perbandingan metode pembelajaran the six · pdf filetujuan penelitian ini adalah untuk...

85
PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX STAGE METHOD (SSM) DENGAN DISKRIPTIF TENTANG HASIL INTERPRETASI EKG ARITMIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : W I N A R T O NIM. ST13081 PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: truongnhi

Post on 22-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

1

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX STAGEMETHOD (SSM) DENGAN DISKRIPTIF TENTANG

HASIL INTERPRETASI EKG ARITMIA PADAMAHASISWA KEPERAWATAN

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :W I N A R T ONIM. ST13081

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA2015

Page 2: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

2

Page 3: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

3

Page 4: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan YME atas segala

limpahan rahmat, petunjuk, karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “perbandingan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif tentang hasil

interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa keperawatan” dengan baik dan lancar.

Skripsi ini disusun sebagai tahapan akhir setelah peneliti melakukan penelitian

dan merupakan syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan. Skripsi ini dapat

terselesaikan berkat dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak, oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si., selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di

STIkes Kusuma Husada Surakarta.

2. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi S-1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah menyetujui atas

skripsi ini.

3. Dyah Yuliani S.Kep., Ns. M.Kep selaku pembimbing utama skripsi yang

telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga dapat terselesaikannya

skripsi ini.

iii

Page 5: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

5

4. Sri Martutik., S.Kep., Ns. M.Kes selaku pembimbing pendamping skripsi

yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini

5. bc. Yeti Nurhayati, M.Kes., selaku penguji skripsi yang telah memberikan

masukan dan arahan sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

6. Dr. Endang Agustinar, M.Kes., selaku direktur RSUD Dr. Moewardi yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Kepala Ruang dan Staf Ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang

telah memfasilitasi jalannya penelitian.

8. Dosen dan Staf Progam Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah banyak memberikan ilmu yang bermanfaat kepeda

penulis selama menjalani pendidikan.

9. Istri, Ananda tercinta, dan seluruh keluarga yang selalu senantiasa

memberikan doa restu, semangat dan dorongan kepada penulis selama

menjalani pendidikan.

10. Teman-teman seperjuangan Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta, terima kasih atas kerja sama dan bantuannya selama ini,

baik berupa moril dan materiil secara langsung atau tidak langsung, sehingga

penulis dapat menyelesaikan pembelajaran dan skripsi ini.

11. Responden penelitian yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya,

terima kasih atas kerja sama dan bantuannya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

6

12. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam proses

penyusunan skripsi ini, untuk itu dalam kesempatan ini tak lupa penulis juga

mengharapkan masukan dan saran positif dari semua pihak demi sempurnanya

skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat dijadikan sebagai

salah satu bahan studi dan dapat memberikan manfaat positif bagi kita semua..

Surakarta, 15 Agustus 2015

Penulis

vi

Page 7: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

7

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiii

ABSTRACT ....................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan masalah ........................................................................... 4

1.3. Tujuan penelitian ............................................................................ 5

1.4. Manfaat penelitian .......................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori ................................................................................. 7

2.1.1. Elektrokardiogram (EKG) ..................................................... 7

2.1.2. Aritmia................................................................................... 20

2.1.3. Metode pembelajaran the six stage method (SSM) ............... 28

2.1.4. Metode pembelajaran diskriptif............................................. 33

2.1.5. Proses pembelajaran .............................................................. 33

2.1.6. Mahasiswa keperawatan ........................................................ 37

2.2. Keaslian penelitian .......................................................................... 39

2.3. Kerangka teori ................................................................................ 40

2.4. Kerangka konsep ............................................................................ 41

2.5. Hipotesis ........................................................................................ 41

vivii

Page 8: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

8

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan rancangan penelitian ....................................................... 42

3.2. Populasi dan sampel ........................................................................ 42

3.3. Tempat dan waktu penelitian.......................................................... 44

3.4. Variabel, definisi operasional, dan skala pengukuran ..................... 44

3.5. Alat penelitian dan cara pengumpulan data ................................... 46

3.6. Uji validitas dan reliabilitas ............................................................ 46

3.7. Jalannya penelitian .......................................................................... 48

3.8. Teknik pengolahan dan analisa data ................................................ 51

3.9. Etika penelitian .............................................................................. 54

BAB IV. HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran umum tempat penelitian................................................. 55

4.2. Karakteristik responden ................................................................... 57

4.3. Analisa univariat .............................................................................. 58

4.4. Analisa bivariat ................................................................................ 60

BAB V. PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik responden ................................................................... 62

5.2. Analisa univariat .............................................................................. 64

5.3. Analisa bivariat ................................................................................ 65

BAB VI. PENUTUP

6.1. Simpulan.......................................................................................... 68

6.2. Saran ................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 70

LAMPIRAN

viii

Page 9: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

9

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Definisi operasional ........................................................................ 45

Tabel 4.1. Distribusi jenis kelamin responden ................................................. 57

Tabel 4.2. Distribusi umur responden .............................................................. 57

Tabel 4.3. Distribusi nilai interpretasi EKG responden ................................... 58

Tabel 4.4. Distribusi nilai interpretasi EKG responden ................................... 59

Tabel 4.5. Uji tendensi sentral responden ........................................................ 59

Tabel 4.6. Uji normalitas data penelitian ......................................................... 60

Tabel 4.7. Uji beda metode SSM dengan metode diskriptif ............................ 61

ix

Page 10: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

10

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sistem konduksi jantung ............................................................. 10

Gambar 2.2. Sandapan bipolar ......................................................................... 10

Gambar 2.3. Sandapan unipolar ekstremitas.................................................... 11

Gambar 2.4. Penempelan elektroda prekordial ................................................ 12

Gambar 2.5. Kertas EKG ................................................................................. 12

Gambar 2.6. Kurva EKG normal ..................................................................... 13

Gambar 2.7. Gelombang P ............................................................................... 14

Gambar 2.8. Komplek QRS ............................................................................. 14

Gambar 2.9. Gelombang T............................................................................... 15

Gambar 2.10. Interval PR ................................................................................ 16

Gambar 2.11. ST depresi.................................................................................. 16

Gambar 2.12. ST elevasi .................................................................................. 16

Gambar 2.13. Sinus rhythm .............................................................................. 17

Gambar 2.14. Aksis jantung............................................................................. 20

Gambar 2.15. Sinus takikardi........................................................................... 23

Gambar 2.16. Sinus bradikardi......................................................................... 23

Gambar 2.17. Atrial fibrilasi ............................................................................ 24

Gambar 2.18. Supra vetrikuler takikardi.......................................................... 24

Gambar 2.19. Ventrikel takikardi .................................................................... 25

Gambar 2.20. Ventrikel fibrilasi ...................................................................... 25

Gambar 2.21. AV blok derajat 1 ...................................................................... 26

Gambar 2.22. AV blok derajat 2 tipe mobitz 1 .............................................. 26

Gambar 2.23. AV blok derajat 2 tipe mobitz 2 ................................................ 27

Gambar 2.24. Total AV blok ........................................................................... 28

Gambar 2.25. Asistole...................................................................................... 28

Gambar 2.26. Irama strip I ............................................................................... 29

Gambar 2.27. Irama strip 2 .............................................................................. 30

Gambar 2.28. Irama strip 3 .............................................................................. 31

x

Page 11: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

11

Gambar 2.29. Irama strip 4 .............................................................................. 32

Gambar 2.30. Kerangka teori ........................................................................... 40

Gambar 2.31. Kerangka konsep ....................................................................... 41

xi

Page 12: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

:

Jadwal penyusunan skripsi

F.01 Usulan topik penelitian

F.02 Pengajuan judul skripsi

F.04 Pengajuan ijin studi pendahuluan

F.07 Pengajuan ijin penelitian

Permohonan studi pendahuluan penelitian

Surat balasan pengantar studi pendahuluan penelitian

Surat permohonan ijin penelitian

Surat balasan pengantar ijin penelitian

Surat persetujuan validitas isi

Surat permohonan menjadi responden penelitian

Surat pernyataan bersedia menjadi responden

Kuesioner penelitian

Tabulasi data

Data SPSS

Lembar konsultasi

Surat keterangan telah menyelesaikan penelitian dari RSUD

Dr. Moewardi Surakarta.

xii

Page 13: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

13

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2015

Winarto

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX STAGEMETHOD (SSM) DENGAN DISKRIPTIF TENTANG

HASIL INTERPRETASI EKG ARITMIA PADAMAHASISWA KEPERAWATAN

ABSTRAK

Belajar menginterpretasi EKG bagi perawat sangat penting, khususnya perawat diruang intensif karena perawat merupakan mitra dokter yang perlu salingberkolaborasi dalam bekerja melayani pasien. The six stage method (SSM) adalahsuatu metode pembelajaran alternative untuk pendidik, di dalam mengenalkanaritmia jantung dengan menggunakan gambaran strip EKG. Metode yang ditelitidiharapkan efektif untuk mengajar interpretasi EKG aritmia pada mahasiswakeperawatan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antarametode pembelajaran SSM dengan diskriptif terhadap hasil interpretasi EKGaritmia mahasiswa keperawatan.

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperimentdengan rancangan post test only control group design.

Hasil rata-rata dari hasil belajar interpretasi EKG pada kelompok SSMadalah 6,73 dan kelompok diskriptif adalah 6,47. Hasil uji statistik didapat nilai thitung= 0,947 dengan p-value sebesar 0,352 sehingga diterima pada tarafsignifikansi 5% (P>0,05), artinya tidak ada perbedaan yang bermaknapengetahuan antara hasil belajar menggunakan metode SSM dengan metodediskriptif. Kedua metode sama efektifnya digunakan dalam metode pembelajaraninterpretasi EKG aritmia terhadap mahasiswa keperawatan.

Kata kunci : EKG, aritmia, Methode pembelajaran SSM dan Diskriptif.Daftar pustaka : 30(2005-2014)

xiii

Page 14: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

14

BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCEKUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA

2015

Winarto

Comparison between Learning the Six-Stage Method (SSM) and DescriptiveMethod of the Nurse Students Interpretation Result of ECG Arrhythmias

ABSTRACT

Interpreting ECG is very important for nurses to be learnt, particularly for thosewho are employed at the intensive room because the nurses are the partners fordoctors in managing the patients. The six stage method (SSM) is an alternativelearning method for educator in introducing the cardiac arrhythmias by using thedescription of ECG stripe. The method is expected to be effective to teach theNurse students interpretation result of ECG arrhythmias.

The objective of this research is to investigate the difference of effectivenessbetween the SSM method and the descriptive method (DM) to the Nurse studentsinterpretation result of ECG arrhythmias.

The research used the true experimental method with the posttest-onlycontrol group design.

The result shows that the average ECG interpretation learning result of theSSM group was 6.73 and ECG interpretation learning result of the DM group was6.47. The result of the statistic test shows that the value of tcount was 0.947 with thep-value = 0.352 meaning that the it was verified at the significance level 5%(p>0.05). Thus, there was no significant difference of knowledge between theSSM and the DM. Thus, both methods were similarly effective for the Nursestudents interpretation learning method of ECG arrhythmias.

