perbedaan pencapaian hasil belajar geografi …
TRANSCRIPT
PERBEDAAN PENCAPAIAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA
SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN METODE DISCOVERY
LEARNING DAN METODE MARRY GO A ROUND DI SMAN 7
TANGERANG SELATAN
(Kuasi Eksperimen)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjanah
Pendidikan
Oleh
Nurkamilah
NIM 1111015000002
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Nurkamilah (1111015000002). Perbedaan Pencapaian Hasil Belajar Geografi
Siswa Antara Metode Discovery Learning dan Metode Go A Round di SMAN
7 Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa
yang diajarkan dengan menggunakan metode Discovery Learning dan siswa yang
diajarkan dengan Metode Go A Round pada mata pelajaran Geografi. Metode
penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan desain pretest-
posttest control group design,dimana terdapat dua sampel penelitian yaitu
kelompok Discovery Learning (eksperimen) dan kelompok Go A Round (kontrol).
Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Tangerang Selatan, yang berlangsung kurang
lebih selama dua bulan mulai dari bulan januari dan febuary tahun 2015.
Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertman ditambah pretest dan posttest.
Pada kelompok Discovery Learning terdiri dai 40 orang siswa. dan kelompok Go
A Round sebanyak 40 orang siswa. Pengambilan data menggunakan instrument
tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menggunakan bahwa
ada perbedaan. Setelah dilakukan uji hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikan
0.05 didapat hasil t-hitung > t-tabel yaitu : 2.11 > 1.99. Kesimpulan penelitian ini
adalah terdapat perbedaan pencapaian hasil belajar geografi antara siswa yang di
ajarkan dengan metode discovery learning dan metode merry goaround siswa
SMAN 7 Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa kemampuan belajar geografi
siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif dengan metode discovery
learning dan metode merry go a round lebih tinggi dibandingkan pembelajaran
dengan kooperatif biasa.
Kata kunci : Perbedaan Metode Discovery Learning dan Metode Merry Go A
Round.
ii
ABSTRACT
Nurkamilah (1111015000002). The Difference Attainment of Results Learn
Geography Students Between The Method Discovery Learning and Methods
Go a Round in SMAN 7 South Tangerang .
This study attempts to study results knows the difference between of students who
are taught by using the method discovery learning and students who are taught
with the methods go a round on the subjects of geography .Research methodology
used is quasi his experiments with design pretest-posttest control group design ,
where there are two the sample, are the groups of discovery learning ( experiment
and group go a round ( control of ) .This research is held in sman 7 south
tangerang , lasting more or less for two months from of january and febuary 2015
.The study is done as many as 4 times pertman plus pretest and posttest .In the
discovery learning consisting dai 40 students . And the go a round some 40 people
students .The data using instrument the test results learn shaped choice double
.The results of the research uses that the difference .After undergone a hypothesis
with uji-t the first significant 0.05 obtained
Keywords : Different calculation methods discovery learning and methods merry
go a round
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Alhamdulilah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Sang pencipta alam semesta beserta isinya, yang selalu mencurahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melalui masa-masa pahit yang
penuh dengan cobaan dan ujian, dan akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul “ perbedaan pencapaian hasil belajar geografi antara siswa
yang diajarkan dengan metode discovery learning dan metode merry go a round
“. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw,
yang telah menuntun manusia kejalan yang diridhoi-Nya.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat-syarat menempuh ujian
munaqosah guna mencapai gelar sarjana pendidikan IPS. Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan yang merupakan keterbatasan pengetahuan penulis. Kritik dan saran
yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai bekal dimasa
depan. Rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan moril dan materi yang tentunya sangat berarti bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya., MM selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Syaripulloh, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Muhammad Noviadi Nugroho, M.Pd selaku dosen Penasehat Akademik
Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk memberikan bimbingan,
pengarahan, dan nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
6. Andri Noor Ardiansyah, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama skripsi ini dikerjakan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan IPS yang turut andil dalam
menghantarkan penulis kejenjang sarjana.
8. Bapak kepala sekolah, guru-guru, staf administrasi, serta siswa siswi kelas
XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMAN 7 Tangerang Selatan yang telah membantu
penulis dalam rangka pengumpulan data hingga selesaikannya skripsi ini.
9. Ayahanda Nahrowi dan Ibunda Hj. Dedeh Komala S.Ag tercinta yang
selalu menyayangi dan tak pernah berhenti berdoa untuk kesuksesan
penulis. Semua yang telah kalian berikan tak pernah bisa penulis balas.
10. Suamiku Tri Sutrisno dan Putri Pertamaku Lanika Zoya Alifia tercinta yang
selalu beri semangat, dan berdoa untuk kesuksesan untukku..
11. Adik-adikku tercinta Ahmad Fikri dan Farhan Ridwan Badawi, perhatian,
dukungan, serta kasih sayang kalian sangat berarti bagi aku.
12. Rekan seperjuangan jurusan Geografi angkatan 2011.
13. Dan kepada semua pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Pada akhirnya penulis hanya mampu mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya serta memanjatkan doa semoga amal baik mereka menjadi amal
shaleh dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya, amin yaa robbal’ alamin.
Tangerang, 25 Oktober 2016
Nurkamilah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................................ .....i
ABSTRACK ......................................................................................................................... ....ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ..iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ....v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. ...viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... .....ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... ......x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
B. Identifikasi Masalah...................................................................................4
C. Pembatas Masalah......................................................................................4
D. Perumusan Masalah....................................................................................4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian......................................................................................5
BAB II : KAJIAN TEORIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Geografi................................................................................6
1. Pengrtian Belajar.................................................................................6
2. Ciri-ciri Belajar...................................................................................8
3. Tujuan Belajar.....................................................................................9
4. Pengertian Hasil Belajar......................................................................9
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.......................................11
6. Geografi.............................................................................................13
7. Pengukuran Hasil Belajar Geografi...................................................14
B. Metode Pembelajaran Discovery Learning..............................................15
vi
1. Pengertian Metode Pembelajaran Discovery Learning.....................15
2. Fungsi Metode Pembelajaran............................................................16
3. Metode Discovery Learning..............................................................16
4. Tujuan Pembelajaran Metode Discovery Learning...........................18
5. Strategi-strategi dalam Pembelajaran Discovery Learning...............19
6. Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning..................20
7. Kelemahan dan Kelebihan Model Discovery Learning...................21
8. Aplikasi Pembelajaran Discovery Learning di Kelas.......................22
C. Model Pembelajaran Meryy Go A Round.............................................24
1. Pengertian Metode Pembelajaran Merry Go A Round.....................24
2. Kelemahan dan Kelebihan Merry Go A Round................................27
D. Kerangka Berfikir.....................................................................................28
E. Hipotesis Penelitian..................................................................................29
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................30
B. Metode dan Desain Penelitian..................................................................30
C. Populasi dan Sampel................................................................................32
D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................33
E. Variabel Penelitian...................................................................................33
F. Instrumen Penelitian.................................................................................34
G. Teknik Analisis Data................................................................................38
H. Hipotesis Statistik.....................................................................................40
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Latar Penelitian .......................................................................................41
B. Deskripsi Data..........................................................................................44
C. Pengujian Prasyarat Analisis....................................................................49
D. Uji Hipotesis Penelitian.............................................................................50
E. Pembahasan..............................................................................................51
F. Keterbatasan Penelitian............................................................................54
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan...............................................................................................55
vii
B. Rekomendasi............................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................57
LAMPIRAN............................................................................................................................59
viii
DAFTAR TABEL
Nomer Hal
1. Nilai Tes Hasil Belajar Kelompok Eksperimen.........................................................44
2. Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok Eksperimen.............................................................46
3. Nilai Tes Hasil Belajar Kelompok Kontrol............................................................... 46
4. Daftar Distribusi Frekuensi Kelompok Kontrol............................................................48
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Hal
1. Histogram Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan Sumber Daya Alam..................49
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP Kebudayaan Nasional dan Interaksi Global kelas Ekspemen
2. RPP Kebudayaan Nasional dan Interaksi Global kelas Kontrol
3. RPP SDA (Sumber Daya Alam) kelas Ekspemen
4. RPP SDA (Sumber Daya Alam) kelas Kontrol
5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
6. Soal Evaluasi Akhir Siswa
7. Perhitungan Uji Normalitas Kelompok X
8. Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Y
9. Perhitungan Varians dan Simpangan Baku
10. Nilai Tes Hasil Belajar
11. Perhitungan Uji Homogenitas
12. Pengujian Validitas
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk Allah SWT, telah dikaruniai
kemampuan-kemampuan dasar yang bersifat rohaniah dan jasmaniah, agar
manusia mampu mempertahankan hidup serta memajukan
kesejahteraannya. Kemampuan dasar manusia tersebut dalam sepanjang
sejarah pertumbuhannya merupakan modal dasar untuk mengembangkan
kehidupannya disegala bidang. Saran utama yang dibutuhkan untuk
pengembangan kehidupan manusia tidak lain adalah pendidikan.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan
bahwa pengertian pendidikan adalah sebagai berikut “Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ngalim Purwantu, “Pendidikan ialah pimpinan yang diberikan
dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan
bagi masyarakat”.1
Dari beberapa pengertian pendidikan diatas, kiranya dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dilakukan oleh
pendidik terhadap peserta didik dengan tujuan agar peserta didik tersebut
1Ngallim Purwanto, ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007), Cet. 18, h. 10.
2
mempunyai bekal dalam menghadapi kehidupan, baik pengetahuan, aspek
sosial maupun aspek mentalnya.
Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia,
maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga
memperoleh hasil yang baik pula. Dalam rangka meningkat pendidikan di
Indonesia serta menumbuhkan suatu sistem pembelajaran yang
berkualitas, maka sistem pembelajaran tersebut harus menuju pada proses
belajar yang kompetitif dan mandiri, karena salah satu tujuan utama
pendidikan adalah meningkatkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis,
mambuat keputusan rasional tentang apa yang diperbuat atau apa yang
diyakini.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam bembelajaran,
guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik dengan berbagai macam
latar belakang, sikap dan potensi, yang kesemuanya itu berpengaruh
terhadap kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya sikap peserta
didik yang kurang berminat mengikuti pembelajaran dan suka nembolos
terutama pada mata pelajaran tersebut, menganggap pelajaran yang
diberikan sulit dan guru mengajar menurut mereka menyulitkan
kepentingan itulah guru dituntut dapat meraih minat siswa belajar.
Dalam dimensi pendidikan proses belajar mengajar tidak akan
terlaksana apabila salah satu komponen dari kegiatan tersebut tidak ada,
dan salah satu komponen tersebut adalah seorang guru atau tenaga
pendidik. Akan tetapi, keberadaan guru dimasa sekarang ini kebanyakan
tidak lebih hanya sebagai seorang pengajar saja, yang hanya mentransfer
pengetahuan kepada murid-muridnya, mereka terkadang melupakan tugas
utama dari seorang guru yaitu menghaluskan budi pekerti anak didiknya.
Oemar Hamalik, “Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh
pengabdian manyarakat, dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu.
Kode etik itu mengatur bagaimana seorang guru harus bertingkah laku
3
sesuai dengan norma-norma pekerjaannya, baik dalam hubungan dengan
anak didiknya maupun dalam hubungan dengan teman sewajarnya”.2
Sampai sekarang pendidikan kita masih didominasi oleh
pandangan bahwa pengentahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus
dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama
pengetahuan. Seorang guru hendaknya dapat menerapkan suatu
pembelajaran yang didalamnya tercipta interaksi aktif dan menyenangkan
antara guru dan siswa, siswa dan siswa, serta siswa dan lingkungannya.
Upaya menghadirkan pelajaran geografi yang menyenagkan serta
mengurangi tingkat kejenuhan siswa.
Elaine B. Johnson (Riwayar, 2008) mengatakan pembelajaran
kontekstual adalah sebuah sitem yang merangsang otak untuk menyusun
pola-pola yang mewujudkan makna. Lebih lanjut, Elaine mengatakan
bahwa pembelajaran kontektual adalah suatu sistem pembelajaran yang
cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan
muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-sehari siswa. Jadi
pembelajaran kontekstual adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam
memompa kemampuan diri tanpa merugikan dari segi manfaat, sebab
siswa berusaha mempelajari konsep sekaligus menerapkan dan
mengaitkan dengan dunia nyata.
Dengan Latar Belakang dan berdasarkan kenyataan yang ada
dalam proses pembelajaran, maka penelitian ini dirancang untuk mengkaji
penggunaan metode pembelajaran Kontektual (contextual Teaching and
Learning) (pembelajaran didalam kelas). Untuk itu penulisan membahas
dalam sebuah judul “Perbedaan Pencapaian Hasil Belajar Geografi
Siswa Antara Metode Discovery Learning dan Marry Go A Rounddi
SMAN 7 Tangsel”.
2Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2006), Cet. 4, h. 7.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
beberapa masalah yang dapat diindentifikasi sebagai berikut :
1. Pelajaran Geografi masih dianggap sulit oleh siswa
2. Pembelajaran di dalam kelas masih dominan oleh guru, sehingga siswa
tidak dapat berinteraksi.
3. Kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran.
4. Guru dalam memilih pendekatan pembelajaran di kelas belum tepat dan
efektif.
5. Kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran geografi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, untuk menghindari
pembahasan yang terlalu luas masalah dalam dalam penelitian ini
dibatasan pada variabel sbb :
1. Metode Pembelajaran
2. Hasil Belajar
D. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan hasil belajar Geografi siswa antara siswa yang
di ajarkan dengan metode pembelajaran Discovery Learning dan metode
Marry GoaRounddi SMAN 7 Tangsel ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan hasil belajar Geografi
antara siswa yang di ajarkan dengan metode pembelajaran discovery
learning dan metode Marry Goaround di SMAN 7 Tangsel.
5
Manfaat penelitian
Adapun Manfaat dari Penelitian ini sebagai berikut :
a. Bagi Guru
Dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga dapat
memberikan hasil belajar yang baik dan siswa lebih aktif berpartisipasi
dalam kegiatan pembelajaran.
b. Bagi Kepala Sekolah
Diharapkan dengan adanya penerapan pembelajaran metode Discovery
Learning dan Mary Go A Round, dapat menjadi masukuan berharga bagi
sekolah dan upaya sosialisasi perlunya penggunaan metode pembelajaran
kooperatif.
c. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam
penerapan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah terhadap masalah-
masalah yang dihadapi di dunia pendidikan secara nyata.
6
BAB II
KAJIAN TEORIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar Geografi
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto, “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.1
Menurut Walker (dalam Riyanto, 2002) belajar adalah suatu
perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari
pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan
rohaniah, kelemahan, motifasi, perubahan dalam situasi stimulus
atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan
langsung dengan kegiatan belajar.2
Dari kedua pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa belajar
adalah suatu peroses yang dilakukan seseorang untuk menungkatkan
pengetahuannya, keterampilannya dan diwujudkan dengan perubahan
tingkah laku. Dalam hal ini berarti perubahan tingkah laku dalam belajar
bukan hanya semata-mata perubahan pada tingkah laku yang tidak
memiliki makna, tetapi tingkah lakunya harus dirasakan secara sadar
bahwa seseorang telah mengalami perubahan setelah proses belajar.
Menurut Gagne, “Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan
yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut
diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alami.
1Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
edisi revisi, 1995),h. 2.
2Prof. Dr. H. Yatim Riyanto, M. Pd, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
2012), h. 5.
7
Belajar menurut Travel yang dikutip Agus Suprijono adalah “Proses
menghasilkan penyesuaian tingkah laku”.
Menurut Chaplin dalam Dictoinary of
Psychology,Membatasi belajar menjadi dua macam rumusan.
Rumusan pertama yaitu belajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan
pengalaman, sedangkan rumusan kedua adalah proses memperoleh
respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.3 Dalam hal
ini berarti perubahan tingkah laku harus relative menetapkan bukan
sementara maka perubahan tingkah laku itu bukan merupakan
perubahan dalam belajar.
Menurut Ahmadi dan Supriyono yang mengutip dari James O.
Whittaker, “Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman”.4
Menurut Hamalik,“Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan
bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,
akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami”.5
Belajar menurut Ernes ER. Hilgard adalah learning is the
prosess by which an activity originates or is charged throught
training procedures (whether in the laboratory or in the natural
environmens) as disitinguished from changes by factor not
attributable to training. Artinya, (seseorang dapat dikatakan
belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan
sehingga yang bersangkutan menjadi berubah) (Riyanto, 2002). 6
Pada umumnya belajar merupakan suatu proses pencarian atau
pengumpulan suatu pengetahuan dan dapat dilakukan dalam suatu
lembaga formal maupun informal yang nantinya akan bermanfaat bagi
3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda
karya), h. 88.
