perekonomian indonesia globalisasi_investasi fix
DESCRIPTION
Makalah Perekonomian Indonesia mengenai Investasi AsingTRANSCRIPT
![Page 1: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/1.jpg)
PEREKONOMIAN INDONESIA
“DAMPAK GLOBALISASI-INVESTASI ASING”
Kelas : PM 503
Nama :
Giavanda (13.2.059)
Yoselin (13.2.417)
Fakultas Bisnis dan Akuntansi
Universitas Katolik Musi Charitas
2015
![Page 2: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/2.jpg)
DEFISINI GLOBALISASI
o Globalisasi sendiri berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization.
Kata "Global" berarti mendunia sedangkan "Lization" berarti proses.
o Sehingga Globalisasi menurut Bahasa adalah suatu proses yang mendunia.
Globalisasi merupakan suatu proses masuknya negara ke dalam pergaulan
dunia. Globalisasi membuat suatu negara semakin kecil atau sempit
dikarenakan kemudahan dalam berinteraksi antarnegara baik itu dalam
perdagangan, teknologi, pertukaran informasi, dan gaya hidup maupun
dengan bentuk-bentuk interaksi lainnya.
GLOBALISASI EKONOMI
o Globalisasi ekonomi erat kaitannya dengan perdagangan bebas. Free
trade atau perdagangan bebas berusaha menciptakan kawasan perdagangan
yang makin luas dan menghilangkan hambatan-hambatan tidak lancarnya
perdagangan internasional.
o Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses aktivitas ekonomi dan
perdagangan, dimana berbagai negara di seluruh dunia menjadi kekuatan
pasar yang satu dan semakin terintegrasi tanpa hambatan atau batasan
teritorial negara. Globalisasi perekonomian ini berarti adanya keharusan
penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus barang, jasa
serta modal.
Perwujudan nyata terjadinya globalisasi ekonomi menurut Tanri Abeng, terjadi
dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Globalisasi produksi. Dalam hal ini, perusahaan berproduksi di berbagai
Negara dengan tujuan agar biaya produksi jadi lebih rendah. Upaya ini
dilakukan baik karena rendahnya upah buruh, tarif bea masuk murah,
infrastruktur memadai ataupun karena adanya iklim usaha dan politik yang
mendukung atau kondusif. Dunia dalam kondisi ini menjadi lokasi
manufaktur global.
![Page 3: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/3.jpg)
b. Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global dalam hal ini mempunyai
akses untuk mendapatkan pinjaman atau melakukan kegiatan investasi
(baik dalam bentuk portofolio maupun langsung) di seluruh negara di
dunia. Contohnya, PT. Telkom dalam upaya memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT. Jasa Marga dalam usahanya memperluas
jaringan jalan tol telah menggunakan sistem pembiayaan dengan pola
build- operate-transfer (BOT) bersama mitra usaha dari mancanegara.
c. Globalisasi tenaga kerja. Hadirnya tenaga kerja asing adalah gejala
terjadinya globalisasi di bidang tenaga kerja. Perusahaan global dalam
kondisi ini akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia
sesuai tingkatannya, misalnya penggunaan staf profesional dari tenaga
kerja yang sudah memiliki pengalaman internasional atau pemanfaatan
buruh kasar yang umumnya diperoleh dari negara-negara berkembang.
d. Globalisasi jaringan informasi. Bentuk globalisasi jaringan informasi dapat
dilihat pada masyarakat suatu negara dimana dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari berbagai negara di dunia dengan majunya
teknologi, diantaranya melalui: Radio, TV, media cetak, dan lain-lain.
