percepatan gempa maksimum

5
1 PERCEPATAN GEMPA MAKSIMUM Di Indonesia, memperoleh data – data pada stasiun pencatatan gempa masih sulit dilakukan. Stasiun pencatat gempa disebut aselerograf, sangat terbatas di indonesia. Rumus empiris yang dikembangkan oleh Donovan (1972) sebagai acuan untuk menentukan percepatan gempa di Indonesia Alasan utamanya adalah Donovan menggunakan penurunanan formula dengan data – data kegempaan seluruh dunia termasuk Indonesia. 52 . 1 58 . 0 ) 25 ( . 1320 = R e a M g Dimana : a g = percepatan gempa maksimum dipermukaan tanah (gal) M = kebesaran gempa (skala Ritcher) R = jarak hiposentrum (km) Statistik Kejadian Gempa Hubungan frekwensi kejadian gempa dan kebesaran M Data kegempaan yang didapat dari BMG (Badan Meteologi dan Geofisika) antara lain : 1 Koordinat dari episentrum bujur dan lintang 2. Kebesaran Gempa M 3 Kedalaman fokus

Upload: snoopdoogjrm

Post on 15-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

rumus percepatan gempa

TRANSCRIPT

Page 1: Percepatan Gempa Maksimum

1

PERCEPATAN GEMPA MAKSIMUM

Di Indonesia, memperoleh data – data pada stasiun pencatatan gempa masih

sulit dilakukan. Stasiun pencatat gempa disebut aselerograf, sangat terbatas di

indonesia. Rumus empiris yang dikembangkan oleh Donovan (1972) sebagai

acuan untuk menentukan percepatan gempa di Indonesia

Alasan utamanya adalah Donovan menggunakan penurunanan formula dengan

data – data kegempaan seluruh dunia termasuk Indonesia.

52.1

58.0

)25(.1320

+=

Rea

M

g

Dimana :

ag = percepatan gempa maksimum dipermukaan tanah (gal)

M = kebesaran gempa (skala Ritcher)

R = jarak hiposentrum (km)

Statistik Kejadian Gempa

Hubungan frekwensi kejadian gempa dan kebesaran M

Data kegempaan yang didapat dari BMG (Badan Meteologi dan Geofisika) antara

lain :

1 Koordinat dari episentrum à bujur dan lintang

2. Kebesaran Gempa M

3 Kedalaman fokus

Page 2: Percepatan Gempa Maksimum

2

Ilustrasi sumber gempa disekitar proyek

Berikut adalah formula dari Gutenberg and Ritcher (1955)

bMaMnLog −= '10 )(

00

10 4343.0logMMMM

eb−

=−

=

Sumber gempa II

Episentrum Gempa

Sumber Gempa III Lokasi Proyek

Sumber Gempa I

Page 3: Percepatan Gempa Maksimum

3

010''

1

1

10'

1010

'110)(

)32(

5)32()(

TLogaa

MN

bLogaabbLogMNLoga

bMa

−=

=

⋅−=

+⋅+=

Dimana :

n(M) = frekuwensi kejadian gempa dengan M>M0

N(M) = frekuwensi kumulatif kejadian gempa dengan M>M0

M = kebesaran gempa rata – rata

M0 = kebesaran gempa terkecil (4.95)

N1(M) = frekuwensi kejadian gempa kumulatif tiap tahunnya

T0 = lama pengamatan

M1 = kebesaran gempa terbesar

Soal :

Diketahui kebesaran gempa dan frekuwesi pada suatu daerah dengan lama

pengamatan (T0) = 74 tahun, kedalaman fokus rata – rata = 25 km

M Frekuwensi

(f)

5.00 36

5.10 33

5.20 42

5.30 30

5.40 32

5.50 21

5.60 16

5.70 11

Page 4: Percepatan Gempa Maksimum

4

M Frekuwensi

(f)

5.80 16

5.90 8

6.00 7

6.10 2

6.20 10

6.30 5

6.40 2

6.50 9

6.60 3

6.70 2

6.80 2

6.90 1

7.00 3

7.10 -

7.20 3

7.30 2

7.40 1

7.50 4

7.60 -

7.70 -

7.80 1

7.90 -

8.00 -

8.10 -

8.20 1

8.30 -

8.40 -

Page 5: Percepatan Gempa Maksimum

5

Hitung :

1. Kebesaran gempa rata – rata!

2. a,a’,a1’,b

3. frekuwensi kejadian gempa kumulatif tiap tahunnya!