perda tentang apbd jawa barat 2012
TRANSCRIPT
ZâuxÜÇâÜ ]tãt UtÜtà
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR 23 TAHUN 2011
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 185 ayat
(4) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bersama
Gubernur telah menyempurnakan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2012;
b. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud
pada pertimbangan huruf a telah memperoleh
persetujuan DPRD yang dituangkan dalam Keputusan
DPRD Provinsi Jawa Barat Nomor 903/Kep.DPRD-
16/2011 dan Berita Acara Persetujuan Bersama
Gubernur Jawa Barat dan DPRD Provinsi Jawa Barat;
c. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah memperoleh
persetujuan DPRD sebagaimana dimaksud pada
pertimbangan huruf a telah dievaluasi oleh Menteri
Dalam Negeri berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 903-892 Tahun 2011 dan telah
disempurnakan sesuai hasil evaluasi, yang dituangkan
dalam Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat
Nomor 903/Kep.Pimp-17/2011;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a , b dan c, perlu menetapkan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2012;
2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo. Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan
Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor
29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara
Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak
Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3688);
4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5049);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
11. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
12. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
4
15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
5
Jawa Barat Nomor 45), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 87);
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 48);
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2013
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009
Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 59) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun 2008 - 2013 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 25 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor
88);
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada PT. Tirta Gemah Ripah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 21 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 85);
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pembentukan Dana Cadangan Daerah untuk Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 96).
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 101);
6
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
dan
GUBERNUR JAWA BARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012
Pasal 1
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012, meliputi:
a. Pendapatan Daerah, sejumlah Rp 14.626.494.183.395,00
b. Belanja Daerah, sejumlah Rp 15.804.296.979.395,00
Defisit, sejumlah Rp (1.177.802.796.000,00)
c. Pembiayaan Daerah
1. Penerimaan, sejumlah
Rp 1.570.802.796.000,00
2. Pengeluaran, sejumlah
Rp 393.000.000.000,00
Pembiayaan Netto, sejumlah Rp 1.177.802.796.000,00
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan, sejumlah Rp 0,00
Pasal 2
(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah,
sejumlah Rp 8.176.352.694.291,00
b. Dana Perimbangan, sejumlah Rp 2.235.856.731.104,00
c. Lain-Lain Pendapatan yang
Sah, sejumlah Rp 4.214.284.758.000,00
(2) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
terdiri dari jenis pendapatan:
a. Pajak Daerah sejumlah Rp 7.586.456.000.000,00
b. Retribusi Daerah sejumlah Rp 49.761.341.070,00
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan sejumlah Rp 237.497.782.000,00
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, sejumlah Rp 302.637.571.221,00
7
(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,terdiri dari jenis pendapatan :
a. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak, sejumlah Rp 917.539.691.104,00
b. Dana Alokasi Umum, sejumlah Rp 1.269.960.760.000,00
c. Dana Alokasi Khusus, sejumlah Rp 48.356.280.000,00
(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, terdiri dari jenis pendapatan :
a. Hibah, sejumlah Rp 0,00
b. Dana Darurat, sejumlah Rp 0,00
c. Dana Bagi Hasil Pajak, sejumlah Rp 0,00
d. Dana penyesuaian dan Otonomi
