perencanaan kebun praktek sekolah tinggi penyuluhan ... · cibalagung memiliki sarana kebun praktek...

75
PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) KAMPUS CIBALAGUNG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN WISATA EDUKASI LINA AZIZAH DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: duongngoc

Post on 18-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP)

KAMPUS CIBALAGUNG

UNTUK MENUNJANG KEGIATAN WISATA EDUKASI

LINA AZIZAH

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui
Page 3: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Kebun

Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Kampus Cibalagung untuk

Menunjang Kegiatan Wisata Edukasi adalah benar karya saya dengan arahan dari

komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan

tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks

dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Lina Azizah

NIM A44070025

Page 4: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui
Page 5: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

ABSTRAK

LINA AZIZAH. Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian (STPP) Kampus Cibalagung untuk Menunjang Kegiatan Wisata

Edukasi. Di bawah bimbingan BAMBANG SULISTYANTARA dan FITRIYAH

NURUL H. UTAMI.

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) merupakan sekolah tinggi

untuk mendidik para calon penyuluh pertanian. STTP khususnya Kampus

Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar

yang berada pada daerah subur dengan panorama yang sangat indah sehingga

berpotensi sebagai tempat wisata pendidikan pertanian. Tujuan dari penelitian ini

adalah merencanakan tapak Kebun Praktek Kampus Cibalagung sebagai sarana

edukasi yang mendukung kegiatan praktikum lapang mahasiswa STPP serta

sebagai objek wisata pendidikan pertanian bagi masyarakat. Metode penelitian

meliputi tahap pengumpulan data melalui survei lapang, pengambilan data

sekunder, dan wawancara. Data selanjutnya dianalisis melalui metode deskriptif

dan spasial dengan pendekatan aktivitas. Hasil penelitian berupa peta rencana

tapak yang merupakan pengembangan tahap perencanaan dari konsep yang

dijabarkan dalam bentuk perencanaan tata ruang, sirkulasi, fasilitas, tata vegetasi,

dan aktivitas. Ruang wisata yang dikembangkan dalam perencanaan ini dibagi

menjadi ruang wisata tanaman buah, ruang wisata tanaman perkebunan, ruang

wisata tanaman pangan, serta ruang wisata umum.

Kata kunci: perencanaan tapak, wisata pendidikan pertanian, kebun praktek.

ABSTRACT

LINA AZIZAH. Planning of Experimental Field at College of Agricultural

Extension (STPP) Cibalagung for Supporting Educational Tourism. Supervised by

BAMBANG SULISTYANTARA and FITRIYAH NURUL H. UTAMI.

Bogor College of Agricultural Extension (STPP Bogor) is a college for

educating prospective agricultural instructors. STTP Bogor has experimental field

as a facility for supporting educational activities. The experimental field located

on a fertile area with very beautiful scenery that is potentially as agriculture

educational tourism site. The objective of this research is to plan the experimental

field of STPP Cibalagung as an educational tool that supporting the field work of

STPP college students as well as agroedutourism place for the community. The

research method includes of data collection through field survey, secondary data

collection, and interviews. The data were then analyzed by descriptive and spatial

method based on activity approachment. The result of the study is site planning

map of the concept that described in the form of spatial planning, circulation,

facilities, vegetation arrangement, and the most appropriate activities. Space

developed in this planning for tourism is divided into a tourist area of fruit crops,

tourist area of plantation crops, tourist area of food crops and general tourist area.

Keywords: site planning, agriculture educational tourism, experimental field

Page 6: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penyusunan kritik, atau

peninjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Page 7: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian

pada

Departemen Arsitektur Lanskap

PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP)

KAMPUS CIBALAGUNG

UNTUK MENUNJANG KEGIATAN WISATA EDUKASI

LINA AZIZAH

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui
Page 9: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

Judul Skripsi : Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian (STPP) Kampus Cibalagung untuk Menunjang Kegiatan

Wisata Edukasi

Nama : Lina Azizah

NIM : A44070025

Disetujui oleh

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr

Pembimbing I

Fitriyah Nurul H. Utami, ST. MT

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perencanaan Kebun Praktek Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)

Kampus Cibalagung untuk Menunjang Kegiatan Wisata Edukasi” sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi

Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

moril dan materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr dan Fitriyah Nurul H. Utami, ST. MT

selaku dosen pembimbing atas pengarahan, nasehat, dan bimbingannya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Akhmad Arifin Hadi, SP, MA selaku dosen penguji yang telah bersedia

membaca dengan kritis skripsi ini dan memberikan banyak masukan bagi

penulis.

3. Kakak senior Wasissa Titi Ilhami, Pelaksana Lapangan Bapak Casman,

Bapak Anwar SST, dan Bapak Oma Anwar dari STPP atas segala bantuan

dan informasinya selama proses pengumpulan data sehingga penelitian ini

dapat penulis selesaikan.

4. Papa dan Mama serta adik Ashar Fuadi dan Irfan Imaduddin atas motivasi

dan doanya selama penulis studi di IPB khususnya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Teman terbaik Tania Herliani atas motivasi dan kebersamaannya.

6. Semua pihak yang telah membantu jalannya penelitian ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu, para dosen pengajar, teman-teman

seperjuangan angkatan 44, kakak-kakak senior serta adik-adik kelas atas

bimbingan, motivasi, dan kebersamaan selama menempuh studi di Arsitektur

Lanskap.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bogor, April 2014

Lina Azizah

Page 11: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR LAMPIRAN iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

1.3 Manfaat 2

1.4 Kerangka Pikir 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Lanskap dan Perencanaannya 4

2.2 Wisata, Kawasan Wisata, dan Objek Wisata 5

2.3 Wisata Pendidikan Pertanian 6

BAB III METODOLOGI 8

3.1 Tempat dan Waktu 8

3.2 Bahan dan Alat 8

3.3 Data 8

3.4 Metode Penelitian 10

BAB IV KONDISI UMUM STPP BOGOR 11

4.1. Sejarah, Visi dan Misi STPP 11

4.2 Struktur Organisasi 12

4.3 Sarana dan Prasarana 13

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 14

5.1. Inventarisasi dan Analisis 14

5.1.1 Letak Geografis, Luas dan Batas Kawasan 14

5.1.2 Tanah dan Kemiringan 16

5.1.3 Aksesibilitas dan Sirkulasi 17

5.1.4 Vegetasi 20

5.1.5 Iklim 27

5.1.6 Aspek Visual dan Akustik 28

5.1.7 Hidrologi 30

5.1.8 Aspek Sosial 31

5.1.9 Fasilitas dan Utilitas 31

5.1.10 Aspek Wisata 34

Page 12: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

5.2 Sintesis 35

5.2.1 Program Ruang 35

5.2.2 Hubungan Antar Ruang 35

5.2.3 Karakteristik Ruang 40

5.3 Konsep Perencanaan 41

5.3.1 Konsep Dasar 41

5.3.2 Konsep Pengembangan 41

5.3.3 Konsep Ruang 42

5.3.4 Konsep Aktivitas dan Fasilitas 42

5.3.5 Konsep Sirkulasi 44

5.3.6 Konsep Tata Hijau 44

5.4 Perencanaan Lanskap 45

5.4.1 Rencana Ruang 45

5.4.2 Rencana Aktivitas 49

5.4.3 Rencana Fasilitas 53

5.4.4 Rencana Sirkulasi 56

5.4.5 Paket Wisata 56

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 58

6.1 Simpulan 58

6.2 Saran 58

DAFTAR PUSTAKA 59

RIWAYAT HIDUP 61

Page 13: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

DAFTAR TABEL

1. Jenis dan sumber data penelitian 8 2. Daftar sarana dan prasarana STPP 13

3. Inventarisasi vegetasi Kebun Praktek STPP 24 4. Data curah hujan dan hari hujan setiap bulan di Kecamatan

Ciomas tahun 2010 27 5. Data temperatur, intensitas sinar matahari, dan kelembaban udara

di Kecamatan Ciomas Tahun 2010 28

6. Inventarisasi fasilitas Kebun Praktek STPP 32 7. Daftar objek dan atraksi wisata 34 8. Tabel analisis potensi dan kendala serta sintesis 37 9. Konsep aktivitas dan fasilitas 43 10. Paket wisata 57

Page 14: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka pikir 3 2. Lokasi penelitian 9

3. Kondisi umum kampus STPP 11 4. Peta lokasi keseluruhan STPP Kampus Cibalagung 15 5. Peta topografi 18 6. Peta aksesibilitas dan sirkulasi 19 7. Pintu masuk ke kebun praktek STPP 20

8. Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Pangan Kotabatu Lebak 21 9. Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Buah Astana Gede 23 10. Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Perkebunan Kotabatu

Luhur 26 11. Peta analisis visual 29

12. Sistem irigasi lahan buah 30 13. Fasilitas penggilingan padi Kotabatu Lebak 32

14. Fasilitas paranet di kebun praktek Kotabatu Luhur 32 15. Block plan 36 16. Hubungan antar ruang 37 17. Diagram konsep ruang 42

18. Konsep sirkulasi 44 19. Peta analisis dan sintesis 47

20. Peta rencana lanskap 48 21. Tampak potongan 50 22. Ilustrasi aktivitas wisata tanaman buah 51

23. Ilustrasi aktivitas wisata tanaman pangan 52 24. Ilustrasi rencana fasilitas 55

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel masa berbuah tanaman di Jawa Barat 62

Page 15: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) merupakan sekolah tinggi

kedinasan milik Kementerian Pertanian di bawah naungan BPPSDMP (Badan

Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian) dan kendali

berada di PUSDIKDARKASI (Pusat Pendidikan, Standardisasi, dan Sertifikasi

Profesi Pertanian). Untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, lembaga ini

memiliki fasilitas berupa kebun praktek yang salah satunya berlokasi di daerah

Cibalagung, Bogor. Kebun praktek di Cibalagung ini meliputi beberapa lokasi,

yaitu kebun praktek Pancasan, kebun praktek tanaman hias, kebun praktek Astana

Gede, kebun praktek Kotabatu Luhur, dan kebun praktek Kotabatu Lebak. Fungsi

utama dari area kebun praktek ini adalah sebagai pusat penelitian dan pendidikan

mahasiswa STPP, penyuluhan pertanian kepada masyarakat, serta sebagai sarana

produksi bagi kampus STPP. Namun demikian kondisi kebun percobaan di STTP

saat ini belum terencana dengan baik dilihat dari segi tata ruang, fasilitas, dan

pengelolaanya.

Sarana kebun praktek STPP yang memiliki keanekaragaman tanaman

budidaya sesungguhnya sangat berpotensi sebagai tempat wisata terutama wisata

pendidikan pertanian. Meskipun ruang kebun praktek tidak terlalu luas, namun

terdapat banyak potensi atraksi wisata yang jika direncanakan secara maksimal

akan menjadi nilai tambah bagi STTP dan masyarakat di sekitarnya. Pengunjung

wisata dapat melihat langsung dan turut berpartisipasi dalam proses budidaya

sambil bersenang-senang dan menikmati suasana alam yang berbeda dari suasana

kota. Selain itu, pemasukan dari kegiatan wisata dapat dimanfaatkan untuk

pengelolaan operasional kebun praktek yang lebih baik.

Wisata merupakan pergerakan sementara manusia untuk tujuan keluar dari

tempat kerja dan tempat tinggal mereka dengan melakukan kegiatan-kegiatan

tertentu. Selama tinggal di tempat tujuan, mereka menggunakan fasilitas-fasilitas

yang dibuat untuk memenuhi kebutuhannya (Gunn 1995). Kepenatan bekerja dan

kebisingan kota yang dirasakan setiap hari mendorong manusia untuk keluar dari

rutinitas dengan melakukan aktivitas wisata.

Jika melihat perkembangan pada dekade terakhir, pembangunan pariwisata

di Indonesia maupun di mancanegara menunjukkan kecenderungan terus

meningkat. Konsumsi jasa dalam bentuk komoditas wisata bagi sebagian

masyarakat negara maju dan masyarakat Indonesia telah menjadi salah satu

kebutuhan sebagai akibat meningkatnya pendapatan, aspirasi dan

kesejahteraannya. Preferensi dan motivasi wisatawan juga berkembang secara

dinamis. Kecenderungan pemenuhan kebutuhan dalam bentuk menikmati objek-

objek spesifik seperti udara yang segar, pemandangan yang indah, pengolahan

produk secara tradisional, maupun produk-produk pertanian modern dan spesifik

menunjukkan peningkatan yang pesat. Kecenderungan ini merupakan sinyal

tingginya permintaan akan agrowisata dan sekaligus membuka peluang bagi

pengembangan produk-produk agribisnis baik dalam bentuk kawasan ataupun

produk pertanian yang mempunyai daya tarik spesifik (Utama 2013). Potensi

untuk wisata jenis inilah yang akan dikembangkan pada kebun praktek Sekolah

Page 16: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

2

Tinggi Penyuluhan Pertanian sebagai fungsi tambahan selain untuk kegiatan

penyuluhan dan pendidikan.

Perencanaan tapak pada kebun praktek STPP diharapkan akan lebih

memberi manfaat tidak hanya bagi mahasiswa yang sedang praktikum di lapang

tetapi juga bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai

pertanian, melalui kegiatan wisata pendidikan pertanian. Dalam penelitian ini,

akan dilakukan suatu perencanaan tata ruang kebun percobaan untuk

mengoptimalkan pemanfaatan aset kebun percobaan STPP bagi mahasiswa,

kampus STPP dan masyarakat umum.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan tapak Kebun Praktek Sekolah

Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Kampus Cibalagung yang memiliki potensi

keanekaragaman tanaman budidaya serta potensi visual sebagai sarana edukasi

yang mendukung kegiatan praktikum lapang mahasiswa STPP serta sebagai objek

wisata pendidikan pertanian bagi masyarakat.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. menambah minat dan pengetahuan tentang pertanian bagi masyarakat luas;

2. menjadikan kebun praktek STPP sebagai sarana belajar yang kondusif bagi

mahasiswa STPP;

3. sebagai masukan bagi pihak terkait untuk mengoptimalkan kebun

percobaan sebagai wisata pendidikan pertanian;

4. sebagai dasar untuk perancangan yang lebih detail untuk lanskap kebun

praktek STPP Bogor.

1.4 Kerangka Pikir

Kerangka pikir penelitian disajikan pada Gambar 1. Kampus STPP Bogor

terbagi menjadi dua lokasi, yaitu Kampus Cinagara untuk Jurusan Penyuluhan

Peternakan dan Kampus Cibalagung untuk Jurusan Penyuluhan Pertanian.

Kampus Cibalagung memiliki fasilitas instalasi kebun praktek antara lain Kebun

praktek tanaman pangan dan palawija Pancasan, tanaman hias Cibalagung,

tanaman pangan Kotabatu Lebak, tanaman buah Astana Gede, serta tanaman

perkebunan Kotabatu Luhur. Namun, kebun praktek yang akan menjadi objek

perencanaan hanya difokuskan pada kebun praktek Kotabatu Lebak, Astana Gede,

dan Kotabatu Luhur. Area kebun praktek tersebut dapat dimanfaatkan untuk

sarana wisata pendidikan pertanian bagi masyarakat umum serta sarana

pendidikan bagi mahasiswa STPP. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan kebun

praktek, akan dibuat rencana tapak yang mengoptimalkan fungsinya sebagai

sarana edukasi bagi mahasiswa dan juga wisata pendidikan pertanian dengan

konsep perbaikan tata ruang dan aktivitas, penambahan fasilitas, serta perbaikan

sirkulasi.

Page 17: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

3

Keterangan:

Lokasi penelitian

Gambar 1 Kerangka pikir

Sekolah Tinggi Penyuluhan

Pertanian (STPP) Bogor

Kampus Cinagara Kampus Cibalagung

Fasilitas Kebun Praktek STPP

Kebun Praktek

Tan. Perkebunan

Kotabatu Luhur

Kebun Praktek

Tan. Buah

Astana Gede

Kebun Praktek

Tan. Pangan

Kotabatu Lebak

Kebun Praktek

Tan. Pangan

dan Palawija

Pancasan

Kebun Praktek

Tan. Hias

Cibalagung

Potensi sarana edukasi bagi

mahasiswa serta aktivitas

wisata pendidikan pertanian

Memerlukan perencanaan untuk

mengembangkan potensi sebagai

tempat wisata pendidikan pertanian

Konsep Tata Ruang, Aktivitas,

Fasilitas, Vegetasi, dan Sirkulasi

dengan pendekatan aktivitas

Rencana tapak yang mengoptimalkan fungsi

tapak sebagai sarana edukasi bagi mahasiswa

serta sebagai tempat wisata pendidikan

pertanian

Page 18: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lanskap dan Perencanaannya

Lanskap, menurut Simonds dan Starke (2006) merupakan suatu bentang

alam dengan karakteristik tertentu yang dapat dinikmati oleh seluruh indera

manusia, dimana suatu lanskap dikatakan alami jika area atau kawasan tersebut

memiliki keharmonisan dan kesatuan antar elemen-elemen pembentuk lanskap.

