perbedaan pengaruh modifikasi peralatan dan …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf ·...

78
i PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA TAHUN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: SIGIT DWI PRASETYA K.5606052 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: truongnhan

Post on 16-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

i

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN

KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN

TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA

KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA

TAHUN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

SIGIT DWI PRASETYA

K.5606052

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

ii

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN

KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN

TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA

KELAS VIII SMP NEGERI 25 SURAKARTA

TAHUN 2010/2011

Oleh:

SIGIT DWI PRASETYA

K.5606052

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, September 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Ismaryati, M.Kes. Slamet Riyadi, S.Pd., M.Or.

NIP. 19630505 198903 2 001 NIP. 19701102 200501 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. Agustiyanta, M. Pd

Sekretaris : Hendrig Joko Prasetyo, S. Pd., M. Or

Anggota I : Dra. Ismaryati, M.Kes

Anggota II : Slamet Riyadi, S.Pd., M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727198702 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

v

ABSTRAK

Sigit Dwi Prasetya. PERBEDAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN

KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN TEMBAKAN

BEBAS BOLA BASKET. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh

pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi

ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. (2)

Perbedaan kemampuan tembakan bebas antara siswa yang memiliki koordinasi

mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

(3) Ada tidaknya interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

berjumlah 110 orang yang terbagi enam kelas. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan berdasarkan

koordinasi mata-tangan yaitu: 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan

tinggi dan 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan rendah. Teknik

pengumpulan data dengan tes dan pengukuran, yaitu untuk mengukur koordinasi

mata-tangan dengan tes lempar tangkap bola tenis. Untuk mengukur kemampuan

tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

basket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians 2 X 2

dilanjutkan dengan Newman-Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

vi

25 Surakarta tahun pelajaran 2010/201. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo =

6.01 > Ft 4.11. (2) Ada perbedaan kemampuan tembakan bebas antara siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi

mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 4.51 > Ft 4.11.

(3) Tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil

analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 1.31 > Ftabel = 4,11. Tinggi rendahnya

koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 tidak berpengaruh dalam pembelajaran

tembakan bebas bola basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

vii

MOTTO

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita

dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

(Bunda Theresa)

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir

(Ben Sweetland)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

(Filipi 4 : 13)

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam

segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan

syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati

dan pikiranmu.

(Filipi 4 : 6-7)

Ketika kita melakukan bagian kita dengan setia, maka Allah akan melakukan

bagian-Nya dengan sempurna

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

viii

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat-Nya yang mengalir dalam hidupku dan

penyertaan-Nya dalam setiap langkahku .

Bapak dan Ibu, atas segala ketulusan kasih sayang, pengorbanan dan do’a yang

tak pernah putus.

Gertruida Yosianna Meka, terimakasih telah mengajariku memahami tentang arti

perjuangan, ketekunan, kesabaran, kesetiaan dan kasih sayang.

Kakak dan Adikku, Santi, Indri dan Doni atas dukungannya.

Teman-teman POK Penkepor’06

Almamater

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. H. Agustyanto, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta .

4. Dra. Ismaryati, M.Kes., sebagai Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Slamet Riyadi, S.Pd., M.Or., sebagai Pembimbing II yang telah memberikan

motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SMP Negeri 25 Surakarta yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

9. Tim Penguji Skripsi yang telah menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk

menguji penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi dengan

baik;

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

x

10. Rekan-rekan POK Penkepor 06’ yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa

dan dalam menyusun skripsi ini;

11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap

semogra skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan

bagi para pembaca, khususnya tembakan bebas bola basket

Surakarta, September 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ................................…………………………………………………

PENGAJUAN ...............................………………………………………….

PERSETUJUAN .........................……………………………………………

PENGESAHAN...............................……………………………………….

ABSTRAK .................……………………………………………………….

MOTTO .....................………………………………………………………..

PERSEMBAHAN .............................……………………………………….

KATA PENGANTAR ..................................………………………………..

DAFTAR ISI ......................................………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................……………………………….

DAFTAR GRAFIK…………………………………………………………

DAFTAR TABEL ....................……………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ...............................………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….

B. Identifikasi Masalah……………………………………………

C. Pembatasan Masalah……………………………………………

D. Perumusan Masalah…………………………………………….

E. Tujuan Penelitian……………………………………………….

F. Manfaat Penelitian………………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………..

A. Tinjauan Pustaka ...……………………………………………..

1. Bola Basket…………………………………………………..

a. Permainan Bola Basket……………………………………

b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket……………………

2. Tembakan Bola Basket……………………………………….

a. Tembakan Bebas Bola Basket……………………………

b. Pelaksanaan Tembakan Bebas Bola Basket………………

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xvi

xvii

1

1

5

6

7

7

8

9

9

9

9

10

12

12

13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xii

c. Kesalahan dalam Tembakan Bebas………………………

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tembakan Bebas

Bola Basket……………………………………………….

3. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani………………

a. Hakikat Pembelajaran……………………………………

b. Modifikasi Pembelajaran…………………………………

4. Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap……………………………….

a. Hakikat Pembelajaran Tembakan Bebas dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap……………………………

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola

Basket dengan Ketinggian Ring Basket Tetap…………..

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tembakan

Bebas Bola Basket dengan Ketinggian Ring Basket

Tetap…………………………………………………….

5. Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Modifikasi Ketinggian Ring Basket………………………….

a. Hakikat Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket

dengan Modifikasi Ketinggian Ring Basket……………..

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola

Basket dengan Modifikasi Ketinggian Ring Basket……..

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tembakan

Bebas Bola Basket dengan Modifikasi Ketinggian Ring

Basket…………………………………………………….

6. Koordinasi……………………………………………………

a. Koordinasi Mata-Tangan…………………………………

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi………….

c. Peranan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan

Tembakan Bebas Bola Basket……………………………

B. Penelitian yang Relevan………………………………………..

16

17

18

18

21

22

22

24

25

26

26

27

28

29

29

30

31

32

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xiii

C. Kerangka Pemikiran .......……………………………………….

D. Perumusan Hipotesis ............………………………….………..

BAB III METODE PENELITIAN .............……………………….………

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....………………………………..

B. Populasi dan Sampel…………………………………………….

C. Variabel Penelitian………………………………………………

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………

E. Rancangan Penelitian……………………………………………

F. Teknik Analisis Data…………………………………………….

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................……………………………….

A. Deskripsi Data ...............………………………………………..

B. Mencari Reliabilitas……………………………………………

C. Uji Prasyarat Analisis……………………………………………

1. Uji Normalitas ………………………………………………

2. Uji Homogenitas ……………………………………………

D. Pengujian Hipotesis…………………………………………….

1. Pengujian Hipotesis Pertama…………………………………

2. Pengujian Hipotesis Kedua…………………………………..

3. Pengujian Hipotesis Ketiga………………………………….

E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........……….………..

A. Simpulan……………………………………………………….

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN............………………………………………………………….

33

37

38

38

38

39

40

40

41

47

47

49

50

50

51

51

53

53

54

54

60

60

60

61

62

65

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rancangan Peneltian Anava Dua Jalur Dengan Design Rancangan

Faktorial 2 X 2………………………………………………………..

Tabel 2. Ringkasan Anava Untuk Eksperimen Factorial 2 X 2………………..

Tabel 3. Ringkasan Angka - Angka Statistik Deskriptif Data Kemampuan

Tembakan Bebas Bola Basket Menurut Kelompok Penelitian……….

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Koordinasi Mata-Tangan,

Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Tabel 5. Range Kategori Reliabilitas……….………………………………….

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors……………………………….

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet……………………………

Tabel 8. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Berdasarkan Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-Tangan

Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan………………………………

Tabel 9. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Variansi Dua Faktor…………

Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls………………………..

Tabel 11. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok A1 dan Kelompok A2…..

Tabel 12. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok B1 dan Kelompok B2…..

Tabel 13. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama

Terhadap Peningkatan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket…

40

43

47

49

50

50

51

52

52

52

54

55

58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Lapangan Permainan Bola Basket………………………….

Gambar 2. Fase Persiapan Tembakan Bebas…………………………..

Gambar 3. Fase Pelaksanaan Tembakan Bebas…….………………….

Gambar 4. Fase Follow-through Tembakan Bebas……………………..

Gambar 5. Daerah Bersyarat Tembakan Hukuman Bola Basket………

Gambar 6. Ilustrasi Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basketet

dengan Modifikasi Ketinggian Ring Basket…………………

Gambar 7. Tes dan Pengukuran Koordiansi Mata-Tangan……………….

Gambar 8. Lapangan Tes Tembakan Bebas Bola Basket………………

Gambar 9. Tes Kemampuan Tembakan Bebas (Shooting) Bola Basket.

10

14

15

15

24

28

88

90

90

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xvi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Nilai Rata-Rata Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat Koordinasi

Mata-Tangan…………………………............................................

Grafik 2. Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Tembakan Bebas Bola

Basket Antara Kelompok Perlakuan………….………………….

Grafik 3. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring…

Grafik 4. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket

Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi Mata-Tangan

Rendah ……………………………………………………………

Grafik 5. Interaksi Pembelajaran Tembakan Bebas dan Koordinasi Mata-

Tangan…………………………………………………………….

48

49

54

55

59

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Tes Koordinasi Mata-Tangan dengan Lempar Tangkap

Bola Tenis.…………………………...........................................

Lampiran 2. Pengelompokan Koordinasi Mata-Tangan Setelah DiRangking..

Lampiran 3. Hasil Tes Awal Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket.......

Lampiran 4. Hasil Tes Akhir Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket….

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Dengan Anava……….........................................

Lampiran 6. Uji Normalitas...............................................................................

Lampiran 7. Uji Homogenitas..........................................................................

Lampiran 8. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan Nilai Peningkatan

Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket Pada Siswa Putra

Kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta ..........................................

Lampiran 9. Uji Rata-Rata Rentang Newman-Keuls.....................................

Lampiran 10. Petunjuk Tes dan Pengukuran Koordinasi Mata-Tangan...........

Lampiran 11. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Kemampuan

Tembakan Bebas Bola Basket ..................................................

Lampiran 12. Gambar Lapangan Bola Basket .................................................

Lampiran 13. Rencana Penelitian ....................................................................

Lampiran 14. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ........................................

Lampiran 15. Program Pembelajaran Latihan Tembakan Bebas.....................

66

67

68

69

70

79

81

82

85

86

89

91

92

95

98

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang tidak dapat

dipisahkan dari pembelajaran di sekolah secara keseluruhan. Karena banyak

manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran pendidikan jasmani. H.J.S.

Husdarta (2009: 14-16) menyatakan, “Secara umum manfaat pendidikan di

sekolah mencakup antara lain: (1) memenuhi kebutuhan anak akan gerak, (2)

mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya, (3) menanamkan dasar-

dasar keterampilan yang berguna, (4) menyalurkan energi yang berlebihan dan,

(5) merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun

emosional”.

Banyak manfaat yang diperoleh siswa melalui pembelajaran pendidikan

jasmani. Manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran pendidikan jasmani di

antaranya: memenuhi kebutuhan gerak, mengenalkan lingkungan dan potensinya,

menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna, untuk menyalurkan energi

dan sebagai proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun

emosional. Untuk mencapai manfaat tersebut, maka dalam pendidikan jasmani

telah ditentukan macam-macam cabang olahraga yang harus diajarkan bagi siswa

sekolah menurut jenjang pendidikannya masing-masing. Ini artinya, materi

pendidikan jasmani antara jenjang sekolah paling rendah (Taman Kanak-Kanak)

sampai dengan jenjang pendidikan menengah atas (SMA/SMK) berbeda-beda.

