perda no. 12 thn 2002 rsu tidak berlaku...2 daerah lanto daeng pasewang dengan suatu peraturan...
TRANSCRIPT
-
1
BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO
NOMOR : 12 TAHUN 2002
TENTANG
PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI JENEPONTO
Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperlancar dan
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maka Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang perlu perubahan dan penyempurnaan sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat ;
b. bahwa untuk maksud huruf a perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
-
2
Daerah Lanto Daeng Pasewang dengan suatu Peraturan Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 Tentang
Pembentukan Daerah - Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1822 );
2. Undang–undang Nomor 8 Tahun 1974
Tentang Pokok - pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang -Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang
Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495 ) ;
4. Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839);
5. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3848);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 25 Tahun 2000
Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
-
3
Negara RI Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3952 ) ;
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 84 Tahun 2000
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000 Nomor 165) ;
8. Keputusan Presiden RI Nomor 44 Tahun 2000
Tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang – Undangan dan Bentuk Rancangan Undang – undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Presiden
9. Keputusan Presiden RI Nomor 40 Tahun 2000
tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 1
Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto (Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun 2001 Nomor 1 );
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri 50 Tahun 2000
Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah.
12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Tehnik Penyusunan dan Materi Muatan Produk – Produk Hukum Daerah ;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Bentuk Produk – produk Hukum Daerah ;
-
4
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah Nomor 23 Tahun 2001 Tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi
Daerah Nomor 24 Tahun 2001 Tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ;
16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1
Tahun 2002 Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah .
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JENEPONTO
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO
TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG .
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang di maksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Jeneponto ; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah bersama
Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ;
-
5
c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Jeneponto ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto ;
e. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati
Jeneponto ;
f. Perangkat Daerah adalah Organisasi / Lembaga pada Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai kebutuhan Daerah ;
g. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Kabupaten
Jeneponto ;
h. Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto yang selanjutnya disebut RSUD ;
i. Kepala Kantor RSUD adalah Direktur RSUD
Kabupaten Jeneponto ;
j. Kepala Tata Usaha Kantor RSUD adalah Kepala Tata Usaha pada Kantor RSUD ;
k. Kepala Seksi Kantor RSUD adalah Seksi pada
Kantor RSUD Kabupaten Jeneponto ;
-
6
l. Kelompok Jabatan Fungsional Kantor RSUD adalah kelompok jabatan fungsional pada Kantor RSUD Kabupaten Jeneponto ;
m. Komite Medik adalah staf medik fungsional yang
terdiri dari kelompok Dokter yang bekerja pada instalasi – instalasi yang berada dalam lingkungan RSUD ;
n. Instalasi adalah fasilitas penyelenggaraan, pelayanan
medis dan perawatan, pelayanan penunjang medis , kegiatan pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan.
BAB II
PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
(1). Dengan Peraturan Daerah ini di bentuk organisasi
dan tata Kerja Kantor Rumah Sakit Umum Daerah ;
(2). Rumah Sakit Umum Daerah di maksud pada
ayat (1) pasal ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto yang selanjutnya di sebut RSUD.
Pasal 3
-
7
RSUD adalah lembaga teknis Daerah Kabupaten Jeneponto yang berbentuk Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah yang di pimpin oleh seorang Direktur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
BAB III
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas Pokok
Pasal 4
RSUD mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya meningkatkan serta mencegah dan melaksanakan upaya rujukan.
Fungsi
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini RSUD mempunyai fungsi : a. Penyelenggaran pelayanan medik ;
b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan
non medik ;
c. Penyelenggaraan pelayanan dan usaha keperawatan ;
d. Penyelenggaraan Pelayanan rujukan ;
e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan ;
-
8
f. Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan ;
g. Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan ;
h. Penyelenggaraan tugas – tugas lain yang di berikan
oleh Bupati.
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
(1). Susunan Organisasi Kantor RSUD terdiri dari :
a. Direktur ;
b. Tata Usaha ;
c. Seksi Pelayanan dan Keperawatan ;
d. Seksi penunjang dan rekan medis ;
e. Seksi perancanaan dan pengembangan ;
f. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari :
- Komite Medik
- Instalasi
- Staf Medik Fungsional
(2). Struktur Organisasi RSUD sebagaimana terlampir,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
URAIAN TUGAS
-
9
Bagian Pertama
Direktur Rumah Sakit
Pasal 7
Direktur Rumah Sakit RSUD mempunyai tugas memimpin dan memberikan petunjuk, membina, membimbing serta mengawasi pekerjaan unsur – unsur yang membantu dan menunjang dalam lingkungan RSUD.
Tata Usaha
Pasal 8
Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, Kepegawaian dan Keuangan.
Pasal 9
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada Pasal 7 Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana Program, Pelaporan,
Ketatalaksanaan, dan Menyelenggarakan Kehumasan, Dokumetasi, Peralatan, Perlengkapan, Perpustakaan ;
b. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian ; c. Pengolaan Administrasi Keuangan ; d. Penyiapan data, analisas data dan penyajian data ; e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh
Direktur.