4Abu Ahmadi dan Widodo Supriono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, edisi
reviisi Maret, 2004), h. 126. 5Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. 4, h. 27.
6Prof. Dr. H. Yatim Riyanto, M. Pd, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
2012 ), h. 4.
8
hidup orang tersebut dan juga merupakan suatu proses yang menyebabkan
terjadinya perubahan tingkah laku manusia. Perubahan yang terjadi akibat
belajar itu dapat terwujud perubahan kebiasaan, perubahan kemampuan
ataupun perubahan sifat-sifat yang tampak pada diri seseorang.
Belajar merupakan proses kegiatana untuk mengubah tingkah laku
siswa belajar,ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian
banyak faktor yangmempengaruhinya itu secara garis besar adalah dapat
dibagi dalam tiga klasifikasiyaitu : faktor internal, faktor eksternal dan
faktor pendekatan belajar, sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang
belajar, tidak dapat diketahuai secara langsung hanya dengan kelihatan,
tanpa orang itu melakukan kemampuan yang telah diperoleh melalui
belajar.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam
pembelajaran, guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik dengan
berbagai macam latar belakang, sikap dan potensi, yang kesemuanya itu
berpengaruh terhadap kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya
sikap peserta didik yang kurang berminat mengikuti pelajaran dan suka
membolos terutama pada mata pelajaran tersebut, menganggap pelajaran
yang diberikan sulit dan guru yang mengajar menurut mereka
menyulitkan. Kepentingan itulah guru dituntut dapat meraih minat siswa
dalam belajar.
2. Ciri-ciri Belajar
Menurut Burton dalam bukunya yang dikutip oleh Oemar Hamalik
terdapat prinsip-prinsip belajar yaitu :
a. Proses belajar ialah pengalaman, berbuat, mereaksi, dan melampaui
(under going).
b. Proses itu melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata
pelajaran yang berpusat pada suatu tujuan tertentu.
c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
murid.
9
d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri
yang terdorong mitivasi yang kontinu.
e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.
f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh
perbedaan-perbedaan individual dikalangan murid-murid.7
3. Tujuan Belajar
Tujuan Belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai
dengan tindakan intruksional. Menutut Agus Suprijono tujuan
belajar ada dua yaitu pertama instructional effects yang bisa
berbentuk pengetahuan dan keterampilan dan yang keduan
Nurturant effects berbentuk kemampuan berfikir kritis dan kratif,
sikap terbuka, dan demokratis.8 Kedua tujuan belajar tersebut
dimaksudkan untuk tercapainya proses belajar mengajar.
Pengetahuan dan keterampilan tentunya sangat dibutuhkan bagi
seorang pengajar karena pengetahuan yang luas akan membuat
siswa tersebut pandai.
4. Pengertian Hasil Belajar
Evaluasi merupakan salah satu kompetensi yang harus
dikuasai guru. Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung
jawab guru dalam pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran
termasuk di dalamnya melaksanakan penelitian proses dan hasil
belajar. Menurut Nana Sudjana, “Proses adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.9
7Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksa, 2005), Cet. 4,h. 31.
8Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), Cet. 2, h. 5. 9Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya, 2009),
Cet. 14. h. 22.
10
Hasil belajar yang dimaksud dapat berupa pemahaman siswa mengenai
pelajaran yang telah diberikan atau dapat berupa analisis terhadap suatu
hal dan dapat pula dalam bentuk pemecahan masalah yang dilakukan oleh
siswa terhadap suatu yang tertentu.
MenurutSuprijono, “hasil belajaradalah pola perbuatan, nilai,
pengertian, sikap, apresiasi, dan keterampilan”.10
Hal ini sesuai dengan
pemikiran gagne yang menyatakan bahwa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan kemampuan serangkaian
gerak jasmani dan urusan dan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian objek tersebut.11
Berdasarkan 5 klasifikasi diatas dapat penulis simpulkan bahwa
dimana kelima komponen tersebut dapat saling berhubungan satu
sama lain, dan akan tercapainya proses belajar yang diharapkan
menjadi maksimal.
Berdasarkan pendapat dari beberapa para ahli maka dapat
disimpulkan Hasil belajar dapat berupa perolehan berubahan tingkah
laku yang meliputi pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan,
keterampilan, perasaan, minat dan bakat. Dalam dunia pendidikan
hasil belajar dapat digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2009), Cet. 2, h. 5 11
Ibid., h. 5-6.
11
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai
umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil belajar juga
merupakan sebagai tolak ukur dalam keberhasilan suatu kegiatan
belajar mengajar. Hasil belajar yang dimaksud disisni adalah sesuatu
yang diketahui, diperoleh, atau didapat setelah melalui proses belajar,
baik karena ada guru yang mengajar ataupun siswa sendiri yang
memanfaatkan blingkungannya untuk belajar.
Bila dikaitkan dengan geografi, Hasil belajar geografi adalah
perubahan perilaku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami
aktivitas belajar mata pelajaran geografi baik pada aspek keruangan
atau kewilayahan. Hasil belajar geografi siswa perlu diketahui, baik
oleh individu yang belajar maupun orang lain yang bersangkutan agar
dapat melihat kemajuan yang diperoleh setelah selesai mempelajari
suatu materi.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
MenurutPurwanto faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat
dibedakan menjadi dua golongan :
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut
faktor individual antara lain : faktor kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial.
Sedangkan yang disebut faktor sosial antara lain faktor keluarga
atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat
yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.12
12
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1985),
Cet. 2, h. 102.
12
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono ada beberapa faktor
yang mempengaruhi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak
langsung. Faktor-faktor itu antara lain :
1) Faktor-faktor stimulus belajar, yang mencakup panjangan
bahan pelajaran, kesulitan bahan belajar, berartinya bahan
pengajarnya, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan
eksternal.
2) Faktor-faktor metode belajar, yang mencakup kegiatan berlatih
atau praktek, resitasi selama belajar, pengenalan tentang hasil-
hasil belajar, belajar dengan keseluruhan dan dengan bagian-
bagian, penggunaan modalitet indra, bimbingan dalam belajar,
dan kondisi-kondisi intensif.
3) Faktor-faktor individual, mencakup kematangan, faktor usia
kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya,
kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani dan kondisi
kesehatan rohani serta motivasi.13
Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar, bahwa faktor-faktor itu dapat
dikelompokan menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri
anak didik sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang
ditimbulkan dari luar diri siswa, kedua faktor tersebut akan slalu
berinteraksi sehingga secara tidak langsung faktor-faktor tersebut
akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena berhasil atau
tidaknya seorang siswa dalam belajar disebabkan oleh faktor yang
mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
13
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
edisi revisi, Maret, 2004),h. 133-139.
13
6. Geografi
a. Pengertian Geografi
Menurut Trianto dalam bukunya yang berjudul
model pembelajaran terpadu menjelaskan,Ilmu pengetahuan sosial
(IPS) yaitu merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya.14
Jadi, IPS adalah pelajaran yang merupakan
perpanduan sejumlah mata pelajaran sosial yang mempelajari dan
menganalisis gejala dan berbagai masalah kehidupan sosial di
masyarakat.
Menurut Bintaro, geografi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di permukaan bumi,
baik yang bersifat fisik, maupun yang menyangkut kehidupan
makhluk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan regional untuk kepentingan program,
proses, dan keberhasilan pembangunan.15
Menurut Alfandi geografi adalah ilmu yang
menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan,
kewilayahan, ekologi dan sistem, serta historis untuk
mendeskripsikan dan menganalisis struktur pola, fungsi dan proses
interelasi, interaksi, interdependensi dan hbungan timbal balik dari
serangkaian gejala, kenampakan atau kejadian dari kehidupan
manusia (penduduk), kegiatannya atau budidayanya dengan
keadaan lingkungannya di permukaan bumi, sehingga dari kajian
tersebut dapat dijelaskan dan diketahui lokasi atau penyebaran,
adanya persamaan dan perbedaan wilayah dalam hal potensi,
masalah, informasi geografi lainnya, serta dapat meramalkan
informasi baru atas gejala geografi untuk masa mendatang dan
menyusun dalil-dalil geografi baru, serta selanjutnya dimanfaatkan
untuk kesejahteraan kehidupan manusia.16
Menurut hasil semlok peningkatan kualitas pengajaran geografi di
semarang 1988, merumuskan “Geografi adalah ilmu yang mempelajari
tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan”.
14
Trianto,Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
KTSP, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h. 171. 15
Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2010), h. 95.
16
Widoyo Alfandi, Epistemologi Geografi, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2001), Cet. 1, h. 81.
14
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa geografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan bumi yang terdiri
dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan bantuan dan kulit bumi),
hidrosfer (lapisan air dan perairan), biosfer (lapisan kehidupan) yang
ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menunjukan adanya persamaan dan perbedaan sebagai akibat dari
adanya relasi keruangan unsur-unsur geografi yang membentuknya.
7. Pengukuran Hasil Belajar Geografi
Pengukuran hasil belajar adalah dengan menggunakan tes
hasil belajar untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah
tercapai. Menurut Trianto dalam bukunya berjudul Model Pembelajaran
Terpadu mengungkapkan bahwa tes hasil belajar merupakan butir tes
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar, tes hasil belajar meliputi tes hasil belajar
produk, tes hasil belajar proses, dan tes hasil belajar psikomotorik.17
Sehingga dalam hal ini, tes hasil belajar adalah tes yang digunakan
untuk mengukur kemampuan siswa yang mengacu pada hasil
kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator
pencapaian hasil belajar yang disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan
butir soal lengkap dengan kunci jawabannya.
MenurutSuryabrata dalam buku Teknik Evaluasi
Pendidikan karangan M. Chabib Thaha mengungkapkan tes adalah
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang
harus dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab
pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah itu, penyelidik
mengabil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau
testee lainnya.18
Sehingga tes adalah alat pengukuran berupa
pertanyaan-pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditunjukan kepada
testeeuntuk mendapatkan respon sesuai petunjuk itu.
17
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), Cet. 2, h.
114. 18
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),
Cet. 3, h. 43.
15
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka pengukuran hasil
belajar geografi yaitu dengan menggunakan tes hasil belajar geografi yang
merupakan pernyataan-pernyataan yang harus dijawab dan perintah-
perintah yang harusdijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee
menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah itu, peneliti
mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau
testee lainnya.
B. Model Pembelajaran Discovery Learning
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Supriyanto, Sudiono danPadil, “Metode merupakan salah satu
sub-system dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu
saja. Metode adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator
dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk
mencapai suatu tujuan”.19
Menurut kamus bahasa Indonesia “Metode berarti cara yang teratur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, atau dengan pengertian
lain sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.
Bila dikaitkan dengan pembelajaran dapat diambil kesimpulan bahwa
metode pembelajaran ialah suatu cara/jalan yang ditempuh yang sesuai
dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.
19
Triyo Supriyanto, Sudiyono dan Moh. Padil, Strategi Pembelajaran Partisipasi Di
Perguruan Tinggi, (Malang: UIN-Malang Press, 2006), Cet. 1, h. 118.
16
2. Fungsi Metode Pembelajaran
Menurut H. M. Arifin Fungsi metode secara umum dapat dikemukakan
sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan
operasional pendidikan”. Sedangkan menurut Imam Barnadib. “Metode
merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu”. Karenanya dalam
memfungsikan metode terdapat suatu prinsip umum, yaitu prinsip agar
pengajaran dapat disampaikan, dalam suasana menyenangkan,
mengembirakan, penuh dorongan dan motivasi, sehingga pelajaran atau
materi itu dapat dengan mudah diberikan guru kepada siswa.
Dapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode amat berfungsi dalam
menyampaikan materi pendidikan, maka dari itu guru harus bisa memilih
metode yang tepat. Dalam memilih metode harus disesuaikan jenjang
pendidikan.
3. Metode Discovery Learning
a) Pengertian Discovery Learning
Penemuan (discovery) merupakan suatu model pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan pandangan konstruktivisme. Model ini
menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting
terhadap suatu disiplin ilmu, melalui keterlibatan siswa ssecara aktif
dalam proses pembelajaran.
Menurut Wilcox (Slavin, 1977), dalam pembelajaran dengan
penemuan siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan
melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-
prinsip untuk diri mereka sendiri.
Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah
metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
17
menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh
pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari
piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam
belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang
disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan
bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
Menurut Bell (1978) belajar penemuan adalah belajar yang terjadi
sebagia hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan
mentransformasikan informasi sedemikian sehingga menemukan
informasi baru. Dalam belajar penemuan, siswa dapat membuat perkiraan
(conjucture), merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran
dengan menggunakan prose induktif atau proses dedukatif, melakukan
observasi dan membuat ekstrapolasi.
Pembelajaran penemuan merupakan salah satu model
pembelajaran yang digunakan dalam pendekatan konstruktivis modern.
Pada pembelajaran penemuan, siswa didorong untuk terutama belajar
sendiri melalui keterlibatan aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip. Guru mendorong siswa agar mempunyai pengalaman dan
melakukan eksperimen dengan memungkinkan mereka menemukan
prinsip-prinsip atau konsep-konsep bagi diri mereka sendiri.
Pembelajaran Discovery learning adalah model pembelajaran yang
mengatur sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau
seluruhnya ditemukan sendiri.
Dalam pembelajaran discovery learning, mulai dari strategi sampai
dengan jalan dan hasil penemuan ditentukan oleh siswa sendiri. Hal ini
sejalan dengan pendapat Maier (Winddiharto:2004) yang menyatakan
bahwa, apa yang ditemukan, jalan, atau proses semata – mata ditemukan
oleh siswa sendiri.
18
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar
siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil
yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah
dilupakan siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa belajar berfikir
analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem yang dihadapi.
Kebiasaan ini akan di transfer dalam kehidupan bermasyarakat.
Model pembelajaran discovery learning ini menimbulkan asumsi
bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai,
akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
Model pembelajaran discovery learning ini tidak efisien untuk
mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang
lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara
belajar yang lama.
Model pembelajaran discovery learning lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
b) Tujuan Pembelajaran Discovery Learning
Bell (1978) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari
pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:
a. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara
aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa
partisipasi banyak siswa dalam pembelajaran meningkat ketika
penemuan digunakan.
b. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar
menemukan pola dalam situasi konkrit mauun abstrak, juga siswa
19
banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang
diberikan
c. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi
yang bermanfaat dalam menemukan.
d. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta
mendengar dan mneggunakan ide-ide orang lain.
e. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-
keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari
melalui penemuan lebih bermakna.
f. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan
dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru
dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
c) Strategi-strategi dalam Pembelajaran Discovery Learning
Dalam pembelajaran dengan penemuan dapat digunakan beberapa
strategi, strategi-strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Strategi Induktif
Strategi ini terdiri dari dua bagian, yakni bagian data atau
contoh khusus dan bagian generalisasi (kesimpulan). Data atau
contoh khusus tidak dapat digunakan sebagai bukti, hanya
merupakan jalan menuju kesimpulan. Mengambil kesimpulan
(penemuan) dengan menggunakan strategi induktif ini selalu
mengandung resiko, apakah kesimpulan itu benar ataukah tidak.
Karenanya kesimpulan yang ditemukan dengan strategi induktif
sebaiknya selalu mengguankan perkataan “barangkali” atau
“mungkin”.
2. Strategi deduktif
Dalam matematika metode deduktif memegang peranan
penting dalam hal pembuktian. Karena matematika berisi
20
argumentasi deduktif yang saling berkaitan, maka metode deduktif
memegang peranan penting dalam pengajaran matematika. Dari
konsep matematika yang bersifat umum yang sudah diketahui siswa
sebelumnya, siswa dapat diarahkan untuk menemukan konsep-
konsep lain yang belum ia ketahui sebelumnya. Sebagai contoh,
untuk menentukan rumus luas lingkaran, siswa dapat diarahkan
untuk membagi kertas berbentuk lingkaran menjadi n buah sector
yang sama besar, kemudian menyusunnya sedemikian rupa sehingga
berbentuk seperti persegi panjang dan rumus keliling lingkaran yang
sudah diketahui sebelumnya, siswa akan dapat menemukan bahwa
luas lingkaran adalah :
d) Peranan Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning
Dahar (1989) mengemukakan beberapa peranan guru dalam
pembelajaran dengan penemuan, yakni sebagai berikut:
1. Merencanakan pelajaran sedemikian rupa sehingga pelajaran itu
terpusat pada masalah-masalah yang tepat untuk diselidiki para siswa.
