percepatan pemberantasan tindak pidana korupsi (tipikor)

77
Peningkatan Peran DPRD Peningkatan Peran DPRD dalam dalam Pencegahan dan Pendeteksian Pencegahan dan Pendeteksian Korupsi Korupsi Disampaikan dalam Workshop “MENINGKATKAN KAPASITAS PERAN DAN FUNGSI DPRD” Prof. DR. M. Syamsa Ardisasmita, DEA Deputi Bidang Informasi dan Data / Plt Sekjen KPK / Plt Deputi Pencegahan

Upload: iwan-sukma-nuricht-project

Post on 14-Nov-2014

879 views

Category:

Career


15 download

DESCRIPTION

Peningkatan Peran DPRD dalam Pencegahan dan Pendeteksian Korupsi. Disampaikan dalam Workshop “MENINGKATKAN KAPASITAS PERAN DAN FUNGSI DPRD” Oleh: Prof. DR. M. Syamsa Ardisasmita, DEA Deputi Bidang Informasi dan Data / Plt Sekjen KPK / Plt Deputi Pencegahan Substansi ini disunting dari materi KPK yang disampaikan dalam berbagai workshop DPRD Disampaikan Oleh: Yonatan Wiyoso (Widyaiswara Utama)

TRANSCRIPT

Page 1: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Peningkatan Peran DPRD Peningkatan Peran DPRD dalamdalam

Pencegahan dan Pendeteksian Pencegahan dan Pendeteksian KorupsiKorupsi

Disampaikan dalam Workshop “MENINGKATKAN KAPASITAS PERAN DAN FUNGSI DPRD”

Prof. DR. M. Syamsa Ardisasmita, DEADeputi Bidang Informasi dan Data / Plt Sekjen KPK /

Plt Deputi Pencegahan

Page 2: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Substansi ini disunting dari materi KPK yang disampaikan

dalam berbagai workshop DPRD

Disampaikan Oleh

Yonatan Wiyoso

(Widyaiswara Utama)

PERCEPATAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Page 3: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

INDONESIA NEGARA BESARINDONESIA NEGARA BESAR

• Sumberdaya alam melimpah

• Lahan Luas, Laut Luas, Tanah Subur

• Keaneka ragaman hayati tinggi

• Penduduk banyak

• Kebudayaan beraneka dan bernilai tinggi

• Memiliki sejarah peradaban yang membanggakan

• Memiliki sejarah perjuangan yang heroik

• Memiliki bahasa persatuan yang fenomenal

Page 4: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

IRONI YANG TERJADIIRONI YANG TERJADI

• Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa tujuan pemerintah adalah untuk melindungi setiap warga negara, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Fakta yang terjadi sekarang:– Tingginya tingkat kemiskinan;– Tingginya angka pengangguran;– Rendanya kualitas SDM (HDI);– Kurangnya akses kepada layanan publik;– Negerinya subur, rakyat kurang gizi & busung lapar,

negara sibuk ngimpor & tidak berdaya melawan flu burung.

• Apakah fakta diatas merupakan indikator dari kegagalan pemerintah untuk mencapai tujuan nasional ?

Mengapa semua itu bisa terjadi ?

Page 5: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Setelah 62 Tahun Merdeka, Indonesia Jauh Setelah 62 Tahun Merdeka, Indonesia Jauh Tertinggal Oleh SINGAPURA serta Tertinggal Oleh SINGAPURA serta

MALAYSIA, yang lebih muda dari indonesia MALAYSIA, yang lebih muda dari indonesia

MENGAPA? MENGAPA? Bukankah Indonesia Paling Melimpah Bukankah Indonesia Paling Melimpah

SUMBERDAYA ALAMNYA dan SUMBERDAYA ALAMNYA dan SUMBERDAYA MANUSIA nya?SUMBERDAYA MANUSIA nya?

Page 6: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Jepang mempunyai area yang sangat terbatas.

• Daratannya, 80% berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian & peternakan

Page 7: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Tetapi, saat ini Jepang menjadi raksasa ekonomi nomor dua di dunia.

• Jepang laksana suatu negara “industri terapung” yang besar sekali, mengimpor bahan baku dari semua negara di dunia

dan mengekspor barang jadinya

Page 8: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Swiss tidak mempunyai perkebunan coklat tetapi sebagai negara pembuat coklat terbaik di dunia.

• Negara Swiss sangat kecil, hanya 11% daratannya yang bisa ditanami.

