perihal obat - lt

83
PERIHAL OBAT PERIHAL OBAT Oleh : LUSIANI TJANDRA, S.SI, APT, M KES.

Upload: dennyefendi

Post on 25-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

perihal obat farmasi kedokteran

TRANSCRIPT

Page 1: Perihal Obat - Lt

PERIHAL OBATPERIHAL OBAT

Oleh :

LUSIANI TJANDRA, S.SI, APT, M KES.

Page 2: Perihal Obat - Lt

ASAL DARI OBATASAL DARI OBAT

TANAMAN

- Kulit batang, buah, daun, akar, biji.

- Daun : Digitalis, seluruh daun.

- Minyak : Castor oil, Almond oil,

Valatile oil : Cinnamon, anise, Peppermint oil.

- Alkaloid : Atropin, Morphin.

- Getah, tepung : karbohidrat

Page 3: Perihal Obat - Lt

BINATANGBINATANG

• Hormon : insulin, thyroid, corticotropin.

• Pancreatin, heparin

• Lanolin

• Antitoksin : Tetanus

• Darah : darah utuh, albumin serum,

globulin immun.

Page 4: Perihal Obat - Lt

MIKROORGANISMEMIKROORGANISME

• Memproduksi antibiotika :

- Penicillin, Tetracycline, Neomycin• Jamur : Vit. B12

- Streptomycin• Vaksin : Mikroorganisme lemah• Toksoid : toksin yang dilemahkan

Page 5: Perihal Obat - Lt

MINERALMINERAL

• Zinc Oxyd• Bentonite• Potasium iodine • Magnesium suflate• Sulfur

Page 6: Perihal Obat - Lt

Banyak obat adalah produk dari Bahan

kimia sintetik beberapa diantaranya

adalah berasal dari tanaman dan

binatang dan sekarang di sintesis lebih

ekonomis, lebih murni daripada yang

diperoleh dengan ekstrasi dari sumber

alam.

Page 7: Perihal Obat - Lt

Obat :Obat :

Suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang

dimaksudkan untuk digunakan dalam

menetapkan diagnosis, mencegah,

mengurangkan, menghilangkan,

menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,

luka atau kelainan badaniah dan rohaniah

pada manusia atau hewan dan untuk

memperindah badan atau bagian badan

manusia.

( S.K. Men-Kes R.I No. 193/Kab/13.VII/71)

Page 8: Perihal Obat - Lt

Obat Baku :Obat Baku :

Bahan obat berupa substansi yang

memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan oleh Farmakope

Indonesia atau buku resmi lainnya

yang ditetapkan oleh pemerintah.

- obat baku dalam substansi = “bahan obat”.

Page 9: Perihal Obat - Lt

Obat jadi :Obat jadi :

Obat tunggal atau campuran dalam bentuk sediaan tertentu dan mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah.

Obat jadi berupa komposisi yang sudah standar, disebut “Preparat Standar”.

Page 10: Perihal Obat - Lt

Obat paten :Obat paten :

Obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama pembuat (pabrik) atau yang dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik

Page 11: Perihal Obat - Lt

Obat Asli :Obat Asli :

Obat yang didapat langsung dari bahan alamiah, terolah secara

sederhana atas dasar pengalaman, untuk pengobatan tradisional

Page 12: Perihal Obat - Lt

Obat baru :Obat baru :

Obat yang terdiri dari satu atau campuran beberapa bahan obat sebagai bagian yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat atau komponen lain yang belum dikenal sehingga belum diketahui khasiat serta keamanannya.

Page 13: Perihal Obat - Lt

Kegunaan ObatKegunaan Obat

Untuk menunjang keberhasilan dalam hal :

1. Menetapkan diagnosis 2. Mencegah penyakit 3. Mengurangi dan menghilangkan

penyakit atau gejala penyakit.4. Menyembuhkan penyakit 5. Memperelok dan memperindah badan atau bagian badan

Page 14: Perihal Obat - Lt

Obat dalam resep.Obat dalam resep. Inscriptio : jenis obat, bahan obat serta

jumlah obat merupakan bagian terpenting dalam resep.

Jenis obat dan bahan obat :- obat baku- obat paten- obat jadi atau preparat standar- campuran komposisi sendiri

Page 15: Perihal Obat - Lt

- Berupa satu zat tunggal atau

lebih yang berkhasiat sebagai “Obat pokok” = Remedium cardinale atau kombinasi dengan atau tanpa obat penunjang (Remedium Adjuvans), Korigens dan vehikulum.

