perencanaan program peduli sesamtema:...

145
1 PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PENYANDANG TUNADAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: “Mempererat Ukhuwah Islamiyahden anMeningkat oleh: Abdul Muis 1110052000025 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H./2015 M.

Upload: doankhue

Post on 17-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

1

PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN BIMBINGANAGAMA ISLAM TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI

PENYANDANG TUNADAKSA DI YAYASAN PEMBINAANANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA

SELATAN

SKRIPSIDiajukan untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom.I)

PERENCANAAN PROGRAMPEDULI SESAMTema:

“Mempererat UkhuwahIslamiyahden

anMeningkat

oleh:Abdul Muis

1110052000025

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1436 H./2015 M.

Page 2: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

2

Page 3: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

3

Page 4: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

4

Page 5: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

i

ABSTRAK

Abdul Muis 1110052000025Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam terhadapKepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan PembinaanAnak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan. DibawahBimbingan Prof. Dr. H. Daud Effendi, AM.

Berdasarkan data dari Pusdatin Departemen Sosial tahun 2004menunjukkan jumlah penyandang cacat sebanyak 1.847.692 orang. Anak-anak dan pemuda yang menyandang cacat seringkali mengalami kesulitanuntuk mengikuti proses pendidikan. Selain itu juga dalam undang-undangnomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dinyatakan bahwa anakyang menyandang cacat merupakan kelompok anak yang membutuhkanperhatian dan perlindungan khusus, termasuk pemenuhan kebutuhannyamelalui berbagai pelayanan. Salah satu bentuk kebutuhan perhatian ituadalah untuk menumbuhkan kepercayaan diri penyandang cacat tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asosatif yangbersifat sebab akibat (Kausal), yaitu hubungan yang bersifatmempengaruhi dua varibel atau lebih. Analisis data dilakukan denganmenggunakan analisis regresi berganda dari dua variabel dukungan sosialdan bimbingan agama Islam terhadap satu variabel kepercayaan diri. Ujiregresi yang dilakukan adalah uji determinasi, uji koefisien regresi parsial,uji koefisien regresi simultan, dan persamaan regresi berganda.

Penelitian ini melakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebihdahulu sebelum melakukan penelitian dilapangan kepada 31 responden diluar responden sebenarnya, dengan nilai validitas dan reliabilitasnya 0,852.Adapun jumlah sampel penelitian ini berjumlah 31 responden dari 114populasi dengan menggunakan teknik Sampling.

Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai R sebesar 0,600 atau samadengan 60%. Angka tersebut mempunyai arti bahwa hubungan antaradukungan sosial dengan bimbingan agama Islam menunjukkan hubunganpengaruh yang bertaraf sedang. Secara parsial variabel dukungan sosialtidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepercayaan diri. Sedangkanvariabel bimbingan agama Islam mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kepercayaan diri. Jika keduanya diuji secara bersama-samadukungan sosial dan bimbingan agama Islam secara bersama-sama(simultan) berpengaruh terhadap kepercayaan diri.

Page 6: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

atas segala kuasa dan limpahan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan

Agama Islam terhadap Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran baru Jakarta

selatan”. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak

luput dari kekurangan dan kesalahan, namun penulis tetap berharap Skripsi

ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi maupun untuk berbagi

ilmu pengetahuan bagi berbagai kalangan secara luas.

Selain itu, Penulisan Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat dalam memperoleh gelar kesarjanaan dibidang Bimbingan dan

Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu baik secara materiil maupun immateriil berupa

doa, dukungan, semangat, pendampingan, ataupun dengan caranya

masing- masing. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih

kepada :

1. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Drs. Jumroni, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Umum, dan Dr. Sunandar, M.Ag, selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.

Page 7: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

iii

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Drs. Sugiharto, M.A selaku Ketua

dan sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

3. Prof. Dr. H. Daud Effendi, MA. selaku dosen pembimbing yang

senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan

masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Helmi Rustandi selaku dosen pembimbing akademik terimakasih

atas bimbingannya selama ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh

pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Civitas Yayasan Pembinaan Anak cacat (YPAC) Jakarta, dari

mulai Bu Khoeriah, Pak Mudlofir, Bu Upi, teman-teman penyandang

tunadaksa, sampai Scurity, yang selalu senantiasa membantu dan

mempermudah penulis dalam penelitian di lapangan untuk

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.

7. Teruntuk Keluarga tercinta, (Umi Nanih dan Bapak Jajang), adik-

adikku (Evi Alpiah, Ilal jalaludin, Yayan Mulyana, Romi Hadromi, dan

Nanda Muhlida), Nenekku yang sangat sayang kepadaku (almh. Emak

Eni dan almh. Emak Siti), Paman-paman dan Uwa penulis,.

Terimakasih banyak atas semua kasih sayang yang sangat luar biasa

kepada penulis, terutama atas semua do’a, materi dan non materi, serta

motivasi yang telah diberikan kepada penulis. Skripsi ini

dipersembahkan untuk semuanya.

Page 8: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

iv

8. Teman-teman BPI 2010, Amini ranchman, Yudistira Paramayudha,

Ismail siregar, M. Haris, Mukhtar M. Solihin, S. Husein, Ali Munandar,

Herianto, M. Najmul Umam, Syarif Hidayatullah, M. Ridwan Bustomi,

M. Islam S, Sefty, Yeni Nurasiah, Arfiana Amalia, Titi Hardiyanti,

Anisa Trisnawati, Haula Sofiana, Deuis, Sri M, Mela, Eka Fitri,

Zuraida, Ela, Ayu, Nurul Muthmainnah, Nurul Fatimah, Nur Janah,

Juairiyah, Siti Rifah, Elva Ristiawan, Indah, Sajida, Siti Choirunisa,

abang-abang, kakak-kakak, dan adik-adikku di BPI yang tidak bisa

disebutkan satu persatu yang senantiasa selalu berbagi rasa, baik sedih,

suka dan duka.

9. Teman-teman Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

FDIKOM 2013-2014, Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

KOMFAKDA 2013-2014, Pengurus HMI Cabang Ciputat 2014-2015,

Forum Mahasiswa Bidikmisi (FORMABI), dan Himpunan Mahasiswa

Bogor (HIMABO) disinilah tempat penulis ditempa, berproses dan

berkader.

10. Keluarga Besar Masjid Jami’ Bintaro Jaya, Pemuda Masjid Youth

Islamic Generation (YOUMAN) Penulis menemukan nilai kehidupan

yang lain disini.

11. Dan untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu tanpa mengurangi rasa

hormat, penulis ucapkan terimakasih.

Page 9: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

v

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan dan

dukungannya kepada penulis.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari

sempurna, namun harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi yang membaca pada umumnya, dan bagi segenap keluarga besar

jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Jakarta, Desember 2014

Abdul Muis

Page 10: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... iKATA PENGANTAR............................................................................................ iiDAFTAR ISI .......................................................................................................... viDAFTAR TABEL .................................................................................................viiiDAFTAR GAMBAR.............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1B. Batasan dan Rumusan Masalah ...............................................................7

1. Batasan Masalah .................................................................................72. Rumusan Masalah ...............................................................................8

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................9D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................9

1. Tujuan Penelitian .................................................................................92. Manfaat Penelitian ..............................................................................10

E. Tinjaun Pustaka ......................................................................................11F. Sistematika Penulisan .............................................................................13

BAB II TINJAUAN TEORIA. Kepercayaan Diri ....................................................................................16

1. Pengertian Kepercayaan Diri ..............................................................162. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri .......................193. Aspek-aspek Kepercayaan Diri .........................................................214. Kepercayaan Diri Sejati ....................................................................215. Kepercayaan Diri Sosial .....................................................................25

B. Dukungan Sosial .....................................................................................271. Pengertian Dukungan Sosial ..............................................................272. Dukungan Sosial sebagai “Kognisi” atau “Fakta Sosial” ..................293. Jenis Dukungan Sosial .......................................................................31

C. Bimbingan Agama Islam.........................................................................331. Pengertian Bimbingan Agama Islam .................................................332. Tujuan Bimbingan Agama Islam .......................................................393. Fungsi Bimbingan Agama Islam ........................................................40

D. Potret Penyandang Tunadaksa.................................................................421. Pengertian Tunadaksa .........................................................................422. Perkembangan Kepribadian Bahasa/Bicara Penyandang Tunadaksa .44

E. Paradigma Penelitian ...............................................................................45

BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................................48B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................50C. Populasi dan Sampel................................................................................51D. Variabel dan Definisi Operasional ..........................................................57

Page 11: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

vii

1. Variabel Penelitian ..............................................................................572. Definisi Operasional ............................................................................57

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................61F. Uji Validitas dan Reliabilitas...................................................................63

1. Uji Validitas .......................................................................................632. Uji Reliabilitas ...................................................................................63

G. Teknik Analisis Data ..............................................................................64H. Uji Regresi Hubungan Antar variabel .....................................................65

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ...................................................662. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ..................................683. Uji Determinasi (R²) ...........................................................................69

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATAA. Gambaran Umum Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta .70

1. Sejarah YPAC ..................................................................................702. Visi dan Misi YPAC ........................................................................723. Tujuan, Moto, dan Falsafah YPAC ..................................................724. Bentuk Pendekatan YPAC ...............................................................735. Layanan Medis YPAC .....................................................................746. Layanan Pendidikan YPAC .............................................................767. Bimbingan Agama Islam YPAC .....................................................818. Layanan Sosial YPAC ....................................................................819. Syarat-syarat Penerimaan ................................................................82

B. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................831. Uji Validitas .......................................................................................832. Uji Reliabilitas....................................................................................85

C. Hasil dan Analisis Data Penelitian .......................................................861. Klasifkasi Responden ......................................................................862. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................883. Analisis Data ....................................................................................97

a. Uji Determinasi (R²) .....................................................................97b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) ...........................................97c. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F) ..........................100d. Uji Persamaan Regresi ................................................................102

4. Pembahasan .....................................................................................104

BAB V PENUTUPA. Kesimpulan.............................................................................................106B. Saran .......................................................................................................107

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 12: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kelas I SD Penyandang Tunadaksa Muslim..........................................50Tabel 1.2 Kelas II SD Penyandang Tunadaksa Muslim ........................................50Tabel 1.3 Kelas III SD Penyandang Tunadaksa Muslim .......................................50Tabel 1.4 Kelas IV SD Penyandang Tunadaksa Muslim.......................................51Tabel 1.5 Kelas V SD Penyandang Tunadaksa Muslim ........................................51Tabel 1.6 Kelas VI SD Penyandang Tunadaksa Muslim.......................................51Tabel 1.7 Kelas VII dan VIII SMP Penyandang Tunadaksa Muslim ....................51Tabel 1.8 Kelas IX Penyandang Tunadaksa Muslim.............................................52Tabel 1.9 Kelas X Penyandang Tunadaksa Muslim ..............................................52Tabel 1.10 Kelas XII Penyandang Tunadaksa Muslim............................................52Tabel 1.11 Kelas Karya Putra Penyandang Tunadaksa Muslim ..............................52Tabel 1.12 Kelas Karya Putri Penyandang Tunadaksa Muslim...............................53Tabel 1.13 Total Penyandang Tunadaksa yang Masuk Kriteria Responden ...........53Tabel 2 Definisi Operasional dan Indikator Penelitian .......................................56Tabel 3.1 Skala Likert (Butir Positif).....................................................................61Tabel 3.2 Skala Likert (Butir Negatif) ...................................................................62Tabel 4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Hubungan antara Dua

Variabel Penelitian ................................................................................90Tabel 5.1 Skala Dukungan Sosial ..........................................................................81Tabel 5.2 Skala Bimbingan Agama Islam..............................................................81Tabel 5.3 Skala Kepercayaan Diri .........................................................................82Tabel 6 Hasil Output Uji Reliabilitas .................................................................82Tabel 7.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...........................................84Tabel 7.2 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis Kelamin............................85Tabel 8.1 Dukungan Emosional.............................................................................86Tabel 8.2 Dukungan Penghargaan .........................................................................87Tabel 8.3 Dukungan Nyata ....................................................................................89Tabel 8.4 Pengembangan Potensi Fitrah Diri ........................................................91Tabel 8.5 Mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an dan al-Hadits .................................93Tabel 8.6 Yakin atas Kemampuan Sendiri.............................................................94Tabel 8.7 Kemampuan Bersosialisasi ....................................................................96Tabel 8.8 Ketenangan Sikap ..................................................................................98Tabel 9 Hasil Koefisien Determinasi .................................................................101Tabel 10 Hasil Output Uji Koefisien Parsial .......................................................103Tabel 11 Hasil Output Uji Koefisien Simultan ....................................................106Tabel 12 Analisis Persamaan Regresi ..................................................................107

Page 13: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Kepercayaan Diri ........................................................................22Gambar 2 Paradigma Penelitian..............................................................................46

Page 14: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia di dalam kehidupan sehari-harinya banyak penyesuaian

yang harus dilakukan, mulai ketika menghadapi kejadian ringan seperti

perubahan jadwal kerja, sampai yang berat pada saat mengalami kesulitan

finansial, musibah atau bencana alam.

Individu menggunakan caranya sendiri untuk mengatasi masalah,

cobaan dan perubahan dalam hidupnya. Misalnya; ketika seseorang berada

dalam kemiskinan, kegagalan, ataupun menyandang kecacatan sejak lahir

maupun karena musibah kecelakaan dan lainnya.1

Berdasarkan keterangan di atas, salah satu cobaan atau perubahan

hidup yang terasa berat adalah menyandang kecacatan khususnya

kecacatan fisik. Sebagian masyarakat menganggap bahwa kecacatan harus

disembunyikan, jangan sampai diketahui oleh orang banyak. Bahkan ada

juga orang tuanya sendiri merasa malu mempunyai anak yang cacat.

Anggapan tersebut membuat si penyandang cacat “dikucilkan” dari

keluarganya padahal masih ada harapan bagi mereka untuk menikmati

hidup yang lebih baik.

Orang-orang yang beriman tidak boleh membiarkan anak-anak

mereka memiliki fisik, tubuh, atau badan yang lemah. Orang tua mereka

harus memperhatikan kualitas kesehatan anak-anak mereka dengan

1 Istiqomah Wibowo, dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI, 2011), h. 33.

Page 15: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

2

memberikan makanan dan minuman yang bergizi. Sebagaimana yang

tercantum dalam al-Qur’an surat an-Nisa ayat: 9

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yangseandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah,yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab ituhendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah merekamengucapkan Perkataan yang benar”.2 (Q.S An-Nisa ayat:9)

Anak sangat membutuhkan perlindungan hukum dalam berbagai

aktivitas mereka. Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab

dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan, peningkatan,

kelangsungan hidup dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya anak.

Kita semua melihat dan menyadari tidak semua anak terlahir

dengan normal (secara fisik maupun mental), baik anak yang terlahir

normal atau terlahir tidak normal berhak mendapatkan perhatian dan

perlindungan yang sama dari orang tuanya. Bahkan anak yang terlahir

tidak normal sangat membutuhkan sekali perhatian dan perlindungan yang

khusus.

Berdasarkan data dari Pusdatin Departemen Sosial tahun 2004

dalam Jurnal Tazkiya of Psychology karya Ardian Adi Putra dan Fuad

2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Disertai Tanda-tanda Tajwiddengan Tafsir Singkat, (Jakarta: Bayan Qur’an, 2012), h. 78.

Page 16: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

3

Nashori Kebahagiaan Pada Penyandang Cacat Tubuh sebuah Penelitian

Kualitatif:

“Menunjukkan jumlah penyandang cacat sebanyak 1.847.692orang, sedangkan jumlah penyandang cacat eks penderita penyakit kronissebanyak 216.148 orang. Banyak perempuan dan anak perempuanpenyandang cacat belum terjangkau program pemberdayaan perempuan.Anak-anak dan pemuda yang menyandang cacat seringkali mengalamikesulitan untuk mengikuti proses pendidikan. Kecacatan dapat terjadikarena malnutrsi yang terkait dengan buruknya kualitas makanan yangdikonsumsi. Pada tahun 2003 di Indonesia terdapat 8,3 persen balita yangmengalam gizi buruk. Dampak konflik sosial dan peperangan yang terjadidisuatu wilayah juga dapat menyebabkan kelompok penduduk tertentumengalami kecacatan. Penduduk sipil, terutama anak-anak dan perempuantermasuk diantara mereka yang sering menjadi korban, selain mereka yangterlibat langsung dalam konflik/peperangan tersebut”.3

Perilaku masyarakat yang mengucilkan penyandang cacat sangat

berdampak pada kondsi psikis penyandang cacat itu terutama kepercayaan

dirinya. Dalam kondisi tidak dikucilkan pun sebagian para penyandang

cacat sering merasa minder atau tidak percaya diri yang berlebihan dalam

setiap aktifitas karena status kecacatannya. Masalah kepercayaan diri ini

menjadi lebih berat ketika dirasakan oleh para penyandang cacat dan salah

satu penyandang kecacatan yang mempunyai masalah kepercayaan diri

adalah penyandang tunadaksa.

Pengertian tunadaksa itu sendiri adalah suatu keadaan rusak atau

terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang,

otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini dapat

3 Ardian Adi Putra dan Fuad Nashori, Kebahagiaan Pada Penyandang cacat tubuhSebuah Penelitian Kualitatif, (Jurnal Tazkiya of Psychology, 2007), h. 293 – 295.

Page 17: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

4

disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh

pembawaan sejak lahir.4

Menurut penulis, individu yang memiliki kepercayaan diri baik

akan lebih mudah meraih keberhasilan. Hal tersebut dikarenakan dengan

rasa percaya diri seseorang dapat berbuat sesuatu yang diinginkannya

dengan keyakinan yang mantap. Ada anggapan bahwa orang yang percaya

diri adalah jenis orang yang lantang, berani, dan terbuka, yang bisa

menangani segala masalah, baik pribadi maupun pekerjaan, tanpa banyak

bicara tapi pasti.5 Kepercayaan diri memberikan arti yang sangat penting

bagi perkembangan kehidupan seseorang. Rasa percaya diri merupakan

kunci untuk belajar segala sesuatu.6

Selanjutnya, respon individual dalam menanggulangi perubahan

hidup dikenal dengan nama perlakuan coping (coping behavior). Coping

yaitu berupa mekanisme yang digunakan orang dalam menghadapi dan

mengatasi masalah.7

Salah satu dari bentuk coping atau cara orang dalam menghadapi

masalah dan perubahan hidupnya itu adalah berupa dukungan sosial.

Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasihat verbal dan non

verbal, bantuan yang nyata atau tindakan yang diberikan oleh orang lain

atau didapat karena hubungan mereka dengan lingkungan dan mempunyai

4 T. sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012),h. 121.

5 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: EsensiErlangga, 2006), h. 9.

6 Siswanto dan Dian Puspitasari, Efektivitas Graphotherapy terhadap PeningkatanKepercayaan Diri pada Remaja dip anti Sosial dalam Jurnal Psikodimensia kajian IlmiahPsikologi (Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, 2009), h. 90.

7 Istiqomah Wibowo, dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI, 2011), h. 33.

Page 18: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

5

manfaat emosional atau efek perilaku bagi dirinya.8 Hal semacam ini yang

sangat diharapkan dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri para

penyandang tunadaksa.

Selain faktor dukungan sosial seperti yang dijelaskan di atas,

manusia juga sebagai makhluk yang beragama (homo religious), maka

agama dapat menjadi metode yang dijadikan prediktor signifikan dari

keberhasilan seseorang dalam mengatasi masalah atau dalam penyesuaian

perubahan hidupnya. Penjelasan bahwa manusia sangat membutuhkan

agama terdapat pada kutipan berikut ini:

“Ahmad Yamani mengemukakan bahwa tatkala Allah membekaliinsan itu dengan nikmat berpikir dan daya penelitian, diberinya pula rasabingung dan bimbang untuk memahami dan belajar mengenali alamsekitarnya disamping rasa ketakutan terhadap rasa kegarangan dankebengisan alam itu. Hal inilah yang mendorong insan tadi untuk mencari-cari suatu kekuatan yang dapat melindungi dan membimbingnya disaat-saat yang gawat. Insan primitif telah menemukan apa yang dicarinya padagejala alam itu sendiri, berangsur-angsur dan silih berganti menuju gejala-gejala alam tadi sesuai dengan penemuannya dan menetapkannya ke dalamjalan kehidupannya. Dengan demikian timbullah penyembahan terhadapapi, matahari, bulan, atau benda-benda lainnya dari gejala-gejala alamtersebut.”9

Maksud dari penjelasan di atas adalah di dalam ajaran agama Islam

bahwa adanya kebutuhan terhadap agama disebabkan manusia selaku

makhluk Tuhan dibekali dengan berbagai potensi (fithrah) yang dibawa

sejak lahir. Salah satu fithrah tersebut adalah kecenderungan terhadap

agama.10

8 Ibid., h. 339 Jalaluddin dan DR. Ramayulis, Pengantar lmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia,

1993), cet. Ke-2, h. 70.10 Ibid., h. 72.

Page 19: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

6

Menurut Istiqomah Wibowo dkk. ada dua macam coping dapat

digunakan dalam mengatasi masalah, yaitu: (1) problem-focused coping

dan (2) emotion-focused coping.11 Problem-focused coping merupakan

cara mengatasi masalah yang memfokuskan pada masalah itu sendiri

(active coping). Sedangkan emotion-focused coping lebih menekankan

pada emosi atau perasaan orang tersebut. Beberapa hal yang dapat

dilakukan dalam menggunakan emotion-focused coping adalah meditasi,

refleksi, berdoa, dan “curhat” mencari dukungan emosional. Strategi

emotion-focused coping ini lebih berfungsi jika stresornya merupakan hal

yang diluar kendali kita atau tidak dapat dikontrol, seperti kehilangan

seseorang yang dicintai karena kematian, terkena musibah dan atau

mengalami kecacatan fisik.12

Maka dari itu, untuk mendorong strategi emotion-focused coping

sangat perlu adanya bimbingan agama.13 Dalam hal ini bimbingan agama

sebagai bentuk kebutuhan juga yang dapat menyelesaikan masalah,

mengahadapi perubahan-perubahan hidup, dan terutama menjadi metode

menumbuhkan kepercayaan diri para penyandang tunadaksa.