Bagian Kedua
Seksi Pelayanan dan Keperawatan
-
10
Pasal 10
Seksi Pelayanan dan Keparawatan mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan, kebutuhan pelayanan dan penunjang medis, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis, penerimaan dan pemulangan pasien, merencanakan pengembangan dan pengendalian mutu pelayanan dan penunjang pelayanan.
Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada pasal 9, seksi pelayanan dan Keperawatan mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan rencana kebutuhan pelayanan
medis dan peralatan keperawatan; b. Pemantauan dan Pengawasan penggunaan fasilitas
pelayanan, kegiatan pelayanan medis, penunjang medis dan kegiatan pelayanan keperawatan serta pemamfaatan keperawatan ;
c. Pengawasan dan pengendalian penerimaan dan
pemulangan pasien ;
d. Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis ;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.
Bagian Ketiga
Seksi Penunjang dan Rekam Medis
-
11
Pasal 12
Seksi Penunjang dan Rekam Medis mempunyai tugas membantu Direktur dalam mengkoordinasikan kegiatan penunjang pelayanan, kebutuhan penunjang pelayanan, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas penunjang pelayanan medis serta melaksanakan kegiatan rekan medis.
Pasal 13
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 10, Seksi Penunjang dan Rekam Medis mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinasikan rencana kebutuhan penunjang
pelayanan dan rekam medis ; b. Pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas
penunjang medis serta kegiatannya ;
c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan kebutuhan tenaga penunjang pelayanan medis dan rekam medis;
d. Pelaksanaan kegiatan rekam medis yang meliputi penghimpunan pengelolaan, penganalisaan dan penyajian data dan rekam medis ;
e. Penyusunan data dan pelaporan ;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur .
Bagian Keempat
Seksi Perencanaan dan Pengembangan
-
12
Pasal 14
Seksi Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun rencana Strategi Rumah Sakit, melakukan audit program, sistem produk rumah sakit, mutu pelayanan serta penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis.
Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana di maksud pada pasal 12, Seksi Perencanaan dan Pengembangan, mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi perencanaan strategi rumah
sakit ;
b. Pelaksanaan kegiatan audit atas pelayanan dan
keperawatan ;
c. Pelaksanaan kegiatan audit atas pelayanan dan
aktivitas program ;
d. Pelaksanaan koordinasi penelitian dan pengembangan produk – produk rumah sakit baik medis maupun non medis ;
e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Direktur.
Bagian Kelima
Kelompok Jabatan Fungsional
-
13
Komite Medik
Pasal 16
(1). Komite medik mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar pelayanan medik, memantau pelaksanaannya, serta melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi, anggota staf medik fungsional serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan latihan serta penilitian dan pengembangan ;
(2). Dalam melaksanakan tugasnya komite medik dapat
di bantu oleh panitia – panitia yang anggotanya terdiri dari medik fungsional dan tenaga profesi lainnya secara Exoffisio.
Bagian Keenam
Instalasi – Instalasi
Pasal 17
(1). Instalasi di pimpin oleh seorang kepala dalam jabatan fungsional ;
(2). Jenis Instalasi di sesuaikan dengan kemampuan
RSUD dan kebutuhan masyarakat ;
Pasal 18
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 16, instalasi mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
berdasarkan fasilitas perawatan yang tersedia ; b. Pelaksanaan kegiatan gawat darurat medik dan bedah
central sesuai fasilitas rumah sakit ;
-
14
c. Pelaksanaan pelayanan perawatan intensif dan
radiologi ;
d. Pelaksanaan pelayanan farmasi dan gizi ;
e. Pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik ;
f. Pelaksanaan pelayanan rehabilitasi medik ;
g. Penyelenggaraan pemeliharaan sarana.
Pasal 19
(1). Intalasi rawat jalan mempunyai tugas melaksanakan diagnose pengobatan, perawatan, pencegahan dan peningkatan serta penelitian untuk penderita rawat jalan ;
(2). Instalasi rawat inap mempunyai tugas
melaksanakan diagnose pengobatan perawatan, pencegahan dan peningkatan serta penelitian rawat inap ;
(3). Instalasi rawat darurat mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan darurat medik termasuk diagnose pengobatan, peralatan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemeliharaan kesehatan ;
(4). Instalasi kamar bedah mempunyai tugas
melaksanakan diagnose pengobatan, perawatan, rehabilitasi, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan pemulihan kesehatan ;
(5). Instalasi radiologi mempunyai tugas melakanakan
pelayanan radiologi termasuk diagnose,
-
15
pengobatan, perawatan, penyidikan, pencegahan akibat penyakit dan peningkatan kesehatan.
Pasal 20
(1). Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan :
a. Peracikan, penyimpanan dan penyaluran obat – obatan gas medik dan bahan kimia ;
b. Penyimpanan dan penyaluran alat kedokteran,
alat perawatan dan alat – alat kesehatan ;
c. Penyucihamaan alat kedokteran dan kesehatan dalam jabatan fungsional.