Page 9: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Perbedaannya adalah pada sikap dan perilaku masyarakatnya, yang telah dibentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.

Page 10: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Page 11: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

ARTI KATA & PERSEPSI KORUPSIARTI KATA & PERSEPSI KORUPSI

ARTI KATA KORUPSI

• DARI BAHASA LATIN CORRUPTIO , ATAU CORRUMPERE (KATA KERJA), YG BERARTI BURUK / RUSAK / MEMUTAR BALIK ATAU MENYOGOK

• TRANSPARANCY INTERNATIONAL Perilaku pejabat publik, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri sendiri, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KORUPSI;

• KORUPSI SBG KEBIASAAN(INI YG SELAMA INI TERJADI, SEHINGGA MERUSAK MORAL BANGSA)

• KORUPSI SBG MISMANAGEMENT (INI YG DI MASA LALU DIANUTI, SEHINGGA NEGARA DIRUGIKAN)

• KORUPSI SBG KEJAHATAN( INI YG HARUS KITA KEMBANGKAN)

11

Page 12: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

KORUPSI SEBAGAI KEJAHATANKORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN

• KORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN YANG LUAR BIASA (EXTRA ORDINARY CRIME)

• KITA HARUS MENGETAHUI DUA HAL TENTANG KORUPSI:– KAPAN KORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN AKAN TERJADI– BAGAIMANA SEBENARNYA HAKEKAT KORUPSI TERSEBUT

• KAPAN KEJAHATAN (CRIME) / KORUPSI TERJADI ? MANAKALA BERTEMUNYA UNSUR-UNSUR:– NIAT UNTUK MELAKUKAN (DESIRE TO ACT)– KEMAMPUAN UNTUK MELAKUKAN (ABILITY TO ACT)– PELUANG / KESEMPATAN (OPPORTUNITY)– TARGET YANG COCOK (SUITABLE TARGET)CATATAN : PENJAHAT YG PROFESIONAL AKAN MELAKUKAN

KEJAHATANNYA APABILA PAY OFF > COST 12

Page 13: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

GUNUNG ES KORUPSI

TPK

CORRUPTION HAZARDS (CH)

POTENSI MASALAH

PENYEBAB KORUPSI (PMPK)

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Kelemahan bangsa• Kesisteman• Kesejahteraan / Pengghasilan• Mental / moral• Internal, sosial, self control• Budaya ketaatan hukum

Kelemahan bangsa• Kesisteman• Kesejahteraan / Pengghasilan• Mental / moral• Internal, sosial, self control• Budaya ketaatan hukum

• lokasi :• pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan• manusia (berjiwa koruptor)• barang (asset(neg, br sitaan• : kegiatan• proyek pembangunan• pengadaanbarang / jasa• perijinan / yanpublik

• : lokasi• pemasok anggaran• pengguna ,anggaran• disparitaspendapatan• manusia (berjiwa(koruptor• barang (asset neg, br sitaan)• kegiatan :• proyek pembangunan • pengadaan barang / jasa• perijinan / yan publik

13

Page 14: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

GUNUNG ES KORUPSI

TPK

CORRUPTION HAZARDS (CH)

POTENSI MASALAH

PENYEBAB KORUPSI (PMPK)

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat :• Desire to Act• Ability to Act• Opportunity• Suitable Target

Kelemahan bangsa• Kesisteman• Kesejahteraan / Pengghasilan• Mental / moral• Internal, sosial, self control• Budaya ketaatan hukum

Kelemahan bangsa• Kesisteman• Kesejahteraan / Pengghasilan• Mental / moral• Internal, sosial, self control• Budaya ketaatan hukum

• lokasi :• pemasok anggaran • pengguna anggaran, • disparitas pendapatan• manusia (berjiwa koruptor)• barang (asset(neg, br sitaan• : kegiatan• proyek pembangunan• pengadaanbarang / jasa• perijinan / yanpublik

• : lokasi• pemasok anggaran• pengguna ,anggaran• disparitaspendapatan• manusia (berjiwa(koruptor• barang (asset neg, br sitaan)• kegiatan :• proyek pembangunan • pengadaan barang / jasa• perijinan / yan publik

14

Page 15: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Kompas 18 Oktober 2003

“………… korupsi sudah sedemikian kuat membelenggu kita, mulai istana sampai ke kantor kelurahan, sejak bangun tidur hingga menjelang tidur lagi, sejak lahir sampai meninggal .Merambah dari tempat ibadah sampai ke toilet………………”

Kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah

di Bandar Lampung.

