perencanaan produksi power supply cord type qacc2a160wjpz di pt

Upload: sidik-pratama-geraldin

Post on 11-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    1/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    PERENCANAAN PRODUKSI POWER SUPPLY CORD TYPE

    QACC2A160WJPZDI PT. EWINDO

    Oleh :

    Mas Komara Sidik

    0803014

    JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    2011

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    2/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang Maha

    Pengasih dan Maha Mengetahui, yang telah memberi kekuatan-Nya kepada

    penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Prektek ini. Sholawat serta

    salam penulis persembahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad

    SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.

    Pembuatan Laporan Kerja Peraktek ini dengan judul PERENCANAAN

    PRODUKSI POWER SUPPLY CORD TYPEQACC2A160WJPZ DI PT.

    EWINDO ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek.

    Banyak manfaat yang diperoleh penulis dengan adanya Kerja Praktek ini,

    yaitu penulis dapat mengetahui lebih jauh sebuah perencanaan kapasitas yang

    optimal.

    Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis mengalami banyak

    permasalahan dan kesulitan. Namun berkat dorongan berbagai pihak laporan ini

    dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

    terima kasih kepada:

    1. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moril atau pun materil.2. Bapak Erwin Gunadhi, ST., MT selaku ketua jurusan Teknik Industri.3. Bapak Dody Chandrahadinata, Ir., MT selaku Dosen Pembimbing

    Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan

    pengarahannya.

    4. Bapak Wihana Permana selaku kepala bagian produksi Power SupplyCord di PT. EWINDO yang telah memberikan bimbingan.

    5.

    Bapak Bahir selaku bagian Teknis Produksi yang telah memberikanbimbingan serta motivasi dan pengarahan di lapangan.

    6. Para karyawan PT.EWINDO Industri khususnya bagian produksi PowerSupply Cordyang membantu dalam kerja praktek di lapangan.

    7. Rekan-rekan khususnya jurusan Teknik Industri 2008 yang telah banyakmemberikan bantuan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.

    8. Semua pihak yang telah turut membantu memberikan saran-saran selamapenyusunan laporan Kerja Praktek ini.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    3/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Penulis menyadari bahwa Laporan akhir yang dibuat ini masih memiliki

    kekurangan-kekurangan baik dari segi bahasa maupun isi, oleh karena itu kritik

    dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati agar

    dapat penulis sempurnakan pada laporan selanjutnya.

    Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat

    meningkatkan minat pembaca menjadi ilmuan yang bermutu dan berkualitas.

    Selain itu laporan ini juga dapat bermanfaat bagi ilmu kemajuan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.

    Garut, Februari 2012

    Penulis

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    4/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    5/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Halaman

    3.2.6 Kesimpulan Dan Saran ---------------------------------------- III-5

    BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    4.1 Pengumpulan Data ---------------------------------------------------- IV-14.1.1 Sejarah Perusahaan ------------------------------------------- IV-1

    4.1.2 Struktur Organisasi ------------------------------------------- IV-2

    4.1.3 Data Proses Pembuatan Produk ----------------------------- IV-3

    4.1.4 Langkah Kerja Proses Pembuatan Produk ----------------- IV-3

    4.1.5 Stasiun Kerja Keseluruhan------------------------------------- IV-13

    4.2 Pengolahan Data -------------------------------------------------------- IV-14

    4.2.1 Uji kecukupan Dan Kereragaman Data---------------------- IV-144.2.2 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu

    Baku -- ---------------------------------------------------------- IV-164.2.2.1 Perhitungan Untuk Proses Pemotongan Kabel ---- IV-16

    4.2.2.2 Perhitungan Untuk Proses StripperKepala -------- IV-174.2.2.3 Perhitungan Untuk Proses StripperEkorSheath -- IV-19

    4.2.2.4 Perhitungan Untuk Proses StripperEkorCord---- IV-214.2.2.5 Perhitungan Untuk Proses Crimping Pin----------- IV-22

    4.2.2.6 Perhitungan Untuk Proses Crimping Terminal---- IV-244.2.2.7 Perhitungan Untuk ProsesInject Plug--------------- IV-26

    4.2.2.8 Perhitungan Untuk ProsesInsert Housing---------- IV-274.2.2.9 Perhitungan Untuk Proses Lilit----------------------- IV-29

    4.2.2.10Perhitungan Untuk Proses Pemeriksaan--------- -- IV-314.2.2.11Perhitungan Untuk ProsesPacking----------------- IV-32

    4.2.3 Peta Proses OperasiPower Supply Cord-------------------- IV-354.2.4 Perhitungan Perencanaan Produksi -------------------------- IV-36

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN --------------------------------------- V-1

    5.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------ V-1

    5.2 Saran ------------------------------------------------------------------- V-2

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    6/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Daftar Tabel

    Halaman

    Table 2.1 Faktor Penyesuaian Cara Shumard------------------------------------- II-17

    Table 2.2 Faktor Penyesuaian Cara Westinghouse------------------------------ II-18Table 4.1 Data Operasi Komponen Produk ------------------------------------- IV-11

    Table 4.2 Data Waktu Per Operasi ----------------------------------------------- IV-12

    Table 4.3 Uji Kecukupan dan Keseragaman Data ------------------------------ IV-14

    Table 4.4 Pengelompokan Data Waktu Proses Pemotongan Kabel----------- IV-16

    Table 4.5 Pengelompokan Data Waktu Proses StripperKepala-------------- IV-17Tabel 4.6 Pengelompokan Data Waktu Proses StripperEkorSheath -------- IV-19

    Tabel 4.7 Pengelompokan Data Waktu Proses StipperEkorCore ----------- IV-21Tabel 4.8 Pengelompokan Data Waktu Proses Crimping Pin ----------------- IV-22

    Tabel 4.9 Pengelompokan Data Waktu Proses Crimping Terminal---------- IV-24Tabel 4.10 Pengelompokan Data Waktu ProsesInject Plug------------------- IV-26

    Tabel 4.11 Pengelompokan Data Waktu ProsesInsert Housing-------------- IV-27Tabel 4.12 Pengelompokan Data Waktu Proses Lilit-- ------------------------ IV-29

    Tabel 4.13 Pengelompokan Data Waktu Proses Pemeriksaan dan Pengujian IV-31

    Tabel 4.14. Pengelompokan Data Waktu ProsesPacking--------------------- IV-32

    Tabel 4.15 Perolehan Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku------- IV-34

    Tabel 4.16 Rencana ProduksiPower Supply Cord----------------------------- IV-36

    Tabel 4.17 Perencanaan Kapasitas Produksi Power Supply Cord

    Dengan Menggunakan Tenaga Kerja 47 Orang ------------------- IV-37

    Tabel 4.18 Perencanaan Kapasitas dengan Metode Transportasi ------------- IV-38

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    7/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Daftar Gambar

    HalamanGambar 2.1 Ruang Lingkup Analisa Perancangan Kerja ---------------------- II-3

    Gambar 2.2 APK dalam Konteks Teknik Industri ------------------------------ II-4

    Gambar 2.3 Lambang-lambang yang diusulkan ASME beserta contohnya - II-5Gambar 2.4 Prinsip Pembuatan PPO --------------------------------------------- II-8

    Gambar 3.1 Flowchat Kegiatan Penelitian -------------------------------------- III-1

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. EWINDO --------------------------------- IV-2

    Gambar 4.2 Proses Pemotongan Kabel ------------------------------------------ IV-3

    Gambar 4.3 Proses StripperKepala ---------------------------------------------- IV-4Gambar 4.4 Proses StripperEkorSheath---------------------------------------- IV-4

    Gambar 4.5 Proses StripperEkorCore ------------------------------------------ IV-5Gambar 4.6 Proses Crimping Pin------------------------------------------------- IV-5

    Gambar 4.7 Proses Crimping Terminal------------------------------------------ IV-6Gambar 4.8 ProsesInject Plug --------------------------------------------------- IV-6

    Gambar 4.9 ProsesInsert Housing----------------------------------------------- IV-7Gambar 4.10 Proses Lilit ---------------------------------------------------------- IV-7

    Gambar 4.11 Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk Jadi ---------------- IV-8

    Gambar 4.12 ProsesPacking----------------------------------------------------- IV-9

    Gambar 4.13 Power Supply Cord------------------------------------------------ IV-10Gambar 4.14 Stasiun Kerja Keseluruhan --------------------------------------- IV-13

    Gambar 4.15 OPCPower Supply Cord------------------------------------------ IV-35

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    8/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    9/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    10/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    11/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Power supply cord adalah Sebuah piranti untuk menyambung peralatan

    listrik atau elektronik ke arus listrik dan biasanya di colokan ke stop kontak.

    Fungsi power supply cord adalah untuk menyambung peralatan listrik atau

    elektronik agar peralatan elektronik terkoneksi dengan listrik PLN dan akhirnya

    peralatan listrik bisa dinikmati. [Google]

    2.1. Analisa Perancangan Kerja

    2.1.1 Definisi dan Perkembangan Analisa Perancangan Kerja

    Sejarah perkembangan teknik industri erat kaitannya dengan munculnya

    keilmuan Analisa Perancangan Kerja (APK). Sebagai cikal bakal APK pada

    awalnya dikenal dengan teknik tata cara atau Method Engineering yang

    dipelopori oleh FW. Taylor, yaitu seorang sarjana teknik mesin yang banyak

    menaruh perhatian yang cukup besar sekali dalam persoalan efisiensi kerja. Pada

    saat bekerja di Midvale Steel Company tahun 1881, Taylor menemukan bahwa

    cara kerja yang secara tradisional dilakukan disana sama sekali tidak efisien dan

    kalau ini terus dibiarkan akan menimbulkan kerugian finansial yang sulit ditolerir.

