perbandingan metode replikasi dan mysqldump pada proses backup mysql database

20
1 PROPOSAL TESIS A. JUDUL Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup MySQL Database B. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangani ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan, instansi-instansi 1 bahkan perguruan tinggi yang menggunakan teknologi informasi untuk kegiatan operasionalnya. Penggunaan informasi memungkinkan perguruan tinggi menyimpan data mahasiswa, transaksi keuangan, dan transaksi akademik mahasiswa. Pengolahan data, informasi dan sumber daya perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi dapat membantu untuk meminimalkan pengeluaran perusahaan untuk biaya operasional. Sebuah sistem tidak lepas dari adanya basis data (database). Bagi perguruan tinggi yang memiliki Sistem Informasi Akademik seperti di IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, sangat membutuhkan keberadaan database yang mampu menampung data dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk itu, diperlukan sebuah server yang di dalamnya berjalan Database Management System (DBMS) yang digunakan untuk menangani pengelolaan database agar senantiasa dapat digunakan dengan baik dan terjaga reliabilitasnya. Salahsatu DBMS yang paling banyak digunakan adalah MySQL. Demikian juga Sistem Informasi Akademik IAIN SMH Banten menggunakan MySQL sebagai DBMS- nya. Server DBMS bertindak sebagai inang atau induk dari semua client yang membutuhkan data dari database. Hubungan antara client dan server biasanya dilakukan melalui aplikasi, baik berbasis web maupun berbasis desktop. Namun, adakalanya server mengalami crash atau permasalahan lainnya yang 1 Efri Darwis et. al., Implementasi Basis Data Terdistribusi Menggunakan MySQL pada PT Thamrin Brothers Palembang, tidak dipublikasikan.

Upload: onny-khaeroni

Post on 29-Nov-2015

450 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses BackupMySQL Database

TRANSCRIPT

Page 1: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

1

PROPOSAL TESIS

A. JUDUL

Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup

MySQL Database

B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Perkembangani ini dapat dilihat dari banyaknya

perusahaan, instansi-instansi1 bahkan perguruan tinggi yang menggunakan

teknologi informasi untuk kegiatan operasionalnya. Penggunaan informasi

memungkinkan perguruan tinggi menyimpan data mahasiswa, transaksi keuangan,

dan transaksi akademik mahasiswa. Pengolahan data, informasi dan sumber daya

perusahaan dengan menggunakan teknologi informasi dapat membantu untuk

meminimalkan pengeluaran perusahaan untuk biaya operasional.

Sebuah sistem tidak lepas dari adanya basis data (database). Bagi

perguruan tinggi yang memiliki Sistem Informasi Akademik seperti di IAIN

Sultan Maulana Hasanuddin Banten, sangat membutuhkan keberadaan database

yang mampu menampung data dengan jumlah yang sangat banyak. Untuk itu,

diperlukan sebuah server yang di dalamnya berjalan Database Management

System (DBMS) yang digunakan untuk menangani pengelolaan database agar

senantiasa dapat digunakan dengan baik dan terjaga reliabilitasnya. Salahsatu

DBMS yang paling banyak digunakan adalah MySQL. Demikian juga Sistem

Informasi Akademik IAIN SMH Banten menggunakan MySQL sebagai DBMS-

nya.

Server DBMS bertindak sebagai inang atau induk dari semua client yang

membutuhkan data dari database. Hubungan antara client dan server biasanya

dilakukan melalui aplikasi, baik berbasis web maupun berbasis desktop. Namun,

adakalanya server mengalami crash atau permasalahan lainnya yang

                                                            1 Efri Darwis et. al., Implementasi Basis Data Terdistribusi Menggunakan MySQL pada PT

Thamrin Brothers Palembang, tidak dipublikasikan.

Page 2: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

2

mengakibatkan database pada server tidak dapat diakses. Permasalahan yang

pernah muncul salahsatunya adalah ketika server tiba-tiba mati yang diakibatkan

oleh lemahnya pengatur daya (power supply) pada komputer server. Akibatnya

server harus di-install ulang dan semua data yang ada pada database juga ikut

hilang/terhapus. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kejadian serupa atau

kejadian lain yang pada akhirnya berujung pada hilangnya data, diperlukan suatu

upaya untuk membuat cadangan (backup) data ke dalam media/server yang lain.

