percobaan v

16
1 PERCOBAAN V UJI KARBOHIDRAT A. Teori Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang paling penting bagi proses tubuh manusia. Proses katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk dipecah menjadi energi yang berguna bagi keberlangsungan proses hidup makhluk hidup. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa didalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Beberapa jenis karbohidrat sederhana merupakan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi dapat digunakan uji Benedict. Pada uji Benedict, pereaksi akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.

Upload: mazni

Post on 09-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

percobaan

TRANSCRIPT

10

PERCOBAAN VUJI KARBOHIDRAT

A. TeoriKarbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang paling penting bagi proses tubuh manusia. Proses katabolisme pada umumnya menggunakan glukosa untuk dipecah menjadi energi yang berguna bagi keberlangsungan proses hidup makhluk hidup. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrien utama sel. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa didalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.Beberapa jenis karbohidrat sederhana merupakan gula pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi dapat digunakan uji Benedict. Pada uji Benedict, pereaksi akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.Pati merupakan polisakarida yang terdapat pada sebagian besar tanaman. Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dengan struktur makromolekul linier yang dengan iodium memberikan warna biru. Sebaliknya fraksi yang tidak larut disebut amilopektin dengan struktur bercabang. Dengan penambahan iodium, fraksi memberikan warna ungu sampai merah.Pati dalam suasana basa bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Hasil hidrolisis dapat diuji dengan iodium dan menghasilkan warna biru sampai tak berwarna. Hasil akhir hidrolisis ditegaskan dengan uji Benedict.

B. Tujuan1. Mengidentifikasi/mengetahui bahan yang mengandung karbohidrat dan yang tidak mengandung karbohidrat.2. Membedakan karbohidrat yang mengandung monosakarida, disakarida dan polisakarida.3. Mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum.C. Alat dan Bahan1. Identifikasi karbohidrat dalam bahan makanana. Cawan ujig. Tahu putih 1 iris kecilb. Pipet 1 buahh. Margarine seujung sendok kecilc. Pisang 1 iris kecil i. Biscuit 1 potong kecild. Apel 1 iris kecilj. Tepung terigu 1 sendok kecile. Nasi 2-3 butirk. Gula pasir 1 sendok kecilf. Telur rebus (bagian putihnya)l. Kentang 1 iris kecil1 iris kecilm. Kalium iodide / lugol 0,1 M 10 ml2. Membedakan Monosakarida, disakarida dan polisakaridaa. Tabung reaksie. Larutan sukrosa (larutan gula)b. Pipet 1 buahf. Larutan laktosa (larutan susu)c. Larutan Glukosa 10%g. Larutan pati / tepungd. Larutan fruktosa (larutan madu)h. Reagen Fehling / Benedict3. Mengidentifikasi hasil hidrolisis amiluma. Larutan amilum 1%f. Kertas lakmusb. Larutan iodium g. Tabung reaksic. Pereaksi benedicth. Alat pemanasd. Larutan HCl 2Ni. Penjepit tabunge. Larutan NaOH 2%j. Pipet ukurD. Cara Kerja1. Identifikasi karbohidrat dalam bahan makanan Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas plat tetes Tetesi satu persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan iodium dalam KI/lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi larutan iodium. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru setelah ditetesi larutan iodium. Catat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan buatlah kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.2. Membedakan Monosakarida, disakarida dan polisakarida Pipet 5 ml masing-masing larutan uji, masukkan ke dalam tabung reaksi Tambahkan 3-5 tetes reagent Bendict ke dalam tiap-tiap tabung, kemudian panaskan selama 3-5 menit. Amati perubahan warna yang ditimbulkan. Buat kesimpulan zat-zat yang mana saja yang mengandung gula pereduksi.3. Mengidentifikasi hasil hidrolisis amilum 5 ml larutan amilum 1% dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2,5 ml HCl 2N Campurlah dengan baik kemudian masukkan ke dalam penangas air mendidih. Setelah 3 menit, ambillah 2 tetes larutan dan taruh di plat tetes. Tambahkan 2 tetes larutan iodium. Amati perubahan warna yang terjadi. Lakukan uji iodium setiap 3 menit sampai hasilnya berwarna kuning pucat. Lanjutkan hidrolisis selama lima menit, kemudian angkat larutan dan dinginkan. Ambil 2 ml larutan hasil hidrolisis dan netralkan dengan NaOH 2%. Uji dengan kertas lakmus. (jika netral, warna kertas lakmus tidak berubah). Tambahkan pereaksi benedict, panaskan beberapa saat. Amati perubahan warna yang terjadi. Buat kesimpulan dari percobaan Anda.E. Hasil PengamatanTabel Pengamatan Hasil Uji KarbohidratNo.Bahan MakananWarnaKeterangan