Page 16: Perihal Obat - Lt

OBAT PATENOBAT PATEN

KEUNTUNGAN :

- Penulisan resep cepat

- Penerimaan obat dari apotek singkat

Page 17: Perihal Obat - Lt

KERUGIANKERUGIAN

• Relatif mahal

• Obat paten berupa produk kombinasi sering tidak sesuai dengan kebutuhan penderita

• Dokter : sulit mengingat isinya

• Pemberian/penulisan lebih dari satu R/ (bentuk sediaan), dapat terjadi duplikasi dari sebagian bahan obatnya.

Page 18: Perihal Obat - Lt

OBAT STANDAR / PREPARAT STANDAROBAT STANDAR / PREPARAT STANDAR

• Keuntungan dan kerugian sama dengan obat paten

• Harga relatif lebih murah

Page 19: Perihal Obat - Lt

Obat komposisi sendiriObat komposisi sendiri

• Keuntungan Bahan obat mudah disesuaikan Jumlah/dosis mudah disesuaikan Bentuk sediaan mudah disesuaikan

Menurut kebutuhan individual.

Page 20: Perihal Obat - Lt

OBAT BERACUNOBAT BERACUN

• Pada hakekatnya semua obat / bahan obat adalah racun.

• Tergantung cara memberikan dan dosisnya.

Bahan sebagai obat :

• Bahan obat yang relatif tidak beracun

• Bahan obat yang sudah pasti berupa racun

Page 21: Perihal Obat - Lt

Bila :Bila :

• Dosis yang aman relatif besar : tidak beracun.

• Dosis yang aman relatif kecil : beracun.

- Sifat racun berbanding terbalik

dengan dosis.

- Makin kecil dosis obat, makin besar

toksisitas obat.

Page 22: Perihal Obat - Lt

Daftar Obat Beracun :Daftar Obat Beracun :

• Narkotika atau obat bius : Daftar O

• Obat keras

• Obat bebas terbatas

• Bahan psikotropik.

( mempunyai peraturan : “Larangan Khusus “)

Page 23: Perihal Obat - Lt

Narkotika = obat bius = Obat daftar ONarkotika = obat bius = Obat daftar O

• Beredar resmi hanya untuk :

- Kepentingan pengobatan

- Tujuan ilmu pengetahuan• “Peredaran gelap” untuk disalahgunakan.• Diperoleh untuk pengobatan :

- Hanya berdasar resep

- Apotik dilarang mengulang penyerahan

narkotika atas dasar resep yang sama atau

salinan resep

Page 24: Perihal Obat - Lt

Obat keras atau obat daftar GObat keras atau obat daftar G

• Obat keras :

Obat beracun yang mempunyai

khasiat mengobati, menguatkan,

mendesinfeksikan dan lain-lain,

obat berada baik dalam bungkusan maupun tidak.

Page 25: Perihal Obat - Lt

• Hanya boleh diserahkan dengan resep, kecuali untuk keperluan teknik.

• Resep yang mengandung obat daftar G tidak boleh diulang.

Page 26: Perihal Obat - Lt

Ketentuan lain mengenai obat daftar G :Ketentuan lain mengenai obat daftar G :

• Semua obat sediaan / obat paten yang mengandung bahan obat daftar G, pada bungkus luar harus disebutkan bahwa obat hanya dengan resep dokter.

• Semua obat baru dimasukkan ke dalam daftar G, kecuali telah dinyatakan (Dep Kes) tertulis tidak membahayakan kesehatan.

Page 27: Perihal Obat - Lt

• Obat baru ialah semua obat yang tidak tercantum dalam Farmakope Indonesia dan daftar obat keras atau obat yang secara resmi belum pernah diimpor atau digunakan di Indonesia, sehingga tidak diketahui khasiat dan keamanannya.

• Kecuali bila ditentukan lain, maka semua bahan yang tergolong obat daftar G, berlaku bagi obat itu sebagai substansi dan juga bagi semua sediaan yang mengandung obat tersebut

Page 28: Perihal Obat - Lt

Obat Bebas Terbatas atau Obat Daftar W.Obat Bebas Terbatas atau Obat Daftar W.