Page 16: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Kita bukan miskin (terbelakang) karena kurang

sumber daya alam, atau karena alam yang kejam

kepada kita.

Page 17: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

• Kita terbelakang / lemah / miskin karena perilaku kita yang kurang

atau tidak baik.

• Kita kekurangan kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang akan memungkinkan masyarakat

kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Page 18: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

dan PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI dan PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI

DIRI KITA SENDIRIDIRI KITA SENDIRI

Page 19: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Sejarah Pemberantasan KorupsiSejarah Pemberantasan Korupsi

1957: (Peraturan Penguasa Militer) - Tidak terstruktur• Peratutan Penguasa Militer No. PRT/PM/06/ 1957.

1967: (Tim Pemberantasan Korupsi) - Represif• UU No. 3/1971 tentang Pemberantasan TPK.

1977: (Opstib - Operasi Tertib) - Represif• Inpres No.9/1977 tentang Pelaksanaan Tim Operasi Tertib.

1998: Krisis Multidisiplin (Moneter, Ekonomi, … )• Perbuatan yang bersifat kolusif dan berbau nepotisme (abuse of

power) tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatan korupsi. • Otonomi Daerah menyebabkan desentralisasi korupsi dan kolusi.

1999: KPKPN (Preventif), TGPTPK (Represif)• UU No. 28/1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan

Bebas dari KKN.• UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001 ttg Pemberantasan TPK.

2003: KPK (Represif & Preventif)• UU No. 30/2002 ttg. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2005: (Tim Tastipikor - Keppres No. 11 Tahun 2005, RAN-PK)

2006: UU No.7/2006 Ratifikasi UNCAC, UU tentang Perlindungan Saksi dan Pelapor.

Page 20: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Reformasi untuk Memberantas KKNReformasi untuk Memberantas KKN

Page 21: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tap MPR No. XI/MPR/1998Tap MPR No. XI/MPR/1998

• Pasal 4Upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara dan kroninya, maupun pihak swasta/konglomerat, termasuk mantan Presiden Soeharto dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak-hak asasi manusia”

Page 22: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

PERC - Annual Graft Ranking

IPK

Institute of Management Development(IMD) Geneva

The WorldCompetitivenessScoreboard

Growth Competitiveness Index (GCI) rankings, dalam

Global Competitiveness Reports

Jumlah Hari Mendapatkan Izin di Indonesia

Indikator Kemudahan Melakukan Bisnis

Mutu Pelayanan Publik ?

Country Risk ?

Daya saing ?

PE

RC

Ltd

.

Global Corruption Barometer

Berbagai Indikasi Korupsi

Page 23: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Jumlah Hari Mendapatkan Jumlah Hari Mendapatkan Izin di IndonesiaIzin di Indonesia

43

35

34

27

26

16

0 10 20 30 40 50

izin lingkungan hidup

IMB

izin lokasi

izin prinsip

izin gangguan

izin keselamatan kerja

Page 24: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

OTONOMI DAERAH

KEBIJAKAN DESENTRALISASI

Tujuan Politis

Tujuan Kesejahteraan

PEMERINTAH DAERAH

PELAYANAN PUBLIKTransparansAkuntabel Efektif Efisien

• Menyerahkan kewenangan atas sebagian besar fungsi-fungsi pemerintah dari Pusat kepada Kabupaten/Kota.

• Kesejahteraan dicapai melalui pelayanan publik.

Page 25: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

KESEJAHTERAAN RAKYAT PELAYANAN UMUM DAYA SAING DAERAH

DPRD AREA

POLITIK

PEMDAAREA

ADMINISTRASI

KEMITRAAN

HUBUNGAN PEMDA dan DPRD

Page 26: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

ERA OTONOMI DAERAHERA OTONOMI DAERAH

• Setelah era Otonomi Daerah, korupsi di Indonesia malah seperti penyakit yang mewabah dan menjalar kemana-mana.

• Pemberian Otonomi Daerah bukan mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat tetapi malah menyebabkan desentralisasi korupsi dan kolusi di daerah-daerah.

• Semakin kreatifnya bentuk korupsi yang dilakukan oleh pejabat daerah yang melibatkan DPRD, yang notabane mestinya menjadi pengawas pemerintah daerah.

