa selama ini jang memasang kupingnja dan membuka matanja, tahu bahwa aksi Westerling ini telah disiapkan oleh kaum reaksioner lama sebelum penjerahan kedaulatan. Itulah sebabnja, maka gerombolan Westerling ini mempunjai alat sendjata jang lengkap, sampai kepada alat pengangkutan dan sendjata besar. Maksudnja akan mengadakan kekatjauan bila RIS sudah berdiri, supaja dengan itu „membuktikan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia tak sanggup merdeka. Dalam siasatnja Westerling mempergunakan pengaruhnja dalam kalangan pasukan2 jang berada dibawah komando tentara Belanda, dan mentjoba membudjuk mereka untuk ikut serta dalam aksinja.. Organisasi Westerling ini banjak tjabang dan rantingnja kedalam masjarakat kita dan mempunjai pemban- tunja diluar negeri. Pemeriksaan atas diri mereka jang telah tertangkap banjak sedikitnja telah membukakan tabir jang

Page 40: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

r

ii

*'I), i 1

If

t

I

Para

pe

nont

on

jang

bc

rada

di

lapo

ngan

Ban

teng.

Page 41: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

menutupi rahasia gerakan tsb. Infiltrasinja kepada gerakan Darul Islam sangat mendalam, sehingga mendjadi teka-teki bagi saja bahwa ada orang jang berani menggabungkan nama Islam sutji kepada gerakan pengchianat negara dan jang dipimpin pula oleh orang jang bukan Islam. Jang mendjadi keheranan pula ialah bahwa ada pula orang2 jang beragama Islam jang ber-sympathie terhadap gerakan durhaka dan pengchianat ini.

Maka kepada ummat Islam jang sebenarnja, kepada ummat Islam jang betul2. ummat Muhammad, saja berseru dari tempat ini : ..Peliharalah kesutjian agama Islam, dan djauhkan diri dari gerakan pengatjau dan dari pendurhakaan kepada agama dan negara, karena Allah !

Oleh karena Pemerintah dari semulanja insjaf akan sirat aksi Westerling itu, maka dalam mengambil tindakan Peme­rintah sangat berhati-hati. Berhubung dengan siasat Wester­ling untuk mengadu-dombakan pasukan2 KNIL dengan TNI. maka Pemerintah berusaha sebaik-baiknja untuk mendjauhkan pemberontakan itu. Sjukurlah dalam hal ini terdapat kerdja- sama jang baik dengan pihak Pemerintah jang ditegaskan dalam keterangan bersama oleh a adan Komisaris Agung Hirschfeld tanggal 4 bulan ini .

Sultan Hamid II dimuka sidang Mahkamah Agung Indonesia.

Pada hari Rebo tanggal 25 Pebruari 1953 dimulailah s i d a n g

Mahkamah Agung untuk memeriksa perkaranja bultan Hamid II, jang sudah lama sekali ditunggu-tunggu oleh

chalajak ramai. , . ,Mulai pagi2 benar kelompokan orang telah berkumpul di-

tepi lapangan Banteng, dimuka gedung Mahkamah gung, dimana persidanqan akan dilangsungkan.

Pendjagaan dilaksanakan oleh C.P.M. dan Polisi dan di- atur setjara kuat sekali untuk dapat mengatasi s 9a a e~ mungkinan guna mendjaga djangan sampai nama bai egara Republik Indonesia ditjemarkan oleh salah satu kedjadian

jang tidak diingini.Karena terbatasnja tempat duduk dalam ruangan persi-

dangait maka para peminat harus mempunjai idzin untuk turut mendengarkan sidang Mahkamah Agung.

frimuka dan dibelakang ruangan persidangan diadakan loudspeakers, dari tempat mana para penonton jang tidak

39

Page 42: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Para

pe

nont

on

jgng

da

pat

rnen

giku

ti

sida

ng

mcl

aiui

tjoro

ng-tjoro

ng

Page 43: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Para

w

arta

wan

di

barls

terd

epan

da

lam

sidan

g2

Mah

kam

ah

Agung.

Page 44: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Gedung Mahkamah Agung di Djakarta dimana sidang-sidana

pemeriksaaa perkara Sultan, Hamid II diadakan.

mungkin mendapat idzin sama dapat mengikuti dialannfa sidang pemeriksaan. Tepat pukul 9 lebih beberapa menit Deurwaarder Mahkamah Agung dalam pakaian jang serba hitam tampil kemuka hadlirin dan mengutarakan, bahwa Mahkamah Agung segera akan masuk dalam ruangan sidanq

berd Pa rin diminta supaja memberi hormat dengan

.masun a j.k^ 1alam sidang Ketua Mahkamah Agung, r. Wirjono Prodjodikoro, dengan wadjah jang mengandunq

senjum terpendam jang memantjari djiwanja jang ramah- tamah, diirmgi oleh Anggota Mahkamah Agung Mr. Satochid Kartanegara, Mr. Hussein Tirtaamidjaja, Djaksa Agunq

ijoeprapto dengan wadjah jang menggambarkan ketentuan tekad jang tak pantang mundur dan Panitera Mahkamah Agung R. Ranuatmadja.

42

Page 45: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 46: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 47: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Setelah Mahkamah Agung menempati tempatnja masing2 maka tertuduh Sultan Hamid II dipanggil masuk kedalam ruangan sidang.

Dengan langkah jang tetap Sultan Hamid II jang berpa- kaian serba kekuning-kuningan dengan gaja jang kelihatan kurang, masuk kedalam ruangan sidang dan mengambil tempat berhadapan dengan Ketua Mahkamah Agung.

Senjum jang terkenal pada wadjah Suitan Hamid dahulu tidak begitu nampak, meskipun kumis a la Errol Flynn masih tetap menghias mukanja.

Didalam persidangan selandjutnja Ketua Mahkamah Agung memperlihatkan sikap jang consequent demokratis dan ramah-tamah, ,,Wars van alle dikdoenerij', sedang Djaksa Agung melalui beberapa ketokan Ketua Mahkamah Agung selalu mengedjar kedjernihan dalam perkara untuk dapat memintakan hukuman jang setimpal, karena beliau jakin sejakin-jakinnja, bahwa seorang tertuduh tentu akan melalui djalan apapun djuga jang dapat menolong dirinja, meskipun tertuduh itu katanja mengaku 100%.

Sidang2 Mahkamah Agung selamat sampai berachir. tidak mengalami keadaan jang aneh2 ataupun jang tidak2.

Lukisannja sebagai berikut.

Setelah para anggota Mahkamah Agung menempati ke- dudukannja sendiri2 sedang terdakwa Sultan Hamid II telah duduk dimuka medja-hidjau, maka Ketua Mahkamah Agung lalu menerangkan, bahwa sidang dimulai dengan menggetar- kan suara palu diatas medja sampai tiga kali.

Kemudian Djaksa Agung atas isjarat Ketua Mahkamah Agung membatjakan tuntutan terhadap terdakwa Sultan Hamid II, jang dibatjakannja dengan tenang dan terang se­bagai berikut:

Primait :

Bahwa ia, didalam bulan Djanuari 1950, djadi didalam keadaan perang. di Djakarta atau ditempat Iain di Djawa, dengan maksud untuk melawan Pemerintah jang telah berdiri di Indonesia, telah menjerbu dengan atau menggabungkan diri pada gerombolan orang, diantara mana terdapat RA Y M O N D PIERRE W ESTERLING, dan lain2 orang

Page 48: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

jang tidak dapat disebutkan namanja jang melawan kekua- saan Pemerintah dengan sendjata dan kemudian mengangkat sendjata terhadap Pemerintah itu dengan djalan mengadakan organisasi setjara militer jang dinamakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) jang dipimpin oleh RAYM ON D PIERRE WESTERLING tersebut. jang setelah R A Y M O N D PIERRE WESTERLING mengadakan ultimatum terhadap Pemerintah Negara Pasundan jditu Negara bagian dari Republik Indonesia Serikat jang berbunji:

,,Ondergetekende, R.P. Westerling, leider van de RAPI en APRA heeft aan Uwe Regering het volgende mee te delen :

1. De RAPI, zomede haar gewapende raacht de APRA kunnen zich volkomen verenigen met de ter Ronde Tafel Conferentie te Den Haag door de Nederlandse Regering enerzijds en de Indonesische delegaties anderzijds aan- gegane overeenkomsten en de als gevolg daarvan op de 27ste December 1949 plaats gehad hebbende sou- vereiniteits-overdracht;

2. De RAPI kan zich uit een oogpunt van orde en rust met verenigen met de ondemocratische wijze, waarop getracht wordt, de Negara’s, in het bijzonder de Neqara Pasundan, zonder dat de bevolking zich daarover vrijelijk heert kunnen uitspreken — te liquideren ;

3. De RAPI kan niet inzien, waarom zelfstandige staten die toch in een en hetzelfde federatlef verband thuis* lioren, onder ondergrondse druk ten bate van een nevenstaat tot hquidatie moeten worden gedwongen ;

4. Door bovenstaande factoren zijn illegale Indonesische strijdorgamsaties ontstaan, die zich ten doel stellen aan deze unitanstische c.q. despotische houding het hoofd te oieden. Dit umtaristisch pogen van de Republik Indonesia groep heeft deze illegale organisaties tot een aaneen- gesJoten bJok met een en dezelfde wil samengedreven en heeft meer bedoelde strijdkrachten tevens bezield met ernstige verlangen voor de enige en ware merdeka zonodig de zwaarste offers te brengen ;

De ^A P I is geporteerd voor een gezonde en krachtige staat Pasundan binnen het kader van de RIS, waarin de

Page 49: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

belangen van de onderscheiden Indonesische Volkeren en van de verschillende bevolkingsgroepen op gelijke wijze behartiging vinden;

6. De RAPI met haar gewapende macht, de APRA en alle daarbij aangesloten, thans nog illegale, strijdorgani" saties verlangen dringend erkenning door de Regering van Pasundan, opdat hierdoor de mogelijkheid wordt geopend tot een officieel contact tussen Negara Pasundan en de RAPI voor het gezamenlijk nemen van maatregelen ter verzekering van orde en rust, welke naar het oordeel van de RAPI bij de TN I niet in vertrouwde en bekwame handen moet worden geacht gezien het feit dat de TNI nog als jong en onervaren moet worden beschouwd ;

7. Door de huidige onbevredigende gang van zaken zal het voor de leiding van de RAPI niet mogelijk zijn haar strijdorganisaties voor onbepaalde tijd in bedwang te houden, weshalve het nodig zal zijn dat de Regeering inzake de onder ten 6de gevraagde erkenning spoedigst tot een duidelijke beslissing komt, waartoe de RAPI zich als uiterste termijn 7 dagen na dagtekening dezes stelt ;

8. Uitdrukkelijk vooropstellende dat de RAPI orde en geen chaos wenst zou een Ianger dralen van de Regering van Pasundan tot het bepalen van haar houding t.a.v. de RAPI tot gevechten op grote schaal kunnen leiden, waaronder gelijk in de afgelopen jaren helaas doch onvermijdelijk Indonesie in zijn geheel en de bevolking het meest te lijden zal hebben;

9. Mocht omtrent de gevraagde erkenning op de sub ten zesde bedoelde datum geen beslissing door de Regering van Pasundan lijn genomen, zo wijst de RAPI iedere verantwoordelijkheid betreffende de daaruit voorvloeien- de gevolgen van zich a f ;

10. RAPI verzoekt de Regering van Pasundan haar beslissing te doen toekomen op Pri Kemanusiaan Tegallega .

Menjerang kesatuan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat jang ditempatkan dikota Bandung atau disekitarnja serta mentjoba menduduki dan/atau tetap menduduki kota itu,

47

Page 50: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kemudian menjerang kesatuan Polisi Negara, jalah ia, ter­dakwa, sebagai pemimpinnja, karena ia memegang opper- commando dari pada gerombolan tersebut diatas.

Subsidiair:

Bahwa ia pada hari Selasa tanggal 24 Djanuari 1950, djadi didalam keadaan perang, di Hotel des Indes di Djakarta, dengan maksud untuk menjiapkan atau mempermudahkan pemberontakan seperti tersebut dalam pendakwaan primair, telah mentjoba membudjuk atau mempengaruhi Raymond Pierre Westerling dan/atau Frans Najoan, supaja mendjalan- kan pemberontakan tadi, jaitu menjuruh Raymond Pierre Westerling dan/atau Frans Najoan tersebut melakukan pe- njerbuan terhadap sidang Dewan Menteri Republik Indone­sia Serikat jang akan diadakan pada tanggal tersebut diatas hari sore di gedung bekas Raad van Indie di Pedjambon, Djakarta, dimana semua Menteri dan Pedjabat2 agung Republik Indonesia Serikat akan hadlir, serta menawan aeinua Menteri, dengan mengadakan pidato pendek pada hadlirin. dengan mengatakan, bahwa gerombolan APRA telah mengehhngi gedung tempat berapat, dan bahwa sesuatu periawanan akan ditindas dengan kekerasan, dan selandjut- nja mereka harus tetap tinggal diam sadja; selandjutnja menembak mati Menteri Pertahanan Sultan Hamenqku Buwono IX, Sekertaris Djenderal Kementerian Pertahanan Meester Ali Budiardjo, Kepala Sta£ Tentara Nasional Indonesia Kolonel Simatupang, serta mengerahkan tenaga dan sendjata jang dibutuhkan untuk semua itu ;

Subsidiair lagi:

Bahwa, ia pada waktu dan di tempat dan dengan maksud seperti tersebut dalam pendakwaan subsidiair, telah berusaha untuk mendapatkan keterangan atau ichtiar bagi Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan untuk melakukan pem­berontakan tersebut diatas, jalah ia, tersangka, telah mem- beritahukan kepada Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan, bahwa pada tanggal tersebut kira2 djam 17.00 sore akan diadakan sidang Dewan Menteri dibekas gedung Raad van Indie di Pedjambon, Djakarta, dimana semua Menteri

48

Page 51: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

akan hadlir beserta Pedjabat2 agung R.I.S., dan memberikan kepada Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan itu sebuah gambar dari pada tempat sidang tersebut dengan di- djelaskan tempat2 duduk para Menteri, supaja Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan dapat melakukan penjerbuan terhadap sidang itu,. dan mendjalankan perbuat- an2 seperti diterangkan didalam pendakwaan subsidiair :

Lebih subsidiair la g i:Bahwa ia pada waktu dan tempat tersebut diatas dalam

pendakwaan subsidiair, dengan mempergunakan ichtiar dan keterangan seperti diterangkan diatas, telah mentjoba mem- budjuk atau mempengaruhi Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan untuk melakukan pembunuhan dengan diren- tjanakan terlebih dahulu atau pembunuhan biasa, jalah dengan menembak mati ketika itu djuga Menteri'Pertahanan Hamengku Buwono IX , Kolonel Simatupang dan Meester Ali Budiardjo, jang akan menghadliri sidang Dewan Menteri seperti tersebut diatas, dan melakukan perampasan kemer- dekaan dengan melawan hak, jaitu menangkap dan menahan Menteri2 jang hadlir pada sidang Dewan Menteri itu, akan tetapi kedjahatan atau pertjobaan kedjahatan itu tidak sampai

djadi didjalankan.Perbuatan2 mana diatur dalam dan dapat dihukum menurut

pasal2 108 (1) No. 2 jo., 108 (2), 110 (2) No. 1, 110 (2)&o. 2. 163 bis (1) semua jo. Staatsblad 1945 No. 135.

Sesudahnja Djaksa Agung selesai membatjakan tuntutan terhadap terdakwa Sultan Hamid II, maka Ketua Mahkamah Agung mulai dengan pemeriksaannja sebagai tertera dibawah ini dan diadakannja dalam empat sidang ialah pada hari Rebo tanggal 25 Pebruari 1953, hari Saptu tanggal 28 Pebruari 1953, hari Rebo tanggal 4 Maret 1953 dan hari Rebo tanggal 11 Maret 1953.

Ketua Mahkamah Agung. Pembela.

Apakah sdr. pembela setelah Tidak. mendengar tuntutan terha­dap terdakwa tadi, akan me- madjukan tangkisan atau dengan bahasa asing ,,excep~ tie” ?

49

4

Page 52: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Terdakwa.

1. Apakah sdr. terdakwa mengerti tentang apa jang dibatjakan tadi oleh Djaksa Agung ?

2. Mengaku atau mungkir- kah?

3. Tuduhan apakah itu ?

4. Djadi jang sdr. akui ia­lah tuduhan lebih subsi­diair lagi ?

5. Kalau begitu sdr. meng­akui tuduhan subsidiair dan subsidiair lagi ?

6. Apakah sdr. masih ingat akan pemeriksaan jang didjalankan oleh sdr. Sosrodanukusumo sam­pai beberapa kali ?

Mengerti.

Tuduhan primair, subsidiair dan subsidiair lagi saja tidak bisa menerima, akan tetapi saja mengakui tuduhan jang terachir 100 persen.

Bahwa saja telah memerin- tahkan menjerbu Dewan Menteri pada tgl. 24 Dja- nuari 1950 dan menjuruh untuk membunuh Sultan Ha- mengku Buwono, Kolonel Simatupang dan Mr. A li Budiardjo serta menawan Menteri2 lainnja.Atas perintah ini sdr. Ketua saja merasa menjesal sekali.

Betul.

Tidak, karena menurut pen- dapat saja tuduhan itu ber- hubungan erat sekali dan voortvloeien dari tuduhan primair, sedang saja sama sekali tidak merasa tjampur tangan dan bermaksud me- njampuri penjerbuan Ban­dung.

Masih.

50

Page 53: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

7. Apakah menurut penda- pat sdr. dalam pemerik- saan oleh sdr. Sosro tidak terdapat penga- kuan sdr. ?

8. Djadi sdr. akan meng- hilangkan tuduhan pem- berontakan sebagaimana disebutkan dalam tudu­han primair ?

9. Sdr. kenal/ sama Wes­terling ?

10. Mulai kapan sdr. kenal?

11. Dimana ?

12. Apakah itu perkenalan permulaan ?

13. Apakah sdr. sebelum perkenalan itu pernah mendengar tentang Westerling ?

14. Apakah sdr. pada wak- tu itu sudah mengetahui bahwa Westerling telah berbuat kedjahatan, di- antaranja dia telah men- djalankan pembunuhan di Sulawesi Selatan ?

15. Apakah sdr. tahu djum- lah korban Westerling di Sulawesi Selatan itu ?

16. Siapa jang memperke- nalkan sdr. dengan dia ?

17. Djadi tidak ada jang memperkenalkan ?

18. Setelah perkenalan itu apakah sdr. bertemu lagi dengan Westerling?

Jang mengenai primair tidak.

Memang saja tidak mempu- njai maksud itu.

Kenal.

Sedjak Djanuari 1948.

D i Au Chat Noir Djakarta.

Betul.

Sudah, semasa dia berdinas di tentara Inggeris.

Saja ingat hal itu dari surat2 kabar jang terbit pada waktu itu.

Menurut pendengaran dari surat2 kabar ada 40.000 djiwa.

Tidak ada.

Tidak ada.

Ja, sewaktu diadakan sidang2 B.F.O. di Bandung.

51

Page 54: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

19. Apa jang sering dibitja- rakan ?

20. Kemudian, kapan sdr. bertemu kembali ?

21. Tanggal berapa kira2 ?

22. Dimana ?

23. Apa jang dipersoalkan didalam pertemuan itu ?

24. Artinja APRA itu apa ?

25. Kekuatannja ?

Tidak ada hal jang penting2.

Setelah saja kembali dari Djokja, sehabis konperensi Antar <— Indonesia.

Pada kira2 tanggal 22 De- sember 1949.

Di Hotel Des Indes, D ja­karta.

Saja menggambarkan suasa- na politik di Djokja, dimana Westerling mengemukakan ketidak senangannja. Diantara utjapan2 Wester­ling pada saat itu ialah, per- njataan bahwa ia tidak se-

'tudju dengan pengangkatan Pak Karno mendjadi Presi- den. Dan pada waktu itu djuga Westerling memberi- tahukan bahwa ia telah mem- bentuk pasukan ,,APRA".

Angkatan Perang Ratu Adil.

15000 orang. Westerling me- nawarkan kepada saja untuk mengambil oppercommando pasukan APRA, akan tetapi saja tolak tawaran itu, karena tidak pertjaja bahwa anggo- ta pasukan Westerling ada sebegitu banjaknja. Pun saja tidak setudju dengan fiki- rannja.Westerling kemudian mena- njakan, bagaimana kalau ia mengadakan penjerbuan ter- hadap kota Bandung, jang saja djawab supaja dia dja- ngan menanjakan jang tidak2.

52

Page 55: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

26. Djadi pada saat itu te- Ja. lah ada niatan untuk menjerbu kota Bandung?

27. Saudara tidak berkata djangan atau tidak ?

28. Apa pada waktu itu ti­dak ada lain orang jang mengetahuinja ?

29. Apakah sdr. ber-sama2 dengan Bung Hatta ke Negeri Belanda ?

30. Apakah Bung Hatta pergi ke Pontianak ?

31. Bagaimana reaksi Bung Hatta ?

Waktu saja berada didalam kapal terbang menudju ne­geri Belanda saja telah mem- beritahukan kepada Bung Hatta, bahwa Westerling adalah seorang jang berba- haja sekali. Oleh karenanja saja memadjukan apakah ia tidak bisa dikeluarkan dari Indonesia ?

Betul. Untuk kedua kalinja, jaitu didalam perdjalanan ke Pontianak, Bung Hatta me- nerangkan bahwa soal itu sudah dibitjarakan dengan Komisaris Agung Belanda jang menjatakan bahwa pihak Belanda tidak dapat berbuat apa2 terhadap Westerling sebelum ada bukti2 jang njata bahwa Westerling mendjalankan perbuatan2 jg, berbahaja.

Betul.

Bung Hatta tidak pertjaja. Dan pula keterangan tentang kekuatan APRA itu sangat dilebih-lebihkan oleh Wes­terling. Atas dasar belandja tiga rupiah sadja sehari Wes­terling harus mengeluarkan uang sedjumlah: 15000 X

53

Page 56: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

32. Saudara mengetahui ten- tang ultimatum Wes­terling ?

33. Apakah setelah itu, sdr. bertemu Iagi dengan Westerling.

34. Dimana ?

35. Alamatnja ?

36. Kapan ?

37. Waktu sdr. diperiksa oleh sdr. Sosrodanuku- sumo, sdr. memberitahu- kan ' pada tanda2 jang mengenai waktunja ?

Rp. 3.— = Rp. 45000..—■, jang berarti sebulan : 30 X Rp. 45000.— = Rp. 1.350.000,— djumlah mana tidak mungkin dapat dipikul oleh Westerling.

Saja tahu dari surat2 kabar.

Bertemu.

Saja sendiri memanggil dia.

Di Hotel Preanger Bandung.

Pada tgl. 10 Djanuari 1950. Waktu itu saja menanjakan kepada Westerling apakah tawarannja supaja saja me- megang oppercommando A P ­RA masih berlaku. Dan ka- lau berlaku saja sanggupkan untuk mendjadi Panglimanja asalkan sadja Westerling memenuhi sjafat2 jang saja adjukan, jaitu :1. Pasukan APRA harus

terdiri dari bangsa Indo­nesia sadja.

2. Westerling harus mem- beritahukan persendjata- an, kekuatan2 dan dislo- catie APRA.

3. Saja harus mengetahui sumber keuangan untuk membeajai APRA.

Mungkin.

54

Page 57: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

38. Djuga didalam pemerik- saan jl. disebut bahwa anak buah Westerling jang tidak kenal pada sdr., bersedia menerima sdr. sebagai pemimpin- nja ?

39. Apa artinja oppercom- mando ?Apa tugasnja ? Maksud saja, kalau ada sese- orang jang menjang- gupi memegang pimpin- an, maka orang itu telah tahu apa jang akan ia perbuat ?

40. Apa jang sdr. akan per­buat bila sjarat2 itu di- penuhi oleh Westerling?

41. Apa wudjudnja dari suara2 tentang tendens untuk menghapuskan negara2 bagian ?

Ja.

Pemimpin.

Ada.

Fikiran saja untuk menerima tawaran. sebagai Panglima APRA pada waktu itu, ialah disebabkan oleh karena dida­lam Negara kita jang berben- tuk Negara Federal, menurut pendapat dan keterangan2 jang saja dengar, ada ten­dens untuk menghapuskan negara2 bagian setjara oncon- stitutioneel.Oleh karena saja sebagai orang Federal duduk sebagai salah satu anggota Peme­rintah Federal jang ber- undang2 Federal, maka saja mentjari djalan untuk men- tjegah tendens jang menen­tang Undang2 Dasar kita sendiri itu.

Umpamanja, terdapat intimi- dasi jang terdjadi di-daerah2 terhadap pegawai2 Federal. Djuga masih adanja „dub-

55

Page 58: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

42. OJeh siapa intimidasi itu, dan bagaimana ?

43. Sdr. mengatakan tadi tentang dubbelbestuur. Dan dikatakan djuga tentang kekuatan sen­djata.Maksud sdr. apakah ha- nja dengan kekerasan sendjata dimana sdr. memegang oppercom- mandonja sdr. bisa me- njelesaikannja ?

Apakah itu bukan men- djadi tugas Tentara kita, oleh karena tentara kita djuga Tentara RIS, bukan ?

Apakah jang dimaksud- kan sdr. dengan kekuat­an sendjata itu ex KNIL ?

Setelah sjarat2 jang di- madjukan itu tidak di- penuhi, apakah Wester-

Jing tidak kembali lagi kepada sdr. ?

Apakah sdr. masih ingat datangnja Westerling itu ?

44.

45.

46.

47.

belbestuur” jang dengan sendirinja menjukarkan pe- kerdjaan. Dan aliran itu di­mana dibelakangnja terdapat kekuatan sendjata, hanja bisa ditjegah bila dilain pihak terdapat pula alat kekuatan- sendjata.

Tidak oleh pegawai2 Federal, oleh karena mereka harus mempertahankan Undang2 Dasarnja sendiri..

Dengan bertindak, saudara ketua, bila terdjadi ada pa- sukan lain jang hendak ber- maksud menghapuskan Ne­gara bagian.

Saja belum menerima pa- sukan itu dari Westerling, sdr. ketua.

Waktu dia datang kembali, ia telah menjerbu kota Ban­dung.

Pada tanggal 24 Djanuari 1950.

56

Page 59: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

48. Dimana ?

49. Dari.mana sdr. menge- tahui adanja penjerbuan ke kota Bandung itu ?

50. Dengan siapa Wester- ling datangnja ?

51. Maksudnja datang apa ?

52. Bagaimana ?

53. Berapa lamanja sdr. marah2 ?

54. Saudara marah betul2 ?

55. Kenapa sdr. kok marah ?

56. Sampai sdr. marah2 se­lama setengah djam itu, apakah tidak mempunjai maksud lain ? Kenapa lama betul, sdr. marah- marahnja, sih ?

57. Ooo . . . sdr. merasa dipermainkan oleh Wes-

Di tempat saja. D i Hotel Des Indes.

Dari sidang Kabinet.

Dengan Najoan.

Memberitahukan tentang pe­njerbuan jang telah dilaku- kannja ke kota Bandung, di­mana kemudian saja maki2 dia.

Oleh karena sdr. ketua telah membatjanja didalam Proces- Verbaal, maka saja berpen- dapat tidak pantas untuk mengulangi kata2 kemara- han saja itu di sidang Mah­kamah ini.

Kurang lebih setengah djam.

Betul.

Saja marah oleh karena se- belum ada keberesan soal ta- waran pengoperan oppercom- mando APRA, Westerling telah bertindak sendiri. Dan saja sendiri tidak menjetudjui adanja penjerbuan ke kota Bandung itu.

Saja tidak setudju dengan tindakan Westerling. sdr.

ketua.

Bukan sadja dipermainkan

57

Page 60: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

terling ? Sedangkan sdr. diminta untuk mendjadi oppercommando, bukan?

5$. Kemudian bagaimana ?

59. Apakah sdr. pada saat itu masih berada didalam keadaan marah ?

60. Bagaimana bunjinja pe- rintah itu ?

61. Apa jang sdr. artikan dengan Juka enteng ? ?

62. Ooo . . . . djadi untuk memberikan sifat sandi- wara ?

63. Apa rentjana sdr. apa- bila seandainja rentjana penjerbuan dan pembu- nuhan itu berhasil ? Bu- kankah Bung Karg^jdan Bung Hatta masiif ada ?

V

Saja memberi perintah untuk menjerbu sidang Dewan Menteri.

Sdr. ketua, saja menjesal se- kali atas perintah saja itu, dan saja mengakui se-penuh2- nja perbuatan saja tadi.

Saja raemerintahkan Wester- Jing supaja Frans Najoan pada kira2 djam tudjuh me­njerbu Devten Menteri jang akan mulai bersidang pada djam lima sore. Didalam pe­njerbuan itu. semua Menteri harus ditangkap sedangkan Menteri Pertahanan Sultan Hamengku Buwono, Seker- taris Djenderal Ali Budiardjo dan Kolonel Simatupang ha­rus ditembak mati seketika itu djuga.

Saja sendiri harus mendapat luka enteng.

Supaja ditembak dibagian kaki saja.

Betul.

Kemudian saja akah minta ' persetudjuan Presiden dan wakil Presiden, supaja saja dibolehkan membentuk kabi­net baru, dimana saja sendiri akan mendjadi Menteri Per­tahanan.

Page 61: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

64. Apakah untuk djabatan Menteri2 lainnja sdr. akan merangkapnja sen- diri ?

65. Apakah sdr. bertindak begitu, hanja oleh ka­rena Westerling ?

66. Siapa kira2 nama Per- wira jang sering ber- kumpul itu ?

67. Kira2 siapa ? Tjoba se- butkan beberapa nama.

68. Berapa kali mereka ber- kumpul dirumah sdr. ? Dan untuk apa ?

Pada saat itu saja tidak me- mikirkan sampai disitu, sdr. ketua.

Bukan. Ada lain2 soal jang menjangkut lagi, seperti: ketidak senangan hati saja. semasa saja berada di Negeri Belanda mendengar tjara2 untuk menempatkan TN I di Pontianak dan penjelesaian anggota2 bekas KNIL. Kepada Menteri Pertahanan pada waktu itu, telah saja minta supaja penjelesaian2 tadi menunggu dahulu sam- pai saja datang, akan tetapi tidak dipenuhi permintaan saja. tadi. Soal2 Iain ialah jg. berkenaan dengan keluhan Perwira2 bekas KNIL se- djumlah kurang lebih 30 orang jang sering berkumpul dirumah saja.

Telah ditjatat didalam daftar Pemeriksaan permulaan, sdr.

ketua.

Kolonel Sugondo, dlL

Beberapa kali sdr. ketua, untuk mendengarkan pendje- lasan2 tentang hasil2 perun- dingan B.F.O. dll.Dari kata2 Perwira2 tadi ke­pada saja ternjata. bahwa Perwira2 itu, di Kementerian Per^' Hanan umpamanja hanja dibe. medja sadja, dengan tidak diberi komando.

59

Page 62: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

69. Saudara dengar dari Dari orang-orangnja sendiri. siapa kata2 itu ?

70. Apa sdr. tidak memikir- kan akibat perintah sdr. itu ?

71. Kenapa tidak diberita- hukan penjesalan sdr. itu kepada Westerling ?

72. Kenapa sdr. tidak mem- beritahukan hal jang akan meringankan sdr. ini kepada Djaksa A- gung atau lain2nja ?

73. Oleh karena tidak ada bukti ?

Saja akui kesalahan saja. Dan ketika saja hendak me- ngundjungi sidang kabinet pada sore harinja, hati saja sudah berubah. Tekad sudah kuat untuk membatalkan rentjana pembunuhan tsb.

Karena perasaan psycholo- gisch ..................................

Saja akui. bahwa moreel ke­tika itu saja bersalah, karena sebagai anggota kabinet saja tidak memberitahukan adanja maksud penjerbuan.Oleh karena saja memerin- tahkan kepada Najoan untuk mengadakan penjerbuan djam tudjuh sore, akan tetapi si­dang Dewan Menteri djam 6.35, bubar, sehingga rentjana tidak djadi dilaksanakan, maka saja kira karena tidak ada bukti saja tidak dapat di- hulcum, sdr. ketua.Baru didalam pendjara di Jogjakarta saja mengetahui akan adanja fatsal 163 dalam UndangS Hukum Pidana, jg. menjatakan bahwa orang jg. merantjangkan perbuatan jg. dapat dihukum bersalah wa- laupun tindakan itu tidak djadi dilakukan.

Betul, sdr. ketua, oleh karena tidak terdjadi.

60

Page 63: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

74. Meskipun sdr. berpen- dapat toch tidak dapat dihukum, apa sdr. tidak tahu kepentingannja ?

75. Dimana dia sekarang ?

76. Kapan sdr. bertemu lagi dengan Westerling ?

77. Sdr. bilang apa atas la- poran itu ?

78. Apa ?

79. Djadi sdr. bilang al- chamd.ulillah ? ?

80. Kenapa perkataan itu tidak ditulis djdalam Proces-Verbaal ?

81. Apa sdr. tidak bilang- kan perkataan itu ke- pada jang membuat Proces-Verbaal ?

82. Bagaimana rentjana sdr. selandjutnja mengenai Najoan ?

83. Kenapa hanja Najoan sadja ?

84. Apakah ada niatan lagi untuk memberi perintah kepada Westerling ?

85. Apa sdr. pernah kirim surat kepada Ratu Ju­liana ?

Hal keinginan untuk mem- batalkan rentjana ini, saja sebenarnja telah memberita- hukan kepada sahabat karib saja Van der Heide.

Di Negeri Belanda.

Beberapa hari kemudian. sdr. ketua. Dia melaporkan bahwa gagalnja rentjana penjerbuan terhadap Dewan Menteri itu disebabkan karena 500 sen­djata karabijn jang seharus- nja datang di Djakarta ter- njata kemudian tidak datang.

Alchamdulillah.

Alcham duJillah, sdr. ketua.

Betul sdr. ketua.

Saja kira tidak akan ada gunanja.

Tidak, sdr. ketua.

Saja berusaha untuk menjingr- kirkan dia.

Tidak, sdr. ketua.

Betul.

61

Page 64: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

86. Kenapa kirim surat ke- Oleh karena saja berpenda-pada dia ? pat bahwa tidak ada orang

lagi jang bisa memberi per- tolongan untuk mempertahan- kan Undang2 R.I.S.

87. Sdr. kenal baik dengan Saja adjudantnja.Ratu Juliana ?

88. Artinja ? Untuk buitengewone dien-sten.

89. Kenapa sdr. memintapertolongan dia, dan .................................................tidak pada Presiden ?

90. Sdr. tidak menerima Tidak.djawabannja ?

(Ketua kemudian mempersilahkan Hakim A n g g o ta 2 M ah­kamah Agung memadjukan pertanjaan2).

Hakim Mr. S. Kartanegara. Terdakwa.

1. Tahtikah sdr. bahwa Tahu.keadaan itu ialah ke­adaan didalam S.O.B. ?

2. Djadi untuk mengada- Ada.kan penjerbuan ke De­wan Menteri itu, sdr.ada mengadakan permu- fakatan dengan anak- buah ?

3. Sdr.' ada membentang- Ada. kan tjaranja penjerbuanitu ?

4. Sdr. ada menggambar- Ada. kan situasi dari kabinet, bukan ? Jang saja mak- sudkan: Gambar dari tempat2 duduk para Menteri ?

62

Page 65: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

5. Untuk mengadakan pe- njerbuan itu, sdr. me- merlukan pasukan, bu­kan ?

6. Apakah sdr. menginsafi bahwa para Menteri itu berkedudukan sebagai pemegang djabatan Ne­gara ?

7. Kenapa sdr. sebagai Menteri Negara tidak memadjukan persoalan saudara kepada Dewan Menteri ?

8. Alasan apakah jang ada pada sdr. untuk membu- nuh djustru ketiga orang itu, sedangkan Menteri2 lainnja hanja ditahan sadja ?

9. Apakah maksud sdr. dengan perintah kepada Najoan supaja dia me- nembak sdr. enteng di-kaki ?

10. Selain sdr. berhubungan dengan Ratu Belanda, sdr. berhubungan deng­an siapa lagi ?

11. Didalam pemeriksaan, sdr. ada djuga berhu­bungan dengan orang jg. bernama Campbell ?

12. Sdr. merasa bahwa fiki- ran sdr. gelap diwaktu marah2 itu. Kapan ? Apakah sebelumnja atau sesudahnja Westerling datang ?

Betul.

Tidak. Itu hanja reaksi.

Belum ada waktunja.

Berhubung dengan keinginan saja untuk mendjadi Menteri Pertahanan, jaitu supaja saja dapat memimpin ketentaraan.

Sebagai sandiwara, supaja djangan timbul sangkaan bahwa saja jang memerintah-

kannja.

Sebelumnja Westerling da­tang.

63

Page 66: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

13. Kemudian?14. Sdr. tahu pada waktu

itu tentang tingkah laku Westerling, bukan ?

15. Kenapa sdr. djustru memberikan perintah itu kepada dia ?

16. Setelah Westerling be- rangkat, bagaimana fi- kiran sdr. ?

17. Apa jang sdr. perbuat ? Dan bagaimana ?

Setelah itu saja memikir. Tahu.

18. Siapa Van der Heide itu ?

Saja berkehendak untuk men- tjegahnja.

Karena tidak tahu alamat rumah Westerling dan Na­joan, maka saja hanja mem- bitjarakannja dengan Van' der Heide.

Adjudant saja.

(Ketua mempersilahkan Djaksa Agung untuk memadjukanpertanjaan2).

Djaksa Agung.

1. Tadi oleh sdr, diterang- kan bahwa sdr. meng- undang Westerling un­tuk menjatakan bahwa sdr. bersedia mene­rima pimpinan APRA, kalau sjarat2nja dipenu- hi. Ingin sekali saja me- nanjakan apakah sdr. tidak menanjakan ten­tang organisasi Wester­ling ?

2. Apakah sdr. tidak tahu tentang adanja organi­sasi itu ?

3. Apakah menurut penda- pat sdr. APRA itu een illegale strijdorganisatie?

Terdakwa.

Tidak.

Hanja saja tahu karena mem- batja surat2 kabar.

Itu belum dapat diakui, oleh karena menurut pendapat saja TRIS waktu itu belum berdiri.

64

Page 67: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Pembela Mr. Surjadi.

Saja protest, sdr. ketua. Dari pertanjaan sdr. Djaksa A- gung menggambarkan seolah- olah sdr. terdakwa ini sudah memegang pimpinan pasukan itu, sedang pada kenjataan- nja belum !

Djaksa Agung.

1. Saja boleh melandjut- kan, sdr. ketua ?

2. Apakah menurut penda- pat sdr. Hamid, A PRA itu een illegale strijd- organisatie atau bukan?

3. Djadi niatan ada untuk memasukinja ?

4. Apakah waktu sdr. ber- kumpul dengan Wester­ling, sdr. tidak membi- tjarakan tentang APRA?

5. Sdr. waktu itu sudah ontevreden karena ke­adaan, bukan ?

6. W aktu sdr. bersama- sama Bung Hatta, sdr. telah mengatakan bahwa Westerling itu berba- haja, bukan ?

7. Akan tetapi sdr. mem- pergunakan Westerling?

Ketua Mahkamah Agung.

Saja kira tidak, oleh karena sdr. . Djaksa Agung hanja menanjakan kepada terdak­wa, apakah APRA itu suatu organisasi jang illegaal atau tidaknja.

Silahkan.

Terdakwa.

Saja belum menerima orga­nisasi itu, oleh karena belum memenuhi sjarat jang saja mad/ukan.

Ada.

Tidak.

Betul.

Betul. Oleh karena itulah saja tidak mau memasukkan Westerling didalam pasukan jang saja akan pimpin.

Didalam pasukan jang saja sjaratkan hanja anggota jang berbangsa Indonesia.

Belum.8. Sdr. telah ada niatan untuk bertindak, apakah niatan sdr. itu telah bisa

65

Page 68: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sdr. gambarkan ? Atau sudah dapatkah sdr. me- Iihat tindakan sdr. itu ?

(Ketua mempersilahkan kembali Hakim Anggota^ Mahkamah Agung memadjukan pertanjaan2).

Hakim Mr. H. Tirtaamidjaja.

1. Apakah waktu sdr. ma- rah2 itu, fikiran sdr. be- lum gelap ?

2. Waktu sdr. bertemu de­ngan Westerling, apakah ada orang2 Iain ?

3. Waktu sdr. ditahan, apa­kah sdr. tahu bahwa ru- mat sdr. digeledah ?

Terdakwa.

Saja tidak mengetahui batas pikiran saja jang bisa disebut gelap atau tidaknja.

(Sidang tertawa).

Tidak ada.

Saja tahu saja lihat.

dari surat2 jang

(Ketua memberi kesempatan kepada pembela untuk memadjukan pertanjaan2).

Pembela Mr. Surjadi.Buat saja belum djelas, apa­kah sebabnja terdakwa, se- telah kembali dari Pontianak mau menerima oppercom- mando ?

Adakah hal2 lain lagi, seperti constellatie tata-negara dll ?

Terdakwa.Setelah saja mengetahui bah­wa Kalimantan sendiri turut tersangkut dalamnja.

Ketua Mahkamah A gung.Saja tidak setudju atas per­tanjaan ini, oleh karena itu merupakan suggestie2.

Setelah tidak ada pertanjaan2 lagi jang diadjukan kepada terdakwa, maka sidang Mahkamah Agung jang berdjalan didalam suasana tenang dan sewaktu-waktu diseling oleh senjum dan tertawa, kemudian ditutup pada tepat djam 12.05 siang untuk dilandjutkan pada tanggal 28 Pebruari 1953.

66

Page 69: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sidang hari Saptu tanggal 28-2-1953.

Ketua Mahkamah Agung.1. Apakah sdr. terdakwa

akan tetap dalam kete- rangannja sebagaimana telah diberikan pada si­dang pertama ?

2. Tidak ada lagi ?

3. Apa sdr. pembela ada jang diadjukan ?

4. Baiklah hal itu diadju- kan didalam pembelaan nanti.

5. Sdr. Djaksa Agung, apakah saksi2 jang telah diperintahkan datang sudah menghadap ?

6. Apakah sdr. tahu ba- rang2 itu? (menundjuk- kan barang2 bukti).

7. Berhubung dengan buk­ti2 ini, sdr. Hakim akan

Terdakwa.Ja, sdr. ketua. Akan tetapi setelah saja membatja surat2 kabar, jang menjatakan se- olah2 saja akan memperta- hankan federalisme dengan mati-matian, maka perlu ki~ ranja saja terangkan disini bahwa kesan serupa itu tidak betul. Saja akan tunduk ke­pada perubahan dasar negara kita mendjadi negara kesa­tuan, asal sadja perubahan itu dikehendaki oleh rakjat dengan djalan referendum atau melalui Parlemen.Tidak.

Pembela.Waktu terdakwa marah2, maka kemarahan itu dapat menggambarkan kalbu ter­dakwa.

Djaksa Agung.Sdr. ketua, saksi2 jang di­perintahkan datang sudah menghadap. Selain dari pada itu, kami menjerahkan tanda2 bukti jang berhubungan de­ngan pemeriksaan ini.

Terdakwa.Ja, sdr. ketua, itu adalah punja saja.

67

Page 70: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mengadjukan beberapa pertanjaan.

Hakim Mr. S. Kartanegara.

1. Dengan. maksud apa sdr. terdakwa menjimpan sendjata2 api itu ?

2 .3.

4.

2. Apakah sendjata ketjil itu jang sdr. pakai ?

(Ketua memerintahkan saksi pekerdjaan Insp. Polisi

Ketua Mahkamah Agung.

1. Apakah sdr. kenal de­ngan terdakwa ?Pernah berhubungan ? Sdr. ada perhubungan keluarga ?

Sdr. akan didengar se- bagai saksi didalam per- kara ini, oleh karenanja maka menurut kebiasa- an, sdr. harus disum- pah dahulu menurut agama sdr.

(Setelah penjumpahan, ketua

5. Saja harap sdr, memberi djawaban2 jang benar, oleh karena kalau tidak, maka ada hukumannja. Sdr. terlibat didalam gerakan Westerling. A- pakah sdr. ada hubung^ an dengan dia ?Muiai kapan diadakan- nja hubungan dengan dia itu ?

Terdakwa.

Sendjata2 api ini saja miliki, oleh karena saja waktu itu mendjadi Opsir tentara dan sebagai kepala Daerah, saja waktu itu selalu membawa sendjata kalau mengadakan perdjalanan2.Betul.

Frans Najoan umur 30 tahun, masuk didalam ruangan).

Saksi Najoan.

Pernah kenal.

Pernah.Tidak.

Baik.

6.

7.

melandjutkan pem eriksaannja). Sanggup.

Ada.

Saja mulai berkenalan pada kira2 achir tahun '49.

Page 71: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

8. Siapa jang menghu- bungkan dengan dia ?

9. Kerdja apa orang itu ?

10. Apa maksudnja sdr. di- hubungkan dgn. Wes- terling ?

11. Djawab sdr. ?

12. Apa maksudnja gerak- an Westerling itu ?

13. Apa sdr. djuga tidak puas dengan Pemerin- tah RIS ?

14. Apa sdr. sebelumnja pertemuan itu sudah dengar tentang Wes­terling ?

15. Sudah djuga dengar apa jang pernah dia perbuat?

16. Tentang pembunuhan di Sulawesi ?

17. Tjoba terangkan apa jang terdjadi didalam pertemuan pertama tadi.

18. Kenapa harus diganti ?

Seorang Indo jang bernama Bens.

Ia anggauta tentara KNIL.

Saja ketika itu ditanja oleh Bens apakah saja bersedia masuk didalam gerakanWesterling.

Saja bersedia.Untuk merobohkan Peme- rintahan RIS dan menggan- ti dengan Pemerintahan lain.

Saja masuk dalam gerakan itu, karena hendak menge­tahui bagaimana djalannja gerakan Westerling.

Sudah. i

Sudah.

Hanja itu. Lain2 tidak.

Pertemuan pertama dengan Westerling dilakukan di Djl. Maluku di Djakarta da­lam permulaan bulan De- sember 1949. Dalam perte­muan itu dinjatakan oleh Westerling, bahwa maksud gerakannja adalah untuk me­robohkan Pemerintahan RIS dan diganti dengan Peme­rintahan lain.Karena menurut Westerling orang2nja jang ada didalam Pemerintahan RIS terdiri atas orang2 jang korrup dan kollaborator.

69

Page 72: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

19. Apakah Westerling me- Pada waktu itu disebut-se-njebut nama2 ? but pula nama Presiden Su­

karno jang oleh Westerling disebutkan dengan perkata" an „anak Djepang”.

20. Selain untuk meroboh- Jang dimaksud dengan go-kan pemerintahan RIS longan minoriteit adalah go-apa ada maksud lain lagi Iongan2 jang tidak menjetu-dari gerakan tsb. ? djui Pemerintahan padaDulu saudara katakan: waktu itu. terutama golo-untuk mendjamin go- ngan Indo, Ambon dan Mc-longan minoriteit. Siapa nado.jang dimaksud dengan golongan minoriteit ?

21. Setelah Westerling me- nerangkan tudjuan per- gerakannja. apa permin- taan dia kepada sdr. ?

22. Itu waktu sdr. sudah mendjadi polisi ?

23. Apakah sdr. menjang- gupi permintaan Wes­terling ?

24. Berapa djumlah peng­ikut Westerling dengan pandangan sdr. pada waktu itu ?

25. Apakah Westerling pa­da waktu itu mentjeri- takan djuga. siapa jang turut membantu dia di- daerah2 ?

26. D.I. itu apa ?27. Apa Westerling menga-

takan mempunjai hubu- ngan pula dengan Kar- tosuwirjo ?

70

Kepada saja diminta oleh Westerling untuk mengada­kan hubungan dikalangan kepolisian jang dinamakan PID. Kalau dikalangan ke^ polisian itu ada jang bersym" pathie supaja dihubungkan dengan dia.Sudah.

Saja sanggupi.

Kurang lebih 2500 anqqota KNIL. ' .

Pernah dikatakan oleh Wes- terling bahwa Westerling pada waktu itu mempunjai hubungan dengan D.I.

Darul Islam.Djuga.

Page 73: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

29.

30.

31.32.

28.

33.

Siapa lagi orang2 lain, selain itu ?

D i Djawa Barat ? Dulu sdr. menjebut beberapa nama.Kolonel Surjosantoso ?

Siapa lagi ?Pada waktu diperiksa untuk' pemeriksaan Pro- ces-Verbaal, sdr. me- ngatakan djuga nama Wiranatakusumah dan Kartalegawa.

