pergerakan dan perlawanan nasional

59
Penjajahan Belanda dan Jepang Oleh : Ahmad Fairuz A Ahmad Farhan Aristo Indra Akbaar Maulana M. Ghozy AH Taqiyyuddin Hammam A

Upload: ania-zahra

Post on 23-Jul-2015

277 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pergerakan dan perlawanan nasional

Penjajahan Belanda dan Jepang

Oleh :

Ahmad Fairuz A

Ahmad Farhan Aristo

Indra Akbaar Maulana

M. Ghozy AH

Taqiyyuddin Hammam A

Page 2: Pergerakan dan perlawanan nasional

Kedudukan Belanda

Page 3: Pergerakan dan perlawanan nasional

Apa yang menyebabkan kegagalan perlawanan bersenjata bangsa Indonesia Pada kedudukan Belanda?

• Perjuangan bersifat kedaerahan.• Perlawanan tidak dilakukan secara serentak.•Masih tergantung pimpinan (jika pemimpin tertangkap, perlawanan terhenti).• Kalah dalam persenjataan.•Belanda menerapkan politik adu domba (devide et impera).

Page 4: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perbedaan pelawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda

Sebelum 1908

1. Perlawanan bersifat lokal

2. Perlawanan bersifat negatif, artinya :

a. Selalu berpindah-pindah tempat, mengundurkan diri

b. Mencari perlindungan pada ilmu gaib, bertapa

Sesudah 1908

1. Perlawanan bersifat nasional

2. Perlawanan bersifat positif, artinya dengan menggunakan senjata dan taktik modern berupa diplomasi

(berani mengkritisi) dan menggunakan rasio

Page 5: Pergerakan dan perlawanan nasional

Sebelum 1908

3. Perlawanan Irasionil, bergantung pada kekuatan pemimpin yang kharismatik (mempunyai kepribadian yang magnetis), dianggap pengikutnya memiliki kesaktian.

pemimpin mati / tertawan, perlawanan berakhir.

4. Tidak ada tindak lanjut dari pergerakan jika susunan masyarakat yang ada ditumbangkan.

Sesudah 1908

3. Perawanan rasionil, diorganisisr secara teratur sehingga memungkinkan perlawanan lebih bertahan lama.

pemimpin mati/ tertawan, perlawanan tetap berlanjut

semboyan:

Patah tumbuh hilang berganti

4. Masa depan pergerakan adalah menumbangkan susunan masyarakat lama diganti dengan masyarakat yang baru, dengan penataan-penataan

Page 6: Pergerakan dan perlawanan nasional

1. Penderitaan akibat penjajahan2. Persatuan Indonesia dibawah Pax

Neerlandica memberi jalan ke arah kesatuan bangsa.

3. Pembangunan sarana komunikasi yang memudahkan pertemuan rakyat dari berbagai pulau.

4. Pembatasan penggunaan bahasa Belanda dan makin populernya penggunaan bahasa Melayu memunculkan bahasa pengikat, bahasa Indonesia.

Page 7: Pergerakan dan perlawanan nasional

5. Adanya UU desentralisasi memungkinkan rakyat mengenal tata cara demokrasi modern.

6. Adanya reaksi terhadap pergerakan kedaerahan yang tidak menguntungkan (pengalaman masa lampau)

7. Inspirasi dari kejayaan jaman Sriwijaya dan Majapahit.

Page 8: Pergerakan dan perlawanan nasional

Faktor pendorong munculnya nasionalisme Indonesia :

Faktor ekstern

1. Masuknya ide-ide barat lewat pendidikan Barat modern

2. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang mengembalikan kepercayaan bangsa akan kemampuan sendiri.

3. Munculnya pergerakan kebangsaan di wilayah lain : India, Turki, Philipina, Cina dll

4. Penyebarluasan pernyataan presiden AS Wodroo Wilson, tentang penentuan nasib sendiri bagai bangsa-bangsa di dunia. (Wilson Fourteen Points)

Page 9: Pergerakan dan perlawanan nasional

Periode Pergerakan nasional Jaman pergerakan nasional dapat di bagi

menjadi tiga masa:

1. Awal Pergerakan Nasional

2. Masa Radikal

3. Masa Moderat

Page 10: Pergerakan dan perlawanan nasional

Awal Pergerakan NasionalOrganisasi-organisasi yang muncul pada masa ini diwakili oleh:

• Boedi Oetomo

• Serikat Dagang Islam / Sarekat Islam

• Indische Partij

Page 11: Pergerakan dan perlawanan nasional

Budi Oetomo (BO)

Didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 atas inisiatif dari Dr Wahidin Sudirohusodo yang kemudian disambut oleh Soetomo dan rekan-rekannya di School Tot Opleiding van Indische arsten (STOVIA) atau Sekolah Dokter Pribumi.

