perbankan syariah

40
BAB IX Model-model ekonomi Islam : Bank Syariah

Upload: trie-sevenfold

Post on 30-Sep-2015

268 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

PPT mengenai Perbankan Syariah

TRANSCRIPT

BAB VIII

BAB IXModel-model ekonomi Islam : Bank SyariahDEFINISI BANK SYARIAHDari aspek bahasa, istilah bank syariah terbentuk dari 2 kata dasar, yaitu :bank SyariahDefinisi menurut UU Perbankan Syariah : Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 bank syariah adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Definisi bank menurut UU Perbankan dan UU Perbankan Syariah : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat

Sejarah Perkembangan Bank Syariah1960s Mit Ghamr Bank di Mesir1975 Islamic Development Bank Islamic Research and Training Institute1970-1980 Islamic Bank in some countries (Malaysia, 1983)1990 The first Islamic Bank in IndonesiaLATAR BELAKANG, SEJARAH & DASAR HUKUM BANK ISLAM DI INDONESIA2 FAKTOR PENDORONG BERDIRINYA BANK ISLAM:1. LARANGAN RIBA2. KELEMAHAN SISTEM BUNGASEJARAH DAN DASAR HUKUM DI INDONESIAUU 14/1967: TIDAK ADA/TIDAK MENGENALPAKJUN 1983: KEBEBASAN MENENTUKAN TINGKAT SUKU BUNGAPAKTO 1988: KEMUDAHAN BERDIRINYA LK DAN PERBANKANUU 7/1992: DIKENAL BANK BAGI HASIL, DUAL BANKING SYSTEMUU 10/1998: DOUBLE WINDOWS (DUAL SYSTEM BANK), PERBEDAAN DEFINISI KREDIT DAN PEMBIAYAAN, DLL 6. UU 23/1999: SWBI7. UU 3/2004 : Undang-Undang Tentang Perbankan 8. UU 21/2008 : Perbankan syariah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sistem Perbankan SyariahPerubahan Legal, political dan ekonomi secara internasionalIslamisasi dan reformasi institutional (pakistan iran, sudan, malaysia, indonesia)Internasionalisasi organisasi-organisasi Islam (OKI, IDB, dll)Respon internasional untuk memperoleh modal /dana dari negara-negara Islam yang kaya minyak (contoh: citibank, dll).Pengembangan Perbankan SyariahKeberadaan perbankan syariah di Indonesia benar-benar merupakan aspirasi rakyat dan mendapat dukungan ulama yang menghendaki adanya sistem perbankan yang sesuai dengan syariah dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Disain Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang telah dirumuskan oleh Bank Indonesia, telah pula memasukkan perbankan syariah sebagai bagian integral dari sistem perbankan nasional. Upaya sinkronisasi kebijakan pengembangan perbankan syariah dengan kebijakan perbankan nasional sangat penting dilakukan tidak hanya untuk kepentingan sistem perbankan namun lebih luas menjangkau sistem keuangan. Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah 2005-2015, yang sedang dirumuskan oleh Bank Indonesia sebagai acuan bagi Bank Indonesia khususnya dan stakeholder perbankan syariah pada umumnya dalam mengembangkan industri perbankan syariah nasional.7

Peta Penyebaran Perbankan SyariahPerbedaan Mendasar Antara Bank Syariah dengan Bank KonvensionalKeteranganBank KonvensionalBank SyariahSistem yang digunakan dalam produkBerbasis bungaNon-bunga (bagi hasil, marjin, sewa, fee)Susunan PengurusHanya Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris, Direksi & Dewan Pengawas SyariahJenis pengikatan / akadHanya satu jenis pengikatanBeragam jenis akadHasil investasi setiap bulannyaTetapBerfluktuasi, sesuai kinerja bankPenyaluran danaSemua bisnis yang menguntungkan (halal haram)Hanya bisnis menguntungkan yang halal sesuai prinsip syariahLaporan kinerjaKurang transparanTransparanFungsi sosialTidak adaDapat berperan sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ)PRODUK BANK SYARIAH Produk Penghimpunan Dana (funding) Produk Pembiayaan (financing) Produk Jasa-jasa (services)SimpananEquity Financing /PLS