Masih ada dua nama lagi. Siapa ?

D i Djawa Timur van der

Plas.Itu adalah kata2 Westerling.

Ja. . Tidak

Ja.

Ingat nama2 lainnja.

Sultan Hamid II.

(Djaksa Agung menginterumpir, supaja saksi dipenngatkan kepada sumpahnja)

Saksi.Ketua Mahkamah Agung.

34. Mr. Kustomo ?

Disebut djuga Presiden Sumatra Timur ?

Namanja ?

Dr. Mansur ?

Sesudah ada hubungan itu, \Vesterling berdiam dimana ?

Pada waktu itu sdr. se­ring pula ke Bandung ?

W aktu sdr. bertemu de­ngan Westerling di Ho­tel Preanger, siapa sadja jang hadlir pada waktu itu ?

Masih ingat namanja ? Apa tugasnja ?

42. Rumahnja ?

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

Ja.

Walinegara.

Lupa lagi.

Ja.

D i Bandung.

Sering.

Seorang Overste

Tugasnja di Semarang.

D i Djakarta.

71

Page 74: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

43. Siapa sadja jang turut dengan gerakan Wes­terling jang pangkatnja lebih tinggi dari pada sdr. ?

44. Dapatnja Asbeck Brus^ se turut, bagaimana ?

45. Djawab sdr. ?

46. Lalu ?

47. Dimana ?

48. Apakah sdr. hadlir wak­tu diadakan pertjakapan diantara Westerling de­ngan Asbeck Brusse ?

49. Apakah Westerling memberi tugas istimewa kepada sdr. ?

51. Untuk apa?

52. Kenapa rumah Duta2 itu harus didjaga ?

53. Apa artinja apa2 ftu ? Apa sdr. tidak diberi tu­gas untuk menjediakan pasukan supaja turut sa­ma Westerling ?

54. Berhatsilkah usaha sdr. untuk mendapat peng- ikut-pengikut jang di- tjari ?

55. Siapa sadja diantaranja?

56. Apa sdr. tahu tugas apa jang kemudian diberikan

Komisaris Polisi Asbeck Brusse, Komandan Veldpo- litie di Djakarta.

Dia menanjakan saja, apa­kah dia djuga bisa turut de­ngan gerakan Westerling.

Tentu.

Saja hubungkan dia dengan Westerling.

Didjalan Banjuwangi, . D ja­karta.

Tidak.

Saja harus menjediakan pa­sukan. Pasukan Veldpolitie.

Mengadakan pendjagaan di- rumah2 Duta Luar Negeri.

Supaja djangan terdjadi apa2, kalau ada apa2.

Tidak.

Berhatsil.

Dua orang Indo dari Deta- semen Polisi Kebajoran.

Ja.

Page 75: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

oleh Westerling kepada mereka ?

57. Sdr. pernah dengan As- beck Brusse ke Bandung bertemu dengan Wes­terling ?

58. Laporan apa ?

59. Kekuatan jang berada dimana ?

60. Apakah sdr. kenal de­ngan nama Tuwilan dan Karwur ?

61. Maksudnja?

62. Anggautanja ?

63. Apakah sdr. masih ingat, Karwur itu mempunjai pasukan berapa ?

64. Dulu sdr. bilang 400 orang.

65. Didalam pembitjaraan diantara Westerling dan Karwur, ada siapa lagi jang hadlir ?

66. Apakah pembitjaraan itu merupakan seperti rapat ?

67. Apakah sdr. masih ingat bahwa sdr. akan dihu- bungkan dengan Opsir tinggi Belanda ?

Pernah, oleh karena Asbeck Brusse ingin beri laporan.

Kekuatan pasukan dan sen-' djata.

Di Djakarta.

Kenal. Menurut keterangan, Karwur mempunjai gerakan sematjam gerakan Wester­ling jang ditudjukan teruta- ma di Indonesia Timur.

Untuk' mengganti pemerin­tahan di Indonesia Timur dengan pemerxn tahan jan g lain dan jang melepaskan diri dari RIS.

Terdiri atas orang2 anggau-

ta* KNIL.

Satu Resimen.

Ja, 400 orang.

Diantaranja Letnan Sitale.

Bukan. Seperti pertemuan.

Dengan djenderal Buurman van Vreeden.

73

Page 76: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

68. Itu waktu Buurman van Vreeden ada di Djakar­ta ?

69. Sdr. masih ingat pernja- taan Karwur ?

70. Sdr. ingat bahwa dida­lam pertemuan di Ban­dung antara Karwur de­ngan Westerling ter- djadi petengkaran fa- ham ?

71. Bagaimana pendirian Westerling dengan ge­rakan Karwur itu ?'

72. Apakah sdr. kenal deng­an nama Ir. Nio jang djuga disebut didalam Proces-Verbaal ? Siapa itu ?

73. Orang Tionghoa ?74. Rolnja apa ?

Ja.

Ja, mengirim beberapa Kom pi ke Indonesia Timur. Ingat.

Westerling pada waktu itu mengatakan bahwa lebih baik gerakan dikosentrir di Djawa. Pendirian W es­terling tadi achirnja disetu- djui oleh Karwur. Mengenai usaha mendapatkan sendja­ta, Westerling akan ber­usaha memperolehnja mela­lui ..ondernemingswachten'’. Pada waktu itu direntjana- ka'n djuga untuk mengum- pulkan orang2 jang ber- sympathie terhadap gerakan Westerling, dan kemudian memasukkan orang2 itu di­dalam ondernemingswacht- en. Kalau mereka sudah mendapat sendjata, maka mereka akan diperintahkan supaja mereka melarikan diri dan kekurangannja di ..aanvullen" lagi.Jang mempunjai fabriek Nio Peng Long.

Betul.Membikin insinje.

Page 77: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

75. W udjudnja insinje itu bagaimana ?

76. Apa lagi ?

77. Apa sdr. djuga meneri- ma kartu anggauta ?

78. Apakah sdr. ingat djuga kepada perhatian W es­terling terhadap Gerak­an Plebisit ?

79. Berapa orang jang men- djadi penghalangnja itu?

80. Nama-namanja ?

81. Untuk menjingkirkan penghalang2 itu, apakah sdr. sendiri jang diberi tugas untuk membunuh mer'eka ?

82. Apakah sdr. sudah me­lakukan pembunuhan itu ?

83. Kenapa ?

84. Sdr. kenal dengan jang bernama Zwart ?

85. Pulisi djuga.

86. Tugasnja apa ?

87. Maksudnja apa ?

88. Apakah berhubung de­ngan penjerahan kedau- latan, tidak ada petun- djuk2 dari Westerling ?

Dalam bentuk weegschaal.

Mentjetak kartu anggauta.

Tidak. Saja tidak pernah menerima kartu anggauta dari gerakan Westerling.

Menurut Westerling, maka Gerakan Plebisit pada wak­tu itu merupakan pengha­lang bagi gerakannja.

Oleh Westerling disebut 10

orang.Jang saja ingat hanja nama Sujoso.

Betul.

Tidak.

Saja masuk didalam gerak­an Westerling hanja untuk mengetahui gerakannja, dan bukan untuk membunuh.

Kenal.

Betul.Mengenai kota Djakarta. Dia harus mengamat-amati dan mengumpulkan alamat2.

Tidak didjelaskan kepada Zwart,

Satu hari sebelum hari pe­njerahan kedaulatan. jaitu pada tanggal 26 Desember1949 pernah diadakan per-

75

Page 78: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

89. Apakah Rapar sudah keluar dari TNI ?

90. Berapa djumlahnja ang­gauta pasukan itu ?

91. Pasukannja bcrada di­mana ?

dikatakan Westerling didalam temuan itu ?

93. LaJu ?

94. Apakah betul bahwa pa- da waktu itu timbul per- tjektjokan diantara Kar­wur dengan Westerling?

95. Akibatn/a ?

96. Apakah maksudnja pemberontakan itu ha­n/a di Djakarta sadja ?

97. Apakah sdr. ingat, bah­wa Westeriing sangat ketjewa dan kemudian

temuan oleh Westerling jang dihadiri oleh Komisaris As­beck Brusse, Karwur, Tuwi- lan, Onselen, Bens, Van Kleef, saja sendiri dan Rapar jaitu seorang jang pernah mendjadi Letnan Ko- * lonel TNI.

Saja tidak tahu. Saja hanja tahu bahwa dia bekas Letnan Kolonel TNI, dan mempu­njai pasukan.

800 orang, tetapi tidak ber- sendjata.

Di Djakarta.

Untuk mengadakan pembe­rontakan pada tgl. 27 De- sember, jaitu dengan maksud menghalang-halangi penjera- han kedaulatan jang akan dilakukan pada hari,itu.

Rentjana pemberontakan pa­da tgl. 27 Desember tidak djadi dilakukan, karena sen-, djatanja tidak ada.

Betul. Pertjetjokan itu timbul, karena Karwur tidak pernah mengatakan kepada Wester­ning bahwa pasukan jang disanggupkannja itu mempu­njai sendjata.

Karwur mengundurkan diri. Tidak tahu.

Ja.

76

Page 79: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mengusulkan rentjana- nja untuk mengadakan penjerbuan ke Bandung?

98. Setelah Karwur meng- undurkan diri, gantinja siapa ?

99. Djuga dari Menado ?

100. Apakah Rapar mem- punjai sendjata ?

101. Apakah saudara tahu perundingan diantara Rapar dengan Wester- ling tentang pengiri- man orang2 ke Ban­dung ?

102. Bagaimana rol sdr. didalam pengiriman orang2 itu ?

103. Kemudian sdr. mem- beri uang ?

104. Apa sdr. mengurus keuangan ?

105. Dari mana sdr. mene- rima uang itu ?

106. Dari siapa ?

Rapar.

Ja.

Rapar mengatakan mempu­njai Ik. 800 orang jang mem­punjai pengalaman bertem- pur dan berasal dari Tjikam- pek, akan tetapi tidak mem­punjai sendjata. ^Vaktu itu Westerling menjanggupkan untuk memberikan sendjata jang dibutuhkan.

W esterlin g m erentjanakan untuk m engirim kan oran g- oran gn ja ke Bandung dari D jak arta pada bulan D/a- nuari.

Saja diwadjibkan membelan- djai dan mengirimkan orang2, jang berdjumlah lk. 250- orang setjara berangsur- angsur ke Bandung dengan menggunakan kereta-api.

Betul.

Ja.

Dari Westerling. Akan tetapi karena tidak tjukup, kemu­dian pindjam.

Dari Van Onselen jang pada waktu itu bekerdja di suatu transport-onderneming.

77

Page 80: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

1 07. Berapa ?•

108. Dulu sdr. mengatakan 700 rupiah.

109. Waktu sdr. meminta 500 rupiah kepada Van Onselen, bagai- mana djawabannja Van Onselen ?

110. Saja memperingatkan sdr. bahwa ketika di- susun Proces-Verbaal, sdr. mengatakan bahwa Van Onselen waktu itu mengatakan tidak da­pat memberikan, kare­na dihentikan bantuan dari satu pihak. Pihak mana jang sdr. mak-

111. Menurut Proces-Ver- baal, sdr. dulu menga­takan bahwa jang di- maksudkan ialah Pe­merintah Pasund*:fi-

112. Didalam P.V. dikata­kan bahwa jang menu- dju ke Bandung tidak sampai 100 orang. Ba­gaimana ?

113. Djadi menurut penda- pat sdr. di CPM ada jang turut dengan ge­rakan Westerling ?

114. Apa Westerling mau bitjara dengan Koman- dan CPM ?

115. Tidak. Majoor/P.M. jRoesii tidak turut de-

1000 rupiah.

Ja, 700 rupiah untuk 50 orang.

Saja tidak ingat lagi.

Sudah tidak ingat lagi.

Ja. Saja tidak tahu apakah uang itu diberikan dengan melalui Westerling atau tidaknja.

Sebagian besar dari orang- itu ditangkap oleh CPM. Dan pada waktu Westerling menjatakan akan mengusa- hakan pembebasan orang2- nja itu dari tahanan CPM.

Ja.

Saja tidak tahu apa Majoor/ P.M. Roesli turut tidaknja dengan APRA.

Saja tidak tahu.

78

Page 81: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

ngan APRA, oleh ka­rena itu maka sukar untuk mengeluarkan ta- hanan tadi. t

116. Sdr. tahu bahwa Wes- . Rapar. terling mau bertemu dengan Generaal Ma- joor Engles, panglima pasukan Belanda di Djawa-Barat ?Westerling mempunjai rentjana baru untuk mengirim sendjata dari Bandung ke Djakarta.Siapa jang mau mene- rimanja ?La]u ? Sendjata belum pernah di117.

terima.

118. Apakah Westerling ti- Tidak. dak menetapi djandji-nja ?

119. Menurut Proces-Ver- Saja tidak ingat.

baal, maka didalampertemuan tanggal 11 Djanuari antara Wes­terling dengan Rapar,Letnan Sitale, Faison dan Ir. Nio ditetapkan untuk raenjusun dua pamflet. Satu pamflet itu ditudjukan kepada Pemerintah RIS dan jang satu lagi kepada penduduk Ambon dan Menado. Didalam pam­flet jang pertama akan dinjatakan bahwa Ne­gara jang sehat tidak dapat diperintah oleh kaum kollaborator, kor-

79

Page 82: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

rup dan kaum opportu- nis. Apa jang dimak- sudkan dengan op~portunis ?

120. Didalam pamflet jg. di- tudjukan kepada orang2 Ambon dan Menado harus diserukan supaja bersatu karena mereka terantjam bahaja, di-gentjet oleh oranq2 Djawa ?

121. Sdr. pernah mengata­kan bahwa pada suatu ketika sdr. pernah me­ngendarai Jeep ber- sama2 dengan Wester­ling ?

122. Waktu' sampai di Pe- gangsaan Timur, sdr. bertemu dengan Kolo- nel Simatupang jang berdjalan kaki ber- sama2 dengan isteri- nja, bukan ?

123. Bagaimana sikapnja Westerling waktu itu ?

124. Maksudnja bagaimana?

125. D jadi saudara memper- lindungi Kolonel Si­matupang ?

80

Betul. Akan tetapi pamflet^ tsb. tidak sampai ditjetak.

Betul.

Betul.

Westerling menjuruh saja berhenti dan mengatakan bahwa orang jang berdjalan itu adalah Kolonel Sima­tupang.

Rupa-rupanja melihat kepa­da Westerling, ia mempunjai maksud untuk mentjulik atau membunuh. Akan tetapi saja mengatakan bahwa itu bukan Simatupang.

Ja.

Page 83: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

126. Apakah waktu itu, sdr. mendjadi adjudant Westerling ?

127. Pada tgl. 21/1 sdr. pergi ke Bandung ?

128. Menurut P.V. setelah itu sdr. tidak menaruh kepertjajaan lagi kepa­da Westerling ?

129. C.S.T. (Corps Spe- ciale Troepen) jang datang dari Bandung ditempatkan dimana ?

Saja tidak pernah mendja- bat adjudantnja.

Betul. Saja pergi ke Ban­dung dengan isterinja Bens dan berkendaraan mobil. Maksudnja untuk bertemu dengan Westerling. Akan tetapi sesampainja disana ternjata bahwa Westerling sudah berada di Djakarta. Dari Bens waktu itu saja mendapat keterangan bah­wa penjerbuan Bandung akan dilakukan pada tang­gal 23 Djanuari pagi2 hari sekali.Untuk penjerbuan itu Wes- torling akan menggunakan 350 orang pasukan APRA dari Corps Speciale Troep­en. Pimpinan penjerbuan Bandung diserahkan kepada Letnan Sadikin. Sebagian dari orang2 C.S.T. akan di- sediakan untuk rentjana pe­njerbuan Djakarta.Ja, sesudah mengetahui bah­wa APRA sebenarnja tidak mempunjai kekuatan sendja­ta sebagaimana dikatakan oleh Westerling, saja mera- sa menjesal.Belakangan saja dengar bah­wa sendjata2 sebanjak 2 power dikirim dari Bandung ke Djakarta dan ditempatkan di Kramatlaan 20. Ditempat itu kemudian diadakan per- undingan antara "Westerling dengan jang lain-lainnja un-

81

Page 84: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

130. Tempat2 mana sadja jang direntjanakan akan diserbu ?

131. Sdr. pada tgl. 27 siang disuruh turut ke Hotel Des Indes bersama- sama Westerling ?

132. Max itu siapa?

133. Akan tetapi achirnja sdr. bersama-sama per- gi ke Hotel Des Indes?

134. Dimana sdr. bertemu dengan terdakwa ?

tuk menentukan rentjana pe- njerangan terhadap Djakarta dan tempat2 lain jang harus diserbu.Tempat2 pemusatan T N I ; C.P.M.; gedung K .W . Ill, Markas M O B .BR IG . di Prapatan dan ISTANA PRESIDEN S U K A R N O ., Pada saat itu datang 2 utusan dari Bandung jaitu, Klaassen dan Samuel un­tuk memberitahukan kepada Westerling bahwa penjer- - buan kekota Bandung telah dilakukan. Kemudian kedua utusan itu meminta kepada Westerling supaja berangkat ke Bandung untuk mengada­kan perundingan dengan komandan militer setempat disana, tetapi Westerling mendjawab, bahwa perun­dingan dengan pihak militer setempat dianggapnja tidak perlu. Kalau mau berunding harus dilakukan dengan pu- sat pemerintah di Djakarta, katanja.Bukan harus turut. tetapi saja sendiri harus pergi ke Hotel Des Indes dan bertemu dengan Max untuk mengata­kan bahwa Westerling ada di Djakarta.Sultan Hamid II.Ja.

Diruangan kamar tidurnja.

82

Page 85: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

135. Tjoba tjeriterakan. Pada waktu itu Westerling mengatakan kepada Sultan Hamid bahwa penjerbuan ke Bandung sudah dilaku- kan, jang mana didjawab oleh Sultan Hamid bahwa penjerbuan Bandung tidak pada tempatnja dan ia tidak setudju akan tindakan pe- njerbuan itu.Hamid ketika itupun me­ngatakan kepada Westerling sambil marah2, bahwa pe­njerbuan Bandung dipan- dang dari sudut militer me- nang, ’ tetapi politis kalah. Sultan Hamid sesalkan me- ngapa Westerling taic ber- unding Iebih dahulu dengan dia sewaktu akan menjerbu Bandung itu.Kemudian Sultan Hamid mengatakan kep&da Wester­ling bahwa sore hari tang­gal 24 Djanuari kira2 djam5, akan diadakan sidang Dewan Menteri R.I.S., Wes­terling oleh Hamid diperin- tahkan mengadakan penjer­buan terhadap sidang De­wan Menteri tersebut serta selandjutnja menawan Men­teri2 jang hadlir dan kemu­dian menembak mati tiga Pedjabat penting, jakni Sultan Hamengku Buwono, Mr. Ali Budiardjo dan Ko- lonel Simatupang.Pada waktu itu Sultan Ha­mid djuga mengatakan ke­pada Westerling supaja pe-

83

Page 86: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

njerbuan terhadap Dewan Menteri itu harus diserah- kan pimpinannja kepada saja. Kemudian kepada saja, Sul­tan Hamid memberikan gam- bar keadaan didalam ru­angan sidang Dewan Men­teri serta gambar dari tem­pat2 duduk semua Menteri dan tiga Pedjabat jang diperintahkan supaja dibu- nuh, dan djuga tempat du­duk Sultan Hamid sendiri. Menurut perintah itu, sete­lah saja masuk keruangan sidang, saja harus segera menembak mati Sultan Ha- mengku Buwono, Mr. AH Budiardjo dan Simatupang, kemudian segera pula meng- utjapkan pidato singkat bah­wa APRA sudah ' inengeli" lingi gedung Dewan Men­teri dan supaja para Menteri djangan ada jang bergerak. Selandjutnja saja harus me­nembak pula Sultan Hamid sendiri dibagian kaki atau tangannja (supaja kira2 da­pat luka enteng sadja). Penembakan terhadap Sultan Hamid itu, dimaksudkan agar tidak ada jang menge- tahui, bahwa penjerbuan itu diperintahkan oleh Sultan Hamid.

Kira2 djam 4 sorenja, saja ber-sama2 Westerling ke- luar dari Hotel des Indes dan terus ber-putar2 kota.

Page 87: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

136. Untuk maksud apa saudara ber-putar2 ko- ta setelah menerima tugas itu ?

Dengan maksud supaja da- pat memperlambat waktu penjerbuan apabila hari su­dah malam, sebab saja jakin bahwa sidang kabinet akan bubar sebelum djam 8. Kira2 hampir djam 7, saja bersama Westerling berada didepan Hotel Des Galeries Harmonie, terus menudju Djalan Nusantara, liwat ge- dung Menteri di Pedjambon. Waktu saja liwat itu, djam kira2 sudah pukul 7 liwat, pekarangan Dewan Mente­ri sudah sepf dan terus saja katakan pada Westerling bahwa sidang sudah selesai dan dengan demikian pe-i i je rb u v iii fafc h is n d i l a -kukan.Djam 8 malam itu saja di- perintahkan oleh Westerling pergi kepada Sultan Hamid untuk memberitahukan bah­wa penjerbuan tidak dapat dilakukan, akan tetapi oleh karena Sultan Hamid ketika itu tidak ada dihotel, saja hanja meninggalkan pesan kepada seorang pendjaga kamar Sultan Hamid ten­tang tidak berlangsungnja penjerbuan tersebut.

(Atas keterangan saksi, Hakim Mr. S. Kartanegara akan memadjukan beberapa pertanjaan).

Hakim Mr. S. Kartanegara.

1. Sdr. tadi mengatakan antara lain tentang or-

Saksi.

Pernah dikatakan gupannja.

kesang-

Page 88: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

ganisasi APRA di Ban­dung. Apakah waktu itu, terdakwa tidak me­ngatakan kesanggup- annja untuk memimpin APRA?

2. Ketika saksi diberi pe- Westerling, Sultan Hamid rintah untuk menjerbu dengan saja.Dewan Menteri, siapa jang berada disitu ?

3. Tadi dikatakan untuk Menurut perintah jang sajamembunuh 3 orang. Apa terima, tiga Pedjabat pen- tidak dikatakan sebab- ting tadi perlu dibunUh oleh sebabnja pembunuhan karena mereka dianggap ttu • merupakan penghalang bagi

maksud jang akan ditjapai oleh Sultan Hamid dan Westerling.

4. Apakah terdakwa tidak Menduduki kursi Menteri mengatakan bahwa se- Pertahanan.telah perintah selesai, tindakan apa jang akan dilakukan ?

5. Pernah sdr. menanjakan Supaja „gewapende macht" dengan maksud apa ? ada ditangannja.

6. Apa terdakwa tidak Tidak. mentjeritakan tjita-tjita-nja ?

(Ketua mempersilahkan Hakim Mr. Hussein Tirtaamidjaja memadjukan pertanjaan2).

Hakim Mr. H. Tirtaamidjaja. Saksi.

1. Sdr. Najoan disuruh Betul. oleh Westerling ke Sul­tan Hamid ?

2. Apa tidak dikatakan Tidak. maksudnja ?

3, Apa pada sdr. tidak Karena telah ada hubungan timbul pertanjaan, ke- terlebih dahulu.

86

Page 89: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

napa djustru ke Sultan Hamid dan tidak ke Kolonel Soegondo, um- pamanja ?

Hakim Mr. SatochidKartanegara.

Sdr. saksi didalam Pro- ces-Verbaal tiga tahun jl. mengenai pernjataan2 Sultan Hamid sewaktu saksi diberi tugas me- njerbu Dewan Menteri diantara lain menjatakan bahwa Sultan Hamid berkata : Andaikata ka- - mu gugur dalam men- djalankan tugasmu ini. aku (Hamid) masih ada untuk melandjutkanperdjoanganmu. Kerdja- kanlah tugasmu. Apa­kah benar pernjataan Hamid begitu ?

Djaksa Agung.1. Apakah betul bahwa

sdr. turutnja dengan Westerling itu karena ada jang menjuruh ?

2. Tetapi tindakan2 sdr. berlainan dengan tugas jang diberikan sep sdr. itu, dan sdr. kelihatan aktip dalam gerakanAPRA. '

Betul.

Saja ditugaskan oleh sep saja Komisaris Polisi Moh. Jasin supaja memasuki or- ganisasi ‘jang dipimpin oleh Westerling dan segala ser suatu mengenai organisasi itu harus dilaporkan kepada Overste Agerbeek. (Kepala Nefis djaman Belanda —

Red.).Kalau tidak begitu, saja tidak akan mendapat keper- tjajaan dari W^esterling.

87

Page 90: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

3. Tadi sdr. katakan bah­wa tudjuan APRA akan merubuhkan RIS, djadi tindakan2 sdr.' itu nja- tanja d/elas akan turut •merubuhkan RIS.

4. Apakah semua kedjadi- an sdr. laporkan ?

5. Kenapa tidak dilapor- kari ?

6. Frans Najoan sebagai Polisi Amtenar harus m elap o rk a n n ja .'

7. Apa saudara tahu bah­wa organisasi APRA mendapat sokongan dari sesuatu pihak ter- tentu ?

8. Apa Westerling sudah mempunjai hubungan dengan pemerintah Pa­sundan ?

9. Bagaimana sikap ter­dakwa Sultan Hamid terhadap terdjadinja pe­njerbuan ke Bandung ?

Djaksa Agung.

10. Saja protes sdr. ketua, oleh karena pembela adalah pembela dari

Seperti telah saja katakan tadi, kalau tidak begitu, maka saja tidak bisa men- dapat tahu segala-galanja tentang Westerling dan ge­rakan A PRA jang dipimpin- nja itu.

Oleh karena Overste Ager- beek telah meninggalkan Indonesia, maka saja tidak lagi bisa melaporkannja.

Oleh karena tindakan saja itu legaal.

Oleh karena menurut ke- jakinan saja Komisaris Moh. Jasin tidak berani bertang- gung djawab, sesudahnja Overste Agerbeek mening­galkan Indonesia dengan tidak memberitahukan apa2 kepada saja.

Pernah saja dengar men- dapat sokongan dari Peme­rintah Pasundan.

Tidak pernah W^esterling katakan kepada saja, bahwa ia punja hubungan dengan Pemerintah Pasundan.

Pembela Mr, Surjadi.

Saja protes sdr. ketua, atas pertanjaan Djaksa Agung itu.

Page 91: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

terdakwa dan bukan pembela saksi.

Ketua Mahkamah Agung.

Supaja jang ditanjakan oleh Djaksa Agung ter- batas kepada soal2 per- tanjaan2 sadja, sehingga saksi itu bisa mendja- wab tahu atau tidak tahu; akan tetapi dja- ngan menanjakan pen- dapatnja.

Djaksa Agung.

11. Jang saja tanjakan ha­nja, apakah terdakwa itu marah biasa atau marah betul.

Ketua Mahkamah Agung.

Teruskan.

Djaksa Agung.

12. Sdr. tidak mendjadi anggota APRA,. akan tetapi berusaha aan- werven anggota2, bu­kan ?

13. Bedanja ?

14. Jang mendjadi pengha- langnja, akan dibunuh ?

15. Hukum melarang mem- bunuh, tetapi banjak jang dibunuh.Apakah untuk meng­adakan penjerbuan tadi, sudah direntjanakan terlebih dahulu ?

16. Apa maksudnja Zwart mentjari Carla W olf ?

Saksi Najoan.Bukan aanwerven, tetapi memberitahukan kepadaWesterling jang ber-sym- pathie terhadap gerakannja.

Kalau mentjari anggota, ia­lah berpropaganda. .

Tidak semua. Hukum me­larang membunuh orang2.

Saja kira sudah.

Menurut pengetahuan saja, maksudnja ialah untuk me-

89

Page 92: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Ketua Mahkamah Agung.Apakah jang akan di- adjukan ?

Terdakwa.1. Menurut pandangan

saksi, pasukan Wester­ling berdjumlah 2500 orang KNIL. Ingin saja mengetahui, dari mana saksi tahunja akan djumlah itu ?

2. Menurut siapa, Wester­ling tidak mau berun- ding dengan Komandan Tentara Keradjaan dan Komandan T.N.I. ?

Ketua Mahkamah Agung.1. Apakah dari pembela

ada jang akan diadiu-kan ?

2. Dan dari sdri Hakim ?

Hakim M r. S. Kartanegara.Apakah semua kete­rangan jang diberikan oleh saksi Najoan itu

ngetahui apakah perhiasan seharga 8 miljun jang di- tinggalkan olah Djepang dan jang oleh Westerling ditugaskan kepada W olf untuk mengumpulkannja su­dah tersedia belumnja, oleh karena perhiasan itu akan dipal^ai untuk membeajai gerakan APRA.

Terdakwa.Saja ingin tahu, bagaimana saksi bisa mengetahui bah­wa anggota CST jang me- njerbu Bandung berdjumlah 350 orang.

Saja dengar sebegitu. Hanja dugaan sadja.

Dengar dari Verbindings- man dari Bandung.

Pembela.Tidak.

Terdakwa.

Keterangan tentang kundju- ngan saksi Najoan ke Hotel des Indes pada garis besar-

Page 93: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dapat disetudjui oleh sdr. terdakwa ?

Ketua Mahkamah Agung.

Apa sdr. Djaksa Agung akan memadjukan per­tanjaan2 ?

Djaksa Agung.

1. Apakah maksud sdr. Hamid untuk menerima oppercommando APRA?

2. Djadi untuk mengada­kan clash ?

Ketua Mahkamah Agung.Saja harap supaja sdr. Djaksa Agung mema­djukan hal itu didalam requisitoir.

Pembela Mr. Surjadi.

Sdr. ketua. Tadi dika- takan oleh saksi dida­lam pertemuan antara terdakwa saksi dikata- kan bahwa terdakwa menjatakan pada saksi akan menduduki kursi Kementerian Pertahan- an. Saja ingin tahu,

nja benar dan saja setudju. Akan tetapi jang mengenai Bandung saja tidak tahu, karena tidak turut tjampur.

Setelah menerima oppercom­mando, akan pakai APRAitu untuk mempertahankanUndang2 Dasar R.I.S.

Tentu akan terdjadi, sdr. Djaksa Agung. Akan tetapi mulai dari mana clash itu ?

D jaksa A gu n g .Didalam requisitoir tidak ada perdebatan.

Ketua Mahkamah Agung.

Debat dengan maksud me- ngalahkan satu sama lain tidak baik. Oleh karena itu saja harap supaja pertanja­an2 sdr. Djaksa Agung di-

batasi.

Terdakwa.

Tidak sdr. ketua. Saja tidak pernah berkata begitu ke­

pada saksi.

91

Page 94: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 95: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

apakah pernjataan ini diakui oleh terdakwa ?

Setelah tidak ada lagi jang akan memadjukan pertanjaan2, maka Ketua Mahkamah Agung pada kira2 djam 13.00 siang mengumumkan ditundanja sidang sampai hari Rebo tanggal4 Maret jang akan datang, dan kepada Djaksa Agung oleh Ketua Mahkamah Agung diminta supaja memanggil saksi2 Sultan Hamengku Buwono, Mr. Ali Budiardjo, Djenderal Major Simatupang dan Jusuf Barnas untuk didengar ke- terangan-keterangannja pada sidang jang akan datang, se- dangkan saksi Najoan sendiri diminta pula agar djuga hadlir dalam sidang pemeriksaan tgl. 4 Maret itu.

Sidang tanggal 4 Maret 1953.

Ketua Mahkamah Agung.

1. Sdr. bernama Hameng-• ku Buwono IX ?

2. Umur ?3. Lahir ?4. Pekerdjaan ?

5. Kenal dengan terdak^ wa ?

6. Apakah sdr. masih ingat akan penjerbuan kota Bandung ?

Saksi Sultan Hamengku Buwono.

Betul.

40 tahun.Di Jogjakarta.Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta.Kenal. waktu disekolah ren- dah di Jogja selama 4 tahun, kemudian djuga dinegeri Belanda sebagai Mahasiswa dan kemudian lagi di' In- donesia.Masih, ialah pada tanggal 23 Djanuari 1950 dan esok- nja tanggal 24 Djanuari 1950 Dewan Menteri me­ngadakan sidangnja.Waktu itu saja mendjadi Menteri Pertahanan dan djuga bertanggung djawab. atas keamanan diseluruh Indonesia.Setelah Bandung diserbu, kabinet mengadakan sidang-

93

Page 96: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

7. Apakah sdr. masih ingat disekitar tanggal 23 Djanuari itu ? Apa­kah sebelum diadakan sidang kabinet itu sdr. sudah menerima lapor- an2 dari instansi terten tu tentang akan adanja apa2 di Djakarta?

8. Apa dalam laporan2 itu djuga ada disebutkan tentang penjerbuan2 la­in ?

9. Sdr. ingat betul, bahwa laporan2 itu diberikan sesudahnja tanggal 24 Djanuari 1950?

10. Dalam keterangan sdr. pada pemeriksaan pen- dahuluan, sdr. ada me- njatakan bahwa karena adanja laporan2 itu sdr. telah memberitahukan halnja kepada Bung Hatta dan mengusulkan supaja sidang kabinet diachiri lebih siang. Apa sdr. masih ingat ? Per-

nja, tetapi saja sendiri tidak hadlir, karena waktu itu saja' mengadakan rapat sendiri dengan Staf Militer saja tentang penjerbuan Bandung tsb.Jang menghadliri sidang ka­binet ialah Mr. Ali Budiardjo sebagai wakil saja.Saja mendapat laporan se- sudah tanggal 24 Djanuari 1950 dari Overste Daan Jahja, waktu itu Gubernur Militer Djakarta Raya, dari Major S. Parman, Kepala Staf Gubernur Militer Dja­karta Raya, dari S. Sosro- danukusumo, Kepala Dja- watan Reserse Pusat, bahwa akan ada dilakukan penjer­buan terhadap sidang kabi­net.Menurut laporan2 itu kabi­net akan diserbu dan semua Menteri akan ditawan.

Ja.

Betul.

Page 97: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

istiwa ini sudah ada kira2 3 tahun lamanja, maka tidak akan meng- herankan djika saksi telah terlupa tentang banjak kedjadian2.

11. Apa sdr. masih ingat, bahwa sesudah ada pe- njerbuan atas kota Ban­dung, lalu ada suatu pernjataan dari Peme- rintah Pasundan, jang dimadjukan kepada ka- binet R.I.S. ?

12. Apa isinja ?

13. Tapi jang berhubungan dengan penjerbuan Ban­dung bagaimana ?

M. Menurut suatu pihak lain, pernjataan Peme- rintah Pasundan itu djuga mengatakan, bah­wa Pemerintah Pasun­dan tidak ada turut tjampur dengan penjer­buan itu.

15. Apakah tidak mungkin misalnja laporan2 itu sdr. terima sebelum pe­njerbuan Bandung ?

16. Saja pertjaja sdr. sudah tidak begitu ingat lagi peristiwa2 waktu itu.

Ja.

Kalau saja tidak keliru ialah, bahwa negara Pasundan akan diperfahankannja.Saja tidak ingat.

Ja betul, saja mendapat sa- linan dari pernjataan itu.

Menurut ingatan saja, tidak. Sesudah ada laporan2 itu saja bitjarakan dengan Bung Hatta dan mengusulkan un- tuk meneruskan diadakannja sidang kabinet, tetapi supa- ja diachiri sebelum hari gelap. Dan sidang ini saja hadliri.Positif tidak, tetapi sepan- djang ingatan saja memang sesudah penjerbuan itu.

95

Page 98: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

karena sudah 3 tahun lamanja.Tetapi tadi sdr. seolah- olah positif ingat, bah­wa laporan2 itu diterima oleh sdr. sesudah pe- njerbuan Bandung.Apa ini memang benar2, artinja apakah sdr. bisa dengan positif betul2 mengatakan, bahwa la­poran2 itu diterima se­sudah penjerbuan Ban­dung ?

Hakim Mr. S. Kartanegara.

1. Apakah sebelum penjer­buan Bandung kabinet pernah membitjarakan hal2 mengenai perkem- bangan ketata-negaraan kita, misalnja mengenai unitarisme dan fede- ralisme ?

2. Apakah kabinet djuga pernah membitjarakan kebidjaksanaan Kemen- terian Pertahanan me­ngenai ketentaraan ?

3. Apa djuga pernah dibi- tjarakan soal mengga-

96

Overste Daan Jahja dan Major S. Parman masih ingat akan hal ini.

Saja tidak ingat lagi.

Memang kabinet pernah membitjarakan soal disloka^ si pasukan2 T.N.I., jakn* siapa jang mempunjai hafc untuk mendislokasikan Pa sukan2 itu. Soal ini tela" dimadjukan kepada sidan9 kabinet oleh Mr. Ali Budi" ardjo, oleh karena waktu itu saja sedang tidak ada di Djakarta.Keputusan kabinet m e n g e n a i

hak dislokasi ini ialah bah­wa hak dislokasi ini ada pada Menteri Pertahanan.

J a , waktu itu soalnja sedang hangat. Menurut hasil-hasil

Page 99: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

bungkan anggota2 KNIL kedalam tentara kita ?

4. Apa terdakwa pernah membitjarakan soal2 itu dengan sdr. ?

\

5. Dari apa sdr. mendapat kesimpulan bahwa sdr. Hamid tidak senang ter- hadap penempatan pa- sukan2 T .N.I. di Kali­mantan Barat ?

6. Apakah waktu itu ter­dakwa mendjabat seba- gai Kepala Daerah ?

7. Apakah dalam laporan2 mengenai penjerbuan

K.M.B. inti-sari dari keten- taraan kita adalah T.N.I. dan KNIL dimasukkan ke- dalamnja.Ja, waktu ada dinegeri Be- landa waktu kita menjiapkan pengoperan kedaulatan. Itu waktu telah diputus akan di- kirimkannja pasukan2 T.N.I. ke Kalimantan Barat. Sesudah sdr. Hamid kem- bali lagi di Indonesia rupa- rupanja dia tidak senang terhadap akan dikirimkan- nja pasukan2 T.N.I. ke Kali­mantan Barat.Pada itu waktu telah diki- rimkan lebih dahulu Over- ste Sukanda Bratamenggala ke Pontianak untuk membe- ritahukan kepada Kepala Daerah disana tentang pe- ngiriman pasukan2 T.N.I. itu. Sultan Hamid kemudian membitjarakan hal ini de­ngan Perdana Menteri Hat- ta dan oleh karena itulah timbul pertanjaan mengenai siapa jang berhak meng- adakan dislokasi pasukan2. W aktu itu soalnja mendjadi ramai. Bung Hatta sampai pergi sendiri ke Pontianak.

Kalau tak salah masih.

Westerling.

97

Page 100: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Bandung ada djuga di- sebutkan siapa akan memimpin penjerbuan itu?

8. Apakah selainnja Wes­terling ada di-sebut2 lain atau instansi lain ?

9. Apa antara sdr. dan terdakwa ada hubungan baik ?

Djaksa Agung.

1. Apakah sdr. masih ingat akan pertemuan sdr. dengan terdakwa dilapangan terbang Ke- majoran ?

2. Apakah pada pertemu­an- dengan terdakwa sdr. Hamid pernah ber- tjeritera pada sdr.' ten­tang Westerling, APRA atau RAPI ?

3. Apa djawab sdr. atas usul itu ?

4. Mengapa ?

5. Apakah mengenai usul terdakwa ini sdr. terus- kan kepada Perdana Menteri Hatta ?

6. Tadi sdr. katakan, bah­wa terdakwa menentang

98

Tidak ingat lagi.

Hubungan hanja setjara zakelijk. Memang dalan* hubungan dengan Sultan Hamid saja mengandun9 tjuriga, karena perbedaa11 pendirian politiek. Saja ada- lah republikein sedang Sol' tan Hamid bukan rep^" blikein.

Tidak ingat lagi.

Saja hanja ingat, bahv*'2 sesudah terdjadinja penjer" buan Bandung sdr. Ham*^ ada mengusulkan kepada saja, supaja dia dikirimka11 ke Bandung untuk menje" lesaikan soal penjerbuan itu*

Saja tidak mendjawab, Ha~ nja tertawa sadja.Saja mempunjai perasann tjuriga terhadap terdakwa

Tidak.

Soal pengiriman pasukan itu mendjadi demikian ramainja.

I

Page 101: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pengiriman T.N.I. ke Kalimantan Barat. Apa- kah tantangan. itu ada demikian rupa, sehingga sdr. melihat tanda2, bahwa terdakwa akan mengambil sesuatu tin- dakan ?

7. Sesudah penjerbuan Bandung, apakah ter­dakwa pernah menjata- kan kepada sdr. apa2 tentang penjerbuan tsb. selainnja usul untuk di- kirimkan ke Bandung ?

8. Laporan2 jang sdr. te- rima dari Overste Daan Jahja itu apakah terdja- di setelah atau sebelum tgl. 24 Djanuari 1950?

9. Apakah terdakwa se- orang jang ,,impulsief" ?

Pembela M r. Surjadi.

Bagaimana peristiwa pe­njerbuan Bandung ke- mudian diselesaikan ?

Ketua Mahkamah Agung.

1. Bagaimana bisanja se- orang Djenderal dari K N IL memberikan pe- rintah atas pasukan2APRA ?

sehingga ramai dibitjarakan oleh para Menteri dan Bung Hatta sendiri pergi ke Pon­tianak.

Tidak.

T id a k ingat.

Terdakwa adalah seorang pemarah, tetapi tidak impul-

sief.

Kalau saja tidak salah pe- njelcsaian didapat dengan diadakan perundingan an- tara Kolonel Sadikin dan Djenderal Engles dari KNIL. Atas perintah dari Djenderal Engles gerombol- an2 jang menduduki Ban­dung kemudian ditarik kem- bali.

Djenderal Engles itu waktu bertindak sebagai perantara antara pasukan2 jang me- njerbu Bandung dan tentara kita.

99

Page 102: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

2. Berapa orangkah jang mendjadi korban pe- njerbuan Bandung ?

Hakim Mr, S. Kartanegara,

1. Alasan apakah jang di- kemukakan oleh terdak­wa untuk dikirirakan ke Bandung 1

2. Alasan apa dari sdr. untuk menolak permin- taan itu ?

Ketua Mahkamah Agung.

Apakah sdr. mau me- njatakan sesuatu atas keterangan2 saksi ?

Pembela Mr, Surjadi.

1. Kesatuan apakah jang menjerbu Bandung ?

2. Apa sdr. pernah men- dengar tentang K.S.T. (Korps Speciale Troep- en) ?

3. Apa bukan K.S.T. jang menjerbu Bandung ?

4. Bagaimana menurut la­poran2 jang sdr. terima?

Djaksa Agung.

6 orang dari rakjat dan 79 anggota2 tentara, diantara- nja Overste Lembong.

Saksi Sultan Hamengku Buwono.

Terdakwa hanja katakan : ,,Stuur mij naar Bandung. Saja bisa selesaikan".

Karena saja tjuriga.

Terdakwa.

Hanja ada satu hal jang saja ingin kemukakan. Sdr. saksi tadi mengatakan bahwa ru- pa-rupanja saja tidak se- nang terhadap pengiriman pasukan2 T.N.I. ke Kali­mantan Barat. Saja ingin menjatakan disini, bahwa saja bukan tidak senang terhadap T.N.I. melainkan terhadap tjara2 pengiriman- nja.

Saksi Sultan Hamengku Buwono.

APRA.

Pernah.

Saja tak tahu.

Menurut laporan, jang me njerbu ialah APRA.

100

Page 103: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Salcsi

Budia

rdjo

, H

amen

gku

Buw

ono

dan

Sim

atupau

g.

Page 104: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

5. Setelah ada perunding- an dengan Djenderal Engles, pasukan2 jang menjerbu lalu ditarik kemana ?

'Ketua Mahkamah Agung,1. Sdr. bernama Tahi

Bonar Simatupang ?2. Urnur ?3. Lahir ?4. Pekerdjaan ?

5. Sdr. masih ingat waktu. dlterimanja laporan2 me­ngenai penjerbuan Dja­karta jang diterima dari pihak Gubernur Militer Djakarta Raya ?

6. Apa sesudah penjerbu­an Bandung masih ada laporan lagi ?

7. Sdr. masih ingat waktu terdakwa ditangkap ?

8. Apakah sebelum terdak­wa ditangkap, djadi an- tara tanggal 23 Djanu­ari 1950 dan April itu, sudah ada laporan2 jang sedikit banjak menegas- kan, bahwa sdr. Hamid telah memberikan perin- tah untuk menjerbu si­dang kabinet ?

9. Apakah sesudah penjer­buan Bandung ada la­poran, bahwa Sultan Hamid ada berhubung­an dengan Westerling atau APRA ?

102

Kcluar kota Bandung.

Saksi T. B. Simatupang.

Ja.

33 tahun.Di Sidikalang (Tapanuli). Kepala Staf Angkatan Pe-rang.

Saja djuga menerima lapor­an2 mengenai soal itu pada waktu Presiden - Sukarno akan pergi ke India pada tg. 21 Djanuari 1950, djadi sebelum ada penjerbuan atas kota Bandung.

Ja.

Ja, dalam bulan April.

Ja, laporan it 1.1 datangnja dari Gubernur Militer Djakarta Raya dan telah saja runding- kan dengan Menteri Perta­hanan dan saja.

Saja tidak ingat.

Page 105: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

10. Apakah sesudah penjer­buan Bandung ada la­poran- ?

11. Apakah sdr. ingat me­ngenai soal pengiriman T.N.I. ke Kalimantan Barat ?

12. Apa dari Overste Su- kanda ada pelaporan penerimaan Hamid ?

Hakim M r. S. Kartanegara.Apakah terdakwa per- nah bitjarakan soal- soal ketentaraan dengan sdr. ?

Hakim Mr. H. Tirtaamidjaja.

Nama siapakah jang di- sebut dalam laporan2 sebagai pemimpin dari penjerbuan sidang ka­binet ?

Pembela M r. Surjadi.1. Bagaimanakah penjer-

Ja.

Masih ingat. Soal itu me- mang djadi ramai dan ke- mudian dibitjarakan dalam kabinet, karena sdr. Hamid ada keberatan tentang pe­ngiriman itu. Mula2 kabinet menunda pengiriman pasu­kan2 itu ke Kalimantan Harat dan kemudian saja mengadjukan nota jang dju- ga dibitjarakan dalam kabi­net. Achirnja kabinet meng- ambil keputusan untuk me- neruskan djuga pengiriman T.N.I. ke Kalimantan Barat.Ja. Terdakwa seakan-akan tidak senang, tetapi Overste Sukanda pergi ke Kaliman­tan Barat tidak untuk me- minta idzin kepada Kepala Daerah, akan tetapi untuk memberitahukan sadja.

Terdakwa tidak pernah membitjarakan soal2 keten­taraan pada waktu sesudah pengoperan kedaulatan sam- pai penjerbuan Bandung.

Westerling dan Najoan se­bagai pemimpin penjerbuan itu.

Penjelesaian tidak ditjapai

Page 106: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

buan Bandung itu dise- lcsaikan ?

2. Kesatuan apa jang me­njerbu Bandung ?

Djaksa Agung menjatakan,

dengan perundingan. Betul pihak penjerbu minta diada- kan perundingan dengan perantaraan Djenderal Eng­les, akan tetapi ditolak oleh Overste Eri Sudewo, Kepala Staf Divisi Siliwangi, karena Panglima Sadikin tidak ada dikota Bandung. Saja selalu berhubungan tilpon dengan Overste Eri Sudewo.

Terutama orang2 jang ter- gabung dalam tentara Be- landa. Memang diterima ba- njak laporan2 dari Bandung, bahwa djika ada kepastian, bahwa pimpinan tentara Be- landa pada itu waktu dapat menguasai dan mendisiplini pasukan-pasukannja, maka tidak akan ada penjerbuan terhadap kota Bandung. Ber- hubung dengan itu maka telah diadakan pertemuan2 dengan pihak pimpinan ten­tara Belanda dan djuga de­ngan wakil Pemerintah Be­landa di Indonesia mengenai kepastian. itu. W aktu itu pimpinan tentara Belanda dan wakil Pemerintah Belan­da disini memberikan dja- minan tersebut.

bahwa oleh pimpinan tentara Belanda berhubung dengan penjerbuan atas kota Bandung telah ditangkap 140 anggota Korps Speciale Troep en dan 160 anggota pre-federale troepen. Dengan ini njatalah. bahwa ada anggota2 tentara Belanda turut serta dalam penjerbuan itu.

104

Page 107: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Ketua Mahkamah Agung.

1. Sdr. bernama Ali Budi­ardjo ?

2. limur ?

