perencanaan pembangunan daerah dan pembuatan zoning regulation

69

Upload: dadang-solihin

Post on 14-Jun-2015

7.033 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Capacity Building DPRD Kabupaten Sidoarjo di Mercure Hotel-Jakarta, 2 Juli 2011

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation
Page 2: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Nama : Dr Dadang Solihin SE MANama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi KinerjaPekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :Website :

http://dadang-solihin.blogspot.com

3dadang-solihin.blogspot.com

Page 4: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

MateriMateriMateriMateri• Penajaman Visi-Misi: Perumusan Positioning

Differentiation Brand (PDB)• Tujuan dan Permasalahan Pembangunan

Daerah• Perencanaan Pembangunan Daerah• Perencanaan Pembuatan Zoning Regulation• Perencanaan Tata Ruang• Pemanfaatan Ruang

P h D P t Z i• Pemahaman Dasar Peraturan Zonasi

4dadang-solihin.blogspot.com

Page 5: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

dadang-solihin.blogspot.com 5

Page 6: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Positioning Differentiation Brand (PDB)Positioning Differentiation Brand (PDB)g ( )g ( )

POSITIONINGPOSITIONING DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATION

BRANDBRAND

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PDB Triangle: Provinsi GorontaloPDB Triangle: Provinsi Gorontalogg

Brand IntegrityPOSITIONINGPOSITIONING

Agro Bisnis

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Provinsi Jagung Agro Bisnis Jagung

BRANDBRAND

Visi Provinsi Gorontalo

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

8dadang-solihin.blogspot.com

Page 9: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PDB Triangle: Kabupaten LamonganPDB Triangle: Kabupaten Lamongang p gg p g

Brand Integrity

Kabupaten dengan

POSITIONINGPOSITIONING

Pelajaran Bahasa

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

p gpemerintahan

entrepreneurship

jMandarin di Sekolah

dan Pesantren

BRANDBRAND

Visi Kabupaten Lamongan

dadang-solihin.blogspot.com 9

Page 10: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

10dadang-solihin.blogspot.com

Page 11: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PDB Triangle: Kota SawahluntoPDB Triangle: Kota Sawahluntogg

Brand Integrity

Kota Pariwisata

POSITIONINGPOSITIONING

Lokasi Historis Kuno,

DIFFERENTIATIONDIFFERENTIATIONBrand Integrity

Budaya Pertambangan

,DaerahPertambangan

Batu Bara, Lahan Alami

BRANDBRAND

Visi Kota Sawahlunto

dadang-solihin.blogspot.com 11

Page 12: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

12dadang-solihin.blogspot.com

Page 13: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Apa Itu Pembangunan?Apa Itu Pembangunan?Apa Itu Pembangunan? Apa Itu Pembangunan?

Pembangunan adalah: proses perubahan ke

Tujuan Pembangunan:Tujuan Pembangunan:1 Peningkatan standar hidup (levels proses perubahan ke

arah kondisi yang lebih baik

1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan sandang papan pelayanan

melalui upaya yang dilakukan secara t

pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.

2. Penciptaan berbagai kondisi yang terencana.

p g y gmemungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orangorang.

3. Peningkatan kebebasan(freedom/democracy) setiap orang.

Todaro, 2000

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Ho ?Ho ?How?How?1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan

antar daerah antar sub daerah antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).g y (p )

2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.p p g j4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam p j g y

agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan).

dadang-solihin.blogspot.com 15

Page 16: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Tantangan dalam Pembangunan DaerahTantangan dalam Pembangunan Daerahg gg g

Sarana dan P

• Mengurangi ketimpanganPrasarana yang

memadai dan berkualitas

ketimpangan• Memberdayakan

masyarakat • Mengentaskan

kemiskinan.• Menambah lapangan

Pemanfaatan

Dunia usaha yg kondusif

kerja.• Menjaga kelestarian

SDAPemanfaatan sumber daya secara

berkualitas

SDA

Koordinasi yang semakin baik antar

stakeholders

Peningkatan kapasitas

dadang-solihin.blogspot.com 16SDM

Page 17: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN DI DAERAHPEMBANGUNAN DI DAERAH

Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas Upaya untuk memberdayakan

masyarakat di seluruh daerahPemerintahan Daerah masyarakat di seluruh daerah

Sehingga tercipta suatu S hi t i t tSehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan

profesional dalam:

Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan

masyarakat untuk:p y

M ik ti k lit k hid Memberikan pelayanan kepada masyarakat, M l l b d

Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,

Mengelola sumber daya ekonomi daerah.

