perekonomian indonesia 6

25
4 2 5 1 3 0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011 Perekonomian Indonesia Judianto Tjahjo Nugroho

Upload: judianto-nugroho

Post on 08-Jan-2017

156 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perekonomian Indonesia 6

4251 30011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Perekonomian Indonesia

Judianto Tjahjo Nugroho

Page 2: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Fungsio Pasaro Konsumeno Produsen

o Pembangunano Subyeko Obyek

o SDMo Penggerako Penghambat

Perekonomian Indonesia - 6 2

Penduduk

Page 3: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Demografi

o Fase I: Kelahiran dan kematian tinggi, masyarakat pertanian dengan pendapatan rendah

o Fase II: Kelahiran tinggi dan kematian rendah (pengetahuan kesehatan dan gizi), awal industrialisasi/modernisasi.

o Fase III: Kelahiran dan kematian rendah (populasi penduduk relatif stabil), masyarakat industri/modernPerekonomian Indonesia - 6 3

Penduduk

Page 4: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Jebakan Malthus

o Jebakan Malthuso Jumlah penduduk di suatu Negara akan

meningkat sangat cepat sesuai dengan deret ukur atau tingkat geometric. Sementara, karena adanya proses pertambahan hasil yang semakin berkurang dari suatu factor produksi yang jumlahnya tetap, maka persediaan pangan hanya akan meningkat menurut deret hitung atau deret aritmatik.

Perekonomian Indonesia - 6 4

Penduduk

Page 5: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Jebakan Malthus

o Karena pertumbuhan pengadaan pangan tidak dapat berpacu secara memadai dengan kecepatan pertambahan penduduk, maka pendapatan per kapita cenderung terus mengalami penurunan

o Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah rendahnya taraf hidup yang kronis tersebut adalah dengan “penanaman kesadaran moral” di kalangan segenap penduduk dan kesediaan untuk membatasi jumlah kelahiran.

Perekonomian Indonesia - 6 5

Penduduk

Page 6: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011Fertilitas Rumah Tangga

o Teori Mikroekonomi Fertilitas Rumah Tangga

o Teori ini Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional.

o Anak dianggap sebagai barang konsumsi (tidak memberi keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan ekonomi yang rasional bagi konsumen.

o Pilihan tersebut mengorbankan pilihan (barang) lain. Keinginan memiliki anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup) dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan).

Perekonomian Indonesia - 6 6

Penduduk

Page 7: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011Fertilitas Rumah Tangga

o Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan pendapatan

o Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga relative (biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.

Perekonomian Indonesia - 6 7

Penduduk

Page 8: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pendapato Adam Smith

Manusia adalah salah satu faktor produksi yg penting dlm menentukan kemakmuran suatu bangsa. SDM yg berkualitas merupakan prasyarat perlu (necessary condition)

Perekonomian Indonesia - 6 8

Penduduk

Page 9: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pendapato Jean Baptiste Say

Supply creates its own demand, bahwa kegiatan ekonomi akan berimplikasi pd permintaan barang yg nilainya sebesar surplus produksiyg dihasilkan. Kemampuan manusia dlm menciptakan surplus produksi merupakan prasyarat barter economy

Perekonomian Indonesia - 6 9

Penduduk

Page 10: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pendapato Thomas Robert Malthus

Masa depan umat manusia sangat suram karena jumlah penduduk yg tdk terkendali, sebab faktor produksi tanah sifatnya terbatas

Perekonomian Indonesia - 6 10

Penduduk

Page 11: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengertian

o Angkatan kerja : penduduk yang memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan

o Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, usia kerja adalah mereka yang berusia 15 tahun hingga 64 tahun.

o Penduduk yang tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan kerja, seperti ibu rumah tangga, pelajar, dan mahasiswa, serta penerima pendapatan (pensiunan)

Perekonomian Indonesia - 6 11

Tenaga Kerja

Page 12: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengertian

o Tingkat partisipasi angkatan kerjax 100%

o TPAK sangat dipengaruhi antara lain :• Umur• jenis kelamin• Pendidikano Angka TPAK dapat dijadikan indikator tingkat

kesulitan untuk mendapatkan pekerjaano Angka TPAK yang rendah menunjukkan

kecilnya kesempatan kerja yang tersedia.

Perekonomian Indonesia - 6 12

Tenaga Kerja

Page 13: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengertian

o Angka TPAK yang rendah menunjukkan kecilnya kesempatan kerja yang tersedia bagi penduduk usia kerja.

o Sebaliknya, angka TPAK yang tinggi menunjukkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia

Perekonomian Indonesia - 6 13

Tenaga Kerja

Page 14: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Jeniso Jenis tenaga kerjao Tenaga Kerja Rohani dalam kegiatan

kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif dalam proses produksi. Contohnya manager, direktur, dan jenisnya

o Tenaga Kerja Jasmani dalam kegiatannya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif dalam produksi.