Keywords : ECG, arrhythmias, six-stage method and descriptive method.References : 30 (2005-2014)

xiv

Page 15: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jantung adalah organ berongga, berotot, yang terletak di tengah

toraks, dan menempati rongga antara paru dan diafragma. Beratnya sekitar

300 gram (10,6 oz) meskipun berat dan ukuranya dipengaruhi oleh usia, jenis

kelamin, berat badan, beratnya latihan, aktifitas fisik, dan penyakit jantung.

Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik

dinding otot (Adipranoto, 2006).

Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang

sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah

perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi

elektrolit abnormal atau otomatis (Doengoes, 2009). Aritmia dapat

diidentifikasi melalui gelombang elektrokardiogram (EKG). Aritmia

dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran

yang terlibat. Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel

miokardium. Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan

bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 2005).

Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung

tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 2006).

Pemeriksaan aritmia jantung salah satunya dengan menggunakan

perekaman elektrokardiografi. Elektrokardiogram (EKG) merupakan sebuah

1

Page 16: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

2

instrument medis yang digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi

seputar kerja jantung manusia. Mekanisme kerja sederhana dari alat ini adalah

mengukur potensial listrik sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh jantung.

Potensial listrik tersebut dihasilkan oleh beberapa sel pemicu denyut jantung

yang dapat merubah sistem kelistrikan jantung. Perbedaan potensial tersebut

kemudian divisualisasikan sebagai sinyal pada layar monitor atau pada kertas

perekam. Sinyal ini sering digunakan oleh dokter untuk mendeteksi kondisi

jantung seorang pasien (Pratanu, 2006).

Belajar menginterpretasi EKG bagi perawat sangat penting,

khususnya perawat di ruang intensif karena perawat merupakan mitra dokter

yang perlu saling berkolaborasi dalam bekerja melayani pasien. Proses

pembelajaran terdapat interaksi antara pendidik dengan peserta didik.

Pendidik mempunyai peran penting saat berlangsungnya pembelajaran. Tugas

pendidik tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tidak menjadikan peserta

didik sebagai objek pembelajaran melainkan sebagai subyek pembelajaran,

sehingga siswa tidak pasif dan dapat mengembangkan pengetahuan sesuai

dengan bidang studi yang dipelajari. Oleh karena itu, pendidik harus

memahami materi yang akan disampaikan kepada peserta didik serta dapat

memilih metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan suatu materi

(Surakhman, 2004).

Hasil penelitian lain menyebutkan seluruh hasil menunjukkan bahwa

metode pembelajaran enam langkah (the six-stage method / SSM) sama

efektifnya dengan metode pembelajaran diskriptif. Penelitian ini

Page 17: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

3

menunjukkan bahwa dalam setiap group, bradiaritmia teridentifikasi dengan

tepat oleh lebih banyak mahasiswa dari pada takiaritmia. Tidak terdapat

perbedaan yang signifikan diantara dua metode mengajar yang terlihat dalam

interpretasi aritmia jantung spesifik mana pun (Dimitrios, 2013).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Dimitrios (2013) adalah terletak pada sampel, tempat dan uji

analisis yang dipakai. Penelitian sebelumnya sampel yang dipakai adalah

mahasiswa keperawatan satu kelas dari institusi perguruan tinggi yang sama,

dan ada beberapa mahasiswa yang sudah pernah bekerja, sedangkan sampel

pada penelitian ini adalah mahasiswa DIII Keperawatan dari beberapa

perguruan tinggi yang praktek di ruang Intensive Cardio Vascular Care Unit

(ICVCU) RSUD Dr. Moewardi Surakarta (RSDM) yang semuanya belum

pernah bekerja. Tempat penelitian sebelumnya ada di luar negeri sedangkan

tempat penelitian ini ada di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Analisis penelitian sebelumnya menggunakan analisis hasil rata-rata (mean)

sedangkan penelitian ini menggunakan nilai alpha.

Penelitian dengan variabel metode SSM dan metode diskriptif belum

pernah ada di Indonesia. Peneliti belum pernah melakukan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) selama menjadi Clinical Instructor

(CI). Peneliti dan CI yang lain juga belum tahu metode yang efektif dalam

memberikan pembelajaran interpretasi EKG aritmia kepada mahasiswa

keperawatan.

Page 18: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

4

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di ruang Intensive Cardio

Vascular Care Unit (ICVCU) RSUD Dr. Moewardi Surakarta terhadap 5

mahasiswa DIII Keperawatan, didapatkan bahwa belum semuanya bisa

menginterpretasikan EKG. Mahasiswa DIII Keperawatan yang praktik di

ruang intensif khususnya ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta

mempunyai target kompetensi mampu melakukan perekaman EKG 12 Lead

dan menginterpretasikan hasil perekaman EKG strip, sehingga CI (Clinical

Instructor) perlu metode pembelajaran yang tepat untuk mentrasfer ilmunya

kepada mahasiswa DIII Keperawatan yang praktek di ruang ICVCU RSUD

Dr. Moewardi Surakarta.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul perbandingan metode pembelajaran the six stage

method (SSM) dengan diskriptif tentang hasil interpretasi EKG aritmia pada

mahasiswa keperawatan.

1.2. Rumusan Masalah

Perawat di ruang intensif dituntut harus bisa menginterpretasikan

EKG aritmia karena bila ada pasien yang mengalami aritmia jantung,

ketepatan dalam menginterpretasi EKG aritmia akan sangat membantu medis

dalam menentukan tindakan dan terapi sesegera mungkin. Pemberian

pelayanan keperawatan di ruang intensif juga melibatkan mahasiswa perawat,

oleh karena itu peranan CI dalam memberikan pembelajaran tentang EKG

aritmia pada mahasiswa perawat sangat dibutuhkan. Berdasarkan studi

Page 19: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

5

pendahuluan terhadap 5 mahasiswa DIII Keperawatan di ruang ICVCU

RSUD Dr. Moewardi Surakarta ternyata belum semuanya bisa

menginterpretasikan EKG, sehingga CI perlu metode pembelajaran yang tepat

untuk mentrasfer ilmunya kepada mahasiswa DIII Keperawatan yang praktek

di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian : Apakah ada perbedaan hasil belajar interpretasi EKG

aritmia pada mahasiswa DIII Keperawatan ditinjau dari penggunaan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif di ruang ICVCU

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan antara lain :

1. Tujuan umum

Membandingkan metode pembelajaran the six stage method (SSM) dengan

diskriptif tentang hasil interpretasi EKG aritmia mahasiswa DIII

Keperawatan di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta. .

2. Tujuan khusus

a. Mendiskripsikan hasil belajar interpretasi EKG aritmia mahasiswa DIII

Keperawatan menggunakan metode pembelalajaran the six stage

method (SSM) di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Page 20: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

6

b. Mendiskripsikan hasil belajar interpretasi EKG aritmia mahasiswa DIII

Keperawatan menggunakan metode pembelalajaran diskriptif di ruang

ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

c. Menganalisis perbedaan hasil belajar interpretasi EKG aritmia pada

mahasiswa DIII Keperawatan ditinjau dari penggunaan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif di ruang

ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu :

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Rumah Sakit khususnya

para pembimbing klinik untuk memberikan bimbingan yang tepat terkait

interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa keperawatan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah khasanah keilmuan tentang perbandingan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif tentang hasil

interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa keperawatan.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi peneliti berikutnya terkait

perbandingan metode pembelajaran the six stage method (SSM) dengan

diskriptif tentang hasil interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa

keperawatan.

Page 21: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Elektrokardiogram (EKG)

1. Pengertian

Elektrokardiagram (EKG) adalah rekaman listrik jantung

yang diperoleh dengan bantuan elektroda yang ditempel di

permukaan tubuh. Elektrokardiagrafi adalah ilmu yang

mempelajari tentang EKG (Munawar dan Sutandar, 2006).

2. Kegunaan EKG

EKG sangat berguna dalam menentukan kelainan seperti :

aritmia jantung, hipertrofi atrium dan ventrikel, iskemik dan infark

miokard, efek beberapa pengobatan terutama digitalis dan anti

aritmia, gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium, serta

penilaian fungsi pacu jantung (Munawar dan Sutandar, 2006).

3. Potensial aksi

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan

permeabilitas membrane sel. Seluruh proses aktifitas listrik jantung

dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik,

kimia, mekanik, dan termis. Lima fase aksi potensial (Dharma,

2009) yaitu :

7

Page 22: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

8

a. Fase istirahat : bagian dalam bermuatan negative (polarisasi)

dan bagian luar bermuatan positif.

b. Fase depolarisasi (cepat) : disebabkan meningkatnya

permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium

mengalir dari luar ke dalam.

c. Fase polarisasi parsial : setelah depolarisasi terdapat sedikit

perubahan akibat masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga

muatan positih dalam sel menjadi berkurang.

d. Fase plato (keadaan stabil) : fase depolarisasi diikuti keadaan

stabil agak lama sesuai masa refraktor absolut miokard.

e. Fase repolarisasi (cepat) : kalsium dan natrium berangsur-

angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap kalium

sangat meningkat.

4. Sistem konduksi jantung

a. Sino-atrial node (SA node)

Sering disebut nodus sinus, disingkat sinus nodus SA

terletak di atrium kanan di dekat muara vena kava superior.

Secara anatomis nodus SA memiliki panjang 10–12 mm, lebar

3–5 mm dan tebal 1 mm. Pada keadaan normal nodus SA

mampu menghasilkan impuls listrik sebesar 60–100 kali per

menit. Nodus SA merupakan pendahulu kontraksi jantung, dari

sini impuls diteruskan ke antrioventrikuler node (Munawar dan

Sutandar, 2006).

Page 23: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

9

b. Antrio-ventrikuler node (AV node)

Nodus AV terletak di dalam dinding septum atau sekat

antara atrium kanan dan kiri, tepatnya diatas katup trikuspid di

dekat sinus koronarius. Secara anatomis, nodus AV memiliki

panjang sekitar 7 mm, lebar 3 mm dan tebal 1 mm. Perjalanan

impuls dari nodus SA menuju nodus AV memerlukan waktu

0,08–0,12 detik, dengan maksud untuk memberikan

kesempatan pengisian ventrikel selama terjadi pengisian atrium.

Nodus AV mampu menghasilkan impuls listrik sebesar 40-60

kali per menit. Selanjutnya impuls-impuls diteruskan ke antrio-

ventrikuler bundel melalui berkas wenkebach (Munawar dan

Sutandar, 2006).

c. Berkas his

Berkas his adalah sebuah berkas yang pendek (panjang

sekitar 10 mm dengan diameter 2 mm) yang merupakan

kelanjutan dari bagian bawah nodus AV yang menembus

annulus fibrosus dan septum bagian membran. Nodus AV

bersama berkas his disebut penghubung atrio-ventrikuler

(Munawar dan Sutandar, 2006).

d. Cabang berkas

Kearah distal, berkas his bercabang menjadi dua yaitu

cabang berkas kiri dan cabang berkas kanan. Cabang berkas kiri

memberikan cabang-cabang ke ventrikel kiri, sedangkan

Page 24: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

10

cabang berkas kanan bercabang-cabang ke ventikel kanan

(Jones, 2005).

e. Serabut purkinje

Bagian terakhir dari sistem konduksi jantung ialah

serabut-serabut purkinje, yang berupa anyaman halus dan

berhubungan erat dengan sel-sel otot jantung yang berada pada

endokardium menyebar pada kedua ventrikel. Serabut purkinje

mampu menghasilkan impuls 20-40 kali per menit.