Rachman (1984) menyatakan bahwa lanskap sebagai wajah karakter lahan atau

tapak dan bagian dari muka bumi dengan segala sesuatu dan apa saja yang ada di

dalamnya, baik yang bersifat alami maupun buatan manusia yang merupakan total

dari bagian hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata

memandang, sejauh indera dapat menangkap, dan sejauh imajinasi dapat

menangkap dan membayangkannya.

Tarigan (2005) mengemukakan bahwa perencanaan berarti mengetahui

dan menganalisis kondisi saat ini, meramalkan perkembangan berbagai faktor

noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas,

menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapat dicapai, serta mencari

langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Knudson (1980)

perencanaan adalah mengumpulkan dan menginterpretasikan data,

memproyeksikannya ke masa depan, mengidentifikasi masalah, dan memberi

pendekatan yang beralasan untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

Perencanaan merupakan proses yang rasional untuk mencapai tujuan dan sasaran

di masa mendatang berdasarkan kemampuan sumberdaya alam yang ada serta

pemanfaatannya secara efektif dan efisien. Lebih lanjut, Simonds dan Starke

(2006) menyatakan bahwa perencanaan yang baik harus dapat melindungi badan

air dan menjaga air tanah, mengkonservasi hutan dan sumber mineral,

menghindari erosi, menjaga kestabilan iklim, menyediakan tempat yang cukup

untuk rekreasi dan suaka margasatwa serta melindungi tapak yang memiliki nilai

keindahan dan ekologis. Penilaian yang baik mempertimbangkan aspek-aspek

seperti: ekosistem alami, kualitas dan kuantitas air, kualitas udara, tingkat

kebisingan, erosi, banjir, tapak bersejarah, bentukan lanskap, flora dan fauna, serta

keterkaitan dengan ruang terbuka.

Perencanaan lanskap merupakan suatu bentuk kegiatan penataan yang

berbasis lahan (land based planning) melalui kegiatan pemecahan masalah yang

dijumpai dan merupakan proses untuk pengambilan keputusan berjangka panjang

guna mendapatkan suatu model lanskap atau bentang alam yang fungsional,

estetik, dan lestari yang mendukung berbagai kebutuhan dan keinginan manusia

dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraannya (Nurisjah dan

Pramukanto, 1995). Masih menurut Nurisjah dan Pramukanto, proses perencanaan

biasanya bersifat holistik dan dinyatakan sebagai suatu proses yang dinamis,

saling terkait, dan saling mendukung satu dengan lainnya. Suatu proses

perencanaan yang baik merupakan suatu alat yang terstruktur dan sistematis yang

digunakan untuk menentukan keadaan awal dari suatu bentukan fisik dan fungsi

lahan/tapak/bentang alam, keadaan yang diinginkan setelah dilakukan berbagai

rencana perubahan, serta cara dan pendekatan yang sesuai dan terbaik untuk

mencapai keadaan yang diinginkan tersebut.

Page 19: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

5

Perencanaan tapak menurut Laurie (1990) dapat dipikirkan sebagai suatu

kompromi antara penyesuaian pada tapak untuk mencocokkan dengan program

dan adaptasi pada program dikarenakan tapaknya. Marsh (1991) mengungkapkan,

perencanaan lanskap merupakan suatu penyesuaian antara lanskap dan program

yang akan dikembangkan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan pemandangan

lanskap sehingga tercapai penggunaan terbaik.

Menurut Gold (1980), perencanaan adalah suatu alat yang sistematis, yang

digunakan untuk menentukan saat awal suatu keadaan dan cara terbaik untuk

pencapaian keadaan tersebut. Perencanaan lanskap dapat dilakukan melalui

beberapa pendekatan, antara lain:

1. pendekatan sumber daya, yaitu penentuan tipe-tipe serta alternatif aktivitas

berdasarkan pertimbangan kondisi dan situasi sumberdaya;

2. pendekatan aktivitas, yaitu penentuan tipe dan alternatif aktivitas

berdasarkan seleksi terhadap aktivitas pada masa lalu untuk memberikan

kemungkinan apa yang dapat disediakan pada masa yang akan datang;

3. pendekatan ekonomi, yaitu penentuan tipe, jumlah, dan lokasi

kemungkinan aktivitas berdasarkan pertimbangan ekonomi;

4. pendekatan perilaku, yaitu penentuan aktivitas berdasarkan pertimbangan

perilaku manusia.

Nurisjah dan Pramukanto (1995) mengemukakan, terdapat hal-hal penting

yang perlu diperhatikan dalam perencanaan suatu kawasan, di antaranya:

1. mempelajari hubungan antara kawasan tersebut dengan lingkungan sekitar;

2. memperhatikan keharmonisan antara daerah sekitarnya dengan kawasan

yang akan direncanakan;

3. menjadikan sebagai obyek yang menarik;

4. merencanakan kawasan tersebut sehingga dapat menghasilkan suatu

kawasan yang dapat menampilkan kesan masa lalunya.

2.2 Wisata, Kawasan Wisata, dan Objek Wisata

Wisata merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang artinya

berkeliling atau perjalanan, sedangkan pariwisata adalah industri yang berkaitan

dengan perjalanan untuk mendapatkan rekreasi. Daya tarik pariwisata atau

rekreasi terletak pada keindahan yang dapat dinikmati wisatawan dan tersedianya

jenis makanan atau sesuatu yang khas di daerah tujuan wisata (Derous, 1990

dalam Bonanza, 2008).

Kawasan adalah bentangan permukaan (alam) dengan batas-batas dan

sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional. Wisata berarti perjalanan atau

bepergian. Jadi kawasan wisata adalah bentangan permukaan yang dikunjungi

atau didatangi oleh banyak orang (wisatawan) karena kawasan tersebut memiliki

objek wisata yang menarik.

Objek wisata, menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang

Pariwisata yang dikutip dalam Adisasmita (2010) adalah suatu tempat yang

menjadi kunjungan wisatawan karena memiliki sumberdaya, baik alamiah,

maupun buatan manusia, seperti keindahan alam/pegunungan, pantai, flora dan

fauna, kebun binatang, bangunan kuno bersejarah, monumen-monumen, candi-

candi, tari-tarian, atraksi dan kebudayaan khas lainnya, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kawasan wisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang

Page 20: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

6

dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata menjadi sasaran

wisata.

2.3 Wisata Pendidikan Pertanian

Agro-Edu Tourism (Wisata Pendidikan Pertanian) merupakan gabungan dari

Agro Tourism (Agrowisata) dan Edu Tourism (Wisata Pendidikan). Agrowisata

adalah salah satu bentuk aktivitas wisata yang dilakukan di kawasan pertanian dan

aktivitas di dalamnya seperti persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan,

pemanenan, pengolahan hasil panen sampai dalam bentuk siap dipasarkan, dan

wisatawan dapat membeli produk pertanian tersebut sebagai oleh-oleh.

Agrowisata juga ikut melibatkan wisatawan dalam aktivitas-aktivitas pertanian

(Arifin, 1992). Pariwisata agro merupakan perjalanan untuk meresapi dan

mempelajari kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan. Jenis wisata

ini bertujuan untuk mengajak wisatawan untuk ikut memikirkan sumberdaya alam

dan kelestariannya. Wisatawan tinggal bersama keluarga petani atau tinggal di

perkebunan untuk ikut merasakan kehidupan dan kegiatannya (Adisasmita, 2010).

Wisata pendidikan merupakan bentuk kegiatan wisata yang menunjang

tujuan studi para pengunjung (Arifin, 2005) dalam Dinata (2009). Lebih lanjut,

Suwantoro (2002) menyatakan bahwa wisata pendidikan merupakan suatu

perjalanan wisata dengan maksud untuk memberikan gambaran, studi

perbandingan ataupun pengetahuan mengenai bidang kerja yang dikunjungi.

Wisata jenis ini disebut juga perjalanan kunjungan pengetahuan (study tour).

Wisata pendidikan tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan berkunjung ke

tempat-tempat perkebunan atau pertanian.

Menurut Direktorat Pengembangan Institusi dan Usaha Penunjang (2004),

wisata pendidikan pertanian atau agro edu tourism adalah kegiatan wisata untuk

tujuan studi yang dapat memperluas pengalaman, rekreasi, dan pengetahuan

tentang alam dan teknologi pertanian melalui ilmu-ilmu pertanian dalam cakupan

luas antara lain: pertanian bercocok tanam, peternakan, perikanan, kehutanan, baik

kegiatan dalam ruang maupun luar ruang/lapang.

Kriteria kawasan agrowisata yang dijabarkan oleh Bappenas (2004) adalah

sebagai berikut:

1. memiliki potensi atau basis kawasan di sektor agro baik pertanian,

hortikultura, perikanan maupun peternakan, misalnya:

a) subsistem usaha pertanian primer (on farm) yang antara lain terdiri

dari pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan,

perikanan, peternakan dan kehutanan;

b) subsistem industri pertanian yang antara lain terdiri industri

pengolahan, kerajinan, pengemasan, dan pemasaran baik lokal

maupun ekspor;

c) subsistem pelayanan yang menunjang kesinambungan dan daya

dukung kawasan baik terhadap industri dan layanan wisata maupun

sektor agro, misalnya transportasi dan akomodasi, penelitian dan

pengembangan, perbankan dan asuransi, fasilitas telekomunikasi,

dan infrastruktur;

Page 21: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

7

2. adanya kegiatan masyarakat yang didominasi oleh kegiatan pertanian dan

wisata dengan keterkaitan dan kebergantungan yang cukup tinggi, antara

lain kegiatan pertanian yang mendorong tumbuhnya industri pariwisata,

dan sebaliknya kegiatan pariwisata yang memacu berkembangnya sektor

pertanian;

3. adanya interaksi yang intensif dan saling mendukung bagi kegiatan agro

dengan kegiatan pariwisata dalam kesatuan kawasan, antara lain berbagai

kegiatan dan produk wisata yang dikembangkan secara berkelanjutan.

Page 22: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

8

BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di kebun praktek yang merupakan fasilitas dari

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Jl. Cibalagung No. 1 KP.188, Desa

Cikeumeuh, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pelaksanaan

penelitian di lapang dilakukan selama tiga bulan, yang dimulai pada bulan Januari

2012 yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan studio dan penyusunan laporan.

Gambaran lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

3.2 Bahan dan Alat

Dalam kegiatan penelitian ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang

dapat membantu dalam kelancaran proses penelitian. Bahan yang diperlukan

adalah peta dan daftar pertanyaan wawancara. Sementara itu, alat yang digunakan

adalah kamera digital, alat perekam suara, alat pengukur meteran, alat tulis,

komputer dan software terkait seperti Microsoft Word, Microsoft Excel,

AutoCAD, Adobe Photoshop, dan Google SketchUp.

3.3 Data

Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini dibagi menjadi dua jenis,

yaitu data biofisik dan data sosial. Data biofisik meliputi letak geografis dan batas

tapak, tata guna lahan, iklim, vegetasi, tanah, kualitas visual, hidrologi, dan

sirkulasi. Data tersebut diperoleh dengan cara survei lapang maupun dari badan-

badan terkait. Selain itu, data yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data

sosial yang diperoleh melalui wawancara dengan beberapa pihak dari kampus

STPP serta para pengguna tapak. Untuk lebih jelas mengenai jenis data dan

sumbernya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Jenis dan sumber data penelitian

No. Jenis Data Sumber Data

1 Letak geografis dan batas tapak Survei lapang, data sekunder

2 Tanah dan kemiringan Bappeda

3 Iklim BMKG

4 Vegetasi Survei lapang, wawancara

5 Tanah Bappeda, data sekunder

6 Kualitas visual Survei lapang

7 Hidrologi Survei lapang, wawancara

8 Sirkulasi Survei lapang, wawancara

9 Sosial Survei lapang, wawancara

10 Fasilitas dan utilitas Survei lapang, wawancara

Page 23: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

9

(a)

(b) (c)

Gambar 2 Lokasi penelitian Keterangan: (a) Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor (Sumber: Kementerian PU, 2011); (b)

STPP Bogor Kampus Cibalagung (Sumber: STPP, 2012); (c) Batas tapak yang direncanakan

(Sumber: Google Satellite 2013)

Page 24: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

10

3.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey, analisis

deskriptif, dan analisis spasial dengan proses perencanaan yang tahapannya diacu

menurut Gold (1980) dengan pendekatan aktivitas, yaitu penentuan tipe dan

alternatif aktivitas berdasarkan seleksi terhadap aktivitas pada masa lalu untuk

memberikan kemungkinan apa yang dapat disediakan pada masa yang akan

datang.

Terdapat lima tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:

1. Tahap persiapan dilakukan antara lain menentukan lokasi penelitian,

penetapan tujuan dan pembuatan usulan penelitian, permohonan izin serta

persiapan survei, diantaranya kegiatan menyiapkan isian data, petunjuk

pelaksanaan dan penyusunan jadwal pengambilan data.

2. Tahap pengumpulan data (survei) meliputi observasi lapang, pengambilan

data sekunder, dan wawancara. Kegiatan observasi lapang dilakukan untuk

mengamati kondisi umum lokasi yang meliputi aksesibilitas, fasilitas, dan

kondisi vegetasi dan satwa. Data sekunder digunakan untuk mengetahui

kondisi iklim, jenis tanah, topografi, dan hidrologi. Wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data kondisi sosial civitas akademika dan masyarakat

sekitar, dan kebutuhan pengguna.

3. Tahap analisis akan dilakukan pada data primer maupun sekunder dengan

metode deskriptif yaitu berupa analisis data yang digambarkan secara

tertulis dengan menentukan potensi dan kendala yang ditemukan pada

tapak, serta metode spasial melalui analisis peta tematik.

4. Tahap sintesis merupakan penjabaran solusi yang diperoleh dari proses

analisis yang selanjutnya diterjemahkan ke dalam pembagian ruang-ruang

fungsional yang dituangkan dalam suatu model block plan atau rencana

ruang yang diinginkan pada tapak.

5. Tahap perencanaan merupakan hasil pengembangan konsep yang akan

dijabarkan dalam bentuk perencanaan tata ruang, sirkulasi, fasilitas, tata

vegetasi, dan aktivitas yang paling sesuai dengan tujuan dalam bentuk site

plan.

Page 25: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

11

BAB IV KONDISI UMUM STPP BOGOR

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Bogor adalah perguruan

tinggi kedinasan Departemen Pertanian, yang dibina oleh Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Pertanian. STPP Bogor terbagi menjadi dua lokasi yaitu

Kampus Cibalagung untuk jurusan Penyuluhan Pertanian dan Kampus Cinagara

untuk jurusan Penyuluhan Peternakan. Lokasi tapak berada di Kampus

Cibalagung yang beralamat di Jl. Cibalagung No. 1, Desa Cikeumeuh, Kecamatan

Ciomas, Kabupaten Bogor 16001. Lulusan STPP Bogor bergelar Sarjana Sains

Terapan (SST). Berikut disajikan foto kondisi umum kampus STPP Cibalagung

termasuk beberapa fasilitas pendukung pada Gambar 3. Gerbang utama (3.a) yang

terletak di sisi Jalan Cibalagung berupa gapura sederhana dengan papan penunjuk

lokasi berwarna hijau (3.b). Terdapat beberapa fasilitas seperti bangunan kantor

untuk staf (3.c), mushola (3.d), taman (3.e), serta green house untuk praktikum

(3.f).

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 3 Kondisi umum kampus STPP Keterangan: (a) gerbang utama STPP; (b) papan penunjuk lokasi; (c) bangunan kantor;

(d) bangunan musholla; (e) taman kampus; (f) green house

4.1. Sejarah, Visi dan Misi STPP

Sejarah berdirinya STPP Bogor tidak terlepas dari Kebun Raya Bogor.

Kebun Raya Bogor didirikan pada awal tahun 1876, oleh DR. CGC. Reinwardt

dengan luas area sebesar 72,5 ha yang terletak di Desa Cikeumeuh, Kecamatan

Ciomas, Kabupaten Bogor. Kebun ini difungsikan untuk tiga macam kegiatan

yaitu penelitian, penyuluhan dan pendidikan. Beberapa tahun kemudian, di

wilayah tersebut mulai didirikan Lembaga Pendidikan Pertanian, berturut-turut:

Kursus Hortikultura (1898), Kursus Pertanian (1900), Sekolah Pertanian (1903),

Sekolah Kedokteran Hewan/ Nederlansche Indische Veeartsen School (1908),

Sekolah Pertanian Menengah Atas/ Middlebare Landbouw School (1913), dan

Sekolah Kehutanan Menengah Atas/ Middlebare Boshbouw School (1939).

Page 26: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

12

Sekolah-sekolah tersebut dikelola dan dibina oleh Departemen Pertanian

(Departement Van Landbouw).

