perda kab tangerang 9 th 2014 ttg desa

Upload: har-ism-an

Post on 05-Jul-2018

275 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    1/126

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    2/126

    -2-

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

    6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5495);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Propinsi dan PemerintahanDaerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4737);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6

    Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 123, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 01, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0108);

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat DaerahKabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 0210);

    Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

    KABUPATEN TANGERANG

    dan

    BUPATI TANGERANG

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG DESA.

    BAB I . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    3/126

    -3-

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

    2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan denganprinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NegaraKesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat Daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah.

    4. Bupati adalah Bupati Tangerang.

    5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang yangselanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerahsebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

    6. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat DaerahKabupaten Tangerang.

    7. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraanpemerintahan di wilayah kerja Kecamatan yang dalam pelaksanaantugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dariBupati untuk menangani sebagian urusan otonomi Daerah, danmenyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

    8. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormatidalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

    10. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat desa sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

    11. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalahlembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanyamerupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilanwilayah dan ditetapkan secara demokratis.

    12. Dusun yang selanjutnya disebut Kejaroan adalah bagian wilayah dalamdesa yang merupakan lingkungan kerja pelaksana Pemerintah Desa.

    13. Kepala Dusun yang selanjutnya disebut Jaro adalah unsur perangkatdesa sebagai pelaksana wilayah yang keberadaannya dibawah KepalaDesa.

    14. Musyawarah Desa adalah musyawarah antara BPD, Pemerintah Desa,dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BPD untukmenyepakati hal yang bersifat strategis.

    15. Badan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    4/126

    -4-

    15. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDesa, adalahbadan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki olehDesa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaanDesa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usahalainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

    16. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yangditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersamaBPD.

    17. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan perundang-undangan yangditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangkamelaksanakan peraturan desa dan peraturan perundang-undangan

    yang lebih tinggi.

    18. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan oleh KepalaDesa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan PeraturanDesa maupun Peraturan Kepala Desa.

    19. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dankehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

    20. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utamapertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasapemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

    21. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan danbelanja negara yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melaluianggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten dan digunakan

    untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaanpembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaanmasyarakat.

    22. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD, adalah danaperimbangan yang diterima Kabupaten dalam anggaran pendapatandan belanja daerah Kabupaten setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

    23. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkatAPBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yangdibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD,ditetapkan dengan peraturan desa.

    24. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapatdinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yangberhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

    25. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asliDesa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan danBelanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.

    26. Barang Milik Desa adalah Kekayaan milik Desa berupa barang bergerakdan barang tidak bergerak.

    27. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkankemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan

    pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran,serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensimasalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

    28. Lembaga . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    5/126

    -5-

    28. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk olehmasyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan wadahpartisipasi masyarakat Desa sebagai mitra Pemerintah Desa.

    29. Panitia Pemilihan Kepala Desa yang selanjutnya disingkat PanitiaPilkades adalah Panitia pemilihan Kepala Desa yang di bentuk olehBPD.

    30. Penduduk desa adalah warga masyarakat desa setempat ataupendatang yang telah memiliki atau mempunyai surat resmi daripejabat yang berwenang untuk tinggal di desa setempat.

    31. Bakal calon Kepala Desa adalah penduduk desa yang telah memenuhipersyaratan administrasi untuk ditetapkan sebagai calon Kepala Desaoleh Panitia Pilkades berdasarkan hasil penjaringan bakal calon KepalaDesa.

    32. Calon Kepala Desa yang berhak dipilih adalah bakal calon Kepala Desa

    yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan ditetapkan olehPanitia Pilkades sebagai calon Kepala Desa.

    33. Pemilih adalah penduduk desa yang telah memenuhi persyaratan untukmenggunakan hak pilihnya.

    34. Kepala Desa terpilih adalah calon Kepala Desa yang mendapatdukungan suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa;

    35. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnyadisebut Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan yangdilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa.

    36.

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnyadisingkat RPJM Desa adalah dokumen perencanaan desa untuk jangkawaktu 6 (enam) tahun.

    37. Rencana pembangunan tahunan desa yang selanjutnya disebutRencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) adalah hasil MusyawarahDesa tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

    jangka waktu 1 (satu) tahun.

    38. Kerjasama Desa adalah suatu rangkaian kegiatan bersama antar desaatau desa dengan pihak ketiga dalam bidang pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan.

    39. Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi desaseperti, usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdaganganhasil pertanian, serta industri dan kerajinan rakyat.

    40. Perselisihan adalah ketidakserasian hubungan yang terjadi antarmasyarakat Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunandalam pembinaan masyarakat di tingkat Desa.

    41. Penghasilan tetap adalah jumlah penerimaan dan penghasilan yang sahdan diberikan secara teratur setiap bulannya.

    42. Tunjangan adalah jumlah penerimaan atau bantuan keuangan yang

    diberikan berdasarkan keadaan yang bersifat khusus yang diatur dalamPeraturan Desa.

    Pasal 2 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    6/126

    -6-

    Pasal 2

    Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desaberdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

    Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka TunggalIka.

    Pasal 3

    Pengaturan Desa berasaskan:

    a. rekognisi;

    b. subsidiaritas;

    c. keberagaman;

    d. kebersamaan;

    e. kegotongroyongan;

    f. kekeluargaan;

    g. musyawarah;

    h. demokrasi;

    i. kemandirian;

    j. partisipasi;

    k. kesetaraan;

    l. pemberdayaan; dan

    m. keberlanjutan.

    Pasal 4

    Pengaturan Desa bertujuan:

    a. memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah adadengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya NegaraKesatuan Republik Indonesia;

    b. memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa dalamsistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilanbagi seluruh rakyat Indonesia;

    c. melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakatDesa;

    d. mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untukpengembangan potensi dan Aset Desa guna kesejahteraan bersama;

    e. membentuk Pemerintahan Desa yang profesional, efisien dan efektif,terbuka, serta bertanggung jawab;

    f. meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa gunamempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

    g. meningkatkan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    7/126

    -7-

    g. meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa gunamewujudkan masyarakat Desa yang mampu memelihara kesatuansosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;

    h. memajukan perekonomian masyarakat Desa serta mengatasikesenjangan pembangunan Daerah; dan

    i. memperkuat masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan.

    BAB IIPENATAAN DESA

    Pasal 5

    (1) Pemerintah Daerah dapat melakukan penataan Desa.

    (2) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan hasil

    evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3) Dalam melakukan evaluasi dibentuk tim evaluasi yang ditetapkandengan keputusan Bupati.

    (4) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan:

    a. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

    b. mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa;

    c. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;

    d.

    meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Desa; dane. meningkatkan daya saing Desa.

    (5) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pembentukan;b. penggabungan;c. penghapusan;d. perubahan status; dane. Penetapan Desa.

    Bagian KesatuPembentukan Desa

    Paragraf 1Umum

    Pasal 6

    (1) Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4)huruf a merupakan tindakan mengadakan Desa baru di luar Desa yang

    ada.(2) Pembentukan Desa diprakarsai oleh:

    a. Pemerintah; ataub. Pemerintah Daerah.

    Pasal 7 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    8/126

    -8-

    Pasal 7

    (1) Usul prakarsa pembentukan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 ayat (2) huruf a untuk dibahas bersama-sama dengan PemerintahDaerah.

    (2) Desa yang dibentuk berdasarkan prakarsa oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditindaklanjuti olehpemerintahan Daerah dengan menetapkannya dalam Peraturan Daerahtentang pembentukan Desa setelah ditetapkanya Keputusan Menteritentang persetujuan pembentukan Desa.

    (3) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus sudahditetapkan oleh Bupati dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahunsejak ditetapkanya Keputusan Menteri.

    Pasal 8

    (1) Pemerintah Daerah dalam memprakarsai pembentukan Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b berdasarkanatas hasil evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa.

    (2) Pemerintah Daerah dalam memprakarsai pembentukan Desa harusmempertimbangkan prakarsa masyarakat Desa, asal usul, adat istiadat,kondisi sosial budaya masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensiDesa.