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) adalah yayasan yang

telah melayani dan membantu banyak anak-anak penyandang cacat (yang

sekarang disebut Anak Berkebutuhan Khusus) dengan tujuan atau upaya

kearah tercapainya kesejahteraan anak dengan kecacatan pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya. Sampai sekarang ini YPAC secara

11 Istiqomah Wibowo, dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI, 2011), h. 33.12 Ibid., h. 33-34.13 Ibid., h. 36

Page 20: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

7

konsisten dominan banyak menampung penyandang kecacatan tunadaksa

yang awalnya dikenal dengan istilah kecacatan fisik. Selain itu hal yang

membuat penulis tertarik, penyandang tunadaksa di YPAC ini setelah

penulis survey dan melakukan pengamatan, terlihat sangat antusias dan

semangat dalam mengikuti setiap kegiatan ditengah-tengah

ketunadaksaannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti

kepercayaan diri penyandang tunadaksa dengan pengaruh dukungan sosial

dan religiusitasnya dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) yang berjudul

“Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam Terhadap

Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan Pembinaan

Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar Pembahasan skripsi ini lebih terarah maka penulis membatasi

penulisan skripsi ini hanya difokuskan pada pengaruh dukungan sosial dan

bimbingan agama Islam dengan kepercayaan diri. Pembatasannya sebagai

berikut:

a. Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin atas

kemampuan sendiri, memiliki kemampuan bersosialisasi dan

ketenangan sikap.

b. Dukungan Sosial adalah transaksi interpersonal yang melibatkan satu

atau lebih aspek yang mengarah pada problem focused coping yang

Page 21: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

8

terdiri dari 1). Dukungan emosional; semangat, nasehat, penghargaan,

dll. 2). Pemberian Informasi; petunjuk, atau pengetahuan, 3). Berupa

dukungan nyata (berupa hadiah benda atau uang dll.).

c. Bimbingan Agama Islam adalah berupa pertolongan di bidang mental

spiritual, yang bertujuan agar dapat mengembangkan potensi fitrah

yang dibawa sejak lahir secara optimal dengan cara

menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan

al-Hadist.

Adapaun subjek penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian

ini yaitu penyandang tunadaksa yang ada di Yayasan Pembinaan Anak

Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

2. Rumusan Masalah

Agar perumusan skripsi ini juga lebih terarah, maka penulis fokus

pada perubahan yang dialami penyandang tunadaksa yang mendapat

dukungan sosial dan bimbingan agama Islam pada kepercayaan dirinya

yaitu:

a. Bagaimana pengaruh dukungan sosial terhadap kepercayaan diri

penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

kebayoran Baru Jakarta Selatan?

b. Bagaimana pengaruh bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan

diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan?

Page 22: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

9

c. Bagaimana pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama Islam

terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan?

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini berbunyi:

a. Ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial terhadap

kepercayaan diripenyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak

Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan?

b. Ada pengaruh yang signifikan antara bimbingan agama Islam terhadap

kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak

Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan?

c. Ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan bimbingan

agama Islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta

Selatan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap kepercayaan

diri dan bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan diri

penyandang tunadaksanya di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan.

b. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel dukungan sosial dan

bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan diri penyandang

Page 23: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

10

tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran

Baru Jakarta Selatan.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian skripsi ini, maka manfaat

yang hendak diambil ialah:

a. Manfaat Akademis:

- Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan

baru pada mata kuliah Psikologi Sosial, Psikologi Komunitas,

Psikologi Perkembangan, Psikologi Agama, Psikologi Dakwah,

dan Bimbingan Spiritual Islam.

- Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang dapat dijadikan bahan acuan dalam

meningkatkan kepercayaan diri penyandang tunadaksa bagi

Universitas dan Prodi BPI khususnya yaitu melalui kegiatan

Praktium Mikro dan Makro. Sedangkan data-data di lapangan

dapat digunakan sebagai bahan review kurikulum.

b. Manfaat Praktis

- Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI).

- Agar lebih memahami dan mendalami ilmu pengetahuan penulis

di bidang ilmu dakwah dan komunikasi khususnya dalam hal

bimbingan dan penyuluhan Islam mengenai pemberian

dukungan sosial dan pemahaman bimbingan agama Islam

Page 24: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

11

sebagai mekanisme coping di salah satu subjek penyuluhan

yaitu penyandang tunadaksa.

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran yang akan menjadi bahan masukan kepada Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta

Selatan. Dalam membuat strategi mekanisme menumbuhkan

rasa kepercayaan diri penyandang tunadaksa melalui pendekatan

dukungan sosial dan bimbingan agama Islam.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis sebelumnya mengadakan

penelitian lebih lanjut kemudian menyusun menjadi suatu karya ilmiah,

maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mencari informasi serta

mengumpulkan terlebih dahulu terhadap objek penelitian yang penulis

ambil untuk dijadikan sebuah karya ilmiah. Maksud dari mencari dan

mengumpulkan informasi ini adalah untuk mengetahui apakah objek yang

penulis teliti ini sebelumnya sudah ada yang melaksanakan penelitian

dalam sebuah karya ilmiah.

Tinjauan pustaka yang penulis telusuri yaitu:

a. Strategi Bimbingan Agama dalam Membentuk Motivasi

Berprestasi Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor.

Disusun oleh Siti Nurjanah, 108052000016 mahasiswi jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berfokus pada strategi bimbingan agama dalam membentuk

Page 25: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

12

motivasi di lingkungan Kementerian Agama. Kelebihan skripsi ini

adalah skripsi ini melihat sisi lain dari kajian motivasi berprestasi yaitu

strategi bimbingan agama dalam membentuknya. Sedangkan skripsi ini

masih mempunyai kekurangan yaitu masih belum spesifik subjek

penelitian ini pembimbing agamanya siapa. Subjek penelitian serta

variabel fokusnya yang berbeda menjadi alasan untuk penulis jadikan

tinjauan pustaka untuk ditinjau dan melakukan penelitian dengan fokus

dan subjek yang berbeda.

b. Pelaksanaan Bmbingan Islam dalam Pembentukan Mental

Penyandang Tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Disusun oleh Masyrifah,

mahasiswi jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2004. Penelitian dalam skripsi ini berfokus

pada pelaksanaan bimbingan Islam dalam pembentukan mental

penyandang cacat. Kelebihan dari skripsi ini sudah mampu melihat

hasil bahwa bimbingan Islam yang dilaksanakan di sana dapat

membentuk mental parapenyandang cacat. Kekurangannya skripsi ini

masih menggunakan istilah lama yaitu “anak cacat” sedangkan

sekarang sudah lebih spesifik istilah yang digunakan oleh YPAC yaitu

“tunadaksa” serta menggunakan pendekatan kualitatif, dan disini

penulis lebih melihat dari sisi kajian kuantitatifnya. Pendekatan

penelitian yang berbeda dan objek penelitian yang sama menjadi alasan

penulis jadikan tinjauan pustaka untuk mendalami hasil penelitiaanya

Page 26: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

13

dan meneliti ulang dengan pendekatan penelitian dan fokus yang

berbeda.

c. Pengaruh Dukungan Sosial dan Prestasi Belajar Terhadap

Kepercayaan diri Remaja. Disusun oleh Amalia Kusuma Putri

107070002472, mahasiswi jurusan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Kelebihan dari skripsi ini adalah kajian kuantitatifnya yang

maksimal serta cukup banyak mejelaskan teori-teori dari variabelnya.

Kekurangannya adalah dari judulnya belum tergambar jelas keterangan

pada subjek penelitiannya, Sehingga tidak diketahui langsung siapa

remaja yang di maksud dalam penelitian ini. Penelitian dalam skripsi

ini berfokus pada dukungan sosial dan prestasi belajar terhadap

kepercayaan diri remaja. Variabelnya hampir sama tetapi subjek dan

objek penelitian yang berbeda juga dijadikan alasan peneliti meninjau

kepustakaannya untuk penelitian dengan variabel yang hampir sama

dan subjek serta objeknya yang berbeda.

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas maka penulis mengambil

judul skripsi tentang “Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan

Agama Islam Terhadap Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta

Selatan”.

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing-masing bab terdiri

atas beberapa sub bab yang saling berkaitan, sehingga menjadi satu

Page 27: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

14

kesatuan utuh. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Isi dari bab Pendahuluan ini berisi latar belakang masalah,

batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Bab ini menguraikan tentang pengertian kepercayaan diri,

aspek-aspek kepercayaan diri, dukungan sosial, dan

pengertian bimbingan, pengertian agama, pengertian Islam,

dan pengertian bimbingan agama Islam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai pendekatan dan jenis

penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, populasi dan

sampel, variabel dan indikator penelitian, teknik pengolahan

data, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, uji

validitas dan realibilitas dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS DATA

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum dan lokasi

penelitian melalui sejarah terbentuknya, profil yayasan, visi

dan misi yayasan, struktur yayasan, program kegiatannya,

data pegawai, staf, tenaga ahli, dan data siswa penyandang

cacatnya. Bab ini juga menguraikan tentang data-data hasil

Page 28: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

15

penelitian, hasil angket, klasifikasi responden, deskripsi

hasil penelitian, dan analisis data.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas secara singkat mengenai kesimpulan

berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian yang menjawab

rumusan masalah di bab I, dan saran-saran serta

rekomendasi yang menjadi penutup dari pembahasan skripsi

ini.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 29: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

16

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Menurut Dimiyati dan Mudjiono, dalam buku “Belajar dan

Pembelajaran”. Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri

bertindak dan berhasil.14

Pengertian di atas dapat penulis jalaskan bahwa dari segi

perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan

dari lingkungan. Dalam proses menuju rasa percaya diri yang tinggi

khususnya pada penyandang tunadaksa diketahui bahwa unjuk prestasi

atau kelebihan merupakan tahap pembuktian “perwujudan diri” yang

diakui oleh orang tua dan rekan sejawatnya. Makin sering berhasil

menunjukkan kelebihan atau prestasi, maka semakin memperoleh

pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat. Hal

yang sebaliknya dapat terjadi kegagalan yang berulang kali dapat

menimbulkan rasa tidak percaya diri. Bila rasa tidak percaya diri sangat

kuat, maka diduga penyandang tunadaksa akan menjadi takut belajar, takut

mencoba hal baru, dan menggali kemampuannya lagi. Rasa takut tersebut

terjalin secara komplementer dengan rasa takut gagal lagi.

Pengertian lain tentang percaya diri dikemukakan oleh Thursan

bahwa percaya diri dapat dikatakan sebagai suatu keyakinan seseorang

14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009),h. 245.

Page 30: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

17

terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut

membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam

hidupnya.15 Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat De Angelis yang

mengartikan percaya diri sebagai keyakinan pada kemampuan diri sendiri

untuk melakukan sesuatu sampai tercapainya tujuan yang diinginkan.16

Penjelasan di atas dapat berlaku pada setiap orang baik yang secara

fisik normal apalagi yang menyandang kecacatan. Proses menuju

kepercayaan diri adalah proses belajar menunjukkan prestasi dan itu semua

perlu adanya dukungan dari beberapa faktor yang dapat merangsangnya.

Percaya diri berarti merasa positif tentang apa yang bisa anda

lakukan dan tidak mengkhawatirkan apa yang tidak bisa anda lakukan, tapi

memiliki kemauan untuk belajar. Kepercayaan diri adalah pelumas yang

memperlancar roda hubungan antara anda, kemampuan (bakat), keahlian,

dan potensi, dan cara anda memanfaatkannya.17

Ada anggapan bahwa orang yang percaya diri adalah jenis orang

yang lantang, berani, dan terbuka, yang bisa menangani segala masalah,

baik pribadi maupun pekerjaan, tanpa banyak bicara tapi pasti. Namun,

orang yang sering membicarakan diri sendiri dan apa yang mereka lakukan

sering kali sebenarnya memakai “topeng” kepercayaan diri.18

“Maksud dari penjelasan di atas adalah tindakan ini hanyalahekspresi luar yang mungkin menyembunyikan ketidakyakinan yangberusaha mereka hindari. Ini bukan kepercayaan diri sejati. Ini adalah

15 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Percaya Diri, (Jakarta: Puspasawara, 2004), cet. Ke-2, h. 6.

16 De Angelis dan Barbara, Percaya diri Sumber Sukses dan Kemandirian (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama, 2005), h. 42.

17 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: EsensiErlangga, 2006), h. 9.

18 Ibid., h. 9.

Page 31: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

18

kepercayaan diri yang dipaksakan dan mereka adalah pemalsukepercayaan diri. Mengapa perilaku seperti itu dianggap kepercayaan diri?Jawabannya adalah karena pemalsu kepercayaan diri tidak menunjukkantanda kurang percaya diri sedikit pun. Mereka tampak begitu yakin akandirinya. Orang yang kurang percaya diri mudah terintimidasi olehpemalsu kepercayaan diri karena mereka terlihat sulit dilawan berkatkekuatan dan kendali yang tampaknya mereka miliki. Mereka tidak punyakekuatan mental yang cukup untuk mengatasi pemalsu kepercayaan diri.Pemalsu hidup dari rasa takut ini karena itu adalah cara mereka untukdikenal dan mendapat tempat serta peranan dalam dunia.”19

Kepercayaan diri memberikan arti yang sangat penting bagi

perkembangan kehidupan seseorang. Hal ini selaras dengan pendapatnya

Loekmono yang menyatakan rasa percaya diri merupakan kunci untuk

belajar segala sesuatu. Orang yang berada di panti asuhan tentunya

memiliki kondisi yang berbeda dengan rekan sebaya yang tinggal di rumah

sendiri.20 Begitupun misalnya orang yang tinggal dipanti asuhan/yayasan

dengan status penyandang tunadaksa. Selain perhatian dan kasih sayang

yang kurang dari orang terdekat mereka juga harus melihat kenyataan

kondisi fisiknya berbeda dengan teman-teman sebayanya. Perasaan yang

dialami oleh penyandang tunadaksa seperti ini dapat menghambat

perkembangan mereka karena menjadi malu dan merasa rendah diri

sehingga bisa menjadi ragu-ragu untuk mencoba sesuatu yang baru.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah

kemampuan individu untuk dapat memahami dan meyakini seluruh

potensi yang dimilikinya dan memelihara sikap yang positif sehingga

19 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: EsensiErlangga, 2006), h. 9.

20 Siswanto dan Dian Puspitasari, Efektivitas Graphotherapy terhadap PeningkatanKepercayaan Diri pada Remaja dip anti Sosial dalam Jurnal Psikodimensia kajian IlmiahPsikologi (Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, 2009), h. 90.

Page 32: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

19

dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan

lingkungan untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Faktor-faktor yang memengaruhi kepercayaan diri ada yang berasal

dari dalam dan dari luar diri individu. Faktor yang berasal dari dalam

individu yaitu faktor fisik, faktor mental, dan faktor usia, sedangkan faktor

yang berasal dari luar diri individu yaitu tingkat pendidikan, lingkungan,

kesuksesan dan pelatihan atau terapi. Terapi dapat memengaruhi

kepercayaan diri karena menurut Kennet kepercayaan diri bukan sesuatu

yang konstan, namun dapat diubah melalui stimulus dan perlakuan yang

diberikan oleh diri sendiri maupun dari pihak di luar dirinya.21

Henny Puspitarini memberikan penjelasan tentang faktor-faktor

kepercayaan diri dalam bukunya Membangun Rasa Percaya Diri Pada

Anak, yaitu:

“Perlu kita ketahui faktor gen memang berpengaruh terhadapderajat kepercayaan diri seseorang. Artinya bisa jadi seseorang penakut,pemalu, suka minder, dan sebagainya disebabkan karena ayahnya/ibunyademikian pula. Namun, berdasarkan penelitian faktor gen mempunyaidaya dukung sedikit (presentasenya rendah, sekitar 20% sampai dengan40% saja) dalam pembentukan karakter termasuk kepercayaan diri. Faktorterbesar yang memepengaruhi justru dari lingkungan dan pola asuh yangditerapkan oleh orang tua. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan diUniversitas Montreal Kanada juga mengindikasikan hal yang sama.Kepribadian anak, termasuk kepercayaan diri sangat dipengaruhi olehperilaku orang tua, bukan faktor genetika yang mempengaruhi sedikitsaja”.22

Untuk lebih memahami asal-usul kepercayaan diri kita dapat

melihat lagi dalam buku “Pendongkrak Kepercayaan Diri”. Bahwa untuk

21 Siswanto dan Dian Puspitasari, Efektivitas Graphotherapy terhadap PeningkatanKepercayaan Diri pada Remaja dip anti Sosial dalam Jurnal Psikodimensia kajian IlmiahPsikologi (Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, 2009), h. 91.

22 Henny Puspitarini, Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 49-50.

Page 33: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

20

memahami asal-usul kepercayaan diri dapat dipikirkan kata dan ungkapan

serupa. Kata kepercayaan diri berkaitan dengan istilah “percaya” dan

“rahasia”.23

Maksud dari istilah “percaya” dan “rahasia” penulis uraikan

penjelasanya. Contohnya; saat A mempercayai B , maka A mengijinkan

B mengetahui informasi yang A yakin tidak akan B sebarkan kepada orang

lain lagi. B pun menjadi “orang yang dipercaya” karena A percaya akan

kemampuannya dalam menjaga rahasia. Lagi pula, saat sebuah informasi

dikatakan rahasia, berarti informasi tersebut bersifat rahasia dan tidak

untuk disebarluaskan. Jika orang yang dipercaya melanggarnya, orang itu

mengkhianati kepercayaanaan. Jadi, kepercayaan diri adalah kemampuan

untuk mempercayai kemampuan sendiri.24

Dari beberapa penjelasan faktor-faktor kepercayaan diri di atas,

dapat diambil intisarinya, bahwa kepercayaan diri bisa timbul dari dalam

diri dan dari luar diri. Dimulai dari faktor gen, fisik, usia itu semua dapat

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang terutama pada penyandang

tunadaksa. Kondisi fisik yang menyandang kecacatan sangat

mempengaruhi kepercayaan dirinya, ataupun usianya yang merasa tak

dapat berbuat lebih produktif seperti orang lain yang tak cacat. Begitupun

dengan faktor dari luar yang tak kalah pentingnya, yaitu bagaimana faktor

pendidikan, lingkungan, perhatian dapat mempengaruhi kepercayaan diri

penyandang tunadaksa pada khususnya dan semua orang pada umumnya.

Kita percaya kekuatan ilmu, lingkungan yang baik, dukungan perhatian

23 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 11.

24 Ibid., h. 11-12.

Page 34: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

21

yang cukup akan dapat memberikan kekuatan lebih pada kepercayaan diri

terutama penyandang tunadaksa. Tapi kalau kita lihat uraian asal-usul

kepercayaan diri, percaya diri berarti mempercayai kemampuan diri

sendiri.

3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri

“Menurut Guilford ciri-ciri kepercayaan diri dapat dinilai melalui3 aspek yaitu:a. Individu merasa adekuat (keyakinan terhadap kemampuan diri)

Hal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan, kemampuandan keterampilan yang dimiliki. Individu merasa optimis, cukupberambisi dan tidak berlebihan. Manifestasi dari keadaan ini antaralain individu mempercayai kemampuan sendiri sehingga tidak perlubantuan orang lain, sanggup bekerja keras, mampu menghadapi tugasdengan baik dan bekerja secara efektif, serta bertanggung jawab ataskeputusan dan pekerjaannya.

b. Individu merasa dapat diterima oleh kelompok (kemampuanbersosialisasi)Hal ini didasari oleh keyakinan terhadap kemampuannya, khususnyadalam hubungan sosial. individu merasa bahwa kelompok atau oranglain menyukainya. Manifestasi dari keadaan ini antara lain individuaktif menghadapi keadaan lingkungan, berani mengemukakan apayang menjadi ide-ide secara bertanggung jawab dan tidakmementingkan diri sendiri.

c. Memiliki ketenangan sikapHal ini didasari oleh adanya keyakinan terhadap kekuatan dankemampuannya. Individu merasa tenang menghadapi berbagai macamsituasi. Manifestasi dari keadaan ini antara lain individu merasatenang, tidak mudah gugup, cukup toleran terhadap berbagai macamsituasi dan tidak membandingkan diri dengan orang lain.”25

4. Kepercayaan Diri Sejati

a. Manfaat Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri sejati berbeda; lebih “hening” dan dimulai dari

dalam. Dalam konteks ini, “hening” berarti kondisi alaminya tidak

terganggu. Tidak ada suara keraguan, perbandingan dengan orang lain, dan

25 Teguh Iman Santoso, Pengaruh Kepercayaan Diri dan Adversity Quotient TerhadapPrestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN JakartaTahun Ajaran 2011/2012 (Skripsi S1 Fakultas Psikologi UIN Syahid Jkt, 2012), h. 33 – 34.

Page 35: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

22

rasa takut akan kegagalan, ini adalah kepercayaan diri dari dalam. “Ada

segi tiga emas” antara individu, kemampuannya, dan momen yang ada.26

Dari keterangan di atas penulis bisa sebutkan manfaat bagi

penyandang tunadaksa yang sudah mempunyai kepercayaan diri sejati

adalah:

1. Tidak ada keraguan pada diri walaupun belum ada kepastian

2. Tidak ada perbandingan dengan orang lain walaupun kondisi fisik

tak sempurna

3. Tidak ada rasa takut akan kegagalan walaupun akan terasa sulit

4. Tidak mengkhawatirkan anggapan orang lain yang akan

merendahkan.

b. Siklus Kepercayaan Diri

Di dalam kepercayaan diri terdapat siklusnya:

Gambar. 1

Siklus Kepercayaan Diri

Sebagai contoh, Jika pimpinan meminta pegawainya mengunci

kantor setelah selesai bekerja, dan pegawai melakukannya dengan teratur,

26 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 10 .

Page 36: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

23

ia akan semakin percaya sama pegawai tersebut. Mengetahui hal ini,

pegawai akan menyelesaikan tugas dengan kepercayaan diri yang

meningkat sehingga memperkuat kepercayaan pimpinan pada pegawai.

