perbup ttg pengalokasian dana desa.pdf

12
 BUPATI TELUK BINTUNI PERATURAN BUPATI TELUK BINTUNI NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENGALOKASIAN DANA DESA UNTUK SETIAP KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TELUK BINTUNI Menimbang Mengingat : : a.  bahwa dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan,  pembangunan serta pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan di lingkup pemerintahan kampung perlu diatur Pengalokasian dan Tatacara  pengalokasian Dana Desa Untuk Setiap Kampu ng;  b.  bahwa untuk melaksanakan pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan pemerintah no. 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja  Negara perlu diatur Pengalokasian dan Tatacara pengalokasian Dana Desa Untuk Setiap Kampung dalam Peraturan Bupati; c.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkaperaturan Bupati Teluk Bintuni tentang Pengalokasian dan Tatacara pengalokasian Dana Desa Untuk Setiap Kampung di Kabupaten Teluk Bintuni. 1. Undang    Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Provinsi Otonom Irian Jaya Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1969 Nomor 47, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang    Undang Republik In donesia Nomor 21 Tahun 2001 tentan g Otonomi Khusus Provinsi Papua (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151); 3. Undang    Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. .Undang    Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang    Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 20004 tentang

Upload: budiman

Post on 06-Jan-2016

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 1/12

 

BUPATI TELUK BINTUNI

PERATURAN BUPATI TELUK BINTUNI

NOMOR 8 TAHUN 2015

TENTANG

PENGALOKASIAN DAN TATA CARA PENGALOKASIAN

DANA DESA UNTUK SETIAP KAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TELUK BINTUNI

Menimbang

Mengingat

:

:

a.  bahwa dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan,

 pembangunan serta pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan di

lingkup pemerintahan kampung perlu diatur Pengalokasian dan Tatacara

 pengalokasian Dana Desa Untuk Setiap Kampung;

 b.  bahwa untuk melaksanakan pasal 12 ayat (6) Peraturan Pemerintah No. 22

tahun 2015 tentang perubahan atas peraturan pemerintah no. 60 tahun 2014

tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

 Negara perlu diatur Pengalokasian dan Tatacara pengalokasian Dana DesaUntuk Setiap Kampung dalam Peraturan Bupati;

c.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam huruf a

dan b, perlu menetapkaperaturan Bupati Teluk Bintuni tentang

Pengalokasian dan Tatacara pengalokasian Dana Desa Untuk Setiap

Kampung di Kabupaten Teluk Bintuni.

1. 

Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1969 tentang

Pembentukan Provinsi Otonom Irian Jaya Barat (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun1969 Nomor 47, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 2907);

2.  Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang

Otonomi Khusus Provinsi Papua (lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4151);

3.  Undang  –   Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4.  .Undang –  Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.  Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 20004 tentang

Page 2: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 2/12

 

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

 Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. 

Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

 Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. 

Undang – 

  Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang  –   undangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 4389);

8.  Undang –  Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 126, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

9. 

Undang  –  Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

10.  Undang  –  Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Negara Republik

Indonesia Nomor 5495);

11.  Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,

Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

12.  Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

 Nomor 138, Tambahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia

 Nomor 4576) sebagaimana telah diuah dengan Peraturan Pemerintah

 Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

 Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110,

Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5155);

13. 

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran

 Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 13 Tambahan Negara

Republik Indonesia Nomor 4577);

14. 

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

 Nomor 140, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15.  Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tentang Perubahan Nama

Provinsi Irian Jaya Barat Menjadi Provinsi Papua Barat (Lembaran

 Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 56, Tambahan Negara

Republik Indonesia Nomor 4718);

16. 

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang  – undaang nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 123, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor5539);

17.  Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tanggal 29 April 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2014 tentang

Page 3: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 3/12

 

Menetapkan :

Dana Desa Yang Bersumber dari APBN (Lembaran Negara No. 5694);

18.  Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah bebrapa kali,

terakhir dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan Kedua Atas peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita

 Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

19. 

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan

Standar Akuntasi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah.