(2). Instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengolahan, penyaluran makanan dan penyuluhan gizi yang di lakukan oleh tenaga pegawai dengan jabatan fungsional ;
(3). Instalasi Laboratorium mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium, klinik untuk keperluan diagnose dan kegiatan transfusi darah ;
(4). Instalasi Rehabilitasi mempunyai tugas
melaksanakan tindakan preventif dan kuratif terhadap penderita – penderita rehabilitasi medik ;
(5). Instalasi pemeliharaan Rumah sakit Umum
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ;
-
16
a. Memelihara bangunan, instalasi air minum, Listrik dan Gas Medik ;
b. Memelihara Elektronik Medik .
Bagian Ketujuh
Staf Medis Fungsional
Pasal 21
(1). Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter dan dokter gigi yang bekerja dalam jabatan fungsional ;
(2). Staf Medis Fungsional mempunyai tugas
melaksanakan diagnose pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan, pelatihan serta penelitian dan pengembangan ;
(3). Dalam melaksanakan tugasnya Staf Medis
Fungsional di kelompokkan sesuai keahliannya ; (4). Kelompok di pimpin oleh seorang ketua yang di
pilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu.
Bagian Kedelapan
Para Medis Fungsional dan Tenaga Non Medis
-
17
Pasal 22
(1). Para Medis Fungsional adalah para medis
perawatan dan non perawatan yang bertugas pada instalasi dalam jabatan fungsional ;
(2). Dalam melaksanakan tugasnya para medis
fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Instalasi.
Pasal 23
(1). Tenaga non medik adalah tenaga yang bertugas di
bidang pelayanan khusus dan tidak berkaitan langsung dengan pelayanan terhadap pasien ;
(2). Dalam melaksanakan tugasnya tenaga non medik
yang bekerja di instalasi bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi.
BAB VI
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 24
(1). Direktur RSUD diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati atas usul Sekretaris Daerah ; (2). Kepala Tata Usaha, Kepala seksi dapat di angkat
dan di berhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh Bupati dan atas usul Direktur ;
(3). Kelompok jabatan fungsional di lingkungan RSUD di angkat dan diberhentikan oleh
-
18
pejabat sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.
BAB VII
TATA KERJA
Pasal 25
(1). Dalam melaksanakan tugasnya Direktur Kepala
Tata Usaha, Kepala Seksi, Ketua Komite Medik, Kepala Instalasi wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik intern maupun antar unit organisasi lainnya di lingkungan RSUD sesuai dengan tugas pokok masing – masing dan perangkat Daerah lainnya ;
(2). Setiap pimpinan satuan organisasi dalam
lingkungan RSUD bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing – masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya ;
(3). Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya RSUD
menpunyai hubungan koordinasi, Kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan dan Sosial Daerah.
Pasal 26
Atas dasar pertimbangan daya guna, masing – masing pejabat dalam lingkungan RSUD dapat memdelegasikan kewenangan – kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.
BAB VIII
-
19
ESELORING
Pasal 27
(1). Direktur RSUD adalah Eselon III. a (2). Kepala Tata Usaha dan Kepala Seksi adalah
eselon IV. a
BAB IX
PENGELOLAAN
Pasal 28
(1). Pengelolaan RSUD merupakan tanggungjawab
Direktur ; (2). RSUD di berikan kewenangan untuk
memanfaatkan peluang pasar sesuai kemampuannya dengan tetap melaksanakan fungsi sosial ;
(3). RSUD dapat melakukan kerjasama dengan pihak
ketiga dengan berpedoman kepada Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku ;
(4). Tata cara pengelolaan dan pertanggung jawaban
RSUD di tetapkan dengan Keputusan Bupati.
-
20
Pasal 29
RSUD mempunyai kewenangan di bidang pengelolaan personil, keuangan perlengkapan sesuai dengan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku.
BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 30
Untuk pengelolaan RSUD Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto mengalokasikan dana dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang mengatur kelembagaan RSUD dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 32 Hal-hal yang belum diatur dalan Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati.
-
21
Pasal 33 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jeneponto.
Ditetapkan di : Jeneponto Pada tanggal : 9 Oktober 2002
BUPATI JENEPONTO ttd
BAHARUDDIN BASO TIKA Diundangkan di : Jeneponto Pada tanggal : 24 Oktober 2002 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JENEPONTO Drs. H. SYAHRIR WAHAB Pangkat : Pembina Utama Madya Nip : 580 007 694 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2002 NOMOR
77
-
22
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG KABUPATEN JENEPONTO
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
TATA USAHA
SEKSI PENUNJANG DAN
REKAM MEDIS
SEKSI PELAYANAN DAN KEPERAWATAN
SEKSI PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO
NOMOR : TAHUN : 2002.
BUPATI JENEPONTO ttd BAHARUDDIN BASO TIKA