Membuat backup dibutuhkan dalam kejadian ketika sebuah data atau sekelompok

data hilang. Penyebab kehilangan data termasuk diantaranya karena kerusakan

perangkat (hardware failure) seperti kerusakan hard-disk, ketidaksengajaan

menghapus data yang salah, dan bahkan ketika komputer/server dicuri. Backup

sangat membantu pada semua situasi di atas.

Backup data merupakan salah satu pengelolaan data agar data tetap terjaga

saat terjadi perubahan atau kehilangan data. Server database MySQL

menyediakan beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan sebagai metode backup

data, antara lain MySQLDump dan replikasi2.

Konsep dasar replikasi adalah dengan membuat database pada komputer

lain yang berada dalam satu jaringan baik lokal atau jaringan internet. Database

cadangan (slave) akan segera mengikuti perubahan yang terjadi pada database

utama (master).

Pada metode MySQLDump, akan dibuat salinan data berupa sebuah file

text berisi perintah SQL setelah dilakukan proses dumping. Backup MySQLDump

dapat dilakukan secara otomatis dengan penjadwalan backup di dalam crontab.

Proses restore dilakukan dengan mengeksekusi file hasil dumping. Aplikasi besar

dengan data besar dan transaksi penting, membutuhkan ruang penyimpanan yang

besar sekaligus keamanan data dari kehilangan atau kerusakan data. Proses

backup data pada saat sistem sedang melayani transaksi akan berpengaruh

terhadap kinerja komputer, karena penggunaan sumberdaya komputer secara

bersamaan. Persentase penggunaan memori dan CPU dapat digunakan untuk

                                                            2 Tawar dan Safitri Wahyuningsih, Pembandingan Metode Backup Database MySQL antara

Replikasi dan MySQLDump, JUSI Vol. 1, No. 1, p. 45.

Page 3: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

3

mengetahui efisiensi kinerja komputer terhadap suatu aplikasi atau proses yang

terjadi.

Uraian di atas menunjukkan bahwa kinerja komputer saat proses backup

antara replikasi dan MySQLDump dapat dilihat dari nilai penggunaan

sumberdaya komputer kedua metode backup tersebut, sehingga perlu dilakukan

pengujian untuk mengetahui metode backup database yang lebih efisien.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana penerapan teknik Replikasi dalam melakukan backup

database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH Banten?

b. Bagaimana penerapan teknik MySQLDump dalam melakukan backup

database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH Banten?

c. Bagaimana perbandingan efisiensi sumberdaya komputer dalam

melakukan backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN

SMH Banten dengan menggunakan teknik Replikasi dan

MySQLDump?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui penerapan teknik Replikasi dalam melakukan

backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH

Banten.

b. Untuk mengetahui penerapan teknik MySQLDump dalam melakukan

backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN SMH

Banten?

c. Untuk mengetahui perbandingan efisiensi sumberdaya komputer dalam

melakukan backup database pada Sistem Informasi Akademik di IAIN

Page 4: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

4

SMH Banten dengan menggunakan teknik Replikasi dan

MySQLDump?

C. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Database

Database adalah kumpulam data yang secara logik berkaitan dalam

mempresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk

mendukung aplikasi dalam sistem tertentu (Heriyanto, 2004).

Sedangkan menurut Nugroho (2011) database adalah koleksi dari data

yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga mudah dalam disimpan

dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan perhitungan-perhitungan

tertentu, serta dihapus).

Database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar

pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang ditujukan

untuk menangani database biasa disebut DBMS atau Database Management

System. Dengan menggunakan DBMS, pengguna bisa melakukan hal-hal berikut

dengan mudah:

a. Menambah data;

b. Menghapus data;

c. Mengubah data;

d. Mencari data;

e. Menampilkan data dengan kriteria tertentu; dan

f. Mengurutkan data.

Salah satu model database yang populer, terutama di lingkungan PC yaitu

database relasional. Pada model database ini terdapat istilah baris dan kolom.

Oleh karena itu data-data pada model database ini disajikan dalam bentuk tabel.

Dikatakan relasional karena terdapat hubungan antara baris dan kolomnya.