Ditinjau dari belajar gerak, siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

merupakan masa adolensi yaitu, suatu masa transisi dari masa anak-anak menuju

masa dewasa. Karena usia SMP merupakan masa transisi dari masa anak-anak

menuju masa dewasa, maka materi pendidikan jasmnai telah diatur dalam

kurikulum Penjas berdasarkan karakteristik siswa SMP. Menurut Kurikulum

Pendidikan Jasmani SMP (2004: 19-20) bahwa, “Materi pokok pendidikan

jasmani dapat diklasifikasikan menjadi enam aspek yaitu: “(1) permainan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

olahraga, (2) aktivitas pengembangan, (3) uji diri/senam, (4) aktivitas ritmik, (5)

akuatik (aktivitas air) dan (6) aktivitas luar sekolah”.

Bola basket merupakan cabang olahraga permainan yang terangkum dalam

materi pokok permainan dan olahraga yang diajarkan bagi siswa SMP. Dalam

membelajarkan permainan bola basket bagi siswa SMP diajarkan macam-macam

teknik dasar permainan bola basket. Dengan diajarkannya macam-macam teknik

dasar permainan bola basket dimaksudkan agar siswa memiliki keterampilan

bermain bola basket. Macam-macam teknik dasar bola basket yang diajarkan

dalam pendidikan jasmani meliputi: (1) melempar dan menangkap (passing dan

catching), (2) dribble (menggiring bola), (3) menembak (shooting), (4) pivot atau

olah kaki dan, (5) rebound.

Menembak atau shooting merupakan salah satu teknik dasar bola basket

yang diajarkan pada siswa SMP. Dengan diajarkannya teknik dasar menembak

diharapkan para siswa memiliki keterampilan menembak, karena memiliki

keterampilan menembak dapat mempengaruhi keseluruhan jalannya permainan.

Dapat dikatakan, menang atau kalahnya suatu tim apabila tim tersebut lebih

banyak memasukkan bola ke dalam ring lawan. Untuk mencetak angka dalam

permainan bola basket dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satu di

antaranya tembakan bebas. Soebagio Hartoko (1994: 222) menyatakan,

“Tembakan bebas merupakan kesempatan yang diberikan kepada seorang pemain

untuk mencetak satu angka dari tembakan tanpa rintangan untuk gol dari posisi

secara langsung di belakang garis tembakan bebas”.

Berdasarkan cara melakukan tembakan bebas bola basket dapat dilakukan

dengan satu tangan atau dua tangan. Sedangkan dalam pelaksanaannya dapat

dilakukan dari depan dada, dari atas kepala, dengan melompat atau tanpa

melompat. Hal ini bergantung dari kebiasaan pemain dalam melakukan tembakan

bebas.

Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran permainan bola basket di sekolah,

tembakan bebas bola basket pada umumnya sangat digemari siswa sekolah. Hal

ini dapat dilihat saat pembelajaran belum dimulai para siswa berlomba melakukan

tembakan bebas. Dari tembakan bebas yang dilakukan ada beberapa siswa yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

mampu melakukan tembakan bebas dengan baik, tetapi ada juga yang mengalami

kesulitan. Seringkali tembakannya gagal atau tidak sampai pada ring basket. Hal

ini disebabkan karena ring basket yang cukup tinggi dan bola yang cukup berat.

Menurut Abdul Rohim (2008: 7) bahwa, “Simpay/ring basket mempunyai garis

tengah 45 cm diletakkan 3.03 meter di atas lantai dan sama jauh dari kedua tepi

vertikal papan pantul”.

Kesulitan yang dialami siswa dalam melakukan tembakan bebas pada

umumnya karena ring basket yang cukup tinggi. Upaya mengatasi kesulitan siswa

dalam melakukan tembakan bebas, maka perlu dicarikan solusi yang tepat. Salah

satu solusi untuk mengatasi kesulitan siswa dalam melakukan tembakan bebas

bola basket yaitu, dengan menurunkan ketinggian ring basket. Ring basket yang

diturunkan dari ketinggian sebenarnya merupakan bentuk modifikasi peralatan

pembelajaran keterampilan. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 75)

berpendapat, “Lakukan modifikasi peralatan, apabila peralatan diduga sebagai

penghambat keberhasilan”.

Memodifikasi peralatan ketinggian ring basket merupakan salah satu cara

untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket.

Modifikasi ketinggian ring basket yang dimaksud yaitu, ketinggian ring basket

diturunkan misalnya pada ketinggian 2 meter, kemudian secara bertahap

ditingkatkan hingga mencapai ketinggian yang sebenarnya yaitu 3.03 meter.

Membelajarkan tembakan bebas bola basket sesuai dengan karakteristik

keterampilan yang sebenarnya sangat penting agar siswa memiliki keterampilan

tembakan bebas dengan baik. Disisi lain, siswa yang mengalami kesulitan

tembakan bebas karena ring basket yang cukup tinggi, maka dapat dilakukan

dengan cara memodifikasi ketinggian ring basket. Namun kemampuan tembakan

bebas bola basket tidak hanya dipengaruhi oleh cara guru dalam membelajarkan

keterampilan, tetapi faktor individu (siswa) merupakan faktor yang dominan yang

sangat berpengaruh berhasil dan tidaknya suatu keterampilan dikuasai. Faktor

individu (siswa) ini sangat kompleks, misalnya semangat belajar, penguasaan

teknik menembak, kemampuan fisik yang baik, kesungguhan belajar, mental dan

lain sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Kemampuan fisik merupakan salah satu faktor yang tidak dapat

dipisahkan untuk menguasai suatu keterampilan olahraga. Sudjarwo (1993: 41)

menyatakan, “Mempelajari teknik dalam cabang olahraga tertentu tidak mungkin

dilakukan sebelum atlet atau siswa memiliki kemampuan fisik yang menunjang

gerakan teknik tersebut”. Koordinasi mata-tangan merupakan salah satu

komponen kondisi fisik yang dapat mendukung tembakan bebas bola basket.

Koordinasi mata-tangan berperan dalam tembakan bebas bola basket terutama

untuk melihat ring basket, untuk selanjutnya menolakkan bola ke ring basket.

Agar tembakan bebas tepat ke dalam ring basket, maka dibutuhkan kecermatan

pandangan dan keakuratan lengan untuk menolakkan bola ke arah ring basket.

Apakah benar siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan yang baik,

kemampuan tembakan bebasnya juga baik. Demikian juga sebaliknya, apakah

siswa yang koordinasi mata-tangannya buruk kemampuan tembakan bebasnya

juga buruk. Nampaknya hal ini perlu dipertanyakan lagi, karena keberhasilan

tembakan bebas bola basket tidak hanya dipengaruhi koordinasi mata-tangan,

tetapi masih ada faktor lainnya, seperti power, kekuatan, mental, proporsi tubuh

yang ideal dan lain sebagainya.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas menujukkan bahwa, dalam

membelajarkan tembakan bebas bola basket dapat dilakukan dengan ketinggian

ring basket tetapi dan dapat juga dengan memodifikasi ketinggian ring basket.

Disisi lain, kemampuan tembakan bebas bola basket perlu dukungan kemampuan

kondisi fisik yang baik, di antaranya koordinasi mata-tangan. Koordinasi mata-

tangan berperan dalam tembakan bebas bola basket terutama pada saat penembak

melihat ring basket, untuk selanjutnya melepaskan bola ke arah ring bakset.

Kemampuan penembak merangkaikan bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam

gerakan tembakan bebas dan mengarahkan bola ke ring basket dipengaruhi oleh

tingkat koordinasi mata-tangan yang dimilikinya.

Berdasarkan hal tersebut muncul masalah, bagaimanakah pengaruh

pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi

ketinggian ring basket serta pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket. Untuk mengetahui hal tersebut maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam baik secara teori maupun praktek

melalui penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen dilaksanakan pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Selama ini pembelajaran

tembakan bebas bola basket di SMP Negeri 25 Surakarta dilakukan secara

langsung, yaitu siswa melakukan tembakan bebas dari batas garis tembakan

bebas. Apabila siswa mengalami kesulitan dilakukan dari jarak tembak yang lebih

dekat, itu pun hasilnya belum maksimal. Selain itu, kemampuan koordinasi mata-

tangan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011 belum diketahui. Selama ini komponen-komponen kondisi fisik yang

mendukung tembakan bebas bola basket belum pernah ditingkatkan. Seharusnya

untuk mengatasi kesulitan tembakan bebas harus dicarikan solusi yang tepat dan

didukung kemampuan kondisi fisik yang baik termasuk koordinasi mata-tangan.

Memberikan bentuk pembelajaran yang tepat sangat penting dalam upaya

meningkatkan kemampuan tembakan bebas. Selain itu, faktor-faktor yang

mendukung kemampuan kondisi fisik juga harus ditingkatkan melalui latihan

yang tepat. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran tembakan bebas

dengan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola

basket, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, “Perbedaan Pengaruh

Modifikasi Peralatan dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Kemampuan

Tembakan Bebas Bola Basket”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran tembakan bebas yang dilaksanakan pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 belum menunjukkan

hasil yang maksimal.

2. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

mengalami kesulitan dalam melakukan tembakan bebas bola basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

3. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran tembakan bebas

bola basekt pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011 belum diperoleh solusi yang tepat.

4. Belum diketahui besarnya pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket.

5. Belum diketahui besarnya pengaruh ketinggian ring basket tetap dan

modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan bebas bola

basket.

6. Belum diketahui ada tidaknya perbedaan pengaruh pembelajaran tembakan

bebas yang lebih baik pengaruhnya antara ketinggian ring basket tetap dan

modifikasi ketinggian ring basket.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi, maka perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari permasalahan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

3.03 meter terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket.

2. Pengaruh pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket dari ketinggian 2 meter dan ditingkatkan 15 centimeter setiap tiga kali

latihan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket.

3. Pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah

terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket.

4. Perbedaan pengaruh pembelajaran tembakan bebas antara ketinggian ring

basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan

tembakan bebas bola basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian

ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan

tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

2. Adakah perbedaan kemampuan tembakan bebas bola basket antara siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011?

3. Adakah interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring

basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan

tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

2. Perbedaan kemampuan tembakan bebas antara siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-

tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

3. Ada tidaknya interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan tembakan bebas bagi siswa yang dijadikan

sampel penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Penjasorkes di SMP

Negeri 25 Surakarta pentingnya modifikasi peralatan pembelajaran yang tepat

agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya

ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Bola Basket

a. Permainan Bola Basket

Bola basket merupakan olahraga permainan yang pelaksanaan

permainannya dilakukan dua regu atau tim. Masing-masing regu atau tim terdiri

lima orang pemain. Berkaitan dengan permainan bola basket, Agus Mukholid

(2004: 41) menyatakan:

Bola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu,

masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan ini

adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke

basket (keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat

nilai. Dalam memainkan bola tiap pemain boleh mendorong bola,

memukul bola dengan telapak tangan terbuka, melemparkan,

menggelindingkan atau menggiring bola ke segala arah dalam lapangan

permainan.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, prinsip dari permainan bola basket

yaitu, memainkan bola mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan

terbuka, melemparkan, menggelindingkan atau menggiring bola ke segala arah

dalam lapangan permainan. Wissel Hal (2000: 2) menyatakan, “Permainan bola

basket diberikan hanya dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan

mendribblenya (batting, pushing atau tapping) beberapa kali pada lantai tanpa

menyentuhnya dengan satu tangan atau dua tangan secara bersamaan”. Sedangkan

tujuan dari masing-masing regu membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan

memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan

untuk membuat nilai.

Permainan bola basket dimainkan di atas lantai yang rata dan lapangan

berbentuk persegi panjang. Pada kedua garis lebar lapangan di tengah masing-

masing dipasang ring atau basket. Masing-masing regu yang sedang bermain atau

bertanding menempati separuh lapangan saling berhadapan. Permainan bola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

basket dipimpin oleh dua orang wasit dan dibantu oleh petugas meja, yang

bertugas mencatat angka dan semua kejadian pelanggaran atau kesalahan baik

yang dilakukan oleh pemain maupun pelatih. Permainan bola basket dilakukan

dilakukan dalam dua babak. Antara babak pertama dengan babak kedua diberi

waktu istirahat dan setelah istirahat dilakukan pertukaran tempat. Regu yang

dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir pertandingan lebih banyak

memasukkan bola ke dalam ring basket. Berikut ini disajikan ilustrasi lapangan

permainan bola basket sebagai berikut:

Gambar 1. Lapangan Permainan Bola Basket

(Slamet Widodo, 2005: 21)

b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Memasukkan bola ke keranjang (ring basket) lawan sebanyak-banyaknya

adalah tujuan dari permainan bola basket. Dengan memasukkan bola sebanyak-

banyaknya ke dalam ring basket lawan sampai akhir pertandingan, maka dapat

memenangkan perandingan. Agar suatu tim dapat memenangkan pertandingan,

maka setiap pemain harus menguasai teknik dasar bermain bola basket. A.