Cikal bakal institusi STPP berasal dari Middlebare Landbouw School

(MLS) dan dikembangkan menjadi Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA),

kemudian menjadi Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP). Pada tahun 1987

berubah menjadi Diklat Akademi Penyuluhan Pertanian Bogor (Diklat APP

Bogor), dan Akademi Penyuluhan Pertanian Bogor (APP Bogor). Akhirnya

dengan Keppres RI No. 50 tahun 2001, Akademi Penyuluhan Pertanian Bogor

ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor (STPP, 2012).

Untuk mengantisipasi tuntutan dan perubahan masa depan maka visi

pengembangan STPP Bogor menuju tahun 2014 akan mengacu kepada

visi "Menjadi perguruan tinggi terdepan dalam pengembangan ilmu penyuluhan

pertanian yang berwawasan agribisnis pada tingkat global". Adapun misi STPP

Bogor 2014 dirumuskan dalam beberapa pernyataan berikut :

a. mengembangkan kelembagaan STPP Bogor;

b. meningkatkan mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;

c. meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan;

d. mengembangkan kerjasama agribisnis dengan pelaku utama dan

pelaku usaha;

e. mengembangkan kerjasama dan jejaring kerja dengan pemangku

kepentingan baik nasional, regional maupun internasional;

f. meningkatkan profesionalitas pejabat fungsional penyuluh pertanian.

Dengan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

STPP Bogor sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan, adalah untuk:

1. mewujudkan pengembangan program pendidikan di STPP Bogor;

2. mewujudkan peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

3. mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional;

4. mewujudkan kerjasama agribisnis dengan pelaku utama dan pelaku

usaha;

5. mewujudkan kerjasama dan jejaring kerja dengan pemangku

kepentingan baik nasional, regional maupun internasional;

6. melaksanakan diklat fungsional penyuluh pertanian bagi lulusan

STPP Bogor;

4.2 Struktur Organisasi

Organisasi dan tata kerja STPP Bogor berpedoman pada Keputusan Menteri

Pertanian RI No. 550/Kpts OT.210/9/2002 dan Keputusan Menteri Pertanian RI

No. 596/Kpts/OT.210/11/2001 tentang Statuta STPP Bogor. Struktur Organisasi

STPP Bogor terdiri dari: (1) Senat STPP Bogor, (2) Ketua, dibantu oleh 3

Pembantu Ketua (Bidang Akademik, Administrasi Umum, dan Kemahasiswaan),

(3) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, dibantu oleh 3 Sub

Bagian (Pendidikan dan Kerjasama, Tenaga Kependidikan, Kemahasiswaan dan

Alumni), (4) Bagian Adminstrasi Umum, dibantu oleh 3 Sub Bagian

(Kepegawaian, Keuangan, dan Tata Usaha), (5) Jurusan, yaitu Jurusan Peyuluhan

Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan, (6) Unit Penelitian dan

Pengabdian Kepada Masyarakat, (7) Unit Pelaksana, yaitu Unit Asrama,

Page 27: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

13

Perpustakaan, Komputer, Media Penyuluhan, Sarana Pendidikan, dan (8)

Kelompok Dosen.

Sesuai dengan Naskah Kerjasama antara Sekjen Departemen Pertanian dan

Sekjen Departemen Kelautan dan Perikanan No. 793/SM.620/A/11/05 dan No.

08/SJ/DKP/XI/2005, tanggal 14 November 2005, Jurusan Penyuluhan Perikanan

memisahkan diri dari STPP Bogor sejak tanggal 2 Januari 2006. Selain itu, mulai

tahun akademik 2006/2007, Jurusan Penyuluhan Kehutanan tidak menerima lagi

mahasiswa baru. Dengan demikian, mulai tahun akademik 2006/2007, STPP

Bogor hanya mengelola 2 jurusan yaitu Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Jurusan

Penyuluhan Peternakan.

STPP Bogor memiliki pegawai yang berjumlah 201 orang, yang terdiri dari

159 orang PNS/CPNS dan 42 orang tenaga honorer. Dosen terbagi atas dosen

tetap (20 orang untuk Jurusan Penyuluhan Pertanian dan 14 orang untuk Jurusan

Penyuluhan Peternakan) dan dosen tidak tetap (21 orang) yang berasal dari IPB,

Departemen Agama, dan Departemen Pertanian.

4.3 Sarana dan Prasarana

Di kampus STPP terdapat banyak sarana dan prasarana yang menunjang

untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas proses belajar mengajar. Sarana dan

prasarana yang dimiliki oleh STPP Bogor terdapat di dua lokasi, yaitu Kampus

Cibalagung (Kantor Pusat dan Jurusan Penyuluhan Pertanian) dan Kampus

Cinagara (Jurusan Penyuluhan Peternakan). Penelitian ini terfokus pada STPP

yang berlokasi di Cibalagung. Berikut daftar sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh kampus STPP Cibalagung yang ditunjukkan oleh Tabel 2.

Tabel 2 Daftar sarana dan prasarana STPP

No Sarana & Prasarana Keterangan

1 Asrama Terdiri atas 5 bangunan:

- Dewi Sri I : 18 kamar, kapasitas 70 orang

- Dewi Sri II : 18 kamar, kapasitas 70 orang

- Remaja I : 16 kamar, kapasitas 48 orang

- Remaja II : 18 kamar, kapasitas 52 orang

- Bugenvil : 14 kamar, kapasitas 56 orang

2 Wisma Teratai 7 kamar, kapasitas 30 orang

3 Guest House 3 unit

4 Kelas 8 ruang

5 Aula 8 ruang

6 Ruang Rapat 1 ruang

7 Ruang Seminar 2 ruang

8 Perpustakaan luas 250 m2, koleksi buku 3.388 judul buku

9 Green House 3 unit

10 Outlet Agribisnis luas 518 m2

11 Musholla luas 77 m2

12 Laboratorium 11 ruang

13 Instalasi Gudang Hasil & Alat Pertanian, Pusat Inkubator

Agribisnis, dan Lahan Praktek: Tanaman Sayuran,

Tanaman Hias, Tanaman Perkebunan, Tanaman

Palawija, Tanaman Buah-Buahan, dan Tanaman Pangan

Page 28: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

14

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Inventarisasi dan Analisis

Inventarisasi adalah proses pengumpulan data mengenai kondisi lokasi

penelitian. Jenis data dalam penelitian ini terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek

biofisik dan sosial. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data

sekunder. Data primer didapat dari survey lokasi dan wawancara dengan pihak

terkait, sementara data sekunder didapat dari dinas terkait dan studi literatur. Data

tersebut selanjutnya dianalisis dengan menentukan potensi dan permasalahan yang

terjadi pada tapak.

5.1.1 Letak Geografis, Luas dan Batas Kawasan

Secara geografis, STPP terletak pada posisi 1060 47‟14‟‟ BT dan 6

0 36‟ 20‟‟

LS. STPP memiliki fasilitas instalasi kebun paktek di lima titik lokasi yang

disajikan pada Gambar 4. Kebun praktek yang berbatasan langsung dengan

Kantor Pusat adalah kebun praktek tanaman pangan Pancasan dan kebun praktek

tanaman hias. Kedua kebun praktek ini memiliki intensitas penggunaan yang

tinggi sebagai pusat kegiatan praktikum mahasiswa, dengan alasan lokasi yang

dekat dengan kampus dan memiliki fasilitas berupa nursery. Karena frekuensi

praktikum mahasiswa cukup sering di tapak ini, maka kurang sesuai untuk

dijadikan tempat wisata karena akan mengganggu kegiatan akademik. Tiga kebun

praktek lainnya berjarak sekitar 300 meter dari gerbang utama Kantor Pusat STPP

dan cukup jarang digunakan sebagai lahan praktek mahasiswa. Frekuensi

penggunaan tapak sebagai sarana praktikum tidak tetap, hanya sekitar 2-3 bulan

dalam setahun atau bahkan tidak ada kegiatan praktikum sama sekali. Hal ini

disebabkan karena lokasi yang cukup jauh dari kampus dan tidak adanya fasilitas

nursery. Oleh sebab itu, bagian kebun praktek inilah yang akan menjadi objek

perencanaan untuk kawasan wisata pendidikan pertanian.

Letak tapak yang akan direncanakan ini di sebelah utara berbatasan dengan

Jl. Pancasan Atas, sebelah barat dengan Sungai Cikaret, sebelah selatan dengan Jl.

Cikaret Hujau, dan sebelah timur dengan Jl. Cikaret. Lahan praktek di lokasi

penelitian yang akan direncanakan untuk wisata pendidikan pertanian terdiri atas

tiga bagian, yaitu:

1. Lahan tanaman pangan Kotabatu Lebak, dengan luas 2,15 hektar

2. Lahan tanaman buah Astana Gede dengan luas 3 hektar

3. Lahan tanaman perkebunan Kotabatu Luhur dengan luas 5,76 hektar

Lahan praktek tanaman pangan Kotabatu Lebak terdiri atas tujuh petak

lahan percobaan yang secara musiman dapat ditanami oleh tanaman pangan

(contoh: padi, jagung, dan ubi) dan tanaman sayuran (contoh: cabai) tergantung

kebutuhan praktikum mahasiswa. Luas lahan efektif yang dapat ditanami pada

ketujuh petak lahan tersebut sebesar 1,28 hektar. Selain lahan pertanian, area

perencanaan terdiri atas Posluhtan atau Pos Penyuluhan Pertanian (bangunan

pengelola dan kebun) seluas 0,19 hektar, serta area penggilingan dan kebun pisang

seluas 0,23 hektar. Lahan sebesar 0.45 hektar merupakan lahan yang tidak efektif.

Page 29: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

15

Gambar 4 Peta lokasi keseluruhan STPP Kampus Cibalagung

Page 30: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

16

Lahan tanaman buah Astana Gede terdiri atas lima petak lahan percobaan

yang masing-masing terdiri atas pohon buah dan tanaman sela yang bersifat

musiman. Kelima petak lahan tersebut berdekatan sehingga mudah untuk diakses.

Lahan tanaman buah juga berdekatan dengan bangunan TK dan SMP sehingga

pada siang hari suasana cukup ramai dengan pelajar dan pengantar di sekitar luar

tapak.

Lokasi berikutnya yaitu lahan tanaman perkebunan Kotabatu Luhur yang

terletak di sebelah selatan Astana Gede. Di sebelah barat, timur, dan selatan

berbatasan dengan pemukiman penduduk. Lahan seluas 5,76 hektar ini ditanami

dengan tanaman komoditas perkebunan yang terdapat pada kurikulum STPP serta

tanaman tambahan yang ditanam secara mandiri oleh Pelaksana Lapang.

Kampus dan kebun praktek STPP yang berlokasi di Ciomas, Bogor

memiliki beberapa keuntungan karena lokasinya sangat strategis. Banyak lembaga

penelitian yang berkaitan dengan pertanian yang letaknya cukup dekat dengan

STPP. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi civitas akademika yang ingin

melakukan penelitian atau berkonsultasi masalah pertanian. Di dekat area STPP

terdapat Balai Penelitian Tanah, Balai Penelitian Kehutanan, Balai Penelitian

Perikanan, dan Balai Penelitian Peternakan. Selain itu STPP juga dekat dengan

perguruan tinggi yang berhubungan dengan pertanian yaitu IPB.

Keuntungan lain yang dimiliki oleh STPP secara geografis adalah lokasinya

yang dekat dengan Gunung Salak. Kondisi tanah yang subur memungkinkan

berbagai jenis tanaman hortikultura terutama yang memerlukan suhu agak dingin

untuk dikembangkan.

5.1.2 Tanah dan Kemiringan

Tanah di kampus STPP Bogor berasal dari bahan induk yang bersumber dari

Gunung Salak. Berdasarkan peta Geologi Lembar Bogor, daerah penelitian

berasal dari fisiografi QVST (quater-volkanik-salak-tuf). Ini berarti bahan induk

tanah berasal dari bahan piroklastik yang bersumber dari Gunung Salak. Tanah

yang terbentuk adalah Andisol atau Andosol. Andisol adalah tanah yang

berkembang dari bahan volkanik seperti abu volkan, batuapung, sinder, lava, dan

sebagainya (Hardjowigeno, 2003).

Andisol memiliki potensi yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan secara

optimum jika pengelolaannya didasarkan pada pengetahuan sifat-sifatnya. Sifat

fisik yang khas dari Andisol yaitu daya mengikat air yang tinggi, sangat gembur

tetapi memiliki derajat ketahanan struktur yang tinggi sehingga mudah diolah dan

permeabilitasnya tinggi (Soil Survey Staff, 1999). Andisol merupakan tanah yang

cukup subur. Di Indonesia, andisol merupakan tanah utama yang digunakan untuk

perkebunan teh seperti di daerah Pangalengan (Jawa Barat), daerah sekitar Danau

Toba (Sumatera Utara) dan lain-lain. Kecuali itu andisol banyak digunakan untuk

tanaman hortikultura baik berupa tanaman-tanaman bunga, sayur-sayuran maupun

buah-buahan (Hardjowigeno, 2003).

Kebun praktek STPP Bogor sebagian besar memiliki dataran yang landai

(Gambar 5). Tanah pada kebun tanaman pangan dibuat teras-teras agar memiliki

permukaan tanah yang datar. Namun demikian, pada jalur sirkulasi terdapat

beberapa titik yang cukup curam bagi pejalan kaki sehingga perlu dilakukan cut

and fill untuk mengurangi elevasi.

Page 31: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

17

Tanah Andosol memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Struktur tanah

gembur berpotensi untuk dikembangkan berbagai jenis tanaman hortikultura

dataran tinggi dan perkebunan. Untuk pengembangan tanaman hortikultura

khususnya sayuran, penambahan pupuk kandang sangat diperlukan disamping

pupuk kimia nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Agar pupuk kandang dapat

diproduksi secara kontinyu, maka kombinasi antara tanaman hortikultura dan

ternak akan sangat baik.

5.1.3 Aksesibilitas dan Sirkulasi

Lokasi penelitian dapat dicapai sekitar tiga puluh menit dari pusat kota

dengan kendaraan mobil. Pengunjung dapat mengakses lokasi dengan mudah

menggunakan angkutan umum nomor 14 yang beroperasi dari arah Bubulak

menuju lokasi sekitar tiga puluh menit bila keadaan lalu lintas lancar. Angkutan

ini juga bergerak dari arah berlawanan yaitu dari arah Pulo Empang menuju lokasi

yang akan berakhir di terminal Bubulak. Gambar 6 menunjukkan aksesibilitas

menuju tapak dan di dalam tapak. Tapak dapat dicapai melalui tiga pintu masuk,

yaitu:

1. pintu yang menuju ke Asrama Mahasiswa STPP, diakses melalu Jalan

Pancasan Atas. Pintu ini dekat dengan Kebun Praktek Tanaman Buah;

2. pintu yang menghubungkan jalan Pancasan Atas dengan Jalan Sukamantri.

Pintu ini dekat dengan Kebun Praktek Tanaman Pangan;

3. pintu yang diakses melalui Jalan Cikaret. Pintu ini dekat dengan Kebun

Praktek Tanaman Buah.

Pada pintu I, papan penunjuk lokasi bertuliskan „Asrama Mahasiswa STPP

Bogor‟ karena bangunan asrama untuk mahasiswa STPP terletak dekat sekali

dengan pintu masuk. Setelah melalui bangunan asrama, akan ditemukan beberapa

rumah dinas dan blok lahan praktek tanaman buah Astana Gede. Pintu masuk ini

biasa dilalui oleh mahasiswa STPP, masyarakat sekitar, dan pengelola kebun

praktek. Jalan terbuat dari aspal selebar 2 m dengan bahu jalan berupa rumput.

Pada pintu II, tidak terdapat papan penunjuk lokasi. Pintu ini diakses oleh

penduduk sekitar kebun praktek dan pengelola kebun praktek STPP. Terdapat

portal pada jalan menuju tapak sehingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan

bermotor. Jalan terbuat dari aspal selebar 0,7 m dengan kondisi baik.

Pintu III merupakan akses bagi siswa TK Ikawati dan SMP Bhakti Taruna II

menuju sekolah sehari-hari. Pintu ini juga tertutup oleh portal sehingga hanya

dapat diakses oleh pejalan kaki. Jalan berupa aspal rusak yang berbatu-batu

selebar 2 m.

Dari ketiga pintu tersebut, yang paling efektif untuk tujuan perencanaan

adalah pintu I, yaitu pintu menuju ke Asrama Mahasiswa STPP karena kondisi

aspal yang baik dan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. Kekurangan pada

pintu gerbang ini adalah belum adanya gerbang penanda bagi Kebun Praktek

STPP dan sirkulasi khusus untuk pejalan kaki. Jalan aspal perlu sedikit diperlebar

sehingga sirkulasi bagi pengunjung menjadi lebih nyaman. Kondisi pintu gerbang

menuju tapak ditunjukkan oleh Gambar 7.