2. Menyajikan materi pelajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi para
siswa untuk memecahkan masalah. Sudah seharusnya materi
pelajaran itu dapat mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan
belajar penemuan, misalnya dengan menggunakan fakta-fakta yang
berlawanan.
3. Guru juga harus memperhatikan cara penyajian yang enaktif, ikonik,
dan simbolik.
4. Bila siswa memecahkan masalah di laboratorium atau secara teoritis,
guru hendaknya berperan sebagai seorang pembimbing atau tutor.
Guru hendaknya jangan mengungkapkan terlebuh dahulu prinsip atau
aturan yang akan dipelajari, tetapi ia hendaknya memberikan saran-
saran bilamana diperlukan. Sebagai tutor, guru sebaiknya
memberikan umpan balik pada waktu yang tepat.
21
5. Menilai hasil belajar merupakan suatu masalah dalam belajar
penemuan. Secara garis besar tujuan belajar penemuan ialah
mempelajari generalisasi-generalisasi dengan menemukan
generalisai-generalisasi itu.
e) Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning
a. Kelebihan discovery learning
1. Dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah (problem solving)
2. Dapat meningkatkan motivasi
3. Mendorong keterlibatan keaktifan siswa
4. Siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab ia berpikir
dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
5. Menimbulakan rasa puas bagi siswa. Kepuasan batin ini
mendorong ingin melakukan penemuan lagi sehingga minat
belajarnya meningkat
6. Siswa akan dapat mentransfer pengetahuannya keberbagai
konteks.
7. Melatih siswa belajar mandiri
b. Kekurangan discovery learning
1. Guru merasa gagal mendeteksi masalah dan adanya kesalah
fahaman antara guru dengan siswa
2. Menyita waktu banyak. Guru dituntut mengubah kebiasaan
mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi menjadi
fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
Untuk seorang guru ini bukan pekerjaan yang mudah karena itu
guru memerlukan waktu yang banyak. Dan sering kali guru
merasa belum puas kalau tidak banyak memberi motivasi dan
membimbing siswa belajar dengan baik.
3. Menyita pekerjaan guru.
4. Tidak semua siswa mampu melakukan penemuan
22
5. Tidak berlaku untuk semua topik.
f) Aplikasi Pembelajaran Discovery Learning di Kelas
a. Tahap Persiapan dalam Aplikasi Model Discovery Learning
Seorang guru bidang studi, dalam mengaplikasikan metode discovery
learning di kelas harus melakukan beberapa persiapan. Berikut ini tahap
perencanaan menurut Bruner, yaitu:
1. Menentukan tujuan pembelajaran.
2. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat,
gaya belajar, dan sebagainya).
3. Memilih materi pelajaran.
4. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif
(dari contoh-contoh generalisasi).
5. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.
6. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks,
dari yang konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik.
7. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa (Suciati &
Prasetya Irawan dalam Budiningsih, 2005:50).
b. prosedur aplikasi discovery learning
Adapun menurut Syah (2004:244) dalam mengaplikasikan model
Discovery Learning di kelas tahapan atau prosedur yang harus
dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum adalah
sebagai berikut:
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu
yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri (Taba dalam Affan, 1990:198).
23
Tahap ini Guru bertanya dengan mengajukan persoalan, atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang
memuat permasalahan. Stimulation pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini
Bruner memberikan stimulation dengan menggunakan teknik
bertanya yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang mendorong
eksplorasi.
2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah) (Syah 2004:244).
3. Data collection (pengumpulan data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi
untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidak
hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan,
membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan nara
sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya (Djamarah,
2002:22).
4. Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) data processing merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
24
ditafsirkan.Data processing disebut juga dengan pengkodean
coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep
dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan
mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5. Verification (pentahkikan/pembuktian)
Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar
akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori,
aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41).
6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum
dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Atau tahap
dimana berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik
kesimpulan atau generalisasi tertentu (Djamarah, 2002:22).
Akhirnya dirumuskannya dengan kata-kata prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi (Junimar Affan, 1990:198).
C. Model Pembelajaran Marry Go a Round
1. Pengertian Metode Pembelajaran Merry Go A Round
Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning mengacu pada
metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam satu kelompok
kecil, saling membantu dalam belajar, dalam Pembelajaran kooperatif
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki kemampuan
yang berbeda-beda satu sama lain. Pembelajaran kooperatif dapat
dimaknai juga sebagai strategi belajar dimana siswa belajar dalam
kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda.
Dalam pembelajaran kooperatif sering terjadi ada anggota yang
terlalu dominan dan banyak bicara, sebaliknya ada juga anggota yang pasif
25
dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan dalam situasi seperti
ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai
karena anggota yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pada
rekannya yang dominan. Hal ini sejalan dengan pendapat Isjoni,
(2009:113) dan Lie, (2008:64), bahwa “teknik keliling kelompok masing-
masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan
kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota
lain”
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Keliling Kelompok ini
memberikan kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali
dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam pemecahan
suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok
merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola diskusi di dalam kelas
yang akan mengaktifkan setiap anggota kelompok. Dimana penerapannya
dimulai dari pertama sekali siswa membentuk kelompoknya masing-
masing, kemudian masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk
mempelajari materi yang akan dibahas. Sebelumnya guru telah
xmempersiapkan pertanyaan yang sesuai dengan indikator (satu buah
karton dibuat satu pertanyaan) ditempel di dinding kelas (depan, samping,
belakang) dengan jarak tertentu.
Setiap kelompok berdiri di depan kertas kartonnya masing-masing.
Guru menentukan waktu untuk memulai menulis, Siswa cukup mengisi
satu jawaban dengan waktu yang ditentukan guru, Seterusnya tiap
kelompok bergilir mengisi jawaban menurut arah jarum jam, dan begitu
seterusnya. akhir semua kegiatan diadakan diskusi kelas dan tanya jawab,
Sehingga cooperatif learning tipe Marry Go Round ini dapat:
a. Meningkatkan pembelajaran yang positif. Pembelajaran dengan
menggunakan teknik Marry Go round membiasakan siswa bekerja
menurut paham demokrasi, memberi kesempatan kepada mereka
untuk mengembangkan sikap musyawarah dan bertanggung jawab
serta menghargai pendapat orang lain.
26
b. Memaksimalkan waktu. Dalam teknik pembelajaran Marry Go
Round, waktu yang diperlukan guru lebih efisien, sebelum proses
pembelajaran guru bersama siswa menyepakati waktu yang
dibutuhkan untuk memahami materi pelajaran, menjawab pertanyaan
yang telah disiapkan guru dan untuk diskusi dikelas
c. Meningkatkan pemikiran yang kreatif dan kritis karena teknik ini
dapat berbagi keahlian dan ide, memberi saran umpan balik untuk
menjawab permasalahan yang diberikan, siswa berlomba-lomba
mengemukakan ide kreatif dan bersama-sama menyatukan ide
tersebut.
d. Memupuk kesabaran Teknik Marry Go Round dapat
mengembangkan kesabaran siswa untuk menunggu gilirannya
memberikan pendapat.
Oleh karena itu model pembelajaran kooperatif tipe Marry Go
Round membiasakan siswa bekerja menurut paham demokrasi dan
memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap
musyawarah dan bertanggung jawab serta menghargai pendapat orang
lain. Menurut Lie, (2008 : 63) langkah-langkah pembelajaran koperatif
tipe Maryy Go Round sebagai berikut:
1. Salah satu siswa dalam kelompok memulai dengan memberikan
pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka
kerjakan.
2. Siswa berikutnya juga ikut memberi tanggapan
3. Demikian seterusnya, giliran bicara bisa dilaksanakan menurut
perputaran arah jarum jam atau dari kiri kekanan.
Dari langkah-langkah pembelajaran tipe Marry Go round siswa
dituntut untuk aktif dalam proses belajar di kelas. Dari masing-masing
anggota kelompok mendapatkan kesempatan yang sama untuk
27
mengembangkan pemikiran yang aktif dan kritis karena teknik ini dapat
berbagi keahlian dan ide, memberi saran, umpan balik.
2. Menurut Sefra (2006) kelebihan dan kelemahan pembelajaran
kooperatif tipe Marry Go Round adalah:
a. Keunggulan pembelajaran tipe Marry Go Round antara lain:
1. Siswa termotivasi dalam belajar
2. Siswa aktif dan kreatif
3. Siswa dapat membina kerjasama yang baik dalam kelompoknya
4. Siswa yang biasanya kurang berani mengemukakan pendapat, dengan
teknik ini sudah mulai mengutarakan pendapatnya.
5. Siswa lebih cepat menguasai konsep yang diajarkan, hal ini terlihat
dari hasil belajar siswa dalam ulangan harian.
Jadi pembelajaran kooperatif tipe Marry Go Round ini tidak hanya
menyoroti nilai secara kelompok melainkan beriorentasi pula pada
perolehan nilai secara individu.
b. Kelemahan pembelajaran tipe Marry Go Round antara lain :
1. Guru kurang memahami tingkat kesulitan pertanyaan yang diberikan,
sehingga rentangan waktu untuk setiap pertanyaan sama.
2. Waktu yang diberikan untuk mempelajari materi terlalu singkat
sehingga dalam pelaksanaanya siswa kurang tanggap terhadap kegiatan
pembelajaran yang terjadi baik dalam kelompoknya maupun anggota
kelompok lain.
Jika didalam kelompok memiliki anggota yang sukar untuk
menyesuaikan diri dengan cepat dengan kelompok yang lain, maka akan
sangat mengganggu di dalam proses kerja sama di dalam kelompok.
Tetapi semua ini dapat diatasi dengan pemberian pemahaman yang kepada
siswa untuk lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya sebagai anggota
kelompok, karena penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran yang
28
dilakukan berdasarkan keberhasilan kelompok walaupun sebenarnya tidak
terlepas juga dari penilaian individu setiap individu.
D. Kerangka Berfikir
Secara sederhana pembelajaran geografi adalah geografi yang diajarkan di
tingkat sekolah menengah. Karena itu penjabaran konsep-konsep, pokok
bahasan, dan sub-pokok bahasan harus disesuiakan dan diselaraskan dengan
tingkat pengalaman dan perkembangan mental siswa pada jenjang-jenjang
pendidikan.
Pengertian geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukaan
bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan bantuan dan
kulit bumi), hidrosfer (lapisan air dan perairan), biosfer (lapisan kehidupan)
yang ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang
menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan sebagai akibat dari adanya
relasi keruangan unsur-unsur geografi yang membentuknya.
Beberapa faktor yang menghambat pelajaran geografi adalah banyak siswa
yang menganggap bahwa belajar geografi itu sulit, sehingga siswa cenderung
kurang menyukai pelajaran geografi, bahkan mereka memiliki motuvasi yang
rendah dalam menekuni pelajaran geografi. Ketika pelajaran akan
berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan
dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian terhadap pelajaran yang
kurang, saat palajaran berlangsung beberapa siswa merasa jenung, hal ini
terbukti ketika guru sedang menjelaskan ada siswa yang tidur, ngobrol
bahkanada yang main game.
Minat membaca juga menjadi salah satu permasalahan disekolah ini,
karena pada kenyataan masih banyak anak-anak yang berhasil belajarnya
masih kurang. Serta sebagian guru masig mendominasi jalannya proses
pembelajaran di dalam kelas sehingga mengakibatkan siswa pasif. Saat
pembelajaran berlangsung guru slalu menggunakan ruang kelas sehingga
dirasakan slalu menoton akibatnya memperpanjang kejenuhan siswa ketika
belajar geografi. Sudah semestinya pembelajaran geografi lebih
29
mengedepankan kesukacitaan, kegembiraan, jauh, dan bosan karena dengan
keadaan yang menyenangkan memungkinkan besar peserta didik bersemangat
untuk mengikuti pembelajaran geografi.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat teratasi jika seorang guru
menggunakan Metode Pembelajaran Discovery Learning sehingga para siswa
lebih mudah memahami pelajaran yang diberikan, lebih antusias dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat meningkatkan hasil belajarnya. Model
pembelajaran discovery learning lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan
emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian. Ada pun Menurut
Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum
praktis contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide J. Bruner ialah
pendapat dari piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif
didalam belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang
disebutnya discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan
yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukan sebelumnya
maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
Ada perbedaan pencapaian hasil belajar geografi siswa yang diajarkan
antara penggunaan metode Discovery Learning dan metode Marry Go A
Round di SMAN 7 Tangsel.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 7 Tangsel. Jalan Villa Melati Mas
Blok J No. 101 Pd. Jagung Serpong.Pada kelas X (Sepuluh) semester 1 tahun
ajaran 2014-2015 yang dilaksanakan pada tanggal 26 January s/d 22 Mei
2015.
Gambar 3.1
Peta Lokasi Penelitian
B. Metode dan Rancangan Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini di rancang dengan menggunakan metode kuasi
eksperimen dimana penulis mengambil 2 kelas yang dibedakan kedalam
kelas dengan sistem pembelajaran melalui pendekatan deduktif sebagai
kelas eksperimen dan pendekatan induktif sebagai kelas kontrol. Masing-
31
masing kelas yaitu eksperimen dan kontrol mendapatkan pembelajaran
pada pokok bahasan kebudayaan nasional dan interaksi global selama 7 kali
pertemuan yaitu 14 jam pelajaran dan pokok pembahasan sumber daya
manusia selama 10 kali pertemuan yaitu 20 jam pelajaran sehingga total
pembelajaran yang dilakukan peneliti adalah 34 jam pelajaran. Setelah
peroses penyampaian materi selasai maka penulis memberikan tes akhir
bagi semua siswa tersebut untuk dijadikan data yang kemudian diolah
sebagai hasil belajar Geografi.
2. Rancangan Penelitian
Menurut Sugiyono, “Rancangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan model Nonequivalent control group design yang
dapat digambarkan sebagai berikut”.1
Tabel 3.1. Desain penelitian Nonequivalent control group
Kelompok Perlakuan Pretest Postest
Kelompok
Eksperimen
X
(MarryGOARound)
T1 (hasil belajar) T2 (hasil belajar)
Kelompok
Kontrol
Y(Discovery
Learning)
T1 (hail belajar) T2 (hasil belajar)
Keteranagan :
E : Kelompok Eksperimen
K : Kelompok Kontrol
X : Kelas Eksperimen dengan metode Pembelajaran Tipe Marry Go A Round
Y : Kelas kontrol dengan metode Pembelajaran Tipe Discovery Learning.
TI :Pretes
1Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi....,hal. 89.
32
T2 :Posttest
Prosedur :
a. Menggolongkan sampel menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
b. Mempertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok agar tetap sama
c. Meletakan postes untuk mengukur hasil belajar geografi siswa setelah
pembelajaran selesai
d. Menghitung perbedaan hasil protes antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol menggunakan uji-t
e. Membandingkan berbedaan-perbedaan tersebut untuk menentukan apakah
metode pembelajaran Marry Go A Round dengan pembelajaran Discovery
Learning terdapat perbedaan yang signifikan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 7
Tangerang Selatan, sedangkan populasi terjangkaunya adalah siswa kelas
XI IPS yang berjumlah 40 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Sampel
adalah siswa kelas XI-3 terdiri dari 42 orang dan siswa kelas XI-2 terdiri
dari 40 siswa. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan claster
rendom sempling, yang dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan kelas atau
rendom roll tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa yang
dipilih adalah kelas dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel
yang besar dan jauh. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas XI-3
yang diajarkan dengan meggunakan media kooperatif discovery learning.
2Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), Cet. Ke-13, hal. 131.
33
dan satu kelas sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI-2 yang diajar tidak
menggunakan metode merry goaround.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes
sebaai instrumen penelitian. Tes tersebut diberikan sebelum dan setelah
mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran Discovery Learning dan metode pembelajaran Marry Go A
Round .