MudharabahMusyarakahNasabah Deposan- Giro wadiah - Tabungan mudharabah

Bank SyariahPemilik BankMurabahahSalamIsthisnaIjarahPinjaman kebajikan bagi hasil & bonusbagi hasilModal Debt Financing (Jual beli)

bagi hasilprofit marginZakatQardhul HasanFeeSISTEM OPERASIONAL BANK SYARIAHKegiatan kemersil bank syariah meliputi:Perdagangan, baik tunai atau tangguh (al bai)Sewa dan sewa beli (al ijarah)Investasi/penyertaan (syirkah), baik untuk keuntungan sendiri (investment banking) maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabah (investment management) Bank Syariah tidak menempuh cara transaksi pinjam-meminjam dana sebagai kegiatan komersil.RUANG LINGKUP KEGIATAN USAHA PERBANKAN SYARIAH Jasa-jasa titipan (al wadiah): custodian dan trusteeshipJasa-jasa (jualah)dalam lalu-lintas pembayaran, seperti pengiriman uang (transfers), penerbitan L/C, collections (wakalah), garansi bank (kafalah), dll.Lingkup usaha Bank Syariah bersifat universal banking : commercial banking and investment bankingPRINSIP TITIPAN (AL WADIAH)Adalah titipan murni satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penyimpan menghendakinyaJENIS TITIPANAL WADIAH AMANAH:Penerima titipan tidak bertanggungjawab atas kerusakan kecuali adanya kelalaian dalam pemeliharaan pihak penerima titipanAL WADIAH DAMANAHPenerima titipan dapat memanfaatkan objek titipan dengan ijin dari pemilik, disertai adanya jaminan akan mengembalikan secara utuh apabila dimintaRisiko ditanggung penerima titipanKeuntungan pemanfaatan objek titipan menjadi hak penerima titipanPRAKTIK AL-WADIAH DALAM PERBANKANAl wadiah amanah: Save Deposit BoxAl wadiah damanah: produk penarikan danaPemberian bonus dan insentif, syarat:Tidak ditentukan di muka jumlah nominal yang akan diterimaTidak ditetapkan berdasar prosentaseJadi jumlah pemberian mutlak berdasar keputusan direksi bank syariahMengkombinasikan dengan mudharabah (bagi hasil)PRINSIP BAGI HASIL (SYARIKAH)Adalah suatu perkongsian antara dua pihak atau lebih dalam suatu proyek dimana masing-masing pihak berhak atas segala keuntungan dan bertanggungjawab akan segala kerugian yang terjadi sesuai dengan penyertaan masing-masingJENIS SYARIKAHSYARIKAHUQUDAMLAKJABRIKHTIARABDANINANMUFAWADAHMUDHARABAHWUJUHAMLAKperkongsian yang terjadi dengan sendirinya (tidak memerlukan kontrak)AMLAK ABDAN:Kongsi yang terjadio secara otomastis dan paksa otomatis. Tidak ada alternatif untuk menolak Contoh: warisan berupa perusahaanAMLAK IKHTIARKongsi terjadi secara otomatis, tetapi bebas untuk menolakContoh: hibah berupa perusahaan UQUDPerkongsian yang terbentuk karenan adanya kontrakINAN:Perkongsian yang modalnya tidak haris sama. Paling banyak dilakukan dalam dunia bisnis. Misalnya: mendirikan PTMUFAWADAH:Perkongsian dimana masing-masing peserta memasukkan penyertaan yang sama. Dengan syarat yang ketat, maka bentuk ini hanya dapat diterapkan pada contoh inan, apabila semua pihak aktof langsung dalam pengelolaan dan penyertaan dengan ratio yang samaWUJUHPerkongsian berdasarkan nama baik peserta, sehingga dimungkinkan absennya unsur modal atu dana dari salah satu pihak. Pembagian untung rugi berdasar negosiasi antar anggotaABDAN/AMALPerkongsian antara 2 orang atau lebih yang berdekatan jenis usahanya dalam menerima pesanan pihak ketiga dan membagi keuntungan berdasar kesepakatan bersama. Contoh: beberapa penjahit membuka toko pakaianMUDHARABAH/MUQARADHAHPerkongsian antara 2 pihak dimana pihak pertama menyediakan dana (shohibul maal) dan pihak kedua bertanggungjawab atas pengelolaan dana (mudharib)