Tujuan : Untuk megembangkan pendidikan dan kebudayaan serta melakukan usaha peningkatan perekonomian.

Page 12: Pergerakan dan perlawanan nasional

Karena sebagian besar anggotanya adalah pegawai pemerintah, maka BO selalu

berhubungan baik dengan pemerintah selalu bersikap hati-hati dalam mengambil kebijakan.

Disebabkan Budi Utomo mempertahankan sifat kedaerahan, dan desakan untuk membuka diri

menjadi organisasi nasional semakin besar menjadikan Budi Utomo semakin mundur dan banyak anggotanya pindah ke organisasi lain.

Page 13: Pergerakan dan perlawanan nasional

Sarekat Islam (SI)Didirikan oleh H Samanhudi pada thun

1905 di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam (SDI) corak pergerakan

agama dan ekonomi. Pada 10 september 1912 di rubah menjadi Sarekat Islam (SI)

Menurut HOS Cokroaminoto tujuan SI untuk memajukan perdagangan,

membantu pengajaran, memperbaiki pendapat yang keliru mengenai Islam dan

hidup menurut perintah Islam.

Page 14: Pergerakan dan perlawanan nasional

Pada awalnya SI bersikap kooperatif dalam perjuangannnya, akan tetapi

setelah di ketahui Voolksraad (Dewan Rakyat) tidak memperjuangkan kemerdekaan, maka perjuangan berubah menjadi non-kooperatif.

Page 15: Pergerakan dan perlawanan nasional

Pada 1921 SI terpecah menjadi dua, SI putih dipimpin HOS Cokroaminoto berhaluan Islam dan SI Merah yang

berhaluan kominis di pimpin Semaun dan Darsono yang kemudian mendirikan

PKI.

Kemudian SI berganti menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) Indonesia dengan ketua H Agus Salim, penambahan

Indonesia menunjukan semangat kebangsaan.

Page 16: Pergerakan dan perlawanan nasional

Indische PartijDidirikan di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh :•Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker yang kemudian dikenal sebagai Dr. Danu Dirdjo Setia Budhi• Dr. Cipto Mangoenkoesoemo •Soewardi Soerjaningrat yang kemudian terkenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara.

Page 17: Pergerakan dan perlawanan nasional

Indische Partij bermaksud membangun rasa cinta dalam setiap hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah airnya. Hal ini dilakukan dengan cara menyadarkan masyarakat dengan menghidupkan kembali harga diri, rasa mampu, dan rasa kebangsaan atau nasionalisme. Dan dalam hal ini mereka menganjurkan suatu nasionalisme yang jauh lebih luas dari nasionalisme Boedi Oetomo. Dan cita-cita ini mereka ini disebarluaskan melalui Harian De Express.

Page 18: Pergerakan dan perlawanan nasional

Masa Radikal

Setelah Perang Dunia I, organisasi-organisasi pergerakan di Indonesia mulai bersikap radikal, dengan ciri:1. Bentuk perjuangan Non Kooperasi (tidak bekerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda)2. Bersifat politis

Organisasi-organisasi yang muncul pada masa ini diwakili oleh:Perhimpunan IndonesiaPartai Komunis IndonesiaPartai Nasional Indonesia

Page 19: Pergerakan dan perlawanan nasional

Partai Komunis Indonesia (PKI)

Didirikan dengan nama Partai Komunis Hindia (PKH) setelah Semaun dan

Darsono di keluarkan dari SI pada Mei 1920.

Anggotanya sebagian besar dari Indische Social

Demokratische Vereeniging (ISDV) yang di didirikan oleh

HS Sneeveliet seorang Belanda yang berhaluan

sosialis.

Page 20: Pergerakan dan perlawanan nasional

Untuk mendapatkan banyak anggota PKI melakukan infiltrasi (penyusupan) kedalam organisasi lain dan

sering menggunakan tokoh-tokoh Islam dalam menyebarkan pemikirannya, misalnya H Misbach agar mudah diterima masyarakat

Indonesia.

