perencanaan teknis air limbah kab bengkalis-1

9
1 KERANGKA ACUAN KERJA PERENCANAAN TEKNIS AIR LIMBAH SKALA KAWASAN KOTA BENGKALIS 1.1. LATAR BELAKANG Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman khusus Bidang Air Limbah Permukiman (Municipal Waste Water) merupakan salah satu hal panting yang menjadi perhatian balk secara global maupun dalam Negara Republik Indonesia. "Pembangunan Air Minum dan Air Limbah" disebutkan bahwa belum diolahnya Lumpur tinja secara balk dan menurunnya prosentase masyarakat dikawasan perkotaan yang mendapatkan pelayanan system pembuangan air limbah (sewerage system) Disamping itu juga Undang-undang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun 2004 pasal 21 ayat (2) butir d, mengisyaratkan akan pentingnya pengaturan prasarana dan sarana sanitasi (air limbah dan persampahan) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber air, serta pasal 40 ayat (6) menyatakan bahwa pengaturan pengembagan system air minum diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi. Lebih jauh lagi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPMA) juga mengatur penyelenggaraan prasarana dan sarana air limbah permukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan system penyediaan air minum khususnya pada bab III "Perlindungan Air Baku". Demikian pula Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, juga pada pasal 22 mengisyaratkan akan pentingnya kesehatan lingkungan melalui antara lain pengamanan limbah padat dan cair, serta Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997

Upload: ruspapi

Post on 06-Feb-2016

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdd

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

1

KERANGKA ACUAN KERJA

PERENCANAAN TEKNIS AIR LIMBAH

SKALA KAWASAN KOTA BENGKALIS

1.1. LATAR BELAKANG

Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman khusus Bidang Air Limbah Permukiman

(Municipal Waste Water) merupakan salah satu hal panting yang menjadi perhatian balk

secara global maupun dalam Negara Republik Indonesia. "Pembangunan Air Minum dan

Air Limbah" disebutkan bahwa belum diolahnya Lumpur tinja secara balk dan

menurunnya prosentase masyarakat dikawasan perkotaan yang mendapatkan pelayanan

system pembuangan air limbah (sewerage system)

Disamping itu juga Undang-undang Sumber Daya Air Nomor 7 tahun 2004 pasal 21 ayat

(2) butir d, mengisyaratkan akan pentingnya pengaturan prasarana dan sarana sanitasi

(air limbah dan persampahan) dalam upaya perlindungan dan pelestarian sumber air,

serta pasal 40 ayat (6) menyatakan bahwa pengaturan pengembagan system air minum

diselenggarakan secara terpadu dengan pengembangan prasarana dan sarana sanitasi.

Lebih jauh lagi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPMA) juga mengatur penyelenggaraan

prasarana dan sarana air limbah permukiman secara terpadu dengan penyelenggaraan

system penyediaan air minum khususnya pada bab III "Perlindungan Air Baku".

Demikian pula Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang

Kesehatan, juga pada pasal 22 mengisyaratkan akan pentingnya kesehatan lingkungan

melalui antara lain pengamanan limbah padat dan cair, serta Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 1997

Page 2: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

2

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pasal 6 dan pasal 16 menyiratkan bahwa setiap

orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan

menanggulangi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, kemudian ditegaskan

bahwa setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan

limbah hasil usaha dan/atau kegiatan.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan

Permukiman pasal 4 butir b serta Undang-undang Nomor 24 tahun 1992 tentang

Penataan Ruang pasal 10 ayat (2), telah disinggung antara lain bahwa:

Penataan perumahan dan permukiman bertujuan untuk mewujudkan perumahan dan

permukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur.