1. Sebelum pada tahap tes, penulis melakukan observasi menentukan kelas
yang akan dijadikan obyek penelitian serta menentukan kelas yang
menggunakan metode Discovery Learning dan kelas yang menggunakan
metode Marry Go A Round.
2. Memberikan perlakuan yaitu menggunakan metode Discovery Learning
pada kelas eksperimen dan menggunakan metode Marry Go A Round pada
kelas kontrol dalam pembelajaran geografi.
3. Memberikan tes pada kedua kelas tersebut dengan soal-soal yang sama
yaitu soal tes berupa pilihan ganda (PG).
4. Menghitung skor tes pada kedua tersebut, selanjutnya dilakukan analisis
atau mempersiapkan laporan penelitian.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian
Definisi Konseptual
Definisi Operasional
Variabel X
Metode Pembelajaran
Marry Go A Round
merupakan metode
Pemberian metode
Marry Go A Round
adalah metode yang
34
MarryGo A Round
dan Discovery
Learning
pembelajaran yang
menerapkan belajar
kelompok, yang
mengutamakan siswa
untuk bekerja sama
dalam mencari jawaban
materi yang diberikan
guru.
memberikan kepada
siswa kelompok
eksperimen untuk
meningkatkan
perhatian siswa dalam
proses pembelajaran.
Variabel Y
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah
kemampuan-
kemampuan yang
dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman
belajarnya
9,5/100
F. Intrumen Penelitian
1. Tes
Intrumen adalah tes yang digunakan dalam mengumpulkan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.
“Hasil belajaradalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya”. 3
Intrumen yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
Geografi siswa yang berupa tes pencapaian terdiri tes kognitif bentuk
essay. Hasil belajar yang diukur adalah aspek kognitif yang meliputi
pengetahuan atau ingatan (CI), pemahaman (C2), aplikasi atau penerapan
(C3), analisis (C4), evaluasi (C5), dan berkreaasi (C6).
a. Kisi-kisi tes hasil belajar
3Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), hal. 22.
35
Penyusunan kisis-kisi soal merupakan langkah penting yang harus
dilakukan sebelum penulisan soal. Kisi-kisi soal adalah suatu tabel analisis
yang di dalamnya memuat rincian materi tes dan tingkah laku beserta
proporsi yang dikehendaki oleh pembuat tes, dimana pada setiap sela dari
tabel tersebut berisi angka-angka yang menunjukkan banyaknya butir soal
yang akan dikeluarkan dalam suatu tes tersebut. Dengan demikian kisi-kisi
soal merupakan suatu tabel yang memuat informasi-informasi yang
berhubungan dengan banyaknya materi-materi pelajaran yang nantinya
akan diteskan atau dikeluarkan dalam suatu tes hasil belajar. Selain itu
tabel ini juga berhubungan dengan banyaknya aspek-aspek psikologis
(taraf kompetensi) yang akan diungkap dalam suatu tes tersebut. Istilah
tabel spesifikasi dikenal juga dengan istilah Tabel spesifikasi atau blue
print.
Tujuan penyusunan tabel ini adalah merumuskan setepat mungkin
ruang lingkup, tekanan, dan bagian-bagian tes sehingga perumusan
tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi penyusun tes (Sumadi
Suryabrata, 1984). Dengan tabel ini memudahkan bagi penyusun tes untuk
menentukan banyaknya butir soal yang dapat menjadi sampel yang
mewakili (representatif); baik dari segi materi maupun taraf kompetensi
yang akan dikeluarkan dalam suatu tes hasil belajar, dan dengan demikian
soal-soal tes tersebut dapat menjadi lebih proporsional.
Kisi-kisi soal (tes) berfungsi sebagai pedoman dalam merancang
dan menulis soal. Dengan adanya panduan ini, penulis soal akan dapat
dengan mudah menyusun soal-soal dan memudah-kan dalam
menghasilkan soal-soal sesuai dengan yang dibutuhkan. Penguasaan
penyusunan kisi-kisi menjadi penting bagi seorang perancang tes, karena
dengan kisi-kisi yang baik memungkin-kan dapat menghasilkan soal-soal
yang baik pula, dalam arti soal-soal yang benar-benar dapat digunakan
sebagai alat pengukur yang baik.
Untuk menghasilkan kisi-kisi yang baik setidaknya harus
memenuhi beberapa syarat adalah :
36
1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan,
2. Komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah dipahami,
3. Instrumen (soal atau yang lain) harus dapat dibuat sesuai dengan
indikator, dan jika berupa soal hendaknya dibuat sesuai dengan bentuk
soal yang ditetapkan.
b. Kisi-kisi tes hasil belajar
Pengertian Tes merupakan alat ukur untuk proses pengumpulan
data di mana dalam memberikan respon atas pertanyaan dalam instrumen,
peserta didorong untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya. Peserta
diharuskan mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin agar data
yang diperoleh dari hasil jawaban peserta didik benar-benar menunjukkan
kemampuannya.
Tes hasil belajar juga merupakan tes penguasaan, karena tes ini
berfungsi mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh peserta didik. Tes diujikan setelah
peserta didik memperoleh sejumlah materi sebelumnya dan pengujian
dilakukan untuk mengetahui penguasaan peserta didik atas materi tersebut.
Karenanya, tes hasil belajar yang baik harus Mampu mengukur
kemampuan peserta didik dalam memahami materi-materi yang diajarkan.
Terkait dengan evaluasi tes hasil belajar tersebut akan mengukur nilai dan
efektifitas dari bagian tertentu dalam pendidikan. Dalam dunia pendidikan,
tes hasil belajar adalah kegiatan yang sering dilakukan. Tes hasil belajar
dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
memahami materi-materi pembelajaran.
Tes hasil belajar merupakan sumber data bagi guru untuk
mengetahui berapakah nilai peserta didik. Tes hasil belajar juga dapat
dijadikan sebagai evaluasi bagi guru maupun pihak sekolah. Dengan tes
tersebut peserta didik dapat mengetahui dimana posisinya jika
dibandingkan dengan teman-temannya. Ujian madrasah merupakan salah
satu bentuk tes hasil belajar. Ujian madrasah dilaksanakan ketika peserta
didik telah menyelesaikan materi-materi pembelajaran di
37
sekolah/madrasah. Ujian ini dilaksanakan sebelum peserta didik
meninggalkan sekolah.
2. Validitas dan Realibilitas Instrumen
Validitas instrumen adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
keadaan atau kesahihan alat ukur (Riduan, 2007: 97). Validasi instrumen
dapat dikatakan valid jika dapat mengukur keterandalan suatu instrumen.
Analisis terhadap validitas instrumen dilakukan melalui analisis internal
consistency yaitu korelasi antara butir dan total instrumen. Pengukuran
dilakukan dengan korelasi Adapun rumusnya “Kuder Rickrdson” (KR –
20 dan KR 21) adalah sebagai berikut :
a. Validitas Instrumen
Untuk mengetahui instrumen tes kemampuan belajar metode
discovery learning dan Goaround mampu mengukur apa yang diinginkan
pada peneliti ini, maka diadakan uji validitas yaitu dengan menguji coba
instrumen penelitian sebelum data sebenarnya dikumpulkan. Validitas
yang digunakan adalah validitas interval yaitu validitas yang dicapai
apabila ada kesesuaian antara bagian-bagian instrumen adalah rumus
“kuder rickardson” (KR – 20 dan KR 21), yaitu :
Rumus KR – 20
r =
)
)
Keterangan
n = jumlah butir soal dalam instrumen
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = 1 – q
St² = variansi skor total
b. Relibilitas Instrumen
38
Setelah dilakukan uji validitas lalu dilakukan uji realibilitas.
Realibilitas yang diuji pada instrument ini adalah dengan menggunakan
rumus “kuder rickardson” (KR – 20 dan KR 21), yaitu :
Rumus KR – 20
r =
)
)
Keterangan
n = jumlah butir soal dalam instrumen
p = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar
q = 1 – q
St² = variansi skor total
G. Teknik Analisis Data
1. Ujian Prasyarat Analisis
Untuk penganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik
dengan menggunakan uji-t, tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas
dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang akan diteliti berdistribusi normal apa tidak. Kenormalan yang
dilakukan adalah uji lilifors.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas data ini menggunakan uji fisher.
F : Homogenitas
S1² : varians terbesar
S2² : varians terkecil
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
39
Terima Ho jika t hitung < t table
Tolak Ho jika t hitung > t table
Ho : varians populasi homogen
Ha : varians populasi tidak homogen
2. Analisis Data
Untuk menguji data yang diperoleh digunakan rumus uji-t sebagai berikut :
t = Mx – My
√
S² = (nx-1) Sx² + (ny-1) Sy²
(nx+ny-2)
Keterangan :
Mx = Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
My = Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol
nx = Jumlah sample pada kelompok eksperimen
ny = Jumlah sample pada kelompok kontrol
sx = Varians kelompok eksperimen
sy = Varians kelompok kontrol
Setelah nilai t diperoleh kemudian ditarik kesimpulan dengan
membandingkan besarnya t hasil perhitungan dan t yang tercantum pada tabel t,
dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasannya dengan rumus db = (n1 +
n2) –2. Setelah diperoleh db, maka dapat dicari harga kritik “t” pada table atau t1
pada taraf signifikansi 5%.
40
Jika t <t1 maka Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan antara hasil
belajar Geografi siswa yang di ajarkan melalui pendekatan dedukatif dengan yang
diajarkan melalui pendekatan induktif, ditolak. Jika t0 < tt, maka Ho diterima.
H. Hipotesis Statistik
Ho : U1 = U2
Ha : U1 ≠ U2
U1 :Rata-rata hasil belajar gegrafi siswa yang diajarkan dengan
metode discovery learning.
U2 :Rata-rata hasil belajar geografi siswa yang diajarkan dengan metode
merry goaround.
41
BAB IV
HASI PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Latar Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMAN 7 Tangrang Selatan
SMA Negeri 1 Serpong menerima siswa pada tahun pelajaran
2005/2006,Keputusan Bupati Kabupaten Tangerang Nomor
421/Kep.246/Huk/2005 tanggal 1 Agustus 2005 tentang Pembukaan dan
Penegerian Sekolah. Keputusan Bupati Kabupaten Tangerang Nomor 593/Kep-
46-Huk/2007 gedung SMAN 1 Serpong akan dibangun di kelurahan Pondok
Jagung, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, di dekat kawasan perumahan
Vila Melati Mas. Dengan luas lahan 8.000 m2
.Pada tanggal 4 Februari 2008
secara resmi SMA Negeri 7 Tangerang Selatan menempati gedung sendiri.
Profil Sekolah
Nama sekolah : SMA NEGERI 7 TANGERANG SELATAN
Nomor Id lembaga :
Nomor Statistik Sekolah : 301300408009
Alamat Sekolah :
Propinsi : Banten
Kota : Kota Tangerang Selatan
Kecamatan : Serpong Utara
Jalan : Jl. Raya Villa Melati Mas, Komp. Villa
42
MelatiMasBlok.J Kel. Pondok Jagung, Serpong
Utara-Kota Tangerang Selatan 15326
Telpon/Faximili : (021) 538 8818/(021) 5315 3677
Email : [email protected]
Kepala Sekolah : Drs. H. Hamdari, M.Pd
Pangkat/Gol : Pembina/IV/a
Pendidikan : S2
Nomor rekening Bank : 05 09-01-009161-50-4
Nama Bank : BRI
Kantor : Cabang BSD
Alamat Bank : Komplek Ruko Golden Boulevard BSDTangerang
Nama Pemegang Rekening : SMA NEGERI 7 TANGERANG SELATAN
Alamat : Villa Melati Mas Blok J Serpong Utara-Kota
Tangerang Selatan 15326
2. Visi, Misi dan Tujuan, Motto, Dan Nilai-Nilai Sekolah
1) VISI
Mewujudkan Sekolah yang utama, yaitu unggul dalam prestasi,
tampil sebagai teladan, dan mampu menjawab tantangan masa depan
serta peduli terhadap budaya lingkungan hidup.”
2) MISI
a. Meningkatkan pembinaan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT.
b. Mengaktualisasikan sains, teknologi, sosial, seni dan budaya dalam
meningkatkan nilai tambah menghasilkan siswa berkepribadian
tangguh serta memiliki kemampuan secara global.
43
c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, nyaman,
menyenangkandan berkelanjutan.
d. Mewujdukan keberadaan sekolah sebagai pusat pembelajaran yang
berwawasan lingkungan.
e. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
f. Membangun kultur sekolah yang mampu menciptakan suasana
kondusif, harmonis dan menciptakan sikap kreatif serta inovatif dan
peduli terhadap pelstarian lingkungan hidup.
g. Menerapkan menejemen sekolah yang kooperatif dan berstandar
h. Menjalin kemitraan dengan lembaga/instansi pemerintah, perguruan
tinggi, dan dunia usaha/industri.
3) Tujuan Sekolah
a. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran
yang beradaptasi dengan kemajuan teknologi
b. Meningkatkan mutu layanan pembelajaran terhadap siswa
sehingga mampu bersaing, baik akademik maupun non akademik
ditingkat daerah maupun nasional maupun internasional.
c. Meningkatkan mutu sekolah dibidang akademik dan iptek serta
bidang sumber daya manusia maupun sistem manejemen di
lingkungan sekolah.
d. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan (life skill entrepreneurship) peserta didik
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut di
berbagai Perguruan Tinggi Negeri di dalam negeri maupun luar
negeri.
44
B. Deskripsi Data
Berdasarkan hasil tes pokok bahasan kebudayaan nasional dan interaksi
globaldan SDA (sumber daya alam) yang diberikan kepada dua kelompok
siswa, maka diperoleh 2 kelompok nilai, masing-masing dari kelompok X
sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diajarkan pokok bahasan
kebudayaan nasional dan interaksi global dan SDA (sumber daya alam).
Melalui pendekatan deduktif dan kelompok Y sebagai kelompok kontrol yaitu
kelompok yang diajarkan pokok bahasan tersebut melalui pendekatan induktif.
Adapun data yang diperoleh dari kedua kelompok tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 1
Nilai Tes Hasil Belajar Pokok Bahasan Kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global dan SDA (Sumber Daya Alam)
Kelompok ( X )
NO SKOR
1 9,5
2 9,5
3 9,5
4 9,5
5 9,5
6 9
7 9
8 9
9 9
10 9
11 9
12 8
13 8
14 8
45
15 8
16 8
17 8
18 8
19 8
20 8
21 7
22 7
23 7
24 7
25 7
26 7
27 7
28 7
29 6
30 6
31 6
32 6
33 6
34 6
35 6
36 5
37 5
38 5
39 5
40 5
Berdasarkan data di atas diperoleh rentang nilai 5 sampai dengan 9,5 penyajian
dan data bentuk distribusi frekuensi dan histogram dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut ini :
46
Tabel 2
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global dan SDA (Sumber Daya Alam) Kelompok Eksperimen ( X )
Nilai ( X ) Frekuensi ( F ) F. X
5
6
7
8
9
9,5
5
7
8
9
6
5
20
42
56
72
54
47
Ʃ F = 40 Ʃ FX = 291
Tabel 3
Nilai Tes Hasil Belajar Pokok Bahasan Kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global dan SDA (Sumber Daya Alam)
Kelompok ( Y )
NO SKOR
1 8,5
2 8,5
3 8,5
4 8
5 8
6 8
7 8
8 8
9 7,5
10 7,5
11 7,5
12 7,5
47
13 7,5
14 7
15 7
16 7
17 7
18 7
19 7
20 7
21 7
22 7
23 7
24 6
25 6
26 6
27 6
28 6
29 6
30 6
31 5
32 5
33 5
34 5
35 5
36 5
37 4
38 4
39 4
40 4
48
Berdasarkan data di atas diperoleh tentang nilai 4 sampai dengan 8,5 penyajian
data dalam distribusi frekuensi dan histogram dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut ini :
Tabel 4
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global dan SDA (Sumber Daya Alam) Kelompok Eksperimen ( Y )
Nilai ( X ) Frekuensi ( F ) F. X
4
5
6
7
7,5
8
8,5
4
6
7
10
5
4
3
16
30
42
70
37
32
25
Ʃ F = 39 Ʃ FX = 252
Data hasil belajar kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan induktif
diperoleh rata-rata 6,18, simpangan baku sebesar 1,34 dan varians sebesar 1,79
dengan jumlah sampel 40 siswa.