MEMUTUSKAN:

PERATURAN BUPATI TENTANG PENGALOKASIAN DAN TATA

CARA PENGALOKASIAN DANA DESA UNTUK SETIAP KAMPUNG

BAB I

KETENTUAN UMUMPasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

1.  Daerah adalah Kabupaten Teluk Bintuni

2.  Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni

3.  Bupati adalah Bupati Teluk Bintuni.

4.  Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang

untuk mengatur dsan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

 berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan /atau hak tradisional yang di akui dan

dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5.  Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negarayang di

 peruntukkan bagi Kampung yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dan

digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,

 pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

1.  Dimaksudkan sebagai pedoman dalam menghitung besaran pembagian Dana Desa setiap

Kampung secara Proporsional, adil dan merata.

2.  Tujuan pembagian Dana Desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan kampung,

 pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan.

Page 4: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 4/12

 

BAB III

PENGALOKASIAN DANA DESA

Pasal 3

1. 

Dana Desa di alokasikan oleh pemerintah pusat berdasarkan jumlah kampung dengan

memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah dan tingkat kesulitan

geografis.

2. 

Dana Desa setiap kampung sebagaimana di maksud pada ayat 1 di hitung secara berkeadilan

 berdasarkan :

a.  Dana Desa Merata (DDM); dan

 b.  Dana Desa Proporsional (DDP) yang di hitung dengan memperhatikan Jumlah penduduk,

luas wilayah, Angka kemiskinan dan indeks kesulitan geografis setiap kampung.

3. 

Indeks kesulitan geografis sebagaimana di maksud pada pasal (2) ayat (b) di tentukan oleh faktor

yang terdiri atas :

a. 

Ketersediaan prasarana pelayanan dasar;

 b. 

Kondisi infrastruktur;

c. 

Aksebilitas / transportasi.

BAB IV

TATACARA PENGALOKASIANDANA DESA

Pasal 4

1.  Tatacara pengalokasian Dana Desa sebagaimana pasal (3) ayat 2 dibagi dengan komposisi

sebagai berikut: 

a.  Dana Desa Merata (DDM) sebesar 90% dari pagu yang dianggarkan dalam Dana Desa

dibagi sama rata kepada seluruhkampung. 

 b.  Dana Desa Proporsional (DDP) sebesar10% dari pagu yang dianggarkan dalam Dana Desa

dibagi proposional berdasarkan variabel jumlah penduduk (JP), angka kemiskinan (AK),

luas wilayah (LW) dan Indeks Kesulitan Geografis (IKG).

2.  Pembagian proposional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dihitung denganpresentase

sebagai berikut:

a. 

 jumlah penduduk (JP) 25%;

 b. 

angka kemiskinan(AK) 35%;

c. 

luas wilayah (LW) 10%;

d.  Indeks kesulitan geografis(IKG) 30%

3. 

Formulasi penghitungan Besaran Dana Desa suatu kampung adalah sebagai berikut :

dimana :

 DDx : Besaran DD kampung x

 DDMx : Besaran DD Merata kampung x

 DDPx : Besaran DD Proporsional kampung x

4.  DDP suatu kampung di hitung dengan cara

a.  DDP Kabupatenx {(25% x persentase jumlah penduduk kampung yang bersangkutan

terhadap total penduduk kampung di kabupaten) + (10% x persentase luas wilayah kampung

 bersangkutan terhadap luas wilayah kabupaten) + (35% x persentase angka kemiskinan

kampung) + (30% x persentase indeks kesulitan geografis)}.

= +  

Page 5: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 5/12

 

 b. 

Angka kemiskinan sebagaimana di maksud pada point (a) di hitung berdasarkan persentase

Rumah tangga pemegang Kartu Perlindungan Sosial atau penyebutan lain terhadap jumlah

rumah tangga suatu kampung di bagi jumlah persentase rumah tangga pemegang Kartu

Perlindungan Sosial atau penyebutan lain kabupaten.

c. 

Indeks kesulitan geografis sebagaimana dimaksud pada poin (a) di tentukan oleh faktor yang

meliputi :

1.  Ketersediaan pelayanan dasar;

2. 

Kondisi infrastruktur; dan

3.  Aksebilitas / Transportasi;

5.  Ketersediaan pelayanan dasar sebagaimana di maksud pada ayat 4 poin (c) di hitung dengan

menentukan range serta skor jumlah posyandu dan menentukan skor kampung berdasarkan

 jumlah posyandu yang di miliki suatu kampung terhadap total jumlah skor posyandu

kabupaten;

6. 