Khusus, sejumlah Rp 4.184.947.230.000,00
e. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau dari Pemerintah Daerah lainnya, sejumlah Rp 13.796.780.000,00
f. Lain-lain Penerimaan, sejumlah Rp 0,00
g. Dana Insentif Daerah (DID),
sejumlah Rp 15.540.748.000,00
Pasal 3
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung,
sejumlah Rp 12.410.127.669.229,00
b. Belanja Langsung, sejumlah Rp 3.394.169.310.166,00 (2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, terdiri dari jenis belanja :
a. Belanja Pegawai, sejumlah Rp 1.650.063.345.032,51
b. Belanja Bunga, sejumlah Rp 0,00
c. Belanja Subsidi, sejumlah Rp 10.000.000.000,00
d. Belanja Hibah, sejumlah Rp 4.851.652.373.616,00
e. Belanja Bantuan Sosial, sejumlah Rp 13.335.312.500,00
f. Belanja Bagi Hasil, sejumlah Rp 2.715.593.496.000,00
g. Belanja Bantuan Keuangan, sejumlah Rp 2.995.624.196.264,00
h. Belanja Tidak Terduga, sejumlah Rp 173.858.945.816,49
(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
8
terdiri dari jenis belanja :
a. Belanja Pegawai, sejumlah Rp 358.041.374.994,80
b. Belanja Barang dan Jasa, sejumlah Rp 1.751.553.737.701,92
c. Belanja Modal, sejumlah Rp 1.284.574.197.469,28
Pasal 4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, terdiri
dari :
a. Penerimaan, sejumlah Rp 1.570.802.796.000,00
b. Pengeluaran, sejumlah Rp 393.000.000.000,00
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri
dari jenis pembiayaan:
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA), sejumlah Rp 1.570.802.796.000,00
b. Pencairan Dana Cadangan, sejumlah Rp 0,00
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, sejumlah Rp 0,00
d. Penerimaan Pinjaman Daerah, sejumlah Rp 0,00
e. Penerimaan Kembali Pemberian, Pinjaman sejumlah Rp 0,00
f. Penerimaan Piutang Daerah, sejumlah Rp 0,00
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari jenis pembiayaan:
a. Pembentukan Dana Cadangan, sejumlah Rp 300.000.000.000,00
b. Penyertaan Modal (Investasi), sejumlah Rp 17.401.500.000,00
c. Pembayaran Pokok Utang, sejumlah Rp 0,00
d. Pemberian Pinjaman Daerah, sejumlah Rp 0,00
e. Dana Bergulir, sejumlah Rp 75.598.500.000,00
Pasal 5
9
(1) Dalam keadaan darurat, Pemerintah Daerah dapat melakukan
pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang
selanjutnya diusulkan dalam Rancangan Perubahan APBD,
dan/atau disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran.
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitasPemerintah Daerah dan tidak dapat diprediksikansebelumnya;
b. tidak diharapkan terjadi secara berulang;
c. berada di luar kendali dan pengaruh Pemerintah Daerah;dan
d. memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran, dalamrangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
Pasal 6
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran sebagai bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, yang meliputi:
1. Lampiran I : Ringkasan APBD
2. Lampiran II : Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah
3. Lampiran III : Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
4. Lampiran IV : Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi Program dan Kegiatan
5. Lampiran V : Rekapitulasi Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam kerangka Pengelolaan Keuangan Negara
6. Lampiran VI : Daftar Jumlah Pegawai per Golongan dan per Jabatan
7. Lampiran VII : Daftar Piutang Daerah
8. Lampiran VIII : Daftar Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
9. Lampiran IX : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah
10. Lampiran X : Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Lain-lain
11. Lampiran XI : Daftar Kegiatan-Kegiatan Tahun Anggaran Sebelumnya yang belum Diselesaikan dan
10
Dianggarkan Kembali dalam Tahun Anggaran ini;
12. Lampiran XII : Daftar Dana Cadangan Daerah; dan
13. Lampiran XIII : Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.
Pasal 7
Gubernur menetapkan peraturan tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagai landasan operasional
pelaksanaan APBD.
Pasal 8
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ditetapkan di Bandung Pada tanggal 30 Desember 2011
November 2010
GUBERNUR JAWA BARAT,
TTD
AHMAD HERYAWAN
Diundangkan di Bandung pada tanggal 30 Desember 2011
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT,
TTD
Dr. Ir. H. LEX LAKSAMANA, Dipl. HE. Pembina Utama
NIP. 19521019 197811 1 001
LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011 NOMOR 23 SERI A