Begitulah siklus kepercayaan diri berputar.27

Penulis juga dapat menggambarkan contoh lain yang sering terjadi

di dalam kehidupan sehari-hari. Jika sebuah bengkel memperbaiki mobil

pelanggannya dengan sangat baik, pelanggan akan merekomendasikan

kepada teman-temannya, karena pelanggan percaya sepenuhnya terhadap

kemampuan bengkel tersebut. Pelanggan percaya kepada sang mekanik

karena ia yakin akan pekerjaannya. Hasilnya, orang lain percaya pada

mekanik tersebut karena kepercayaan pelanggan padanya dan kepercayaan

orang pada pelanggan.28 Siklus kepercayaan diri yang bisa penulis pahami

adalah pelanggan membuat orang lain mempercayai pelanggan dengan

memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri dan orang lain. Pelanggan bisa

memberi orang lain alasan untuk mempercayainya. Penyandang tunadaksa

akan mendapatkan kepercayaan diri, jika ia dapat mempercayai dirinya

sendiri dan orang lain. Setelah itu orang lain pun akan mempercayainya

sampai munculah kepercayaan diri pada penyandang tunadaksa tersebut

dari dalam dirinya sendiri.

c. Kepercayaan Diri yang Sangat Tinggi

27 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 10-11.

28 Ibid., h. 11.

Page 37: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

24

Salah satu ciri kepercayaan diri sejati adalah mempunyai

kepercayaan diri yang sangat tinggi. Penyandang tunadaksa yang sangat

percaya diri yakin bahwa mereka akan sukses. Mereka berfokus pada

kemampuan dan keinginan sendiri. Sikap ini ditambah dengan dorongan

kemauan yang kuat, yaitu hasrat untuk mencapai kesuksesan dengan

resiko apapun. Setiap kesuksesan yang mereka raih menambah harga diri

mereka. Hasrat untuk sukses tidak membiarkan mereka terlena.

Menurut pendapat Martin Perry, orang yang sangat percaya diri

yakin sepenuhnya bahwa mereka akan berhasil. Kalaupun tidak, hal itu

tidak mengurangi keyakinan bahwa mereka akan berhasil suatu saat

nanti.29

Menurut penulis tipe orang seperti itu merupakan orang yang mau

terus belajar dari kegagalan dan keterbatasan. Kepercayaan diri seperti ini

tidak menutup kemungkinan muncul pada penyandang tunadaksa. Contoh

orang yang sangat percaya diri adalah seorang yang sehat secara fisik,

tampan/cantik yang karena suatu hal kecelakaan mereka mengalami

kecacatan tunadaksa, tetapi kemudian bangkit kembali melalui sebuah

petualangan baru dan usaha baru yang membuat tetap percaya diri dengan

keadaannya yang tunadaksa. Atau penyandang tunadaksa yang dianggap

berbeda dikalangan teman-temannya ternyata dapat menghafal al-Qur’an

ditengah keterbatasan fisiknya.

Penyandang tunadaksa yang percaya diri siap meraih hasil yang

mereka inginkan. Mereka fokus pada kekuatan mereka dalam segala

29 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 13.

Page 38: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

25

situasi. Ketika mereka sudah pernah sukses dan pengalaman itu

meyakinkan mereka bahwa mereka bisa sukses lagi. Arti kesuksesan

mereka dalam dan ikatan kepercayaan antara diri dan kemampuan mereka

sangat kuat.

Untuk itulah kepercayaan diri yang sangat tinggi amat penting

untuk para penyandang tunadaksa dan tidak menutup kemungkinan

kepercayaan diri mereka dapat muncul lebih baik dari pada orang yang

normal secara fisik pada umumnya.

5. Kepercayaan Diri Sosial

Bentuk kepercayaan diri lain dapat dilihat dari kepercayaan diri

sosial. Banyak diantara kita yang sulit berbicara dengan orang yang baru

dikenal dalam situasi sosial. kita kurang percaya diri untuk berbincang

dengan orang “asing” dan merasa “malu”. Melakukan “obrolan ringan”

lebih mudah dari pada yang kita bayangkan. Bisa dilihat bahwa orang

yang mahir melakukan obrolan ringan biasanya memiliki rasa ingin tahu

yang besar tentang orang lain dan kehidupan. Untuk penyandang

tunadaksa dengan segala keterbatasannya, melakukan “obrolan ringan”

dirasa cukup sulit dilakukan, sehingga mempengaruhi juga terhadap

kepercayaan dirinya.

Kemampuan melakukan obrolan ringan berasal dari “kelebihan”

referensi, fakta, dan informasi yang ingin dibagi dengan orang lain.

Kemampuan sosial yang buruk bisa mengahambat seorang pemalu untuk

Page 39: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

26

mengajak seseorang berinteraksi dengan orang lain. Ketidakmampuan

melakukan obrolan ringan berakar pada pengkondisian sosial awal kita.30

Selanjutnya Martin Perry juga memberikan “cara untukmengembangkan kemampuan sosial dan mengatasi rasa malu:

a. Menambah ReferensiJika kita sulit melakukan obrolan ringan, mulailah menambahreferensi kita. Contohnya, kita mempelajari dan menemukansesuatu yang baru setiap minggu tentang berbagai bidang seperti;menonton TV, membaca koran, menyimak cerita dan penjelasanguru, serta lebih banyak bermain di luar lingkungan rumah atausekolah untuk dapat menemukan hal-hal baru, dll. Hal yang kitacari untuk memulai percakapan adalah keterkaitan. Untuk menjaditeman bicara yang menyenangkan, kita harus memilikipengetahuan yang luas. Karenanya kita harus banyak membaca.

b. Memulai PercakapanCara terbaik untuk memulai percakapan adalah dengan pengamatansederhana dan tidak controversial. Ketika kita membagipengamatan dan pendapat, orang lain akan cenderung melakukanhal yang sama. Saat semuanya gagal cobalah beri orang lain pujian.

c. Mengajukan PertaanyaanBanyak orang percaya bahwa cara terbaik untuk mempertahankankelangsungan percakapan adalah dengan mengajukan pertanyaan.Kuncinya adalah belajar menggunakan pertanyaan untuk memulaipercakapan, bukan untuk mengendalikannya. Jangan terlalu banyakbertanya dan hindari pertanyaan yang terkesan menyelidik, pribadi,atau agresif.

d. Membuka DiriWalaupun beresiko, ketika kita membuka diri, percakapan bisamenjadi lebih dalam. Begitu kita mulai berbagi lebih banyak haldengan orang lain, mereka juga akan berbagi lebih banyak haldengan kita.

e. Mengatasi Keheningan yang KakuSalah satu hal yang ditakuti banyak orang saat melakukan obrolanringan adalah keheningan yang kaku, yaitu kondisi saatpembicaraan terhenti dan tidak seorang pun diantara kita yangmampu menemukan sesuatu untuk memulainya kembali. Keadaanini tampaknya takkan pernah berakhir sampai salah satu dari kitabisa mengemukakan alasan dan kekakuan itu pun berakhir.

f. Mengingat NamaBanyak orang yang lupa nama orang baru setelah diperkenalkan,baik karena mereka tidak menyimak atau karena terlalu banyaksuara latar yang menghalangi informasi untuk diproses denganbaik. Gunakan kemampuan mendengarkan kita untuk mengingatnama.

30 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 78-79.

Page 40: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

27

g. Membangun Kemampuan MendengarkanBersikap hening dalam diri sendiri sehingga mampu mendengarkanbisa jadi sulit dilakukan. Ketika kita bisa mendengarkan,percakapan menjadi mudah. Saat kepala kita harus memikirkankalimat yang akan diucapkan selanjutnya, kita kehilangan alurpembicaraan dan tidak sanggup mengikutinya.”31

Jadi menurut penulis obrolan ringan adalah suatu kegiatan yang

sangat penting. Semua interaksi akan menimbulkan kepercayaan diri jika

kita lakukan dengan obrolan ringan. Pembentukan kepercayaan diri datang

dari banyak usaha kecil yang menuju arah yang sama, bukan satu usaha

besar. Mungkin ada halangan dan kekecewaan kecil dalam proses. Tapi

kunci kesuksesan adalah keputusan untuk memiliki kepercayaan diri dan

tidak dibayangi keraguan.

B. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan Sosial

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak hidup sendiri, bersama yang

lain mereka membentuk komunitas. Di dalam komunitas inilah manusia

mendapatkan dukungan sosial (social support). Komunitas merupakan

salah satu sumberdaya sosial (sosial resource) untuk mengatasi masalah.32

Di dalam buku “Psikologi Komunitas” dukungan sosial sebenarnya

dapat diidentifikasikan sebagai pertukaran sumber daya antara dua orang,

ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan penerima sumber daya

tersebut.33

31 Martin Perry, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, (Jakarta: PT ElexMedia Komputindo, 2013), h. 81-89.

32 Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI,cet-1 2011), h. 35.

33 Ibid., h. 35.

Page 41: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

28

Beberapa penulis meletakkan dukungan sosial terutama dalam

konteks hubungan yang akrab atau “kualitas hubungan”. Menurut Bart

Smet perkawinan dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan

sosial yang paling penting. Selain itu dijelaskan bahwa dukungan sosial

sehubungan dengan hubungan-hubungan intim.34

Smet juga berdalih bahwa hubungan yang banyak pertentangan

jauh lebih banyak mempengaruhi kekurangan dukungan yang dirasakan

daripada tidak ada hubungan sama sekali.35

Sejalan dengan hal tersebut, Smet mengatakan bahwa satu atau dua

hubungan yang akrab adalah penting dalam masalah dukungan sosial, dan

hanya mereka yang tidak terjalin suatu keakraban berada padaa resiko.36

Para ilmuwan lainnya menetapkan dukungan sosial dalam rangka

jaringan sosial. Hal ini diartikan bahwa dukungan sosial mengacu pada

bantuan emosional, instrumental dan finansial yang diperoleh dari jaringan

sosial seseorang.37

Begitu sangat pentingnya dukungan sosial juga dirasakan bagi para

penyandang tunadaksa. Penulis menggambarkan bahwa pengaruh

dukungan sosial yang merupakan jalinan hubungan intim bagi kehidupan

penyandang tunadaksa sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya.

Mengambil pendapat smet yang menjelaskan dukungan sosial ini diartikan

sebagai sebuah jaringan sosial yang memberikan dukungan emosional,

instrumental, dan penghargaan. Maka sudah jelas tergambar menurut

34 Bart Smet, Psikologi Kesehatan, (Jakarta: PT Grasindo, 1994), h. 133-134.35 Ibid., h. 133-134.36 Ibid., h. 134.37 Ibid., h. 134.

Page 42: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

29

penulis bahwasanya dukungan sosial ini sangat dibutuhkan lebih besar

bagi penyandang tunadaksa.

Pendapat lain yang menguatkan juga terdapat dalam jurnal Tazkiya

of Psychology yang menyatakan bahwa dukungan sosial merupakan

kumpulan informasi yang menyebabkan individu percaya bahwa ia

diperhatikan, bernilai, dan akan mendapat pertolongan ketika ia

membutuhkan. Dukungan sosial terdiri dari atas dukungan instrumental,

dukungan informasi, dukungan emosi, dan dukungan penghargaan.38

Dari berbagai definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa dukungan sosial, yaitu transaksi interpersonal yang melibatkan satu

atau lebih aspek yang mengarah pada problem focused coping dengan

terdiri dari dukungan instrumental, dukungan informasi, dukungan emosi,

dan dukungan penghargaan.

2. Dukunga Sosial sebagai “Kognisi” atau “Fakta Sosial”

Bahan diskusi lainnya ialah apakah dukungan sosial itu seharusnya

dianggap sebagai “fakta” sosial yang sebenarnya ataukah sebagai “kognisi

individual” atau dukungan yang dirasakan melawan dukungan yang

diterima.

Hal ini berarti: apakah dukungan sosial itu segi gejala lingkungan

yang obyektif, kuantitatif atau kualitatif, atau dukungan sosial itu persepsi

perseorangan terhadap dukungan yang potensial (dukungan sosial sebagai

“perceived helpfulness and supportiveness”).39

38 Amalia Dianah & Ratri Virianita, Dukungan Sosial dan Konsep Diri Pekerja Anakdalam Journal Tazkiya of psychology (fakultas Psikologi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011),h. 212.

39 Bart Smet, Psikologi Kesehatan, (Jakarta: PT Grasindo, 1994), h. 135.

Page 43: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

30

Selanjutnya dalam buku “Psikologi Kesehatan” juga menjelaskan

dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan/atau non

verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial

atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional

atau efek perilaku bagi pihak penerima.40

Hasil pengamatan dan observasi di Yayasan tempat penyandang

tunadaksa dalam penelitian ini dibina, penulis melihat bahwa ada

keragaman dukungan sosial yang diterima oleh penyandang tunadaksa

terutama dari sumber dukungan sosial paling utama yaitu orang tua atau

keluarga. Hal itu terlihat dari dukungan langsung beberapa orang tua atau

keluarga yang datang langsung mendampingi pembinaan dan ada juga

terlihat sebagian yang hanya didampingi oleh perawat pribadi atau

pembantu rumah tangganya saja. Ini jelas terasa berbeda efek dukungan

sosial yang diterima oleh penyandang tunadaksa di sana. Penulis lebih

menekankan bahwa dukungan sosial itu terdiri atas informasi yang

menuntun orang meyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Penyandang

tunadaksa sama dengan manusia normal lainnya. Mereka berhak mendapat

perlakuan sama yaitu menerima dukungan sosial yang mengacu pada

kesenangan yang dirasakan, pengahrgaan akan kepeduliaan, atau

membantu orang menerima dari orang-orang atau kelompok-kelompok

lain. Intinya perlakuan yang sama seperti orang normal, tak dipandang

cacat, serta dipercaya selayaknya orang normal seperti biasa. Dukungan

40 Ibid., h. 135.

Page 44: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

31

sosial seperti inilah yang penulis rasa dapat menumbuhkan kepercayaan

diri penyandang tunadaksa.

3. Jenis Dukungan Sosial

Dukungan sosial sesuai yang sudah dibahas sebelumnya bahwa

dalam bentuk hubungan interpersonal meliputi perhatian, bantuan, dan

informasi mengenai diri seseorang dan lingkungan.

Dengan kata lain, dukungan sosial yang terdapat dalam buku

“Psikologi Komunitas” merupakan sumber dari usaha yang dilakukan

seseorang untuk mencari dukungan emosional di luar dirinya untuk

menjaga kesehatan mental dirinya. Dukungan emosional merujuk pada

kenyamanan dan kepedulian dalam hubungan interpersonal.41

Dalam buku : Psikologi Kesehatan “Jenis dukungan sosialdibedakan menjadi empat dimensi dukungan sosial:a. Dukungan emosional: mencakup ungkapan empati, kepedulian dan

perhatian terhadap orang yang bersangkutan (misalnya: umpan balik,penegasan),

b. Dukungan pengahrgaan: terjadi lewat ungkapan hormat (penghargaan)positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengangagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif orang itudengan orang-orang lain, seperti orang-orang yang kurang mampu ataulebih buruk keadaannya (menambah penghargaan diri),

c. Dukungan instrumental: mencangkup bantuan langsung, seperti orang-orang memberi pinjaman uang kepada orang itu atau menolong denganpekerjaan pada waktu mengalami stress,

d. Dukungan informatif: mencangkup member nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran atau umpan balik.”42

Semua bentuk dukungan di atas sangat penting dan baik untuk

penyandang tunadaksa terutama dalam menumbuhkan kepercayaan

dirinya. Tetapi menurut penulis jenis dukungan di atas juga harus sesuai

dengan penempatannya. Dukungan instrumental akan lebih efektif untuk

41 Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI,cet-1 2011), h. 35.

42 Bart Smet, Psikologi Kesehatan, (Jakarta: PT Grasindo, 1994), h. 136-137.

Page 45: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

32

kesukaran seperti keterbatasan materi pada penyandang tunadaksa.

Dukungan informatif akan berfaedah kalau terdapat kekurangan

pengetahuan dan keterampilan, dan dalam hal keterbatasan pengetahuan

penyandang tunadaksa. Begitupun dukungan lainnya akan lebih efektif

pada situasi yang memang sesuai dengan yang dibutuhkannya oleh

penerima dukungan tersebut.

Sedangkan sumber lain yang dikemukakan oleh Dr. Istiqomah

dkk., dalam bukunya “Psikologi Komunitas” menyebutkan lebih ringkas

dimensi dari jenis dukungan sosial yang terdiri dari:

1. Dukungan emosional, semangat, nasehat, penghargaan,

2. Pemberian Informasi, petunjuk, atau pengetahuan,

3. Berupa dukungan nyata.43

Dukungan atau dorongan dapat diperoleh dari keluarga atau teman

dekat. Informasi merupakan dukungan yang diberikan lewat nasehat atau

bimbingan yang menekankan pada aspek kognitif daripada aspek

emosional. Dukungan nyata meruapakan dukungan sosial yang diberikan

langsung dan dapat digunakan secara nyata, seperti uang atau barang yang

dibutuhkan.44

Manusia yang dapat merasakan hidup dengan kondisi fisik normal,

maupun manusia yang menyandang kecacatan khususnya tunadaksa sama-

sama membutuhkan dukungan sosial. Seperti halnya manusia yang kondisi

fisiknya normal akan terbangun kepercayaan dirinya dengan mendapatkan

dukungan sosial yang cukup begitupun dengan penyandang tunadaksa.

43 Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI,cet-1 2011), h. 35.

44 Ibid., h. 35.

Page 46: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

33

Dari semua penjelasan tentang dukungan sosial, kita dapat menarik

kesimpulan bahwa semua instrument yang menjadi bentuk dukungan

sosial menjadi dukungan penting terutama untuk kepercayaan diri kita

umumnya dan khususnya untuk para penyandang tunadaksa.

C. Bimbingan Agama Islam

1. Pengertian Bimbingan Agama Islam

Istilah bimbingan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris

“guidance”. Kata guidance dalam masalah pendidikan disebut bantuan,

selain itu bimbingan dapat diartikan arahan, pedoman, dan petunjuk. Kata

guidance berasal dari kata dasar (to) guide, yang artinya menuntun,

mempedomani, menjadi petunjuk jalan, mengemudikan, menuntun orang

ke jalan yang benar.45

Adapun pengertian bimbingan yang lebih formulatif adalah

bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimiliki

mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri,

memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana

masa depan yang lebih baik.46

Beberapa pendapat lain mengenai definisi bimbingan diantaranya:

a. Jear Book of Education, mengemukakan bahwa bimbingan adalah

suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk

45 M. Umar, Sartono, Bimbingan dan penyuluhan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998),cet ke-1, h. 9.

46 Ibid., h. 9.

Page 47: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

34

mengembangkan kemampuan agar memperoleh kebahagiaan pribadi

dan kemanfaatan sosial.

b. Stops, mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses

membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya

secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebenar-benarnya,

baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.

c. Miller, mengemukakan bimbingan adalah proses terhadap individu

untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan

untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah.

Keluarga, serta masyarakat.

Adapun menurut Samsul Munir, bimbingan berarti pemberian

bantuan kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara

bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-

tuntutan hidup.47 Menurutnya, “...Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan)

bukan “pertolongan” finansial, media, dan lain sebagainya. Dengan adanya

bantuan ini, seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang

dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mapan untuk mengahdapi

masalah yang akan dihadapinya kelak...”.48

Dari pendapat di atas kita dapat memahami bahwa yang dimaksud

bimbingan adalah bukan pemberian bantuan secara fisik atau pun

finansial, melainkan lebih menitik beratkan kepada pemberian bantuan

psikis atau kejiwaan seseorang atau kelompok untuk menggali segala

47 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 3.48 Ibid., h. 4.

Page 48: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

35

potensi yang dimiliki seseorang atau kelompok tersebut untuk dapat

memecahkan masalahnya sendiri.

Jadi secara singkat bimbingan adalah suatu proses bantuan psikis

kepada seseorang maupun kepada kelompok agar dapat memahami

dirinya, menggali potensinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya

sesuai dengan lingkungannya, menyelesaikan masalahnya dan dapat

memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang.

Pada saat ini berbagai jenis bimbingan yang ada banyak yang

mengacu pada kebutuhan hidup manusia, seperti adanya bimbingan karir,

bimbingan belajar, dan salah satunya bimbingan agama khususnya

bimbingan agama Islam. Hampir disetiap lembaga, instansi baik swasta

maupun pemerintah sudah banyak yang memiliki program bimbingan

agama Islam sebagai agama yang paling banyak penganutnya di negara

Indonesia ini. Fenomena bimbingan agama Islam ini tak lain karena sangat

besarnya kebutuhan manusia akan agama terutama dalam bimbingannya.

Agama adalah wahyu yang diturunkan Tuhan untuk manusia.

Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu

manusia untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral.49

Menurut Zakiah Darajat, agama adalah kebutuhan jiwa (psikis)

manusia, yang akan mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,

kelakuan, dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.50

49 Mastuhu, Metodologi Penelitian Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),h.1.

50 Zakiah Darajat, Pendidikan Agama dan Pembinaan mental, (Jakarta: Bulan Bintang,1982), cet. Ke-3, h. 52.

Page 49: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

36

Pengertian agama dari segi bahasa dikenal dengan kata “ad-Dien”

(bahasa Arab) yang artinya menguasai, menundukkan, patuh, hutang,

balasan, dan kebiasaan. Selanjutnya din dalam bahasa semit berarti

undang-undang atau hukum.51 Dalam bahasa Indonesia sama artinya

dengan peraturan.

Sedangkan agama menurut para ahli sebagai berikut:

1. Menurut Harun Nasution, agama adalah suatu sistem kepercayaan dan

tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan yang ghaib.

2. Menurut Al-syahrastani, agama adalah kekuatan dan kepatuhan yang

terkadang biasa diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan (amal

perbuatan di akhirat).52

Arif Budiman melihat agama dalam dua kategori, “pertama, agama

sebagai keimanan (doktrin), dimana orang percaya terhadap kehidupan

kekal dikemudian hari, lalu orang mengabdikan dirinya untuk kepercayaan

tersebut. Kedua, agama sebagai yang mempengaruhi perilaku manusia.

Dengan demikian agama identik dengan kebudayaan”.53 Dalam kamus

Sosiologi pengertian agama (religion) mencakup 3 hal:

a. Kepercayaan kepada hal spiritual

b. Perangkat kepercayaan dan praktek-praktek yang dianggap tujuan

sendiri

c. Ideologi mengenai hal-hal yang bersifat supranatural.54

51 Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 9.52 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), cet. Ke-3, h.

