perhitungan harga jual

23
Perhitungan Harga Jual Pada Usaha Boga/Patiseri Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik - Universitas Negeri Jakarta

Upload: diah-elindar-damasari

Post on 23-Nov-2015

1.701 views

Category:

Documents


116 download

TRANSCRIPT

  • Perhitungan Harga Jual Pada Usaha Boga/PatiseriProgram Studi Pendidikan Tata BogaJurusan Ilmu Kesejahteraan KeluargaFakultas Teknik - Universitas Negeri Jakarta

  • Beberapa hal yang diperhatikan dalam menentukan harga jual suatu makanan, yaitu :Total harga seluruh komponen bahan yang dipakai untuk membuat makanan (materials breakdown).

    Biaya produksi selama memproses bahan, mulai dari bahan mentah hingga menjadi makanan matang.

    Kebijakan harga pokok makanan (food cost) yang ditentukan oleh manajemen sebagai factor pembagi dalam perhitungan cost dan harga pokok penjualan.

    Nilai tertentu yang mungkin harus ditambahkan pada harga pokok penjualan, misalnya pajak (government tax) dan Uang service (service charge).

  • Penentuan Harga PenjualanBiaya Produksi merupakan kunci atau dasar untuk menentukan harga jual.

    Biaya produksi dapat dihitung sebelum atau sesudah suatu usaha memproduksi makanan.

    Biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian :Ditinjau dari hubungannya dengan makanan yang diproduksiDitinjau dari jenisnyaDitinjau dari macamnya.

  • Ditinjau dari hubungannya dengan makanan yang diproduksi :

    Biaya variabel, yaitu biaya yang besarnya sangat tergantung pada jumlah makanan yang diproduksi. Jika makanan yang diproduksi meningkat, maka biaya yang harus ditanggung juga akan meningkat.

    Biaya tetap, yaitu biaya yang idak tergantung pada makanan yang diproduksi. Sifat biaya ini agak konstan, artinya besarnya biaya akan tetap dalam batas jumlah produksi tertentu.

  • Ditinjau dari jenisnya

    Biaya produksi dapur, yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan jika memproduksi makanan sampai makanan tersebut siap.

    Biaya penjualan, yaitu seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahan setelah makanan siap diproduksi. terkait dengan proses pengangkutan makanan dari tempat pengolahan sampai ke konsumen. Biaya ini bisa mencapai 30% dari harga makanan.

  • Ditinjau dari macamnya

    Biaya bahan dasar dan bahan pembantu, yaitu seluruh pengorbanan yang ditujukan untuk memperoleh bahan dasar dan bahan pembantu

    Upah buruh, yaitu upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja yang langsung mengerjakan makanan yang diproduksi.

    Penyusutan alat produksi, yaitu biaya yang disebabkan karena berkurangnya nilai alat-alat produksi tahan lama. Besarnya biaya ini tergantung pada harga dan umur alat tersebut.

    Biaya Lain-lain, yaitu biaya yang harus dibebankan sebagai harga pokok produk tetapi sifatnya membantu tercapainya usaha yang sedang dijalankan.

  • 1. Perhitungan Harga Jual Secara KonvensionalSuatu cara perhitungan harga jual yang paling sederhana, dimana semua biaya bahan makanan dan ongkos angkut belanja (transport) dijumlahkan, selanjutnya ditentukan harga jual yang diinginkan.

    Untuk menentukan harga jual tersebut, ditetapkan berapa persen kenaikan harganya, misal : 60%, 55%, 50%, hingga 30%. Semakin rendah persentase kenaikannya, semakin tinggi harga jualnya.

    Selisih antara harga jual dan biaya bahan makanan diperoleh laba kotor, yang mencakup upah buruh, penyusutan alat, bahan bakar dan laba bersih.

  • Contoh : Perhitungan Harga Jual Dengan Metode Konvensional.Nama Hidangan : Durian GorengPorsi : 20 buah

    BahanBanyaknyaHarga Satuan Harga KeseluruhanDaging buah durian Bangkok Tepung teriguSantan instantTelur Gula pasirEmulsifier VaniliMinyak goreng 1,4 kg

    200 gr 200 cc 2 butir75 gr 1 sdm sdt 200 cc Rp. 35.710

    Rp. 10.000Rp. 15.000Rp. 750Rp. 10.000Rp. 3.500Rp. 4.000Rp. 20.000Rp. 50.000

    Rp. 2.000Rp. 3.000 Rp. 1.500Rp. 750Rp. 500Rp. 200Rp. 4.000 Biaya Bahan Makanan (Food Cost)Rp. 61.950