Kondisi infrastruktur sebagaimana di maksud pada ayat 4 poin (c) di hitung berdasarkan

 jumlah rumah tangga yang tidak memiliki listrik pada suatu kampung terhadap total rumah

tangga yang tidak memiliki listrik kabupaten.

7. 

Aksebilitas / transportasi sebagaimana di maksud pada ayat 4 poin (c) di hitung berdasarkan :a.

 

Jarak tempuh kampung ke kabupaten; dan

 b.  Waktu tempuh kampung ke kabupaten.

8.  Data jumlah penduduk kampung, luas wilayah kampung, angka kemiskinan kampung dan

indeks kesulitan geografis sebagaimana di maksud pada ayat (2) bersumber dari Kementerian

yang berwenang dan / atau lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

statistik.

9.  Ketentuan mengenai Tata Cara Perhitungan Besaran Dana Desa untuk setiap kampung

sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

 peraturan Bupati ini.

BAB V

PENYALURAN

Pasal 5

1. 

Penyaluran Dana Desa dilakukan dengan cara pemindah bukuan dari RKUD ke rekening kas

kampung;

2. 

Penyaluran Dana Desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) di lakukan secara bertahap pada

tahun anggaran berjalan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. 

Tahap I di salurkan pada bulan April sebesar 40% (empat puluh per seratus)

 b.  Tahap II di salurkan pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus)

c.  Tahap III di salurkan pada bulan Oktober sebesar 20% (dua puluh per seratus)

3.  Penyaluran Dana Desa setiap Kampung sebagaimana di maksud pada ayat (2) di lakukan pada

minggu kedua.

BAB VI

PENGGUNAAN

Pasal 6

1. 

Dana Desa di gunakan untuk membiayai :a.   penyelenggaraan pemerintahan;

 b.   pembangunan;

c.   pemberdayaan masyarakat; dan

Page 6: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 6/12

 

d. 

kemasyarakatan

2.  Dana Desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) di prioritaskan untuk membiayai

 pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;

3. 

Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana di maksud pada ayat (2) di atur tersendiri dalam

Peraturan Bupati Teluk Bintuni.

Pasal 7

Penggunaan Dana Desa mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah

Kampung.

BAB VII

PELAPORAN

Pasal 8

1.  Kepala Kampung menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa kepada Bupati

setiap semester;

2.  Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana Desa sebagaiman di maksud pada ayat (1) di

lakukan dengan ketentuan :

a.  Laporan Semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggran berjalan; dan

 b.  Laporan Semeter II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun anggaran

 berikutnya.

BAB VIII

SANKSI

Pasal 9

1.  Dalam hal Kepala Kampung tidak atau terlambat menyampaikan laporan sebagaimana di

maksud pada pasal (8) ayat (1), Bupati dapat menunda penyaluran Dana Desa tahap berikutnya

sampai dengan di sampaikannya laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa.

2.  Dalam hal Kepala Kampung tidak menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana

sebagaimana di maksud pada pasal 8 ayat (2), Bupati dapat memotong alokasi Dana Desa

tahun berikutnya sebesar jumlah dana yang belum di laporkan sesuai dengan peraturan

 perundang –  undangan yang berlaku.

Pasal 10

1.  Dalam hal terdapat SilPa Dana Desa secara tidak wajar, Bupati memberikan Sanksi

administratif kepada Kampung yang bersangkutan berupa pengurangan Dana Desa sebesar

SilPA;

2.  SilPA Dana Desa secara tidak wajar sebagaimana di maksud pada ayat (1) terjadi karena :

a.  Penggunaan Dana Desa tidak sesuai dengan Prioritas penggunaan Dana Desa atau Petunjuk

Teknis kegiatan; atau

 b.  Penyimpanan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2 (dua) bulan.

3. 

Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana di maksud pada ayat (1) di atur

tersendiri dalam Peraturan Bupati Teluk Bintuni.

