perdagangan internasional yufi.season.blogspot.com
DESCRIPTION
Perdagangan Internasional di Indonesia yang konon dari hal yang dilakukan Indonesia banyak menguntungkan dengan kebijakan proteksinyaTRANSCRIPT
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DI INDONESIA
DISAMPAIKAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PENGANTAR
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN AJAR 2012/ 2013
Oleh:
1. Gustanti Kusuma Dewi (12312017)
2. Berlian Betaningtyas (12312030)
3. Yufi Mahendra Wardana (12312043)
4. Nourma Hayunagara (12312058)
FAKULTAS EKONOMI – AKUNTANSI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DESEMBER 2012
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini untuk memajukan suatu kondisi ekonomi, banyak negara melakukan
perdangangan internasional, tak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia sendiri, perdagangan
internasional sudah terjadi sebelum Indonesia ini sejak zaman kerajaan-kerajaan dahulu.
Perdagangan internasional sendiri adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Tentu banyak hal yang
menjadi tujuan dari perdagangan internasional seperti memajukan infrastruktur, industrialisasi,
mempercepat globalisasi, memajukan transportasi, dan memacu kehadiran perusahaan multi
nasional. Namun yang lebih utama dari kebijakan perdagangan bebas ini adalah memajukan GDP
(gross domestic product) yang mana hal ini merupakan suatu tolak ukur pertumbuhan ekonomi
suatu negara.
Sampai saat ini, kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perdagangan
internasional yang bertujuan untuk memajukan Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut adalah mengenai perbedaan kekayaan alam yang dimiliki, perbedaan
kepemilikan faktor produksi, perbedaan penguasaan iptek, perbedaan mengenai harga barang,
perbedaan selera di masyarakat negara yang berbeda-beda, keinginan untuk memperoleh
keuntungan dan meningkatkan pendapatan suatu negara, dan lain sebagainya. Jadi dalam faktor
pencetus perdagangan internasional ini dikelompokkan menjadi faktor yang mendukung dan
faktor yang menghalangi perdagangan internasional.
Indonesia adalah negara di mana memiliki potensi pasar yang luas untuk melakukan
perdagangan internasional, dari sumber daya alamnya yang luas dan jumlah penduduknya yang
begitu banyak. Namun dalam memenuhi kebutuhan dalam negerinya Indonesia masih merasa
kurang baik itu karena produksinya maupun karena kurangnya bahan yang ada, maka dari itu
Indonesia melakukan impor yang merupakan salah satu bentuk perdagangan internasional untuk
menutupi kebutuhan rakyatnya. Untuk mengidentifikasi perdagangan internasional lebih lanjut,
maka makalah ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan perdagangan Internasional di
Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Indonesia ketika melakukan perdagangan internasional dipengaruhi oleh faktor-faktor.
Faktor-faktor peedagangan Internasional tersebut bisa dikategorikan sebagai pendukung dan
penghambat. Faktor pendukung perdagangan Internasional adalah hal-hal yang membuat negara
Indonesia semakin berpotensi melakukan perdagangan internasional. Sedangkan hal-hal yang
menghambat perdagangan Internasional yakni hal-hal yang tak ubahnya membuat perdagangan
internasional di mana nantinya jika dilakukan akan membuat rugi pihak-pihak yang terlibat.
Faktor yang mendukung bagi Indonesia dalam melakukan perdagangan Internasional
adalah adanya terjadinya era globalisasi dimana tidak satupun negara tidak dapat hidup sendiri.
Tentunya dengan adanya globalisasi negara-negara di dunia akan semakin dimudahkan oleh
majunya teknologi. Maka dari itu agar negara tersebut lebih berkembang tentu Indonesia akan
melakukan pembelian teknologi dari luar negeri, yang mana keberadaan teknologi tersebut
menguntungkan bagi Indonesia.
Faktor alam sangat mendorong Indonesia untuk melakukan perdagangan Internasional,
baik itu berupa keberadaan sumber daya alam maupun pada sisi keadaan alam suatu negara. Di
sisi sumber daya alam, Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, misalnya
pada barang tambangnya. Indonesia akan berpotensi menjualnya ke luar negeri agar memperoleh
profit yang besar untuk menambah pendapatan negara. Sedangkan pada alamnya kondisi alam,
kondisi alam yang buruk menambah potensi Indonesia untuk melakukan perdagangan
Internasional. Misalnya saja di Indonesia terjadi bencana gempa bumi, dan gempa tersebut
melumpuhkan sektor pangan di negara Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan Indonesia
melakukan impor beras.
Jumlah penduduk menjadi faktor pendukung dilakukannya perdagangan internasional.
Semakin banyak jumlah penduduk di Indonesia semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi,
baik itu dari pangan sandang papan dan lain sebagainya. Jika negara Indonesia tidak mampu
4
melakukan pemenuhan kebutuhan tersebut, tentu solusi utama adalah perdagangan Internasional.