• Para wakil rakyat dianggap masih memanfaatkan posisi untuk memperkaya diri ketimbang memikirkan kepentingan rakyat.

• Ada kepentingan partai untuk mengumpulkan dana lewat kader mereka di legislatif yang mendorong kader mencari terobosan-terobosan dana.

Page 27: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Besarnya Biaya Politik & Money PoliticsBesarnya Biaya Politik & Money Politics

Calon Kepala Daerah

PEMILIH

PARPOL

IP: Cukong, Pengusaha, Konglomerat

KPUD

Page 28: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Kasus Korupsi di DaerahKasus Korupsi di Daerah

• Kasus Korupsi Pejabat Daerah (2004-2006)

763

327

767

0100200300400500600700800900

Gubenu

r

Bupat

i/Wali

Kot

a

DPRD Pro

vinsi

DPRD Kab

upat

en/Kot

a

767 anggota DPRD dari 110 Kabupaten dan 25 Kota

Page 29: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI & KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

Page 30: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

TPK adalah

kejahatan luar biasa

(extra-ordinary crime)

LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA LATAR BELAKANG DIBENTUKNYA KPKKPK

membawa bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional & pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya

pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat

19-- 2004

Kualitas korupsi & kerusakan yang ditimbulkan

Jumlah kasus

Jumlah kerugian negara

Page 31: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Korupsi sudah menjadi kejahatan luar biasa dan harus dihadapi dengan

cara-cara yang luar biasa.

Aparat penegak hukum mengalami kesulitan dalam

pemberantasan korupsi

Page 32: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSIKOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002:

Pasal 3

Komisi Pemberantasan Korupsi adalah lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan manapun.

Pengertian “kekuasaan manapun” adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi tugas dan wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi atau anggota Komisi secara individual dari pihak eksekutif, yudikatif, legislatif, pihak-pihak lain yang terkait dengan perkara tindak pidana korupsi, atau keadaan dan situasi ataupun dengan alasan apapun.

Page 33: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSIKOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

Pasal 4

Komisi Pemberantasan Korupsi dibentuk dengan tujuan meningkatkan dayaguna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana

korupsi.

• Menyusun jaringan kerja (networking) yang kuat;• Tidak memonopoli tugas & wewenang LID, DIK, dan

TUT;• Pemicu dan pemberdayaan institusi yang telah ada;• Melakukan supervisi, memantau dan dalam keadaan

tertentu mengambil alih tugas dan wewenang LIT, DIK, dan TUT dari Kepolisian dan/atau Kejaksaan (superbody).

Page 34: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

TugasTugas (Pasal 6)

Koordinasi(Pasal 7)

Supervisi(Pasal 8)

Penyelidikan,Penyidikan,

& Penuntutan(Pasal 11)

Pencegahan(Pasal 13 )

Monitoring(Pasal 14 )

UU No. 30 Tahun 2002

Page 35: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tugas KoordinasiTugas Koordinasi (Pasal 7)UU No. 30 Tahun 2002

Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:

a. Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi

b. Menetapkan sistem pelaporan dlm kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi

c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi terkait

d. Melaksanakan dengar pendapat & pertemuan dg instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi

e. Meminta laporan instansi terkait ttg pencegahan tindak pidana korupsi

Insp LPND

Itjen Dep

Bawasda

KepolisianKejaksaan

BPKBPKP

Page 36: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tugas SupervisiTugas Supervisi (Pasal 8)

UU No. 30 Tahun 2002

Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang:

Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan thd instansi yg menjalankan tugasdan wewenang berkaitan dg pemberantasantpk, dan instansi yg melaksanakan pelayananpublik

Mengambil alih penyidikan atau penuntutanthd pelaku TPK yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan

(1)Pasal 9, 10

BPK BPKPItjen Dep

Bawasda

Departemen, LPND, Kementerian

(pelayanan publik)

Kepolisian

Kejaksaan

Kepolisian Kejaksaan

Page 37: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tugas Penyelidikan,Penyidikan, & Penuntutan

(Pasal 11)

UU No. 30 Tahun 2002

Page 38: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

UU 16/2004

KPKUU 30/2002

Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Persidangan

Pengadilan Tipikor:Pertama, Banding, Kasasi

Pengaduan/ Laporan Masyarakat

POLISIUU 2/2002

Kejaksaan

Penjara

Peradilan Biasa:Negeri, Tinggi, Kasasi

Penyelidikan Penyidikan

Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Persidangan

Pengaduan/ Laporan Masyarakat

Pengaduan/ Laporan Masyarakat

Alat Bukti1. Surat2. Keterangan Saksi3. Keterangan Ahli4. Petunjuk5. Keterangan Terdakwa