3. Lahir ?4. Pekerdjaan ?

5. Bagaimana hubungan sdr. dengan terdakwa ?

6. Apa pernah ada perbe- daan pendapat antara sdr. dan terdakwa ?

7. Atas dasar apa kebe- ratan terdakwa itu ?

Saksi Mr. Ali Budiardjo.

Ja.

39 tahun.Di Jogjakarta.Sekertaris Djenderal Kemen- terian Pertahanan.Hanja dalam dinas djabatan.

Mengenai pengiriman TNI ke Kalimantan Barat sdr. Hamid mempunjai keberat-

an.Karena menurut terdakwa untuk pengiriman itu haius didapatkan idzin lebih da- hulu citJri rerdaltwa, fang waktu itu mendjadi Kepala Daerah Kalimantan Barat. Soal ini mendjadi ramai di­bitjarakan sehingga men' djadi pembitjaraan dalam kabinet, dimana diambil ke- putusan, bahwa hak dislo- kasi pasuka^2 semata-mata ada ditangan Menteri Per­

tahanan.Pertentangan pendapat me­ngenai pendirian politik ia- lah didasarkan karena saja seorang republikein dan ter­dakwa seorang dari B.r.U.

Djaksa Agung.1. Dari keterangan saksi, Memang begitu.

maka menurut pendapat terdakwa pengiriman pasukan T.N.I. ke Kali­mantan Barat harus di- mintakan idzin dulu dari

105

Page 108: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Kepala Daerah. Njata bahwa keberatan ter­dakwa bukanlah terha­dap tjara2 pengiriman sebagai dikatakan oleh terdakwa.' tetapi kebe­ratan itu mengenai soal principieel. .

Ketua Mahkamah Agung.

1. Sdr. bernama Jusuf Bar- nas ?

2. Uraur ?3. Lahir ?4. Pekerdjaan ?

5. Apakah sdr. pernah

i kedatan9annja Westerling di Hotel Des Indes ?

6. Apa sdr. dengar pembi­tjaraan antara terdak­wa dan Westerling ?

7. Bagaimana sdr. tahu tentang kedatangan Westerling itu?

8. Apa jang dibitjarakan waktu itu ?

Saksi Jusuf Barnas.Ja.

39 tahun.Di Lampegan (Tji^ndjur). Pegawai N .V . Galuh. Dulu mendjadi supirnja terdakwa dan djuga untuk mengurus pakaian dan makanannja. Mengikuti terdakwa selama waktu K.M.B., pernah turut ke Negeri Belanda sampai 2 kali, ialah waktu perunding­an K.M.B. dan waktu pe- njerahan kedaulatan.

Saja tahu, bahwa jang da- tang itu Westerling, setelah Westerling pulang. •

Tidak, karena saja ada di- luar.

Saja mendengar pertjakap- annja dengan Kierst, Kruyt- hof dan v.d. Mijden ada diruangan tengah muka ka- mar terdakwa di Hotel des Indes.

Pembitjaraan mengenai se- buah mobil jeep, jang kemu­dian saja dengar jeep it*i di- pakai oleh Westerling.

Page 109: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

y. Apa sdr. raelihat keda- tangannja Westcrling buat kedua kalinja ?

10. Apa sdr. tahu waktu terdakwa ditangkap ?

11. Sdr. ditahan berapa la­ma ?

12. Apa sdr. kenal sama bukti- ini ?

Hakim Mr, H. Tirtaamidjaja,

1. Bagaimanakah duduknja sampai sdr. diadjak ke- negeri Belanda ?

2. Pada waktu ada pembi- tjaraan dengan Wester- ling dikamarnja tidak ada sdr. mendengarapa- ?

3. Tadi sdr. katakan, bah­wa sdr. baru tahu Wes­tering datang dikamar terdakwa, setelah ada pembitjaraan mengenai jeep ?

4. Apa sdr. mendengar

Tidak, saja lihat hanja itu kali sadja.

Ja, saja sendiri djuga di­tangkap.

5 bulan.

Saja kenal revolver ketjil ini jang mendjadi kepunjaan ter* dakwa dan suka dibawanja dalam tas terdakwa.

Saja -bek'erdja pada B.F.O.dan jang mendjadi ketuanja terdakwa. Ketika terdakwa mau pergi kenegeri Belanda untuk K.M.B. maka saja minta pertolongan seorang sekertaresse B.F.O. ber- nama Nj. v. Thijn, supaja §aja dapat djuga diadjak ke- ngeri Belanda. Kemudian permintaan saja dikabulkan sebagai anggauta staf dari terdakwa.Setelah Westerling pergi saja dengar pembitjaraan antara terdakwa, Kierst, Kruythof dan v.d. Mijden, terdakwa bilang begini: „Als ik hem was zou ik beter gedaan hebben.Ja, karena saja tanjakan ke~ pada v.d. Mijden siapa jang memakai jeep itu dan dapat balasan, jang memakai ialah Westerling.

Tidak dengar, karena saja

107

Page 110: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

r

5.

djuga pembitjaraan- me- tidak selalu berada didalamngenai serbuan kota kamarnja terdakwa.Bandung ?

Siapakah v. d. Mijden Dia adalah anggauta KNILltu * jang diperbantukan kepada

terdakwa sebagai adjudant- nja waktu dia djadi Djende­ral Major. Terdakwa sudah

* minta pensiun, tetapi beslitpensiun belum keluar. Ke- mudian v.d. Mijden masuk mendjadi K.L. dan kini ber­ada di Nederland !

£ ^ a m a h Agung .menerangkan atas pertanjaan ter-j 1 ' a e.^rangan saksi Najoan dalam sidang jang

p S a h a ^ untuk mendjadi Menterit diadakan serbuan Dewan Menteri, ada-

perkataan? teX kw a"send tT Sendiri’ mend“ 9ar

Pembela Mr. Surjadi.

1. Apakah maksudnja in- filtrasi itu ?

2. Apa sebab gerakan Westerling harus dise- lidiki oleh Pem. Fede- raal waktu’ itu?

Apa sdr. tahu bahwa gerakan Westerling itu berbahaja bagi negara ?

Untuk negara jang ma~ na gerakan Westerling itu berbahaja, untuk ne­gara federaal atau ne­gara mana ?

Ketua Mahkamah Agung.

Pertanjaan ini sukar di- djawab oleh saksi.

Saksi Najoan.

Untuk mengetahui benar- tentang keaktipan gerakan W esterling.Saja tidak mengerti. Saja mendjalankan perintah dari sep saja.

3.

4.

Setelah saja masuk, saja meftgetahuinja.

baru

Betul begitu.

108

Page 111: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Mungkin saksi tidak mengadakan analise tentang negara mana2- nja.

Pembela Mr. Surjadi.

5. Setelah penjerahan ke- daulatan apakah penje- lidikan terhadap gerak­an Westerling diterus- kan.

6. Atas perintah siapa ?

7. Apa sdr. pernah inem- berikan amunisi kepada alamat di Kramatlaan 20?

Djaksai Agung.1. Sdr. dalam keterangan

jang dulu menerangkan, bahwa Westerling me- nasehatkan supaja sdr. berhati-hati terhadap Agerbeek. Kapan W es­terling mengatakan itu?

2. Kapan perintah untuk menjelidiki gerak-gerik Westerling diberikan ?

3. Apa sdr. memang per­nah memberikan lapor- an kepada Overste Agerbeek ?

4. Agerbeek telah lama dipetjat oleh Djenderal Spoor dari dinas pe- njelidik Mil. Belanda.

1 Djenderal Spoor me- ninggal pada bulan Djuli 1949.Bagaimana laporan-la-

]a.

Perintah jang lama belum pernah ditjabut. •

Tidak.

Sebelum pcngoperan kcdau- latan.

Kira2 seminggu sebelum saja berhubungan dengan Wes­

terling.

Pernah.

Sepandjang pengetahuan saja Overste Agerbeek ma­sih aktif dalam dinasnja.

109

Page 112: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

poran sdr. dapat dibe- rikan kepada Agerbeek jang sebenarnja sudah lama dipetjat dari dja- batannja ?

5. Apa sdr. pernah me- Tidak. njatakan pada Agerbeek nasehat Westerling pa­da sdr. untuk berhati-hati terhadap Ager­beek ?

6. Mengapa? Karena saja pandang tidakperlu.

Setelah sidang sesudah istirahat dibuka kembali oleh ketua dikatakan bahwa dia akan membatjakan bagianS dari ke- JeranganS dua orang saksi, jang kini berada dinegeri Belanda dan oleh ketua tidak dirasa perlu untuk meminta mereka datang ke Indonesia untuk memberikan keterangan2-

hoi d a fd r K ia s f ^ ™ a d aU mr* TileniuS Kruyt'

“ embenka^ keterangannja pada tgl. 6 April1950 ketika diperiksa oleh Kapten P.M. Pitono Dalam ke- terangannja itu, Kruythof menerangkan bahwa dia ingat betul bahwa pada hari dimana Westerling datang ke Hotel des Indes „ada seorang jang saja tak kenal datang kepada sa,a untuk nunta bertemu dengan terdakwa”.

Orang itu lalu diterima oleh Hamid. Menurut Kruythof wak u orang itu berfjakap-tjakap dengan Hamid, saksi sen- dm tidak mendengarkan, djuga tidak diberitahukan apa jang [ 3 ,dibitjarakan. Hamid dikatakan minta kepadanja dan kepada dr Kierst, jang waktu itu djuga ada ditempat ter- sebut untuk tctap tinggal duduk diruangan muka (zit-

kekam ar^u”9 m,cl dan orang jang datang itu masuk

,,Kira- pukul 1 atau 2 siang hari itu kami dipanggil masuk untuk makan , demikian keterangan Kruythof selandjutnja, ,,dan waktu itu saja melihat Westerling didalam ruangan tidur terdakwa . Menurut saksi, orang jang tidak dikenalnja itu disebut-sebut sebagai Jansen. Atas pertanjaan ketua, saksi

110

Page 113: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Najoan mengatakan, bahwa memang dia diberi nama Jansen.

Djadi orang jang oleh saksi Kruythof dinamakan ,,orang jang tak dikenal itu” dan kemudian dinamakan ,Jansen adalah saksi Najoan sendiri.

SetelaK makan sudah hampir seles'ai, maka Westerling di- katakan turut pula makan bersama-sama. Westerling waktu itu sedikit sekali turut bertjakap-tjakap, sedangkan terdakwa kelihatan marah-.

..Pada kira2 pukul 15.30 Westerling dan Jansen pergi”, demikian keterangan Kruythof itu, ,.sedangkan dr. Kierst dan saja tinggal dan bertjakap-tjakap dengan terdakwa . Menurut Kruythof dia telah menjatakan tidak setudju ke­pada Hamid tentang kedatangan Westerling kekamarnja itu, tetapi Hamid hanja mengatakan, bahwa Westerling waktu itu datang untuk meminta nasehat pada Hamid, karena Westerling sedang menghadapi kesulitan-.

Dalam keterangannja itu Kruythof djuga mengatakan. bahwa dia hanja sekali sadja melihat Wester ing datang kekamar terdakwa. Atas pertanjaan Kapten Piton^ dalam keterangan Kruythof itu diterangkan, bahwa Ham.d me­mang mempunjai ..geestelijke overwicht a as nqrukarena djika tidak Westerling tidak akan datang pada

Hamid dan tidak minta nasehatnja.Kruythof mengakui, bahwa Hamid pernah membatjakan

padanja proklamasi Westerling kepada pemerintah i asun- dan, tetapi saksi menjatakan tidak mengerti maksud d a r i

proklamasi tersebut, ,,Betul saja mendapat kepertjajaan esar ,dari terdakwa”, demikian Kruythof, ,,tetapi saja tidak me- ngetahui tentang adanja hubungan antara terdakwa an Westerling”. Djuga tentang hubungan a n t a r a Hamid dan Westerling mengenai penjerbuan2 Bandung dan ge ung kabinet dikatakan tidak diketahui oleh Kruythof.

Saksi katakan, dia tidak mempunjai waktu b a n j a k untuk bertjakap-tjakap setjara ,,vertrouwelijk" dengan terdakwa. Menurut saksi, dia mempunjai banjak pekerdjaan, demikian djuga Hamid. .

Atas pertanjaan Kapten Pitono mengenai surat Hanna kepada Ratu Juliana dari Nederland, Kruythof mengatakan, bahwa surat itu ditulisnja, karena adanja pekabaran2 jang tidak baik mengenai keadaan ekonomi di Djawa Timur

Page 114: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

1

■•v:

f

zfAklF Ihvtfj MKUW&

*4 i-u

0 WIMs-81• * a*r« b*j

.fijasAau, •? &##* i?5fc

**•*« Ooor do so.tltietr ©at *rt If'**-, ;*-.<ae i- trsnSracb* van d* s«f**-

V*r 1 Jnlhkrijv dtf'RWef^ori MB d* . t.‘« l“4i ,,, ''**'• '•'•*' •*V44** 'rj*‘\ Irs2ort»*I'#a t^ ii u‘- *-</t ;i te w*r.<J*r4 i» *• ijtfiis* t>«-

t« eat#? ran'mije . *»**.-**■ C3tr»*< >K- towVotct; veai'mt jc.Xe«3,

,7 t „ >i* rtai-4, -,r “' °|? -' **«WW '-‘MS ^a^r.afVaf^u^** 1 ;ZVZZj t'.7 V 'ftS ■5aw‘4« l’ *»* '->«* s»*-Cw« tste- •;7«<*>»TB!f,ret' ’**4* **Vkwe;flW «5-<ja« v s»r*i4 at* Tcer-

a 4443 v,r e «* BMHS.eij totIjJ* tf'/ ' «**««&*»« ** ‘

f h0ii ‘M l on "* * ’**« *»■* v o lk**“*• »: -«e+elll,;€ h«W«»n «D Uirt V«:*'»* <a «U Iwu. vtmes**' 'su>-, #» roi), ** «»a^, , • ■

kulHMft* *#*?*** * to- 'i*a«C. TSUI

y i* s * 5 : s g z ^ iA ^ S s ^ j a a r *&*«ap « Vaew.-- *y«rt# y ■ ■ : * •d*‘‘- •>>*

bitrow^caji^ia or-*a»to1>rf»3Jt vh*twiccrt, c£>*ia ^ '*<wr»vr •>■<•*.- en idtbu«ing **» d* t>«TCW

*** ««***«©••*mrSw dexr

\1l a * ' \J

112

Page 115: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

f y.(tT - • .>

SfARIf HAW'

*» •a* tap*t:-

Lgfi « s . 3eiUr2«Rd8* .direct1-

- »*rfc*r*

rrUr*-£» ** '*.<•***

tur^r* ».«* •*■»** «■■*«♦ ' ' 1$r •J**/Ji.'»-;•»'• '*fll*:0 *®5JP4*. .■•; •

+IZL-,. Tc-on&.’&'VS 4*. «ta*«R w«t. ^ 3 o r * e * •» * ***«< *“ /■

xi»*r*;A%‘l*44rani ''#**•'? 2 3 3 S - -&• W t tow* ** * ■ * •*&***£>. *%»♦#* -Ut «ft * • * » « « • » -

• fed**? w*«& ,****•£^>v*£'K& , '?,'/

;,. - ■ ZztftwkfCtd* '•$1«*«b v*r. !Snf ******** ' <uayA *?,*- ***irfcs k;<4*w mrtn&wwhfcp,&<sBe5uei$o’ *»**&**• r—

" * W '> * * r. .- jfc *»£c <S«Pb4|N #*•* *•* .•«'•*** *»i *v^KLckt i«jJe ,»r; .

Lv«ilr» 't-<» *ti3*4> ft* #& -OuMva .£*>#« 4#

«M*r « r <*^3i*H*k Sr.^Mm^<&J0kia| x*+&» )&a*bg#m olMC rrf Vi 3 fto <1*w©rd*n g«$noderv„'

«*»■

* ri>br&t ’4<k»* 4*

S«»fe8i f t 7*B r ' 's.'4--'i>

5‘-atd*aw$m«* '•--•%

V^tviitu U « Mtt a« W&t'

t 'SsL' .i'.

' •-. ■ -: ••-%»' '

.' V;W'.

113

Page 116: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

1

»-o Vr *y~

■Sr

^ARIF ff AMU f M M O M B

- 3 ~

ftoe»l« -stvrtfi i j j r -. n.oh, iV-vi'- •itrps?..........oacsimi Hasa ^pealijtc £*2ro'sB&ei*r4:, Ik ‘o .'fer^v.r .

j «ofci«n 'cwtBta-fcc-ren <J4 •?>-•’Veren4s$V Jnaor.*«Uf, ••7.srv«sr.-i::*

£o?3.» ui's-t '*> kracht- an <5« each?' -,- v':V<.v Bl«$ 4< r \ ><»4t ofc ,o«;«x»C '.a >Mre;> > .v ;• cVfefl/w tex&havM fit. t« t vltTQ i-*

■ ' . ’/oofr :sl£ y^-tais loar terCkXo .n^k:c.* i.vln^vor* cm dan oofc aec.r w-ii.i-ii':2 i.*. Sx jniy v.i 6-jfclie g e r^ ,. «aik* in eteat' is as*. ?iTic^XXjri'ir. nr. vaat tP hQui<*ns na&r4>di?X tef.~•tost t* co*n uf.tv^oren •Jianaha^en V> cioh -Sifd^vn '

Ik sa^u -mt, *iet lymmstaajvd# 3u ££$»u -•3r-i*fvivr vi^nw* r-ttn b“r-td t f »v'c>v v*n dX

■fero<>ol<*lo» .toost8/y; *jaarin en vaiE '*;.v;y Ingots**!*}v-urrfn-rtA.- «} i»».'.:?«) r,6*r .emsiige geyftren

t»»fc©»s* fa t bedrexg^.; ' •

spier*. d ot? £<> b«ota4»r*3e onrusfc* ■&? a.f~ takingt,-.t balsxyaaFiJig van hardtl' *« •

c n ,K k -‘»rtoa dvor Seia ioeetand ran rechte- on ' ‘b«E'Cftajiso*t«ak»irr;!»iG<. <*vena doer t*«ri /tifxigaganfiai v ir t* . ‘rant en het XttctonAeieefaa1 roile y ijp g«ep^-?t v*of <3e to^ycyeing van aKarabi.ttias^e '«n

, coGCiur.iStiocbQ .M e^logle^n. -7 * '...-•

So Nilar fQ Turi 2ed«rla«d Bi^i* tea-aiWi®#®,.-.*, *troJdten M j ds Jw ^tco s$litie)c« -on1?irlJck«U&vJ»fe'

. j-laisd* d.e 07®re®Jtk0®Bt C'‘: |S'1' '<• *•‘?4sei CtkfM'ftJiti# >j i5»toas*n h<*t voey^Hre.t^S^

‘ me 6»_ 55iVtA-,iJ0eri<0a-X5icioao8i9 <jta*a opsbe* ep5t,

■'V:*- v - .

r i

•* &&.*

114

Page 117: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

licht- J*e«r eic.id® 'r. in Wt'S -:rrrv:*n<?#:, duifrternis/geas v,<*g jwer'lre.t*'' ir u ii hat r;^r£s , waarin mi jn 1 i’,id drei£\ t« vo'fiitksr., 'psriS i t sSjri to t fi.' Ik »«at icisero'nat <jo> t ‘;gae in - aY24 i^ v *,sl> -.-gew ij-igd® 0Jt‘i*T;»;(2'leh«eerr it-, :v hurt tv:\ 3*1 *•.?<« , •;voor sil in land en volVr» ’ "

Di* ie beds aan £ , -bp wier ^ifc *een tro tc te ee^er zijr.v-fc ’.'*• |Nirt;»osli\jV >■ *yl<;v-..v'M an M^siamd, ‘ : ' •• r '

d*t r-o$ fcX*sri r ^©■' -itkgrijpen vaiV'- c riKa «i fcrentes, dst nojol^chta

►d©**r lasten bi^ do •nlg-S*-Staten y*«■ d««;Jaaanaji hab£j>w ... ____....ftv a i e Jtujpwrr' Tof. en cs aetk jt&i

Sdelsn an 3er«c£t*R 1* an&reki* m aotsauM’im '

■uitto55 -*5u,- «»eo. ..■*;-. i ^or%o ?.cjerl '_ i t ■.“'u tJ ifk ' ie r Vtiyw

raa-.^fie Sr.Ylo^d *&«& •$e van 6* v,i;3T»

all* fcosckiJe* o g e n 7®r<2 1***

U • '•*,y» *V.^ -;

. * vt - v ;«0t &l\ &stk1 vmr 65'en w®nd ^ E ij td t 0 ifc• d it ogsnblik van gro.t*\*oM c# t’ 1« .vra^gan w*5; V"* perooonli^ke bsoidSeliiig fc* ^rlUwi varlensn ott-di* .- te'feew^fcateillcwu . ' ! * ‘ • \: . .

-"/ 'j,k «e«f <s*t ijc v#<a vafc'.tf vr&*g,' *e iiiifc tV»e«r dait tf Ttam «p asy* gSY«» f d*i?H -fie otwiaadigiW^&k *

kiwpen'ail « r toofci j to t I te w<w4en s8t i 4?Vv*r*o*k; *«•* ik tfcajia *l*La£infte ««*a* so,i^U>k*i|,->• V( v ^. • 4- »•» *•■.■'■ ,^—

'l« rh ^ :» f 's ;_^s r '£*T

St.»

115

Page 118: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

waktu itu. Hamid menurut saksi kuatir R.I.S. akan teng- gelam, hal mana katanja antara lain akan lebih memper- mudah masuknja komunisme di Indonesia.

Oleh karena itulah lalu Hamid minta pertolongan kepada Ratu Juliana, sebagai Kepala Uni Indonesia — Belanda, untuk meminta perantaraannja persoonlijk supaja dapat di- hindarkan karamnja Indonesia. Kruythof mengakui, bahwa konsep surat Hamid kepada Juliana itu dibuat oleh saksi sendiri atas petundjuk2 dari terdakwa.

Saja tahu betul, bahwa terdakwa adalah seorang ,,na- sionalis tulen”, kata Kruythof dalam keterangannja itu dan menambahkan, bahwa penjerahan kedaulatan kepada Indo­nesia adalah sesuai dengan harapan2 Hamid.

Disamping keterangannja kepada Kapten Pitono ini, Kruythofpun telah memberikan keterangan tertulis lain se­bagai tambahan. Dalam keterangan tambahannja itu dinja- takan antara lain, bahwa Hamid adalah seorang pemuda jang charmant, jang suka akan dansa dan main bridge. ,.Tetapi dia mempunjai sifat2 lebih lagi dari itu”, kata Kruythof. Hamid katakan mempunjai otak jang entjer, se­orang jang tahu tindakan2 apa jang harus diambil, mes- kipun saja lebih tua dari dia, saja telah beladjar banjak dari dia”, kata Kruythof, ..apalagi dalam lapangan politik”. Menurut saksi, orang tidak dapat mengatakan, bahwa Hamid ada dibawah pengaruh saksi, atau kalaupun ada, maka pengaruhnja atas Hamid itu tidaklah bbrarti.

Selandjutnja dalam keterangannja itu Kruythof mengata­kan, bahwa sedjak waktu KMB, pengaruh Hamid sudah ber- kurang. Peranannja untuk memperdjoangkan kemerdekaan. Indonesia dikatakan sudah berkurang djauh. Sebagai Menteri Negara dalam RIS kedudukan Hamid dikatakan tidak banjak artinja. Tugas jang diberikan padanja tidak banjak mengan- dung tanggung djawab. Hamid waktu itu dikatakan hanja berkewadjiban menjiapkan gedung Parlemen dan Senat RIS, membeli erlodji dll. Hamid sendiri dikatakan merasa tidak puas waktu itu.

Dalam suatu suratnja kepada terdakwa, saksi mengakui pernah menasehatkan kepada Hamid untuk minta berhenti sebagai menteri. Menurut saksi, waktu itu banjak djuga orang2 lain dari kalangan intelektuil jang djuga merasa kurang puas terhadap pemerintah RIS, karena dipandangnja

116

Page 119: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kurang kuat. Kalau terdakwa sudah berhenti sebagai men­teri, maka katanja dia dapat menghimpunkan orang2 jang tidak puas itu untuk mengadakan opposisi setjara legaal terhadap pemerintah.

Djuga dikatakan, bahwa semakin lama diantara rakjat di Kalimantan Barat timbul semakin banjak rasa tidak puas terhadap Hamid dan populariteit Hamid pada rakjatnja djauh sekali berkurang.

Tentang surat Hamid kepada Ratu Juliana, Kruythof da­lam keterangannja tambahan itu menjatakannja, bahwa se- lainnja soal keadaan ekonomi jang semakin buruk di Djawa Timur, djuga dikatakan dalam surat mengenai propaganda- propaganda komunis mengenai di Indonesia jang semakin mendjadi, dan pula supaja diminta pertolongan Amerika dan Inggeris.

Dalam hubungan ini pembela mr. Surjadi menjataJcan, bahwa bagian jang mengandung niatan untuk minta bantuan dari Amerika dan Inggeris itu kemudian ditjoret, sehingga tidak ada lagi dalam surat jang sebenarnja dikirimkan kepada Juliana.

Keterangan dr. Kierst.

Kemudian dibatjakan pula keterangan, jang telah diberi- kan oleh saksi dr. Kierst pada pemeriksaan pendahuluan pada tanggal 8 April 1950 oleh Kapten P.M. Pitono.

Dalam keterangannja itu saksi mengakui telah pernah berdjumpa dengan Westerling'pada bulan Maret atau April 1949. Djadi pertemuannja di Hotel des Indes dikamar Hamid itu adalah pertemuannja jang kedua kali dengan Westerling. Saksi mengakui, bahwa ketika Hamid marah2 terhadap Westerling dikamarnja, Hamid antara lain didengar olehsaksi memakai perkataan2 : „Je bent maar een Turk ......Je bent een reuze stommeling ....... Je boort Indonesia in degrond......." (Kau hanja seorang Turki....... kau seorangdungu........... kau mendjerumuskan Indonesia.......... ) Saksisendiri katanja tidak mengerti apa maksud Hamid dengan kata2 itu, tetapi saksi katanja mendapat kesan, bahwa ter­dakwa itu tidak setudju dengan apa jang ditjeritakan oleh Westerling.

Djuga dr. Kierst telah membuat keterangan-tambahan setjara tertulis, dimana disebutkannja sifat2 pribadi Hamid,

117

Page 120: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

disamping sifat2nja jang baik menurut saksi, Hamid, mem- punjai kelemahan2. Hamid menurut saksi seorang jan{J djudjur, seorang jang rela hati, tetapi disamping itu diakui- nja, bahwa Hamid adalah impulsief, emotioneel dan djuga sangat autoritair (kemauannja sendiri sadja jang mau <W" turut). Djika banjak orang merasa tertarik karena sifat2nja jang charmant, kata saksi, banjak pula orang jang mendjauhi diri karena sifat autoritairnja itu.

Djuga Kierst menjatakan, telah beberapa kali mengatakan kepada Hamid bahwa dia (saksi) tidak setudju dengan turut sertanja Westerling.

Dalam keterangannja lain lagi, dr. Kierst menjatakan, bahwa dia bertemu buat pertama kali dengan Westerling ditempat dansa Au Chat Noir (Kutjing Hitam). Kierst kata- nja telah mendapat kabar, bahwa pemilik Au Chat Notf itu ada hubunganqja dengan gerakan Westerling. Kem udian pemilik ini ditangkap oleh polisi.

Berhubung dengan keterangan saksi Najoan tentang k«" datangannja ke Hotel des Indes setelah penjerbuan atas gedung kabinet jang tidak djadi itu, Kierst mengakui dalam keterangannja, bahwa waktu itu ada datang seorang jang mau bertemu dengan Hamid. Oleh Kierst katanja Drang itu ditanja apa perlunja dan apakah dia (Kierst) bisa sampaikan pesan kepada Hamid jang waktu itu tidak ada. M e n u r u t

Kierst, orang itu menolak untuk memberikan pesan apa2' Dengan adanja keterangan saksi Kierst ini, mr. W irjono mengingatkan kepada saksi Najoan, bahwa dalam kete" rangannja (Najoan), waktu Najoan datang ke Hotel des Indes untuk mengatakan kepada Hamid tentang tidak djadi- nja gedung kabinet diserbu dan Hamid waktu itu tidak ada, maka dia (Najoan) telah memberikan pesan pada seorafig jang ada dikamar Hamid. Atas peringatan mr. W ir'' jono ini, saksi Najoan mengatakan: „Memang, saja telah sampaikan pesan kepada dr. Kietst”.

Surat pada Ratu Juliana.

Ketua kemudian minta griffier membatjakan surat Hami4 kepada Ratu Juliana, jang tertulis dalam bahasa Belanda.

Dalam suratnja kepada Juliana itu, jang tertanggal 5 Maret 1950, Hamid mula2 mengatakan, bahwa RIS telah menerima kemerdekaannja dari Ratu Belanda itu, jang

Page 121: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dengan demikian djuga tetap turut bertanggung djawab se- landjutnja atas nasib Indonesia. Kedjadian2 di Indonesia, tak lama sesudah penjerahan kedaulatan, menurut Hamid mejakinkan dirinja, bahwa di Indonesia akan timbul perang saudara dan kekatjauan (chaos). Berita2 dikatakan menja- takan adanja terror dan tekanan2 atas rakjat. Banjak badan2 jang tak sjah mendjalankan kekuasaan, sedangkan gerakan2 subversif dilakukan dengan giat.

Tetapi jang paling ,,emstig” menurut Hamid adalah ke- adaan di Djawa Timur, dimana banjak orang2 Belanda jang hidup diperkebunan-perkebunan dikatakan hidup dengan tertekan. Hamid meragu-ragukan, apakah pemerintah R IS bisa mengambil sesuatu tindakan.

Selandjutnja dalam suratnja itu Hamid mengatakan, bah­wa keseimbangan jang terdapat pada waktu penjerahan kedaulatan telah hilang sama sekali. Republik di Jogja di­katakan terus berusaha untuk menghapuskan negara2 bagian RIS denqan tiara „jang mengindjak-indjak undangs dzisar R I S " . K o m u n is m e d a p a t d ip ro p ag an d akan dengan le luasa,

sedangkan pemerintah tidak berdaja untuk menentukan garis2 dan sikap jang tegas. Dengan demikian, kata Hamid dalam suratnja, hasil2 KMB dan Uni Indonesia — Belanda terantjam, sedangkan Hamid sendiri tidak vmelihat lagi •-djalan2 keluar dari rawa ini".

Oleh karena itulah katanja Hamid minta pertolongan dari Ratu Juliana jang dilihatnja sebagai „satu-satunja djalan untuk menolong Indonesia”.

Oleh ketua diingatkan, bahwa dalam konsep surat itu, djuga ada dikatakan, bahwa ..hanja pemerintah2 Amerika Serikat dan Inggerislah jang dapat menghindarkan merosot- nja Indonesia lebih djauh lagi”.

Menurut Hamid bagian diatas ini atas perintahnja telah ditjoret, karena kata Hamid, ketika dia membatja kalimat itu dia terkedjut dan merasa, bahwa hal itu berarti peng- chianatan terhadap negeri sendiri.

Surat kepada isterinja.

Pada tanggal 2 Maret 1950 Hamid ada berkirim surat kepada isterinja, jang waktu itu ada dinegeri Belanda. Sebuah salinan dari surat ini dikirimkan djuga kepada se-

119

Page 122: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

orang kenalan Hamid, bernama Spies. Salinan inilah ke­mudian dibatjakan oleh griffier atas permintaan ketua.

Dalam suratnja ini Hamid mengatakan, bahwa sebelum dia berangkat ke Pontianak, keadaan sudah sangat buruk sekali, sehingga katanja djuga Anak Agung Gde Agung dan dr. Suparmo (masing2 wakil2 N IT dan Djawa Timur dalam kabinet RIS -— red.) merasa tidak tahan lagi. Djuga dalam surat kepada isterinja ini Hamid mentjeritakan ten- tang adanja terror, diktatur-militer dan korupsi dalam RIS. Djuga tentang komunisme jang dikatakan semakin meluas. Anak Agung akan kembali ke N IT dan saja ke Pontianak, kata Hamid dalam suratnja dan menambahkan. bahwa disamping Riouw dan Bangka, N IT dan Kalimantan Barat adalah negara2 bagian RIS masih berdiri. lain-lainnja sudah roboh".

Menurut Hamid dalam suratnja itu, mungkin sekali Anak Agung akan memproklamirkan N IT sebagai suatu negara jang berdiri sendiri dan berdaulat. „Kalau bisa’, saja djuga akan berbuat jang sama dengan Kalimantan Barat”, kata Hamid pada isterinja. Tetapi untuk itu dikatakan harus ada tjukup pasukan^ tentaranja dan uang untuk membiajai- nja. Kalau tidak mungkin. maka kata Hamid dalam suratnja itu, dia akan mentjari kontak dengan Inggeris. Bahkan narnia mungkin akan minta trusteeship PBB kalau perlu.

chirnja dalam suratnja itu Hamid menasehatkan pada isterinja. supaja isterinja itu tetap tinggal dinegeri Belanda sadja, supaja dia (Hamid) bisa „bergerak lebih leluasa” djika sendirian, kalau terdjadi apa2. Atas pertanjaan ketua, Hamid kemudian mengakui seluruh isi surat kepada isterinja itu.

Surat kepada van Mook.

Selainnja kedua surat diatas, griffier djuga batjakan surat Hamid kepada dr. van Mook, bekas gubernur djenderal Hindia Belanda jang waktu itu berada di Amerika.

Dalam suratnja ini Hamid menerangkan tentang pern- bentukan kabinet RIS dan tentang kedudukannja dalam pemerintah RIS (sebagai Menteri Negara). Menurut Ha­mid, pada waktu pembentukan kabinet dia jakin, bahwa dia tidak akan dapat mendjadi Menteri Pertahanan. Kemudian Hamid katanja menolak setiap kedudukan menteri jang di-

120

Page 123: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

y.r

D r . H . J. v a n M o o k .

tawarkan kepadanja, karena Hamid bermaksud “ a u “ “ - djadi Komisaris Tinggi Indonesia di Den Haag. letapi achirnja, melihat keadaan di Indonesia sendin, Hamid me- njatakan telah memutuskan untuk tetap tinggal di Indonesia, supaja bisa mengadakan tantangan2 dan dalam. Oleh karena itulah katanja dia kemudian menerima djabatan Menteri Negara, sedangkan mr. Roem diangkat mendjadi Komisaris

Tinggi dinegeri Belanda.Selandjutnja dalam suratnja kepada van Mook itupun

Hamid mentjeriterakan tentang usaha2 Republik di Jogja untuk memperluas pengaruhnj;\, 'entang pertentangan- aa- lam ketentaraan dan tentang keadaan di Indonesia, jang dilcatakan sangat buruk sekali. Bahkan dalam surat 1 u a a djuga disebut-sebut proklamasi Westerling terhadap peme­rintah Pasundan. , ,

Karena telah djauh siang hari maka sidang aitunaasampai hari Rebo tanggal 11 Maret 1953.

121

Page 124: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

122

Saks

i Daa

n Ja

hja

seda

ng

disu

rapa

h.

Page 125: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sidang hari Rebo tanggal 11 Maret 1953. *

Ketua Mahkamah Agung. Saksi Daan Jahja.

1. Sdr. ingat adanja lapor- Saja, sebagai Gubernur Mi­an2 mengenai akan ada- liter Djakarta Raya pada nja serbuan di Bandung bulan Djanuari 1950 medan Djakarta ? mang telah menerima lapor­

an2 tentang akan diadakan- nja serbuan di Bandung maupun terhadap Djakarta, tetapi bagaimana bentuk dari penjerbuan itu belum diketahui waktu itu.Saja sendiri pernah pergi ke Bandung buat mentjotjokkan laporan2 jang ada dengan pembesar2 Militer di Ban­dung.Dengan sendirinja setelah penjerbuan di Bandung dan di Djakarta ada alarmtoe- stand. Saja pcrintahkan su­paja pendjagaan diperkuat.T a n g g a l 24 D januari 19 50 m asuk laporan, bahw a h a n itu djuga akan diadakan serbuan di Djakarta, tetapi

' djuga tidak terang apa jangakan diserbu.Oleh karena itu maka pen- diagaan jang kuat tidak sa­dja diadakan pada kom- plex2 militer, tetapi djuga dikomplex Gambir, dimana terdapat gedung2 pentmg, diantaranja istana Preside*.

3. Apakah dalam laporan2 Atas dasar laporan jang adaitu, baik jang diterima itu memang saja sendiri me-sebelum, maupun sesu- narik kesimpulan, ba wadah penjerbuan Ban- tidak mungkin Westerlingdung, ada disebut-sebut berdiri sendiri dalam gerak-

2. Sesudah ada penjerbuan di Bandung apa lapor­an2 jang masuk lebih terang ?

123

Page 126: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

nama terdakwa ?

Apakah dalam laporan sesudah penjerbuan Bandung ada disebut- kan akan diadakannja penjerbuan atas sidang Dewan Menteri ?

Apakah sdr. masih ingat adanja tembak menembak di Kramat- laan No. 20. Djakarta?

annja. Dan memang dalam laporan itu setjara samar2 ada tanda2, terdakwa ada sangkut-pautnja dengan ge­rakan Westerling, tetapi ti­dak ada disebutkan apakah terdakwa memegang pimpin- an atau tidak.

Dengan pasti tidak ada di­sebutkan, tetapi dalam ren- tjana pertahanan jang kita adakan termasuk djuga pen- djagaan komplex Gambir dan menurut pendapat saja pendjagaan pada itu waktu tjukup rapat.

Menurut laporan jang dite- rima, maka pada tanggal2 3 Djanuari 19 5 0 akan ada apa2 terdjadi.Overste Taswin jang waktu itu mendjadi Komandan K.M.K.B.D.R. mengadakan pendjagaan jang. amat kuat. Waktu Presiden pagi hari itu (tg. 23 Djanuari 1950) akan berangkat ke India ada disignaleer, bahwa sebuah power-wagon berisi orang2 jang bersendjata berdjalan di Djakarta, tetapi waktu itu tidak terdjadi apa2 ; raungkin karena Presiden sudah ada direstoran lapa- ngan terbang dan pendjaga­an ada kuat sekali. Kemu- dian power-wagon tsb. di- kedjar oleh M.P. Belanda jang menduga bahwa orang2 bersendjata itu adalah de-

Page 127: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Hakim Mr. S. Kartanegara.

1. Tindakan apa jang sdr. ambil setelah ada lapor­an tentang penjerbuan Dewan Menteri ?

2. Dalam hubungan apa terdakwa memberikan perintahnja pada Najo­an ?

3. Apa barangkali sebagai pemimpin ?

4. Apa sdr. terima lang- sung laporan2 dari Na­joan ?

5. Mulai kapan Najoan bekerdja pada Gubernur Militer ?

serteurs dari Bandung. Ge- rombolan tsb. lalu bersem- bunji di Kramatlaan No. 20 jang kemudian pada tanggal24 Djanuari 1950 tengah malam digrebeg oleh sepa- sukan T.N.I. Tembak me- nembak terdjadi sampai pa- gi. Achirnja dapat dibeslag 30 Owen-guns. Sebelumnja digrebeg telah ada serom- bongan jang pindah ke Sawah Besar. Dalam per- tempuran itu ada beberapa orang jang kena tembakan, diantaranja Rapar jang ter- tembak mati.

Saja baru tahu dengan pasti bahwa ada serbuan setelah saksi Najoan mendjadi pem- bantu kita pada tanggal 2 Pebruari 1950.

Hal itu tidak terang bagt

saja.

Tidak ingat lagi.

Saja terima laporan2 itu me- lalui Major Parman, jang waktu itu djadi kepala star Gubernur Militer Kota Dja­karta Raya.

Mulai tg. 1 Pebruari 1950, setelah diadakan kontak an­tara Major Parman dengan saudaranja Najoan jang be-

125

Page 128: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

6. Apa oleh Najoan. djuga diterangkan dalam la- poran2nja apa sebab penjerbuan atas sidang dewan Menteri tidak djadi dilakukan ?

Ketua Mahkamah Agung.

Mempersilahlcan terdak­wa berbitjara jang me- minta waktu.

L a d 3 !» * S di-

““ untuktr.ngetahui peranan apa

n<i ilnainkan oleh

laDora^ eSkipUn daIa“

sebut nama sdr.’TetaSperanan sdr. masihet

karanr9 ■“»«* -

kerdja pada Kementerianl Penerangan.

Saja tidak menanjakan hal itu dan tidak masuk perha- : tian saja.

Terdakwa Sultan Hamid II.

Saja mohon supaja semua laporan2 jang diterima, baik oleh fihak tentara, maupun oleh fihak sipil dibatjakan semua dimuka umum, karena menurut hemat saja ini ada- lah penting, sebab logis ka­lau T.N.I. menaruh dendara pada saja, karena saja di- tuduh turut tjampur dalam penjerbuan Bandung, dimana banjak anggauta2 tentara mendjadi korban. Oleh ka­rena itu, djika ada laporan* jang menjatakan peranan saja dalam penjerbuan2 itu, saja ingin sekali laporan2 ifu diumumkan.

Saja mohon nama2 pelapor diumumkan.

Page 129: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Djaksa Agrmg.

1. Saja berkeberatan untuk menjebutkan nama2 pe­lapor, itu, karena hal ini akan merusak systeem penjelidikan dan pula tidak perlu menjebutkan nama2 pelapor itu.

Ketua Mahkamah Agung.

1. Pemeriksaan. ini djustru untuk mengetahui hal ini. Kalau sudah ada ketentuan apakah sdr. bersalah atau tidak, ja, tidak perlu diadakan pemeriksaan hal ini.

2. Tidak dapat, karena sidang pemeriksaan ini sudah ditetapkan terbu- ka untuk umum.

Keterangan mr. Djumhana. .Kemudian oleh ketua dibatjakan keterangan saksi mr. -

Djumhana "Wirjaatmadja, jang diberikannja pada pemeri saan pada bulan April 1951.

Dalam keterangannja itu saksi antara lain mengatakan, bahwa pada waktu pemilihan Presiden RIS di Jogja, ter­dakwa memang pernah berbitjara dengan saksi tentang gerakan Apra dan Westerling di Djawa Barat. Saksi waktu itu mendapat kesan, bahwa terdakwa mengetahui banjak tentang organisasi jang dibitjarakannja itu.

Berhubung dengan ini, kata saksi, ketika Westerling me- madjukan ultimatumnja kepada Pasundan supaja gerombol- an Apranja diakui sebagai tentara resmi Pasundan, saksi telah mengusulkan kepada P.M. Hatta, supaja terdakwa di- minta menjelesaikan soal Westerling ini. Hatta menjetudjui nsulnja ini, tetapi karena Bung Hatta waktu itu akan pergi ke Jogja, maka oleh Hatta diminta kepada saksi untuk mem- bitjarak»n soal itu dengan Hamid.

Selama 3 tahun saja berada dalam tahanan itu apa belum djuga ada ketentuan, apa saja benar2 memegang pe- ranan dan memimpin penjer­buan. itu ?

Saja mohon nama2 pelapor diterangkan dalam sidang tertutup.

Page 130: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Pembitjaraan antara saksi dan Hamid ini tidak sampai terdjadi, karena menurut saksi, Hamid esok harinja pergi ke Pontianak.

Keterangan Anak Agung.

Setelah keterangan mr. Djumhana itu, oleh ketua lalu dibatjakan keterangan saksi mr. Anak Agung Gde Agung, jang diberikannja pada pemeriksaan pada bulan Maret 1951.

Hubungan antara terdakwa dan saja tidak boleh dikatakan rapat, demikian keterangan Anak Agung antara lain, dan saksipun tidak pernah mengadakan pembitjaraan2 jang ber- silat rahasia dengan terdakwa atau tentang soal2 jang mengenai diri terdakwa sendiri.

kerdja sama dalam B.F.O. dimana terdakwa men- djadi ketuanja, saksi dan terdakwa ada pertentangan2 ideo-

° 92 t?t i J3nf. kemudian memuntjak pada waktu pemim- pm . . akan dipulangkan dari Bangka ke Joqja. Menurut pendapat anggauta2 B.F.O. waktu itu, kata saksi terdakwa er a u lpengaruni pendiriannja oleh Hoge Verteqenwoor-

menqenai ± ° D (H 'V ^ > ****** dan Pendiriaa Hamid bertentanaan Hp*1931* ?emimPil12 ke Jogja itu dikatakan iano inain 9311 kein9inan anggauta2 B.F.O. lainnja,

S u t Z a k C 1 11? - 1, ? U diPulan9kan ke Jogja. R.I.S. terdakwa l”9' wa^tu pembentukan kabinet mendiadi DP-mho ™enjem^unJi :ai1 keinginannja untuktahanan Kpna^*1 U a^inet untuk mendjadi Menteri Per- nqatakan B‘F O * terdak^ katanja me-besar sekali da Pen9aru^nja diantara anggauta2 Knil masih

kena “ S " an" auta B F O ‘ itu meman9Hamid mendjadi p e m b e n t u k tdah “ en‘iaIonkan

wa U darM rnS ttP m K vdulU menerangkan. bahwa terdak- keamanan. Pembitjaraana^ * den?an 5a^si tentang soal2 dalam sidang2 kabTnet “ £n9enai soal ^anja dilakukan

set^ahUpenjerimai Bari uncrnH tn d' Prf3da SUa‘U t"*saksi, bahwa dia merasa tidak n f t“ j3 meniatakan PadaMenteri Negara. Menurut tfrT l, ? tu9asnja.sebagai minta berhpnfi , 1, terdakwa waktu itu, dia mautan Barat kembali. ** mend*adi K<=Pala Daerah Kaliman-

128

Page 131: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Mengenai soal Apra dan Westerling terdakwa katanja tidak pernah membitjarakan dengan saksi.

Selandjutnja saksi mengatakan, bahwa kira2 dalam bulan Maret 1950 di NIT, terutama di Makassar, ada terdapat ketegangan antara golongan jang mau mempertahankan N IT sebagai negara bagian dan golongan2 jang mau meng- hapuskannja. Menurut saksi, dia pernah membatja dalam surat kabar di Djakarta tentang adanja usaha untuk mendjadikan N IT suatu Republik, djika untuk memper­tahankan negara bagian NIT tidak bisa lagi.

Tentang maksud terdakwa untuk membunuh Sultan Ha­mengku Buwono saksi katakan tidak tahu apa2. Saksi me­ngetahui hal ini dari surat kabar setelah Hamid ditangkap.

Atas pertanjaan ketua, apakah terdakwa ingin menjatakan apa2 terhadap keterangan saksi Anak Agung ini, Hamid mengatakan, bahwa ada 2-3 soal dalam keterangan saksi itu jang sama sekali tidak benar. ,.Tetapi karena saksi waktu ini tidak ada disini, maka saja bisa memasukkan keterang­an2 saja itu dalam pleidooi saja”, kata Hamid.

Saksi A. W . Burger.

Anton Willem Burger adalah seorang pegawai kepolisian di Tjimahi, jang kini sudah berada dinegeri Belanda. Dalam keterangan pada pemeriksaan pendahuluan Burger menga­takan bahwa sebelum Westerling mengadakan penjerbuan atas Bandung rumah saksi sering dipakai sebagai tempat pertemuan anak2 buah Westerling, tetapi saksi katanja tidak pernah turut tjampur dalam rapat2 tersebut.

Saksi diperkenalkan dengan Westerling oleh seorang jang bernama v.d. Meulen, dan Westerling menurut saksi pernah menjatakan padanja, bahwa banjak orang2 Indonesia ter- kemuka turut dalam gerakan Westerling. Antara lain dalam hubungan ini ada disebut-sebut nama terdakwa Sultan Hamid, Sunarjo (? <— Red.), Kartalegawa, sedangkan se- luruh Pemerintah Pasundan, menurut Westerling kepada saksi, berdiri dibelakang gerakannja.

Saksi sendiri pernah ditawarkan untuk berhenti mendjadi pegawai kepolisian, dan turut dengan gerakan Westerling, tetapi saksi katanja menolak tawaran ini.

Pada tanggal 22 Djanuari 1950, kata saksi, dirumahnja telah diadakan lagi pertemuan antara Westerling dengan

129

Page 132: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

anak2 buahnja. W aktu itu Westerling katanja datang dengan 4 orang dari Djakarta. Baik menurut v.d. Meulen jang waktu itu djuga hadlir, maupun dari Westerling pada saksi, pada tanggal 23 Djanuari itu mereka akan memasuki kota Bandung. Tetapi menurut mereka, tidak akan ada pertempuran. Masuknja pasukan2 Westerling kekota Ban­dung itu dikatakan akan berlaku setjara damai.