    (3) Pembentukan Desa oleh Pemerintah Daerah dapat berupa:

    a. pemekaran dari 1 (satu) Desa menjadi 2 (dua) Desa atau lebih;ataub. penggabungan bagian Desa dari Desa yang bersanding menjadi 1

    (satu) Desa atau penggabungan beberapa Desa menjadi 1 (satu)Desa baru.

    Pasal 9

    Pembentukan Desa harus memenuhi syarat:

    a. batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejakpembentukan;

    b. jumlah penduduk paling sedikit 6.000 (enam ribu) jiwa atau 1.200(seribu dua ratus) kepala keluarga;

    c. wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antar wilayah;

    d. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidupbermasyarakat sesuai dengan adat istiadat Desa;

    e. memiliki potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber dayamanusia, dan sumber daya ekonomi pendukung;

    f. batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa yangtelah ditetapkan dalam peraturan Bupati;

    g. sarana dan prasarana bagi Pemerintahan Desa dan pelayanan publik;dan

    h. tersedianya . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    9/126

    -9-

    h. tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan lainnyabagi perangkat Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

    Paragraf 2Pembentukan Desa melalui Pemekaran Desa

    Pasal 10

    Pemerintah Daerah dalam melakukan pembentukan Desa melaluipemekaran Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf awajib menyosialisasikan rencana pemekaran Desa kepada Pemerintah Desainduk dan masyarakat Desa yang bersangkutan.

    Pasal 11

    (1) Rencana pemekaran Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10dibahas oleh BPD induk dalam musyawarah Desa untuk mendapatkankesepakatan.

    (2) Hasil kesepakatan musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(1) menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi Bupati dalammelakukan pemekaran Desa.

    (3) Hasil kesepakatan musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(2) disampaikan secara tertulis oleh Kepala Desa kepada Bupati.

    Pasal 12

    (1) Bupati setelah menerima hasil kesepakatan musyawarah Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) membentuk timpembentukan Desa persiapan.

    (2) Tim pembentukan Desa persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit terdiri atas:

    a. unsur Pemerintah Daerah yang membidangi pemerintahan Desa,pemberdayaan masyarakat, perencanaan pembangunan daerah,dan peraturan perundang-undangan;

    b. Camat; dan

    c. unsur akademisi di bidang pemerintahan, perencanaanpengembangan wilayah, pembangunan, dan sosialkemasyarakatan.

    (3) Tim pembentukan Desa persiapan mempunyai tugas melakukanverifikasi persyaratan pembentukan Desa persiapan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    (4) Hasil tim pembentukan Desa persiapan sebagaimana dimaksud padaayat (3) dituangkan ke dalam bentuk rekomendasi yang menyatakanlayak-tidaknya dibentuk Desa persiapan.

    (5) Dalam hal rekomendasi Desa persiapan dinyatakan layak, Bupatimenetapkan peraturan Bupati tentang pembentukan Desa persiapan.

    Pasal 13 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    10/126

    -10-

    Pasal 13

    (1) Desa persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (5)merupakan bagian dari wilayah Desa induk.

    (2) Desa persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (5) dapatditingkatkan statusnya menjadi Desa dalam jangka waktu paling lama3 (tiga) tahun sejak ditetapkan sebagai Desa persiapan.

    (3) Peningkatan status sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakanberdasarkan hasil evaluasi.

    Pasal 14

    (1) Bupati menyampaikan peraturan Bupati sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat (5) kepada Gubernur untuk mendapatkan kode registerDesa persiapan.

    (2) Kode register Desa persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan bagian dari kode Desa induknya.

    (3) Apabila Gubernur sudah menerbitkan surat yang memuat kode registerDesa persiapan, surat tersebut dijadikan sebagai dasar bagi Bupatiuntuk mengangkat penjabat kepala Desa persiapan.

    (4) Penjabat kepala Desa persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)berasal dari unsur pegawai negeri sipil Pemerintah Daerah untuk masa

    jabatan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang palingbanyak 2 (dua) kali dalam masa jabatan yang sama.

    (5) Penjabat kepala Desa persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)bertanggung jawab kepada Bupati melalui kepala Desa induknya.

    (6) Penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (5) mempunyaitugas melaksanakan pembentukan Desa persiapan meliputi:

    a. penetapan batas wilayah Desa sesuai dengan kaidah kartografis;

    b. pengelolaan anggaran operasional Desa persiapan yang bersumberdari APB Desa induk;

    c. pembentukan struktur organisasi;

    d.

    pengangkatan perangkat Desa;e. penyiapan fasilitas dasar bagi penduduk Desa;

    f. pembangunan sarana dan prasarana Pemerintahan Desa;

    g. pendataan bidang kependudukan, potensi ekonomi, inventarisasipertanahan serta pengembangan sarana ekonomi, pendidikan, dankesehatan; dan

    h. pembukaan akses perhubungan antar-Desa.

    (7) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6),Penjabat kepala Desa mengikutsertakan partisipasi masyarakat Desa.

    Pasal 15 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    11/126

    -11-

    Pasal 15

    (1) Penjabat kepala Desa persiapan melaporkan perkembanganpelaksanaan Desa persiapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14ayat (6) kepada:

    a. Kepala Desa induk; dan

    b. Bupati melalui camat.

    (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secaraberkala setiap 6 (enam) bulan sekali.

    (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi bahanpertimbangan dan masukan bagi Bupati.

    (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan oleh Bupatikepada tim untuk dikaji dan diverifikasi.

    (5) Apabila hasil kajian dan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dinyatakan Desa persiapan tersebut layak menjadi Desa, Bupatimenyusun rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan Desapersiapan menjadi Desa.

    (6) Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dibahas bersama dengan DPRD.

    (7) Apabila rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat(6) disetujui bersama oleh Bupati dan DPRD, Bupati menyampaikanrancangan Peraturan Daerah kepada Gubernur untuk dievaluasi.

    Pasal 16

    (1) Dalam hal Gubernur memberikan persetujuan atas rancanganPeraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (7),Pemerintah Daerah melakukan penyempurnaan dan penetapan menjadiPeraturan Daerah dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) Hari.

    (2) Dalam hal Gubernur menolak memberikan persetujuan terhadaprancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15ayat (7), rancangan Peraturan Daerah tersebut tidak dapat disahkandan tidak dapat diajukan kembali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun

    setelah penolakan oleh gubernur.(3) Dalam hal gubernur tidak memberikan persetujuan atau tidak

    memberikan penolakan terhadap rancangan Peraturan Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (7), Bupati dapatmengesahkan rancangan peraturan daerah tersebut serta sekretarisdaerah mengundangkannya dalam lembaran daerah.

    (4) Dalam hal Bupati tidak menetapkan rancangan Peraturan Daerah yangtelah disetujui oleh Gubernur, rancangan Peraturan Daerah tersebutdalam jangka waktu 20 (dua puluh) Hari setelah tanggal persetujuanGubernur dinyatakan berlaku dengan sendirinya.

    Pasal 17 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    12/126

    -12-

    Pasal 17

    (1) Peraturan Daerah tentang pembentukan Desa diundangkan setelahmendapat nomor registrasi dari gubernur dan kode Desa dari Menteri.

    (2) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertailampiran peta batas wilayah Desa.

    Pasal 18

    (1) Apabila hasil kajian dan verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal15 ayat (4) menyatakan Desa persiapan tersebut tidak layak menjadiDesa, Desa persiapan dihapus dan wilayahnya kembali ke Desa induk.

    (2) Apabila hasil evaluasi Gubernur menolak memberikan persetujuanterhadap rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (2), Desa persiapan dihapus dan wilayahnya kembali keDesa induk.

    (3) Penghapusan dan pengembalian Desa persiapan ke Desa induksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan denganPeraturan Bupati.

    Paragraf 3Pembentukan Desa melalui Penggabungan Desa

    Pasal 19

    (1) Dua Desa atau lebih yang berbatasan dapat digabung menjadi Desabaru berdasarkan kesepakatan Desa yang bersangkutan denganmemperhatikan persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Penggabungan Desa dapat dilakukan dalam 2 (dua) atau lebih wilayahKecamatan dalam satu Kabupaten.

    Pasal 20

    Ketentuan mengenai pembentukan Desa melalui pemekaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 sampai dengan Pasal 18 berlaku secara mutatismutandis terhadap pembentukan Desa melalui penggabungan bagian Desadari 2 (dua) Desa atau lebih yang bersanding menjadi 1 (satu) Desa baru.

