perbedaan profil hematologi rutin pada …eprints.ums.ac.id/69760/10/naskah publikasi(27).pdf ·...

17
PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakata Oleh: WARDAH HANANI PANGESTU J500150060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: trandang

Post on 30-Jun-2019

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA

DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakata

Oleh:

WARDAH HANANI PANGESTU

J500150060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

i

Page 3: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA

DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

OLEH:

WARDAH HANANI PANGESTU

J 500 150 060

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

dan Pembimbing Utama Skripsi

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari 14 Januari 2019.

dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Dewan Penguji:

1. dr. Safari Wahyu Jatmiko, M. Si. Med. (..............................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. dr. Rochmadina Suci Bestari, M. Sc. (..............................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. dr. Iin Novita Nurhidayati M., Sp. PD, M. Sc. (...............................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan

Prof. DR. dr. E.M. Sutrisna, M.Kes.

NIK. 919

Page 4: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

iii

Page 5: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

1

PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA

DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

DI RSUD Dr. HARJONO PONOROGO

Abstrak

Demam berdarah dengue banyak terjadi di daerah tropis dan sub tropis. Faktor usia

dapat mempengaruhi komplikasi pada demam berdarah dengue. Usia anak

mempunyai permeabilitas kapiler lebih tinggi sehingga memicu terjadinya

kebocoran plasma, sedangkan pada dewasa mempunyai risiko terjadi perdarahan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil hematologi rutin pada

penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa. Penelitian ini menggunakan

desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pasien

anak berusia ≤12 tahun dan dewasa berusia >18 tahun. Jumlah sampel sebanyak 66

terdiri dari 33 pasien anak dan 33 pasien dewasa yang diambil dengan teknik

Purposive sampling. Analisis data menggunakan Uji T tidak berpasangan dan Uji

Mann Whitney. Rerata leukosit anak lebih rendah dari dewasa p=0,029 (p<0,05),

rerata hemoglobin anak lebih rendah dari dewasa p=0,015 (p<0,05), peningkatan

hematokrit anak lebih rendah dari pada dewasa p=0,160 (p>0,05), dan rerata

trombosit anak lebih tinggi daripada dewasa p=0,037 (p<0,05). Terdapat perbedaan

bermakna rerata nilai leukosit, hemoglobin, dan trombosit pada penderita demam

berdarah dengue anak dan dewasa dan tidak ditemukannya perbedaan peningkatan

hematokrit pada penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa.

Kata Kunci: DBD, Leukosit, Hemoglobin, Hematokrit, Trombosit, Usia

Abstract

Dengue fever is a common disease in tropical and sub-tropical regions. Age is a big

factor that could affects the severity of dengue hemorrhagic fever. Pediatric patients

have higher capillary permeability which could cause plasma leakage, whereas

adult patients have higher risks of hemorrhage. This research aims to identify the

differentiations of hematology routine profile on adult and children hemorrhagic

dengue patients. This research uses analytic observation method with cross

sectional approach. The research observes 66 samples consisting of 33 pediatric

patients (under 12 years old) and 33 adult patients (over 18 years old), taken with

purposive sampling technique. Data analyzed with unpaired T-tests and Mann-

Whitney tests. Mean leukocyte value on children is lower than on adult p=0,029

(p<0,05), mean hemoglobin value on children is lower than on adult p=0,015

(p<0,05), mean hematocrit increase value on children is lower than on adult

p=0,0160 (p>0,05), and mean thrombocyte value on children is higher then on adult

p=0,037 (p<0,05). There were significant differentiations of mean value of

leukocytes, hemoglobin, and platelets on pediatric and adult hemorrhagic dengue

patients. There is no significant difference of hematocrit increase value on pediatric

and adult hemorrhagic dengue patients.

Keywords: DHF, Leukocytes, Hemoglobin, Hematocrit, Platelets, Ages.

Page 6: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

2

1. PENDAHUHLUAN

Infeksi virus yang dapat menimbulkan dampak besar bagi kesehatan manusia salah

satunya yaitu infeksi virus Dengue (DENV-1,-2,-3,-4) dari genus Flavivirus, famili

Flaviviridae. Virus dengue ditularkan melalui vektor nyamuk genus Aedes terutama

A. aegypti dan A. albopictus. Infeksi dengue menyebabkan demam dengue, demam

berdarah dengue, dan Dengue Syok Syndrome (Back & Lundkvist, 2013).