Sarumpaet, Zulfar Djaset, Parno dan Imam Sadikun (1992: 223) menyatakan,

“Keterampilan dapat dicapai sampai tingkat tinggi apabila gerak dasarnya baik.

Oleh karena itu, gerak (teknik) dasar perlu dilakukan cara-cara yang benar, agar

keterampilan dapat ditingkatkan”. Sedangkan Wissel Hal (2000: 5) berpendapat,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

“Meskipun bola basket adalah permainan tim, namun penguasaan teknik dasar

individual sangatlah penting sebelum bermain di dalam tim”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan, menguasai teknik

dasar bermain bola basket merupakan faktor yang fundamental dan harus dikuasai

oleh setiap pemain bola basket. Penguasaan teknik dasar bola basket yang dimiliki

setiap pemain, pada prinsipnya mempunyai tujuan untuk kepentingnya tim yaitu

untuk mencapai kemenangan. Untuk mencapai kemenangan suatu tim, maka

teknik dasar bola basket harus dilatihkan dengan baik dan benar. Slamet Widodo

(2005: 22) menyatakan, “Teknik bermain bola basket dapat diartikan sebagai cara

memainkan bola basket dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan

permainan yang berlaku. Teknik dasar yang harus dimiliki pemain bola basket

antara lain: lempar atau operan (passing), menangkap (catching), menembak

(shooting) dan menggiring (dribbling)”. Menurut Soebagio Hartoko (1993: 22-25)

teknik dasar permainan bola basket terdiri dari: "(1) operan, (2) menangkap, (3)

menembak, (4) menggiring, (5) olah kaki, (6) gerakan berporos, (7)

melompat/meloncat, (8) gerak tipu". Menurut Wissel Hal (2000:15) bahwa,

“Shooting, passing, dribbling, rebounding, defending bergerak dengan bola dan

bergerak tanpa bola adalah teknik dasar yang harus dikuasai”

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan, teknik dasar

permainan bola terdiri dua macam yaitu, teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar

dengan bola. Teknik dasar dengan bola meliputi: lempar atau operan (passing),

menangkap (catching), menembak (shooting) dan menggiring (dribbling). Teknik

dasar tanpa bola terdiri: olah kaki, gerakan berporos, melompat/meloncat dan

gerak tipu. Teknik dasar dengan bola dan tanpa bola merupakan komponen-

komponen dalam permainan bola basket yang saling mendukung terhadap

keterampilan bermain bola basket. Kedua teknik dasar tersebut saling berkaitan

satu dengan lainnya menurut kebutuhan dalam permainan. Untuk menguasai

macam-macam teknik dasar bola basket harus dilakukan latihan secara sistematis

dan kontinyu berdasarkan prinsip-prinsip latihan yang benar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

2. Tembakan Bola Basket

a. Tembakan Bebas Bola Basket

Tembakan bebas merupakan salah satu jenis tembakan hukuman dalam

permainan bola basket. Melalui tembakan bebas, maka mempunyai peluang untuk

mencetak angka. A. Sarumpaet, Zulfar Djaset, Parno dan Imam Sadikun.

(1992:209) menyatakan:

Tembakan bebas merupakan hadiah yang diberikan kepada seorang

pemain untuk mendapatkan 1 angka. Hadiah ini diberikan sebagai akibat

diganggunya dengan kasar (persinggungan) oleh pemain lawan terhadap

usaha tembakan lapangan. Bila terjadi kesalahan perorangan dan perlu

diberikan tembakan bebas, pemain yang dirugikan tersebut diberikan

kesempatan untuk melakukan tembakan bebas sebanyak dua kali.

Pendapat tersebut menunjukkan, tembakan bebas dilakukan jika pemain

mendapat pelanggaran yang kasar saat akan melakukan tembakan. Melalui

tembakan bebas pemain mendapat kesempatan mendapatkan nilai atau point 1

angka. Pemain yang mendapat kesempatan tembakan bebas diberikan dua kali

kesempatan. Agar tembakan bebas berhasil dengan baik, maka pemain yang

mendapat kesempatan melakukan tembakan bebas harus dapat memanfaatkan

secara maksimal. Wissel Hal (2000: 51) menyatakan, “Sukses dalam melakukan

tembakan bebas memerlukan keahlian, kebiasaan, konsentrasi dan keyakinan.

Kebiasaan, rileks dan irama mendukung konsentrasi dan keyakinan”.

Keberhasilan tembakan bebas harus didukung keahlian dan kebiasaan serta

memiliki konsentrasi dan keyakinan yang baik. Jon Oliver (2007: 30)

menyatakan, “Setiap melakukan free throw, para penembak bebas berhasil

umumnya melakukan konsentrasi/persiapan pra tembak. Persiapan ini membantu

fisik dan mental memusatkan perhatian untuk melakukan free throw yang mulus

dan lancar”.

Memiliki berkonsentrasi penuh sangat penting dalam melakukan tembakan

bebas. Untuk membantu konsentrasi saat melakukan tembakan bebas dapat

dilakukan dengan beberapa cara misalnya, tarik nafas panjang, dengan kata-kata

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

penyemangat atau memantulkan bola bebarapa kali. Nancy Liebermen dan Robin

Robert (1997: 102) menyatakan:

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan shooting agar

berhasil dengan baik antara lain:

1) Menarik napas yang dalam, meregangkan otot-otot supaya rileks.

2) Mendribble bola beberapa kali sebelum anda menembak untuk

memperoleh irama.

3) Teknik secara konsisten, setiap tembakan harus dilakukan dengan

gerakan yang sama. Pinalti merupakan satu kesatuan irama, kebiasaan

dan mekanis. Menjaga keseimbangan tubuh. Arahkan lemparan

dengan memfokuskan pandangan ke sasaran sampai proses tembakan

selesai.

4) Berdiri dengan sikap yang benar. Kebanyakan lapangan tertutup

memiliki tanda ditengah-tengah garis fouls. Tempatkan kaki di tanda

itu. Sejajarkan kaki kanan apabila penembak tangan kanan, demikian

pula sebaliknya.

5) Berpikir positip dan percaya diri dan yakinkan akan berhasil.

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tembakan bebas

yaitu, harus rileks, berkonsentrasi dengan cara memantul-mantulkan bola

beberapa kali, memiliki teknik menembak yang baik, berdiri dengan sikap yang

benar serta memiliki pikiran yang positif dan memiliki keyakinan yang tinggi agar

bola masuk dengan baik. Mental yang baik, konsentrasi dan keyakinan sangat

penting untuk dimiliki agar tembakan berhasil dengan baik.

b. Pelaksanaan Tembakan Bebas Bola Basket

Menguasai teknik menembak yang benar sangat penting agar tembakan

bebas yang dilakukan berhasil dengan baik. Keberhasilan seorang pemain

melakukan tembakan bebas sangat bergantung dari kebiasaan pemain itu sendiri.

Wissel Hal (2000: 31) menyatakan:

Kebiasaan juga membuat anda bisa rileks, konsentrrasi dan melakukan

lemparan dengan irama. Yang paling penting kebiasaan akan membangun

kepercayaan diri. Kebiasaan dapat berupa cara melakukan dribble,

menguji mekanisme, menggunakan gambar (visualisasi) untuk lebih

mencermati gerakan, dan menarik napas sebelumnya supaya rileks.

Cobalah dengan kebiasaan ini, jangan pernah mengubah-ubahnya.

Pendapat tersebut menunjukkan, mempunyai kebiasaan tembakan bebas

sangat penting, karena akan dapat mempengaruhi keberhasilan tembakan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

dilakukan. Untuk melakukan tembakan bebas dapat dilakukan dengan satu tangan

atau dua tangan, tergantung dari kebiasaan pemain itu sendiri. Seperti dijelaskan

dalam materi PLPG (2010: 170) bahwa, “Ada dua macam cara dalam melakukan

shooting yaitu: (1) one hand shoot (tembakan satu tangan) dan, (2) two hand shoot

(tembakan dua tangan)”.

Untuk menunjang keberhasilan tembakan bebas, maka ada beberapa tahap

atau fase yang harus diperhatikan. Wissel Hal (2000: 53) fase tembakan bebas

sebagai berikut:

1) Fase persiapan:

a) Penegasan yang positif

b) Letakkan kaki untuk menembak di luar tanda

c) Lakukan dengan rutin

d) Sikap yang seimbang

e) Tangan yang tidak menembak di bawah bola

f) Ibu jari rileks

g) Siku masuk ke dalam

h) Bola antara telinga dan bahu

i) Bahu rileks

j) Napas dalam, rileks

k) Visualkan tambahan yang berhasil

l) Konsentrasikan pada target

Gambar 2. Fase Persiapan Tembakan Bebas

(Wissel Hal , 2000: 53)

2) Fase pelaksanaan

a) Lihat target

b) Ucapkan kata-kata kunci secara berirama

c) Rentangkan kaki, punggung, bahu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

d) Rentangkan siku

e) Lenturkan pinggang dan jari-jari ke depan

f) Lepaskan jari telunjuk

g) Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas

Gambar 3. Fase Pelaksanaan Tembakan Bebas

(Wissel Hal, 2000: 53)

3) Fase Follow-Through

a) Lihat target

b) Lengan terentang

c) Jari telunjuk menunjuk pada target

d) Telapak tangan ke bawah saat shooting

e) Seimbang dengan telapak tangan ke atas

f) Posisi lengan tetap di atas bola masuk ke dalam ring

Gambar 4. Fase Follow-Through Tembakan Bebas

(Wissel Hal, 2000: 53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, fase pelaksanaan

tembakan bebas bola basket terdiri tiga tahapan yaitu, fase persiapan, fase

pelaksanaan dan fase follow-throuh. Ketiga fase tersebut harus dirangkaikan

secara harmonis, luwes dan lancar dalam satu pola gerakan yang utuh.

c. Kesalahan dalam Tembakan Bebas

Tembakan bebas merupakan suatu keterampilan yang sulit dan kompleks.

Keberhasilan dalam melakukan tembakan dipengaruhi oleh banyak faktor baik

dari dalam pemain atau dari luar pemain. Kesalahaan saat melakukan tembakan

akan mengakibatkan bola tidak masuk pada ring. Wissel Hal (2000: 54)

menyatakan:

Kesalahan-kesalahan yang paling umum dalam melakukan tembakan

bebas antara lain:

1) Secara berulangkali mengubah kebiasaan free throw atau hanya iseng.

2) Merasa tertekan sebelum dan saat free throw.

3) Menggunakan irama menembak yang lebih tidak seimbang atau lebih

lambat pada saat melempar bebas dibandingkan menembak dari

lapangan.

4) Kurang yakin dan mudah terganggu, khususnya oleh pikiran dan

komentar-komentar negatif.

5) Lemparan bebas pendek karena melangkah menjauh dari garis untuk

kembali bertahan.

Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan tembakan bebas

hendaknya diperhatikan dan dihindari oleh seorang penembak. Lebih lanjut

Wissel Hal (2000: 54) mengemukakan cara-cara untuk memperbaiki kesalah-

kesalahan dalam tembakan bebas sebagai berikut:

1) Biasakan metode free throw.

2) Tarik napas dalam-dalam untuk melepaskan semua yang ada dalam

pikiran dan tubuh sampai benar-benar merasakan santai. Lemaskan

bahu dan lentur. Lakukan hal yang sama pada lengan, tangan dan jari-

jari.