, Peningkatan harkat, martabat,

dan harga diri.

dadang-solihin.blogspot.com 17

Page 18: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAHPEMBANGUNAN DAERAH

Dilaksanakan Melalui:

Penguatan Otonomi Pengelolaan Good Governance

Dilaksanakan Melalui:

Daerah Sumberdaya Good Governance

K i b P Ti PilKeseimbangan Peran Tiga Pilar

P i t h D i U h M k t

Menjalankan dan

Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat

Menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang

Mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan

Penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan

kondusif bagi unsur-unsur lain.

pendapatan. politik.

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pergeseran Paradigma: Pergeseran Paradigma: From Government to GovernanceFrom Government to Governance

Government GovernanceM b ik h k k l if b i P l l blik Memberikan hak ekslusif bagi negara untuk mengatur hal-hal publik,

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan

Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya

dunia usaha sebagai tiga aktor utama.

mengijinkannya.19dadang-solihin.blogspot.com

Page 20: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pelaku Pembangunan: Pelaku Pembangunan: ggParadigma GovernanceParadigma Governance

Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.

Tenaga Kerja

Kontrol Kontrol

Tenaga Kerja

Dunia Usaha S t Pemerintah MasyarakatSwasta y

Nilai RedistibusiNilaiPertumbuhan

RedistibusiMelalui Pelayanan

Pasar

Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan GoodGood.

20dadang-solihin.blogspot.com

Page 21: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Model Go ernanceModel Go ernanceModel GovernanceModel GovernanceSektor SwastaSektor Swasta Sektor PublikSektor Publik Sektor KetigaSektor Ketiga

Perusahaantransnasional

OrganisasiAntar Pemerintah

LSMInternasional

Tingkat Tingkat SupranasionalSupranasional

P h Ormas/LSMTingkatTingkatGOVERNANCE

PerusahaanNasional

Ormas/LSMNasional

TingkatTingkatNasionalNasional

PerusahaanLokal

PemerintahLokal

LSM LokalTingkat Tingkat SubnasionalSubnasional Lokal LokalSubnasionalSubnasional

(Kamarack and Nye Jr., 2002)

21dadang-solihin.blogspot.com

Page 22: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pelaku Pembangunan: StakeholdersPelaku Pembangunan: Stakeholdersgg

i i d i t

STATE CITIZENSExecutiveJudiciary

Legislature

organized into:Community-based organizations Non-governmental organizationsg

Public serviceMilitaryPolice

Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups

Police Media

BUSINESSSmall / medium / large enterprises

Multinational CorporationsFi i l i tit tiFinancial institutions

Stock exchange

22dadang-solihin.blogspot.com

Page 23: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

TroikaTroika

23dadang-solihin.blogspot.com

Page 24: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta dan MasyarakatDunia Usaha Swasta dan MasyarakatDunia Usaha Swasta, dan MasyarakatDunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

Masyarakat, Bangsa, dan

VISI

Negara MasyarakatMasyarakat

VISIPemerintahPemerintah

Dunia UsahaDunia UsahaGood Governance

24dadang-solihin.blogspot.com

Page 25: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Sinergitas StakeholdersSinergitas StakeholdersSinergitas StakeholdersSinergitas Stakeholders

25dadang-solihin.blogspot.com

Page 26: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Sinergitas StakeholdersSinergitas StakeholdersSinergitas StakeholdersSinergitas Stakeholders

26dadang-solihin.blogspot.com

Page 27: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

dadang-solihin.blogspot.com 27

Page 28: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Proses PerencanaanProses PerencanaanProses PerencanaanProses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning) khususnya penjabaran Visi dan Misi dalamplanning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk ituuntuk itu.

Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders antaraDilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

28dadang-solihin.blogspot.com

Page 29: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

PersyaratanPersyaratan Dokumen PerencanaanDokumen Perencanaan::Persyaratan Persyaratan Dokumen PerencanaanDokumen Perencanaan: : SMARTSMART

SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi

MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”)g g )

ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)appropriate collection method)

RELEVANT (information needs of the people who will use the data)

TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision)

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Syarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanSyarat PerencanaanH iliki t h i d hit kHarus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:1. Tujuan akhir yang dikehendaki.

2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).

3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.

7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.

8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.

30dadang-solihin.blogspot.com

Page 31: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan

• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastianp• Minimalisasi inefisiensi

sumberdaya• Penetapan standar dan

pengawasan kualitas

31dadang-solihin.blogspot.com

Page 32: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Status Hukum Dokumen PerencanaanStatus Hukum Dokumen PerencanaanNASIONAL DAERAH

Dokumen Penetapan Dokumen PenetapanDokumen Penetapan Dokumen PenetapanRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

UU (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Perda (Ps. 13 Ayat 2)

(RPJP-Nasional)( y )

(RPJP-Daerah)( y )

Rencana Pembangunan J k M h N i l

Per Pres Rencana Pembangunan J k M h D h

Peraturan KDH Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)

(Ps. 19 Ayat 1) Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)

(Ps. 19 Ayat 3)

Renstra Kementerian / Peraturan Renstra Satuan Kerja PeraturanRenstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 19 Ayat 2)

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD( Ps 21 Ayat 3)( j ) (Ps. 21 Ayat 1) ( j ) ( Ps. 21 Ayat 3)

32dadang-solihin.blogspot.com

Page 33: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Perencanaan yang IdealPerencanaan yang IdealPerencanaan yang IdealPerencanaan yang Ideal• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat

dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti

pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan danadanya kemajuan terus menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.

• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan p ppelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhankeutuhan konsep secara keseluruhan.

• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system)adaptive system).

• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).

33dadang-solihin.blogspot.com

Page 34: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

dadang-solihin.blogspot.com 34

Page 35: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Penataan R angPenataan R angPenataan RuangPenataan Ruang• Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata

ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang (UU 26/2007).

• Zoning Regulation (Penetapan Peraturan Zonasi) adalah salah satu cara pengendalian pemanfaatan ruangcara pengendalian pemanfaatan ruang.

35dadang-solihin.blogspot.com

Page 36: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

P t R d l RPJMNP t R d l RPJMNPenataan Ruang dalam RPJMNPenataan Ruang dalam RPJMN• Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan

ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahananberkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan: – Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan j y g g

lingkungan buatan– Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya

alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusiaTerwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan– Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.

– Penataan ruang juga harus berbasis mitigasi bencana sebagaiPenataan ruang juga harus berbasis mitigasi bencana sebagai upaya dalam meningkatkan keselamatan dan kenyamanan hidup dengan pengaturan zonasi yang baik.

36dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Sasaran Penataan Ruang dalam Sasaran Penataan Ruang dalam ggRPJMN 2010RPJMN 2010--20142014

• Terpenuhinya peraturan perundang-undangan untuk mendukung implementasi UU 26/2007 tentang Penataan Ruang.

• Terlaksananya pembinaan penataan ruang kepada pemangku kepentingan

• Terwujudnya peningkatan peran kelembagaan yang andal mencakup SDM dan sistem informasi T j d i k t k lit d k R T t R• Terwujudnya peningkatan kualitas produk Rencana Tata Ruang yang disertai dengan peningkatan layanan peta dasar dan tematik

• Terwujudnya sinkronisasi program pembangunan antarsektor dan• Terwujudnya sinkronisasi program pembangunan antarsektor dan antarwilayah yang mengacu kepada RTRW

• Terwujudnya kesepakatan kerjasama pembangunan antarwilayah, j y p j p g y ,• Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang dan pengawasan

teknis

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang Merupakan suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola

Perencanaan Tata RuangPerencanaan Tata Ruang Merupakan suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola

ruang yang meliputi penyusunan & penetapan rencana tata ruang; Rencana tata ruang terdiri atas rencana umum tata ruang danRencana tata ruang terdiri atas rencana umum tata ruang dan

rencana rinci tata ruang.