Menurut saksi, Westerling waktu itu akan pergi ke.Batu- djadjar untuk menjiapkan pasukan2 jang akan digunakannja djuga untuk menjerbu ke Djakarta.

Atas pertanjaan pada pemeriksaan pendahuluan itu, saksi menjatakan memang ada tanda2, bahwa antara D.I. dan Apra ada hubungannja.

Terdakwa Hamid, ketika ditanjakan oleh ketua menga­takan, bahwa dia tidak tahu apa2 tentang apa jang ditjeri- takan oleh saksi Anton ^Villem Burger.

Surat pada Spies.

den9?n keterangan jang pernah dikemukakan

kan o l ^ H Wa-S/ i diri baW a dari surat jang pernah dikirim- t iirn n in ^ ? ?11 J pada isterinia- Ha™id telah mengirimkan

* epada seorang bernama Spies, ketua menanja-

M .1116119 suj a* tersebut dikirimkan kepada Spies, k i n i I I I i Pif S bekas Direkt«r Javasche Bank dandulimia h irinj.mcndj adi seorang penasehat bank tersebut, T e rd ik ^ 7 J\Pia tjaban9 Javasche Bank di Pontianak. dan k ahn ifaf kel“ar9ania kenal baik sekaIi dengan Spies dengan Spies wa sering mempersoalkan soal2 politik

130

Page 133: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Ketua Mahkamah Agung*

1. Apakah pengiriman tu- runan surat itu kepada Spies tidak ada hubu- ngannja dengan keada- an, bahwa Spies men­djadi Direktur Javasche Bank, misalnja supaja sdr. bisa mendapatkan uang untuk gerakan sdr.

2. Apa sdr. tidak pernah mendapat djawaban da­ri Spies atas turunan surat itu ?

Djaksa Agung.1. Apa sdr. Hamid masih

ingat kapan pergi ke Pontianak dengan Bung Hatta ?

2. Menurut pemeriksaan pendahuluan oleh sdr. Sosrodanukusumo ada dibitjarakan. soal ul­timatum Westerling ke*- pada Pem. Pasundan. Apakah ketika sdr. me- manggil Westerling se- kembalinja dari Pon­tianak, ultimatum itu sudah dikeluarkan atau belum ?

3. Sebelum ultimatum itu dikeluarkan apakah sdr. ada diberitahukan ?

4. Setelah sdr. membatja ultimatum disurat-surat kabar itu, apakah ada usaha dari sdr. untuk membatalkan ultimatum itu ?

Saja tidak pernah tahu bah­wa Dir. Javasche Bank bisa memberikan uang begitu sadja.

Tidak pernah.

Tidak ingat lagi.

Saja mengetahuinja tentang ultimatum itu dari surat2

kabar.

Tidak.

Kalau saja tidak salah, saja membatja tentang ultimatum itu waktu saja mau pergi ke Pontianak dan disana hal itu saja bitjarakan dengan Bung Hatta.

131

Page 134: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

5. Apa selainnja itu tidak ada usaha lain ?

6. Dari djawaban2 sdr. sudah terang bahwa sdr. tidak berusaha apa2 agar AVesterling menarik kembali ultima- tumnja kepada Pem. Pa­sundan, sedangkan sdr. mempunjai banjak pe­ngaruh atas Westerling. Mengapa sdr. tidak adakan usaha apa2 ?

7. Setelah sdr. kembali .dari Pontianak sdr. se-gera memanggil Wes­terling untuk menerima pimpinan komando atas pasukannja dengan be- berapa sjarat. Dengan tjara bagaimana sdr. memanggil Westerling?

S. Apakah pada pertemuan itu Westerling jang me- nawarkan lagi pimpinan komando atas pasukan2 nja itu, ataukah sdr. jang menjatakan kesedi- aannja ?

9. Djadi pada pertemuan 4 kedua initiatief itu da­

tang dari sdr. ?

10. Apakah dapat diberita- hukan adanja hubungan antara sdr. dan func- tionaris2 Belanda ?

Tidak, karena waktu itu saja tidak ada di Djakarta.

Karena saja sebagai Menteri Negara tidak bisa meng" ambil tindakan sendiri. Ka- rena itu saja telah members tahukannja kepada P.M- Hatta, jang sebagai pernim" pin pemerintah dapat meng" ambil tindakan2.

S a ja menilpun W esterlin g dari H otel D es Indes. Itu w aktu sdr. W e ste rlin g ada di hotel P rean ger Bandung*

Sepandjang pengetahuafl saja pada pertemuan pertama kali dengan Westerling, dia" tah jang menawarkan pim" pinan komando itu pada saja* Pada pertemuan kedua kali di Hotel des Indes saja ta- njakan apakah tawarannj0 itu masih berlaku dan djika masih berlaku saja sedia menerimanja dengan sjarat2.Ja.

Hubungannja djika ada re- sepsi sadja.

Page 135: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

*

11. Apakah dengan H.V.K. Lovink tidak pernah di- bitjarakan soal APRA ?

12. Apa tidak diadakan pembitjaraan soal AP­R A dengan functionaris2 Belanda lainnja ?

13. Apakah sdr. mengata- hui, tentang usaha Bung Hatta mengenai hubu­ngan jang diadakannja untuk mengeluarkan "Westerling dari Indo­nesia ?

14. Apakah sdr. tahu, apa­kah H.V .K . Lovink me­ngadakan usaha untuk menjelidiki atau apapun djuga terhadap APRA ?

15. Setelah ada perintah untuk menjerbu Dewan Menteri, Westerling ada datang pada sdr. untuk melaporkan bah­wa penjerbuan itu ga- gal ?

16. Apakah waktu itu sdr. ada menjatakan kepada jang berwadjib, bahwa Westerling jang waktu itu ditjari oleh Polisi, ada disini ?

17. Sdr. berusaha untuk mengirimkan saksi N a­joan ke Kalimantan Ba­rat ?

Kalau saja tak salah Lovink tidak ada lagi disini setelah penjerahan kedaulatan.

Tidak.

Tidak.

Tidak.

Tidak.

Tidak.

Maksud itu tidak sampai dilakukan.

Ketua Mahkamah Agung.

Maksudnja apa sdr. mau mengirimkan Na-

133

Page 136: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

joan ke Kalimantan Barat ?

Djaksa Agung,

1. Apakah sdr. mengeta­hui dengan tjara bagai­mana "Westerling bisa melarikan diri dari In­donesia ?

2. Apakah sdr. merasa se­nang waktu _mendengar bahwa Westerling telah melarikan diri dari In­donesia ?

3. Apakah ketika Wester- ling melaporkan, bahwa penjerbuan atas Dewan Menteri gagal, ada di- perintahkan oleh sdr. kepada Westerling su­paja Westerling tidak berbuat apa2 lagi ?

4. Apakah betul sdr. mem­punjai keinginan men­djadi Menteri Pertaha- nan ?

5. Karena apa sdr. kemu­dian tidak mendjadi Jn.C. ?

6. Apakah sdr. telah me- njelidiki keinginan rak-

Supaja tidak ada orang jang tahu tentang kesalahan jang telah saja lakukan.

Tidak tahu.

Saja tidak pikirkan hal itu, karena penjerbuan Dewan Menteri tidak djadi dilaku- kan. Djadi saja tidak pikir- kan apakah saja senang Westerling pergi dari Indo­nesia atau tidak.Lupa lagi.

Ja. Mula2 saja mempunjai keinginan mendjadi Menteri Pertahanan. Serenta ada per- undingan2 di Jogja saja tahu bahwa saja tidak akan dja­di Menteri Pertahanan atau- pun Menteri Luar Negeri, djadi saja mengingini Hoge Commissaris di Nederland.

Karena dari golongan B.F.O. saja mendengar banjak suara jang menghehdaki supaja saja tinggal di Indonesia.

Page 137: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

\jat tentang bentuk Ne­gara ini ?

7. Apakah tindakan sdr. itu tidak bertentangan dengan keinginan rak- jat ?

8. Apakah sdr. mempunjai pendapat atau dugaan, bahwa Pemerintah Pa­sundan menjetudjui ge­rakan APRA ?

9. Apakah sdr. mengeta­hui bahwa Westerling pernah mengadakan pembitjaraan dengan Pemerintah Pasundan ?

10. Apakah sdr. tahu, apa ada hubungan antara APRA dan D.I. ?

11. Apakah sdr. tahu, bah­wa D.I. pernah minta ,.cease fire” antara AP­RA dan D.I. ?

12. Apakah sdr. tahu, ber- apa organisasi jang ter- gabung dalam APRA ?

Saja sebagai seorang fede- ralis hanja menentang gera­kan2 dibawah tanah jang ingin menghapuskan negara2 bagian dari R.I.S.Saja tidak pernah meng­adakan kundjungan kedae- rah2 diseluruh Indonesia un­tuk menjelidiki keinginan rakjat, itu. Saja hanja me­ngetahui dalam perundingan2 di Jogja, dimana dibitjarakan untuk membentuk negara jang berbentuk Rep. Indo­nesia Serikat. Djuga di K.- M.B. soal ini telah dibitja­rakan dan kemudian Dewan2 Perwakiian m asixig* n ega ra bagian meratifisir U.U.D.

R.I.S. itu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

Tidak tahu.

135

Page 138: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

13. Apakah sdr. tahu, di- mana pasukan2 APRA dipusatkannja ?

14, Karena APRA dibentuk dibawah kekuasaan Pe~ nierintah pre-fedcraal apakah sdr. tahu, apa­kah Pem. pre-£ederaal ada mengusahakan un­tuk menghapuskan AP­RA ?

Tidak tahu.

Tidak tahu.

m S l ? ^t^A13 ada rechtshandeling lagi, m aka Ketuampnpf- mi f ^ u n g , setelah berunding dengan D ja k sa Agung-25 J a sidan9 ditunda sampai hari Rebo, tanggal

b^jakan ;equfsttofrnfa9al ” ana D)akSa ASJUn9

Page 139: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 140: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

R E Q U IS IT O IR D J A K S A A G U N G T E R H A D A P T E R D A K W A S U L T A N H A M ID P A D A S ID A N G

M A H K A M A H A G U N G T an gga l 25 M a rct 1953.

^Saudara Ketua dan Anggauta2 Mahkamah Agung jang

Berbagai pertjobaan telah kita alami untuk mempertahan- an emerdekaan Negara kita jang telah diproklamirkan pada angga 17 Agustus 1945, jaitu Negara kesatuan jang tidak erpe ja -bdah jang meliputi segenap kepulauan Indonesia.

ct»C t6!?*5? J i • Pfrtj°baan itu demikian hebatnja, sehinggao a -o ah kita tidak berkuasa untuk mengatasinja, djika kita

w t n bandingan kekuatan2 lahir kita dengan * 1 3 pa^ a waktu itu. Maka ada orang2 jang kemudian

belok karena tidak pertjaja akan kekuatan diri imit.,1«v!,u-frenaj ma^an djiwa mereka dan membantu usaha Derdioanlnar,Pi- 3 waktu *tu' untuk menghantjurkan semangat kesadaran. tuan kita dengan sadar atau tidak dengan

iano (^uraVf^0tUa’ sekaran9 kita berhadapan dengan orang tidak npntiti U|,ltU- 1mcme9an9 P^ranan penting, akan tetapi hams Kp i, j a^1 kepentingan perdjoangan kita. Ia sekarang terhartar^KT apan dengan kita, oleh karena perbuatan^-nja

bangunkembalT'vlT9 .Ne9 " ania )an3 ten9ah kitamereka ,•= * ! P waktu itu, demikian pula terhadapkorban daw9 u mendjadi korban atau hampir mendjadi S a r a n,ia' Per^uatan2 jang ia telah lakukan,

maupun dalan^’art!'danatibat Pelaksanaa" n>a'itu sangat menusuk S akJbat.nla- Malahan perbuatan2-nja demikian runa sebagian besar dari rakjat kita se-

untuk menent«amk“n 94rekna9adaah ^ Pe“ erintah

d o / e s u / B u ^ ^ ^ t p t t 1'31131 t£rhadaP b3n9Sa In‘besarnia karena kemarahan rakjat jang demikianpendiaaaan iann^w* terpaksa harus mengadakantindakan2 m i i? * untuk melindunginja dari kemungkinan tindakan2 mereka jang tidak sabar lagi. Memang, kita lad jib

Page 141: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mendjaga djangan timbul tindakan2 dari hawa nafsu jang harus kita djauhkan sama sekali. Kita harus berpegang teguh kepada sendi Negara kita. jalah Negara Hukum, jang meng- hendaki supaja kesalahan seseorang diukur dengan ukuran dan menurut tjara2 jang telah disarankan oleh Hukum Negara kita sendiri.

Pemeriksaan perkara ini mengalami banjak kesulitan. Kesulitan jang utama disebabkan oleh karena hingga kini kita tidak dapat memeriksa W ESTERLING jang melakukan peranan terkemuka. Daja upaja kita untuk memeriksanja selalu gagal. .

Oleh karena itu, Sdr. Ketua, maka kita mengalami ke­sulitan2 dalam, mengumpulkan bahan2 untuk memberi gam- baran dari kedjadian2 di Bandung, di Djakarta dan sekitarnja, kedjadian mana mempunjai pengaruh jang besar sekali pada bathin rakjat Indonesia. ‘

S a u d a ra K etu a , dalam pem eriksaan sidan g2 M ahkam ali A q u n q tern jata , b ah w a p ad a aw a l bixlan D jan u ari 19 50 di beberapa tem pat di D ja w a -B a ra t (d fa n ta r a n ja d i Bandung

dan sekitarnja, di Tjimahi, di D ia^arta. daL ^ aT Pera'ng suatu gerakan jang menamakan 9 IndonesiaRatu Adil (A.P.R.A.) dan Ratu Adil 1 ^ w a(R.A.P.I.). Tidak lama kemudian dapat ^Past‘k“ J > a^ge rakan itu d isusun d a n d io rgan isas ikan setjar _

semula dipimpin oleh bekas Kapten dari K.N.I.L. a u , . •W EST ERLIN G . Manifestasi jang pertama dan geraKan iso. adalah ultimatum jang dalam surat tuduhan dimua su primair jang oleh W ESTERLIN G disampaikan kepada Pe~ merintah Negara Pasundan, Negara mana pada wa u 1 u, menurut pasal 1 dari Konstitusi R.I.S., a d a l a h suatu aera bagian dari R.I.S. Ultimatum tsb. menundjukkan dengan djelas, bahwa A.P.R.A./R.A.P.I. adalah suatu kekuasaan ber- sendjata dan suatu organisasi perdjuangan; tudjuannja ja a melawan apa jang dinamakan mereka usaha Pemermtan Pusat untuk melikwidir Negara2 bagian dari R.I.S;, chususnja Negara Pasundan; pertempuran2 kalau ultimatum tidak i- terima akan terdjadi.

Terang kiranja, bahwa berdasarkan menjampaikan ultima­tum tsb. gerakan tadi harus dianggap sebagai suatu tindakan pemberontakan terhadap kekuasaan jang pada waktu itu ada di Indonesia. Kita mengetahui, pemberontakan adalah ber-

Page 142: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sendjata melawan kepada kekuasaan jang sah, jang meng- ganggu ketenteraman dan ketertiban umum. Pengertian pemberontakan mengandurfg pula mengadakan aksi setjara besar-besaran. Pemberontakan selandjutnja ada djuga kaJau mengikut sesuatu ,,gerombolan” ataupun/dan menggabungkan diri pada sesuatu „gerombolan” jang dengan mempergunakan sendjata menentang kekuasaan tsb. diatas dengan maksud melawannja. Menurut pendjelasan atas pasal 108 KUHP, maka ada suatu „geromboIan'' seperti jang dimaksudkan alam pasal 108 KUHP, djikalau ada suatu organisasi serta

Al /D1 A!1r ) ? 0 ^t^ ‘ ^ a p u n k e d u a s ja r a t itu dipenuhi . .K .A ./k .A .P .I . seb agaim an a te rn ja ta d a ri ultim atum tadi

i a il a n a p a ja n g telah d ip astik a n d a lam s id a n g P en gad ilan

te ^ f ^ 3' Pac a waktu itu tertuduh mendjabat Men­fo lk j ? ara. . , seorang anggauta Pemerintah Pusat jang

a ipertjajakan oleh rakjat untuk bersama-sama dengan nggauta Pemerintah lainnja memperhatikan serta menje-

.,^«hartigen) kepentingan2 rakjat seluruhnja

Akan aPa Iarakjat, sebalikn,3 ia 3 mfnjelenggarakan kepentingantang djiwa rakiaf amenentan9 kepentingan rakjat, ia menen- kesatuan umum, djiwa nasional jang menghendaki

tanoaal^^E^u1 Mahkamah Agung jang pertama pada kediahafati • uari *^53 tertuduh mungkir telah melakukan subsidiair J a^ ^ituduhkan kepadanja primair, subsidiar dan djahatan sePenuhnja telah berbuat ke-menaatalcln u u^ an kepadanja lebih subsidiair lagi dandjahatan it,/ 13 san9at nienjesal telah berbuat ke-bahwa perbuatanni* ^ en,5^akkan hukuman ia katakan djuga, ia berfikir^n f j belum sampai dikerdjakan, karena itu .

Pp f tldak bisa dihukum.

Dalam 9bulan r f n p n9akuan tsb- tak dapat menolongnja.

dikenalnji t d i J k ' ^ n - 949 W E STE R U N G ' ^ ketahui nprkttol bulan Djanuari 1948 dan jang telah di-

merdekaan di Sulawe ap 40-0°° orang2 pedjoang ke-

baQaimana^3 J tU .ST E R L IN G menanjakan kepadanja P n apatnja djika ia mengerahkan pasukannja

Page 143: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

untuk menjerbu dan menduduki kota Bandung dengan maksud untuk mempertahankan Negara Pasundan.

W EST E RL IN G djuga menawarkan oppercommando atas pasukannja jang dikatakan terdiri atas 15.000 orang. Akan tetapi, kata tertuduh, ia menolaknja. Sebab, seperti ia te- rangkan pada pemeriksaan permulaan, ia pada waktu itu merasakan kepuasan atas sikap Bung KARNO dan Bung HATTA dan merasakan kesenangan dalam pemilihannja sebagai Kabinetsformateur. Djadi ia menolak tawaran W E S ­TERLING itu bukan karena ia tidak setudju akan maksud W EST ERLIN G , idee W ESTERLING , melainkan oleh karena sementara itu ia masih belum memandang perlu, masih

merasa senang dan puas.Apakah sesungguhnja jang dipersoalkan oleh W Jio lcK -

L IN G dengan tertuduh pada waktu itu? Apakah Wt,o- TERLING pula mentjeriterakan tentang organisasinja dan maksud tudjuan dari organisasi itu kepada tertuduh ?

Tertuduh menerangkan tidak dan ia tidak pernah mendapat keterangan dari W EST ERL lm * tentang organisasinja itu,-katanja. Dapatkah keterangan mi kita terima ? Saja sendiri tidak dapat menerima keterangan itu, Sdr. Ketua. Saja pandang tertuduh bukan anak ketjil, bukan orang sembarangan akan tetapi ia adalah seorang pemimpin jang berpengetahuan dan berpengalaman. Mustahil, djika ia hanja menolak begitu sadja terhadap tawaran W - TERLING, jang begitu sadja disodorkan kepadanja. •Lldak' lah masuk akal, bahwa tertuduh tidak mempersoalkan maksud W EST E RL IN G dan organisasinja itu setjara mendalam. Tidaklah pertjaja saja, Sdr. Ketua, bahwa tertuduh menolak tawaran W E ST E R L IN G itu hanja karena ia telah puas dan senang sadja, tidak dengan perhitungan2 politik jang

mendalam.Buktinja, setelah ia kembali dari Pontianak pada permulaan

bulan Djanuari 1950 dan ia tidak lagi merasa senang dan puas, akan tetapi merasa sangat ketjewa t e r h a d a p tindakan- dari Pemerintah R.I.S. ■—■ notd bene jang ia sendiri mendjadi seorang anggautanja jang telah mengirimkan pasukan T.N.I. ke Kalimantan — nota bene soal ini adalah termasuk kompetensi Menteri Pertahanan dan sesuai dengan Undang2 Dasar Sementara R.I.S. — ditambah dengan keketjewaannja oleh karena tjita-tjitanja untuk mendjadi Menteri Pertahanan

141

Page 144: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dan/atau Menteri Luar Negeri tidak terpenuhi, lagi pula pe- ? tjaai1 ^iserahkan kepadanja sebagai Menteri Negara

ix/DCTr111 0 kepuasan padanja, maka ia segera memanggil W EST ERL IN G dari hotel Preanger di Bandung ke kamar- nja di Hotel des Indes di Djakarta untuk mengatakan, bahwa la sanggup mendjadi oppercommandant dari A.P.R.A. itu, meskipun ia telah tahu, bahwa W E S T E R L IN G dengan mengeluarkan ultimatumnja, jang telah ia batja djuga, telah memulai memberontak terhadap Pemerintah Negara

asundan atau bagian dari R.I.S. Atau* barangkali lebih Tm?r TXTr'3 d*katakan karena ia tahu, bahwa WES-

RL IN G memang sungguh2 akan melaksanakan tjita- ji anja dengan kekuatan sendjata, maka ia mau menerima

oppercommando itu.

Apakah tjita2 W EST E RL IN G ? Dalam ultimatumnja pada

T im p u *5°‘ 3 telah didas dinjatakan. bahwa WESTER- hendak mempertahankan negara2 bagian dan

^tan9 usaha dipersatukannja negara2 bagian itu dengan tudnV>,ac1lk 13 ?amakan ondemokratis. Sama dengan tjita2 ter- n l a d an ^ 9ai se0ran9 £ederalis jang sejakin-jakinnja, kata- terHarlan ^ me^entan9 djuga tindakan2 Pemerintah R.I.S.

constitutioncel.3” ^ olehnja dinamakan on-

menaanTkil — ' _tertuc*uh setibanja dari Pontianak telah TERTTMr’ 11!] ia. d un£u^ bersusah-pajah memanggil WES- s e k e d a r ^ H ^ 11 Bandun9 ke t W * bukan hanja-mando A P R a 0I?persoalkan kembali penawaran oppercom- telah * / ' ' kePadanK akan tetapi ia memang benar2A d d a -f £ Untu^ mendjadi oppercommandant dari

iano rftnrTaim??1 n Ke^ ntQrian Pertahanan dan A.P.RXS. k<> TCalim ? 1 d se a^unja telah mengirim pasukan2 T.N.I.

an an arat, jang terdiri dari orang2, jang menurut anggapannja, tidak tjakap. Ia lebih mengutamakan K.N.I.L.,

e arena para Opsirnja terdiri atas orang2 jang menurut anggapannja tja ap, berpendidikan dan berpengalaman. Se- andjutnja la chawatir akan aksi2 dibawah tanah jang dise-

: I

142

Page 145: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

butnja intimidasi dari orang2 Republik untuk menghapuskan negara2 bagian.

Djadi baginja datangnja ultimatum W ESTERLING itu psychologisch sangat tepat.

,,Precies op tijd”, kata Bangsa Asing, entah karena W E S ­TERLING memang ahli psychologie, entah karena kebetulan, entah karena antara kedua mereka itu memang telah ada perbintjangan2. Hal ini sangat mungkin, djika melihat bahwa tjita2 tertuduh sebagai seorang federalis jang sejakin-jakinnja, jang hendak mempertahankan langsungnja negara2 bagian, tertulis djuga didalam ultimatum W ESTERLING pada No. 2 dan 3 jang berbunji.

2. „De R.A.P.I. kan zich uit een oogpunt van orde en rust ,,niet verenigen met de ondemocratische wijze, waarop „getracht wordt de Negara’s, in het bijzonder de Negara „Pasundan, zonder dat de bevolking zich daarover „vrijelijk heeft kunnen uitspreken, te liquideren ;

3. „De R.A.P.I. kan niet inzien, waarom zelfstandige staten, ’die toch in een en hetzelfde federatief verband thuis Khoren, onder ondergrondse druk ten bate van een ne-„venstaat tot liquidatie moeten. worden gedwongen

jalah hal jang mendjadi inti politik dari pemberontakan

W ESTERLING .

Akan tetapi bagaimanapun djuga tertuduh memang meng- aku dimuka kita, bahwa ia berkehendak akan mempCTgunakmiA.P.R.A., jalah ,,gewapende macht” dari WboliiKLlJNVj itu, untuk melawan tindakan2 Pemerintah R.I.S., jang dina- makan „on~constitutioneel” olehnja, dengan kekerasan sen­djata, jang berarti djuga pengakuan, b a h w a ia menentang naskah Konperensi Antar-Indonesia dan Konstitusi Sementara

R I S * . , ^ ,Sebab dalam Konperensi Antar-Indonesia a.i. berkenaan

dengan pembangunan tentara federalis dari R.I.S., disetudjui: bahwa Angkatan Perang R.I.S. adalah Angkatan Perang Nasional dan bahwa pertahanan Negara semata-mata adalah hak Pemerintah R.I.S. ; bahwa Negara2 tidak akan mempunjai Angkatan Perang sendiri; bahwa Angkatan Perang R.I.S. harus disusun oleh Pemerintah R.I.S. dan bahwa dalam pem- bentukan Angkatan Perang R.I.S., T.N.I.-lah jang harus di-

143

Page 146: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pergunakan sebagai intinja. -bersama-sama dengan orang3 Indonesia dari K.N.I.L.

Persetudjuan itu kemudian ditetapkan dalam Konperensi Medja Bundar dan azas-azasnja ditjantumkan dalam Konstitusi Sementara R.I.S. (bandingkanlah Bab IV, bagian V I Konstitusi Sementara).

Semua itu bukannja tidak diketahui oleh tertuduh.Akan tetapi tertuduh bukan sadja tidak m e r e s a p k a n

pengertian tentang azas2 tersebut kepada umum serta tidak memberi bantuannja dan tidak sungguh2 berusaha m e n t j o b a

mengorganisasi tentara federalis sesuai dengan azas2 tersebut melainkan dengan menerima dan memegang komando ter" tinggi dari A.P.R.A., jang merupakan suatu organisasi ber" sendjata dari gerakan politik R.A.P.I., telah m e m b i a r k a n

setidak-tidaknja karena perbiiatannja itu telah memungkinkan atau menjebabkan anggauta2 K.N.I.L., jang dapat didjadikan anggauta A.P.R.I.S, menggabungkan diri pada A.P.R.A*' ®e in9ga dengan demikian menjebabkan desersi kepada anasir ajahat dan subversip sehingga anggauta2 K.N.I.L. itu mem" en uk suatu angkatan perang tersendiri dan illegaal dengan

organisasi2 bersendjata lainnja dengan maksud mentjap*1 sua u tudjuan politik jang tertentu, seperti dengan d j^aS telah tampil kemuka dalam ultimatum WESTERLING, hal mana adalah bertentangan dengan azas2 jang tertjantum t u J Konstitusi Sementara R.I.S. Dengan demikian maka telah diwudjudkannja bahaja persengketaan dan insiden* [ang achirnja mendjadikan bentrokan denqan inti tentara

1U ' J3itU rr-N '1- di Bandung.Maksud tertuduh jang mungkin pernah dikandungnja.

!f l i U5tuk “ enggabungkan A.P.R.A. pada A.P.R.I.S., tidak ia dianggap maksud jang sungguh, karena A.P.R.A- jang telah dibentuk untuk mentjapai tudjuan2 politik dan jang menurut pengakuan tertuduh akan dapat dipergunakan dalam suatu sengketa bersendjata, sudah tentu tidak dapat dima- suKJcan dan tidak pada tempatnja dalam A.P.R.I.S.

oaudara Ketua, saja tidak dapat berpendapat lain ketjuali, oahwa tertuduh telah menggabungkan diri sebagai pemimpin pada gerombolan A.P.R.A. WESTERLING, jang melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah di Indonesia jang sah-

oebab, hanja didalam hubungan demikianlah dapat dite" rangkan, mengapa tertuduh tidak berusaha mentjegah per-

H 4

Page 147: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

lawanan W E S T E R L IN G dengan sendjata jang telah ia ketahui dari ultimatum itu, malahan sebaliknja ia memanggil W E S T E R L IN G itu dan mengatakan sanggup menerima oppercommando A.P.R.A.

Hanja didalam hubungan inilah djuga dapat dimengerti apa sebab tertuduh sangat marah pada V /ESTERLING pada tanggal 24 Djanuari 1950 di Hotel des Indes berhubung dengan penjerbuan di Bandung. Bukan karena WESTER- L IN G melakukan penjerbuan itu, tertuduh mendjadi maral^, akan tetapi oleh karena penjerbuan itu dilakukan dengan tidak menunggu perintahnja terlebih dahulu, karena penjer­buan itu dilakukan pada waktu jang politis tidak tepat. Maka dapatlah diterima keterangan saksi N A JO A N jang men- dengar sendiri perkataan2 tertuduh ketika ia marah pada W E S T E R L IN G : ,,Apa boleh buat, sekarang kita harus per- baiki apa jang dapat diperbaiki sadja, daa bcr&ce-r*skepala lagi, tapi selalu harus turut perintah saja. Kalau kamu tak dapat mengerdjakan atau djika kamu gugur, maka saja masih ada untuk meneruskan perdjoangan ini dan ,,Dat een Arabier ’t beter kan doen dan een Turk .

Hanja dalam hubungan ini pula dapat dimengerti apa sebab W E S T E R L IN G pada tanggal 24 Djanuari 1950, se- hari setelah penjerbuan di Bandung, memerlukan datang pada tertuduh untuk memberi laporan kepadanja mengenai per- buatannja di Bandung itu, seperti diterangkan djuga oleh saksi JU SU F B A RN A S jang akan saja sebut dibawah.

Dan last but not- least dapat djuga kita mengerti perintah tertuduh' kepada W E S T E R L IN G untuk menjerbu Dewan

-Menteri pada tanggal 24 Djanuari 1950.Saudara Ketua, tertuduh tidak mengakui telah memegang

oppercommando itu, karena ia mengadjukan beberapa sjarat kepada W E S T E R L IN G . Dan oleh karena sjarat2 itu belum dipenuhi oleh W E S T E R L IN G , maka ia, katanja, belum dapat dianggap telah mendjadi oppercommandant A.P.R.A.

Djadi tergantung pada dia sendiri pulalah soalnja apakah ia mau menerima oppercommando itu dengan atau tidak dengan dipenuhinja sjarat2 jang ia buat untuk sendiri itu. Akan te­tapi mengingat akan hebatnja tjita2 jang ia harus laksanakan— dengan pengorbanan apapun djuga .— misalnja ia tidak segan2 memerintahkan membunuh beberapa pembesar2 dari

145

Page 148: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Pemerintah R.I.S. seperti termaktub dalam pendakwaan subsidiair maka tidaklah masuk akal, bahwa ia akan mundur hanja karena sjarat2 jang ia tentukan sendiri itu belum atau tidak dipenuhi.

Saudara Ketua, tertuduh mengatakan tidak merasa tjampur tangan dalam penjerbuan di Bandung. Ia tidak merasa memerintahkan W E ST E R L IN G menjerbu di Bandung. Memang, hal ini sesuai djuga dengan apa jang katakan pada W E ST E R L IN G ketika ia memarahinja, bahwa WESTER- L IN G telah melakukan penjerbuan itu sebelum mendapat perintahnja. Akan tetapi ia tidak bebas dari tuduhan dalam sub primair, bahwa ia telah menggabungkan diri sebagai pe- mimpin pada gerombolan orang jang memberontak terhadap Pemerintah jang sah. |

Marilah kita tindjau sudut juridisnja.

Mula2 tertuduh tidak menggabungkan diri pada gerakan pemberontakan itu. Ia tidak mengambil bagian dalam ulti­matum tersebut. Akan tetapi keterangan2nja sendiri membuk- tikan bahwa ia tidak lama sesudah ultimatum itu dikeluarkan telah memanggil W EST ERLIN G , lalu memberitahukan kepadanja ia bersedia memegang komando tertinggi dari pasukan- W EST ERL IN G (sesuatu hal jang dulunja, ken- datipun telah ditawarkan kepadanja telah ditolaknja). Akan tetapi disamping tertuduh ada mengemukakan beberapa sjarat, diantaranja supaja W EST ERL IN G selandjutnja tidak akan melakukan sesuatu apa tanpa diketahui terlebih dahulu oleh tertuduh serta hanja atas perintah tertuduh. Pada ketika itu maka tertuduh telah menjatukan dirinja dengan gerakan pem- berontakan A.P.R.A. itu, jang tudjuan, organisasi dan alat- alatnja ■ setidak-tidaknja sebagian besar daripadanja —' telah diketahuinja. Pada saat itu maka tertuduh telah meng­gabungkan diri. Delik ,.pemberontakan” adalah suatu delik jang dinamakan delik terus-menerus; turut serta dalam pem­berontakan itu sewaktu-waktu masih mungkin bagi tertuduh, karena keadaan jang dilarang itu tetap ada. Perlu dikemuka- kan disini bahwa mengenai hal dapat dihukumnja tertuduh tidaklah penting bahwa ia tidak pernah turut serta sebagai orang jang ,,bersendjata”. Kita mengetahui bahwa ajat 1 sub2 dari pasal 108 K.U.H.P. tidak membedakan antara penjerta jang bersendjata dan jang tidak bersendjata. Dapat dihu-

146

Page 149: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kumnja tertuduh tidak ditiadakan karena ia tidak memberikan perintah untuk mengadakan serangan bersendjata terhadap Bandung dan sekitarnja dan untuk melakukan perbuatan2 jang Iain, ataupun karena ia tidak turut serta dalam serangan2 itu serta dalam perbuatan2 lainnja dari A.P.R.A./R.A.P.I. Perbuatan2 itu sudah barang tentu pertama2 masuk tanggung djawab para penjerta jang telah melakukannja. Akan tetapi hal itu tidak meniadakan turut sertanja tertuduh jang masih terus-menerus itu dalam pemberontakan tersebut sebagai demikian.

Sebaliknja pada tanggal 24 Djanuari 1950 ■— djadi sesudah terdjadinja serangan2 bersendjata itu maka tertuduh dengan tidak dapat diragu-ragukan menjatakan bahwa ia selalu masih' seorang ,,pemberontak” dan bahwa ia selalu masih merasa dirinja tergabung pada A.P.R.A./R.A.P.I. Dengan tidak dapat diragu-ragukan maka pada waktu itu ternjata djuga sekali lagi bahwa ia karena perbuatannja merasa dirinja sebagai pemimpin gcrnkun tersebut serta ber­laku sebagai demikian. Dengan pandjang lebar telah diakui terdakwa setjara bagaimana ia pada tanggal 24 Djanuari

1950 :memanggil W ESTERLING ;memaki-maki W ESTERLING, karena ia, W E S T E R L I N G ,

dengan tidak diketahui tertuduh — komandan tertinggi «— telah bertindak di Bandung ; memberikan perintah kepada W ESTERLING supaja dengan orang-orangnja menjerbu sidang Kabinet jang akan dilangsungkan pada malam itu. menangkap Menteri2 jang ada disana, dan menembak mati Sultan H AM EN GK U B U W O N O IX, Mr. ALI BUDIAR­D J O dan Kolonel SIMATUPANG.

Bahwa perintah itu tidak didjalankan, bahwa tidak mulai didjalankan oleh W ESTERLING tidak meniadakan tufut sertanja tertuduh dalam pemberontakan A.P.R.A./R.A.P.I.

Tertuduh telah memberikan keterangan pandjang lebar kepada Mahkamah Agung, sama dengan apa jang dikemuka- kannja sewaktu pemeriksaan pendahuluan seperti tertjantum didalam surat2 atjara pemeriksaan jang dibuat diatas sumpah, sehingga tidak perlu kiranja lagi menguraikannja disini, ke­terangan mana dalam pokoknja ternjata sesuai dengan alat2 kebuktian lainnja sebagai berikut, dengan tjatatan, bahwa pada. sidang Mahkamah Agung didengar atas sumpah saksi2 :

Page 150: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

1. FRANS N AJOAN .2. Sri SULTAN H A M E N G K U B U W O N O IX .3. Djenderal Major S IM A T U PA N G .4. Meester ALI BU D IARDJO .5. JUSUF BARNAS.6. Meester A B D U LW A H A B SOERJO A D IN IN G RA T .7. Komisaris Polisi U N T U N G M A R G O N O .8. GUSTAAF A D OLF R O N D O N U W U .9. M O H A M A D DJEN .

10. Letnan Kolonel D A A N JAHJA.

dan dibatjakan keterangan dari saksi2 jang berhubung dengan djauhnja tempat-tinggal tidak dipanggil kerauka sidang :

1. Meester LEON A RD T ILEN IUS K RU YT H O F .2. Dr. JANTINUS KIERS.3. Meester D JU M H A N A W IR IA A T M A D JA .4. Meester ANAK A G U N G GDE A G U N G .5. ANTON W ILLE M BURGER.

bahwa diantara orang2 jang memimpin.A.P.R.A. adalah ter­tuduh; keterangan saksi Frans NAJOAN; bahwa sesudah kedjadian aksi di Bandung W ESTERLING datang pada tertuduh untuk melaporkan tentang kedjadian di Bandung; keterangan saksi JUSUF BARNAS;

Wafnf?.Ui ab ke^jadian di Bandung pada tanggal 24 Dja­nuari 1950 Frans N AJOAN bersama-sama W ESTERLIN G telah datang pada tertuduh di Hotel des Indes untuk mela-

^A JO A N *3 3 ^ andun9 kep ad an ja ; k eteran gan sak si F ran s

bahwa tertuduh pada tanggal 24 Djanuari 1950 telah marahs epa a W ESTERLING berhubung dengan peristiwa Ban­

dung jang didjalankan oleh W EST ERL IN G tidak dengan S T S K penntahnja lebih dahulu; keterangan saksi2 Frans N AJOAN dan JUSUF BARNAS. Saksi Mr. Leonard Tilemus KRUYTHOF mendengarkannja : dengan tidak minta nasehat lebih dahulu; bahwa dalam pada itu tertuduh mengatakan, bahwa aksi ini tak didjalankan pada waktu jang tepat dan tidak menunggu perintahnja lebih dahulu, serta mengeluarkan perkataan2 : ,,Apa boleh buat, sekarang kita harus perbaiki apa jang dapat diperbaiki sadja dan djangan berkeras kepala lagi, tetapi

148

Page 151: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

selalu harus turut perintah saja. Kalau kamu tak dapat mengerdjakan atau djika kamu gugur, malca saja masih ada untuk meneruskan perdjoangan ini” dan ,,Dat een Arabier ’t beter kan doen dan een Turk”. Saksi Dr. jantinus KIERS mendengarnja: ,Je bent een stomme vent, je bent een Turk. Arabieren zijn veel beter dan Turken” ;bahwa tertuduh memberi perintah untuk menjerbu Dewan Menteri R.I.S. jang akan bersidang di Pedjambon pada hari tanggal 24 Djanuari 1950 dari djam 17 sore dan menangkapi semua menteri serta menembak mati seketika itu djuga Menteri Pertahanan Sultan HAM ENGKU BU W ON O IX, Kolonel S IM ATUPANG, Mr. ALI BUDIARDJO serta menembak enteng tertuduh sendiri di kakinja; keterangan

Frans N AJO A N ;bahwa tertuduh pernah mengutarakan ketidak puasannja tentang kedudukannja sebagai Menteri Negara dan keingi- nannja jang besar sekali untuk mendjadi Menteri Pertahanan; keterangan saksi Meester Anak AGUNG GDE AGUNG ; bahwa tertuduh pernah berkata pada Frans N A J O A N bahwa ia telah sanggup memimpin gerakan WESTERLING, e e-

rangan saksi Frans NAJOAN ;bahwa nama tertuduh disebut dalam laporan s e b e lu m penjer­buan A.P.R.A. di'Bandung, dan bahwa pada tanggal 24 Dja-

nuari 1950 akan diadakan penjerbuan ^ Djakarta,keterangan saksi Letnan Kolonel DAAN JA H JA ; bahwa pada tanggal 23 Djanuari 1950 terdjadi pemberon- takan di Bandung dan sekitarnja; keterangan saksi ori SULTAN H AM EN GKU BU W ON O IX dan Djjiideral Major S IM ATUPANG dan Letnan Kolonel DAAN JAHJA— dan bahwa pada tanggal 24 Djanuari tembak-menembak dengan sebagian pasukan A.P.R.A. di Kramatlaan 20 serta dilain tempat di Djakarta; keterangan saksi2 Letnan Kolonel DAAN JAHJA dan Frans NAJOAN; bahwa tertuduh telah membuat gambar daripada ruangan sidang Dewan Menteri dengan tempat duduknja para Men­teri masing2, jang ia berikan kepada WESTERLING; ke­terangan saksi Frans NAJOAN;bahwa pada tanggal 24 Djanuari 1950 mulai djam 17.000 memang diadakan sidajng Dewan Menteri di gedung Dewan Menteri di Pedjambon Djakarta; keterangan saksi Mr. ABDULW AHAB SOERJOADININGRAT;

149

Page 152: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

bahwa disamping itu djuga telah dibatjakan surat2 jang di­kirimkan tertuduh kepada isterinja, jang antara lain memuat:

,,Mocht het mogelijk zijn dan wil A G U N G Oost-Indonesie ..helemaal afscheiden en uitroepen tot een souvereine staat. ..Indien mogelijk probeer ik hetzelfde in Kalimantan-Barat, ,,maar ik kan het alleen doen als ik de nodige troepen heb ,,en de nodige middelen om dit te kunnen betalen. Op hulp ..van Nederland kan en mag ik echter niet rekenen, omdat ,,zij zich gebonden voelt door de R.T.C.-overeenkomst en te ,,fatsoenlijk is om zich nog in onze zaken te mengen.

..Mocht het niet anders kunnen dan zoek ik contact met ,,Engeland die reeds langs een omweg contact tracht op te „nemen met mij, aangezien zij als de dood is dat wij Serawak ..inpikken. Indien mogelijk vraag ik een trusteeship van de ..United Nations aan. Deze planrien zijn echter allemaal nog ..enigszins verward en dus nog niet uitgewerkt, aangezien zij ••Pas gisteren in mij zijn opgekomen. Maar dat er iets ..gaat gebeuren is zeker. Zij kunnen mij krijgen, maar niet ,,dan nadat ik tot het uiterste heb stand gehouden”.

S u ra t k epad a R a tu B e landa , ja n g is in ja m e n g u ta ra k an

keadaan djelek di Indonesia dan minta bantuan.

Mengenai berlakunja ordonansi dalam S. 1945 : 135 jalah pasal 2 b jang mengenai keadaan jang memberatkan hukuman jang djuga tertjantum dalam pendakwaan jaitu : ,.didalam waktu perang , walaupun bagi saja sudah djelas sekali, rasanja ada baiknja djuga saja kemukakan setjara singkat pendapat saja tentang itu.

Ordonansi itu memuat ketjuali tambahan2 dan perubahan2 jang definitief dari K.U.H.P. djuga beberapa ketentuan2 istimewa sementara.

Antaranja terdapat dalam fatsal 2 beberapa kedjahatan, diantara mana fatsal 108 jang diberatkan antjaman huku- mannja didalam waktu perang.

c ba^wa ian9 dianggap sebagai tempat dimanaoultan H A M ID melakukan perbuatan2 jang menentukan se­bagai peserta dalam pemberontakan jalah tempat dimana ia menerima oppercommando dari A.P.R.A./R.A.P.I. dan dimana ia memberikan perintah2 kepada W EST E RL IN G untuk menjerbu Dewan Menteri, menangkapi para Menteri dan membunuh beberapa pembesar Pemerintah R.I.S., jalah di

150

Page 153: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Djakarta. Menurut jurisprudentie maka diterimalah ,,leer van de lichamelijke daad”, berdasar atas mana tertuduh telah melakukan kedjahatan di Djakarta. Hal ini tidak meng- halahg-halangi, bahwa pemberontakan A.P.R.A./R.A.P .1. dilakukan di Bandung dan atau dilain tempat di Djawa-Barat.

Tempat dimana tertuduh melakukan kedjahatannja ini, Saudara Ketua, adalah penting bagi soal apakah S. 1945 : 135 tersebut dapat diperlakukan. Menurut pendapat2 jang ter- tentu maka semua peraturan dan Undang2 dari R.I. Jogja dulu berlaku antara lain di-daerah2 jang setelah tanggal 27-12-1949 menggabungkan diri lagi kepada R.I. Jogja (vide Peraturan Pemerintah Pengganti Undang2 No. 1/1950 jo. Undang2 No. 8/1950).

Negara Pasundan antaranja telah menggabungkan kembali kepada R.I. dulu (Keputusan Presiden tanggal 11-3-1950 No. 113 Berita Negara 17-3-1950).

Berdasarkan atas teks dan pendjelasan pada pasal 1 Undanq2 No. 1/1946 maka R.I. Jogja ijvkumM a n a W e n e i l jang ada pada 8-3-1942 Jang £ £ ■ £ * £ ketentuan2 dalam Ordonnantie o. I r a • bagi kedjahatan2 jang dilakukan didaerah Negara p as“n“ n dulu. (Soal apakah barangkali S. 1945 : 135 dapat diper- lakukan untuk kedjahatan2 sebelum penggabungan kembali

tidak akan saja persoalkan).

Djakarta dan sekitarnja merupakan distrik federal tersen- diri sedjak Ordonnantie S. 1949 : 63 dan tidak termasuk Negara Pasundan dulu (sekarang Propinsi Djawa-tJarat; (vide pasal 2 Undang- Dasar R.I.S. dan Undang2 tahan Djakarta-Raya dalam Lembaran Negara 1950 : 31) dan jang tidak menggabungkan pada R.I. Jogja dulu. Djadi baqi Djakarta Raya berlaku aturan pidana jang tertjantum dalam W .v.S. S. 1915 : 732 bis. S. 1917 497 dan 645 dan tambahan dan perubahan-perubahannja jang terdapat dalamS. 1945 : 135 tersebut diatas (lihat pasal 192 Konstitusi R.I.S. dan dalam hubungan ini Buku Prof. Dr. Lemaire dalam

,,Hukum Indonesia” katja 129/130, 139/140). Oleh karena itu maka keadaan jang memberatkan ,,dalam waktu perang ber- laku bagi tertuduh sebab menurut pasal 19 dari Ordonnantie itu termasuk djuga waktu dari tanggal 10/5-1940 sampai saat

151

Page 154: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dimana tidak ada lagi bagian dari daerah Indonesia berada dalam keadaan perang atau darurat perang.

Demikianlah keadaan pada bulan Djanuari 1950 sampai dewasa ini. Dalam bulan Djanuari 1950 maka daerah Djawa antaranja, berada dalam keadaan darurat perang ber- dasarkan atas ..Regeling op den Staat van Oorlog en Beleg” (S. 1939 : 582) dan sekarang Djawa masih berada dalam keadaan perang berdasarkan atas Regeling itu djuga.

Sementara itu Saudara Ketua, banjak pahlawan Bangsa telah gugur lagi, diantaranja beberapa Opsir Tinggi dari T.N.I. Mereka gugur sebagai patriot jang sedjati. Mereka tidak berdosa. Satu-satunja dosa mereka jalah, bahwa mereka adalah pelopor perdjoangan Bangsa, pembela kebenaran, pendukung tjita2 unitarisme jang telah terwudjud pada proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Saja gambarkan beberapa peristiwa pembunuhan jang kita ketahui : Didjalan perapatan Bantjeuj dalam kota seorang

• . - jang mengendarai jeep dan tidak bersendjata, distop,isuruh turun dan angkat tangan, kemudian ditembak mati.

Majat ditinggalkan.

Didjalan Braga dimuka apotheek Rathkamp sebuah oto sedanditahan, tiga orang penumpangnja disuruh turun, seoranglantaranja Letnan T.N.I. Tanda pangkatnja diambil.

Urangnja disuruh berdiri ditepi djalan. Kemudian ditembak mati.

Dimuka Hotel Preanger sebuah truck berisi 3 orang T.N.I. ditembaki. Truck terpelanting melanggar tianq listrik sehingga tumbang. ,

Didjalan Merdeka terdjadi tembak-menembak kiraS 15 menit lamanja. 10 majat T.N.I. bergelimpangan didjalan. Diperapatan Suniaradja-Braga 7 orang T.N.I. tidak bersen­djata jang mengendarai pick-up ditembaki dari muka dan belakang. Letnan Kolonel LEM BONG dan Adjudant-nja di~ hudjam peluru ketika dengan mobil hendak masuk markas divisi Siliwangi.