    Pasal 21

    (1) Pembentukan Desa melalui penggabungan beberapa Desa menjadi 1(satu) Desa baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf bdilakukan berdasarkan kesepakatan Desa yang bersangkutan.

    (2) Kesepakatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihasilkanmelalui mekanisme:

    a. BPD yang bersangkutan menyelenggarakan musyawarah Desa;

    b. hasil musyawarah Desa dari setiap Desa menjadi bahankesepakatan penggabungan Desa;

    c. hasil . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    13/126

    -13-

    c. hasil kesepakatan musyawarah Desa ditetapkan dalam keputusanbersama BPD;

    d. keputusan bersama BPD ditandatangani oleh para kepala Desa yang bersangkutan; dan

    e. para kepala Desa secara bersama-sama mengusulkanpenggabungan Desa kepada Bupati dalam 1 (satu) usulan tertulisdengan melampirkan kesepakatan bersama.

    (3) Penggabungan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkandengan Peraturan Daerah.

    Bagian KeduaPenghapusan Desa

    Pasal 22

    (1) Desa dapat dihapus karena bencana alam dan/atau kepentinganprogram nasional yang strategis.

    (2) Penghapusan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menjadiwewenang Pemerintah.

    Bagian KetigaPerubahan Status

    Paragraf 1

    Umum

    Pasal 23

    Perubahan status meliputi:

    a. Desa menjadi Kelurahan; dan

    b. Kelurahan menjadi Desa.

    Paragraf 2Perubahan status Desa menjadi Kelurahan

    Pasal 24

    Perubahan status Desa menjadi Kelurahan harus memenuhi syarat:

    a. luas wilayah tidak berubah;

    b. jumlah penduduk paling sedikit 8.000 (delapan ribu) jiwa atau 1.600(seribu enam ratus) kepala keluarga;

    c. sarana dan prasarana pemerintahan bagi terselenggaranyapemerintahan Kelurahan;

    d. potensi ekonomi berupa jenis, jumlah usaha jasa dan produksi sertakeanekaragaman mata pencaharian;

    e. kondisi . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    14/126

    -14-

    e. kondisi sosial budaya masyarakat berupa keanekaragaman statuspenduduk dan perubahan dari masyarakat agraris ke masyarakatindustri dan jasa; dan

    f. meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan.

    Pasal 25

    (1) Perubahan status Desa menjadi kelurahan dilakukan berdasarkanprakarsa Pemerintah Desa bersama BPD dengan memperhatikan sarandan pendapat masyarakat Desa setempat.

    (2) Prakarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas dan disepakatidalam musyawarah Desa.

    (3) Kesepakatan hasil musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dituangkan ke dalam bentuk keputusan.

    (4) Keputusan hasil musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)disampaikan oleh kepala Desa kepada Bupati sebagai usulanperubahan status Desa menjadi kelurahan.

    (5) Bupati membentuk tim untuk melakukan kajian dan verifikasi usulankepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

    (6) Hasil kajian dan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadimasukan bagi Bupati untuk menyetujui atau tidak menyetujui usulanperubahan status Desa menjadi kelurahan.

    (7) Dalam hal Bupati menyetujui usulan perubahan status Desa menjadi

    kelurahan, Bupati menyampaikan rancangan Peraturan Daerahmengenai perubahan status Desa menjadi kelurahan kepada DewanPerwakilan Rakyat Daerah untuk dibahas dan disetujui bersama.

    (8) Pembahasan dan penetapan rancangan Peraturan Daerah mengenaiperubahan status Desa menjadi kelurahan dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 26

    (1) Kepala Desa, perangkat Desa, dan anggota BPD dari Desa yang diubah

    statusnya menjadi kelurahan diberhentikan dengan hormat dari jabatannya.

    (2) Kepala Desa, perangkat Desa, dan anggota BPD sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberi penghargaan dan/atau pesangon sesuai dengankemampuan keuangan pemerintah daerah.

    (3) Pengisian jabatan lurah dan perangkat kelurahan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berasal dari pegawai negeri sipil dariPemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (4) Perangkat Desa dari Desa yang diubah statusnya menjadi Kelurahan,dapat diusulkan melalui mekanisme kontrak sebagai pegawaipemerintah berdasarkan perjanjian kerja sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

    Pasal 27 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    15/126

    -15-

    Pasal 27

    Seluruh barang milik Desa dan sumber pendapatan Desa yang berubahmenjadi Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) menjadikekayaan/ aset Pemerintah Daerah yang digunakan untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat di Kelurahan tersebut dan pendanaan Kelurahandibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

    Pasal 28

    (1) Penyerahan Aset Desa yang statusnya menjadi Kelurahan dilakukandengan berita acara penyerahan dan perjanjian serah terima sertadicatat dalam daftar inventaris barang Daerah.

    (2) Ketentuan mengenai perubahan status Desa menjadi Kelurahan diaturdalam Peraturan Bupati.

    Paragraf 3Perubahan status Kelurahan menjadi Desa

    Pasal 29

    (1) Pemerintah Daerah dapat mengubah status kelurahan menjadi Desaberdasarkan prakarsa masyarakat dan memenuhi persyaratan yangditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Kelurahan yang berubah status menjadi Desa, sarana dan prasaranamenjadi milik Desa dan dikelola oleh Desa yang bersangkutan untukkepentingan masyarakat Desa.

    (3) Pendanaan perubahan status kelurahan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

    Pasal 30

    (1) Perubahan status kelurahan menjadi Desa hanya dapat dilakukan bagikelurahan yang kehidupan masyarakatnya masih bersifat perdesaan.

    (2) Perubahan status kelurahan menjadi Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat seluruhnya menjadi Desa atau sebagian menjadiDesa dan sebagian menjadi kelurahan.

    Pasal 31

    Perubahan status Kelurahan menjadi Desa harus memenuhi persyaratan:

    a. wilayahnya masih berkarakteristik Desa;

    b. kondisi sosial budaya masyarakat masih berupa status pendudukperdesaan dan masyarakat agraris;

    c. jumlah penduduk memenuhi syarat untuk menjadi Desa;

    d. sarana dan prasarana pemerintahan bagi terselenggaranyapemerintahan Desa dan pelayanan publik;

    e. mempunyai batas wilayah yang jelas;

    f. sosial . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    16/126

    -16-

    f. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidupbermasyarakat sesuai dengan adat istiadat Desa;

    g. memiliki potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber dayamanusia, dan sumber daya ekonomi pendukung;

    h. tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan lainnyabagi perangkat Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan; dan

    i. ketentuan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 32

    Kelurahan yang berubah status menjadi Desa, maka Lurah danPerangkatnya kembali menjadi perangkat Daerah.

    Bagian KetigaPenetapan Desa

    Pasal 33

    (1) Pemerintah Daerah melakukan inventarisasi Desa yang ada yang telahmendapatkan kode desa.

    (2) Dalam melakukan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibentuk tim inventarisasi yang ditetapkan dengan keputusan Bupati.

    (3) Hasil inventarisasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dijadikandasar oleh Pemerintah Daerah untuk menetapkan Desa.

    (4) Penetapan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkandengan Peraturan Daerah tersendiri.

    Pasal 34

    Ketentuan lebih lanjut mengenai penataan Desa diatur dengan PeraturanBupati.

    BAB IIIKEWENANGAN DESA

    Pasal 35

    Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraanPemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaankemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkanprakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa.

    Pasal 36

    Kewenangan Desa meliputi:

    a. kewenangan berdasarkan hak asal usul;

    b. kewenangan lokal berskala Desa;

    c. kewenangan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    17/126

    -17-

    c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi, atau Pemerintah Daerah; dan

    d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah DaerahProvinsi, atau Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

    Pasal 37

    (1) Kewenangan berdasarkan hak asal usul sebagaimana dimaksud dalamPasal 36 huruf a paling sedikit terdiri atas:

    a. sistem organisasi masyarakat adat;

    b. pembinaan kelembagaan masyarakat;

    c. pembinaan lembaga dan hukum adat;

    d. pengelolaan tanah kas Desa; dane. pengembangan peran masyarakat Desa.