49
Gambar 1
Histogram Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan Sumber Daya Alam
C. Pengujian Persyaratan Analisis
Berdasarkan persyaratan analisis, maka sebelum dilakukan pengujian
hipotensis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terdapat data hasil
penelitian.
a. Uji Prasyarat Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas dihitung dengan menggunakan rumus Kuder Rickardson. Dari hasil
perhitungan soal-soal kemampuan spasial diperoleh 45 soal yang tergolong valid
40 dan soal yang tergolong tidak valid 5.
2. Uji Realibilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen tes
dapat dipercaya atau tidak. Pada perhitungan r11 sebesar 0,93 berdasarkan
kriteria, maka soal dianggap reliabel.
b.Uji persyaratan Normalitas dan Homogenitas
1. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Uji Normalitas yang dipakai adalah Uji Lilliefors. Dari hasil pengujian
untuk kelompok eksperimen diperoleh harga Lhitung atau Lₒ = 0.1133 Ltabel
atau Lt = 1.40 untuk n = 40. Karena Lₒ pada kelompok eksperimen kurang
0
2
4
6
8
10
12
discovery learning merry goaround
4
5
6
7
8
9
9,5
50
dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data populasi kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
2. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Dari hasil pengujian pada kelompok kontrol diperoleh harga Lhitung atau Lₒ
= 0.133, Ltabel atau Lt = 1.40 untuk n = 40. Karena Lₒ pada kelompok
kontrol kurang dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data populasi
kelompok kontrol berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok
dilakukan dengan uji Fisher. Dari hasil pengujian diperoleh F hitung = 1.09 dan
F tabel = 1.69. Pada taraf signifikansi α = dengan derajat kebebasan
pembilangan 39 dan derajat penyebut 39. Karena F hitung lebih kecil dari F
tabel (1.09 < 1.98) ; maka Ho
D. Uji Hipotesis Penelitian
Setelah uji prasyarat di atas, didapat dua kelompok terdistribusi normal
dan homogen. Penguji selanjutnya dilakukan dengan uji –t. Dari data hasil
penelitian diperoleh, rerata untuk kelompok metode discovery learning Mx =
7,3 dan kelompok merry goaroundMy = 6,5.
Untuk menguji Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan antara hasil
belajar Geografi siswa yang diajarkan melalui pendekatan metode discovery
learning dengan yang diajar melalui metode merry goaround maka digunakan
uji –t sebagai berikut:
51
t = Mx – M
√
t = Mx – My
√
S² = (nx-1) Sx² + (ny-1) Sy²
(nx+ny-2)
S = √( ) ( )
(40 + 40 – 2)
S = √
78
S = √
S = 1.74
t = 7,3 – 6,5
1,74 √
t = 0.8
1,74 x 0,22
t = 0.8= 2.11 thitung = 2.11
0.38
E. Pembahasan
Interpretasi data ini menggunakan tabel nilai “t” dengan derajat kebebasan (df)
sebagai berikut :
df = n1+ n@ - 2
= 40 + 40 – 2
= 80 – 2
= 78
Jika tₒ < tt, maka Ho ditolak dan jika tₒ < tt, maka Ho diterima. Sesuai
dengan hasil perhitungan tₒ diperoleh nilai sebesar 2,11.
52
Pada taraf signifikasi 0,05 : 2,11>1,99, ini berarti tₒ atau thitung lebih besar
dari pada tt atau ttabel. Dengan demikian pada taraf signifikansi di atas, Ho
ditolak.
Hasil pengujian dengan taraf signifikasi 0,05 di atas, maka Ho ditolak.
Karena itu dapat disimpulkan bahwa perbedaan dua maen sampel itu adalah
perbedaan yang signifikan, dalam hal ini Ho yang menyatakan bahwa “Tidak
ada perbedaan antara hasil belajar Geografi siswa yang diajarkan melalui
pendekatan metode Discovery Learning, ditolak. Berarti ada perbedaan yang
signifikan antara hasil belajar geografi siswa yang diajarkan melalui pendekan
metode Go A Round dengan yang diajar melalui pendekatan metode
Discovery Learning. Ini terlihat dari hasil belajar yang diperoleh, yaitu siswa
yang diajarkan dengan pendekatan metode Go A Round memiliki hasil belajar
yang lebih baik dibandingkan dengan yang diajarkan dengan metode
Discovery Learning.
Menurut kajian teori Wilcox (Slavin, 1977), dalam pembelajaran dengan
penemuan siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan
aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru
mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Pengertian discovery learning menurut Jerome Bruner adalah metode
belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik
kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. Dan yang
menjadi dasar ide J. Bruner ialah pendapat dari piaget yang menyatakan
bahwa anak harus berperan secara aktif didalam belajar di kelas. Untuk itu
Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu
dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk
akhir.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Keliling Kelompok ini memberikan
kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan
menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam pemecahan suatu
permasalahan. Pembelajaran kooperatif tipe keliling kelompok merupakan
53
cara yang efektif untuk mengubah pola diskusi di dalam kelas yang akan
mengaktifkan setiap anggota kelompok. Dimana penerapannya dimulai dari
pertama sekali siswa membentuk kelompoknya masing-masing, kemudian
masing-masing kelompok diberi waktu 15 menit untuk mempelajari materi
yang akan dibahas. Sebelumnya guru telah xmempersiapkan pertanyaan yang
sesuai dengan indikator (satu buah karton dibuat satu pertanyaan) ditempel di
dinding kelas (depan, samping, belakang) dengan jarak tertentu.
Sebelum di ungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
Discovery Learning dan metode Merry goaround, yang dibuat oleh guru
dengan baik dapat mempengaruhi kemampuan hasil belajar geografi siswa.
Sehingga kedua hasil tersebut menjadi lebih meningkat. Hal tersebut tentunya
sesuai dengan hasil penelitian, dimana hasil penelitian membuktikan bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara metode Discovery
Learning dan Merry go a round.
Berdasarkan hasil penelitian ini, perbedaan pencapaian hasil belajar
geografi antara siswa yang di ajarkan dengan metode discovery learning dan
metode merry goaround siswa SMAN 7 Tangerang Selatan dapat dilihat
bahwa kemampuan belajar geografi siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran kooperatif dengan metode discovery learning dan metode merry
go a round lebih tinggi dibandingkan pembelajaran dengan kooperatif biasa.
Berdasarkan analisa data di atas juga dapat disimpulkan bahwa dengan
kemampuan berfikir go a round yang baik dan optimal sangat besar
pengaruhnya dalam memahami materi-materi geografi.
54
F. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberi
hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, hanya saja masih terdapat
beberapa keterbatasan yang diantaranya :
1. Keterbatasan pertama dalam penelitian ini adalah menggunakan kelas
utuh, tidak di dahulukan pemilihan secara rendom dan pembentukan secara
rendom.
2. Naskah soal yang di ujikan terbatas dari satu sekolah.
55
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang penulis peroleh, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikasi dari hasil
belajar pokok bahasan “Kebudayaan Nasional, Interaksi Global, dan Sumber
Daya Alam”yang diajarkan dengan metode discovery learning dan yang
diajarkanmetode merry goaround. Melalui pembelajaran dengan pendekatan
metode discovery learning pada pokok bahasan tertentu seperti kebudayaan
nasional, interaksi global, dan sumber daya alam dapat lebih mudah
memahami materi pelajaran. Dibandingkan dengan metode pembelajaran
melalui dengan metode merry go a round.Dengan demikian dari hasil
penelitian yang telah penulis uji coba ternyata sistem pembelajaran dengan
pendekatan metode discovery learning memiliki hasil belajar yang lebih
optimal dibandingkan dengan pendekatan metode merry go around.
56
B. Rekomendasi
1. Guru diharapkan dapat menerapkan dan menggabungkan metode merry
goaround ataupun metode discovery learning dalam proses pembelajaran
dikelas. Hai ini dapat dilakukan dalam setiap mata pelajaran dan konsep
pembelajaran apapun.
2. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pembaca khususnya
pendidik untuk melakukan penelitian sejenis pada mata pelajaran atau
konsep pejajaran yang lain.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan acuan bagi para pendidik
untuk dapat menemukan, menerapkan metode pembelajaran yang tepat
untuk dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dan dapat menciptakan
proses pembelajaran yang menyenagkan di kelas.
57
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, edisi revisi, Maret, 2004.
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta
: Pustaka Belajar, 2009.
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996.
Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi dan Informasi Pembelajaran,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja
Rosda karya.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya,
2009.
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2007.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya,1985.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Oemar Haamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta
: PT. Bumi Aksara, 2006.
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana 2012.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rinek
Cipta,edisi revisi, 1995.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta,2002.
Sugiyono, metode penelitian administrasi, Jakarta : Alfabeta, 2008.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
58
Triyo Supriyanto, Sudiyono dan Moh. Padil, Strategi Pembelajaran Partisipasi
Di Perguruan Tinggi, Malang: UIN-Malang Press, 2006.
Widoyo Alfandi, Epistemologi Geografi, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2001.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Discovery Learning)
Satuan Pendidikan : SMAN 7 TANGERANG SELATAN
Kelas/Semester : XI IPS /Ganjil
Mata Pelajaran : Geografi
Topik :BUDAYAAN NASIONAL
DAN INTERAKSI GLOBAL
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan
lingkungan alam.
2. Menunjukan sikap toleran sebagai bangsa yang memiliki keragaman
budaya dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
3. Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasiona.
4. Menyajikan analisis keragaman budaya daerah sebagai indeks nasional
pada konteks idalam bentuk gambar.
C. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa memahami kebudayaan Nasional
b) Siswa mampu senganalisis keragaman Budaya
D. Materi Pembelajaran
Kebudayaan Nasional
dan Interaksi Global
Kebudayaan
Nasional
Interaksi
Global
Pengertian
kebudayaa
n
Keragaman
budaya
Pelestarian
kebudayaa
n
sejarah ekonomi sosiolog
i
antropologi
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Media Foto
2. Alat
Proyektor
3. Sumber Pembelajaran
Buku paket GEOGRAFI kelas XI SMA, Lembar Kerja Siswa.
G. Langkah-langkah Pembelajaan
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi
yang akan dipelajari prinsip geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Secara berkelompok , peserta didik mengamati gambar – gambar Kebudayaan daerah
Rumah Aceh Tari ronggeng
90 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Menanya
Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan dengan topik kebudayaan :
Apa budaya :
mengkaji masalah kebudayaan ?
Menalar/ Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mencari kebudayaan daerah dari berbagai sumber seperti buku –
buku geografi atau internet dan sumber –sumber yang lain
Peserta didik merumuskan ciri khas yang ada di daerah
Peserta didik menghubungkan gambar yang ditampilkan di awal pembelajaran
dengan kebudayaan daerah
Mengasosiasi
Peserta didik menjelaskan kebudayaan daerah dan nasional
Untuk menganalisis kebudayaan nasional
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
Guru menilai kemampuan menerapkan kebudayaan nasional dalam kehidupan
sehari-hari
Mengomunikasikan
Masing-masing anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ,
peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
Peserta didik menyimpulkan bahwa seorang ahli geografi harus memiliki 4
prinsip geografi dalam mengkaji masalah – masalah geografi yang terdapat di
permukaan bumi :
- Distribusi
- Interelasi
- Deskripsi
- korologi
Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah
Melakukan evaluasi
25 menit
H. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis baik setiap
pertemuan maupun ulangan harian yang akan diadakan paling lambat dua
minggu setelah pertemuan terakhir
2. Aspek dan Istrumen penilaian
a. Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab dan kerja sama.
b. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas peran menjawab maupun memberikan
masukan, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi itu sendiri.
c. Istrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan pilihan ganda.
Tangerang
Selatan, 11 Febuary
2015
Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran Geografi
............................................. Nurkamilah
NIP: NIM:
111105000002
Catatan Kepala Sekolah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
................................................................................................................................
........................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA :
Tempelkan nama daerah dan rumah adat pada kolom yang benar !
Nama daerah
Nama rumah adat
Aceh Asmat Ambon
Badui
Bali Batak Bone Bugis
Dayak Jawa Madura
Minang
Rubrik Penilaian Presentasi
No
kelompo
k
Nama
Siswa
A s p e k P e n i l a i a n
.
Jumlah
Skor Komuni
kasi
Sistemati
ka penyam
Paian
Waw
a
San
Kebera
nian
Antusi
as
Gesture
dan
penampila
n
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator : Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakikat ilmu dan
peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari
a. Observasi :
No
Nama
Peserta
didik
Aspek Jumlah
Skor Nilai Ket Ketepatan
identifikasi Semagat
Percaya
diri Kemandirian
1.
2.
3.
Keterangan Skor Kriteria Nilai
Baik sekali = 4 A = 80 – 100 : Baik Sekali
Baik = 3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup = 2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang = 1 D = < 60 : Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
b. Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global menyenangkan bagi saya
2 Saya tidak pernah menyontek pada waktu
ulangan dan ujian
3 Dsb
c. Antar Peserta Didik
No Perilaku/sikap Muncul/dilakukan
SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksakan kehendaknya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
4 Sabar menunggu giliran berbicara
5 Santun dalam berargumentasi
Profil sikap
d. Jurnal
Mata Pelajaran : ………………
Kelas : ……………….
No Nama PD Waktu
Kejadian
Perilaku - / +
tindak
lanjut
1
2
3
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator :
1) peserta didik mampu menjelaskan kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global
2) peserta didik mampu memberikan contoh kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
1. Banyak orang tidak setuju dengan adanya globalisasi, mereka beranggapan
bahwa globalisasi merupakan …
a. Sistem perekonomian baru
b. Sistem kepemimpinan baru
c. Bentuk baru penjajahan dari negara lain
d. Bentuk kerja sama baru
2. Global mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia di karenakan …..
a. Deskripsi
b. Memperhatikan global
c. Mempertimbangkan kepentingan nasional
d. Bangsa Indonesia dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Sarana yang berpengaruh pada dunia tanpa batas di era globalisasi saat ini
adalah ….
a. Pialang dan biro jasa
b. Lembaga swadaya masyarakat
c. Telepon dan radio
d. Media elektronika dan media massa
4. Kebudayaan kita di era globalisasi diharapkan tetapi lestari. untuk itu, sebagai
warga masyarakat diharapkan ….
a. Memahami perkembangan kebudayaan lain
b. Mengenal kebudayaan manca negara
Mampu merespon kebudayaan negara lain
c. Melestarikan kebudayaan bangsa dengan jalan mempelajari dengan baik
Penskoran :
Skor = jumlah betul X 2,5
- Uraian
Jelaskan dibawah ini …
1. Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yang berarti?
2. Apa penyebab terjadinya perubahan kebudayaan?
3. Sebutkan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya
menurut C. Kluckhonn !
4. Sebutkan 3 fungsi Kebudayaan Nasional Indonesia secara umum?
5. Jelaskan hubungan antara manusia dengan kebudayaan?
Jawaban :
1. Buddhayah
2. Sistem pendidikan formal yang maju.
- Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk
maju.
- Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
- Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyiimpang.
- Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan
kejenuhan.
- Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas
kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang
berbeda beda dan ideologi yang berbeda pula.
3. 1.Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan
berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup,
ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
2.Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda,
untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah
karya.
3.Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan
berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
4.Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia
harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam
atau manusia menyerah kepada alam.
5.Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia
baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula
berpandangan individualistis
4. Lambang kebanggan nasional.
Lambang identitas nasional.
Alat pemersatu bagi etnik yang berbeda-beda
5. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa
keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana
yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan.
b. Lisan
1) Bagaimana melestarikan kebudayaan Indonesia ….
c. Tes Proyek
Tes Penugasan
1) Peserta didik membuat artikel tentang kebudayaan nasional
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Merry Goaround)
Satuan Pendidikan : SMAN 7 TANGERANG SELATAN
Kelas/Semester : XI IPS /Ganjil
Mata Pelajaran : Geografi
Topik :BUDAYAAN NASIONAL
DAN INTERAKSI GLOBAL
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan
lingkungan alam.
2. Menunjukan sikap toleran sebagai bangsa yang memiliki keragaman
budaya dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
3. Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasiona.
4. Menyajikan analisis keragaman budaya daerah sebagai indeks nasional
pada konteks idalam bentuk gambar.
C. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa memahami kebudayaan Nasional
b) Siswa mampu senganalisis keragaman Budaya
D. Materi Pembelajaran
Kebudayaan Nasional
dan Interaksi Global
Kebudayaan
Nasional
Interaksi
Global
Pengertian
kebudayaa
n
Keragaman
budaya
Pelestarian
kebudayaa
n
sejarah ekonomi sosiolog
i
antropologi
E. Metode Pembelajaran
1. Merry go a round
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Media Foto
2. Alat
Proyektor
3. Sumber Pembelajaran
Buku paket GEOGRAFI kelas XI SMA, Lembar Kerja Siswa.
G. Langkah-langkah Pembelajaan
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi
yang akan dipelajari prinsip geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
15 menit
Kegiatan Inti
Mengamati
Secara berkelompok , peserta didik mengamati gambar – gambar Kebudayaan daerah
Rumah Aceh Tari ronggeng
90 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Menanya
Peserta didik mengidentifikasi pertanyaan dengan topik kebudayaan :
Apa budaya :
mengkaji masalah kebudayaan ?
Menalar/ Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mencari kebudayaan daerah dari berbagai sumber seperti buku –
buku geografi atau internet dan sumber –sumber yang lain
Peserta didik merumuskan ciri khas yang ada di daerah
Peserta didik menghubungkan gambar yang ditampilkan di awal pembelajaran
dengan kebudayaan daerah
Mengasosiasi
Peserta didik menjelaskan kebudayaan daerah dan nasional
Untuk menganalisis kebudayaan nasional
Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok
Guru menilai kemampuan menerapkan kebudayaan nasional dalam kehidupan
sehari-hari
Mengomunikasikan
Masing-masing anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya ,
peserta lainnya dapat mengajukan pertanyaan/tanggapan
Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi
Penutup
Peserta didik menyimpulkan bahwa seorang ahli geografi harus memiliki 4
prinsip geografi dalam mengkaji masalah – masalah geografi yang terdapat di
permukaan bumi :
- Distribusi
- Interelasi
- Deskripsi
- korologi
Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah
Melakukan evaluasi
25 menit
H. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis baik setiap
pertemuan maupun ulangan harian yang akan diadakan paling lambat dua
minggu setelah pertemuan terakhir
2. Aspek dan Istrumen penilaian
a. Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab dan kerja sama.
b. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas peran menjawab maupun memberikan
masukan, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi itu sendiri.
c. Istrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan pilihan ganda.
Tangerang
Selatan, 11 Febuary
2015
Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran Geografi
............................................. Nurkamilah
NIP: NIM:
111105000002
Catatan Kepala Sekolah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
................................................................................................................................
........................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA :
Tempelkan nama daerah dan rumah adat pada kolom yang benar !
Nama daerah
Nama rumah adat
Aceh Asmat Ambon
Badui
Bali Batak Bone Bugis
Dayak Jawa Madura
Minang
Rubrik Penilaian Presentasi
No
kelompo
k
Nama
Siswa
A s p e k P e n i l a i a n
.
Jumlah
Skor Komuni
kasi
Sistemati
ka penyam
Paian
Waw
a
San
Kebera
nian
Antusi
as
Gesture
dan
penampila
n
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator : Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakikat ilmu dan
peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari
a. Observasi :
No
Nama
Peserta
didik
Aspek Jumlah
Skor Nilai Ket Ketepatan
identifikasi Semagat
Percaya
diri Kemandirian
1.
2.
3.
Keterangan Skor Kriteria Nilai
Baik sekali = 4 A = 80 – 100 : Baik Sekali
Baik = 3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup = 2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang = 1 D = < 60 : Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
b. Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global menyenangkan bagi saya
2 Saya tidak pernah menyontek pada waktu
ulangan dan ujian
3 Dsb
c. Antar Peserta Didik
No Perilaku/sikap Muncul/dilakukan
SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksakan kehendaknya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
4 Sabar menunggu giliran berbicara
5 Santun dalam berargumentasi
Profil sikap
d. Jurnal
Mata Pelajaran : ………………
Kelas : ……………….
No Nama PD Waktu
Kejadian
Perilaku - / +
tindak
lanjut
1
2
3
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator :
1) peserta didik mampu menjelaskan kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global
2) peserta didik mampu memberikan contoh kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global
a. Tes Tertulis
- Pilihan Ganda
1. Banyak orang tidak setuju dengan adanya globalisasi, mereka beranggapan
bahwa globalisasi merupakan …
a. Sistem perekonomian baru
b. Sistem kepemimpinan baru
c. Bentuk baru penjajahan dari negara lain
d. Bentuk kerja sama baru
2. Global mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia di karenakan …..
a. Deskripsi
b. Memperhatikan global
c. Mempertimbangkan kepentingan nasional
d. Bangsa Indonesia dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Sarana yang berpengaruh pada dunia tanpa batas di era globalisasi saat ini
adalah ….
a. Pialang dan biro jasa
b. Lembaga swadaya masyarakat
c. Telepon dan radio
d. Media elektronika dan media massa
4. Kebudayaan kita di era globalisasi diharapkan tetapi lestari. untuk itu, sebagai
warga masyarakat diharapkan ….
a. Memahami perkembangan kebudayaan lain
b. Mengenal kebudayaan manca negara
Mampu merespon kebudayaan negara lain
c. Melestarikan kebudayaan bangsa dengan jalan mempelajari dengan baik
Penskoran :
Skor = jumlah betul X 2,5
- Uraian
Jelaskan dibawah ini …
1. Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yang berarti?
2. Apa penyebab terjadinya perubahan kebudayaan?
3. Sebutkan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya
menurut C. Kluckhonn !
4. Sebutkan 3 fungsi Kebudayaan Nasional Indonesia secara umum?
5. Jelaskan hubungan antara manusia dengan kebudayaan?
Jawaban :
1. Buddhayah
2. Sistem pendidikan formal yang maju.
- Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk
maju.
- Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
- Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyiimpang.
- Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan
kejenuhan.
- Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas
kelompok-kelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang
berbeda beda dan ideologi yang berbeda pula.
3. 1.Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan
berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup,
ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
2.Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda,
untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah
karya.
3.Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan
berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
4.Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia
harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam
atau manusia menyerah kepada alam.
5.Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia
baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula
berpandangan individualistis
4. Lambang kebanggan nasional.
Lambang identitas nasional.
Alat pemersatu bagi etnik yang berbeda-beda
5. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa
keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana
yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan.
b. Lisan
1) Bagaimana melestarikan kebudayaan Indonesia ….
c. Tes Proyek
Tes Penugasan
1) Peserta didik membuat artikel tentang kebudayaan nasional
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( Discovery Learning )
Satuan Pendidikan : SMAN 7 TANGERANG SELATAN
Kelas/Semester : XI IPS /Ganjil
Mata Pelajaran : Geografi
Topik : SUMBER DAYA ALAM
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindaksecara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan
lingkungan alam.
2. Menunjukan sikap toleran sebagai bangsa yang memiliki keragaman
budaya dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
3. Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasiona.
4. Menyajikan analisis keragaman budaya daerah sebagai indeks nasional
pada konteks idalam bentuk gambar.
C. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa memahami sumber daya alam
b) Siswa mampu senganalisis keragaman sumber daya alam
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
1. Discovery Learning
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Media Foto
2. Alat
Proyektor
Sumber Daya
Alam
Potensi Sumber
Daya Alam
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Pengelolaan
Sumber Daya Alam
3. Sumber Pembelajaran
Buku paket GEOGRAFI kelas XI SMA, Lembar Kerja Siswa.
G. Langkah-langkah Pembelajaan
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi
yang akan dipelajari prinsip geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
15 menit
Kegiatan Inti
1.Eksplorasi
Guru membagi kelompok diskusi. Setiap kelompok di bagi menjadi 5-6
siswa.
Guru meminta masing-masing kelompok untuk menunjuk ketua kelompok,
dan anggota kelompok.
Guru menanyakan gambar/foto material pasir. Siswa secara kelompok
diminta mengomentari gambar tersebut kemudian mengkaitkan dengan sumber
daya alam yang ada diwilayah tersebut.
Guru menanyakan gambar/foto pemandangan hutan dan bawah laut. Siswa
secara kelompok diminta untuk mengomentari gambar tersebut kemudia
mengkaitkan dengan sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.
Guru menunjukan pertanyaan pada setiap kelompok.
Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi serta menyebutkan contoh
sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.
90 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Guru meminta pendapat siswa tentang sumber daya alam hayati.
Guru meminta pendapat siswa tentang sumber daya alam non hayati.
2.Elaborasi
Guru menampung pendapat siswa mengenai sumber daya alam.
Guru menjelaskan faktor-faktor mempengaruhi kekayaan sumber daya alam.
Guru menjelaskan kepada siswa contoh-contoh sumber daya alam.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang sumber daya alam hayati.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang sumber daya alam non hayati.
Penutup
Peserta didik menyimpulkan bahwa seorang ahli geografi harus memiliki 4
prinsip geografi dalam mengkaji masalah – masalah geografi yang terdapat di
permukaan bumi :
- Distribusi
- Interelasi
- Deskripsi
- korologi
Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah
Melakukan evaluasi
25 menit
H. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis baik setiap
pertemuan maupun ulangan harian yang akan diadakan paling lambat dua
minggu setelah pertemuan terakhir
2. Aspek dan Istrumen penilaian
a. Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab dan kerja sama.
b. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas peran menjawab maupun memberikan
masukan, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi itu sendiri.
c. Istrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan pilihan ganda.
Tangerang
Selatan, 11 Febuary
2015
Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran Geografi
............................................. Nurkamilah
NIP: NIM:
111105000002
Catatan Kepala Sekolah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1. Berilah komentar terhadap keempat gambar / foto berikut, kaitkan
sumberdaya alam yang ada di wilayah tersebut
2. Mengapa di Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan
beranekaragam ? jelaskan
3. Identifikasi sumberdaya alam di sekitar lingkungan kalian ( klasifikasikan
SDA hayati / biotik dan nonhayati / abiotik )
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
NO SDA HAYATI MANFAAT SDA NON
HAYATI
MANFAAT
1
2
Rubrik Penilaian Presentasi
No
kelompo
k
Nama
Siswa
A s p e k P e n i l a i a n
.
Jumlah
Skor Komuni
Kasi
Sistemati
ka penyam
Paian
Waw
a
San
Kebera
nian
Antusi
as
Gesture
dan
penampila
n
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator : Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakikat ilmu dan
peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari
a. Observasi :
No
Nama
Peserta
didik
Aspek Jumlah
Skor Nilai Ket Ketepatan
identifikasi Semagat
Percaya
diri Kemandirian
1.
2.
3.
Keterangan Skor Kriteria Nilai
Baik sekali = 4 A = 80 – 100 : Baik Sekali
Baik = 3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup = 2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang = 1 D = < 60 : Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
b. Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global menyenangkan bagi saya
2 Saya tidak pernah menyontek pada waktu ulangan
dan ujian
3 Dsb
c. Antar Peserta Didik
No Perilaku/sikap Muncul/dilakukan
SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksakan kehendaknya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
4 Sabar menunggu giliran berbicara
5 Santun dalam berargumentasi
Profil sikap
d. Jurnal
Mata Pelajaran : ………………
Kelas : ……………….
No Nama PD Waktu Kejadian Perilaku - / +
tindak
lanjut
1
2
3
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator :
1) peserta didik mampu menjelaskan SDA hayati dan non hayati
2) peserta didik mampu memberikan contoh SDA hayati dan non hayati
a. Tes Tertulis
- Uraian
Jelaskan dibawah ini …
1. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam?
2. Sebutkan contoh-contoh sumberdaya alam yang ada di lingkungan
sekolahmu dan klasifikasikan ke dalam jenis sumberdaya alam
berdasarkan sifatnya!
3. Apa perbedaan sumberdaya alam hayati dengan sumberdaya alam non
hayati? Sebut dan jelaskan!
4. Mengapa di Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah,?
Jelaskan Jawaban :
1. Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam baik benda
mati maupun benda hidup yang dapat digunakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Contoh sumberdaya alam biotik/hayati : tanaman bunga, tanaman
hias,rumput, pohon. Contoh sumberdaya alam non hayati: tanah, air,
udara, batu kerikil.
3. Sumberdaya alam hayati adalah sumberdaya alam yang berupa benda
hidup. Contohnya: hewan dan tumbuhan. umberdaya alam non hayati
adalah sumberdaya alam yang berupa benda mati. Contohnya: tanah,
air, udara, barang tambang
4. - Adanya letak astronomis Indonesia, menyebabkan Indonesia
memiliki iklim tropis sehingga cocok untuk ditanami berbagai macam
tanaman
- Indonesia dilalui jalur tektonik sehingga terbentuklah topografi
Indonesia yang berbeda – beda di setiap wilayah. Dengan topografi
yang berbeda di setiap wilayah, maka wilayah Indonesia memiliki
kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, baik sumberdaya alam
hayati maupun nonhayati.
b. Lisan
1) Bagaimana melestarikan sumber daya alam di Indonesia …
c. Tes Penugasan
1) Peserta didik membuat artikel tentang SDA hayati dan non hayati ...
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Merry Goaround)
Satuan Pendidikan : SMAN 7 TANGERANG SELATAN
Kelas/Semester : XI IPS /Ganjil
Mata Pelajaran : Geografi
Topik : SUMBER DAYA ALAM
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindaksecara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. Menghayati peranan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
yang diberi tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan
lingkungan alam.
2. Menunjukan sikap toleran sebagai bangsa yang memiliki keragaman
budaya dengan tetap mempertahankan identitas nasional.
3. Menganalisis keragaman budaya bangsa sebagai identitas nasiona.
4. Menyajikan analisis keragaman budaya daerah sebagai indeks nasional
pada konteks idalam bentuk gambar.
C. Tujuan Pembelajaran
a) Siswa memahami sumber daya alam
b) Siswa mampu senganalisis keragaman sumber daya alam
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
1. Merry goaround
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Media Foto
2. Alat
Proyektor
Sumber Daya
Alam
Potensi Sumber
Daya Alam
Pemanfaatan
Sumber Daya Alam
Pengelolaan
Sumber Daya Alam
3. Sumber Pembelajaran
Buku paket GEOGRAFI kelas XI SMA, Lembar Kerja Siswa.
G. Langkah-langkah Pembelajaan
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Merefleksi kembali pelajaran pertemuan sebelumnya
Guru dan peserta didik membahas tugas yang telah dikerjakan di rumah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru dan peserta didik mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang
akan dipelajari prinsip geografi
Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok
15 menit
Kegiatan Inti
1.Eksplorasi
Guru membagi kelompok diskusi. Setiap kelompok di bagi menjadi 5-6 siswa.
Guru meminta masing-masing kelompok untuk menunjuk ketua kelompok, dan
anggota kelompok.
Guru menanyakan gambar/foto material pasir. Siswa secara kelompok diminta
mengomentari gambar tersebut kemudian mengkaitkan dengan sumber daya alam
yang ada diwilayah tersebut.
Guru menanyakan gambar/foto pemandangan hutan dan bawah laut. Siswa secara
kelompok diminta untuk mengomentari gambar tersebut kemudia mengkaitkan
dengan sumber daya alam yang ada di wilayah tersebut.
Guru menunjukan pertanyaan pada setiap kelompok.
Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi serta menyebutkan contoh sumber
daya alam yang ada di wilayah tersebut.
Guru meminta pendapat siswa tentang sumber daya alam hayati.
90 menit
H. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis baik setiap
pertemuan maupun ulangan harian yang akan diadakan paling lambat dua
minggu setelah pertemuan terakhir
2. Aspek dan Istrumen penilaian
a. Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab dan kerja sama.
Guru meminta pendapat siswa tentang sumber daya alam non hayati.
2.Elaborasi
Guru menampung pendapat siswa mengenai sumber daya alam.
Guru menjelaskan faktor-faktor mempengaruhi kekayaan sumber daya alam.
Guru menjelaskan kepada siswa contoh-contoh sumber daya alam.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang sumber daya alam hayati.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang sumber daya alam non hayati.
Penutup
Peserta didik menyimpulkan bahwa seorang ahli geografi harus memiliki 4 prinsip
geografi dalam mengkaji masalah – masalah geografi yang terdapat di permukaan
bumi :
- Distribusi
- Interelasi
- Deskripsi
- korologi
Guru memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah
Melakukan evaluasi
25 menit
b. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas peran menjawab maupun memberikan
masukan, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi itu sendiri.
c. Istrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan pilihan ganda.