Mereka jang telah gugur ini tidak dapat berkata lagi, akan tetapi djikalau mereka dapat berkata, mereka akan berkata

sadjak jang dibuat oleh almarhum CHAIRIL A N W A R jang sebagian berbunji sebagai berikut:

152

Page 155: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

,,Kami tjuma tulang2 berserakan'Tapi adalah kepunjaanmu

1 Kaulah lagi jang tentukan nilai tulang2 berserakanAtaukah djiwa kami melajang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan, atau tidak untuk apa2.Kami tidak tahu, kami tidak lagi' bisa berkataKaulah sekarang jang berkataKami bitjara padamu dalam hening dimalam sepiDjika dada rasa hampa dan djam dinding jang berdetakKenang, kenanglah kamiTeruskan, teruskan djiwa kami”.

Bagaimanakah pembelaan tertuduh dalam hal ini ? „Saja sama sekali tidak merasa ikut-tjampur dalam peristiwa Ban­dung. Saja tidak tahu sama sekali tentang kedjadian di Ban­dung”. Saudara Ketua, saja tak perlu lama berhenti pada soal ini. Diatas telah saja d/elaskan pendapat saja. Akan tetapi fancr saja herankan jalah. apa sebabnja tertuduh tidak berusaha mentjegah tindakan W ESTERLING ini, jang ia telah ketahui lebih dahulu, atau dapat ia perhitungkan, bahwa tindakan itu pasti akan mengakibatkan kerusakan dan ke- sengsaraan, akan tetapi malahan sebaliknja tertuduh telah memanggil W EST ERLIN G dan menerima pimpinan dan-

pada pasukannja itu.Baiklah. andai kata tertuduh memang tidak tahu sama se­

kali sebelumnja, bahwa peristiwa Bandung akan terdjadi, akan tetapi setelah ia mengetahui dan mengerti, bahwa jang mendjadi biang keladinja itu W ESTERLING, apa tidak berdaja upaja untuk dapat ditangkapnja WESTER­LING itu untuk diminta pertanggungan djawabnja, malahan ia menerima ^VESTERLING itu pada sehari setelah kedja­dian Bandung untuk mendengarkan laporannja ?

Tentu sadja ia tidak berdaja upaja Saudara Ketua, sebab W ESTERLIN G itu adalah orang jang . ada dibawah pim- pinannja jang tersembunji, dan kesukaran jang akan menimpa W EST ERLIN G itu akan menjulitkan ia sendiri djuga.

Memang benar keterangan saksi NAJOAN jang pada pemeriksaan permulaan mengatakan : ,.bahwa tertuduh ketika marah2 kepada W ESTERLING mengatakan pula, bahwa aksi ini dari sudut politik tidak berarti sama Sekali dan bahwa hal ini mungkin akan berarti keruntuhan organisasinja.

Page 156: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dengan aksi ini W E ST E R L IN G telah nienempatkannja dalam suatu kedudukan jang sangat sulit'\

Djika tertuduh memang benar2 seorang outsider dalam gerakan W EST E RL IN G itu, perlu apa ia memberikan per- hatian jang demikian besarnja.

Malahan setelah ia berpendapat bahwa W ESTERLING telah bertindak salah, ia memerintah W E ST E R L IN G itu sehari setelah kedjadian di Bandung untuk membetulkan ke- salahan, siasatnja itu dengan memberi perintah mengadakan penjerbuan Dewan Menteri dan melakukan penangkapan dan pembunuhan seperti telah diuraikan diatas.

Rupa-rupanja tertuduh memandang kesengsaraan jang telah ditimbulkan di Bandung itu belum seberapa. Apa artinja djiwa rakjat, djiwa pradjurit baginja. Sedangkan pemimpin2 utama dalam perdjoangan kemerdekaan seperti Sri SULTAN H AM EN G K U B U W O N O , ia perintahkan untuk dibunuh. Ia pandang djiwanja barangkali lebih penting bagi Indonesia daripada beliau itu. ,,Het doel heiliqt de middelen” pikirannja.

Didalam peristiwa penjerbuan Dewan Menteri jang ia perintahkan kepada W EST ERLIN G jang ia akui sepenuh- nja, Saudara Ketua, terlihat ketjerdikan jang besar dari ter­tuduh jalah ia memedntahkan kepada W E ST E R L IN G supaja ia ditembak enteng dikakinja, djangan sampai mati.

Apa maksudnja, Saudara Ketua ? Untuk mengelabui umum, supaja ia dianggap .bahwa ia tidak tahu apa2 dalam hal itu. Akan tetapi apa sebab perintah itu ia akui sepenuhnja ? Oleh karena peristiwa itu tidak sampai terdjadi dan belum sampai ada korban djatuh sehingga ia barangkali berpikir, bahwa meskipun ia mengakui itu semua ia toh tidak dapat dihukum karena ia tidak djadi berdosa. Malahan pikirnja, ia menun- djukkan quasi sportiviteitnja dengan terus terang mengakui perbuatannja. Dan untuk menandakan quasi kedjudjurannja ia tambahkan lagi, bahwa ia merasa sjukur alhamdulilah, bahwa peristiwa itu benar tidak terdjadi.

Saudara Ketua, ini adalah sandiwara diatas sandiwara.Sebaliknja, apa sebab ia memungkiri tjampur tangannja

dalam peristiwa penjerbuan di Bandung ? Tentu sadja, Sau­dara Ketua, oleh karena banjak korban telah djatuh. Disini ia tidak dapat menundjukkan sportiviteitnja untuk mengakui

154

Page 157: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

tjampur tangannja •— jang sebenarnja akan mcmbuktikan sportiviteitnja jang benar2 djika ia mengakuinja—- oleh karena ia tahu bahwa dengan pengakuan itu ia pasti akan dihukum.

Lagi sandiwara, akan tetapi jang menimbulkan tragedie nasional!

Sandiwara jang ia mainkan pada perintah penjerbuan Dewan Menteri itu membuktikan pula, bahwa pendapatnja itu bukan hasil pikiran jang sekonjong-konjong pada tanggal24 Djanuari 1950 djam 2 siang dikamarnja di Hotel des Indes itu, akan tetapi adalah salah satu program jang ia telah buat dengan tenang didalam rangkaian perbuatan2 mem- berontak terhadap Pemerintah.

Saja kira ada perlunja saja gambarkan dengan singkat sifat pribadi tertuduh. Ia be'rasal dari lingkungan feodaal, sedjak ketjilnja mendapat pendidikan setjara Barat, setelah keluar dari K.M.A. di Breda ia mendjabat Opsir pada K.N.I.L. Setelah ia keluar dari tawanan Djepang pada tahun 1945 ia mendjadi Opsir K.N.I.L. kembali dan kemudian dalam tahun itu djuga ia diangkat mendjadi Sultan di Pontianak. Dalam pekerdjaannja pada tentara Belanda ia sampai mendapa pangkat tinggi jalah Djenderal Major.

Pada dasarnja rupanja ia bukan seorang politikus. Uimasa perdjoangan ia diperkenalkan dengan politik jan9 111111 1 oleh fihak musuh pada waktu itu jang dengan kedok untuk kepentingan Bangsa Indonesia mendjalankan rol politiknja memetjah-belah. Tertuduh menerima pengaruh sedemikian besarnja sehingga ia terpikat oleh siulan federalisme jang dikobar-kobarkan oleh fihak musuh pada waktu itu, sehingga ia mungkin lalu mendjadi seorang federalis jang sunguh berkejakinan federalisme. Disamping itu ia m e n d j a d i seorang kepertjajaan Dr. van M OOK dan mendapat djuga kedudukan istimewa sebagai Adjudant Ratu Belanda. Selama itu ia di- liputi oleh suasana politik kolonial dengan kelahirannja jang kelihatannja serba bagus dan serba teratur. Maka dari itu ia terasing daripada rakjat Indonesia jang sedang berdjoang dengan tidak mengenai korban. Ia tidak dapat mengerti djiwa bangsa Indonesia, jang sudah memproklamirkan kemerdekaan- nja pada tanggal 17 Agustus 1945, djiwa nasional jang ber- tjita2 Negara Kesatuan jang tidak terpetjah-belah.

Sedemikian mendalamnja pengaruh politik kolonial padanja, sehingga ia melihatnja perdjoangan rakjat Indonesia sebagai

155

Page 158: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

terror, padahal rakjat kita tengah berevolusi dan ingin me- mulihkan seluruh negara mendjadi satu. Dalam pada itu ia hanja memandang bahwa satu-satunja jang dapat menolong mengatur Indonesia kembali, adalah fihak Belanda. Maka ia telah mengirimkan surat kepada Dr. van M OOK jang mak- sudnja menghendaki supaja Dr. van M OOK keinbali las* bekerdja untuk Indonesia. Ia menulis surat kepada Ratu Be- landa dimana ia mendjerit meminta pertolongan, karena hanja terhadap Ratu itulah ia menaruh kepertjajaan s e - b e s a r2nja-

Nota Bene sebagai Menteri Negara R.I.S. ia memaparkai1 keruwetan2 politik dalam negeri Indonesia. Bolehkah ini ? Tiapz orang Indonesia jang djudjur akan mendjawab, tentu tidak!

Saudara Ketua, kembali kita sedienak kepada WESTER" LING.

Gerakan WESTERLING bukan gerakan rakjat Indonesia- Gerakan WESTERLING adalah alat dari fihak jang tertentu jang mempunjai tudjuan2 jang tertentu.

Baiklah saja kutip pendapat Prof. Dr. W . F. W E R T H E I^kia’ Groene Amsterdammer”, antara lain sebagai demi"

-Sesudah proklamasi Indonesia Merdeka, van M OOK be- •■fusaha mengadu golongan feodaal ini dengan Republik dan '•berichtiar menegakkan kembali kedudukan2 tradisionil dari ..kaum feodaal itu dengan tentara sebagai alat. Hasil MALI" •'NO lalah berdirinja Pasundan, Madura, N.I.T., Kalimantan ”v arat’ Sumatera Timur, jang pada satu fihak disokong oleh• • aum feodaal, pada lain pihak dengan membangkit chau" -vimsme-daerah jang takut pada kekuasaan Djawa. Dalam ’f Ua®ana *nclonesia~baru sekarang negara2 ini tidak bisa ‘■oerdiri sendiri atas kaki sendiri, tiada dengan bantuan "K.N.I.L. dan ........... .. methode2 W ESTERLING”.

..Dibelakangnja berdiri golongan2 feodaal, jang ingin meng-' -gunakan Apra-nja WESTERLING. Disamping itu se- ..mentara alat2 kekuasaan jang lama jang tidak senang ..dengan keadaan sekarang, terutama dari K.N.I.L. jang ..menghendaki aksi militer ketiga. Ketjuali itu djuga semen- ..tara golongan jang kuat modalnja jang merasa akan men- -dapat keuntungan dengan menentang negara Indonesia -jang masih muda ini sekurang-kurangnja untuk menundjuk- ..kan kepada kaum pengusaha di Amerika bahwa negara

156

Page 159: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

,,muda ini tidak mampu memperdjoangkan kepentingan ,.sendiri, maka lebih baik Irian diserahkan kepada Belanda .

Saudara Ketua, izinkanlah saja menambah pendapat Prof. Dr. W E R T H E IM sebagai berikut :

Tak dapat disangkal bahwa pikiran federalis itu adalah landjutan dari pikiran B.F.C. dan B.F.O.; bahwa mungkin pikiran itu diandjurkan oleh suatu maksud jang datang dari suatu pihak jang tertentu untuk mentjapai suatu structuur ketatanegaraan jang telah diwudjudkan dalam konstitusi Republik Indonesia Serikat.

Tertuduh tahu dan harus mengetahui bahwa structuur ke­tatanegaraan tersebut tidak didukung oleh kemauan Ka ja , pun tidak oleh kemauan Rakjat di~daerah2 bagian dan bahwa kemudian akan dirobohkan oleh tenaga2 dinamis jang men- djiwai seluruh Rakjat Indonesia serta bahwa achirnja soalnja bukanlah berkisar antara unitarisme dengan federalisme me- lainkan antara dinamik dengan legaliteit jang dipaksakaru

Menentang tenaga^ dinamis itu serta tetap berpegsnakepada konstitusi tersebut berarti murhalangi kemauan Rakjat untuk menggalang suatu strucketatanegaraan jang kuat dan sehat. me-

Dan kalau tertuduh sekarang beranggapan bahwa a me rupakan suatu eksponen dari pikiran federalis 1 u se lihat structuur jang dahulu telah diterima itu se agai dasarkan Undang2 Dasar, jang menurut pandangannja akan mentjiptakan suatu kesatuan Indonesia jang kokoh maka dengan tegas dan dengan segala kesungguhan ser a g alat2 jang ada padanja jang patut dan sah harusla .ichtiar supaja mendesak kepada Pemerintah, )an9 1 jia duduk itu, agar memberi keputusan dalam hal itu. eng[ demikian maka tak mungkin timbul keragu-raguan menge pendirian Pemerintah dan dapatlah tertuduh *« )akmk** Pemerintah bahwa sebaiknjalah mendjalankan kebidja sa^a . azasi berkenaan dengan susunan jang berdasarkan kons 1 usi jang telah diterima itu. Tertuduh dan eksponen2 lainnja jang turut duduk dalam Kabinet berhak sepenuhnja serta su£ a“ tentu akan sanggup berbuat demikian. Dengan demi i maka tertuduh sebagai pendukungnja dapat mendjelasKan dengan tjara demokratis kehendak2 dan keinginan2 jang ter­tentu, akan tetapi ia lalai dalam hal itu. bahkan telah menun- djukkan suatu passiviteit serta tidak membantu atau tidak

157

Page 160: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mau membantu menjalurkan tenaga2 dinamis jang hidup di- kalangan Rakjat itu setjara baik. Ia telah memilih djalan lain jalah mentjoba mentjegah perkembangan politik jang normaal dengan tjara jang tidak berdasarkan Undang2 Dasar dan dibawah tanah. Mentjegah perkembangan politik jang nor­maal serta tidak menerimanja dan tidak membiarkannja ber- djalan terus sudah tentu akan menghalangi serta merintangi perkembangan setjara tenteram dan bebas dari suatu tertib hukum menurut kehendak Rakjat. Karenanja maka perten- tangan2 akan meruntjing serta dimana-mana akan terdjadi kekatjauan2, sehingga tidak mungkin mendjalankan Pemerin- tahan jang lajak.

Tertuduh kurang luas pandangannja serta tidak menjesuai- kan djiwanja dengan keadaan. Itulah jang mempengaruhi sikap-tindakannja serta membawa tertuduh mengambil langkah- jang tidak dapat dipertanggung-djawabkan, jang karena sifatnja jang subversip masih tetap dengan hebatnja dirasakan akibat-akibatnja, chususnja di Djawa-Barat, daerah gerakan A.P.R.A.

Saudara Ketua, sekarang sampailah saja pada achir requisitoir ini, jang saja simpulkan sebagai berikut:

aja erpendapat, bahwa, meskipun tertuduh memungkiri esalahannja pada tuduhan primair, subsidiair dan subsidiair agi, engan pemeriksaan dimuka sidang Mahkamah Aqung

petundjuka jang diperoleh dari keterangan2 jang diberikan tertuduh, keterangan2 mana pada pokoknja diketahui dan di-

° * • eterangan2 saksi2 tersebut dfatas, selandjutnja \ su.ra J d i b a t j a k a n dan gambar ruangan Dewan

Menteri jang ditundjukkan kepada tertuduh dan diakui se- uruhnja olehnja, semuanja ini dipandang dalam rangkaian an segala hubungan, saja memperoleh kejakinan, bahwa ertuduh sebenar-benarnja telah bersalah pada jang dituduh-

lean padanja dibawah primair jang merupakan satu kedjahatan jang diuraikan dan diantjam dengan hukuman dalam pasal1 OS a,at 1 no. 2 jo ajat 2 K.U.H.P. jo. S. 1945 : 135, dan oleh karena itu padanja harus didjatuhi hukuman.

Mengenai beratnja hukuman, saja berpendapat, bahwa berhubung dengan anteseden2 jang saja kemukakan tadi, ia tak perlu didjatuhi hukuman jang terberat, akan tetapi hukuman jang seimbang dengan perbuatan2-nja dan janq tjukup untuk memberi keinsjafan kepadanja.

158

Page 161: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

r "* y

Saudara Ketua, saja berpendapat, bahwa sudah pada tem- patnja dan sepatutnja kepadanja didjatuhkan hukuman pen- djara selama 18 (delapan belas) tahun, dengan ketentuan, bahwa pada waktu melakukan keputusan ini, lamanja terhu- kum ada dalam tahanan akan dikurangkan seluruhnja dari hukuman tersebut.

Selandjutnja menghukum tertuduh membajar segala beaja dalam perkara ini dan memerintahkan mengembalikan barang2 bukti, jaitu berupa 2 buah pistol dengan perlengkapannja kepada tertuduh, dan satu karabijn Amerika no. 845506 ke­pada jang mempunjai jaitu ex-kapten SADELI, sedangkan bukti surat2 tetap dilampirkan pada berkas surat2 pemeriksaan.

Walaupun berlebih-lebihan, perkenankanlah pada saja buat mengemukakan pendapat saja, bahwa pertimbangan tentang tuduhan subsidiair, subsidiair lagi, dan lebih subsidiair lagi, meskipun kesalahan tertuduh pada tuduhan2 ini dalam sidang Mahkamah Agung djuga terbukti tidak perlu lagi diperbintjangkan berhubung oleh saja ia ditetapkan telah salah pada tuduhan sub primair.

Demikianlah, Saudara Ketua dan Saudara- A n g g a u taMahkamah Agung jang mulia.

159

Page 162: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Tertuduh Sultan Hamid II didampingi oleh Deurwaarder Mahkamah Agung

sebelumnja memasuki ruangan sidang.

160

Page 163: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Njon

ja

Sult

an

Ham

id

II (x

) di

anta

ra

para

pe

nont

on.

Page 164: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

PEM BELAAN (PLE ID O O I) SU LTAN H A M ID II

D IBATJAKAN D A LA M S ID A N G M AH K AM AH

A G U N G TAN GGA L 25 M A RET 1953.

Sdr. Ketua,Perkenankanlah saja mulai pembelaan saja dengan meng-

utjapkan sebanjak-banjak terima kasih disertai rasa hormat kepada Mahkamah Agung atas tjaranja Mahkamah Agung memimpin pemeriksaan perkara saja ini jang menimbulkan suasana jang djernih selama berdjalannja pemeriksaan.

Oleh karena rasa tanggung djawab jang sebesar-besarnja dan kesungguhan jang ditundjukkan oleh Mahkamah Agung selama pemeriksaan perkara ini berdjalan, maka dari per­mulaan pada saja timbul rasa aman dan kejakinan, bahwa perkara saja ini ada pada tangan para Hakim jang luhur budinja dan jang telah banjak sekali berpengalaman pula. Dan oleh karenanja buat selama-lamanja kesan jang sebaik- baiknja akan tefap tinggal pada saja, bagaimanapun djuga hatsil pemeriksaan ini.

Sdr. Ketua,

Dari permulaan saja telah menjangkal, bahwa saja telah berbuat salah sebagai dituduhkan pada saja sub primair, subsidiair dan subsidiair lagi. Saja hanja mengakui telah me­lakukan perbuatan tersebut dalam lebih subsidiair lagi, dengan mengadjukan hal2 jang dapat membebaskan saja.

Untuk mendjaga salah paham, dikemukakan disini, bahwa apabila saja katakan bebas, ialah hanja dipandang dari sudut ilmu hukum pidana. Ditindjau dari sudut moreel, saja sen- dirilah jang pertama-tama akan mengakui dosa saja.

Meskipun saja mengetahui,, bahwa tak akan terdjadi apa2 atas perintah saja, saja rasa selama saja hidup akan saja sesalkan, bahwa saja telah sampai lupa begitu djauh hingga memerintahkan untuk membunuh tiga orang sesama manusia.

Sdr. Ketua,

Pembelaan mengenai segi juridis saja pertjajakan kepada pembela saja.

Akan tetapi menurut kejakinan saja tidak mungkin untuk menindjau perkara ini hanja dari sudut juridis sadja.

162

Page 165: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Perintah untuk menjerbu sidang Dewan Menteri dan untuk membunuh tiga Pedjabat tinggi itu hanja merupakan suatu reaksi belaka terhadap kedjadian2 dari luar jang mempenga- ruhi djiwa dan alam pikiran saja pada waktu itu. Oleh karena kedjadian2 tadi berhubungan .erat dengan, bahkan timbul karena perkembangan politik dari sebelum dan sesudah pe­njerahan kedaulatan, perbuatan saja tadi hanja akan dapat dimengerti, apabila diprojektir atas semua itu.

Dari sebab itu saja rasa perlu sekali, apabila saja disini dengan setjara singkat memberikan g^mbaran mengenai per­kembangan politik dalam negara kita dari mulai menjerahnja Djepang tanpa sjarat hingga terdjadi perbuatan jang se- karang dituduhkan kepada saja.

Saja akan mulai dengan bulan Agustus 1945. Dalam bulan ini saja dikeluarkan dari tawanan Djepang, sesudah ± tahun mendjadi tawanan perang .Saja waktu itu masih me- mangku djabatan Opsir K.N.I.L. setjiara actief. Sauipai sa.u itu saja belum pernah memperhatikan soal2 politilc.

Ketjuali keadaan, bahwa saja sebagai Opsir dilarang tjampur politik, perhatian saja sendiri hanja tertank oleh soal2 dilapangan kemiliteran dan tehnik kemiliteran.

Baru sesudah saja keluar dari tawanan, saja mendengar tentang telah terdjadinja pembunuhan setjara besar-besaran jang dilakukan oleh Djepang dikalangan rakjat Kalimantan Barat. Saja mendengar, bahwa djuga ajah saja dan semua saudara lelaki saja telah terbunuh. Dapatlah dimengerti, bahwa saja dengan sendirinja dan dengan senang hati meng- gunakan kesempatan jang diberikan kepada saja oleh Lt. G.G. van Mook untuk terbang ke Pontianak.

Atas permintaan rakjatlah, maka saja didalam bulan Oktober 1945 (jlilantik sebagai Sultan ke-VII dari Pontianak. Dalam kedudukan saja sebagai kepala Swapradja dengan langsung saja dapat berhubungan dengan rakjat. Hingga waktu itu saja hanja mendengar sadja tentang adanja tjita2 untuk mentjapai kemerdekaan. Akan tetapi sesudah hubu- ngan langsung dengan rakjat Kalimantan Barat, menge- tahuilah saja, bahwa djuga didaerah saja tjita2 kemerdekaan itu memang telah meresap dihati sanubari rakjat.

Page 166: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sdr. Ketua,

Dengan demikian dapat dimengerti, bahwa djuga dalam hati saja mulai menjala api kemerdekaan. Djika tidak demi- kian, saja bukan seorang manusia jang mempunjai harga diri dan terutama bukan seorang Indonesia.

Pada permulaan 1946 saja kembali ke Djakarta untuk mengadakan pembitjaraan dengan Pemerintah pada waktu itu. Disamping itu besar pula hasrat saja untuk berdjumpa dengan Perdana Menteri R.I. pada waktu itu, ialah Sutan Sjahrir, guna beladjar kenal dengan beliau. Kehendak saja itu dapat terlaksana. Dan dari pembitjaraan dengan beliau saja mendapat kesan jang sangat menjenangkan dan jang tak akan saja lupakan.

Ketika Tuan van Mook menawarkan kepada saja untuk mengikuti pembitjaraan di Hoge Veluwe, dengan tak berpikir pandjang tawaran itu saja terima dan pergilah saja.

Sdr. Ketua,

Itulah tadi gambaran mulainja menjala api kemerdekaan dalam hati kalbu saja. Hasrat untuk mentjapai kemerdekaan buat nusa dan bangsa, keinginan untuk mempunjai pemerintah

Sein V an9 berdaulat, makin lama makin besar.alam pada itu dalam memperdjoangkan kemerdekaan

bagi nusa dan bangsa, timbullah pula kejakinan saja, bahwa bentuk federalisme itulah jang paling baik bagi negara kita. oukan tempatnja disini untuk menguraikan dengan pandjang iebar aiasanS bagi kejakinan saja itu. Guna kepentingan per­kara ini sudah tjukup kiranja dengan mengemukakan ke­jakinan itu. Sebab baik setjara langsung ataupun tidak, kejakinan itulah antara lain jang menjebabkan timbulnja perkara jang sekarang diperiksa ini.

Sdr. Ketua,

Sesudah konpere-nsi Malino dan konperensi2 jang diadakan sesudah itu, jang mengakibatkan terlahirnja beberapa negara, terbentuklah apa j9ng dinamakan Voorlopige Federale/ Re- gering, ialah pada tanggal 9 Maret 1948. Mungkin ada pen- tingnja, apabila disini dinjatakan, bahwa saja telah menolak tawaran untuk turut serta dalam pemerintahan jang baru di- bentuk itu. Pertimbangan saja ialah, bahwa saja tidak mau turut pemerintahan di Indonesia jang tidak berdaulat.

164

Page 167: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dalam bulan Mei 1948 dipanggillah konperensi B.F.O. Konperensi ini sebenarnja hanja merupakan „studieconferen- tie” dengan tudjuan mempeladjari segala sesuatu jang ber- kenaan dengan penjerahan kedaulatan.

Maksud dan tudjuan V.F.R. ini mendapat rintangan de­ngan dibentuknja Bijeenkomst Federaal Overleg atas initiatief Negara Indonesia Timur. Maksud pembentukan B.F.O. tidak Iain daripada untuk mentjari djalan semata-mata bagaimana kita dapat keluar dari kesulitan2 politik ' antara R.I. dan Negeri Belanda jang kelihatannja sukar untuk dipetjahkan. Tudjuan B.F.O. jang terpenting, ialah mempertjepat penje­rahan kedaulatan. •

Sdr. Ketua,

B.F.O. telah banjak ditjertja. Akan tetapi saja jakin, bahwa B.F.O. merupakan salah satu factor jang penting bagi penjerahan kedaulatan sebelum achir tahun 1949. Untuk menggambarkan kedudukan B.F.O. dalam perdjoangan xne- rebut kemerdekaan, marilah saja ulangi perkataan Dr. van Mook dalam bukunja „Indonesie, Nederland en de Wereld",

halaman 221 :„De delegatie van het B.F.O. vond echter bij de

„nieuwe minister en het nieuwe kabinet in Nederland „reeds dadelijk zodanige instemraing, dat op 16 Augustus ,,zonder verder overleg met de V.F.R. of de landvoogd „zijn stelsel werd aanvaard. Ook de daarop volgende ,,behandeling met het complete B.F.O., dat na de' kro- ..ningsfeesten naar Nederland overkwam, geschiedde „met practisch vrijwel volledige uitschakeling van de „Indonesische Regering, ook al bevond de landvoogd „met een zevental secretarissen van staat zich toen ..eveneens in Den Haag.

„Na mijn overhaaste terugkeer in verband met de „communistische opstand, welke in de Republiek op 19 ,.September was uitgebroken, bleef de verhouding onge- ,,wijzigd en toen ik bij voortduring moest ervaren, dat ,,V.F.R. en landvoogd buiten de verdere voorbereiding „van het interim-ontwerp gelaten werden en zelfs omtrent ,.de genomen beslissingen veel sneller door de pers dan ,,door enkele summiere stukken werden ingelicht, meende

165

Page 168: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

'0

,,ik aan deze voor de positie van de Vertegemvoordiger „van de Kroon onwaardige toestand een einde te moeten „maken door op 11 October met ingang van 1 November „mijn ontslag te vragen”.

Dari kenjataan terurai diatas sudah djelas kiranja, bahwa B.F.O. itu tidak sadja bukan tjiptaan dari V.F.R., aka*1 tetapi malahan merupakan salah satu factor jang penting untuk perginja Dr. van Mook.

Sdr. Ketua,

Saja rasa, disinilah tempatnja untuk menjinggung dengaQ sepatah dua patah perkataan keterangan Mr. Ide Anak Agung Gde Agung, jang dibatjakan disidang. Saja berbuat ini sebenarnja dengan sangat berkeberatan hati, karena beliau tidak hadlir disini untuk dapat membantah keterangan saja, dimana perlu. Akan tetapi, apa jang saja akan kemukakan itu kebenarannja akan dapat dikuatkan oleh anggauta2 B.F.O- jang lainnja.

Maka adalah benar, bahwa pada ketika pembentukan B.F.O., jang didirikannja atas initiatief Mr. Ide Anak Agung Gde Agung, timbul kerenggangan antara beliau dengan saja. Tetapi jang demikian itu, tidak oleh karena perselisihan paham politik. Jang mendjadi sebab, ialah soal pengangkatan Ketua B.F.O. Dalam pilihan Mr. Anak Agung tak terpilih* jang dipiiih orang jang saja tjalonkan, ialah Mr. B a h r i u n

dari Sumatera Timur. Dan sesudah Mr. Bahriun meninggal dunia sajalah jang dipiiih mendjadi Ketua.

Apa jang selandjutnja dimaksud oleh Mr. Anak Agung dengan keterangannja, bahwa saja ada dibawah pengaruh Dr. Beel, saja tak dapat mengertinja, dari sebab itu tak ta- hulah saja bagaimana saja harus membantahnja.

Akan tetapi harus saja sangkal sekeras-kerasnja dakwaa*1' bahwa saja dulu menaruh keberatan terhadap kembalinja pemimpin2 R.I. dari Bangka ke Djokja.

Sebagai bukti dari sebaliknja, dapatlah dibatja surat dari Dr. Beel kepada saja tanggal 1 Pebruari 1949 jang bunjinja sbb. :

In aansluiting aan het door U met de Directeur van mijn Kabinet terzake gevoerde telefoon-gesprek heb ik de eer Uwe Hoogheid mede te delen, dat de Regering

166

Page 169: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

van Indonesie bereid is de Heren Soekarno c.s. in de gelegenheid te stellen in voile vrijheid op een nader vast te stellen plaats onderling van gedachten te wisselen.

De Regering is, zoals ik U reeds eerder mondeling mede heb gedeeld, eveneens bereid mede te werken tot het scheppen van een gelegenheid voor een vrije ge- dachtenwisseling tussen de afgevaardigden van de Bijeenkomst voor Federaal Overleg, c.q. de B.F.O. in zijn geheel enerzijds en de in de eerste alinea van, deze brief bedoelde heren anderzijds, voor zover zij door U mochten zijn of worden uitgenodigd.

Zou dit overleg tot zodanige jesultaten leiden, dat op korte termijn kan worden overgegaan tot de instelling ener Federale Interim Regering, zo zal het uit de aard der zaak mogelijk zijn het vraagstuk van de algehele bewegingsvrijheid van hen, die thans aan zekere beper- kingen zijn onderworpen, tc bezien in het licht van de alsdan heersende omstandigheden.

Selandjutnja untuk melukiskan sikap saja terhadap pemimpin2 R.I. jang berada di Bangka, saja kemukakan hal sbb. :

Serenta saja mendengar, bahwa terhadap isteri Presiden Soekarno ada perlakuan kurang baik dari pihak militer Be- landa, ialah beliau sesudah ditawannja Bung Karno harus segera keluar dari istana, saja adjukan soal ini kepada Wakil Tinggi Mahkota dengan permintaan supaja akibat2 dari per­lakuan jang tidak baik itu ditiadakan lagi. Dan perantaraan saja ini mendapat hatsil jang menjenangkan.

Dan ketika jang paling indah dalam perdjoangan politik saja, ialah pada saat saja di Pangkalpinang sebagai Ketua delegasi B.F.O. sebagai orang jang pertama jang berdjabatan tangan dengan Presiden Soekarno sekeluar saja dari mobil.

Dengan lukisan2 diatas saja rasa sudah tjukup dibuktikan, bahwa keterangan Mr. Anak Agung itu tak dapat diperta- hankan kebenarannja.

Sdr. Ketua,

Sampailah saja sekarang kepada pembitjaraan konperensi Antar-Indonesia, jang diadakan di Jogja dari tanggal

167

Page 170: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

19 s/d 23 Djuli 1949 dan dari tanggal 31 D juli s/d 2 Agustus 1949 di Djakarta.

Dalam pembitjaraan di Bangka antara pemimpin2 R.I. dan delegasi B.F.O., didapat kata sepakat untuk dengan selekas- lekasnja mengadakan perundingan politik antara R.I. dan B.F.O., apabila pemimpin2 R.I. telah kembali di Jogja.

Permintaan Presiden Soekarno untuk memulai pembitjaraan itu di Jogja dan kemudian, dimana perlu diteruskan di Dja­karta, oleh B.F.O. diterima dengan kegembiraan hati.

Saja rasa tak berkelebih-lebihan, bila saja katakan, bahwa perundingan jang dimulai dengan kegembiraan hati, akan te­tapi djuga dengan sedikit ketegangan, kedua-dua kalinja berdjalan dengan penuh keselarasan (in volledige harmonie) dan dengan mentjapai kesepakatan jang sebulat-bulatnja.

Sdr. Ketua, '

Guna menggambarkan suasana pembitjaraan2 tadi, per- kenankanlah saja mengutip beberapa passage dari pidato

residen dan W akil Presiden, pemimpin delegasi R.I., jango e e lau masing- diutjapkan dalam perundingan itu.

£>aja mulai dengan kata sarabutan W akil Presiden pada . pembukaan konperensi Antar-Indonesia janq ke-2 (Per- musjawaratan Antar-Indonesia hal. 39) :

,,Konperensi Inter-Indonesia bagian pertama di Jogja- arta berdjalan dengan baik, dalam suasana saling

mengerti, dan kita sudahi dengan rasa persaudaraan.emikianlah, permusjawaratan antara kita sama kita itu

mengembalikan kita kedalam dunia perasaan : satu bangsa dan satu tanah air, dengan satu bahasa nasional.

Kita mendapat kata mufakat, bahwa sang-saka ,,Merah-putih adalah simbol kehormatan bangsa Indo­nesia dan Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan kita. Indonesia Merdeka tjiptaan bangsa akan bemama „Kepublik Indonesia Serikat", suatu negara demokrasi jang berbentuk federasi”.

Kemudian saja kutip dari pidato penutup Wakil Presiden :

,,Pada rapat penutup ini saja dapat mengatakan dengan gembira, bahwa kami Delegasi Republik Indo­nesia merasa puas dengan hasil jang kita tjapai dalam

168

Page 171: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

waktu jang begitu pendek. Jang lebih menggembirakan sekali ialah, bahwa segala pembitjaraan dilakukan dalam suasana persaudaraan dan bahwa rasa persaudaraan itu semakin lama semakin tebal”.

Dan pada 'achirnja, saja kutip dari pidato sambutan Presiden Sukarno pada pembukaan konperensi Antaj> Indonesia bagian pertama di Jogja (hal. 107).

„Saja sendiri amat bahagia, bahwa konperensi ini dapat berlangsung pada permulaannja di Ibu Kota Re- publik Indonesia dan disinilah tempatnja saja mengutjap- kan terima kasih saja kepada B.F.O. seluruhnja, kepada Seri Paduka Sultan Hamid, Ketua B.F.O. chususnja, bahwa B.F.O. beserta ketuanja menjetudjui kompromi jang kami usulkan tempo hari, ialah agar supaja per- mulaan konperensi ini diadakan di Ibu Kota Repubh Indonesia, dan bahagian kedua, mana kala masih ada hal2 jang perlu dirundingkan terus-menerus, diadakan dikota Djakarta.Saja berbahagia bukan sadja oleh karena Jogjakarta adalah Ibu Kota Republik, bukan sadja oleh karena dengan diadakan bahagian pertama konperensi di Jogja­karta kami mendapat penghormatan besar, tetapi c utama sekali ialah, bahwa konperensi Antar-lndonesia ini, jang bermaksud bukan sadja meletakkan jem diatas djurang jang memisahkan fihak Repu 1 anB.F.O., tetapi malahan sedapat mungkin menutup sama

sekali djurang itu".

Sdr. Ketua,Apakah utjapan2 pemimpin2 tadi hanja merupakan omong

kosong belaka dan tak ada artinja sama sekali ?Pada waktu itu saja tak pertjaja, bahwa memang demi 'an

adanja dan sekarangpun saja belum pertjaja!Suasana pembitjaraan begitu menjenangkan, sehingga pada

saja tak pernah timbul perasaan, bahwa kita asing satu dengan lainnja. Sebaliknja, pada saja pada hari2 itu timbul kejakinan, bahwa di Jogjakarta telah digembleng persatuan, jang kokoh kuat, jang tak akan dapat retak oleh karena sentimen politik.

Saja mengikuti konperensi Antar-Indonesia di Jogjakarta itu, ketjuali sebagai Ketua Delegasi B.F.O., djuga sebagai

169

Page 172: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Ketua Panitya Kenegaraan dan Kemiliteran dari B.F.O. Dan suasana jang saja rasakan selama perundingan, ialah suasana: „Bagaimanakah tjaranja kita selekas-Iekasnja dapat bersatu” !

Perundingan2 ini, jang diadakan oleh dan antara bangsa Indonesia sendiri telah menjebabkan tertjapainja beberapa persetuajuan mengenai kenegaraan dan kemiliteran.

Mengenai kenegaraan, jang terpenting, ialah diakuinja oleh kedua belah pihak, bahwa negara kita itu negara demokrasi jang berbentuk [ederasi.

Hasil perundingan ini kemudian tertjantum didalam U.U.D. Sementara R.I.S., jang ditetapkan di Negeri Belanda oleh delegasi R.I. dan delegasi B.F.O. dan jang kemudian dirati- riceer oleh parlemen dari masing2 negara bagian.

Tentang soal kemiliteran terdapat persesuaian paham, bahwa dalam pembentukan Angkatan Perang R.I.S., T.N.I. akan merupakan intisarinja bersama-sama dengan anggauta bangsa Indonesia dari K.N.I.L., K.L. dll. kesatuan dengan sjarat jang akan ditentukan.

Sdr. Ketua,

Apakah sekarang semua hasil2 pembitjaraan2, dimana saja

tTVt r\ c ^an setJara actief turut serta, termasuk pula• • . Sementara, harus dianggap sebagai ,,kertas sobekan”

(vo jes papier) belaka, diadakan melulu dengan maksud untuk selekas-Iekasnja meniadakan atau memutuskan segala persetudjuan jang telah tertjapai itu ?

Tidak, bukan ?

Dari sebab itu, saja memulai pekerdjaan saja dengan penuh pengharapan dan penuh tjita2 untuk membantu, supaja negara kita diduma mternasional mendapat kedudukan jang selaras dengan keadaannja. Menurut djumlah penduduknja negara kita dikalangan bangsa2 menduduki tempat jang ke-6.

Sdr. Ketua,

Segera sekembali saja di Indonesia, ialah sesudah penje- rahan kedaulatan, terdjadilah suatu peristiwa jang menim- bulkan keketjewaan pada saja. Saja dapat kabar, bahwa dalam satu minggu akan dikirm ke Kalimantan Barat pasukan2 T.N.I.

170

Page 173: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Sdr. Ketua,Perkenankanlah saja menindjau peristiwa ini lebih dalam

sedikit. Jang demikian itu untuk mendjaga djangan sampai timbul salah paham.

Segera sesudahnja konperensi Antar-Indonesia, ialah se­telah didapat kepastian, bahwa A.P.R.I.S. jang akan diben- tuk itu, akan terdiri dari T.N.I. sebagai inti-sarinja ditambah dengan kesatuan2 dari bekas K.N.I.L., V.B. dll., di Kali­mantan Barat saja mulai berusaha supaja anggauta2 K.N.I.L. bangsa Indonesia di Kalimantan Barat dengan gembira masuk A.P.R.I.S.

Sebelum penjerahan kedaulatan, di Kalimantan Barat saja telah siapakan untuk masuk A.P.R.I.S. satu kompi bekas K.N.I.L. serta pula satu kompi Dajaks, jang telah mendapat latihan. Menurut pendapat saja, jang demikian itu akan memperkuat pasukan T.N.I., jang menurut hemat saja tentu akan dikirim ke Kalimantan Barat, sesudah penjerahan ke­daulatan.

Ketjuali dari itu, saja telah membikin programa jang agak luas untuk menerima T.N.I., sedang r entj*n* penjerahan pasukan bekas K.N.I.L. dan penenmaannja oleh

A.P.R.I.S. telah saja selesaikan pula.

S,dr. Ketua,Apabila diketahui, bagaimana hati saja selalu tertarik oleh

kemiliteran, dapatlah digambarkan, bagaimana berdebar- debarnja hati.saja sambil menunggu saat upatjara itu jang akan dilakukan.

Dapatlah diraba-raba pula, bagaimana besar keketjewaan saja serenta mendengar, bahwa diluaf pengetahuan saja telah diputus untuk mengirimkan dengan begitu sadja T.N.I. ke Kalimantan Barat.

Adalah maksud saja untuk membitjarakan dengan Menteri Pertahanan sekembali saja di Indonesia rentjana dan schema saja, supaja pemasukan orang2 bekas K.N.I.L. kedalam A.P.R.I.S. berdjalan dengan lantjar dan tjepat. Akan tetapi jang demikian itu sudah tidak perlu lagi, karena Staf Ang­katan Perang rupanja sudah mempunjai rentjana jang sama sekali berlainan.

Dengan sendirinja saja akui, bahwa Menteri Pertahananlah jang bertanggung djawab sepenuhnja akan segala hal

171

Page 174: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mengenai Angkatan Perang. Untuk menempatkan pasukao A.P.R.I.S. di Kalimantan Barat beliau tidak perlu idzin dari saja. Akan tetapi saja mendjadi anggauta Kabinet djuga dan disamping itu Kepala Daerah Kalimantan Barat, jang lebih mengetahui keadaan di Kalimantan Barat dari pada siapapun djuga, sekalipun de facto saja tidak memangku djabatan.

Tangsi2 semua penuh dengan K.N.I.L. serta keluarganja. Oleh karena kebakaran dua kali jang. besar didalam tahun 1945 dan 1946, Pontianak telah banjak kehilangan rumah tempat tinggal. Dengan demikian tidak munqkin untuk dalam waktu jang begitu pendek, ialah hanja beberapa minggu, menjediakan perumahan buat 1000 anggauta tentara baru.

Pu a perintah jang agak g&ndjil, ialah bahwa Kalimantan Barat ketjuali menjediakan peru­mahan, harus pula menjediakan pembajarannja, makannja, pakaiannja dll., dan segala sesuatu begitu sadja dengan setjara mendadak.

Dari pihak pimpinan tentara sama sekali tak nampak ke- en a untuk dengan setjara berunding memetjahkan ber-

sama2 soal2 jang timbul.

Apabila permintaan2 jang tak knrang banjaknja itu tidak Jekas dxpenuhi, maka Dewan Pemerintah dengan tidak engan erus terang ditjap tidak mau membantu, bahkan di-

tuduh jang tidak2. '

Pada waktu pengoperan pemerintahan di Bandjarmasin, era us-ratus, djika tidak beribu-ribu, orang jang datang,

menjatakan dirinja sebagai pahlawan gerilja.esar rasa hormat saja kepada pedjoang kemerdekaan

pada waktu revolusi. Oleh karena ketabahan mereka, Repu- f * . aPa mentJaPai apa jang sekarang tertiapai itu. Akanl tan Barat merupakan suatu daerah jang se~dikenal ^ U aman' dimana djam malam tidak pernah

Apakah sudah selajaknja suatu daerah jang sama sekali aman, imana ewadjiban tentara hanja terdiri dari peker- jaan garmsun an patroli biasa, djadi pekerdjaan jang ter-

utama membutuhkan ketertiban dan discipline, ditempatkan anggauta tentara jang telah tidak biasa lagi akan discipline atau jang belum membiasakan dirinja akan discipline ?

beqera sesudah saja mendeng^r tentang niatan mengirim T.N.I. ke Kalimantan Barat, saja berusaha mendjumpai

172

Page 175: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Menteri Pertahanan guna membitjarakannja dengan beliau. Sebagai soal pertama jang akan dibitjarakan, ialah supaja dikirim kesatuan, jang sudah biasa akan pekerdjaan garnisun.

Akan tetapi dengan menjesal saja tak dapat berhubungan dengan beliau karena waktu itu beliau sedang sakit. Saja hanja dapat bitjara dengan beliau beberapa menit dilapangan udara Kemajoran sebelum beliau berangkat ke Jogjakarta. Beliau menjanggupkan untuk mengundurkan pengiriman tentara itu sampai beliau sembuh dari sakitnja untuk menin- djau kembali soal ini.

Sdr. Ketua,Sekian dengan ringkas peristiwa penempatan T.N.I. di

Kalimantan Barat. Sekali lagi ditegaskan disini, bahwa saja sama sekali tidak ada keberatan akan pengiriman dan pe- nempatan T.N.I. di Kalimantan Barat, akan tetapi jang saja sesalkan ialah tjaranja, jang menjinggung perasaan.

Sdr. Ketua,Oleh karena saja toch sudah membitjarakan soal keten-

taraan, baiklah saja kupas disini penjelesaian Iain soaJ di­lapangan ketentaraan, jang djuga djauh daripada memberi ^kepuasan kepada saja.

Sebagai telah dikemukakan diatas, didalam konperensi Antar-Indonesia saja turut serta ketjuali s e b a g a i Ketua Delegasi B.F.O. djuga antara lain sebagai Ketua Panitya Ketentaraan.

Tak perlu rasanja saja uraikan disini bagaimana kedua delegasi dengan penuh perhatian dan ketegangan menunggu dimulainja pembitjaraan.

Akan tetapi, segera sesudah pembitjaraan dimulai, ter­njata, bahwa antara kedua delegasi timbul saling mengerti, jang tidak sedikit meredlakan suasana. Ketjuali dari .itu, ternjata pula, bahwa tak ada soal2 jang tak dapat dipetjahkan.

Pihak B.F.O. segera menjetudjui, bahwa T»N.I. akan me- rup'akan inti-sari dari A.P.R.I.S., jang akan dibentuk. Disini saja kutip bagian jang penting bagi perkara ini dari kepu- tusan konperensi Antar-Indonesia babakan ke-2 mengenai ketentaraan (hal. 82) :

,,Dalam pembentukan Angkatan Perang R.I.S. itu di- pergunakan Angkatan Perang Republik Indonesia (T.N.I.) sebagai inti-sari (kern) bersama-sama dengan

173

Page 176: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

,1

bangsa Indonesia jang ada dalam K.N.I.L., M.L., K,M., V.B., Terr.-Bat., bekas anggauta K.N.I.L. dan lain2 ke­satuan dengan sjarat2 jang akan ditentukan lebih landjut”.

Pada achir pembitjaraan mengenai soal jang begitu delicaat itu, saja mendapat kesan, bahwa bukan sadja pihak B.F.O., tetapi djuga pihak R.I. merasa puas akan hasil2 jang tertjapai.

Terdorong oleh hasil2 pembitjaraan jang memuaskan itu, di Djakarta saja berusaha sekeras-kerasnja supaja sebanjak- banjak anggauta K.N.I.L. banqsa Indonesia masuk kedalam A.P.R.I.S.

Sdr. Ketua,

Bagi saja sebagai putera Indonesia dan sebagai militer tak ada keadaan jang paling sempurna daripada persatuan jang seerat-eratnja antara T.N.I. dengan semangat perdjoangan- nja dan K.N.I.L. dengan pengalamannja dan ketjakapannja technisch.

Dan segala sesuatu tadi dimungkinkan, karena hasil2 dari konperensi Antar-Indonesia, jang diadakan oleh dan antara

angsa Indonesia sendiri didalam suasana jang penuh de­ngan keselarasan (in een sfeer van volkomen harmonie).Sdr. Ketua,

Apakah saja memang pandir (onnozel), oleh karena saja mendapat kejakinan jang mutlak, bahwa kita bangsa Indo­nesia djuga dalam hal ini bersatu ?

Apakah pikiran sajalah jang' salah, jang menimbulkan ke­jakinan, bahwa persetudjuan jang ditjapai oleh delegasi dari kedua belah pihak itu tidak hanja merupakan kertas sobekan ?

balahkah saja, bahwa saja menaruh kepertjajaan 100% kepada bangsa saja sendiri ?

Sdr. Ketua,

zf r^rFTra menjetudjui> bahwa T.N.I. merupakan inti- sari A.P.R.I.S. karena saja pandang, bahwa jang demikian itu memang sudah selajaknja. Akan tetapi seudjung rambut- pun ta* pernah timbul pikiran akan adanja kemungkinan, bahwa A.P.R.I.S. hanja akan terdiri dari inti-sari seilnata- mata, sebagai jang practisch terdjadi sekarang ini.

Timbullah pertanjaan pada hati saja: Apakah perlunja mengelabui B.F.O.? Apakah dibelakangnja ada rasa keta-

174

-41

Page 177: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kutan, bahwa K.N.I.L. pada suatu saat a'kan merobohkan R.I. ?