    (2) Kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal36 huruf b paling sedikit terdiri atas kewenangan:

    a. pengelolaan tambatan perahu;

    b. pengelolaan pasar Desa;

    c. pengelolaan tempat pemandian umum;

    d. pengelolaan jaringan irigasi;

    e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa;f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan

    terpadu;

    g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan belajar;

    h. pengelolaan perpustakaan Desa dan taman bacaan;

    i. pengelolaan embung Desa;

    j. pengelolaan air minum berskala Desa; dan

    k. pembuatan jalan Desa antarpermukiman ke wilayah pertanian.

    (3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),Bupati dapat menetapkan jenis kewenangan Desa berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengansituasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.

    Pasal 38

    (1) Dalam menetapkan jenis kewenangan Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 ayat (3) Bupati membentuk tim identifikasi daninventarisasi kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan

    lokal berskala Desa dengan melibatkan Desa.(2) Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), Bupati menetapkan Peraturan Bupati tentang jeniskewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskalaDesa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3) Peraturan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    18/126

    -18-

    (3) Peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditindaklanjutioleh Pemerintah Desa dengan menetapkan peraturan Desa tentangkewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskalaDesa sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.

    Pasal 39

    (1) Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenanganlokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf a danhuruf b diatur dan diurus oleh Desa.

    (2) Pelaksanaan kewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaankewenangan tugas lain dari Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa.

    (3) Kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 40

    (1) Penugasan dari Pemerintah Daerah kepada Desa meliputipenyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa,pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakatDesa.

    (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai biaya.

    Pasal 41

    Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan Desa diatur dengan PeraturanBupati.

    BAB IVPENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

    Pasal 42

    (1) Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa.

    (2) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan asas:a. kepastian hukum;b. tertib penyelenggaraan pemerintahan;

    c. tertib kepentingan umum;d. keterbukaan;e. proporsionalitas;f. profesionalitas;g. akuntabilitas;h. efisiensi dan efektivitas;i. kearifan lokal;

    j. keberagaman; dank. partisipatif.

    Bagian Kesatu . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    19/126

    -19-

    Bagian KesatuPemerintah Desa

    Pasal 43

    Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) adalahKepala Desa yang dibantu oleh perangkat Desa.

    Paragraf 1Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa

    Pasal 44

    Struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa terdiri dari:

    a. Kepala Desa sebagai unsur pimpinan; danb. Perangkat Desa merupakan unsur pembantu Kepala Desa.

    Paragraf 2 Tata Cara Penyusunan Stuktur Organisasi

    Pasal 45

    (1) Struktur organisasi Pemerintah Desa dibentuk denganmempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

    a. jumlah penduduk;b. luas wilayah atau jangkauan pelayanan;c. kewenangan yang dimiliki Pemerintahan Desa;d. karakteristik, potensi dan kebutuhan desa;e. kemampuan keuangan desa.

    (2) Struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa ditetapkan dalamPeraturan Desa yang berpedoman pada peraturan Bupati.

    (3) Mengenai pedoman struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desadiatur lebih lanjut dalam peraturan Bupati.

    (4) Penyusunan Rancangan Peraturan Desa tentang Struktur Organisasidan Tata Kerja Pemerintah Desa dilaksanakan oleh Kepala Desabersama BPD, dan dapat melibatkan Lembaga Kemasyarakatan Desa.

    (5) Rancangan Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi dan Tata KerjaPemerintah Desa dibahas dan disepakati bersama melalui MusyawarahDesa, dan kesepakatan hasil Musyawarah Desa dituangkan dalamberita acara dan keputusan hasil musyawarah Rancangan PeraturanDesa tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

    (6) Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja PemerintahDesa sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa disampaikan kepada Bupati

    melalui Camat untuk dievaluasi.(7) Bupati dapat mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan Desa

    tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa kepadacamat.

    (7) Peraturan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    20/126

    -20-

    (8) Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi Dan Tata Kerja PemerintahDesa yang telah ditetapkan oleh Kepala Desa disampaikan kepadaBupati melalui Camat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitungsejak ditetapkannya Peraturan Desa.

    (9) Apabila Peraturan Desa tentang Struktur Organisasi Dan Tata KerjaPemerintah Desa bertentangan dengan peraturan perundang–undangan

    yang lebih tinggi, kepentingan umum, dan melanggar hak asasimanusia, maka Bupati sesuai dengan kewenangannya dapatmembatalkan.

    Bagian KeduaKepala Desa

    Paragraf 1 Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban

    Pasal 46

    (1) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa,dan pemberdayaan masyarakat Desa.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kepala Desa berwenang:

    a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa;b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa;c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa;d. menetapkan Peraturan Desa;e. menetapkan APBDesa;f. membina kehidupan masyarakat Desa;g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta

    mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktifuntuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa;

    i. mengembangkan sumber pendapatan Desa; j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan

    negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;

    k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa;

    l. memanfaatkan teknologi tepat guna;

    m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif;

    n. mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjukkuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan

    o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

    (3) Dalam . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    21/126

    -21-

    (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kepala Desa berhak:

    a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa;

    b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa;

    c. menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, danpenerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan;

    d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yangdilaksanakan; dan

    e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnyakepada perangkat Desa.

    (4) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Kepala Desa berkewajiban:

    a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NegaraKesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika;

    b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa;

    c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa;

    d. menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan;

    e. melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender;

    f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas darikolusi, korupsi, dan nepotisme;

    g. menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangkukepentingan di Desa;

    h. menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik;

    i. mengelola Keuangan dan Aset Desa;

    j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenanganDesa;

    k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa;

    l. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa;m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa;

    n. memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan diDesa;

    o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikanlingkungan hidup; dan

    p. memberikan informasi kepada masyarakat Desa.

    (5) Kepala Desa dalam melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajibanKepala Desa harus bersikap dan bertindak adil, dan tidak diskriminatifdalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Paragraf 2 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    22/126

    -22-

    Paragraf 2Masa Jabatan Kepala Desa

    Pasal 47

    (1) Kepala Desa memegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung sejaktanggal pelantikan.

    (2) Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabatpaling lama 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidaksecara berturut-turut.

    (3) Ketentuan periodisasi masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

    (4) Ketentuan periodisasi masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) termasuk masa jabatan kepala Desa yang dipilih melaluimusyawarah Desa.

    (5) Dalam hal kepala Desa mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya atau diberhentikan, kepala Desa dianggap telah menjabat 1(satu) periode masa jabatan.

    Paragraf 3Laporan Kepala Desa

    Pasal 48

    Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46, Kepala Desa wajib:

    a. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiapakhir tahun anggaran kepada Bupati;

    b. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa padaakhir masa jabatan kepada Bupati;

    c. menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahanDesa secara tertulis kepada BPD setiap akhir tahun anggaran; dan

    d. memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraanpemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhirtahun anggaran.

    Pasal 49

    (1) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 48 huruf a disampaikan kepada Bupati melalui camatpaling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

    (2) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling sedikit memuat:

    a. pertanggungjawaban penyelenggaraan Pemerintahan Desa;b. pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan;

    c. pelaksanaan pembinaan kemasyarakatan; dan

    d. pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

    (3) Laporan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    23/126

    -23-

    (3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) digunakan sebagai bahan evaluasi oleh Bupati untukdasar pembinaan dan pengawasan.

    Pasal 50

    (1) Kepala Desa wajib menyampaikan laporan penyelenggaraanPemerintahan Desa pada akhir masa jabatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 48 huruf b kepada Bupati melalui Camat.

    (2) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disampaikan dalam jangka waktu 5 (lima) bulan sebelumberakhirnya masa jabatan.

    (3) Laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling sedikit memuat:

    a. ringkasan laporan tahun-tahun sebelumnya;b. rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam jangka waktu

    untuk 5 (lima) bulan sisa masa jabatan;

    c. hasil yang dicapai dan yang belum dicapai; dan

    d. hal yang dianggap perlu perbaikan.

    (4) Pelaksanaan atas rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desasebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b dilaporkan oleh kepalaDesa kepada Bupati dalam memori serah terima jabatan.