Page 5: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

5

Tabel 1 Tabel dalam relasional database nama_tabel Kolom 1 Kolom 2 Baris ke-1 Baris ke-2

Setiap kolom disebut dengan field dan setiap baris disebut dengan record.

Setiap data yang disimpan dalam tabel disimpan dalam sebuah baris atau record.

Setaip record memiliki penggal-penggal data yang sesuai dengan kolom-

kolomnya. Sebagai contoh, tabel alamat memiliki kolom atau field nama, alamat,

dan no_telp. Terdapat sebuah record dengan nama Roni, alamat Serang, dan

no_telp 0254215683. Record tersebut divisualisasikan dalam bentuk tabel sebagai

berikut

nama alamat no_telp record # Roni  Serang 0254215683 1 

Jadi, sebuah record menyatakan sebuah kesatuan data.

Setiap tabel dapat memiliki kunci. Salah satu istilah kunci yang populer

adalah kunci primer (primary key). Kunci primer digunakan untuk

mengidentifikasi sebuah record. Kunci ini bersifat unik, yang berarti bahwa

dalam sebuah tabel tidak boleh ada nilai kunci primer yang sama. Sebagai contoh,

misal pada data di atas, dipilih sebagai kunci primer adalah nama. Artinya, tidak

boleh ada record yang memiliki field nama yang sama (tidak boleh ada nama

yang sama).

Akan tetapi, pemilihan nama sebagai kunci primer tidaklah tepat karena

banyak orang yang memiliki nama yang sama, sehingga tidak mungkin unik.

Pemilihan kunci primer hendaklah dipertimbangkan kemungkinannya. Sebuah

kunci primer dapat dibentuk dari sebuah atau gabungan dari beberapa field

sehingga kunci primer tersebut sudah pasti unik. Kunci yang tersusun dari sebuah

field disebut dengan kunci sederhana, sedangkan kunci primer yang tersusun atas

beberapa field disebut kunci komposit. Sebagai contoh, bisa diambil nama dan

no_telp sebagai kunci primer.

Apa kegunaan kunci primer? Kunci primer digunakan untuk menjamin

Page 6: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

6

tidak terjadi redudansi data dan duplikasi data. Kunci primer juga dijadikan

indeks untuk mempercepat pencarian record yang terdapat pada sebuah tabel. Jika

tidak didefinisikan sebuah indeks, maka kunci primer secara otomatis dijadikan

indeks oleh DBMS.

2. Pengertian MySQL

MySQL merupakan sebuah relational database management systems

(RDBMS) yang bersifat open source (http://www.mysql.com). Dengan

menggunakan konsep RDBMS, MySQL tidak menyimpan data ke dalam sebuah

area yang besar namun menyimpan data ke dalam table-tabel database. MySQL

tetap menggunakan Structured Query Language (SQL) dalam memproses data di

dalam database.

MySQL mengimplementasikan konsep client-server yang terdiri atas

daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi client dan library. MySQL pertama

kali dikeluarkan Januari 1998. MySQL telah menjadi sebuah open source

database server yang paling popular di seluruh dunia.

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabakan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar

untuk mengakses databasenya. Selain itu, bersifat free (tidak perlu membayar

untuk  menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang

bersifat shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan

memutuskan untuk digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak

MySQL sendiri bisa di-download dari http://mysql.org atau

http://www.mysql.com.

MySQL termasuk jenis RDBMS. Itulah sebabnya istilah seperti tabel,

baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database

mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap

baris mengandung satu atau beberapa kolom.

Kehandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja

optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh

pengguna maupun program-program aplikasinya.

Page 7: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

7

Kelebihan-kelebihan MySQL bila dibandingkan dengan server database

lainnya dapat dilihat sebagai berikut (Iman Suja, 2005) :

a. MySQL terbukti lebih cepat dari server database lainnya melalui hasil

pengujian. Dengan adanya fitur tambahan query caching pada

MySQL rilis 4.0, kinerja query secara umum akan naik rata-rata 200%

dari kinerja biasanya.

b. MySQL memiliki perintah-perintah dan aturan-aturan yang relatif

lebih mudah digunakan dibandingkan server database lainnya.

c. MySQL bersifat open source.