Apabila memang ada maksud demikian, tak akan saja kiranja kerdja bersama dengan R.I. Didalam hal demikian saja akan mengumpulkan semua bekas K.N.I.L. untuk menjerang R.I.

Saja tak akan mengatakan, bahwa didalam pergulatan itu saja akan ada dalam pihak jang menang, akan tetapi pasti ialah, bahwa R.I. oleh karenanja akan menghadapi kesulitan2 jang tak terhingga.

Berhubung dengan ini, saja ingat akan pernjataan pimpinan tentara kita mengenai pemberontakan Bataljon 426. Dikata- kan, bahwa untuk menaklukkan bataljon jang berontak itu diperlukan delapan bataljon. Kalau saja tidak salah jang memberontak tidak seluruh bataljon, akan tetapi hanja dua kompi sadja dari bataljon itu, dan hingga sekarang sisa2 dari jang berontak itu .masih djuga berkeliaran.

Sdr. Ketua,Djadi sesudah konperensi Antar-Indonesia, saja berke-

jakinan teguh, bahwa kerdja sama antara R.I. dan B.F.O. dilapangan ketentaraan sudah sedjelas-djelasnja, tak ada sesuatu apa pun jang dapat merintanginja.

Saja terus terang akui, bahwa dalam kabinet )an9akan dibentuk, saja mengharapkan portefeuille Pertahanan. Akan tetapi serenta pada pembentukan pemerintah K. • • saja mengetahui, bahwa dari pihak R.I. ada keberatan Jan9 tak mungkin dihindarkan terhadap pengangkatan saja sebagai Menteri Pertahanan, saja • dapat mengerti dan' menerima keberatan2 itu.

Kemudian saja mengadakan pembitjaraan dengan Sultan Hamengku Buwono IX jang akan diangkat mendjadi Menteri Pertahanan. Pembitjaraan ini mengenai pembentukan starA.P.R.I.S. . •

Hasil pembitjaraan ini memuaskan ke-dua-belah pihak.Sultan Hamengku Buwono menjanggupkan, bahwa dalam

staf A.P.R.I.S. akan ditempatkan tiga orang Opsir T.N.I. dan tiga orang Opsir bekas K.N.I.L.

Sdr. Ketua,Perhatikanlah sekarang tjaranja penglaksanaan kesang-

gupan tadi.

175

Page 178: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dengan kepertjajaan sepenuhnja saja mengira bahwa Sri Sultan Jogja akan menunaikan kesanggupannja itu. Memang, olehnja dipenuhi kesanggupannja, akan tetapi bagaimana tjaranja ?

Memang benar olehnja diangkat dalam staf beberapa bekas Opsir K.N.I.L. akan tetapi, sedang Opsir2 Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut R.I. dengan sekaligus diangkat mendjadi chef staf dari masing2 bagian angkatan perang, Opsir2 dari K.N.I.L. hanja diberi tugas dibelakang medja-tulis, dengan tidak diserahi pertanggungan djawab komando.

Sdr. Ketua, '

Demikianlah achirnja nasib hasil2 pembitjaraan antara R.I. dan B.F.O. mengenai kerdja-sama dilapangan ketentaraan, jang semula oleh B.F.O. dikirakan akan dikerdjakan dengan persatuan jang seerat-eratnja.

Sekali lagi saja kemukakan disini, bahwa Sri Sultan Jogja telah memenuhi djandjinja dengan sewadjarnja (letterlijk), akan tetapi pada siapa jang mengikuti perkara saja ini dengan saksama, tak luput akan timbul pertanjaan : Bagaimanakah, djika B.F.O. bertindak sedemikian pula terhadap R.I. ?

Sdr. Ketua,

Tiap kali didengung-dengungkan, bahwa kita harus mem- pertimbangkan adanja sentimen. Saja setudju sepenuhnja akan hal ini.

Akan tetapi, kalau kita melihat segala sesuatu didalam negara dan masjarakat kita pada dewasa ini, timbullah per- P ^ aiL: Apakah sentimen itu, hanja mendjadi monopolinja R.I. . Dan apabila memang begitu, apakah jang demikian beralasan ? Apakah orang lain tidak boleh mempunjai sen­timen djuga ? Dan tak perlukah sentimen ini diperhatikan dan dipertimbangkan pula ?

Saja tak akan menjangkal sedikitpun hak R.I. untuk me- megang komando dari ketiga bagian Angkatan Perang.

mengherankanlah, apabila Opsir2 bekas K.N.I.L., jang tadinja dengan penuh enthousiasme mau menggabungkan diri dalam A.P.R.I.S. akan merasa ragu? terhadap diri saja, serenta mereka dalam A.P.R.I.S. hanja diserahi komando atas medja-tulis ?

176

Page 179: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dan hingga kini rupanja sentimen masih meliputi suasana. Jang demikian itu dapat saja ambil sebagai kesimpulan dari pengangkatan Opsir2 anggauta untuk Mahkamah Tentara Agung.

Dari nama2 jang diangkat tak terdapat seorangpun bekas Opsir K.N.I.L. dari B.F.O. en toch saja berkejakinan, bahwa diantara mereka tentu ada jang tjakap dan berpengalaman untuk mendjadi anggauta Mahkamah Tentara Agung.

Apakah dengan keadaan demikian mungkin kerdja-sama jang seerat-eratnja antara Opsir2 T.N.I. dan Opsir2 bekas K.N.I.L. ? Adapun kepentingan Negara menuntut persesuaian paham dan kerdja-sama antara kedua golongan itu !

Djuga mengenai anggauta rendahan dari K.N.I.L. saja mengalami kesukaran2 jang dalam hakekatnja sama dengan kesukaran2 jang dialami oleh Opsir2 bekas K.N.I.L.

Hasil andjuran saja supaja mereka masuk A.P.R.I.S. sama sekali tidak memuaskan. Jang rnau masuk achirnja hanja se- dikit sekali. Dan jang demikian itu, tidak oleh karena mereka tidak ada minat untuk menggabungkan diri dalam A.P.R.I.S., akan tetapi oleh karena keketjewaan jang dialami oleh mereka jang telah menggabungkan diri.

Salah satu akibat dari segala keketjewaan, ialah a.i. per- istiwa2 R.M.S. dan Andi Azis, peristiwa2 mana sangat saja sesalkan.

Sdr. Ketua,

Saja mempunjai kejakinan sepenuhnja, bahwa peristiwa2 f tadi tak akan terdjadi, apabila R.I. baik dilapangan politik,

maupun dilapangan ketentaraan tidak melanggar dasar2 ..fair play".

Sdr. Ketua,

Sampai sekian saja habisi penindjauan saja mengenai kedjadian2 dilapangan ketentaraan, jang menimbulkan rasa tidak puas dalam hati saja.

Marilah kita sekarang menindjau penglaksanaan hasil2 konperensi Antar-Indonesia dilapangan politik dan ketata- negaraan.

Sebagai telah dikemukakan diatas, adalah merupakan per­sesuaian paham dan persetudjuan jang bulat, bahwa negara kita negara demokrasi jang berbentuk fedetasi. Dan idee

177

Page 180: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

federasi ini diconcentreer dalam U.U.D. Sementara R-I-S-* jang djuga merupakan hasil pembitjaraan antara kita denfl311 kita.

Djuga dalam kalangan R.I. sendiri idee federalisme ^ hidup. Jang menarik perhatian berhubung dengan ini, ia*3. salah satu pertimbangan dalam keputusan sela (interlocutoir vonnis) Mahkamah Tentara Agung R.I. tanggal 4 Ma*e 1948 didalam perkara Peristiwa 3 Djuni (hal. 11). ,

Sesudah mempertimbangkan sahnja Negara Repubh Indonesia, Mahkamah Agung selandjutnja memberi pertin1" bangan jang bunjinja sbb. :

..Linggardjati dan Renville tidak dapat mengubah ke­adaan itu dan souvereiniteit Belanda jang d i m a k s u d k a n

dalam perdjandjian itu tidak mempengaruhi kedudukan Republik Indonesia sebagai Negara dalam bentuk, s»at dan kekuasaan jang sekarang telah tertjapai dengan P0f" djoangan ± 2 ^ tahun setelahnja. proklamasi kemerde­kaan kita 17-VU1-1945, sedang tudjuannja ialah mei*" dirikan Negara Indonesia Serikat jang berdaulat kedalam dan keluar selekas mungkin”.

Demikian bunjinja pertimbangan itu. Apabila kita menge­tahui, bahwa pada waktu itu belum ada B.F.O., mau tidak mau harus diakui, bahwa federalisme itu bukan suatu tjiptaan Belanda semata-mata.

Perlu ditjatat rasanja disini, bahwa saudara Ketua Mah­kamah Agung, jang sekarang memegang pimpinan sidang in*. turut ambil bagian dalam mengambil keputusan tadi sebagai anggauta Mahkamah Tentara Agung tersebut. Djuga djika saja tidak salah aliran federalisme diluar dan didalam Par" lemen sekarang tampak dengan djelas.

Sdr. Ketua,

Bagaimanakah sekarang penglaksanaan segala sesuatu tersebut ?

Sekembali saja dari Negeri Belanda, segera saja melihat tendens2 jang menudju kearah penghapusan negara2 bagian setjara illegaal untuk melaksanakan negara kesatuan selekas- lekasnja.

Sebagai diketahui, dari dulu hingga sekarang saja seorang jang berkejakinan federalisme. Akan tetapi diatasnja ifu, saja

178

Page 181: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

seorang putera Indonesia dan apabila rakjat saja menghen­daki negara kesatuan dan menjatakan kehendaknja ini dalam suatu referendum, atau pemilihan umum, sajalah jang per- tama2 akan tunduk kepada kehendak rakjat itu.

Saja sesalkan benar, bahwa aliran2 jang menghendaki negara kesatuan itu mengambil djalan jang inconstitutionil untuk menghapuskan negara2 bagian. Akan tetapi jang lebih2 menjinggung perasaan saja ialah, bahwa saja merasa telah terperdaja oleh wakil2 bangsa saja sendiri.

Apakah gunanja konperensi Antar-Indonesia ?

Apakah arti perkataan2 dan utjapan2 jang muluk2 dari para pemimpin R .I. ?

Buat apakah R.I. mengratificeer U .U .D . Sementara R.I.S.?

Apakah semua* itu hanja merupakan sandiwara belaka ?

Pertanjaan2 serupa itulah jang selalu meliputi pikiran saja, serenta melihat perkembangan poiici-fc oi'an Aetata- negaraan dalam Negara kita, tidak lama sesudah penjerahan kedaulatan.

Ketjuali dari itu, oleh karena tjaranja bekerdja dari aliran, jang menghendaki selekas mungkin dihapuskannja negara2 bagian, pada saja timbul kechawatiran kalau2 di Negara kita akan timbul kekatjauan jang tak terhingga.

Dalam sidang Mahkamah Agung saja mendengar tjelaan, karena saja, katanja tak turut serta dalam usaha untuk mentjegah atau mengatasi kesulitan2 jang dihadapi oleh Pemerintah.

Akan tetapi, usaha apa jang harus saja djalankan sebagai Menteri Negara, jang tak mempunjai tugas jang tertentu. Sekali-kali saja mau turut tjampur untuk dapat memetjahkan soal ketentaraan dengan sebaik-baiknja, jang demikian itu tidak dapat penghargaan, bahkan dikatakan, bahwa saja tak usah turut tjampur dalam urusan orang lain.

Tidak satu kali sadja, akan tetapi berkali-kali saja mem- persoalkan keadaan dalam negeri dengan kawan2 Menteri jang lainnja.

Apakah jang saja harus kerdjakan ? Tindakan apakah jang saja dapat ambil ?

Sebagai Menteri Negara saja hanja diserahi tugas menjiap- kan gedung Parlemen dan membikin rentjana buat lambang

179

Page 182: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Negara. Sampai saja ditangkap dan kemudian ditahan tak ada lain tugas saja !

Dengan terus terang saja dapat mengatakan disini, bahwa saja sebagai Menteri Negara makan gadjih buta sebesar Rp. 1000.'—' sebulan.

Ada pula pekerdjaan jang dengan kemauan saja sendiri saja kerdjakan, ialah mengatur (inrichten) rumah2 Menteri2. Meskipun Bung Hatta menjatakan keberatannja, bahwa saja mengerdjakan itu, akan tetapi pekerdjaan saja teruskan. Saja toch harus bekerdja buat Rp. 1000.— sebulan itu !

Sdr. Ketua,Dengan gambaran kedudukan dan tugas saja sebagai

Menteri Negara diatas, sekali lagi saja bertanja : Berdaja apakah saja untuk turut serta mengatasi kesukaran2 dan kesulitan2 jang dihadapi oleh Negara dan Pemerintah ?

Sdr. Ketua,

Dalam pemeriksaan telah saja djelaskan, saja merasa putus asa karena keadaan didalam negeri.

Menurut pandangan saja waktu itu, masjarakat kita di- antjam oleh 4 bahaja jang maha besar.

Pertama saja kemukakan bahaja kekatjauan dalam lapa- ngan ekonomi dan bahaja lainnja sebagai akibat dari itu. Dan saja sangsikan apakah perekonomian sekarang ada lebih baik daripada waktu saja belum ditangkap.

Soal kedua ialah soal keamanan. Hingga kini soal ini masih belum dapat dipetjahkan djuga. Kalau saja tidak salah, belum lama ini dalam Parlemen soal ini mendjadikan salah satu atjara pembitjaraan.

Hal ketiga jang saja adjukan, ialah soal komunisme. Menurut kejakinan saja, bahaja komunisme ini bukan bahaja impian, akan tetapi bahaja jang sangat rieel. Mungkin saja dalam hal ini salah raba, akan tetapi didalam hal demikian bukan saja sadja jang salah raba. Bukankah pada tanggal 17 Agustus 1951 oleh Pemerintah dilakukan penangkapan setjara besar-besaran ?

Soal jang keempat ialah mengenai pimpinan Tentara dan hal2 jang berhubungan dengan itu. Kalau saja tidak salah, beberapa bulan jang lalu terdapat tanda2 jang menundjuk- kan, bahwa dalam pimpinan tentara ada hal2 jang tidak se~ bagaimana mestinja.

180

Page 183: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Alangkah baiknja, apabila sehabis tiga tahun ini diadakan balans untuk melihat sampai dimana saja ada salah raba.

Sdr. Ketua,

Demikianlah keadaannja, ketika saja pada pertengahan bulan Djanuari 1950 pergi ke Pontianak. Disanalah saja mengetahui adanja hasutan2 terhadap diri saja, jang dil^ku- kan oleh aliran2 jang menghendaki dihapuskannja negara2 bagian. Apa jang saja telah dengar mengenai lain2 negara bagian, saja alami dan saja rasakan sendiri didaerah saja.

Dapatlah dimengerti bagaimana perasaan saja pada ketika itu. Apakah jang saja telah perbuat dalam perdjoangan kemerdekaan, jang menjebabkan saja diperlakukan bagaikan sampah ? Bahu membahu dengan R.I. saja telah turut serta didalam perdjoangan untuk mendapat hasil jang sebesar- besarnja. Dan saja dapatnja uiembaiitu itu. djustru oleh karena ada backing dari daerah saja. Akan tetapi sekax^ng daerah saja dihasut-hasut terhadap saja. Dan bantuan apa­kah jang saja dapat dari R.I. ? Manakah konperensi Antar- Indonesia ? Manakah U.U.D. Sementara ? Manakah utjapan2 jang muluk2 dari para pemimpin R.I. ?

Pendek kata, pengalaman saja di Pontianak itu menjebab­kan timbulnja rasa amarah, djengkel dll. Dengan diliputi perasaan2 inilah saja kembali ke Djakarta dan ingatlah saja akan tawaran Westerling jang dulu telah saja tolak itu.

Dengan tak dipikir lebih pandjang, saja minta datangnja Westerling ke Djakarta. Serenta saja mendengar daripada- nja, bahwa tawarannja dulu itu masih berlaku, saja menja- takan kesanggupan saja untuk memegang oppercommando dari pasukannja, asal sadja Westerling memenuhi dulu be­berapa sjarat jang saja adjukan. Sebagai telah dikemukakan dalam sidang, sjarat2 itu terutama mengenai besarnja pasu- kan, persendjataan, dislocatie, keuangan, dan kekuasaan oppercommando.

Akan tetapi sampai saja ditangkap, Westerling belum sama sekali memenuhi sjarat2 'jang saja adjukan itu untuk dapat menerima oppercommando.

Sdr. Ketua,

Dari pemeriksaan, jang serba teliti, jang dilakukan oleh Mahkamah Agung dapat dibuktikan, bahwa saja tidak lebih mengetahui tentang gerakan Westerling daripada jang 'lain-

181

Page 184: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

lainnja. Saja sama sekali tidak mengetahui apakah Wester­ling itu betul2 mempunjai tentara atau tidak. Akan tetapi dari kenjataan, bahwa jang melakukan penjerbuan di Ban­dung itu hanja terdiri dari kesatuan dari K.N.I.L. dan V.B. Negara Pasundan jang tidak begitu banjak orangnja, dapat diambil kesimpulan bahwa Angkatan Perang Ratu Adil itu hanja ada dalam fantasienja Westerling sendiri. Mungkin inilah sebabnja ia tak dapat memenuhi sjarat2 jang saja adjukan itu.

Akan tetapi terlepas dari soal ada atau tidak adanja Apra itu, dari keterangan Najoan dan pula dari keterangan Burger jang dibatjakan disidang, sudah djelas kiranja, bahwa saja sama sekali tidak turut tjampur dalam serangan di Bandung.

Perkataan2 jang saja gunakan untuk mentjela Westerling oleh karena serangannja di Bandung itu begitu pedas dan kasar, sehingga Mahkamah Agung menganggap bidjaksana, apabila perkataan2 tidak diulangi disidang oleh saksi Najoan.

Apakah Westerling akan menerima tjelaan jang sehebat itu, apabila sajalah jang memerintahkan serangan itu ? Per­kataan2 saja tjukup mengandung hinaan2 bagi seorang laki2, apalagi bagi seorang Opsir, sehingga tak akan dapat diterima, bahwa Westerling sama sekali tak menimbulkan reaksi, kalau ia memang tidak salah.

Sdr. - Ketua,

Sampailah saja sekarang kepada perintah jang saja berikan kepada Westerling pada tanggal 24 Januari 1950.

Sebagai saja telah uraikan diatas, perbuatan saja itu hanja merupakan suatu reaksi dari kedjadian2 dari Iuar jang mem­ber! tekanan jang sehebat-hebatnja kepada djiwa dan pikiran ■ saja.

Keadaan didalam negeri tidak memuaskan, bahkan mem- bahajakan. Menurut berita2 jang saja terima, dimana-mana ada bahaja timbulnja kekatjauan disegala lapangan dalam masjarakat kita. Pemerintah negara2 bagian dilumpuhkan oleh karena masih tetap dipertahankannja, sekalipun tidak resmi, „schaduw-bestuur dimasing-masing daerah atau oleh karena adanja intimidatie terhadap pegawai-pegawainja ataupun oleh karena hebatnja pertentangan antara ,,co” dan „non”.

Page 185: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Tindakan2 dari Pemerintah untuk mengatasi kesulitan2 tadi menurut pandangan saja tidak ada atau hanja sedikit sekali.

Ketjuali dari itu, sebagai saja telah katakan diatas, saja merasa diperdaja dan ditjidera oleh pemimpin2 saja sendiri, hal mana sangat menjinggung perasaan saja.

Sebagai pemimpin2 R.I. jang mempelopori perdjoangan kemerdekaan, mereka saja hargai dan hormati setinggi- tingginja. Saja menaruh kepertjajaan sepenuhnja, bahwa apa jang mereka katakan dan djandjikan, djuga akan dipegang seteguh-teguhnja oleh mereka.

Akan tetapi bagaimana dalam kenjataannja ?Antar-Indonesia, U.U.D. Sementara, kesanggupan2 dan

djandji2 dipandang sepi belaka, seolah-olah tidak ada. U .U.D. Sementara R.I.S. boleh dikata belum kering tintanja sudah dilempar dalam kerand/ang kotaran, seolah-olah semua itu hanja merupakan kertas sobekan sadja. Dan apakafi /ang diperbuat oleh Kabinet untuk mentjegah segaJa sesuatu itu ?

Sama sekali tidak ada.Disamping itu semua, jang membikin meluap saja, ialah

apa jang saja alami sendiri di Pontianak ketika saja pada pertengahan bulan Djanuari 1950 mengundjungi daerah saja. Oleh aliran2 jang hendak menghapuskan negara2 bagian rakjat dihasut terhadap diri saja dengan maksud supaja mereka bentji kepada saja dan tak lagi menghendaki^ saja.

Sdr. Ketua,Dapatkah orang melukiskan rasa pedih hati saja ? Sudah

ketudjuh turunan kaum saja berada di Kalimantan Barat. Nenek-mojang saja boleh dikatakan mendjadi pengalas („grondlegger” ) daerah itu. Sedjarah daerah dan rakjatnja sukar untuk dipisah-pisahkan dari sedjarah dan riwafat kaum saja. Saja dilahirkan dan mendjadi besar ditengah-tengah mereka.

Sekarang mereka dihasut dengan maksud untuk mengusir saja. Saja tak berdaja untuk berbuat sesuatu apa.

Sdr. Ketua,

Rasa pedih dan sedih membalik mendjadi rasa pegal dan tjemas, amarah timbul dalam hati saja. Dengan keadaan demikian dalam hati sanubari kembalilah saja ke Djakarta. Pikiran saja diliputi oleh awan jang gelap.

183

Page 186: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dalam keadaan jang demikianlah saja menjatakan kesang- gupan saja kepada Westerling untuk memegang ,,oppercom- mando”, apabila Westerling memenuhi sjarat2 sebagai jang telah saja uraikan diatas.

Dengan pikiran jang tak dapat dipandang rationed pula saja memerintahkan penjerbuan sidang Dewan Menteri dan pembunuhan tiga Pedjabat tinggi itu.* Pertjajalah, bahwa pikiran penjerbuan itu timbul pada ke- tika pembitjaraan dengan Westerling pada tanggal 24 Dja­nuari 1950 siang. Sebelumnja sama sekali tak ada maksud untuk melakukan penjerbuan itu. Kebenaran keterangan saja ini dapat dinjatakan dengan tiadanja persiapan sama sekali untuk melakukannja, sebagai djuga diterangkan oleh saksi Najoan.

Akan tetapi sukur alhamdulillah, serenta saja agak tenang, ialah sesudah mandi, insjaflah saja akan perbuatan saja jang tidak patut itu. Maka oleh karena itu saja mengambil putusan untuk mengambil tindakan2 jang perlu guna mendjaga djangan sampai perintah saja itu didjalankan. Tindakan2 apa

akan Sa a *tu telah saja uraikan dalam sidangMahkamah Agung. Berhubung dengan itu, dalam sidang2 Mahkamah Agung tak pernah saja merasa gelisah („van mijn stuk gebracht” ) ketjuali waktu saksi Mr. Wahab, Sekertaris Dewan Menteri didengar sebagai saksi mengenai 1950U kerack*rn a sidang Kabinet pada tanggal 24 Januari

saia menjatakan dengan tegas, bahwa saja menge-r f . r* sebagai orang jang djudjur dan integre.Dari sebab itu saja jakin, bahwa keterangan beliau jang bertentangair dengan keterangan saja itu diberikaij dengan kedjudjuran jang mutlak (,,absoluut ter goeder trouw” ).

Mengenai soal waktu berachirnja sidang Kabinet tadi selandjutnja saja serahkan kepada pembela saja untuk mengupasnja.

Saja hanja mau menjatakan, bahwa hingga kini saja ber- kejakinan, bahwa sidang itu telah berachir sebelum djam 19.00.

Sdr. Ketua,

Meskipun atas perintah saja tadi tak terdjadi apa2, se- kalipun saja setjara juridisch tak berasa salah, akan tetapii

184

Page 187: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

setjara moreel dosa saja itu saja rasakan seberat-beratnja. Seumur hidup tak akan saja lupakan.

Sdr. Ketua,Dengan penuh perhatian saja telah mendengarkan uraian

Djaksa Agung didalam requisitoirnja.Saja maklum benar2, bahwa kedudukan Djaksa Agung

dalam perkara saja ini agak sulit.Bukankah beliau terpaksa membela hal2, jang sebenamja

memang salah sedang beliau kemudian harus menjatakan pendapatnja mengenai sesuatu perbuatan jang sebenarnja hanja merupakan suatu akibat jang logisch dari apa jang terdjadi sebelumnja itu tadi.

Apa jang mengherankan saja, sdr. ketua, ialah utjapan sdr. Djaksa Agung, bahwa gerakan jang dynamisch dianggap oleh beliau tepat, sekalipun gerakan itu bertentangan atau melanggar U.U.D.

Perkataan jang demikian itu agak gandjil oleh keluarkan oleh Pedjabat jang teitmggi j a n g seharusnja menuntut pelanggar2 Undang2, akan tetapi saja mengciU benar2 kesulitan sdr. Djaksa Agung jang terpaksa ber- tindak dan memberi pemandangan jang bertentangan dengan

kejakinannja juridisch.

Sdr. Ketua,Dengan diterimanja U.U.D. Baru Djaksa Agung jang

lama, jang tak dapat menuntut saja dibawah kekuatan U .U .D. Sementara R.I.S. meletakkan djabatannja dan di- ganti oleh Djaksa Agung jang sekarang ini. Akan tetapi Djaksa Agung jang sekarang ini pun ternjata tak dapat mengatasi kenjataan, bahwa saja tak berbuat suatu apa jang bertentangan dengan U.U.D. R.I.S., jang berlaku pada waktu itu. Dari sebab itu saja dapat mengerti, bahwa Djaksa Agung mengemukakan dynamisch massa untuk menjatakan kesalahan saja, oleh karena beliau setjara juridisch tak dapat menjalahkan perbuatan saja.

Apakah kedjahatan jang paling besar dalam suatu Negara ? Kedjahatan terhadap perseorangan atau suatu golongan orang2 (..groeps-gemeenschap” ) ataukah terhadap Negara.

Tentu kedjahatan terhadap Negaralah jang paling besar.

185

Page 188: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dari sebab itu, apakah bukan sesuatu kegandjilan („ironie” ), bahwa satu-satunja Menteri jang tidak melanggar sumpahnja atas ULU.D. Sementara R.I.S. dimaki-maki, di- tjertja, di-edjek sebagai pengchianat Negara, sedang dari Menteri2 jang telah melanggar sumpahnja tak seorangpun jang dihadapkan dimuka Pengadilan.

Bukankah kita, para Menteri dalam Kabinet jang pertama dan jang terachir dari R.I.S. ditangan Presiden Sukarno di Jogja telah bersumpah setia kepada LI.U.D. Sementara R.I.S. ?

Bukankah kita dengan tjaranja masing2 telah bersumpah akan taat kepada U.U.D. tadi sebagai dasar kedaulatan dan ketentuan hukum didalam negara kita ?

Dengan mengemukakan segala sesuatu tadi, sama sekali bukan maksud saja untuk menuntut supaja Menteri2 jang ainnja itu dituntut pula. Jang saja kehendaki dengan utjapan saja a 1, ia ah supaja djangan mengukur dengan dua ukuran.

Sdr. Ketua,

Dalam salah satu sidang Djaksa Agung menanjakan ke- pada saja, apakah saja mempunjai ketentuan, bahwa U.U.D. sementara KXS>. memang benar disetudjui oleh rakjat. Atas pertanjaan, ,ang menurut pendapat saja tak ada perhubungan- nja dengan perkara ini, saja mendjawab dengan pendek, bahwa U.U.D. ,tu telah diratificeer oleh Parlemen dari masmg2 Negara Bagian, djuga oleh R.I. Jogja.

aja sebenarnja sekarang dapat pula mengadjukan perta­njaan kepada Djaksa Agung, apakah U.U.D. Sementara R.I., jang sekarang berlaku, dapat persetudjuan dari rakjat. Sebab djuga U-U.D. mi tidak ditetapkan oleh Perwakilan Rakjat

^rv-? setjara bebas dan setjara rahasia.ji a saja tidak salah rumus U.U.D. itu diadjukan kepada

e)E>ei\ unt ditetapkan dengan tidak diperkenankan ke­pada Parlemen menggunakan hak amendemen.

Sdr. Ketua,

Meskipun pembelaan juridisch akan saja serahkan kepada pembela saja, akan tetapi serenta mendengar hukuman jang dimin kan. ^ Djaksa Agung, teringatlah saja kepada jgkuman jang didjatuhkan didalam perkara peristiwa 3 Juli

Page 189: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Apabila saja dianggap salah, apakah kesalahan saja lebih besar daripada kesalahan para terdakwa dalam peristiwa 3 Juli 1946 itu.

Didalam perkara saja belum dan pula tak akan terdjadi apa2. Dalam peristiwa 3 Juli 1946 para terdakwa telah njata2 melakukan perbuatan' untuk merobohkan Pemerintahan R.I. Dan apabila kita mengingat, bahwa waktu itu R.I. sebagai pusat perdjoangan sedang menghadapi musuh dan oleh ka- renanja perbuatan. itu benar2 dapat membahajakan perdjo­angan, maka menurut pendapatan saja tak ada kesangsianlah kedjahatan mana jang lebih berat.

Menurut pendapat saja perbuatan para terdakwa dalam peristiwa 3 Juli 1946 djauh lebih berat daripada perbuatan saja. Akan tetapi didalam perkara itu, kepada „hoofddaders hanja didjatuhi hukuman 4 tahun pendjara dengan dipotong waktu dalam tahanan.

Sdr. Ketua,Bukan maksud saja untuk mengatakan, bahwa merekai itu

harus dihukum lebih berat, akan tetapi jang saja kehendaki ialah djanganlah diadakan discriminatie.

Sdr. Ketua,Meskipun mungkin tak ada hubungannja jang langsung

dengan perkara saja ini, akan tetapi saja rasa ada perlunja pula lintuk mengemukakan disini suatu hal jang mengenai diri saja jang agak aneh dan jang mengherankan saja. Jan9 saja maksud, ialah putusan Menteri Dalam Negeri 2 Sep­tember 1952 No. Pem. 66/25/6, menurut putusan mana saja diberhentikan dari kedudukan saja sebagai Wakil Kepala Swapradja Pontianak.

Jang agak aneh dalam keputusan ini ialah :

le. Penglepasan dilakukan „dengan terugwerkende kracht , ialah mulai tanggal 5 April 1950.

2e. Putusan ini diambil pada tanggal 2 September 1952, akan tetapi baru dikirimkan kepada saja pada tanggal 2 Djanuari 1953. djadi sebentar sebelum perkara ini di- periksa oleh Mahkamah Agung.

3e. Putusan ini hingga kini belum pernah diumumkan.

187

Page 190: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Mengenai soal apakah Menteri Dalam Negeri berkuasa melepas Kepala Swaparadja, tak akan saja bitjarakan disini.

Alasan penglepasan bagi saja tidak djelas. Didalam pu- tusan tadi disebut: ,.berhubung dengan kedjadian2 jang mengenai dirinja tidak dapat dipertahankan lagi dalam dan* oleh karenanja harus diberhentikan dari kedudukannja se- bagai W akil Kepala Swapradja Pontianak”.

Timbul pertanjaan sekarang : Apakah pemberhentian ini berhubung dengan perkara saja jang sekarang diperiksa oleh Mahkamah Agung ini ?

Djika demikian Pemerintah telah mendahului keputusan Pengadilan.

Djika mengenai pegawai biasa, jang lazimnja pegawai jang tersangkut perkara „dischorst” lebih dulu atau dilepas dengan mempertangguhkan djulukan ,,dengan hormat" atau „tidak dengan hormat sampai ada keputusan Pengadilan. Apabila oleh Pengadilan dianggap salah, pegawai itu dilepas tidak

dischorst”rmat Penglepasan mulai dengan harinja ia

Tidak demikian perlakuan terhadap saja. W akil Kepala wapra ja rupanja kurang hak-haknja daripada pegawai lasa, a au dipandang sama sekali tidak mempunjai hak se-

sua u apapun djuga. Dengan tidak menunggu keputusan Pengadilan saja dilepas begitu sadja dengan „terugwerkende kracht sedang saja tidak pernah „dischorst'\ Munpkinkah

Apakah gerangan jang menjebabkan Pemerintah didalam per uannja ter^adap saja melupakan dasar2 Negara sebagai Negara hukum jang berpangkal kepada Pantja-Sila ?

Manakah kebidjaksanaan ? Manakah keadilan ?Apakah sebabnja putusan itu baru diterimakan kepada saja

sebentar sebelum perkara saja diperiksa oleh Pengadilan?

diunfumkan? 3 ^ putusan itu hin99a sekarang belum djuga

n j/^taS pertan aan2 lni in9inlah saja mengetahui djawaban-

Sdr. Ketua,

t Sa/ ,a men9enai pemberhentian saja sebagai Wakil Kepala Swapradja.

Sebelum mengachiri pembelaan saja pada tempatnjalah, apabila saja disini mengutjapkan banjak2 terima kasih atas

188

Page 191: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

perlakuan diri saja dari pihak Djaksa Agung selama tiga tahun saja dalam tahanan.

Apa jang dimungkinkan oleh peraturan2 untuk meringan- kan nasib saja selama itu telah dikerdjakan oleh Djaksa Agung dengan stafnja.

Sdr. Ketua,Saja achiri pembelaan saja dengan menjatakan, bahwa saja

tetap merasa berbahagia sebagai putera Indonesia, jang telah mendapat kehormatan ' sebesar-besamja untuk dapat turut sejta didalam perdjoangan mentjapai kemerdekaan baginusa dan bangsa.

Bagaimanapun bunjinja putusan Mahkamah Agung nanti, apakah saja akan bebas ataupun akan didjatuhi hukuman, tenaga saja tetap saja sediakan, apabila kelak Negara rnem-

butuhkannja.

Sdr. Ketua,Dengan uraian2 diatas nasib saja sekarang saja serahkan

kepada Mahkamah Agung dengan penuh kepertjajaan.

Terima kaSih ! Djakarta, 25 Maret 1953.

189

Page 192: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

" 1

Pembela Mr. Surjadi dengan clientnja, Sultan Hamid II.

190

Page 193: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

' PEM BELAAN M R. SURJADI DALAM PEMERIKSAAN

PERKARA SULTAN HAM ID II, DIBATJAKAN DALAM

SIDANG M AHKAM AH AGUNG

TG. 25 MARET 1953.

Saudara Ketua dan Anggauta2 Mahkamah Agung jang terhormat.

Saudara Djaksa Agung jang terhormat,

Perkara ini ialah perkara jang pertama -jang diperiksa oleh Mahkamah Agung dalam tingkatan pertama dan pengha- bisan. Dengan demikian perkara ini mempunjai arti jang penting bagi sedjarah Pengadilan Negara kita.

Ketjuali dari itu perkara ini menundjukkan segi2 jang menarik seluruh masjarakat baik didalam maupun diluar negeri. Bagaimana besarnja perhatian terhadap pemeriksaan perkara ini, dapat dibuktikan dengan penuh sesaknja ruangan sidang Mahkamah Agung pada tiap kali pemeriksaan diia- kukan, sedang diluar sidang perhatian tidak kurang besarnja. Dan bahwa luar negeri menaruh perhatian pula terhadap djalannja perkara ini. dapat kita lihat dengan adanja bebe­rapa wakil luar negeri jang mengikuti sidang2 Mahkamah

Agung.Dari kenjataan2 tadi pemeriksaan perkara ini dengan

sendirinja dibawa dan berada ditengah-tengah forum Inter- nasional. Dengan mengadili perkara ini kita oleh seluruh dunia diudji sampai dimana kita mempunjai kesanggupan dan kekuatan lahir bathin untuk melaksanakan dasar2 Negara kita sebagai Negara hukum jang berpangkal kepada Pantja- Sila.

Saudara Ketua,

Dari djalannja pemeriksaan sampai hari ini tak terdapat sesuatu apa jang mengetjewakan.

Saja telah mempeladjari dengan seksama hatsil2 pemerik­saan pendahuluan dan saja dengan gembira dapat menjatakan disini, bahwa pemeriksaan itu dilakukan dengan setjara objectief benar2, bebas dari segala prasangka. Oleh karena itu kepada pihak kedjaksaan Agung disini saja mengutjapkan hormat saja.

191

Page 194: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dalam sidang2 Mahkamah Agung umura dapat menjaksi- kan sendiri, bahwa pemeriksaan perkara ini dilakukan dengan tjara jang tidak kurang objectiefnja daripada pemeriksaan pendahuluan. Dalam pemeriksaan oleh Mahkamah Agung terdakwa mendapat kesempatan jang seluas-luasnja untuk membela dirinja.

Oleh karena faktor2 tersebut diatas, maka pemeriksaan perkara ini dapat dilaksanakan dengan selantjar-lantjarnja dan sebaik-baiknja.

Dengan kenjataan2, bahwa badan2 Pengadilan kita —» dalam perkara ini Kedjaksaan Agung dan Mahkamah Agung ■— dapat mengatasi faktor2 sentiment jang dari permulaan meliputi masjarakat kita terhadap perkara ini, terdapatlah djaminan, bahwa didalam perkara ini akan didjatuhkan ke- putusan jang tidak memihak (onpartijdig) dan jang seadil- adilnja. Kepada dunia luar, jang dari awai sapipai achir dengan penuh perhatian mengikuti djalannja perkara ini, dapat ditundjukkan, bahwa Negara kita, jang semuda ini, memang Negara hukum dan bahwa bangsa kita sungguh berpedoman teguh kepada Pantja-Sila.

i a upa saja menjatakan pula hormat saja kepada Persa, jang umumnja mengambil sikap jang netral selama pe- r{, Sf an a am Perk2ra ini berdjalan 'dan dengan demikian

e a apa memenuhi tradisi Pers jang baik mengenai se­suatu pemeriksaan perkara. Pada umumnja Pers kita hanja memuat perslag- jang objectief dari djalannja pemeriksaan disidang, tidak disertai komentar dengan maksud mempenga- ru 1 „pub 1C opinion kearah jang tertentu, jang mungkin djuga akan dapat mempengaruhi hakim.

Jang demikian memang sudah semestinja. Didalam suatu egara ukum badan, Pengadilan jang bebas, terlepas dari

segala pengaruh, merupakan salah satu sendi jang amat pen ing. Dengan tiada badan Pengadilan jang bebas, penger- tian (begrip) Negara hukum hanja akan merupakan sem- bojan jang kosong. Pengadilanlah jang nanti menetapkan salah tidak salahnja terdakwa dan apabila dipandang salah hukuman apa jang harus didjatuhkan kepadanja. (Sebelum itu menurut bunjinja pasal 14 U.U.D. Sementara R.I. tiap terdakwa berhak dianggap tak bersalah).

Disamping kegirangan dan kebanggaan tersebut diatas adalah suatu hal jang perlu disesalkan disini. Jang saja

192

Page 195: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

maksud ialah terlalu lamanja terdakwa berada dalam taha- nan. Apabila putusan dalam perkara ini nanti didjatuhkan, terdakwa paling sedikit telah ada dalam tahanan tiga tahun lamanja. Dengan demikian sebelum ada keputusan mengenai salah atau tidak salahnja terdakwa, ia telah menderita hu­kuman, ialah kehilangan kemerdekaannja, terasing dari ma- sjarakat dan keluarganja.

Saudara Ketua,

Pembelaan mengenai segi politik dari perkara ini telah di- utjapkan oleh terdakwa sendiri. Kewadjiban saja ialah menindjau perkara ini dari sudut juridisch dan jang ber- hubungan dengan itu.

Saja memulai dengan menindjau dan mengupas tuduhan primair.

Menurut pasal2 jang disebut dalam surat tuduhan, ter­dakwa primair dipersalahkan melakukan kedjahatan tersebut" dalam pasal 108 (1) No. 2 jo. 10S (2) K.U.H.P.. ialah pemberontakan. Akan tetapi uraian (omschrijving) dari tu­duhan itu djauh daripada djelas, sehingga bagi terdakwa' tidak tampak dengan djelas perbuatan2 apakah jang se- Henarnja dipersalahkan kepadanja.

Dengan keterangan, jang didasarkan kepada riwajat di- masukkannja pasal 108 dalam Undang2 Hukum Pidana dan dengan Jurisprudentie, jang saja djumpai mengenai pema- kaian (toepassing) pasal itu, akan dapat didjelaskan apakah sebabnja tuduhan primair menurut pendapat terdakwa tidak djelas.

Pasal 108 K.U.H.P. dimasukkan didalam Kitab Hukum Pidana didalam tahun 1930 untuk mengganti pasal pem­berontakan (opstand-artikel) 109 K.U.H.P. jang lama. Di- gantinja dengan pasal jang baru oleh Pemerintah djadjahan itu, disebabkan karena pasal pemberontakan jang lama ter- njata tidak mentjukupi didalam penjelesaian pemberontakan bulan Nopember 1926, jang dilakukan oleh Rakjat kita ter­hadap Pemerintah djadjahan, terutama didaerah Djakarta, Banten dan Sumatera Barat.

Untuk djelasnja marilah saja ulangi dalam bahasa aslinja (bahasa Belanda) bunjinja opstand-artikel jang lama:,,Als schuldig aan opstand wordt gestraft enz.:

Page 196: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

,,le. Hij, die anderen in de wapenen brengt met het oogmerk om zich te verzetten tegen het in Neder- J ? ^ sch Indie gevestigde gezag.

„2e. Hij die wapenen voert tegen het in Nederlandsch Indie gevestigde gezag”.

ian untuk mendjelaskan apa sebabnja pasal itu tidak men' tjukupi untuk menjelesaikan peristiwa Nopember 1926 saja u angi emorie van Toelichting mengenai usul untuk me* rubah pasal itu: (Handelingen Volksraad 1929-1930).

..Zoals bekend is werden bij de wet van 28 Juli 1920 ,, (IN ederlandsche Staatsblad no. 619 in Nederland bepa-

"■vrodSigen ** 9er°Epen tot bestrijding van revolution^

31 t-dadclijk in de bedoeling hccft gekgeo "artikpl 13? ePaIingen , krachtens het voorschrift van lid

"nemen a " ° *n *ndische Strafwetboek op ®het voornnH aara^n no9 geen uitvoering gegeven, toen b»J

^ a f^ k k e lin g der N ovem ber-

.,sommige opz ich ten^W fa^o tM StrafbepaIin9£l1 ^

Leemten :

Regering ^ e k o m e n ^ ^ ' t0t Sew apend verzet tegen de

nisators en leideTs van de"'" ^ dc qevaarliiksfp r>nA* u opstand .—• en nog we

) aan de uitvoering^iM h ^ b ^ T Y WOrden' FiUitloklcpTi” i-n a • hebben deelgenomen.niet bewezen worden” o i l arUkd 55 Strafwetboekte bewiizpn L a Ook "Samenspanning" is moeii*J*

de uTvoeTders de °P Iicht“ straf dan t db. hebben de 1*»M ”werktuigen , kan worden opge^e9

genomen en k u M e n ^- °Pstan‘i daadwerkelijk ^ het Indisch „opstand a w o rden op gron d vnog vaak moeilijk valt da^d (.artJkeI 109> le S'W irdere straf dan die teqen rU ,drei9t h«n nog .geen zwaar algemeen is bedreigd. nemers aan opstand m

valt moeilijk,l9lomdVaatn j^ Wone deelnemers aan

b e tro k k e n e ^n w a ^U rzT c rh a T ^

194

Page 197: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

d. Mutatis mutandis geldt het onder a. en b. vermelde ook

voor een aanslag”.

Dari Memorie van Toelichting tadi sudah djelas, bahwa ..opstand-artikel” baru jang diusulkan itu tidak mau merubah artinja „opstand~artikel” jang lama, akan tetapi hanja mau memperluas object jang harus dikenakan pasal itu, jang ,me­nurut pasal jang lama tidak selalu dapat dituntut, ia a pemimpin2 dan pengandjur-pengandjurnja.

Oleh karena itu, untuk dapat mengerti dan menginsja i arti, maksud dan tudjuan pasal 108 K.U.H.P., jang se arang dituduhkan kepada terdakwa, baiklah k i r a n j a kita menjelami arti perkataan ,,opstand" dalam pasal itu. (Di egeri landa pasal pemberontakan tidak ada).

Terutama jang penting, ialah bilakah dapat dikatakan bahwa seseorang .dianggap telah melakukan „ops an , , kataan mana menurut bunjinja surat tuduhan 153 111 „ ?bahasa Indonesia dengan perkataan „pembcro« a-an •

Didalam hal ini kita dapat mengambil kan oleh Directeur van Justitie Pemerinta onstand-didalam Memorie van Antwoord mengenai artikel” baru itu, jang bunjinja sebagai beriku. ^-Hthnologisch impliceert het woord „ops an voork0„»massaal ageeren. Daarmede zijn de m net Neder-amende woorden : die wapenen voert tegen j aar-landsch Indie gevestigde gezag in overeens ;ten enig-enkelingen, die zich afzonderlijk of gezamen ij’ £jienaren..massa verband gewapend verzetten tegen g ^•«niet als aanranders van het gevestigde g tJ,afwetboek•.wederspannigen in de zin der artikelen 21/ e*v- -.moeten worden beschouwd”. orang

Menurut tafsiran tadi orang perseorangan a c n-sasj(banjak, tetapi tidak didalam hubungan suatu y tidak mungkin melakukan pemberontakan. j ■ )Einqadakan pemberontakan harus ada suatu °-* te]ahberniat melakukan perlawanan terhadap kekuasaan )

berdiri dengan sendjata. , . bersendjataAkan tetapi mengadakan organisasi ja g sen.

dengan maksud untuk melakukan perlawan rut kete-djata terhadap kekuasaan jang telah ber ^ m e r u p a k a n

rangan didalam Memorie van Antwoord195

Page 198: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

n

pemberontakan, artinja dengan mengadakan organisasi jang bersendjata itu kedjahatan pemberontakan (het misdrijf van opstand) belum dianggap telah terlaksana (voltooid). Pem­berontakan itu baru dianggap terlaksana dengan dilakukan- nja perbuatan jang njata2 menjerang dengan sendjata.

Atas peringatan (opmerking) dari beberapa anggauta Volksraad didalam afdelingen jang berbunji :

„Tenslotte wensen enkele leden in artikel 108 sub ten 2e „tussen ,,gezag” en ..verzertten” het woord ,,daadwerkelijk” „te zien ingelascht, teneinde aldus de werkingsfeer van het ..voorschrift te verkleinen; slechts indien men optrekt met het „oogmerk door daden aan zijn wil tot verzet uiting te geven, „mag strafbaarheid worden aangenomen”.

Directeur Departement Justitie mendjawab :..lnvoeging van het woord ..daadwerkelijk,” tussen ,,gezag” ,,en ,,te verzetten ’ komt overbodig voor, nu de verzetsdaad ,,zelf in het lid wordt genoemd. Aan een omschrijving van ,,het begrip opstand in de IX titel van het eerste boek-van ,,het Strafwetboek bestaat naar het oordeel der Regering ,,geen behoefte, daar het ontworpen tweeledig artikel 108 ..daaromtrent, in overeenstemming met de taalkundige be- „tekenis van het woord, geen twijfel Iaat (van Dales Groot- ..woordenboek : opstand — het opstaan, oproer, verzet tegen ,,het wettig gezag). Zij onderschrijft de in het afdelings- ..verslag voorkomende opmerking, dat het woord ,.opstand” „slechts mag worden beschouwd als een kwalificatie, een ,,korte benaming van het in artikel 108 omschreven feit ,,hetwelk zijn inhoud uitsluitend ontleent aan de daar ge- ,.geven omschrijving”.

Dari riwajatnja pasal 108 K.U.H.P. sebagai terurai diatas djelaslah kiranja, bahwa mengadakan organisasi setjara militer kedjahatan pemberontakan belum dapat dipandang telah dilaksanakan (voltooid); paling banjak perbuatan itu baru dapat dikatakan perbuatan persiapan (voorbereidings- handeling) untuk mengadakan pemberontakan.

Djuga perkataan ..optrekken”, didalam tuduhan diterdje- mahkan dengan perkataan „menjerbu”, menundjukkan, bahwa untuk pemberontakan itu harus sudah ada perbuatan melawan (verzetsdaad) jang njata. ..Optrekken” berarti madju menjerang.

196

Page 199: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Guna mendjelaskan lebih landjut lagi marilah kita melihat pemakaian (toepassing) pasal 108 K.U.H.P. ini didalam Jurisprudence.