    Pasal 51

    (1) Kepala Desa menyampaikan laporan keterangan penyelenggaraanPemerintahan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 huruf csetiap akhir tahun anggaran kepada BPD secara tertulis paling lambat3 (tiga) bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

    (2) Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat pelaksanaan peraturanDesa.

    (3) Laporan keterangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) digunakan oleh BPD dalam melaksanakanfungsi pengawasan kinerja kepala Desa.

    Pasal 52

    Kepala Desa menginformasikan kepada masyarakat Desa secara tertulisdan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat mengenaipenyelenggaraan Pemerintahan Desa.

    Pasal 53

    Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan penyelenggaraan PemerintahanDesa diatur dalam Peraturan Bupati.

    Pasal 54 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    24/126

    -24-

    Pasal 54

    (1) Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46 ayat (4) dan Pasal 48 dikenai sanksiadministratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.

    (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dandapat dilanjutkan dengan pemberhentian.

    Paragraf 4Larangan Kepala Desa

    Pasal 55

    Kepala Desa dilarang:

    a. merugikan kepentingan umum;b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota

    keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu;

    c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;

    d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golonganmasyarakat tertentu;

    e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;

    f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang,

    dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atautindakan yang akan dilakukannya;

    g. menjadi pengurus partai politik;

    h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;

    i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota BPD, anggotaDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan PerwakilanDaerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsiatau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatanlain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;

    j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umumdan/atau pemilihan kepala Daerah;

    k. melanggar sumpah/janji jabatan;

    l. meninggalkan tugas selama 30 (tiga puluh) hari kerja berturut-turuttanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

    m. menyalahgunakan narkoba;

    n. melakukan perbuatan asusila;

    o. melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT);

    p. melakukan perjudian; dan

    q. melanggar ketentuan peraturan perundangan-undangan;

    Pasal 56 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    25/126

    -25-

    Pasal 56

    (1) Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 55 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atauteguran tertulis.

    (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dandapat dilanjutkan dengan pemberhentian.

    Paragraf 4Pelaksana Tugas Harian Kepala Desa

    Pasal 57

    (1) Dalam hal Kepala Desa berhalangan melaksanakan tugas harian, makaSekretaris Desa dapat melaksanakan tugas harian sebagai pelaksanaharian Kepala Desa.

    (2) Dalam hal Kepala Desa berhalangan secara berturut-turut paling lama60 (enam puluh) hari, maka Camat dapat menunjuk Sekretaris Desasebagai pelaksana tugas Kepala Desa.

    (3) Apabila Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud ayat (2) dinyatakanberhalangan tetap karena sakit, maka Camat dapat menunjukpelaksana tugas Kepala Desa dari pegawai negeri sipil.

    Paragraf 5Pemberhentian Kepala Desa

    Pasal 58

    (1) Kepala Desa berhenti karena:

    a. meninggal dunia;

    b. permintaan sendiri; atau

    c. diberhentikan.

    (2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc karena:

    a. berakhir masa jabatannya;

    b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atauberhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

    c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala Desa;

    d. melanggar larangan sebagai kepala Desa;

    e. adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan, penggabungan2 (dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa baru, atau

    penghapusan Desa;f. tidak melaksanakan kewajiban sebagai kepala Desa; atau

    g. dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

    (3) Apabila . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    26/126

    -26-

    (3) Apabila kepala Desa berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1),BPD melaporkan kepada Bupati melalui Camat.

    (4) Pemberhentian kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditetapkan dengan keputusan Bupati.

    Pasal 59

    Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati setelah dinyatakansebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan.

    Pasal 60

    Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati setelah ditetapkansebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atautindak pidana terhadap keamanan negara.

    Pasal 61

    Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalamPasal 59 dan Pasal 60 diberhentikan oleh Bupati setelah dinyatakan sebagaiterpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap.

    Pasal 62

    (1) Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 59 dan Pasal 60 setelah melalui proses peradilan ternyataterbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) harisejak penetapan putusan pengadilan diterima oleh Kepala Desa, Bupatimerehabilitasi dan mengaktifkan kembali Kepala Desa yangbersangkutan sebagai Kepala Desa sampai dengan akhir masa

    jabatannya.

    (2) Apabila Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya, Bupati harusmerehabilitasi nama baik Kepala Desa yang bersangkutan.

    Pasal 63

    Dalam hal Kepala Desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksuddalam Pasal 59 dan Pasal 60, Sekretaris Desa melaksanakan tugas dankewajiban Kepala Desa sampai dengan adanya putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap.

    Pasal 64 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    27/126

    -27-

    Pasal 64

    (1) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang berhenti tidak lebih dari1 (satu) tahun karena diberhentikan sebagaimana dimaksud dalamPasal 58 ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat (2) huruf b, huruf c,huruf d, huruf f, dan huruf g, Bupati mengangkat pegawai negeri sipildari Pemerintah Daerah sebagai penjabat Kepala Desa sampaiterpilihnya Kepala Desa yang baru.

    (2) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikansebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 tidak lebih dari 1 (satu) tahun,Bupati mengangkat pegawai negeri sipil dari Pemerintah Daerah sebagaipenjabat Kepala Desa sampai dengan terpilihnya Kepala Desa.

    Pasal 65

    (1) Dalam hal sisa masa jabatan kepala Desa yang berhenti lebih dari 1(satu) tahun karena diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal58 ayat (1) huruf a dan huruf b serta ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d,huruf f, dan huruf g, Bupati mengangkat pegawai negeri sipil dariPemerintah Daerah sebagai penjabat Kepala Desa sampai terpilihnyaKepala Desa yang baru melalui hasil musyawarah Desa.

    (2) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikansebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 lebih dari 1 (satu) tahun,Bupati mengangkat pegawai negeri sipil dari Pemerintah Daerah sebagaipenjabat Kepala Desa sampai terpilihnya Kepala Desa yang barumelalui hasil musyawarah Desa.

    Pasal 66

    (1) Dalam hal terjadi kebijakan penundaan pelaksanaan pemilihan KepalaDesa, Kepala Desa yang habis masa jabatannya tetap diberhentikandan selanjutnya Bupati mengangkat penjabat Kepala Desa.

    (2) Bupati mengangkat penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1) dari pegawai negeri sipil dari Pemerintah Daerah.

    Pasal 67

    (1) Pegawai negeri sipil yang diangkat sebagai penjabat Kepala Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 64, Pasal 65, dan Pasal 66 ayat (2)paling sedikit harus memahami bidang kepemimpinan dan teknispemerintahan.

    (2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban serta memperoleh hak

    yang sama dengan Kepala Desa.

    Pasal 68

    (1) Kepala Desa yang berstatus pegawai negeri sipil apabila berhentisebagai Kepala Desa dikembalikan kepada instansi induknya.

    (2) Kepala Desa . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    28/126

    -28-

    (2) Kepala Desa yang berstatus pegawai negeri sipil apabila telah mencapaibatas usia pensiun sebagai pegawai negeri sipil diberhentikan denganhormat sebagai pegawai negeri sipil dengan memperoleh hak sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 69

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberhentian kepala Desadiatur dalam Peraturan Bupati.

    Paragraf 6Penyelidikan dan penyidikan Kepala Desa

    Pasal 70

    (1) Penyelidikan dan Penyidikan Kepala Desa yang diduga melakukantindak pidana dilakukan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Bupati.

    (2) Ijin tertulis dari Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakberlaku bagi Kepala Desa tertangkap tangan melakukan tindak pidana.

    (3) Apabila Kepala Desa tertangkap tangan sebagaimana dimaksud padaayat (2) aparat penegak hukum menyampaikan laporan kepada Bupati.

    (4) Ketentuan mengenai Penyelidikan dan Penyidikan Kepala Desa sesuaidengan peraturan perudang-undangan.

    Bagian KetigaPerangkat Desa

    Pasal 71

    (1) Perangkat Desa terdiri atas:a. sekretariat Desa;b. pelaksana kewilayahan; danc. pelaksana teknis.

    (2) Perangkat Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa.

    Pasal 72

    (1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1)bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas danwewenangnya.

    (2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat olehKepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati.

    (3) Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat Desa

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada KepalaDesa.

    Pasal 73 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    29/126

    -29-

    Pasal 73

    (1) Sekretariat Desa dipimpin oleh sekretaris Desa dibantu oleh unsur stafsekretariat yang bertugas membantu kepala Desa dalam bidangadministrasi pemerintahan.