Proses Pengaduan1. Pelapor/pengadu2. Laporan/materi yang

diadukan

90 hari kerja14 hari 7 hari

Melebihi kapasitasSalemba: 4562/826

Cipinang: 4257/1789Duren Sawit: 1732/504

Pasal 53 UU 30/2002

Tidak berwenang SP3

PENINDAKAN TIPIKOR

Page 39: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 11 UU No. 30 Tahun 2002Pasal 11 UU No. 30 Tahun 2002

KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi yang:a. Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara

negara dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara;

b. Mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau

c. Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

Page 40: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tugas PencegahanTugas Pencegahan (Pasal 13)

UU No. 30 Tahun 2002

KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan penyelenggara negara

Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi

Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan

Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan TPK

Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dlm pemberantasan TPK

Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum

Page 41: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

TIGA PILAR PENCEGAHANTIGA PILAR PENCEGAHAN• Pemerintah

1. Monitoring kajian sistem yang berpotensi Korupsi – Reformasi Birokrasi (Civil Service Reform) dan Reformasi

Sektor Peradilan (Judiciary Apparatus Reform)2. Memperkuat kapasitas anggota DPRD3. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)4. Pelaporan/Penetapan Status Gratifikasi

• Swasta1. Etika Bisnis (Good Corporate Governance)2. E-Procurement (e-Announcement)3. Island of Integrity

• Masyarakat1. Pelayanan Publik2. Pendidikan Anti-Korupsi3. Peran serta Masyarakat/Laporan

Page 42: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tugas MonitoringTugas Monitoring (Pasal 14)

UU No. 30 Tahun 2002

KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

Melakukan pengkajian thd sistempengelolaan administrasi

di semua lembaga negara& pemerintah

Memberi saran perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi

Kepada semua pimpinan lembaga negara & pemerintah

Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan

Kepada :Presiden, DPR, & BPK

Page 43: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

43

Launching e-Announcement5 Januari 2007 di Kantor KPK

Page 44: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
Page 45: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

HASIL PENGADAAN KOTA SURABAYA HASIL PENGADAAN KOTA SURABAYA

PROYEK OE(HPS) KONTRAK PESERTA

• JALAN MANUKAN KULON 2,30 M 1,30 M 46• JALAN AKSES BENOWO 5,88 M 3,58 M 38• PNKT.JL ARIF RAHMAN H 2,64 M 1,75 M 38• PNKT.JL.HR MUHAMAD 4,64 M 3,09 M 23• SAL KARAH-PAGESANGAN 1,49 M 0,85 M 43• PNKT JL. RAYA RUNGKUT 2,00 M 1,31 M 46• PEMBUATAN PLENGSENGAN 2,28 M 1,37 M 49• SALURAN KALIBOKOR 1,00 M 0,69 M 22• JALAN MANUKAN DALAM 1,70 M 1,13 M 40• KOMPONEN LAMPU JALAN 1,71 M 0,89 M 19• URUGAN MAKAM KEPUTIH 3,28 M 1,65 M 17• MEUBELAIR SD/MIN/SLTP 2,30 M 1,14 M 41

SUMBER: PEMKOT SURABAYA

Page 46: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tanggung JawabTanggung JawabUU No. 30 Tahun

2002 (Pasal 20)

KPK mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya Kepada PUBLIK, dengan cara:

KPK menyampaikan laporannya secara terbuka dan berkala kepada Presiden RI, DPR RI, dan BPK