Page 32: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

18

Gambar 5 Peta topografi

Sumber: BAPPEDA (2008)

Page 33: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

19

Gambar 6 Peta aksesibilitas dan sirkulasi

Sumber: Google Satellite (2013)

Page 34: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

20

(a) (b) (c)

Gambar 7 Pintu masuk ke kebun praktek STPP Keterangan: (a) Pintu 1; (b) Pintu 2; (c) Pintu 3

Pintu I akan dijadikan akses utama perencanan dengan penambahan papan

penunjuk lokasi wisata pendidikan pertanian Kebun Praktek STPP pada gerbang

masuk. Sirkulasi yang telah ada tetap dipertahankan dengan penambahan jalur

pejalan kaki.

5.1.4 Vegetasi

Vegetasi yang ada di Kebun Praktek STPP dikelompokkan ke dalam

tanaman pangan, tanaman buah, dan tanaman perkebunan. Kelompok tanaman ini

terbagi di lahan yang terpisah namun masih berdekatan yaitu Kebun Kotabatu

Lebak untuk sawah dan tanaman pangan lainnya, Kebun Astana Gede untuk

tanaman buah, serta Kebun Kotabatu Luhur untuk tanaman perkebunan. Jenis

tanaman tersebut terdapat dalam kurikulum pendidikan STPP dan difungsikan

sebagai sarana praktikum mahasiswa STPP.

Kebun Praktek Kotabatu Lebak (Tanaman Pangan) Pada tahun 2013, area Kebun Praktek Kotabatu Lebak sedang digunakan

sebagai sarana program pelatihan SL (Sekolah Lapang) bagi masyarakat petani di

Bogor untuk peningkatan produksi pertanian. Oleh karena itu, seluruh area kebun

praktek ini ditanami dengan tanaman padi (Oryza sativa).

Kebun praktek di area ini biasa ditanami dengan tanaman pangan semusim,

seperti padi, jagung, kedelai, talas, dan ketela. Namun menurut hasil wawancara

dengan Pelaksana Lapang, fungsi sebagian lahan akan dialihkan menjadi lahan

tanaman sayuran sesuai dengan kebutuhan kurikulum mahasiswa. Dengan

demikian, arah perencanaan pada area ini juga mencakup pengembangan lahan

untuk sayuran dengan penambahan fasilitas green house.

Area kebun praktek ini juga mencakup kebun yang ditumbuhi tanaman

pisang (Musa sp.) secara liar. Permasalahan yang dihadapi oleh Pelaksana lapang

adalah sulitnya mengendalikan pertumbuhan tanaman pisang meskipun sudah

dilakukan upaya penebangan beberapa kali. Pada akhirnya kebun pisang ini

menjadi area yang tidak termanfaatkan yang hampir seluruh permukaan lahannya

ditumbuhi tanaman pisang dan rumput liar.

Jika area tersebut dilakukan pembersihan lahan dari tanaman pisang secara

lebih intensif maka area bekas kebun pisang tersebut dapat dialihfungsikan

sebagai tempat kegiatan praktek dalam wisata pendidikan pertanian. Area seluas

0,23 hektar ini cukup untuk dijadikan lapangan praktek budidaya tanaman sayur

dan didirikan bangunan green house.

Page 35: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

21

Gambar 8 Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Pangan Kotabatu Lebak

Sumber: Google Satellite (2013)

Page 36: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

22

Kebun Praktek Astana Gede (Tanaman Buah)

Kebun Praktek Astana Gede ini terbagi atas lima blok tanaman buah

(Gambar 9). Blok I dan Blok II terletak secara terpisah yang dibatasi oleh pagar

kayu dengan kawat berduri (Blok I) dan pagar besi (Blok II) yang memiliki kunci.

Blok III, Blok IV, dan Blok V terletak berdampingan dalam satu lahan, dan

masing-masing blok dipisahkan oleh pematang selebar 1 m. Tiga blok tersebut

juga dikelilingi oleh pagar besi.

Tanaman buah pada masing-masing blok ditanam dengan pola grid. Dalam

satu blok terdapat beragam tanaman, dan tanaman dengan jenis yang sama

diletakkan berdekatan membentuk kelompok. Di antara grid tanaman utama,

terdapat tanaman sela yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan. Tanaman

sela ditanam atas inisiatif pelaksana di lapangan dengan seizin pihak jurusan.

Pada Blok I terdapat satu buah jenis tanaman buah yaitu rambutan rapiah

(Nephelium lappaceium L.) yang berjumlah 44 pohon. Di antara tanaman

rambutan terdapat tanaman sela berupa singkong.

Pada blok II, hanya separuh lahan yang berisi tegakan pohon, dan sisanya

berupa tanaman sela. Tanaman utama meliputi jambu air citra (Syzygium

samarangense), jambu biji merah (Psidium guajava), sawo manila (Achras zapota

var. depressa), rambutan rapiah (Nephelium lappaceium L.), mangga golek

(Mangifera indica L.), dan durian monthong (Durio zibenthinus Murr). Blok ini

memiliki tanaman sela berupa singkong, ubi jalar, dan talas.

Blok III, IV, dan V terletak pada satu lahan dan masing-masing blok

dibatasi oleh pematang. Tidak terdapat hal yang spesifik dari masing-masing blok

ini. Penamaan ketiga blok ini hanya untuk memudahkan pengelola dalam

membuat laporan secara berkala. Blok III berisi tanaman melinjo (Gnetum

gnemon), jeruk primong (Citrus sp.), rambutan rapiah (Nephelium lappaceium L.),

durian monthong (Durio zibenthinus Murr), serta tiga varietas mangga yaitu

mangga gedong gincu (Mangifera indica L.), mangga dermayu (Mangifera indica

L.), dan mangga manalagi (Mangifera indica L.). Blok IV terdiri atas nangka mini

(Artocarpus heterophylus), manggis (Garcinia mangostana), jambu jamaica

(Syzygium malascense), mangga arum manis (Mangifera indica L.), mangga

gedong gincu (Mangifera indica L.), mangga manalagi (Mangifera indica L.).

Blok V yang tidak terlalu besar hanya berisi satu jenis tanaman yaitu jambu biji

merah (Psidium guajava). Ketiga blok ini juga terdapat tanaman sela yang

letaknya terdapat di sela-sela tegakan pohon maupun dibuatkan bedengan khusus

di bagian lahan yang kosong. Tanaman sela di area ini antara lain singkong, jahe,

kunyit, jagung, kacang tanah, dan talas. Daftar lengkap untuk jenis tanaman buah

disajikan pada Tabel 3.

Pola penanaman pada kebun praktek tanaman buah yang berbentuk grid

dengan mengelompokkan tanaman yang sejenis sudah cukup baik. Tanaman sela

yang mengisi ruang kosong di antara pohon cukup menguntungkan secara

ekonomi namun kurang baik secara estetika dan juga mengganggu sirkulasi.

Dengan adanya perencanaan wisata ini, diharapkan pemasukannya dapat

memenuhi target untuk setoran tahunan sehingga tidak lagi mengandalkan

produksi tanaman sela. Agar tanaman utama dapat berproduksi secara optimal

sehingga menghasilkan buah dengan kualitas baik, diperlukan pemeliharaan yang

lebih intensif seperti pemberian pupuk 3 bulan sekali dan pembersihan gulma

secara berkala.

Page 37: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

23

Sumber: Google Satellite (2013)

Gambar 9 Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Buah Astana Gede

Page 38: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

24

Kebun Praktek Kotabatu Luhur (Tanaman Perkebunan)

Vegetasi utama pada tanaman perkebunan yang dijadikan sebagai sarana

untuk praktikum mahasiswa antara lain kelapa sawit (Elaeis guineensis), kakao

(Theobroma cacao), kopi robusta (Coffea robusta), kopi leberika (Coffea

leberica), pala (Myristica fragrans), matoa (Pometia pinnata), dan karet (Hevea

brasiliensis) (Gambar 10). Tanaman lainnya seperti sengon, kelapa, kayu manis,

lamtoro, dan ketapang yang bukan sebagai tanaman inti ditanam sendiri oleh

pengelola di lapang untuk pengisi ruang saja agar lahan tidak kosong. Beberapa

tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung di sepanjang jalur sirkulasi.

Di kebun praktek perkebunan juga terdapat lahan yang dibuat bedengan untuk

tanaman teh, kunyit, jahe, dan sereh yang ditanam oleh pengelola. Di sana

terdapat pula lahan yang sengaja dikosongkan untuk persiapan penanaman bagi

mahasiswa yang akan peraktikum. Tanaman kapulaga (Elettaria cardamomum)

yang berupa semak berfungsi sebagai border pada jalur sirkulasi.

Diversitas tanaman yang berada di seluruh area lokasi penelitian sudah

cukup baik. Tanaman yang beragam sangat potensial untuk dijadikan objek

pembelajaran tentang pertanian secara luas. Namun, diperlukan adanya

pengaturan pengelompokan tanaman sehingga memudahkan dalam kegiatan

edukasi dan terlihat baik secara estetika. Untuk tanaman yang sudah tua dan tidak

produktif perlu mendapatkan perawatan dan peremajaan.

Tabel 3 Inventarisasi vegetasi Kebun Praktek STPP

Nama Tanaman Jumlah

(pohon) Lokasi

1. Kebun Praktek Kotabatu Lebak

Padi (Oryza sativa)

Pisang (Musa sp.)

2. Kebun Praktek Astana Gede

Rambutan rapiah (Nephelium lappaceium L.) 44 Blok I

Jambu air citra (Syzygium samarangense) 8 Blok II

Jambu biji merah (Psidium guajava) 8 Blok II

Sawo manila (Achras zapota var. depressa) 8 Blok II

Rambutan rapiah (Nephelium lappaceium L.) 8 Blok II

Mangga golek (Mangifera indica L.) 8 Blok II

Durian monthong (Durio zibenthinus Murr) 7 Blok II

Melinjo (Gnetum gnemon) 75 Blok III

Jeruk primong (Citrus sp.) 23 Blok III

Rambutan rapiah (Nephelium lappaceium L.) 40 Blok III

Durian monthong (Durio zibenthinus Murr) 16 Blok III

Mangga gedong gincu (Mangifera indica L.) 5 Blok III

Mangga dermayu (Mangifera indica L.) 5 Blok III

Mangga manalagi (Mangifera indica L.) 5 Blok III

Nangka mini (Artocarpus heterophylus) 12 Blok IV

Page 39: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

25

Manggis (Garcinia mangostana) 17 Blok IV

Jambu jamaica (Syzygium malascense) 10 Blok IV

Mangga arum manis (Mangifera indica L.) 17 Blok IV

Mangga gedong gincu (Mangifera indica L.) 6 Blok IV

Mangga manalagi (Mangifera indica L.) 7 Blok IV

Jambu biji merah (Psidium guajava) 15 Blok V

3. Kebun Praktek Kotabatu Luhur

Kayu manis (Cinnamomum burmanii) 26

Sengon (Albizia chinensis) 945

Mahoni (Swietenia mahagoni) 52

Kelapa (Cocos nucifera) 118

Cengkeh (Syzygium aromaticum) 18

Karet (Hevea brasiliensis) 115

Sawit (Elaeis guineensis) 88

Melinjo (Gnetum gnemon) 29

Jati (Tectona grandis) 20

Ketapang (Terminalia cattapa) 6

Matoa (Pometia pinnata) 3

Pala (Myristica fragrans) 43

Mindi (Melia azedarach L.) 6

Kenari (Canarium commune L.) 3

Teh (Camelia sinensis) 140

Kakao (Theobroma cacao) 30

Vanili (Vanilla planifolia) 70

Lada (Piper nigrum L.) 70

Kopi robusta (Coffea robusta) 258

Kopi leberica (Coffea leberica) 40

Kopi kolombia (Coffea arabica) 35

Tebu (Saccharum officinale) 150

Petai (Parkia speciosa) 5

Afrika (Maesopsis Eminii) 1

Durian (Durio zibethinus) 6

Kapulaga (Elettaria cardamomum) 1 blok

Lamtoro (Leucaena leucocephala) 12

Manggis (Garcinia mangostana) 2

Rambutan (Nephelium lappaceium L.) 1

Kelengkeng (Dimocarpus longan) 2

Page 40: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

26

Sumber: Google Satellite (2013)

Gambar 10 Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Perkebunan Kotabatu Luhur

Page 41: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

27

5.1.5 Iklim

Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG, 2012)

Bogor, kondisi iklim di daerah penelitian memiliki rata-rata suhu bulanan 26oC

dengan suhu terendah 21oC dan suhu tertinggi 30.4

oC serta kelembaban udara

70%. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Bogor (BPS Bogor, 2010) Jumlah

hari hujan Bogor setiap bulan berkisar antara 11-26 hari dengan jumlah hari hujan

dalam setahun 238 hari. Sementara itu jumlah curah hujan dalam setahun 3682.1 mm (Tabel 4). Dengan jumlah hari hujan dan curah hujan yang demikian tinggi

maka Bogor dinamakan Kota Hujan.

Tabel 4 Data curah hujan dan hari hujan setiap bulan di Kecamatan Ciomas tahun

2010

Bulan

Unsur Iklim

Curah hujan (mm) Hari hujan

(hari)

1 388,8 27

2 228,8 24

3 342,3 24

4 376,6 21

5 363,4 22

6 222,1 15

7 282,2 15

8 254,4 13

9 224,9 17

10 322,9 19

11 332,4 22

12 343,3 22

Rata-rata 306,8 20,1

Dengan menggunakan analisis perhitungan THI (Thermal Humidity Index),

akan didapatkan indeks tingkat kenyamanan manusia di kawasan Ciomas. Rumus

THI yaitu: THI = 0,8T + (RHxT)/500.

dimana T: Suhu udara,

RH: Kelembaban udara.

Dari tabel data iklim diperoleh rataan suhu udara sebesar 25,38oC dan rataan

kelembaban udara sebesar 84,83%, sehingga dengan menggunakan rumus THI

akan menghasilkan nilai 24,61. Nilai THI dinyatakan nyaman apabila THI < 27,

sedangkan dinyatakan tidak nyaman apabila nilai THI > 27. Dapat disimpulkan

bahwa kawasan Ciomas tergolong nyaman.

Menurut data dari BMKG Dramaga Bogor, kondisi iklim di daerah

penelitian memiliki rata-rata suhu bulanan 25,4oC dan kelembaban udara 84,8%

Tabel 5). Laurie (1990) menyatakan bahwa kenyamanan pada kondisi tropis

berada pada kisaran 27 - 28o C dengan kelembaban ideal bagi manusia antara 40 –

70%. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi suhu di lokasi penelitian sedikit di

bawah kenyamanan dan kelembaban udara yang sedikit di atas kenyamanan ideal.

Page 42: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

28

Hal ini terjadi karena lokasi penelitian berada pada kaki Gunung Salak yang

berada pada ketinggian sekitar 300 mdpl.

Tabel 5 Data temperatur, intensitas sinar matahari, dan kelembaban udara di

Kecamatan Ciomas Tahun 2010

Bulan

Unsur Iklim

Temp. rata-

rata (oC)

Temp.min

(oC)

Temp.

maks (oC)

Sinar

matahari (%)

Kelembaban

udara (%)

1 25,0 22,0 29,3 31 88

2 25,0 22,1 30,2 42 88

3 25,7 22,3 30,5 39 88

4 25,5 22,2 31,2 60 87

5 25,7 21,8 31,5 61 85

6 25,4 21,3 31,1 70 83

7 24,9 20,1 31,2 80 81

8 25,2 20,7 31,4 91 81

9 25,5 27,1 31,9 72 82

10 25,8 21,4 32,3 74 82

11 25,8 22,2 31,2 52 85

12 25,1 21,7 29,8 42 88

Rataan 25,4 22,1 30,9 59,5 84,8

Suhu daerah penelitian yang berada pada selang sejuk-panas juga

memungkinkan tanaman pangan dan perkebunan cocok untuk dikembangkan.

Mengingat curah hujan yang tergolong sangat tinggi, maka pengembangan jenis

tanaman diarahkan pada tanaman yang cocok dengan curah hujan tinggi seperti

sayuran, padi, tanaman perkebunan.

5.1.6 Aspek Visual dan Akustik

Kebun praktek STPP Bogor memiliki panorama yang bagus khususnya

pada areal perkebunan dan sawah. Bentangan lahan yang berselang-seling

berbagai jenis tanaman dan panorama sawah yang menghampar luas memberikan

karakter visual yang indah. Sejauh mata memandang terdapat panorama Gunung

Salak yang dapat menjadi daya tarik utama dari tapak ini (Gambar 11).

Pada area tanaman pangan Kotabatu Lebak, terdapat potensi good view

yang cukup banyak. Panorama yang indah dari hamparan padi sangat cocok untuk

wisata pendidikan pertanian. Panorama tanaman padi selalu berubah pada selang

waktu yang relatif pendek akan menjadi daya tarik wisatawan. Para pengunjung

juga bisa menyaksikan hamparan padi saat masih muda, padi muncul malai, mulai

menguning, dan panen. Para pengunjung bahkan dapat turut berpartisipasi dalam

kegiatan budidaya tanaman padi mulai mengolah tanah, menanam, memanen, dan

menggiling padi.