13.53 Arif Budiman, Agama Demokrasi dan Keadilan, (dalam M. Imam Azis) Agama

Demokrasi dan Keadilan, (Jakarta: PT Gramedia, 1993), h. 20.54 Soejono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: Kalam Mulia, 1986), cet. Ke-1, h. 2.

Page 50: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

37

Pembahasan lain tentang agama adalah tentang sikap keagamaan.

Sikap keagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang

yang mendorong sisi orang untuk bertingkah laku yang berkaitan dengan

agama. Sikap keagamaan terbentuk karena adanya konsistensi antara

kepercayaan terhadap agama sebagai komponen kognitif perasaan

terhadap agama sebagai komponen efektif dan perilaku terhadap agama

sebagai komponen kognitif.55

Sedangkan kata Islam mempunyai beberapa pengertian atau

memiliki beberapa makna. Islam berasal dari bahasa arab, yang diambil

dari kata “sallama” yang berarti “selamat sentausa”. Dari kata tersebut

dibentuk menjadi kata “aslama” artinya “memelihara diri dalam keadaan

selamat sentausa”.56

Prof. Dr. Harun Nasution menyatakan, Islam agama yang ajaran-

ajarannya diwahyukan Tuhan untuk masyarakat manusia kepada Nabi

Muhammad SAW. Sebagai rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-

ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi saja, tetapi mengenai

berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang

mengambil berbagai aspek itu ialah al-Qur’an dan al-Hadist.57

Bimbingan Islam merupakan proses pemberian bantuan, kepada

seseorang yang mengalami kesulitan baik lahiriyah maupun bathiniyah.

Bantuan tersebut berupa pertolongan dibidang mental spiritual, dengan

maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi kesulitannya

55 Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), cet. Ke-7, h. 96.56 M. Ali Hasan dan Abuddin Nata, Materi Pokok Agama Islam, (Jakarta: Direktorat

jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1998), h. 4.57 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1987), cet.

Ke-5, Jilid 1, h. 24.

Page 51: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

38

dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui dorongan dari

kekuatan iman, dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.58

Dalam ajaran Islam yang tercantum dalam al-Qur’an Allah SWT

mengajarkan untuk saling nasehat menasehati seperti yang tersirat dalam

al-Qur’an surat Al-‘Ashr : 3

Artinya: “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakanamal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehatmenasehati supaya menetapi kesabaran”.59 (Q.S. Al-‘Ashr ayat: 3)

Sedangkan bimbingan agama Islam menurut Aunur Rahim Faqih

yaitu proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampu hidup

selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat

mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.60

Jadi, kesimpulan bimbingan agama Islam adalah suatu proses atau

cara untuk bimbingan yang diarahkan kepada agama, baik tujuan materi

maupun metode yang diterapkan. Bimbingan tersebut berupa pertolongan

di bidang mental spiritual, yang bertujuan agar dapat mengembangkan

potensi fitrah yang dibawa sejak lahir secara optimal dengan cara

menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan al-

Hadist Rasulullah dalam dirinya, sehingga ia mampu hidup selaras sesuai

58 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT. GoldenTerayon Press, 1998), cet. Ke-6, h. 2.

59 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Disertai Tanda-tanda Tajwiddengan Tafsir Singkat, (Jakarta: Bayan Qur’an, 2012), h. 601.

60 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogyakarta: VII Press,2002), h. 4.

Page 52: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

39

dengan apa yang dianjurkan Allah dan Rasulullah sehingga mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Bimbingan agama Islam menjadi materi wajib yang didapat di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Materi ini khusus untuk penyandang tunadaksa yang beragama Islam.

Proses mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta dengan jalan belajar

mengenal agama Islam merupakan hal wajib terutama karena alasan

menuntut ilmunya. Penyandang tunadaksa akan lebih percaya diri karena

yakin dirinya terlahir sempurna dan terus bersabar serta tawakal

menyerahkan segala sesuatunya kepada Yang Maha Kuasa atas segalanya.

Bimbingan Agama Islam ini akan menjadi jalan untuk semua orang untuk

hidup lebih optimis, lebih sabar, dan menyandarkan segala sesuatunya

terhadap bimbingan agama yaitu al-Qur’an dan al-Hadits.

2. Tujuan Bimbingan Agama Islam

Kita sudah sama-sama mengetahui dari penjelasan di atas, secara

global dan menyeluruh, tujuan bimbingan adalah dapat membantu

individu atau kelompok mewujudkan jati diri dan pribadinya sebagai

manusia seutuhnya, agar dapat terwujudnya kebahagiaan hidup di dunia

dan di akhirat.

Dalam menjalankan setiap aktivitasnya, manusia pasti mengalami

hambatan serta rintangan dalam menggapai keinginan untuk

mewujudkannya menjadin kenyataan, sehingga sangat diperlukan

bimbingan agama untuk selalu memperkokoh rasa keimanan untuk

menghadapi berbagai rintangan dalam menggapai kebahagiaan.

Page 53: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

40

Aunur rahim faqih secara khusus menyebutkan bimbingan agama

memiliki tujuan-tujuan antara lain:

a. Membantu individu agar tidak mengahdapi masalah

b. Membantu individu mengatasi masalah yang dihadapi

c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan

kondisi yang lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi

dirinya dan orang lain.61

Jika kita telaah tujuan bimbingan agama di atas, diharapkan

bimbingan agama yang diberikan dapat membantu menjaga kondisinya

selalu baik dan mampu mencegah masalah serta menyelesaikan masalah

yang dihadapinya. Jadi tak ada alasan untuk takut, untuk ragu-ragu,

ataupun tidak percaya diri penyandang tunadaksa dalam menjalankan

kehidupan jika segala sesuatunya sudah disandarkan kepada agama dan

Sang Maha Pencipta Allah SWT.

3. Fungsi Bimbingan Agama Islam

Dalam menerapkan bimbingan kepada seseorang terutama

penyandang tunadaksa, bimbingan itu dimaksudkan bukan seorang

pembimbing atau penyuluh yang memberikan pemecahan masalahnya,

akan tetapi memberikan gambaran serta beberapa pilihan dalam

menanggapi dan menyelesaikan masalah tersebut, serta memberikan

berbagai arahan dan alternatif pemecahan masalah (problem solver) agar

seseorang dapat memilih jalan penentuannya untuk menyelesaikan

masalah tersebut.

61 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogyakarta: VII Press,2002), h. 36.

Page 54: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

41

Oleh karena itu, dengan memperhatikan tujuan umum serta tujuankhusus bimbingan agama di atas, maka dapatlah dirumuskan “fungsi daribimbingan agama menurut Aunur Rahim Faqih, yaitu:

a. Fungsi Preventif, yaitu membantu individu menjaga atau mencegahtimbulnya masalah bagi dirinya.

b. Fungsi Kuratif atau Korektif, yaitu membantu individu memecahkanmasalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.

c. Fungsi Preservatif, yaitu membantu individu agar situasi yang semulatidak baik, menjadi lebih baik, dan kebaikan itu bertahan lama.

d. Fungsi Development atau pengembangan, yaitu membantu individumemelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik,sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab masalah baginya.”62

Fungsi bimbingan agama ini menjelaskan fungsi pengembangan

diri untuk memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi baik

sampai tidak memungkinkannya menjadi sebab masalah dengan

kemampuan mencegah masalah dan menyelesaikan masalahnya.

Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan fungsi-fungsibimbingan agama tersebut, maka “Aunur Rahim Faqih mengemukakan didalam bukunya melakukan bimbingan agama secara garis besar disebutkansebagai berikut:1. Membantu individu mengetahui, mengenal, dan memahami keadaan

dirinya sesuai dengan hakekatnya atau memahami kembali keadaandirinya, sebab dalam keadaan tertentu dapat terjadi individu tidakmengenal atau tidak menyadari keadaan dirinya yang sebenarnya.Secara singkat dikatakan bimbingan agama mengingatkan kembaliindividu akan fitrahnya.

2. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya,segi baik dan buruknya, kekuatan serta kelemahannya, sebagai sesuatuyang memang telah ditetapkan Allah (nasib atau takdir), tetapi jugamenyadari bahwa manusia diwajibkan berikhtiar, kelemahan yang adapada dirinya bukan terus menerus disesali. Singkat kata dapatdikatakan untuk membantu individu tawakal atau berserah diri kepadaAllah.

3. Membantu individu memahami keadaan situasi dan kondisi yangdihadapi saat ini.

4. Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah. Secaraislami terapi umum bagi pemecahan masalah (rohaniah) individuseperti yang dianjurkan oleh al-Qur’an dan al-Hadist sebagai berikut:a. Berlaku sabarb. Membaca dan memahami al-Qur’anc. Berzikir atau mengingat Allah.”63

62 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogyakarta: VII Press,2002), h. 36.

Page 55: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

42

Hasil yang diharapkan ketika penyandang tunadaksa mendapatkan

bimbingan agama Islam adalah kembalinya fitrah diri mereka, tidak

merasa sebagai penyandang cacat yang mempunyai banyak kekurangan,

tidak terpuruk dalam masalah dan keterbatasan, tetapi lebih percaya diri,

lebih yakin akan kesuksesan karena mereka nyaman dan percaya Allah

selalu bersama makhlukNya yang sabar dan mencintaiNya.

D. Potret Penyandang Tunadaksa

1. Pengertian Tunadaksa

Di dalam buku “Psikologi Anak Luar Biasa” tunadaksa berarti

suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau

hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga

disebabkan oleh pembawaan sejak lahir.64

Tunadaksa sering juga diartikan sebagai suatu kondisi yang

menghambat kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan

pada tulang dan otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu

untuk mengikuti pendidikan dan untuk berdiri sendiri.65

“Ketunadaksaan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:a. Sebab-sebab yang timbul sebelum kelahiran:

1. Faktor keturunan2. Trauma dan infeksi pada waktu kehamilan3. Usia ibu yang sudah lanjut pada waktu melahirkan anak4. Pendarahan pada waktu kehamilan

63 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (Yogyakarta: VII Press,2002), h. 37.

64 T. sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama,2012), h. 121.

65 Ibid, h. 121.

Page 56: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

43

5. Keguguran yang dialami ibub. Sebab-sebab yang timbul pada waktu kelahiran:

1. Penggunaan alat-alat pembantu kelahiran (seperti tang, tabung,vacuum, dan lain-lain) yang tidak lancar

2. Penggunaan obat bius pada waktu kelahiranc. Sebab-sebab sesudah kelahiran

1. Infeksi2. Trauma3. Tumor4. Kondisi-kondisi lainnya

Menurut Frances G, Koening, tunadaksa dapat diklasifikasikansebagai berikut:a) Kerusakan yang dibawa sejak lahir atau kerusakan yang merupakan

keturunan, meliputi:1) Kaki, tangan seperti tongkat2) Jari yang lebih dari lima pada masing-masing tangan atau kaki3) Sebagian dari sumsum tulang belakang tidak tertutup4) Kerdil5) Kepala yang kecil, tidak normal6) Gangguan pada bibir dan mulut7) Gangguan pada sendi paha, terlalu besar, dll.

b) Kerusakan pada waktu kelahiran1) Kerusakan pada syaraf lengan akibat tertekan atau tertarik waktu

kelahiran2) Tulang yang rapuh dan mudah patah

c) Infeksi1) Tuberkulosis tulang (menyerang sendi paha sehingga menjadi

kaku)2) Poliomyelitis (infeksi virus yang mungkin menyebabkan

kelumpuhan3) Tuberkulosis pada sumsum tulang belakang, lutut, dll.

d) Kondisi traumatik atau kerusakan traumatik1) Amputasi (anggota tubuh dibuang akibat kecelakaan)2) Kecelakaan akibat luka bakar3) Patah tulang

e) Tumor1) Tumor tulang2) Kista atau kantang yang berisi cairan di dalam tulang

f) Kondisi-kondisi lainnya1) Telapak kaki yang rata, tidak berteluk2) Bagian belakang sumsum tulang belakang yang cekung, dll.”66

66 T. sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama,2012), h. 123 -125.

Page 57: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

44

2. Perkembangan Kepribadian Bahasa/Bicara Penyandang

Tunadaksa

Bahasa adalah alat komunikasi yang utama bagi manusia, dengan

bahasa manusia dapat berhubungan satu dengan yang lainnya, dan dengan

bahasa pula seseorang dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

kehendaknya kepada orang lain.67

Setiap manusia memiliki potensi untuk berbahasa, potensi tersebut

akan berkembang menjadi kecakapan bahasa melalui proses yang

berlangsung sejalan dengan kesiapan dan kematangan sensori motoriknya.

Pada penyandang tunadaksa jenis polio, perkembangan bahasa/bicaranya

tidak begitu berbeda dengan anak normal, lain halnya dengan yang

cerebral palsy.68

Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan bicara

dapat ditemui pada hampir setiap anak cerebral palsy. Adanya gangguan

bicara ini mengakibatkan mereka mengalami problem psikologis yang

disebabkan kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, keinginan, atau

kehendaknya. Mereka biasanya menjadi mudah tersinggung, tidak

memberikan perhatian yang lama terhadap sesuatu, merasa terasing dari

keluarga dan teman-temannya.69

Dari semua penjelasan di atas tergambar jelas bagaimana keadaan

subjek penelitian ini. Penyandang tunadaksa dengan segala

keterbatasannya menjadi hal wajar ketika mereka mempunyai masalah

54 T. sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama,2012), h. 130.

68 Ibid, h. 130.69 Ibid, h. 130-131.

Page 58: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

45

dengan kepercayaan diri mereka. Tapi pada dasarnya mereka penyandang

tunadaksa ini tetap sebagai seseorang yang periang, berani dan kreatif.

Dukungan sosial dan bimbingan agama Islam penulis jadikan variabel

bebas untuk dilihat pengaruhnya kepada kepercayaan diri penyandang

tunadaksa. Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan referensi program

dalam membina penyandang tunadaksa dimanapun mereka berada.

E. Kerangka Penelitian

Paradigma penelitian adalah pandangan atau model pola pikir yang

menunjukkan permasalahan yang akan diteliti yang sekaligus

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab

melalui penelitian.70 Berdasarkan teori dari variabel-variabel ini adalah

menurut kennet kepercayaan diri bukan sesuatu yang konstan, namun

dapat diubah melalui stimulus dan perlakuan yang diberikan oleh diri

sendiri maupun dari pihak di luar dirinya.71 Masalah kepercayaan diri pada

penyandang tunadaksa harus menyesuaikan diri dan menggunakan caranya

untuk mengatasi maslah tersebut (Coping). Menurut Istiqomah Wibowo

dkk. ada dua macam coping dapat digunakan dalam mengatasi masalah,

yaitu: (1) problem-focused coping dan (2) emotion-focused coping.

Problem-focused coping merupakan cara mengatasi masalah yang

memfokuskan pada masalah itu sendiri (active coping). Sedangkan

70 Sugiono, Metode Penelitian Adminitrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, (Bandung:Alfabeta, 2006), 43.

71 Siswanto dan Dian Puspitasari, Efektivitas Graphotherapy terhadap PeningkatanKepercayaan Diri pada Remaja dip anti Sosial dalam Jurnal Psikodimensia kajian IlmiahPsikologi (Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, 2009), h. 91.

Page 59: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

46

emotion-focused coping lebih menekankan pada emosi atau perasaan

orang tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menggunakan

emotion-focused coping adalah meditasi, refleksi, pendekatan agama, dan

mencari dukungan sosial. 72 Jadi penulis mengambil variabel dukungan

sosial dan bimbingan agama Islam untuk dijadikan variabel bebas yang

diprediksi dapat mempengaruhi variabel kepercayaan diri sebagai variabel

terikat.

Kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar. 2

Paradigma Penelitian

Keterangan:

X1 : Dukungan Sosial (X1) (Variabel bebas = Independen)

X2 : Bimbingan Agama Islam (X2) (Variabel bebas = Independen)

Y : Kepercayaan Diri (variabel terikat = dependen)

72 Istiqomah Wibowo, dkk., Psikologi Komunitas (Depok: LPSP3 UI, 2011), h. 33.

Dukungan Sosial(X1)

Kepercayaan Diri(Y)

Bimbingan AgamaIslam(X2)

Page 60: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

47

Penelitian ini hanya akan menggali data berupa informasi tentang

pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam terhadap

Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Teknik analisis yang digunakan

adalah regresi sederhana dan regresi ganda, dimana regresi sederhana

digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable bebas yaitu

variabel Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam terhadap kepercayaan

diri. Regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-

sama dua variabel bebas yaitu Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan

Agama Islam terhadap Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Page 61: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif.Penelitian kuantitatif merupakan “penelitian dengan meneliti

seberapa besar pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel

terikat (dependent)”.Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.73

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan paradigma

positivistik sebagai paradigma yang berpengaruh dan dapat melahirkan

pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial dimana objek penelitian

dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, empiris, dan behavioristik,

dimana semua objek penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta yang

dapat diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun

mementingkan fenomena yang tampak, serta serba bebas nilai atau objektif

dengan menentang habis-habisan sikap-sikap subjektif.74

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

asosatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

73 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 14.

74 Burhan Bungin, metodologi Penelitian kuantitatif, (Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup, 2005) h. 32-33.

Page 62: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

49

dua variabel atau lebih.75Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun

suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan

mengontrol suatu gejala”.Pendekatan penelitian asosiatif ini minimal

terdapat dua variabel yang dihubungkan.Dalam penelitian yang dilakukan

oleh penulis bentuk hubungan ini bersifat sebab akibat (Kausal), yaitu

hubungan yang bersifat mempengaruhi dua varibel atau lebih.76 Hubungan

kausal, atau hubungan asimetris, atau hubungan fungsional merupakan

bentuk hubungan yang sifatnya sebab-akibat, artinya keadaan satu variabel

disebabkan, ditentukan, atau dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel lain.

Dalam bentuk ini, sudah diketahui secara pasti adanya variabel terikat dan

variabel bebas.77

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini menggunakan

pendekatan asosiatif.Adapun variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini

ada dua macam, yaitu variabel X dan variabel Y, yang termasuk variabel X

adalah X1 dukungan sosial, X2 bimbingan agamaIslam dan variabel Y

adalah kepercayaan diri. Artinya penelitian ini berupaya menghubungkan

antara pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agamaIslam terhadap

kepercayaan diri.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

berganda dari dua variabel independen terhadap satu variabel dependen,

yang masing-masing variabel telah diketahui nilai-nilainya sebagai

75 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 57.

76Ibid., h. 57-58.77 S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,

(Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2012), h. 14.

Page 63: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

50

petunjuk untuk mengetahui pengaruh dari variabel dependen baik itu

pengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel

independen yang diteliti tersebut.Teknik analisis dalam penelitian ini

menggunakan analisis statistik dengan menggunakan regresi ganda yaitu

digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel

dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya

(dimanipualsi).78

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2014 sampai bulan

Desember 2014 di Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Kebayoran

Baru - Jakarta Selatan. Adapun yang dijadikan alasan dan pertimbangan

pemilihan lokasi penelitian ini adalah:

1. Peneliti belum menemukan hasil penelitian tentang pengaruh

dukungan sosial dan bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan

diri penyandang tunadaksa di Yayasan Penyandang Anak Cacat

(YPAC) Kebayoran Baru - Jakarta Selatan.

2. Peneliti mendapatkan hasil observasi yang berkaitan dengan kriteria

judul yaitu:

a. Terdapat para penyandang tunadaksa yang berjumlah 114 orang

b. Para penyandang tunadaksa sebagian beragama Islam

78 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 215.

Page 64: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

51

c. Terdapat materi bimbingan agama Islam sebagai salah satu

program YPAC.

d. Sebagian besar penyandang tunadaksa pada masa remaja awal

sampai dewasa.

3. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan penelitian dan memberikan

data, informasi sesuai permasalahan yang ada serta keramahan seluruh

civitas lembaga sangat membantu dan mendukung kelancaran dalam

penelitian ini.

4. Peneliti juga telah melakukan survey dan observasi di berbagai tempat

lembaga atau yayasan yang menaungi penyandang cacat. Tetapi karena

terbentur masalah birokrasi yang rumit serta beberapa lembaga tidak

terdapat jumlah populasi yang sesuai, maka peneliti mengambil lokasi

Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru - Jakarta

Selatan sebagai bahan penulisan skripsi, sesuai dengan kriteria yang

peneliti cari dan memenuhi criteria persyaratan untuk dijadikan

penelitian sesuai dengan jurusan peneliti.

C. Populasi dan Sampel

Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-

cirinya akan diduga. Populasi dapat dibedakan pula antara populasi

sampling dengan populasi sasaran.Dalam setiap penelitian populasi yang

dipilih erat hubungannya dengan masalah yang ingin dipelajari.79

79 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LembagaPenelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES), 2011), h. 152

Page 65: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

52

Populasi dalam penelitian ini adalah para penyandang tunadaksa

yang berada dalam naungan Yayasan Penyandang Anak cacat (YPAC)

sebanyak 114 orang.Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.80Adapun yang dijadikan

sampel dalam penelitian ini adalah para penyandang tunadaksa yang

memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Penyandang tunadaksa

2. Berada dalam bawah naungan YPAC Kebayoran baru – Jakarta

Selatan

3. Beragama Islam (bukan non Islam)

4. Mendapatkan bimbingan agama Islam (bukan TK, karena TK belum

mendapatkan bimbingan agama Islam secara intensif)

5. Berusia 12 – 40 tahun baik laki-laki maupun perempuan, atau pada

masa remaja awal hingga masa dewasa.

Tingkat-tingkat perkembangan dalam masa remaja dapat dibagi-bagi

dalam berbagai cara. Salah satu pembagian tahapan perkembangan

remaja disampaikan oleh “The American School Counselor

(Association ASCA),” yang terdiri atas tahap-tahap sebagai berikut:

(1) Remaja awal, 12-14 tahun; (2) Remaja Pertengahan, 15-16 tahun,

dan (3) Remaja Akhir, 17-19 tahun.81 Bahkan dalam buku lain

dijelaskan masa remaja pada anak perempuan dimulai usia 11 tahun

dan pada anak laki-laki pada usia 12 tahun.82 Sedangkan batasan usia

dewasanya sesuai dengan pendapat Levinson, dalam fase kemantapan

(33-40 tahun) orang dengan keyakinan yang mantap menemukan

80 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 118.

