perilaku manusia dalam bekerja dan psikologi dalam k31
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dasar k3TRANSCRIPT

PERILAKU MANUSIA DALAM BEKERJA DAN PSIKOLOGI DALAM K3
Oleh Kelompok 10 Dasar K3 kelas B :
Mya Sakti Oktarini Putri(142110101118)Bravianty Agustine Praja(142110101119)Izzania Oktaviani(142110101125)Lusdiyati Ardian(142110101198)

a
PERILAKU MANUSIA DALAM BEKERJA DAN PSIKOLOGI DALAM K3
Latar belakang Psikologi dalam K3
Seleksi dan Penempatan Karyawan
Strategi SeleksiKaitan Seleksi
dalam K3Pendidikan, Pelatihan dan
PengembanganPerbedaan pendidikan dan
PelatihanPerbedaan Pnedidikan dan
PengembanganKaitan Pendidikan,Penlatihan,
Pengembangan dalam K3
Motivasi Kerja
Teori Motivasi
KerjaKaitan Motivasi
dengan K3
Content Theory
Process TheorySikap Kerja dan Perspektif
Psikis
Kaitan Sikap Kerja Dengan
K3Kepuasan Kerja
DefinisiTeoti Kepuasan
KerjaKaitan Kepuasan Kerja dengan
K3Kepemimpina
nGaya
Kepemimpinan
Unsur
Corak
Ciri-Ciri
Komunikasi dan Interaksi dalam Bekerja
Peran Psikologi dalam K3
Perilaku Bahaya

Latar Belakang Psikologi dalam Bekerja
Kaitannya dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Psikologis pekerja harus berada pada kondisi yang optimal untuk menghindari adanya Human eror dalam kecelakaan Kerja.

Seleksi dan Penempatan KaryawanSeleksi adalah Suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan-dugaan kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaanya.
Proses Seleksi dan Penempatan Antara sistem dan Sub Sistem
(Sumber : Yuwono.2005.Psikologi Industri dan Organisasi)Lingkungan/Siste lain/ Sub sistem 1
Komponen batas dari sistem/Sub sistem 2
Sistem atau Sub sistem 2
Masukan Proses Keluaran/Masukan
Pelamar atau tenaga Kerja
Seleksi dan Penempatan
Tenaga kerja yang memenuhi Syarat

Strategi Seleksi1. Mekanikal : Jika data dikumpulkan berdasarkan
pedoman, prosedur, peraturan yang telah ditetapkan semula.
2. Klinika : Jika data yang dikumpulkan secara Fleksibel.
Enam Strategi Seleksi(Sumber : Yuwono.2005.Psikologi Industri dan Organisasi)
Klinikal MekanikalMekanikal Interpretasi
ProfitStatistikal Murni
Klinikal Klinikal Murni Pengharkatan Murni
Mekanikal dan Klinikal
Gabungan Klinikal
Gabungan Mekanikal

Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan
Perbedaan Pelatihan dan pendidikan(Sumber : Yuwono.2005.Psikologi Industri dan Organisasi)
Pelatihan Pendidikan
Proses peningkatan keterampilan pada tugas / Pekerjaan tertentu
Proses penanaman pengetahuan dan informasi
Menekankan pada kegiatan Ngan Menekankan pada pengetahuan, perbandingan prestasi dan tingkat pengetahuan dengan yang lainnya
Pencapaian ketrampilan tingkat gertentu
Sistem persepektif terbuka, ada beberpa cara untuk mencapai tujuan, kreativitas dan berfikir dianjurkan
Perspektif sistem tertutup, ada cara khusus yang benar dan salah dalam ketrampilan
Menekankan Pengetahuan tentang informasi secara umum
Performa pada masing-masing level untuk pekerjaan tertentu
Pendekatan tiada henti untuk mencapai tujuan; tidak setiap proses selalu digambarkan
Keterampilan menyeluruh yang dipersyaratkan untuk perilaku khusus; masing-masing langkah digambarkan dengan jelas

Perbedaan Pelatihan dan Pengembangan
(Sumber : Yuwono.2005.Psikologi Industri dan Organisasi)
Pelatihan PengembanganFokus Sekarang Masa DepanPenggunaan Pengalaman Kerja
Rendah Tinggi
Tujuan Persiapan untuk pekerjaan sekarang
Persiapan Untuk perubahan
Partisipan Personil yang memenuhi persaratan
Sukarela

Motivasi Kerja Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan perilaku. Motivasi merupakan dorongan dalam melakukan sesuatu.

Proses dalam Motivasi
Kebutuhan yang tak terpenuhi
Pencarian jalan untuk memenuhi kebutuhan
Perilaku yang
diarahkan pada
tujuan
Prestasi (evaluasi atas tujuan yang
dicapai)
Imbalan atau
hukuman
Karyawan menilai kembali kebutuhan yang
tak terpenuhi

- Motivasi merupakan konsep yang abstrak, tidak dapat terlihat tapi dapat disimpulkan dari perilaku yang terlihat.
-Motivasi merupakan sesuatu yang multifaceted, seseorang dapat saja memiliki
beberapa motivasi yang bekerja dalam satu waktu.