d. MySQL memiliki kapabilitas yang tinggi karena dapat digunakan

untuk mengelola database dengan jumlah lebih dari 50 juta record.

e. MySQL memiliki fasilitas replikasi data yang dapat berguna sebagai

database bayangan pada beberapa server ’anak’ lainnya yang berasal

dari satu database induk sehingga akan meningkatkan kinerja dan

kecepatan MySQL.

f. MySQL relatif gratis sehingga tidak perlu memikirkan biaya lisensi.

g. MySQL mendukung dan menerapkan sistem keamanan dan izin akses

tingkat lanjut (advanced permissions and security system), termasuk

dukungan pengamanan dengan cara pengacakan data lapisan data

(SSL transport layer encryption).

h. MySQL mendukung perintah-perintah ANSI SQL 99 dan beberapa

perintah database alternatif lainnya sehingga memudahkan untuk

beralih dari dan ke MySQL.

i. MySQL dapat dijalankan lintas platform sistem operasi seperti

Windows, Linux, Unix, FreeBSD, Sun Solaris, IBM’s AIX, MAC OS

X, HP-UX, Novell NetWare, SCO Open Unix, dan sistem operasi

lainnya.

3. Tipe Data MySQL

MySQL memiliki banyak tipe data berbeda. Menentukan tipe data yang

digunakan tergantung dari jenis data yang dimasukkan. Pemilihan tipe data juga

Page 8: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

8

dipengaruhi oleh operasi-operasi yang terkait dengan data-nya.

Selain itu, pemilihan tipe data yang tepat juga dapat menghemat

penggunaan memori pada hard disk. Tipe data MySQL yang umum digunakan

diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Tipe data string Tipe Data Memori

Char Maksimal 255 byte Varchar Maksimal 255 karakter Tiny Blob Maksimal 200000000 bytes Blob, text Maksimal 20000000000000000 byte Medium Blob, Medium Text Maksimal 2.e24 byte Log Blob, Long text Maksimal 2.e32 byte Enum Maksimal 2 bytes, maksimal 65535 nilai Set Maksimal 8 bytes, maksimal 64 nilai

Tabel 3 Tipe data tanggal Tipe Data Memori

DATE 3 byte TIME 8 byte DATETIME 4 byte TIMESTAMP 3 byte YEAR 1 byte

Tabel 4 Tipe data numerik Tipe Data Memori

Tinyint() 1 byte Smallint() 2 byte Mediumint() 3 byte Int() 4 byte Integer 4 byte Bigint 8 byte Float(x) 4 if x <= 24 or 8 if 25 <= x <= 53 Float 4 byte Double 8 byte Double Precision 8 byte Real 8 byte Decimal(M,D) M+2 byte if D > 0, M+1 byte if D = 0 (D+2 if M < D) Numeric(M,D) M+2 byte if D > 0, M+1 byte if D = 0 (D+2 if M < D)

Page 9: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

9

4. SQL

SQL (dibaca ”ess –que-el”) singkatan dari Structured Query Language

(Bahasa Query yang terstruktur). SQL adalah bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards

Institute), bahasa ini merupakan standard untuk relational database management

systems (RDBMS).

Pernyataaan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas

seperti : update data pada database, atau menampilkan data dari database.

Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti : Oracle,

Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dsb. Setiap software

database mempunyai bahasa perintah atau sintaks yang berbeda, namun pada

prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-perintah tersebut

antara lain : ”Select”, ”Insert”, ”Update”, ”Delete”, ”Create”, dan ”Drop”,

yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk

memanipulasi sebuah database.

SQL membuat pemrogram dan seorang administrator database dapat

melakukan hal-hal berikut:

- mengubah struktur sebuah database

- mengubah pengaturan keamanan sistem

- memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database

atau tabel

- memeroleh informasi dari database

- memutakhirkan isi database

Perintah-perintah SQL dikelompokkan menjadi lima macam:

a. Data Definition Language (DDL)

DDL adalah perintah SQL yang dugunakan untuk menjelaskan objek dari

database. Dengan kata lain DLL digunakan untuk mendefinisikan kerangka

database. Perintahnya adalah:

- CREATE : untuk membuat/menciptakan objek database

- ALTER : untuk memodifikasi/mengubah objek database

- DROP : untuk menghapus objek database

Page 10: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

10

Objek database yang dimaksud terdiri dari database, tabel, indeks, dan

view.

b. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah perintah yang digunakan untuk mengoperasikan atau

memanipulasi isi database. SQL menyediakan empat perintah DML:

- SELECT : digunakan untuk mengambil data dari database

- DELETE : digunakan untuk menghapus data pada database

- INSERT : menambahkan data ke database

- UPDATE : memodifikasi data pada database

c. Security

Security adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjamin

keamanan data, antara lain terdiri atas:

- GRANT : memberi hak akses kepada user tertentu untuk akses ke

database.