1

2

- wajib audit atas kinerja & pertanggungjawaban keuangan

- menerbitkan laporan tahunan

- membuka akses informasi

Page 47: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

MEMAHAMI UNTUK MEMBASMIKORUPSI

Page 48: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

PEMBERANTASAN TPK PEMBERANTASAN TPK SEBAGAI KEJAHATANSEBAGAI KEJAHATAN

POLA DETEKSI AKSIPOLA DETEKSI AKSI

TPK REPRESIF

CH PREVENTIF

PMPK PREEMTIF

KORBAN/KERUGIAN REHABILITASI

AKSI

INDA

PENINDAKAN

PENCEGAHAN

PIPMSEKJEN

TIM ATR

DETEKSI

48

Page 49: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

PEMBERANTASAN KORUPSIPEMBERANTASAN KORUPSI

• DETEKSI – MENGUMPULKAN & MENGOLAH DATA MENJADI INFORMASI– MERUMUSKAN SASARAN PEMBERANTASAN KORUPSI (TPK, CH MAUPUN

PMPK DAN KERUGIAN/KORBAN)– MENDUKUNG INFORMASI LANJUTAN DALAM PROSES PENINDAKAN

• PREEMTIF (PENANGKALAN)– MENANGANI HULU PERMASALAHAN KORUPSI (PERBAIKAN SISTEM,

MORAL, KESEJAHTERAAN, KONTROL DAN BUDAYA TAAT PADA HUKUM)– BEKERJASAMA MENCARI SOLUSI TERBAIK BAGI KEPENTINGAN BANGSA

BERDASARKAN HUKUM

• PREVENTIF (PENCEGAHAN)– MEMBUAT SETIAP ENTITAS DALAM MASYARAKAT AMAN DARI TINDAK

KORUPSI (TIDAK ADA KESEMPATAN DAN TARGET YG COCOK UTK DIKORUPSI

– MENJAGA AGAR KERAWANAN KORUPSI (CH) TIDAK DIMANFAATKAN OLEH KORUPTOR

• REPRESIF (PENINDAKAN)– MELAKUKAN PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN & PENUNTUTAN TPK– MELAKUKAN UPAYA HUKUM LANJUTAN– MELAKSANAKAN EKSEKUSI PUTUSAN HAKIM YG SUDAH INKRAKHT

• REHABILITASI (PEMULIHAN)– MENGEMBALIKAN ASSET/KERUGIAN NEGARA AKIBAT KORUPSI– MEMULIHKAN KONDISI MATERIIL DAN MORIL AKIBAT KORUPSI

49

Page 50: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

30 Jenis Korupsi30 Jenis Korupsi

Dikelompokkan menjadi:● Merugikan keuangan negara,● Suap-menyuap● Penggelapan dalam jabatan● Pemerasan● Perbuatan curang● Benturan kepentingan dalam

pengadaan● Gratifikasi

Page 51: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Sebagaimana UU NO 31 / 1999 yang telah diubah denganUU NO 20 / 2001Pelaku KORUPSI

-Perbuatan curang, membahayakan keamanan umum (Psl 7)PEMBORONG

-Suap (Psl 5,6,11,12,13)

-Setiap orang-Pegawai negeri-Penylgr negara-Hakim-Advokat

-UU Lain yang menyebut -----korupsi

SUBYEK

PERBUATAN

AKIBAT

SETIAP ORANG

-Merugikan Ku /

ekonomi Negara

-Merugikan individu,

instansi, dunia usaha

& masyarakat

-Bangsa dan negara

terpuruk

-Memperkaya diri, orang lain, koorporasi secara melawan hukum (Psl 2)-Menguntungkan diri, orang lain, koorporasi dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana karena jabatan /kedudukan (Psl 3)

-Pegawai negeri-Selain PN

-Penggelapan uang/surat berharga (Psl 8)-Pemalsuan, menghilangkan, merusakkan buku-buku/daftar-daftar (Psl 9, 10)

Page 52: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Melawan Hukum untuk Memperkaya DiriMelawan Hukum untuk Memperkaya Diri dan Menyalahgunakan Kewenangandan Menyalahgunakan Kewenangan

Pasal 2 (Break of Law)- secara melawan hukum;- memperkaya diri sendiri atau

orang lain atau korporasi;

Setiap Orangatau

Korpo-rasi

Yang dapat merugikan

keuangan negara atau perekonomian

negara

Pasal 3 (Abuse of Power)- dengan tujuan

menguntungkan diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi;

- menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan;

Formil dan materiil(perbuatan tercela)

Page 53: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Unsur Fakta Alat Bukti

Setiap orang B adalah seorang Dirut BUMN SK pengangkatan B sbg Dirut BUMN

Memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi

Pada tgl. 10 Jan. 2005 B mendapat transfer uang sebesar Rp 15 M dari F.

F telah mendapat kekayaan berupa aset tanah seluas 50 Ha dgn harga dibawah NJOP/harga pasar.

Keterangan dari terdakwa dan saksi.