Dalam pergerakannya PKI bersifat non-kooperatif dan secra terang-terangan menentang kebijakan pemerintah Belanda. Dan tidak jarang PKI

mengadakan pemogokan-pemogokan kerja sebagai protes kepada pemerintah Hindia Belanda,

bahkan pernah melakukan pemberontakan walaupaun akhirnya gagal.

Page 21: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perhimpunan Indonesia (PI)

Pada 1908, perkumpulan mahasiswa di Belanda mendirikan Indische Vereeniging. Menjadi lebih maju setelah Moh. Hatta,

Sunario, A. Subadri dan Ali Sastroamidjoyo menjadi pemimpin dan nama organisasi di ganti menjadi Indonesische

Vereeniging dan terakhir pada 1925 menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

PI adalah organisasi yang pertama dengan tegas menuntut Indonesia merdeka, bersikap non kooperatif dan menyatakan

perlunya persatuan masyarakat Indonesia.

Page 22: Pergerakan dan perlawanan nasional

Usaha nyata PI dalam usaha kemerdekaan di buktikan dengan hadir dan menjadi anggota Liga

Internasional Anti Penindasan Penjajah yang berkongres di Paris Perancis pada tahun 1926. Dan

pada tahun 1927 pada saat kongres di Brussel, Belgia dengan tegas Moh Hatta menuntut

kemerdekaan Indonesia.

Untuk memperkuat perjuangannya, PI kemudian menggabungkan diri dengan League Against

Imperialism and for National Independence yang didirikan oleh Muzenberg di Berlin Jerman.

Selain itu tokoh-tokoh PI pun berhubungan dengan tokoh-tokoh mahasiswa Asia seperti Jawaharal Nehru dari India dan Hafes Ramdhan Bey dari

Mesir.

Page 23: Pergerakan dan perlawanan nasional

4. Partai Nasional Indonesia.a. Dari Study Club ke PNI. 1926 didirikan Algemene Study Club oleh Ir

Soekarno. Majalahnya bernama Suluh Indonesia kemudian diubah menjadi Suluh Indonesia muda. Karena wataknya yang radikal pengikutnya menjadi banyak dan berkembang menjadi partai PNI.

b. Perkembangannya PNI. Dengan cepat PNI menjadi populer menagapa? setrategi perjuangnnya:

1) Non kooperasi (tdk bekerjasama)2) Self help (menolong diri sendiri)3) Self Reiance (percaya diri sendiri)4. Self Detemination (menentukan sendiri)

Karena kaum imperialis pun bersatu maka kaum tejajah pun harus bersatu dengan menggalang kekuatan : Persatuan kaum Marhaen Kerjasama Pan Asiatisme.

Page 24: Pergerakan dan perlawanan nasional

Tidak semua program PNI terwujud ada beberapa al.a) Menyelenggarakan kursus kaderb) Membentuk PPPKIc) Membentuk serikat buruh dan koperasid) Menjadikan merah putih sebagai warna kebangsaane) Banteng sebagai simbul kekuatanf) Peci sebagai pakaian nasionalg) Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan.

a) Karena propaganda PNI yang radikal dan adanya desas desus PNI akan melakukan pemberontakan 1929, 4 tokohnya di tangkap (Soekarno,Maskun, Gatot Mangkuprojo, Supriyadinata). Didampingi oleh Mr Sartono dkk Soekarno membacakan pledoinya “Indonesia menggugat”. Di pengadilan masing2 dijatuhi hukuman 4 th, 2 th, 1 th 8 bl, 3 bln.

b) 1931 PNI pecah menjadi Partindo ,PNI (pendidikan) dan Partai Rakyat Indonesia (PRI) oleh M.Tabrani.

c) Des 1931 Soekarno dibebaskan, ttp ditangkap lagi 1933, dibuang ke Ende 1934, ke Bengkulu 1938, Padang 1942

Hatta dkk ditangkap 1933, dibuang ke Digul 1935, ke Bandaneira 1936, ke Sukabumi 1942.