Obat yang termasuk dalam daftar W adalah juga obat beracun.

- Merupakan kelengkapan dari daftar obat keras

- Dep.Kes secara berkala melengkapi atau memperbaharui daftar Obat Bebas Terbatas.

- Dapat diperoleh tanpa resep dokter.

Page 29: Perihal Obat - Lt

ketentuanketentuan

• Hanya boleh dijual dalam bungkus asli• Waktu penyerahan obat tersebut pada

wadahnya harus tercantum tanda peringatan berupa etiket khusus yang tercatat sesuai Ketentuan Kementerian Kesehatan ( tanda P ).

• Etiket khusus tanda peringatan (P) berwarna hitam dengan tulisan putih berukuran 5 x 2 cm.

Page 30: Perihal Obat - Lt

Memuat pemberitahuan :Memuat pemberitahuan :

• P1 : Awas ! Obat keras, baca aturan pakainya.

• P2 : Awas ! Obat keras. Hanya untuk kumur.

• P3 : Awas ! Obat keras. Hanya untuk bagian luar badan.

• P4 : Awas ! Obat keras. Hanya untuk dibakar

Page 31: Perihal Obat - Lt

• P5 : Awas ! Obat keras. Tidak boleh ditelan.

• P6 : Awas ! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.

Page 32: Perihal Obat - Lt

TugasTugas

1. Sebutkan Pengolongan obat berdasarkan Depkes .

2. Berilah contoh nama obat masing- masing 3 nama generik.

3. Berilah contoh obat paten yang berisi paracetamol beserta dosisnya.

Dikumpulkan besok sebelum kuliah.

Page 33: Perihal Obat - Lt

Waktu PemberianWaktu Pemberian

Waktu pemberian obat yang tepat

• Dapat membantu mencapai efek terapeutik yang optimal.

• Dapat mengurangi kemungkinan terjadi efek samping obat.

Page 34: Perihal Obat - Lt

Waktu pemberian obat antara lain :Waktu pemberian obat antara lain :

• Sebelum makan : ante coenam (a.c).

• Sesudah makan : post coenam (p.c).

• Waktu makan : durante coenam (d.c)

• Malam/sebelum tidur :ante noctem (a.n)

• Pagi hari : mane

• Sesudah buang air besar : post defaecatio

Page 35: Perihal Obat - Lt

• Waktu pemberian /penggunaan obat seharusnya dikomunikasikan kepada pasien untuk menghindari kesalahan penggunaan obat.

Page 36: Perihal Obat - Lt

Cara PemakaianCara Pemakaian

1. Pemakaian Topikal

2. Pemakaian Parenteral

3. Pemakaian Oral

4. Pemakaian Rektal

Page 37: Perihal Obat - Lt

A. Pemakaian TopikalA. Pemakaian Topikal

• Pengobatan lokal pada kulit

• Pemberian oral : adsorbansia atau adstringensia

• Pemakian bronkholitika dalam bentuk aerosol

• Penyuntikan anastesi lokal

Page 38: Perihal Obat - Lt

Keuntungan pemakaian lokal :

- Umumnya dosis lebih rendah

- Kerja sistemiknya rendah

Kerugian :

- Bahaya alergi umumnya lebih besar

Page 39: Perihal Obat - Lt

Pemakaian topikalPemakaian topikal

1. Intranasal

2. Inhalasi

3. Intravaginal

4. Mukosa mata dan telinga

5. Kulit

Page 40: Perihal Obat - Lt

B. Pemakaian ParenteralB. Pemakaian Parenteral

1. Penyuntikan intra vasal / infus kebanyakan intra vena

2. Sub Cutan (hypodermik)

3. Intra Muscular

4. Intra Arteri

5. Intra Kutan

6. Implantasi Sub Cutan

Page 41: Perihal Obat - Lt

1. Intra Vena1. Intra Vena

KEUNTUNGAN :

- Dapat diatur dosis yang tepat.

- Bioavailibilitas = 100 %

- Efek sangat cepat

KERUGIAN :- Biaya tinggi- Beban pasien = takut- Resiko yang tinggi ( nekrosis)

Page 42: Perihal Obat - Lt

- Terlalu besar konsentrasi zat berkhasiat pada tempat kerja, akibat penyuntikan yang terlalu cepat

- Terjadi hemolisis setelah penyuntikan larutan yang pekat.