Gambar 2.1. Sistem konduksi jantung

5. Sandapan EKG

Terdapat 2 jenis sandapan (lead) pada EKG :

a. Sandapan bipolar, yaitu merekam perbedaan potensial dari

dua elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi I,

II dan III.

Gambar 2.2. Sandapan bipolar

Page 25: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

11

b. Sandapan unipolar

1) Sandapan unipolar ekstremitas

Merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas,

elektroda ekplorasi diletakan pada ekstremitas yang mau

diukur. Gabungan elektroda-elektroda pada ekstremitas

yang lain membentuk elektroda indiferen (potensial 0).

Sandapan ini dinamakan aVR, aVL, aVF.

Gambar 2.3. Sandapan unipolar ekstremitas

2) Sandapan unipolar prekordial

Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan

elektroda eksplorasi yang ditempatkan di beberapa

dingding dada. Elektroda indiferen diperoleh dengan

menggabungkan ketiga elektroda ekstremitas.

Pemasangan sandapan unipolar prekordial :

1) Sandapan V1: ruang intercosta 4, garis sternal kanan

2) Sandapan V2: ruang interkosta 4, garis sternal kiri.

3) Sandapan V3: antara V2 dan V4.

4) Sandapan V4: ruang interkosta 5, garis midklavikula

kiri.

Page 26: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

12

5) Sandapan V5 : sejajar dengan V4 pada garis aksila

anterior kiri.

6) Sandapan V6 : sejajar dengan V5 garis aksila tengah

Gambar 2.4. Penempelan elektroda prekordial

6. Kertas EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis

horizontal dan vertikal dengan jarak 1 mm (kotak kecil). Garis

yang lebih tebal terdapat pada setiap 5 mm disebut (kotak besar).

Garis horizontal menunjukan waktu, dimana 1 mm = 0,04 detik,

sedangkan 5 mm = 0,20 detik. Garis vertikal menggambarkan

voltage, dimana 1 mm = 0,1 mv, sedangkan setiap 5 mm = 0,5 mv.

Gambar 2.5 Kertas EKG

00,,0044

0, 20 detik

0,1 mv

0,5 mv

Page 27: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

13

7. Kurva EKG

Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pada atrium

dan ventrikel. EKG normal terdiri dari gel P, Q, R, S dan T serta

kadang terlihat gelombang U. Selain itu ada juga beberapa interval

dan segmen EKG..

Gambar 2.6. Kurva EKG normal

8. Karakteristik gelombang EKG

a. Gelombang P

Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium.

Normal :

1) Tinggi : < 0,3 mvolt

2) Lebar : < 0,12 detik

3) Selalu positif di lead II

4) Selalu negatif di lead aVR

Kepentingan :

1) Mengetahui kelainan di atrium

2) Gelombang P pulmonal untuk mengetahui right atrium

hipertrophy (RAH)

Page 28: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

14

3) Gelombang P mitral untuk mengetahui left atrium

hipertrophy (LAH)

Gambar 2.7. Gelombang P

b. Komplek QRS

Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel

Normal :

1) Lebar : 0,06 - 0,12 detik

2) Tinggi : tergantung lead

Gambar 2.8. Komplek QRS

c. Gelombang Q

Normal :

1) Lebar : < 0,04 detik

2) Dalam : < 1/3 tinggi gelombang R

Page 29: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

15

d. Gelombang R

Defleksi positif pertama pada komplek QRS. Gelombang R

umumnya positif di lead I, II, V5 dan V6. Lead aVR, V1, V2

biasanya hanya kecil atau tidak aaddaa..

e. Gelombang S

Defleksi negatif sesudah gelombang R, di lead aVR dan V1

gelombang S terlihat dalam, dari lead V2 ke V6 akan terlihat

makin lama makin menghilang.

Kepentingan :

1) Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel

2) Mengetahui adanya bundle branch block

3) Mengetahui adanya infark

f. Gelombang T

Gambaran yang timbul akibat repolarisasi ventrikel

Nilai normal : gelombang T positif di lead l, ll, V3 - V6 dan

terbalik di lead aVR.

Kepentingan :

1) Mengetahui adanya iskemia / infark

2) Kelainan elektrolit

Gambar 2.9. Gelombang T

Page 30: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

16

g. Interval PR

Diukur dari permulaan gelombang P sampai dengan permulaan

komplek QRS.

Normal : 0,12 - 0,20 detik

Kepentingan : kelainan sistem konduksi

Gambar 2.10. Interval PR

h. Segmen ST

Diukur dari akhir QRS sampai dengan awal gelombang T

Normal : isoelektris

Kepentingan :

1) Elevasi pada injuri / infark akut

2) Depresi pada iskemia

Gambar 2.11. ST depresi Gambar 2.12. ST elevasi

9. Irama jantung

Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus

ditentukan adalah sebagai berikut :

a. Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak.

b. Tentukan berapa frekwensi jantung / heart rate (HR).

Page 31: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

17

c. Tentukan gelombang P normal atau tidak.

d. Tentukan interval PR normal atau tidak.

e. Tentukan gelombang QRS normal atau tidak.

f. Interpretasi.

Irama jantung yang normal impulsnya berasal dari nodus

SA, maka iramanya disebut irama sinus (sinus rhythm). Kriteria

irama sinus adalah sebagai berikut :

a. Irama teratur.

b. Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 kali permenit.

c. Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti

gelombang QRS dan T.

d. Interval PR normal (0,12-0,20 detik).

e. Gelombang QRS normal (0,06-0,12 detik).

f. Semua gelombang sama.

Gambar 2.13. Sinus rhythm

Irama EKG yang tidak mempunyai kriteria tersebut di atas

disebut aritmia atau disritmia.

Page 32: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

18

10. Menentukan frekwensi / heart rate (HR)

Cara menghitung HR :

aa.. 300

Jumlah kotak besar antara R – R

bb.. 1500

Jumlah kotak kecil antara R – R

cc.. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah komplek

QRS dan kalikan 10.

Cara pertama dan kedua digunakan jika irama jantung teratur,

sedangkan cara ketiga digunakan pada irama jantung tidak

teratur. Irama jantung teratur jika jarak antara gelombang R ke R

berikutnya selalu sama, jika jarak gelombang R ke R berikutnya

tidak sama disebut irama tidak teratur.

11. Menentukan sumbu jantung (axis)

Aksis normal terletak antara -30 derajat sampai dengan

+110 derajat. Apabila aksis jantung antara -30 sampai dengan -

90 derajat dinamakan left axis deviation (LAD), apabila +110

derajat sampai dengan +180 derajat dinamakan right axis

deviation (RAD), apabila aksis jantung antara +180 derajat

sampai dengan +270 derajat atau -90 derajat sampai dengan -180

derajat dinamakan extrem axis deviation.

Page 33: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

19

Cara menghitung atau menentukan aksis jantung ada

beberapa cara, ada juga yang mengatakan kalau aksis jantung

juga bisa ditentukan melalui bidang horizontal. Tapi sebaiknya

untuk menghitung melalui bidang frontal yaitu dengan

menggunakan lead I, II, III, aVR, aVF, aVL seperti penjelasan

sebagai berikut :

a. Normal aksis yaitu bila hasil resultan sandapan I positif dan

aVF positif, maka aksis jantung berada pada posisi normal.

b. Bila hasil resultan sandapan I positif, aVF negatif, dan

sandapan II positif, maka aksis jantung masih berada pada

posisi normal.

c. Left axis deviation (RAD) yaitu bila hasil resultan sandapan I

positif, aVF negatif dan sandapan II negatif, maka terjadi

deviasi aksis ke kiri berada pada sudut -30 derajat sampai +90

derajat.

d. Right axis deviation (RAD) yaitu bila hasil resultan sandapan

I negatif, aVF positif, dan sandapan II negatif, maka terjadi

deviasi aksis ke kanan berada pada sudut +90 derajat sampai

dengan -180 derajat.

e. Extrem aksis yaitu bila hasil sandapan I negatif, aVF negatif,

dan sandapan II negatif, maka terjadi deviasi aksis ke superior

(extreme axis deviation) berada pada sudut antara +180

Page 34: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

20

derajat sampai -90 derajat atau +180 derajat sampai dengan

+270 derajat.

Gambar 2.14. Aksis jantung

2.1.2. Aritmia

1. Pengertian aritmia

Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan

komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia

atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung

yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis

(Doenges, 2009). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas

pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan

kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 2006).

Aritmia jantung (heart arrhythmia) menyebabkan detak

jantung menjadi terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Aritmia jantung umumnya tidak berbahaya, kebanyakan orang

Page 35: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

21

sesekali mengalami detak jantung yang tidak beraturan kadang

menjadi cepat, kadang melambat. Namun beberapa jenis aritmia

jantung dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau bahkan

sampai mengancam nyawa. Aritmia dengan heart rate abnormal

tidak harus terjadi bersamaan. Aritmia dapat terjadi dengan heart

rate normal (60 – 100 kali per menit) atau dengan heart rate

lambat yang disebut bradiaritmia (kurang dari 60 kali per menit).

Aritmia bisa juga terjadi dengan heart rate yang cepat yang disebut

takiaritmia yaitu lebih dari 100 kali per menit (Price, 2005).

Gangguan irama jantung yang paling sering terjadi adalah

serambi jantung tidak menguncup atau fibrilasi yang bergetar kecil

dan hanya sekali-sekali saja kuncup secara normal yang seharusnya

pacu jantung nodus sino-atrial (SA) di serambi kiri memberikan

pacu untuk serambi jantung agar menguncup secara teratur tetapi

tidak berhasil dan seluruh dinding serambi hanya bergetar saja

tanpa memompa jantung, hal ini akan sangat berbahaya dan

beresiko untuk terjadinya stroke. Walaupun serambi tidak

menguncup sempurna karena adanya gangguan irama tetapi darah

masih dapat mengalir lambat ke bilik jantung dan selanjutnya

dipompakan keseluruh tubuh (Doenges, 2009).

Kasus-kasus fibrilasi serambi tidak kuncup banyak terjadi di

Uni Eropa dan Amerika Serikat, terutama pada mereka yang telah

berusia di atas 60 tahun, apalagi bagi yang memiliki usia di atas 80

Page 36: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

22

tahun resiko terjadinya fibrilasi serambi jantung semakin tinggi

(Doenges, 2009).