Sebelum diberi yodiumSesudah diberi yodium

1PisangKuningKuning-

2ApelKuning Kuning -

3Nasi Putih Biru Keunguan+

4Telur rebus (bagian putih)Putih Putih-

5Tahu putihPutih Putih -

6Margarine Kuning Kuning -

7Biscuit CoklatBiru keunguan+

8Tepung teriguPutih Biru keunguan+

9Gula pasirPutih Putih -

10Kentang Kuning Biru keunguan+

Keterangan : : tidak mengandung karbohidrat+: mengandung karbohidratTabel Pengamatan Hasil Uji Benedict No.Bahan UjiWarna setelah diberi reagent BenedictKeterangan

Sebelum pemanasan Sesudah pemanasan

1Larutan glukosaBiru beningMerah bata +

2 Larutan fruktosaHijauMerah bata +

3Larutan sukrosaBiru beningMerah bata +

4Larutan laktosaBiru susuKuning +

5Larutan amilumBiru susuBiru bening -

6Larutan formalinBiru beningBiru bening -

Keterangan : : biru (bukan gula pereduksi)+: Merah bata, hijau dan kuning (gula pereduksi)Tabel Pengamatan Hasil Hidrolisis PatiPerlakuanHidrolisis(menit)Hasil uji iodium Hasil hidrolisis