- Penyebaran penyakit

- Thrombosis bila infus terlalu sering pada satu tempat saja.

Page 43: Perihal Obat - Lt

Persyaratan larutan infus :

- Isotoni dan isohidri lebih rendah dibandingkan I.M atau S.C karena pengenceran yang cepat dalam darah dan kapasitas daparnya besar.

Indikasi Pemakaian I.V :

- Terutama jika faktor waktu sangat penting misal keadaan darurat, pembiusan I.V.

Page 44: Perihal Obat - Lt

2. Sub Cutan2. Sub Cutan

- Di Bawah kulit

- Obat tidak merangsang.

- Larut baik dalam air.

- Mudah digunakan sendiri.

- Insulin untuk Diabetes

Page 45: Perihal Obat - Lt

3. Intra Muskular3. Intra Muskular

- Resorpsi : 10 – 30 menit

- Untuk memperpanjang kerja obat

- Di perlambat dengan :

Larutan dalam minyak ( oleum sesami )

- Penicillin

- Hormon

Page 46: Perihal Obat - Lt

4. Intra Arteri4. Intra Arteri

- Ke dalam pembuluh nadi

- Untuk membanjiri organ

- Obat yang sangat cepat di inaktifkan.

Contoh :

Nitrogen - mustand

Page 47: Perihal Obat - Lt

5. Intra Cutan5. Intra Cutan

- Di dalam Kulit

- Absorsi sangat perlahan

Contoh :

Tuberkulin dari Mantoux

Page 48: Perihal Obat - Lt

6. Implantasi Subcutan6. Implantasi Subcutan

- Bentuk pellet steril

- Di bawah kulit

- Alat khusus : trocor

- Untuk efek sistemik lama

- Pelepasan zat aktif : 3 – 5 bulan.

Page 49: Perihal Obat - Lt

7. Lain - lain7. Lain - lain

Intra Lumbal : dalam ruang pinggang

Intra Peritoneal : dalam ruang selaput perut

Intra Pleural : dalam selaput dada

Intra Cardial : dalam jantung

Intra Articular : dalam celah sendi

Page 50: Perihal Obat - Lt

C. Pemakaian oralC. Pemakaian oral

Paling sering dilakukan karena :

- Praktis

- Bentuk obat yang cocok, relatif mudah dibuat.

- Kebanyakan pasien suka.

Tidak cocok untuk :

- Bahan obat yang sukar diabsorpsi dan mengiritasi lambung.

Page 51: Perihal Obat - Lt

D. Pemakaian RektalD. Pemakaian Rektal

Terbatas pada kasus tertentu .

Tidak dalam keadaan darurat karena absorpsinya sangat berbeda atau kebanyakan sangat rendah.

Page 52: Perihal Obat - Lt

Penggunaan :

1.Analgetika, antipyretika pada bayi

2.Pasien yang cenderung muntah

3.Terdapat gangguan lambung

4.Obat yang dirusak asam lambung atau merangsang lambung

Hindari :

Pemakaian antibiotika

Page 53: Perihal Obat - Lt

Tanggal kedaluwarsa obatTanggal kedaluwarsa obat- Expiration date- Expiration date

• Dicantumkan pada wadah obat

• Setelah tanggal / waktu tertentu,

keamanan pemakaiannya tidak dapat dipertanggungjawabkan lagi.

• Bila kedaluwarsa, obat tidak lagi memenuhi syarat untuk dipergunakan.

• Suhu penyimpanan obat sangat berpengaruh.

Page 54: Perihal Obat - Lt

• Ada kaitan dengan “waktu paruh obat”.

“shelf half life”.

waktu dimana daya kerja obat

tinggal hanya separuhnya.

• Tiap kenaikan suhu penyimpanan dengan 10º dapat mengurangi waktu paruh obat dengan separuhnya.

Page 55: Perihal Obat - Lt

Hubungan waktu paruh penyimpanan obat Hubungan waktu paruh penyimpanan obat dengan tanggal kedaluwarsa obat dengan tanggal kedaluwarsa obat

100

I

II

50

DII DI T½ II T½ I waktu

Page 56: Perihal Obat - Lt

• Keterangan gambar :

obat disimpan pada suhu semestinya

I : Kecepatan rusak obat

T½ I : waktu paruh penyimpanan obat

DI : tanggal kedaluwarsa obat

obat disimpan pada suhu lebih tinggi.