Jaringan komunikasi yang makin maju membantu meluasnya pasar ke
penjuru dunia untuk produk yang sama. Contohnya: Celana jeans levi's,
KFC, atau hamburger yang telah melanda pasar di seluruh dunia. Sehingga
berakibat pada selera masyarakat negara-negara di dunia, yang ada di kota
maupun di desa menuju selera global.
e. Globalisasi Perdagangan. Di bidang perdangan, globalisasi terwujud
dalam bentuk penyeragaman dan penurunan tarif serta penghapusan
hambatan-hambatan non tarif. Sehingga kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi makin ketat, cepat dan fair.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI EKONOMI
Dampak negatif :
1. Menghambat pertumbuhan di sektor industri. Globalisasi ekonomi
menyebabkan negara-negara berkembang tidak bias lagi memakai tarif
![Page 4: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/4.jpg)
tinggi untuk memproteksi industri yang baru berkembang (infant
industry). Sehingga, perdagangan luar negeri yang cukup bebas
menimbulkan hambatan bagi negara berkembang dalam memajukan sektor
industry. Selain itu, semakin meningkatnya ketergantungan pada industri-
industri yang dimiliki perusahaan multinasional
2. Memperburuk neraca pembayaran. Globalisasi ekonomi cenderung
menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, jika suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak akan berkembang. Kondisi ini dapat
saja memperburuk neraca pembayaran. Efek buruk lain terhadap neraca
pembayaran yakni pembayaran neto pendapatan untuk faktor produksi dari
luar negeri cenderung mengakibatkan defisit. Bertambah banyaknya
investasi asing menyebabkan arus pembayaran keuntungan (pendapatan)
dari investasi ke luar negeri akan makin meningkat.
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil. Arus investasi (modal) portofolio
yang semakin besar menjadi salah satu efek dari globalisasi. Investasi
dalam hal ini terutama meliputi partisipasi dana dari luar negeri ke pasar
saham. Di saat pasar saham mengalami peningkatan, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan
bertambah baik. Dan sebaliknya, di saat harga-harga saham menurun, dana
dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung
menjadi makin buruk serta nilai mata uang dalam negeri merosot.
Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk.
![Page 5: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah
bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas.
Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
6. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan
usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang
lebih murah bagi industri batik di tanah air.
7. Ancaman dari sektor keuangan dunia yang semakin bebas dan menjadi
ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan
mudah ditarik atau dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini
bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
8. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih
profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi
semakin sempit.
9. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari
luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit berkembang.
10. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
11. Suatu perusahaan asing memindahkan usahanya keluar negeri
mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
12. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan
nasional.
13. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
14. Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.
Dampak positif
1. Meningkatnya produksi global. Melalui spesialisasi dan perdagangan,
maka faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan lebih efesien, output
dunia kian bertambah dan masyarakat akan mendapatkan keuntungan
dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang pada gilirannya dapat
berakibat pada meningkatnya pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatnya kemakmuran pada suatu Negara. Perdagangan yang lebih
bebas memungkinkan masyarakat berbagai negara lebih banyak
![Page 6: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/6.jpg)
mengimpor barang dari luar negeri. Ini menyebabkan konsumen
mempunyai lebih banyak pilihan barang. Selain itu, konsumen dapat
menikmati barang dengan harga yang lebih rendah dan lebih baik.
3. Meluasnya pasar produk domestik. Perdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara mendapatkan pasar jauh lebih luas
dibanding pasar dalam negeri.
4. Memperoleh lebih banyak modal serta tingkat teknologi yang lebih baik.
Modal yang dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati
negara-negara berkembang akibat kekurangan modal dan tenaga terdidik
serta tenaga ahli berpengalaman.
5. Menyediakan dana tambahan bagi pembangunan di bidang ekonomi.
Pembangunan di berbagai sektor lainnya bukan hanya dikembangkan
perusahaan asing, namun terutama investasi dari perusahaan swasta
domestik. Perusahaan ini kerap memerlukan modal dari bank atau pasar
saham. Dana luar negeri terutama dari negara maju yang masuk pasar uang
dan pasar modal dalam negeri membantu penyediaan modal yang
dibutuhkan.
INVESTASI ASING (PMA)
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor
25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal)
Mengapa Investasi Asing menjadi topik yang menarik untuk dibahas?