3) Katakan kata sandi dalam irama yang seimbang sesuai arah tembakan,

atur waktu dari saat mulai menembak hingga saat bola dilepaskan.

4) Konsentrasilah ketika mendengar pernyataan negatif atau terlintas

pikiran negatif dari diri sendiri. Hilangkan pikiran negatif dengan

segera dan dan gantikan dengan keyakinan positif.

5) Lebihkanlah fase followthrough dengan menjaga lengan di atas dan

tetap pada garis tersebut sampai bola mencapai ring.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Berhasil dan tidaknya sebuah tembakan bebas sangat bergantung dari

kemampuan penembak. Kesalahan-kesalahan seperti di atas harus dihindari pada

saat melakukan tembakan bebas. Jika pada saat melakukan tembakan bebas tidak

melakukan kesalahan, maka mempunyai peluang yang besar tembakannya akan

berhasil.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tembakan Bebas Bola Basket

Tembakan bebas bola basket merupakan keterampilan yang sulit dan

memiliki unsur gerakan yang kompleks. Keberhasilan tembakan bebas bola basket

dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk menunjang keberhasilan tembakan bebas,

seorang penembak harus betul-betul dalam kondisi yang siap, memiliki

ketenangan dan konsentrasi yang baik. Wissel Hal (2000: 51) menyatakan,

“Ketika melakukan tembakan bebas diperlukan konsentrasi, ketenangan,

keyakinan dan percaya diri serta teknik yang baik”. Menurut Jon Oliver (2004:

30) bahwa,

Setiap melakukan free throw para penembak bebas yang berhasil

umumnya melakukan konsentrasi/persiapan pratembak. Persiapan ini

membantu fisik dan mental memusatkan perhatian untuk melakukan free

throw yang mulus dan lancar. Untuk melatih konsentrasi sebelum

melakukan free throw pertama-tama ketahuilah elemen-elemen atau

gerakan-gerakan sederhana yang memungkikan membantumu

memusatkan perhatian, seperti menarik napas panjang, menggunakan kata-

kata penyemangat seperti “fokus”, “percaya diri”, “rileks”, atau

memantulkan bola beberapa kali.

Hal senada dikemukakan Nancy Liebermen dan Robin Robert (1997: 102) bahwa,

ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan shooting agar berhasil

dengan baik antara lain:

1) Menarik napas yang dalam, meregangkan otot-otot supaya rileks.

2) Mendribble bola beberapa kali sebelum anda menembak untuk

memperoleh irama.

3) Teknik secara konsisten, setiap tembakan harus dilakukan dengan

gerakan yang sama. Pinalti merupakan satu kesatuan irama, kebiasaan

dan mekanis. Menjaga keseimbangan tubuh. Arahkan lemparan

dengan memfokuskan pandangan ke sasaran sampai proses tembakan

selesai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

4) Berdiri dengan sikap yang benar. Kebanyakan lapangan tertutup

memiliki tanda ditengah-tengah garis fouls. Tempatkan kaki di tanda

itu. Sejajarkan kaki kanan apabila penembak tangan kanan, demikian

pula sebaliknya.

5) Berpikir positip dan percaya diri dan yakinkan akan berhasil.

Pendapat tiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, keberhasilan

tembakan bebas bola basket dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan tembakan bebas bola basket di antaranya harus rileks,

berkonsentrasi dengan cara memantul-mantulkan bola beberapa kali, memiliki

teknik menembak yang baik, berdiri dengan sikap yang benar serta memiliki

pikiran yang positif dan memiliki keyakinan yang tinggi agar bola masuk dengan

baik. Mental yang baik, konsentrasi dan keyakinan sangat penting untuk dimiliki

agar tembakan berhasil dengan baik.

3. Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani

a. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran dewasa ini mengalami perubahan dan perkembangan.

Pembelajaran tidak hanya sekedar guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau

keterampilan kepada siswa, tetapi pembelajaran sekarang ini merupakan suatu

proses agar siswa belajar sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran sekarang

ini lebih berorientasi bagaimana seorang guru menciptakan lingkungan belajar

yang baik, seperti penataan lingkungan, menyediakan alat dan sumber

pembelajaran dan hal-hal lain yang memungkinkan siswa merasa senang,

sehingga dapat berkembang secara optimal sesuai dengan bakat, minat dan

potensi yang dimiliki. Berkaitan dengan pembelajaran M. Sobry Sutikno (2009:

32) menyatakan, “Pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan guru

(pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa”. Menurut Benny A. Pribadi

(2009: 11) bahwa, “Pembelajaran sebagai rangkaian peristiwa atau kegiatan yang

disampaikan secara terstruktur dan terencana dengan menggunakan sebuah atau

beberapa media”. Menurut UUSPN No. 20 tahun 2003 yang dikutip Syaiful

Sagala (2005: 62) bahwa:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai

proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas

berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat

meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai

upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, di dalam kegiatan

pembelajaran ada dua kegiatan memilih, menetapkan dan mengembangkan

metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran lebih

menekankan pada cara-cara untuk mencapai tujuan dan berkaitan dengan

bagaimana cara mengorganisasikan materi pelajaran dan mengelola pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru harus memahami hakikat materi

pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan

kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang

dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan yang

matang. Dalam proses pembelajaran inilah, peran guru dan siswa telah mengalami

perubahan. Lebih lanjut M. Sobry Sutikno (2009: 33-34) menyatakan:

1) Peran guru telah berubah dari:

a) Sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, ahli

materi dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator

pembelajaran, pelatih, kolabolator dan mitra belajar.

b) Dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran,

menjadi lebih banyak memberikan alternatif dan tanggung jawab

kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran.

2) Peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan, yaitu:

a) Dari penerima informasi yang pasif menjadi partisipan aktif dalam

proses pembelajaran.

b) Dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan

dan berbagi pengetahuan.

c) Dari pembelajaran sebagai aktivitas individual menjadi

pembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain.

Dalam kegiatan proses pembelajaran siswa lebih dominan atau berperan

aktif. Siswa harus selalu berpartisipasi aktif, menghasilkan berbagai macam

pengatahuan dan harus mampu bekerjasama dengan siswa lainnya. Sedangkan

guru bertindak sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

dipelajari siswa. Menurut Wina Sanjaya (2006: 79) karakteristik penting dari

istilah pembelajaran yaitu:

1) Pembelajaran berarti membelajarkan siswa.

Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar adalah

membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses

pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana siswa telah menguasai

materi pelajaran, tetapi diukur sejauh mana siswa telah melakukan

proses belajar. Dengan demikian guru tidaklah berperan hanya sebagai

sumber belajar, tetapi berperan sebagai orang yang membimbing dan

memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna proses

pembelajaran berpusat pada siswa (student oriented). Siswa tidak

dianggap sebagai objek belajar yang dapat diatur dan dibatasi oleh

kemauan guru, melainkan siswa ditempatkan sebagai subjek yang

belajar sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya.

Oleh sebab itu, materi apa yang seharusnya dipelajari dan bagaimana

cara mempelajarinya tidak semata-mata ditentukan oleh keinginan

guru, tetapi memperhatikan setiap perbedaan.

2) Proses pembelajaran berlangsung di mana saja

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang berorientasi kepada

siswa, maka proses pembelajaran bisa terjadi dimana saja. Kelas

bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa. Siswa dapat

memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan

sifat materi pelajaran.

3) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan

tetapi proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan

yang dicapai. Oleh karena itulah penguasaan materi pelajaran bukanlah

akhir dari proses pengajaran, tetapi hanya sebagai tujuan antara

pembentukan tingkah laku yang lebih luas. Artinya, sejauh mana

materi pelajaran yang dikuasai dapat membentuk pola perilaku siswa

sendiri. Untuk itulah metode dan strategi yang digunakan guru tidak

hanya sekedar metode ceramah, tetapi menggunakan berbagai metode,

seperti diskusi, penugasan, kunjungan ke objek-objek tertentu dan lain

sebagainya.

Berdasarkan pengertian pembelajaran dan karakteristik pembelajaran

dapat disimpulkan, pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dirancang oleh

guru untuk membantu peserta didik mempelajari suatu kemampuan atau nilai

yang baru dalam suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan,

pelaksanaan dan evaluasi dalam konteks kegiatan pembelajaran. Dalam proses

pembelajaran itu dikembangkan melalui pola pembelajaran yang menggambarkan

kedudukan serta peran pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Pendidik sebagai sumber belajar, penentu metode belajar, dan juga penilai

kemajuan belajar.

b. Modifikasi Pembelajaran

Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan

karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developmentally

Appropiate Practice” (DAP). Artinya, tugas ajar yang diberikan harus

memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong

perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan

tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini

harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik

setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik.

Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru

agar pembelajaran mencerminkan DAP. Oleh karena itu, DAP termasuk di

dalamnya “body scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip

utama dalam memodifikasi pembelajaran. Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001:

11) menyatakan, “Penerapan pendidikan jasmani secara menyeluruh dengan

bentuk-bentuk kegiatan yang dimodifikasi tampaknya akan menjadi pendekatan

alternatif pengajaran pendidikan jasmani yang sesuai dan perlu dipertimbangkan

pada masa sekarang dan masa mendatang di Indonesia”. Sedangkan Yoyo

Bahagia dan Adang Suherman (2000: 1) menyatakan, “Esensi modifikasi adalah

menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara

meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat

memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun,

mengarahkan dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa,

dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih

tinggi”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, modifikasi

merupakan salah satu alternatif untuk membelajarkan pendidikan jasmnai di

indonesia. Modifikasi pada prinsipnya merupakan suatu cara mengajar yang

berorientasi pada keadaan siswa (body scaling), yaitu kemampuan atau keadaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

siswa merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam proses belajar

mengajar keterampilan. Selain itu, modifikasi merupakan cara membelajarkan

pendidikan jasmani dari cara yang sederhana atau mudah yang disesuaikan

kondisi siswa agar terjadi perubahan-perubahan pada diri siswa sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman

(2000: 2) menyatakan, “Aspek analisa modifikasi pembelajaran meliputi: (1)

modifikasi tujuan pembelajaran, (2) modifikasi materi pembelajaran, (3)

modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran, (4) modifikasi evaluasi

pembelajaran.”

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, aspek yang dapat

dimodifikasi dalam pembelajaran penjas mencakup empat (4) aspek yang meliputi

modifikasi tujuan pembelajaran, modifikasi materi pembelajaran, modifikasi

kondisi lingkungan pembelajaran dan, modifikasi evaluasi pembelajaran. Dari

aspek-aspek yang dapat dimodifikasi dalam pembelajaran penjas, maka seorang

guru dapat menentukan modifikasi apa yang akan dilakukan dalam pembelajaran

menurut kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai.

4. Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Ketinggian Ring Basket Tetap

a. Hakikat Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Ketinggian Ring Basket

Tetap

Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

merupakan cara pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

sebenarnya. Ketinggian ring basket menurut Abdul Rohim (2008: 7) bahwa,

“Simpay/ring basket mempunyai garis tengah 45 cm diletakkan 3.03 meter di atas

lantai dan sama jauh dari kedua tepi vertikal papan pantul”.

Berdasarkan hal tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran tembakan bebas

dengan ketinggian ring basket tetap yaitu, siswa melakukan tembakan bebas dari

daerah tembakan bebas, seperti tembakan hukuman dalam pertandingan

permainan bola basket. Siswa melakukan tembakan secara langsung dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

dilakukan berulang kali. Dalam pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian

ring basket, seorang guru dapat secara langsung melakukan kontrol dan

mencermati proses pembelajaran. Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001:

144) menyatakan, “Pengajaran langsung biasanya memandang bahwa guru

melakukan kontrol yang penuh terhadap apa yang siswa pelajari dan bagaimana

prosesnya berlangsung”.

Ditinjau dari hukum belajar gerak bahwa, pembelajaran tembakan bebas

dengan ketinggian ring basket tetap didasarkan pada hukum kesiapan. Sugiyanto

dan Agus Kristiyanto (1998: 2) menyatakan, “Hukum kesiapan (law of readiness)

yaitu, belajar akan berlangsung sangat efektif jika pelaku belajar berada dalam

suatu kesiapan untuk memberikan respon”.