II : kecepatan rusak obat

T½ II : waktu paruh penyimpanan obat

D II : tanggal kedaluwarsa obat

Page 57: Perihal Obat - Lt

Rute pemberian obatRute pemberian obat

• Bergantung kepada :

1. Tujuan terapi obat

2. Sifat daripada obat

3. Kondisi pasien.

• Hal – hal yang menjadi pertimbangan :

1. efek sistemik atau lokal

Page 58: Perihal Obat - Lt

2. Kecepatan munculnya aksi dan lama kerja obat yang diinginkan.

3.Stabilitas obat dalam cairan lambung ataucairan usus.

4. Keamanan pemberian dengan bermacam rute.

5. Kemampuan penderita

6. Kenyamanan bagi penderita dan tenaga medis

7. Biaya pengobatan

Page 59: Perihal Obat - Lt

Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi absorpsi obat :absorpsi obat :• Sifat fisiko-kimia bahan obat

Sifat stereokimia dan kelarutan

• Besar partikel

• Sediaan obat

• Dosis

• Rute pemberian dan tempat pemberian

• Waktu kontak dengan permukaan

Page 60: Perihal Obat - Lt

• Besarnya luas permukaan

• Sifat PH dalam darah

• Integritas membran

• Aliran darah organ.

Page 61: Perihal Obat - Lt

ABSORPSIABSORPSIPengambilan obat dari permukaan tubuh

atau dari tempat tertentu dalam organ

dalaman ke dalam aliran darah atau ke

dalam sistem pembuluh limfe.

• Obat mengalami distribusi dalam organisme secara keseluruhan.

• Suatu absorpsi yang cukup merupakan syarat untuk suatu efek terapeutik

Page 62: Perihal Obat - Lt

Mekanisme absorpsiMekanisme absorpsi

Penetrasi senyawa melalui membran

- Difusi pasif

- Difusi terfasilitasi (melalui pembawa)

- Transpor aktif

- Pinositosis, fagositosis

Page 63: Perihal Obat - Lt

Difusi PasifDifusi Pasif

Transpor senyawa berbanding langsung dengan :

- Landaian konsentrasi- Luas permukaan membran- Koefisien distribusi senyawa- Koefisien difusi

Berbanding terbalik dengan :- tebal membran

Page 64: Perihal Obat - Lt

Absorpsi pemakaian pada kulitAbsorpsi pemakaian pada kulit

• Secara fisiologis tidak memiliki fungsi absorpsi

• Absorpsi terjadi secara

- transdermal

- transfolikular

• Kemampuan absorpsi kulit utuh lebih rendah dibanding melalui mukosa

Page 65: Perihal Obat - Lt

Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi absorpsi kulitabsorpsi kulit

• Kenaikan suhu kulit

• Rangsang penyebab hiperemi

• Zat pelarut tertentu

• Peradangan pada kulit

Page 66: Perihal Obat - Lt

• Pada bayi dan anak kecil :

Stratum korneum masih sedikit, absorpsi meningkat.

• Pada usia tua, Stratum korneum tipis absorpsi kemungkinan meningkat.

• Sebagai tempat pemberian untuk bentuk sediaan yang cocok.

• Hanya cocok untuk senyawa dengan dosis rendah

Page 67: Perihal Obat - Lt

Absorpsi melalui Rute bukal atau Absorpsi melalui Rute bukal atau sublingualsublingual..

• Memiliki sifat absorpsi yang baik untuk senyawa yang tak terionisasi, lipotil.

Keuntungan :

• Munculnya kerja obat yang cepat

• Tidak ada kerja cairan pencernaan

• Bahan obat tidak harus melewati hati segera setelah absorpsi.

Page 68: Perihal Obat - Lt

Kerugian :• Hanya mungkin untuk senyawa yang dapat

diabsorpsi dengan mudah.• Tidak boleh untuk obat yang rasanya tidak

enak.

Indikasi • Untuk pengobatan serangan angina

pektoris dengan nitrogliserol

- tablet kunyah

- aerosol

Page 69: Perihal Obat - Lt

Absorpsi pada pemakaian parenteralAbsorpsi pada pemakaian parenteral

• Pemberian : I.C , S.C , I.M.

• Kecepatan absorpsi sangat bergantung kepada pasokan darah.

• Pada keadaan syok, absorpsi sangat menurun.