Page 7: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 7/12

 

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Bupati Teluk Bintuni ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan perundangan Peraturan Bupati TelukBintuni ini

dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Teluk Bintuni.

Ditetapkan di Teluk Bintuni

Pada tanggal 24 April 2015

BUPATI TELUK BINTUNI,

CAP / TTD

ALFONS MANIBUI 

Page 8: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 8/12

 

Lampiran : Peraturan Bupati Teluk Bintuni

 Nomor : 8 Tahun 2015

Tanggal : 24 April 2015

TATA CARA PERHITUNGAN DANA DESA MERATA (DDM) DAN 

DANA DESA PROPORSIONAL (DDP) BAGI SETIAP KAMPUNG

DI KABUPATEN TELUK BINTUNI 

Tata cara perhitungan bobot kampung beserta variabel, indikator, Skor, dan Bobot Skor yang

digunakan dalam perhitungan DD di jabarkan sebagai berikut :

A.  Dana Desa Merata suatu kampung (DDM) di hitung dengan rumus berikut :

B.  Dana Desa Proporsional (DDP) suatu kampung di hitung dengan rumus berikut :

No Variabel (V) Indikator Yang DiGunakan

Skor (s) BobotSkor (a)

1 Angka Kemiskinan (V1) % RT Pemegang KPS 35% 0,35

2 Jumlah Penduduk (V2) Jumlah Penduduk 25% 0,25

3 Luas Wilayah (V3) Luas Wilayah 10% 0,10

4Indeks kesulitan geografis

(V4)

- Pelayanan dasar;

-  Infrastruktur; dan

- Aksebilitas / transportasi

30% 0,30

100% 1

i.  Variabel Kemiskinan

Variabel Kemiskinan dengan indikator persentase Rumah Tangga Pemegang Kartu

Perlindungan Sosial (KPS) di hitung dengan cara;

a.  Membagi jumlah Rumah Tangga Pemegang KPS pada satu kampung dengan jumlah

Rumah Tangga pada kampung tersebut;

 b. 

Menjumlahkan persentase RT pemegang KPS seluruh kampung untuk memperoleh

 persentase RT pemegang KPS seluruh kampung tingkat kabupaten;

c.  Nilai koefisien variabel kemiskinan (KV1) suatu kampung di peroleh dari hasil bagi

 point (a) dengan hasil pada poin (b);

=          

    =    

    =           

=     %

 

Page 9: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 9/12

 

d. 

Bobot suatu kampung untuk variabel kemiskinan di peroleh dengan cara mengalikan

koefisien variabel kemiskinan (hasil poin c) dengan bobot skor variabel 1 (a1=0,35).

ii.  Variabel Jumlah Penduduk

Variabel jumlah penduduk dengan indikator Jumlah Penduduk di hitung dengan cara :

a.  Menjumlahkan seluruh penduduk kampung untuk mendapatkan jumlah penduduk

kabupaten;

 b. 

 Nilai koefisien variabel kependudukan (KV2) suatu kampung di peroleh dari hasil bagi

 jumlah penduduk suatu kampung dengan jumlah penduduk kabupaten (hasil pada poin

a);

c.  Bobot suatu kampung untuk variabel kependudukan di peroleh dengan cara mengalikan

koefisien variabel jumlah penduduk (hasil pada poin b) dengan bobot skor variabel 2

(a2=0,25).

iii. 

Variabel Luas WilayahVariabel luas wilayah dengan indikator luas wilayah di hitung dengan cara :

a.  Menjumlahkan seluruh luas kampung untuk mendapatkan jumlah luas wilayah

kabupaten;

 b. 

 Nilai koefisien variabel luas wilayah (KV3) suatu kampung di peroleh dari hasil bagi

 jumlah luas wilayah suatu kampung dengan luas wilayah kabupaten (hasil pada poin a);

c.  Bobot suatu kampung untuk variabel luas wilayah di peroleh dengan cara mengalikan

koefisien variabel luas wilayah (hasil pada poin b) dengan bobot skor variabel 3

(a3=0,10).