BAGI HASIL PADA PERTANIANMUZARAAHBagi hasil pertanian dimana benih diberikan oleh pemilik lahan, dikerjakan oleh petani penggarap untuk menanam dan memelihara dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panenMUKHARABAHBagi hasil pertanian dimana mebih berasal dari pihak petani penggarap dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panenMUSAQOTBagi hasil pertanian dengan bentuk yang lebih sederhana, dimana penggarap hanya bertanggungjawab atas pemeliharaan dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panenSKEMA TRANSAKSI BAGI HASILSHOHIBUL MAAL(BANK)MUDHARIB(NASABAH)MODALSKILL DAN ATAU MODALPROYEKLOSS AND PROFITMUDHARABAH/MUQARADHAH/QIRADPARA PIHAKPenyandang dana (shohibul maal)Pengelola (mudharib)Sebagai pihak yang melakukan dharb (memperjalankan/mengelola usaha)Sebagai wakil (berusaha atas nama kongsi)Sebagai pemegang amanah atas dana shohibul maalSebagai partner (menyertai shohibul maal dalam keuntungan dan kerugian)AZAS PERJANJIAN MUDHARABAHPerjanjian dapat dibiuat formal maupun informal (tertulis atau lisan)Perhatikan al baqarah 182-283Penekanan agar dibuat tertulisWali apabila belum mampuSaksi 2 orang laki-laki (atau 1 laki-laki dan 2 perempuan)Dapat dilakukan dengan beberapa shohibul maal dan beberapa mudharibKewajiban utama shohibul maal adalah menyerahkan modal kepada mudharib dan kewajiban mudharib adalah menyediakan waktu, tenaga dan pikiranSyarat modal yang harus diserahkanBerbentuk uangJelas jumlahnyaTunai (Maliki, Hanafi, Syafii), adapun Hambali berpendapat boleh berada di tangan shohibul maal asal tidak mengganggu jalannya usahaKeuntungan diperjanjikan secara eksplisitKeuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan, apabila terjadi kerugian shohibul maal dapat kehilangan sebagiab/seluruh modal, dan mudharib tidak memperoleh imbalan atas usahanyaTanggungjawab shohibul maal terbatas pada jumlah modal yang ditanamShohibul maal berhak memperoleh kembali investasinya dari hasil pemberesan usaha mudharabah apabila usaha mudharabah telah terselesaikan oleh mudharib dan jumlah hasil pemberesan usaha cukup untuk mengembalikan dana investasiMudharib berkewajiban mengembalikan pokok dana investasi kepada shohibul maal ditambah sebagian keuntungan yang pembagiannya telah disepakati sebelumnyaShohibul maal tidak dapat meminta jaminan pada mudharib atas pengambilan investasinya. Jaminan menyebabkan perjanjian mudharabah batal dan tidak berlakuMudharib wajib mematuhi syarat dan ketentuan perjanjian mudharabah selama mengurus urusan mudharabah.Shohibul maal berhak melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa mudharib mentaati syarat-syarat dan ketentuan perjanjian mudharabah untuk mengurangi:Kemungkinan adanya penyimpangan yang dilakukan mudharibKelalaian dalam pengelolaan proyekKecurangan yang dapat membahayakan investasiPembagian keuntungan tidak dibenarkan sebelum dilakukan perhitungan kerugian dan penghapusbukuan kerugianMudharib tidak diperkenankan membuat komitmen dengan pihak ketiga melebihi jumlah modal yang diinvestasikan oleh shohibul maalMudharib diperkenankan menanam modal untuk membiayai proyek yang memperoleh pembiayaan mudharabah (menjadi pembiayaan musyarakah)Mudharabah dapat dalam 2 bentuk:Mudharabah mutlaqah (mutlak dan tidak terbatas)Mudharabah muqayyadah (terbatas)Pembatasan oleh shohibul maal dapat diabaikan mudharib apabila menghalangi tujuan bisnisPengeluaran pribadi mudharib yang tidak berkaitan dengan bisnis tidak dapat dibebankan atas dana usaha mudharabahPerjanjian mudharabah berakhirjika:Tujuan telah tercapaiBerakhirnya jangka waktu perjanjian mudharabahMeninggalnya salah satu pihakSalah satu pihak mengakhiri perjanjianMUDHARABAH DALAM PRAKTIK PERBANKANNASABAH PENYIMPAN DANABANK SEBAGAI LEMBAGA INTERMEDIASI PENERIMA PEMBIAYAANNASABAH SEBAGAI SHOHIBUL MAAL DAN BANK SEBAGAI MUDHARIBBANK SEBAGAI SHOHIBUL MAAL DAN PENERIMA PEMBIAYAAN SEBAGAI MUDHARIBMUDHARABAH MUTLAQAHMUDHARABAH MUQAYYADAHKeterangan:Bank menerima dana dari masyarakat dalam bentuk mudharabah mutlaqah (tidak terbatas), sehingga bank bebas menggunakan dana tersebut untuk investasiBank diperbolehkan menggabungkan keuntungan (dan kerugian) dari investasi lain dan berbagi keuntungan bersihDalam bertindak sebagai shohibul maal bank melakukan perjanjian mudharabah muqayyadah (terbatas)Bank tidak diperkenankan meminta jaminan apapun kepada mudharibTanggungjawab bank dalam kedudukannya sebagai shohibul maal terbatas hanya sampai modal yang disediakan, sebaliknya mudharib terbatas sampai kerja dan usahanyaNasabah berbagi keuntungan dengan bank sesuai dengan perbandingan yang telah disetujui sebelumnya