Page 25: Pergerakan dan perlawanan nasional

Masa ModeratSejak tahun 1930-an organisasi-oerganisasi

pergerakan mulai mengubah taktik perjuangannya, dengan bersikap moderat dan kooperatif (bekerja sama dengan pemerintah Kolonial Belanda)

Organisasi-organisasi yang muncul pada masa ini diwakili oleh:Perhimpunan Bangsa Indonesia/ ParindraGabungan Politik Indonesia (Gapi)

Page 26: Pergerakan dan perlawanan nasional

Penyebab menjadi RadikalAkibat Perang Dunia I menyebabkan berkembangnya pahan demokrasi dan berdampak banyak negara-negara di Eropa berubah dalam sistem pemerintahannya dari Monarchi atau kerajaan menjadi Republik

Page 27: Pergerakan dan perlawanan nasional

Pada tahun 1929, terjadi krisis ekonomi dunia (krisis Malaise), akibatnya pemerintah kolonial memperketat pengeluaran. Hal ini berdapak Gubernur Jendral De Jonge memperketat gerakan organisasi-organisasi

pergerakan agar tidak menuntut terlalu banyak pada pemerintan atau bahkan melakuklan pemberontakan

Selain itu, ketegasan pemerintah dalam menghadapi gerakan organisasi-organisasi sebagai akibat terjadinya pemberontakan PKI dibawah pimpinan Semaun, Alimin, dan Darsana. Hal ini sebagai antisipasi agar tidak ada

pemberontakan lagi.Ketegasan pemerintah kolonial ini ditanggapi dengan

sikap organisasi pergeraka menjadi lebih kooperasi agar organisasi dapat berlangsung.

Page 28: Pergerakan dan perlawanan nasional

Organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia berdasarkan ideologinya.

Ideologi Pergerakan

Nasionalisme Islam Komunis

Budi Utomo, Indische Partij, Perhimpuan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, dan Taman Siswa.

Jong Islamiten Bonds (JIB), Muhammadiyah, Nahdathul Ulama (NU), dan PSII

Indische Democratische Vereeniging (ISDV), Partai Komunis Indonesia (PKI)

Page 29: Pergerakan dan perlawanan nasional

Bentuk-Bentuk Perlawanan Rakyat Dalam Menentang Kolonialisme Barat

di Berbagai Daerah

Page 30: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perlawanan Maluku 1817

Page 31: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Maluku

• Sebab terjadinya perlawanan Patimura:a) Rakyat gelisah, takut dan kecewa karena teringat

kekejaman Belanda dengan VOC dan pelayaran Hongiya

b) Peredaran uang kertas yang membingungkanc) Didudukinya benteng Duursstede oleh Belanda

• Tokoh-tokoh adalah:1) Patimura (Thomas Matulesi)2) Christina Marthatiahahu3) Anthoni Rebok4) Thomas Patiwel5) Lucas Latumahima6) Said Perintah

Page 32: Pergerakan dan perlawanan nasional

PatimuraChristina Marthatiahahu

Page 33: Pergerakan dan perlawanan nasional

Jalannya Perang

• Tanggal 16 Mei 1817 patimura memimpin rakyat Maluku menyerang Maluku dan berhasil menguasai Benteng Duurstede di Saparua

• Terbunuhnya Residen Van Den Bergh• 20 Agustus 1817 Belanda berhasil menduduki

benteng Duurstede, tetapi gagal menangkap Patimura

• Belanda menjalankan politik adu domba dengan mengumumkan “bagi siapa yang berhasil menginformasikan keberadaan Patimura akan diberi hadiah 1000 gulden

Page 34: Pergerakan dan perlawanan nasional

Jalannya Perang

• Raja Boi memberi tahu tempat persembunyian Patimura, akibatnya Patimura dan kawan-kawan tertangkap dan dihukum gantung tanggal 16 Desember 1817 dibenteng Nieuw Victoria

Page 35: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Paderi 1821-1837

Page 36: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Paderi

• Perang ini dikenal dengan nama Perang Paderi karena merupakan perang antara kaum Paderi/golongan agama melawankaum adat dan Belanda

• Tokoh-tokoh pendukung kaum Paderi adalah:a) Tuanku Nan Rencehb) Tuanku Koto Tuoc) Tuanku Mensiangand) Tuanku Pasamane) Tuanku Tambusaif) Tuanku Imam Bonjol

Page 37: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Sebab terjadi Perang Paderia) Pertentangan Kaum Adat dengan Kaum Paderi, dimana