    Dan menurut pengamatan, dia menduga kuat yang terjadi penyebab terjadinya hal

    tersebut adalah pengaturan kerja yang baik. Penelitian yang terkenal yaitu

    menyekop dan menangkap biji besi. [Gunadi, 2001]

    Selain mengembangkan pengukuran dengan jam henti, sehubungan lain

    pada ilmu pengetahuan dan industri lain: [Gunadi, 2001]

    1. Pemikiran dan usaha-usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah secarailmiah sebagai pengganti dari cara coba-coba bahkan tanpa cara sama sekali

    seperti yang banyak dilakukan kalangan industri pada saat itu. Dalam

    hubungan ini Taylor menekankan juga pentingnya peran manusia dalam

    suatu sistem produksi, dan pentingnya masalah-masalah yang berhubungan

    dengan manusia diselesaikan dengan cara ilmiah. Dikemudian hari gagasan

    ini dinamakan orang sebagai The Scientific Management atau managemen

    secara ilmiah

    II - 1

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    12/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    13/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    14/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Hubungan keterkaitan antara sistem kerja, sistem produksi, dan sistem

    industri dapat diperhatikan pada gambar berikut:

    Sistem kerja

    Sistem Produksi

    Sistem Industri

    Gambar 2.2 APK dalam Konteks Teknik Industri

    (Sumber:Gunadhi, 2001)

    2.2 Definisi Peta Kerja

    Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk

    berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa

    mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu

    metode kerja terutama dalam suatu proses produksi seperti jumlah benda kerja

    yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus

    yang harus disediakan, dan sebagainya.

    Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara

    sistematis dan jelas. Lewat peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian

    yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan

    baku) kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya sampai menjadi

    suatu produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk

    lengkap. Peta ini merupakan peta yang baik untuk menganalisa suatu kejadian

    sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    15/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    16/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    17/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    2.2.3 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi

    Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, ada beberapa

    prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut:

    Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepala Peta ProsesOperasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama

    pembuatan peta, tanggal ditetapkan cara lama atau cara sekarang, nomor

    peta dan nomor gambar.

    Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yangmenunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.

    Lambang-lambang ditetapkan dalam arah vertikal, yang menunjukanterjadinya perubahan proses.

    Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara beruntun sesuaidengan urut operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau

    sesuai dengan proses yang terjadi.

    Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiridan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

    Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, produk yang biasanya

    paling banyak melakukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti

    dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.

    Secara skema prinsip pembuatan Peta Proses Operasi ini bisa digambarkan

    sebagai berikut:

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    18/75

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    19/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    a. Bahan-bahanKita harus memperhatikan semua alternatif dari bahan yang digunakan,

    proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan

    fungsi, realibilitas, pelayanan dan waktunya.

    b. OperasiJuga dalam hal ini harus dipertimbangkan mengenai semua alternatif yang

    mungkin untuk proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin

    atau metode perakitannya berserta alat-alat dan perlengkapan yang

    digunakan, perbaikan yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan

    menghilangkan, menggabungkan, mengubah atau menyederhanakan

    operasi-operasi yang terjadi.

    c. PemeriksaanDalam hal ini harus standar kualitas. Suatu objek dikatakan memenuhi

    syarat kualitasnya jika setelah dibandingkan dengan standar kualitasnya

    ternyata lebih baik atau minimal sama.

    d. WaktuUntuk mempersingkat waktu penyelesaian kita harus mempertimbangkan

    semua alternatif mengenai metode, peralatan dan juga penggunaan

    perlengkapan-perlengkapan khusus.

    2.3 Pengukuran Waktu

    Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan dengan mencatat

    waktu-waktu kerjanya, baik seperti elemen atau siklusnya dengan menggunakan

    alat-alat yang telah dipersiapkan seperti : jam henti (Stop Watch), Lembar

    pengamatan, pena atau pensil dan lain sebagainya.Secara garis besar pengukuran ini dapat dilakukan sebagai berikut

    [Muklis, et.al2006]

    1. Pengukuran secara langsung : yaitu kegiatan pengukuran yang dilakukanditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan sedang dikerjakan. Cara yang

    digunakan biasanya yaitu menggunakan jam henti (Stop Watch).

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    20/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    2. Pengukuran secara tidak langsung : yaitu kegiatan pengukuran yangdilakukan tanpa harus berada pada tempat dimana tempat kegiatan operasi

    pekerjaan berlangsung, cara yang bisa digunakan adalah dengan

    menggunakan tabel-tabel yang tersedia, cara yang digunakan adalah dengan

    uji petik atau melakukan semping pekerjaan.

    Pengukuran waktu ini ditunjukan untuk mendapatkan waktu yang pantas

    bagi seorang operator normal untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan

    kerjanya dengan wajar dengan dukungan sistem kerja terbaik. Untuk mendapatkan

    waktu kerja yang efektif, maka kegiatan pengukuran waktu kerja ini tidak hanya

    dilakukan dalam satu kali kesempatan. Karena banyak faktor yang

    mempengahuhinya. Adapun langkah-langkah yang harus dicermati sebelum

    melakukan pengukuran waktu kerja adalah sebagai berikut [Mukhlis, et.al2006] :

    1. Penetapan tujuan pengukuranHal ini sangat penting karena tanpa tujuan yang jelas maka kita tidak akan

    mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan serta tujuan yang akan dipakai

    oleh hasil yang telah kita dapatkan. Berikut tingkat ketelitian dan keyakinan

    yang diharapkan atau diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.

    2. Melakukan penelitian pendahuluanHal ini sangat penting diperhatikan sebelum melakukan pengukuran karena

    penelitian pendahuluan ini ditunjukan untuk mengetahui kondisi dan sistem

    kerja yang berlaku. Faktor-faktor yang berpengaruh disini meliputi kondisi

    kerja faktor pendukung sistem kerja seperti : penerangan ruangan,

    temperatur tempat kerja dan lain sebagainya. Serta faktor luar yang

    mendukung sistem kerja.

    Dengan didapatkan data mengenai faktor-faktor diatas maka pengukuranwaktu kerja yang dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja yang pantas

    bagi operator untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya hendaknya

    merupakan waktu kerja yang didapatkan dari kondisi kerja yang baik.

    3. Melakukan pemilihan operatorKegiatan ini memerlukan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelum

    melakukan pengukuran waktu kerja dengan tujuan yaitu untuk mendapatkan

    operator yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu agar kegiatan

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    21/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    pengukuran yang dilakukan berjalan dengan baik serta hasil yang

    didapatkan merupakan hasil yang diandalkan. Persyaratan ini meliputi

    kemampuan normal dan kemampuan bekerja sama.

    4. Menguraikan elemen-elemen pekerjaanKegiatan ini dianggap penting karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang

    menunjang secara langsung terhadap proses pengukuran waktu kerja. Hal

    ini disebabkan pengukuran waktu kerja yang dilakukan adalah mengukur

    setiap elemen-elemen kegiatan yang terjadi dalam suatu operasi kerja

    tertentu.

    5. Melakukan persiapan alat-alatKegiatan ini merupakan langkah akhir dalam melakukan persiapan sebelum

    melakukan pengukuran waktu kerja. Alat-alat yang bisa digunakan adalah

    sebagai berikut : jam henti (Stop Watch), lembar pengamatan, pena atau

    pensil serta papan pengaman.

    2.4 Melakukan Pengukuran Waktu Kerja

    Pengukuran ini bertujuan untuk mengamati pekerjaan dan melakukan

    pencatatan waktu kerja yang dibutuhkan dengan menggunakan peralatan yang

    telah dipersiapkan sebelumnya.

    Pengukuran ini dilakukan apabila operator berada ditempat kerja yang akan

    diukur, pengukuran sendiri harus memilih posisi tepat melakukan pengamatan dan

    pengukuran. Posisi ini hendaknya dipilih sedemikian rupa sehingga tidak

    mengganggu terhadap kegiatan proses kerja yang dilakukan oleh operator dan

    operator akan melakukan gerakan-gerakan kerjanya engan tidak merasa canggung

    atau merasa terlampaui diamati [Mukhlis,et.al2006].

    2.5 Tingkat Ketelitian Dan Tingkat KeyakinanTingkat ketelitian menurut Sutalaksana,et.al [1979] menunjukan

    penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari kondisi sebenarnya. Hal ini bisa

    dinyatakan dalam pesan. Sedangkan tingkat keyakinan dalam pesan. Sedangkan

    tingkat keyakinan menunjukan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang

    diperoleh memenuhi syarat ketelitian. Inipun dinyatakan dalam persen, sebagai

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    22/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    contoh: tingkat ketelitian sebesar 5% dan tingkat keyakinan sebesar 95%

    memberikan arti bahwa pengukuran membolehkan rata-rata hasil pengukuran

    menyimpang sejumlah 5% dari rata-rata sebelumnya. Dan kemungkinan berhasil

    mendapatkan hal itu adalah 95% [Mukhlis,et al2006]

    2.6 Pengujian Keseragaman Data Kecukupan DataData yang seragam menurut Sutalaksana et.al [1997] adalah data yang

    berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol,

    dan dikatakan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda dan

    berada diluar batas kontrol.

    Sedangkan pengujian kecukupan data dilakukan untuk menghitung apakah

    sampel pengamatan yang telah diambil sudah cukup untuk dilakukan perhitungan

    selanjutnya.

    Pengujian keseragaman data dan kecukupan data menurut Sutalaksana et.al

    [1979] dilakukan dengan urutan berikut.

    a. Pengujian keseragamanProses pengujian keseragaman data meliputi proses perhitungan berikut:

    Menyusun data mentah kedalam sub grup dengan ukuran baris dan kolomyang sesuai. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam melakukan

    perhitungan berikutnya. Prosesnya adalah dengan membagi jumlah sampel

    kedalam kolom dan baris dengan sesuai.