Kejadian fibrilasi tidak kuncup yang terjadi pada bilik

jantung maka akan mengakibatkan kefatalan karena tidak adanya

darah yang dipompakan keluar jantung, dan dengan sekejap saja

orang dapat meninggal. Akibatnya gangguan irama pada serambi

jantung ini membahayakan karena sebagai akibat aliran darah yang

tidak lancar dalam serambi jantung dapat terbentuk bekuan darah

yang semakin besar dimana kemudian bekuan ini dapat lepas dan

menyangkut di otak serta menimbulkan stroke. Bekuan darah ini

dapat juga lepas dan menyangkut di ginjal serta menimbulkan

gagal ginjal (Doenges, 2009).

Pengobatan aritmia jantung sering kali dapat

mengendalikan atau menghilangkan denyut jantung tidak teratur,

selain itu aritmia juga dapat diatasi dengan menjalankan gaya

hidup sehat. Tanda dan gejala aritmia jantung tidak selalu mudah

dikenali. Pemeriksaan kesehatan rutin bisa membantu untuk

mendeteksi aritmia lebih dini. Irama jantung yang tidak teratur

dapat juga terjadi pada jantung yang normal dan sehat (Munawar

dan Sutandar, 2006).

2. Macam-macam aritmia

Sebelum dilakukan penilaian irama jantung melalui EKG, pasien

harus diperiksa ada tidaknya nadi, karena ada beberapa gambaran

Page 37: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

23

EKG yang disertai keadaan tanpa nadi. Seperti ventrikel takikardia

(VT) tanpa nadi dan pulseness elektrical activity (PEA).

a. Sinus takikardi (ST)

1) Irama : teratur

2) Frekwensi (HR) : 100 – 150 kali per menit

3) Gelombang P : normal, setiap gelombang P selalu

diikuti gelombang QRS dan T

4) Interval PR : normal (0,12 – 0,20 detik)

5) Komplek QRS : normal (0,06 – 0,12 detik)

6) Semua gelombang sama

Gambar 2.15. Sinus takikardi

b. Sinus bradikardi (SB)

1) Irama : teratur

2) Frekwensi (HR) : kurang dari 60 kali per menit

3) Gelombang P : normal

4) Interval PR : normal (0.12 – 0,20 detik)

5) Komplek QRS : normal (0.06 – 0.12 detik)

6) Semua gelombang sama

Gambar 2.16. Sinus bradikardi

Page 38: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

24

c. Atrial fibrilasi (AF)

1) Irama : tidak teratur

2) Frekwensi (HR) : bervariasi

3) Gelombang P : tidak normal atau tidak ada

4) Interval PR : tidak dapat dihitung

5) Komplek QRS : normal (0,06 – 0,12 detik)

Gambar 2.17. Atrial fibrilasi

d. Supra ventrikuler takikardia (SVT)

1) Irama : teratur

2) Frekuensi : 150–250 kali per menit

3) Gelombang P : tidak ada atau kecil, tertutup

oleh gelombang T

4) Interval PR : tidak ada atau memendek

5) Komplek QRS : normal 0,06–0,12 detik

normal dan tingginya harus sama

(ingat duri ikan)

Gambar 2.18. Supra ventrikuler takikardia

Page 39: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

25

e. Ventrikel takikardia (VT)

1) Irama : teratur

2) Frekuensi ( HR ) : lebih dari 100 – 250 kali per menit

3) Gelombang P : tidak ada

4) Interval PR : tidak ada

5) Komplek QRS : lebar, lebih dari 0,12 detik

Gambar 2.19. Ventrikuler takikardia

f. Ventrikel fibrilasi (VF)

1) Irama : tidak teratur

2) Frekuensi (HR) : lebih dari 350 kali per menit

sehingga tidak bisa dihitung

3) Gelombang P : tidak ada

4) Interval PR : tidak ada

5) Komplek QRS : lebar dan tidak teratur

6) Tidak ada denyut jantung

Gambar 2.20. Ventrikel fibrilasi

Page 40: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

26

g. Blok atrio-ventrikuler (AV blok) derajat 1

1) Irama : teratur

2) Frekuensi : umumnya normal antara 60–100 kali/menit

3) Gelombang P : normal

4) Interval PR : memanjang lebih dari 0,20 detik

5) Komplek QRS : normal ( 0,06-0,12 detik )

Gambar 2.21. AV blok derajat 1

h. Blok atrio-ventrikuler (AV blok) derajat 2 tipe mobitz I

1) Irama : tidak teratur

2) Frekuensi : normal atau lebih dari 60 kali/menit

3) Komplek P : normal, tetapi ada 1 gelombang P

yang tidak diikuti komplek QRS,

kemudian siklus makin panjang

diulang.

4) Komplek QRS : normal ( 0,06-0,12 detik )

Gambar 2.22. AV blok derajat 2 tipe mobitz I

Page 41: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

27

i. Blok atrio-ventrikuler (AV blok) derajat II tipe mobitz 2

1) Irama : umumnya tidak teratur, kadang bisa

teratur

2) Ferkuensi (HR) : umumnya lambat, kurang dari

60 kali per menit

3) Gelombang P : normal, tetapi ada 1 atau lebih

gelombang P yang tidak diikuti

komplek QRS

4) Interval PR : normal atau memanjang secara

konstan

5) Komplek QRS : normal ( 0,06-0,12 detik )

Gambar 2.23. AV blok derajat II tipe mobitz 2

j. Blok atrio-ventrikuler derajat 3 ( total AV blok )

1) Irama : teratur

2) Frekuensi ( HR ) : kurang dari 60 kali permenit

3) Gelombang P : normal, tetapi gelombang P dan

QRS berdiri sendiri-sendiri

4) Interval PR : berubah-ubah

5) Komplek QRS : normal atau memanjang lebih dari

0,12 detik

Page 42: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

28

Gambar 2.24. Total AV blok

k. Asistole

1) Tidak muncul nadi

2) Tidak muncul gelombang P, QRS atau T

3) Muncul garis lurus atau flat

Gambar 2.25. Asistole

2.1.3. Metode Pembelajaran The Six Stage Method (SSM)

1. Pengertian

The six stage method (SSM) adalah suatu metode

pembelajaran alternative untuk pendidik, di dalam mengenalkan

aritmia jantung dengan menggunakan gambaran lead EKG

(Dimitrios, et al. 2013).

SSM didapat dari the european resuscitation council

(ERC) dan digunakan dalam pelatihan advanced life support

(ALS) (Dimitrios, et al. 2013).

Page 43: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

29

SSM merupakan cara menganalisa irama jantung yang

terstruktur dan menggunakan pertanyaan yang mudah diingat

serta akan menghasilkan skill yang lebih baik.

2. Langkah-langkah pembelajaran SSM

The european resuscitation council (ERC) (2010) dalam

Dimitrios, et al, (2013) mengatakan cara menganalisa aritmia

jantung dengan analisa irama strip EKG melalui enam langkah :

a. Irama strip I :

Gambar 2.26. Irama strip 1

1) Responden ditanya apakah muncul aktivitas listrik?

Jawab : ya

2) Responden ditanya berapa heart rate (ventrikel rate)?

Jawab : ada 8 komplek QRS di dalam 30 kotak kecil;

8x10= 80

3) Responden ditanya apakah irama QRS regular atau

irregular?

Jawab : irama QRS reguler

4) Responden ditanya apakah QRS normal, melebar atau

memanjang?

Page 44: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

30

Jawab : QRS lebih kecil 3 kotak kecil, jadi tidak melebar

atau memanjang.

5) Responden ditanya apakah muncul aktivitas atrium

(gelombang P)?

Jawab : gelombang P muncul.

6) Responden ditanya mengenai aktivitas atrium

(gelombang P) terkait aktivitas ventrikel (gelombang

QRS)?

Jawab : gelombang P selalu muncul disetiap komplek

QRS sepanjang strip. Jarak gelombang P dengan

komplek QRS lebih kecil dari 1 kotak besar (0,2 detik).

Irama ini disebut sinus rithm.

b. Irama strip II :

Gambar 2.27. Irama strip 2

1) Responden ditanya apakah muncul aktivitas listrik ?

Jawab : ya

2) Responden ditanya berapa heart rate (ventrikel rate)?

Jawab : komplek QRS tidak jelas

3) Responden ditanya apakah irama QRS regular atau

irregular?

Page 45: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

31

Jawab : irama QRS tidak jelas

4) Responden ditanya apakah QRS normal, melebar atau

memanjang?

Jawab : QRS tidak jelas

5) Responden ditanya apakah muncul aktivitas atrium

(gelombang P)?

Jawab : tidak muncul gelombang P

6) Responden ditanya mengenai aktivitas atrium

(gelombang P) terkait aktivitas ventrikel (gelombang

QRS)?

Jawab : tidak muncul gelombang P atau komplek QRS.

Irama ini adalah ventrikel fibrilasi (VF), biasanya dapat

muncul di monitor jantung atau di mesin EKG.

c. Irama strip III :

Gambar 2.28. Irama strip 3

1) Responden ditanya apakah muncul aktivitas listrik?

Jawab : ya

2) Responden ditanya berapa heart rate (ventrical rate)?

Jawab : ada 12 komplek QRS di dalam 30 kotak kecil;

12 x 10= 120

Page 46: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

32

3) Responden ditanya apakah irama QRS regular atau

irregular?

Jawab : irama QRS irreguler

4) Responden ditanya apakah QRS normal, melebar atau

memanjang?

Jawab : QRS lebih kecil 3 kotak kecil, jadi tidak melebar

atau memanjang

5) Responden ditanya apakah muncul aktivitas atrium

(gelombang P)?

Jawab : gelombang P tidak muncul

6) Responden ditanya mengenai aktivitas atrium

(gelombang P) terkait aktivitas ventrikel (gelombang

QRS)?

Jawab : tidak ada aktivitas dari atrium. Irama ini disebut

atrial fibrilasi.

d. Irama strip IV :

Gambar 2.29. Irama strip 4

1) Responden ditanya apakah muncul aktivitas listrik?

Jawab : tidak muncul aktivitas listrik.

2) Responden ditanya berapakah ventrikel rate (QRS)?

Page 47: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

33

Jawab : tidak muncul QRS, sehingga terekam dalam

EKG garis lurus atau flat yang disebut asistole.

2.1.4. Metode Pembelajaran Diskriptif (Dimitrios, et al, 2013)

1. Pengertian

Pembelajaran diskriptif yaitu : metode pembelajaran yang

terstruktur sesuai konsep teori yang ada.

2. Langkah-langkah pembelajaran diskriptif

1) Menjelaskan pengertian EKG;

2) Menjelaskan sistem konduksi jantung;

3) Menjelaskan kertas EKG;

4) Menjelaskan kurva EKG normal;

5) Menjelaskan macam-macam gelombang pada EKG normal;

6) Menjelaskan kelainan yang muncul di gelombang EKG;

7) Menjelaskan pengertian aritmia jantung;

8) Menjelaskan macam-macam aritmia;

9) Menjelaskan ciri-ciri tampilan EKG pada pasien aritmia;

10) Dan seterusnya sesuai konsep.