Investasi asing telah berhasil memunculkan kontroversi mengenai manfaat yang
diberikan, Apakah Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct
Investment (FDI) di suatu negara menguntungkan negara tersebut? Atau justru
malah merugikan.
![Page 7: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/7.jpg)
Namun, walaupun berbagai pihak yang berkepentingan di bidang ekonomi
menyadari bahwa investasi asing ini memberikan beberapa dampak buruk atau
negatif bagi Indonesia, tetap saja, pemerintah selalu memanfaatkan atau
menjadikan PMA menjadi salah satu cara yang dianggap ampuh untuk
meningkatkan perekonomian. .
Beberapa Usaha Pemerintah dalam Meningkatkan Investasi Asing terlihat dari
beberapa berita berikut ini :
![Page 8: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/10.jpg)
Paparan dibawah ini bertujuan agar kita bisa lebih memahami alasan pemerintah
berniat meningkatkan PMA, dan kekurangan serta kelebihan yang diakibatkan
PMA..
ALASAN MENGAPA PMA/FDI PENTING
FDI kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis.
Perubahan yang sangat besar telah terjadi baik dari segi ukuran, cakupan, dan
metode FDI dalam dekade terakhir. Perubahan-perubahan ini terjadi karena
perkembangan teknologi, pengurangan pembatasan bagi investasi asing dan
akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi di berbagai industri.
Berkembangnya sistem teknologi informasi serta komunikasi global yang makin
murah memungkinkan manajemen investasi asing dilakukan dengan jauh lebih
mudah.
Pengaruh terbesar FDI ini ada di negara-negara berkembang, dimana
aliran FDI telah meningkat pesat dari rata-rata di bawah $10 milyar pada
tahun 1970an menjadi lebih dari $200 milyar pada tahun 1999. Jumlah FDI di
'Dunia Ketiga' kini mencapai hampir seperempat FDI global. Di antara negara-
negara lainnya, Cina adalah negara tuan rumah terbesar bagi FDI. Perusahaan-
perusahaan multinasional besar dan konglomerat-konglomerat masih menjadi
bagian terbesar dari FDI (sumber: UNCTAD). Negara-negara ASEAN dengan
penghasilan menengah seperti Malaysia, Thailand, Indonesia, dan Filipina kini
tengah menghadapi tantangan utama untuk meningkatkan daya saing dan daya
tarik mereka sebagai tuan rumah bagi FDI dalam lingkungan ekonomi yang
berubah dengan pesat.
Patut dicatat pula bahwa dana Bantuan Pembangunan Luar Negeri
atau ODA (Overseas Development Assistance) dulunya adalah sumber utama
dana pembangunan di banyak negara berkembang. Namun, pada tahun
2000 total ODA hanya tinggal setengah dari jumlahnya sebelum tahun
1990an. Pembiayaan swasta (privat), melalui FDI, telah menjadi sumber
terbesar dari dana 'pembangunan'. Peningkatan luarbiasa FDI ini adalah akibat
dari pertumbuhan pesat perusahaan-perusahaan transnasional dalam ekonomi
![Page 11: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/11.jpg)
global. Dari hanya sekitar 7.000 perusahaan multinasional di tahun 1960, angka
itu melejit melampaui 63.000 dengan sekitar 690.000 afiliasi atau cabang
menjelang akhir tahun 1990an. Lebih dari 75% dari perusahaan-perusahaan ini
berasal dari negara maju di Eropa Barat dan Amerika Utara, sementara
perusahaan-perusahaan subsider (cabang) nya beroperasi di negara-negara
berkembang seperti Indonesia. Inilah gambaran sektor privat yang diperkirakan
menguasai lebih dari duapertiga perdagangan internasional.
Pemerintah sangat memberi perhatiaan pada FDI karena aliran investasi
masuk dan keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang signifikan.
Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan
ekonomi karena memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional
seperti Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), Gross Fixed Capital
Formation (GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan
saldo pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong
pembangunan karena-bagi negara tuan rumah atau perusahaan lokal yang
menerima investasi itu - FDI menjadi sumber tumbuhnya teknologi, proses,
produk sistem organisasi, dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih
lanjut, FDI juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi
perusahaan, fasilitas produksi yang lebih murah dan akses pada teknologi,
produk, ketrampilan, dan pendanaan yang baru.
PMA/ FDI DI INDONESIA
UU Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967) dikeluarkan untuk menarik
investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah
wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan
persetujuan dan ijin atas investasi langsung luar negeri.
Keberhasilan Usaha Pemerintah dalam menarik minat investor untuk melakukan
FDI terbukti dari data berikut ini
![Page 12: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/12.jpg)
Adapun untuk dana investasi asing secara langsung (foreign direct
investment, FDI), besarannya ditunjukkan data United Nations Conference On
Trade And Development (UNCTAD). Sepanjang tahun 2014, FDI ke Indonesia
mencapai $22 miliar—
HUBUNGAN POSITIF PMA DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
![Page 13: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/13.jpg)
Secara teori, PMA berpengaruh positif terhadap pembangunan ekonomi atau
pertumbuhan ekonomi pada khususnya di negara tuan rumah lewat beberapa jalur
(Gambar 1).
Pertama, lewat pembangunan pabrik-pabrik baru (PP) yang berarti juga
penambahan output atau produk domestic bruto (PDB), total ekspor (X) dan
kesempatan kerja (KK). Ini adalah suatu dampak langsung. Pertumbuhan X
berarti penambahan cadangan devisa (CD) yang selanjutnya peningkatan
kemampuan dari negara penerima untuk membayar utang luar negeri (ULN) dan
impor (M).
Kedua, masih dari sisi suplai, namun sifatnya tidak langsung, adalah
sebagai berikut: adanya PP baru berarti ada penambahan permintaan di dalam
negeri terhadap barang-barang modal, barang-barang setengah jadi, bahan baku
dan input-input lainnya. Jika permintaan antara ini sepenuhnya dipenuhi oleh
sektor-sektor lain (SSL) di dalam negeri (tidak ada yang diimpor), maka dengan
sendirinya efek positif dari keberadaan atau kegiatan produksi di pabrik-pabrik
baru tersebut sepenuhnya dinikmati oleh sektor-sektor domestik lainnya; jadi
output di SSL tersebut mengalami pertumbuhan.
Ini berarti telah terjadi suatu efek penggandaan dari keberadaan PMA
terhadap output agregat di negara penerima. Dalam kata lain, semakin besar
komponen M dari sebuah proyek PMA, atau semakin besar ”kebocoran” dari
keterkaitan produksi antara PMA dengan ekonomi domestik, semakin kecil efek
penggandaan tersebut
Ketiga, peningkatan kesempatan kerja akibat adanya pabrik-pabrik baru
tersebut berdampak positif terhadap ekonomi domestik lewat sisi permintaan:
peningkatan kesempatan kerja menambah kemampuan belanja masyarakat dan
selanjutnya meningkatkan permintaan di pasar dalam negeri. S
Sebelumnya, jika penambahan permintaan konsumsi tersebut tidak serta
merta menambah impor, maka efek positifnya terhadap pertumbuhan output di
sektor-sektor domestik sepenuhnya terserap. Sebaliknya, jika ekstra permintaan
konsumsi tersebut adalah dalam bentuk peningkatan impor, maka efenya nihil.
Bahkan jika pertumbuhan impor lebih pesat daripada pertumbuhan ekspor yang
![Page 14: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/14.jpg)
disebabkan oleh adanya PMA, maka terjadi defisit neraca perdagangan. Ini berarti
kehadiran PMA memberi lebih banyak dampak negatif daripada dampak positif
terhadap negara tuan rumah.
Keempat, peran PMA sebagai sumber penting peralihan teknologi dan
knowledge lainnya. Peran ini bisa lewat dua jalur utama. Pertama, lewat pekerja-
pekerja lokal yang bekerja di perusahaan-perusahaan PMA. Saat pekerja-pekerja
tersebut pindah ke perusahaan-perusahaan domestik, maka mereka membawa
pengetahuan atau keahlian baru dari perusahaan PMA ke perusahaan domestik.