- REVOKE : mencabut hak akses dari user.

d. Integrity

Integrity adalah perintah-perintah yang digunakan untuk menjaga kesatuan

data. Contoh : recover table: untuk memperbaiki tabel pada database.

e. Auxilliary

Auxilliary adalah perintah-perintah pelengkap atau tambahan seperti

unload dan rename.

5. Konsep Backup

Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan

salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk

mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data. Backup sangat

berguna terutama untuk dua tujuan: pertama untuk memulihkan keadaan setelah

bencana (disaster recovery); kedua untuk mengembalikan sejumlah kecil file

setelah sengaja dihapus atau rusak. Kehilangan data juga sangat umum, 66%

pengguna internet telah menderita kehilangan data yang serius (Wikipedia, 2010).

Page 11: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

11

Konsistensi data dalam proses backup harus dijaga, sebelum melakukan

backup data. Mengecek konsistensi data dengan membandingkan data pada

struktur direktori dengan data pada blok, lalu apabila ditemukan kesalahan, maka

program backup akan mencoba memperbaiki. Pengecekan konsistensi data ini

yang disebut recovery.

Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi:

a. Full Backup

b. Network Backup

c. Dump Backup

d. Incremental Backup

e. Diferensial Backup (Anonim, 2006)

6. Konsep Replikasi

Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan penyalinan dan

pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain

dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat

terjamin (Anonim, 2010). Replikasi dapat difahami sebagai teknik penyalinan

database dan pengelolaan objek-objek database dalam suatu jaringan komputer

yang dapat membentuk suatu sistem database terdistribusi untuk menjaga

konsistensi data secara otomatis.

Dengan menggunakan teknik replikasi ini, data dapat didistribusikan ke

lokasi yang berbeda melalui koneksi jaringan lokal maupun internet. Replikasi

juga memungkinkan untuk mendukung kinerja aplikasi, penyebaran data fisik

sesuai dengan penggunaannya, seperti pemrosesan transaksi online dan DSS

(Desiscion Support System) atau pemrosessan database terdistribusi melalui

beberapa server.

Keuntungan replikasi tergantung dari jenis replikasi tetapi pada umumnya

replikasi mendukung ketersediaan data setiap waktu dan di mana pun diperlukan.

Adapun keuntungan lainnya adalah :

a. Memungkinkan beberapa lokasi menyimpan data yang sama. Hal ini

sangat berguna pada saat lokasi-lokasi tersebut membutuhkan data

Page 12: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

12

yang sama atau memerlukan server yang terpisah dalam pembuatan

aplikasi laporan.

b. Aplikasi transaksi online terpisah dari aplikasi pembacaan seperti

proses analisa database secara online, data smarts atau data

warehouse.

c. Memungkinkan otonomi yang besar. Pengguna dapat bekerja dengan

menyalin data pada saat tidak terkoneksi kemudian melakukan

perubahan untuk dibuat database baru pada saat terkoneksi.

d. Data dapat ditampilkan seperti layaknya melihat data tersebut dengan

menggunakan aplikasi berbasis jaringan (web based application).

e. Meningkatkan kinerja pembacaan.

f. Membawa data mendekati lokasi individu atau kelompok pengguna.

Hal ini akan membantu mengurangi masalah karena modifikasi data

dan pemrosesan query yang dilakukan oleh banyak pengguna karena

data dapat didistribusikan melalui jaringan dan data dapat dibagi

berdasarkan kebutuhan masing-masing unit atau pengguna.

g. Penggunaan replikasi sebagai bagian dari strategi standby server.