2.1.5. Proses Pembelajaran

1. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar

mengajar yang juga berperan dalam menentukan keberhasilan

Page 48: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

34

belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan terjadi sebuah

kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju

tujuan yang lebih baik. Untuk melakukan sebuah proses

pembelajaran, terlebih dahulu harus dipahami pengertian dari

kata pembelajaran.

Proses pembelajaran adalah proses yang di dalamnya

terdapat kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan belajar (Rustaman, 2011). Dalam proses

pembelajaran, guru dan siswa merupakan dua komponen yang

tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut harus

terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar

siswa dapat tercapai secara optimal (Rustaman, 2011).

Menurut pendapat Bafadal (2005), pembelajaran dapat

diartikan sebagai “segala usaha atau proses belajar mengajar

dalam rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif

dan efisien”. Sejalan dengan itu, Jogiyanto (2007) juga

berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai

suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah

lewat reaksi suatu situasi yang dihadapi dan karakteristik-

karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat

dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi

asli, kematangan atau perubahan-perubahan sementara.

Page 49: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

35

Pengertian proses pembelajaran antara lain menurut

Rooijakkers (2011) : “Proses pembelajaran merupakan suatu

kegiatan belajar mengajar menyangkut kegiatan tenaga

pendidik, kegiatan peserta didik, pola dan proses interaksi

tenaga pendidik dan peserta didik dan sumber belajar dalam

suatu lingkungan belajar dalam kerangka keterlaksanaan

program pendidikan”. Pendapat yang hampir sama

dikemukakan oleh Winkel (2010) : “proses pembelajaran

adalah suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan nilai sikap” (Rustaman, 2011).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran adalah segala upaya bersama antara

guru dan siswa untuk berbagi dan mengolah informasi, dengan

harapan pengetahuan yang diberikan bermanfaat dalam diri

siswa dan menjadi landasan belajar yang berkelanjutan,

sertadiharapkan adanya perubahan-perubahan yang lebih baik

untuk mencapai suatu peningkatan yang positif yang ditandai

dengan perubahan tingkah laku individu demi terciptanya

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Sebuah proses

pembelajaran yang baik akan membentuk kemampuan

intelektual, berfikir kritis dan munculnya kreatifitas serta

Page 50: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

36

perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik

atau pengalaman tertentu (Rustaman, 2011).

2. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah untuk

memperoleh pengetahuan dengan suatu cara yang dapat melatih

kemampuan intelektual para siswa dan merangsang

keingintahuan serta memotivasi kemampuan mereka (Dahar,

2006). Tujuan pembelajaran dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

kognitif (kemampuan intelektual), afektif (perkembangan

moral), dan psikomotorik (keterampilan). Hal ini diperkuat

oleh pendapat Blomm yang membagi tiga kategori dalam

tujuan pembelajaran yaitu: 1) Kognitif, 2) Afektif, 3)

Psikomotorik (Nasution, 2008).

Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individu

mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan

intelektual. Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap,

perasaan, nilai-nilai yang disebut juga perkembangan moral,

sedangkan tujuan psikomotorik adalah menyangkut

perkembangan keterampilan yang mengandung unsur-unsur

motorik sehingga siswa mengalami perkembangan yang maju

dan positif (Rustaman, 2011).

Tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat rumusan

tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki

Page 51: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

37

siswa atau peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan belajar

dalam proses pengajaran, oleh karena itu tujuan pembelajaran

yang dibuat oleh guru haruslah bermanfaat bagi siswa dan

sesuai dengan karakteristik siswa supaya tujuan tersebut dapat

tercapai secara optimal (Rustaman, 2011).

Dalam hal ini tujuan pembelajaran musik ekstrakurikuler

band adalah menjadi wadah siswa untuk menyalurkan bakat di

bidang musik, mengasah keterampilan bermain alat musik dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan

pengalaman bermain musik secara kelompok serta melatih

kepercayaan diri siswa pada saat tampil di depan orang banyak

(Rustaman, 2011).

Berdasarkan penjelasan tentang tujuan pembelajaran di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran

adalah sebagai upaya membekali diri siswa dengan

kemampuan-kemampuan yang bersifat pengalaman,

pemahaman moral dan keterampilan sehingga mengalami

perkembangan positif (Rustaman, 2011).

2.1.6. Mahasiswa Keperawatan

1. Pengertian mahasiswa

Siregar (2006), mengatakan bahwa mahasiswa adalah

kalangan muda yang berumur antara 19-28 tahun yang memang

Page 52: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

38

dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap

remaja ke tahap dewasa. Siregar (2006), menyatakan bahwa

sosok mahasiswa juga kental dengan nuansa kedinamisan dan

sikap keilmuwannya yang dalam melihat sesuatu berdasarkan

kenyataan objektif, sistematis dan rasional (Kartono, 2007).

Mahasiswa keperawatan adalah peserta didik yang sedang

menempuh pendidikan tinggi keperawatan.

2. Ciri-ciri mahasiswa

Mahasiswa merupakan anggota masyakat yang mempunyai

ciri-ciri tertentu, antara lain (Kartono, 2007) :

a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di

perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum

intelegensia.

b. Karena kesempatan diatas diharapkan nantinya dapat

bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil,

baik sebagai pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia

kerja.

c. Diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis

bagi proses modernisasi.

d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga

yang berkualitas dan profesional.

Page 53: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

39

2.2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelurusan pustaka, peneliti belum menemukan penelitian

yang serupa, berikut adalah penelitian yang terkait dengan perbandingan

metode pembelajar the six stage method (SSM) dengan diskriptif tentang

interpretasi EKG aritmia :

1. Dimitrios, P.,Varvaroussis, D.P.,et al (2013) judul comparison of two

teaching method for cardiac arrhyitmia interpretation among nursing

student. Dengan hasil bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

dua metode pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif

untuk menginterpretasi aritmia jantung pada mahasiswa keperawatan

tanpa pengetahuan EKG sebelumnya.

2. Keller, K.B.,Deborah, A., et al (2005) judul arrhytmia knowledge: a

qualitative study. Dengan hasil bahwa melalui study qualitative

teridentifikasi pengetahuan aritmia tingkat dasar, menengah dan lanjut.

Study ini juga menunjukkan bahwa tenaga keperawatan mengalami

kekurangan perawat yang mampu untuk mengidentifikasi aritmia yang

spesifik dengan memasukkan blok jantung, konduksi abberan, dan

takiaritmia.

Page 54: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

40

2.3. Kerangka Teori

Gambar 2.30. Kerangka teori(Sumber: Dimitrios, et al, 2013; Hanafi, 2006)

Keterangan :

= Diteliti

= Tidak diteliti

Pembimbing klinik/CI

Mahasiswa perawat

Interptretasi EKG:1. Irama2. Laju QRS3. Interval PR4. Komplek P-QRS-T

Aritmia jantung:1. Sinus rhythm (SR)2. Sinus takhikardi (ST)3. Sinus bradikardi (SB)4. Atrial fibrilasi (AF)5. Supra ventrikuler takikardi (SVT)6. Ventrikel takikardi (VT)7. Ventrikel fibrilasi (VF)8. Blok atrioventrikuler derajat 1 (AV

blok dejarat I)9. Blok Atrioventrikuler dejarat 3 (total

AV blok)10. Asistole

Metode SSM Metode diskriptif

Mahasiswa perawat

Page 55: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

41

2.4. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konsep digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.31. Kerangka konsep(Sumber: Dimitrios, et al, 2013; Hanafi, 2006)

2.5. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ho

Ha

:

:

Ada perbedaan hasil belajar interpretasi EKG aritmia pada

mahasiswa DIII Keperawatan ditinjau dari penggunaan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif di

ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Tidak ada perbedaan hasil belajar interpretasi EKG aritmia pada

mahasiswa DIII keperawatan ditinjau dari penggunaan metode

pembelajaran the six stage method (SSM) dengan diskriptif di

ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Pembelajaran metode

diskriptif

Hasil belajar

interpretasi

EKG aritmia

jantungMahasiswaperawat

kelompok B

Pembelajaran metode

SSM

Proses

belajar

Mahasiswaperawat

kelompok A

Page 56: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian adalah rancangan yang mencerminkan langkah-langkah

teknis dan operasional penelitian (Notoatmodjo, 2010). Jenis penelitian ini

adalah penelitian kuantitatif, berdasarkan tujuan penelitian, rancangan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah true eksperiment dengan rancangan

post test only control group design (Nursalam, 2008).

Model Rancangan :

Keterangan :

Xa = Pembelajaran dengan metode SSM

Xb = Pembelajaran dengan metode diskriptif

O1 = Hasil belajar kelompok metode SSM

O2 = Hasil belajar kelompok metode diskriptif

3.2. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai

karakteristik tertentu (Sastroasmoro dan Ismail, 2006). Populasi dalam

penelitian adalah setiap subyek (misalnya manusia, pasien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008).

42

Page 57: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

43

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perawat DIII dari

beberapa perguruan tinggi yang praktek di ruang ICVCU RSUD Dr.

Moewardi Surakarta (RSDM). Jumlah populasi rata-rata perbulan

sebanyak 30 orang, diperoleh dari 362 mahasiswa (jumlah total

mahasiswa perawat DIII dalam satu tahun) : 12 (bulan) = 30,16, yaitu

rata-rata mahasiswa dalam satu bulan (Diklat RSUD Dr. Moewardi,

2014), sehubungan dengan keterbatasan waktu dalam penelitian ini,

maka peneliti menggunakan populasi dalam hitungan bulan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara

tertentu hingga dianggap mewakili populasinya (Sastroasmoro dan

Ismael, 2006). Sampel adalah wakil semua unit strata dan sebagainya

yang ada di dalam populasi (Bungin, 2005). Jumlah sampel dalam

penelitian ini adalah 30 mahasiswa.

a. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses dalam

menyeleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi

yang ada, dengan menggunakan teknik sampling. Metode sampling

yang digunakan adalah sampling jenuh, merupakan teknik

pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel (Sugiyono, 2010).

Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya

Page 58: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

44

jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100, maka dapat diambil 10-

15% atau 20-25% (Arikunto, 2010).

b. Kriteria inklusi dan eksklusi

Dalam penelitian calon sampel harus memenuhi persyaratan kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti.

1) Kriteria inklusi :

a) Bersedia menjadi responden

b) Semua mahasiswa DIII Keperawatan yang praktek di ruang

ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

2) Kriteria eksklusi :

Mahasiswa DIII Keperawatan yang sudah pernah mendapat pelatihan

interpretasi EKG sebelumnya.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa DIII Keperawatan di ruang

ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang beralamat di Jalan Kolonel

Soetarto nomor 132 Surakarta pada bulan Maret-April 2015.

3.4. Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

1. Variabel penelitian

Variabel didefinisikan sebagai karakteristik subyek penelitian

yang berubah dari satu subyek ke subyek lain. Menurut fungsinya dalam

konteks penelitian secara keseluruhan, khususnya di dalam hubungan

Page 59: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

45

antar variabel, terdapat beberapa jenis variabel, yaitu (Sastroasmoro

dan Ismail, 2006) :

a. Variabel bebas (independen) adalah variabel yang bila ia berubah akan

mengakibatkan perubahan variabel lain. Variable bebas ada 2 yaitu :

X1 = Variabel bebas pertama metode pembelajaran enam langkah.