81 Sarlito W. Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Rajawali Pers, PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 76.

82 T. sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT Refika Aditama,2012), h. 49.

Page 66: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

53

tempatnya dalam masyarakat dan berusaha untuk memajukan karir

sebaik-baiknya. Pada usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa.83

6. Dapat membantu dan mendukung penelitian ini (bisa di ajak

komunikasi).

Berikut data kriteria sampel berdasarkan hasil observasi:

Tabel. 1.1 (Kelas I SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Azka 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 9 tahun Tidak bisa2 Atar 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 9 tahun Tidak bisa3 Afifah 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 8 tahun Bisa4 Rania 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 8 tahun Bisa5 Rahmawati 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 11 tahun Bisa6 Najwa 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 9 tahun Tidak bisa7 Zhafran 1 SD Kamis, 10:00 - 11:00 13 tahun Tidak bisa

Tabel.1.2 (Kelas II SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Bima 2 SD Selasa, 07:30 - 08:30 13 tahun Bisa2 Renaldy 2 SD Selasa, 07:30 - 08:30 11 tahun Tidak bisa3 Tegar 2 SD Selasa, 07:30 - 08:30 11 tahun Bisa4 Rathi 2 SD Selasa, 07:30 - 08:30 8 tahun Tidak bisa5 Harry P 2 SD Selasa, 07:30 - 08:30 10 tahun Bisa

Tabel.1.3 (Kelas III SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Asy Affa 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 13 tahun Bisa2 Dafa R. 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 13 tahun Tidak bisa

83 F.J. Monks dkk.,Psikologi Perkembangan Pengantar dalam berbagai bagiannya,(Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006), h. 330.

Page 67: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

54

3 Dafa Taqi 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 9 tahun Bisa4 Egiansyah 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 12 tahun Bisa5 Hamidou 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 12 tahun Tidak bisa6 Kamal sauqi 3 SD Selasa, 11:00 - 12:00 9 tahun Tidak bisa

Tabel.1.4 (Kelas IV SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Syarifuddin 4 SD Kamis, 11:00 - 12:00 16 tahun Bisa2 Affan Amru 4 SD Kamis, 11:00 - 12:00 10 tahun Bisa3 Intan 4 SD Kamis, 11:00 - 12:00 13 tahun Bisa

Tabel.1.5 (Kelas V SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Adinda Nurul 5 SD Senin, 10:00 - 11:30 15 tahun Bisa2 Rahmi 5 SD Senin, 10:00 - 11:30 12 tahun Bisa3 Annisa Rizka 5 SD Senin, 10:00 - 11:30 15 tahun Tidak bisa

Tabel.1.6 (Kelas VI SD)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 A. putro Abyyu 6 SD Selasa, 09:00 - 11:00 15 tahun Bisa2 Roudha 6 SD Selasa, 09:00 - 11:00 15 tahun Bisa3 Aqila 6 SD Selasa, 09:00 - 11:00 17 tahun Bisa4 Nur Afifah 6 SD Selasa, 09:00 - 11:00 14 tahun Tidak bisa5 Dara 6 SD Selasa, 09:00 - 11:00 14 tahun Bisa

Tabel.1.7 (Kelas VII dan VIII SMP)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Danu VII SMP Rabu, 07:30 - 08:05 18 tahun Bisa2 M. Zakhrofi VII SMP Rabu, 07:30 - 08:05 17 tahun Bisa3 Raza VIII SMP Rabu, 07:30 - 08:05 16 tahun Bisa

Page 68: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

55

Tabel.1.8 (Kelas IX SMP)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Hendri IX SMP Kamis, 07:30 - 08:05 18 tahun Bisa2 Farida IX SMP Kamis, 07:30 - 08:05 16 tahun Bisa3 Afif IX SMP Kamis, 07:30 - 08:05 18 tahun Bisa4 Devi IX SMP Kamis, 07:30 - 08:05 20 tahun Tidak bisa

Tabel.1.9 (Kelas X SMA)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Tika X SMA Senin, 08:10 - 08:50 20 tahun Bisa2 Heidy X SMA Senin, 08:10 - 08:50 17 tahun Bisa

Tabel.1.10 (Kelas XII SMA)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Yunan XII SMA Senin, 08:50 - 09:30 17 tahun Tidak bisa2 Indriyati XII SMA Senin, 08:50 - 09:30 17 tahun Bisa

Tabel.1.11 (Kelas Karya Putra)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Indrayana Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 40 tahun Bisa2 Subur Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 40 tahun Bisa3 Andika Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 30 tahun Bisa4 Bob Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 27 tahun Bisa5 Farid Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 31 tahun Tidak bisa6 Panji Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 34 tahun Tidak bisa7 Rizal Karya PA Rabu, 13:00 - 13:30 40 tahun Bisa

Page 69: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

56

Tabel.1.12 (Kelas Karya Putri)

Penyandang Tunadaksa Muslim

NoNama

Penyandang KelasJadwal Bimbingan

Agama Islam UsiaKeterangan (bisa diajak komunikasi)

1 Rahma Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 39 tahun Bisa2 Vonny Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 37 tahun Tidak bisa3 Cica Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 39 tahun Bisa4 Melisa Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 27 tahun Bisa5 Femi Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 26 tahun Tidak bisa6 Salita Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 20 tahun Tidak bisa7 Nana Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 40 tahun Bisa8 Anisa Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 30 tahun Bisa9 Intan Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 48 tahun Tidak bisa10 Arindiya Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 25 tahun Tidak bisa11 Nitidya Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 36 tahun Bisa12 Siti Nurma Karya PI Rabu, 13:00 - 13:30 32 tahun Tidak bisa

Tabel.1.13

Total Penyandang Tunadaksa yang Masuk Kriteria Responden;

muslim, mendapat bimbingan agama Islam, usia 12-40 tahun, dan bisa di

ajak komunikasi adalah:

No Kelas Jumlah1 Kelas 1 SD 0 orang2 Kelas 2 SD 1 orang3 Kelas 3 SD 2 orang4 Kelas 4 SD 2 orang5 Kelas 5 SD 2 orang6 Kelas 6 SD 4 orang7 Kelas VII+VIIISMP 3 orang8 Kelas IX SMP 3 orang9 Kelas X SMA 2 orang

10 Kelas XII SMA 1 orang11 Kelas Karya Putra 5 orang12 Kelas Karya Putri 6 orang

Total Jumlah 31 orang

Page 70: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

57

Berdasarkan kriteria yang disebutkan di atas, maka penentuan

sampel penelitian ini menggunakan teknik Samplingyaitu teknik penentuan

sampel dengan mengambil semua sampel yang memenuhi kriteria. Peneliti

menggunakan teknik Samplingdikarenakan penentuan kriteria sampel yang

harus sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian serta batas normal

dalam penelitian kuantitatif yaitu 30 responden.

Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31

responden dengan berdasarkan pemilihan responden yang masuk kriteria

sampel dari populasi yang ada.

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah kepercayaan diri, dukungan

sosial, dan bimbingan agama Islam.

Kepercayaan diri dijadikan sebagai dependent variabel (variabel

terpengaruh), sedangkan dukungan sosial dan bimbingan agama Islam

dijadikan sebagai independent variabel (variabel pengaruh), yang

merupakan sehimpunan variabel yang dapat digunakan untuk memprediksi

atau menjelaskan mengapa kepercayaan diri itu bervariasi.

2. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam

penelitian ini adalah:

Page 71: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

58

a. Kepercayaan Diri

Menurut Guilford ciri-ciri kepercayaan diri dapat dinilai melalui 3

aspek yaitu: suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri,

memiliki kemampuan bersosialisasi dan ketenangan sikap. Skor yang

diukur adalah yakin atas kemampuan sendiri, kemampuan

bersosialisasi, dan ketenangan sikap.

b. Dukungan Sosial

Menurut Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., dukungan Sosial

adalah transaksi interpersonal yang melibatkan satu atau lebih aspek

yang mengarah pada problem focused coping yang terdiri dari 1).

Dukungan emosional; semangat, nasehat, penghargaan, dll. 2).

Pemberian Informasi; petunjuk, atau pengetahuan, 3). Berupa

dukungan nyata.Skor yang diukur adalah dukungan emosional,

pemberian informasi, dan dukungan nyata.

c. Bimbingan Agama Islam

Menurut Thohari Musnawar bimbingan agama Islam adalah berupa

pertolongan di bidang mental spiritual, yang bertujuan agar dapat

mengembangkan potensi fitrah yang dibawa sejak lahir secara optimal

dengan cara menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam

al-Qur’an dan al-Hadist. Skor yang diukur adalah pengembangan

potensi fitrah diri (dibawa sejak lahir), mengamalkan nilai-nilai al-

Qur’an, serta al-Hadist.

Page 72: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

59

Tabel.2

Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

Variabel Teori Dimensi Indikator DefinisiOperasional

PengaruhDukunganSosisal(Variabel X1)

Menurut Dr.IstiqomahWibowo, Dipl,Soc.plandkk.,DukunganSosial adalahtransaksiinterpersonalyang melibatkansatu atau lebihaspek yangmengarah padaproblem focusedcoping yangterdiri dari 1).Dukunganemosional;semangat,nasehat,penghargaan, dll.2). PemberianInformasi;petunjuk, ataupengetahuan, 3).Berupa dukungannyata. Skor yangdiukur adalahdukunganemosional,pemberianinformasi, dandukungan nyata.

1. Dukunganemosional

2. PemberianInformasi

3. Berupadukungannyata.

a. Dukungansemangat

b. DukunganNasehat

c. DukunganPenghargaan

d. Pemberianpetunjuk

e. Pemberianpengetahuan

f. PemberianSaran

g. Pemberianhadiah

h. Pemberianuang

i. Pemberianpengobatan

Dukungan sosialadalah transaksiinterpersonal yangmelibatkan satu ataulebih aspek yangmengarah padaproblem focusedcoping yang terdiridari:1. Dukungan

Emosional:a. Dukungan

semangatb. Dukungan

Nasehatc. Dukungan

Penghargaan2. Pemberian

Informasi:a. Pemberian

petunjukb. Pemberian

pengetahuanc. Pemberian

Saran3. Dukungan Nyata:

d. Pemberianhadiah

e. Pemberianuang

f. Pemberianpengobatan

BimbinganAgama Islam(Variabel X2)

Menurut ThohariMusnawarBimbingan agama Islamadalah berupapertolongan dibidang mentalspiritual, yangbertujuan agardapatmengembangkan

1. pengembangan potensifitrah diri(dibawasejak lahir)

2. Mengamalkan nilai-nilaial-Qur’an,serta al-Hadist.

a. Menyalurkanminat danbakat

b. Rajin belajarc. Berbuat baik

kepada oranglain

d. Berlakusabar

e. Beribadahata

Bimbingan agamaIslam adalah berupapertolongan dibidang mentalspiritual, yangbertujuan agar dapat1. mengembangkan

potensi fitrahdiri (dibawasejak lahir):

Page 73: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

60

potensi fitrahyang dibawasejak lahir secaraoptimal dengancaramenginternalisasikan nilai-nilaiyang terkandungdalam al-Qur’andan al-Hadist.

u mengingatAllah

f. Berdo’a

a. Menyalurkanminat danbakat

b. Rajin belajarc. Berbuat baik

kepada oranglain

2. Mengamalkannilai-nilai al-Qur’an, serta al-Hadist:a. Berlaku sabarb. Beribadah/m

engingatAllah

c. Berdo’aKepercayaanDiri(Variabel Y)

Menurut Guilfordciri-ciriKepercayaandiri dapat dinilaimelalui 3 aspekyaitu: suatu sikapatau perasaanyakin ataskemampuansendiri, memilikikemampuanbersosialisasi danketenangan sikap.Skor yang diukuradalah yakin ataskemampuansendiri,kemampuanbersosialisasi, danketenangan sikap.

1. Yakin ataskemampuansendiri

2. Kemampuanbersosialisasi

3. Ketenangansikap

a. Tidakbergantung/mengandalkan orang lain

b. Bekerjakeras

c. Berambisid. Aktif

bertanyae. Aktif ikut

kegiatanf. Tidak

egois/mementingkankepentingansendiri

g. Tidak ragu-ragu

h. Toleransiataumenghargaiorang lain

i. Tidakmembandingkan dirisendiridengan oranglain.

Kepercayaan diridapat dinilai melalui3 aspek yaitu: suatusikap atau perasaan:1. Yakin atas

kemampuansendiri:a. Tidak

bergantung/mengandalkan orang lain

b. Bekerja kerasc. Berambisi

2. Kemampuanbersosialisasi:a. Aktif

bertanyab. Aktif ikut

kegiatanc. Tidak

egois/mementingkankepentingansendiri

3. Ketenangansikap:a. Tidak ragu-

ragub. Toleransi

ataumenghargaiorang lain

Page 74: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

61

c. Tidakmembandingkan dirisendiridengan oranglain.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data guna memecahkan masalah penelitian,

maka data tersebut harus dicari dari sumber data yang tepat. Dalam

penelitian ini untuk mencari dan mengumpulkan data, penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada

objek penelitian.84Dalam menggunakan metode observasi cara yang

paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko

pengamatan sebagai instrument.85Observasi juga menjadi bagian hal

terpenting yang harus dilakukan oleh peneliti.Sebab dengan observasi

keadaan subjek maupun objek penelitian dapat dilihat dan dirasakan

langsung oleh seorang peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti memilih observasi terbuka, sebagaimana

tercermin dari namanya, dan pada dasarnya tidak mempunyai sasaran

atau struktur yang tertentu sebelum dilaksanakannya observasi. Dalam

hubungan ini, tidak ada alat bantu observasi yang dipersiapkan khusus.

84S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta:PustakaBelajar, 2012), h.46.

85Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : RinekaCipta, 2010), h. 272.

Page 75: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

62

Peneliti cukup menyediakan kertas kosong untuk mencatat hal-hal

yang dinilai menarik atau penting selama observasi. Pencatatan

biasanya diwujudkan dalam bentuk butir-butir kunci yang

pengembangannya akan dilakukan kemudian.

2. Angket

Angket adalah daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain

bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan

permintaan.86Angket dalam penelitian ini dibagikan kepada 31

penyandang tunadaksa sebagai sampel penelitian yang memenuhi

kriteria responden. Angket ini berupa daftar pernyataan tertulis

sebanyak 48 butir menggunakan skala Semi likert, dengan nilai 1-5

apabila menjawab sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Hal ini juga dikarenakan untuk melihat kecenderungan dari segi

positif dan negatif.

3. Dokumentasi

Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda dan sebagainya.87

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

86 Dr. Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (bandung, Alfabeta:2010), h.52-53.87Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

Cipta, 2010), h. 272.

Page 76: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

63

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur

apa yang ingin diukur. Suatu instrument yang valid akan memiliki

validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti

validitasnya rendah.88 Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis

item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang

merupakan jumlah tiap skor butir. Teknik korelasi untuk menentukan

validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak

digunakan. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien

korelasi, item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor

total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut

mempunyai validitas yang tinggi pula.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur,

sehingga alat ukur dipercaya atau dapat diandalkan.89 Jika suatu alat ukur

dapat dipakai untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

yang diperoleh relatif konstan, maka alat pengukur tersebut dikatakan

reliabel atau dapat diandalkan.90 Pada uji instrumen ini peneliti

menggunakan reablity analysis dengan metode Cronbach Alpha. Dengan

metode ini, koefisien alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang

digunakan adalah sebagai berikut:

88 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : RinekaCipta, 2002), h.141.

89 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta : LP3ES,1995), cet. Ke-2, h.96.

90 RambatLupiyoada dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: SalembaEmpat, 2006), h. 241.

Page 77: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

64

α = KR

1 + ( K – 1 ) RKeterangan:

α = Koefisien Keandalan alat ukur

K = Jumlah Variabel

R = Koefisien Rata-rata Koefisien antar Variabel

G. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa hasil penelitian metode yang digunakan adalah

metode kuantitatif deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan objek

penelitian. Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk

mengetahui pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama Islam

terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yaysan Pembinaan

Anak Cacat (YPAC) Kebayoran baru, Jakarta Selatan.

Untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan bimbingan

agama Islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa dilakukan

dengan skala likert mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala.

Tabel. 3.1

Skala Semi Likert (Butir Positif)

Sangat Setuju(SS)

Setuju(S)

Tidak Setuju(TS)

Sangat TidakSetuju(STS)

5 4 2 1

Tabel. 3.2

Skala Semi Likert (Butir Negatif)

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak

Page 78: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

65

(SS) (S) (TS) Setuju(STS)

1 2 4 5

Pilihan respon skala empat mempunyai variabilitas respon lebih

baik atau lebih lengkap dibandingkan skala tiga sehingga mampu

mengungkap lebih maksimal perbedaan sikap responden. Selain itu juga

tidak ada peluang bagi responden untuk bersikap netral seandainya pilihan

respon skala lima, sehingga memaksa responden untuk menentukan sikap

terhadap fenomena sosial yang ditanyakan atau dinyatakan dalam

instrument.91

Selanjutnya data yang diperoleh akan dipresentasikan dalam tabel

yang dianalisis berdasarkan variabel pengaruh dukungan sosial dan

bimbingan agama Islam yang selanjutnya dikaitkan terhadap kepercayaan

diri penyandang tunadaksa di Yaysan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

Kebayoran baru, Jakarta Selatan.

H. Uji Regresi Hubungan Antar Variabel

Selanjutnya data yang diperoleh melalui kuesioner, akan dianalisis

dan kemudian hasilnya dideskripsikan.Dalam menganalisis data ini,

peneliti menggunakan “Analisis Regresi Linier Berganda”.

Analisis Regresi Linier Berganda merupakan pengembangan dari

analisis regresi sederhana. Analisis regresi ganda adalah alat untuk

meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu

91S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta:PustakaBelajar, 2012), h. 106.

Page 79: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

66

variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional

atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1, X2, …., Xi

terhadap suatu variabel terikat Y).

Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut:

2211 XbXbaY

Keterangan:

Y = variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X1, X2, = variabel independen

a = konstanta (nilai Y apabila X1, X2, = 0)

b1, dan b2 = koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Nilai-nilai a, b1, dan b2 pada persamaan regresi ganda untuk dua

variabel bebas dapat ditentukan dari rumus-rumus berikut:

212

2111 xbxbyx

2222112 xbxxbyx

2211 XbXbYa

Namun untuk memudahkan analisis regresi ganda maka peneliti

menggunakan perhitungan dengan SPSS 20.0 for windows.

1. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Uji koefisien regresi secara parsial (uji t) digunakan untuk menguji

tingkat signifikansi masing-masing koefisien variabel bebas secara

individu terhadap variabel tidak bebas. Rumus t hitung pada analisis

regresi adalah:

thitung =Sbi

bi

Page 80: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

67

Keterangan:

bi = koefisien regresi variabel i

Sbi = standar error variabel i

Hasil uji t dapat dilihat pada output Coefficient dari hasil

analisis regresi linier berganda. Melakukan uji t terhadap koefisien-

koefisien regresi untuk menjelaskan bagaimana suatu variabel

independent secara statistik berhubungan dengan dependen secara

parsial.Kriteria pengujian uji t dengan membandingkan nilai thitung

dengan t tabel atau dengan melihat nilai signifikansi (probabilitas) untuk

membuat keputusan menolak atau menerima H0. Alternatif

keputusannya adalah:

1) Jika thitung> ttabel atau probabilitas t kurang dari α =0,05 berarti

bahwa variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel tidak bebas yang diteliti

2) Jika thitung< ttabel atau probabilitas t lebih dari α =0,05 berarti bahwa

variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel tidak bebas yang diteliti.

Hasil uji t dapat dilihat pada output Coefficient dari hasil analisis

regresi linier berganda.

2. Uji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X1, X2) secara bersama-sama berpengaruh dengan signifikan

Page 81: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

68

terhadap variabel dependen (Y). F hitung dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut:

F hitung = 1kn/R1

k/R2

2

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi

n = jumlah data

k = jumlah variabel independen

Hasil uji F dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis

regresi linier berganda.Melakukan uji F untuk mengetahui pengujian

secara bersama-sama signifikansi hubungan antara variabel

independent dan variabel dependen. Kriteria pengujian dan

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika Fhitung> Ftabel atau probabilitas F kurang dari α =0,05 maha H0

ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama variabel-

variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel tidak bebas.

2) Jika Fhitung< Ftabel atau probabilitas F lebih dari α =0,05 maha H0

ditolak dan Ha diterima. Artinya secara bersama-sama variabel-

variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel tidak bebas.

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan perhitungan

statistik, digunakan bantuan program SPSS 20.0 for windows.

3. Uji Determinasi (R²)

Page 82: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

69

Koefisien korelasi yang diperoleh atau untuk memberikan

interprestasi terhadap koefisien korelasi hubungan antaa dua variabel

digunakan kriteria seperti yang ditentukan adalah sebagai berikut:

Tabel. 4

Pedoman untuk memberikan interprestasi

Hubungan antara dua variabel penelitian

Pada tahap analisis kuantitatif dalam penelitian ini digunakan

teknik regresiuntuk mengetahui besar dan arah korelasi, serta bobot

sumbangan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat.

Pengelolaan data kuantitatif ini menggunakan bantuan program SPSS

20.0 for windows.

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN HASIL ANALISIS DATA

Koefisien Korelasi (r) Hubungan0,00 – 0,20 Bisa diabaikan0,20 – 0,40 Rendah0,40 – 0,60 Sedang0,60 – 0,80 Besar0,80 – 1,00 Tinggi/amat tinggi

Page 83: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

70

A. Gambaran Umum Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta

1. Sejarah YPAC

Pada tahun 1953, atas prakarsa Prof. Dr. Soeharso (alm) seorang

ahli bedah tulang, didirikan sebuah Yayasan di Solo yang diberi nama

Yayasan Pemelihara Anak-anak Tjatjad yang kemudian kita kenal dengan

nama Yayasan Pembinaan Anak Cacat. Setahun kemudian, tepatnya pada

tanggal 5 November 1954, Ibu Hj. Armistiani Soemarno Sosroatmodjo

(almh), istri Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, mendirikan perwakilan

di Jakarta yang kemudian menjadi YPAC Cabang Jakarta.92

YPAC merupakan organisasi non pemerintah, nirlaba yang bersifat

sosial, berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. Dalam

perkembangannya, sesuai dengan keputusan Musyawarah Nasional YPAC

di Bali, pada tahun 2003 YPAC Cabang Jakarta telah berdiri sendiri

dengan nama YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT JAKARTA

atau disingkat YPAC Jakarta, sesuai dengan akta pendirinya Nomor 4

tanggal 26 Mei 2003.93

YPAC Jakarta berupaya memberikan pelayanan kepada anak-anak

penyandang cacat yang disebabkan oleh penyakit poliomyelitis dan

Cerebral Palsy (C.P.) yang mengakibatkan kelayuan/kelumpuhan pada

anggota badan atau hambatan dalam mempergunakannya atau istilah

umumnya adalah tunadaksa.