ABILITY
OPPORTUNITYMOTIVATION
Dimensi Kinerja

Teori-teori MotivasiContent Theory
◦Teori Motivasi Maslow◦Teori ERG Alderfer◦Teori Model motivator-hygiene
Herzberg◦Teori motivasi Mc Clelland
Process Theory◦Teori Expectancy◦Teori Equity◦Teori Reinforcement

Content Theorymengasumsikan bahwa faktor-faktor yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku berada dalam diri individu.
Pendekatan ini memfokuskan pada upaya mengidentifikasi elemen internal yang penting dan menjelaskan bagaimana elemen ini diprioritaskan dalam diri individu.
Teori ini lebih menekankan pada pertanyaan “apa” yang menyebabkan seseorang termotivasi.

Teori Motivasi MaslowMotivasi seseorang akan bertingkat
apabila kebutuhan dasarnya yang paling rendah sudah terpenuhi maka seseorang akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang ada di tingkat atasnya.

Pengembangan
& penggunaan
seluruh
potensi
secara
sangat
kreatif
AKTUALISASI DIRI
- Harga diri,rasa memilikikompetensi dan
keahlian- respek, prestise,
pengakuanPENGHARGAANKasih sayang, afeksi, sense of
belongingSOSIAL
Rasa aman, perlindungan & stabilitas (kehidupan sehari-hari, fisik, antarpribadi)
RASA AMANPerawatan biologis, makanan, air, seks, dsb
FISIOLOGIS
LEBIHRENDAH
LENIH TINGGI(BERMAKNA,MULIA,UNGGUL)

Teori ERG AlderferExistanc
e
• kebutuhan terkait dengan eksistensi manusia (mirip fisiologis dan aman Maslow).
Relatedness
• kebutuhan terkait dengan interpersonal dunia kerja.
Growth
• kebutuhan pengembangan potensi manusia (aktualisasi).

Teori Model motivator-hygiene Herzberg
Hal yang paling kuat pada teori ini adalah adanya efek yang kuat dalam menstimulasi pemikiran dan peningkatan motivasi pekerjaan. Motivation Hygiene
FactorAchievment Working
condition Recognition Supoervision
Advancement Welfare benefits
ResponsbilityInterest

Teori Motivasi Mc ClellandMenurut Mc Clelland, individu
memperoleh sejumlah kebutuhan dari budaya masyarakat yang dipelajari melalui sesuatu yang mereka lihat secara alami khususnya di masa awal kehidupan.
Terdapat empat kebutuhan yang dipelajari seseorang dari lingkungan, yaitu kebutuhan berprestasi, berkuasa, berafiliasi, dan berotonom.

Process theoryBerusaha untuk menggambarkan bagaimana perilaku dibangkitkan, diarahkan, dan dipertahankan.Teori ini memfokuskan pada proses psikologis tertentu yang mendasari perilaku.Teori ini lebih berusaha mencari jawaban atas pertanyaan “mengapa” seseorang termotivasi.

Teori Expectancy • suatu kesempatan yang diberikan
terjadi karena perilaku, nilainya berkisar dari nol sampai angka positif satu.
Harapan
• akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai/martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu tertentu.
Nilai• persepsi dari individu bahwa hasil
tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.
Pertautan

Teori EquitySetiap manusia selalu
mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang relatif sama.
Keadilan merupakan penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang, dimana seorang atasan harus bertindak adil terhadap semua bawahannya.

Teori ReinforcementTeori ini didasarkan atas hubungan sebab dan akibat dari
perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Bonus kelompok tergantung pada tingkat produksi kelompok.
Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku tersebut.
Positive reinforcement, bertambahnya frekuensi perilaku apabila pengukuh positif diterapkan secara bersyarat.
Negative reinforcement, bertambahnya frekuensi perilaku apabila pengukuh negatif dihilangkan secara bersyarat.

Kaitan Motivasi dengan K3Sikap selamat dan aman
merupakan motivasi yang paling dasar dari hirarki kebutuhan manusia. Mengetahui tentang teori motivasi akan memudahkan dalam memberi pendekatan yang lebih bersifat humanistik untuk selalu mengedepankan perilaku aman dalam bekerja.

Sikap Kerja dan Perspektif PsikisSikap kerja menurut beberapa ahli:a) Determinan paling penting dalam kerja (K3) Ashfal (1995)b) Merupakan konstruk hipotetik yang tidak dapat diukur
langsung, hanya dapat diukur melalui respon pengukuran yang diamati (kognitif, afektif, konatif) Ajsen (1991)
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap :pengalaman pribadikebudayaanorang lain yang dianggap pentingmedia massainstitusi atau lembaga agamadan emosi.

Sikap kerja yang telah terbentuk dapat diukur melalui beberapa cara, yakni : Wawancara langsung metode observasi (melihat langsung)
perilaku apa yang ditampilkan individu dalam menghadapi obyek-obyek tertentu.
skala sikap.
Sikap kerja dalam K3 adalah sikap kerja sejalan dengan tujuan organisasi dan sekaligus sikap yang mengedepankan keselamatan kerja.

