perbedaan benda tetap dan bergerak dalam hukum perdata
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
1/9
1
PERBEDAAN BENDA TETAP DAN BERGERAK
DALAM HUKUM PERDATA
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Hukum Perdata
OLEH:
DIAN LARASWATI ZURIAH (135010100111046)
KELAS B /
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
2014
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
2/9
2
BENDA DALAM HUKUM PERDATA
Objek hukum menurut Pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPer), yakni benda. Benda adalah segala sesuatu yang berguna bagi subjek
hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi
para subjek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi objek dari hak milik
(eigendom).
Kemudian, berdasarkan Pasal 503 sampai dengan pasal 504 KUHPer
disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi 2 (dua), yakni benda yang bersifat
kebendaan (materiekegoerderen) dan benda yang bersifat tidak kebendaan
(immateriekegoederen).
1.
Benda yang bersifat kebendaan (materiekegoederen) adalah suatu benda yangsifatnya dapat dilihat, diraba, dan dirasakan dengan panca indera, terdiri dari:
a) Benda bertubuh atau berwujud, yang meliputi: benda bergerak atau tidak tetap: berupa benda yang dapat dihabiskan dan
benda yang tidak dapat dihabiskan;
benda tidak bergerak.b) Benda tidak bertubuh atau tidak berwujud, seperti surat berharga.
2. Benda yang bersifat tidak kebendaan, adalah suatu benda yang hanya dirasakanoleh panca indera seaja (tidak dapat dilihat) dan kemudian dapat direalisasikan
menjadi suatu kenyataan, contohnya merek perusahaan, paten, dan ciptaan musik
atau lagu.
Berdasarkan hal di atas, maka di dalam uraian KUHPerddata, benda dapat
dibedakan menjadi sebagai berikut:1
a) barang yang berwujud (lichamelijk) dan baran yang tidak berwujud(onlichamelijk);
b) barang yang bergerak dan barang yang tidak bergerak;c) barang yang dapat dipakai habis (vebruikbaar) dan barang-barang yang tidak
habis (onverbruikkbaar);
1 Elsi kartika Sari & Advendi Simanunsong, Hukum Dalam Ekonomi, Jakarta: PT. Grasindo, 2007,
hlm. 10-11
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
3/9
3
d) barang yang sudah ada (tegenvoordigezaken)dan barang-barang yang masih akanada (toekomstigezaken);
e) barang-barang uang dalam perdagangan (zaken in de handle) dan barang-barangyang di luar perdagangan (zaken buiten de handle);
f) barang-barang yang dapat dibagi dan barang-barang yang tidak dapat dibagi.Namun, di antara perbedaan di atas yang paling penting adalah membedakan
benda bergerak dan benda tidak bergerak.
MEMBEDAKAN BENDA BERGERAK DAN TIDAK BERGERAK
Berdasarkan Pasal 504 KUHPer, benda dibedakan menjadi benda bergerak
dan benda tidak bergerak. Mengenai benda tidak bergerak, diatur dalam Pasal 506 Pasal 508 KUHPer. Sedangkan untuk benda bergerak, diatur dalam Pasal 509 Pasal
518 KUHPer.
Menurut Prof. Subekti benda dapat digolongkan dalam golongan benda yang
tidak bergerak pertama karena sifatnya, kedua karena tujuan pemakaiannya, dan
ketiga karena memang demikian ditentukan oleh undang-undang.2 Lebih lanjut,
Subekti menjelaskan bahwa adapun benda yang tidak bergerak karena sifatnya ialah
tanah, termasuk segala sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung, karena
perbuatan alam atau perbuatan manusia, digabungkan secara erat menjadi satu dengan
tanah itu. Jadi, misalnya sebidang pekarangan, beserta dengan apa yang terdapat di
dalam tanah itu dan segala apa yang dibangun di situ secara tetap (rumah) dan yang
ditanam di situ (pohon), terhitung buah-buahan di pohon yang belum diambil. Tidak
bergerak karena tujuan pemakaiannya, ialah segala apa yang meskipun tidak secara
sungguh-sungguh digabungkan dengan tanah atau bangunan, dimaksudkan untuk
mengikuti tanah atau bangunan itu untuk waktu yang agak lama, yaitu misalnya
mesin-mesin dalam suatu pabrik. Selanjutnya, ialah tidak bergerak karena memang
demikian ditentukan oleh undang-undang, segala hak atau penagihan yang mengenai
suatu benda yang tidak bergerak.