Wil Administrasi Rencana Um m Rencana RinciWil. Administrasi Rencana Umum Rencana Rinci

Nasional RTRWN(PP No. 26/2008)

• RTR Pulau/Kepulauan• RTR Kawasan Strategis Nasional• Ditetapkan dengan Perpres

Provinsi RTRWP(Perda Provinsi)

• RTR Kawasan Strategis Provinsi• Ditetapkan dengan Perda Provinsi(Perda Provinsi) Ditetapkan dengan Perda Provinsi

Kabupaten/Kota RTRWK(Perda Kab./Kota)

• RTR Kawasan Strategis Kabupaten/Kota• Rencana Detail Tata Ruang (di luar kawasan

strategis)• Ditetapkan dengan Perda Kabupaten/Kota

38dadang-solihin.blogspot.com

Page 39: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

M atan RTRW Kab patenM atan RTRW Kab patenMuatan RTRW KabupatenMuatan RTRW Kabupaten1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten 2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem g y p y g p

perkotaan di wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten;

3. Rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten dan kawasan budi daya kabupaten;

4 P t k t t i k b t4. Penetapan kawasan strategis kabupaten; 5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi indikasi

program utama jangka menengah lima tahunan; danprogram utama jangka menengah lima tahunan; dan 6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten

yang berisi ketentuan umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, y g p , p ,ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

dadang-solihin.blogspot.com 39

Page 40: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Muatan RTRW KotaMuatan RTRW KotaMuatan RTRW KotaMuatan RTRW Kota1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;2. Rencana struktur ruang wilayah kota yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya

yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah kota;3 R l il h k t li ti k li d k t d k3. Rencana pola ruang wilayah kota yang meliputi kawasan lindung kota dan kawasan

budi daya kota;4. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;5. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka nonhijau; dan6. Rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki,

angkutan umum kegiatan sektor informal dan ruang evakuasi bencana yangangkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruang evakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayah kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan wilayah.

7 P t k t t i k t7. Penetapan kawasan strategis kota;8. Arahan pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi indikasi program utama jangka

menengah lima tahunan; dan9. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota yang berisi ketentuan

umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

M atan RTRW Pro insiM atan RTRW Pro insiMuatan RTRW ProvinsiMuatan RTRW Provinsi1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi; 2. Rencana struktur ruang wilayah provinsi; g y p ;3. Rencana pola ruang wilayah provinsi; 4. Penetapan kawasan strategis provinsi; p g p ;5. Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi; 6. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi. p g p g y p

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Garis Besar Muatan Rencana TataGaris Besar Muatan Rencana TataGaris Besar Muatan Rencana Tata Garis Besar Muatan Rencana Tata Ruang WilayahRuang Wilayahg yg y

1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah;2. rencana struktur ruang wilayah yang meliputi sistem perkotaan

dalam wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya & sistem jaringan prasarana wilayah;dalam wilayah pelayanannya & sistem jaringan prasarana wilayah;

3. rencana pola ruang wilayah yang meliputi kawasan lindung dan kawasan budi daya;kawasan budi daya;

4. penetapan kawasan strategis;5. arahan pemanfaatan ruang wilayah yang berisi indikasi program5. arahan pemanfaatan ruang wilayah yang berisi indikasi program

utama jangka menengah lima tahunan;6. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi yang

berisi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

42dadang-solihin.blogspot.com

Page 43: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Garis Besar Muatan Rencana TataGaris Besar Muatan Rencana TataGaris Besar Muatan Rencana Tata Garis Besar Muatan Rencana Tata Ruang WilayahRuang Wilayah

Tambahan muatan dalam RTRW Kab/Kota:

a Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;a. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau;b. Rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau;c. rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan

pejalan kaki, angkutan umum, kegiatan sektor informal, dan ruangevakuasi bencana, yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi wilayahkab/kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusatkab/kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusatpertumbuhan wilayah.