Replikasi dapat digunakan apabila sebuah organisasi atau perusahaan

didukung oleh hardware dan aplikasi software dalam sebuah sistem yang

terdistribusi. Aplikasi yang berbeda mempunyai kebutuhan yang berbeda untuk

otonomi dan konsistensi data. Replikasi diperlukan dalam sistem terdistribusi

apabila diinginkan hal-hal berikut ini:

a. Menyalin dan mendistribusikan data dari satu atau lebih lokasi

b. Mendistribusikan hasil salinan data berdasarkan jadwal

c. Mendistribusikan perubahan data ke server lain

d. Memungkinkan beberapa pengguna di beberapa lokasi untuk

melakukan perubahan dan kemudian menggabungkan data yang telah

dimodifikasi

e. Membangun aplikasi data yang menggunakan perlengkapan online

maupun offline

Page 13: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

13

f. Membangun web based application sehingga pengguna dapat melihat

volume data yang besar.

7. Merencanakan Replikasi

Perencanaan yang baik sebelum replikasi dapat memaksimalkan

konsistensi data, meminimalkan kebutuhan jaringan dan menghindari beberapa

masalah.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan replikasi

adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan data yang akan diubah dan siapa yang mengubah

b. Pendistribusian data memerlukan konsistensi, otonomi dan

kesinambungan

c. Kelengkapan replikasi yang meliputi kebutuhan user, infrastruktur

teknik, jaringan dan keamanan serta karakteristik data

d. Jenis replikasi dan pilihannya

e. Topologi replikasi dan bagaimana mewujudkannya agar sesuai dengan

jenis replikasi

8. Jenis–jenis Replikasi

a. Snapshot replication

Mendistribusikan data yang dapat dilihat pada saat tertentu tanpa

melakukan update. Biasanya digunakan pada saat memerlukan

tampilan data seperti : daftar harga, katalog, data yang digunakan

untuk pengambilan keputusan. Data ini sifatnya ‘read only’. Replikasi

ini membantu pada saat :

1) data sebagian besar statis dan tidak sering berubah

2) dapat menerima salinan data yang telah melewati batas waktu

yang ditentukan

3) datanya sedikit

b. Transactional replication

Memelihara konsistensi transaksi yang terjadi.

Page 14: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

14

c. Merge replication

Merge replication memungkinkan pengguna bekerja dan mengubah

data sesuai dengan wewenangnya. Pada saat server tidak dikoneksikan

ke seluruh lokasi dalam topologi, replikasi mengubah ke nilai data

yang sama.

9. Proses Replikasi

Replikasi data terdiri atas dua proses dasar, yaitu :

a. Menampung perubahan data dari tabel atau view dalam database

sumber

b. Mengnyali perubahan data dari tabel sumber ke satu atau beberapa

tabel tujuan dalam database yang sama atau berbeda

Replikasi menentukan bagaimana perubahan data yang ditangkap dan

bagaimana data disalin ke tujuan. Replication administration merupakan proses

pembuatan dan pengelolaan kedua proses di atas. Replication Administration

meliputi :

a. Pendefinisikan tabel, database atau view sebagai tabel sumber untuk

mengubah penangkapan dan replikasi

b. Pembuat sebuah tabel atau database replikasi tujuan

c. Pendefinisian kondisi di mana data dari sumber yang telah ditentukan

disalin ke tujuan yang telah ditentukan

d. Pengubah penangkapan dan replikasi

e. Pembuat sebuah tabel replikasi tujuan

f. Pendefinisian kondisi di mana data dari sumber yang telah ditentukan

disalin ke tujuan yang telah ditentukan 

Perencanaan dilakukan sebelum melakukan setting perlengkapan. Pada

tahap ini ditentukan skenario replikasi yang telah diimplementasikan oleh orang

lain dan merencanakan pada tingkat sistem dan aplikasi.

Perencanaan sistem akan menentukan kelayakan implementasi replikasi.

Kelayakan ini ditentukan oleh kebutuhan sistem, seperti produk replikasi yang

Page 15: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

15

digunakan, kebutuhan software dan hardware, kebutuhan storage, kapasitas CPU,

konfigurasi jaringan, otoritas keamanan dan user ID.