    Melakukan perhitungan rata-rata sub grup. Dengan tujuan untuk mendapatkannilai rata-rata sub grup yang dianggap mewakili seluruh sampel. Prosesnya

    yaitu dengan membagi kumulatif rata-rata dengan banyaknya sub grup yang

    terbentuk. Hasil perhitungan ini menghasilkan satu nilai rata-rata yang akan

    digunakan untuk menghitung standar deviasi sub grup dan batas kendali.

    Perhitungan rata-rata ini yaitu dengan menggunakan rumus 2.1 : Sutalaksana

    et.al[1979]

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    23/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    n

    XiX

    ...................................................... ( 2.1 )

    Dimana Xi : Data dari setiap sub group

    n : Ukuran dari sub grup

    Melakukan perhitungan rata-rata dari jumlah rata-rata sub grup dengan rumus2.2 : [Sutalaksana et.al1979]

    k

    XiX

    ...................................................... ( 2.2 )

    Dimana Xi : Rata-rata sub grup

    k : Banyaknya sub grup yang terbentuk

    Melakukan perhitungan standar deviasi. Dengan tujuan untuk melihat sebarandata dan penyimpangan data. Input data yang digunakan adalah data dalam

    sub grup, rata-rata sub grup, banyak data keseluruhan. Hasil perhitungan ini

    menghasilkan nilai standar deviasi yang digunakan untuk menghitung nilai

    standar deviasi rata-rata sub grup dengan menggunakan rumus 2.3 :

    [Sutalaksana et.al1979]

    1

    2

    N

    XiXi ...................................................... ( 2.3 )

    Dimana Xi : data ke - n

    N : Banyak data keseluruhan

    Melakukan perhitungan standar deviasi rata-rata subgrup dengan tujuan untukmelihat penyimpangan dan sebaran data dalam rataan subgrup. Data yang

    diperlukan adalah nilai standar deviasi, banyak data dalam satu subgrup. Hasil

    perhitungan ini untuk menghitung batas kendali, menggunakan rumus 2.4 :

    [Sutalaksana et.al1979]

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    24/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    nx

    ...................................................... ( 2.4 )

    Dimana n : Banyaknya data dalam satu subgrup

    : Standar deviasi

    Mencari batas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui keseragaman datadengan memasukan data rataan per sub grup ke batas kendali yang terbentuk.

    Apakah data tersebut berada dalam kendali atau tidak, jika tidak data yang

    berada di luar kendali di hilangkan. Data yang diperlukan adalah rata-rata sub

    grup, standar deviasi rata-rata sub grup, dan tingkat keyakinan. Hasil

    perhitungan ini menentukan seragam tidaknya data yang di uji. Dengan

    menggunakan rumus 2.5 : Sutalaksana et.al[1979]

    BKA = X + Zc . x ................................................... ( 2.5 )

    BKA = X - Zc . x

    Dinama : BKA : Batas Kendali Atas

    BKB : Batas Kendali Bawah

    x : Standar deviasi sub grup

    Zc : Tingkat keyakinan, nilai dari kurva normal

    b. Pengujian Kecukupan DataPengujian kecukupan data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

    apakah data yang diambil sebagai sampel dari objek yang diteliti sudah cukup

    atau memenuhi aturan berikut jika N > N maka perlu dilakukan pengukuran

    tambahan, tetapi jika N < N maka data telah cukup. Data yang diperlukan

    adalah data tingkat ketelitian, jumlah pengamatan, data dalam subgrup.

    Perhitungan ini menghasilkan cukup atau tidaknya data yang akan diolah pada

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    25/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    perhitungan berikutnya. Pengujian kecukupan data dilakukan yaitu dengan

    menggunakan rumus 2.6 : Sutalaksana et.al[1979]

    N =

    222

    Xi

    XiXiNs

    k

    ( 2.6 )

    Dimana : s : Tingkat ketelitian

    N : Tingkat pengamatan yang telah dilakukan

    k : Tingkat keyakinan

    Jika N > N maka perlu dilakukan pengukuran tambahan, tetapi jika N

    < N maka data telah cukup.

    2.7 Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran

    2.7.1 Faktor Penyesuaian

    Setelah melakukan pengukuran, pengukur harus mengamati kewajaran kerja

    yang ditunjukan oleh operator dalam melakukan pekerjaannya. Ketidakwajaran

    dapat saja timbul karena berbagai faktor secara tidak langsung berhubungan

    dengan objek kerja. Misalnya pengaruh tingkat pencahayaan dan ventilasi udara,

    pengaruh lingkungan kerja baru, bekerja tanpa kesungguhan, bekerja dengan cepat

    karena diburu waktu dan target produksi dan faktor lain.

    Jika terdapat ketidakwajaran dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan

    kepada operator maka pengukur harus mengamati sejauh mana ketidakwajaran

    terjadi. Penilaian yang dilakukan disini ditujukan untuk memberikan penyesuaian

    yang wajar bagi operator untuk menyelesaikan pekerjaannya.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    26/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau

    waktu elemen rata-rata dengan suatu hargaPyang merupakan waktu penyesuaian.

    Besarnya harga P ditentukan sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang

    diperoleh merupakan waktu yang sewajarnya atau waktu yang normal bagi

    pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Ketentuan dalam menentukan tingkat

    penyesuaian yaitu :

    1. Pengukuran dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan dalam P >1 jika pengukur mengamati pekerjaan yang dilakukan terlalu cepat oleh

    operator.

    2. Pengukur dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan adalah P =1apabila hasil pengamatan pekerjaan yang bersangkutan didapatkan waktu

    pekerjaan yang normal.

    3. Pengukur dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan adalah P

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    27/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Tabel 2.1 Faktor penyesuaian cara Shumard

    KELAS PENYESUAIAN KELAS PENYESUAIAN

    Super Last 100 Good - 65

    Fast + 95 Normal 60

    Fast + 90 Fair + 55

    Fast + 85 Fair 40

    Excelent 80 Fair + 45

    Good 75 Poor 40

    Good 70

    (Sumber:Sutalaksana et.al1979)

    Disini pengukuran diberi patokan untuk nilai performance kerja

    operator menurut kelas-kelas Super fast +, Fast, Fast -, Excelent dan

    seterusnya.

    Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60, dengan nama

    performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor

    penyesuaian. Bila performance seseorang operator dinilai excelentmaka dia

    mendapat nilai 80, maka karenanya faktor penyesuaian adalah :

    P = 80 / 60 = 1.33

    2. Faktor Penyesuaian Cara Westing H ouseCara Westinghouse ini mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang

    dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu

    Keterampilan, Usaha, Kondisi kerja dan Konsistensi.

    Angka-angka yang diberikan bagi setiap kelas dari faktor-faktor diatas

    diperhatikan pada tabel 2.2. Dalam menghitung faktor penyesuaian, bagi

    keadaan yang dianggap wajar diberi harga.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    28/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Tabel 2.2 Faktor penyesuain cara Westinghouse

    Faktor kelas Lambang Penyesuaian

    Keterampilan Super Skil A1 0.15

    A2 0.13

    Excelent B1 0.11

    B2 0.08

    Good C1 0.06

    C2 0.03

    Average D 0.00

    Fair E1 0.05

    E2 0.10

    Poor F1 0.16

    F2 0.22Usaha Excessive A1 0.13

    A2 0.12

    Excelent B1 0.10

    B2 0.08

    Good C1 0.05

    C2 0.02

    Average D 0.00

    Fair E1 0.04

    E2 0.08Poor F1 0.12

    F2 0.17

    Kondisi Kerja A 0.06

    Excelent B 0.04

    Good C 0.02

    Average D 0.00

    Fair E 0.03

    Poor F 0.07

    Konsentrasi Perfect A 0.04

    Excelent B 0.03

    Good C 0.01

    Average D 0.00

    Fair E 0.02

    Poor F 0.04

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    29/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3. Faktor Penyesuaian Cara ObjektifCara objektif yaitu cara yang memperhatikan pada dua faktor yang di

    anggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam melakukan

    pekerjaan yaitu: Kecepatan kerja dan tingkat kesulitan kerja.

    Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dan

    menyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan kesulitan kerja yaitu menunjukan

    banyaknya anggota badan si pekerja yang digunakan dalam melakukan dan

    menyelesaikan pekerjaan yang di bebankan.

    Kecepatan kerja ini akan menghasilkan suatu notasi P1 yang

    menunjukan tingkat kecepatan pengerjaan operator terhadap pekerjaannya.

    Dimana notasi kecepatan pengerjaan yang lambat, P1> 1 menunjukkan

    tingkatan kecepatan pengerjaan yang sangat cepat.

    Kondisi kesulitan kerja yang bersangkutan dengan pekerjaan yang

    sedang di ukur di jumlahkan maka akan menghasilkan notasi P2 yaitu notasi

    penyesuaian dengan memperhitungkan tingkat kesulitan pekerjaan.

    2.7.2 Kelonggaran

    Kelonggaran diberikan untuk hal hal seperti, untuk kebutuhan pribadi,

    menghilangkan rasa fatigue dan hambatan-hambatan yang tidak dapat

    dihindarkan. Ketiga faktor tersebut merupakan hal-hal yang secara nyata

    dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Secara lebih

    jelas faktor kelonggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut:

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    30/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadiYang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah seperti minum

    sekedar hanya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil, bercakap-cakap

    dengan teman sekedar hanya untuk menghilangkan ketegangan atau kejemuan

    dalam bekerja. Besarnya kelonggaran yang diberikan bisa berbeda antara

    seorang pekerja dengan pekerja yang lain.

    Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini bagi pekerja pria

    berbeda dari pekerja wanita. Misalnya untuk pekerja ringan pada kondisi yang

    normal pekerja pria membutuhkan 2 2,5% dari waktu normal sedangkan

    wanita membutuhkan 5%.

    2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasafatigueRasa lelah atau fatigue dapat menyebabkan turunnya hasil produksi maupun

    kualitasnya. Karena itu kelonggaran untuk melepas waktu lelah harus

    ditambahkan.

    3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatanHambatan hambatan yang tidak terhindarkan, walaupun dapat diusahakan

    serendah mungkin akan tetapi tetap akan ada, karena harus diperhitungkan

    dalam perhitungan waktu baku.

    Hambatan hambatan yang termasuk kedalam hambatan yang tidak

    terhindarkan adalah sebagai berikut :

    Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas Melakukan penyesuaianpenyesuaian pada mesin Mengasah peralatan potong Mengambil alatalat khusus atau bahanbahan khusus dari gudang

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    31/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Mesin berhenti karena matinya aliran listrikBesarnya hambatanhambatan diatas sangat bervariasi dari suatu pekerjaan.

    2.8 Sistem Produksi

    Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu

    produk, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin,

    energi, informasi dan tindakan manajemen. [Baroto, 2002]

    Perencanaan merupakan salah satu alat yang efektif untuk mencapai tujuan

    perusahaan, terutama pada situasi ekonomi di era industrialisasi perdagangan

    global sekarang ini. Dengan perencanaan perusahaan dapat menentukan terlebih

    dahulu kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Penentuan

    terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan, perusahaan dapat mempersiapkan

    diri sejak awal apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang. [John E.

    Biegel, 1980]

    Peramalan merupakan salah satu bahan informasi yang terpenting dalam

    penyusunan rencana produksi, dan peramalan merupakan titik permulaan yang

    sangat berguna. Dengan demikian perencanaan akan membentuk pengusaha yang

    berkepribadian baik, bekerja lebih disiplin dan meningkatkan daya guna dibidang

    pelaksanaan kerja. [John E. Biegel, 1980]

    2.8.1 Peramalan

    Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan suatu

    produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan

    datang. Oleh karena itu pada dasarnya peramalan adalah suatu taksiran, tetapi

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    32/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    dengan menggunakan cara-cara tertentu peramalan dapat lebih daripada hanya

    suatu taksiran. Dapat dikatakan bahwa peramalan adalah suatu taksiran yang

    ilmiah meskipun akan terdapat sedikit kesalahan yang disebabkan adanya

    keterbatasan kemampuan manusia. [John E. Biegel, 1992]

    Kegunaan adanya peramalan akan produk ini adalah :

    Untuk menentukan jumlah volume produksi yang direncanakan akandibuat.

    Untuk menentukan rencana jangka menengah dari produk yang akandibuat dengan fasilitas yang ada.

    Untuk menentukan penjadwalan jangka pendek dari produk yangada untuk dibuat pada peralatan yang tersedia. [John E. Biegel,

    1992]

    Jenis produk dan pola dari permintaan masa lalu akan mempengaruhi tipe

    peramaln yang akan dibuat untuk suatu periode waktu yang ditentukan.

    Menurut Steven C. Wheelwright dalam Ismed (1979) metode atau teknik

    peramalan pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu :

    a.Metode KualitatifMetode ini digunakan pada keadaan dimana data tidak cukup tersedia atau

    tidak dapat diaplikasikan, maka penting adanya peranan manajemen untuk

    memecahkan persoalan secara kualitatif.

    b.Metode KuantitatifPeramalan dimulai dengan adanya data masa lalu dan kemudian dengan

    mengikuti suatu ketentuan, dikembangkan suatu perkiraaan nilai masa yang

    akan datang.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    33/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    2.8.2 Perencanaan Produksi

    Perencanaan produksi merupakan suatu proses penetapan tingkat output

    manufacturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang

    direncanakan dan inventori yang diinginkan. [Gaspersz, 1980]

    Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada

    waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang

    memenuhi syarat; rencana produksi akan menjadi dasar bagi pembentukan

    anggaran operasi, dan membuat keperluan tenaga kerja serta jam kerja baik untuk

    jam kerja biasa maupun waktu kerja lembur. [John E. Biegel, 1992]

    Perencanaan produksi dapat menggunakan metode transportasi yang

    merupakan bagian dari perencanaan produksi programa linier dengan jumlah

    tenaga kerja (Work-force) tetap. Metode ini memberikan hasil yang optimal jika

    kasus yang diselesaikan sesuai dengan asumsi/persyaratan masalah transportasi.

    Sasaran dari metode ini adalah meminimumkan biaya total (produksi regular,

    subkontrak, lembur, menganggur, dan penyimpanan).

    2.8.3 Jenis-Jenis Perencanaan Produksi

    Perencanaaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan, dapat

    dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup dalam perencanaan produksi

    jangka panjang dan pendek. Yang dimaksud dengan perencanaan jangka panjang

    adalah penentuan tingkat produksi lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun,

    dengan tujuan untuk mengatur pertambahan kapasitas atau mesin, expansipabrik

    dan pngembangan produk.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    34/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Sedangkan perencanaan jangka pendek adalah penentuan kegiatan produksi

    yang akan dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun mendatang atau kurang dari 1

    tahun, dengan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan

    dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan. Oleh karena perencanaan

    produksi jangka pendek berhubungan dengan pengaturan operasi produksi, maka

    perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan operasional.

    Dari kedua jenis perencanaan produksi diatas, dapatlah kita ketahui bahwa

    setiap perencanaan produksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (John E.

    biegel,1980) :

    1. Perencanaan produksi mempunyai jangka waktu tertentu.2. Perencanaan produksi harus menentukan jumlah dan jenis serta kualitas

    dari produk yang akan diproduksi.

    3. Perencanaan produksi yang menyangkut kegiatan pada masa yang akandatang, dibuat berdasarkan penaksiran atau ramalan kegiatan yang

    ditentukan oleh ramalan penjualan masa yang akan datang.

    4. Perencanaan produksi mempersiapkan tenaga kerja, bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain pada waktu yang diperlukan.

    5. Perencanaan produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksidengan mengkoordinir bagian-bagian yang mempunyai hubungan

    langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan produksi.

    Sudah tentu dalam perencanaan produksi ini, kita menginginkan dapatnya

    disusun suatu rencana produksi yang baik yang dapat dilaksanakan dengan biaya

    serendah mungkin. Adapun syarat dari suatu rencana produksi yang baik adalah:

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    35/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    1. Rencana itu harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.2. Rencana tersebut harus sederhana dan dapat dimengerti serta mungkin

    dilaksanakan.

    3. Perencanaan tersebut haruslah fleksibel dengan kemungkinan penyesuaiandengan keadaan atau kondisi yang telah berubah.

    4. Harus disesuaikan atas dasar tujuan atau objektivitas perusahaan yangdinyatakan dengan jelas.

    2.8.4 Strategi Perencanaan Produksi

    Didalam strategi perencanaan produksi ini digunakan masukan kombinasi

    bagi proses produksi. Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan

    kelemahannya masing-masing, dimana keempat strategi tersebut adalah sebagai

    berikut:

    1. Variasi Jumlah Tenaga KerjaProduksi dikendalikan dengan merekrut atau memberhentikan tenaga kerja

    sesuai dengan permintaan produk. Biaya produk yang harus

    diperhitungkan adalah biaya rekrutmen, biaya wawancara, pemeriksaan,

    latihan dan periode produktivitas tenaga kerja yang rendah sebelum

    pekerja mengenali kondisi kerja. Biaya memberhentikan termasuk biaya

    kompenasi, melemahnya hubungan publik dan menurunnya moral tenaga

    kerja yang tersisa.

    2. Variasi Jam KerjaKecepatan produksi diatur dengan menggunakan lembur atau pengurangan

    waktu kerja. Biaya langsung akibat lembur dapat diketahui pasti, tetapi

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    36/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    dampaknya terhadap penurunan efisiensi akibat peningkatan jam kerja

    belum diketahui secara jelas. Ongkos lainnya dapat disebabkan oleh

    dibayarkannya upah pekerja sementara mereka tidak bekerja secara penuh.

    3. Variasi Tingkat PersediaanFluktuasi tingkat permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang

    yang diproduksi pada saat sepi dan persediaaan tersebut digunakan pada

    saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga,

    kerusakan dan pajak. Jika akumulasi persediaan tidak memenuhi

    permintaan produk, akan timbul biaya sebagai akibat pembatalan pesanan

    dan ketidak puasan pelanggan.

    4. SubkontrakKenaikan permintaaan dapat pula diatasi dengan menggunakan jasa

    subkontrak. Biaya yang timbul sebagai akibat subkontrak ini adalah

    perbedaan antara harga satuan produk subkontrak dengan harga satuan

    produk perusahaan. Masalah kualitas dan waktu pengiriman dapat

    mengakibatkan biaya subkontrak lebih tinggi.

    Satu faktor yang penting selalu perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

    produksi adalah stabilitas tenaga kerja. Stabilitas dibutuhkan terutama jika

    keahlian semakin tinggi, oleh karena itu strategi perencanaan produksi harus

    konsisten dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan dan skala produksi yang

    ekonomis.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    37/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Flow Chart Pemecahan MasalahSecara sistematis pola pemecahan masalah perencanaan produksiPower

    Supply Cord Type QACC2A160WJPZ, digambarkan dalamflowchartdibawah ini:

    Gambar 3.1 FlowchartPemecahan Masalah

    Penelitian

    Pendahuluan

    Studi Pustaka

    Pengumpulan Data

    Pembahasan

    Kesimpulan dan Saran

    Selesai

    Mulai

    Pengolahan Data

    III - 1

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    38/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3.2 Langkah-langkah Kerja PraktekSecara sistematis langkah-langkah kerja praktek ini diambil mengacu

    pada urutan yang ditampilkan dalam flowchart kegiatan penelitian. Penjelasan

    dariflowcharttersebut adalah sebagai berikut:

    3.2.1 Penelitian PendahuluanPenelitian pendahuluan ini bertujuan untuk mengamati kegiatan proses

    produksi yang ada di PT. EWINDO Industri yang akan dijadikan bahan

    pengamatan, maka dilakukan penelitian pendahuluan tentang pembuatan Power

    Supply Cord Type QACC2A160WJPZ, bertujuan untuk mengetahui situasi dan

    kondisi tempat pengamatan, serta masalah-masalah yang terjadi.