Perhatian terhadap aspek lingkungan dalam perencanaant t il htata ruang wilayah:a. Rencana tata ruang memperhatikan aspek mitigasi bencana;b Luas kawasan hutan dalam satu DAS minimal 30% dari luas DAS;b. Luas kawasan hutan dalam satu DAS minimal 30% dari luas DAS;c. Luas ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan minimal 30%;

dari luas kawasan perkotaan (2/3-nya merupakan RTH publik).

43dadang-solihin.blogspot.com

Page 44: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Hirarki RTRW Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota Hirarki RTRW Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dalam Sistem Penataan Ruang dan Perencanaan dalam Sistem Penataan Ruang dan Perencanaan

Pembangunan NasionalPembangunan Nasional

44dadang-solihin.blogspot.com

Page 45: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

F ngsi RTRW Pro insiF ngsi RTRW Pro insi1/1/33

Fungsi RTRW ProvinsiFungsi RTRW Provinsi1. Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.2. Acuan dalam pemanfaatan ruang wilayah provinsi;p g y p ;3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam

wilayah provinsi;4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah provinsi yang dilakukan

pemerintah, masyarakat dan swasta;5. Pedoman untuk penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis

provinsi;6 D d li f t di il h i i6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah provinsi yang

meliputi indikasi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi; dan, ;

7. Acuan dalam administrasi pertanahan

dadang-solihin.blogspot.com 45

Page 46: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

F ngsi RTRW Kab patenF ngsi RTRW Kab paten22//33

Fungsi RTRW KabupatenFungsi RTRW Kabupaten1. Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.2. Acuan dalam pemanfaatan ruang wilayah kabupaten;p g y p ;3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam

wilayah kabupaten;4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kab yang dilakukan

pemerintah, masyarakat dan swasta;5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah

kabupaten;6 D d li f t di il h k b6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kab yang

meliputi penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi; dan, p g ;

7. Acuan dalam administrasi pertanahan.

dadang-solihin.blogspot.com 46

Page 47: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

F ngsi RTRW KotaF ngsi RTRW Kota33//33

Fungsi RTRW KotaFungsi RTRW Kota1. Acuan dalam penyusunan RPJPD dan RPJMD.2. Acuan dalam pemanfaatan ruang wilayah kota;p g y ;3. Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam

wilayah kota;4. Acuan lokasi investasi dalam wilayah kota yang dilakukan

pemerintah, masyarakat dan swasta;5. Pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang di wilayah

kota;6 D d li f t di il h k t6. Dasar pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kota yang

meliputi penetapan peraturan zonasi, perijinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi; dan, p g ;

7. Acuan dalam administrasi pertanahan.

dadang-solihin.blogspot.com 47

Page 48: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Proses & Prosedur Penyusunan RTRWProses & Prosedur Penyusunan RTRW

48dadang-solihin.blogspot.com

Page 49: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Muatan Rencana Tata RuangMuatan Rencana Tata RuangRENCANA TATA RUANG

Ps. 17 ayat (1)

Rencana Pola RuangRencana Struktur Ruang

Rencana Sistem Pusat

Rencana Sistem Jaringan

Peruntukan Kawasan

Peruntukan KawasanSistem Pusat

Permukiman Sistem Jaringan Prasarana

Kawasan Lindung

Kawasan Budidaya

Sistem Wilayah (sistem kota)

Sistem Jaringan Transportasi

Kegiatan P l t i(sistem kota)

Sistem internal Perkotaan

Transportasi

Sistem Jaringan Energi

Pelestarian Lingkungan Hidup

Kegiatan SosialPerkotaan(sistem pusat kegiatan)

Sistem Jaringan Telekomunikasi

Sistem Persampahan &

Kegiatan Budaya

Kegiatan Ekonomi

KegiatanPersampahan & Sanitasi

Sistem Jaringan SDA, dll.

Kegiatan Pertahanan & Keamanan

,

dalam RTRW ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 %dari luas DAS49

Page 50: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemanfaatan R angPemanfaatan R angPemanfaatan RuangPemanfaatan Ruang• Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program

pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya.• Pemanfaatan ruang diselenggarakan secara bertahap sesuai

dengan jangka waktu indikasi program utama pemanfaatan ruang dit t k d l t tyang ditetapkan dalam rencana tata ruang.