• Tenaga kerja terdidik. • Tenaga kerja terlatih. • Tenaga kerja tidak terdidik

Perekonomian Indonesia - 6 14

Tenaga Kerja

Page 15: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Golongano Penggolongan kerja menurut jam

kerja :o Bekerja penuh :

Orang digolongkan bekerja penuh jika selama satu minggu bekerja 35 jam atau lebih.

o Setengah penganggur : Orang digolongkan setengah penganggur jika selama satu minggu bekerja kurang dari 35 jam.

o Setengah penganggur kritis : Orang digolongkan setengah penganggur kritis jika selama satu minggu bekerja kurang dari 14 jam.

Perekonomian Indonesia - 6 15

Tenaga Kerja

Page 16: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Kriteriao Kriteria bagi angkatan kerjao Kriteria bagi angkatan kerja untuk dapat

memasuki dunia kerja adalah:• Jenis pendidikan.• Keahlian khusus yang dimiliki.• Pengalaman kerja.• Kesehatan yang prima.• Sikap kepribadian dan kejujuran.

Perekonomian Indonesia - 6 16

Tenaga Kerja

Page 17: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengangguran

o Pengangguran berdasarkan sifatnya

o Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang tidak bekerja dan tidak memiliki pekerjaan.

o Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang pekerjanya tidak optimum dilihat dari jam kerja atau jam kerja dalam satu minggu kurang dari 36 jam.

o Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja.

Perekonomian Indonesia - 6 17

Tenaga Kerja

Page 18: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengangguran

o Pengangguran berdasarkan penyebabnya

o Pengangguran struktural disebabkan adanya perubahan dalam struktur perekonomian, misalnya dari agraris menjadi industri.

o Pengangguran friksional adalah disebabkan pergeseran yang tiba-tiba pada penawaran dan permintaan tenaga kerja, sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja.

o Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim.

Perekonomian Indonesia - 6 18

Tenaga Kerja

Page 19: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengangguran

o Pengangguran Voluntary terjadi karena adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja.

o Pengangguran teknologi terjadi karena mekanisasi.

o Pengangguran deflasioner disebabkan oleh pencari kerja lebih banyak dibandingkan dengan kesempatan kerja yang tersedia

Perekonomian Indonesia - 6 19

Tenaga Kerja

Page 20: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengangguran

o Penyebabo Aspek kependudukan

Pertumbuhan penduduk yang cepat menciptakan banyak pengangguran, dan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja.

o Aspek ekonomio Ketidakstabilan perekonomian, politik, dan

keamanan negara. Krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 menyebabkan pengangguran sebanyak 1,4 juta orang.Perekonomian Indonesia - 6 20

Tenaga Kerja

Page 21: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Pengangguran

o Aspek pendidikanPendidikan harus mampu menghasilkan SDM (sumber daya manusia) yang berkualitas. Dunia usaha tidak bersedia menerima tenaga kerja yang pendidikan dan keterampilan angkatan kerja yang rendah

Perekonomian Indonesia - 6 21

Tenaga Kerja

Page 22: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Kesempatan Kerja

o Cara memperluas kesempatan kerja

o Meningkatkan usaha pendorong tingkat produksi dan menjamin kestabilan harga.

o Meningkatkan usaha yang bersifat sektoral dan regional.

o Meningkatkan usaha-usaha yang bersifat khusus. Misalnya memberikan bantuan pembangunan untuk proyek-proyek pekerjaan umum.

o Peningkatan kualitas tenaga kerja.Perekonomian Indonesia - 6 22

Tenaga Kerja

Page 23: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Indikasio Inflasi :o Kenaikan harga komoditi secara umumo Diketahui dan diukur dalam kurun waktu

tertentuo Kadar• Ringan 0% – 10%• Sedang 10% - 30%• Berat 30% - 100%• Hyper > 100%

Perekonomian Indonesia - 6 23

Inflasi

Page 24: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Penyebabo Kenaikan permintaano Kenaikan biaya produksio Berasal dari dalam negerio Berasal dari luar negeri

Perekonomian Indonesia - 6 24

Inflasi

Page 25: Perekonomian Indonesia 6

4251 3

0011 0010 1010 1101 0001 0100 1011

Dampako Negatifo Turunnya pendapatan riilo Turunnya nilai riil kekayaano Turunnya nilai tabungano Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi

o Positifo Inflasi terkendali menggambarkan aktifitas

ekonomio Inflasi terkendali mendorong masyarakat

meningkatkan kesejahteraan untuk mengantisipasi penurunan riil pendapatanPerekonomian Indonesia - 6 25

Inflasi