perbedaaan merger dan konsolidasi

4
Nama : Meyske Saampap Kelas : Ekonomi Akuntansi A Semester :IV Tugas : Perbedaan Merger dan Konsolidasi A.Merger Merger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Merger dalam bahasa inggris berarti penggabungan sedangkan dalam bahsa latin berarti bergabung bersama, menyatu, atau berkombinasi yang menyebabkan hilangnya identitas. karena terserap sesuatu . Dalam merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi. Perusahaan yang dipertahankan umumnya adalah perusahaan yang memiliki aset lebih besar dan pangsa pasar yang lebih besar. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1988 mendefinisikan merger sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Contoh : penggabungan tiga perusahaan farmasi pada tahun 2005 yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk, dan PT Enseval. Dalam penggabungan ini, badan hukum yang dipertahankan adalah PT Kalbe Farma Tbk, sedangkan kedua perusahaan lainnya dibubarkan. Semua aset dan kewajiban perusahaan yang menggabungkan diri (PT Dankos dan PT Enseval) selanjutnya akan beralih ke dalam PT Kalbe Farma. Karena PT Kalbe Farma dan PT Dankos sudah menjadi perusahaan terbuka yang menjual sahamnya di Pasar Modal Indonesia, proses mergernya juga wajib dilakukan menurut aturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam). Berdasarkan pola yan digunakan, merger dapat dibagi dalam dua kategori sebagai beriku: Mothership merger adalah pengadopsian satu pola atau sistem untuk dijadikan pola atau sistem pada perusahaan hasil merger.

Upload: meyske-saampap

Post on 30-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

perbedaan merger dan konsolidasi

TRANSCRIPT

Nama:Meyske SaampapKelas:Ekonomi Akuntansi ASemester:IV

Tugas:Perbedaan Merger dan Konsolidasi

A. MergerMerger adalah salah satu strategi ekspansi perusahaan atau restrukturisasi perusahaan dengan cara menggabungkan dua perusahaan atau lebih. Merger dalam bahasa inggris berarti penggabungan sedangkan dalam bahsa latin berarti bergabung bersama, menyatu, atau berkombinasi yang menyebabkan hilangnya identitas. karena terserap sesuatu . Dalam merger hanya ada satu perusahaan yang dibiarkan hidup, sementara perusahaan lainnya dibubarkan tanpa likuidasi. Perusahaan yang dipertahankan umumnya adalah perusahaan yang memiliki aset lebih besar dan pangsa pasar yang lebih besar.Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1988 mendefinisikan merger sebagai perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.Contoh : penggabungan tiga perusahaan farmasi pada tahun 2005 yaitu PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk, dan PT Enseval. Dalam penggabungan ini, badan hukum yang dipertahankan adalah PT Kalbe Farma Tbk, sedangkan kedua perusahaan lainnya dibubarkan. Semua aset dan kewajiban perusahaan yang menggabungkan diri (PT Dankos dan PT Enseval) selanjutnya akan beralih ke dalam PT Kalbe Farma. Karena PT Kalbe Farma dan PT Dankos sudah menjadi perusahaan terbuka yang menjual sahamnya di Pasar Modal Indonesia, proses mergernya juga wajib dilakukan menurut aturan Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam).Berdasarkan pola yan digunakan, merger dapat dibagi dalam dua kategori sebagai beriku: Mothership merger adalah pengadopsian satu pola atau sistem untuk dijadikan pola atau sistem pada perusahaan hasil merger. Platform Merger, Jika dalam mothership merger hanya satu sistem yang diadopsi, maka dalam platform merger hardware dan software yang menjadi kekuatan masing-masing perusahaan tetap dipertahankan dan dioptimalkan. Merger dapat dilakukan oleh perusahaan(badan usaha) yang berbadan seperti PT, Koperasi dan yang tidak berbadan hukum seperti perusahaan perseorangan ( UD dan PD) atau perusahaan persekutuan ( CV dan Firma). Tentu saja merger tersebut hanya bisa dilakukan dengan perusahan yang sejenis seperti PT dengan PT, Koperasi dengan Koperasi, dan lainnya. Merger pada umumnya dilakukan pada bidang yang sejenis, seperti merger Bank dengan Bank , merger perusahaan pembiayaan dengan perusahaan pembiayaan, serta merger sejenis lainnya.

