perbedaan periodontitis kronis dan periodontitis agresif
TRANSCRIPT
Perbedaan Periodontitis Kronis dan Periodontitis AgresifNo. Periodontitis Kronis Periodontitis Agresif1. Terjadi pada orang dewasa, namun dapat
juga terjadi pada anak-anak.Biasanya terjadi pada pasien yang secara klinis sehat.
2. Jumlah kerusakan tulang sebanding dengan faktor lokal.
Jumlah deposit mikroba tidak sebanding dengan keparahan penyakit.
3. Berhubungan dengan beberapa pola mikroba.
Terdapat hubungan keluarga pada pasien yang menderita periodontitis agresif.
4. Biasanya ditemukan kalkulus subgingiva. Area penyakit diinfeksi olehAggregatibacter actinomycetemcomitans.
5. Proses perkembangan penyakit yang lambat-sedang dengan kemungkinan adanya masa periode cepat.
Kerusakan tulang dan kehilangan perlekatan yang cepat.
6. Dapat dimodifikasi atau berhubungan dengan :
Penyakit sistemik seperti DM dan HIV. Faktor lokal yang mempengaruhi
terjadinya periodontitis. Faktor lingkungan seperti merokok dan
stress emosional.
Lokalisata : Terjadi pada usia sekitaran pubertas. Lokalisata pada molar pertama dan
insisivus dengan kehilangan perlekatan pada paling sedikit dua gigi permanen, yang salah satunya adalah molar pertama.
Respon serum antibody yang sehat terhadap agen infeksi.
7. Dapat disubklasifikasikan menjadi : Lokalisata : melibatkan <30% gigi yang
terlibat. Generalisata : melibatkan >30% gigi
yang terlibat. Ringan : 1-2 mm clinical attachment loss. Sedang : 3-4 mm clinical attachment loss. Berat : ≥5 mm clinical attachment loss.
Generalisata : Biasanya terkena pada pasien yang
berusia dibawah 30 tahun, walau dapat juga terjadi pada pasien yang lebih tua.
Generalisata melibatkan paling sedikit tiga gigi permanen selain molar pertama dan insisivus.
Respon serum antibody yang kurang terhadap agen infeksi.
8. Terdapat keabnormalan pada fungsi fagosit.
9. Makrofag yang hiperresponsif, menghasilkan peningkata PGE2 dan IL-1β.
Sumber : Michael G. Newman, dkk. Carranza's Clinical Periodontology. 11th Ed. Missouri : Elsevier. 2012. P.43