Kaum Paderi ingin memberantas kebiasaan kaum adat yang bertentangan dengan agama Islam, seperti menyabung ayam, minum tuak dan lain sebagainya

b) Campur tangan Belanda dengan membantu Kaum Adat

• Perang Paderi dapat dibagi 2 tahap, yaitu:– Sebelum pecahnya Perang Diponegoro

1821-1825• Tahap ini terjadi perang saudara antara kaum adat

dibantu oleh Belanda melawan kaum Paderi• Tahun 1825 terjadi Perang Diponegoro, maka

Belanda menarik pasukan ke Jawa• Belanda berdamai dengan mengadakan perjanjian

Masang yang isinya gencatan senjata antara kedua belah pihak

Page 38: Pergerakan dan perlawanan nasional

– Setelah Perang Diponegoro 1830-1837• Kaum adat bersatu dengan kaum Paderi yang

dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol melawan Belanda

• Belanda mendatangkan pasukan dari Jawa serta pasukan Sentot Alibasya Prawirodirjo umtuk memerangi Kaum Paderi, tetapi ternyata Sentot membantu kaum Paderi melawan Belanda

• Tuanku Imam Bonjol tertangkap bulan Agustus 1837 dan diasingkan ke Manado. Meninggal 6 November 1864.

Page 39: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Diponegoro(1825-1830)

Page 40: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Diponegoro

• Sebab umum terjadinya adalah:–Rakyat Mataram menderita karena dibebani bermacam-macam pajak–Raja dan kalangan istana benci dan kecewa karena wilayah Mataram dipersempit–Kaum bangsawan kecewa karena dilarang menyewakan tanahnya–Kaum ulama kecewa karena masuknya peradaban barat yang bertentangan dengan agama Islam dikalangan istana• Sebab Khusus:Tahun 1825 Belanda akan membuat jalan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa minta izin terlebih dahulu. Pangeran Diponegoro marah, dan mencabuti patok-patok jalan tersebut

Page 41: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Tokoh-tokoh Perang Diponegoro:a) Pangeran Diponegorob) Mangkubumic) Kiai Mojod) Sentot Alibasyae) Prawirodirjo

• Jalannya Peranga) 20 Juli 1825 Belanda menyerang kediaman

Pangeran Diponegorob) Menghindari sergapan Belanda, pasukan

Diponegoro melancarkan siasat perang gerilya dengan rute Yogyakarta SelarongPlered DeksoPengasihTegalrejo

Page 42: Pergerakan dan perlawanan nasional

Pangeran Diponegoro

Kiai MojoSentot Alibasya

Page 43: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Untuk mengakhiri perang, Belanda menempuh beberapa cara:1. Menarik sebagian pasukannya dari

Sumatera2. Mendatangkan bantuan dari negeri Belanda3. Menjalankan siasat ‘benteng stelsel’ yaitu

membangun benteng disetiap daerah yang berhasil dikuasai, sehingga pasukan Belanda dapat bergerak dengan cepat dan ruang gerak pasukan menjadi sempit

4. Jenderal De Kock menjalankan tipu muslihat dengan mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding, di meja perundingan ia ditangkap, diasingkan ke Makasar sampai meninggal tahun 8 Januari 1855

Page 44: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Jagaraga di Bali (1846-1849)

Page 45: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Jagaraga

• Sebab terjadinya:a) Belanda menolak adanya Hukum Tawan

Karang yaitu hak dari raja-raja Bali untuk merampas semua kapal-kapal asing yang terdampar di wilayah kerajaannya

b) Belanda menuntut agar seluruh kerajaan di Bali tunduk dibawah kekuasaan Belanda

• Raja-raja menolak tuntutan Belanda• Gusti Ketut Jelantik mengobarkan Perang

Puputan yaitu perang habis-habisan sampai semua pasukan gugur

Page 46: Pergerakan dan perlawanan nasional
Page 47: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Banjar(1859-1863)

Page 48: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Banjar

• Sebab terjadinya:a) Kekecewaan para bangsawan karena Belanda turut

campur dalam urusan pemerintahan

b) Penangkapan terhadab Prabu Anom

c) Kekecewaan Pangeran Hidayat karena Prabu Anom

• Tokoh-tokoh:1) Pangeran Antasari

2) Pangeran Hidayat

3) Kiai Demang Leman

Page 49: Pergerakan dan perlawanan nasional

Pangeran Antasari

Page 50: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Pertempuran terjadi di sungai Barito dipimpin oleh Tumenggung Surapati

• Berhasil menenggelamkan kapal Belanda Onrust

• Belanda menghapuskan Kerajaan Banjar

• Pangeran Hidayat menggempur [os pertahanan Belanda, tahun 1861 Pangeran Hidayat terpaksa menyerah