Page 70: Perihal Obat - Lt

Absorpsi pemakaian melalui RektumAbsorpsi pemakaian melalui Rektum

• Alur melalui hati primer dihindari

• Absorpsi dalam ⅔ bagian bawah Rektum langsung mencapai v. cava interior dan tidak melalui v.porta.

• Koefisien absorpsi lebih rendah dari pada pemakaian oral.

• Perbedaan dalam individu dan antar individu, ada.

Page 71: Perihal Obat - Lt

Absorpsi pemakaian melalui hidungAbsorpsi pemakaian melalui hidung

• Sifat absorpsi mukosa hidung cukup baik seperti mukosa mulut.

• Cocok untuk terapi topikal untuk mengurangi pembengkakan mukosa.

• Kemungkinan dapat terjadi akibat absorpsi – efek sistemik.

• Tetes hidung : alfa – simpatomimetika

• Bubuk hisap ADH untuk terapi diabetes insipidus.

Page 72: Perihal Obat - Lt

Absorpsi melalui Rute OralAbsorpsi melalui Rute Oral• Absorpsi dalam saluran cerna mempunyai

arti besar.

• Dlm lambung : harga PH sangat asam terutama : asam lemah dan zat netral yang lipotil.

• Waktu beradanya bahan obat dalam lambung bergantung kepada :

- Kondisi pengisian

- keberadaan bahan lain dlm lambung.

Page 73: Perihal Obat - Lt

Distribusi Distribusi • Suatu obat yang diabsorbsi ke dalam

aliran darah harus melewati membran sel supaya mencapai tempat kerja.

Distribusi Dalam CNS• Obat yang larut dalam lemak, masuk ke

otak secara mudah dan cepat.

• Obat yang larut air

Sangat sedikit masuk ke otak, kecuali kalau molekul obat sangat kecil.

Page 74: Perihal Obat - Lt

Distribusi melalui membran placentaDistribusi melalui membran placenta

Obat tak mengalami ionisasi yang sangat larut lemak, dapat lewat ke dalam darah janin.

- Barbiturate

- Anestetika

- Alkohol

Page 75: Perihal Obat - Lt

Biotransformasi Biotransformasi

• Sering disebut metabolisme obat.

• Terutama terjadi dalam hati.

Dapat :

- Plasma : Succinylcholin

- Ginjal

- Mukosa usus : Acetosal

- Jaringan : Catecholamine

Page 76: Perihal Obat - Lt

Reaksi BiotransformasiReaksi Biotransformasi

• Oksidasi, Reduksi

• Hydrolysis

• Konyugasi : Reaksi komplek = penggabungan

Page 77: Perihal Obat - Lt

Obat dikombinasi dengan bahan

endogen : glucoronic acid, sulfate, acetate, glycine.

Membentuk senyawa yang larut air, mudah di ekskresi dalam urine.

Page 78: Perihal Obat - Lt

Metabolite yang terbentukMetabolite yang terbentuk

• Mempunyai aktifitas farmakologik

• Tidak mempunyai aktifitas farmakologik = detoksifikasi / bio-inaktivasi

Page 79: Perihal Obat - Lt

Lebih kuat ( bio-aktivasi )Kortison kortisol . Prednison PrednisolonFenasetin parasetamol . Primidon fenobarbital

Aktivitas sama :Klorpromazin, efedrin, benzodiazepin

Page 80: Perihal Obat - Lt

EKSKRESIEKSKRESIObat diekskresi :

- tidak berubah

- sebagai metabolite

Ekskresi melalui :

- Ginjal

- empedu dan usus

- paru-paru

- organ lain: - kulit

- saliva

- air susu

Page 81: Perihal Obat - Lt

Ginjal Ginjal Kecepatan dan besar ekskresi ditentukan :

- Filtrasi glomerulus

- Reabsorpsi tubulus

- Sekresi tubulus

USUS• Obat oral yang tidak diserap

• Obat diekskresi dalam empedu tak di -serap kembali dari usus.

Page 82: Perihal Obat - Lt

TugasTugas

1. Berilah contoh obat yang penggunaannya dengan cara Inhalasi !

2. Berilah contoh obat yang penggunaannya dengan melalui rute bukal atau sublingual !

3. Berilah contoh obat yang penggunaannya dengan melalui rektum !

Page 83: Perihal Obat - Lt

TERIMA KASIH