B. KonsolidasiBerdasarkan Pasal 1 angka 10 UU RI Nomor 40 Tahun 2007, peleburan (konsolidasi) adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih, untuk meleburkan diri dengan cara mendirikan satu perseroan tebatas yang baru yang karena hukum memperoleh akitva dan pasiva dari perseroan terbatas yang meleburkan diri dan status badan hukum perseroan tebatas yang meleburkan diri berakhir karena hukum. Sementara Pasal 1 angka PP Nomor 27 Tahun 1998, peleburan (konsolidasi), adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perseroan terbatas atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan terbatas baru dan masing-masing perseroan terbatas yang meleburkan diri menjadi bubar.Peleburan/konsolidasi juga dapat diterapkan pada perusahaan selain Perseroan Terbata(PT) seperti firma, CV, koperasi, UD, dan PD. Aturan hukum yang menjelaskan tentang ini dapt ditemukan pada paasal 1 angka 2 dan pada pasal 2 angka 6 PP 57/2010. Bedasarkan PP 57/2010 dapat disimpulkan bahwa peleburan dapat diterapkan oleh semua badan usaha baik perusahaan berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum. Namun, konsolidasi hanya dapt diterapkan pada perusahaan yang sejenis. Contoh : pembentukan Bank Mandiri yang berasal dari peleburan empat Bank BUMN yang sedang sekarat akibat dampak krisis moneter 1997/1998, yaitu Bank BDN, Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor, dan Bank Bapindo. Kebijakan peleburan empat Bank BUMN tersebut diambil pemerintah guna menyelematkan bank dari risiko kebangkrutan karena pada saat itu modal keempat Bank BUMN tersebut sudah negatif

Merger atau konsolidasi sering kali diartikan sama yaitu pengggabungan dua perusahaan atau lebih. Dalam ilmu hukum, dibedakan dengan jelas dalam UU 40/2007 tentang PT, merger adalah penggabungan perusahaan sedangkan konsolidasi adalah peleburan perusahaan. Secara hukum, keduanya memiliki perbedaaan pokok, yaitu :1. Dalam merger, status badan hukum yang dipertahankan adalah perusahaan yang menerima penggabungan ( bukan perusahaan baru) sedangkan status badan hukum yang bergabung kemudian dibubarkan tanpa melalui likuidasi.2. Dalam konsolidasi, status badan hukum yang meleburkan diri kemudian menjadi bubar tanpa melalui likuidasi dan kemudian membentuk badan hukum perusahaan yang benar-benar baru

Merger maupun konsolidasi sering kali dipakai pelaku untuk berbagai alasan seperti Memperbesar pangsa pasar, Memperbesar aset perusahaan, Memenangkan persaingan usaha, Menghemat biaya operasional perusahaan, Memperkuat pasokan bahan baku, Menigkatkan kinerja produksi dan pengolahan , Memperkuat kualitas SDM dalam perusahaan, Menaikkan harga saham perusahaan akibat sentimen pasar yang positif, Melakukan diversivikasi produk atau usaha. Peusahaan yang melakukan merger atau konsolidasi harus memiliki prasayarat sbb yang harus dianalisa:1. Apakah merger atau konsolidasi melibatkan perusahaan yang sama-sama sehat, sama-sama sakit atau antara yang sehat dan yang sakit. Analisis keuangan yang mendalam harus dianalisi terlebih dahulu guna memastikan apakah merger atau konsolidasi dapat diteruskan atau tidak.2. Bagaimana menata manajemen perusahaan sebelum dan sesudah pelaksanaan merger atau konsolidasi. Analisis dibidang manajemen diperusahaan dibutuhkan untuk memastikan peralihan manajemen dapt berlangsung mulus tanpa gangguan3. Berapa banyak modal yang dibutuhkan untuk merger atau konsolidasi, dari mana modal tersebut didapatkan , bagaimana pengalokasian pada pelaksanaan merger atau konsolidasi.4. Apa manfaat merger atau konsolidasi bagi perusahaan , karyawan , pemegang saham serta konsumen sebagi pemakai produk perusahaan .