Pembelajaran akan berlangsung secara efektif bila siswa telah siap

memberikan respon untuk beradaptasi dengan stimulusnya. Ketinggian ring

basket bukan merupakan kendala dalam pembelajaran tembakan bebas bola

basket. Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap, semua

siswa dianggap telah siap dengan ketinggian ring dan telah siap untuk

memberikan respon. Siswa dianggap telah memiliki kesiapan baik fisik, biologis,

psikologis dan latar belakang pengetahuan atau pengalaman bermain bola basket.

Karena tingkat kesiapan dan latar belakang yang dimiliki siswa akan

mempengaruhi terhadap hasil belajar. Sebagai contoh di tingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP) pernah diajarkan tembakan bebas, atau di lingkungan

rumahnya ada klub bola basket dan ikut di dalammnya. Kondisi semacam ini

merupakan tahap kesiapan dan memiliki pengalaman atau latar belakang

keterampilan yang baik, sehingga akan lebih mudah mengikuti tugas ajar yang

sama.

Pengalaman belajar sangat berperan penting untuk menunjang pencapaian

tujuan pembelajaran tembakan bebas menggunakan ketinggian ring basket tetap.

Pengalaman yang dimiliki sebelumnya akan menunjang pelaksanaan tugas yang

diberikan guru. Jika tugas gerak yang diberikan sama dengan pengalaman

sebelumnya, maka siswa akan lebih mudah untuk melaksanakannya. Pengalaman

belajar sebelumnya dapat dijadikan sebagai modal untuk mempelajari lebih lanjut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

terhadap keterampilan gerak yang sama. Seperti dikemukakan Rusli Lutan &

Adang Suherman (2000: 29) bahwa, “Pengalaman belajar adalah seperangkat

kejadian yang berisikan aktivitas dan kondisi belajar untuk memberi struktur

terhadap pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait untuk pencapaian

tujuan”. Pendapat lain dikemukakan Sugiyanto (1998: 361) bahwa, “Keterampilan

gerak akan meningkat menyertai proses belajar. Makin sering melakukan gerakan,

pelajar semakin terbiasa dengan stimulus dan respon gerakan yang dilakukan.

Dengan makin terbiasa dengan stimulus yang sejenis, maka kecepatan untuk

merespon terhadap stimulus jenis yang sama akan menjadi semakin cepat”.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap

Pelaksanaan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap yaitu, siswa melakukan tembakan bebas dari garis tembakan bebas secara

berulang-ulang sesuai dengan program yang telah dijadwalkan. Menurut Abdul

Rohim (2008: 5) menyatakan, “Garis tembakan hukuman pada lapangan bola

basket terdapat di daerah bersyarat. Daerah bersyarat itu dibatasi oleh garis akhir,

garis tembakan hukuman dan garis-garis yang bertolak dari garis akhir menuju

ujung garis tembakan hukuman”. Lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi

gambar daerah bersyarat tembakan bebas bol abasket sebagai berikut:

Gambar 5. Daerah Bersyarat Tembakan Hukuman Bola Basket

(Abdul Rohim, 2008: 5)

Dari daerah bersyarat tembakan hukuman tersebut, siswa diberi kebebasan

melakukan tembakan bebas baik dengan satu tangan, dua tangan atau dilakukan

dari atas kepala, dari depan dada tergantung kebiasaan siswa dengan ketinggian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

ring basket 3.03 meter. Hal yang penting dan harus diperhatikan, seorang guru

harus menjelaskan teknik gerakan tembakan bebas yang baik dan benar serta

memberikan contoh gerakan tembakan bebas.

Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap, guru

dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang bervariasi, misalnya siswa

melakukan secara sendiri-sendiri atau dilakukan secara berkelompok dan

berkompetetif. Maksudnya, dari masing-masing kelompok berusaha memasukkan

bola sebanyak-banyaknya. Kondisi pembelajaran ini sangat penting untuk

diperhatikan agar siswa terhindar dari rasa bosan dan jenuh dalam melaksanakan

tugas ajar. Dengan adanya unsur kompetetif, maka masing-masing kelompok akan

berusaha bersaing untuk memenangkan atau memasukkan bola ke dalam ring

basket sebanyak-banyaknya.

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tembakan Bebas dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap

Perlu disadari bahwa setiap bentuk pembelajaran tentu memiliki kelebihan

dan kelemahan. Demikian halnya pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berdasarkan

pelaksanaan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran

tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap antara lain:

1) Siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap ketinggian ring basket, sehingga

kendala ketinggi ring basket lama kelamaan dapat teratasi.

2) Siswa akan terbiasa dengan ketinggian ring basket, sehingga akan

meningkatan kepekaannya melakukan gerakan tembakan bebas.

3) Dengan kemampuan beradaptasi dan kepekaan terhadap gerakan, siswa dapat

melakukan tembakan bebas menjadi lebih baik.

Kelemahan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap antara lain:

1) Orientasi siswa lebih cenderung pada kekuatan lengan agar bola sampai pada

ring basket dan teknik menembak terabaikan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

2) Peluang bola masuk lebih kecil.

3) Bagi siswa yang belum siap (kekuatan belum memadai) akan mengalami

kesulitan melakukan tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap,

sehingga hasilnya kurang baik.

4) Siswa akan cepat lelah karena perhatian siswa lebih condong pada kekuatan

lengan agar bola sampai pada ring basket.

5. Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan Modifikasi

Ketinggian Ring Basket

a. Hakikat Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan Modifikasi

Ketinggian Ring Basket

Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian

ring basket yaitu, dilakukan dari cara yang mudah kemudian secara bertahap

ditingkatkan ke gerakan yang lebih sulit dan kompleks. Karena dalam

memodifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan dari berbagai

aspek. Menurut H.J.S. Husdarta (2009: 180) bahwa, “Komponen-komponen

penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang dapat

dimodifikasi meliputi: “(1) Ukuran berat, bentuk peralatan yang dipergunakan, (2)

Lapangan permainan, (3) Waktu bermain atau lamanya permainan, (4) Peraturan

permainan, dan (5) Jumlah pemain”.

Berdasarkan pendapat tersebut, pembelajaran tembakan bebas bola basket

dengan modifikasi ketinggian ring basket termasuk modifikasi ukuran, berat atau

bentuk peralatan yang digunakan. Ditinjau dari modifikasi pembelajaran,

modifikasi ketinggi ring basket termasuk modifikasi lingkungan belajar. Yoyo

Bahagia, Ucup Yusuf dan Adang Suherman (2000: 4) menyatakan, “Modifikasi

lingkungan pembelajaran ini menyangkut banyak aspek. Hal ini didasarkan pada

keadaan kondisi lingkungan yang digunakan dalam proses belajar mengajar

keterampilan. Modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran meliputi: “(1)

peralatan, (2) penataan ruang gerak dalam berlatih, (3) jumlah siswa yang terlibat

dan, (4) organisasi atau formasi berlatih”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Modifikasi ketinggian ring basket yang dimaksud yaitu, menata ring

basket lebih rendah dari ketinggian yang sebenarnya. Dari ketinggian ring basket

sebenarnya 3.03 meter dari lantai diturunkan lebih rendah menurut kebutuhan.

Misalnya ring basket diturunkan pada ketinggian 2 meter. Hal ini karena,

ketinggian ring basket 3.03 meter siswa merasa sulit untuk melakukan tembakan

bebas. Sehingga dengan ring diturukan 2 meter dari lantai diharapkan siswa lebih

mudah melakukan tembakan bebas. H.J.S. Husdarta (2009: 179) menyatakan:

Alasan utama perlunya modifikasi adalah:

1) Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, kematangan fisik

dan mental anak belum selengkap orang dewasa.

2) Pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani selama ini kurang

efektif, hanya bersifat lateral dan monoton.

3) Fasilitas pembelajaran pndidikan jasmani yang ada sekarang hampir

semuanya didesain untuk orang dewasa.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, memodifikasi pembelajaran

keterampilan sangat penting bagi anak-anak (siswa). Karena dalam

membelajarkan keterampilan yang sulit bagi anak-anak harus dilakukan dari cara

yang mudah. Untuk selanjutnya ditingkatkan ke gerakan yang sulit dan kompleks.

Sugiyanto (1996: 31) menyatakan, “Pertimbangan menentukan urutan materi

belajar keterampilan didasarkan pada (1) tingkat kesulitan gerakan, (2) tingkat

kompleksitas gerakan, (3) intensitas penggunaan daya fisik dan, (4) kemungkinan

menimbulkan transfer positif”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran tembakan bebas

dengan memodifikasi ketinggian ring basket merupakan cara belajar keterampilan

yang dilakukan dari cara yang mudah, kemudian pembelajaran ditingkatkan

secara bertahap ke tingkat yang lebih sulit atau kompleks. Hal ini dimaksudkan

agar siswa memiliki keterampilan awal yang memadai. Jika pada akhirnya

ditingkatkan pada keterampilan yang lebih sulit dan kompleks siswa akan lebih

mudah dan cepat beradaptasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Modifikasi Ketinggian Ring Basket

Langkah pertama dalam pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi

ketinggian ring basket yaitu, guru menjelaskan maksud dan tujuan dari modifikasi

ketinggian ring basket. Ketinggian ring basket diturunkan menjadi 200 cm dari

lantai. Diharapkan pada ketinggian 200 cm dari lantai para siswa dengan mudah

melakukan tembakan bebas dan bolanya masuk. Selanjutnya guru menjelaskan

teknik tembakan bebas bola basket dari fase persiapan, fase pelaksanaan dan fase

gerak lanjut dan memberikan contoh gerakan tembakan bebas. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran tembakan bebas bola basket

dengan modifikasi ketinggian ring basket sebagai berikut:

Gambar 6. Ilustrasi Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Modifikasi

Ketinggian Ring Basket

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket

dengan Modifikasi Ketinggian Ring Basket

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dapat dilakukan dari

beberapa macam cara menurut kebutuhan. Seorang guru Penjas harus kreatif dan

inovatif dalam menciptakan pembelajaran. Setiap kesulitan yang dihadapi siswa

harus segera dicarikan solusi yang tepat agar diperoleh hasil belajar yang optimal.

Demikian halnya dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket, jika siswa

merasa sulit melakukan tembakan bebas karena ring basket yang cukup tinggi,

maka dapat dimodifikasi dengan cara ring basket diturunkan. Jika pada ring

Tinggi ring 2 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

basket yang rendah siswa mampu melakukan tembakan bebas, selanjutnya

ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan program pembelajaran yang telah

dijadwalkan.

Berdasarkan modifikasi ketinggian ring basket tersebut, pembelajaran ini

dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran

tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian ring basket antara lain:

1) Siswa menjadi lebih senang dan sangat tertarik karena ring basket yang cukup

rendah, sehingga merasa lebih mudah untuk melakukan tembakan bebas.

2) Peluang bola masuk ke dalam ring basket lebih besar.

3) Kesulitan siswa dalam melakukan tembakan bebas dapat teratasi.

4) Secara tidak langsung siswa mampu beradaptasi melakukan tembakan bebas

pada ketinggian ring sebenarnya, karena ring basket dinaikkan secara

bertahap.

Kelemahan pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi

ketinggian ring basket antara lain:

1) Siswa merasa lebih bisa karena ring basket cukup rendah, sehingga teknik

menembak sering terabaikan.