    (2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyakterdiri atas 3 (tiga) bidang urusan.

    (3) Ketentuan mengenai bidang urusan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dengan Peraturan Bupati.

    Pasal 74

    (1) Pelaksana kewilayahan merupakan unsur pembantu kepala Desasebagai satuan tugas kewilayahan.

    (2) Jumlah pelaksana kewilayahan ditentukan secara proporsional antarapelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dan kemampuan keuanganDesa.

    (3) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpinoleh Jaro yang membawahi bagian wilayah Desa.

    Pasal 75

    (1) Pelaksana teknis merupakan unsur pembantu kepala Desa sebagaipelaksana tugas operasional.

    (2) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyakterdiri atas 3 (tiga) seksi.

    (3) Ketentuan mengenai pelaksana teknis sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

    Paragraf 1Larangan Perangkat Desa

    Pasal 76

    Perangkat Desa dilarang:

    a. merugikan kepentingan umum;

    b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggotakeluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu;

    c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya;

    d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golonganmasyarakat tertentu;

    e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa;

    f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang,dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atautindakan yang akan dilakukannya;

    g. menjadi pengurus partai politik;

    h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;

    i. merangkap . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    30/126

    -30-

    i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota BPD, anggotaDewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan PerwakilanDaerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsiatau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatanlain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan;

    j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umumdan/atau pemilihan kepala Daerah;

    k. melanggar sumpah/janji jabatan;

    l. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turuttanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan;

    m. menyalahgunakan narkoba;n. melakukan perbuatan asusila;o. melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT);

    p. melakukan perjudian; danq. melanggar ketentuan peraturan perundangan-undangan;

    Pasal 77

    (1) Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 76 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisandan/atau teguran tertulis.

    (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dandapat dilanjutkan dengan pemberhentian.

    Paragraf 2Pengangkatan Perangkat Desa

    Pasal 78

    (1) Perangkat Desa diangkat dari warga Desa yang memenuhi persyaratan:

    a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakanUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,serta mempertahankan dan memelihara keutuhan NegaraKesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

    c. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yangsederajat;

    d. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluhdua) tahun;

    e. terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desapaling kurang 1 (satu) tahun;

    f. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;

    g. mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;

    h. bersedia diangkat menjadi perangkat desa;

    i. memahami . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    31/126

    -31-

    i. memahami sosial budaya masyarakat setempat;

    j. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;k. berbadan sehat.

    (2) Persyaratan untuk menjadi sekretaris Desa sebagaimana dimaksuddalam Pasal 73 ayat (1) selain memenuhi persyaratan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pernah menjabat sebagai perangkat teknisdan kewilayahan di Desa paling sedikit 3 (tiga) tahun atau yangmemiliki pengalaman di bidang pemerintahan.

    Pasal 79

    Pengangkatan perangkat Desa dilaksanakan dengan mekanisme sebagaiberikut:

    a. Kepala Desa melakukan penjaringan dan penyaringan atau seleksicalon perangkat Desa;

    b. Kepala Desa melakukan konsultasi dengan Camat mengenaipengangkatan perangkat Desa;

    c. Camat memberikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenai calonperangkat Desa yang telah dikonsultasikan dengan kepala Desa; dan

    d. rekomendasi tertulis Camat dijadikan dasar oleh Kepala Desa dalampengangkatan perangkat Desa dengan keputusan Kepala Desa.

    Pasal 80

    (1) Pegawai negeri sipil yang akan diangkat menjadi perangkat Desa harusmendapatkan izin tertulis dari pejabat pembina kepegawaian.

    (2) Dalam hal pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terpilih dan diangkat menjadi perangkat Desa, yang bersangkutandibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi perangkat Desatanpa kehilangan hak sebagai pegawai negeri sipil.

    Paragraf 3Pemberhentian Perangkat Desa

    Pasal 81

    (1) Perangkat Desa berhenti karena:

    a. meninggal dunia;

    b. permintaan sendiri; atau

    c. diberhentikan.

    (2) Perangkat Desa yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c karena:

    a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun;

    b. berhalangan tetap;

    c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangkat Desa; atau

    d. melanggar larangan sebagai perangkat Desa.

    Pasal 82 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    32/126

    -32-

    Pasal 82

    Pemberhentian perangkat Desa dilaksanakan dengan mekanisme sebagaiberikut:

    a. kepala Desa melakukan konsultasi dengan camat mengenaipemberhentian perangkat Desa;

    b. camat memberikan rekomendasi tertulis yang memuat mengenaipemberhentian perangkat Desa yang telah dikonsultasikan dengankepala Desa; dan

    c. rekomendasi tertulis camat dijadikan dasar oleh kepala Desa dalampemberhentian perangkat Desa dengan keputusan kepala Desa.

    Pasal 83

    Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkatan dan pemberhentianperangkat Desa diatur dalam Peraturan Bupati.

    Pasal 84

    Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat desa wajibbersikap dan bertindak adil, dan tidak diskriminatif dalam memberikanpelayanan kepada masyarakat secara efisien dan efektif.

    Pasal 85

    Pengawasan dan pembinaan terhadap perangkat desa dilakukan oleh KepalaDesa dan/atau Sekretaris Desa secara berjenjang sesuai kewenangannya.

    Bagian KeempatPenghasilan Pemerintah Desa

    Pasal 86

    (1) Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiapbulan.

    (2) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KepalaDesa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapatmemperoleh penerimaan lainnya yang sah.

    (3) Pemerintah Daerah dapat mengintegrasikan jaminan kesehatan KepalaDesa dan perangkat Desa sesuai dengan kemampuan keuanganDaerah.

    Pasal 87

    (1) Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa dianggarkan dalamAPB Desa yang bersumber dari ADD.

    (2) Pengalokasian . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    33/126

    -33-

    (2) Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Kepala Desa danperangkat Desa menggunakan penghitungan sebagai berikut:

    a. ADD yang berjumlah kurang dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) digunakan maksimal 60% (enam puluh perseratus);

    b. ADD yang berjumlah Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)sampai dengan Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah)digunakan maksimal 50% (lima puluh perseratus);

    c. ADD yang berjumlah lebih dari Rp700.000.000,00 (tujuh ratus jutarupiah) sampai dengan Rp900.000.000,00 (sembilan ratus jutarupiah) digunakan maksimal 40% (empat puluh perseratus); dan

    d. ADD yang berjumlah lebih dari Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) digunakan maksimal 30% (tiga puluh perseratus).

    (3) Pengalokasian batas maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi, jumlah perangkat,kompleksitas tugas pemerintahan, dan letak geografis.

    (4) Bupati menetapkan besaran penghasilan tetap:

    a. kepala Desa;

    b. sekretaris Desa paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) daripenghasilan tetap kepala Desa per bulan; dan

    c. perangkat Desa selain sekretaris Desa paling sedikit 50% (limapuluh perseratus) dari penghasilan tetap kepala Desa per bulan.

    (5) Besaran penghasilan tetap kepala Desa dan perangkat desa

    sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan peraturanBupati.

    Pasal 88

    (1) Selain menerima penghasilan tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal87, kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan danpenerimaan lain yang sah.

    (2) Tunjangan dan penerimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat bersumber dari APB Desa dan berdasarkan ketentuan

    peraturan perundang-undangan.(3) Besaran tunjangan dan penerimaan lain yang sah sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

    Bagian KelimaPakaian Dinas, Atribut dan Penghargaan

    Pasal 89

    (1) Kepala Desa dan Perangkat Desa dalam melaksanakan tugasnya

    diwajibkan mengenakan pakaian dinas dan atribut sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan kepada KepalaDesa Perangkat Desa yang berprestasi dan yang purnabakti.

    (3) Ketentuan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    34/126

    -34-

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pakaian dinas, atribut danpenghargaan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa diatur dalamPeraturan Bupati.

    BAB VHAK DAN KEWAJIBAN DESA DAN MASYARAKAT DESA

    Pasal 90

    (1) Desa berhak:a. mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan

    hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakatDesa;

    b. menetapkan dan mengelola kelembagaan Desa; dan

    c.

    mendapatkan sumber pendapatan.(2) Desa berkewajiban:

    a. melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunanmasyarakat Desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhanNegara Kesatuan Republik Indonesia;

    b. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa;c. mengembangkan kehidupan demokrasi;d. mengembangkan pemberdayaan masyarakat Desa; dane. memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

    Desa.