Page 43: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

29

Gambar 11 Peta analisis visual

Sumber: Google Satellite (2013) dan dokumentasi pribadi

Page 44: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

30

Pemandangan yang buruk (bad view) disebabkan oleh tempat pembuangan

sampah yang telah ada selama bertahun-tahun sehingga menciptakan kesan

kumuh. Bagian belakang bangunan yang berbatasan dengan dengan area tanaman

pangan menciptakan kesan keras dan masif. Untuk mengatasinya, diperlukan

vegetasi pembatas untuk menghalangi pandangan dari bad view.

Pada area kebun buah Astana Gede, pengunjung dapat menyaksikan

kelompok-kelompok tanaman yang berbaris rapi. Suara burung dan serangga

menciptakan kesan tenang dan alami. Namun, tanaman ilalang yang tinggi pada

beberapa titik menciptakan kesan tidak beraturan, sehingga diperlukan

pengelolaan yang lebih intensif. Tanaman sela juga tidak perlu dipertahankan

karena selain menghalangi sirkulasi, juga mengurangi esetika.

Suasana yang tenang di kebun praktek yang jauh dari kebisingan kota

dapat ditawarkan dan menjadi daya tarik warga kota untuk datang berwisata di

kebun praktek STPP Bogor. Dengan karakteristik visual yang hijau dan teduh

serta akustik yang menenangkan, akan tercipta pengalaman wisata yang menarik.

5.1.7 Hidrologi

Air untuk keperluan pengairan pada tapak bersumber dari curah hujan,

saluran irigasi, dan sungai Cikaret. Khusus untuk lahan buah, terdapat instalasi

jaringan pipa yang menghubungkan sungai Cikaret dengan tapak, yang tersebar di

20 titik pada lahan. Masing-masing titik memiliki ujung pipa setinggi 30 cm di

atas permukaan tanah dengan sebuah keran, yang dihubungkan dengan selang air

bila akan dilakukan penyiraman. Air sungai diambil menggunakan pompa air

yang seluruhnya berjumlah 2 unit. Gambar 12 menunjukkan sistem irigasi yang

diterapkan pada lahan buah.

(a) (b) (c)

Gambar 12 Sistem irigasi lahan buah Keterangan: (a) pompa untuk mengambil air dari sungai Cikaret; (b) ujung pipa irigasi; (c) Sungai

Cikaret

Lahan buah awalnya adalah sawah produktif yang memiliki sistem irigasi

yang baik sejak zaman Belanda. Namun, sejak banyaknya pembangunan untuk

pemukiman, saluran air menjadi terganggu dan mengakibatkan lahan sawah tidak

produktif. Lahan tersebut akhirnya dialihfungsikan menjadi lahan untuk tanaman

buah dengan irigasi buatan yang berfungsi dengan baik hingga sekarang.

Untuk kebutuhan wisata, perbaikan sistem hidrologi perlu dilakukan seiring

dengan penambahan fasilitas wisata. Pengunjung memerlukan akses air untuk

toilet, berwudhu, dan mencuci tangan.

Page 45: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

31

5.1.8 Aspek Sosial

Kebun Praktek STPP pada dasarnya berfungsi sebagai area pendidikan dan

penelitian, sehingga untuk mengakses lokasi perlu perizinan kepada pihak

pengelola. Pada kebun tanaman buah awalnya mengalami kerugian karena hasil

produksinya dapat dengan bebas dicuri oleh pihak luar, namun saat ini sudah

seluruhnya diberi pagar pembatas setinggi manusia. Pada sore hari biasanya

tampak beberapa remaja duduk di luar pagar pembatas kebun buah untuk

bercengkrama dengan teman dan menikmati pemandangan. Lapangan rumput di

samping kebun buah dimanfaatkan warga sekitar dan siswa sekolah utuk bermain

sepak bola.

Menurut hasil wawancara dengan Pelaksana Lapang, umumnya profesi

masyarakat sekitar kebun praktek STPP adalah pedagang. Keberadaan masyarakat

tidak berpengaruh langsung terhadap kebun STPP karena baik staf pengelola

maupun tenaga langsungnya tidak berasal dari masyarakat sekitar.

Dengan direncanakannya tapak kebun praktek ini sebagai lokasi wisata,

partisipasi masyarakat secara aktif dibutuhkan. Hal ini dapat berdampak positif

sebagai pembuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Frekuensi kegiatan mahasiswa di kebun praktek STPP tergolong cukup

jarang karena kegiatan praktikum lebih terpusat di nursery yang letaknya dekat

sekali dengan gedung utama kampus STPP. Alasan jarangnya kegiatan mahasiswa

di kebun praktek adalah karena masalah lokasi. Dalam satu tahun, kegiatan

praktikum mahasiswa hanya pada tiga bulan tertentu atau bahkan tidak sama

sekali tergantung dari kurikulum yang sudah ditentukan. Materi yang dipelajari

mahasiswa di kebun praktek antara lain teknik menanam, teknik perbanyakan

seperti stek, cangkok, dan okulasi, serta teknik pemeliharaan seperti pemangkasan

dan pewiwilan. Pewiwilan adalah membuang tunas atau cabang air yang bukan

merupakan cabang utama agar nutrisi yang terserap dapat terpusat pada batang

utama, sehingga buah dapat tumbuh secara maksimal.

Dengan frekuensi penggunaan kebun praktek yang jarang oleh mahasiswa

STPP, maka kemungkinan saling terganggunya kegiatan praktikum mahasiswa

dengan kegiatan wisatawan akan minimal. Pengelolaan paket wisata harus

memperhatikan jadwal praktikum mahasiswa untuk mengatur penggunaan lokasi.

5.1.9 Fasilitas dan Utilitas

Fasilitas dan utilitas diperlukan untuk mendukung fungsi ruang sehingga

tercipta keamanan dan kenyamanan dalam melakukan suatu aktivitas. Kebun

Praktek STPP secara umum belum memiliki fasilitas yang memadai bagi aktivitas

wisata (Tabel 6). Namun demikian, fasilitas yang ada sudah cukup

mengakomodasi aktivitas praktikum mahasiswa maupun aktivitas pemeliharaan,

meskipun beberapa fasilitas belum termanfaatkan secara optimal atau bahkan

terabaikan. Untuk itu diperlukan upaya untuk mendukung kebutuhan wisatawan

baik dengan pembangunan fasilitas dan utilitas maupun pemberian nilai tambah

bagi fasilitas yang sudah ada sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.

Pada kebun praktek Astana Gede dan Kotabatu Lebak terdapat fasilitas

berupa gudang peralatan dan kantor pengelola. Hasil panen dari kebun praktek

Kotabatu Lebak diolah dan disimpan pada bangunan penggilingan padi yang

dapat pula dijadikan atraksi wisata (Gambar 13). Pengunjung dapat menyaksikan

bagaimana cara menggiling padi setelah dipanen serta mempelajari alat penggiling

Page 46: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

32

padi. Utilitas pada lokasi ini antara instalasi penerangan jalan, papan penunjuk

arah, dan pagar pembatas. Pada kebun praktek Kotabatu Luhur terdapat paranet

yang masih berfungsi sebagai tempat pembibitan tanaman perkebunan meskipun

kondisinya tidak terlalu optimal (Gambar 14).

Gambar 13 Fasilitas penggilingan padi Kotabatu Lebak

Gambar 14 Fasilitas paranet di kebun praktek Kotabatu Luhur

Tabel 6 Analisis fasilitas Kebun Praktek STPP

Fasilitas Kondisi

Analisis Baik Cukup Buruk

Penanda lokasi pada

gerbang utama V

Kondisi fisik masih kokoh

namun cat sudah mengelupas

(tulisan sulit terbaca). Belum

ada penanda lokasi untuk

wisata sehingga perlu

ditambahkan keterangan untuk

menunjukkan lokasi wisata

pendidikan pertanian STPP.

Kantor pengelola

tanaman pangan V

Cukup terawat. Bangunan

dipertahankan serta

ditambahkan fungsinya sebagai

tempat memperoleh informasi

bagi pengunjung wisata.

Kantor pengelola

tanaman buah V

Bangunan berfungsi dengan

baik. Bangunan dipertahankan

serta ditambahkan fungsinya

sebagai tempat memperoleh

informasi bagi pengunjung

wisata.

Page 47: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

33

Kantor pengelola

tanaman perkebunan V

Kondisi fisik bangunan buruk.

Perlu adanya perbaikan.

Gudang peralatan

tanaman pangan V Cukup terawat

Gudang peralatan

tanaman buah V Cukup terawat

Gudang peralatan

tanaman perkebunan V

Sudah tidak difungsikan karena

alasan keamanan. Sebaiknya

difungsikan kembali untuk

menyimpan alat dan bahan

praktikum dengan perbaikan

pada pintu gudang sehingga

hanya dapat diakses oleh

Pelaksana Lapang untuk

menjamin keamanan.

Kandang V Tempat memelihara kerbau,

berfungsi dengan baik.

Bangunan penggilingan

padi V

Bangunan berfungsi dengan

baik. Dapat ditambahkan

fungsinya sebagai tempat bagi

wisatawan belajar cara

menggiling padi.

Paranet V

Masih difungsikan namun

sedikit rusak. Perlu sedikit

perbaikan pada jaring/net.

Kolam ikan pada kebun

praktek tanaman

pangan

V

Sama sekali tidak

termanfaatkan dan kondisinya

terbengkalai. Dapat

dimanfaatkan kembali untuk

memelihara ikan sekaligus

sebagai atraksi wisata.

Instalasi penerangan jalan pada kebun praktek masih sangat sedikit dijumpai,

sehingga pada malam hari suasana tampak gelap. Diperlukan tambahan utilitas

penerangan jalan dengan memasang lampu-lampu jalan. Papan penunjuk jalan

sudah cukup tersedia, namun untuk keperluan wisata pendidikan pertanian masih

perlu dibenahi agar fungsinya sebagai sarana edukasi dapat tercipta. Perlu adanya

papan informasi yang menarik dan informatif mencakup nama-nama tanaman,

kegunaan tanaman, kapan waktu berbuah, dan lain-lain.

Pada tapak belum tersedia lahan khusus untuk parkir kendaraan.

Pengunjung dan staf biasanya memarkir kendaraannya yang umumnya sepeda

motor pada halaman rumput di depan kantor pengelola. Sebagai kawasan wisata,

kebutuhan ruang untuk memarkir kendaraan merupakan hal yang mendasar.

Penambahan ruang untuk lahan parkir dapat dilakukan dengan mengalihfungsikan

sebagian lapangan rumput yang pada awalnya merupakan tempat bermain bola

menjadi welcome area dan ruang pelayanan termasuk lahan parkir. Sebagian

lapangan tetap dapat berfungsi sebagai area untuk bermain bagi pengujung.

Fasilitas tambahan yang perlu dibuat untuk keperluan wisata pendidikan pertanian

antara lain shelter untuk beristirahat, pusat informasi, kantin, toilet umum, dan

pusat souvenir.

Page 48: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

34

5.1.10 Aspek Wisata

Kebun Praktek STPP merupakan kawasan yang berpotensi untuk

dikembangkan sebagai tempat wisata pertanian dengan atraksi utama berupa

vegetasi yang dijadikan komoditas pertanian secara luas yaitu vegetasi pangan,

sayur, buah, dan perkebunan. Vegetasi pada tapak saat ini fungsinya belum

dikembangkan sebagai sarana wisata. Kegiatan wisata yang dapat dikembangkan

dari keberagaman vegetasi pada kebun praktek ini antara lain mengamati dan

mengidentifikasi tanaman, budidaya tanaman, panen, serta mencicipi hasil

komoditas pertanian.

Salah satu elemen dalam wisata adalah atraksi wisata. Menurut Gunn (1995),

atraksi memiliki dua fungsi utama dalam wisata. Fungsi yang pertama adalah

menarik minat seseorang untuk melakukan sebuah perjalanan wisata. Fungsi

kedua yaitu atraksi berfungsi memberikan kepuasan pada pengunjung. Daerah

tujuan wisata, menurut Yoeti (1997) dalam Halida (2006) harus memiliki objek

atau atraksi yang dapat dijual kepada wisatawan. Daerah tujuan wisata harus

memiliki: (1) Something to see sebagai sesuatu yang dapat dilihat, (2) Something

to do sebagai sesuatu yang dapat dilakukan, serta memiliki (3) Something to buy

sebagai sesuatu yang dapat dibeli.

Kebun Praktek STPP memiliki atraksi wisata yang beragam, mulai dari

kegiatan budidaya (cara perbanyakan tanaman dan pemeliharaan), pasca-panen

(memetik buah dan menggiling padi), interpretasi (pengamatan ke lapang disertai

pemandu), serta rekreatif (mencicipi hasil komoditi, memandikan kerbau, dan

berjalan-jalan). Tabel 6 menjabarkan objek dan atraksi wisata yang dapat

ditawarkan kepada wisatawan Kebun Praktek STPP. Dengan beragamnya atraksi

wisata yang ditawarkan, sebaiknya dikelompokkan ke dalam beberapa paket

wisata sehingga pengunjung memiliki pilihan kegiatan sesuai minat, tujuan, dan

usianya.

Analisis dan sintesis tapak juga dituangkan dalam bentuk spasial. Peta hasil

analisis dan sintesis ditunjukkan oleh Gambar 19.

Tabel 7 Daftar objek dan atraksi wisata

Lokasi Objek wisata Atraksi wisata

Kebun Praktek Tanaman

Pangan

Sawah Penggilingan padi, kegiatan

menanam padi, kegiatan

membajak sawah, kegiatan

memandikan kerbau,

pemandangan Gunung Salak

Kebun Praktek Tanaman

Buah

Koleksi tanaman buah Kegiatan mencicipi buah,

kegiatan budidaya tanaman

buah

Kebun Praktek Tanaman

Perkebunan

Koleksi tanaman

perkebunan, koleksi

tanaman obat

Kegiatan budidaya tanaman

perkebunan dan tanaman obat,

pemandangan Gunung Salak

Page 49: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

35

5.2 Sintesis

Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan dalam tahap sebelumnya,

diperoleh potensi dan permasalahan dari masing-masing aspek data tersebut.

Tahap selanjutnya berupa tahap sintesis yaitu dilakukan perumusan solusi

terhadap potensi dan permasalahan pada tapak yang diwujudkan dalam suatu

model block plan.

5.2.1 Program Ruang

Menurut hasil dari analisis data, dapat dirumuskan pembagian ruang di

kawasan kebun praktek STPP. Program pembagian ruang didasarkan pada tujuan

awal perencanaan, potensi sumberdaya pada tapak, kendala yang dijumpai, serta

fungsi yang diharapkan ada pada tapak untuk pengembangannya sebagai kawasan

wisata yang tentu saja tetap mempertimbangkan kondisi ekologis tapak. Program

ruang yang akan direncanakan terdiri dari ruang utama dan ruang penunjang.

Masing-masing dari ruang tersebut akan terbagi lagi menjadi sub-sub ruang

yang fungsi-fungsinya saling mendukung. Ruang utama terdiri atas ruang wisata

tanaman pangan, ruang wisata tanaman buah, ruang wisata tanaman perkebunan,

dan ruang rekreasi umum yang semuanya saling terkait. Ruang pendukung

memiliki sub ruang antara lain ruang penerimaan dan ruang pelayanan. Hasil dari

program ruang ditunjukkan oleh rencana blok atau block plan (Gambar 15).

5.2.2 Hubungan Antar Ruang

Hubungan antar ruang menunjukkan hubungan tingkat interaksi antara

masing-masing ruang yang terbagi menjadi tiga jenis, hubungan erat, hubungan

kurang erat, dan hubungan tidak erat. Berikut adalah diagram keterkaitan antara

ruang yang masing-masing diwakili oleh simbol untuk setiap jenis hubungan yang

telah disebutkan. Dalam diagram ditunjukkan hubungan antara sub ruang dari

ruang utama dan ruang pendukung (Gambar 16).

Ruang yang memiliki paling banyak hubungan erat adalah ruang

pelayanan, karena ruang tersebut berfungsi sebagai fasilitator langsung ke titik-

titik di ruang wisata.

Page 50: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

36

Gambar 15 Block plan

Page 51: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

37

: Hubungan Erat

: Hubungan Kurang Erat

: Hubungan Tidak Erat

Hubungan tidak erat menunjukkan tidak adanya interaksi antara ruang-ruang

dan tidak saling mendukung. Ruang penerimaan hanya berhubungan erat dengan

ruang pelayanan karena hanya ruang pelayanan yang menunjang langsung

kegiatan di ruang penerimaan. Di bawah ini adalah tabel hasil analisis dan sintesis

tapak (Tabel 8).

Tabel 8 Tabel analisis potensi dan kendala serta sintesis

Aspek Lanskap Analisis

Sintesis Potensi Kendala

1. Letak

Geografis,

Luas, dan

Aksesibilitas

Lokasinya dekat

dengan gunung

Salak. Kondisi tanah

yang subur

memungkinkan

berbagai jenis

tanaman hortikultura

dapat dikembangkan.