    3.2.2 Studi PustakaDalam bagian studi pustaka ini akan membantu menyelesaikan masalah

    penelitian ini, maka harus mempelajari ilmu atau referensi-referensi yang

    berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Hal ini diperlukan untuk

    memberikan landasan berpikir yang logis bagi usaha pemecahan masalah dan

    pencapaian tujuan penelitian. Dengan melakukan studi pustaka ini didapatkankonsep-konsep yang relevan bagi penelitian. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan

    masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

    1. Analisa Perancangan KerjaPada ilmu Analisa Perancangan Kerja bagian yang diambil dari ilmu tersebut untuk

    penelitian ini tentang waktu kerja yang meliputi waktu siklus, waktu normal dan

    waktu baku.

    2. Sistem ProduksiPada ilmu Sistem Produksi bagian yang diambil dari ilmu tersebut untuk penelitian

    ini tentang peramalan dan perencanaan kapasitas produksi dengan metode

    transportasi.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    39/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3.2.3 Pengumpulan DataDalam penelitian ini dibutuhkan data yang telah ditentukan dengan tujuan

    untuk membuat Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type QACC2A160WJPZ

    dengan metode transportasi. Data tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Data PerusahaanData perusahaan yang diambil dari penelitian ini berupa sejarah perusahaan,

    struktur perusahaan, dan profil produk yang diproduksi di PT. EWINDO Industri

    (Power Supply Cord)

    2. Data Kegiatan ProduksiData kegiatan produksi pada penelitian ini berupa semua proses produksi Power

    Supply Corddari awal proses sampai akhir proses produksi.

    3. Data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitianData yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian tersebut meliputi:

    a. Data peramalanb. Data waktu

    Data waktu pada semua proses produksi Power Supply Cord dari proses

    awal sampai dengan proses akhir yang dilakukan dengan cara pengamatan

    langsung dengan menggunakan alat jam henti.

    c. Data proses operasid. Data jumlah tenaga kerjae. Data jumlah waktu kerja per harif. Data jumlah hari kerja selama satu tahun

    3.2.4 Pengolahan DataPengolahan data dari hasil pengumpulan data pada penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Peta Proses OperasiPengolahan data dengan peta proses operasi untuk mengetahui semua kegiatan

    proses produksi Power Supply Corddari awal proses sampai akhir.

    2. Menghitung Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku.Dengan kegiatan diatas agar mengetahui waktu siklus, waktu normal dan waktu

    baku pada semua proses untuk kegiatan menghitung perencanaan kapasitas

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    40/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    produksi dengan metode transportasi kedepannya dengan mengolah data waktu

    pada setiap proses produksi Power Supply Cord.

    3. Menghitung perencanaan kapasitas produksi dengan Metode TransportasiMenghitung perencanaan kapasitas produksi dengan data yang diperoleh dari

    perusahaan yang meliputi:

    a. Data peramalanb. Data jumlah tenaga kerjac. Data jumlah waktu kerjad. Data jumlah hari kerja selama satu tahune. Data waktu dari setiap proses yang di olah menjadi waktu baku.Selanjutnya data diatas diolah untuk mencari:

    a) Kapasitas Jam Kerja (KJK)b) Produksi yang dihasilkan pada Regular Time (Waktu Reguler)c) Produksi yang dihasilkan pada Over Time (Waktu non Reguler)

    Setelah semua di dapat, langkah selanjutnya adalah pendistribusian kapasitas

    (supply) terhadap permintaan (Demand) dengan menggunakan metode Transportasi.

    3.2.5 PembahasanPembahasan dan analisa mengenai perencanaan produksi Power Supply

    Cord Type QACC2A160WJPZadalah sebagai berikut:

    1. Dengan melakukan perencanaan terhadap waktu kerja berdasarkan tata carakerja dalam pembuatan Power Supply Cord. Bentuk perencanaan tersebut salah

    satunya dilakukan dengan melakukan pengukuran waktu kerja, karena jika waktu

    yang normal dapat melihat atau memprediksi berapa banyak waktu yang

    digunakan dalam pembuatan Power Supply Cord.

    2. Menghitung berapa persen penambahan kapasitas produksi apabila perusahaanmenginginkan penambahan kapasitas produksi Power Supply Cord Type

    QACC2A160WJPZuntuk tahun berikutnya.

    3.2.6 Kesimpulan Dan SaranPada kesimpulan dan saran mengenai laporan ini adalah menjelaskan

    mengenai perencanaan produksi yang baik pada proses produksi Power Supply

    Cord Type QACC2A160WJPZ

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    41/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    BAB IV

    PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

    4.1. Pengumpulan Data

    Pada bagian ini dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai

    dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Semua data

    diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pimpinan dan para karyawan PT.

    EWINDO serta mengadakan kerja praktek dan penelitian langsung di perusahaan.

    4.1.1. Sejarah Perusahaan

    PT. EWINDO (Electric Wire Indonesia) berdiri pada tanggal 10 Mei 1974

    sebagai perusahaan Modal Asing Patungan (PMA Joint Venture) yaitu PT.

    EWINDO (Indonesia) Nikatsu Densen (Jepang) Merbabu (Jepang), dan Hanshin

    Densen (Jepang) dengan investasi awal sebesar US$ 900.000.

    Lokasi perusahaan didaerah Bandung Timur tepatnya di Jl. Cimuncang No

    68 Bandung dengan luas tanah + 25.000 m2 produksi P.T EWINDO pada saat itu

    adalah Magnet Wire (Enameled Copper Wire) yang merupakan industri magnet

    wire yang pertama di Indonesia.

    PT. EWINDO didirikan adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kawat

    email (magnet wire) dan kabel automotif, electronic, power supply cord.

    Kawat email dan kawat tembaga ini digunakan konsumen sebagai bahan baku

    kumparan motor listrik, alat dan bermacam-macam komponen electronik lainya.

    Produk-produk yang dihasilkan membantu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

    perusahaan elektronik dan automotif yang ada di Indonesia.

    Berikut ini adalah sejarah singkat perkembangan PT. EWINDO dari tahun

    awal berdirinya secara kronologis :

    1974 Didirikan Di BandungJawa Barat, pada tanggal 10 Mei.

    1975 Mulai Memproduksi Wire & Enamel Wire.

    1986 Mulai Memproduksi Kabel

    1991 Mulai MemproduksiPower Supply Cord

    1994 Mulai Memproduksi Wiring Harness

    4.1.2. Struktur Organisasi

    IV - 1

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    42/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Sumber: PT. EWINDO

    Gambar 4.1 Struktut Organisasi PT. EWINDO

    4.1.3. Data Proses Pembuatan Produk

    Pada produksiPower supply corddibagi menjadi beberapa proses produksi.

    Berikut ini adalah data proses pada pembuatanPower supply cord :

    1. Pemotongan kabel2. Stripper kepala

    MARKETING2

    MANAGER

    PURCHASING2

    MANAGER

    PRESIDENTDIRECTOR

    COMMISION OF

    DIRECTOR

    PURCHASING1

    MANAGER

    MARKETING1

    MANAGER

    GA

    1

    MANAGER

    MR / DMR

    PRODUCTION 2

    DIRECTOR

    PRODUCTION 1

    DIRECTOR

    GA

    2

    MANAGER

    FINANCE

    MANAGER

    PRODUCTION

    1

    MANAGER

    FINANCE

    DIRECTOR

    ADVISOR FOR

    PRODUCTION 1

    PRODUCTION

    2

    MANAGER

    GA

    DIRECTOR

    QA

    1

    MANAGER

    ADVISOR FOR

    PRODUCTION 2

    RoHS

    Committee

    PE2

    MANAGER

    QA

    2

    MANAGER

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    43/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3. Stripper ekor sheath4. Stripper ekor core5. Crimping pin6. Crimping terminal7. Inject plug8. Insert housing9. Lilit10. Pemeriksaan dan pengujian produk jadi11. Packing

    4.1.4. Langkah Kerja Proses Pembuatan Produk

    Seperti dikatakan di atas bahwa dalam produksi Power supply corddibagi

    menjadi beberapa proses produksi, pengertian dan langkah kerja proses tersebut

    adalah sebagai berikut:

    1. Proses Pemotongan kabelProses pemotongan kabel adalah pemotongan kabel dengan menggunakan

    pisau potong dengan panjang 163010 mm, sekali potong biasanya

    sebanyak 10 kabel. Dalam pemotongan kabel tidak bisa dilakukan

    sembarangan, kita harus mengetahui mana kepala dan mana ekornya.

    Gambar 4.2 Proses Pemotongan Kabel

    2. Proses StipperkepalaProses Stipperkepala adalah proses pengupasan lapisan konduktor dengan

    menggunakan mesin Stipper, mesin ini meliputi Sheath dan Core.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    44/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Gambar 4.3 Proses StripperKepala

    3. Proses Str ipper ekor sheathProses Stripper ekor sheath adalah proses pengupasan lapisan terluar

    dengan menggunakan mesin Stripperangin.