Impor beras dimana-mana, impor daging sapi dimana-mana, impor mesin-mesin transportasi dan
lain sebagainya.
Sedangkan faktor yang menghambat perdagangan internasional bagi Indonesia adalah
tidak amannya keadaan suatu negara, seperti halnya di Somalia di mana kasus perompakan kapal
banyak terjadi, tentu ini akan mengurungkan negara-negara di dunia yang melakukan perdagangan
dengan negara-negara yang mana jalur transportasinya melalui Somalia. Dalam keadaan perang
pun perdagangan Internasional kemungkinan sulit dilakukan.
Faktor lain yang mampu menghambat Indonesia melakukan perdagangan internasional
adalah Kebijakan ekonomi internasional, seperti halnya pembatasan impor, pungutan biaya yang
tinggi, dan perizinan yang berbelit-belit yang membuat Indonesia sulit mengekspor barang-
barangnya. Faktor terakhir adalah tidak stabilnya kurs mata uang asing di negara lain, jadi kurs
mata uang asing yang tidak menentu membuat eksportir Indonesia mengalami kesulitan dalam
penawaran harga.
Terlepas dari faktor-faktor baik menghambat maupun mendukung perdagangan
Internasional di Indonesia, dari perdagangan internasional ini Indonesia tentu memperoleh
berbagai manfaat dari perdagangan Internasional. Pertama adalah bangsa Indonesia akan
memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negara sendiri. Entah itu disebabkan karena
kurangnya bahan produksi atau kurangnya alat-alat produksi. Hampir ribuan jenis barang tiap
tahun di mana barang-barang impor yang tidak diproduksi di Indonesia diimpor dari luar negeri.
Menurut VIVAnews (2012), 10 barang non migas yang dominan diimpor oleh bangsa Indonesia
yang tercatat dalam Badan Pusat Statistik Indonesia adalah tertera dalam tabel berikut.
5
Tabel 1.1 Sepuluh barang yang sering diimpor Indonesia nonmigas pada 6 bulan awal 2012
No Nama Barang Nilai Impor
1 Mesin dan Peralatan Mekanik US$ 13,95 miliar
2 Mesin dan Peralatan Listrik US$ 9,47 miliar
3 Besi dan Baja US$ 5,306 miliar
4 Kendaraan Bermotor dan bagiannya US$ 4,93 miliar
5 Bagan Kimia Organik US$ 3,57 miliar
6 Plastik dan Barang dari Plastik US$ 3,52 miliar
7 Kapal Terbang dan bagiannya US$ 2,35 miliar
8 Barang dari Besi dan Baja US$ 2,30 miliar
9 Serealia US$ 1,72 miliar
10 Pupuk US$ 1,54 miliar
Yang kedua adalah Indonesia memperoleh keuntungan dari spesialisasi, jadi di sini
walaupun Indonesia dapat memproduksikan sesuatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksikan oleh negara yang mengadakan spesialisasi perdagangan tadi, tetapi adakalanya
adalah lebih baik apabila Indonesia mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Contoh spesialisai
perdagangan internasional di Indonesia adalah teh, banyak negara yang lebih memilih mengimpor
teh dari Indonesia walaupun sebenarnya mereka bisa menanam teh namun mereka akan lebih
memilih mengimpor, dan lebih mengoptimalkan faktor produksi lainnya yang menjadi keunggulan
suatu negara yang mengadakan spesialisasi perdagangan internasional dengan Indonesia.
Manfaat yang ketiga dari perdagangan Internasional di Indonesia adalah memperluas pasar
industri-industri di Indonesia, ketika industri-industri di Indonesia dalam memproduksi barang
keberadaanya dalam mengoptimumkan produksi masih rendah sementara pasar produksi dalam
negeri sudah tercukupi, tentu dengan mengadakan perdagangan bebas industri dapat
mengoptimalkan produksi dan menjual hasil produksi ke luar negeri. Dengan demikian tentulah
biaya cost dari produksi akan semakin kecil. Misalnya pada industry rotan, semula setelah
memproduksi dengan tidak optimal kebutuhan rotan di Indonesia tercukupi, kemudian dengan
mengadakan ekspor dengan luar negeri, seperti di AS, tentu akan menghasilkan keuntungan lebih
dan biaya cost yang semakin kecil bagi industri rotan.
6
Manfaat berikutnya adalah dengan munculnya perdagangan teknologi modern Indonesia
dapat meningkatkan produktivitas dalam kegiatan perindustrian. Seperti halnya Indonesia dapat
mengimpor teknologi seperti kendaraan truk-truk dari negara-negara maju di dunia. Tentu saja
efisiensi dan tingkat produktivitas akan naik seiring munculnya teknologi yang mampu
menghasilkan keuntungan yang besar.