Demam berdarah dengue banyak terjadi di daerah tropis dan sub tropis.

Demam berdarah dengue merupakan penyakit endemik pada lebih dari 100 negara

di dunia. Kasus tersebut banyak di benua Afrika, Amerika, daerah Medeterania

timur, Asia Tenggara dan daerah Pasifik Barat (World Health Organization, 2016).

Prevalensi penyakit dengue meningkat secara drastis pada dekade terakhir.

Prevalensi penyakit dengue menyerang sekitar 390 juta kasus per tahun, dengan 96

juta kasus terdiagnosis infeksi dengue manifestasi berat (WHO, 2018).

Demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan di

Indonesia. Angka kesakitan atau Incidence Rate (IR) pada 34 provinsi tahun 2015

mencapai 50,75 per 100 ribu penduduk. Incidence Rate tahun 2016 mengalami

peningkatan cukup tinggi yaitu 78,85 per 100 ribu penduduk. Angka ini lebih tinggi

dari target IR nasional yaitu 49 per 100 ribu penduduk (Kementerian Kesehatan RI,

2016). Pada tahun 2017, Incidence Rate mengalami penurunan menjadi 22,55 per

100 ribu penduduk (Kemenkes RI, 2018). Angka kesakitan Incidence Rate (IR)

DBD di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 yaitu 54,18 per 100.000 penduduk

dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 yaitu 64,8 per 100.000 penduduk.

Pada tahun 2017 IR demam berdarah dengue juga mengalami penurunan yaitu

18,46 per 100.000 penduduk (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2017). Kejadian

demam berdarah dengue pada tahun 2015 di Kabupaten Ponorogo dilaporkan

sebanyak 773 penderita. Pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 891

penderita. (Dinkes Ponorogo, 2017).

Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2016, kelompok usia terbanyak

kasus DBD pada usia 5-14 tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai

33,25%. Penelitian yang dilakukan Hikmah & Kasmini (2015) tentang faktor

Page 7: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

3

penyebab kematian pada DBD, didapatkan angka kematian lebih tinggi pada anak

mencapai 71% sedangkan dewasa mencapai 29%. Penelitian Back & Lundkvist

(2013) menyebutkan perbedaan keparahan DBD berdasarkan usia disebabkan

karena anak mempunyai permeabilitas kapiler lebih tinggi sehingga memicu

terjadinya kebocoran plasma, sedangkan pada dewasa lebih sering dijumpai

manifestasi perdarahan. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Namvongsa et al., (2013) dan Souza et al., (2013) pasien DBD anak dan dewasa

memiliki perbedaan manifestasi klinis dan profil hematologi.

Penelitian sebelumnya tentang perbedaan profil hematologi anak dan

dewasa memiliki hasil yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan Souza et al.,

(2013) pada dewasa lebih sering terjadi peningkatan hemokonsentrasi 48,8%,

trombositopenia 52%, dan leukopenia 51,9%. Tetapi, pada penelitian ini terdapat

perbedaan jumlah subjek yang signifikan antara anak dan dewasa.

Penelitian yang dilakukan Henilayati et al., (2015) “Perbedaan Profil

Laboratorium Penyakit Demam Berdarah Dengue Anak dan Dewasa pada Fase

Kritis” pada anak lebih banyak terjadi peningkatan nilai hematokrit 63,7% dan

trombositopenia 56,7%, sedangkan leukopenia lebih banyak terjadi pada dewasa

51,5%.

Berdasarkan perbedaan faktor risiko usia dan hasil penelitian sebelumnya,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perbedaan profil hematologi pada

penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan

pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di bagian rekam medis

RSUD Dr. Harjono Ponorogo. Sampel dari penelitian ini adalah penderita demam

berdarah dengue (DBD) usia anak ≤12 tahun dan dewasa berusia >18 tahun.

Pengambilan sampel dengan teknik Purposive sampling dan berdasarkan rumus

besar sampel diperoleh 66 sampel.

Prosedur pengambilan data dengan melihat data sekunder yang didapatkan

dari rekam medik subjek penelitian. Instrumenn pada penelitian ini adalah data

Page 8: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

4

rekam medis pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Dr. Harjono

Ponorogo.