Perencanaan aplikasi akan mengevaluasi kebutuhan tingkat aplikasi

terhadap kemampuan berbagai produk. Istilah kebutuhan tingkat aplikasi

menunjukkan kebutuhan aplikasi tujuan, terutama kebutuhan jenis data dalam

tabel tujuan (meliputi bagian dari setting, transformasi atau peningkatan terhadap

data sumber), peredaran data hasil salinan dan kekonsistenan data yang disalin.

10. Konsep MySQLDump

Salah satu cara yang digunakan untuk memindahkan database MySQL

yaitu dengan men-dumping data pada database server yang lama dan file hasil

dumping tersebut dijalankan pada server MySQL yang baru. Untuk keperluan ini

MySQL menyediakan sebuah utilitas yang dinamakan MySQLDump.

MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali

ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah

database atau kumpulan database, untuk cadangan (backup) atau perpindahan

(transfer) data ke server lain. Hasil dumping dapat berisi pernyataan SQL untuk

membuat tabel, insert, dan yang lain dalam bentuk file CSV, teks editor, atau

format XML (MySQL, 2009). 

D. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan pembandingan

kedua metode backup dilakukan dengan aplikasi pengujian berbasis web yang

dikembangkan dengan PHP dan MySQL. Proses pengujian dijalankan pada PC

server. Hasil input data akan disimpan pada server database Sistem Informasi

Akademik atau SIAKAD (master) dan data pengujian akan disimpan pada

database pengujian di dalam PC server. Aplikasi pengujian dapat menampilkan

data hasil input database SIAKAD, tabel hasil pengujian dari perhitungan rata-

rata penggunaan sumberdaya komputer dan grafik rata-rata penggunaan

sumberdaya tersebut.

Page 16: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

16

Proses backup terjadi saat proses input berlangsung, saat client memilih

metode dump maka file hasil backup akan disimpan pada folder di dalam PC

server. Saat client melakukan pengujian replikasi, maka proses replikasi akan

dilakukan pada database slave pada PC backup.

Proses backup dilakuan pada saat SIAKAD diakses oleh banyak user

secara simultan. Metode backup replikasi maupun MySQLDump diujikan secara

terpisah agar performa kedua metode backup tersebut dapat dibandingkan. Pada

saat proses backup berlangsung, dilakukan pengukuran pengunaan CPU dan

memori pada server SIAKAD. Proses pengujian dilakukan pada sebuah jaringan

lokal (LAN) yang dihubungkan ke internet.

Instrumen Penelitian  

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis, yaitu

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

No Nama

Perangkat Fungsi Spesifikasi

1 PC Server Server Master

- IBM Server Sytem x3200 - Intel® Xeon® CPU E3110 @

3.00GHz - 1 GB of RAM - Ubuntu Server 12.10 - MySQL 5.5.29

2 PC Server Server Slave

- Windows Server 2008 SP1 64 bit - IBM System x3550 M3 - Intel Xeon CPU E5606 @ 2.13 GHz - 8 GB of RAM - MySQL 5.6.10

3 PC Pengujian - Intel Core i5 2,5GHz - 6 GB of RAM - Windows 7 Pro. 32 bit - PHP 5.0 - MySQL 5.6.10

Langkah Penelitian  

Langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini terdiri atas dua tahap.

Tahap pertama adalah menyiapkan alat uji berupa program yang disusun

Page 17: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

17

menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL di PC pengujian.

Tahap kedua adalah membandingkan perbedaan metode replikasi dan

MySQLDump dengan melakukan pengujian dan analisa sumber daya PC Server

master terhadap request yang dikirimkan bersamaan dengan melakukan kedua

metode backup.

Penyiapan Alat Uji  

Pada tahap ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah

Masalah pada penelitian ini adalah mengetahui perbedaan metode backup

database MySQL menggunakan replikasi dan MySQLDump dengan cara

membandingkan CPU time pada PC Server.

2. Menentukan tujuan

Untuk mengetahui perbedaan metode backup database MySQL

menggunakan replikasi dan MySQLDump dengan cara membandingkan

CPU time pada PC Server.

3. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengkaji metode backup database

dengan replikasi dan MySQLDump.

4. Menyusun algoritme

Setelah studi literatur dilakukan, langkah selanjutnya adalah menyusun

algoritme program pengujian di PC pengujian.