Tangerang
Selatan, 11 Febuary
2015
Mengetahui Kepala Sekolah Guru Mata
Pelajaran Geografi
............................................. Nurkamilah
NIP: NIM:
111105000002
Catatan Kepala Sekolah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1. Berilah komentar terhadap keempat gambar / foto berikut, kaitkan
sumberdaya alam yang ada di wilayah tersebut
2. Mengapa di Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah dan
beranekaragam ? jelaskan
3. Identifikasi sumberdaya alam di sekitar lingkungan kalian ( klasifikasikan
SDA hayati / biotik dan nonhayati / abiotik )
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
NO SDA HAYATI MANFAAT SDA NON
HAYATI
MANFAAT
1
2
Rubrik Penilaian Presentasi
No
kelompo
k
Nama
Siswa
A s p e k P e n i l a i a n
.
Jumlah
Skor Komuni
kasi
Sistemati
ka penyam
Paian
Waw
a
San
Kebera
nian
Antusi
as
Gesture
dan
penampila
n
1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Indikator : Menunjukkan perilaku proaktif dalam mempelajari hakikat ilmu dan
peran geografi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari hari
a. Observasi :
No
Nama
Peserta
didik
Aspek Jumlah
Skor Nilai Ket Ketepatan
identifikasi Semagat
Percaya
diri Kemandirian
1.
2.
3.
Keterangan Skor Kriteria Nilai
Baik sekali = 4 A = 80 – 100 : Baik Sekali
Baik = 3 B = 70 – 79 : Baik
Cukup = 2 C = 60 – 69 : Cukup
Kurang = 1 D = < 60 : Kurang
Nilai = Skor Perolehan x 100
Skor Maksimal
b. Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
1 Pembelajaran kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global menyenangkan bagi saya
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator :
1) peserta didik mampu menjelaskan SDA hayati dan non hayati
2) peserta didik mampu memberikan contoh SDA hayati dan non hayati
a. Tes Tertulis
- Uraian
Jelaskan dibawah ini …
1. Apa yang dimaksud dengan sumberdaya alam?
2 Saya tidak pernah menyontek pada waktu ulangan
dan ujian
3 Dsb
c. Antar Peserta Didik
No Perilaku/sikap Muncul/dilakukan
SB B C K
1 Mau menerima pendapat teman
2 Tidak memaksakan kehendaknya
3 Memberi solusi terhadap pendapat yang
bertentangan
4 Sabar menunggu giliran berbicara
5 Santun dalam berargumentasi
Profil sikap
d. Jurnal
Mata Pelajaran : ………………
Kelas : ……………….
No Nama PD Waktu Kejadian Perilaku - / +
tindak
lanjut
1
2
3
2. Sebutkan contoh-contoh sumberdaya alam yang ada di lingkungan
sekolahmu dan klasifikasikan ke dalam jenis sumberdaya alam
berdasarkan sifatnya!
3. Apa perbedaan sumberdaya alam hayati dengan sumberdaya alam non
hayati? Sebut dan jelaskan!
4. Mengapa di Indonesia memiliki sumberdaya alam yang melimpah,?
Jelaskan
Jawaban :
1. sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang ada di alam baik benda
mati maupun benda hidup yang dapat digunakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya
2. Contoh sumberdaya alam biotik/hayati : tanaman bunga, tanaman
hias,rumput, pohon. Contoh sumberdaya alam non hayati: tanah, air,
udara, batu kerikil.
3. Sumberdaya alam hayati adalah sumberdaya alam yang berupa benda
hidup. Contohnya: hewan dan tumbuhan. umberdaya alam non hayati
adalah sumberdaya alam yang berupa benda mati. Contohnya: tanah,
air, udara, barang tambang
4. - Adanya letak astronomis Indonesia, menyebabkan Indonesia
memiliki iklim tropis sehingga cocok untuk ditanami berbagai macam
tanaman
- Indonesia dilalui jalur tektonik sehingga terbentuklah topografi
Indonesia yang berbeda – beda di setiap wilayah. Dengan topografi
yang berbeda di setiap wilayah, maka wilayah Indonesia memiliki
kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, baik sumberdaya alam
hayati maupun nonhayati.
b. Lisan
1) Bagaimana melestarikan sumber daya alam di Indonesia …
c. Tes Penugasan
1) Peserta didik membuat artikel tentang SDA hayati dan non hayati ...
Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Dimensi Indikator Skor Kebudayaan Nasional
dan Interaksi Global
1. Kebudayaan Nasional
2. Interaksi Global
10
20
Sumber Daya Alam 1. Potensi Sumber Daya Alam
2. Pemanfaatan Sumbe Daya Alam
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam
20
10
10
Mid test dua/ Geografi/XI IPS/SMAN 7 Tangsel
Lampiran 6
TES EVALUASI AKHIR
Mata Pelajaran : Geografi
Waktu : 90 Menit
Kelas : XI IPS
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar ?
1. Upaya Perlindungan SDA hayati dan
Ekosistemnya dipermukaan bumi yang bertujuan untuk mengusahakan terwujudnya kelestarian SDA hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan manusia disebut dengan … . a. reboisasi b. degradasi c. reklamasi d. rehabilitasi e. konservasi
2. Tujuan utama pembangunan berkelanjutan
adalah … . a. pemenuhan kebutuhan pada masa sekarang b. kebebasan manusia dalam mengeksploitasi
alam c. pemberian sanksi kepada para perusak
lingkungan d. tetap tersedianya kebutuhan bagi generasi
mendatang e. pemenuhan kebutuhan ekonomi yang
sebesar-besarnya
3. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan etika lingkungan adalah ….. a. Sumber daya alam yang terbatas harus
dipelihara b. Lingkungan tidak hanya disediakan untuk
kepentingan manusia c. Kesadaran bahwa kerusakan lingkungan
akan merugikan kepentingan manusia d. Manusia harus dapat mengeksploitasi
sumber daya alam sebsar-besarnya e. Sumber daya alam bukanlah warisan nenek
moyang, melainkan titipan buat anak cucu 4. Berikut ini yang bukan merupakan contoh
lingkungan tidak sehat adalah … a. Lahan pertanian dijadikan ssebagai
pemukiman b. Padang ilalang yang ditinggalkan peladang
berpindah c. Terbendungnya aliran sungai akibat gunung
meletus d. Pembuatan sengkedan pada lahan miring e. Pembuangan limbah ke laut
5. Pembangunan berwawasan lingkungan artinya adalah pembangunan yang … . a. mengutamakan kesehatan
b. mengutamakan pendayagunaan hasil c. mengutamakan efisiensi dan efektifitas d. mengutamakan keindahan dan kemegahan e. mempetimbangkan kehidupan dan
menghindari kerusakan
6. Salah satu cara untuk menerapkan pembangunan yang berkelanjutan adalah dengan memperhatikan … . a. kepekaan sosial b. integritas kebudayaan c. pemerintah pembagunan d. persebaran sumber daya alam e. keseimbangan dan kelestarian lingkungan
hidup
7. Salah satu cara melestarikan lingkungan hidup berdasarkan pembangunan berkelanjutan adalah … . a. menindak pelaku pengrusakan lingkungan b. terus melakukan pemanfaatan terhadap
lingkungan hidup c. melibatkan pemerintah dalam usaha
pelestarian lingkungan d. memanfaatkan lingkungan hidup secara
bertanggung jawab e. tidak lagi melakukan pemanfaatan terhadap
lingkungan hidup 8. Usaha secara sadar untuk memelihara atau
memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya disebut dengan … a. pengelolaan lingkungan b. pengawasan lingkungan c. pemanfaatan lingkungan d. pelestarian lingkungan e. pembudidayaan lingkungan
9. Berikut ini yang merupakan salah satu usaha
untuk menjamin persediaan sumber daya alam selama mungkin adalah … . a. mencari sumber daya alternatif b. penghentian pemakaian sumber daya alam c. mengimpor sumber daya alam dari luar
negeri d. pemborosan dalam pemakaian sumber daya
alam e. mengeksploitasi sumber daya untuk diekspor
Mid test dua/ Geografi/XI IPS/SMAN 7 Tangsel
10. Sikap yang perlu diterapkan untuk menjadikan manusia hidup dalam keselarasan dengan lingkungan adalah sebagai berikut, kecuali … . a. manusia bukan sumber dari segala nilai b. alam diciptakan untuk semua makhluk hidup c. kemanusiaan merupakan sumber segala
nilai d. manusia harus menjaga dan mengurus
lingkungkungan e. manusia harus bekerja sama seluruh
komponen lingkungan
11. Berikut ini yang bukan ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan adalah … . a. menggunakan pendekatan integratif b. menghayati keanekaragaman hayati c. menggunakan pandangan jangka pendek d. menjamin pemerataan dan kadilan e. menggunakan pandangan jangka panjang
12. Salah satu upaya pelestarian keanekaragaman
hayati adalah … . a. penanaman pohoh-pohon pembatas jalan
raya b. uji emisi buangan gas terhadap kendaraan
bermotor c. melalui program kali bersih bagi sungai yang
tercemar d. dilakukannya system tumpang sari pada
penanaman pertanian e. pencanangan melati sebagai puspa nasional
dan komodo pada satwa nasional
13. Pembangunan berkelanjutan dikenal dengan pembangunan berwawasan lingkungan karena … . a. pembangunan yang dilakukan oleh manusia
yang berpandangan “human centered world view” bahwa manusia dapat mengendalikan system ekologis yanga da.
b. Pembangunan yang dilakukan oleh manusia yang berpandangan “life-centered world voew” yang percaya bahwa alam memiliki aturan hokum dalam siklus kehidupan.
c. Merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan manfaatkan sumber daya yang dimiliki negara secara bijaksana.
d. Proses pembangunan berlangsung terus menerus dengan ditopang oleh kualitas lingkungan dan manusia yang berkembang secara berkelanjutan.
e. Pembangunan berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melakui pemanfaatan SDA secara bijaksana, efisiensi dan memperhatikan pemanfaatannya baik generasi sekarang maupun yang akan datang.
14. Kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya disebut dengan … . a. lingkungan b. lingkungan hidup c. lingkungan biotik d. lingkungan abiotik e. lingkungan alamiah
15. Komponen biotik dalam lingkungan hidup
meliputi … . a. air dan tanah b. udara dan tanah c. tanah dan hewan d. hewan dan tumbuhan e. lingkungan hidup dan air
16. Interaksi yang terjadi di lingkungan hidup alamiah dan sekitar membentuk … . a. ekologi b. biosfer c. populasi d. habitat e. ekosistem
17. Lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh kehadiran manusia disebut dengan lingkungan hidup … . a. sosial b. binaan c. budaya d. alamiah e. manusiawi
18. Kondisi alamiah baik biotik maupun abiotik yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia disebut dengan … . a. kualitas lingkungan fisik b. kualitas lingkungan hidup c. kualitas lingkungan sosial d. kualitas lingkungan budaya e. kualitas lingkungan hidup alamiah
19. Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan dengan lingkungan hidup bertujuan untuk … . a. menjaga kelestarian alam b. menjaga siklus hidrologi c. memperluas lapangan kerja d. meningkatkan kemakmuran rakyat e. mengurangi tingkat pengangguran
20. Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari
factor lingkungan. Hal tersebut mendorong manusi untuk … . a. mendukung siklus hidrologi b. menjaga kelestarian alam c. memperluas lapangan pekerjaan d. meningkatkan kemakmuran masyarakat e. mengurangi tingkat penagguran dan
kemiskinan
Mid test dua/ Geografi/XI IPS/SMAN 7 Tangsel
21. Peranan tumbuhan dalam ekosistem adalah … . a. pengurai b. produsen c. distribusi d. konsumen e. konsumen dan produsen
22. Pembangunan tidak selamanya mendatangkan
manfaat, tetapi juga mendatangkan resiko. Berikut ini yang tidak termasuk contoh resiko akibat pembangunan adalah … . a. berkurangnya lahan pangan akibat
pembangunan waduk b. pemindahan pemukiman penduduk akibat
pembangunan waduk c. punahnya kehidupan flora dan fauna akibat
pembukaan lahan d. hilangnya daerah resapan air akibat
pembangunan pemukiman dikawasan puncak
e. adanya penampungan air akibat terjaminnta persediaan air untuk irigasi dan kebutuhan lain
23. Hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai
daerah perlindungan flora dan fauna disebut dengan … . a. cagar alam b. hutan lindung c. cagar budaya d. tanam nasional e. suaka margasatwa
24. Pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan harusnya dikenai sanksi tegas, karena selain melanggar peraturan yang telah ditentukan juga berakibat … . a. pencemaran air b. pencemaran udara c. pencemaran lingkungan hidup d. penurunan kualitas barang e. terganggunya kegiatan produksi
25. Hutan yang mempunyai nilai ekonomis dan ilmiah yang tinggi agar dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama, maka hutan harus … . a. dipelihara agar tetap produktif b. dicegah dari kebakaran c. dilindungi dari penebangan liar d. dicegah dari terjadinya serangan e. dibiarkan sesuai dengan kehendak alam
26. Pencemaran udara yang menyebabkan lubang pada lapisan ozon adalah ….. a. CO²
b. SO c. CFC d. CO e. NO
27. Berikut ini merupakan penyebab daya dukung tanah berkurang …. a. keracunan DDT
b. polusi udara c. sampah plastic d. perubahan keseimbangan lingkungan e. resistensi serangga
28. Limbah yang paling banyak menimbulkan pencemaran air di perkotaan adalah …. a. limbah pertanian b. limbah industri c. limbah rumah tangga d. limbah pasar e. limbah perkebunan
29. Efek rumah kaca disebabkan oleh … a. digunakannya AC dan listrik b. banyaknya rumah berkaca c. sinar matahari terperangkap dalam selubung
gas pencemar yang menyelimuti bumi d. perubahan iklim global e. panas matahari terperangkap gedung
berkaca 30. Berikut ini yang bukan merupakan konservasi
hutan adalah …. a. mengendalikan penebangan hutan b. melakukan reboisasi c. melakukan reservasi dan preservasi d. mencegah lading berpindah e. melepaskan binatang liar ke dalam hutan
31. Enceng gondok yang semula merupakan
tanaman hias di kolam, ternyata berkembang
sangat pesat, sehingga akhirnya merupakam
salah satu jenis…
a. Pencemara sungai
b. pencemaran danau
c. Pencemaran air tawar
d. Pencemara air payau
e. Pencemaran udara
31. Potensi alam yang dapat dikembangkan
untuk produksi disebut…..
a. Sumber daya
b. Sumber daya alam
c. Sumber produksi
d. Sumber devisa
e. Sumber daya buatan
32. Penyebab utama kerusakan lingkungan di
kota adalah karena…
a. Jumlah penduduk yang padat
b. Luas wilayah
c. Kemacetan lalu lintas
d. Pembuangan limbah
e. Wilayahnya sempit
33. Ilmu yang mempelajari tantang dunia
tumbuhan dinamakan…
Mid test dua/ Geografi/XI IPS/SMAN 7 Tangsel
a. Biologi
b. Geografi
c. Ekologi
d. Botani
e. Ekosistem
34. Hasil pengelolaan sumber daya alam di
pergunakan sebaik-baiknya untuk tujuan….
a. Membangun Negara yang kuat.
b. Kemakmuran masyarakat.
c. Mencegah bahaya erosi.
d. Mencegah penggundulan hutan.
e. Ketahanan masyarakat
35. Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui adalah …..
a. batu bara
b. hutan
c. fauna
d. flora
e. Manusia
36. Berikut yang tidak termasuk barang tambang
golongan A adalah …..
a. batu bara
b. nikel
c. besi
d. mangan
e. asbes
37. Pembangunan yang bertujuan pada
terwujudnya berkelanjutan sumber daya alam
dilaksanakan untuk mendukung….
a. Kondisi alam.
b. Siklus morfologi.
c. Kelestarian ekosistem.
d. Sumber tenaga alam.
e. Terciptanya tenaga kerja.