2) Teknik menembak yang diabaikan akan berakibat pola gerakan tembakan

bebas salah

6. Koordinasi

a. Koordinasi Mata-Tangan

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks. Koordinasi merupakan wujud keharmonisan dari kerja otot pada saat

melakukan aktivitas atau kegiatan olahraga. Rusli Lutan dan Adang Suherman

(2000: 172) Menyatakan, “Koordinasi merupakan keharmonisan kerja antara

kelompok otot selama melakukan tugas gerak yang menunjukkan tingkat

keterampilan. Menurut Ismaryati (2006: 53-54) bahwa, “Koordinasi merupakan

hubungan yang harmonis dari hubungan saling berpengaruh di antara kelompok-

kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan tingkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

keterampilan. Menurut Mulyono Biyakto Atmojo. (2001: 58) berpendapat,

“Koordinasi adalah kemampuan untuk secara bersamaan melakukan berbagai

tugas gerak secara mulus dan akurat (tepat)”. Sedangkan Brian J. Sharkey (2003:

169) menyatakan, “Koordinasi mengimplikasikan hubungan yang harmonis,

penyatuan atau aliran gerak yang halus dalam melakukan pekerjaan”.

Berdasarkan pengertian koordinasi yang dikemukakan empat ahli tersebut

dapat disimpulkan, keharmonisan kerja sekelompok otot secara mulus dan akurat

pada saat melakukan aktivitas yang ditunjukkan dengan tingkat keterampilan yang

tinggi. Bertolak pengertian koordinasi tersebut di atas dapat dirumuskan

pengertian koordinasi mata-tangan yaitu, keharmonisan kerja kelompok otot

lengan dan indera penglihatan pada saat melakukan aktivitas, yaitu mata sebagai

indera penglihat untuk mengintegrasikan rangsangan yang diterima dan tangan

sebagai fungsi penggerak utama untuk melakukan gerakan sesuai yang

diinginkan. Sadoso Sumosardjuno (1994: 125) menyatakan, “Koordinasi mata-

tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan

tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu”.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi

Tingkat koordinasi atau baik tidaknya koordinasi gerak seseorang

tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus,

tepat (precise) dan efisien. Seseorang yang memiliki koordinasi yang baik tidak

hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah

dan cepat dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang baru.

Untuk memperoleh kemampuan koordinasi yang baik dibutuhkan latihan

secara teratur dengan bentuk latihan yang tepat. Selain itu, kemampuan koordinasi

yang dimiliki seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Harsono (1988: 221)

menyatakan, “Kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, kinesthetic sense,

balance, dan ritme, semua menyumbang dan berpadu di dalam koordinasi gerak,

oleh karena satu sama lainnya mempunyai hubungan yang erat. Kalau salah satu

unsur tidak ada, atau kurang berkembang, maka hal ini akan berpengaruh terhadap

kesempurnaan koordinasi”. Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

di dalamnya terdapat beberapa unsur kondisi fisik yang saling berkaitan.

Sugiyanto dan Sudjarwo (1992: 227) menyatakan, “Syarat-syarat kualitas

koordinasi adalah kualitas persepsi selama melakukan gerakan, kualitas

penyesuaian gerak dalam dimensi waktu dan jarak, kualitas pemahaman gerak,

kualitas pengorganisasian syaraf dan otot”. Pendapat lain dikemukakan Menurut

Suharno HP. (1993:62) dalam usaha untuk pencapaian prestasi, koordinasi

dipengaruhi oleh:

1) Pengaturan syaraf pusat dan tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet

dan hasil dari latihan.

2) Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan.

3) Baik tidaknya keseimbangan, kelincahan, dan kelentukan atlet.

4) Baik dan tidaknya koordinasi kerja syaraf, otot dan indera.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, faktor-faktor

yang mempengaruhi koordinasi sangat kompleks. Faktor pembawaan dan

kemampuan kondisi fisik khususnya kelincahan, kelentukan, keseimbangan,

kekuatan, daya tahan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan

koordinasi yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain, jika kelincahan, kelentukan,

keseimbangan, kekuatan dan daya tahan baik, maka tingkat koordinasinya juga

baik. Latihan yang bertujuan meningkatkan komponen kondisi fisik tersebut,

maka secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan koordinasi pula.

c. Peranan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Tembakan

Bebas Bola Basket

Bola basket merupakan olahraga permainan yang membutuhkan

kecermatan pandangan dan kekuratan lengan untuk memainkan teknik dasar

permainan bola basket. Hampir seluruhnya cara memainkan teknik dasar bola

basket membutuhkan kecermatan pandangan dan keakuratan lengan seperti,

lempar tangkap, menggiring bola, menembak, rebound. Untuk melakukan atau

memainkan teknik dasar bola basket tersebut dibutuhkan koordinasi mata-tangan

yang baik.

Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan tembakan bebas bola

basket terutama pada saat penembak melihat ring basket sebelum menolakkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

bola. Setelah melihat ring basket, selanjutnya menolakkan bola dari lengan

tembak dengan dibantu sinkronisasi gerakan-gerakan bagian tubuh lainnya. Vic

Ambler (2005: 11) menyatakan, “Gerakan shooting ini bukan hanyalah sekedar

asal melemparkan bola saja, tetapi juga meliputi gerakan mengarahkan dan

mengusahakan agar bola jatuh tepat disasaran. Semua gerakan mengarahkan ini

terutama dengan satu tangan ke arah target yang tingginya di atas kepala,

merupakan dasar dari keterampilan ini”. Sedangkan Jon Oliver (2007: 30)

menjelaskan,

Para penembak yang baik memfokuskan pandangan mereka pada sasaran

(ring) sebelum, selama dan sesudah melakukan tembakan. Setelah

tembakan dilepaskan, para penembak yang baik selalu mempertahaknkan

agar lengan yang melakukan tembakan tetap di atas kepala dengan posisi

gerakan mengikuti hingga bola mencapai sasaran.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melihat ring

basket sangat penting untuk keberhasilan tembakan bebas. Melihat ring dilakukan

sebelum, selama dan sesudah menembak. Dari rangkaian gerakan melihat ring

basket dan dilanjutkan menolakkan bola ke arah ring basket tersebut dibutuhkan

koordinasi mata-tangan yang baik. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik,

maka gerakan tembakan bebas dapat dilakukan dengan baik, luwes dan lancar

serta bola akan tepat ke dalam ring bakset. Namun sebaliknya, koordinasi mata-

tangan yang buruk akan mengakibatkan gerakan tembakan bebas akan kelihatan

kaku dan bola akan melenceng dari sasaran.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan

khususnya yang terkait dengan pendekatan pembelajaran bermain dengan hasil

yang masih bervariasi atau beragam.

1. Penelitian Muhamad Ridwan dengan judul “Pengaruh Pendekatan

Pembelajaran Bola Basket antara Penggunaan Bola Standart dan Kombinasi

Bola Tidak Standart Bola Standart Terhadap Hasil Tembakan Bebas Bola

Basket Pada Siswa Putra Kelas I SMA Negeri 2 Ngawi Tahun Pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

2006/2007”. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pendekatan

pembelajaran tembakan bebas dengan bola standart memiliki persentase

peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket lebih besar yaitu

88.71%, sedangkan pendekatan pembelajaran tembakan bebas menggunakan

kombinasi bola tidak standart bola standart 51.56%.

2. Penelitian Wahyu Galih Prakasiwi dengan judul “Perbedaan Pengaruh

Modifikasi Pembalajaran dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Belajar

Servis Bawah Bolavoli pada Siswa Putri Kelas VIII SMP Negeri 1

Gandrungmangu Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dari hasil

penelitian ini menunjukkan, modifikasi pembelajaran servis bawah bolavoli

menggunakan bola lunak lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar servis

bawah bolavoli jika dibandingkan dengan menggunakan bola mini dengan

selisih perbedaan 1,55.

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian pustaka yang mendasari dari variabel penelitian, maka

dapat digambarkan kerangka konseptual kerangka pemikiran sebagai berikut:

Berdasarkan kerangka konseptual yang digambarkan tersebut dapat

diuraikan secara lebih rinci kerangka pemikiran sebagai berikut sebagai berikut:

Bola Basket

Koordinasi

mata-tangan

tinggi

Koordinasi

mata-tangan

rendah

Koordinasi

Mata-Tangan

Koordinasi

mata-tangan

tinggi

Koordinasi

mata-tangan

rendah

Pembelajaran

tembakan bebas

dengan ketinggian

ring basket tetap

Pembelajaran

tembakan bola basket

dengan modifikasi

ketinggian ring basket

Tembakan Bebas Bola

Basket

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Tembakan Bebas dengan Ketinggian

Ring Basket Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring Basket terhadap

Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan ketiggian ring basket

tetap dan modifikasi ketinggian ring basket bentuk pembelajaran yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kemampuan tembakan bebas bola basket. Dari

kedua bentuk pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang

berbeda.

Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

merupakan bentuk pembelajaran secara langsung dengan bentuk keterampilan

yang sebenarnya. Siswa melakukan tembakan bebas dari daerah hukuman dengan

ketinggian ring basket 3.03 meter. Ketinggian ring basket bukan merupakan

kendala atau permasalahan dalam membelajarkan tembakan bebas. Pembelajaran

tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap memliki kelebihan antara

lain: siswa akan lebih cepat beradaptasi terhadap ketinggian ring basket

sebenarnya, sehingga kendala ketinggian ring basket dapat teratasi, dapat

meningkatan kepekaannya melakukan gerakan tembakan bebas, kemampuan

beradaptasi dan kepekaan terhadap gerakan, siswa dapat melakukan tembakan

bebas menjadi lebih baik. Kelemahan pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap antara lain: bagi siswa yang belum siap (kekuatan

belum memadai) akan mengalami kesulitan, sehingga tembakan bebasnya tidak

sampai pada ring, fokus siswa lebih pada kekuatan lengan sehingga teknik

terabaikan dan dapat menimbulkan kelelahan.

Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian

ring basket merupakan kebalikan pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap. Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi

ring basket yaitu, ketinggian 3.03 meter diturunkan pada ketinggian 2 meter. Dari

ketinggian 2 meter diharapkan siswa lebih mudah melakukan tembakan bebas.

Secara bertahap ketinggian ring basket dinaikkan sampai pada ketinggian yang

sebenarnya. Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket memiliki kelebihan antara lain: siswa menjadi lebih senang dan sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

tertarik karena ring basket cukup rendah, sehingga merasa lebih mudah untuk

melakukan tembakan bebas, peluang bola masuk lebih besar, kesulitan siswa

dalam melakukan tembakan bebas dapat teratasi, secara tidak langsung siswa

mampu beradaptasi melakukan tembakan bebas pada ketinggian ring sebenarnya,

karena ring basket dinaikkan secara bertahap. Kelemahan pembelajaran tembakan

bebas bola basket dengan modifikasi ketinggian ring basket antara lain: siswa

merasa lebih bisa karena ring basket cukup rendah, sehingga teknik menembak

sering terabaikan, teknik menembak yang diabaikan akan berakibat pola gerakan

tembakan bebas salah.

Berdasarkan karakteristik dari masing-masing bentuk pembelajaran

tembakan bebas tersebut dan kelebihan serta kelemahannya, kedua bentuk

pembelajaran tersebut akan menimbulkan pengaruh yang berbeda terhadap

peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket. Perbedaan perlakuan akan

menimbulkan respon yang berbeda pula pada diri pelaku. Dengan demikian

diduga, pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan

modifikasi ketinggian ring basket memiliki perbedaan pengaruh terhadap

peningkatan kemampuan tembakan bebas basket.

2. Perbedaan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket antara Siswa yang

Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki

Koordinasi Mata-Tangan Rendah

Koordinasi mata-tangan merupakan komponen kondisi fisik yang sangat

berperan penting dalam permainan bola basket. Hampir seluruh permainan bola

basket membutuhkan koordinasi mata-tangan termasuk tembakan bebas. Jika

seorang pemain bola basket memiliki koordinasi mata-tangan yang baik, maka

tembakan bebas bola basket dapat dilakukan dengan baik dan efisien.

Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan tembakan bebas bola

basket terutama pada saat melihat ring basket. Setelah pemain melihat ring basket,

maka dengan segera menolakkan bola yang sudah siap untuk ditembakan ke ring

basket. Kemampuan seorang pemain bola basket mengkoordinasikan antara mata

dan lengan tembak akan mampu memasukkan bola dengan baik dan efektif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Namun sebaliknya, seorang pemain bola basket yang tingkat koordinasi mata-

tangan yang tidak baik, maka tembakan bebas yang dilakukan tidak tepat pada

sasaran (melenceng). Dengan demikian diduga, antara siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-

tangan rendah memiliki perbedaan kemampuan tembakan bebas bola basket.