5 ml amilum 1% + 2,5 ml HCl 2N + pemanasan3BiruAmilosa

6Ungu Amilopektin

9Ungu beningAmilopektin

12Ungu beningEritrodekstrin

15Ungu beningEritrodekstrin

18Kuning pucatMaltosa

21Kuning pucatGlukosa

Hasil akhir dengan uji benedict : Menghasilkan endapan merah bataF. Pembahasan1. Uji karbohidrat pada makananBerdasarkan percobaan uji makanan karbohidrat, kami menyiapkan berbagai jenis bahan makanan yang akan kami uji cobakan. Dalam uji karbohidrat, kami menyiapkan sampel berbagai jenis bahan makanan tersebut diatas plate tetes, setelah itu kami pun menetesinya dengan larutan yodium kira-kira 2-3 tetes. Dapat kami amati bahwa terjadi perubahan warna pada jenis zat-zat makanan tertentu diantaranya, pisang sebelum diberi larutan yodium berwarna kuning, setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes kami mengamati tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu biru. Apel sebelum diberi larutan yodium berwarna kuning, kemudian kami mengamati tidak terjadi perubahan warna setelah diberi larutan yodium kira-kira 2-3 tetes menjadi ungu biru. Nasi berwarna putih sebelum diberi larutan yodium kemudian kami mengamati terjadinya perubahan warna menjadi ungu biru setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Telur rebus bagian putihnya berwarna putih sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati tidak terjadi perubahan warna pada putih telur tersebut sehingga warnanya tetap putih setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Tahu putih berwarna putih sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati tidak terjadi perubahan warna pada tahu putih tersebut sehingga warnanya tetap putih setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Margarin berwarna kuning sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati tidak terjadi perubahan warna pada margarin sehingga warnanya tetap sama seperti semula setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Biskuit berwarna cokelat sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati terjadi perubahan warna pada biskuit tersebut menjadi ungu biru setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Tepung terigu berwarna putih sebelum diberi larutan yodium dan dapat kami amati terjadi perubahan warna pada tepung terigu tersebut menjadi warna ungu biru setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Gula pasir sebelum diberi larutan yodium berwarna putih dan dapat kami amati tidak terjadi perubahan warna pada gula pasir tersebut sehingga warnanya tetap sama seperti semula setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes. Jenis bahan makanan yang terakhir yang kami uji cobakan yaitu kentang yang berwarna kuning sebelum diberi larutan yodium dan kami mengamati terjadi perubahan warna pada kentang tersebut setelah diberi larutan yodium 2-3 tetes menjadi ungu biru. Jadi pada nasi,coklat, tepung terigu dan kentang positif mengandung karbohidrat.2. Uji BenedictUji benedict dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi. Larutan uji dicampurkan dengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada. Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan yang berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau endapan yang terbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan uji.Larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa menunjukkan hasil yang positif. Tapi kenyataan secara teori sukrosa bukanlah gula pereduksi, hal ini dikarenakan sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi. Terbentuknya endapan merah bata ini sebagai hasil reduksi ion Cu2+menjadi ion Cu+oleh suatu gugus aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang berlangsung dalam suasana alkalis (basa). Sifat basa yang dimilki oleh pereaksi Benedict ini dikarenakan adanya senyawa natrium karbonat. Selain itu, amilum dan formalin tidak membentuk endapan merah bata dan warna larutan setelah dipanaskan menjadi biru. Hal ini membuktikan amilum dan formalin tidak mengandung gula pereduksi, oleh karena itu amilum dan formalin memperlihatkan hasil yang negatif. Berikut reaksi yang berlangsung: O O RCH + Cu2+2OH- RCOH + Cu2O + H2OGula Pereduksi Endapan Merah Bata3. Uji Hidrolisis PatiBerdasarkan hasil percobaan diatas, pada menit ketiga menghasilkan warna biru, menit keenam menhasilkan warna ungu, menit kesembilan sampai menit kelima belas menghasilkan warna ungu bening, menit kedelapan belas samapai menit kedua pluh satu menghasilkan warna kuning pucat. Hal ini terjadi pati terbagi atas dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air pans. Fraksi yang terlarut disebut amilosa (20%) ,dengan struktur makro molekul linear dengan iodium memberikan warna kehitaman. Sebaliknya, fraksi yang tidak larut disebut amilopektin (80%) dengan struktur bercabang. Pati dalam suasana asam bila dipanaskan akan terhidrolisis menjadi senyawa- senyawa yang lebih sederhana.Percobaan ini dilakukan untuk membuktikan adanya polisakarida. Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan 3 tetes larutan uji . Pada percobaan ini dilakukan hidroolisis karbohidrat menggunakan HCl 2N. Dalam hidrolisis karbohidrat, pati akan mengalami proses pemutusan rantai oleh enzim atau asam selama pemanasan menjadi molekul molekul yang lebih kecil. Ada beberapa tingkatan dalam reaksi hidrolisis tersebut. Mula-mula pati pecah menjadi unit rantai glukosa yang lebih pendek (6-10 molekul) yang disebut dekstrin. Dekstrin kemudian pecah lagi menjadi maltosa yang kemudian pecah lagi menjadi glukosa. Pada percobaan ini juga dilakukan penentuan titik akromatik. Titik akromatik adalah titik dimana pati tersebut menunjukan warna yang lebih pudar saat dilakukan penetesan iodium yang menandakan bahwa pati tersebut telah terhidrolisis secara sempurna menjadi unit yang lebih kecil yaitu glukosa. Berdasarkan hasil percobaan diatas, titik akromatik yang terjadi dalam pratikum adalah pada saat menit kedua puluh satu yang ditandai dengan tebentuknya larutan yang berwarna kuning pucat pada larutan yang di uji. Kemudian hasil hidrolisis tersebut di lakukan penetralan dengan NaOH yang dilakukan untuk menetralkan HCl yang ditambahkan pada proses pemutusan rantai (hidrolisis). Setelah larutan tersebut netral, kemudian dilakukan kembali dengan pengujian dengan diambil larutan yang telah dinetralkan, kemudian direaksikan dengan pereaksi benedict dan dilakuksan pemanasan kembali,halinimenunjukkan adanyaperubahan warna larutan menjadi merah bata,yang menandakan reaksi positif mengandung gula pereduksi, dan glukosa adalah contoh dari kelompok monosakarida yang memiliki kemampuan untuk mereduksi. Pemanasan diatas hanya dilakukan untuk mempercepat terjadinya atau jalannya reaksi antara benedict dan hasil larutan netral dari hidrolisis pati.G. Kesimpulan1. Pada uji karbohidrat pada makanan yang positif mengandung karbohidrat adalah nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang berwarna biru keunguan setelah ditetesi KI.2. Uji benedict dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi.3. Gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya endapan yang berwarna merah bata. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau endapan yang terbentuk berwarna merah bata, hal ini bergantung pada konsentrasi atau kadar gula reduksi yang dikandung oleh tiap-tiap larutan uji.4. Larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa menunjukkan hasil yang positif (gula pereduksi).5. Larutan amilum dan formalin menunjukkan hasil yang negatif (bukan gula pereduksi).6. Uji hidrolisis amilum pada menit kedua puluh satu amilum terhidrolisis sempurna, hal ini ditandai dengan terbentuknya warna kuning pucat dan unit lebih kecil yaitu glukosa. Dilanjutkan dengan uji menggunakan uji Benedict terdapat endapan merah bata yang menandakan pati terhidrolisis sempurna menjadi glukosa.H. Jawaban Pertanyaan1. Pada percobaan 1, bahan mana sajakah yang positif mengandung karbohidrat?Jawab : Nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang.2. Pada percobaan 2, manakah yang menunjukkan hasil negative dengan uji Benedict ? Mengapa?Jawab : Pada uji benedict yang negative adalah larutan amilum dan larutan formalin. Amilum menunjukkan negative karena pada amilum tersusun dari D-Glukosa yang banyak. Sedangkan pada formalin tidak termasuk karbohidrat sehingga tidak bereaksi dengan uji benedict, formalin adalah senyawa kimia formaldehida merupakan aldehida yang terbentuk dari reaksi oksidasi katalitik pada metanol. 3. Sebutkan jenis uji lain yan dapat digunakan untuk menguji adanya gula pereduksi?Jawab : Reaksi fehling dan pereaksi tollens.4. Tuliskan reaksi antara gula reduksi dengan pereaksi benedict?Jawab: O O RCH + Cu2+2OH- RCOH + Cu2O + H2OGula Pereduksi Endapan Merah Bata

