peringatan maulid

2
8/9/2019 Peringatan Maulid http://slidepdf.com/reader/full/peringatan-maulid 1/2  PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DITENGAH MARAKNYA KEMUNCULAN AJARAN SESAT y H. E. Nadzier Wiriadinata Kelahiran seorang manusia sebetulnya merupakan perkara yang biasa kita temui sehari-hari. Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit tidak henti-hentinya bayi-bayi manusia lahir di dunia ini. Kelahiran Muhammad SAW. tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliau tidak diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Karena faktor keistimewaan inilah kenapa kemudian sebagian masyarakat muslim memandang patut memperingati kelahiran beliau. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memang bukan hari besar Islam jika mengacu  pada pandangan Al Quran dan Hadis. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri tak menganjurkan hari kelahirannya diperingati. Bahwa kemudian banyak kaum muslimin di  berbagai negara melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tentunya harus kita sikapi secara positif dan harus difahami dalam konteks syiar. Dengan kata lain, Aktivitas  peringatan tersebut harus dimaknai sebagai bagian dari upaya mengajak masyarakat untuk meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dalam perjalanan hidup beliau yang patut diteladani. Kita bisa menyimpulkan bahwa makna terpenting dari kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah peran beliau dalam membidani lahirnya masyarakat baru, yakni masyarakat Islam; sebuah masyarakat yang tatanan kehidupannya diatur seluruhnya oleh aturan-aturan Islam. Dalam konteks inilah sebenarnya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW harus ditempatkan. Munculnya berbagai aliran sesat semakin menguatkan dugaan kita bahwa tidak sedikit masyarakat kita yang belum memahami secara utuh inti ajaran Islam. Tidak sedikit masyarakat kita hanya memahami Islam tidak lebih sebagai kumpulan ajaran-ajaran fiqh yang kaku semata. Akibatnya aspek legalitas formal begitu kental sementara aspek ruhaniahnya terabaikan. Ini adalah akibat langsung dari pola pemahaman Islam melalui kekuatan daya fikir semata tanpa melibatkan daya lain yang juga merupakan potensi manusia, yaitu qolb. Masyarakat kita kurang memahami betapa qalb inilah yang seharusnya diberikan  porsi yang lebih besar dalam memahami inti ajaran Islam. Ketika Islam hanya difahami melalui daya fikir semata yang muncul adalah masyarakat yang sombong, tidak berakhlaq, rakus, tidak jujur, labil, ingin menang sendiri, tidak adil dan mudah diadu domba. Fenomena ini amat kita rasakan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan  politik di negara Indonesia yang konon mayoritas muslim ini. Berbagai berita melalui media cetak maupun elektronik tentang tawuran, korupsi serta ketidakadilan di bidang ekonomi maupun hukum sudah menjadi santapan kita sehari-hari. Dan itu semua adalah bukti-bukti yang tak terbantahkan. Sejujurnya harus kita akui bahwa tidak sedikit masyarakat kita yang belum memahami  pentingnya sebuah aktivitas dzikir dan bagaimana efeknya dalam membangun jiwa manusia. Masyarakat kita hanya memahami dzikir sebatas yang dibaca setelah shalat wajib (tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 33 kali) . Tidak lebih. Mereka belum menyadari bahwa dzikir 

Upload: nadzier-wiriadinata

Post on 30-May-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peringatan Maulid

8/9/2019 Peringatan Maulid

http://slidepdf.com/reader/full/peringatan-maulid 1/2

 

PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DITENGAH MARAKNYAKEMUNCULAN AJARAN SESAT

y  H. E. Nadzier Wiriadinata

Kelahiran seorang manusia sebetulnya merupakan perkara yang biasa kita temui sehari-hari.

Setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit tidak henti-hentinya bayi-bayi manusia lahir di

dunia ini. Kelahiran Muhammad SAW. tentu tidaklah bermakna apa-apa seandainya beliautidak diangkat sebagai nabi dan rasul Allah, yang bertugas untuk menyampaikan wahyu-Nya

kepada umat manusia. Karena faktor keistimewaan inilah kenapa kemudian sebagianmasyarakat muslim memandang patut memperingati kelahiran beliau.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memang bukan hari besar Islam jika mengacu

  pada pandangan Al Quran dan Hadis. Bahkan, Nabi Muhammad SAW sendiri tak menganjurkan hari kelahirannya diperingati. Bahwa kemudian banyak kaum muslimin di

 berbagai negara melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tentunya harus kita

sikapi secara positif dan harus difahami dalam konteks syiar. Dengan kata lain, Aktivitas

  peringatan tersebut harus dimaknai sebagai bagian dari upaya mengajak masyarakat untuk 

meresapi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dalam perjalanan hidup beliau yang patut

diteladani.

Kita bisa menyimpulkan bahwa makna terpenting dari kelahiran Nabi Muhammad SAW

adalah peran beliau dalam membidani lahirnya masyarakat baru, yakni masyarakat Islam;sebuah masyarakat yang tatanan kehidupannya diatur seluruhnya oleh aturan-aturan Islam.

Dalam konteks inilah sebenarnya peringatan maulid Nabi Muhammad SAW harusditempatkan.

Munculnya berbagai aliran sesat semakin menguatkan dugaan kita bahwa tidak sedikitmasyarakat kita yang belum memahami secara utuh inti ajaran Islam. Tidak sedikit

masyarakat kita hanya memahami Islam tidak lebih sebagai kumpulan ajaran-ajaran fiqh

yang kaku semata. Akibatnya aspek legalitas formal begitu kental sementara aspek 

ruhaniahnya terabaikan. Ini adalah akibat langsung dari pola pemahaman Islam melalui

kekuatan daya fikir semata tanpa melibatkan daya lain yang juga merupakan potensi manusia,

yaitu qolb. Masyarakat kita kurang memahami betapa qalb inilah yang seharusnya diberikan

 porsi yang lebih besar dalam memahami inti ajaran Islam.

Ketika Islam hanya difahami melalui daya fikir semata yang muncul adalah masyarakat yang

sombong, tidak berakhlaq, rakus, tidak jujur, labil, ingin menang sendiri, tidak adil dan

mudah diadu domba. Fenomena ini amat kita rasakan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan

 politik di negara Indonesia yang konon mayoritas muslim ini. Berbagai berita melalui mediacetak maupun elektronik tentang tawuran, korupsi serta ketidakadilan di bidang ekonomi

maupun hukum sudah menjadi santapan kita sehari-hari. Dan itu semua adalah bukti-bukti

yang tak terbantahkan.

Sejujurnya harus kita akui bahwa tidak sedikit masyarakat kita yang belum memahami

 pentingnya sebuah aktivitas dzikir dan bagaimana efeknya dalam membangun jiwa manusia.

Masyarakat kita hanya memahami dzikir sebatas yang dibaca setelah shalat wajib (tasbih 33

kali, tahmid 33 kali dan takbir 33 kali) . Tidak lebih. Mereka belum menyadari bahwa dzikir 

Page 2: Peringatan Maulid

8/9/2019 Peringatan Maulid

http://slidepdf.com/reader/full/peringatan-maulid 2/2

adalah aktivitas qolb yang sebenarnya mampu membangun suatu kesadaran dalam jiwa kita  bahwa Allah itu dekat. Bukankah Allah mengehendaki agar kehadiran-nya dirasakan oleh

kita sehingga saat kita menyembah-Nya seakan-akan kita melihat-Nya?

Ketika masyarakat kita belum sepenuhnya memahami Islam seperti yang terekam dalam al-

Quran dan sunnah Nabi Kita, maka wajarlah kalau kemudian masyarakat kita terjebak dalam

ajaran-ajaran sesat. Ajaran sesat memang tidak akan pernah bisa dihilangkan di muka bumiini, tapi bisa diminimalisir. Itulah tugas kita, masyarakat muslim.