Kedua, lewat keterkaitan produksi atau subcontracting antara PMA dan
perusahaan-perusahaan lokal, termasuk usaha kecil dan menengah, seperti kasus
PT Astra Internasional dengan banyak subkontraktor skala kecil dan menengah.
Setelah paparan di atas, berikut dampal positif dan negatif dari investasi
asing
Dampak Positif PMA
Pemerintah merapkan peraturan bahwa investor asing dapat menanamkan
modalnya di Indonesia dengan penuh pertimbangan, demi kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Karena dengan adanya investor asing yang menanamkan
modalnya di Indonesia itu berti banyak memberikan manfaat dan dampak yang
positif bagi masyarakat Indonesia.
Berikut ini dipaparkan beberapa manfaat dari adanya investasi asing, antara lain:
1. Masuknya modal baru untuk pembangunan
2. Menambah devisa negara
3. Berdirinya perusahaan-perusahaan baru sehingga adanya pemasukan bagi
negara berupa pajak penghasilan
4. Penyerapan tenaga kerja
5. Berpengalaman di bidang teknologi
6. Manajemen yang baik
7. Berpengalaman dalam perdagangan internasional (eksport-import)
![Page 15: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/15.jpg)
8. Menciptakan permintaan produk dalam negeri sebagai bahan baku
9. Permintaan terhadap fluktuasi bunga bank dan valas
10. Memberikan perlindungan politik dan keamanan wilayah
Dengan masuknya modal asing, pemerintah dapat melakukan pembangunan.
Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan
infrastruktur tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut diperoleh
dari deviden dan bunga obligasi yang yang diterima oleh investor asing yang
melakukan investasi di indonesia baik investasinya secara langsung maupun
investasi tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi, surat obligasi,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN). Hal ini sudah
diatur dalam undang-undang. Besarnya pajak yang sudah diatur pemerintah
tersebut akan masuk ke APBN dan dapat digunakan untuk pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Jika infrastruktur di Indonesia baik maka akan
berpengaruh pada mudahnya akses industri di Indonesia. Jika infrastruktur baik,
dan industri Indonesia mendapatkan modal yang cukup sehingga mampu
memproduksi barang sesuai permintaan konsumen.
Dampak Negatif PMA
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak selamanya akan memberikan
dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat
menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia.
1. Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan
manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing
2. Manajemen keuangan perusahaan asing bersifat tertutup, sehingga perusahaan
tidak dapat diketahui sehat atau tidak
3. Bagi hasil (Product Sharing) tidak sebanding dengan kerusakan yang timbul
dan harus ditanggung oleh pemerintah atau masyarakat itu sendiri.
4. Diskriminasi pendapatan antara pegawai asing dan pegawai lokal
![Page 16: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/16.jpg)
5. Manajemen produksi sulit untuk diawasi terutama dalam perkembangannya
6. Perusahaan asing akan menguasai pasar lokal, sehingga dikhawatirkan produk
dalam negeri tidak mampu bersaing dengan produk asing dan kehilangan
pasar lokal
7. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
8. Memperburuk neraca pembayaran
9. Penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan oleh segelintir
orang
![Page 17: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/17.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
• http:// tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-globalisasi-
ekonomi-dan.html
• http:// anizadwianggraeni.weebly.com/globalisasi-ekonomi.html
• http:// williamrossi12.blogspot.co.id/p/dampak-positif-dan-negatif-
dari.html
• http:// www.downtoearth-indonesia.org/old-site/fifdi.htm
• http://octav1as.blogspot.co.id/2011/07/manfaat-dan-dampak-negatif-
penanaman.html
![Page 18: Perekonomian Indonesia Globalisasi_investasi Fix](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/5695d0b91a28ab9b02939c41/html5/thumbnails/18.jpg)