5. Menyusun program komputer

Algoritme yang telah disusun kemudian diimplementasikan ke dalam

bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database MySQL di PC

pengujian

Membandingkan perbedaan metode replikasi dan MySQLDump

Data CPU time yang terkumpul kemudian dianalisa secara statistik dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Hipotesis penelitian

Page 18: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

18

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : µ1 – µ2 = 0 atau µ1 = µ2; artinya tidak ada perbedaan mean CPU

time antara metode replikasi dengan metode MySQLDump, atau metode

replikasi tidak lebih baik daripada metode MySQLDump.

H1 : µ1 – µ2 < 0 atau µ1 < µ2; artinya ada perbedaan mean CPU time

antara metode replikasi dengan metode MySQLDump, atau metode

replikasi memberikan CPU time yang lebih kecil daripada metode

MySQLDump. Dengan kata lain metode replikasi lebih baik daripada

metode MySQLDump. Ukuran lebih baik atau tidaknya metode dilihat

dari besar atau kecilnya CPU time. Semakin kecil CPU time maka metode

tersebut semakin baik.

2. Metode analisis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

statistik deskriptif. Perhitungan statistik dilakukan dengan menggunakan

bantuan software SPSS versi 16.

3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai CPU time antara

metode replikasi maupun dengan menggunakan metode MySQLDump

sehingga diperoleh dua kelompok data. Kelompok pertama adalah nilai-

nilai CPU time menggunakan metode MySQLDump, sedangkan

kelompok kedua adalah nilai-nilai CPU time menggunakan metode

replikasi. Oleh karena itu kedua sampel tersebut merupakan sampel

berpasangan atau paired sample.

4. Uji Normalitas Sampel

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan statistik uji yang akan

digunakan. Jika kedua sampel berdistribusi normal maka uji statistik

yang digunakan adalah uji statistik parametrik, sebaliknya digunakan uji

statistik non parametrik.

5. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode replikasi lebih

baik daripada metode MySQLDump dilihat dari besar atau kecilnya CPU

Page 19: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

19

time. Oleh karena itu, untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan

dengan menggunakan alat uji statistik yang disesuaikan dengan normalitas

data. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah rata-rata CPU time

yang dihasilkan menggunakan metode replikasi memiliki perbedaan

(lebih kecil) daripada rata-rata CPU time yang dihasilkan menggunakan

metode MySQLDump. Jika kedua sampel berdistribusi normal maka uji

statistik yang digunakan adalah uji t (student) untuk dua sampel

berpasangan (Paired Sample t Test), sebaliknya digunakan uji Peringkat-

Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed-Ranks Test) untuk dua sampel

berpasangan.

6. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan apakah H0 ditolak atau tidak ditolak diambil dengan

menggunakan pengujian p-value. Nilai p-value adalah nilai α terkecil

dari data yang masih menolak H0 (Pangesti et al. 2004). Nilai α yang

digunakan dalam pengujian ini adalah 5% atau 0,05. Jika p-value < α

maka dapat disimpulkan bahwa data mendukung penolakan H0 (Pangesti

et al. 2004). Nilai p-value pada perhitungan menggunakan SPSS adalah

nilai probabilitas (sign) yang ditampilkan pada output SPSS. Jadi,

kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut

H0 diterima jika probabilitas > 0,05  

H0 ditolak jika probablitias < 0,05

E. REFERENSI

Anonim (2006), Backup Basic and Different Types of Backup, tersedia di

http://www.debianadmin.com/backup-basics-and-different-types-

ofbackup.html, (diakses 11 Maret 2013).

Anonim, (2010a), Replikasi, tersedia di http://elearning.gunadarma.ac.id/

docmodul/AS400/AS400_B1/04Replikasirev.pdf, (diakses 07 Januari

2013).

Pangesti S, Zulaela, Gunardi, Abdurakhman, Utami H. 2004. Metode Statistika.

Jogjakarta : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM.

Page 20: Perbandingan Metode Replikasi dan MySQLDump pada Proses Backup  MySQL Database

20

Santoso S. 2001. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Efri Darwis. tt. Implementasi Basis Data Terdistribusi Menggunakan MySql pada

PT Thamrin Brother Palembang. Tidak diterbitkan.