X2 = Variabel bebas kedua metode pembelajaran diskriptif.

b. Variabel terikat (dependen) adalah variabel yang berubah akibat perubahan

variabel bebas ini. Variabel terikat penelitian ini adalah : hasil belajar.

2. Definisi operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2008).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel DefinisiOperasional

Alat ukur Skala Skor

1 Metodepembelajaran thesix stage method(SSM) dalaminterpretasi EKGaritmia

Suatu metodepembelajaran alternativeuntuk pendidik, didalam mengenalkanaritmia jantung denganmenggunakan gambaranstrip EKG melalui 6langkah pertanyaan

Kuesioner :gambarstrip EKGa.Benar = 1b.Salah = 0

Interval 0-10

2 Metodepembelajarandiskriptif dalaminterpretasiEKG aritmia

Metode pembelajaranyang terstruktur sesuaikonsep teori yang ada.

Kuesioner :gambarstrip EKGa. Benar = 1b. Salah = 0

Interval 0-10

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Alat Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

Page 60: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

46

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Arikunto, 2010). Pengumpulan data dilakukan

menggunakan gambaran EKG yang meliputi :

1.Gambaran EKG sinus ritme (SR)

2.Gambaran EKG sinus takhikardi (ST)

3.Gambaran EKG sinus bradikardi (SB)

4.Gambaran EKG atrial fibrilasi (AF)

5.Gambaran EKG supraventrikuler takikardi (SVT)

6.Gambaran EKG ventrikel takikardi (VT)

7.Gambaran EKG ventrikel fibrilasi (VF)

8.Gambaran EKG blok atrioventrikuler derajat I (AV Blok dejarat I)

9.Gambaran EKG blok atrioventrikuler dejarat 3 (total AV blok)

10. Gambaran EKG asistole.

Jawaban benar nilai = 1, jawaban salah nilai = 0

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur. Instrumen penelitian ini hanya dilakukan

uji validitas isi kepada kedua pembimbing, karena instrumen penelitian ini

sudah menjadi instrumen baku dalam pelatihan basic trauma cardiac life

support (BTCLS) kepada perawat, bidan, dan dokter yang diselenggarakan

oleh RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Page 61: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

47

Untuk menguji keterhandalan lembar observasi yang telah dibuat

peneliti menggunakan uji kesepahaman dan uji pengamatan dengan

observer yang membantu peneliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian yang

akan dilakukan, peneliti mengambil 2 observer untuk membantu mengambil

data. Sebelumnya observer yang membantu menyamakan pemahaman

tentang isi pada lembar observasi selanjutnya dilakukan uji pengamatan

yaitu peneliti dan observer melakukan pengamatan pada responden yang

sama menggunakan lembar observasi tersebut. Bila terjadi kesepahaman di

dalam uji pengamatan terhadap instrument yang dipakai antara observer

nilai ideal yaitu 1 maka lembar observasi tersebut valid dan reliabel. Nilai

uji pengamatan yang ideal adalah 1, nilai 0,8 sangat baik, nilai 0,6-0,8

dianggap memadai dan nilai <0,6 dianggap kurang memadai.

Pedoman lembar observasi dalam penelitian ini mempunyai 2

alternatif jawaban dengan jumlah 10 pertanyaan.

Alternatif jawaban :

Salah bernilai : 0

Benar bernilai : 1

Rumus uji coefficient reliability

Keterangan :

KK : koefisien kesepakatan

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 1

Page 62: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

48

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat 2

3.7. Jalannya Penelitian

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini meliputi pengajuan judul,

mencari literatur yang berhubungan dengan judul, konsultasi dengan

dosen pembimbing, melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan

data-data yang diperlukan terutama untuk penyusunan proposal

penelitian. Setelah mendapatkan data yang lengkap mengenai hal-hal

yang berhubungan dengan penelitian, dilakukan penyusunan proposal

penelitian dan ujian proposal. Selanjutnya dilakukan pengurusan ijin

penelitian baik di Stikes Kusuma Husada Surakarta maupun di lahan

penelitian.

2. Tahap penelitian

a. Tahap ini diawali dengan sosialisasi rencana penelitian kepada

mahasiswa di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi sebagai tuan

rumah lahan penelitian.

b. Selanjutnya peneliti melakukan uji kesepahaman dengan observer

peneliti yang berjumlah 2 orang. Untuk menguji keterhandalan

lembar observasi peneliti melakukan uji kesepahaman dan uji

pengamatan dengan observer yang membantu peneliti. Dalam

penelitian ini terdapat 2 observer yang membantu yang mewakili 2

Page 63: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

49

kelompok pemebelajaran yang dipakai. Uji kesepahaman yaitu

memberikan penjelasan dan menyamakan pemahaman tentang isi

pada lembar observasi.

Pengamat I, II, dan III bersama-sama mengamati waktu seorang

perawat yang sedang memberikan asuhan keperawatan setiap

kontak dengan pasien dan didapatkan hasil sebagai berikut:

NO I II III IV V VI VII VIII IX X

0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

1 ν ν ν ν ν ν ν ν ν ν2 ν ν ν ν ν ν ν ν ν ν3 ν ν ν ν ν ν ν ν ν ν

Arti dari nilai 1 bahwa lembar observasi diatas memenuhi syarat

untuk dijadikan lembar observasi dalam penelitian ini.

c. Selanjutnya peneliti mencari dan mengambil data yang cocok dan

sesuai dengan keinginan peneliti, bila sudah cocok melakukan

pengambilan data dengan cara membagi mahasiswa menjadi dua

kelompok.

d. Mahasiswa perawat yang praktek di ruang ICVCU RSUD Dr.

Moewardi akan dilakukan acak dan dengan nama inisial dibagi

menjadi 2 group yaitu group A dan group B. Group A akan

Page 64: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

50

mendapat pengajaran EKG dengan metode SSM dan group B akan

mendapat pengajaran EKG dengan metode diskriptif.

e. Semua mahasiswa yang telah dibagi dalam 2 group akan mendapat

pengajaran dengan masing-masing satu pengajar dalam waktu

bersamaan.

f. Group A akan diberi pembelajaran selama 20 menit dengan

diperkenalkan dasar EKG dan macam aritmia jantung

menggunakan metode SSM, dimana strip EKG aritmia akan

diinterpretasikan dengan enam langkah pertanyaan dan jawaban

yang spesifik.

g. Group B akan diberi pembelajaran selama 20 menit dengan

diperkenalkan dasar EKG dan macam aritmia jantung

menggunakan metode diskriptif oleh instruktur yang berbeda

dengan analisa sesuai karakteristiknya.

h. Setelah selesai pembelajaran, group A dan group B diambil seluruh

sampel yaitu masing-masing sejumlah 15 mahasiswa dan diuji

untuk interpretasi 10 macam aritmia jantung selama 15 menit.

3. Tahap akhir

Tahap akhir diawali dengan pengecekan kembali kelengkapan

data pasien. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer SPSS

for windows versi 17.00. Selanjutnya dibuat laporan hasil penelitian,

pembahasan, membuat simpulan dan saran, sampai tahap siap untuk

diujikan dalam ujian skripsi.

Page 65: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

51

3.8. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

a. Editing : Dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah

diperoleh sehingga dapat dilakukan perbaikan data yang kurang.

b. Coding : Pemberian kode dimaksudkan untuk mempermudah dalam

pengolahan data dan proses selanjutnya melalui tindakan

pengklasifikasian data.

c. Tabulating : Data distribusi dan data yang telah diberi skor,

kemudian dijumlahkan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel,

selanjutnya data ini digunakan untuk analisis data.

d. Entry : Proses pemasukan data dalam suatu program komputer.

2. Analisa data

a. Teknik uji prasyarat

1) Uji normalitas

Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dengan kriteria data berdistribusi normal jika nilai

signifikansi (p-value) lebih besar dari 0,05.

Hasil uji prasyarat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

data masing-masing variabel berdistribusi normal. Variabel

kelompok SSM diperoleh p-value 0,069 dan variabel kelompok

diskriptif diperoleh hasil p-value 0,068.

Page 66: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

52

2) Uji homogenitas

Pengujian homogenitas ini menggunkaan analisis independent

sampel t-tes dengan kriteria data homogen jika nilai signifikansi

(p-value) lebih besar dari 0,05.

b. Uji hipotesis

Dalam melakukan analisis khususnya terhadap data

penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang

disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Analisis data

adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data dilakukan dengan

menggunakan komputer, dengan langkah-langkah sebagai berikut

1) Analisa univariate

Analisa ini dilakukan pada setiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap

variabel, belum melihat adanya hubungan. Variabel yang

dianalisis secara univariat adalah hasil pembelajaran dengan

SSM dan hasil pembelajaran dengan diskriptif.

Hasil normalitas data dari variabel penelitian ini,

ditemukan distribusi datanya normal, maka dapat dikriteriakan

sebagai berikut, kategori baik apabila skor 76% - 100% dari total

alat ukur (nilai antara 9-10), kategori cukup apabila skor 56% -

75% dari total alat ukur (nilai antara 6-8), dan kategori kurang

Page 67: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

53

apabila skor < 55% dari total alat ukur (nilai antara 0-5), hal ini

mengacu pada teori yang disampaikan oleh Arikunto (2010)

tentang penggolongan nilai tingkat pengetahuan atau

kemampuan seseorang.

2) Analisis bivariate

Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan

diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat

dilanjutkan dengan analisis bivariate, adalah analisis yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga ada perbedaan.

Analisa bivariat dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan hasil belajar interpretasi EKG aritmia ditinjau dari

penggunaan metode pembelajaran SSM dengan diskriptif. Untuk

mengetahui perbedaan tersebut diuji dengan menggunakan

teknik uji beda dengan uji t (Sastroasmoro, 2006), dengan

tingkat kemaknaan 95% dan taraf signifikansi p<0,05.

Taraf signifikansi digunakan 5% (alpha), dengan

ketentuan :

1. Alpha < 0,05: Ho diterima sehingga ada perbedaan hasil

belajar interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa perawat

ditinjau dari penggunaan metode SSM dengan diskriptif.

2. Alpha > 0,05: Ho ditolak sehingga tidak ada perbedaan hasil

belajar interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa perawat

ditinjau dari penggunaan metode SSM dengan diskriptif.

Page 68: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

54

3.9. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapatkan

rekomendasi dari institusinya untuk mengajukan permohonan ijin kepada

institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapat persetujuan

barulah melaksanakan penelitian dengan menekankan masalah etika yang

meliputi :

1. Informed concent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti

dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek

menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai hak-hak

subjek.

2. Confidentiality

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya pada

kelompok, data-data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil

peneliti (Nursalam, 2008).