3. Interaksi antara Modifikasi Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan

terhadap Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Kemampuan siswa dalam melakukan tembakan bola basket dapat

ditingkatkan memalui pembelajaran yang tepat. Pembelajaran tembakan bebas

dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket

merupakan bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kemampuan tembakan bebas. Dalam usaha meningkatkan kemampuan tembakan

bebas bola basket perlu didukung kemampuan kondisi fisik yang baik, salah

satunya koordinasi mata-tangan.

Berdasarkan karaktersitik pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket, maka siswa

yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih cocok diberi pembelajaran

tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap. Karena siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan baik akan mampu melakukan tembakan dengan baik

meskipun ring basket dirasakan cukup tinggi. Karena jarak tembak dengan ring

basket cukup tinggi, maka dibutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Tetapi

sebaliknya, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih cocok

diberi pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket.

Karena modifikasi ketinggian ring basket jarak tembaknya lebih dekat. Jarak

tembak yang lebih dekat dengan ring basket, maka keterlibatkan koordinasi mata-

tangan tidak seperti pada ketinggian ring basket sebenarnya. Dengan demikian

diduga, antara modifikasi pembelajaran dan koordinasi mata-tangan memiliki

interaksi di antara keduanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga ada perbedaan pengaruh antara pembelajaran tembakan bebas dengan

ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

2. Diduga ada perbedaan kemampuan tembakan bebas antara siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

3. Diduga ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas pada siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola basket SMP Negeri 25

Surakarta. Latihan dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 19 Mei 2011

hingga 28 Juli 2011 dengan tiga kali pembelajaran dalam satu minggu. Latihan

dilaksanakan setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat pukul 15.30 sampai dengan

16.30 WIB.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25

Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket

di SMP Negeri 25 Surakarta. berjumlah 45 orang siswa.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Sampel yang digunakan yaitu berdasarkan koordinasi mata-tangan. Keseluruhan

populasi dilakukan tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan. Berdasarkan hasil

tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan diklasifikasi menjadi dua yaitu:

koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah. Sampel yang

digunakan adalah 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan tinggi dan 20

siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan rendah. Untuk mengambil sampel

berdasarkan klasifikasi koordinasi mata-tangan dilakukan secara acak (random).

Selanjutnya dari 40 siswa yang terpilih menjadi sampel dikelompokkan menjadi 4

kelompok sesuai rancangan faktorial 2 X 2.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

C. Variabel Penelitian

1. Jenis Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

a. Variabel independent (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini yaitu:

1) Variabel manipulatif, terdiri atas:

a) Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

(3.03 m).

b) Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket (dari ketinggian 2m).

2) Variabel atributif yaitu variabel yang melekat pada diri sampel. Variabel

atributif dalam penelitian ini terdiri atas:

a) Siswa yang mempunyai koordinasi mata-tangan tinggi.

b) Siswa yang mempunyai koordinasi mata-tangan rendah.

b. Variabel dependent (terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Variabel dependent (terikat) dalam penelitian ini adalah kemampuan

tembakan bebas dalam permainan bola basket.

2. Definisi Operasional Variabel

a) Ketinggian ring basket tetap adalah ring basket mempunyai garis tengah 45

cm diletakkan 3.03 meter di atas lantai dan sama jauh dari kedua tepi vertikal

papan pantul.

b) Modifikasi ketinggian ring basket adalah menata ring basket lebih rendah

dari ketinggian yang sebenarnya yaitu dari ketinggian ring basket sebenarnya

3.03 meter dari lantai diturunkan lebih rendah menurut kebutuhan.

c) Koordinasi mata tangan tinggi adalah adanya keharmonisan kerja yang baik

antara kelompok otot lengan dan indera penglihatan pada saat melakukan

aktivitas, yaitu mata sebagai indera penglihat untuk mengintegrasikan

rangsangan yang diterima dan tangan sebagai fungsi penggerak utama untuk

melakukan gerakan sesuai yang diinginkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

d) Koordinasi mata tangan rendah adalah kurangnya keharmonisan kerja

kelompok otot lengan dan indera penglihatan pada saat melakukan aktivitas,

yaitu mata sebagai indera penglihat untuk mengintegrasikan rangsangan yang

diterima dan tangan sebagai fungsi penggerak utama untuk melakukan

gerakan sesuai yang diinginkan.

e) Tembakan bebas bola basket adalah salah satu jenis tembakan hukuman

dalam permainan bola basket dimana tembakan bebas tersebut dilakukan jika

pemain mendapat pelanggaran yang kasar saat akan melakukan tembakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran. Tes dan

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis

dari Ismaryati (2006: 54-55).

2) Tes dan pengukuran kemampuan tembakan bebas bola basket dengan tes

tembakan hukuman dalam permainan bola basket dari Imam Sadikun (1992:

201-202). Petunjuk pelaksanaan test terlampir.

E. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, rancangan penelitian ini menggunakan

rancangan anava faktorial 2 X 2. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan

gambar rancangan penelitian anava faktorial 2 X 2 sebagai berikut:

Tabel 1. Rancangan Penelitian Anava Dua Jalur dengan Design Rancangan

Faktorial 2 X 2

Pembelajaran

Koordinasi mata-tangan

Ketinggian ring basket

tetap

(A1)

Modifikasi ketinggian

ring basket

(A2)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Keterangan:

A1B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi

A1B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah.

A2B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Variansi (ANAVA). Syarat agar teknik analisis variansi ini dapat diterapkan

adalah dipenuhinya sifat normalitas pada distribusi populasinya dan sifat

homogenitas variansi populasi.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini

dari populasi yang normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang

digunakan adalah metode Liliefors. Prosedur uji normalitas dengan menggunakan

metode Liliefors adalah sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Tingkat Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

L0 = Max F(Zi)-S(Zi)

Keterangan:

F(Zi) = P (Z ≤ Zi)

S(zi) = Proporsi cacah Z lebih kecil atau sama dengan Zi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Zi = Skor standar

Zi = x

xxi

X = Nilai rata-rata

S = Standar deviasi

4) Daerah Kritik

DK = {LL>;n} L>L;n yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat dan

n (ukuran sampel)

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika L DK atau H0 diterima jika LDK

(Budiyono, 2000: 169)

b. Uji Homogenitas (Metode Bartlett)

Untuk penggunaan statistik uji tertentu (misalnya analisis variansi)

dipersyaratkan agar populasi-populasi yang diperbandingkan mempunyai

variansi-variansi yang sama. Populasi-populasi yang mempunyai variansi yang

sama disebut populasi-populasi yang homogen.uji untuk menguji apakah variansi-

variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak disebut uji homogenitas populasi

(Budiyono, 2000: 174). Salah satu uji homogenitas untuk populasi adalah uji

Bartlet dengan rumus sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 = 12 = 2

2 = ... = k

2

H1 = paling sedikit terdapat satu variansi yang berbeda (sampel tidak

homogen)

2) Taraf Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

X2 = (In 10) {B-(ni-1) log Si2}

= 2,3026 {B-(ni-1)log Si2}

S2 =

))((

))((

1

2

1

i

i

n

sin

B = (log S2)(ni-1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Keterangan:

n = Jumlah sampel tiap kelompok

S = Variansi hipotesis

4) Daerah Kritik:

DK = {X2X

2>X

21-;k-1}

5) Keputusan Uji :

H0 ditolak jika X2 DK atau H0 diterima jika X

2 DK

(Budiyono, 2000: 174)

2. Mencari Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan korelasi interklas

dari Mulyono B. (2001: 42) dengan rumus sebagai berikut:

MSA – MSW

R =

MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

3. Analisis Data

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2

Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor

Tabel 2. Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2

Sumber Variasi dk JK RJK Fo

Rata – rata Perlakuan

A

B

AB

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Keterangan :

A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel

B = Taraf factorial B

Langkah- langkah perhitungan :

a) 2

11

2

ij

b

j

a

i

b) abn

R

b

j

a

i

y

11

c) yij

b

j

a

i

RJJab

2

11

d) yi

a

i

y Rbn

/2

1

e) yi

b

j

y Ran

/2

1

f) yyaby Jb

g) )(2

yyyyy R

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika 211 VVFF , maka hipotesis nol ditolak.

Jika 211 VVFF , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang

1iV dan dk penyebut knknV .............12 = taraf siknifikan untuk

pengujian hipotesis.

Keterangan :

Y2

: Jumlah kuadrat data

Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Ay :Jumlah peningkatan kelompok berdasarkan pembelajaran tembakan bebas

dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket

By : Jumlah peningkatan berdasarkan koordinasi mata-tangan.

Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan

kelompok perlakuan dan koordinasi mata-tangan.

Jab: Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana (1994: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman - Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai ke yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:

N

KekeliruanRJKS E

y RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf siknifikan , lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman - Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan) dan P = 2,3…,k.

Harga - harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan harga - harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing yS

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata - rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata - rata terbesar dan rata - rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-1),

dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata - rata terbesar

kedua rata - rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata - rata

terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada 12/1 kK pasangan

yang harus dibandingkan. Jika selisih - selisih yang didapat lebih besar dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

pada RST-nya masing - masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang siknifikan antara rata - rata perlakuan.

c. Hipotesa Statistik

Hipotesa 1 210 H

21 AH

Hipotesa 2 210 H

21 AH

Hipotesa 3 00 InteraksiH

0 InteraksiH A

Keterangan

= Nilai rata – rata

A1 = Pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap

A2 = Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket

B1 = Koordinasi mata-tangan tinggi

B2 = Koordinasi mata-tangan rendah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data kemampuan tembakan bebas bola basket

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011

sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut:

Tabel 3. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Kemampuan

Tembakan Bebas Bola Basket Menurut Kelompok Penelitian.

Pembelajaran

Tembakan

Bebas

Koordinasi

Mata-

Tangan

Statistik Tes

Awal Tes Akhir Peningkatan

Ketinggian

Net Tetap

A1

Tinggi (B1)

Jumlah 21 32 11

Mean 2.1 3.2 1.1

SD 1.663 1.135 0.994

Rendah (B2)

Jumlah 21 29 8

Mean 2.1 2.9 0.8

SD 1.287 0.876 1.549

Modifikasi

Ketinggian

Ring Basket

A2

Tinggi (B1)

Jumlah 9 31 22

Mean 0.9 3.1 2.2

SD 0.994 1.370 1.033

Rendah (B2)

Jumlah 16 28 12

Mean 1.6 2.8 1.2

SD 1.265 1.229 1.033

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran tembakan

bebas dengan ketinggian ring tetap dan modifikasi ketinggian ring basket

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok pembelajaran tembakan

bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket memiliki pengaruh yang lebih

baik terhadap kemampuan tembakan bebas dibandingkan dengan

pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring tetap dengan selisih

perbedaan sebesar 0.75.

2. Jika antara kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dan

siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dibandingkan, dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

tinggi memiliki kemampuan tembakan bebas bola basket yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah

dengan selisih perbedaan sebesar 0.65.

Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil

peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket sebelum dan sesudah diberi

perlakuan maka dapat dibuat grafik perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

Grafik 1. Nilai Rata-Rata Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat Koordinasi

Mata-Tangan

Keterangan:

A1 : Ketinggian ring basket tetap

A2 : Modifikasi ketinggian ring basket

B1 : Koordinasi mata-tangan tinggi

B2 : koordinasi mata-tangan rendah

3. Agar nilai-nilai rata-rata peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket

yang dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai

peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket pada tiap kelompok

perlakuan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

2.1

3.2

1.1

2.1

2.9

0.8 0.9

3.1

2.2

1.6

2.8

1.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2

Tes Aw al

Tes Akhir

Pn.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Grafik 2. Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan Tembakan Bebas Bola

Basket antara Kelompok Perlakuan

Keterangan:

A1B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi

A1B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah.