Tidak selamanya Indonesia dalam melakukan perdagangan Internasional memperoleh
manfaat, namun juga mendatangkan kerugian. Kerugian-kerugian bagi Indonesia adalah,
menimbulkan ketergantungan dari Indonesia ke negara lain, menimbulkan persaingan tidak sehat,
banyak industry kecil di Indonesia yang gulung tikar, masyarakat Indonesia cenderung meniru
pola konsumsi negara maju yang berhubungan perdagangan internasional, dan penjajahan
ekonomi dari negara maju. Bahkan efeknya bisa sampai ke penurunan pertumbuhan ekonomi
nasional dan ketidakstabilan perekonomian nasional.
Dalam perdagangan Internasional kebijakan proteksi Indonesia terhadap barang-barang
yang masuk sangatlah dibutuhkan agar tidak terjadi ketidakstabilan perekonomian di Indonesia.
Kebijakan-kebijakan tersebut yang sering dilakukan Indonesia diantaranya akan dijelaskan di
bawah ini. Pertama adalah mengenai tarif dan pajak impor, misalnya saja pada barang-barang
tertentu di Indonesia. Indonesia melakukan 2 jenis cara pemungutan pajak, yaitu tarif advalorem.
Ad valorem artinya pajak impor yang dikira berdasarkan harga dari barang yang diimpor.
Contohnya apabila pajak mobil luar negeri yang masuk Indonesia dikenakan 50%, maka pajak
yang harus dibayar adalah 50% dari harga impor. Yang kedua adalah jenis pajak spesifik yaitu
pajak yang tetap nilainya walaupun harga barang impor berubah. Contohnya pada beras 1 ton
dikenakan pajak Rp. 200.000,00 maka harga beras apakah itu naik atau turun harganya tetap
Rp.200.000,00. Cara yang lain dilakukan oleh Indonesia adalah dengan Pembatasan kuota Impor.
Misalnya pada kebijakan pemerintah akhir-akhir ini mengenai pembatasan kuota impor pada
daging sapi di Australia. Tentu saja kebijakan ini bertujuan untuk efek positif masyarakat
Indonesia, namun yang terjadi adalah kelangkaan daging sapi.
Dalam melakukan proteksi terhadap barang-barang yang masuk, kebijakan dapat
dilakukan dengan kebijakan moneter. Dari sisi kebijakan moneter proteksi yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia adalah dapat dilakukan dengan pembatasan penggunaan valuta asing yang
7
digunakan untuk mengimpor. Caranya dengan mempersulit pinjaman bank untuk mengimpor atau
melakukan pembatasan penjualan valuta asing untuk tujuan mengimpor. Agar nantinya impor
yang berlebihan di Indonesia akan berkurang.
BAB III
KESIMPULAN
8
Indonesia dalam melakukan perdagangan Internasional terpengaruhi oleh faktor-faktro
yang keberadaanya bisa mendukung atau menghambat. Faktor yang mendukung adalah berupa
era globalisasi, sumber daya alam yang belum termanfaatkan, jumlah penduduk yang besar dan
lain sebagainya. Sedangkan dari faktor yang menghambat Indonesia melakukan perdagangan
dengan luar negeri adalah keamanan suatu negara, kebijakan pemerintah yang mempersulit, dan
lain sebagainya.
Indonesia memiliki potensi pasar yang luas dalam perdagangan internasional yang
membuat Indonesia .memperoleh manfaat seperti Indonesia dapat melakukan spesialisasi,
menambah pendapatan tambahan, memperoleh barang yang tak dapat dihasilkan di Indonesia, dan
lain sebagainya. Di lain sisi dari perdagangan internasional tak selalu mendatangkan manfaat yang
berkepanjangan, yaitu menjadikan ketergantungan terhadap negara lain, efek kepada pola perilaku
sosial dan budaya, bahkan hal lebih buruknya adalah dampak pada perekonomian nasional. Oleh
sebab itu pemerintah Indonesia juga melakukan kebijakan proteksi terhadap impor barang-barang
agar nantinya tidak mengancam bangsa Indonesia setiap aspek kehidupan. Kebijakan yang
dilakukan adalah kebijakan yang berupa moneter ataupun fiskal.
DAFTAR PUSTAKA
9
______. (2011, April 17). Perdagangan Internasional (antar negara) dan Manfaatnya bagi
Indonesia. Diambil dari http://astrirhianti93.blogspot.com/2011/04/perdagangan-
internasional-antar-negara.html
______. (2012, Agustus 2). 10 Produk Impor yang Dominasi Perdagangan RI. Viva news. Diambil
dari http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/341065-10-produk-impor-yang-dominasi-
perdagangan-ri
______. (2011, Desember 12). Perdagangan Internasional. Diambil dari
http://archella.blogspot.com/2011/12/perdagangan-internasional.html
______. (2011, November 10). Tugas Online 2 Bisnis Internasional Seksi 13, Proteksi
perdagangan Internasional. Diambil dari
http://ueu201212296.student.esaunggul.ac.id/2012/11/10/tugas-on-line-2-bisnis-
internasional-seksi-13-proteksi-perdagangan-internasional/
Sukirno, Sadono.2011. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.