    Gambar 4.4 Proses Stripper ekor sheath

    4. Proses Str ipper ekor coreProses Stripper ekor core adalah proses pengupasan lapisan kedua dengan

    menggunakan mesin Stripperangin.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    45/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Gambar 4.5 Proses Stripperekorcord

    5. Proses Crimping PinProses Crimping Pin adalah proses pemasangan pin pada Stripperkepala

    dengan cara di jepit menggunakan mesin Crimper.

    Gambar 4.6 Proses Crimping Pin

    6. Proses Crimping Terminal

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    46/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Crimping Terminaladalah proses pemasangan terminal pada Stripperekor,

    dengan menggunakan mesin Crimper.

    Gambar 4.7 Proses Crimping Pin

    7. Proses I nject PlugDalam proses ini sekali pengerjaan 4 buah kabel. Kabel tersebut

    dipasangkan keHandle lalu dimasukan ke matres dengan temperature:

    C1 (Inlet) = 18010 C C2 (Center) = 17410 C N (Nozzle) = 17710 C

    Timer :

    Injection presure = 101 sec Cooling= 101 sec

    Gambar 4.8 ProsesInject Plug

    8. Proses I nsert Housing

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    47/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Insert housingadalah proses pemasangan housingpada Crimping terminal.

    Pengerjaan ini dilakukan dengan manual tanpa mesin.

    Gambar 4.9 ProsesInsert Housing

    9. Proses LilitLilit adalah proses penglilitan kabel, pengerjaan lilit ini tanpa mesin, tetapi

    menggunakan alat bantu.

    Gambar 4.10 Proses Lilit

    10. Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk JadiProses ini dilakukan dengan cara colokan ke mesin lalu diputar searah

    jarum jam, jika :

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    48/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Produk yang bagus dimana kondisi lampu indicator Good/Greenharus teteap berkedip-kedip dan buzzerberbunyi.

    Produk putus/broken dimana lampu continuity yang menyala. Produk hubungan singkat/short dimana lampu insulation fault

    menyala.

    Gambar 4.11 Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk Jadi

    Proses pemeriksaan ini meliputi:

    1.

    Bagianpin Part no dan type pin harus sesuai spesifikasi Pin tidak cacat, warna seragam, tidak masuk

    compound.

    Kedudukan pin/blade lurus dan sejajar. Pemasangan pin tidak terbalik harus sesuai dengan

    spesifikasi.

    2. Bagianplug Permukaan plug tidak cacat, warna seragam dan

    tidak kotor.

    Penandaan marking jelas, tidak terbalik dan bentuksesuai spesifikasi.

    3. Bagian terminal Part no dan type terminalharus sesuai spesifikasi.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    49/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Terminal tidak cacat, warna seragam dan tidakkotor.

    Lock terminalharus ada/terlihat dan kondisi baik.4. Bagian housing

    Part no dan type housingharus sesuai spesifikasi. Housingtidak cacat dan warna sesuai. Pemasangan housingbenar, tidak mudah lepas dan

    tidak terbalik.

    5. Bagian kabel dan lilitan Kabel tidak cacat, luka atau terjepit, warna seragam

    dan tidak kotor.

    Penandaan (marking) jelas, tidak terbalik dan bentuksesuai spesifikasi.

    Bentuk dan dimensi lilitan sesuai spesifikasi.

    11. Proses PackingPacking adalah proses pengepakan power supply cord yang telah di

    produksi dan siap untuk dijual ke pasaran.

    Gambar 4.12 ProsesPacking

    Berikut ini adalah gambarPower Supply Cord.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    50/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    STTG A4NO.1Power Supply Cord

    SKALA :

    TANGGAL : 13-01-2012

    UKURAN : mm

    NAMA : Mas Komara Sidik

    DIPERIKSA

    NRP : 0803014

    120 20

    160 20

    500 50

    Gambar 4.13Power Supply Cord

    Berikut ini adalah data operasi komponen produk pembuatanPower Supply Cord:

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    51/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Tabel 4.1 Data Operasi Komponen Produk

    Nama Produk Operasi Deskripsi Waktu

    Power Supply

    Cord

    Operasi 1 Pemotongan Kabel

    Operasi 2 StripperKepala

    Operasi 3 StepperEkorSheath

    Operasi 4 StripperEkorCore

    Operasi 5 Crimping Pin

    Operasi 6 Crimping Terminal

    Operasi 7 Inject Plug

    Operasi 8 Insert Housing

    Operasi 9 Lilit

    Operasi 10 Pemeriksaan dan Pengujian

    Operasi 11 Packing

    Tabel 4.2 Data Waktu Per Operasi

    Pemotongan

    Kabel

    Stripper

    Kepala

    Stripper

    Ekor

    Sheath

    Stripper

    Ekor Core

    Crimping

    Pin

    Crimping

    Terminal

    Inject

    Plug

    Insert

    HousingLilit

    Pemeriksaan

    dan

    Pengujian

    Packing

    3 3.4 4 3 16 4.6 21 14.4 20,2 11.5 9,6

    3.5 3.5 3.2 3,9 15.5 3,5 23 15.8 20,1 11.4 9,4

    3 3.3 3,9 3.8 15.7 4.4 23.5 16 19,5 12.2 9,5

    3.3 3.2 3.6 3.4 15.8 4.2 22 16.2 20,2 13 9,8

    3.2 3.8 3.6 3.5 16.4 3.2 23 16.5 20,1 12.8 9,2

    4 3.6 3.2 3.4 16.2 4.8 22 14 19,5 11,6 10

    3 4 3.8 3.5 16 4.5 21 16.6 19,8 11,5 9,6

    2.9 3.4 3.2 3,7 16.8 4.3 21 16 17,9 13 9,4

    3.2 3.6 3 3,9 17 4.7 22.5 16.4 17,6 12,4 9,5

    3.8 3.2 3.7 3.8 16.4 4.5 22 16.4 19,1 13 9,2

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    52/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3.7 3 4 3.6 15.5 4.4 21 16.8 18,5 12,9 9,8

    3.4 3.6 3.6 4,2 16.8 4.8 21 16.2 20,4 12,3 10

    3.8 3.8 3.4 3.4 16.6 3,6 23 16.5 20 11,4 10,2

    3.7 3.4 3.4 3.6 16 4.4 22 15.8 18,6 13,1 9,6

    2.8 3.5 3.5 3.7 16.4 4.5 23 16.6 18,3 12,5 9,4

    3 3.3 3.4 3.4 15.8 4.2 22 16.2 19,5 11,9 9,2

    3 3.2 3.5 4,5 16 4.7 22 16 20,2 11,6 9,5

    3.2 3.4 3.3 3.4 16.2 4.8 21 15.5 17,9 12,2 9,5

    2.8 3.6 3.1 3.6 16.5 3,6 22 15.7 17,5 12,5 9,6

    2.7 3.6 3.8 3,9 17 4.4 21 15.8 20,1 11,8 9,8

    3.8 3.2 3.6 3.4 16.6 4.5 23 16.4 20 13 10

    4.2 3.8 4 3.5 16 4.6 21 16.2 17,8 12,2 10

    4.5 3.2 3.4 3,7 16.4 4 22 16 18,5 12,2 9,2

    3.3 3 3.6 3,9 16.4 4.5 23 16.8 18,6 11,8 9,8

    3.4 3.8 3.2 3.9 16.8 3,6 21 14 20,3 13,1 10

    2.8 4 3,5 3.4 16.2 4.3 22 16.4 19 12,7 10,2

    4.6 3.6 3.6 3.5 16.5 4.4 21 15.5 19,6 12,1 9,6

    2.6 3.4 3.8 3,7 15.8 4.6 23 16.8 17,9 11,7 9,6

    3 3.4 4 3.6 16.6 4.2 22 16.6 20 12,4 9,4

    3.2 3.5 4 3.8 16.2 4.8 22 16 20,4 13,5 9,5

    4.1.5 Stasiun Kerja Keseluruhan

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    53/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Pemotongan Kabel

    Inject Plug

    Packing

    Crimping

    Pin

    Crimping

    Terminal

    Stripper Kepala

    Stripper

    Ekor Core

    Stripper

    Ekor Sheath

    Insert Housing

    Lilit

    Pemeriksaan & Pengujian Produk Jadi

    Gambar 4.14 Stasiun Kerja Keseluruhan

    4.2 Pengolahan Data

    4.2.1 Uji Kecukupan Dan Uji Keseragaman Data

    Table 4.3 Uji Kecukupan dan Keseragaman Data

    N0 N BKA BKB Seragam K S k/s Cukupx ix

    2

    ix 2

    ix

    2NX

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    54/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    OperasiYa Tidak Ya Tidak

    130 3,1 0,52 100,4 10080,2 343,84 4,66 1,54 - 1 0.1 10 1,52 -

    2 30 3,5 0,26 104,3 10878,5 364,61 4,28 2,72 - 1 0.1 10 0,74 -

    3 30 3,6 0,3 106,9 11427,6 383,43 4,5 2,7 - 1 0.1 10 0,81 -

    4 30 3,7 0,28 109,6 12012,2 402,78 4,54 2,86 - 1 0.1 10 0,77 -

    5 30 16,3 0,41 488,1 238241,6 7946,37 17,53 15,07 - 1 0.1 10 0,25 -

    6 30 4,3 0,42 129,6 16796,2 565,14 5,56 3,04 - 1 0.1 10 0,97 -

    7 30 22 0,81 659 434281 14495,5 24,43 19,57 - 1 0.1 10 0,37 -

    8 30 16 0,74 480,1 230496 7698,77 18,22 13,78 - 1 0.1 10 0,45 -

    9 30 19,2 0,97 577,1 333044,4 11128,71 22,11 16,29 - 1 0.1 10 0,5 -

    10 30 12,3 0,6 369,3 136382,5 4556,61 14,1 10,5 - 1 0.1 10 0,48 -

    11 30 9,6 0,3 289,1 83578,8 2788,45 10,5 8,7 - 1 0.1 10 0,3 -

    Keterangan rumus yang digunakan :

    1) Kolom N adalah jumlah data / pengamatan.2) Kolom X adalah harga rata-rata dari waktu pengamatan.