A2B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

B. Mencari Reliabilitas

Tingkat reliabilitas hasil tes koordinasi mata-tangan, tes awal dan tes akhir

kemampuan tembakan bebas bola basket diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil

uji reliabilitas tes koordinasi mata-tangan, tes awal dan tes akhir kemampuan

tembakan bebas bola basket dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Koordinasi Mata-Tangan, Tes

Awal dan Tes Akhir Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Tes koordinasi mata-tangan

Tes awal tembakan bebas bola basket

Tes akhir tembakan bebas

0.85

0.87

0.84

Tinggi

Tinggi

Tinggi

1.1

0.8

2.2

1.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 5. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

10

10

10

10

0,05

0,05

0,05

0,05

0.2398

0.1790

0.2438

0.1790

0,258

0,258

0,258

0,258

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan uji normalitas data telah

terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

2. Uji Homogenitas

Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet, maka

diperoleh hasil pengujian homogenitas seperti tabel berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet.

Kelompok Ni S2 X

2hit X

2tabel Kesimpulan

4 10 -1.0322 0.83 7.81 Homogen

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X2

hit lebih kecil dari pada X2

tabel.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan

demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur

analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi

analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata

setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh

kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti tabel

berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Tabel 8. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Berdasarkan Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata-Tangan

Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.

Variabel penelitian

Rerata

A1

A2

B1 B2 B1 B2

Sebelum

Sesudah

2.1

3.2

2.1

2.9

0.9

3.1

1.6

2.6

Peningkatan 1.1 1.2 2.2 1.2

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Tabel 9. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Varians dk Jk RJk Fo Ft

rerata lat 1 70.225 70.225

4.11

A 1 5.625 5.625 6.01*

B 1 4.225 4.225 4.51*

AB 1 1.225 1.225 1.31*

Kekeliruan 36 33.7 0.94

115

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Keterangan :

* : Hasil Analisis F0 ditolak

A: Pembelajaran tembakan bebas (ketinggian ring tetap & modifikasi ketinggian

ring basket)

B : Kategori koordinasi mata-tangan

AB:Interaksi pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan tinggi-rendahnya

koordinasi mata-tangan

Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls.

KP Rerata

A1B2 A1B1 A2B2 A2B1 RST

0.8 1.1 1.2 2.2 0.8861

A1B2 0.8 0.3 0.4 1.40 1.0669

A1B1 1.1 0.1 1.10 1.1773

A2B2 1.2 1.00

A2B1 2.2

Keterangan : * signifikan pada P < 0,05

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Keterangan:

A1B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi

A1B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket

tetap kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah.

A2B1:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelompok pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring

basket kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pembelajaran tembakan bebas dari hasil penelitian menunjukkan adanya

perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan tembakan bebas

bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 6.01

lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti

hipotesis nol (H0) ditolak. Hasil ini menunjukkan, pembelajaran tembakan bebas

bola basket dengan ketinggian ring tetap dan modifikasi ketinggian ring basket

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan tembakan

bebas bola basket.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 hasil penelitian

ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan tembakan

bebas bola basket. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0

= 4.51 lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini artinya

hipotesis nol (H0) ditolak. Hasil ini menunjukkan antara koordinasi mata-tangan

tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor

menunjukkan tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket

dan koordinasi mata-tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 = 1.31

ternyata lebih kecil dari Ft = 4,11 ( F0 < Ft ) pada taraf signifikansi 5% sehingga

H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran tembakan

bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan tidak terdapat interaksi terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil analisis data tes awal antara kelompok A1 dan kelompok A2

sebelum diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata A1= 2,10 dan A2= 1,25. Setelah

diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata untuk kelompok A1= 3,05 dan A2= 2,95.

Tabel 11. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok A1 dan Kelompok A2

Kelompok Tes

Awal

Tes

Akhir Peningkatan

A1 2,10 3,05 0,95

A2 1,25 2,95 1,70

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Grafik 3. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Ketinggian Ring Basket Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

2.10

3.05

1.25

2.95

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

Tes Awal Tes Akhir

A1

A2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa rata-rata

peningkatan untuk masing-masing kelompok yaitu 0,95 dan 1,70 dengan

demikian hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran tembakan bebas bola

basket dengan modifikasi ketinggian ring memberikan pengaruh yang lebih baik

daripada pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan ring tetap.

Dari hasil analisis data tes awal antara kelompok B1 dan kelompok B2

sebelum diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata B1= 1,50 dan B2= 1,85. Setelah

diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata untuk kelompok B1= 3,15 dan B2= 2,85.

Tabel 12. Hasil Tes awal dan Tes Akhir Kelompok B1 dan Kelompok B2

Kelompok Tes

Awal

Tes

Akhir Peningkatan

B1 1,50 3,15 1,65

B2 1,85 2,85 1,00

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Grafik 4. Peningkatan Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket Koordinasi

Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi Mata-Tangan Rendah

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa rata-rata

peningkatan untuk masing-masing kelompok yaitu 1,65 dan 1,00 dengan

demikian hal tersebut menunjukkan bahwa koordinasi mata tangan tinggi

memiliki peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket lebih baik

daripada koordinasi mata tangan rendah.

1.50

3.15

1.85

2.85

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

Tes Awal Tes Akhir

B1

B2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan

pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan

ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap

kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. (2) ada perbedaan yang signifikan

kemampuan tembakan bebas bola basket antara siswa yang memiliki koordinasi

mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

(3) tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Simpulan analisis tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dengan

Ketinggian Ring Tetap dan Modifikasi Ketinggian Ring Basket terhadap

Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan, ada perbedaan

pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian

ring tetap dan modifikasi ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan

bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran

tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket mempunyai

peningkatan lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi

perlakuan pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring tetap.

Pembelajaran tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket

lebih relevan diberikan untuk siswa pemula. Karena tembakan bebas bola basket

merupakan keterampilan yang sulit dan memiliki gerakan yang cukup kompleks,

sehingga dalam pembelajaran tembakan bebas harus dilakukan dari cara yang

lebih mudah dan secara bertahap ditingkatkan ke gerakan yang sulit dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

kompleks. Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas,

penyusunan materi pelajaran prinsip-prinsip belajar gerak yang harus diperhatikan

yaitu: (1) dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara

berangsur-angsur ke materi yang lebih sukar, dan (2) dimulai dari materi belajar

yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang semakin

kompleks. Sedangkan ditinjau dari hukum belajar gerak bahwa, pembelajaran

tembakan bebas dengan modifikasi ketinggian ring basket merupakan hukum

pengaruh (law off efect). Hukum pengaruh (law off efect) yaitu, penguatan atau

melemahnya suatu koneksi merupakan akibat dari proses yang dilakukan.

Hubungan stimulus respon menguat bila muncul respon disertai oleh keadaan

menyenangkan atau memuaskan. Oleh karena itu dalam pelaksanaan

pembelajaran hendaknya materi pelajaran yang disajikan dapat mendatangkan

kesenangan sehingga menimbulkan motivasi yang tinggi pada siswa. Keadaan

yang demikian akan membuat siswa lebih aktif melakukan gerakan yang

dipelajari dan mampu melakukannya secara berulang-ulang sehingga akan

memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

sebesar 6.01 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 0.75

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara

pembelajaran tembakan bebas dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi

ketinggian ring basket terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, dapat

diterima kebenarannya.

2. Perbedaan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket antara Siswa yang

Memiliki Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dengan Siswa yang Memiliki

Koordinasi Mata-Tangan Rendah

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan, ada perbedaan

signifikan kemampuan tembakan bebas bola basket antara siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi dan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Hal ini karena, siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi akan mampu

mengkoordinasikan gerakan tembakan bebas tembakan bebas lebih efektif dan

efisien. Selain itu akan lebih cermat dan akurat mengarahkan bola tepat pada ring

basket, sehingga mempunyai peluang yang besar untuk memasukkan bola ke

dalam ring basket lawan. Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

rendah gerakan tembakan bebas kurang efektif dan efisien serta tembakannya

kurang tepat pada ring basket lawan.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

4.51 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 0.65. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh kemampuan tembakan bebas

antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, dapat diterima kebenarannya.

3. Interaksi antara Pembelajaran Tembakan Bebas Bola Basket dan

Koordinasi Mata-Tangan terhadap Kemampuan Tembakan Bebas Bola

Basket

Dari tabel 9 tampak tidak ada interaksi antara kedua faktor utama

penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel

sebagai berikut:

Tabel 13. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama

terhadap Peningkatan Kemampuan Tembakan Bebas Bola Basket

A1 A2 Rerata A1 - A2

B1 1.1 2.2 1.65 -1.1

B2 0.8 1.2 1 -0.4

Retara 0.95 1.7 1.33 -0.75

B1 - B2 0.3

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

Grafik 5. Interaksi Pembelajaran Tembakan Bebas dan Koordinasi Mata-Tangan

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan, bentuk garis perubahan

besarnya nilai peningkatan kemampuan tembakan bebas bola basket tidak

berpotongan. Hal ini artinya, tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan

bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan. Hal ini artinya, keberadaan

koordinasi mata-tangan tidak mutlak berperan penting dalam pembelajaran

tembakan bebas bola basket. Oleh karena itu, dalam pembelajaran tembakan

bebas bola basket perlu memperhatikan faktor kondisi fisik lainnya atau faktor

lain seperti penguasaan teknik, proporsi tubuh yang ideal dan lain sebagainya.

Berdasarkan grafik interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola

basket dan koordinasi mata-tangan termasuk jenis interaksi depanden (tidak saling

mempengaruhi). Tinggi rendahnya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa

tidak mempengaruhi dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket. Dengan

demikian hipotesis yang menyatakan, ada interaksi antara pembelajaran tembakan

bebas bola basket dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan

bebas pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011, tidak dapat diterima kebenarannya.

0.8

1.1

2.2

1.2

0

0.5

1

1.5

2

2.5

A1 A2

B1

B2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran tembakan bebas

dengan ketinggian ring basket tetap dan modifikasi ketinggian ring basket

terhadap kemampuan tembakan bebas bola basket pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/201. Dari hasil analisis data

menunjukkan Fo = 6.01 > Ft 4.11.

2. Ada perbedaan kemampuan tembakan bebas antara siswa yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-

tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun

pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 4.51 > Ft

4.11.

3. Tidak ada interaksi antara pembelajaran tembakan bebas bola basket dan

koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan tembakan bebas pada siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Dari

hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 1.31 > Ftabel = 4,11. Tinggi

rendahnya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 25 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 tidak berpengaruh dalam

pembelajaran tembakan bebas bola basket.

B. Implikasi

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pembelajaran tembakan bebas bola

basket dengan ketinggian ring tetap dan modifikasi ring basket merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PERALATAN DAN …eprints.uns.ac.id/16066/1/231500903201209001.pdf · tembakan bebas bola basket dengan tes tembakan hukuman dalam permainan bola

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan

tembakan bebas bola basket.

2. Dalam membelajarkan keterampilan olahraga (tembakan bebas bola basket)

harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik siswa. Pembelajaran

keterampilan yang sulit dan kompleks dapat dilakukan dengan cara yang

mudah di antaranya dengan memodifikasi ketinggian ring basket.

3. Perbedaan koordinasi mata-tangan merupakan variabel yang tidak

mempengaruhi dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket. Oleh karena

itu, dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket hendaknya

memperhatikan faktor lainnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan

kepada guru Penjaskes di SMP Negeri 25 Surakarta sebagai berikut:

1. Dalam membelajarkan keterampilan olahraga yang sulit dan kompleks

hendaknya dilakukan dengan cara yang mudah, di antaranya dengan

memodifikasi pembelajaran.

2. Dalam pembelajaran keterampilan, hendaknya guru Penjaskes memiliki

kreativitas dan inovasi-inovasi, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi

siswa dapat teratasi.

3. Hendaknya sekolah menyediakan dan menambah sarana pembelajaran Penjas,

sehingga kendala-kendala dalam pembelajaran Penjas dapat diatasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user