2Prof. Subekti, S.H.,Pokok-Pokok Hukum Perdata,Jakarta: PT. Intermasa, 1992, hlm. 61-62.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
4/9
4
Pada sisi, suatu benda dihitung termasuk golongan benda yang bergerak
karena sifatnya atau karena ditentukan oleh undang-undang. Suatu benda yang
bergerak karena sifatnya ialah benda yang tidak tergabung dengan tanah atau
dimaksudkan untuk mengikuti tanah atau bangunan, jadi misalnya barang perabot
rumah tangga. Tergolong benda yang bergerak karena penetapan undang-undang
ialah misalnya vruchtgebruik dari suatu benda yang bergerak, lijfrenten, surat-surat
sero dari suatu perseroan perdagangan, surat-surat obligasi negara, dan sebagainya.
Untuk kebendaan tidak bergerak dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu:3
1. Benda tidak bergerak karena sifatnya (Pasal 506 KUHPer) misalnya tanah dansegala sesuatu yang melekat atau didirikan di atasnya, atau pohon-pohon dan
tanaman-tanaman yang akarnya menancap dalam tanah atau buah-buahan dipohon yang belum dipetik, demikian juga barang-barang tambang.
2. Benda tidak bergerak karena peruntukannya atau tujuan pemakaiannya (Pasal 507KUHPer) misalnya pabrik dan barang-barang yang dihasilkannya, penggilingan-
penggilingan, dan sebagainya. Juga perumahan beserta benda-benda yang
dilekatkan pada papan atau dinding seperti cermin, lukisan, perhiasan, dan lain-
lain; kemudian yang berkaitan dengan kepemilikan tanah seperti rabuk, madu di
pohon dan ikan dalam kolam, dan sebagainya; serta bahan bangunan yang berasal
dari reruntuhan gedung yang akan dipakai lagi untuk membangun gedung
tersebut, dan lain-lain.
3. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang misalnya, hak pakai hasil,dan hak pakai atas kebendaan tidak bergerak, hak pengabdian tanah, hak
numpang karang, hak usaha, dan lain-lain (Pasal 508 KUHPer). Di samping itu,
menurut ketentuan Pasal 314 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, kapal-kapal
berukuran berat kotor 20 m3 ke atas dapat dibukukan dalam suatu register kapal
sehingga termasuk kategori benda-benda tidak bergerak.
3 Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata: Hak-Hak Yang Memberi Kenikmatan, hlm.
43-44.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
5/9
5
Untuk kebendaan bergerak dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu:4
1. Benda bergerak karena sifatnya yaitu benda-benda yang dapat berpindah ataudapat dipindahkan misalnya ayam, kambing, buku, pensil, meja, kursi, dan lain-
lain (Pasal 509 KUHPer). Termasuk juga sebagai benda bergerak ialah kapal-
kapal, perahu-perahu, gilingan-gilingan dan tempat-tempat pemandian yang
dipasang di perahu dan sebagainya (Pasal 510 KUHPer).
2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang (Pasal 511 KUHPer) misalnya:a) Hak pakai hasil dan hak pakai atas benda-benda bergerak;b) Hak atas bunga-bunga yang diperjanjikan;c) Penagihan-penagihan atau piutang-piutang;d)
Saham-saham atau andil-andil dalam persekutuan dagang, dan lain-lain.Manfaat pembedaan benda bergerak dan benda bergerak akan terlihat dalam
hal cara penyerahan benda tersebut, cara meletakkan jaminan di atas benda tersebut,
dan beberapa hal lainnya. Menurut Frieda Husni, pentingnya pembedaan tersebut
berkaitan dengan empat hal yaitu penguasaan, penyerahan, daluwarsa, dan
pembebanan. Keempat hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:5
1. Kedudukan berkuasa(bezit)Bezit atas benda bergerak berlaku sebagai titel yang sempurna (Pasal 1977
KUHPer). Tidak demikian halnya bagi mereka yang menguasai benda tidak
bergerak, karena seseorang yang menguasai benda tidak bergerak belum tentu
adalah pemilik benda tersebut.
2. Penyerahan (levering)Menurut Pasal 612 KUHPer, penyerahan benda bergerak dapat dilakukan dengan
penyerahan nyata (feitelijke levering). Dengan sendirinya penyerahan nyata
tersebut adalah sekaligus penyerahan yuridis (juridische levering). Sedangkan
menurut Pasal 616 KUHPer, penyerahan benda tidak bergerak dilakukan melalui
pengumuman akta yang bersangkutan dengan cara seperti ditentukan dalam Pasal
620 KUHPer antara lain membukukannya dalam register. Dengan berlakunya
4Ibid, hlm. 44-45.5Ibid, hlm. 45-48.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
6/9
6
Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (UUPA), maka pendaftaran hak atas tanah dan peralihan haknya
menurut ketentuan Pasal 19 UUPA dan peraturan pelaksananya.