    Rumus :k

    xX

    i

    3) Kolom adalah standar deviasi.

    Rumusk

    x

    , dimana 1

    2

    N

    xx ii

    4) Kolom ix adalah total waktu pengamatan.Rumus : ni xxxxx ..........321

    5) Kolom 2 ix adalah kuadrat dari total waktu pengamatan.6) Kolom 2ix adalah total kuadrat dari waktu pengamatan.

    Rumus : 223

    22

    21

    .......... ni xxxxx

    Uji Keseragaman Data

    1) Kolom BKA adalah Batas Kendali Atas.2) Rumus : BKA = xx 3` 3) Kolom BKB adalah Batas Kendali Bawah.4) Rumus : BKB = xx 3` 5)

    Kolom seragam:

    x

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    55/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    o Untuk kolom ya diisi jika tidak ada data yang keluar dari batas control.o Untuk kolom tidak diisi jika tidak ada data yang keluardari batas control.

    Uji Kecukupan data.

    1) Kolom K adalah tingkat kepercayaan bahwa data yang diperoleh memenuhisyarat ketelitian. Dimana :

    K=1, jika tingkat keyakinan 68-94%

    K=2, jika tingkat keyakinan 95-98%

    K=3, jika tingkat keyakinan 99 %

    2) Kolom S adalah tingkat ketelitian yang menunujukan peyimpanganmaksimum dari pengukuran dan waktu penyelesaian sebenarnya.

    3) Dimana : S = 100%- Tingkat kepercayaan.4) Kolom N adalah jumlah data/pengamatan seharusnya.

    5) Rumus : N = 2

    i

    ii

    x

    xxNs

    k

    6) Kolom cukup:o

    Untuk kolom ya : jika NN

    4.2.2 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu Baku.4.2.2.1 Perhitungan Untuk Proses Pemotongan Kabel

    Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.4 Pengelompokan data waktu ProsesPemotongan Kabel

    Sub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 3 3,3 3 3,8 3,8 3 2,8 4,2 3,4 2,6 3,29 32,9

    2 3,3 3,2 2,9 3,7 3,7 3 2,7 4,5 2,8 3 3,28 32,8

    3 3 4 3,2 3,4 2,8 3,2 3,8 3,3 4,6 3,2 3,45 34,5

    Total 10,02 100,2

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    56/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    1. Waktu Siklus :30

    2,100Ws

    Ws = 3,34 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Berdiri di atas dua kaki 1,00C. Gerakan Kerja

    Normal 0D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12Maka :

    Waktu Normal = Ws x P= 3,34 x 0,92

    = 3,07 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 3,07 + ( 3,07 x 0,12 )

    = 3,44 menit

    4.2.2.2 Perhitungan Untuk Proses Stipper Kepala

    Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.5 Pengelompokan data waktu Proses Stripper KepalaSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 3,4 3,2 4 3,2 3,8 3,3 3,6 3,8 3,8 3,4 3,55 35,5

    2 3,5 3,8 3,4 3 3,4 3,2 3,6 3,2 4 3,4 3,45 34,5

    3 3,3 3,6 3,6 3,6 3,5 3,4 3,2 3 3,6 3,5 3,43 34,3

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    57/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Total 10,43 104,3

    1. Waktu Siklus :30

    3,104Ws

    Ws = 3,48 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan BaikPandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P

    = 3,48 x 0.92

    = 3,20 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 3,20 + ( 3,20 x 0,12 )

    = 3,58 menit

    4.2.2.3 Perhitungan Untuk Proses Str ipper Ekor Sheath

    Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata datapengamatan.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    58/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Tabel 4.6 Pengelompokan data waktu Proses Stripper Ekor SheathSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 4 3,6 3,8 3,7 3,4 3,4 3,1 4 3,2 3,8 3,6 36

    2 3,2 3,6 3,2 4 3,4 3,5 3,8 3,4 3,5 4 3,56 35,6

    3 3,9 3,2 3 3,6 3,5 3,3 3,6 3,6 3,6 4 3,53 35,3

    Total 10,69 106,9

    1. Waktu Siklus :30

    9,106Ws

    Ws = 3,56 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0

    B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. AtmosferCukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P

    = 3,56 x 0.92

    = 3,28 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 3,28 + ( 3,28 x 0,12 )

    = 3,67 menit

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    59/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    4.2.2.4 Perhitungan Untuk Proses Stri pper Ekor CoreData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.7 Pengelompokan data waktu Proses Stripper Ekor CoreSub

    Group 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 3 3,4 3,5 3,8 3,4 3,4 3,6 3,5 3,9 3,7 3,52 35,2

    2 3,9 3,5 3,7 3,6 3,6 4,5 3,9 3,7 3,4 3,6 3,74 37,4

    3 3,8 3,4 3,9 4,2 3,7 3,4 3,4 3,9 3,5 3,8 3,7 37

    Total 10,96 109,6

    1. Waktu Siklus :30

    6,109Ws

    Ws = 3,65 menit2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0

    B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    60/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Maka :Waktu Normal = Ws x P

    = 3,65 x 0.92

    = 3,36 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 3,36 + ( 3,36 x 0,12 )

    = 3,76 menit

    4.2.2.5 Perhitungan Untuk Proses Crimping PinData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.Tabel 4.8 Pengelompokan data waktu Proses Crimping Pin

    Sub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 16 15,8 16 16,4 16,6 15,8 16,5 16 16,8 15,8 16,17 161,7

    2 15,5 16,4 16,8 15,5 16 16 17 16,4 16,2 16,6 16,24 162,4

    3 15,7 16,2 17 16,8 16,4 16,2 16,6 16,4 16,5 16,2 16,4 164

    Total 48,81 488,1

    1. Waktu Siklus :30

    1,488Ws

    Ws = 16,27 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan BaikPandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    61/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 012

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P

    = 16,27 x 0.92

    = 14,97 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 14,97 + ( 14,97 x 0,12 )

    = 16,77 menit

    4.2.2.6 Perhitungan Untuk Proses Crimping TerminalData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.9 Pengelompokan data waktu Proses Crimping TerminalSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 4,6 4,2 4,5 4,5 3,6 4,2 3,6 4,6 3,6 4,6 4,2 42

    2 3,5 3,2 4,3 4,4 4,4 4,7 4,4 4 4,3 4,2 4,14 41,4

    3 4,4 4,8 4,7 4,8 4,5 4,8 4,5 4,5 4,4 4,8 4,62 46,2

    Total 12,96 129,6

    1. Waktu Siklus :30

    6,129Ws

    Ws = 4,32 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenSangat Ringan 0,002,25 3,0

    B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    62/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    C. Gerakan Kerja 0

    Normal 1D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 2,00

    E. AtmosferCukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P= 4,32 x 0.92

    = 3,97 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 3,97 + ( 3,97 x 0,12 )= 4,45 menit

    4.2.2.7 Perhitungan Untuk Proses I nject PlugData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.10 Pengelompokan data waktu ProsesInject PlugSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 21 22 21 22 23 22 22 21 21 23 21,8 218

    2 23 23 21 21 22 22 21 22 22 22 21,9 219

    3 23,5 22 22,5 21 23 21 23 23 21 22 22,2 222

    Total 65,9 659

    1. Waktu Siklus :30

    659Ws

    Ws = 21,97 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    63/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :Waktu Normal = Ws x P

    = 21,97 x 0.92

    = 20,21 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 20,21+ ( 20,21 x 0,12 )

    = 22,64 menit

    4.2.2.8 Perhitungan Untuk Proses I nsert HousingData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.Tabel 4.11 Pengelompokan data waktu ProsesInsert Housing

    Sub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 14,4 16,2 16,6 16,4 16,5 16,2 15,7 16,2 14 16,8 15,9 159

    2 15,8 16,5 16 16,8 15,8 16 15,8 16 16,4 16,6 16,17 161,7

    3 16 14 16,4 16,2 16,6 15,5 16,4 16,8 15,5 16 15,94 159,4

    Total 48,01 480,1

    1. Waktu Siklus :30

    1,480Ws

    Ws = 16 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    64/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P

    = 16 x 0.92

    = 14,72 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 14,72 + ( 14,72 x 0,12 )= 16,49 menit

    4.2.2.9 Perhitungan Untuk Proses Li l i t

    Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.12 Pengelompokan data waktu ProsesLilitSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 20,2 20,2 19,8 19,1 20 19,5 17,5 17,8 20,3 17,9 19,23 192,3

    220,1 20,1 17,9 18,5 18,6 20,2 20,1 18,5 19 20 19,3 193

    3 19,5 19,5 17,6 20,4 18,3 17,9 20 18,6 19,6 20,4 19,18 191,8

    Total 57,71 577,1

    1. Waktu Siklus :30

    1,577Ws

    Ws = 19,24 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05

    Usaha : Good ( C2) = + 0,02

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    65/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Berdiri di atas dua kaki 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 012

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P= 19,24 x 0.92

    = 17,7 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 17,7 + ( 17,7 x 0,12 )

    = 19,82 menit

    4.2.2.10 Perhitungan Untuk Proses Pemeriksaan dan Penguj ianData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.13 Pengelompokan data waktu ProsesPemeriksaan dan PengujianSub

    Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

    1 11,5 13 11,5 13 11,4 11,9 12,5 12,2 13,1 11,7 12,18 121,8

    2 11,4 12,8 13 12,9 13,1 11,6 11,8 12,2 12,7 12,4 12,39 123,9

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    66/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    3 12,2 11,6 12,4 12,3 12,5 12,2 13 11,8 12,1 13,5 12,36 123,6

    Total 36,93 369,3

    1. Waktu Siklus : 30

    3,369

    Ws

    Ws = 12,31 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran

    A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0

    B. Sikap Kerja

    Berdiri di atas dua kaki 1,00

    C. Gerakan Kerja

    Normal 0D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00

    E. Atmosfer

    Cukup 2

    F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :

    Waktu Normal = Ws x P

    = 12,31 x 0.92

    = 11,33 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )

    = 11,33 + ( 11,33 x 0,12 )

    = 12,69 menit

    4.2.2.11 Perhitungan Untuk Proses PackingData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data

    pengamatan.