Analisis data yang digunakan untuk menilai normalitas data menggunakan uji

Saphiro-wilk. Uji analisis statistik bivariat pada penelitian ini menggunakan uji

analitik komparatif numerik tidak berpasangan yaitu uji T tidak berpasangan, tetapi

apabila sebaran data tidak normal maka analisis dengan uji Mann-Whitney.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Harjono Ponorogo pada bulan

November – Desember 2018. Pada penelitian ini dilakukan pencatatan usia

sebagai variabel bebas dan profil hematologi rutin sebagai variabel terikat.

Data yang diambil merupakan hasil pemeriksaan darah rutin saat nilai

trombosit berada pada nilai terendah.

3.1.1 Karakteristik Penelitian

Tabel 1

Distribusi Subyek Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Anak Dewasa Total

Laki-laki 20 (60,6%) 23 (69,7%) 43 (66,2%)

Perempuan 13 (39,4%) 10 (30,3%) 23 (34,8%)

Total 33 (50%) 33 (50%) 66 (100%)

(Data Sekunder, 2018)

Distribusi penyakit DBD pada Tabel 1 berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan bahwa laki-laki baik kelompok anak dan dewasa lebih banyak,

dengan jumlah sampel 43 orang (65,2%), sedangkan jumlah sampel perempuan

sebanyak 23 orang (34,8%).

Tabel 2

Distribusi Subyek Berdasarkan Usia Anak Dewasa

Karakteristik Jumlah Persentase Karakteristik Jumlah Persentase

0-2 tahun 6 18,2% 19-45 tahun 19 57,6%

3-5 tahun 12 36,4% 46-65 tahun 9 27,3%

6-12 tahun 15 45,5% >60 tahun 5 15,2%

Total 33 100% Total 33 100%

(Data Sekunder, 2018)

Page 9: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

5

Berdasarkan distribusi usia pada Tabel 2, penderita DBD anak paling

banyak pada kelompok usia 6-12 tahun berjumlah 15 orang (45.5%). Distribusi

penderita DBD kelompok dewasa paling banyak pada usia 19-45 tahun dengan

berjumlah 19 orang (57,6%).

3.1.2 Analisis Bivariat

Tabel 3

Uji Bivariat Perbedaan Nilai Hematologi Rutin pada Penderita DBD

Anak dan Dewasa Usia Rerata (s.b) Nilai p Perbedaan rerata IK 95%

Leukosit

(/ml)

Anak 3742,4 ± 1450 0.029 -875 (-1659,3 – (- 92,16))

Dewasa 4618 ± 1724,5

Hemoglobin

(gr/dl)

Anak 12,3 ± 1,25 0.015 -1,5 (-2,3 – (-0,8))

Dewasa 13,8 ± 1,75

Trombosit

(sel/mm3)

Anak 74.151,5 ± 28.457,3 0.037 14.242,4 (888 – 27,596)

Dewasa 59.909 ± 25.783,2

Uji t tidak berpasangan

Berdasarkam Tabel 3, diketahui bahwa hasil uji T tidak berpasangan

diperoleh nilai leukosit p=0,029, maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna antara rerata nilai leukosit pada penderita DBD

anak dan dewasa. Nilai perbedaan kadar leukosit antar kelompok (mean

difference) sebesar -875 dan nilai interval kepercayaan (IK 95%) adalah

antara -1659,3 sampai -92,16. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai

p<0,05 dengan interval (IK 95%) tidak melewati angka nol maka hipotesis

nol ditolak.

Berdasarkam Tabel 3, diketahui bahwa hasil uji T tidak berpasangan

diperoleh nilai hemoglobin p=0,015, maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna antara rerata nilai hemoglobin pada penderita DBD

anak dan dewasa. Nilai perbedaan kadar hemoglobin antar kelompok (mean

difference) sebesar -1,5 dan nilai interval kepercayaan (IK 95%) adalah antara

-2,3 sampai -0,8. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p<0,05 dengan

interval (IK 95%) tidak melewati angka nol maka hipotesis nol ditolak.

Berdasarkam Tabel 3, diketahui bahwa hasil uji T tidak berpasangan

diperoleh nilai trombosit p=0,037, maka disimpulkan bahwa terdapat

Page 10: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

6

perbedaan yang bermakna antara rerata nilai trombosit pada penderita DBD

anak dan dewasa. Nilai perbedaan kadar trombosit antar kelompok (mean

difference) sebesar 14.242 dan nilai interval kepercayaan (IK 95%) adalah

antara 888 sampai 27,596. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p<0,05

dengan interval (IK 95%) tidak melewati angka nol maka hipotesis nol

ditolak.