3. Free eksplitation (bebas dari eksploitasi)

Partisipasi subyek dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan

yang tidak menguntungkan. Subyek harus diyakinkan bahwa

partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang telah diberikan,

tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bias merugikan subyek

dalam bentuk apapun.

Page 69: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan salah satu rumah sakit milik

Provinsi Jawa Tengah tipe A yang beralamat di Jalan Kolonel Sutarto Nomor 132,

Kalurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, kode pos 57126. Terhitung

mulai tanggal 1 Januari 2009, rumah sakit ini ditetapkan oleh Gubernur Jawa

Tengah untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum

daerah (PPK-BLUD) secara penuh. Sejalan dengan rencana pengembangannya,

RSUD Dr. Moewardi telah diprioritaskan untuk menjalankan pelayanan jantung

terpadu dan pusat pelayanan diagnotik dengan pengembangan fisik seluas 7.200

meter persegi yang dibangun vertikal 6 lantai.

RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit tipe A yang

memiliki sertifikat terakreditasi untuk 16 pelayanan dengan kapasitas 733 tempat

tidur, terbagi dalam : VVIP (5 tempat tidur), VIP A (42 tempat tidur), VIP B (105

tempat tidur), kelas I (27 tempat tidur), kelas II (93 tempat tidur), kelas III (369

tempat tidur), intensif (44 tempat tidur), HCU (24 tempat tidur), perinatologi (20

tempat tidur), dan one day care (3 tempat tidur) .

Jenis pelayanan rawat jalan di RSUD Dr. Moewardi meliputi : poliklinik

penyakit dalam, poliklinik penyakit mata, poliklinik penyakit syaraf, poliklinik

penyakit bedah, poliklinik penyakit gigi dan mulut, poliklinik penyakit paru,

poliklinik penyakit jantung, poliklinik penyakit kandungan, poliklinik penyakit

kulit dan kelamin, poliklinik penyakit jiwa, poliklinik penyakit THT, poliklinik

geriatri, poliklinik anak, klinik alergi imunologi, klinik voluntary consulting testing

55

Page 70: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

56

(VCT), medical check up unit (MCU), rehabilitasi medis, klinik indriya ratna,

radiologi, laboratorium patologi klinis, klinik gizi, klinik obesitas anak, dan klinik

cendana.

Untuk pelayanan rawat inap terdapat 4 instalasi rawat inap , meliputi :

instalasi rawat inap I (bangsal mawar 1, mawar 2, mawar 3), instalasi rawat inap II

( bangsal melati 1, melati 2, melati 3), instalasi rawat inap III (paviliun cendana 1,

cendana 2, cendana 3), instalasi rawat inap IV (bangsal anggrek 1, anggrek 2,

anggrek 3), instalasi rawat inap V (bangsal aster dan pusat pelayanan jantung

terpadu).

RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit pendidikan kelas A,

selain sebagai rumah sakit pendidikan, RSUD Dr. Moewardi Surakarta juga

berfungsi sebagai pusat rujukan daerah Jawa Tengah bagian tenggara dan Jawa

Timur bagian barat.

RSUD Dr. Moewardi Surakarta memberikan pelayanan yang holistik bagi

pasien yang datang untuk berobat. Salah satu pelayanan yang diberikan adalah

pelayanan ruang intensif cardiovaskuler care unit (ICVCU). Ruang ICVCU

terdapat 23 perawat ruangan, kapasitas 12 tempat tidur rata-rata mahasiswa praktek

dari DIII Keperawatan 25-30 orang per bulan.

4.2. Karakteristik Responden

Hasil penelitian yang telah dilakukan pada penelitian perbandingan metode

pembelajaran the six stage methode (SSM) dan diskriptif dalam interpretasi EKG

diperoleh data sebagai berikut :

1. Jenis kelamin

Page 71: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

57

Tabel 4.1

Distribusi jenis kelamin responden

No Jenis kelaminKelompok SSM Kelompok diskriptif

Frekuensi % Frekuensi %12

Laki-lakiPerempuan

78

46,753,3

510

33,366,7

Jumlah 15 100 15 100Sumber : Data primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.1. di atas, diketahui bahwa kelompok SSM

laki-laki 7 orang (46,7%) dan perempuan 8 orang (53,3%) dan

kelompok diskriptif laki-laki 5 orang (33,3%) dan perempuan 10 orang

(66,7%).

2. Umur

Tabel 4.2

Distribusi umur responden

No

Umur (Th)Kelompok SSM Kelompok Diskriptif

Frekuensi % Frekuensi %1234

19202122

1676

6,740,046,76,7

1676

6,740,046,76,7

Jumlah 15 100 15 100Sumber : Data primer diolah, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, nampak bahwa semua

responden baik kelompok SSM atau kelompok diskriptif berumur 19-22

tahun, yaitu umur 19 tahun sebanyak 1 responden (6,7%) dan yang

berumur 20 tahun sebanyak 6 responden (40,0%), berumur 21 tahun

sebanyak 7 responden (46,7%) dan yang berumur 22 tahun sebanyak 1

responden (6,7%).

Page 72: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

58

4.3. Analisis Univariat

1. Distribusi frekuensi nilai interpretasi EKG kelompok SSM

Tabel 4.3

Distribusi nilai interpretasi EKG responden

No KategoriSSM

Frekuensi %123

KurangCukupBaik

1140

6,793,3

0Jumlah 15 100

Sumber : Data primer diolah, 2015

Distribusi nilai interpretasi EKG responden didapatkan data

bahwa pada kelompok responden SSM memiliki tingkat kemampuan

interpretasi EKG dalam kategori cukup yaitu terdapat 14 responden

(93,3%) dan hanya 1 responden (6,7%) dalam kategori kurang serta

tidak ada yang mampu melakukan interpretasi dalam kategori baik.

2. Distribusi frekuensi nilai interpretasi EKG kelompok diskriptif

Tabel 4.4.

Distribusi nilai interpretasi EKG responden

No KategoriDiskriptif

Frekuensi %123

KurangCukupBaik

2130

13,386,7

0Jumlah 15 100

Sumber : Data primer diolah, 2015

Page 73: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

59

Distribusi nilai interpretasi EKG responden didapatkan data

bahwa kelompok responden diskriptif memiliki tingkat kemampuan

interpretasi EKG dalam kategori cukup yaitu terdapat 13 responden

(86,7%) dan hanya 2 responden (13,3%) dalam kategori kurang serta

tidak ada yang mampu melakukan interpretasi dalam kategori baik.

3. Uji tendensi sentral responden

Tabel 4.5

Uji tendensi sentral responden

NoInterpretasi

EKGKelompok

SSM Diskriptif12345

MinimumMaximumMeanMedianStandar deviasi

58

6,807,000,775

57

6,477,000,743

Sumber : Data primer diolah, 2015

Tabel di atas dapat diketahui bahwa responden SSM memiliki skor

minimal 5 dan skor maksimal 8 dengan mean 6,80, median 7,0 serta standar

deviasi 0,775, sedangkan pada kelompok diskriptif memiliki skor minimal 5

dan skor maksimal 7 dengan mean 6,47, median 7,0 serta standar deviasi

0,743.

4. Uji normalitas data

Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov dengan kriteria data berdistribusi normal jika nilai signifikansi

(p-value) lebih besar dari 0,05. Rangkuman hasil pengujian normalitas

data pada semua data penelitian meliputi:

Page 74: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

60

Tabel 4.6

Uji normalitas data penelitian

No Data Z p-value Keterangan

1

2

Kelompok SSM

Kelompok Diskriptif

1,298

1,408

0,069

0,068

Normal

Normal

Sumber : Data primer diolah, 2015

Hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa nilai

kolmogorov smirnov pada kedua data memiliki nilai p-value lebih besar

dari tingkat signifikansi 5% (p<0,05), sehingga semua data berdistribusi

normal, selanjutnya dibagi menjadi 3 tingkatan skor yaitu:

a. Kurang apabila skor antara 1-5

b. Cukup apabila skor antara 6-8

c. Baik apabila skor antara 9-10

4.4. Analisis Bivariat

Tabel 4.7

Uji beda metode SSM dengan metode diskriptif

No VariabelMean

thitung p-value KeputusanSSM Diskriptif

1 InterpretasiEKG

6,73 6,47 0,947 0,352 TidakBermakna

Sumber : Data primer diolah, 2015

Hasil uji t sebagaimana ditampilkan pada tabel 4.7 tersebut nampak

bahwa nilai rata-rata hasil belajar EKG pada kelompok SSM adalah 6,73

Page 75: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

61

dan kelompok diskriptif adalah 6,47. Hasil uji statistik didapat nilai t hitung =

0,947 dengan p-value sebesar 0,352 sehingga diterima pada taraf

signifikansi 5% (P>0,05), artinya tidak ada perbedaan yang bermakna

pengetahuan antara hasil belajar menggunakan metode SSM dengan metode

diskriptif.

Page 76: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

62

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dipaparkan, peneliti

melakukan pembahasan lebih lanjut yang bertujuan untuk menginterpretasikan

data hasil penelitian dengan konsep atau teori terkait yang telah dikemukakan

sebelumnya. Adapun pembahasan terhadap hasil penelitian dan analisa data

sebagai berikut :

5.1. Karakteristik Responden

1. Jenis kelamin

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok SSM laki-laki 7

orang (46,7%) dan perempuan 8 orang (53,3%) sedangkan kelompok

diskriptif laki-laki 5 orang (33,3%) dan perempuan 10 orang (66,7%).

Hasil pengumpulan data tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan

responden adalah berjenis kelamin perempuan. Hal ini dapat dilihat dari

sejarah perkembangan keperawatan dengan adanya perjuangan seorang

Florence Nightingale yang menerapkan prinsip “mother insthink”,

sehingga dunia keperawatan identik dengan perempuan, namun demikian

kondisi sekarang sudah banyak laki-laki yang menjadi perawat, walaupun

kenyataannya proporsi perempuan masih lebih banyak dari pada laki-laki

(Asmadi, 2008).

62

Page 77: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

63

2. Umur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden baik

kelompok SSM atau kelompok diskriptif berumur 19 tahun sampai dengan

22 tahun, yaitu umur 19 tahun sebanyak 1 responden (6,7%) dan yang

berumur 20 tahun sebanyak 6 responden (40,0%), berumur 21 tahun

sebanyak 7 responden (46,7%) dan yang berumur 22 tahun sebanyak 1

responden (6,7%).

Hasil di atas menunjukkan bahwa usia responden antara 19 tahun

sampai dengan 22 tahun, hal ini karena usia-usia tersebutlah yang masih

mempunyai minat untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi.

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kematangan

seseorang baik dalam berfikir, bertindak, maupun belajar. Kematangan

dalam berfikir seseorang juga dapat mempengaruhi baik pengetahuan,

sikap maupun praktek seseorang, karena tahapan kehidupan yang telah

dijalani seseorang dapat memberikan suatu pengalaman yang tidak mudah

untuk dilupakan (Azwar, 2006). Seiring bertambahnya umur seseorang

akan terjadi perubahan pada fisik dan mental (psikologis). Aspek

psikologis, taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa (Mubarak

et al, 2007).