38. Erosi pada daerah pinggir pantai dapat
dicegah dengan cara ...
a. mendirikan bangunan beton di daerah pantai
b. menanami tumbuhan bakau di pinggir pantai
c. membuat terassering di sepanjang pantai
d. mengeruk pasir yang ada di daerah pantai
e. membuat tambak-tambak di pinggir pantai
39. Salah satu program pelestarian kekayaan
alam dan lingkungan dengan program
pengendalianintruksi air asin, yang mempunyai
maksud untuk….
a. mengendalikan tingkat pemompaan air asin
b. menambah masukan air tanah
c. mengendalikan penyusupan air asin
d. memberi prioritas air asin
e. melindungi daerah resapan air asin
40. Di bawah ini yang termasuk komponen
abiotik adalah…
(1)manusia (2)air
(3)tumbuhan (4)hewan
(5)tanah (6)pantai
(7)udara (8)binatang
Ditunjukkan oleh nomor …
a. 2, 5 dan 7
b. 1, 3 dan 4
c. 2, 6 dan 8
d. 1, 3 dan
Lampiran 7
Perhitungan Uji Normalitas Kelompok X
Uji Normalitas Liliefors untuk variabel X
N0 X Zi = Xi-X SDx
F(zi) S(zi) |F(zi)-S zi|
1 5 1.57 0.0582 0.125 0.0668
2 5 1.57 0.0582 0.125 0.0668
3 5 1.57 0.0582 0.125 0.0668 4 5 1.57 0.0582 0.125 0.0668
5 5 1.57 0.0582 0.125 0.0668
6 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133
7 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133
8 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133 9 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133 10 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133
11 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133
12 6 -0.89 0.1867 0.3 0.1133
13 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832
14 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832
15 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832 16 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832 17 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832
18 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832 19 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832
20 7 -0.21 0.4168 0.5 0.0832
21 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
22 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
23 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
24 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
25 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442 26 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
27 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442 28 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
29 8 0.47 0.6808 0.725 0.0442
30 9 1.16 0.8770 0.85 0.027
31 9 1.16 0.8770 0.85 0.027
32 9 1.16 0.8770 0.85 0.027
33 9 1.16 0.8770 0.85 0.027 34 9 1.16 0.8770 0.85 0.027 35 9 1.16 0.8770 0.85 0.027
36 9.5 1.50 0.9332 1 0.0668
37 9.5 1.50 0.9332 1 0.0668 38 9.5 1.50 0.9332 1 0.0668
39 9.5 1.50 0.9332 1 0.0668 40 9.5 1.50 0.9332 1 0.0668
Mencari Standart Deviasi Variabel X (SDx)
NO X X-X (X-X)² SDx
1 5 5 - 7.3 = -2.3 5.29
2 5 5 - 7.3 = -2.3 5.29
3 5 5 - 7.3 = -2.3 5.29
4 5 5 - 7.3 = -2.3 5.29
5 5 5 - 7.3 = -2.3 5.29
6 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
7 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
8 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
9 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
10 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
11 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
12 6 6 – 7.3 = -1.3 1.69
13 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09
14 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09
15 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09 SDx = √( ) n-1
16 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09 =√ √ 40-1 39
17 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09
18 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09
19 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09 SDx = 1.46
20 7 7 – 7.3 = -0.3 0.09
21 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
22 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
23 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
24 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
25 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
26 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
27 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
28 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
29 8 8 – 7.3 = 0.7 0.49
30 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
31 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
32 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
33 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
34 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
35 9 9 – 7.3 = 1.7 2.89
36 9.5 9.5 – 7.3 = 2.2 4.84
37 9.5 9.5 – 7.3 = 2.2 4.84
38 9.5 9.5 – 7.3 = 2.2 4.84
39 9.5 9.5 – 7.3 = 2.2 4.84
40 9.5 9.5 – 7.3 = 2.2 4.84
84.95
Lampiran 8
Perhitngan Uji Normalitas Kelompok Y
Mencari Standart Deviasi Variabel Y (SDy)
NO Y Y-Y (Y-Y)² Sdy
1 4 4 – 6.6 = -2.6 6.76
2 4 4 - 6.6 = -2.6 6.76
3 4 4 - 6.6 = -2.6 6.76
4 4 4 - 6.6 = -2.6 6.76
5 5 5 - 6.6 = -1.6 2.56
6 5 5 – 6.6 = -1.6 2.56
7 5 5 – 6.6 = -1.6 2.56
8 5 5 – 6.6 = -1.6 2.56 SDx = √( ) n-1
9 5 5 – 6.6 = -1.6 2.56
10 5 5 – 6.6 = -1.6 2.56 = √ = √
40-1 39
11 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
12 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36 SDx = 1.34
13 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
14 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
15 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
16 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
17 6 6 – 6.6 = -0.6 0.36
18 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
19 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
20 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
21 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
22 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
23 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
24 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
25 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
26 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
27 7 7 – 6.6 = 0.4 0.16
28 7.5 7.5 – 6.6 = 0.9 0.81
29 7.5 7.5 – 6.6 = 0.9 0.81
30 7.5 7.5 – 6.6 = 0.9 0.81
31 7.5 7.5 – 6.6 = 0.9 0.81
32 7.5 7.5 – 6.6 = 0.9 0.81
33 8 8 – 6.6 = 1.4 1.96
34 8 8 – 6.6 = 1.4 1.96
35 8 8 – 6.6 = 1.4 1.96
36 8 8 – 6.6 = 1.4 1.96
37 8 8 – 6.6 = 1.4 1.96
38 8.5 8.5 – 6.6 = 1.9 3.61
39 8.5 8.5 – 6.6 = 1.9 3.61
40 8.5 8.5 – 6.6 = 1.9 3.61
71.2
Uji Normalitas Liliefors untuk variabel Y
N0 Y Zi = Yi-Y
SDy
F(zi) S(zi) |F(zi)-S zi|
1 4 -1.94 0.0262 0.1 0.0738
2 4 -1.94 0.0262 0.1 0.0738
3 4 -1.94 0.0262 0.1 0.0738
4 4 -1.94 0.0262 0.1 0.0738
5 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133*
6 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133
7 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133
8 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133
9 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133
10 5 -1.19 0.1170 0.25 0.133
11 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
12 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
13 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
14 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
15 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
16 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
17 6 -0.448 0.3300 0.425 0.095
18 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
19 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
20 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
21 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
22 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
23 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
24 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
25 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
26 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
27 7 0.299 0.6141 0.675 0.0609
28 7.5 0.672 0.7486 0.8 0.0514
29 7.5 0.672 0.7486 0.8 0.0514
30 7.5 0.672 0.7486 0.8 0.0514
31 7.5 0.672 0.7486 0.8 0.0514
32 7.5 0.672 0.7486 0.8 0.0514
33 8 1.045 0.8508 0.925 0.0742
34 8 1.045 0.8508 0.925 0.0742
35 8 1.045 0.8508 0.925 0.0742
36 8 1.045 0.8508 0.925 0.0742
37 8 1.045 0.8508 0.925 0.0742
38 8.5 1.418 0.9207 1 0.0793
39 8.5 1.418 0.9207 1 0.0793
40 8.5 1.418 0.9207 1 0.0793
Lampiran 9
Perhitungan Varians dan Simpangan Baku
1. Hasil Kelompok Kontrol Y
Sy² = ny. ∑y²-(∑y)²
Ny.(ny-1)
Sy² = 40x 68121-1276
40. (40-1)
Sy²= 2.724.840 – 66.845
40x39
2.657.995
1560
1.703.84295
2. Hasil kelompok kontrol X
S² = Sx²= nx.∑x²-(∑x)²
nx.(nx-1)
Sx² = 40.1.831-87912
40.(40-1)
Sx² = 73240-86081
40x39
Sx² = 12841
1560
Sx² = 8.321
Sx = 2.88
3. Kelompok
Sy² = ny. ∑y²- (∑y)²
ny. (ny-1)
Sy² = 40.1276-68121
40.(40-1)
Sy² = 51040 - -66845
40x39
Sy² = -15805
1560
Sy² = -10.13
Sy = 3.18
t = Mx – My
√
t = Mx – My
√
S² = (nx-1) Sx² + (ny-1) Sy²
(nx+ny-2)
S = √( ) ( )
(40 + 40 – 2)
S = √
78
S = √
S = 1.74
t = 7.3 – 6.5
1.74 √
t = 0.8
1.74 x 0.22
t = 0.8 = 2.11 thitung = 2.11
0.38
Lampiran 10
Nilai Tes Hasil Belajar
Nilai Tes Hasil Belajar Pokok Bahasan Kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global dan SDA (Sumber Daya Alam)
Kelompok ( X )
NO SKOR
1 9,5
2 9,5
3 9,5
4 9,5
5 9,5
6 9
7 9
8 9
9 9
10 9
11 9
12 8
13 8
14 8
15 8
16 8
17 8
18 8
19 8
20 8
21 7
22 7
23 7
24 7
25 7
26 7
27 7
28 7
29 6
30 6
31 6
32 6
33 6
34 6
35 6
36 5
37 5
38 5
39 5
40 5
Berdasarkan data di atas diperoleh rentang nilai 5 sampai dengan 9,5 penyajian
dan data bentuk distribusi frekuensi dan histogram dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut ini :
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global dan SDA (Sumber Daya Alam) Kelompok Eksperimen ( X )
Nilai ( X ) Frekuensi ( F ) F. X
5
6
7
8
9
9,5
5
7
8
9
6
5
20
42
56
72
54
47
Ʃ F = 40 Ʃ FX = 291
Nilai Tes Hasil Belajar Pokok Bahasan Kebudayaan Nasional dan Interaksi
Global dan SDA (Sumber Daya Alam)
Kelompok ( Y )
NO SKOR
1 8,5
2 8,5
3 8,5
4 8
5 8
6 8
7 8
8 8
9 7,5
10 7,5
11 7,5
12 7,5
13 7,5
14 7
15 7
16 7
17 7
18 7
19 7
20 7
21 7
22 7
23 7
24 6
25 6
26 6
27 6
28 6
29 6
30 6
31 5
32 5
33 5
34 5
35 5
36 5
37 4
38 4
39 4
40 4
Berdasarkan data di atas diperoleh tentang nilai 4 sampai dengan 8,5 penyajian
data dalam distribusi frekuensi dan histogram dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut ini :
Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan
Interaksi Global dan SDA (Sumber Daya Alam) Kelompok Eksperimen ( Y )
Nilai ( X ) Frekuensi ( F ) F. X
4
5
6
7
7,5
8
8,5
4
6
7
10
5
4
3
16
30
42
70
37
32
25
Ʃ F = 39 Ʃ FX = 252
Data hasil belajar kelompok siswa yang diajar dengan pendekatan induktif
diperoleh rata-rata 6,18, simpangan baku sebesar 1,34 dan varians sebesar 1,79
dengan jumlah sampel 40 siswa.
Histogram Hasil Belajar Kebudayaan Nasional dan Sumber Daya Alam
0
2
4
6
8
10
12
discovery learning merry goaround
4
5
6
7
8
9
9,5
Lampiran 11
Perhitungan Uji Homogenitas
Uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontol dilakukan dengan uji
Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Hipotesis :
Ho :
Hi :
Keterangan :
: Varians kelompok x, yaitu kelompok nilai postes pada kelompok eksperimen
: Varians kelmpok y, yaitu kelompok nilai postes pada kelompok kontrol
2. Dari daftar nilai postes pada tabel 1 diperoleh :
SDx : 1.46 Sdy : 1,34
nx² : 40 nx² : 40
Mx :7,3 My : 6,5
3. Untuk menguji hipotensis di atas, digunakan rumus :
F =
4. Kriteria penguji
a. Terima HO jika F htung
b. Tolak HO jika harga F hitung
5. Dari daftar distribusi F dipeoleh F0,05 (39,39) = 1,69
6. Kesimpulan
Karena Fhitung < Ftabel (1,09 < 1,69 ), maka dapat d simpulkan HO diterima pada α = 0,05
maka metode dari kedua kelompok tersebut mempunyai variasi yang sama. Dengan
demikian kedua kelompok homogen.
Lampiran 12
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 25
2 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 27
3 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 19
4 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 34
5 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31
6 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 28
7 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 20
8 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 24
9 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 14
10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 31
11 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26
12 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 21
13 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 12
14 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 18
15 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 10
16 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 19
17 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 40
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 41
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 39
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 41
JB 15 12 9 7 9 16 12 10 10 12 9 10 10 14 11 9 15 14 9 7 14 11 10 10 12 9 12 12 14 11 7 12 12 10 11 10 11 12 15 13 13 11 12 11 11 506
P 0.75 0.60 0.45 0.35 0.45 0.80 0.60 0.50 0.50 0.60 0.45 0.50 0.50 0.70 0.55 0.45 0.75 0.70 0.45 0.35 0.70 0.55 0.50 0.50 0.60 0.45 0.60 0.60 0.70 0.55 0.35 0.60 0.60 0.50 0.55 0.50 0.55 0.60 0.75 0.65 0.65 0.55 0.60 0.55 0.55
Q 0.25 0.40 0.55 0.65 0.55 0.20 0.40 0.50 0.50 0.40 0.55 0.50 0.50 0.30 0.45 0.55 0.25 0.30 0.55 0.65 0.30 0.45 0.50 0.50 0.40 0.55 0.40 0.40 0.30 0.45 0.65 0.40 0.40 0.50 0.45 0.50 0.45 0.40 0.25 0.35 0.35 0.45 0.40 0.45 0.45
P x Q 0.19 0.24 0.25 0.23 0.25 0.16 0.24 0.25 0.25 0.24 0.25 0.25 0.25 0.21 0.25 0.25 0.19 0.21 0.25 0.23 0.21 0.25 0.25 0.25 0.24 0.25 0.24 0.24 0.21 0.25 0.23 0.24 0.24 0.25 0.25 0.25 0.25 0.24 0.19 0.23 0.23 0.25 0.24 0.25 0.25 10.565
Xi 28.9 30.2 33.7 32.9 31.6 27.7 30.9 30.2 30.0 29.1 32.9 32.0 29.5 28.4 31.1 31.7 27.3 28.6 30.1 27.4 29.3 30.9 29.3 30.2 29.6 33.2 30.7 30.7 28.4 30.1 27.6 31.7 29.3 31.5 30.7 29.6 32.2 31.8 29.2 30.3 29.8 31.4 30.8 29.7 32.5
Xt 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00
St 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62 9.62
r-bis ( Valid ) 0.53 0.53 0.72 0.52 0.52 0.35 0.63 0.44 0.42 0.39 0.65 0.62 0.36 0.39 0.59 0.53 0.24 0.41 0.39 0.11 0.52 0.56 0.34 0.44 0.46 0.68 0.59 0.59 0.39 0.47 0.12 0.72 0.42 0.57 0.54 0.37 0.71 0.73 0.58 0.61 0.53 0.62 0.60 0.43 0.75
Validitas V V V V V TV V V V V V V TV V V V TV V V TV V V TV V V V V V V V TV V V V V TV V V V V V V V V V
XQ 17.2 19.8 19.7 22.3 21.5 19.3 18.6 21.8 22.0 21.4 20.4 20.0 22.5 20.3 19.8 21.4 22.0 20.0 22.6 25.2 18.3 20.0 22.7 21.8 20.6 20.1 19.0 19.0 20.3 21.0 25.2 17.5 21.0 20.5 20.2 22.4 18.4 17.4 16.4 18.0 19.0 19.4 18.9 21.4 18.0
r-bis ( DB ) 0.53 0.53 0.72 0.52 0.52 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.98 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.42 0.57 0.54 0.37 0.71 0.73 0.58 0.61 0.53 0.62 0.60 0.43 0.75
Daya Beda T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T TP T T TP T T T T T T T TP T
Tk.Kesukaran 0.75 0.60 0.45 0.35 0.45 0.80 0.60 0.50 0.50 0.60 0.45 0.50 0.50 0.70 0.55 0.45 0.75 0.70 0.45 0.35 0.70 0.55 0.50 0.50 0.60 0.45 0.60 0.60 0.70 0.55 0.35 0.60 0.60 0.50 0.55 0.50 0.55 0.60 0.75 0.65 0.65 0.55 0.60 0.55 0.55
Status Md Sd Sd Sd Sd Md Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd Md Sd Sd Md Md Sd Sd Md Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd Md Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd Sd Md Sd Sd Sd Sd Sd Sd
Keterangan : V = valid, R = Revisi,
T = diterima, TP = diterima tapi diperbaiki, B = Batal (Tidak diterima)
Md = Mudah, Sd = Sedang, Sk = Sukar
Koefisien Korelasi Kuder Richardson (rKR) untuk Reliabilitas perangkat soal =
Nomor
RespondenJml Skor
Pengujian Validitas metode Discovery Learning dan Metode Goaround