Tabel 4 Uji Bivariat Perbedaan Peningkatan Hematokrit pada

Penderita DBD Anak dan Dewasa Usia Median

(Maksimum-Minimum)

Nilai p

Peningkatan

Hematokrit (%)

Anak 9,9 (1,6 – 29,6) 0.160 – 0,08

Dewasa 13,1 (3,5 – 31,3)

Uji Mann-Whitney

Berdasarkam Tabel 4 diatas diketahui bahwa hasil uji Mann-Whitney

diperoleh nilai p=0,160. Hipotesis satu arah, nilai p adalah 0,08, maka

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata

peningkatan hematokrit pada penderita DBD anak dan dewasa.

3.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa statistik data yang didapatkan dari RSUD Dr.

Harjono Ponorogo pada bulan November – Desember 2018, maka dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Distribusi penyakit DBD pada Tabel 1 berdasarkan jenis kelamin

menunjukkan bahwa laki-laki baik kelompok anak dan dewasa lebih

banyak, dengan jumlah sampel 43 orang (65,2%), sedangkan jumlah sampel

perempuan sebanyak 23 orang (34,8%). Data tersebut sesuai dengan

penelitian Hidayat et al., (2017) yang menunjukkan jumlah data laki-laki

penderita DBD lebih banyak dengan jumlah 81 orang (58,7%) dan jumlah

sampel perempuan sebanyak 57 orang (41,3%). Paparan vektor pada pria

yang lebih tinggi di siang hari dan lebih sedikit pada wanita karena alasan

sosial, karena mereka mengenakan jilbab (Daakeek et al., 2017).

Page 11: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

7

Berdasarkan distribusi usia pada Tabel 2 disimpulkan bahwa

penderita DBD anak paling banyak pada kelompok usia 6-12 tahun dengan

15 orang (45,5%). Usia 6-12 tahun merupakan usia anak sekolah.

Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang potensial dalam

penyebaran dan penularan penyakit DBD. Kondisi tersebut dikarenakan

nyamuk penyebab DBD, Aedes aegypti aktif menggigit pada pagi hari

antara jam 09.00 – 10.00 dan pada sore hari antara jam 16.00 – 17.00. Pada

jam 09.00 – 10.00 tersebut anak sekolah sedang berada di lingkungan

sekolah dan memungkinkan anak – anak tergigit oleh nyamuk Aedes aegypti

betina infeksius (Shofiyanah & Azam, 2016). Distribusi penyakit DBD pada

dewasa paling tinggi pada usia 19-45 tahun sebanyak 19 orang (57,6%).

Pada usia 19-45 tahun mempunyai aktivitas yang padat dan lebih banyak di

luar ruangan sehingga memberikan kemungkinan lebih banyak terkena

nyamuk yang terinfeksi, selain itu kurangnya kewaspadaan diri dalam

perlindungan terhadap gigitan nyamuk (Vebriani et al., 2016).

Berdasarkan Tabel 3 uji bivariat nilai leukosit, bahwa hasil uji T

tidak berpasangan untuk varian berbeda diperoleh nilai p=0,029, maka

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata nilai

leukosit pada penderita DBD anak dan dewasa. Nilai rerata leukosit

penderita DBD anak 3742,4±1450/ml dan penderita DBD dewasa

4618±1724,5/ml. Penderita DBD anak mempunyai nilai leukosit lebih

rendah daripada pendeerita DBD dewasa. Penelitian sebelumnya Ho et al.,

(2013) menunjukkan hasil yang serupa yaitu rerata leukosit anak lebih

rendah (2971±1761/ml) sedangkan rerata leukosit dewasa (3564±1719/ml)

dengan nilai p=0,006.

