perbedaan parese n7

2
Perbedaan parese n.VII Perifer dan Sentral : Kerutan kulit dahi pada kelumpuhan n.VII perifer (hemifasialis), kerutan kulit dahi pada sisi sakit akan hilang pada kelumpuhan n.VII sentral (hemifasialis), kerutan kulit dahi masih akan tampak. Kedipan mata pada kelumpuhan sentral ,mata masih baik. Mengerutkan dahi Pada kelumpuhan n. VII perifer pasien tidak mampu mengerutkan dahinya unilateral dan bilateral. pada kelumpuhan n. VII sentral pasien masih mampu mengerutkan dahinya. Menutup mata pada kelumpuhan perifer mata tidak dapat menutup. pada kelumpuhan sentral unilateral mata masih bisa menutup. Meringis Baik kelumpuhan sentral maupun perifer pada sisi yang lumpuh tidak dapat diangkat Bersiul adanya kelumpuhan n. VII baik unilateral maupun bilateral menyebabkan pasien tidak dapat bersiul Lakrimasi adanya paralisis fasialis perifer menyebabkan hiperlakrimasi, tampak nerocos. Pada paralisis fasialis central airmata tidak dapat mengalir Etiopatogenesis Bell’s palsy diyakini disebabkan oleh inflamasi saraf fasialis pada ganglion genikulatum, yang menyebabkan kompresi, iskemia dan demielinasi. Ganglion ini terletak didalam kanalis fasialis pada persambungan labirin dan segmen timpani, dimana lengkungan saraf secara tajam memasuki foramen stylomastoideus (Tiemstra dkk, 2007). Secara klinis, Bell’s palsy telah didefinisikan idiopatik, dan penyebab proses inflamasi masih tidak jelas. Beberapa teori telah diduga sebagai penyebab dari Bell’s palsy, antara lain iskemik vaskular, imunologi, infeksi dan herediter telah diduga menjadi penyebab (Berg 2009; Kanerva 2008).

Upload: ekiferdianto

Post on 09-Jul-2016

20 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Parese n7

Perbedaan parese n.VII Perifer dan Sentral :Kerutan kulit dahi

pada kelumpuhan n.VII perifer (hemifasialis), kerutan kulit dahi pada sisi sakit akan hilang

pada kelumpuhan n.VII sentral (hemifasialis), kerutan kulit dahi masih akan tampak.Kedipan mata

pada kelumpuhan sentral ,mata masih baik.Mengerutkan dahi

Pada kelumpuhan n. VII perifer pasien tidak mampu mengerutkan dahinya unilateral dan bilateral.

pada kelumpuhan n. VII sentral pasien masih mampu mengerutkan dahinya.Menutup mata

pada kelumpuhan perifer mata tidak dapat menutup. pada kelumpuhan sentral unilateral mata masih bisa menutup.

Meringis Baik kelumpuhan sentral maupun perifer pada sisi yang lumpuh tidak dapat diangkat

Bersiul adanya kelumpuhan n. VII baik unilateral maupun bilateral menyebabkan pasien

tidak dapat bersiulLakrimasi

adanya paralisis fasialis perifer menyebabkan hiperlakrimasi, tampak nerocos. Pada paralisis fasialis central airmata tidak dapat mengalir

EtiopatogenesisBell’s palsy diyakini disebabkan oleh inflamasi saraf fasialis pada ganglion

genikulatum, yang menyebabkan kompresi, iskemia dan demielinasi. Ganglion ini terletak didalam kanalis fasialis pada persambungan labirin dan segmen timpani, dimana lengkungan saraf secara tajam memasuki foramen stylomastoideus (Tiemstra dkk, 2007).

Secara klinis, Bell’s palsy telah didefinisikan idiopatik, dan penyebab proses inflamasi masih tidak jelas. Beberapa teori telah diduga sebagai penyebab dari Bell’s palsy, antara lain iskemik vaskular, imunologi, infeksi dan herediter telah diduga menjadi penyebab (Berg 2009; Kanerva 2008).

Pemberian obat SteroidEfek obat steroid yang dicari pada penanganan kasus ini adala efek antiinfamasi.menggunakan dosis prednisolon oral 60 mg/hari selama 5 hari, kemudian dosis diturunkan 10 mg setiap harinya, dengan total waktu pengobatan 10 hari. Obat diberikan dalam 72 jam setelah onset Bell’s palsy.

Golongan Obat Tetes Mata Artifisial tears :Kandungan cairan mata artifisial misalnya natrium klorida, kalium klorida (potasium klorida), dekstran 70, hipermelose (hidroksipropil metilselulose), karmelose (karboksimetilselulose), polivinil alkohol.

Contoh merek dagang: Insto Moist®, Rohto Tears®, Cendolytreers®, GenTeal®, Sanbe Tears®, Braito Tears®, Isotic Tearin®, Tears Naturale II®, Optifresh®, Liquifilm®, Cenfresh®.