    Pasal 91

    (1) Masyarakat Desa berhak:a. meminta dan mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa serta

    mengawasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa,pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatanDesa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

    b.

    memperoleh pelayanan yang sama dan adil;c. menyampaikan aspirasi, saran, dan pendapat lisan atau tertulis

    secara bertanggung jawab tentang kegiatan penyelenggaraanPemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaankemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;

    d. memilih, dipilih, dan/atau ditetapkan menjadi:

    1. Kepala Desa;

    2. perangkat Desa;

    3. anggota BPD; atau

    4. anggota lembaga kemasyarakatan Desa.

    e. mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari gangguanketentraman dan ketertiban di Desa.

    (2) Masyarakat . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    35/126

    -35-

    (2) Masyarakat Desa berkewajiban:

    a. membangun diri dan memelihara lingkungan Desa;

    b. mendorong terciptanya kegiatan penyelenggaraan PemerintahanDesa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan

    kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa yangbaik;

    c. mendorong terciptanya situasi yang aman, nyaman, dan tenteramdi Desa;

    d. memelihara dan mengembangkan nilai permusyawaratan,permufakatan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan di Desa; dan

    e. berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di Desa.

    BAB VI

    BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

    Bagian KesatuKedudukan dan Fungsi BPD

    Pasal 92

    (1) BPD berkedudukan sebagai lembaga yang melaksanakan fungsipemerintahan di Desa.

    (2) Dalam melaksanakan fungsi pemerintahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), BPD mempunyai fungsi:

    a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersamaKepala Desa;

    b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan

    c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

    Bagian KeduaPengisian Keanggotaan BPD

    Pasal 93

    (1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkanketerwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis.

    (2) Masa keanggotaan BPD selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggalpengucapan sumpah/janji.

    (3) Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untukmasa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut atautidak secara berturut-turut.

    (4) Ketentuan masa keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

    termasuk masa keanggotaan BPD antar waktu yang dipilih melaluimusyawarah Desa.

    (5) Dalam hal anggota BPD mengundurkan diri sebelum habis masakeanggotaan atau diberhentikan, anggota BPD dianggap telahmenduduki 1 (satu) kali masa keanggotaan.

    Pasal 94 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    36/126

    -36-

    Pasal 94

    Persyaratan calon anggota BPD adalah:

    a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sertamempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

    c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah pernahmenikah;

    d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atausederajat;

    e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa;

    f. bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD; dang. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis.

    Pasal 95

    (1) Pengisian keanggotaan BPD dilaksanakan secara demokratis melaluiproses musyawarah perwakilan dengan menjamin keterwakilanperempuan.

    (2) Dalam rangka proses musyawarah perwakilan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Kepala Desa membentuk panitia pengisian keanggotaanBPD dan ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

    (3) Panitia Pengisian keanggotaan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dibentuk melalui Musyawarah Desa.

    (4) Panitia pengisian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)terdiri atas unsur perangkat Desa dan unsur masyarakat lainnyadengan jumlah anggota dan komposisi yang proporsional.

    Pasal 96

    (1)

    Panitia pengisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 95 ayat (3)melakukan penjaringan dan penyaringan bakal calon anggota BPDdalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum masa keanggotaan BPDberakhir.

    (2) Panitia pengisian menetapkan calon anggota BPD yang jumlahnya samaatau lebih dari anggota BPD yang dilaksanakan paling lambat 3 (tiga)bulan sebelum masa keanggotaan BPD berakhir.

    (3) Calon anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipilih dalamproses musyawarah perwakilan oleh unsur masyarakat yangmempunyai hak pilih.

    (4) Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5(lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, denganmemperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuanKeuangan Desa.

    (5) Hasil . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    37/126

    -37-

    (5) Hasil musyawarah perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)disampaikan oleh panitia pengisian anggota BPD kepada Kepala Desapaling lama 7 (tujuh) Hari sejak ditetapkannya hasil musyawarahperwakilan.

    (6) Hasil musyawarah perwakilan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) Harisejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia pengisian untukdiresmikan oleh Bupati.

    Pasal 97

    (1) Peresmian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (6)ditetapkan dengan keputusan Bupati paling lama 30 (tiga puluh) Harisejak diterimanya laporan hasil musyawarah perwakilan dari KepalaDesa.

    (2) Peresmian anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilimpahkan kepada Camat.

    (3) Anggota BPD sebelum memangku jabatannya bersumpah/berjanjisecara bersama-sama di hadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupatiatau pejabat yang ditunjuk paling lama 30 (tiga puluh) hari sejakditerbitkannya keputusan Bupati tentang peresmian anggota BPD.

    (4) Susunan kata sumpah/janji anggota BPD sebagai berikut:”Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akanmemenuhi kewajiban saya selaku anggota Badan PermusyawaratanDesa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan danmempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, dan bahwa sayaakan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segalaperaturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlakubagi Desa, Daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

    (5) Susunan kata-kata sumpah/janji anggota BPD disesuaikan menurutagama dan keyakinan masing-masing.

    Pasal 98

    (1) Masa keanggotaan BPD berhenti bersama-sama pada saat masakeanggotaan BPD baru mengucapkan sumpah/janji.

    (2) Dalam hal Pengucapan sumpah/janji anggota BPD tidak dapatdilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapatdipertanggungjawabkan dapat ditunda selama-lamanya 1 (satu) bulansejak masa keanggotan BPD lama berakhir dengan ketentuan anggotaBPD yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas.

    Bagian KetigaPimpinan BPD

    Pasal 99

    (1) Pimpinan BPD terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakilketua, dan 1 (satu) orang sekretaris.

    (2) Pimpinan . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    38/126

    -38-

    (2) Pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari danoleh anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakansecara khusus.

    (3) Rapat pemilihan pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin olehanggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda.

    (4) Rapat pemilihan pimpinan BPD sebagaimana dimaksud ayat (3), dimuatdalam berita acara.

    Bagian KeempatPeraturan Tata Tertib BPD

    Pasal 100

    (1) BPD menyusun Peraturan tata tertib BPD

    (2) Peraturan tata tertib BPD paling sedikit memuat:a. waktu musyawarah BPD;

    b. pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD;

    c. tata cara musyawarah BPD;

    d. tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPD dan anggotaBPD; dan

    e. pembuatan berita acara musyawarah BPD.

    (3) Pengaturan mengenai waktu musyawarah sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) huruf a meliputi:a. pelaksanaan jam musyawarah;

    b. tempat musyawarah;

    c. jenis musyawarah; dan

    d. daftar hadir anggota BPD.

    (4) Pengaturan mengenai pimpinan musyawarah BPD sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:

    a. penetapan pimpinan musyawarah apabila pimpinan dan anggotahadir lengkap;

    b. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua BPD berhalanganhadir;

    c. penetapan pimpinan musyawarah apabila ketua dan wakil ketuaberhalangan hadir; dan

    d. penetapan secara fungsional pimpinan musyawarah sesuai denganbidang yang ditentukan dan penetapan penggantian anggota BPDantarwaktu.

    (5) Pengaturan mengenai tata cara musyawarah BPD sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi:

    a. tata cara pembahasan rancangan peraturan Desa;

    b. konsultasi . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    39/126

    -39-

    b. konsultasi mengenai rencana dan program Pemerintah Desa;

    c. tata cara mengenai pengawasan kinerja kepala Desa; dan

    d. tata cara penampungan atau penyaluran aspirasi masyarakat.

    (6) Pengaturan mengenai tata laksana dan hak menyatakan pendapat BPDsebagaimana dimaksud ayat (2) huruf d meliputi:

    a. pemberian pandangan terhadap pelaksanaan Pemerintahan Desa;

    b. penyampaian jawaban atau pendapat kepala Desa atas pandanganBPD;

    c. pemberian pandangan akhir atas jawaban atau pendapat kepalaDesa; dan

    d. tindak lanjut dan penyampaian pandangan akhir BPD kepadaBupati melalui Camat.