Letaknya strategis

karena dekat dengan

berbagai lembaga

penelitian di Bogor.

Akses wisatawan dari

luar kota ke lokasi

cukup mudah

dijangkau.

Belum adanya

penciri yang jelas

yang menandakan

lokasi wisata.

Kondisi beberapa

objek wisata

saling terpisah.

Menyediakan

gerbang masuk

sebagai penanda

lokasi.

Direncanakan

untuk membuat

sirkulasi

penghubung

antara masing-

masing objek yang

belum terhubung.

Pintu masuk yang

dapat diakses

untuk kendaraan

bermotor

dijadikan sebagai

pintu gerbang

utama.

Gambar 16 Hubungan antar ruang

Page 52: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

38

Memiliki 3 pintu

untuk mengakses

lokasi, satu di

antaranya dapat

dilalui kendaraan

bermotor, sedangkan

sisanya hanya untuk

pejalan kaki.

2. Tanah dan

Kemiringan Tanah Andosol

memiliki tingkat

kesuburan yang

tinggi. Struktur tanah

gembur berpotensi

untuk dikembangkan

berbagai jenis

tanaman hortikultura

dataran tinggi dan

perkebunan.

Kondisi tapak yang

landai cocok untuk

kegiatan wisata.

Terdapat

kemiringan yang

curam pada jalur

sirkulasi sehingga

membahayakan

pengguna

terutama saat

hujan.

Dimanfaatkan

untuk penanaman

tanaman

hortikultura yang

cocok dengan

tanah andosol.

Perlu adanya

pelandaian pada

jalur sirkulasi

untuk mengurangi

kecuraman.

3. Sirkulasi Kondisi jalur

kendaraan bermotor

pada tapak sudah

cukup memadai.

Kondisi sirkulasi

di dalam tapak

kurang baik

karena belum ada

pembagian yang

jelas bagi

kendaraan

bermotor dan

pejalan kaki.

Sirkulasi pejalan

kaki untuk

kegiatan wisata

belum terencana.

Direncanakan

pembagian

sirkulasi primer,

sekunder, dan

tersier sesuai

kebutuhan

pengguna.

Direncanakan

penanaman

vegetasi pengarah

untuk penciri

sirkulasi.

Perlu dibuat jalur

pejalan kaki untuk

kegiatan

interpretasi.

Jalur sirkulasi bagi

pengunjung dan

mahasiswa

disatukan karena

tidak saling

mengganggu.

4. Vegetasi Vegetasi pada tapak

yang beraneka ragam

dapat menjadi objek

pendidikan pertanian.

Terdapat banyak

tanaman pisang

yang tumbuh liar

sehingga

mengurangi area

pemanfaatan

kebun praktek.

Pembersihan lahan

dari tanaman

pisang untuk

direncanakan

sebagai area

praktek budidaya

bagi wisatawan.

Page 53: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

39

Tanaman sela di

antara blok

tanaman kurang

baik secara

estetika.

Tanaman sela

ditiadakan agar

tidak mengurangi

estetika dari

tanaman utama.

5. Iklim Jumlah hari hujan

dalam setahun adalah

238 hari sehingga

dapat dikatakan

cukup tinggi.

Kebutuhan pengairan

tanaman dapat

terpenuhi.

Intensitas penyinaran

matahari pada tapak

rata-rata adalah

59,5%. Sepanjang

tahun cukup tersedia

sinar matahari untuk

permbuhan tanaman.

Memiliki rata-

rata suhu bulanan

26oC. Menurut

Laurie (1990)

kenyamanan pada

kondisi tropis

berada pada

kisaran 27 - 28o

C, maka suhu

rata-rata di lokasi

berada sedikit di

bawah

kenyamanan.

Memilki rata-rata

kelembaban

udara 84,8%.

Menurut Laurie

(1990)

kelembaban ideal

bagi manusia

berkisar 40-70%,

maka kelembaban

di lokasi sedikit d

atas kenyamanan.

Penyinaran

matahari pada

siang hari cukup

terik sehingga

dapat

mengakibatkan

ketidaknyamanan

pengunjung di

luar ruangan.

Direncanakan

penanaman

vegetasi yang

berfungsi untuk

keseimbangan

suhu dan

kelembaban udara.

Instalasi peneduh

bagi wisatawan

berupa shelter dan

saung untuk

menghindari

wisatawan terkena

hujan dan paparan

sinar matahari.

6. Akustik dan

Visual Kebisingan

kendaraan tidak

ditemui pada tapak

karena lokasinya

yang jauh dari jalan

raya dan kondisi lalu

lintas yang tidak

padat.

Hijaunya tumbuh-

tumbuhan dan

hamparan sawah

menjadi daya tarik

wisatawan.

Lahan yang

kurang terawat

menyebabkan

tumbuhnya

tanaman liar yang

mengurangi

estetika tapak.

Lokasi yang

dekat pemukiman

menyebabkan

adanya bad view

dari beton bagian

belakang

bangunan.

Direncanakan

penanaman

tanaman screen

yang berfungsi

untuk menghalagi

pemandangan

yang buruk dari

bangunan

pemukiman dan

lahan pembuangan

sampah.

Page 54: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

40

5.2.3 Karakteristik Ruang

Ruang Utama

Ruang Utama merupakan pusat kegiatan wisata dan pendidikan yang

memiliki intensitas penggunaan yang tinggi. Ruang utama dibagi lagi menjadi sub

ruang untuk budidaya antara lain ruang wisata tanaman pangan dan sayuran,

ruang wisata tanaman buah, ruang wisata tanaman perkebunan, dan ruang untuk

rekreasi umum. Ruang untuk budidaya berisi kegiatan untuk rekreasi yang

Terdapat lahan

pembuangan

sampah di

sebelah utara

kebun praktek

tanaman pangan.

Direncanakan

penanaman

tanaman display di

beberapa titik

sebagai pusat

perhatian.

Perlu

pemeliharaan yang

lebih intensif

berupa

pemberantasan

tanaman liar.

7. Fasilitas dan

Utilitas Memiliki tempat

penggilingan padi,

gudang peralatan, dan

kantor pengelola.

Memiliki paranet

untuk pembibitan

tanaman perkebunan

Belum ada sama

sekali fasilitas

pendukung untuk

wisatawan.

Fasilitas utuk

praktikum

mahasiswa masih

minim.

Direncanakan

instalasi fasilitas

dan utilitas

pendukung bagi

wisatawan seperti

papan petunjuk,

ruang MCK,

kantin, pusat

informasi,dsb.

Direncanakan

pengadaan

fasilitas nursery

dan plot lahan siap

tanam untuk

keperluan

praktikum.

8. Aspek wisata Memiliki cukup lahan

untuk kegiatan

interpretasi.

Memiliki atraksi

wisata seperti

mencicipi hasil

komoditas langsung

dari kebunnya,

memandikan kerbau,

demonstrasi

menggiling padi, dan

praktek cara budidaya

tanaman pertanian.

Meningkatkan

fungsi lahan yang

belum

termanfaatkan

untuk menambah

nilai objek wisata.

Membuat paket

wisata yang

bermacam-macam

untuk memberi

pilihan kepada

pengunjung sesuai

minatnya.

Page 55: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

41

berhubungan dengan pendidikan pertanian, sedangkan ruang untuk rekreasi umum

untuk kegiatan non pendidikan, misalnya piknik dan sightseeing.

Ruang Penunjang Ruang penunjang adalah ruang yang menunjang aktivitas pada ruang

utama, memberikan pelayanan baik kepada pengunjung wisata maupun

mahasiswa yang sedang praktek. Ruang penunjang memiliki sub ruang

penerimaan dan ruang pelayanan. Pada kawasan ini intensitas penggunaannya

tidak setinggi pada ruang utama.

5.3 Konsep Perencanaan

5.3.1 Konsep Dasar

Konsep dasar perencanaan adalah mengembangkan tapak sebagai sarana

wisata agro yang edukatif dengan menawarkan berbagai atraksi yang berkaitan

erat dengan pertanian kepada masyarakat serta mengoptimalkan kebun praktek

STPP sebagai sarana belajar mahasiswa STPP.

Pengembangan kawasan ini sebagai tempat wisata harus dapat memenuhi

kebutuhan pengguna dengan pengadaan unit fasilitas untuk menunjang aktivitas

selama berwisata. Namun demikian, perencanaan ini harus tetap memperhatikan

kondisi ekologisnya agar terjaga keseimbangannya.

5.3.2 Konsep Pengembangan

Pengembangan fungsi dari STPP sebagai kawasan wisata pendidikan

pertanian harus mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan dari

pengunjung, masyarakat, maupun kelestarian lanskap itu sendiri. Oleh karena itu,

dalam perencanaan tapaknya akan dikembangkan beberapa fungsi, yaitu:

Dari konsep dasar yang telah dirumuskan, akan dilakukan pengembangan

yang terbagi menjadi beberapa fungsi yaitu fungsi budidaya, fungsi pendidikan,

fungsi wisata, fungsi konservasi, dan fungsi ekonomi.

Fungsi Budidaya, fungsi kebun praktek sebagai area produksi baik dari

tanaman perkebunan, tanaman pangan, maupun tanaman buah, yang akan

dikembangkan sebagai objek atraksi untuk wisata pertanian.

Fungsi Pendidikan, fungsi kebun praktek sebagai tempat kegiatan belajar

mengajar bagi mahasiswa STPP serta pengenalan hal-hal yang berkaitan dengan

pertanian kepada pengunjung baik secara teori maupun kegiatan turun langsung

melakukan proses budidaya pertanian.

Fungsi Wisata, merupakan fungsi pemenuhan kebutuhan wisata bagi

pengunjung yang diwujudkan dalam aktivitas-aktivitas wisata baik secara aktif

maupun pasif, yang bertujuan untuk menciptakan perasaan senang bagi

pengunjung. Fungsi ini harus ditunjang dengan pelayanan yang baik dan fasilitas

penunjang yang memadai.

Fungsi Konservasi, berkaitan dengan keseimbangan ekologis bagi

kawasan di sekitar lokasi penelitian.

Fungsi Ekonomi, berkaitan dengan sumber pemasukan bagi kampus STPP

demi kelangsungan kegiatan belajar mengajar dan demi keberlanjutan kebun

praktek.

Page 56: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

42

5.3.3 Konsep Ruang

Ruang merupakan wadah untuk melakukan aktivitas. Konsep ruang

merupakan pembagian kawasan menjadi ruang-ruang fungsional. Pembagian

ruang terdiri dari ruang penerimaan, ruang pelayanan, dan ruang utama wisata

yang memliki sub ruang antara lain ruang wisata tanaman buah, ruang wisata

tanaman pangan dan sayur, ruang wisata perkebunan, dan ruang wisata umum

(Gambar 17).

Ruang penerimaan adalah ruang yang berfungsi sebagai ruang penyambutan

wisatawan dari luar tapak menuju area wisata. Ruang ini adalah bagian pertama

yang dikunjungi wisatawan sehingga harus dapat dikenali dengan mudah dengan

papan penunjuk lokasi serta display yang khas. Selanjutnya, pengunjung akan

memasuki ruang pelayanan. Ruang pelayanan berfungsi sebagai ruang persiapan

sebelum melakukan wisata dan sebagai ruang untuk menunjang kegiatan wisata.

Ruang pelayanan terdapat tepat setelah ruang penerimaan, dan juga tersebar di

sekitar sub-sub ruang wisata untuk menunjang langsung kegiatan wisata yang

sedang berlangsung.

Gambar 17 Diagram konsep ruang

Ruang wisata adalah ruang utama untuk melakukan aktivitas wisata baik

wisata pendidikan maupun wisata umum. Ruang wisata untuk pendidikan dibagi

berdasarkan komoditinya yaitu ruang wisata tanaman buah, ruang wisata tanaman

pangan dan sayur, dan ruang wisata tanaman perkebunan. Pada ruang ini,

pengunjung dapat melihat langsung masing-masing komoditi, memperoleh

informasi, serta ikut terlibat dalam kegiatan budidaya. Pada ruang wisata umum,

kegiatan yang dilakukan pengunjung tidak terkait langsung dengan aktivitas

pertanian namun masih dapat merasakan suasana pertanian yang alami dan asri.

5.3.4 Konsep Aktivitas dan Fasilitas

Pengembangan jenis aktivitas di dalam kawasan dikaitkan dengan tujuan

perencanaan, yaitu sebagai tempat wisata pendidikan pertanian serta sebagai

sarana edukasi yang efektif bagi mahasiswa STPP. Jenis aktivitas tersebut

kemudian dipisahkan berdasarkan partisipasi pengunjung dalam kegiatan edukatif.

Dengan demikian, jenis aktivitas wisata yang dikembangkan dibagi menjadi

aktivitas pendidikan dan aktivitas non-pendidikan.

Page 57: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

43

A. Aktivitas Pendidikan

Yaitu aktivitas pengunjung yang berkaitan langsung dengan pendidikan

khususnya pendidikan pertanian, seperti terlibat langsung dalam kegiatan dan

proses budidaya pertanian, interpretasi komoditi dengan bantuan pemandu

ataupun membaca papan interpretasi, serta mengikuti aktivitas permainan edukatif.

B. Aktivitas Non-Pedidikan

Yaitu aktivitas yang berinti pada kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif

dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas pedidikan, seperti piknik, berjalan-

jalan, dan menikmati suasana alam.

Konsep fasilitas yang dikembangkan adalah konsep fasilitas yang

disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas pengunjung. Fasilitas harus dapat

mengakomodasi setiap aktivitas baik aktivitas pendidikan maupun non-

pendidikan. Bentukan fasilitas disesuaikan dengan karakter alami dan bernilai

estetis.

Fasilitas penunjang untuk aktivitas pendidikan pertanian meliputi gudang

peralatan, green house, papan interpretasi, saung tempat permainan edukatif, dan

jalan setapak. Fasilitas penunjang untuk aktivitas non-pendidikan meliputi jalan

setapak, papan informasi, papan penunjuk arah, bangku, lampu jalan, shelter, dan

tempat sampah. Fasilitas wisata disebar pada seluruh ruang wisata, sehingga

pengunjung dapat menyebar dalam tapak, baik individu maupun kelompok.

Fasilitas penunjang lain meliputi: pintu masuk pos jaga, loket penjualan

karcis, tempat parkir, mushola, tempat makan, dan gedung pusat informasi. Di

samping itu, fasilitas penunjang pengelolaan berada pada daerah akses utama yang

digunakan untuk pengolahan produksi kebun dan pengelolaan pengunjung.

Berikut tabel konsep aktivitas dan fasilitas yang ditunjukkan oleh Tabel 9.

Tabel 9 Konsep aktivitas dan fasilitas

Ruang Aktivitas Fasilitas

Ruang Penerimaan Keluar dan masuk lokasi,

memperoleh informasi awal,

memarkir kendaraan.

Gerbang, papan

penanda, pos jaga, loket

karcis, lapangan parkir.

Ruang Wisata Penyambutan, membaca

informasi seputar tanaman,

melihat langsung proses

budidaya pertanian,

mempraktekkan teknik

budidaya pertanian, melihat-

lihat pemandangan, melakukan

permainan edukatif,

memandikan kerbau, berjalan-

jalan, mencicipi hasil

pengolahan budidaya, berfoto.

Jalan setapak, papan

interpretasi, papan

informasi tanaman,

saung, shelter, lahan

praktek, green house,

peralatan praktek

budidaya pertanian.

Ruang Pelayanan Memperoleh informasi wisata,

memilih paket wisata,

makan, minum, beristirahat,

beribadah, membeli souvenir.

Kantor pusat informasi,

kandang, gudang

peralatan, jalan setapak,

kantin, saung, pusat

suvenir, toilet, mushola.

Page 58: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

44

5.3.5 Konsep Sirkulasi

Menurut Laurie (1990), kelangsungan arah tiap sirkulasi merupakan suatu

persoalan fungsi dan ekonomi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu

jalur sirkulasi harus dibangun dengan memperhatikan fungsi dan efisiensi

sehingga menguntungkan bagi penggunanya.

Konsep sirkulasi pada kawasan wisata kebun percobaan STPP ini

direncanakan dengan memanfaatkan jalur yang sudah ada dengan penambahan

jalan setapak sebagai jalur interpretasi. Ada tiga jenis sirkulasi yang direncanakan

(Gambar 18):

Sirkulasi primer, yaitu sirkulasi yang menghubungkan wisatawan dari luar

tapak menuju gerbang masuk area wisata. Kendaraan roda empat dan roda dua

dapat melewati jalur ini. Disediakan pula jalur pedestrian untuk pejalan kaki.

Sirkulasi sekunder, yaitu sirkulasi yang menghubungkan sub-sub ruang

wisata, berfungsi sebagai jalur transisi sebelum wisatawan menikmati atraksi

wisata selanjutnya. Jalur ini tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat,

diutamakan hanya dilewati oleh pejalan kaki.