PRINSIP JUAL BELI (AL-BAI)Adalah pemindahan hak milik, barang atau aset dengan menggunakan uang sebagai mediumJENIS JUAL BELIJUAL BELIBERDASAR HARGA JUAL DAN HARGA BELIBERDASAR WAKTU PENYERAHANAL MUTLAQASH SHARFAL MURABAHAHAL MUSAWAMAHAL MUWADHAANAL MUQAYADAHAT TAULIAHBERDASAR JENIS BARANG PENGGANTIAS SALAMAL ISTISNAAL BAI BITHAMAN AJILJUAL BELI BERDASAR PERBANDINGAN HARGA JUAL DENGAN HARGA BELIMUSAWAMAHJual beli dimana penjual memasang harga tanpa memberi tahu si pembeli berapa margin keuntungan yang diambil penjualAT TAULIAHPenjual menjual barang tanpa mengambil keuntungan sedikitpunMURABAHAHPenjual menjual dengan harga asal ditambah margin keuntungan yang telah disepakati bersama dengan pembeliMUWADHAAHPenjual menjual barang dengan harga yang lebih rendah dari harga beli (kebalikan dari murabahah)JUAL BELI BERDASAR PADA JENIS BARANG PENGGANTIMUQAYADHAHBentuk awal dari transaksi: barang ditukar dengan barangAT MUTLAQAHJual beli biasa, barang ditukar dengan sejumlah uangASH SHARFJual beli antara mata uang yang berbeda (jual beli mata uang asing)JUAL BELI BERDASAR WAKTU PENYERAHAN BARANG/UANGBAIU BITHAMAN AJILMenjual barang dengan harga asal ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati bersama antara penjual dengan pembeli, dan dibayar secara mengangsurBAIU SALAMJual beli dengan cara pembayaran dilakukan di muka, dan penyerahan dilakukan kemudianPada umumnya untuk hasil pertanian. Bedakan dengan ijon!BAI AL ISTHISNAJual beli barang berdasarkan kontrak order bersama antara pemesan (yang bertindak selaku pembeli) dengan produsen (selaku penjual) atas pembuatan suatu jenis barang Pada umumnya manufakturSKEMA TRANSAKSI JUAL BELI DENGAN MARGIN KEUNTUNGANNASABAHBANKSUPLLIER1234PRINSIP SEWA (IJARAH)Adalah memberi penyewa kesempatan untuk mengambil pemanfaatan dari barang sewa untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan yang besarnya disepakati bersamaJenis sewa (ijarah)IJARAH MUTLAQAHAdalah proses sewa menyewa yang biasa ditemukan dalam kegiatan sehari-hariMenyewa barangMenyeewa tenaga (keahlian)BAI AT TAKJIRI (SEWA BELI)Kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan. Pembayaran sudah diperhitungkan meliputi uang sewa + angsuranMUSYARAKAH MUTANAQISAHKombinasi antara musyarakah (kongsi dengan sewa)SKEMA MUSYARAKAH MUTANAQISAHNASABAHBANK SYARIAHKONGSIMODAL20%MODAL80%BELIRUMAHSEWAUANGSEWA