• Pelaksanaan pemanfaatan ruang di wilayah disinkronisasikan dengan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah administratifdengan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah administratif sekitarnya.

50dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pelaksanaan Pemanfaatan Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang WilayahRuang Wilayah

• Dalam pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dilakukan:1. Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi rencana tata

ruang wilayah dan rencana tata ruang kawasan strategis;2. Perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur

ruang dan pola ruang wilayah dan kawasan strategis; 3 P l k b i d3. Pelaksanaan pembangunan sesuai dengan program

pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan strategis.

51dadang-solihin.blogspot.com

Page 52: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pengendalian pemanfaatan Pengendalian pemanfaatan g pg pRuangRuang

• Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:1. Penetapan Peraturan Zonasi, 2. Perizinan, Pemberian Insentif dan Disinsentif,3. Pengenaan Sanksi.

52dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemahaman Dasar Peraturan Pemahaman Dasar Peraturan ZonasiZonasi

• Peraturan zonasi merupakan ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapandan disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang.

• Peraturan zonasi disusun sebagai pedoman pengendaliang p p gpemanfaatan ruang

• Peraturan zonasi disusun berdasarkan rencana rinci tata ruang untuk setiap zona pemanfaatan ruang.

• Peraturan zonasi ditetapkan dengan:P t i t h t k h t i i t– Peraturan pemerintah untuk arahan peraturan zonasi sistem nasional

– Peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem– Peraturan daerah provinsi untuk arahan peraturan zonasi sistem provinsi

– Peraturan daerah kabupaten/kota untuk peraturan zonasi.p p53dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Tujuan dan Manfaat peraturan ZonasiTujuan dan Manfaat peraturan Zonasi1/1/22

Tujuan dan Manfaat peraturan ZonasiTujuan dan Manfaat peraturan ZonasiTujuan:• MENJAMIN bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan dapat

mencapai STANDAR KUALITAS LOKAL MINIMUM (health, safety d lf )and welfare).

• Melindungi atau menjamin agar PEMBANGUNAN BARU TIDAK MENGGANGGU penghuni atau pemanfaat ruang yang telah adaMENGGANGGU penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada.

• Memelihara NILAI PROPERTI.• Memelihara/memantapkan LINGKUNGAN dan melestarikan• Memelihara/memantapkan LINGKUNGAN dan melestarikan

kualitasnya.• Menyediakan ATURAN yang seragam di SETIAP ZONA.y y g g

54dadang-solihin.blogspot.com

Page 55: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Tujuan dan Manfaat peraturan ZonasiTujuan dan Manfaat peraturan Zonasi22//22

Tujuan dan Manfaat peraturan ZonasiTujuan dan Manfaat peraturan ZonasiManfaat :• Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai• Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik• Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat• Mendorong pengembangan ekonomi

Kelebihan Peraturan Zonasi :• Certain (pasti), Predictable, Legitimate, Accountable.

Kelemahan Peraturan Zonasi:• Tidak ada yang dapat meramalkan keadaan di masa depan secara

rinci, sehingga banyak permintaan REZONING (karena itu, amandemen Peraturan Zonasi menjadi penting)

55dadang-solihin.blogspot.com

Page 56: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Wewenang Arahan Peraturan Wewenang Arahan Peraturan ggZonasiZonasi

• Pusat: arahan peraturan zonasi untuk sistem nasional yang disusun dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional

• Provinsi: arahan peraturan zonasi untuk sistem provinsi yang disusun dalam rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

i iprovinsi

56dadang-solihin.blogspot.com

Page 57: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Ketentuan Umum Peraturan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaZonasi Kabupaten/Kota

• Ketentuan umum peraturan zonasi kota adalah penjabaran secara umum ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya yang mencakup seluruh wilayah administratif. Ketentuan umum peraturan zonasi kab/kota berfungsi sebagai:• Ketentuan umum peraturan zonasi kab/kota berfungsi sebagai:– Landasan bagi penyusunan peraturan zonasi pada tingkatan

operasional pengendalian pemanfaatan ruang di setiapoperasional pengendalian pemanfaatan ruang di setiap kawasan/zona kab/kota;

– Dasar pemberian izin pemanfaatan ruang; – Salah satu pertimbangan dalam pengawasan pemanfaatan

ruang.

