peristiwa 15 januari 1974
TRANSCRIPT
PERISTIWA 15 JANUARI
1974
(MALARI)
LATAR BELAKANG MUNCULNYA GERAKAN MAHASISWA ERA ORDE BARU
PANASNYA SUHU POLITIK SEBELUM TAHUN 1974
Jumlah mahasiswa yang terus bertambah namunanggaran pendidikan kurang, jumlah mahasiswa barutidak sepadan dengan fasilitas yang tersedia, inflasimeningkat sehingga menambah kehidupan semakinsusah. Ditambah dengan merajalelanya korupsi yangmengiringi pertumbuhan ekonomi, dan pembangunanyang tidak menyejahterakan rakyat karena hanyadinikmati oleh segelintir kelompok tertentu.
Victor D, Arief Budiman, Syahrir, dan Julius Usmanmembentuk gerakan mahasiswa bernama “MahasiswaMenggugat”. Membentuk Komite Anti Korupsi (KAK)
Mahasiswa Bandung tergabung dalam kelompok StudiGrup Mahasiswa Indonesia pada 21 Januari 1970mengeluarkan sebuah petisi yang berjudul “PetisiKeadilan” Membentuk Bandung Bergerak
Aksi protes dari mahasiswa semakin panas dan berani,maka muncullah ide untuk mengadakan malam tirakatpada malam 15 Agustus 1970 yang bertempat di JalanThamrin Jakarta, Tapi ditentang Jend. Soemitro
Menjelang pemilu 1971 Muncul gerakan“Golongan Putih” Tokohnya Arif Budiman
Protes mahasiswa terhadap pembangunan TMIItahun 1973. Pembangunan TMII dianggap tidaksesuai dengan situasi negara yang sedangkesulitan keuangan.Muncul Gerakan Penghemat, Gerakan AkalSehat (GAS), dan Gerakan Penyelamat UangRakyat
Muncul “Petisi 24 Oktober” dan Maklumat 73
ISU MODAL ASING MENJADI PEMICU
Kedatangan Ketua Inter-Governmental Group onIndonesia (IGGI) Jan P. Pronk dijadikan momentumuntuk demonstrasi anti modal asing.
Klimaksnya, kunjungan tiga hari PM Jepang KakueiTanaka di Jakarta (14-17 Januari 1974) terjadidemonstrasi dan kerusuhan.
pusat pertokoan yang dikenal dengan ProyekSenen di Jakarta dibakar orang. Dalam peristiwayang bisa dikatakan ’hari anti-Jepang’ itu, lebih-kurang 807 buah mobil dan 200 sepeda motordari berbagai merk Jepang dirusak/dibakar, 144bangunan dirusak, 11 orang mati, 100 orang luka-luka, 17 luka parah, 775 orang ditangkap.Sebanyak 160 kilogram emas dari berbagai tokomulai Senen sampai Glodok di Jakarta Barat habisdijarah orang.
Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Dorodjatun Kuntjorojakti, Dr. Sjahrir, Fahmi Idris, Rahman Tolleng dan seterusnya, dijebloskan rezim Orde Baru Soeharto ke dalam penjara.