Pada penelitian ini, anak terjadi leukopenia sedangkan pada dewasa

nilai leukosit normal. Leukopenia adalah salah satu indikator untuk

membedakan demam berdarah dari penyakit demam lainnya. Terjadinya

leukopenia pada infeksi dengue disebabkan karena adanya penekanan

sumsum tulang akibat dari proses infeksi virus secara langsung ataupun

Page 12: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

8

karena mekanisme tidak langsung melalui produksi sitokin-sitokin

proinflamasi yang menekan sumsum tulang (Masihor et al., 2013). Pada

infeksi dengue dapat dijumpai leukositosis yang dapat terjadi akibat infeksi

sekunder atau reaksi perdarahan. Infeksi sekunder oleh bakteri dapat

menjadi penyebab kematian pada demam berdarah dengue. Leukositosis

dapat sebagai tanda peringatan demam berdarah dengue berat (Daakeek et

al., 2017)

Berdasarkam Tabel 3 uji bivariat hemoglobin, hasil uji T tidak

berpasangan untuk varian berbeda diperoleh nilai p=0,015, maka

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata nilai

hemoglobin pada penderita DBD anak dan dewasa. Nilai rerata hemoglobin

pada penderita DBD anak 12,3±1,25 gr/dl dan nilai rerata penderita DBD

dewasa 13,8±1,75 gr/dl. Rerata nilai hemoglobin dewasa lebih tinggi

daripada nilai hemoglobin anak.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, Hamed (2017) menunjukkan

pada usia 2 – 15 tahun rerata nilai hemoglobin 10,82±1,2 gr/dl. Pada

penelitian Priyanka & Dinesh (2018) pada usia >18 tahun rerata nilai

hemoglobin 13,32±2,63gr/dl.

Pada penyakit DBD permeabilitas pembuluh darah meningkat

menyebabkan hilangnya plasma dari kompartemen vaskular ke jaringan

ekstravaskular dan menyebabkan hemokonsentrasi, perubahan

permeabilitas pembuluh darah yang signifikan ini mengarah pada fungsi

perubahan membrane sel dalam menjaga tekanan osmotik cairan dan

gradien konsentrasi ion antara kompartemen intraselular dan ekstraselullar.

Hal tersebut dapat ditandai dengan peningkatan kadar hemoglobin dalam

pembuluh darah.

Nilai normal hemoglobin pada anak dan dewasa berbeda. Penelitian

yang dilakukan Adeli et al., (2015) rerata nilai hemoglobin anak antara

(11,8 – 14,7 gr/dl) sedangkan nilai rerata hemoglobin dewasa (13,6 – 16,9

gr/dl). Perbedaan nilai hemoglobin terjadi akibat pengaruh pubertas yakni

Page 13: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

9

terjadi kenaikan nilai hemoglobin cukup tajam akibat terdapat peningkatan

metabolisme tubuh dan aktivasi testosteron sehingga merangsang

eritropoiesis.

Berdasarkam Tabel 7 uji bivariat peningkatan hematokrit, hasil uji

Mann-Whitney diperoleh nilai p=0,160, disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang bermakna antara rerata peningkatan hematokrit pada

penderita DBD anak dan dewasa. Median peningkatan hematokrit pada

penderita DBD anak 9,9(1,6-29,6) dan nilai median peningkatan hematokrit

pada penderita DBD dewasa 13,1(3,5-31,3). Peningkatan hematokrit lebih

tinggi terjadi pada dewasa daripada anak. Beberapa penelitian sebelumnya

yang dilakukan Souza et al., (2013) dan Velasco et al., (2014) menyebutkan

peningkatan hematokrit lebih tinggi terjadi pada dewasa dari pada anak-

anak.

Nilai hematokrit dipengaruhi oleh pemberian cairan, waktu

pemeriksaan nilai hematokrit, perdarahan, dan usia. Pada DBD terjadi

peningkatan hemokonsentrasi akibat kebocoran plasma, sehingga

pemberian cairan akan menurunkan hemokonsentrasi yang mengakibatkan

penurunan nilai hematokrit. Infeksi dengue mempunyai beberapa fase, pada

fase kritis sekitar hari ke 3 – 7 terjadi peningkatan permeabilitas kapiler

sehingga berisiko terjadi kebocoran plasma yang signifikan selama 24 – 48

jam. Pada fase penyembuhan, terjadi penyerapan kembali cairan dari

eksravaskuler ke intravaskuler dalam 48 – 72 jam. Waktu pengambilan

darah untuk pemeriksaan hematokrit akan mempengaruhi nilai hematokrit.