  • Kenaikan yang diharapkan : 40%Harga Jual = 100 X Rp. 61.950 = Rp. 154.875 40Harga Jual per porsi = Rp. 154.875 : 20 = Rp. 7.743,75Harga Jual tersebut dapat dibulatkan menjadi = Rp. 7.750 / porsi

    Laba Kotor= Harga Jual Food Cost= Rp. 154.875 - Rp. 61.950 = Rp. 92.925

    Upah Buruh (ditetapkan 30% dari LK) = 30% X Rp. 92.925 = Rp. 27.877,50 Biaya Umum (ditetapkan 5%, dari LK) = 5% X Rp. 92.925 = Rp. 4.646,25Laba Bersih= LK (UB + BU)= Rp. 92.925 (Rp. 27.877,50 + Rp. 4.646,25)= Rp. 60.401,25

    Apabila ada pajak penjualan, maka pajak penjualan dihitung setelah harga jual ditetapkan. Besarnya pajak penjualan tergantung pada peraturan yang berlaku.

  • 2. Perhitungan dengan Metode Prima (Prime Cost Method)Perhitungan yang hampir sama dengan metode konvensional, hanya saja perhitungan upah buruhnya lebih realistis, karena dihitung berdasarkan hasil yang diperoleh, bukan dari laba kotor.

    Perhitungan dengan cara ini harga jualnya lebih mahal.

  • Contoh : Perhitungan Harga Jual dengan Metode Prima

    Nama Hidangan : Durian GorengPorsi : 20 buah

    BahanBanyaknyaHarga Satuan Harga KeseluruhanDaging buah durian Bangkok Tepung teriguSantan instantTelur Gula pasirEmulsifier VaniliMinyak goreng 1,4 kg

    200 gr 200 cc 2 butir75 gr 1 sdm sdt 200 cc Rp. 35.710

    Rp. 10.000Rp. 15.000Rp. 750Rp. 10.000Rp. 3.500Rp. 4.000Rp. 20.000Rp. 50.000

    Rp. 2.000Rp. 3.000 Rp. 1.500Rp. 750Rp. 500Rp. 200Rp. 4.000 Biaya Bahan Makanan (Food Cost)Rp. 61.950

  • Food Cost untuk 1 porsi durian goreng = Rp. 61.950 : 20 = Rp. 3.097,5

    Upah untuk membuat durian goreng ditetapkan Rp. 500 per buah.Jika kenaikan yang diharapkan sebesar 40%, maka Harga Jual 1 porsidurian goreng = 100 X Rp. 3.097,5 + Rp. 500 = Rp. 8.243,75 40

    Harga Jual tersebut dapat dibulatkan menjadi Rp. 8.250Laba Kotor untuk 1 porsi durian goreng adalah : = Harga Jual (FC + UB) = Rp. 8.250 - (Rp. 3.097,5 + Rp. 500 ) = Rp. 5.652,5

    Biaya umum ditetapkan 3% = 3% X Rp. 5.652,5 = Rp. 169,58

    Jadi Laba bersih adalah = Rp. 5.652,5 - Rp. 169,58 = Rp. 5.482,93

  • 3. Perhitungan Harga Jual Menurut Jenis PengeluaranPerhitungan dengan metode ini merinci semua biaya yang dikeluarkan dalam suatu produksi.

    Contoh : Pelayanan outside catering yang menerima pesanan untuk makan siang untuk 5000 pegawai dan buruhpabrik setiap hari (26 hari kerja per bulan) dengan menu masakan Indonesia.

  • Contoh Perhitungan :

    Biaya Langsung : a. Biaya Bahan Makanan (Food Cost) dan bahan pembantu untuk 6 hari kerja :

    Jadi, Food Cost /hari/ orang = Rp. 101.850 : 6 = Rp. 16.975

    BahanBanyaknyaHarga Satuan Harga KeseluruhanBerasSayuranTempe/ TahuAyamDagingIkanTelur AyamBuahSambalBumbu1200 gr1200 gr450 gr300 gr200 gr150 gr1 butir600 gr150 grRp. 7.000Rp. 5.000Rp. 10.000Rp. 50.000Rp. 80.000Rp. 30.000Rp. 750Rp. 5.000Rp. 8.000Rp. 8.400Rp. 6.000Rp. 4.500Rp. 15.000 Rp. 16.000Rp. 45.000Rp. 750Rp. 3.000Rp. 1.200Rp. 2.000Food Cost untuk 6 hari/ orangRp. 101.850