3. Pembebanan (bezwaring)Pembebanan terhadap benda bergerak berdasarkan Pasal 1150 KUHPer harus
dilakukan dengan gadai, sedangkan pembebanan terhadap benda tidak bergerak
menurut Pasal 1162 KUHPer harus dilakukan dengan hipotik. Sejak berlakunya
Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta
Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, maka atas tanah beserta benda-
benda yang berkaitan dengan tanah hanya dapat dibebankan dengan Hak
Tanggungan. Sedangkan untuk benda-benda bergerak juga dapat dijaminkandengan lembaga fidusia menurut Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia.
4. Daluwarsa (verjaring)Terhadap benda bergerak, tidak dikenal daluwarsa sebab menurut Pasal 1977 ayat
(1) KUHPer, bezit atas benda bergerak adalah sama dengan eigendom; karena itu
sejak seseorang menguasai suatu benda bergerak, pada saat itu atau detik itu juga
ia dianggap sebagai pemiliknya. Terhadap benda tidak bergerak dikenal
daluwarsa karena menurut Pasal 610 KUHPer, hak milik atas sesuatu kebendaan
diperoleh karena daluwarsa
BERALIHNYA KEPEMILIKAN BENDA DALAM JUAL BELI
Mengenai penggolongan atas benda yang paling penting menurut hukum
perdata di Indonesia, adalah penggolongan atas benda yang bergerak dan tak
bergerak, juga dikenal dengan adanya pengalihan atas benda bergerak dan tak
bergerak. Perbedaan-perbedaan pokok antara benda bergerak dan tak bergerak adalah
sebagai berikut :6
6R. Syahrani, hlm. 119-120.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
7/9
7
a. Mengenai hak bezit, berdasarkan Pasal 1977 Ayat (1) KUH Perdata menetukanbarang siapa yang menguasai benda bergerak dianggap sebagai pemilik. Jadi
bezitterdari benda bergerak adalah eigenaardari benda tersebut.
b. Mengenai pembebanan (bezwaring) terhadap benda bergerak harus dilakukanpand/gadai, sedangkan terhadap benda tak bergerak harus dilakukan dengan
hypotik.
c. Mengenai penyerahan (Levering) berdasrkan Pasal 612 KUH perdatamenetukan bahwa penyerahan benda bergerak dapat dilakukan dengan
penyerahan nyata, sedangkan penyerahan benda tak bergerak menurut Pasal 616
KUH Perdata harus dilakukan dengan balik nama pada daftar umum.
d. Mengenai daluwarsa (verjaring) terhadap benda bergerak tidak dikenaldaluwarsa sebab bezit disini sama dengan eigendom atas benda bergerak itu,
sedangkan benda-benda tak bergerak menengenal verjaring.
e.
Mengenai penyitaan (beslag), revindicatoir geslag yaitu penyitaan untuk
menuntut kembali barangnya sendiri hanya dapat dilakukan terhadap baranng-
barang bergerak, sedangkan executoir beslag adalah penyitaan untuk
melaksanakan keputusan pengadilan harus dilakukan terlebih dahulu pada
barang bergerak, apabila tidak mencukupi maka dilakukan terhadap barang tak
bergerak.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
8/9
8
Dalam hal beralihnya kepemilikan dalam jual beli, dalam KUH Perdata
dilakukan dengan penyerahan (levering), mengenai leveringdari benda bergerak yang
tak berwujud berupa hak-hak piutang dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu :
7
1. Leveringdari suatu piutang aan toonder(atas tunjuk atau atas bawa), menurutPasal 613 Ayat (3) KUH Perdata dilakukan dengan penyerahan surat itu.
2. Levering dari surat piutang op naam (atas nama), menurut Pasal 613 Ayat (1)KUH Perdata dilakukan dengan cara membuat akta otentik atau dibawah
tangan (yang dinamakan cessie). Yang dimaksud disini tidak lain adalah
penggantian kedudukan berpiutang dari kreditur lama yang dinamakan
cedent kepada kreditur baru yang dinamakan cessionaries. Sedangkan
debitur dinamakan cessus. Agar supaya peralihan piutang ini berlaku
terhadap debitur, maka akta cessie itu harus diberitahukan kepadanya secara
resmi. Hak piutang dianggap telah beralih dari kreditur lama kepada kreditur
baru pada saat akta cessiedibuat, tidak pada waktu akta cessiediberitahukan
kepada cessus.
3. Leveringdari piutang aan order (atas perintah), menurut Pasal 613 Ayat (3)KUH Perdata dilakukan dengan penyerahan surat itu disertai dengan
endosemen, yakni dengan menulis dibalik surat piutang yang menyatakan
kepada siapa piutang tersebut dialihkan.
7Ibid, hlm. 145-146.
-
5/24/2018 Perbedaan Benda Tetap Dan Bergerak Dalam Hukum Perdata
9/9
9
LAMPIRAN8
8Trisadini Prasastinah Usanti,Jurnal: LAHIRNYA HAK KEBENDAAN, Fakultas Hukum Universitas
Airlangga Surabaya