Definisi Kepuasan KerjaSusilo
Martoyo (1992)
• pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya,ia akan merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi
Blum (1956)
• mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor – faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individu diluar kerja
(Davis, 1995)
• Kepuasan kerja adalah kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya antara apa yang diharapkan pegawai dari pekerjaan/kantornya

Teori Kepuasan KerjaMenurut Wexley dan Yukl (1977) teori-teori tentang kepuasan kerja ada tiga macam :
1.Teori Perbandingan Intrapersonal (Discrepancy Theory) : Teori ini menerangkan bahwa seorang karyawan akan merasa puas bila tidak ada perbedaan antara apa yang diinginkan dengan persepsinya atas kenyataan yang ada. Dipelopori oleh Porter (1961).2. Teori Keadilan (Equity Theory) : Seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity atau inequity atas suatu situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor, maupun ditempat lain.3. Teori Dua – Faktor (Two Factor Theory) : Prinsip dari teori ini adalah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja merupakan dua hal yang berbeda. Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yang satu dinamakan Dissatisfier atau hygiene factors dan yang lain dinamakan satisfier atau motivators.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Baron & Byrne (1994) :1. faktor organisasi2. faktor individual
Pendekatan Wexley dan Yukl (1977) 1. faktor pekerjaan2. faktor individunya
Ghiselli dan Brown : 1. Kedudukan (posisi)2. Pangkat (golongan)3. Umur4. Jaminan finansial dan
jaminan sosial5. Mutu pengawasan
Blum (1956) :1. Faktor individual.2. Faktor sosial3. Faktor utama dalam pekerjaan

KepemimpinanMenurut Tead, Terry, Hoyt, pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young, pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
• Unsur-Unsur Kepemimpinan : Pemimpin/Atasan, Anggota, Visi-Misi dan Tujuan Target

Teori Kepemimpinan◦Teori kepemimpinan 1: Great Man Theory
Para pemimpin dilahirkan dan bukan diciptakan (leader are born and not made).
◦Memiliki ciri-ciri istimewa, seperti : karisma, kecerdasan, kebijaksanaan dan dapat menggunakan kekuasaan yang dimilikinya untuk membuat berbagai keputusan yang memberi dampak besar bagi sejarah manusia.
◦Teori kepemimpinan 2 : Trait TheoryKarakteristik pemimpin tidak seluruhnya merupakan bawaan sejak lahir, namun diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman.

◦Teori kepemimpinan 3 : Behavioral Styles TheoryDisimpulkan adanya 3 gaya kepemimpinan : gaya kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership style), gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style), gaya kepemimpinan laissez-faire (laissez-faire leadership style).
Teori kepemimpinan 4 : Situational TheoryEfektivitas gaya kepemimpinan sangat tergantung kepada situasi yang melingkupinya. Oleh karena itu, mereka mempunyai asumsi bahwa kepemimpinan yang berhasil akan terjadi apabila gaya kepemimpinan yang digunakan sesuai dengan situasi.

Teori kepemimpinan 5: Transactional Leadership TheoryMenurut teori kepemimpinan ini, karyawan akan termotivasi oleh imbalan maupun hukuman.
Teori kepemimpinan 6: Transformational Leadership TheoryTeori kepemimpinan ini didasari oleh hasil penelitian mengenai perilaku kepemimpinan di mana para pemimpin yang kemudian dikategorikan sebagai pemimpin transformasi (transformational leader) mampu memberikan inspirasi kepada yang lain dalam organisasi untuk mencapai sesuatu yang melebihi apa yang telah direncanakan organisasi.

Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan Otoriter / AuthoritarianAdalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Gaya Kepemimpinan Demokratis / DemocraticGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan.
Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez FairePemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

Komunikasi dan Interaksi dalam Bekerja
◦Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim dan penerima, dan kesimpulan (persepsi) makna antara individu-individu yang terlibat.
◦Kaitan Komunikasi dan K3, Ilmu komunikasi diperlukan dalam K3 dalam penyampaian pesan-pesan K3 . Penting dipelajari karena untuk menyampaikan pesan tentang K3 yang efektif maka diperlukan pengetahuan berbagai macam media ,dan saluran komunikasi yang tepat.

Peran Psikologi dalam K3
Definisi : suatu ilmu yang berusaha mempelajari tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan kerja yang secara khusus berhubungan dengan terbentuknya perilaku aman yang dapat
meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja dan mempelajari terbentuknya perilaku tidak aman dalam bekerja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Perilaku BerbahayaMenurut Mc Cormick dan Tiffin : perbuatan tidak memakai peralatan keselamtan kerja secara tidak tepat ,kurangnya keterampilan dan kegagalan dalam mendeteksi waktu.
Perilaku berbahaya dari sudut pandang psikologi dikelompokkan menjadi :1. kesalahan,2. pelanggaran,3. human error,management error ,4. technical error 5. beyond error.

TERIMAKASIH