  • b. Biaya bahan bakar : - Solar digunakan 3000 liter per bulan, jika harga per liter Rp. 3.000, maka pembebanan biaya = (3.000 ltr X Rp. 3.000) : 26 : 5.000 porsi = Rp. 69,23

    - LPG, digunakan 2 ton per bulan dengan harga per kg Rp. 6000, maka pembebanan biaya = ( 2.000 kg X Rp. 6.000) : 26 : 5.000 porsi = Rp. 92,31 - listrik, jika tagihan Rp. 2.500.000 perbulan, maka pembebanan biaya = ( Rp. 2.500.000 : 26 ) : 5.000 porsi = Rp. 19,23

    Dengan demikian maka biaya bahan bakar per porsi per hari adalah : Rp. 69,23 + Rp. 92,31 + Rp. 19,23 = Rp. 180,77

  • c. AirTagihan penggunaan air adalah : Rp. 125.000 per bulan,maka biaya air per porsi adalah : (Rp. 125.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 0,96

    d. Biaya Tenaga Produksi (Upah Buruh)Setiap bulan dibayarkan upah pegawai sebesar Rp. 17.000.000, dengan demikian biaya tenaga per hari adalah :(Rp. 17.000.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 130,77

    Jadi, Jumlah Biaya Langsung adalah := Rp. 16.975 + Rp. 180,77 + Rp. 0,96 + Rp. 130,77= Rp. 17.287,50

  • Biaya Tidak Langsung :

    Biaya Pemeliharaan alat dapur dan alat saji per bulan, misalnya Rp. 400.000, maka pembebanan biayanya per porsi adalah : (Rp. 400.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 3,08

    b. Biaya penyusutan alat dapur dan alat saji dalam satu tahun Rp. 12.000.000, maka pembebanan biayanya per porsi adalah : (Rp. 12.000.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 7,69

  • c. Biaya Lain-lain - Sewa gedung untuk kantor per tahun Rp. 10.000.000 maka pembebanan biayanya per porsi adalah : Rp. 10.000.000 : (26 X 12) : 5000 porsi = Rp. 6,41

    - Alat kantor = Rp. 250.000 per bulan, maka biaya alat kantor per porsi per hari adalah : = (Rp. 250.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 1,92

    - Pemeliharaan mobil dan bahan bakarnya = Rp. 750.000 per bulan, sehingga biaya pemeliharaan mobil per porsi per hari adalah : = (Rp. 750.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 5,77

    - Upah tenaga yang tidak langsung memproduksi adalah = Rp. 1.000.000 per bulan, sehingga pembebanan pada setiap porsi per hari adalah : (Rp. 1.000.000 : 26) : 5000 porsi = Rp. 7,69

    jumlah biaya lain-lain adalah :Rp. 6,41 + Rp. 1,92 + Rp. 5,77 + Rp. 7,69 = Rp. 21,79

  • -Jumlah Biaya Tidak langsung adalah :Rp. 3,08 + Rp. 7,69 + Rp. 21,79 = Rp. 32,56

  • Biaya produksi keseluruhan = Biaya langsung + Biaya tidak langsung= Rp. 17.287,50 + Rp. 32,56 = Rp. 17320,06 Dengan pertimbangan tingkat persaingan dan strategi keuntungan optimum jangka panjang, maka ditetapkan laba yang ingin dicapai sebesar 10% . (10% X Rp. 17.287,50 = 1728,75)

    Dengan demikian harga jual perporsi untuk setiap harinya adalah :Harga Jual/Porsi = Food Cost + Laba yang diharapkan = 17.287,50 + 1728,75 = 19.016, 25

    Oleh karena setiap hari dapat melayani 5000 porsi maka hasilpenjualan per hari adalah : 5000 X Rp. 19.016, 25 = Rp. 95.081.250

  • Perhitungan dengan Constanta 2.9

  • Kebijakan Pajak Makanan dan Service Makanan di hotel atau restoran dikenakan pajak penjualan sebesar 11%. Service charge atau uang service ditetapkan berdasarkan kebijakan masing - masing jasa boga, untuk hotel umumnya sebesar 10% dari harga makanan.Nilai ini ditambahkan pada harga makanan. Baik pajak (tax) maupun service charge dibayar oleh pelanggan.

  • elementswww.animationfactory.com