Penataan ruang kawasan perdesaan dan perkotaan diselenggarakan untuk, mencapai

tata ruang kawasan perdesaan dan kawasan perkotaan yang optimal, serasi, selaras

dan seimbang dalam kehidupan manusia, serta meningkatkan fungsi kawasan

perdesaan dan fungsi kawasan perkotaan secara serasi, selaras dan seimbang antara

perkembangan Iingkungan dengan tata kehidupan masyarakat, dan mengatur

pemanfaatan ruang guna meningkatkan kemakmuran rakyat dan mencegah serta

menanggulangi dampak negatif terhadap Iingkungan alam, lingkungan buatan dan

Iingkungan sosial.

Secara global juga kita telah terikat dalam upaya mewujudkan pembangunan

berkelanjutan yang direkomendasikan dalam KTT Bumi di Johannesburg 2002 dimana

salah satu sasaran pencapaian yang ditetapkan adalah bidang penyediaan air minum dan

sanitasi.

Sasaran pencapaian penyediaan air minum dan sanitasi tersebut diagendakan dalam

Milennium Development Goal (MDG) yang menetapkan horizon pencapaian sasaran

adalah pada tahun 2015. Sementara sasaran kuantiatif yang ingin dicapai dalam bidang

air minum dan sanitasi adalah "mengurangi proporsi jumlah penduduk yang kesulitan

memperoleh akses terhadap air minum aman dan sanitasi yang memadai". Dalam teks

Page 3: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

3

aslinya disebutkan "reduce by half the proportion of people without sustainable acces to

safe drinking water (semula ada kalimat tambahan "and adequate sanitation", yang

kemudian direvisi menjadi "and basic sanitation", sehingga akhimya tidak tertulis lagi)".

Negara Indonesia sebagai salah satu Negara yang ikut meratifikasi sasaran MDG 2015

tersebut hams ikut pula mempersiapkan langkah-langkah untuk mencapai sasaran

tersebut.

Sejalan dengan keinginan pemerintah mensejahterakan masyarakat sekaligus

menindaklanjuti keinginan pemerintah daerah khususnya Propinsi Riau mempersiapkan

din mencapai sasaran MDG, maka akan disusun Penyusunan DED Air Limbah Kawasan

Permukiman Kabupaten Bengkalis melalui Direktorat Jendral Cipta Karya, Satuan Kerja

Pengelolaan Penyehatan Lingkungan Permukiman Riau.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. Maksud

Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan suatu kriteria desain sebagai dasar

pengelolaan air limbah kawasan Kota Bengkalis guna tercapainya pengelolan air limbah

yang sesuai dengan kondisi wilayah perencanaan sehingga menciptakan kawasan

lingkungan Kota Bengkalisi yang sehat, aman, serasi dan teratur

1.2.2. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah :

Mendapatkan konsep penanganan Air Limbah pada daerah perencanaan yang sesuai

dengan kriteria yang ada dari aspek teknis maupun aspek manajemen dengan tujuan

akhir menanggulangi permasalahan Air Limbah serta memperbaiki lingkungan

1.2.3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini Pelaksanaan kegiatan adalah untuk :

Tersusunnya Perencanaan Teknis sebagai dasar dalam pelakasaan kegiatan fisik guna

mengatasi permasalahan lingkungan dalam penanganan masalah air limbah domestik

yang dianggap mendesak.

Page 4: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

4

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN

a. Gambaran umum daerah perencanaan

Kondisi dan karakteristik daerah/aspek fisik daerah

Perkembangan penduduk

Gambaran mengenai perkembangan daerah

Badan Air Penerima

b. Penyusunan kebutuhan system penyediaan sarana dan prasarana air limbah domestik

meliputi kegiatan:

Inventarisasi dan perhitungan pelayanan air limbah domestik.

Membuat skala prioritas pelayanan

c. Penyusunan rencana teknis

Melakukan survey dan pengukuran

Menganalisa hasil survey dan Pengukuran

Penyusunan Kriteria teknis dan design

Membuat perhitungan-perhitungan desaign pengolahan air limbah domestic

(IPLT)

Menyusun RKS, Volume pekerjaan, Gambar perencanaan, dan Rencana Anggaran

Biaya (RAB) pelaksanaan pekerjaan.

d. Penggambaran

Ukuran-ukuran hams jelas dan lengkap

Digambarkan dalam skala yang baik sehingga jelas gambarnya dan menghemat

dalam luas gambar.