    Tabel 4.14 Pengelompokan data waktu ProsesPackingSub

    Group 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    67/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    1 9,6 9,8 9,6 9,2 10,2 9,2 9,6 10 10 9,6 9,68 96,8

    2 9,4 9,2 9,4 9,8 9,6 9,5 9,8 9,2 10,2 9,4 9,55 95,5

    3 9,5 10 9,5 10 9,4 9,5 10 9,8 9,6 9,5 9,68 96,8

    Total 28,91 289,1

    1. Waktu Siklus :30

    1,289Ws

    Ws = 9,64 menit

    2. Penyesuaian :

    Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02

    - 0,8 = P1010 PPPP

    PoP 1

    %9292.08.01 atauP

    Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen

    Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja

    Duduk 1,00C. Gerakan Kerja

    Normal 0

    D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik

    Pandangan yang hampir terus menerus 6,00E. Atmosfer

    Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik

    Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

    12

    Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12

    Maka :Waktu Normal = Ws x P

    = 9,64 x 0.92

    = 8,87 menit

    Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 8,87 + ( 8,87 x 0,12 )

    = 9,93 menit

    Setelah menghitung waktu siklus, waktu normal dan waktu baku pada

    semua proses, berikut ini adalah data perolehan waktu keseluruhan pada proses

    pembuatanPower Supply Cord Type QACC2A160WJPZ:

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    68/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Tabel 4.15 Perolehan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu Baku.

    NamaProduk

    NoOperasi

    Deskripsi WS P WN L WB

    PowerSupplyCord

    Operasi 1 Pemotongan Kabel3,34 0.92 3,07 0.12 3,44

    Operasi 2 Stripper Kepala3,48 0.92 3,20 0.12 3,58

    Operasi 3 Stripper Ekor Sheath3,56 0.92 3,28 0.12 3,67

    Operasi 4 Stripper Ekor Core3,65 0.92 3,36 0.12 3,76

    Operasi 5 Crimping Pin16,27 0.92 14,97 0.12 16,77

    Operasi 6 Crimping Terminal4,32 0.92 3,97 0.12 4,45

    Operasi 7 Inject Plug21,97 0.92 20,21 0.12 22,64

    Operasi 8 Insert Housing16 0.92 14,72 0.12 16,49

    Operasi 9 Lilit19,24 0.92 17,7 0.12 19,82

    Operasi 10 Pemeriksaan dan Pengujian

    12,31 0.92 11,33 0.12 12,69Operasi 11 Packing

    9,64 0.92 8,87 0.12 9,93

    Total 117,24

    4.2.3 Peta Proses Perakitan Power Supply Cord

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    69/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Power Supply Cord

    Pemotongan Kabel

    StripperKepala

    StripperEkorSheath

    StripperEkorCore

    3,44

    3,67

    PETA PROSES PERAKITAN

    Nama Objek : Power Supply Cord QACC2A160WJPZ

    Nomor Peta : 01

    Dipetakan Oleh : Mas Komara Sidik

    Tanggal Dipetakan : 23 Desember 2011

    RINGKASAN

    Kegiatan

    Operasi

    Periksa

    Total

    Crimping Pin

    Crimping Terminal

    Inject Plug

    Insert Housing

    Lilit

    Pemeriksaan dan Pengujian

    O-11 Packing

    22,64

    19,82

    117,24

    Jumlah Waktu (menit)

    11

    117,24

    Pin

    Terminal

    3,58

    3,76

    12,69

    9,93

    16,77

    4,45

    16,49

    O-1

    O-2

    O-3

    O-4

    O-5

    O-6

    O-7

    O-8

    O-9

    Housing

    kumpon

    11

    O-10

    Gambar 4.15 Power Supply Cord

    4.2.4 Perhitungan Perencanaan Produksi

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    70/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Dalam proses perencanaan produksiPower Supply Cord, terdapat data-data

    sebagai berikut:

    Tabel 4.16 Permintaan Power Supply Cord TypeQACC2A160WJPZ Tahun

    2011Bulan Volume Produksi

    Januari 5000

    Februari 5000

    Maret 5000

    April 5000

    Mei 5000

    Juni 5000

    Juli 5000

    Agustus 5000

    September 5000

    Oktober 5000

    November 5000

    Desember 5000

    Sumber: PT. EWINDO

    Waktu Baku : 117,24/100 buah Kapasitas Produksi 1 hari : 860

    117,24= 4~400

    Jam Kerja/Hari : 8 Jam Hari Kerja : 252 Hari Tenaga Kerja : 47 Orang

    Berikut tabel perhitungan perencanaan kapasitas produksi dengan

    menggunakan tenaga kerja 47 orang.

    Tabel 4.17 Perencanaan Kapasitas ProduksiPower Supply Corddengan

    menggunakan Tenaga kerja 47 orang

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    71/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    TK Periode Demand HK JK KJK RT

    47 Januari 5000 21 8 473760 8400

    47 Februari 5000 21 8 473760 8400

    47 Maret 5000 21 8 473760 8400

    47 April 5000 20 8 451200 8000

    47 Mei 5000 22 8 496320 8800

    47 Juni 5000 21 8 473760 8400

    47 Juli 5000 22 8 496320 8800

    47 Agustus 5000 21 8 473760 8400

    47 September 5000 20 8 451200 8000

    47 Oktober 5000 22 8 496320 8800

    47 November 5000 21 8 473760 840047 Desember 5000 20 8 451200 8000

    Keterangan Perhitungan dan rumus yang digunakan:

    1. Kolom TK adalah jumlah Tenaga kerja yang digunakan2. Kolom Periode adalah waktu dalam bulan3. Kolom HK adalah jumlah hari kerja4. kolom JK adalah jumlah jam kerja5. Kolom KJK adalah kapasitas jam kerja

    KJK = TK x HK x Jam kerja x 60

    6. Kolom RT adalahRegular Time (Waktu Reguler)RT = Kapasitas Produksi 1 Hari x Hari Kerja

    Langkah selanjutnya adalah pendistribusian kapasitas (supply) terhadap

    permintaan (Demand) dengan menggunakan metode Transportasi.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    72/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    Periode Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Suplay Kapasitas sisa

    JanuariRT 5000 8400 3400

    OT

    FebruariRT 5000 8400 3400

    OT

    Maret

    RT 5000 8400 3400

    OT

    AprilRT 5000 8000 3000

    OT

    MeiRT 5000 8800 3800

    OT

    JuniRT 5000 8400 3400

    OT

    JuliRT 5000 8800 3800

    OT

    AgustusRT 5000 8400 3400

    OT

    SeptemberRT 5000 8000 3000

    OT

    Oktober RT 5000 8800 3800OT

    NovemberRT 5000 8400 3400

    OT

    DesemberRT 5000 8000 3000

    OT

    Demand 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 40800

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    73/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dengan berpedoman pada

    bab Pengumpulan Data dan Pengolahan Data, maka dapat diketahui suatu

    kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang

    bersangkutan.

    5.1KesimpulanSetelah dilakukan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian

    ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat

    diketahui waktu proses yang diperlukan untuk produksiPower Supply Cord Type

    QACC2A160WJPZ adalah sebesar 117,24 menit/100 buah. Dalam perhitungan

    waktu baku tersebut dilakukan dengan metode Westing House dikarenakan

    penyesuaian dilihat dari keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi.

    Pada perencanaan produksi Power Supply Cord Type QACC2A160WJPZ

    ini dapat diketahui perencanaan kapasitas produksi dengan menggunakan jumlah

    rencana produksi, waktu produksi sebesar 117,24 menit/100buah, jam kerja/hari

    selama 8 jam, jumlah hari kerja tiap bulan, dan menggunakan tenaga kerja 47

    orang. Setelah mendapatkan perencanaan produksi dengan menggunakan metode

    transportasi dapat dilihat produksi yang dihasilkan pada reguler time maupun over

    time.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    74/75

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

    5.2Saran-saranSaran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka perusahaan harus mempunyaiperencanaan yang baik untuk menanggulangi permintaan produk kepada

    perusahaan agar dapat memproduksi produknya dengan baik.

    2. Dalam menjamin tercapainya pelayanan yang maksimal, diharapkan perusahaandapat mengaplikasikan metode perencanaan produksi yang telah dibuat ini.

  • 7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt

    75/75

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Hakim Nasution, Arman., Perencanaan dan Pengendalian Produksi,Edisi Pertama, Penerbit Guna Widya, Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember, Surabaya, 2003.

    2. Gaspersz, V., Production Planning And Inventory ControlBerdasarkan Sistem Terin tegrasi MRP II dan JIT Menuju

    Manufacturing 21., Vincent Foundation dan PT. Gramedia Pusataka

    Utama, Jakarta, 1998.

    3. Baroto, T., Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama,Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.

    4. Sutalaksana, Anggawisastra dan Tjakraatmadja., Teknik Tata CaraKerja, Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung, 1979.

    5. WWW.EWINDO.CO.ID

    http://www.ewindo.co.id/http://www.ewindo.co.id/http://www.ewindo.co.id/