Kejadian perdarahan pada kasus DBD berat dapat ditandai dengan

penurunan nilai hematokrit (Utari et al., 2018). Nilai hematokrit juga

dipengaruhi oleh usia, anak memiliki permeabilitas mikrovaskuler lebih

tinggi. Selain itu, anak dan bayi sangat rentan terhadap perkembangan syok,

karena berkaitan dengan kelemahan kapiler yang dapat menyebabkan

mereka lebih rentan mengalami sindrom kebocoran kapiler dari pada orang

dewasa (Henilayati et al., 2015). Beberapa kasus kebocoran plasma tidak

Page 14: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

10

menunjukkan peningkatan hemokonsentrasi yang tinggi bahkan jika pasien

syok, sedangkan pada beberapa pasien demam dengue menunjukkan

peningkatan PCV dapat memprediksi terjadinya dehidrasi yang disebabkan

intake yang kurang dan muntah (Mishra et al., 2016).

Berdasarkam Tabel 6 uji bivariat trombosit, hasil uji T tidak

berpasangan untuk varian berbeda diperoleh nilai p=0,037, maka

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara rerata nilai

trombosit pada penderita DBD anak dan dewasa. Nilai rerata trombosit pada

penderita DBD anak 74.151,5±28.457,3 sel/mm3 dan nilai rerata penderita

DBD dewasa 59.909±25.783,9 sel/mm3. Nilai trombosit pada dewasa lebih

rendah daripada nilai trombosit dewasa. Penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya sebelumnya oleh Souza et al., (2013) dan Namvongsa et al.,

(2015) menyebutkan nilai trombosit dewasa lebih rendah daripada nilai

trombosit anak. Trombositopenia pada DBD disebabkan oleh supresi

sumsum tulang dan destruksi trombosit oleh RES. Berdasarkan penelitian

Namvongsa et al., (2015) pasien DBD dewasa mempunyai risiko lebih

tinggi mengalami perdarahan berat. Hal ini dikarenakan pada dewasa

memiliki kadar trombosit lebih rendah daripada anak-anak. Sehingga pada

pasien DBD dewasa lebih banyak membutuhkan tranfusi darah.

Pada penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan bermakna rerata nilai leukosit, hemoglobin, dan

trombosit pada penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa.

Berdasarkan perbedaan hematologi rutin tersebut, dapat diketahui terdapat

perbedaan risiko komplikasi menurut faktor usia. Pada anak sering dijumpai

kejadian syok hipovolemik, sedangkan pada dewasa lebih berisiko terjadi

perdarahan berat.

Page 15: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

11

4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat perbedaan yang bermakna rerata nilai leukosit, hemoglobin, dan

trombosit pada penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa

2. Tidak ditemukannya perbedaan yang bermakna rerata peningkatan

hematokrit pada penderita demam berdarah dengue anak dan dewasa.

4.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, beberapa saran yang dapat

diberikan oleh peneliti:

1. Melakukan restriksi data lebih ketat untuk penelitian selanjutnya yaitu

penyakit jantung, diabetes mellitus dsb.

2. Hasil penelitian ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi petugas medis

dalam memprediksi komplikasi pada demam berdarah dengue.

DAFTAR PUSTAKA

Adeli, K., Raizman, J. E., Chen, Y., Higgins, V., Nieuwesteeg, M.,

Abdelhaleem, M., Wong, S. K., Blais, D., 2015. Complex Biological

Profile of Hematologic Markers Across Pediatric, Adult, and Geriatric

Ages: Establishment of Robust Pediatric and Adult Reference Intervals

in the Basis of the Canadian Health Measures Survey. Clinical

Chemistry, 61(8), pp. 1-12.

Bäck, A. T. & Lundkvist, A., 2013. Dengue Viruses-an-Overview. Infection

Ecology and Epidemiology. 3(19839), pp. 1-21.

Daakeek, A. M., Alghasali, H. S., Bahashwan, A. A., 2017. Dengue Related at

Ibn-Sina Hospital-Al-Mukalla: Causes and Alarming Signals. Journal

of Infectious Diseases and Treatment. 3(2), pp. 1-7.

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 2017. Profil Kesehatan Kabupaten

Ponorogo Tahun 2016. Ponorogo: Dinas Kesehatan Kabupaten

Ponorogo, pp. 21-2.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, 2016. Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Timur Tahun 2016. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Timur, pp. 55.

Page 16: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

12

Hamed, M. H. A., 2017. Hematological Changes Among Children with Dengue

Fever in Saudi Arabia. Egyptian Journal of Haematology, 42(4), pp. 129-

33.

Henilayati, N. P., Hapsari, M. D., Farhanah, N., 2015. Perbedaan Profil

Laboratorium Penyakit Demam Berdarah Dengue Anak dan Dewasa pada

Fase Kritis. Jurnal Media Medika Muda, 4(4), pp. 1305-14.

