perda retribusi jasa umum.docx

10
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR BARAT, Menimbang : a. bahwa Retrebusi Daearah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan Pemerintaah Daerah; b. bahwa kebijakan Retribusi Daerah dilasanakan berdasarkan prinsip Demokrasi, Pemerataan dan Keadilan, Peran serta Masyarakat, dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi Daerah; c. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Retribusi Jasa Umum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a), (b), dan huruf (c) perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012, tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5364); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 No 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana

Upload: rizkimaditya

Post on 04-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARATNOMOR TAHUN 2015

TENTANG

RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PESISIR BARAT,

Menimbang:a. bahwa Retrebusi Daearah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan Pemerintaah Daerah; b. bahwa kebijakan Retribusi Daerah dilasanakan berdasarkan prinsip Demokrasi, Pemerataan dan Keadilan, Peran serta Masyarakat, dan akuntabilitas dengan memperhatikan potensi Daerah;c. bahwa dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah perlu dilakukan perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat tentang Retribusi Jasa Umum;d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a), (b), dan huruf (c) perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Retribusi Jasa Umum.

Mengingat:1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2012, tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat di Provinsi Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 231, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5364);2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Tahun 2004 No 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149);7. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444);8. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5029);9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 3258);10. Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);11. Peraturan Pemerintah Nomor : 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3528) ;12. Peraturan Pemerintah Nomor : 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3528 );13. Peraturan Pemerintah Nomor : 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530 );14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317);17. Keputusan Menteri Dalam Negeri 147 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Di Bidang Retribusi Daerah;18. Keputusan Menteri Dalam Negeri 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Pemerintah Daerah;19. Keputusan Menteri Dalam Negeri 7 Tahun 2003 tentang Pedoman Operasional Penyidik Pegawai Negeri Sipil Dilingkungan Pemerintah Daerah Dalam Pnegakan Peraturan Daerah;20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;22. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 37 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata kerja Dinas- Dinas Kabupaten Pesisir Barat;23. Mutatis Mutandis Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum;

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMADEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAHKABUPATEN PESISIR BARAT

Dan

BUPATI PESISIR BARAT

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM.

BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Pesisir Barat;2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat;3. Bupati adalah Bupati Pesisir Barat;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pesisir Barat, yang selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika yang selanjutnya disingkat Dishubkominfo adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pesisir Barat;6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah Kabupaten Pesisir Barat;7. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan;8. Jasa Umum adalah jasa yang disediakan atau yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan;9. Wajib Retribusi Jasa Umum yang selanjutnya disebut Retribusi adalah orang pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungutan atau pemotong Retribusi Jasa Umum;10. Menara Telekomunikasi adalah bangunan-bangunan untuk kepentingan umum yang didirikan di atas tanah, atau bangunan yang merupakan satu kesatuan konstruksi dengan bangunan gedung yang dipergunakan untuk kepentingan umum yang struktur fisiknya dapat beruapa rangka baja yang diikat oleh berbagai simpul ata berupa bentuk tunggal tanpa simpul, dimana fungsi, desin dan konstruksinya disesuaikan sebagai sarana penunjang menempatkan perangkat telekomunikasi;11. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di Bidang Retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 12. Peraturan Daerah adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD Kabupaten dengan persetujuan bersama Kepala Daerah.13. Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan.14. Penyidik Pembantu adalah pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia yang karena diberi wewenang tertentu dapat melakukan tugas penyidikan yang diatur dalam Undang Undang ini;

BAB IIJENIS RETRIBUSI JASA UMUMPasal 2

a. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;b. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;c. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi;

BAB IIIRETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

Bagian KesatuNama, Objek, dan Subjek RetribusiPasal 3

Dengan Nama Retribusi Pelayanan Parkir ditepi Jalan Umum dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyedian tempat Parkir Ditepi Jalan Umum yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 4

a. Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum adalah Penyedian Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum yang di tentukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.b. Jalan Umum sebagaiman dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam dua zona.c. Pembagian zona sebagimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada tingkat kepadatan lalu lintas dan letak strategis wilayah.d. Pegaturan lebih lanjut mengenai pembagian zona sebagimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Pesisir Barat.

Pasal 5

Subjek Retribusi Pelayanan Parkir Ditepi Jalan Umum adalah Orang Pribadi dan/atau Badan yang menggunakan Tempat Parkir di Tepi Jalan Umum yang ditetapkan dan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Pengguna Jasa Pasal 6

Tingkat Pengguanaan Jasa Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum di ukur berdasarkan Zona Parkir, Jenis Kendaraan, dan Frekuensi Waktu Pemakaian Tempat Parkir.

Bagian Ketiga Struktur dan Besarnya Tarif Pasal 7

Struktur dan Besarnya tariff Retibusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum ditetapkan sebagai berikut :

A. Retribusi ParkirNoJenis KendaraanTarifKeterangan

1.Sedan, Jip, minibus, dan sejenisnyaRp. 2.000,-Sekali Parkir

2.Bus, truk, dan alat berat lainyaRp. 4.000,-Sekali Parkir

3.Pick up dan BoxRp. 6.000,-Sekali Parkir

4.Sepeda MotorRp. 1.000,-Sekali Parkir

5. Kendaraan bermotor roda tiga dan roda sejenisnyaRp. 1.500,-Sekali Parkir

B. Retribusi Parkir BerlanggananNoJenis Kendaraan BermotorTarif Perubahan

1.Sedan, Jip, minibus, dan sejenisnyaRp. 150.000,-/bulan

2.Bus, truk, dan alat berat lainyaRp. 150.000,-/bulan

3.Pick up dan BoxRp. 90.000,-/bulan

4. Sepeda MotorRp. 30.000,-/bulan

5.Kendaraan bermotor roda tiga dan roda sejenisnyaRp. 30.000,-/bulan

BAB IVRETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

Bagian KesatuNama, Objek dan Subjek RetribusiPasal 8

Dengan Nama Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan jasa Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 9

Objek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah Penyedian Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor termasuk kendaraan bermotor di air, sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan, yang diselengarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 10Subjek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah Orang Pribadi dan/atau Badan yang menggunakan atau menikmati Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor yang ditetapkan dan atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Pengguna Jasa Pasal 11

Tingkat Pengguanaan Jasa Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor di ukur berdasarkan Jenis Kendaraan, jenis Pelayanan dan Frekuensi Waktu atau Masa (Berkala).