Dalam hal ini YPAC sering menghadapi orang tua yang

mengharapkan suatu mukjizat. Ada juga anggapan bahwa YPAC Jakarta

92 Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, (Jakarta, YPAC, 2012), h. 1.93 Ibid., h. 1.

Page 84: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

71

merupakan tempat penampungan bagi anak-anak penyandang cacat yang

sebenarnya tidak tepat.

Dalam perkembangannya YPAC secara keseluruhan dikandung

harapan bahwa di hari depan YPAC akan menjadi satu-satunya pusat

rehabilitasi anak-anak dengan kecacatan ganda.

Sekarang ini YPAC sudah mempunyai pelayanan tersebar di

seluruh wilayah Indonesia yaitu di: Surakarta, Jakarta, Semarang,

Surabaya, Malang, Pangkal Pinang, Ternate, Jember, Bandung,

Palembang, Medan, Manado, Makassar, Aceh, Bali, dan Sumatra Barat.

Juga mempunyai badan khusus Pusat Pengembangan dan Latihan

Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) di Surakarta yang

didalamnya terdapat layanan:

a) Fasilitas Wisma RBM (training center)

b) Program-program RBM di lapangan

c) Klinik dan sekolah khusus bagi anak berkebutuhan khusus “Mitra

Ananda”

d) Pusat data dan informasi, pelatihan, penelitian dan pengembangan.

Yayasan Pembinaan Anak Cacat adalah organisasi sosial nirlaba

yang berdiri sejak tahun 1953 yang memberikan pelayanan bagi anak-anak

disabilitas khususnya cacat fisik. Sejak berdirinya YPAC sudah

merumuskan visi dan misi yang jelas. Adapun visi dan misi YPAC adalah:

2. Visi dan Misi YPAC

Visi YPAC:

Page 85: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

72

Setiap manusia mempunyai kedudukan dan harkat yang sama serta

mempunyai hak untuk mengembangkan pribadinya.

Setiap manusia mempunyai rasa kesadaran dan tanggung jawab

sosial terhadap sesame manusia dan bangsa.

Misi YPAC:

Mencegah secara dini agar kecacatan tidak semakin parah

Anak dengan kecacatan (penyandang cacat/penca) perlu

mendapatkan pelayanan rehabilitasi yang terpadu (total care) oleh

tim rehabilitasi interdisipliner agar mampu mengembangkan

potensi yang dimilikinya secara berkualitas untuk menuju

kemandirian.

Anak dengan kecacatan harus mendapatkan equalisasi dalam

kebutuhan khususnya.94

3. Tujuan, Moto, dan Falsafah YPAC

Tujuan YPAC:

Membina kesejahteraan anak dengan kecacatan dalam arti seluas-

luasnya.

Membantu pemerintah dalam upaya kearah tercapainya masyarakat

sejahtera pada umumnya dan kesejahteraan anak-anak dengan

kecacatan pada khususnya (kemitraan).95

Moto YPAC :

94 Humas YPAC, Brosur YPAC, (Jakarta, YPAC, 2004).95 Humas YPAC, Brosur YPAC, (Jakarta, YPAC, 2004).

Page 86: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

73

Cacat atau tidak, bukanlah ukuran kemampuan seseorang

(Prof.dr.Soeharso)

Falsafah YPAC:

Beri anak ikan dan dia akan makan hari itu,

Berilah anak itu sebuah kail, lalu ajarilah mengail,

maka ia akan makan untuk seumur hidupnya (Lao tse)

4. Bentuk Pendekatan YPAC

YPAC merupakan sebuah Centrum atau Pusat Pelayanan dimana

pelayanan rehabilitasi yang dibutuhkan oleh anak-anak diberikan secara

terpadu melalui tiga bentuk pendekatan:

a. Pendekatan Secara Institusional Pendekatan ini dilakukan oleh 16

YPAC wilayah di seluruh Indonesia. Pelayanan yang diberikan adalah

Rehabilitasi Medik, Rehabilitasi Pendidikan, Rehabilitasi Sosial, dan

Rehabilitasi Karya (Prevocational Training).

b. Pendekatan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (RBM)

Pendekatan yang berupaya memfasilitasi masyarakat, memberdayakan

masyarakat agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah

kecacatan (disability issues) di wilayahnya dan melaksanakan RBM.

Dalam mengembangkan RBM ini YPAC sejak tahun 1986 mendirikan

Pusat Pengembangan dan Latihan Rehabilitasi Bersumberdaya

Masyarakat (PPRBM) di Surakarta.

Page 87: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

74

c. Pendekatan Rehabilitasi Dalam Keluarga (RDK) Pendekatan ini

melibatkan keluarga anak dalam upaya rehabilitasi. Dalam penanganan

rehabilitasi, anak diberikan terapi yang dibutuhkan di rumah bersama

keluarga agar lebih teratur dan mendapatkan hasil yang optimal.

5. Layanan Medis YPAC

Layanan yang diberikan meliputi: poliklinik, fisioterapi, terapi

wicara, hydroterapi/latihan renang, terapi okupasi, terapi sensori integrasi,

dan antara lain: sepatu orthopaedia, sepatu penyangga (brace).

a. Poliklinik

Poliklinik memberikan pelayanan kesehatan mencakup pemeriksaan

fisik dan gigi. Tim ahli medis juga memeriksa dan menentukan jenis

terapi yang diperlukan oleh pasien.

Poliklinik didukung oleh tim ahli medis yang terdiri dari:

- Dokter Umum

- Dokter Spesialis Bedah Tulang

- Dokter Spesialis Syaraf

- Dokter Gigi

b. Fisioterapi

Fisioterapi memberikan layanan kepada anak-anak yang memerlukan

latihan khusus berdasarkan kebutuhan rehabilitasi masing-masing

dengan tujuan:

Page 88: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

75

- Memperbaiki bentuk kecacatan yang sudah ada, agar dapat

berfungsi kembali.

- Menghindari/mencegah adanya kecacatan baru.

- Melatih anak agar aktivitasnya mencapai tingkat optimal, sehingga

dapat berbuat seperti/mendekati normal..

c. Terapi wicara

Memberikan layanan kepada anak-anak yang mengalami hambatan

berbicara/komunikasi karena kelainan bentuk dan fungsi organ bicara.

Juga menangani anak yang tidak dapat menguasai gerakan otot mulut,

melatih anak untuk dapat mengunyah, menghisap dan menelan.

Mengusahakan agar anak dapat mengekspresikan sesuatu yang

dipikirkan dan dirasakan melalui ucapan (kata-kata).

d. Terapi memakai media air (Hydroterapi)

Memberikan layanan terapi di dalam kolam renang. Penelitian telah

membuktikan bahwa latihan-latihan yang diberikan menggunakan

media air dpat memberikan pengaruh positif secara fisik maupun

psikis bagi anak. Pada terapi ini, anak tidak hanya sekedar menjalani

terapi fisik, tetapi juga bisa menikmati kegembiraan bermain air, satu

bentuk kegemaran rekreatif anak-anak pada umumnya.

e. Terapi Okupasi

Memberikan layanan terapi agar anak dapat mandiri (melakukan tanpa

bantuan atau dengan bantuan seminimal mungkin) untuk aktivitas

Page 89: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

76

kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum, mengenakan baju dan

sebagainya. Anak diupayakan untuk tidak bergantung pada orang lain.

f. Terapi Sensori Integrasi

Merupakan suatu terapi yang merangsang fungsi seluruh panca indera

pada anak.96

6. Layanan Pendidikan YPAC

Menurut tingkat kecacatan, anak tunadaksa dapat digolongkan atas:

a. Golongan Ringan: mereka yang meskipun menggunakan alat bantu

gerak tetapi dapat bersikap dan berkomunikasi dengan orang lain,

dapat menolong dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka

dapat hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya. Kondisi fisik

dan mentalnya tidak mempengaruhi kehidupan dan pendidikannya.

b. Golongan Sedang: mereka yang membutuhkan treatment untuk

berbicara, berjalan, dan mengurus dirinya sendiri. Kelompok ini

memerlukan ala-alat khusus untuk membantu geraknya, seperti brace

untuk membantu penyangga kaki, kruk/tongkat sebagai penopang

untuk berjalan. Dengan pertolongan secara khusus, anak-anak

kelompok ini diharapkan dapat mengurus dirinya sendiri.

c. Golongan Berat: anak-anak pada golongan ini adalah mereka yang

kondisi fisiknya memiliki hambatan sangat berat disertai

keterbelakngan mental sehingga membutuhkan perawatan dalam

96 Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, (Jakarta, YPAC, 2012), h. 2-5.

Page 90: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

77

ambulansi, bicara, dan menolong dirinya sendiri. Mereka secara umum

tidak dapat hidup mandiri di tengah masyarakat.97

Layanan pendidikan di YPAC Jakarta saat ini dikhususkan pada

pendidikan dan pembinaan anak tunadaksa yang menurut istilah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan disebut Sekolah Luar Biasa

Tunadaksa atau SLB.D dan D1.

Kalsifikasi atau penggolongan anak tunadaksa menurut jenis

layanan pendidikan dibagi atas:

1) Anak Tunadaksa yang menderita Polio, cerebral Palsy,

Amputee/kelainan bentuk dan fungsi anggota gerak (tangan dan kaki)

atau lainnya, sehingga mengalami kelainan dalam fungsi tulang, otot-

otot atau kerjasama fungsi otot-otot, tetapi mereka memiliki inteligensi

normal digolongkan ke dalam kelompok Tunadaksa Ringan (D).

2) Anak Tunadaksa dengan kondisi fisik serupa lebih berat dan memiliki

inteligensi di abwah normal digolongkan ke dalam kelompok

Tunadaksa Sedang (D1).

Penggolongan ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan di

SLB.D dan D1 YPAC Jakarta. 98

Adapun profil dari layanan pendidikan YPAC adalah sebagai

berikut:

Profil Layanan Pendidikan (Sekolah)

97 Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, (Jakarta, YPAC, 2012), h. 7.98 Ibid., h. 7.

Page 91: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

78

SLB. D-D1 YPAC Jakarta

Tahun 2014-2015

1. Penyelenggaraan

a. Nama Yayasan : Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) Jakarta

b. Alamat : Jl. Hang Lekiu III No. 19 Rt.

006/004 Kebayoran Baru – Jakarta

Selatan

c. Nama Ketua Yayasan : Ny. Purnamawati Muki Reksoprodjo

d. Akte Pendirian Yayasan : No. 4, Tanggal 26 Mei 2003

2. Identitas Kepala Sekolah

a. Nama : Dra. Siti Khoeriyah

b. Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 29 Desember 1955

c. NIP/NRK : 19551229198203005/155942

d. Pangkat/Golongan : Pembina, IV/a

e. Jabatan : Kepala SLB.D-D1 PAC Jakarta

f. Alamat : Pengasinan, Rawa Lumbu-Bekasi

g. TMT Kepala Sekolah : 01 November 2012

3. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : SLB.D-D1 YPAC Jakarta

b. Jenis Ketunaan/Kelainan : Tunadaksa

c. Alamat : Kebayoran Baru – Jakarta Selatan

d. Pendirian Sekolah : Tanggal 5 Nopember 1954

e. No. Ijin Operasinal : 6185/-1.851.232, 13 Mei 2014

Page 92: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

79

f. Status Sekolah : Swasta

g. Waktu Belajar : Pagi hari (senin – jumat)

4. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

a. Tenaga Pendidik

a.1. Guru PNS : 15 orang

a.2. Guru Tetap Yayasan : 7 orang

a.3. Guru bantu : 1 orang

b. Tenaga Kependidikan

b.1. Tata Usaha : 2 orang

b.2. Tenaga Kebersihan : 3 orang

b.3. Tenaga Asisten : 2 orang

b.4. Tenaga Instruktur : 2 orang

5. Fasilitas Sekolah

a. Status Gedung : Milik Yayasan

b. Status Tanah : Milik Yayasan

c. Luas Tanah : 8.084 m2

d. Luas Bangunan : 5.200 m2

e. Sarana

- Ruang Guru : 1 ruang

- Ruang Kepala Sekolah: 1 ruang

- Ruang Belajar : 21 ruang

- Ruang Tata Usaha : 1 ruang

- Ruang Komputer : 2 ruang

- Ruang Program Khusus: 1 ruang

Page 93: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

80

- Ruang Keterampilan : 3 ruang

- Ruang Perpustakaan : 1 ruang

- Ruang Laboratorium : 1 ruang

- Ruang Dapur : 3 ruang

- Ruang Gudang : 3 ruang

- Ruang Kamar mandi : 12 ruang

Sepanjang perkembangan sekolah sejak awal berdirinya hingga

sekarang, SLB.D-D1 YPAC Jakarta selalu menggunakan kurikulum yang

telah ditetapkan Pemerintah. Berbagai perubahan kurikulum senantiasa

membutuhkan pula proses adaptasi penerapannya di sekolah.

Model kurikulum yang sekarang diberlakukan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan adalah Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

(KTSP). Kurikulum tersebut terdiri dari seperangkat standar yang

memberikan kesempatan kepada sekolah (SLB.D dan D1 YPAC Jakarta)

untuk mengatur kegiatan pembelajaran sesuai visi-misi-tujuan dan

karakteristik sekolah. Selain itu ada juga bentuk keterampilan-

keterampilan yang diberikan diantaranya:

a) Menenun: membuat bahan pel

b) Pertanian: menanam tanaman hias

c) Mengetik dan penggunaan computer (Teknologi Informatika)

d) Sablon

e) Kerajinan Tangan; membuat bros, mute, sarung bantal kursi, dll.

f) Menjahit: membuat alas telepon, cempal dan seprei

g) Memasak; membuat telor asin

Page 94: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

81

h) Merakit korek api, dll.

Layanan pendukung pendidikan lainnya adalah: bimbingan agama

Islam dan Kristen, tes psikologi, terapi music, olah raga, dan

kepramukaan.99

7. Bimbingan Agama Islam YPAC

a. Profil Pembimbing Agama Islam

Nama : Muhammad Mudlofir S.Pd.I

Tempat, tanggal, lahir : Demak 24 Juli 1973

Pendidikan Terakhir : STAI AL HIKMAH Jakarta

Tahun masuk : 2012 - sekarang

b. Materi Bimbingan Agama Islam

SD kelas 1 : Baca Tulis Al-Qur’an dan Bimbingan Do’a

SD kelas 2 – 6 : Rukun Islam, Iman, dan Bimbingan Do’a

SMP – SMA : Sejarah Islam dan Fiqh

Karya : Fiqh Lanjutan

c. Bentuk Bimbingan Agama Islam

Bentuk bimbingan agama Islam di YPAC adalah dengan bentuk

ceramah. Hal ini karena faktor penyesuaian dengan kondisi para

penyandang tunadaksa yang relatif lebih mudah dengan bentuk

pendekatan ceramah.

8. Layanan Sosial

Bentuk layanan sosial di YPAC antara lain:

1. Asrama, bagi karyawan dan anak yatim piatu asuhan YPAC Jakarta

99 Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, (Jakarta, YPAC, 2012), h. 11-14.

Page 95: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

82

2. Pendidikan bagi orang tua penderita (parents education)

3. Rekreasi untuk sosialisaasi anak

4. Mencari keluarga angkat bagi yang memerlukan

5. Tempat Penitipan Anak, untuk membantu para orang tua agar dapat

menjalankan tugasnya sehari-hari tanpa perlu rasa khawatir akan

keadaan anaknya.

6. Unit Penyantunan bagi anak berumur 12 tahun ke atas yang hanya

mampu latih. 100

9. Syarat-syarat Penerimaan

Tidak semua anak cacat dapat dilayani di YPAC Jakarta, hanya

anak-anak cacat tubuh sebagai akibat dari penyakit Poliomyelitis dan

anak-anak cacat akibat Cerebral Palsy (CP), yakni suatu terminology

inklusif yang menggambarkan suatu kelainan yang terjadi/terdapat pada

masa anak-anak dimana kelainan pada otak mengakibatkan kerusakan

fungsi motorik. Kelainan yang diakibatkan oleh CP muncul secara dini

pada anak dan menetap seumur hidup, berupa gangguan fungsi gerak,

persepsi dan sering diperberat dengan penurunan aktivitas mental.

YPAC Jakarta memberikan solusi atau jalan keluar dalam

menghadapi permasalahan tersebut di atas. Disamping penanganan khusus

dalam pendidikan, anak-anak tersebut pada umumnya juga membutuhkan

terapi, latihan terus menerus dan berkesinambungan untuk memperbaiki

fungsi otot-otot dan persendian. Kegiatan terapi diatur diantara jam belajar

100 Humas YPAC, Brosur YPAC, (Jakarta, YPAC, 2004).

Page 96: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

83

atau dilaksanakan setelah kegiatan sekolah sehingga dapat berlangsung

sejalan.

“Keseimbangan dalam mengembangkan kemampuan fisik (terapi)

dan kemampuan akademik (belajar) menjadi prioritas utama layanan di

YPAC Jakarat.” 101

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Sebelum peneliti memulai penelitian yang sebenarnya, terlebih

dahulu peneliti melakukan uji validitas (try out). Uji validitas (try out) ini

untuk mengetahui apakah tiap-tiap butir pernyataan valid/invalid dan layak

digunakan atau tidak terhadap kuesioner yang telah diisi oleh 31

responden di luar dari responden inti dalam penelitian ini.

Dari hasil korelasi antara skor item dengan skor total kemudian

dibandingkan dengan nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikan 0,05

dengan jumlah data (n) = 31, maka didapat r tabel sebesar 0,355 (lihat

pada tabel r). Bila korelasi < 0,355 = tidak valid (invalid), jika hasil

korelasi > 0, 355 = valid. Hasilnya diperoleh bahwa sebanyak 26 butir

item pernyataan dikatakan valid dan sebanyak 22 butir item pernyataan

dikatakan tidak valid.

Adapun hasil korelasi item dukungan sosial, bimbingan agama

Islam dan kepercayaan diri setelah dilakukan uji coba validitas instrumen

terlihat pada tabel sebagai berikut :

101 Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, (Jakarta, YPAC, 2012), h. 16 - 17.

Page 97: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

84

Tabel. 5.1

Skala Dukungan sosial

No Dukungan Sosial Indikator ItemValid Invalid

1 DukunganEmosional

j. Dukungansemangat

k. DukunganNasehat

l. DukunganPenghargaan

1

3 dan 4

5

2

6

2 Pemberian Informasi a. Pemberianpetunjuk

b. Pemberianpengetahuan

c. Pemberian Saran

7 dan 8

9 dan 10

11 dan 123 Dukungan Nyata a. Pemberian

hadiahb. Pemberian uangc. Pemberian

pengobatan

13 dan 14

15 dan 1617 dan 18

Tabel. 5.2

Skala Bimbingan Agama Islam

No Bimbingan AgamaIslam

Indikator ItemValid Invalid

1 Pengembanganpotensi fitrah diri

g. Menyalurkanminat dan bakat

h. Rajin belajari. Berbuat baik

kepada oranglain

19

2123 da 24

20

22

2 Mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an danal-Hadits

a. Berlaku sabarb. Beribadah atau

mengingat Allahc. Berdo’a

25

29 dan 30

2627 dan 28

Page 98: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

85

Tabel. 5.3

Skala Kepercayaan Diri

No Kepercayaan Diri Indikator ItemValid Invalid

1 Yakin ataskemampuansendiri

j. Tidakbergantung/mengandalkan orang lain

k. Bekerja kerasl. Berambisi

32

33 dan 3435 dan 36

31

2 Kemampuanbersosialisasi

a. Aktif bertanyab. Aktif ikut kegiatanc. Tidak

egois/mementingkankepentingan sendiri

37 dan 3839 dan 40

41 dan 42

3 Ketenangan sikap a. Tidak ragu-ragub. Toleransi atau

menghargai orang lainc. Tidak membandingkan

diri sendiri denganorang lain.

4346

47 dan 48

4445

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi atau

keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen penelitian apabila instrumen

tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu responden. Reliabilitas

dengan menggunakan Cronbach Alpha, dapat diketahui reliabel/ireliabel.

Tabel. 6

Hasil Output Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items,852 48

Page 99: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

86

Output ini sebagai hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik

Cronbach Alpha. Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak

maka bisa menggunakan batas nilai Alpha 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6

adalah kurang baik, sedangkan harga kritik untuk indeks reliabilitas

instrument adalah 0,7. Artinya suatu instrument dikatakan reliabel jika

mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang-kurangnya 0,7.102 Hasilnya

dapat diketahui nilai Cronbach Alpha untuk variabel dukungan sosial,

bimbingan agama Islam, dan Kepercayaan diri sebesar 0, 852 dan

dikatakan baik.

C. Hasil dan Analisis Data Penelitian

1. Klasifikasi Responden

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada 31

responden yang merupakan penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan

Anak Cacat (YPAC) Jakarta. Angket tersebut berisikan butir-butir

pernyataan mengenai pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama

Islam terhadap kepercayaan diri. Pernyataan tersebut berjumlah 42 butir,

setelah dilakukan uji coba validitas instrumen. Butir pernyataan tersebut

terdiri dari 12 butir pernyataan berkaitan dengan dukungan sosial, 12 butir

pernyataan berkaitan dengan bimbingan agama Islam yang merupakan

faktor independent dan 18 butir pernyataan yang berkaitan dengan

kepercayaan diri yang merupakan fakor dependent.

102S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,(Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2012), h. 165.