Sirkulasi tersier, yaitu sirkulasi yang berupa jalan setapak di dalam sub

ruang wisata, berfungsi sebagai jalur interpretasi. Sirkulasi ini hanya

diperuntukkan bagi pejalan kaki.

Gambar 18 Konsep sirkulasi

5.3.6 Konsep Tata Hijau

Vegetasi yang digunakan dalam perencanaan kebun percobaan STPP

memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang dicapai. Jenis

vegetasi yang direncanakan didasarkan atas fungsinya yaitu sebagai fungsi

produksi, fungsi estetis, fungsi pengarah, dan fungsi pembatas.

Vegetasi produksi berfungsi sebagai pembentuk ruang terbuka hijau dan

sebagai komoditi produksi utama yang memiliki nilai jual. Jenis vegetasi yang

digunakan sebagai vegetasi produksi adalah tanaman pangan, tanaman sayur,

tanaman perkebunan, dan tanaman buah.

Vegetasi estetis berfungsi sebagai vegetasi yang dapat menunjang dan

menciptakan suasana nyaman serta sebagai pelembut suasana yang secara umum

Page 59: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

45

dapat menambah keindahan kawasan. Konsep ini dapat diterapkan di area

penerimaan dan di sekitar area wisata umum.

Vegetasi pengarah berfungsi untuk mengarahkan sirkulasi pejalan kaki,

kendaraan dan angin. Vegetasi pengarah akan dikembangkan sepanjang jalur

sirkulasi pengunjung.

Vegetasi pembatas berfungsi sebagai pembatas ruang (barrier) dan

pembatas pandangan (screening control). Pada tapak, vegetasi ini akan

dikembangkan sebagai penyangga dan ditempatkan di sekeliling tapak, di sekitar

tapak yang berbatasan dengan pemukiman, dan daerah parkir. Sebagai pembatas

ruang, vegetasi ini juga digunakan untuk menutupi pemandangan yang kurang

baik dan menciptakan suatu privasi. Jenis vegetasi yang digunakan untuk

pembatas adalah tanaman pagar yang dikombinasikan antara pohon, perdu dan

semak yang memiliki ketinggian tertentu dan nilai keindahan.

5.4 Perencanaan Lanskap

Dari hasil block plan yang telah diperoleh kemudian dilakukan rencana

ruang, pengembangan terhadap aktivitas dan fasilitas serta pembentukan jalur

sirkulasi, hingga menghasilkan suatu rencana lanskap, guna meningkatkan

kualitas tapak dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung (Gambar 20).

Gambar 21 menunjukkan tampak potongan dari ruang penerimaan (AA‟) dan

ruang wisata tanaman perkebunan (BB‟).

5.4.1 Rencana Ruang

Rencana zonasi ruang pada tapak bertujuan untuk mengakomodasi

kebutuhan wisatawan maupun mahasiswa STPP. Rencana ruang terbagi atas tiga

ruang tujuan wisata, yaitu ruang utama wisata, ruang penerimaan, dan ruang

pelayanan.

A. Ruang Utama Wisata

Merupakan ruang tempat berlangsungnya atraksi wisata utama. Diversifikasi

komoditi pertanian di dalam kawasan diterjemahkan ke dalam ruang-ruang atraksi

wisata, sehingga kawasan wisata ini terbagi atas sub ruang wisata tanaman buah,

sub ruang wisata tanaman perkebunan, dan sub ruang wisata tanaman pangan dan

sayur.

Ruang Wisata Tanaman Buah

Sub ruang wisata tanaman buah merupakan ruang koleksi komoditi buah-

buahan dan juga sarana berlatih teknik budidaya tanaman buah. Tanaman buah

dikelompokkan berdasarkan jenisnya dengan pola grid, dengan terdapat jalur

interpretasi di antara kelompok tanaman sehingga pengunjung dapat berkeliling

sambil melihat papan informasi pada masing-masing jenis tanaman.

Sub ruang ini dibagi lagi menurut fungsinya menjadi sub ruang penerimaan,

sub ruang budidaya, dan sub ruang pelatihan. Sub ruang pelayanan berfungsi

memberikan informasi dan arahan kepada pengunjung sebelum memulai aktivitas

wisata di area tanaman buah. Pengunjung diberi informasi mengenai rute

perjalanan dan aktivitas yang dilakukan pada titik-titik atraksi karena ruang wisata

tanaman buah terbagi menjadi tiga titik atraksi yang terhubung oleh jalur sirkulasi

Page 60: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

46

tersier. Sub ruang budidaya adalah ruang tempat tanaman buah dibudidayakan dan

dapat diamati oleh pengunjung pada jalur tertentu. Sub ruang pelatihan adalah

ruang tempat pengunjung berperan aktif dalam proses budidaya dengan arahan

pemandu.

Ruang Wisata Tanaman Perkebunan

Pada sub ruang ini pengunjung diperkenalkan pada komoditas tanaman

perkebunan, seperti kakao, kopi, pala, kelapa sawit, dan matoa. Tanaman

perkebunan dikelompokkan menurut jenisnya dalam blok tanaman yang dibatasi

oleh jalur tersier. Tiap blok dilengkapi dengan papan interpretasi yang

menjelaskan asal usul tanaman, cara budidaya, serta manfaatnya. Ruang wisata

tanaman perkebunan dibagi menjadi sub ruang pelayanan, sub ruang budidaya,

sub ruang permainan edukatif, dan sub ruang tanaman obat keluarga. Sub ruang

permainan edukatif ditujukan khusus untuk anak-anak untuk merangsang minat

pertanian dan memberi pengetahuan dasar tentang jenis tanaman dengan cara

yang menyenangkan. Sub ruang tanaman obat keluarga tidak berhubungan

langsung dengan tanaman perkebunan, namun pengelola perkebunan telah

membudidayakan beberapa tanaman obat seperti jahe, kunyit, sereh, dan lain-lain

pada area ini. Tanaman obat cukup bermanfaat untuk diperkenalkan kepada

pengunjung sehingga kondisi eksisting tetap dipertahankan dengan menambahkan

variasi jenis tanaman obat dan fasilitas interpretasi.

Ruang Wisata Tanaman Pangan dan Sayur

Sub ruang ini berupa petak-petak lahan yang ditanami dengan komoditas

tanaman pangan dan sayuran dan sewaktu-waktu dilakukan rotasi tanam. Atraksi

wisata utama di ruang ini antara lain menyaksikan proses budidaya pertanian yang

dilakukan oleh staf STPP, praktek turun langsung ke lapang dengan dibantu

pemandu, serta mempraktekkan teknologi hidroponik. Pengunjung juga dapat

bersantai dengan memandang hamparan sawah yang jarang dijumpai di perkotaan.

Sub ruang yang dikembangkan antara lain sub ruang budidaya, sub ruang pasca

produksi, dan sub ruang pelatihan.

Ruang Wisata Umum

Ruang wisata umum berfungsi untuk menunjang kegiatan wisata non-

pertanian agar pengunjung juga dapat menikmati kegiatan rekreatif. Ruang wisata

umum terdapat di dua titik lokasi, yaitu di dekat ruang penerimaan, dan di sekitar

ruang wisata tanaman perkebunan. Ruang ini berupa lahan terbuka yang

dilengkapi dengan saung dan beberapa bangku taman.

Page 61: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

47

Gambar 19 Peta analisis dan sintesis

Page 62: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

48

Gambar 20 Peta rencana lanskap

Page 63: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

49

B. Ruang Penunjang Wisata

Merupakan ruang yang berfungsi memberikan kemudahan serta

kenyamanan bagi wisatawan sebagai penunjang aktivitas wisata, terbagi atas sub

ruang sebagai berikut:

Ruang Penerimaan Merupakan ruang pertama yang berfungsi sebagai ruang penerima

wisatawan ketika memasuki kawasan wisata. Sebagai welcome area, ruang ini

berfungsi sebagai ruang identitas yang memberikan karakter dan identitas

kawasan sebagai kawasan wisata, serta ruang informasi sebagai pusat informasi

bagi wisatawan yang ingin mengetahui informasi wisata pada kawasan wisata.

Ruang penerimaan direncanakan terletak di bagian depan jalan masuk

kawasan wisata juga pada masing-masing sub ruang atraksi wisata pada ruang

utama wisata sebagai ruang penyambutan. Ruang penyambutan ini berfungsi

untuk mempertegas keberadaan masing-masing sub ruang atraksi wisata yang

terdapat di dalam kawasan.

Ruang Pelayanan

Ruang pelayanan merupakan ruang yang berfungsi memberikan kemudahan

serta kenyamanan bagi wisatawan. Ruang ini direncanakan untuk diletakkan

terpusat pada bagian depan kawasan, sehingga dapat diakses cepat oleh wisatawan

maupun calon pengunjung kawasan wisata, serta diletakkan pada suatu lokasi

tertentu sebagai lokasi stopping area untuk memberikan kemudahan serta

kenyamanan bagi wisatawan.

Pada ruang pelayanan terpusat, wisatawan atau calon pengunjung dapat

mengetahui produk dari kawasan wisata pertanian serta fasilitas pendukung wisata

lainnya, sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi masing-

masing sub ruang atraksi wisata pertanian secara langsung.

5.4.2 Rencana Aktivitas

Rencana aktivitas yang dikembangkan di dalam kawasan wisata adalah

aktivitas pendidikan dan non-pendidikan, yang dibedakan berdasarkan

keterlibatan atau keikutsertaan wisatawan di dalam proses pertanian.

Ruang Wisata Tanaman Buah

Ruang ini terbagi menjadi sub ruang pelayanan, sub ruang budidaya, dan

sub ruang pelatihan. Sub ruang penerimaan merupakan tempat pertama yang

didatangi oleh pengunjung untuk memperoleh informasi dan pengarahan tentang

aktivitas yang dilakukan di kebun buah. Fasilitas pada sub ruang pelayanan antara

lain gedung pengelola, gudang alat, panel informasi jalur interpretasi, lapangan

tempat berkumpulnya pengunjung dan pemandu, dan toilet. Setelah diberi

pengarahan, pengunjung dapat melakukan praktek langsung mengenai

perbanyakan tanaman buah dalam pot di sub ruang pelatihan. Tanaman buah

dalam pot dapat dibawa pulang sebagai souvenir yang dapat diambil di ruang

pelayanan utama setelah pengunjung selesai melakukan wisata pertanian.

Page 64: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

50

Gambar 21 Tampak potongan

Page 65: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

51

Pada sub ruang budidaya, pengunjung dapat berkeliling di antara blok-blok

tanaman budidaya, memperoleh pengetahuan yang menarik seputar tanaman buah

baik dari pemandu maupun papan interpretasi yang tersebar di tiap jenis tanaman.

Pengunjung berjalan santai sambil menikmati suasana kebun sambil beristirahat di

saung kecil yang terdapat di beberapa titik. Pengunjung dapat pula memetik dan

mencicipi buah yang telah memasuki masa panen langsung di area tersebut. Di

bawah ini merupakan ilustrasi aktivitas di area tanaman buah (Gambar 22).

(a) (b)

Sumber: theliquidlifestyle.blogspot.com Sumber: sintesa.web.id

(c) (d)

Sumber: traveladipramaa.blogspot.com Sumber: bumn.go.id

Gambar 22 Ilustrasi aktivitas wisata tanaman buah

Keterangan: (a) mencicipi buah; (b) mengamati tanaman buah; (c) memetik buah; (d) photo

hunting

Ruang Wisata Tanaman Perkebunan

Ruang wisata tanaman perkebunan dibagi menjadi sub ruang penerimaan,

sub ruang budidaya, sub ruang permainan edukatif, dan sub ruang tanaman obat

keluarga. Aktivitas yang dilakukan pada sub ruang pelayanan adalah memperoleh

informasi jalur interpretasi serta mencicipi hasil olahan komoditi tanaman

perkebunan. Fasilitas yang terdapat pada sub ruang ini adalah panel informasi,

bangunan pengelola, toilet, dan meja untuk mendisplay hasil olahan tanaman

perkebunan. Selanjutnya pada ruang budidaya pengunjung dapat melihat langsung

pohon-pohon perkebunan sambil berjalan menikmati suasana alam. Pada saat-saat

Page 66: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

52

tertentu pihak staf dapat memperagakan cara memanen getah karet, kelapa sawit,

kakao, biji kopi, serta cara memangkas dahan pohon untuk peremajaan. Pada sub

ruang tanaman obat, terdapat informasi mengenai khasiat masing-masing tanaman

berikut cara pengolahannya. Fasilitas yang diperlukan berupa papan informasi.

Ruang Wisata Tanaman Pangan dan Sayur

Sub ruang wisata tanaman pangan menonjolkan keindahan hamparan

tanaman padi serta sayur yang dapat dinikmati pada musim tertentu. Pada saat

musim tanam, wisatawan dapat mengikuti aktivitas berupa turut serta menanam

bibit dengan arahan pemandu. Pada saat panen, wisatawan dapat merasakan

pengalaman memanen hingga cara menumbuk padi. Fasilitas yang disediakan

berupa papan informasi, shelter, serta perlengkapan mengolah padi.

Selain itu, pengunjung dapat mempraktekkan teknik penanaman hidroponik

pada sub ruang pelatihan. Pengunjung difasilitasi dengan area nursery yang

dilengkapi dengan green house. Pengunjung juga dapat menikmati pemandangan

kolam ikan sambil bersantai untuk melepas lelah. Ilustrasi aktivitas ditunjukkan

pada Gambar 23.

(a) (b)

Sumber: meinasti.com Sumber: adikasuh.wordpress.com

(c)

Sumber: nagraksarijampangkulon.blogspot.com

Gambar 23 Ilustrasi aktivitas wisata tanaman pangan

Keterangan: (a) membajak sawah; (b) menanam padi; (c) menggiling padi

Page 67: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

53

5.4.2.2 Ruang Pendukung

Sebelum memasuki kawasan atraksi wisata, wisatawan dapat memperoleh

pelayanan wisata yang terdapat dekat dengan lokasi ruang penerimaan. Aktivitas

yang dikembangkan pada zona pelayanan ini antara lain melepas lelah, beribadah,

makan dan minum, dan berbelanja. Fasilitas yang dibutuhkan untuk kebutuhan ini

antara lain tempat parkir, tempat duduk, saung, musholla, toilet umum, rumah

makan tradisional, dan kios penjualan hasil pertanian.

5.4.3 Rencana Fasilitas

Fasilitas diperlukan untuk kemudahan dan kenyamanan pengunjung selama

berada di dalam tapak. Ilustrasi rencana fasilitas ditunjukkan pada Gambar 24.

Gerbang Utama/Welcome Area

Area gerbang utama berfungsi sebagai ruang penerimaan pengunjung yang

akan masuk ke lokasi wisata. Gerbang utama harus memiliki ciri agar pengunjung

dapat mengidentifikasi lokasi wisata. Di area ini juga terdapat pusat informasi

dan juga fasilitas penjualan tiket.

Area ini diberi papan petunjuk lokasi dengan kesan alami dengan material

kayu. Vegetasi berupa tanaman display sebagai penciri gerbang utama.

Fasilitas Parkir

Lokasi di mana kendaraan diparkirkan dinamakan fasilitas parkir. Peran dan

fasilitas parkir dalam sistem transportasi dapat dilihat dari fungsinya dalam

menyediakan tempat untuk menyimpan kendaraan di tempat-tempat tujuan

perjalanan dari pergerakan lalu lintas. Pergerakan-pergerakan lalu lintas tidak

timbul dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat dari pergerakan yang menuju

ke suatu tempat tujuan perjalanan.

Sebuah fasilitas parkir dikatakan berfungsi dengan baik apabila dengan

adanya fasilitas parkir tersebut tidak terjadi konflik pada ruas jalan di sekitar

lokasi parkir tersebut. Masalah yang timbul pada fasilitas parkir apabila kebutuhan

parkir tidak sesuai atau melebihi kapasitas parkir yang tersedia, sehingga

kendaraan yang tidak tertampung pada tempat parkir akan mengganggu

kelancaran arus lalu lintas pada ruas jalan sekitarnya.

Menurut Hakim dan Utomo (2003), ditinjau dari penggunaannya maka

tempat parkir dibagi menjadi empat bagian:

a. Parkir kendaraan beroda lebih dari 4, misalkan bus dan truk.

b. Parkir kendaraan beroda 4, misalkan sedan dan mini bus.

c. Parkir kendaraan beroda 3, misalkan bemo dan motor sispan.

d. Parkir kendaraan beroda 2, misalkan sepeda dan sepeda motor.

Untuk parkir kendaraan pada lokasi tapak, akan dibagi menjadi dua area

untuk jenis kendaraan mobil dan sepeda motor. Parkir berbentuk tegak lurus

(Perpandicular) dengan perkerasan yang menyerap air. Lokasi parkir dilengkapi

dengan pohon peneduh berupa jajaran Bauhinia sp. atau bunga kupu-kupu dan

Mimusoph elengi atau tanjung.