Dengan menjesal saja disini harus mengemukakan terlebih dahulu, bahwa semendjak pasal itu dimasukkan didalam K.U.H.P. hingga sekarang, djadi sudah lebih dari 20 tahun, tak terdapat suatu keputusan pun dari Pengadilan Sipil (burgerlijke rechter) Pemerintah djadjahan mengenai pema­kaian (toepassing) pasal itu. Adalah rupanja suatu kegan- djilan nasib (ironie van het noodlot), bahwa pasal jang di­masukkan didalam K.U.H.P. dengan maksud untuk mem- pertahankan dan memperkuat kekuasaan pendjahatan, buat pertama kalinja dipakai dizaman kemerdekaan dan ditudjukan kepada seorang putra Indonesia, jang dengan setjara aktip telah turut pula dalam perdjoangan melaksanakan tjita2 Rakjat Indonesia mentjapai kemerdekaan seratus persen. Berhubung dengan ini, jang menarik hati keluhan seorang pengatjara India didalam karangannja jang bcrfcejjala ,.Freedom of the Press in Free India’ , jang dimuat didalam madjalah ..Eastern World" dari bulan Mei 1950, jang bunjinja :

,.Under British rule, a Press Act "was passed in 1910 which ,,conferred on the executive immense powers to control the ,.Press, but it was repealed after considerable agitation. Its ,,provisions were re-enacted in 1930 in a fresh legislation ,.called the Press Emergency Act. The ,.Emergency which ,.brought into being this Act has long ago disappeared and ,.the men who were the cause of it are now in power while ,thoe who passed the legislation have left India. But the ,.enactment continues and has gained in strength by the ..addition of further legislation”.

Bukankah mutatis mutandis perkataan2 tadi dapat di- kenakan djuga terhadap pasal pemberontakan jang sekarang mendjadi dasar tuduhan terhadap terdakwa ? Pendjadjahan jang menjebabkan adanja pasal 108 K.U.H.P. itu telah lenjap dari bumi kita dan orang2 kepada siapa pasal itu di- tudjukan sekarang memegang kekuasaan, sedang orang2 jang memasukkan pasal itu dalam Undang2 telah meninggalkan Indonesia. Akan tetapi pasal itu masih tetap djuga mempunjai kekuatan.

197

Page 200: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Jang saja dapati didalam Jurisprudence hanja sebuah ke­putusan jang mengenai pasal pemberontakan jang lama (pasal 109), ialah dari Landraad Batavia tanggal 24 Desem- ber 1926, dimuat didalam Tijdschrift van het Recht tahun 1927 (deel 125). Keputusan itu didjatuhkan didalam per­kara terhadap beberapa orang bangsa Indonesia jang turut serta dalam penjerangan kota Batavia didalam bulan Nopember 1926.

Untuk djelasnja lebih baik saja kutip seluruh pertim­bangan dalam keputusan itu jang penting berhubung dengan perkara terdakwa sekarang ini.

Pertimbangan ini bunjinja sebagai berikut:

Overwegende dat . aan beklaagde bij de acte van verwijzing is ten laste gelegd :A. dat zij, tezamen en in vereniging met vele andere,

voorshands niet met voldoende zekerheid aan te duiden' P!rs° ncn 2/ch in de nacht van Vrijdag 12 op Zaterdag

13 November 1926 met het oogmerk om zich te ver- zetten tegen het in Nederlandsch-Indie gevestigde gezag, gewapend met kapmessen en met vuurwapens, althans met y°ojwerpen en/of werktuigen, die ze hadden bestemd tot strijdmiddelen, hebben verzameld in Kampong Karet, eemge kilometers gelegen buiten de bebouwde kom der Oemeente Batavia, hoofdstad van Nederlandsch-Indie en vervolgens gezamenlijk gewapend als voorzegJ zijn opgetrokken uit Kampong Karet in de richting dier stad, mitsdien de wapenen hebben gevoerd teqen voorzeqd gezag. a

B. dat zij enz.

Dari tuduhan jang dikutip dari keputusan Landraada avia a i djelas kiranja, bahwa untuk menuntut berdasar-

kan pasal pemberontakan (opstand-artikel) harus sudah nja a a a perbuatan melawan dengan sendjata jang berupa serangan djadi tidak tjukup, djika baru berkumpul (ber- orgamsasi), sekahpun organisasi jang dipersendjatai. Sebab orang jang^ dituntut menurut keputusan Landraad tersebut

Batavia1311 ^elah melakukan serangan terhadap kota

Djuga did^am keputusan Krijgsraad Te Velde di Makasar tanggal 27 Djuh 1946 (T.V.R. 1947 biz. 143) mengenai

198

Page 201: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pemakaian pasal 108 S. W ., 106 jo. 109 sub ten le W.M.S. (militaire opstand) dengan djelas dinjatakan, bahwa pem­berontakan baru dianggap terlaksana (voltooid), apabila telah terdjadi perbuatan2 jang njata2 merupakan pedaivanan (verzetsdaad) (Pemberontakan putera2 Sulawesi dalamK.N.I.L.)

Pertimbangan dalam keputusan Krijgsraad tadi jang pen- ting berhubung dengan perkara ini saja kutip disini. Bunjinja ialah sebagai berikut:,,dat zij, respectievelijk fourier, -sergeant-geweer-maker, ..sergeant der Infanterie en sergeant der Infanterie, in ..vereeniging met elkander handelend, in het tijdvak van 14 „Februari 1946 tot en met 11 Maart 1946, derhalve in tijd ,,van oorlog, te Menado en elders in de Minahasa militaire ,.opstand hebben gepleegd en daarbij als leiders zijn op- ..getreden van in elk geval met het oogmerk om zich tegen het in Nederlandsch-Indie gevestigde gezag te vcrrettcn.

"opqetrokken zijn met of zich aangesloten hebben bij cene ..bende aldaar gelegerde militairen, die alstoen. de wapenen ,.hebben gevoerd tegen dat Gezag.

Laatstgenoemde militairen toch, hebben gewapend met vuurwapens, als zij waren onder meer :a. hun commandanten, namelijk de boven hen gestelde or-

ficieren en onderofficieren van het K.N.I.L. onder wie de Troepencommandant te Menado, de Luitenant Kolonel > De Vries en de Plaatselijk Militair Commandant aldaar, Kapitein L. Blom, van wier meerderheid in rang zij zich wel bewust waren, alsmede de vertegenwoordigers van het in de Minahassa gevestigde wettige gezag, uitgeoefend door de Nederlandsche NICA-ambtenaren, onder welke de Conica, de Res. Luitenant Kolonel der Infanterie v.s.d L. Coomans De Ruyter, ontwapend en in arrest gesteld, in elk geval van hun vrijheid van handelen beroofd en in genoemd tijdvak beroofd gehouden; ,

b. een eigen krijgsmacht gevormd met eigen onder- scheidingstekenen;

c. de in de Minahasa aanwezige wapens, munitie uitrustings- stukken en het materiaal toebehorende aan het K.N.I.L. wederrechtelijk zich toegeeigend en daarover ter bereiking van bovengenoemde handelingen en ter handhaving van den daardoor geschapen toestand beschikt”.

199

Page 202: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Mungkin akan ada jang mengatakan, bahwa didalam kepU' tusan Krijgsraad tadi djuga disebut sebagai . . v e r z e t s d a a d

apa jang tersebut didalam sub b tadi, ialah mengadakan orga" nisasi tentara sendiri dengan memakai tanda2 tersendiri.

Tetapi terhadap pendapat irti, dapat saja kemukakan, bah' wa perbuatan sub b dari para pemberontak itu tidak berdiri tersendiri (niet op zich zelf staand feit), akan tetapi merup3 kan suatu kelandjutan dari perbuatan sub a, ialah untuk mengkonsolidir hatsil pemberontakan jang ditjapai dengaD perbuatan sub a dan oleh karenanja merupakan pula suatu ,/verzetsdaad . Hal ini umpamanja dapat disamakan dengan pembentukan B.K.R. sampai mendjadi T.N.I. oleh Republic Indonesia sesudah kita dapat merebut kekuasaan dari Djepang B.K.R. jang kemudian mendjelma mendjadi T.N-J' dibentuk untuk mengkonsolidir dan mempertahankan hatsil perebutan kekuasaan dari Djepang.

Saudara Ketua,

m riWf jat £aSal 108 K.U.H.P. terurai diatas kita dapat e i a , bahwa Pemerintah djadjahan sekalipun berkehenda^

membatasi , werkingsfeer” dari pasal itu. Tidak usah saja emu a an disini, bahwa jang mendesak untuk dibatasinja

r jCr in9s*eer itu, ialah pemuka2 perdjoangan kemerdekaan Indonesia, jang duduk didalam Volksraad dan sesudah mere a engan tidak-berhatsil berusaha untuk menolak di-" masukkannja ..opstand-artikel” jang baru itu didalam K.U- n.t'. Uan dari kedua keputusan Pengadilan tersebut diatas \jang satu pengadilan sipil dan jang lainnja pengadilan mihter) dapat diambil kesimpulan, bahwa djuga bahan2

engadiian dari kekuasaan pendjadjahan memberikan tafsiran2 dengan arti dan maksud dari pasal itu sebagaijang dikehendaki oleh pembikin Undang2. Dengan demikian,

aupun dalam alam djadjahan, penduduk pada waktu itun ^ PuUnjai ket€:ntuan, hukum (rechtszekerheid) mengenaipemakaian pasal pemberontakan itu.

Saudara Ketua,

Marilah kita sekarang tindjau tuduhan primair dalam per- *ara mi. Memenuhikah tuduhan itu akan sjarat2 sebagai terura! diatas ? Apakah sebenarnja jang dituduhkan kepada terdakwa dalam sub primair itu ?

200

Page 203: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Apabila tidak ada tuduhan ..subsidiair dan ..subsidiair lagi” saja akan bertjenderung (geneigd) menganggap, bahwa tidak' djelasnja tuduhan itu disebabkan karena sulitnja untuk membikin tuduhan serupa itu didalam bahasa Indonesia, oleh karena kita sendiri harus mengakui, bahwa bahasa hukum Indonesia (Indonesisch rechtstaal) masih didalam taraf per- tumbuhan dan oleh karenanja belum tjukup mempunjai istilah2 hukum. Apabila tuduhan primair itu tidak dihubung- kan dengan tuduhan ,.subsidiair” dan ..subsidiair lagi , mungkin kita dapat membatja, bahwa jang dituduhkan kepada terdakwa ialah ,,verzetsdaad” jang berupa serangan di 'Ban­dung itu, didalam hal mana tuduhan itu memang akan mendjadi djelas dan terdakwa dengan demikian dengan sak- sama akan dapat mengadjukan pembelaannja.

Akan tetapi berhubung dengan adanja tuduhan ,,subsidiair dan ,,subsidiair lagi”, tidak mungkin tafsiran itu dapat di- pertahankan sebab dalam ,.subsidiair dan ,.subsidiair lagi terdakwa dituduh melakukan p e r b u a t a n 2 untuk menjiapkan atau memudahkan kedjahatan tersebut dalam tuduhan sub primair. Apabila jang dimaksud dalam tuduhan .sub pnoiair itu pemberontakan jang dilakukan di eanjata terdjadi pada tanggal 23 Djanuari 1950, tidak mung- kinlah terdakwa pada hari berikutnja ialah tanggal 24 Dja­nuari 1950 melakukan perbuatan2 dengan maksud memper- siapkan atau memudahkan kedjahatan jang telah ter ja i (voltooid) pada had sebelumnja. Dengan demikian terpaksa kita harus mengupas lebih landjut tuduhan sub primair itu untuk dapat mengetahui perbuatan apakah sebenarnja jang dipersalahkan terhadap terdakwa.

Disebutkan didalam tuduhan :....................... telah menjerbu dengan atau menggabungkan,,diri pada gerombolan orang2, diantara mana terdapat ,.Raymond Pierre Westerling, dan lain2 orang jang tak dapat ,.disebutkan namanja jang melawan kekuasaan Pemerintah ..dengan sendjata dan kemudian mengangkat sendjata ^er- ,,hadap Pemerintah itu dengan djalan mengadakan organisasi ,,setjara niiliter jang dinamakan A P R A (Angkatan Perang ,,Ratu Ad il) jang dipimpin oleh Raymond Pierre Westerling ..tersebut, jang setelah ........................” .

Dari bunjinja kalimat2 tadi dalam hubungannja satu de­ngan lainnja saja mendapat kesimpulan, bahwa menurut

201

Page 204: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pendapat Djaksa Agung ,,mengangkat sendjata terhadap Pemerintah itu”, sebagai salinan dari Bahasa Belanda „de wapenen voeren tegen »>bet gezag”, terdiri dari ,,mengadakan organisasi setjara militer , dengan lain perkataan, menurut bunjinja tuduhan ini, kedjahatan pemberontakan oleh penun- tut telah dianggap terlaksana (voltooid) dengan mengadakan organisasi setjara militer.

Saudara Ketua,

Dengan mengingat apa jang telah diuraikan diatas menge­nai tafsiran pasal pemberontakan (pasal 108 K.U.H.P.), maka ,,werkingsfeer pasal ini akan diperluas dengan me- lampaui batas tudjuannja, apabila tafsiran penuntut sebagai terurai tadi akan diterima.

Menurut tafsiran -jang tampak dalam surat tuduhan, se- seorang telah dianggap melakukan pemberontakan, apabila ia dengan maksud untuk melawan kekuasaan jang telah ber- diri mengadakan suatu organisasi setjara militer. Timbul se­karang pertanjaan : apakah akibatnja apabila sebelum ter­djadi sesuatu apa dan atas kemauan orang2 itu sendiri organisasinja tadi dibubarkan dengan melepaskan maksudnja. Apakah orang2 jang turut dalam organisasi itu telah bersalah melakukan pemberontakan dan dapat ditunttit berdasarkan pasal 108 K.U.H.P. ?

Apabila memang begitu, akan timbul pertanjaan dalam hati k!ta: apakah setelah kita dengan sebesar-besar dan sebanjak- banjak pengorbanan berdjoang untuk mengenjahkan pendja- djahan, kita sendiri sekarang akan lebih „koloniaal” dari sipendjadjah ? Bukankah sipendjadjah itu dari awalnja dengan sengadja (doelbewust) membatasi .werkingsfeer” pasal pemberontakan xt i sekalipun pasal itu diadakan untuk mempertahankan kedudukan mereka sebagai pendjadjah ?

Saudara Ketua,

Sesudah melihat riwajat, redaksi dan Jurisprudence pasal pemberontakan itu, sebagai jang telah diuraikan diatas, saja rasa tidak perlu pendjelasan lagi, bahwa tafsiran sebagai nampak dalam tuduhan primair itu historisch. grammaticaal dan theologisch tak dapat dipertahankan.

Perbuatan jang menurut analyse saja dituduhkan kepada terdakwa dalam sub primair itu, paling banjak hanja merupa-

Page 205: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

kan perbuatan persiapan (voorbereidingshandeling) jang tak dapat dihukum menurut pasal 108 K.U.H.P.

Djuga mengenai lain hal tuduhan primair itu kurang djelas. Jang saja maksud ialah keadaan jang memberatkan (ver- zwarende omstandigheid) jang dituduhkan pula berdasarkan ajat 2 pasal 108 K.U.H.P.

Didalam surat tuduhan disebut, bahwa organisasi jang di­adakan setjara militer itu dipimpin oleh Raymond Pierre "Westerling, akan tetapi sebagai keadaan jang memberatkan (als verzwarende omstandigheid) dituduhkan pula kepada terdakwa, bahwa ialah pemimpin pemberontakan itu. Siapa- kah sekarang sebenarrija jang oleh penuntut dipandang se­bagai pemimpin pemberontakan itu ? Westerlingkah, terdak- wakah, ataukah mereka bersama-sama ? Dan apabila ter- dakwa jang dianggap pemimpinnja, telah berbuat apakah ia didalam organisasi itu jang menjebabkan ia dianggap men­djadi pemimpinnja ? Dalam surat tuduhan, dengan tiada keterangan lebih Iandjut disebutkan ba/jw.i ia mcndjndi pe­mimpinnja itu, karena ia memegangpada gerombolan. i

Bagi orang jang berpikir, jang penting bukan nama a tetapi isinja. W hat is in a name, bukan ?

Terlepas dari soal apakah terdakwa telah menerima a au belum ,.oppercommando” jang ditawarkan kepadanja itu, kita harus menindjau isi pengertian (begrip) bukan sadja formilnja, tetapi djuga dalam kenjataannja, mungkin dalam formilnja ,.oppercommando” itu meliputi semua kekuasaan, akan tetapi dalam kenjataannja mungkin pula, bahwa jang pegang ,,oppercommando” itu tak berdaja sama sekali, tak dapat berbuat suatu apa.

Hanja dari perbuatan-perbuatannja dapat diketahui sampai dimanakah pemegang ..oppercommando” itu dapat dikatakan sebagai pemimpin sebagai dimaksud dalam pasal 108 (2) K.U.H.P.

Dari keterangan saksi Najoan dan djuga dari keterangan jang diberikan oleh Djaksa Agung disidang telah dapat di~ pastikan. bahwa jang melakukan penjerangan di Bandung itu ialah kesatuan Korps Speciale Troepen dari K.N.I.L. dan sebagian dari V.B. Meskipun demikian, menurut kete­rangan saksi Djenderal Major Simatupang perbuatan mereka itu tak dapat dipertanggung djawabkan kepada jang meme-

203

Page 206: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

gang „commando ’ K.N.I.L. Territorium Djawa Barat pada waktu itu, ialah Djenderal Engles.

Djelaslah kiranja sekarang, bahwa hanja perkataar ,op-percommando sadja belum dapat memberi ketentuanmengenai pertanggungan djawab dari jang pegang ,,opper" commando itu terhadap perbuatan2 dari orang2 jang berada dibawah ,,oppercommando-nja”.

Berdasarkan uraian2 saja diatas, saja berkesimpulan,bahwa tuduhan primair itu tidak djelas jang mengakibatkanterdakwa tak dapat mengadjukan pembelaan dengan sebaik" baiknja dan oleh karenanja dimohon supaja Mahkamah Agung menjatakan tuntutan Djaksa Agung itu batal (nietig).

Apabila tuntutan itu tidak dianggap batal, maka apa jang dituduhkan dalam sub primair itu hanja merupakan perbuatan persiapan (voorbereidingshandeling) jang tidak dapat dihu- kum berdasarkan pasal 108 (1) No. 2 dan 108 (2) K.U.H.P. timtuLm arenan)a terdakwa harus dibebaskan dari segala

Saudara Ketua,

tu^ ^ an. tadi dianggap djelas bagi terdakwa masih m erang agaimana ia harus menangkis tuduhan itu.

i 1 a?wa' ian9 njata ialah, bahwa ia sama sekali U]Uu VxmpUIT- *am P^mbentukan organisasi setjara

, i. ° e, Westerling. Ia hanja mengetahui, bahwa Wes- terlmg jDada suatu saat menawarkan kepadanja „oppercom~

• k °f i 3o Pasukann)a’ )‘ang menurut keterangannja telah ia bentuk. Sebelumnja terdakwa tidak pernah diberitahukan tentang pembentukan pasukan itu. Dan kemudian ternjata,

wa jang mamakan pasukannja -itu tidak ada sama sekali. Jang ada hanja suatu kesatuan dari K.N.I.L. van V.B. jang,ra 3 jalan apa, ia gunakan untuk melakukan se­rangan di Bandung.

Mungkin oleh karena itulah Westerling tidak mau me-

mont> 1 Sjara lan9 diadjukan oleh terdakwa untuk dapat ^P a /l1113 '•°PPeJ,commando jang ditawarkan kepadanja.

W estedtagK han*a ada didala“Saksi Najoan dengan djelas menerangkan, bahwa semua

persiapan, baik untuk penjerangan atas Bandung dan Dja- ar a, jang irentjanakan akan diadakan pada tanggal

204

Page 207: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

27 Desember 1949, ialah hari penjerahan Kedaulatan dan pembatalannja serangan itu, maupun penjerangan atas kota Bandung pada tanggal 23 Djanuari 1950 diadakan sama sekali atas rentjana dan atas perintah Westerling.

Terdakwa mengetahui adanja serangan di Bandung se­sudah serangan itu terdjadi, permulaan mendengar disidang Kabinet jang diadakan hari itu dan kemudian pada esok harinja dari Westerling sendiri. Dari keterangan saksi Najoan telah djelas pula, bahwa terdakwa tak dapat menje- tudjui serangan itu. Djadi andai kata benar, bahwa terdakwa telah memegang ,.oppercommando” dari gerombolan jang dipimpin oleh Westerling itu, ia toch tak dapat dipertang- gung djawabkan atas serangan Bandung itu.

Bukan sadja dari keterangan Najoan telah terbukti. bahwa terdakwa tidak turut tjampur mengenai peristiwa Bandung, akan tetapi dari keterangan* saksi2 Hamengku Buwono IK,

• Djenderal Major Simatupang dan Overste Daan Jahja dapat diambil kesimpulan, bahwa terdakwa sebenarnja berada di­luar gerakan Westerling.

Ketiga-tiga saksi tadi ialah Pedjabat2, jang pada waktu timbulnja gerakan Westerling berkuasa untuk mengadakan penjelidikan sedalam-dalamnja atau menerima lapuran- mengenai gerakan itu. Sebagai saksi di sidang Mahkaniah Agung mereka masing2 menerangkan, bahwa didalam lapuran mengenai gerakan Westerling disana-sini nama ter­dakwa disebut-sebut, akan tetapi tidak dielas disebut peranan apa jang dipegang oleh terdakwa. Apakah masuk akal, bahwa lapuran2 itu akan begitu ,,vaag” mengenai dirinja terdakwa, apabila terdakwa benar-benar bukan turut tjampur dalam gerakan W ’esterling itu akan tetapi mendjadi pemimpinnja.

Dari keterangan saksi2 tadi dan pula dari keterangan saksi Najoan ternjata, bahwa nama terdakwa sama2 disebut de­ngan namanja lain2 Pedjabat Pemerintah Negara Pasundan, diantaranja Anwar Tjokroaminoto, Wiranatakusuma, Kar- talegawa dll.

Apabila semua orang jang namanja disebut dalam lapuran2 itu harus dituntut karena dipersalahkan turut tjampur ge­rakan Westerling, tentu sekarang bukan terdakwa sadja jang duduk disidang Mahkamah Agung ini sebagai terdakwa.

Dan sebagai dengan tegas telah dikemukakan oleh ter­dakwa, ia memang tidak turut tjampur dalam gerakan Wes-

Page 208: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

terling. Terdakwa mengakui, bahwa ia sepulang dari Pon­tianak sesudah penjerahan Kedaulatan telah menjatakan kepada^ Westerling kesanggupannja memegang ,.oppercom­mando pasukan jang telah dibentuk oleh Westerling, akan tetapi dengan mengadjukan sjarat2 jang harus dipenuhi oleh Westerling^ sebelum terdakwa definitief menerima ,.opper­commando itu. Diantara sjarat2 jang penting ialah, bahwa terdakwa harus diberitahukan dislocatie pasukan2 dan bahwa nanja terdakwa jang berkuasa memberikan perintah2 kepada pasukan2 itu.

Sehingga terdjadinja peristiwa Bandung Westerling sarda ! V c u i-? niemenuhi sjarat2 jang diminta oleh terdakwa a l. bebaliknja Westerling telah terang-terangan melakukan

per uatan menurut kemauannja sendiri dengan tidak mem- perdulikan terdakwa.

^ ari segala perbuatan Westerling mengenai penjerbuan an ung dan persiapan untuk mengadakan penjerbuan di-

arta' terniataf bahwa terdakwa olehnja dianggap sepi nvJ ‘ 3 pernah \a membitjarakan atau minta nasehatia mpnat maksud-maksudnja tadi, seolah-olah belum pernah

menawarkan ..oppercommando”-kepada terdakwa.

• oDiTerrnmm113 11,2, - n tin9kak lakunja sudah djelas, bahwa hania mpn ° *a £awarkan kepada terdakwa itupada t o d a & i ”le£9 ° ^ u la e l" dan diadjukan ke-

” l3 "

ba^iakan cV keteran9an ^aksi A .W . Burger jang di-22 Diannar- i men,urut saksi mana pada tanggal leapr ic Pel ^sterling mengatakan kepadanja : „Mijn

! M i Da? ^ W

S W S ; d“- —Saudara Ketua,

me

206

Dari hatsila pemeriksaan disidang Mahkamah Agung saja mdapat kejakinan. bahwa bukan sadja tidak ada bukti

Page 209: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

untuk menetapkan kesalahan terdakwa, bahwa ia telah turut tjampur dalam pemberontakan di Bandung atau bahwa ia telah memimpin atau memasuki gerombolan jang dipimpin oleh Westerling, akan tetapi bahwa terdakwa sampai dengan terdjadinja peristiwa Bandung memang tidak turut tjampur dalam gerakan Westerling.

Saudara Ketua,

Apabila tuduhan primair tadi dianggap tidak batal atau terdakwa tak dapat dibebaskan dari segala tuntutan (ontslagen van alle rechtsvervolging), maka berdasarkan alasan2 jang telah saja kemukakan tadi terdakwa harus di­bebaskan dari tuduhan primair.

Saudara Ketua,

Mengenai tuduhan ,,subsidiair" dan ..subsidiair lagi” saja rasa tidak perlu lagi saja menguraikan pemandangan saja dengan pandjang lebar, sesudah pengupasan tuduhan primair.

Djuga dengan tafsiran, bahwa pemberontakan itu „meng- angkat sendjata terhadap Pemerintah dengan ..djalan meng­adakan organisasi setjara militer” terdakwa masih tetap tak dapat dihukum pula berdasarkan pasal 110 K.U.H.P. sebab organisasi militer jang disebut dalam tuduhan primair, apa­bila organisasi jang demikian itu memang ada, telall diadakan sebelum terdakwa melakukan perbuatan jang dituduhkan kepadanja dalam ,,subsidiar” dan ,.subsidiair lagi”.

Bukankah didalam tuduhan primair sendiri dinjatakan dengan tegas, bahwa gerombolan jang dibentuk oleh Wes­terling itulah jang melakukan serangan di Bandung sesudahW esterling t n e n y a d u k u u ultimatum j:mg t(*rlcc'nnl itu ? D aribentuk dan susunan tuduhan primair ini sudah djelas. bahwa djuga dengan pendapat atau tafsiran, bahwa kedjahatan pemberontakan itu dianggap telah terlaksana (voltooid) dengan mengadakan organisasi setjara militer, pada tanggal 24 Djanuari 1950 tidak mungkin lagi seseorang melakukan kedjahatan jang maksudnja untuk menjiapkan atau memu- dahkan pemberontakan tadi.

Oleh karena itu maka perbuatan jang dipersalahkan ke­pada terdakwa menurut tuduhan ,,subsidiair” dan ..subsidiair lagi” tak ada hubungannja sama sekali dengan kedjahatan tersebut dalam tuduhan primair.

207

Page 210: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dalam pada itu dengan raenjesal harus dinjatakan, bahwa tuduhan ,,subsidiair” dan ,.subsidiair lagi” djuga djauh dari pada djelas.

Dalam ,.subsidiair” disebut : ..................... dengan maksud,,untuk menjiapkan atau mempermudahkan pemberontakan ..seperti tersebut dalam pendakwaan primair, telah mentjoba ..membudjuk atau memperigaruhi Raymond Pierre Wester­ning dan/atau Frans Najoan, supaja mendjalankan pem- ..berontakan tadi, jaitu menjuruh Raymond Pierre Westerling „dan/atau Frans Najoan tersebut melakukan penjerbuan ter-„hadap sidang Dewan Menteri Republik Indonesia.......... ”•

Jang mendjadi soal ialah bagaimana pada tanggal 24 Djanuari 1950 Westerling dan/atau Najoan dapat dibu- djuk atau dipengaruhi supaja mendjalankan pemberontakan jang telah.terlaksana (voltooid) sebelum hari itu. Ataukah penuntut berpendapat. bahwa kedjahatan pemberontakan itu suatu kedjahatan continue, kedjahatan terus menerus ? Akan tetapi sekali pun jang demikian itu andai kata benar, pern-

i o?nnt? n i'*? ,telab dimulai sebelum tanggal 25 Djanuari j - ?n i t ,arehanja tak mungkin lagi seseorang dapat

dibudjuk melakukan kedjahatan jang telah dimulai sebelumnja.Tentang tuduhan ,.subsidiair lagi” disini dikemukakan

bahwa,^ apabila jang dimaksud denaan ,/ichtiar dan kete­rangan itu pemberitahuan kepada° Westerling mengenai akan diadakannja sidang Dewan Menteri, maka keterangan itu menurut pendapat saja tidak diberikan untuk melakukan pemberontakan tersebut dalam tuduhan primair — jang ter-

•u j '—' akan tetapi untuk melakukan penjerbuanterhadap sidang Dewan Menteri itu dan menawan menteri2 dan selandjutnja membunuh tiga Pedjabat tersebut dalam tuduhan itu.

Saudara Ketua,

.aM ir Pemandangan tentang tuduhan ,.primair”, .subsidiair dan .subsidiair lagi”, tak luput orang mendapat esan, bahwa pihak penuntut dengan sengadja atau tidak

dengan sengadja (bewust of onbewust) telah menjentak perbuatan2 itu dari hubungannja satu dengan lainnja jang logisch (defeiten uit hun onderling logisch verband gerukt). Dan jang demikian itu rupanja karena terdorong oleh hasrat untuk mengadjukan tuntutan terhadap terdakwa jang dapat

208

Page 211: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

didasarkan atas pasal2 K.U.H.P., jang memuat antjaman hukuman jang paling berat, didalam hal iiii ialah pasal2 108

9 dan 110 K.U.H.P.Akibat dari segala sesuatu tadi ialah terlahimja surat

tuntutan jang piuh (verwrongen) jang sukar dimengerti dan merugikan terdakwa dalam pembelaan.• Berhubung dengan itu tuduhan .subsidiair” dan .subsidiair lagi” harus dinjatakan batalr setidak-tidaknja terdakwa harus dibebaskan dari segala tuntutan.

Saudara Ketua,Sampailah sekarang saja kepada tuduhan lebih .subsidiair

lagi”.Mengenai tuduhan ini terdakwa sebagai orang ksatrya

telah mengaku terus terang, bahwa ia telah memberi perintah kepada Westerling untuk melakukan penjerbuan disidang Kabinet dan untuk membunuh Hamengku Buwono IX, Djenderal Major Simatupang dan Mr. Ali Budiard/o.

Saja katakan, bahwa terdakwa mengakuinja itu sebagai seorang ksatrya. Terdakwa mengetahui, bahwa satu-satunja saksi jang mungkin dapat memberatkan dirinja ialah Frans Najoan. Sebagai Opsir jang dididik di K.M.A. di Breda, ia pernah mendapat peladjaran hukum pidana dan hukum atjara pidana. Ia mengetahui, bahwa seorang saksi dengan tiada lain2 keterangan tidak tjukup untuk membuktikan kesalahan seorang terdakwa.

Dengan demikian baginja mudah sekali untuk menghin- darkan dirinja dari konsekwensi perbuatannja tadi, apabila ia memungkirinja. Meskipun demikian ia mengaku terus terang apa jang telah ia perbuat.

Sekarang marilah kita menindjau lebih dalam tuduhan .lebih subsidiair lagi”. 1

Dalam tuduhan ini disebutkan .telah mentjoba membudjuk atau mempengaruhi”. Apakah artinja dua perkataan ini jang disebut setjara alternatief itu ?

Pasal 163 bis dalam bahasa aslinja (bahasa Belanda) ber-bun ji: .H ij .................... die tracht te .bewegen”. Didalamterdjemahan K.U.H.P. jang dikeluarkan oleh Balai Pustaka (Tjetakan ke-XVI) .tracht „te bewegen” disalin dengan .mentjoba membudjuk”. Meskipun salinan ini mungkin bukan salinan resmi, tapi menurut pendapat saja sudah tepat.

209

Page 212: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Dalam salinan ini, jang merupakan salinan jang sewadjarnja (letterlijk), kata kerdja ,,bewegen” disalin dengan „mem- budjuk”, lain perkataan, sekalipun hanja sebagai alternatief, tidak disebut dan memang jang demikian itu sudah semesti-'' nja, karena dalam teks aslinja djuga hanja ada satu kata kerdja. Dari sebab itu bagi terdakwa tidak djelas apa jang dimaksud dengan perkataan „mempengaruhi'' sebagai alter- natief buat perkataan „membudjuk’\ dan oleh karenanja terdakwa tak dapat mengadjukan tangkisan jang tepat.

Selandjutnja sebagai ichtiar (middel) untuk membudjuk itu disebutkan ,,mempergunakan ichtiar” dan ,.keterangan". ..Mempergunakan ichtiar” ialah salinan dari „door het ver- schaffen van middelen”. Menurut ilmu hukum pidana dan Jurisprudence jang dimaksud dengan „middelen” ialah alat2 jang dapat digunakan untuk melaksanakan kedjahatan jang dibudjukkan itu.

Didalam perkara ini terdakwa sama sekali tidak memberi- kan suatu alatpun kepada \VesterIing atau Najoan.

Tinggal sekarang „mempergunakan keterangan”.Mungkin kata kerdja „memberi” disini lebih sebagai sa­

linan dari perkataan Belanda „verscha££en'\

Keterangan apakah jang diberikan oleh terdakwa ? Ialah, bahwa pada tanggal 24 Djanuari 1950 itu Dewan Menteri akan mengadakan sidang ditambah dengan gambar dari tempat sidang.

Saudara Ketua,

Sidang2 Dewan Menteri mengenai tempat dan waktunja bukan suatu rahasia. Tiap orang jang menghendaki dapat mengetahui bila akan diadakan sidang. Demikian djuga halnja dengan keadaan tempat sidang dan tempat duduk dari para Menteri.

Gambar jang diberikan hanja menundjukkan tempat si­dang, tidak disebut tempat duduk masing2 Menteri, karena Menteri2 tidak mempunjai tempat jang tertentu. Dari sebab itu saja jasa sukar untuk mengatakan, bahwa "Westerling dan/atau Najoan itu terbudjuk oleh karena keterangan2 itu. Apabila Westerling mau melakukan penjerbuan terhadap si­dang Dewan Menteri itu, ialah tidak karena ia terbudjuk karena keterangan2 itu, akan tetapi karena ia mau menun-

210

Page 213: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

djukkan kedjantanannja sesudah ia dapat maki-makian sehebat-hebatnja berhubung dengan peristiwa Bandung.

Dengan demikian maka ichtiar jang diberikan oleh ter­dakwa kepada Westerling dan/atau Najoan merupakan ichtiar jang tidak mentjukupi untuk membudjuk (ondeugdelijk middel tot uitlokking).

Saudara Ketua,

Ketjuali dari itu, saja rasa harus dipertimbangkan pula, bahwa berhubung dengan keterangan saksi Najoan, kita dari permulaan sudah mengetahui, bahwa tidak akan terdjadi apa2. Bukankah saksi ini dengan tegas menerangkan, bahwa ia dari mulai terima perintah telah menetapkan dalam hatinja sendiri, bahwa perintah itu tidak akan ia djalankan? Menurut katanja, ia masuknja gerakan Westerling tidak untuk mem- bunuh.

Oleh karena dengan demikian sudah dari semula dengan setjara objectief telah didapat kepastian, bahwa kedjahatan jang dibudjukkan untuk diperbuat itu tidak mungkin akan terdjadi, dapatlah dikatakan, bahwa object pembudjukan itu tidak baik (ondeugdelijk object) dan dari sebab itu ter­dakwa tidak dapat dihukum. Jang saja maksud dengan object pembudjukan disini ialah orang jang dibudjuk, bukan perbuatan jang dibudjukkan. Hal ini, mitsalnja sama dengan pembunuhan, jang kemudian ternjata dilakukan ter­hadap suatu majat. Meskipun maksudnja membunuh, akan tetapi apabila jang kena tusukan atau tembakan itu ternjata telah mati sebelum kena tusukan atau tembakan, jang berbuat tidak dapat dituntut karena pembunuhan. Jang demikian itu disebabkan ..ondeugdelijk object”.

Untuk mendjaga salah paham, perlu rasanja dikemukakan, bahwa uraian saja tadi melulu mengenai pertanggungan djawab jang berbuat dftindjau dari sudut hukum pidana. Bahwa perbuatan itu moreel harus ditjela, tak seorangpun jang akan menjangkalnja. Akan tetapi Djaksa Agung sendiri mestinja mengetahui dan mengalami, bagaimana banjaknja orang dari gegala bangsa, golongan dan tingkatan jang pada dewasa ini dengan tersembunji atau dengan terang-terangan melakukan perbuatan2, jang moreel harus ditjela dengan sekeras-kerasnja dan jang mungkin pula membahajakan Negara, terhadap siapa Djaksa Agung berdasarkan hukum

Page 214: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

I

pidana tak dapat berbuat suatu apa. Memang inilah rupanja kebalikannja (keerzijde) dari suatu Negara hukum, jang harus kita terima oleh karenanja.

Saudara Ketua,

Terlepas dari segala sesuatu terurai diatas, terdakwa di­sidang menerangkan, bahwa setelah ia memberi perintah untuk menjerbu sidang Dewan Menteri dan membunuh tiga orang Pedjabat dari jang berhadlir, timbul padanja rasa menjesal, bahwa ia telah m&mberi perintah jang serupa itu. Didalam pembitjaraan dengan Adjudannja, kapten Van der Mijden ia menjatakan, bahwa ia akan ambil tindakan2 untuk mentjegah djangan sampai perintahnja itu didjalankan.

Dengan djelas ia menerangkan apa sebabnja tangkisan ini olehnja tidak dikemukakan didalam pemeriksaan pen- dahuluan. Keterangan terdakwa ini saja rasa dapat diterima. Dimana tidak perlu terdakwa tidak mau menarik orang lain dalam perkaranja ini, meskipun hanja sebagai saksi.

Permulaan ia berkejakinan, bahwa perbuatannja itu tak dapat dihukum, karena belum ada pertjobaan jang dapat dihukum.

Dari sebab itu, ia tidak mau menarik-narik nama Van der Mijden, jang ketjuali mendjadi Adjudannja pada waktu itu, djuga tertarik familie karena perkawinan Van der Mijden dengan salah satu keponakan dari terdakwa.

Sampai dimanakah sekarang kebenaran tangkisan ter­dakwa ? Bagi terdakwa memang sukar, djika tidak mustahil sama sekali, untuk membuktikan bahwa tidak terlaksananja perintahnja itu disebabkan karena hal2 jang tergantung kepada kemauannja, djustru oleh karena didalam hal ini belum terdjadi apa2, bahkan belum ada pertjobaan.

Untuk mendapat kesan, apakah tangkisan terdakwa benar, djadi apakah terdakwa memang mempunjai hasrat untuk mendjaga djangan sampai perintahnja itu terlaksana, Mahkamah Agung didalam pemeriksaan menaruh titik berat dalam hal ini pada waktu terachirnja sidang Kabinet pada tanggal 24 Djanuari 1950.

Akan tetapi sesudah beberapa saksi didengar tentang waktu berachirnja sidang kabinet, kita masih berada dalam kegelapan.

212

Page 215: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

I

Saksi Najoan tetap pada keterangannja semula, bahwa waktu ia k.l. djam 7 bersama-sama dengan Westerling mengadakan penindjauan di Pedjambon, sidang Kabinet sudah selesai. Ditanja lebih landjut dari mana ia dapat mengetahui, bahwa sidang itu telah selesai, ia menerangkan bahwa pendjagaan lalu lintas sudah tidak ada, sedangpun mobil2 para Menteri jang biasanja diparkir dimuka gedung Kabinet sudah tidak ada. Pendek kata, sebagai ia terangkan pada pertama kali ia diperiksa, keadaan disekitar gedung Kabinet sudah sunji. Djuga sesudah mendengar keterangan dari pihak polisi, saksi Najoan tetap atas keterangannja se­mula. Memang benar, bahwa atas pertanjaan, entah dari salah seorang anggauta Mahkamah Agung atau Djaksa Agung jang agak suggestief, saksi ini achirnja menerangkan pendapatnja, bahwa sidang Dewan Menteri itu telah selesai, hanja merupakan kesimpulan berhubung telah tidak adanja pendjagaan lalu lintas dan sudah tidak adanja mobil2. Tapi saja jakin, bahwa ia memberikan djawabannja itu oleh karena segan terhadap penanja jang agak mendesak.

Saksi Komisaris Polisi bag. Lalu Lintas, Margono, jang telah memberi keterangan jang tertulis, bahwa pendjagaan lalu lintas menurut wachtrooster tanggal 24 Djanuari 1950 digedung Kabinet ditjabut djam 7 malam, disidang menje- rahkan sehelai wachtrooster, menurut wachtrooster mana pendjagaan pada tanggal 24 Djanuari 1950 ’itu ditjabut pada kira2 djam 7,30, akan tetapi diganti dengan pendja­gaan lain. Akan tetapi saksi ini menerangkan pula, bahwa ia tak dapat memberi djaminan jang tentu, bahwa apa jang disebut dalam wachtrooster itu pasti benar, karena pada waktu itu ia belum memangku djabatan jang sekarang ini. Mengenai keterangan saksi ini bagi saja ada satu hal jang masih gelap. Saksi sendiri menerangkan, bahwa ia ketika itu belum memangku djabatan jang sekarang ini. Ia dapat memberi keterangan jang tertulis itu sesudah melihat wachtrooster. Dengan demikian timbul sekarang pertanjaan, bagaimanakah ia didalam keterangan, jang ia serahkan ke­pada Djaksa Agung dapat mengatakan, bahwa pendjagaan gedung Kabinet telah ditjabut pada djam 7, apabila dalam wachtrooster dengan djelas disebut, bahwa pendjagaan tidak ditjabut, akan tetapi hanja diganti. Djustru karena ia tidak mengalami sendiri dan ..gegevens” jang diperlukan

213

Page 216: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

guna memberi keterangan kepada Djaksa Agung harus di- ambil dari wachtrooster, dapat diharapkan, bahwa ia benar dengan teliti telah membatja wachtrooster itu sebelum ia menulis surat keterangan tadi. Dengan demikian dalam hal ini ada dua kemungkinan: ialah wachtrooster dari mana ia mengambil ,,gegevens” untuk memberikan keterangan jang tertulis itu berlainan dengan wachtrooster jang disidang di- tundjukkan dan diserahkan kepada Pengadilan atau menge­nai soal „aflossen” itu "for reasons beyond control”, baru ditambah dikemudian hari. Djuga saksi2 agen Polisi tak dapat menghilangkan keragu-raguan mengenai waktu ber- achirnja sidang Kabinet pada tanggal 24 Djanuari 1950.

Menurut tjatatan Sekertaris Dewan Menteri mengenai sidang itu sidang berachir pada djam 10 malam. Akan tetapi dari keterangan Sekertaris Dewan Menteri ini sendiri, waktu didengar disidang sebagai saksi, ternjata bahwa jang mengisi waktu berachirnja sidang Kabinet itu bukan dia sendiri, akan tetapi notulisten dari Dewan Menteri.

Dari keterangan saksi ini, bahwa sidang2 Kabinet memang kebiasaannja diadakan dari djam 5 sampai k.l. djam 10, kemungkinan besar sekali, bahwa pengisian djam berachir­nja sidang tanggal 24 Djanuari 1950 itu tidak tepat dan hanja mengingat kebiasaan sadja. Sekertaris Dewan Menteri sendiri mengatakan, bahwa dengan pasti ia tidak dapat mengatakan, bahwa sidang Dewan Menteri pada tanggal 24 Djanuari itu berachir pada djam 10. Ia hanja menerang­kan, bahwa djam itu mungkin sekali benar, berhubung banjaknja hal2 jang dibitjarakan pada sidang itu.

Terhadap keterangan2 jang serba „vaag" dari saksi2 Margono, agen2 Polisi dan Sekertaris Dewan Menteri ter- dapat keterangan terdakwa dan saksi Najoan jang dengan tegas menerangkan, bahwa pada djam 7 sidang Dewan Menteri telah selesai.

Bagi saja tidak ada alasan untuk menjangsikan kebenaran keterangan saksi Najoan. Baginja sama sekali tidak ada alasan untuk memberi keterangan jang tidak benar. BetuI peranan jang dipegang oleh Frans Najoan didalam Wes- terling-affaire itu paling sedikit dapat dikatakan „dubieus” akan tetapi berhubung dengan keterangan Overste Parman jang disiarkan dalam koran, bahwa pada saksi Najoan telah diberikan djaminan oleh Pemerintah, bahwa ia tidak akan

214

Page 217: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dituntut berhubung dengan Westerling affaire, maka bagi saksi ini sama sekali tidak ada alasan untuk menjembunjikan hal2 jang berhubungan dengan perkara ini.

Ketjuali dari itu didalam hal ini kita harus menundjukkan ,,fair play” pula. Apabila keterangan2 saksi Najoan jang memberatkan terdakwa diterima kebenarannja, adalah sudah sepantasnja dan seharusnja apabila kebenaran keterangan- keterangannja jang dapat meringankan terdakwa diterima pula. Dari segala sesuatu terurai diatas, saja rasa dapat diambil kesimpulan, bahwa sidang Dewan Menteri pada tanggal 24 Djanuari 1950 itu berachir pada djam 7 malam.

Berdasarkan alasan2 terurai diatas terdakwa harus di- bebaskan pula dari tuduhan „lebih subsidiair lagi”.

Saudara Ketua,

Apabila Mahkamah Agung kiranja tak dapat menerima tangkisan terdakwa mengenai fnduhan ,,lebih subsidiair lagi dan menganggap terdakwa salah dan harus dihukum, maka

perbolehkanlah saja mengadjukan hal2 jang banjak dapat meringankan terdakwa.

Saudara Ketua,Terdakwa bukan seorang pendjahat, bukan seorang

,,massa-moordenaar”. Sebagai keturunan Sultan dan ke­mudian sebagai Sultan, didalam masjarakat ia mempunjai martabat jang tinggi. Ketjuali dari itu, ia seorang intel- lectueel, jang mendapat didikan jang tjukup. Dari H.B.S. dengan melewat T.H. ia kemudian menuntut peladjaran di K.M .A. di Negeri Belanda hingga tamat.

Meskipun masih muda didalam K.N.I.L. ia telah men- duduki pangkat jang agak tinggi, ialah Generaal Majoor.

Dari keterangan Mr. Tilenius Kruythof dan Dr. Kiers, jang dibatjakan disidang, kita dapat mengetahui, bahwa terdakwa memang seorang jang tjerdas pikirannja.

Dan sebagai orang jang tjerdas pikirannja dan pula se­bagai Opsir ia dapat meraba-raba pula, bahwa orang sebagai Westerling merupakan bahaja jang potentieel bagi Negara. Dari sebab itu, setelah ia mengetahui adanja gerakan Wes­terling, ia menjampaikan pendapatnja kepada Bung Hatta jang pada waktu itu mendjabat Perdana Menteri, dengan memberi andjuran supaja diusahakan dapatnja Westerling dikeluarkan dari Indonesia. Hingga dua kali ia memper-

215

Page 218: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

soalkan hal ini dengan Bung Hatta. Dari sikap ini terang sudah kiranja, bahwa terdakwa tidak menjetudjui dan tidak ber-sympathie kepada Westerling dan gerakannja. Dari sebab itu sudah selajaknja, apabila pertama kali ia menolak tawaran Westerling untuk memegang ,.oppercommando” dari pasukannja.

Akan tetapi tiba2 kita harus mengalami peristiwa, jang

sama sekali bertentangan dengan segala logica. Ialah, bahwa terdakwa, sepulang ia menindjau di Kalimantan Barat sesudah penjerahan kedaulatan, memanggil Wes­terling dan menjatakan kepadanja, bahwa ia sekarang sanggup menerima ..oppercommando”, asal sadja beberapa sjarat dipenuhi oleh Westerling, dengan lain perkataan ia sekarang menundjukkan keinginannja untuk kerdja-sama dengan gerakan jang semula ia tjela, sekalipun disertai beberapa sjarat sebelum ia mengambil putusan jang definitief.

Bukankah ini merupakan suatu „geestelijke salto mortale”, suatu revolutie djiwa jang sehebat-hebatnja ? Dari actief anti mendjadi positief pro.

Apakah gerangan jang menjebabkan revolutie djiwa se- hebat itu ? j

Saudara Ketua,'

Sedjak petjahnja revolutie bangsa Indonesia, jang dimulai dengan Proklamasi 17 Agustus 1945, dalam masjarakat dan Negara kita, kita telah mengalami beberapa peristiwa jang menggontjangkan, bahkan jang dapat membahajakan kedu- dukan Negara.