57dadang-solihin.blogspot.com

Page 58: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Ketentuan Umum Peraturan Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaZonasi Kabupaten/Kota

• Ketentuan umum peraturan zonasi disusun berdasarkan:1. Struktur ruang dan pola ruang wilayah kab/kota;g p g y ;2. Karakteristik wilayah;3. Arahan umum desain kab/kota; dan;4. Peraturan perundang-undangan sektor terkait lainnya.

• Peraturan zonasi yang telah ditetapkan dalam rtrw kota yangy g p y gberisikan: deskripsi atau definisi pola ruang (jenis zona), tujuan ataukualitas ruang yang diharapkan, ketentuan umum dan ketentuan

k t t kh di ik drencana umum, ketentuan khusus yang disesuaikan dengankebutuhan pembangunan kab/kota

58dadang-solihin.blogspot.com

Page 59: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Peri inanPeri inan1/1/22

PerizinanPerizinan• Ketentuan perizinan wilayah provinsi berfungsi:

– Alat pengendali dalam penggunaan lahan untuk mencapai kesesuaianf t dpemanfaatan ruang; dan

– Rujukan dalam membangun.

K t t i i di b d k• Ketentuan perizinan disusun berdasarkan:– Ketentuan umum peraturan zonasi yang sudah ditetapkan; dan– Ketentuan teknis berdasarkan peraturan perundang-undangan sektorKetentuan teknis berdasarkan peraturan perundang undangan sektor

terkait lainnya.• Jenis-jenis perizinan terkait dengan pemanfaatan ruang:

– Izin prinsip;– Izin lokasi;– Izin penggunaan pemanfaatan tanah;Izin penggunaan pemanfaatan tanah; – Izin mendirikan bangunan; – Izin lain berdasarkan peraturan perundang-undangan.

59dadang-solihin.blogspot.com

Page 60: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Peri inanPeri inan22//22

PerizinanPerizinan• Mekanisme perizinan terkait pemanfaatan ruang yang menjadi

wewenang pemerintah daerah kab/kota, termasuk pengaturan keterlibatan masing-masing instansi perangkat daerah terkait dalam setiap perizinan yang diterbitkan; K t t t k i d l j i i f t d• Ketentuan teknis prosedural pengajuan izin pemanfaatan ruang dan forum pengambilan keputusan atas izin yang akan dikeluarkan, yang akan menjadi dasar pengembangan standar operasional y g j p g g pprosedur (SOP) perizinan; dan

• Ketentuan pengambilan keputusan apabila dalam dokumen RTRW kab/kota belum memberikan ketentuan yang cukup tentang perizinan yang dimohonkan oleh masyarakat, individual maupun organisasiorganisasi.

60dadang-solihin.blogspot.com

Page 61: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemberian InsentifPemberian Insentif1/1/22

Pemberian InsentifPemberian Insentif• Ketentuan pemberan insentif adalah ketentuan yang mengatur

tentang pemberian imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang.

• Ketentuan pemberian insentif berfungsi sebagai:– Perangkat untuk mendorong kegiatan dalam pemanfaatan ruang

yang sejalan dengan rencana tata ruang; K t li t j d f t– Katalisator perwujudan pemanfaatan ruang;

• Ketentuan insentif disusun berdasarkan: St kt d l il h k b/k t– Struktur ruang dan pola ruang wilayah kab/kota

– Ketentuan umum peraturan zonasi kab/kotaPeraturan perundang undangan sektor terkait lainnya– Peraturan perundang-undangan sektor terkait lainnya.