Penggambaran dilakukan pada kertas HVS ukuran A3 yang selanjutnya dibuat

dalam album peta.

• Membantu pihak pelaksana kegiatan dalam pelaksanaan penjelasan pekerjaan

dan peninjauan lapangan pada proses pelelangan pekerjaan konstruksi dan

Page 5: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

5

pengadaan yang terkait dengan pekerjaan ini

1.4. OUTPUT KEGIATAN

Rekomendasi system pengelolaan air limbah kawasan Kota Bengkalis laporan

Perencanaan Teknis yang dapat diterapkan untuk membangun system pengolahan air

limbah di daerah perencanaan

1.5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Air Limbah Kawasan Permukiman Kabupaten

Bengkalis akan dilakukan selama 60 (enam puluh) hari kalender sejak dikeluarkannya

SPMK.

1.6. PENDANAAN DAN BIAYA

Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini Rp. 250.000.000,- (Dua ratus

lima puluh juta rupiah) yang didanai oleh APBN TA 2011, yang dilaksanakan oleh

Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Riau.

1.7. TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN

Kegiatan pelaksanaan ini membutuhkan input tenaga ahli jasa konsultan dengan

indikasi keahlian sebagai berikut:

1. Team Leader (S1), tenaga ahli teknik penyehatan / teknik lingkungan berpengalaman

di bidang sanitasi khususnya air limbah permukiman minimal selama 4 tahun. Tugas

dalam tim antara lain :

Bertanggung jawab pada pemberi tugas atas terlaksanannya pekerjaan ini

dengan baik

Mengkoordinasikan, mengarahkan, mengontrol secara langsung kegiatan

konsultan agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan

waktu yang telah direncanakan.

Menganalisa, evaluasi serta menghitung kemampuan dan sumber air

Page 6: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

6

Mempelajari masalah ke pendudukan kota tersebut

Menganalisa altematif system yang diusulkan

Menyusun strategi pelaksanaan pekerjaan, memimpin diskusidiskusi di dalam

organisasi proyek dan mengadakan diskusi dengan pemberi tugas.

Mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak dad instansi pemerintah / swasta

sehubungan dengan pekerjaan ini.

Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan personil counterpart

(pendamping) dari Pemberi Tugas dengan tenaga ahli konsultan.

Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari masing-masing tenaga

ahli agar dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik.

2. Ahli Air Limbah (S1) dengan latar belakang pendidikan teknik lingkungan dan

berpengalaman minimal 3 tahun dala bidang air limbah. Tugas dalam tim antara

lain;

Melakukan survey lapangan bersama-sama dengan tenaga ahli lainnya

Melakukan pengumpulan data, menganalisa dan mengevaluasi system

penyediaan air bersih yang ada.

Membuat dan menyusun kriteria desain bersama-sama dengan tenaga ahli

lainnya.

Menentukan altematif-altematif design, menyusun perencanaan detail bersama

dengan structural Engineer dan Cost Estimator.

Melakukan perhitungan-perhitungan design dan menentukan material.

Bekerjasama dengan Structur Engineer untuk mengumpulkan, memeriksa dan

mengevaluasi data pengukuran yang ada serta menyiapkan dan melaksanakan

pengukuran di lapangan untuk melengkapi kekurangan data pengukuran yang

sudah ada.

Menganalisa, evaluasi serta menghitung kemampuan dari badan air penerima

Mempelajari masalah ke pendudukan kota tersebut

Menganalisa altematif system yang diusulkan

Bersama-sama dengan structur Engineer mempelajari studi yang sudah ada,

Page 7: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

7

serta merencanakan landscape bangunan pengolahan dan bangunan kantor.