=    

=     

 

  =  

=    

=       

   =   

=    

Page 10: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 10/12

 

iv.  Variabel Indeks kesulitan geografis (TKG)

Tata cara perhitungan Indeks kesulitan geografis beserta variabel dan Indikator yang di

gunakan di jabarkan sebagai berikut :

No Variabel (V) Indikator yang di gunakan

a Pelayanan Dasar (Va) Jumlah Posyandu

 b Infrastruktur (Vb) Jumlah RT yang tidak memiliki listrik

c Transportasi (Vc)-  Jarak tempuh Kampung ke Kabupaten dan

waktu tempuh Kampung ke Kabupaten

1.  Variabel Pelayanan Dasar

Variabel pelayanan dasar yang di gunakan dalam penentuan IKG adalah kesehatan

dengan indikator Jumlah Posyandu yang di hitung dengan cara : 

a. 

Menentukan range jumlah terbesar dan jumlah terkecil posyandu yang ada pada

seluruh kampung yakni dari 0  –  9;

 b. 

Menentukan skor untuk masing  –   masing jumlah posyandu pada range yang ada.

Semakin banyak jumlah posyandu pada suatu kampung, semakin kecil skor yang di

miliki kampung tersebut yakni dari 10 - 1;c.

 

Memberi skor setiap kampung sesuai dengan jumlah posyandu yang di miliki;

d. 

Menjumlahkan seluruh skor kampung untuk memperoleh skor kabupaten;

e. 

 Nilai koefisien variabel kesehatan (KVa) suatu kampung di peroleh dari hasil bagi

 pada poin (c) dengan hasil pada poin (d).

2.  Variabel Infrastruktur

Variabel Infrastruktur yang di gunakan dalam penetuan IKG adalah perumahan dengan

indikator rumah tangga yang tidak memiliki listrik di hitung dengan cara : 

a. 

Menjumlahkan seluruh Jumlah Rumah Tangga yang tidak memiliki listrik setiap

Kampung untuk mendapatkan jumlah Rumah Tangga yang tidak memiliki listrik

untuk seluruh Kabupaten;

     =     

=    

  

  =  

  =    

Page 11: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 11/12

 

 b. 

 Nilai koefisien variabel infrastruktur (KVb) suatu kampung diperoleh dari hasil bagi

 jumlah Rumah Tangga yang tidak memiliki listrik pada suatu kampung dengan

 jumlah Rumah Tangga yang Tidak Memiliki Listrik untuk seluruh kabupaten (hasil

 poin a).

3.  Variabel Transportasi

Variabel transportasi dengan indikator jarak dan waktu tempuh ibukota kampung ke

ibukota kabupaten di hitung dengan cara : 

a.  Menjumlahkan seluruh jumlah jarak tempuh kampung untuk mendapatkan jumlah

 jarak tempuh kabupaten;

 b. 

Indeks jarak tempuh suatu kampung di hitung dengan membagi jarak tempuh suatu

kampung ke ibukota kabupaten;

c.  Langkah serupa pada poin (a) dan Poin (b) di lakukan untuk memperoleh indeks

waktu tempuh suatu kampung;

d. 

 Nilai koefisien variabel transportasi (KVc) suatu kampung di peroleh dari

 penjumlahan indeks jarak tempuh dan indeks waktu tempuh di bagi 2 (dua).

e.  Nilai koefisien variabel TKG (KV4) suatu kampung di peroleh dari hasil rata  –  rata

 penjumlahan koefisien variabel pelayanan dasar, infrastruktur dan transportasi.

= + +

 

=

 

+

 

 

  =  

=    

   

=    

   

  =    

=       

     

Page 12: PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

7/17/2019 PERBUP ttg Pengalokasian Dana Desa.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/perbup-ttg-pengalokasian-dana-desapdf 12/12

Bobot variabel IKG untuk suatu kampung di peroleh dengan cara mengalikan koefisien

variabel IKG hasil pada poin (4) dengan bobot skor variabel 4 (a4=0,30)

Dana Desa Prorsional (DDP) untuk masing  –  masing kampung selanjutnya di hitung dengan

rumus berikut :

Perolehan Dana Desa masing  –  masing kampung di hitung dengan rumus :

BUPATI TELUK BINTUNI,

CAP / TTD

ALFONS MANIBUI 

=   *() + () + () + ()} 

  =    

= +