Hidayat, W. A., Yaswir, R., Murni, A. W., 2017. Hubungan Jumlah Trombosit

dengan Nilai Hematokrit pada Penderita Demam Berdarah Dengue dengan

Manifestasi Perdarahan Spontan di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal

Kesehatan Andalas, 6(2), pp. 446-51.

Hikmah, M. & Kasmini H, O. W., 2015. Faktor yang Berhubungan dengan

Kejadian Kematian Akibat Demam Berdarah Dengue. Unnes Journal of

Public Health, 4(4), pp. 180-9.

Ho, T. S., Wang, S. M., Lin, Y. S., Liu, C. C., 2013. Clinical and Laboratory

Predictive markers for Acute Dengue Infection. Journal Biomedical

Science. 20(75), pp. 1-8.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Infodatin Situasi DBD. Jakarta: Pusat data dan

informasi.

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia

2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Masihor, J. J., Mantik, M. F., Memah, M., Mongan, A. E., 2013. Hubungan

Jumlah Trombosit dan Jumlah Leukosit pada Pasien Anak Demam

Berdarah Dengue. Jurnal e-Biomedik, 1(1), pp. 391-5.

Mishra, S., Ramanathan, R., Agarwalla, S. K., 2016. Clinical Profile of Dengue

Fever in Children: A Study from Southern Odisha, India. Hindwari

Publishing Corporation Scientifica, 2016, pp. 1-6.

Namvongsa, V., Sirivichayakul, C., Songsithichok, S., Chanthavanich, P.,

Chokejindachai, W., Sitcharungsi, R., 2013. Differences in Clinical

Features Between Children and Adults with Dengue. Southeast Asian J

Trop Med Public Health, 44(5), pp. 772-9.

Priyanka, P., Dinesh, U. S., 2018. Differentiating between Dengue Fever from

Other Febrile Illnesses Using Haematological Parameters. National

Journal of Laboratory Medicine, 7(4), pp. 6-10.

Shofiyanah, L., Azam, M., 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Pelaksanaan PSN DBD di Sekolah Dasar. Unnes Journal of Public

Health, 1(2), pp. 8-13.

Page 17: PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA …eprints.ums.ac.id/69760/10/NASKAH PUBLIKASI(27).pdf · PERBEDAAN PROFIL HEMATOLOGI RUTIN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE ANAK DAN DEWASA

13

Souza, L. J., Pessanha, L. B., Mansur. L. C., Souza, L. A., Ribeiro, M. B.,

Silveira, M. V., Filho, J. T., 2013. Comparison of Clinical and

Laboratory Characteristics Between Children and Adults with Dengue.

Brazilian Journal Infectious Disease, 17(1), pp. 27–31.

Utari, F. P., Efrida., Kadris, H., 2018. Perbandingan Nilai Hematokrit dan

Jumlah Trombosit antara Infeksi Dengue Primer dan Dengue Sekunder

pada Anak di RSUP. Dr. M. Djamil. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1),

pp. 118-23.

Vebriani, L., Wardana, Z., Fridayenti., 2016. Karakteristik Hematologi Pasien

Demam Berdarah Dengue di Bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin

Achmad Provinsi Riau Periode 1 Januari – 31 Desember 2013, 3(1), pp.

1-20

Velasco, J. M. S., Alera, M. T. P., Chardenas, A. A. Y., Dimaano, E. M., Jarman,

R. G., Chinnawirotpisan, P., Thaisomboonsuk, B., Yoon, I. K.,

Cummings, D. A., 2014. Demographic, Clinical and Laboratory

Findings Among Adult and Pediatric Patients Hospitalized with Dengue

in the Philippines. Southeast Asian J Trop MedPublic Health. 45(2), pp.

337-345.

WHO. 2011. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue

and Dengue Hemorrhagic Fever. India: WHO for South East Asia.

World Health Organization (WHO). 2018. Dengue and Severe Dengue. Diambil

dari http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-

severe-dengue. Diakses tanggal 21 Juni 2018.

WHO. 2016. Dengue Guidelines for Patients Care in the Region of the

Americas. Second Edition. America: Pan American Health

Organization.

World Health Organization (WHO). 2016. Epidemiology dengue control.

Diambil dari http://www.who.int/denguecontrol/epidemiology/en/.

Diakses tanggal 21 Juni 2018.