Membuat detail design dan menyiapkan design report atau laporan teknis

lainnya.kajian startegi teknis yang telah ditetapkan dalam berbagai laporan

sebelumnya dan mengindikasikan permasalahan dan strategi

penanggulangannya. Mengembangakan inovasi-inovasi baru yang dapat diterima

oleh masyarakat dan sebagainya.

3. Ahli Hidrologi dengan latar belakang pendidikan bidang Teknik Sipil Pengairan dan

berpengalaman bidang sejenis selama minimal 3 tahun. Tugas dalam tim antara lain

:

Melakukan inventarisasi dan pengumpulan data hidrologi (klimatologi dan

meteorologi)

Melakukan pengolahan data hujan

Menghitung catchment area

Menghitung hujan rencana (design rainfall)

Menyusun laporan penunjang hidrologi.

4. Ahli Cost Estimator dan Tender Document Specialist (S1) dengan latar belakang

pendidikan sarjana Teknik Sipil memiliki pengalaman dalam bidang sejenis minimal

selama 8 tahun. Tugas dalam tim antara lain : menyusun program capacity building

antara lain :

Menganalisa dan mengevaluasi data-data harga satuan bahan dan upah

Membuat estimasi biaya untuk proyek ini disesuaikan dengan tahapan

pekerjaan proyek ini.

Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan dokumen tender

termasuk formulir Bill of Quantity.

5. Ahli Sosial Ekonomi (S1), latar belakang sarjana Sosial Politik / Ekonomi

Pembangunan yang mempunyai pengalaman dalam pembuatan kebijakan dan

peraturan pemerintah selama minimal 3 tahun. Tugas dalam tim antara lain:

Page 8: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

8

Mengidentifikasi peraturan dan kebijakan nasional dan peraturan daerah terkait

pengelolaan Sanitasi.

Memproyeksikan dan mengusulkan bentuk kelembagaan yang mampu

mendukng terwujudnya sasaran termasuk kelembagaan pengelolaan dan Dinas

terkati pengelolaan Sanitasi.

Merumuskan strategi bentuk kelembagaan sebagai wadah organisasi kerjasama

antar daerah dan antara daerah-swasta.

7. Tenaga Pendukung

Untuk mendukung pekerjaan tersebut di atas dibutuhkan beberapa tenaga pendukung

yaitu : Asisten Ahli Teknik Lingkungan, Asisten Ahli Hidrologi, Asisten Ahli Estimasi

Biaya, Surveyor, Juru gambar, Administrasi dan Keuangan, Operator komputer dan

Pengemudi.

1.8. PELAPORAN

1. Laporan Pendahuluan (Inception), diserahkan paling lambat 15 hari setelah SPMK

dan memuat informasi metodologi serta tahapan pelaksanaan kegiatan sesuai

dengan perkembangan terakhir. Laporan pendahuluah diserahkan sebanyak 5

(lima) eksemplar.

2. Laporan Antara (Interim), diserahkan dalam 30 hari setelah SPMK memuat

informasi hasil kajian awal dan kunjungan lapangan (bila ada dalam kontrak).

Laporan ini juga memuat rencana program konsultan kedepan termasuk rencana

workshop. Laporan pendahuluah diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

3. Laporan Draft Final (Akhir Sementara), laporan ini pada hakekatnya final dalam

versi konsultan, namun draft dan sisi pemenntah, diserahkan 45 hari setelah SPMK.

Laporan ini juga sudah memasukan laporan pelaksanaan workshop (proceeding).

Laporan pendahuluah diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

4. Laporan Final, laporan ini merupakan perbaikan atau penyempumaan dari laporan

Page 9: Perencanaan Teknis Air Limbah Kab Bengkalis-1

9

Draft Final, diserahkan 60 hari setelah SPMK diserahkan sebanyak 5 (lima)

eksemplar.

5. Gambar / Peta Konsep perencanaan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

6. Gambar / Peta Final perencanaan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

7. Soft Copy dalam bentuk CD.

8. Maket Layout Air Limbah skala 1 : 100