Page 100: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

87

Dari 31 angket yang sudah terkumpul, peneliti mendapatkan data

mengenai identitas responden dan peneliti mengklasifikasikannya ke

dalam dua bagian yaitu karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis

kelamin. Selanjutnya akan dijelaskan dalam bentuk Grafik beserta

uraiannya.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel. 7.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari tabel di atas diketahui bahwa 8 orang adalah penyandang

tunadaksa berusia antara 31 – 40 tahun, 7 orang adalah penyandang

berusia 17 – 19 tahun, 6 orang penyandang berusia 12 – 14 tahun, 6 orang

berusia 15 – 16 tahun, dan 4 orang berusia 20 – 30 tahun.

Berdasarkan tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa kebanyakan

dari penyandang tunadaksa berusia produktif yaitu usia antara 31 – 40

tahun sebanyak 8 orang. Dimana seseorang pada usia ini menemukan

kematangan hidupnya, mempunyai kemampuan memaksimalkan semua

potensi diri dan mempunyai kebutuhan dihargai dan dimiliki.

No Usia Frekuensi1 12 – 14 6 orang2 15 – 16 6 orang3 17 – 19 7 orang4 20 – 30 4 orang5 31 – 40 8 orang

Page 101: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

88

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel. 7.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari tabel tersebut dapat diketahui responden dalam penelitian ini

hampir sama, laki-laki 16 orang dan perempuan 15 orang. Jenis kelamin

yang laki-laki lebih banyak 1 orang dari perempuan. Dari grafik diatas

bahwa dari karakteristik jenis kelamin relatif hampir sama antara

perempuan dan laki-laki.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel

dukungan sosial dan bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan diri.

Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan angket yang disebar

keapada responden penyandang tunadaksa yang sesuai dengan kriteria

responden.

Setelah data-data yang masuk dalam angket diolah melalui editing

dan skoring, maka langkah berikutnya menyajikan data tersebut dalam

bentuk tabel dengan menggunakan rumus prosentase. Berikut ini peneliti

sajikan hasil angket berdasarkan prosentase jawaban. Dari hasil penelitian

diperoleh data sebagai berikut:

No Kelas Jumlah1 Perempuan 15 orang2 Laki-laki 16 orang

Page 102: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

89

a. Variabel Dukungan Sosial

Tabel. 8.1

Dukungan Emosional

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingDukungan Emosional

1 Saya sering diberikan ucapansemangat setiap pagi oleh orangterdekat saya

8 22 1 0 130 2

2 Jika saya berbuat salah, gurusaya tidak pernah menegur ataumenasehati saya

0 4 22 5 121 3

3 Orang tua saya seringmemberikan nasehat-nasehatkepada saya

13 18 0 0 137 1

4 Teman saya tidak sukamendengarkan curhatan saya

1 3 24 3 117 4

Pada tabel 23 di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu

137 pada pernyataan orang tua saya sering memberikan nasehat-nasehat

kepada saya dalam indikator dukungan emosional di variabel dukungan

sosial (butir positif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah skor

tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 13 dan

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 18, sisanya tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS) berjumlah 0. Sedangkan skor terendahnya adalah

117 yaitu mengenai teman saya tidak suka mendengarkan curhatan saya

(butir negatif) yang menempati rangking 4.

Page 103: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

90

Tabel. 8.2

Pemberian Informasi

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingPemberian Informasi

1 Jika saya tidak tahu pasti teman sayamemberitahu

7 20 4 0 123 4

2 Saya selalu diberikan pilihan-pilihanyang baik oleh orang tua saya

9 19 3 0 127 2

3 Guru saya jarang mengajarkanilmu praktik kepada saya

0 4 14 13 129 1

4 Teman saya selalu memberikansaran-sarannya kepada saya setiapsaya mau mengambil keputusan

6 22 3 0 124 3

Pada tabel 24, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 129 pada

pernyataan guru saya jarang megajarkan ilmu praktik kepada saya dalam

indikator pemberian informasi di variabel dukungan sosial (butir negatif)

dengan menempati rangking 1. Dari jumlah skor tersebut diketahui jumlah

jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 0 dan jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 4, tidak setuju (TS) sebanyak 14 dan sangat tidak setuju (STS)

sebanyak 13.

Sedangkan skor terendahnya adalah 123 yaitu mengenai jika saya

tidak tahu pasti teman saya memberitahu (butir positif) yang menempati

rangking 4. Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7 dan

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 20, tidak setuju (TS) sebanyak 4 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Page 104: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

91

Tabel. 8.3

Dukungan Nyata

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingDukungan Nyata

1 Saya tidak pernah menerimahadiah pada hari ulang tahun saya

3 6 19 3 106 3

2 Jika saya mendapatkan prestasi,orang tua saya selalu memberikanhadiah kepada saya

4 16 8 3 103 4

3 Sudah lama saya tidak punya uang 0 4 25 2 118 2

4 Jika saya sakit, orang tua saya pastimembawa saya ke rumah sakit

12 19 0 0 136 1

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 136

pada pernyataan jika saya sakit, orang tua saya pasti membawa saya ke

rumah sakit dalam indikator dukungan nyata di variabel dukungan sosial

(butir positif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah skor tersebut

diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 12 dan jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 19, tidak setuju (TS) sebanyak 0 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Sedangkan skor terendahnya adalah 103 yaitu mengenai jika saya

mendapatkan prestasi, orang tua saya selalu memberikan hadiah kepada

saya (butir positif) yang menempati rangking 4. Responden yang

menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 4 dan jumlah jawaban setuju (S)

sebanyak 16, tidak setuju (TS) sebanyak 8 dan sangat tidak setuju (STS)

sebanyak 3. Variabel Bimbingan Agama Islam

Page 105: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

92

Tabel. 8.4

Pengembangan potensi fitrah diri

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingPengembangan Potensi Fitrah Diri

1 Saya sering ikut kegiatan untukmenyalurkan minat bakat saya

4 25 2 0 124 2

2 Saya belum tahu bakat saya 0 16 14 1 93 6

3 Setiap malam saya pasti belajardengan sungguh-sungguh

7 20 2 2 121 3

4 Saya jarang mengerjakan PR 0 10 17 4 108 5

5 Saya selalu membantu teman sayayang sedang kesusahan

6 24 1 0 128 1

6 Saya tidak peduli ketika temansaya sedang sakit/kecelakaan

2 3 18 8 120 4

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 128

pada pernyataan saya selalu membantu teman saya yang sedang kesusahan

dalam indikator pengembangan potensi fitrah diri di variabel bimbingan

agama Islam (butir positif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah

skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 6 dan

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 24, tidak setuju (TS) sebanyak 1 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Sedangkan skor terendahnya adalah 93 yaitu mengenai saya belum

tahu bakat saya (butir negatif) yang menempati rangking 6. Responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 0 dan jumlah jawaban setuju

(S) sebanyak 16, tidak setuju (TS) sebanyak 14 dan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 1.

Page 106: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

93

Tabel. 8.5

Mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an dan al-Hadits

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingMengamalkan Nilai-nilai Al-Qur’an

dan Al-Hadits1 Saya tidak pernah marah ketika ada

teman mengejek saya1 7 22 1 78 5

2 Saya sering mengeluh kepadaAllah karena keadaan saya

6 10 12 3 89 4

3 Saya selalu shalat 5 waktu 7 20 4 0 123 2

4 Saya tidak pernah membaca al-Qur’an

0 6 21 4 116 3

5 Setiap habis shalat saya selaluberdo’a kepada Allah

10 20 1 0 132 1

6 Dalam keadaan apapun saya selalumemohon pertolongan Allah

10 20 1 0 132 1

Pada tabel di atas, ada perbedaan yang menarik hasil skornya

dibandingkan dengan tabel-tabel sebelumnya. dapat diketahui bahwa skor

tertinggi pada tabel ini ada 2 yaitu skor 132 pada pernyataan setiap habis

shalat saya selalu berdo’a kepada Allah, dan dalam keadaan apapun saya

selalu memohon pertolongan Allah dalam indikator mengamalkan nilai-

nilai al-Qur’an dan al-Hadits di variabel bimbingan agama Islam (butir

positif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah kedua skor tersebut

diketahui jumlah jawabannya sama yaitu sangat setuju (SS) sebanyak 10

dan jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 20, tidak setuju (TS) sebanyak 1

dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Sedangkan pernyataan terendahnya adalah saya tidak pernah marah

ketika ada teman mengejek saya dengan skor 78 (butir negatif) yang

menempati rangking 5. Responden yang menjawab sangat setuju (SS)

Page 107: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

94

sebanyak 1 dan jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 7, tidak setuju (TS)

sebanyak 22 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 1.

Tabel. 8.6

Yakin atas kemampuan sendiri

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingYakin atas Kemampuan Sendiri

1 Saya mampu melakukan apapunsendiri

7 10 14 0 103 4

2 Banyak hal yang harus sayalakukan dengan memintapertolongan orang lain untukmembantu saya

5 15 10 1 90 6

3 Saya selalu bekerja keras dalamsetiap pekerjaan yang saya lakukan

7 21 3 0 125 1

4 Saya sering malas dalammelakukan setiap pekerjaan saya

0 5 20 6 120 2

5 Saya harus mendapatkan apa yangsaya inginkan

3 12 15 1 94 5

6 Saya berusaha melewati setiaphalangan dan hambatan dalammencapai cita-cita saya

7 16 8 0 115 3

Pada tabel 28, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 125 pada

pernyataan saya selalu bekerja keras dalam setiap pekerjaan saya dalam

indikator yakin atas kemampuan sendiri di variabel kepercayaan diri (butir

positif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah skor tersebut diketahui

jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 7 dan jumlah jawaban setuju

(S) sebanyak 21, tidak setuju (TS) sebanyak 3 dan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 0.

Sedangkan skor terendahnya adalah 90 yaitu mengenai banyak hal

yang harus saya lakukan dengan meminta pertolongan orang lain untuk

membantu saya (butir negatif) yang menempati rangking 6. Responden

Page 108: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

95

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 5 dan jumlah jawaban setuju

(S) sebanyak 15, tidak setuju (TS) sebanyak 10 dan sangat tidak setuju

(STS) sebanyak 1.

Tabel. 8.7

Kemampuan Bersosialisasi

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingKemampuan Bersosialisasi

1 Saya selalu diam saja di sekolah,baik jam pelajaran maupunsedang tidak ada jam pelajaran

0 5 24 2 116 5

2 Setiap hal yang saya kurang paham,pasti saya tanyakan kepada gurusaya

7 19 5 0 121 2

3 Saya selalu hadir setiap ada kegiatansekolah

7 24 0 0 119 3

4 Saya malas setiap ada kegiatan disekolah maupun di sekitar rumah

2 1 25 3 119 4

5 Saya tidak mau merugikan oranglain

4 21 5 1 115 6

6 Saya tidak peduli kepada oranglain, yang penting saya senang

0 3 15 13 131 1

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 131

pada pernyataan saya tidak peduli kepada orang lain, yang penting saya

senang dalam indikator kemampuan bersosialisasi di variabel kepercayaan

diri (butir negatif) dengan menempati rangking 1. Dari jumlah skor

tersebut diketahui jumlah jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 0 dan

jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 3, tidak setuju (TS) sebanyak 15 dan

sangat tidak setuju (STS) sebanyak 13.

Sedangkan skor terendahnya adalah 115 yaitu mengenai saya tidak

mau merugikan orang lain (butir positif) yang menempati rangking 6.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 4 dan jumlah

Page 109: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

96

jawaban setuju (S) sebanyak 21, tidak setuju (TS) sebanyak 5 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 1.

Tabel. 8.8

Ketenangan Sikap

No Pernyataan SS S TS STS Skor RangkingDukungan Sosial

1 Saya selalu yakin dengan apa yangsaya lakukan

5 23 3 0 123 2

2 Saya ragu-ragu apakah saya dapatsukses atau tidak di masa depan

3 10 18 0 95 5

3 Saya tidak mempermasalahkan oranglain yang berbeda pendapat dengansaya

3 21 6 1 103 4

4 Saya tidak mau mengalah untukorang lain

3 4 21 3 110 3

5 Saya senang menjadi diri sendiri 8 21 2 0 128 1

6 Saya merasa tak sempurna sepertiorang lain

7 5 18 1 94 6

Pada tabel 30, dapat diketahui bahwa skor tertinggi yaitu 128 pada

pernyataan saya senang menjadi diri sendiri dalam indikator ketenangan

sikap di variabel kepercayaan diri (butir positif) dengan menempati

rangking 1. Dari jumlah skor tersebut diketahui jumlah jawaban sangat

setuju (SS) sebanyak 8 dan jumlah jawaban setuju (S) sebanyak 21, tidak

setuju (TS) sebanyak 2 dan sangat tidak setuju (STS) sebanyak 0.

Sedangkan skor terendahnya adalah 94 yaitu mengenai saya merasa

tak sempurna seperti orang lain (butir negatif) yang menempati rangking 6.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7 dan jumlah

jawaban setuju (S) sebanyak 5, tidak setuju (TS) sebanyak 18 dan sangat

tidak setuju (STS) sebanyak 1.

3. Analisa Data

Page 110: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

97

a. Uji Determinasi (R²)

Inilah hasil analisis korelasi yang diperoleh dari output regresi.

Berdasarkan tabel sebagai berikut:

Tabel. 9

Hasil Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan output hubungan

antara variabel dukungan sosial dan variabel bimbingan agama Islam

diperoleh nilai R sebesar 0,600 atau sama dengan 60%. (Rumus untuk

menghitung Koefisiensi Determinasi ialah R x 100 %). Angka tersebut

mempunyai arti bahwa hubungan antara dukungan sosial dengan

bimbingan agama Islam menunjukkan hubungan yang sedang yaitu

60%, sedangkan sisanya 40% harus dijelaskan oleh faktor-faktor

penyebab lainnya yang berasal dari luar regresi.

b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

Square

Std. Errorof the

Estimate1 ,600a ,360 ,313 4,753a. Predictors: (Constant), bimbingan agama islam, dukungansosial

Page 111: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

98

Adapun hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol (H0) dan

hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol menyatakan tidak ada pengaruh

yang signifikan dukungan sosial terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran baru

Jaksel, tidak Ada pengaruh yang signifikan bimbingan agama Islam

terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan

Anak Cacat (YPAC) Kebayoran baru Jaksel.

Sedangkan hipotesis alternative (Ha) menyatakan Ada pengaruh

yang signifikan dukungan sosial terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran baru

Jaksel, tidak Ada pengaruh yang signifikan bimbingan agama Islam

terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan

Anak Cacat (YPAC) Kebayoran baru Jaksel. Karena perhitungan dengan

menggunakan program SPSS, maka uji hipotesis dilakukan dengan

membandingkan signifikansi yang diperoleh dengan taraf probabilitas

0,05 dengan cara pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

2) Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

Pengujian koefisien regresi parsial (Uji t) digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh dukungan sosial dan bimbingan

agama Islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta

Selatan, secara parsial. Uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, signifikan atau

Page 112: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

99

tidak, dalam penelitian ini menggunakan perbandingan thitung dan ttabel

dengan taraf signifikan 5% dan N 31, sedangan tabel distribusi t dicapai

pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1

= 31 – 2 – 1 = 28 (n jumlah responden dan k adalah jumlah variabel

independen).

Hasil diperoleh dari t tabel adalah 2,048. Dalam pengujian ini

menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel. 10

Hasil Output Uji Koefisien Parsial

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.BStd.

Error Beta1 (Constant) 27,372 10,412 2,629 ,014

dukungansosial

,286 ,236 ,216 1,212 ,236

bimbinganagama Islam

,560 ,216 ,462 2,591 ,015

a. Dependent Variable: Kepercayaan diri

Berdasarkan tabel Coefficients di atas, untuk pengujian pertama

dengan menggunakan uji t. Pengujian pertama dilakukan dengan cara

membandingkan antara hasil dari thitung dengan ttabel. Dari tabel

Coefficients di atas diperoleh nilai thitung = 1,212.

Sementara itu, untuk ttabel dengan taraf signifikakansi

0,05 diperoleh nilai t tabel = 2.048. Perbandingan antara keduanya

Page 113: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

100

menghasilkan: t hitung < t tabel (1,212 < 2.048). Nilai signifikansi t untuk

variabel dukungan sosial adalah 0.236 dan nilai tersebut lebih besar

daripada probabilitas 0,05 (0,236 > 0,05). Dengan demikian, pengujian

menunjukkan Ho diterima Ha ditolak. Oleh karena itu dapat

disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa variabel

dukungan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak

Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Berdasarkan tabel Coefficients di atas pula, untuk pengujian

kedua dengan menggunakan uji t. Pengujian kedua dilakukan dengan

cara membandingkan antara hasil dari thitung dengan ttabel. Dari tabel

Coefficients di atas diperoleh nilai thitung = 2.591. Sementara itu, untuk

ttabel dengan taraf signifikakansi 0,05, diperoleh nilai ttabel = 2.048.

Perbandingan antara keduanya menghasilkan: thitung > ttabel

(2.591>2.048) Nilai signifikansi t untuk variabel bimbingan agama

Islam adalah 0.015 dan nilai tersebut lebih kecil daripada probabilitas

0,05 (0,015 < 0,05).

Dengan demikian, pengujian menunjukkan Ho ditolak Ha

diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang

memperlihatkan bahwa variabel bimbingan agama Islam mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran

Baru Jakarta Selatan.

c. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Page 114: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

101

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial, bimbingan agama

Islam dan kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan,

secara simultan dengan menggunakan uji F. Dalam pengujian ini

menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows.

Untuk pengujian ketiga, dilakukan dengan uji F yaitu pengujian

yang dilakukan secara bersama-sama (simultan) antara pengaruh

semua variabel terhadap variabel terikat. Dalam hal ini adalah

pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial, bimbingan agama

Islam dan kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan,

dengan menggunakan perbandingan Fhitung dan Ftabel dengan taraf

signifikansi 5% dan N = 31, diperoleh Ftabel adalah 3.340 dengan

menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df2 (jumlah variabel -

1) atau 3-1 = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 31-2-1 = 28 (n jumlah responden

dan k adalah jumlah variabel independen). Hasil diperoleh dari F tabel

adalah 3.340 Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS

for Windows versions 20.0 diperoleh hasil tabel ANOVA sebagai

berikut:

Tabel. 11

Hasil Output Uji Koefisien Simultan

ANOVAa

Page 115: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

102

ModelSum ofSquares Df

MeanSquare F Sig.

1 Regression

343,084 2 171,542 7,594 ,002b

Residual 609,883 27 22,588Total 952,967 29

a. Dependent Variable: Kepercayaan dirib. Predictors: (Constant), bimbingan agama Islam, dukungan sosial

Dari tabel di atas dengan hasil analisis data menggunakan

perhitungan SPSS diperoleh F hitung sebesar 7.594. Hal ini

menunjukkan Fhitung (7.594) > Ftabel (3.340) dan tingkat signifikansi

0,002 < 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi

uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,002, dengan demikian nilai

signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas α yang

ditetapkan (0,002 < 0,05). Jadi Ho di tolak dan Ha diterima. Dapatlah

ditarik kesimpulan adanya pengaruh yang signifikan antara dukungan

sosial dan bimbingan agama Islam terhadap kepercayaan diri

penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)

Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan nilai signifikansi 0,002. Bila

dilihat dari perbandingan antara nilai Fhitung dengan Ftabel, maka hasil

pengujian menunjukkan pengaruh yang bersifat positif. Oleh karena

itu, dapat disimpulkan dari hasil pengujian tersebut menunjukkan

bahwa dukungan sosial dan bimbingan agama Islam secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa. Artinya, semakin baik dukungan sosial, dan bimbingan

agama Islam maka kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Page 116: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

103

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga

semakin baik.

d. Uji Persamaan Regresi

Berdasarkan pada tabel hasil analisis regresi maka dapat

diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Tabel. 12

Analisis Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

T Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 27,372 10,412 2,629 ,014

dukungansosial

,286 ,236 ,216 1,212 ,236

bimbinganagama islam

,560 ,216 ,462 2,591 ,015

a. Dependent Variable: Kepercayaan diri

2211 XbXbaY

Kepercayaan Diri ( Y ) = 27,372 + (0.286) X1 + (0,560) X2

Standar error persamaan regresi adalah 10.412 untuk beta = 0,

standar error persamaan regresi variabel dukungan sosial adalah 0,236,

dan standar error persamaan regresi variabel bimbingan agama Islam

adalah 0.216. Nilai signifikansi t variabel dukungan sosial adalah

0,236, dan nilai signifikansi t variabel bimbingan agama Islam adalah

0,015. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel

dukungan sosial lebih besar daripada nilai probabilitas yang ditetapkan

yaitu 0,05, sedangkan nilai signifikansi variabel bimbingan agama

Page 117: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

104

Islam lebih kecil daripada nilai probabilitas yang ditetapkan yaitu 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial, dan bimbingan agama

Islam mempunyai pengaruh terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran

Baru Jakarta Selatan dengan taraf sedang.

4. Pembahasan

a. Variabel dukungan sosial tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Hal ini berdasarkan analisis uji parsial (uji t), untuk ttabel dengan taraf

signifikakansi 0,05 diperoleh nilai t tabel = 2.048. Perbandingan antara

keduanya menghasilkan: t hitung < t tabel (1,212 < 2.048). Nilai

signifikansi t untuk variabel dukungan sosial adalah 0.236 dan nilai

tersebut lebih besar daripada probabilitas 0,05 (0,236 > 0,05).

b. Variabel bimbingan agama Islam mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta

Selatan. Pengujian kedua dilakukan dengan cara membandingkan

antara hasil dari t hitung dengan t tabel. Dari tabel Coefficients di atas

diperoleh nilai t hitung = 2.591. Sementara itu, untuk t tabel dengan taraf

signifikakansi 0,05, diperoleh nilai t tabel = 2.048. Perbandingan

antara keduanya menghasilkan: t hitung > t tabel ( 2.591>2.048) Nilai

signifikansi t untuk variabel bimbingan agama Islam adalah 0.015

Page 118: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

105

dan nilai tersebut lebih kecil daripada probabilitas 0,05 (0,015 <

0,05).

c. Dukungan sosial dan bimbingan agama Islam secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa. Artinya, semakin baik dukungan sosial, dan bimbingan

agama Islam maka kepercayaan diri penyandang tunadaksa di

Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta

Selatan juga semakin baik. Dengan hasil analisis data menggunakan

perhitungan SPSS diperoleh F hitung sebesar 7.594. Hal ini

menunjukkan Fhitung (7.594) > Ftabel (3.340) dan tingkat signifikansi

0,002 < 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi

uji serempak (uji F) diperoleh nilai 0,002, dengan demikian nilai

signifikansi yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas α yang

ditetapkan (0,002 < 0,05).