Kita masih belum lupa akan peristiwa 3 Djuli 1946, peristiwa Madiun, Andi Azis, R.M.S., Bataljon 426 dll. dan jang paling achir peristiwa 17 Oktober 1952, sedang tak boleh dilupakan pula, bahwa hingga kini soal D.I., T.I.I., M.M.-complex, Kahar Muzakar dll. masih djuga belum dapat diselesaikan.

,,Het zachtste volk der aarde" sekarang telah menundjuk­kan tak kurang ganasnja dari lain2 bangsa.

Bagi saja hanja ada suatu keterangan (verklaring) buat segala itu. Revolutie jang' sehebat-hebatnja untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan nusa dan bangsa telah

216

Page 219: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

mempengaruhi sedalam-dalamnja djiwa kita sebagai bangsa dan sebagai orang perseorangan (als volk en als individu).

Sebagaimana djuga masjarakat kita pada dewasa ini se­bagai akibat revolutie belum mentjapai stabiliteit, demikian djuga dalam djiwa kita, sebagai orang perseorangan, disana- sini masih bergelora dan menjala-njala api revolutie.

Djiwa masih belum tenang kembali, masih djauh dari pada keseimbangan (evenwicht).

Dengan keadaan jang serba labiel ini, tak heranlah kita, apabila pada suatu ketika oleh karena alasan2 jang menjing- gung perasaan, bagaimanapun ketjilnja, seseorang melakukan perbuatan2, jang tak akan ia perbuat, djika djiwa dan ma­sjarakat sekitarnja telah mentjapai kembali keseimbangan-

nja (evenwicht).Djuga terdakwa tak terhindar dari pengaruh keadaan dan

oleh karenanja tak luput dari pada pengaruh itu,Sebagai telah diuraikan sendiri oleh terdakwa dalam pem-

belaannja tadi, ia dari permulaan adanja B.F.O. turut serta setjara actief dalam perdjoangan mentjapai kemerdekaan 100% bagi nusa dan bangsa.

Negara2 Bagian jang ditjiptakan oleh fihak Belanda dengan maksud untuk digunakan sebagai ,,tegenwicht dan untuk melemahkan „Republik Djokja", dalam gabunganB.F.O. dibawah pimpinan terdakwa sebagai ketuanja, ter­njata tidak merupakan lawan, akan tetapi mendjadi kawan

bagi Republik.Pada achirnja jang berhadapan satu dengan lainnja ialah

Republik Djokja dan B.F.O. disatu pihak dan Belanda di­lain pihak, sedang menurut rentjana Belanda dengan pem- bentukan Negara2 Bagian semestinja Republik Djokja disatu pihak dan Belanda & Negara2 Bagian dilain pihak.

Keadaan itu tidak sedikit memperkuat perdjoangan kita terhadap dunia internasional.

Sebab dengan demikian dunia internasional diconfronteer dengan persatuan jang kokoh kuat dari bangsa Indonesia. Kedua sajap, Republik Djokja dan B.F.O. madju bersama-

samaDengan penuh loyaliteit dan kesungguhan hati terdakwa

turut serta melaksanakan konperensi Antar-Indonesia, jang mentjapai hatsil jang sebaik-baiknja. Dengan tidak kurarignja

217

Page 220: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

loyalitcit kepada nusa dan bangsa terdakwa telah turut serta dalam K.M.B. untuk mentjapai hatsil maksimum dari konperensi itu.

Mengingat segala sesuatu terurai diatas sudah selajaknja, apabila terdakwa paling sedikit mengharap dari semua pihak penglaksanaan hatsil2 pembitjaraan Antar-Indonesia dan K.M.B. dengan setjara djudjur dan loyaal.

Sebagai hatsil konperensi Antar-Indonesia dan K.M.B. . Negara Indonesia buat sementara dibentuk sebagai Negara Federal. Satu dan lainnja ditetapkan (vastgelegd) didalam U.U.D. Sementara R.I.S. jang telah disetudjui oleh Repu- blik dan B.F.O. dan jang kemudian diratificeer oleh Par- lemen dari masing2 Negara Bagian.

Sampai diadakannja pemilihan umum berdirinja dan hidup- nja Negara2 Bagian didjamin oleh U.U.D. Sementara tadi.

Sebagai ,,overtuigd federalist” dan sebagai kepala salah satu Negara Bagian terdakwa mempunjai hasrat untuk me- laksanakan U.U.D. Sementara itu dengan sebaik-baiknja dan mengharap demikian pula dari Negara Baqian jang lain-Iainnja.

Akan tetapi apakah jang ia lihat dan alami, segera sesu- dah penjerahan kedaulatan ?

Aliran jang menghendaki Negara Kesatuan dengan segera memulai dengan aksinja untuk menghapuskan Negara2 Bagian. Dengai; djalan subversief ataupun dengan terang- terangan Pemerintah dari Negara2 Bagian disaboteer dalam pekerdjaannja. Disampingnja instansi2 Pemerintah Negara Bagian disana-sini tetap dipertahankan „schaduw-bestuur” jang diwaktu gerilja dibentuk oleh Republik Djokja sebagai alat perdjoangan untuk menghadapi Belanda. Dan aliran ini merasa kuat untuk berbuat demikian dengan kejakinan, bah­wa alat kekuatan Negara tak akan menghalangi-halangi perbuatan mereka itu. U.U.D. Sementara R.I.S. dianggap sepi belaka oleh mereka. *

Saudara Ketua,

Saja jakin, bahwa mereka berbuat itu karena terdorong oleh tjita-jang sutji. Menurut kejakinan mereka, makin lekas Negara Kesatuan terbentuk, makin baik bagi Negara kita. Ketjuali dari itu, semangat revolutie masih bergelora dan djiwa masih dynamisch. Federalisme dan Negara2 Bagian

218

Page 221: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sebagai tjiptaan Belanda selekas mungkin harus dilenjapkan dengan djalan apapun djuga.

Semua tadi dapat dimengerti. Akan tetapi disini saja ke- mukakan, bahwa dengan demikian harus dimengerti pula, apabila dari pihak aliran federalisme timbul rasa tjemas atau gelisah. Dapat dimengerti, bahwa pada kalangan ini timbul kechawatiran akan terdjadinja kekatjauan (chaos), jang di- sebabkan oleh perbuatan2 jang memandang sepi adanja U .U .D . Sementara dan lain2 peraturan Negara.

Pada federalist, jang djiwanja passief, keadaan itu tidak akan menimbulkan reaksi apa2. Paling banjak ia hanja akan mengambil sikap masa bodoh, asal sadja kepentingan2 diri pribadi tak tersinggung.

Saudara Ketua,Dengan gambaran diatas mengenai keadaan Negara2

Baqian sebentar sesudah penjerahan Kedaulatan dapatlah kita sekarang meraba-raba bagaimana kiranja perasaan ter­dakwa, sebagai federalist tulen, jang harus mengalami itu semua dengan tak dapat berbuat sesuatu apa untuk men.

J Ketjuali dari itu, djuga mengenai soal lain ada hal2 jang menurut pendapat terdakwa tidak dilaksanakan menurut perdjandjian (afspraken) dan olehnja dirasakan sebagai pelanggaran kehormatan dan keadilan' terhadap suatu

golongan. „Tang saja maksud ialah tjaranja ..inpassmg bekas Opsir2

dan anggauta2 rendahan K.N.I.L. bangsa Indonesia, jang mau masuk A.P.R.I.S. Menurut pendapat terdakwa Opsir2 ini dalam A.P.R.I.S. mendapat tempat, jang tidak sesuai denqan ketjakapan dan pengalamannja, apabila dibanding dengan penempatan Opsir2 T.N.I.. dan jang demikian itu menurut perasaan terdakwa menjalahi apa jang telah didjan-

djikan kepadanja. _ ^ TTr , , , ,Sebagai bekas Opsir K.N.I.L. perlakuan terhadap kawan-

kawannja itu olehnja dirasakan sebagai hal jang menodai

dirinja sendiri.Seolah-olah untuk memupuk rasa ketjewa dan tidak puas

diterima olehnja berita, bahwa di Kalimantan akanditempatkan pasukan T.N.I. Baik sebagai Menteri-Negara, maupun sebagai Kepala Daerah Kalimantan Barat, ataupun

219

Page 222: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

sebagai Sultan ia tidak pernah diadjak berunding tentang penempatan T.N.I. didaerahnja itu.

Dapatkah kita sekarang menggambarkan bagaimana pera­saan terdakwa ? Sebagai Sultan dan Kepala Daerah ia merasa mendjadi tuan rumah di Kalimantan Barat. Dari sebab itu dengan penempatan T.N.I. disana diluar pengetahuannja, ia merasa tersinggung kehormatannja. Sebagai orang Timur kita dapat mengerti perasaan terdakwa ini.

Berkali-kali terdakwa menjatakan, bahwa ia tidak anti i.N .I. dan tidak menolak ditempatkannja T.N.I. di Kali­mantan Barat, akan tetapi keberatannja hanja ditudjukan seftiata-mata kepada tjaranja pengiriman T.N.I. kedaerahnja. Demikian djuga halnja dengan soal Negara Kesatuan. Ia tidak akan menentang mati-matian terbentuknja Negara Ke­satuan, akan tetapi ia menghendaki supaja satu dan lainnja diiaksanakan menurut saluran2 undangS dan peraturan" Negara jang ada dan masih berlaku. Dan jang demikian

j jan9TfTn samPai timbul .chaos, jang akan merugikan rakjat dan Negara.

Saudara Ketua,

untuk membakar djiwanja telah tjukup

W aktu ia berada diWp 0"« an ak etb r sdaPat 9H t i - o pontianak bersama-sama denqan BungHatta pada kiras pertengahan bulan Djanuari 1950 ia masih mempersoalkan hal Westerling dengan Bung Hatta. Sekali

berbahaja meng an9‘ Perin9atannja, bahwa Westerling

Akan tetapi keadaan di Pontianak membikin meluap pera­saan tjemas dan pegal.

Keadaan di Pontianak itu boleh dikatakan tetesan air jang membikin luber gelas Sekembali terdakwa dari Pontianak, djiwanja sudah tidak dapat dikatakan normal lagi. Rasa tidak puas, djengkel dan pegal meliputi seluruh alam pikirannja.

i • Jan9 *a ^erinia mengenai perkembangan politik di-arn egara agian hampir sama bunjinja dengan apa jang

,a alam. send.ni di Pontianak. Ia berkejakinan, bahwa, apabila keadaan itu didiamkan, Negara akan hantjur. Djiwanja jang dynamisch tak dapat menerima begitu sadja keadaan, jang menurut kejakinannja membahajakan itu. Akan tetapi apa

220

Page 223: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

jang ia harus perbuat ? Ia merasa, bahwa dari Kabinet ia tak akan dapat bantuan untuk memberantas perbuatan2 jang melanggar U .U .D . Sementara R.I.S. itu. Sebab telah kerap kali olehnja dipersoalkan dengan lain2 Menteri keadaan di­dalam negeri, jang menurut pendapatnja tak dapat dibiarkan, akan tetapi tindakan2 jang tampak untuk memperbaiki ke­adaan tak ada sama sekali. Ia merasa berdiri sendiri. Akan tetapi ia merasa, bahwa ia harus bertindak untuk memper- tahankan U .U .D . dan menjelamatkan Negara.

Dalam pikirannja jang kalut teringatlah ia akan tawaran - Westerling untuk memegang ,,oppercommando” pasukan, jang katanja telah dibentuknja. Dipanggilah Westerling. Dinjatakanlah sekarang kesanggupannja untuk menerima ,.oppercommando” itu, sekalipun disertai sjarat2 jang harus dipenuhi lebih dahulu oleh Westerling. Dalam pikirannja jang kalut lupalah ia, bahwa ia sendiri telah signaleer Wes­terling sebagai orang jang berbahaja. Jang dipikir hanja bagaimanakah dapatnja ia mentjegah pctbuatenZ jang jllegaal, jang menurut kejakinannja akan menimbulkan kekatjauan.

Saudara Ketua,

Dari sudut inilah, dari sudut alam pikiran jang gelap, harus dilihat dan ditimbangkan segala perbuatan terdakwa sekembali ia dari Pontianak. Dan jang demikian itu tidak untuk membenarkan perbuatan2 itu. Terdakwa sendiri tea mengakui, bahwa perbuatan2nja itu salah. Meskipun tidak terdjadi apa2 atas perintahnja itu, akan tetapi hingga kini masih tetap ia sesalkan, jang ia telah berbuat barang sesuatu jang baik moreel maupun politisch tak dapat dipertanggung djawabkan. Akan tetapi dengan menginsjafi keadaan djiwa dan pikiran terdakwa pada waktu itu, jang tidak dapat di- katakan normal, kita akan dapat banjak memaafkan. Perbuatan2 terdakwa dalam hakikatnja hanja merupakan suatu reactie belaka terhadap kedjadian2 dari luar jang mem- pengaruhi djiwanja. Dapatkah oleh karenanja terdakwa di­pertanggung djawabkan sepenuhnja atas perbuatan2nja itu ? Saja rasa tidak, apabila kita „tepo seliro” dan mau bertindak adil.

Berhubung dengan uraian diatas, saja dapat menjetudjui sepenuhnja isi tjatatan sdr. Sosrodanoekoesoemo jang ter-

221

Page 224: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

dapat dalam naskah pemeriksaan pendahuluan tanggal 9 April 1950 jang bunjinja :

f,Disini kelihatan, bahwa terdakwa sebetulnja waktu ,,melakukan segala jang berhubungan dengan Wester­i n g psychologisch tidak stabiel, lantaran dipengaruhi „sentimen jang makin lama makin hebat menggoda „kepadanja, berhubung dengan bertumpuk-tumpuknja „nal jang menurut pendapatnja menjalahi U.U.D. ,,oementara R.I.S. dan banjak menjinggung keadilan”.

Saudara Ketua,

Demikianlah pernjataan dari seorang jang tak mungkin i a dapat sangsikan kesetiaannja kepada Negara. Tak

mungkin sdr. Sosrodanoekoesoemo ditjurigakan menaruh sympathie akan perbuatan2 terdakwa. Didalam pemeriksaan atas dirinja terdakwa, jang ia lakukan hampir tiap hari dari ™u,ai *an99al , s/d 17 April 1950 terdakwa terus menerus

• didesak untuk mendapatkan bukti2, bahwa

Westeding161111111 11, setidak"ticlaknja turut tjampur gerakan

tak^danaf^^-^t- Peri*jataan jang saja kutip tadi,

Pontianak L in ggk i'a d r t a n g f c j l ^ d ^ T * ' f T l ! 3119,! ^ I* ”

i n f S r 1'311 dilupakan, bahwa pernjataan tadi seolah-olahH tpJIlra I '-opname" dari keadaan kalbu ter-

. . ia ^ .d ttah an . dan oleh karenanja memberikann P ^ r t Jan9 sebaik; baiknia dari kesan jang didapat olehpemeriksaan mengenai djiwa terdakwa

Dalam pemeriksaan disidang Mahkamah Agung dengan

oe ntaT n, ja,rV -a KU sedikit Petundjuk, bahwa^pKpJ n U b*net itu telah direntjanakan?a!» tT a 99aI 24 P iaiJuari 1950. Akan tetapi, hasilnja 1 .. f ,a mempertebal kejakinan, bahwa perintah itu di-A- -l-‘ 1 Pada ketika itu djuga, tidak dengandipikir lebih dulu djuga mengenai akibat-akibatnja. Tidak ada jang lebih baik sebagai bukti, bahwa sebelumnja belum a a ren jana, aripada kenjataan, bahwa untuk penjerbuan itu sama sekali belum ada persiapan (lihat keterangan saksi Najoan mengenai hal ini).

222

Page 225: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Saudara Ketua,

Tak ada seorangpun, jang berpikiran sehat akan dapat membenarkan perbuatan2 terdakwa, terutama perintah untuk membunuh tiga Pedjabat tersebut diatas. Akan tetapi dengan mengingat segala sesuatu terurai diatas mengenai djiwa dan kalbu terdakwa pada waktu itu, tak dapatlah terdakwa dengan' sepenuhnja dipertanggung djawabkan atas perbuatannja itu. Djuga terdakwa dalam djiwa dan pikiran­nja tak luput dari pengaruh revolutie jang pada suatu saat tak dapat lagi membeda-bedakan mana jang baik, mana jang tidak.

Bagaimana gelapnja alam pikiran terdakwa. dapat dibuk- tikan dari surat2 jang ia tulis masing2 kepada Ratu Juliana dan isterinja, surat2 mana telah dibatjakan disidang. Dari surat kepada Ratu Juliana dapatlah kita menangkap djeritan kalbu terdakwa bagaikan orang jang mau tenggelam dan melihat kepada Ratu Juliana sebagai satu-satunja orang jang dapat menolongnja. Terdakwa sendiripun tak dapat meng- gambarkan pertolongan apa jang ia harapkan dari Ratu Juliana sebagai orang perseorangan.

Mengenai surat kepada isterinja terdakwa menjebutkan sendiri dalam suratnja itu, bahwa apa jang ia tulis itu masih serba kalut, belum ia pikirkan matang2. Dan bahwa ia me­mang belum memikirkan sedalam-dalamnja segala sesuatu jang ia tulis itu, ternjata dari suratnja kepada isterinja tanggal 23/3-1950, dimana terdapat a.i. kaiimat2 sbb. : ,,Ook wat betreft de Engelsen heb je volkomen gelijk. Ik had deze dagen reeds voor mezelf uitgemaakt, dat we het veel beter zonder hen kunnen doen”^

Dari kaiimat ini sudah djelas kiranja, bahwa apa jang ia tulis duluan itu hanja merupakan pikiran2 dus bukan rentjana — jang timbul setjara spontaan, jang ia teruskan kepada isterinja. Dan ‘ oleh karena pikiran itu bebas gedachten zijn tolvrij, kata orang Belanda -— saja rasa tak pada tempatnja, apabila pikiran itu dipandang sebagai bukti atau petundjuk, bahwa terdakwa memang mau berbuat djahat atau mempunjai mentaliteit djahat, apalagi apabila diingat dalam keadaan bagaimana terdakwa menulis surat itu. Saja rasa tak ada seorang manusiapun, pada siapa tak pernah timbul pikiran jang memalukan, apabila pikirannja

223

Page 226: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

itu diketahui atau didengar oleh orang lain. Akan tetapi se-j lama pikiran itu hanja tetap tinggal pikiran sadja orang lain : tak usah arabil pusing.

Saudara Ketua,

Dengan mengingat dan memperhatikan segala sesuatu

terurai diatas, maka sudah selajaknja, apabila kepada ter- ?? t i3 “iffa^hkan hukuman jang seringan-ringannja, djika Mahkamah Agung nanti menetapkan, bahwa terdakwa memang bersalah melakukan kedjahatan tersebut dalam tuduhan „Iebih subsidiair lagi”.

Dalam mempertimbangkan hukuman apakah jang sepan- tasnja harus diberikan kepada terdakwa dimohon supaja di- pertimbangkan pula bahwa :

a. terdakwa telah tiga tahun berada dalam tahanan, jang bagi terdakwa telah dirasakan sebagai hukuman tersendiri;

b. tenaga terdakwa dikelak kemudian hari mungkin akan dibutuhkan lagi oleh Negara. Sebab dalam kenjataannja kita dapat menjaksikan, bahwa hukuman jang didjatuh- S ' . ?Pf a s5seo1ran9 karena kedjahatan politik, sama sekali tak mendjadi nntangan untuk kemudian memegang

pen ting11 Pemerin tahan , sekalipun d ja b a ta n ja n g

perasaan saja, apabila terdakwa harus dihukum, tjukup djika kepadanja didjatuhi hukuman jang

senngan-ringannja.

Saudara Ketua,

Pembelaan saja achiri dengan menjatakan kepertjajaan jang sebesar-besarnja dari terdakwa bahwa Mahkamah Agung dalam perkara ini dengan setjara tidak memihak akan adUnfa keP“tusan dengan sebaik-baiknja dan seadil- '

Nasib terdakwa saja serahkan kepada Mahkamah Agung dengan tidak kurang kepertjajaan.

Terima kasih.

Djakarta, 25 Maret 1953.

224

Page 227: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

P U T U S A N M A H K A M A H A G U N G T E R H A D A P T E R ­

D A K W A S U L T A N H A M ID A L G A D R IE P A D A STDXNG

T G L . 8 A P R IL 1953.

M A H K A M A H A G U N G di D jakarta, mengadili dalam perkara kedjahatan dalam tingkat pertama dan tertinggi djuga, telah mendjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkaranja terdakwa :

S JA R IF H A M ID A L G A D R IE ,

umur 39 tahun, lahir di Pontianak, tempat-tinggal di Pon- iana , pekerdjaan sekarang tidak ada, bekas Kepala Swa-

pra ja Pontianak dan bekas Menteri-Negara dalam Peme- rmtahan Republik Indonesia Serikat (didalam tahanan sedjak tanggal 5 April 1950).

M A H K A M A H A G U N G tersebutTelah membatja surat? pemeriksaan permulaan dalam

perkara i n i ;

Telah mendengar pembatjaan salinan dari surat-penetap- an Ketua M ahkam ah Agung tanggal 4 Pebruari 1953 No. 1/ 1953 M /A . dan surat pemberitahuan serta panggilan kepada terdakwa ;

Telah mendengar requisitoir dari Djaksa Agung, jang maksudnja supaja M ahkam ah Agung menjatakan kesalahan terdakwa mendjalankan kedjahatan jang dituduhkan pada terdakwa dalam surat-tuntutan bagian ,,primair” , dan supaja M ahkam ah Agung mendjatuhkan hukuman pendjura Rolnma delapanbelas tahun, dipotong dengan waktu selama terdakwa berada dalam tahanan ;

Telah mendengar pula pembelaan dari terdakwa sendiri dan dari pembelanja, M r. SU R JA D I.

M enimbang, bahwa terdakwa dalam surat-tuntutan Djaksa Agung tanggal 15 D januari 1953 dituduh :

P R IM A IR : Bahwa ia, didalam bulan Djanuari 1950, djadi didalam keadaan perang, di D jakarta atau ditempat lain di D jaw a, dengan maksud untuk melawan Pemerintah jang telah berdiri di Indonesia, telah menjerbu dengan atau meng-

/ 225

Page 228: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

gabungkan diri pada gerombolan orang, diantara mana ter- dapat Raymond Pierre WESTERLING, dan lain2 orang jang tidak dapat disebutkan namanja, jang melawan Ke­kuasaan Pemerintah dengan sendjata dan kemudian meng" angkat sendjata terhadap Pemerintah itu dengan djalan mengadakan organisasi setjara militer jang dinamakan A.r.- R.A. (ANGKATAN PERANG RATU ADIL), jang di- pimpin oleh Raymond Pierre WESTERLING mengadakan ultimatum terhadap Pemerintah Pasundan, jaitu Negara ba- gian dari REPUBLIK INDONESIA SERIKAT, jang ber- bunji :

,,Ondergeteekende, R.P. WESTERLING, leider van --de R.A.P.I. en A.P.R.A. heeft aan Uwe Regeering het ..volgende mee te deelen :

..1. De R.A.P.I., zomede haar gewapende macht de A.P-- ..R.A., kunnen zich volkomen vereenigen met de ter „RONDE TAFEL CONFERENTIE te Den Haag ..door de Nederlandse Regeering enerzijds en de In- ..donesische delegaties anderzijds aangegane overeen- ..komsten en de als gevolg daarvan op 27ste December ..1949 plaats gehad hebbende souvereiniteitsoverdracht;

,.2. De R.A.P.I. kan zich uit een oogpunt van orde en rust ..niet vereenigen met de ondemocratische wijze, waarop "S^tracht wordt, de Negara's, in het bijzonder de ,.Negara Pasundan, zonder dat de bevolking zich daar- ..over vrijelijk heeft kunnen uitspreken, te liquideren ;

.,3. De R.A.P.I. kan niet inzien, waarom zelfstandige ..staten. die toch in een en hetzelfde federatief verband ..thuis horen, onder ondergrondse druk ten bate van ..een nevenstaat tot liquidatie moeten worden ge- ..dwongen ;

-.4. Door bovenstaande factoren zijn illegale Indonesische ..strijdorganisaties ontstaan, die zich ten doel stellen ..aan deze unitaristische c.q. despotische houding het ,,hoofd te bieden. Dit unitaristische pogen van de ,,Republik Indonesia groep heeft deze illegale organi- ..saties tot een aaneengesloten blok met een en dezelfde „wil samengedreven en heeft meerbedoelde strijd- ..krachten tevens bezield met ernstige verlangen voor

226

Page 229: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

,,de eenige en ware merdeka zonodig de zwaarste ,,offers te brengen ;

„5. De R .A .P .I. is geporteerd voor een gezonde en krach- ,,tige staat Pasundan binnen het kader van de R,LS-. ,,waarin de belangen van de onderscheiden Indone- ,,sische Volkeren en van de verschillende bevolkings- ..groepen op gelijke wijze behartiging vinden ;

,.6. De R .A .P .I. met haar gewapende macht de A.P.R.A. ,,en alle daarbij aangesloten, thans nog illegale strijd- ,,organisaties, verlangen dringend erkenning door de ,.Regering van Pasundan, opdat hierdoor de mogelijk- ,,heid wordt geopend tot een officieel contact tussen ,,de Negara Pasundan en de R.A .P.I. voor het geza- ..menlijk nemen van maatregelen ter verzekering van ,,orde en rust, welke naar het oordeel van de R.A.P.I. ,,bij de T .N .I. niet in vertrouwde en bekwame handen ,,moet worden beschouwd ;

,,7, Door de huidige onbevredigende gang van zaken zal ,,het voor de leiding van de R .A .P .I. niet mogeJi/k zijn, ,,haar strijdorganisaties voor onbepaalde tijd in be- „dwang te houden, weshalvehet nodig zal zijn, dat de ..Regering inzake de onder ten 6de gevraagde erken- ,,ning spoedigst tot een duidelijke beslissing komt, ..waartoe de R .A .P .I. zich als uiterste termijn 7 dagen ,,— na dagtekening dezes — stelt ;

,,8. U itdrukkelijk vooropstellende dat de R.A .P.I. orde en ,,geen chaos wenscht, zou.een langer dralen van de ,.Regering van Pasundan tot het bepalen van haar ,,houding t.a.v. de R .A .P .I. tot gevechten op grote ,,schaal kunnen leiden, waaronder gelijk in de afgelopen ,,jaren helaas doch onvermijdelijk Indonesie in zijn ,,geheel en de bevolking het meest te lijden zal hebben;

,,9. M ocht omtrent de gevraagde erkening op de sub te ,,6de bedoelde datum geen beslissing door de Regering ..van Pasundan zijn genomen, zo wijst de R.A.P.I. iedere verantwoordelijkheid betreffende de daaruit ,,voortvloeiende gevolgen van zich af ;

,,10. R .A .P .I. verzoekt de Regering van Pasundan haar ,.beslissing te doen toekomen op Pri-Kemanusiaan „Tegallega",

227

Page 230: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

menjerang kesatuan Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat jang ditempatkan dikota Bandung atau dlsei<;1.arJ 1a’ serta mentjoba menduduki dan/atau tetap menduduki kota itu, kemudian menjerang kesatuan Polisi Negara, jalah ia, terdakwa, sebagai pemimpinnja, karena ia memegang opper- commando daripada gerombolan tersebut diatas.

SU B S ID IA IR : Bahwa ia pada hari Selasa tanggal24 Djanuari 1950, djadi didalam keadaan perang, di Hotel Des Indes di Djakarta, dengan maksud untuk menjiapkan atau mempermudahkan pemberontakan seperti tersebut dalam pendakwaan primair, telah mentjoba membudjuk atau mem- pengaruhi Raymond Pierre Westerling dan/atau Frans Najoan supaja mendjalankan pemberontakan tadi, . jaitu menjuruh Raymond Pierre Westerling dan/atau Frans Najoan tersebut melakukan penjerbuan terhadap sidang Dewan Menteri Republik Indonesia Serikat jang akan diadakan pada tanggal tersebut diatas hari sore digedung bekas Raad van Indie di Pedjambon. Djakarta, dimana semua Menteri dan Pedjabat2 agung Republik Indonesia Serikat akan hadlir, serta menawan semua Menteri, dengan mengadakan pidato pcndek pada hadlirin, dengan mengatakan, bahwa gerombolan A.P.R.A. telah mengelilingi gedung tempat berapat, dan bahwa sesuatu perlawanan akan ditindas dengan kekerasan, dan selandjutnja mereka harus tetap tinggal diam sadja; selandjutnja menembak mati Menteri Pertahanan Sultan Hamengku Buwono IX , Sekertaris- Djenderal Kementerian Pertahanan, Meester Ali Budiardjo, Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia, Kolonel Simatu­pang, serta mengerahkan tenaga dan sendjata jang di- butuhkan untuk semua itu;

SUBSIDIAIR L A G I: Bahwa ia pada waktu dan ditempat dan dengan maksud seperti tersebut dalam pendakwaan subsidiair, telah berusaha untuk mendapatkan keterangan atau ichtiar bagi Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan untuk melakukan pemberontakan tersebut diatas, jalah ia, terdakwa telah memberitahukan kepada Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan, bahwa pada tanggal tersebut kira2 djam 17 sore akan diadakan sidang Dewan Menteri di bekas gedung Raad van Indie di Pedjambon Djakarta, dimana semua Menteri akan hadlir beserta Pe-

228

Page 231: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

djabat2 agung R.I.S., dan memberikan kepada Raymond Pierre Westerling dan Imrans Najoan itu sebuah gambar daripada tempat sidang tersebut dengan didjclaskan tempat- duduk para Menteri, supaja Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan dapat melakukan penjerbuan terhadap sidang itu, dan mendjalankan perbuatan- seperti diterangkan didalam pendakwaan subsidiair ;LEBIH SU B SID IA IR L A G I: Bahwa ia pada waktu dan tempat tersebut diatas dalam pendakwaan subsidiair, dengan mempergunakan ichtiar dan keterangan seperti diterangkan diratas, telah mentjoba membudjuk atau mempengaruhi Raymond Pierre Westerling dan Frans Najoan untuk me­lakukan pembunuhan dengan direntjanakan terlebih dahulu atau pembunuhan biasa, jalah dengan menembak mati ketika itu djuga Menteri Pertahanan Hanrengku Buwono IX, Kolonel Simatupang dan Meester Ali Budiardjo, jang akan menghadliri sidang Dewan Menteri sepevti tersebut diatas dan melakukan perampasan kemerdekaan dengan melawan hak jaitu menangkap dan menahan Menteri2 jang hadlir pada sidang Dewan Menteri itu, akan tetapi kedjahatan atau pertjobaan kedjahatan itu tidak sampai djadi didjalankan.

Perbuatan2 mana diatur dalam dan dapat dihukum menurut pasal2 108 (1) No. 2 jo. 108 (2). 110 (2) No. 2. 163 bis (1) semua jo. Staatsblad 1945 No. 135.

Meniinbang, bahwa Mahkamah Agung adalah berkuasa untuk memutuskan perkara pidana ini dalam pemeriksaan tingkatan pertama, berdasar atas pasal 148 Konstitusi Re­publik Indonesia Serikat juncto pasal 106 Undang2 Dasar Sementara Republik Indonesia juncto Undang2 Darurat 1950 No. 29, jang telah mendjadi Undang2 tahun 1951 No. 22 tanggal 3 Desember 1951 dengan berlaku surut sampai tgl. 27 Desember 1949, ini semua berhubung dengan sifat ke­djahatan2 jang dituduhkan pada terdakwa dan jang sebagian diantjam dengan hukuman mati.

Menimbang, bahwa terdakwa menjangkal telah berbuat salah sebagai dituduhkan sub primair, subsidiair dan subsidiair lagi ;

bahwa terdakwa hanja mengakui telah melakukan per­buatan tersebut dalam bagian ,,lebih subsidiair lagi ’ dari surat-tuntutan, dengan mengadjukan hal2 jang menurut pen- dapat terdakwa dapat membebaskannja.

Page 232: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Menimbang, bahwa bagi Mahkamah Agung surat- tuntutan Djaksa Agung adalah tjukup djelas, karenamudah dapat ditafsirkan seperti jang dibawah ini segera akan diterangkan, maka dari itu tangkisan pembela terdakwa harus ditolak.

Menimbang, bahwa bagian „primair” dari surat-tuntutan menjebutkan sebagai waktu melakukan kedjahatan ialah bulan Djanuari 1950 dan sebagai tempat ialah Djakarta, sedang perbuatan2 jang dituduhkan ialah : dengan maksud untuk melawan Pemerintah jang telah berdiri di Indonesia, menjerbu dengan menggabungkan diri pada gerombolan orang, antara lain Westerling, jang melawan kekuasaan Pemerintah dengan sendjata dan kemudian mengangkat sen­djata terhadap Pemerintah dengan djalan mengadakan organisasi setjara militer jang dinamakan APRA , jang di* pimpin oleh Westerling, jang setelah Westerling mengada- kankan ,,ultimatum” terhadap Pemerintah Pasundan, Negara- Bagian R.I.S., menjerang kesatuan Angkatan Perang R.I.S. di Bandung dan menduduki kota itu, kemudian menjerang kesatuan Polisi Negara, jalah terdakwa sebagai pemimpinnja memegang oppercommando, perbuatan mana termasuk ke­djahatan jang disebutkan dalam pasal 108 ajat 1 No. 2 juncto ajat 2 K.U.H.P. (Kitab Undang2 Hukum Pidana);

bahwa bagian „subsidiair” dari surat-tuntutan menjebut- sebagai waktu melakukan kedjahatan ialah tanggal

23 Djanuari 1950 dan sebagai tempat ialah Hotel des Indes di kota Djakarta, sedang perbuatan jang dituduhkan ialah : dengan maksud menjiapkan atau mempermudahkan pembe­rontakan, telah mentjoba membudjuk atau mempengaruhi

esterling dan/atau Najoan supaja mendjalankan pemberon- akan tadi, jaitu menjuruh Westerling dan/atau Najoan

supaja mendjalankan pemberontakan tadi, jaitu menjuruh esterling dan/atau Najoan melakukan penjerbuan terhadap

si ang cwan Menteri R.I.S. di Pedjambon, serta menawan semua Menteri. menembak mati Menteri Pertahanan

ameng u Buwono IX, Sekertaris-Djenderal Kementerian Pertahanan Mr. Ali Budiardjo dan Kepala Staf Tentara

asional Indonesia, Kolonel Simatupang, serta mengerahkan tenaga dan sendjata jang dibutuhkan untuk semua itu, perbuatan mana termasuk kedjahatan jang disebutkan dalam

230

Page 233: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

pasal 110 ajat 2 No. 1 juncto pasal 108 ajat 1 No. 2 K.U.H.P.:bahwa bagian ..subsidiair lagi” dari surat-tuntutan mcnjc-r

butkan sebagai waktu dan tempat kedjahatan ialah sama dengan bagian ,,subsidiair”, sedang perbuatan jang dituduh- kan ialah : bcrusaha untuk mendapatkan keterangan atau ichtiar bagi ’Westerling dan Najoan untuk melakukan pem­berontakan, jalah memberitahukan kepada Westerling dan Najoan, bahwa pada hari itu djuga (tanggal 24 Djanuari 1950) djam 5 sore di gedung bekas Raad van Indie di Pe­djambon akan hadlir semua Menteri dan Pedjabat agung R.I.S. dan memberikan gambar tempat sidang dan tempat duduk para Menteri, supaja Westerling dan Najoan dapat melakukan penjerbuan dan mendjalankan perbuatan tersebut, perbuatan mana termasuk kedjahatan jang disebutkan dalam pasal 110 ajat 2 No. 2 juncto pasal 108 ajat 1 No. 2 K.U.H.P.

bahwa bagian ,.lebih subsidiair lagi” dari surat-tuntutan menjebutkan sebagai waktu dan tempat kedjahatan ialah sama dengan bagian ,.subsidiair” sedang perbuatan jang di­tuduhkan ia lah : dengan mempergunakan ichtiar tersebut diatas telah mentjoba, membudjuk atau mempengaruhi Wes-^ terling dan. Najoan melakukan pembunuhan biasa atau dengan dirantjangkan lebih dulu, jalah dengan menembak mati Menteri Pertahanan Hamengku Buwono IX , Kolonel Simatupang dan Mr. A li Budiardjo jang akan menghadliri sidang Dewan Menteri tersebut dan merampas kemerdekaan' dengan melawan hak, jaitu menangkap dan menahan Menteri2 jang hadlir, akan tetapi kedjahatan dan pertjobaan kedjahatan itu tidak sampai djadi didjalankan; perbuatan mana termasuk kedjahatan jang disebutkan dalam pasal 163 bis juncto pasal 338, pasal 340 dan pasal 333 juncto pasal 53 dan pasal 55 K.U.H.P.

Menimbang, bahwa tuduhan bagian ,.primair jang pada pokoknja meliputi penjerbuan Bandung, disangkal sama se­kali oleh terdakwa, jang mengatakan, bahwa ia sama sekali tidak tjampur tangan, bahkan tidak dapat tjampur tangan dalam hal penjerbuan-Bandung itu, oleh karena tiada hu­bungan jang njata dan tegas antara terdakwa dan gerom- bolan-Westerling.

Menimbang, bahwa dari tuduhan bagian ,.subsidiair diakui oleh terdakwa perbuatan, jang disebutkan disitu, jaitu:

Page 234: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

menjuruh Westerling dan Najoan melakukan penjerbuan terhadap sidang Dewan Menteri R.I.S. di Pedjambon. serta menawan semua Menteri, menembak mati Menteri Perta­hanan Hamengku Buwono IX, Sekertaris-Djenderal Kemen- terian Pertahanan Mr. Ali Budiardjo dan Kepala Staf Ten- tara Nasional Indonesia Kolonel Simatupang, serta menge- rahkan tenaga dan sendjata jang dibutuhkan untuk semua itu, sedang jang disangkal oleh terdakwa ialah maksud untuk menjiapkan atau mempermudahkan pemberontakan oleh gerombolan Westerling, djadi dengan lain perkataan, oleh terdakwa disangkal bahwa ia menqgabungkan diri pada gerombolan-Westerling.

Menimbang, bahwa, mengenai maksud akan melakukan pemberontakan, perbedaan antara bagian ,,primair” dan bagian ,,subsidiair” dari surat-tuntutan adalah berkisar pada tanggal ^24 Djanuari 1950, jaitu bahwa dalam bagian o«rim *ri te^dakwa dituduh sudah menqqabungkan diri padagerombolan-Westerling sebelum tanggal 24 Djanuari 1950, hii«aiL? ^ ian ,.subsidiair” memperbatasi tuduhan mengg3"

24 Djanuari 195^ 9£r0mbolan“Westerling itu pada tanggal

b e ^ tv c ^ 311?' baIlwa adanja gerombolan-Westerling jang merinfak • akan mengadakan pemberontakan terhadap Pe- sumnah Jvf1? ' terbukti oleh keterangan dibawahk e S . 5 m S|dan9-Pengadilan dari saksi Najoan daniann rl k3?- f1, si burger dalam pemeriksaan-permulaan-

s Z k t X t t w an9"pen9adiIan' dan -djU9a tidak di'

sidarm1 r^^an j -i bahwa dari pengakuan terdakwa dimuka Naioan lan9 dikuatkan oleh keterangan saksi24 D i. ' er^!r!! dengan njata, bahwa pada tanggal dakwa Hotel Des Indes dikota Djakarta, ter-supaia™ k* Pfrmta\ kepada Westerling dan Najoan, hari itu ,njerbu Dewan Menteri, jang akan bersidang pada supaia tn U9a 9 U*w ewan Menteri di Pedjambon. orani p ^ f ™ Para . Ment^ i dan menembak mati tiga

Buwono IX % t 9U;19’- j3nU ^ enteri Pertahanan Hamengku K e o a l a f V * Crt\rT1S D^ ? deral Mr. Ali Budiardjo dan

M<*n- k Tentara Nasional Indonesia Kolonel Simatupang.

k e t ™ 3*9; bax^wa' m(:ntu™t pengakuan terdakwa dari gan saksi Najoan dalam sidang-pengadilan, perintah

232

Page 235: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

terdakwa ini didahului oleh kemarahan terdakwa terhadap W esterling mengenai hal penjerbuan-Bandung, jang dilaku­kan oleh gerombolan-V/esterling atas perintah- Westerling pada tanggal 23 D januari 1950.

M enimbang, bahwa adanja kemarahan dan perintah ini, disambung dengan kenjataan, bahwa Westerling tunduk pada kemarahan dan perintah itu, hanja dapat dimengerti, apabila pada waktu itu, jaitu pada tanggal 24 Djanuari 1950 ada hubungan organisatories antara geromboIan-AVesterling dan terdakwa.

M enimbang, bahwa untuk . pembuktian tentang adanja hubungan itu sebelum tanggal 24 D januari 1950 bagi M ah­kamah A gung hanja tersedia dua penundjukan, jaitu ke 1 keterangan saksi Najoan dan Burger, bahwa oleh Westerling pernah disebutkan nama terdakwa sebagai orang jang turut serta pada gerombolan-Westerling itu, ke 2 pengakuan ter­dakwa, bahwa sebelum tanggal 24 D januari 1950 itu pernah ditawarkan oleh W esterling kepada terdakwa oppercom­mando dari pasukannja Westerling, penawaran mana ditolak oleh terdakwa dan kemudian akan diterima oleh terdakwa akan tetapi dengan sjarat2 tertentu, jang ternjata belum dipenuhi oleh W esterling.

M enimbang, bahwa dua penundjukan ini adalah sangat kabur dan belum mejakinkan Mahkamah Agung, bahwa se­belum tanggal 24 D januari 1950 sudah ada hubungan orga­nisatories antara terdakwa dan gerombolan-W'esterling. maka dengan ini terdakwa tidaklah dapat dipertanggung djawabkan atas penjerbuan Bandung dan ia harus dibebaskan dari tuduhan bagian ,,primair” .

M enimbang, tentang tuduhan bagian ,.subsidiair”, bahwa, oleh karena M ahkamah Agung sudah menganggap ternjata, bahwa pada tanggal 24 D januari 1950 ada hubungan orga­nisatories antara terdakwa dan gerombolan-W^esterling, jang seperti telah dikatakan diatas, terang bermaksud akan meng­adakan pemberontakan terhadap Pemerintah jang sah. di- tambali dengan pengakuan terdakwa tersebut diatas dan dikuatkan pula oleh keterangan saksi Najoan, ditambah lagi dengan keterangan2 dibawah sumpah didalam sidang- pengadilan dari saksi2 Hamengku Buwono, Mr. A li Budiardjo dan Simatupang, terbuktilah setjara sah dan Mahkamah Agung djuga mendapat kejakinan, bahwa terdakwa salah

233

Page 236: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

melakukan kedjahatan jang dituduhkan dalam bagian ,,subsidiair” dari surat-tuntutan, dan oleh karena itu ia harus dihukum.

Menimbang, tentang berat atau entengnja hukuman, bahwa disamping hal2 jang memberatkan terdakwa djuga ada hal2 jang mengentengkannja.

Menimbang, bahwa hal2 janq memberatkan terdakwa adalah :

a. pertjobaan pemberontakan ini dilakukan pada waktu Negara Indonesia masih dalam keadaan bahaja,

b. terdakwa sendiri pada waktu itu adalah Menteri Negara, djadi sebagian dari Pemerintah,

c. terdakwa harus tahu, bahwa Negara Indonesia sebagai Negara muda masih belum kuat kedudukannja, maka ia harus tahu, bahwa tindakannja adalah betul2 membahaja- kan Negara,'

d. kenjataan, bahwa terdakwa mempergunakan seorang Asing,.jaitu Westerling, jang sekiranja tidak suka pada kemerdekaan Negara Indonesia dan maka dari itu ten- tunja tidak segan untuk melenjapkan kemerdekaan itu,

e. sifat perseorangan jang terselip dalam maksud terdakwa, jaitu untuk sendiri, mendjadi Menteri Pertahanan.

Menimbang, bahwa hal2 jang mengentengkan terdakwa adalah sebagai berikut: 1

a. pengakuan terdakwa atas sebagian kesalahannja, jang menjebabkan pemeriksaan perkara didalam sidang- pengadilan berdjalan lantjar,

b. terdakwa k&lihatan sangat menjesal atas perbuatan jang ia akui itu,

c. terdakwa berusaha mentjapai suatu tjita2, jaitu federalisme dalam ketatanegaraan Indonesia,

d. pada achirnja sama sekali belum ada korban jang njata dan tindakan terdakwa,

e. dapatlah dimengerti, bahwa terdakwa adalah sangate jewa dalam hatinja akan kedudukannja jang sangat

kurang penting dalam Pemerintahan R.I.S., jaitu hanja sebagai Menteri Negara, jang sama sekali tidak ber- tugas penting.

234

Page 237: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Menimbang, bahwa dengan mengingat hal2 tersebut diatas, terdakwa harus mendapat hukuman, jang akan disebutkan dibawah ini, dengan memperhitungkan waktu selama ter­dakwa berada didalam tahanan sebagai hukuman djuga.

Menimbang, bahwa berhubung dengan kedudukan ter­dakwa dalam masjarakat, ada alasan untuk menentukan, bahwa kepada terdakwa sebagai seorang hukuman tidak akan diberikan pekerdjaan diluar gedung-pendjara.

Mengingat peraturan2 undang2 jang bersangkutan, ter- utama pasal 10 ajat 2 No. 1 juncto pasal 108 ajat 1 No. 2 K.U.H.P. juncto Staatsblad 1945-135.

M E M U T U S K A N :

Menjatakan, bahwa terhadap terdakwa

SJARIF H A M ID A L G A O R IE

pemeriksaan dimuka sidang-pengadilan tidak memperoleh bukti jang sah dan mejakinkan tentang kesalahannja atas ke­djahatan jang dituduhkan kepadanja dalam bagian ,.primair dari surat tuntutan.

Membebaskan terdakwa dari tuduhan tersebut,

Mempersalahkan terdakwa melakukan kedjahatan :

,,Dengan maksud untuk mempersiapkan kedjahatan pem­berontakan, mentjoba menggerakkan orang lain untuk mela­kukan kedjahatan pemberontakan itu, dilakukan dalam keadaan perang”.

Menghukum terdakwa oleh karenanja mendjalani hukuman pendjara selama

SEPULUH TAHUN

Menentukan, bahwa hukuman itu akan dikurangi dengan waktu selama terhukum berada didalam tahanan.

Menetapkan, bahwa terhukum tidak boleh dipekerdjakan diluar gedung pendjara.

Menetapkan pula, bahwa terhukum harus memikul segala biaja-biaja dalam perkara pidana ini, ketjuali mengenai hal jang terdakwa dibebaskan dari tuduhan, biaja mana akan dipikul oleh Negara.

235

Page 238: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Memerintahkan, supaja barang2 bukti jang berw udju surat2 akan tetap digabungkan pada berkas-perkara, dan supaja barang2 lain harus segera dikembalikan : satu karabij kepada Sadeli, dua revolver serta peluru-pelurunja kepada terhukam.

Dem ik ian lah diperbuat pada rapat-perm us jaw aratan jang

diadakan pada hari Selasa tanggal 7 April 1953 dan diumufli" kan pada hari Rabu tanggal' 8 April 1953 oleh kam1* Mr. Wirjono Prodjodikoro, Ketua dengan dihadliri ote Mr. Satochid Kartanegara dan Mr. Hussein Tirtaamidjaja.

Anggota2 dan Ranu Atmadja, Panitera dari Mahkam3 dan pembela.

Anggauta2

'ttd.

(Mr. Satochid Kartanegara)

ttd.

(Mr. Hussein Tirtaamidjaja)

Panitera

ttd.

(Ranu Atmadja)

Ketua

ttd.

(Mr. W ir jo n oP rod jod ik u ro)

Noot dari penjusun :

Seperti umum telah mengetahui, Sultan Hamid II telah memadjukan pcrmintaan grasi pada Presiden; permintaan mana dengan Keputusan Presiden tanaaal 3 September 1953 No. 923,0 ditolak.

236

Page 239: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

Rombongan ,,tape-recorder*' dibelakang lajar.

237

Page 240: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 241: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf

1

IS IN JA

1. Kata pengantar tjetakan populair.

2. Kata pendahuluan.

3. R iwajat Sultan Ham id II.

4. Suasana sebelum peristiwa.

5. Sultan Ham id II dimuka sidang Mahkamah Agung.

6. Tuntutan Djaksa Agung.

7. Pembelaan dari Sultan Ham id II.

8. Pembelaan dari M r. Surjadi.

9. Keputusan M ahkamah Agung.

239

Page 242: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 243: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf
Page 244: Peristiwa sultan hamid, 1953.pdf