• Perlawanan dilanjutkan oleh Pangeran Antasari namun tahun 1862 beliau wafat

Page 51: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Aceh(1873-1904)

Page 52: Pergerakan dan perlawanan nasional

Perang Aceh• Sebab Terjadinya:

a) Belanda ingin menguasai Aceh karena letaknya strategis

b) Pergantian traktat London dengan traktat Sumatera memungkinkan Belanda untuk menguasai Aceh

c) Belanda tidak menyukai Aceh melakukan usaha-usaha diplomasi dengan Turki, Italia dab Amerika Serikat di Singapura

• Isi Traktat London 1824Inggris dan Belanda akan menghormati kdaulatan dan

kemerdekaan Aceh• Isi Traktat Sumatera

Belanda diberi kesempatan untuk menaklukan Sumatera termasuk Aceh

Page 53: Pergerakan dan perlawanan nasional

• 1873 Belanda menuntut agar Sultan Aceh mengakui kekuasaan di Aceh

• Belanda mengumumkan perang dipimpin Mayor Jenderal Kohler, namun terbunuh di Mesjid Raya Aceh

• Desember 1873 Belanda mendatangkan 8000 pasukan dipimpin Mayor Jenderal Van Switen dan mesjid Raya Aceh serta istana dikuasai Belanda

• Tokoh-tokohnya:a) Teuku Umarb) Teuku Cik Dic) Panglima Polimd) Cut Nyak Diene) Cut Meutia

Page 54: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Siasat-siasat Belanda untuk menaklukan Aceh adalah:– Siasat konsentrasi stelses yaitu memusatkan

pasukan di benteng-benteng kota saja termasuk Kotaraja, tapi usaha ini gagal

– Siasat adu domba, dengan memanfaat Teuku Umar dengan berpura-pura bersedia membantu Belanda, Teuku Umar membelot dan menyerang Belanda. Teuku Umar gugur, digantikan oleh istrinya Cut Nyak Dien

– Siasat kekerasan, berdasarkan hasil penelitian dan anjuran Dr. Snouck Hurgronye. Dibentuk pasukan Marsose yaitu pasukan gerak cepat

• 1904 benteng Kuto Reh jatuh ke tangan Belanda• Pimpinan Aceh dipaksa menandatangani Plakat

Pendek yang isinya Aceh mengakui kekuasaan Belanda

Page 55: Pergerakan dan perlawanan nasional

Gerakan Protes Petani

Page 56: Pergerakan dan perlawanan nasional

Gerakan Protes Petani

• Sebab terjadinya gerakan protes petani:a) Para petani sangat membenci perlakuan

pemungutan pajakb) Para penguasa menerapkan sanksi-sanksi yang

sewenang-wenangc) Adanya praktek perbudakan dan kerja paksa di

perkebunan dan pabrikd) Para petani sangat muak menyaksikan kemewahan

hidup kaum bangsawane) Keinginan untuk mengembalikan kejayaan masa

lampauf) Adanya keyakinan bahwa Ratu Adil akan

membebaskan mereka

Page 57: Pergerakan dan perlawanan nasional

• Gerakan Protes Petani antara lain:1. Pergolakan di Ciomas Jawa Barat tahun

1886 dipimpin oleh Arpan. Gerakan ini timbul karena pemungutan bermacam-macam pajak oleh Pemerintah Kolonial yang memberatkan rakyat

2. Di Ciampea Jawa Barat, tahun 1913 dipicu oleh tindakan pengukuran tanah rakyat oleh pemerintaha yang dianggap tidak adil

3. Di Condet Surabaya tahun 1916 dipimpin oleh Entong Gendut, mereka menyerang para tuan tanah yang melakukan tindakan kekerasan

Page 58: Pergerakan dan perlawanan nasional

4. Kerusuhan di Tangerang tahun 1924 dipimpin oleh Kaiin, disebabkan oleh tindakan sewenang-wenang pemerintah dan para tuan tanah. Mereka merusak dan membakar kantor dan rumah para tuan tanah

5. Peristiwa di Kediri tahun 1907 dipimpin oleh Kiai Dermajaya yang menganggap dirinya Ratu Adil. Gerakan ini memberontak bukan karena penderitaan, tetapi karena harga diri sebagai bangsa

Page 59: Pergerakan dan perlawanan nasional