61dadang-solihin.blogspot.com

Page 62: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemberian InsentifPemberian Insentif22//22

Pemberian InsentifPemberian Insentif• Ketentuan insentif ini diberikan dalam bentuk:

– Ketentuan insentif dari pemerintah daerah kab/kota kepadap ppemerintah kab/kota lain yang saling berhubungan dapatdiberikan dalam bentuk: pemberian kompensasi; subsidisilang;penyediaan sarana dan prasarana; dan/atau publikasisilang;penyediaan sarana dan prasarana; dan/atau publikasiatau promosi daerah

– Ketentuan insentif dari pemerintah daerah kota kepadaKetentuan insentif dari pemerintah daerah kota kepadamasyarakat umum (investor, lembaga komersial, perorangan,dan lain sebagainya), dapat diberikan dalam bentuk:pemberiankompensasi; pengurangan retribusi;imbalan; sewa ruang danurun saham;penyediaan prasarana dan sarana; penghargaan;dan/atau kemudahan perizinandan/atau kemudahan perizinan.

62dadang-solihin.blogspot.com

Page 63: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemberian DisinsentifPemberian Disinsentif1/1/22

Pemberian DisinsentifPemberian Disinsentif• Ketentuan pemberian disinsentif adalah ketentuan yang mengatur

tentang pengenaan bentuk-bentuk kompensasi dalam pemanfaatan ruang;

• Ketentuan disinsentif berfungsi sebagai perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata ruang.

• Ketentuan disinsentif disusun berdasarkan: – Struktur ruang dan pola ruang wilayah kab/kota;

K t t t i il h k b/k t d– Ketentuan umum peraturan zonasi wilayah kab/kota; dan– Peraturan perundang-undangan sektor terkait lainnya.

63dadang-solihin.blogspot.com

Page 64: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Pemberian DisinsentifPemberian Disinsentif22//22

Pemberian DisinsentifPemberian Disinsentif• Ketentuan disinsentif ini diberikan dalam bentuk:

– Pengenaan retribusi yang tinggi; dan/ataug y g gg ;– Pembatasan penyediaan sarana dan prasarana.

• Ketentuan disinsentif dari pemerintah daerah kota kepadap pmasyarakat umum (investor, lembaga komersial, perorangan, danlain sebagainya), dapat diberikan dalam bentuk:– Pengenaan pajak/retribusi yang tinggi;– Pemberian persyaratan khusus dalam proses perizinan;

d / tdan/atau– Pembatasan penyediaan sarana dan prasarana.

64dadang-solihin.blogspot.com

Page 65: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Ketent an SanksiKetent an Sanksi1/1/22

Ketentuan SanksiKetentuan Sanksi• Ketentuan sanksi merupakan arahan ketentuan

pengenaan sanksi administratif kepada pelanggarpengenaan sanksi administratif kepada pelanggar pemanfaatan ruang, yang akan menjadi acuan bagi pemerintah kota.p

• Arahan sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang berfungsi:berfungsi:– Perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan atau

mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata g g g y g j gruang; dan

– Penertiban pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan t trencana tata ruang.

65dadang-solihin.blogspot.com

Page 66: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Ketent an SanksiKetent an Sanksi22//22

Ketentuan SanksiKetentuan Sanksi• Arahan pengenaan sanksi administratif ditetapkan

berdasarkan:1 H il t1. Hasil pengawasan penataan ruang;2. Tingkat simpangan implementasi rencana tata ruang; 3. Kesepakatan antar instansi yang berwenang; y g g4. Peraturan perundang-undangan sektor terkait lainnya.

• Arahan sanksi administratif dilakukan secara berjenjang: 1 Peringatan tertulis1. Peringatan tertulis2. Penghentian sementara kegiatan3. Penghentian sementara pelayanan umum4. Penutupan lokasi5. Pencabutan ijin6 Pembatalan ijin6. Pembatalan ijin7. Pembongkaran bangunan8. Pemulihan fungsi ruang

66dadang-solihin.blogspot.com

Page 67: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Contoh Peraturan Zonasi (zoning map dan zoning text) untuk Blok

1667dadang-solihin.blogspot.com

Page 68: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

Agenda Disk si Berik tAgenda Diskusi Berikut• Perda Zonasi• Tanah Oloran (tanah tumbuh) yg ternyata sudah disertifikatkan oleh ( ) yg y

BPN Kajian ITS• RTRW Kab• Pemanfaatan Kawasan Pesisir

dadang-solihin.blogspot.com 68

Page 69: Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pembuatan Zoning Regulation

69dadang-solihin.blogspot.com