5. Apa kelebihan menggunakan uji Benedict dibandingkan uji gula reduksi yang lain? Jawab : Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaangula pereduksidalam suatu sampel. Terdapat perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja padabasa kuat karena mengandungkalium hidroksida, sedangkan dalam larutan Benedict hanya terdapat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa. Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut.Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I). Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadarglukosasebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampelurindandarahJawab:6. Pada percobaan 3, bagaimana cara mengetahui bahwa hidrolisis amilum telah sempurna?Jawab: Hidrolisis pati sempurna jika hasil hidrolisis bereaksi positif dengan pereaksi benedict membentuk endapan mrah bata. Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan dapat meningkatkan proses reaksi yang terjadi dibuktikan dengan adnya endapan merah bata yang terjadi pada tabung reaksi yang dipanaskan. Pada tabung reaksi terdapat endapan merah bata banyak karena dengan adanya pendidihan menyebabkan terjadinya hidrolisis sehingga menghasilkan gugus reduksi bebas yang lebih banyak. Tanpa pemanasan menyebabkan tidak terjadinya hidrolisis sehingga hanya mempunyai sebuah gugus reduksi bebas.7. Mengapa larutan hasil hidrolisis perlu dinetralkan terlebih dahulu?Jawab: Larutan hasil hidrolisis dinetralkan terlebih dahulu agar pHnya sesuai ketika akan diuji dengan pereaksi benedict, karena itu diuji dengan kertas lakmus, agar menghasilkan hasil yang positif.