    (7)

    Pengaturan mengenai penyusunan berita acara musyawarah BPDsebagaimana dimaksud ayat (2) huruf e meliputi:

    a. penyusunan notulen rapat;

    b. penyusunan berita acara;

    c. format berita acara;

    d. penandatanganan berita acara; dan

    e. penyampaian berita acara.

    Bagian KelimaHak, Kewajiban dan Larangan BPD

    Pasal 101

    (1) BPD berhak :

    a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraanPemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;

    b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatanDesa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan

    c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinyadari APBDesa.

    (2) Anggota BPD berhak: .

    a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;

    b. mengajukan pertanyaan;

    c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;

    d. memilih dan dipilih; dan

    e. mendapat tunjangan dari APB Desa atau tunjangan lain yang sahsesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 102 . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    40/126

    -40-

    Pasal 102

    (1) Pimpinan dan anggota BPD mempunyai hak untuk memperolehtunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi dan tunjangan lain sesuaiperaturan perundang-undangan.

    (2) Selain tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPDmemperoleh biaya operasional.

    (3) BPD berhak memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikandan pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, dan kunjunganlapangan.

    (4) Pemerintah Daerah dapat memberikan penghargaan kepada pimpinandan anggota BPD yang berprestasi.

    Pasal 103

    Anggota BPD wajib:

    a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sertamempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

    b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalampenyelenggaraan Pemerintahan Desa;

    c. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasimasyarakat Desa;

    d. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,kelompok, dan/atau golongan;

    e. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa;f. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga

    kemasyarakatan Desa; dan

    g. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

    Pasal 104

    anggota BPD dilarang :

    a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakatDesa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa;

    b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang,dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atautindakan yang akan dilakukannya;

    c. menyalahgunakan wewenang;d. melanggar sumpah/janji jabatan;

    e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik

    Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, DewanPerwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan RakyatDaerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalamperaturan perundangan-undangan;

    g. sebagai . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    41/126

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    42/126

    -42-

    Bagian KedelapanPenggantian Pimpinan BPD

    Pasal 107

    (1) Apabila pimpinan BPD berhenti atau diberhentikan sebelum masakeanggotaannya berakhir, maka diadakan penggantian pimpinan BPD.

    (2) Mekanisme penggantian pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggotaBPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus.

    (3) Hasil rapat penggantian pimpinan BPD sebagaimana dimaksud ayat (2),dimuat dalam berita acara.

    Bagian KesembilanMekanisme musyawarah BPD

    Pasal 108

    (1) BPD dalam menggali, menampung dan menyalurkan aspirasimasyarakat dilaksanakan melalui musyawarah BPD.

    (2) Mekanisme musyawarah BPD sebagai berikut:a. musyawarah BPD dipimpin oleh pimpinan BPD;b. musyawarah BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling

    sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPD;

    c. pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah guna

    mencapai mufakat;d. apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan

    keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara;

    e. pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam huruf ddinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satuperdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang hadir;dan

    f. hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan keputusan BPD dandilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris BPD.

    Pasal 109

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, kewenangan, hak dankewajiban, pengisian keanggotaan, pemberhentian anggota, serta peraturantata tertib BPD diatur dalam Peraturan Bupati.

    Bagian KesepuluhMusyawarah Desa

    Pasal 110

    (1) Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikutioleh BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untukmemusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraanPemerintahan Desa.

    (2) Hal . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    43/126

    -43-

    (2) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

    a. penataan Desa;

    b. perencanaan Desa;

    c. kerja sama Desa;

    d. rencana investasi yang masuk ke Desa;

    e. pembentukan BUM Desa;

    f. penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan

    g. kejadian luar biasa.

    (3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakanpaling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

    (4) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiayai dariAPB Desa.

    Pasal 111

    (1) Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD yang difasilitasi olehPemerintah Desa.

    (2) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti olehPemerintah Desa, BPD, dan unsur masyarakat.

    (3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:

    a. tokoh adat;b. tokoh agama;

    c. tokoh masyarakat;

    d. tokoh pendidikan;

    e. perwakilan kelompok tani;

    f. perwakilan kelompok nelayan;

    g. perwakilan kelompok perajin;

    h. perwakilan kelompok perempuan;

    i. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan

    j. perwakilan kelompok masyarakat miskin.

    (4) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (3),musyawarah Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuaidengan kondisi sosial budaya masyarakat.

    (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata tertib dan mekanismemusyawarah Desa diatur dengan Peraturan Bupati.

    BAB VII . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    44/126

    -44-

    BAB VIIPEMILIHAN KEPALA DESA

    Pasal 112

    (1) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak diseluruh wilayah Kabupaten.

    (2) Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa secara serentak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisiobjektif akhir masa jabatan Kepala Desa, jumlah Desa dan kemampuanbiaya pemilihan yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.

    (3) Pemilihan kepala Desa secara serentak sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat dilaksanakan bergelombang paling banyak 3 (tiga) kalidalam jangka waktu 6 (enam) tahun.

    (4) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Kepala Desa dalampenyelenggaraan pemilihan kepala Desa serentak, Bupati menunjukpenjabat kepala Desa.

    (5) Penjabat kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berasal daripegawai negeri sipil.

    Pasal 113

    (1) Dalam hal akan dilaksanakannya Pilkades, BPD melalui rapat plenoBPD membuat berita acara perihal pemberitahuan kepada Kepala Desamengenai masa jabatan Kepala Desa yang akan habis paling lama 6(enam) bulan sebelum masa jabatannya berakhir.

    (2) BPD mempersiapkan pembentukan Panitia Pilkades.

    (3) Panitia Pilkades sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat mandiridan tidak memihak.

    (4) Panitia Pilkades sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas unsurperangkat Desa, lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat Desa.

    Bagian KesatuPersyaratan Calon Kepala Desa

    Pasal 114

    Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan:

    a. warga negara Republik Indonesia;

    b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

    c. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sertamempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;

    d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atausederajat;

    e. berusia paling rendah 25 tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh lima)tahun pada saat mendaftar;

    f. memiliki . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    45/126

    -45-

    f. memiliki dedikasi, komitmen dan loyalitas kepada Desa;

    g. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;

    h. terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di Desa setempatpaling sedikit 1 (satu) tahun pada saat mendaftar;

    i. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara;

    j. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukantindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalanipidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepadapublik bahwa yang bersangkutan pernah dipidana serta bukan sebagaipelaku kejahatan berulang-ulang;

    k. tidak sedang dicabut hak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

    l. berkelakuan baik;

    m. berbadan sehat;

    n. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan;

    o. telah lulus penyaringan persyaratan administrasi dan test tertuliskompetensi dasar; dan

    p. telah ditetapkan sebagai calon Kepala Desa yang berhak dipilih olehPanitia Pilkades.

    Pasal 115

    (1) Kepala Desa yang akan mencalonkan diri kembali diberi cuti sejakditetapkan sebagai calon sampai dengan selesainya pelaksanaanpenetapan calon terpilih.

    (2) Dalam hal kepala Desa cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1),sekretaris Desa melaksanakan tugas dan kewajiban kepala Desa.

    Pasal 116

    (1) Pegawai negeri sipil yang mencalonkan diri dalam pemilihan kepalaDesa harus mendapatkan izin tertulis dari pejabat pembinakepegawaian.

    (2) Dalam hal pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terpilih dan diangkat menjadi kepala Desa, yang bersangkutandibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi kepala Desatanpa kehilangan hak sebagai pegawai negeri sipil.

    Pasal 117

    (1) Perangkat Desa atau anggota BPD yang mencalonkan diri dalampemilihan Kepala Desa diberi cuti terhitung sejak yang bersangkutanterdaftar sebagai bakal calon kepala Desa sampai dengan selesainyapelaksanaan penetapan calon terpilih.

    (2) Tugas . . .

  • 8/15/2019 Perda Kab Tangerang 9 Th 2014 Ttg Desa

    46/126

    -46-

    (2) Tugas perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirangkapoleh perangkat Desa lainnya yang ditetapkan dengan keputusan KepalaDesa.

    Bagian KeduaPelaksanaan Pemilihan Kepala Desa

    Pasal 118

    (1) Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa.

    (2) Pemil