BAB V

PENUTUP

Page 119: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

106

A. Kesimpulan

1. Dukungan sosial tidak berpengaruh secara

signifikanterhadapkepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Hal

ini berdasarkan analisis uji parsial (uji t), untuk ttabel dengan taraf

signifikakansi 0,05 diperoleh nilai t tabel = 2.048. Perbandingan antara

keduanya menghasilkan: t hitung< t tabel (1,212 < 2.048). Nilaisignifikansi

t untukvariabeldukungan sosialadalah

0.236dannilaitersebutlebihbesardaripadaprobabilitas 0,05 (0,236> 0,05).

2. Bimbingan agama Islam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak

Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Pengujian kedua

dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil dari t hitung dengan t

tabel. Dari tabel Coefficients di atas diperoleh nilai t hitung = 2.591.

Sementara itu, untuk t tabel dengan taraf signifikakansi 0,05, diperoleh

nilai t tabel = 2.048. Perbandingan antara keduanya menghasilkan: t

hitung> t tabel ( 2.591>2.048) Nilaisignifikansi t untukvariabelbimbingan

agama Islam adalah 0.015dannilaitersebutlebihkecildaripadaprobabilitas

0,05 (0,015< 0,05).

3. Dukungan sosial dan bimbingan agama Islamsecarabersama-sama

(simultan) berpengaruhterhadap kepercayaan diri penyandang

tunadaksa. Artinya, semakinbaik dukungan sosial, dan bimbingan

agama Islammakakepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan

Page 120: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

107

Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga

semakin baik. Dengan hasil analisis data menggunakan perhitungan

SPSS diperoleh F hitung sebesar 7.594. Hal ini menunjukkan Fhitung

(7.594) > Ftabel (3.340) dan tingkat signifikansi 0,002< 0,05. Hasil

pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji serempak (uji F)

diperoleh nilai 0,002, dengan demikian nilai signifikansi yang diperoleh

lebih kecil daripada probabilitas α yang ditetapkan (0,002< 0,05).

B. Saran

1. BagiYayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta

Hasilpenelitianinidapatdigunakansebagaibahanmasukandanpenambahan

wawasandalammengambilkebijakantentangbetapa pentingnya peran

dukungan sosial dari orang tua, teman, dan orang sekitar para

penyandang tunadaksa dalam menumbuhkan kepercayaan dirinya.

Beserta dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menambah materi

atau program bimbingan agama Islam bagi para penyandang tunadaksa

karena terbukti dapat mempengaruhi kepercayaan dirinya.

2. Bagipenelitiselanjutnya

Hendaknya penelitian ini dapat dijadikan kontribusi dan referensi dalam

dukungan sosial, bimbingan agama Islam serta kepercayaan diri

penyandang tunadaksa. Penulis menyarankan agar selanjutnya

dilakukan penelitian lebih mendalam lagi kajian-kajian psikologis dan

bimbingan agama Islam para penyandang tunadaksa atau penyandnag

cacat lainnya.

Page 121: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

108

DAFTAR PUSTAKA

Page 122: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

109

A. Buku

Amin, Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam, Jakarta: AMZAH,2010.

Angelis, De dan Barbara, Percaya diri Sumber Sukses dan KemandirianJakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Arifin, M., Pedoman Pelaksanaan dan Penyuluhan Agama, Jakarta: PT.Golden Terayon Press, 1998.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :Rineka Cipta, 2010.

Budiman,Arif, Agama Demokrasi dan Keadilan, (dalam M. Imam Azis) AgamaDemokrasi dan Keadilan, Jakarta: PT Gramedia, 1993.

Bungin, Burhan, metodologi Penelitian kuantitatif, Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group, 2005

Darajat, Zakiah, Pendidikan Agama dan Pembinaan mental, Jakarta: BulanBintang, 1982.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya Disertai Tanda-tandaTajwid dengan Tafsir Singkat, Jakarta: Bayan Qur’an, 2012.

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta,2009.

Faqih, Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: VIIPress, 2002

Hakim, Thursan, Mengatasi Rasa Percaya Diri, Jakarta: Puspasawara, 2004.

Hasan, M. Ali, dan Abuddin Nata, Materi Pokok Agama Islam, Jakarta:Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, DepartemenAgama, 1998.

Humas YPAC, Brosur YPAC, Jakarta, YPAC, 2004.

Humas YPAC, Buklet YPAC Jakarta, Jakarta, YPAC, 2012.

Jalaluddin dan Ramayulis, Pengantar lmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia,1993.

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998.

Lupiyoada, Rambat dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat, 2006.

Page 123: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

110

Mastuhu, Metodologi Penelitian Agama, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006.

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press,1987.

Nata, Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011.

Perry, Martin, Confidence Boosters, Pendongkrak Kepercayaan Diri, Jakarta:Esensi Erlangga, 2006.

Puspitarini, Henny, Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak, Jakarta: PTElex Media Komputindo, 2013.

Ramayulis, Psikologi Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 2004.

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung, Alfabeta:2010.

Sarwono, W. Sarlito, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Rajawali Pers, PTRaja Grafindo Persada, 2013.

Singarimbun, Masri, dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta:Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES),2011.

Smet, Bart, Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT Grasindo, 1994.

Soekanto, Soejono, Kamus Sosiologi, Jakarta: Kalam Mulia, 1986.

Somantri, T. Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: PT RefikaAditama, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2014.

Umar, M., Sartono, Bimbingan dan penyuluhan, Bandung: CV Pustaka Setia,1998.

Wibowo, Istiqomah, dkk., Psikologi Komunitas Depok: LPSP3 UI, 2011.

Widoyoko, S. Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian,Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2012.

B. Jurnal Ilmiah

Page 124: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

111

Dianah, Amalia & Ratri Virianita, Dukungan Sosial dan Konsep Diri PekerjaAnak dalam Journal Tazkiya of psychology (Fakultas Psikologi Uin SyarifHidayatullah Jakarta, 2011), h. 212.

Putra Ardian Adi , dan Fuad Nashori, Kebahagiaan Pada Penyandang cacattubuh Sebuah Penelitian Kualitatif, Jurnal Tazkiya of Psychology, 2007.

Siswanto dan Dian Puspitasari, Efektivitas Graphotherapy terhadapPeningkatan Kepercayaan Diri pada Remaja dip anti Sosial dalam JurnalPsikodimensia kajian Ilmiah Psikologi Fakultas Psikologi UniversitasKatolik Soegijapranata, 2009.

C. Skripsi

Teguh Iman Santoso, Pengaruh Kepercayaan Diri dan Adversity QuotientTerhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX MadrasahTsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012 (SkripsiS1 Fakultas Psikologi UIN Syahid Jkt, 2012

Page 125: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

112

LAMPIRAN

Page 126: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

113

Page 127: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

114

Page 128: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

115

Page 129: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

116

Page 130: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

117

ANGKET UJI COBA INSTRUMEN

Kepada :

Kakak/adik....

Ditengah-tengah kesibukan kakak/adik dalam belajar dan berkarya,

perkenakanlah saya memohon bantuan kakak/adik untuk mengisi angket ini.

Adapun tujuan pengisian angket ini adalah untuk menyusun Tugas Akhir Skripsi

yang berjudul “Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam terhadap

Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan”.

Saya berharap kakak/adik dapat mengisi angket tersebut sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya. Angket ini bukan merupakan tes sehingga tidak ada

jawaban yang benar maupun jawaban yang salah. Jawaban kakak/adik akan

dirahasiakan dan tidak akan mempengaruhi nilai ataupun nama baik kakak/adik.

Penulisan identitas hanya digunakan untuk mempermudah proses pengelohan data

saja.

Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan saya ucapkan terimakasih.

Jakarta,

Peneliti

Abdul Muis

NIM. 1110052000025

Page 131: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

118

ANGKET PENELITIANPetunjuk Pengisian Angket :

1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang disediakan2. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau contreng (√ ) pada

kolom yang telah disediakan.Alternatif jawaban : SS : Sangat Setuju

S : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

No Pernyataan SS S TS STS

Dukungan Sosial

1 Saya sering diberikan ucapan semangat setiap pagi oleh

orang terdekat saya

2 Setiap ada kegiatan/perlombaan teman-teman tidak

pernah mendukung saya

3 Jika saya berbuat salah, guru saya tidak pernah menegur

atau menasehati saya

4 Orang tua saya sering memberikan nasehat-nasehat

kepada saya

5 Teman saya tidak suka mendengarkan curhatan saya

6 Rengking 1 di kelas pasti mendapatkan piala

penghargaan

7 Jika saya tidak tahu pasti teman saya memberitahu

8 Saya selalu diberikan pilihan-pilihan yang baik oleh

orang tua saya

9 Setiap hari ibu bapak guru selalu memberikan ilmunya

kepada saya

10 Guru saya jarang mengajarkan ilmu praktik kepada saya

11 Saya selalu kebingungan sendiri setiap ada masalah

Page 132: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

119

12 Teman saya selalu memberikan saran-sarannya kepada

saya setiap saya mau mengambil keputusan

13 Saya tidak pernah menerima hadiah pada hari ulang

tahun saya

14 Jika saya mendapatkan prestasi, orang tua saya selalu

memberikan hadiah kepada saya

15 Setiap saya berangkat sekolah selalu diberikan uang

jajan

16 Sudah lama saya tidak punya uang

17 Saya rutin mendapatkan perawatan dan therapy dari

dokter

18 Jika saya sakit, orang tua saya pasti membawa saya ke

rumah sakit

Bimbingan Agama Islam

19 Saya sering ikut kegiatan untuk menyalurkan minat

bakat saya

20 Saya belum tahu bakat saya

21 Setiap malam saya pasti belajar dengan sungguh-

sungguh

22 Saya jarang mengerjakan PR

23 Saya selalu membantu teman saya yang sedang

kesusahan

24 Saya tidak peduli ketika teman saya sedang

sakit/kecelakaan

25 Saya tidak pernah marah ketika ada teman mengejek

saya

26 Saya sering mengeluh kepada Allah karena keadaan

saya

27 Saya selalu shalat 5 waktu

28 Saya tidak pernah membaca al-Qur’an

29 Setiap habis shalat saya selalu berdo’a kepada Allah

Page 133: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

120

30 Dalam keadaan apapun saya selalu memohon

pertolongan Allah

Kepercayaan Diri

31 Saya mampu melakukan apapun sendiri

32 Banyak hal yang harus saya lakukan dengan meminta

pertolongan orang lain untuk membantu saya

33 Saya selalu bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang

saya lakukan

34 Saya sering malas dalam melakukan setiap pekerjaan

saya

35 Saya harus mendapatkan apa yang saya inginkan

36 Saya berusaha melewati setiap halangan dan hambatan

dalam mencapai cita-cita saya

37 Saya selalu diam saja di sekolah, baik jam pelajaran

maupun sedang tidak ada jam pelajaran

38 Setiap hal yang saya kurang paham, pasti saya tanyakan

kepada guru saya

39 Saya selalu hadir setiap ada kegiatan sekolah

40 Saya malas setiap ada kegiatan di sekolah maupun di

sekitar rumah

41 Saya tidak mau merugikan orang lain

42 Saya tidak peduli kepada orang lain, yang penting saya

senang

43 Saya selalu yakin dengan apa yang saya lakukan

44 Saya ragu-ragu apakah saya dapat sukses atau tidak di

masa depan

45 Saya tidak mempermasalahkan orang lain yang berbeda

pendapat dengan saya

46 Saya tidak mau mengalah untuk orang lain

47 Saya senang menjadi diri sendiri

48 Saya merasa tak sempurna seperti orang lain

Page 134: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

121

UJiValiditasdanUjiReliabilitas

UjiValiditas

No R hitung R Tabel Validitas1 0,640** 0,355 Valid2 -0,192 0,355 Tidak Valid3 0,601** 0,355 Valid4 0,770** 0,355 Valid5 0,664** 0,355 Valid6 -0,011 0,355 Tidak Valid7 0,627** 0,355 Valid8 0,564** 0,355 Valid9 -0,031 0,355 Tidak Valid10 0,203 0,355 Tidak Valid11 0,328 0,355 Tidak Valid12 0,223 0,355 Tidak Valid13 0,320 0,355 Tidak Valid14 0,265 0,355 Tidak Valid15 -0,090 0,355 Tidak Valid16 0,332 0,355 Tidak Valid17 -0,012 0,355 Tidak Valid18 0,257 0,355 Tidak Valid19 0,364* 0,355 Valid20 0,336 0,355 Tidak Valid21 0,477* 0,355 Valid22 0,299 0,355 Tidak Valid23 0,536** 0,355 Valid24 0,411* 0,355 Valid25 0,282 0,355 Tidak Valid26 0,464* 0,355 Valid27 0,241 0,355 Tidak valid28 0,213 0,355 Tidak valid29 0,549** 0,355 Valid30 0,482* 0,355 Valid31 0,276 0,355 Tidak Valid32 0,533** 0,355 Valid33 0,653** 0,355 Valid34 0,538** 0,355 Valid35 0,498* 0,355 Valid36 0,564** 0,355 Valid

Page 135: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

122

37 0,574** 0,355 Valid38 0,745** 0,355 Valid39 0,625** 0,355 Valid40 0,529** 0,355 Valid41 0,523** 0,355 Valid42 0,328 0,355 Tidak valid43 0,678** 0,355 Valid44 0,349 0,355 Tidak Valid45 0,296 0,355 Tidak Valid46 0,412* 0,355 Valid47 0,406* 0,355 Valid48 0,631** 0,355 Valid

UjiReliabilitas

Case Processing Summary

N %Cases Valid 31 100.0

Excludeda

0 0.0

Total 31 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items,852 48

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 136: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

123

ANGKET UJI COBA INSTRUMEN

Kepada :

Kakak/adik....

Ditengah-tengah kesibukan kakak/adik dalam belajar dan berkarya,

perkenakanlah saya memohon bantuan kakak/adik untuk mengisi angket ini.

Adapun tujuan pengisian angket ini adalah untuk menyusun Tugas Akhir Skripsi

yang berjudul “Pengaruh Dukungan Sosial dan Bimbingan Agama Islam terhadap

Kepercayaan Diri Penyandang Tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat

(YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan”.

Saya berharap kakak/adik dapat mengisi angket tersebut sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya. Angket ini bukan merupakan tes sehingga tidak ada

jawaban yang benar maupun jawaban yang salah. Jawaban kakak/adik akan

dirahasiakan dan tidak akan mempengaruhi nilai ataupun nama baik kakak/adik.

Penulisan identitas hanya digunakan untuk mempermudah proses pengelohan data

saja.

Atas kesediaan dan bantuan yang diberikan saya ucapkan terimakasih.

Jakarta,

Peneliti

Abdul Muis

NIM. 1110052000025

Page 137: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

124

ANGKET PENELITIANPetunjuk Pengisian Angket :

1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang disediakan2. Jawablah pertanyaan dengan memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban3. Jawablah dengan memberikan tanda silang (X) atau contreng (√ ) pada

kolom yang telah disediakan.Alternatif jawaban : SS : Sangat Setuju

S : SetujuTS : Tidak SetujuSTS : Sangat Tidak Setuju

Identitas Responden

Nama :

Kelas :

No Pernyataan SS S TS STS

Dukungan Sosial

1 Saya sering diberikan ucapan semangat setiap pagi oleh

orang terdekat saya

2 Jika saya berbuat salah, guru saya tidak pernah menegur

atau menasehati saya

3 Orang tua saya sering memberikan nasehat-nasehat

kepada saya

4 Teman saya tidak suka mendengarkan curhatan saya

5 Jika saya tidak tahu pasti teman saya memberitahu

6 Saya selalu diberikan pilihan-pilihan yang baik oleh

orang tua saya

7 Guru saya jarang mengajarkan ilmu praktik kepada saya

8 Teman saya selalu memberikan saran-sarannya kepada

saya setiap saya mau mengambil keputusan

9 Saya tidak pernah menerima hadiah pada hari ulang

tahun saya

10 Jika saya mendapatkan prestasi, orang tua saya selalu

memberikan hadiah kepada saya

11 Sudah lama saya tidak punya uang

Page 138: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

125

12 Jika saya sakit, orang tua saya pasti membawa saya ke

rumah sakit

Bimbingan Agama Islam

13 Saya sering ikut kegiatan untuk menyalurkan minat

bakat saya

14 Saya belum tahu bakat saya

15 Setiap malam saya pasti belajar dengan sungguh-

sungguh

16 Saya jarang mengerjakan PR

17 Saya selalu membantu teman saya yang sedang

kesusahan

18 Saya tidak peduli ketika teman saya sedang

sakit/kecelakaan

19 Saya tidak pernah marah ketika ada teman mengejek

saya

20 Saya sering mengeluh kepada Allah karena keadaan

saya

21 Saya selalu shalat 5 waktu

22 Saya tidak pernah membaca al-Qur’an

23 Setiap habis shalat saya selalu berdo’a kepada Allah

24 Dalam keadaan apapun saya selalu memohon

pertolongan Allah

Kepercayaan Diri

25 Saya mampu melakukan apapun sendiri

26 Banyak hal yang harus saya lakukan dengan meminta

pertolongan orang lain untuk membantu saya

27 Saya selalu bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang

saya lakukan

28 Saya sering malas dalam melakukan setiap pekerjaan

saya

29 Saya harus mendapatkan apa yang saya inginkan

Page 139: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

126

30 Saya berusaha melewati setiap halangan dan hambatan

dalam mencapai cita-cita saya

31 Saya selalu diam saja di sekolah, baik jam pelajaran

maupun sedang tidak ada jam pelajaran

32 Setiap hal yang saya kurang paham, pasti saya tanyakan

kepada guru saya

33 Saya selalu hadir setiap ada kegiatan sekolah

34 Saya malas setiap ada kegiatan di sekolah maupun di

sekitar rumah

35 Saya tidak mau merugikan orang lain

36 Saya tidak peduli kepada orang lain, yang penting saya

senang

37 Saya selalu yakin dengan apa yang saya lakukan

38 Saya ragu-ragu apakah saya dapat sukses atau tidak di

masa depan

39 Saya tidak mempermasalahkan orang lain yang berbeda

pendapat dengan saya

40 Saya tidak mau mengalah untuk orang lain

41 Saya senang menjadi diri sendiri

42 Saya merasa tak sempurna seperti orang lain

Page 140: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

127

Olah Data Variabel Independen dan Variabel Dependenuntuk Uji Regresi

No Kepercayaan diri Dukungan sosial Bimbingan Agama Islam1 71 51 542 56 50 383 54 45 364 74 44 475 62 53 486 67 46 507 64 51 498 73 48 469 75 52 4910 68 48 4611 72 54 5412 60 48 4413 62 48 4014 59 45 4515 65 49 3816 64 47 4417 60 42 4418 61 43 4219 60 48 4020 63 41 3821 62 47 4422 68 55 4323 63 40 3824 63 40 3825 61 40 3826 67 45 4027 71 49 4028 72 52 4729 71 51 4630 68 46 5231 76 54 46

Page 141: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

128

Hasil Output Uji Regresi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation NKepercayaan diri 65.37 5.732 30

dukungan sosial 47.37 4.335 30

bimbingan agama islam 43.67 4.722 30

RegressionNotes

Output Created 29-DEC-2014 21:26:39CommentsInput Active Dataset DataSet1

Filter <none>Weight <none>Split File <none>N of Rows inWorking DataFile

31

MissingValueHandling

Definition ofMissing

User-defined missingvalues are treated asmissing.

Cases Used Statistics are based oncases with no missingvalues for any variableused.

Syntax REGRESSION/DESCRIPTIVES MEAN

STDDEV CORR SIG N/MISSING LISTWISE/STATISTICS COEFF

OUTS R ANOVA/CRITERIA=PIN(.05)

POUT(.10)/NOORIGIN/DEPENDENT V1/METHOD=ENTER V2

V3.Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,08MemoryRequired

1652 bytes

AdditionalMemoryRequired forResidual Plots

0 bytes

Page 142: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

129

Correlations

Kepercayaan diridukungan

sosialbimbingan

agama islamPearson Correlation Kepercayaan diri 1.000 .448 .570

dukungan sosial .448 1.000 .503

bimbingan agama islam .570 .503 1.000

Sig. (1-tailed) Kepercayaan diri .007 .001

dukungan sosial .007 .002

bimbingan agama islam .001 .002

N Kepercayaan diri 30 30 30

dukungan sosial 30 30 30

bimbingan agama islam 30 30 30

Coefficientsa

Model

Unstandardized CoefficientsStandardizedCoefficients

t Sig.B Std. Error Beta1 (Constant) 27,372 10,412 2,629 ,014

dukungansosial

,286 ,236 ,216 1,212 ,236

bimbinganagama Islam

,560 ,216 ,462 2,591 ,015

a. Dependent Variable: Kepercayaan diri

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error ofthe Estimate

1 ,600a ,360 ,313 4,753

a. Predictors: (Constant), bimbingan agama islam, dukungan sosial

ANOVAa

Model Sum of Squares DfMean

Square F Sig.1 Regression 343,084 2 171,542 7,594 ,002b

Residual 609,883 27 22,588

Total 952,967 29

a. Dependent Variable: Kepercayaan diri

b. Predictors: (Constant), bimbingan agama Islam, dukungan sosial

Page 143: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

130

Dokumentasi YPAC JAKARTA

Papan Nama YPAC Jakarta Tampak Depan

Page 144: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

131

Penyandang Tunadaksa sedang Istirahat di Lobby depan YPAC Jakarta

Penyandang Tunadaksa sedang Berkumpul di Aula YPAC Jakarta

Page 145: PERENCANAAN PROGRAM PEDULI SESAMTema: Ukhuwahrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25597/1/ABDUL MUIS... · ANAK CACAT (YPAC) KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan

132

Penyandang Tunadaksa Karya Putri sedang Membuat Karya Pernak-pernikdan Mengisi Angket Penelitian

Penyandang Tunadaksa sedang Berdo’a pada kegiatan Bimbingan AgamaIslam