Bagian Ketiga Struktur dan Besarnya Tarif Pasal 7

1. Struktur dan Besarnya tarif Retibusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor terdiri dari komponen biaya administrasi dan komponen jasa pengujian Kendaraan Bermotor, ditetapkan sebagai berikut :NoPelayananTarifKeterangan

1. AdministrasiRp. 15.000,-Setiap Pelayanan

2. Pengujian kendaraan bermotor darat/jasa uji berkala

a. Mobil Busb. Mobil Pick-Upc. Mobil Trukd. Mobil Penumpang Umume. Kereta Gandengan dan Kereta Tempelanf. Pengetokan Chasis/ nomor control untuk kendaraaan baru ujiRp. 15.000,-Rp. 15.000,-Rp. 15.000,-Rp. 12.500,-

Rp. 15.000,-

Rp. 10.000,-Setiap Kali UjiSetiap Kali UjiSetiap Kali UjiSetiap Kali Uji

Setiap Kali Uji

Setiap Kali Uji

3Pengujian kendaraan bermotor di air/ jasa uji berkala

a. Kapal Bermotor dengan ukuran GT 1-4b. Kapal bermotor dengan ukuran GT 4-7Rp. 50.000,-

Rp. 70.000,-Setiap Kali Uji

Setiap Kali Uji

4Buku UjiRp. 15.000,-Satu Buku

5Plat UjiRp. 20.000,-Satu Pasang Plat

6.Palat Samping/ Penempelan StikerRp. 15.000,-Satu plat/ Stiker

7.Oprasional dan Pemeliharaan Rp. 10.000,-Setiap Kali

2. Masa berlaku Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor setiap 6 (enam) bulan sekali uji.

BAB VRETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASIBagaian KesatuNama , Objek dan Subjek RetribusiPasal 8

Dengan Nama Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi dipungut Retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan jasa Pengendalian Menara Telekomunikasi yang ditentukan dan/atau diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 9

Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah Pemanfaatan ruang untuk Menara Telekomunikasi dengan memperhatikan aspek Tata Ruang, Keamanan dan Kepentingan Umum.

Pasal 10

Subjek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah Orang Pribadi dan/atau Badan yang menggunakan atau menikmati Pelayanan Pengendalian Menara Telekomunikasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.

Bagian KeduaCara Mengukur Tingkat Pengguna Jasa Pasal 11

Tingkat Pengguanaan Jasa Pengendalian Menara Telekomunikasi di ukur berdasarkan Jenis menara, zonasi Wilayah, Tingkat Keamanan, Volume Luas dan Tinggi Menara serta Frekuensi Waktu.

Bagian Ketiga Struktur dan Besarnya Tarif Pasal 12

1). Struktur dan Besarnya tarif Retibusi Pengendalian Menara Telekomunikasi ditetapkan sebesar 2% (dua persen) dari Nilai Jual Objek Pajak yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan pajak bumi dan bangunan Menara Telekomunikasi yang besarnya Retribusi dikaitkan dengan ferkuensi pengawasan dan pengendalian Menara Telekomunikasi tersebut berdasarkan indeks Zona Wilayah.

2). Pembagian Zona Wilayah ditetapkan berdasarkan kreteria atau wilayah kecamatan.

3). Kreteria sebagaimana pada ayat (2) meliputi Kepadatan Penduduk, Kerapatan Bangunan, Jumlah Sarana dan Prasarana Pemerintahan / Perdagangan / Jasa dan Letak Strategis Wilayah.

BAB VIIPEMUNGUTAN RETRIBUSIBagaian KesatuWilayah Pemungutan Pasal 13

Wilayah pemungutan Retribusi Jasa Umum adalah di tempat Kegiatan Pelayanan diselenggarakan Pemerintah Daerah dalam wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

Bagian KeduaTata Cara Pemungutan Pasal 14

1). Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersiapkan.2). Dokumen lain yang dipersamakan sebagaiman pada ayat (1) dapat berupa kupon, dan kartu berlangganan.3). Tata cara pelaksananaan Pemungutan Retribusi ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Pesisir Barat.

Bagian Ketiga Pemanfaatan Hasil Pungutan Pasal 15

1). Hasil Pemungutan Retribusi Jasa Umum merupakan pendapatan daerah dan sepenuhnya disetorkan ke Kas Daerah.2). Hasil Penerimaaan Retribusi Jasa Umum merupkan Pendapatan Asli Daerah yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB VIIISANKSI ADMINSTRATIFPasal 17

Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi adminstratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dan Retribusi yang terhutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XXVKETENTUAN PENUTUPPasal 42

Hal- hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenaipelaksanaannya akan diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 43Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkanAgar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanDaerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten KotawaringinBarat.

Ditetapkan di Kruipada tanggal 2015PENJABAT BUPATI PESISIR BARAT,

KHERLANI

Diundangkan di Kruipada tanggal 2015SERETARIS DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT,

FREDY, SM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2015 NOMOR