Untuk kendaraan mobil masing masing bagian memiliki panjang standar 5

m dan lebar 2,5 m, dengan kapasitas total 30 buah mobil. Untuk sepeda motor

akan dibuat area seluas 50 m x 4 m dengan kapasitas 100 motor.

Page 68: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

54

Fasilitas Shelter

Rekreasi di ruang terbuka tentu membutuhkan sarana untuk beristirahat dan

berteduh dari gangguan cuaca baik panas maupun hujan. Shelter merupakan

komponen dari pembentuk ruang yaitu atap/penutup atau dapat disebut juga

sebagai The Overhead. Atap/penutup ini terbagi menjadi dua macam, yaitu

penutup atap yang masif dan penutup atap yang transparan. Shelter merupakan

penutup atap yang masif, yang memberikan kesan terlindung bila berada di bawah

atap tersebut.

Fasilitas shelter berada pada masing-masing sub ruang wisata. Shelter

berukuran panjang 2 m, lebar 2 m dan tinggi 4 m. Shelter ini berfungsi sebagai

tempat beristirahat dan berteduh, atau sekedar tempat untuk menikmati

pemandangan. Shelter dilengkapi dengan tempat duduk dan tempat membuang

sampah.

Papan Interpretasi

Wisata pendidikan pertanian sangat kaya dengan informasi mengenai

tanaman dan budidayanya, yang membutuhkan suatu sarana untuk mendisplay

segala informasi. Papan interpretasi adalah suatu papan yang berisi informasi

mengenai tanaman atau situasi yang berada di dekatnya untuk menambah

pengetahuan bagi pengunjung.

Papan interpretasi harus mudah dibaca dan dimengerti, tahan terhadap

serangan cuaca, serta mudah dipelihara. Tulisan haruslah menarik untuk dibaca

disertai dengan ilustrasi dan informasi pokok seperti jenis tanaman, cara budidaya,

manfaat, dan informasi tambahan yang unik dan menarik. Papan dilengkapi kaca

pelindung agar awet dan tulisan tidak mudah pudar terkena panas dan hujan.

Papan dibuat setinggi 1,20 m agar nyaman dibaca orang dewasa yang

sedang berdiri. Papan display itu sendiri berukuran 40 cm x 50 cm dan diletakkan

dengan sudut 450.

Papan Informasi Tanaman

Papan informasi tanaman berfungsi untuk memberi informasi mengenai

nama ilmiah tanaman beserta nama umumnya. Papan kecil ini diletakkan pada

batang untuk pohon, atau ditancapkan pada tanah untuk tanaman semak, perdu

dan penutup tanah.

Papan ini berukuran 15 cm x 20 cm dengan bahan seng yang dicat warna

dasar hijau tua, dengan tukisan berwarna putih. Untuk pohon, papan ini

ditancapkan pada batang dengan menggunakan paku ukuran sedang. Untuk

tanaman tanaman semak, perdu dan penutup tanah, papan ini dipaku pada

batangan bambu dan ditancapkan pada tanah dengan ketinggian yang disesuaikan.

Loket

Loket berfungsi untuk tempat pembelian tiket parkir di kawasan wisata.

Loket diletakkan setelah pintu gerbang utama, terdapat dua loket masing-masing

untuk yang membawa kendaraan mobil dan sepeda motor.

Page 69: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

55

Toilet

Toilet merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting keberadaannya.

Fasilitas ini ditempatkan di sepanjang jalur wisata di titik-titik yang merupakan

pusat keramaian pengunjung. Setiap unit dibagi menjadi dua bagian, untuk pria

dan wanita.

Gedung Pusat Informasi Pengunjung

Gedung pusat informasi pengunjung berfungsi untuk pelayanan pengunjung

yang ingin mengetahui segala hal yang berhubungan dengan paket tur yang

ditawarkan serta informasi mengenai pertanian pada umumnya. Pengunjung dapat

bertanya kepada petugas dan juga dapat membaca informasi yang disajikan dalam

bentuk panel dan brosur di dalam gedung ini.

Informasi berupa gambaran objek-objek yang ada pada tapak dan aktivitas

apa saja yang dapat dilakukan. Disajikan pula fakta-fakta menarik seputar

tanaman dan proses produksinya untuk menambah wawasan pengunjung.

(a) (b) (c) Sumber: Gorumara National Park Sumber: abahbonsaigarden. Sumber: dokumentasi pribadi

blogspot.com

(d) (e) (f) Sumber: birobangunan. Sumber: siamteas.com Sumber: catatanpendek. blogspot.com blogspot.com

(g) (h) (i)

Sumber: gettysburgdaily.com Sumber: karantinapertaniansby. Sumber: theonedesign.com

com

Gambar 24 Ilustrasi rencana fasilitas

Keterangan: (a) gerbang utama; (b) shelter; (c) papan informasi tanaman; (d) mushola; (e)

pusat informasi pengunjung; (f) papan informasi tanaman; (g) lapangan parkir; (h) pusat souvenir;

(i) kantin.

Page 70: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

56

Kantin

Bangunan kantin berada di ruang pelayanan yang berfungsi sebagai tempat

beristirahat serta makan dan minum bagi pengunjung. Terdiri atas beberapa kios

makanan serta bangku dan meja panjang dengan kapasitas keseluruhan 150

pengunjung.

5.4.4 Rencana Sirkulasi

Jalur sirkulasi pada tapak berfungsi untuk mengarahkan pengguna tapak

dalam mengakses tiap-tiap ruang. Rencana sirkulasi pada tapak terbagi menjadi

tiga jalur yaitu jalur primer, jalur sekunder, dan jalur tersier.

Sirkulasi primer, yaitu sirkulasi yang menghubungkan wisatawan dari luar

tapak menuju gerbang masuk area wisata. Sirkulasi primer terbuat dari aspal

dengan lebar jalan 4 m, diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dan roda dua.

Selain itu, pada tepi jalan terdapat jalur pedestrian selebar 1,4 m dengan material

paving (con-block). Sirkulasi primer terdapat pada sepanjang jalur yang

menghubungan jalan raya sampai dengan pintu gerbang utama.

Sirkulasi sekunder, yaitu sirkulasi yang menghubungkan sub-sub ruang

wisata, berfungsi sebagai jalur transisi sebelum wisatawan menikmati atraksi

wisata selanjutnya. Jalur ini juga terbuat dari material aspal yang lebarnya 2 m.

Jalur ini diutamakan untuk dilalui oleh pejalan kaki meskipun kendaraan roda dua

masih boleh melintas. Vegetasi peneduh diperlukan untuk kenyamanan pejalan

kaki.

Sirkulasi tersier adalah jalan setapak di dalam ruang-ruang wisata sebagai

jalur interpretasi pengunjung. Material untuk sirkulasi ini adalah paving dengan

pola yang bervariasi selebar 1,4 m.

5.4.5 Paket Wisata

Wisata pendidikan pertanian di STPP akan dibagi menjadi lima paket wisata,

yaitu Paket Wisata Buah, Paket Wisata Pangan dan Sayuran, Paket Wisata

Perkebunan dan TOGA, Paket Tur Lengkap, dan Paket Wisata Anak. Tiga paket

pertama yang disebutkan di atas dibagi menurut komoditas pertanian dan lokasi

kegiatan. Paket Tur Lengkap menawarkan wisata ke semua jenis komoditas

namun dengan aktivitas pendidikan yang tidak terlalu intensif. Paket Wisata Anak

menawarkan aktivitas dengan tema bermain sambil belajar yang disesuaikan

dengan usia anak. Detail aktivitas pada masing-masing paket wisata diuraikan

pada Tabel 10.

Paket wisata dapat dinikmati oleh kelompok pengunjung dari segala usia

dengan jumlah ideal 25-40 orang agar kegiatan wisata dapat berjalan dengan

efektif. Pengunjung wisata individu dapat berkeliling area wisata dengan arahan

pemandu namun tanpa melakukan kegiatan praktek seperti yang terdapat pada

paket wisata. Masing-masing paket berdurasi 2-4 jam dilanjutkan dengan kegiatan

bebas seperti piknik, berbelanja, berfoto, ataupun beribadah. Pengunjung juga

mendapatkan brosur yang berisi peta rute wisata serta pengetahuan dasar tentang

pertanian.

Aktivitas memetik dan mencicipi buah disesuaikan dengan musim berbuah

untuk beberapa buah unggulan. Buah yang dijadikan objek utama dalam aktivitas

tersebut adalah rambutan sebanyak 92 pohon, durian monthong sebanyak 23

pohon, serta aneka jenis mangga sebanyak 53 pohon. Menurut Dinas Pertanian

Page 71: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

57

Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, musim berbuah untuk pohon rambutan

adalah Desember-Maret, pohon durian berkisar pada bulan Agustus-Februari, dan

pohon mangga pada Agustus-November. Pada bulan di luar musim berbuah buah

unggulan (April-Juli), dapat menggunakan buah nangka mini dan jambu biji

karena berbuah sepanjang tahun. Jika pohon sedang tidak berbuah sama sekali

maka alternatif untuk menggantikan aktivitas memetik dan mencicipi buah dapat

berupa permainan edukatif serta kreativitas menghias pot tanaman.

Aktivitas budidaya menanam padi disesuaikan dengan siklus tanam padi.

Dalam satu tahun akan dilakukan tiga periode tanam dengan estimasi maksimum

20 paket per periode tanam dengan fasilitas 5 petak lahan sawah. Aktivitas seperti

membajak sawah, menggiling padi, serta memanen juga disesuaikan dengan

periode tanam.

Rotasi masing-masing paket wisata dibatasi hanya 1 kali per hari dengan

maksimum 4 pilihan paket. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya persiapan yang

harus dilakukan untuk kegiatan budidaya seperti persiapan lahan, media tanam,

ketersediaan alat, serta media presentasi.

Tabel 10 Paket wisata No Paket Deskripsi Estimasi Waktu

1. Paket Wisata

Buah

Keliling kebun buah, memetik

buah, mencicipi buah, menanam

dalam pot, dan demo kompos.

4 jam

2. Paket Wisata

Pangan dan

Sayuran

Keliling kebun sayur dan pangan,

membajak sawah, memanen padi,

menanam padi, demo penggilingan

padi, dan menanam sayur

hidroponik.

4 jam

3. Paket Wisata

Perkebunan

dan TOGA

Keliling perkebunan, mencicipi

hasil perkebunan, teknik

perbanyakan tanaman, serta

mengenal TOGA dan khasiatnya.

3 jam

4. Paket Tur

Lengkap

Berkeliling seluruh area, mencicipi

buah, menanam sayur hidroponik,

demo kompos, mengenal TOGA

dan khasiatnya, dan mencicipi

hasil pekebunan.

4 jam

5. Paket Wisata

Anak

Permainan edukatif, memberi

makan ikan, memandikan kerbau,

menanam padi, menanam dalam

pot, dan mencicipi buah.

2-3 jam

Page 72: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

58

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Kebun Praktek STPP merupakan salah satu fasilitas penyelenggaraan

pendidikan di kampus STPP Bogor yang memiliki potensi untuk dikembangkan

sebagai tempat wisata pendidikan pertanian bagi masyarakat umum.

Pengembangan kebun praktek memerlukan perencanaan yang baik agar dapat

menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung wisata dan juga

mahasiswa STPP.

Konsep dasar perencanaan tapak di kebun praktek STPP adalah

mengembangkan tapak sebagai sarana wisata pendidikan pertanian dengan

menawarkan berbagai atraksi yang berkaitan erat dengan pertanian kepada

masyarakat serta mengoptimalkan kebun praktek STPP sebagai sarana belajar

mahasiswa. Aktivitas yang dikembangkan pada tapak dibedakan menjadi dua,

yaitu aktivitas pendidikan dan aktivitas non-pendidikan.

Ruang yang dikembangkan dalam perencanaan ini dibagi menjadi ruang

wisata tanaman buah, ruang wisata tanaman perkebunan dan ruang wisata

tanaman pangan. Ragam kegiatan wisata yang cukup banyak pada ruang-ruang ini

menyebabkan perlunya pembagian kegiatan untuk wisatawan yang diwujudkan

dalam bentuk paket wisata.

6.2 Saran

1. Diperlukan penelitian lanjutan yang mendetail untuk desain penanaman

masing-masing kelompok tanaman buah, tanaman pangan, dan tanaman

perkebunan.

2. Diperlukan tambahan sumberdaya manusia untuk pengelolaan kebun

percobaan agar kebun dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan,

misalnya dengan menugaskan mahasiswa STPP Bogor untuk turut serta

mengelola kebun percobaan sekaligus sebagai sarana pelatihan.

Page 73: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

59

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, R. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta,

Graha Ilmu.

Arifin, H.S. 1992. Beberapa Pemikiran Pengembangan Agrowisata pada

Kawasan Cagar Budaya Betawi di Condet, Jawa Timur. Makalah Wisata

Seminar Agro. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

[Bappenas] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Tata cara

Perencanaan Pengembangan Kawasan Untuk Percepatan Pembangunan

Daerah. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal. Jakarta:

Bappenas.

[BPS Bogor]. 2010. Rata-rata Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan

di Kota Bogor Tahun 2010

[BMKG]. 2012. Suhu dan Kelembaban Kota Bogor.

Bonanza, O. 2008. Perencanaan Lanskap Kebun Teh Kayu Aro Kabupaten

Kerinci Sebagai Kawasan Agrowisata. [skripsi]. Bogor: Program Studi

Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Chiara, J.D. and Koppelman, L.E. 1989. Standar Perencanaan Tapak.

Terjemahan. Oleh Ir. Januar Hakim. Site Planning Standards. Jakarta: Erlangga.

Dinata, Y. 2009. Perancangan Lanskap Arboretum Bambu Sebagai Obyek

Agroedutourism Di Kampus Institut Pertanian Bogor. [skripsi]. Bogor:

Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat]. 2014. Tabel Musim

Panen Buah di Jawa Barat.

[Direktorat Pengembangan Institusi dan Usaha Penunjang]. 2004. Profil Potensi

Obyek Wisata Pendidikan Pertanian di Lingkungan Kampus IPB Darmaga-

Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Douglas, R.W. 1992. Forest Recreation. New York: Pergamon Press.

Dudal, R. and M. Soepraptohardjo. 1960. Some Consideration on The Genetic

Relationship between Latosols and Andosols in Java (Indonesia). Trans. 7th

Intern. Congr. Soil Sci. Madison.

Gold, S.M. 1980. Recreation Planning and Design. New York: McGraw-Hill. Inc.

Harris, CW and Dines, NT. 1995. Time-Saver Standards for Landscape

Architecture. Singapore: Mc-Graw Hill Inc.

Gunn, C. A. 1995. Tourism Planning Basics, Concepts, and Cases. Third Edition,

Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika

Pressindo.

Knudson, J.D. 1980. Outdoor Recreation. New York: MacMillan Pub. Co, Inc.

Laurie, M. 1990. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan (Terjemahan).

Bandung: Intermata.

Marsh, W. M. 1991. Landscape Planning, Environmental Application. Canada:

John Wiley & Sans.

Nurisjah, S. dan Pramukanto, Q. 1995. Penuntun Praktikum Perencanaan

Lanskap. Bogor: Program Studi Arsitektur Lanskap, Institut Pertanian Bogor.

Rachman, Z. 1984. Makalah pada Festival Tanaman IV.

[Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor]. 2012. Profil STPP Bogor.

Page 74: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

60

Simonds, J.O. and Starke, B.W. 2006. Landscape Architecture A Manual of

Environmental Planning and Design. New York: McGraw-Hill.

Soil Survey Staff. 1999. Soil Taxonomy, A Basic System of Soil Classification for

Making and Interpreting Soil Survey. Second Edition. SCS., USDA.,

Handbook 436. U. S. Govt Printing Office, Washington, D.C.

Suwantoro, S. 2002. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara. Utama, I Gusti Bagus Rai. 2013. Potensi Pengembangan Agrowisata di Indonesia.

[internet]. [diacu 2013 Agustus 29]. Tersedia dari:

http://tourismbali.wordpress.com/2013/03/10/potensi-pengembangan-

agrowisata-di-indonesia-2/

Page 75: PERENCANAAN KEBUN PRAKTEK SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN ... · Cibalagung memiliki sarana kebun praktek sebagai penunjang kegiatan belajar yang ... meliputi tahap pengumpulan data melalui

61

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Boyolali, Jawa Tengah pada tanggal 25 Februari

1989, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak Suwardi

dan Ibu Siti Fatimah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi

IV Bogor, pada tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1

Bogor lulus tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan

ke SMA Negeri 1 Bogor. Pada tahun 2007, penulis diterima di Departemen

Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur

Undangan Saringan Masuk IPB.

Selama menempuh kuliah di IPB penulis aktif di Unit Kegiatan

Mahasiswa Gentra Kaheman dan Kopma. Selain aktif di UKM, penulis juga

pernah menjadi asisten praktikum untuk mata kuliah Desain Penanaman Lanskap

pada tahun 2011.