perencanaan pajak atas penyusutan
DESCRIPTION
Perencanaan pajak adalah upaya untuk mengatur pembayaran pajak atau meminimalkan kewajiban pajak dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Suatu perencanaan pajak yang tepat akan menghasilkan beban pajak minimal yang merupakan hasil dari perbuatan penghematan pajak atau penghindaran pajak, bukan karena penyelundupan pajak yang tidak berdasarkan pada peraturan perundang-undangan perpajakan.TRANSCRIPT
Perencanaan Pajak Atas PenyusutanNama : Wakhid Ian PratamaNim : 142120123Mk : Pengelolaan Pajak
Pengertian Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak adalah upaya untuk mengatur pembayaran pajak atau meminimalkan kewajiban pajak dengan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya.
Pada umumnya, perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan.
Suatu perencanaan pajak yang tepat akan menghasilkan beban pajak minimal yang merupakan hasil dari perbuatan penghematan pajak atau penghindaran pajak, bukan karena penyelundupan pajak yang tidak berdasarkan pada peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pengertian Penyusutan Pengertian penyusutan atau depresiasi menurut Zaki
Baridwan, (2004:305) “depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya stai periode akuntansi”.
Menurut PSAK No. 17 (2004.17.1) “Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Sedangkan yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut : “Proses alokasi sebagian harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha” (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22)
Aktiva yang Dapat Disusutkan1. Diharapkan untuk digunakan
selama lebih dari satu periode2. Memiliki suatu manfaat yang
terbatas3. Ditahan oleh suatu perusahaan
untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa, untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.
Kebijakan Pajak untuk PenyusutanA. Keadilan pajak (tax equity)B. Kebijakan ekonomi (economy policy)Penyusutan secara selektif dapat dibedakan menjadi:Penyusutan untuk barang baru atau barang
bekasPenyusutan berdasarkan jenis industry tertentuPenyusutan berdasarkan jenis assetPenyusutan berdasarkan lokasi (terpencil)C. Administrasi (administration)Sederhana kompleks
Karakteristik Dari Aset yang Dapat Disusutkana. Digunakan dalam kegiatan usahab. Nilainya menurun secara bertahapc. Aset berwujud dan asset tidak berwujudd. Piihak yang berhak melakukan penyusutan
Pihak yang berhak melakukan pemyusutan adalah:1) Pihak yang menggunakan asset tersebut untuk
kegiatan usaha2) Pemilik, dapat dibagi menjadi:
a) Legal ownerb) Beneficial owner
e. Saat dilakukan penyusutanf. Dasar untuk melakukan penyusutan
Pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:1) Harga perolehan (historical cost)2) Harga pergantian (replacement cost)3) Revaluasi (revaluation)
Penyusutan yang Dipercepat
Penyusutan dapat dipercepat untuk dapat meningkatkan arus kas. Karena penyusutannya besar, maka pajak yang akan dibayar lebih kecil dan pengembalian atas investasi menjadi tinggi.Metode yang dapat digunakan adalah:a. Dipercepat (accelerated)
1) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
2) Metode jumlah angka tahunan (sum of the year digits method).b. Memperpendek umur (shorted life)c. Bebas (Arbitrary deduction)
Penyusutan Berdasarkan Peraturan Perpajakan
Sebagaimana telah diatur dalam pasal 9 ayat (2) UU PPh bahwa pengeluaran untuk mendapatkan manfaat, menagih, dan memelihara penghasilanyang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun tidak boleh dibebankan sekaligus, melainkan melalui penyusutan. Hal ini sesuai dengan kelaziman dunia usaha dan selaras dengan prinsip penandingan antara pengeluaran dan penerimaan ( matching cost againsts revenue ).
Saat Mulainya Penyusutan
a. Harta / aset yang masih dalam proses pengerjaanUntuk harta / aset dalam proses pengerjaan ,
penyusutan dimulai pada tahun selesainya pekerjaan tersebut. b. Harta / aset dalam usaha sewa guna usaha
Penyusutan terhadap harta dalam sewa guna usaha khususnya sewa guna usaha tanpa hak opsi dimulai pada bulan harta tersebut disewagunausahakan.c. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak, apabila tidak mengikuti prinsip umum penyusutan. Misalnya penyusutan baru dilakukan pada tahun harta / aset tersebut menghasilkan.
Pengelompokan Harta berwujudA. Harta berwujud kelompok bukan bangunan
B. Harta berwujud kelompok bangunan
Kelompok Bukan Bangunan Masa manfaat
Kelompok 1 4 tahun
Kelompok 2 8 tahun
Kelompok 3 16 tahun
Kelompok 4 20 tahun
Kelompok Bangunan Masa manfaat
Bangunan Permanen 20 tahun
Bangunan Tidak
Permanen 10 tahun
Metode dan Tarif Penyusutan Fiskal TARIF PENYUSUTAN UNTUK ASET TETAP BUKAN BANGUNAN
TARIF PENYUSUTAN UNTUK ASET TETAP BERUPA BANGUNAN
kelompok Bukan
Bangunan
Tarif Penyusutan
Metode Garis Lurus
Metode Saldo
Menurun
Kelompok 1 25,00 % 50,00%
Kelompok 2 12,50 % 25,00%
Kelompok 3 6,25 % 12,50%
Kelompok 4 5,00 % 10,00%
Kelompok BangunanTarif Penyusutan (Metode Garis
Lurus )
Bangunan Permanen 5%
Bangunan Tidak Permanen 10%
Penyusutan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
Aset tetap dan akuntansi penyusutan diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) didalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 16 tentang Aset Tetap dan Aset Lain-lain , PSAK Nomor 17 tentang Akuntansi Penyusutan.Metode PenyusutanPenyusutan dapat dilakukan dengan berbagai metode yang dapat dikelompokkan menurut kriteria berikut :a. Berdasarkan waktu
1) Metode Garis Lurus2) Metode pembebanan yang menurun :
a) Metode jumlah angka tahunb) Metode saldo menurun/ saldo menurun ganda
b. Berdasarkan penggunaan1) Metode jam jasa2) Metode jumlah unit
c. Berdasarkan kriteria lainnya1) Metode berdasarkan jenis dan kelompok2) Metode anuitas3) Sistem persediaan