Keterangan petugas bank dan print-out rekening bank

Dengan cara melawan hukum

Sebelum menjual, B mengadakan beberapa pertemuan dgn F untuk negosiasi harga dan tata cara pembayaran.

B mengupayakan penurunan harga NJOP.

B minta F mencari 2 perusahaan pendamping.

B menunjuk panitia penaksir harga dan panitia penjualan hanya formalitas saja.

Tidak sesuai SK Menkeu penjualan harus dgn prosedur lelang terbuka dan tunai.

Keterangan dari: Panitia Penaksir harga, Panitia Penjualan, Kantor PBB, Perusahaan Appraisal, Komisaris Perusahaan, Para Direksi & Notaris.

Dokumen penjualan, NJOP, SK Panitia, Akta Jual Beli, Sertifikat Tanah. SK Menkeu, SK Meneg BUMN,

Dapat merugikan keuangan negara

Negara dirugikan Rp 50 M (NJOP tertinggi tahun berjalan/harga pasar Rp 150 M, tanah dijual Rp 100 M)

Keterangan ahli

Laporan perhitungan kerugian negara

Page 54: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 5 ayat (1) huruf a

- Memberi atau menjanjikan sesuatu;

- kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara;

- dengan maksud supaya berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya;

- yang bertentangan dengan kewajibannya.

Menyuap Pegawai Negeri atau Menyuap Pegawai Negeri atau Penyelenggara NegaraPenyelenggara Negara

Dipidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah

Page 55: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Penyadapan, Perekaman dan Penyadapan, Perekaman dan PenggeledahanPenggeledahan

Page 56: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

KASUS BULOGKASUS BULOG

Page 57: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 6 ayat (1) point a

- Memberi atau menjanjikan sesuatu;

- kepada hakim;

- dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara;

- yang diserahkan kepadanya.

Suap Terhadap HakimSuap Terhadap Hakim

Page 58: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 7 ayat (1) huruf a- Pemborong, ahli bangunan, atau penjual bahan

bangunan;- Melakukan perbuatan curang;- Pada waktu membuat bangunan atau

menyerahkan bahan bangunan ;- Yang dapat membahayakan keamanan orang atau

keamanan barang, atau keselamatan negara dalam keadaan perang .

Pemborong Berbuat CurangPemborong Berbuat Curang

Dipidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah

Page 59: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 7 ayat (1) huruf b- Pengawas bangunan atau pengawas penyerahan

bahan bangunan;- Membiarkan dilakukannya perbuatan curang pada

waktu membuat bangunan atau menyerahkan bahan bangunan ;

- Dilakukan dengan sengaja ;- Sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) huruf a .

PengawasPengawas Membiarkan Kecurangan Membiarkan Kecurangan

Dipidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah

Page 60: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Menerima Hadiah atau Janji Menerima Hadiah atau Janji berhubungan dengan Jabatannyaberhubungan dengan Jabatannya

Pasal 11• Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1

tahun dan paling lama 5 tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp 50 juta dan paling banyak Rp 250 juta

- Pegawai negeri atau penyelenggara negara

- Menerima hadiah atau janji

- Padahal diketahuinya

- Atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jabatannya, atau yang menurut pikiran orang yang memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungannya dengan jabatannya.

Page 61: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 12 huruf eDidenda dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar:

– Pegawai negeri atau penyelenggara negara;

– Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain;

– Secara melawan hukum;

– Memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima bayaran dengan potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri;

– Menyalahgunakan kekuasaannya.

Pegawai Negeri / Penyelenggara Negara Pegawai Negeri / Penyelenggara Negara MemerasMemeras

Page 62: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Turut Serta Dalam Pengadaan Turut Serta Dalam Pengadaan

Pasal 12 huruf i

Didenda dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar:– Pegawai negeri atau penyelenggara negara;– Dengan sengaja;– Langsung atau tidak langsung turut serta dalam

pemborongan, pengadaan, atau persewaan;– Pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh

atau sebagian ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya.

Page 63: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pasal 12B ayat (1)Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:a. yang nilainya Rp 10 juta atau lebih,

pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;

b. yang nilainya kurang dari Rp 10 juta pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

GRATIFIKASIGRATIFIKASI

Page 64: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan Pengertian Gratifikasi menurut penjelasan pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001 pasal 12 B UU No. 20 Tahun 2001

• Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik .

• Pengecualian

– Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Pasal 12 C ayat (1) :

• Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Page 65: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

SanksinyaSanksinya

Pasal 12B ayat (2)Pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

Page 66: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada KPK, dengan tata cara sebagai berikut :

Pasal 16, UU No. 30 Tahun 2002Pasal 16, UU No. 30 Tahun 2002

a. Laporan disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir sebagaimana ditetapkan oleh KPK dengan melampirkan dokumen yang berkaitan dengan gratifikasi.

b. Formulir sebagaimana dimaksud pada huruf a sekurang-kurangnya memuat:

1. Nama dan alamat lengkap penerima dan pemberi gratifikasi;

2. Jabatan pegawai negeri atau penyelenggara negara;

3. Tempat dan waktu penerimaan gratifikasi;

4. Uraian jenis gratifikasi yang diterima; dan

5. Nilai gratifikasi yang diterima.

Page 67: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Pelaporan dan Penentuan Pelaporan dan Penentuan Status Gratifikasi Status Gratifikasi

30

HARI

KERJA

7 Hari Kerja sejak ditetapkan statusnya

Pasal 16, 17 & 18 UU No. 30 th. 2002

Waktu 30 hari kerja

sejak diterima

Pasal 12C UU

No. 20 th

2001

Penerima Gratifikasi

Laporan Tertulis kepada KPK

Dapat memanggil Penerima Gratifikasi

SK Pimpinan KPK ttg

Status Gratifikasi

Proses Penetapan Status

Pimpinan KPK melakukan penelitian

Penerima Gratifikasi

Menteri Keuangan

Page 68: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Data Pelaporan Gratifikasi Data Pelaporan Gratifikasi

Page 69: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

DPRD dan Pemberantasan KorupsiDPRD dan Pemberantasan Korupsi

Anggota DPRDharus memahami ttg apa yang dimaksud

dg KORUPSI

PERAN DPRD DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI

MENCEGAH agar dirinya sendiri tidak terlibat korupsi

MENCEGAH agar orang lain tidak terlibat korupsi dengan cara mengingatkan mereka

MENDETEKSI apabila ada korupsi yang telah terjadi dan

melaporkan ke penegak hukum

Page 70: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

HASRAT UNTUK BERUBAH

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,

aku bermimpi ingin mengubah dunia.

Seiring dengan bertambahnya usia dan

kearifanku,

kudapati bahwa

dunia tidak kunjung berubah

Page 71: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Maka cita – cita itu pun agak kupersempit,

lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negriku.

Namun tampaknya,

hasrat itu pun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja dengan semangatku yang masih tersisa,

kuputuskan untuk mengubah keluarga, orang – orang yang paling dekat

denganku.

Page 72: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Tetapi celakanya,

mereka pun tidak mau di ubah!

Dan kini,

Sementara aku berbaring saat ajal menjelang,

tiba – tiba aku sadari :

Page 73: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

“Andaikan yang pertama – tama kuubah adalah diriku,

Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,

Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.

Page 74: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Lalu berkat inspirasi dan dorongan

mereka,

Bisa jadi akupun mampu memperbaiki

Negriku,

Kemudian siapa tahu aku bahkan bisa mengubah dunia!”

Terukir di sebuah makan di Westminter Abbey, Inggris, 1100M

Page 75: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

LASKAR PROMETHEANLASKAR PROMETHEAN ((SEMARSEMAR))

Dia adalah SEMAR :

Tidak jauh tidak dekat tapi adaSelalu bijak serba mengalah

Penuntun arif, pengobral maafDia lemah sekaligus kuatBegitu sifat dasar rakyat

Tapi jangan coba bikin murkaSebab dia maha kekuatan itu

Yang menggempur tak pandang bulu

Page 76: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

Dia adalah SEMAR

Dia badai dan topan ituYang menggeliat karena gencetanYang bergerak karena penindasan

Yang menggilas karena hinaanYang sanggup mengubah roda

zamanRakyat jelata dimana saja . . .

Riantiarno

Page 77: Percepatan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)

PenutupPenutup

KPK tidak mungkin melaksanakan

pemberantasan korupsi tanpa

dukungan dan komitmen yang kuat

dari seluruh komponen bangsa. KPK

ibarat sebuah lilin kecil ditengah

kegelapan oleh karenanya KPK

mengajak seluruh hadirin untuk

bersama-sama menyalakan lilin

masing-masing sehingga kegelapan

tersebut dapat diakhiri.