Berdasarkan beberapa paparan teori di atas diartikan bahwa apabila

responden mempunyai umur lebih tua diharapkan akan lebih matang

dalam berpikir maupun dalam bertindak.

Page 78: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

64

5.2. Analisis Univariat

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden baik

kelompok SSM ataupun kelompok diskriptif mempunyai hasil interpretasi

EKG dalam kategori cukup, yaitu pada kelompok SSM sebanyak 14

responden (93,3%) dalam kategori cukup, sedangkan pada kelompok

diskriptif terdapat 13 responden (86,7%) dalam kategori cukup atau skor

responden antara 6-8. Hal ini mengacu pada teori yang disampaikan oleh

Arikunto (2010) bahwa penggolongan nilai tingkat pengetahuan atau

kemampuan seseorang adalah a). Baik apabila skor 76% - 100% dari total

alat ukur, b). Cukup apabila skor 56% - 75% dari total alat ukur dan c).

Kurang apabila skor < 55% dari total alat ukur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat

kemampuan interpretasi EKG dalam kategori cukup. Penulis dalam hal ini

berpendapat karena mahasiswa DIII Keperawatan yang menjadi sampel

masih semester 6 sehingga belum lulus dan bekerja, dan juga belum pernah

mendapat pelatihan kardiologi dasar, pelatihan advance live support (ALS),

pelatihan baca EKG atau pelatihan-pelatihan jantung lainnya. Pada

hakikatnya pengetahuan bisa didapat dari proses pembelajaran ataupun

pengalaman, sehingga dengan adanya proses belajar yang terstruktur dan

secara intensif akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga

berperan dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, dari proses

pembelajaran itu akan terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan

Page 79: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

65

siswa untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Untuk melakukan sebuah

proses pembelajaran, terlebih dahulu harus dipahami pengertian dari kata

pembelajaran (Dimitrios, et al, 2013).

Menurut pendapat Bafadal (2005), pembelajaran dapat diartikan

sebagai “segala usaha atau proses belajar mengajar dalam rangka terciptanya

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien”. Sejalan dengan itu,

Jogiyanto (2007) juga berpendapat bahwa pembelajaran dapat didefinisikan

sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat

reaksi suatu situasi yang dihadapi dan karakteristik-karakteristik dari

perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan

kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahan-

perubahan sementara.

5.3. Analisis Bivariat

Perbandingan hasil belajar metode SSM dengan diskriptif. Hasil uji t

nampak bahwa nilai rata-rata hasil belajar EKG pada kelompok SSM adalah

6,73 dan kelompok diskriptif adalah 6,47. Hasil uji statistik didapat nilai t

hitung= 0,947 dengan p-value sebesar 0,352 sehingga diterima pada taraf

signifikansi 5% (p>0,05), artinya tidak ada perbedaan yang bermakna

pengetahuan antara hasil belajar menggunakan metode SSM dengan metode

diskriptif.

Hasil penelitian ini sangat mendukung dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dimitrios, et al, (2013). Metode dasar pilihan pengajaran

Page 80: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

66

keterampilan interpretasi irama jantung kepada para tenaga kesehatan ahli

yang belum mengikuti pelatihan EKG telah menjadi strategi mengajar dan

deskriptif tradisional. Sebaliknya, SSM dianggap efektif dan efisien dan oleh

karenanya digunakan dalam kursus advance live support (ALS) (Dimitrios, et

al, 2013).

Hasil dari penelitian ini membuktikan hipotesis utama peneliti bahwa

SSM sama efektifnya dalam memberikan pengetahuan keterampilan

interpretasi irama jantung dan dapat dibandingkan dengan metode mengajar

deskriptif. Hal ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa SSM mencapai

keakuratan diagnostik dengan membimbing para mahasiswa pada identifikasi

irama yang aman melalui analisis irama sistematik. SSM juga mendorong

pengajaran yang lebih interaktif, hasilnya adalah pembelajaran yang

berkembang dan meningkatkan ingatan pengetahuan (Dimitrios, et al, 2013).

Lebih dari itu, dalam penelitian ini para mahasiswa yang diberi instruksi

dengan metode mengajar baik menggunakan metode SSM maupun deskriptif

memiliki nilai rata-rata yang imbang yakni 6,80 dan 6,47.

Keakuratan interpretasi irama jantung meningkat dengan pelatihan

jangka panjang dan intervensi pendidikan intermiten, namun penelitian ini

telah menunjukkan bahwa mengajar aritmia jantung dapat dicapai dengan

perintah tunggal. Nilai penampilan para mahasiswa sama-sama dalam

kategori cukup dengan nilai rata-rata yang hampir sama dari kedua metode.

Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat cara untuk mengajar para mahasiswa

yang tidak terbiasa dengan prinsip dasar EKG, keterampilan interpretasi

Page 81: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

67

aritmia umum dengan sesi instruksional jangka pendek. Metode SSM dapat

digunakan sebagai penge nalan terhadap analisa irama yang terstruktur,

namun pengajaran tambahan perlu untuk memberi kesempatan pada para

mahasiswa untuk mengalami kemajuan dari pendekatan sederhana dan

deskripsi irama akurat kepada identifikasi yang lebih detail terhadap setiap

irama (Dimitrios, et al, 2013).

Pelatihan advance live support (ALS) dan keterampilan interpretasi

irama jantung dan pengetahuan yang didapatkan melalui intervensi

pendidikan tunggal menurun dalam setidaknya tiga sampai enam bulan

sehingga penggunaan intervensi edukasional yang sering mungkin

diperlukan. Dalam penelitian ini, penurunan keterampilan para mahasiswa

diobservasi setelah satu bulan, menggaris bawahi kebutuhan untuk

mengidentifikasi cara untuk menjaga keterampilan selama sebelum dan

setelah lulus pendidikan (Dimitrios, et al, 2013).

Page 82: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

68

BAB VI

PENUTUP

6.1. Simpulan

1. Hasil interpretasi EKG kelompok SSM yang berjumlah 15 responden

didapatkan data bahwa tingkat kemampuan interpretasi EKG dalam

kategori cukup yaitu terdapat 14 responden (93,3 %) dan hanya 1

responden (6,7 %) dalam kategori kurang serta tidak ada yang mampu

melakukan interpretasi dalam kategori baik.

2. Hasil interpretasi EKG kelompok diskriptif yang berjumlah 15 responden

didapatkan data bahwa tingkat kemampuan interpretasi EKG dalam

kategori cukup yaitu terdapat 13 responden (86,7 %) dan hanya 2

responden (13,3 %) dalam kategori kurang serta tidak ada yang mampu

melakukan interpretasi dalam kategori baik.

3. Hasil interpretasi EKG kelompok SSM mendapatkan nilai rata-rata 6,80

dengan kategori cukup, dan hasil interpretasi EKG kelompok diskriptif

mendapatkan nilai rata-rata 6,47 dengan kategori cukup juga. Hasil uji

statistik didapat nilai t hitung = 0,947 dengan p-value sebesar 0,352

sehingga diterima pada taraf signifikansi 5% (P>0,05). Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar interpretasi

EKG aritmia pada mahasiswa DIII Keperawatan ditinjau dari

penggunaan metode pembelajaran the six stage method (SSM) dengan

diskriptif di ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dengan

68

Page 83: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

69

demikian Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain tidak ada

perbedaan yang signifikan antara metode pembelajaran the six stage

method (SSM) dengan diskriptif, kedua metode sama efektifnya

digunakan dalam metode pembelajaran interpretasi EKG aritmia terhadap

mahasiswa keperawatan.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan beberapa saran

sebagai berikut :

4. Bagi rumah sakit

Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi Rumah Sakit

khususnya para pembimbing klinik bahwa dalam memberi bimbingan

yang terkait interpretasi EKG aritmia pada mahasiswa perawat dapat

menggunakan metode SSM atau diskriptif.

5. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan tentang

metode pembelajaran yang efektif dalam melakukan interpretasi EKG

aritmia pada mahasiswa perawat.

6. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi peneliti berikutnya

supaya melakukan penelitian pada tenaga keperawatan yang sudah bekerja

dengan melakuakn pre tes terlebih dahulu serta melakukan post tes ulang

supaya hasilnya lebih valid dan memuaskan.

Page 84: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

70

DAFTAR PUSTAKA

Adipranoto, W. 2006. Buku Ajar Kardivaskuler. Jakarta : FKUI.

Arikunto, S. 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan prakti. Jakarta : RinekaCipta.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC.

Azwar, S. 2005. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Bafadal. 2005. Buku Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Kencana.

Bungin, B. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana.

Dharma, S. 2009. Manajemen Kinerja Falsafah Teori dan Penerapannya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dimitrios P, Varvaroussis, et al. 2013. Comparison of Two Teaching Methods forCardiac Arrrhytmia Interpretation Among Nursing Student. JurnalResuscitation 85 (2014). 260-265.

Doengoes, Marilyn E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan.Ed 3. Jakarta : EGC.

Guyton, A. 2006. Textbook of Medical Phishiology. 11th edition. Philadelphia :Elsevier inc.

Hanafi, B.T. 2006. Angina Pektoris Tak Stabil, Dalam Sudoyo AW, Setiohadi B,dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam edisi ke 4. Jakarta : Departemen IlmuPenyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jogiyanto. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Jogjakarta : CTSD.

Jones, S.A. 2005. ECG Note : Interpretation and Management Guide. Philadelpia: F.A. Davis Company.

Kartono. 2007. Patologi Sosial Jilid I. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.Keller K.B et al. 2005. Arrhytmia Knowledge: A Qualitative Study. Heart &

Lung. Jurnal Heart & Lung Vol.XX No X. Hal 1-8.

Mubarak. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi DalamPraktik. Jakarta : EGC.

Page 85: PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN THE SIX · PDF fileTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara ... dengan rancangan post test only ... perekaman elektrokardiografi

71

Munawar, M dan Sutandar, H. 2006. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : EGC.

Nasution. 2008. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Widya Aksara.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian IlmuKeperawatan, edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Pratanu, S. 2006. Kursus Elektrokardiografi Edisi Revisi. Surabaya : KaryaPembina Swajaya.

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Jakarta : EGC.

Rustaman, N. 2011. Pokok-Pokok Pengajaran dan Kurikulum 2004. Jakarta :Depdikbud.

Sastroasmoro dan Ismael. 2006. Dasar-dasar Penelitian Klinis. Edisi kedua.Jakarta : CV Agung Seto.

Siregar, A. R. 2006. Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Pola Asuh.Medan : Skripsi pada Program Studi Psikologi Universitas SumateraUtara. Tidak diterbitkan.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhman, Winarno. 2004. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta : media Abadi.

. 2014. Data Rumah Sakit Tentang Mahasiswa Praktek DIIIKeperawatan di Ruang ICVCU RSUD Dr. Moewardi Januari – Desember2014. Surakarta : Diklat RSUD Dr. Moewardi. Unpublished.

. 2014. Modul Soal-Soal Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support(BT-CLS) RSUD Dr. Moewardi. Surakarta : Diklat RSUD Dr. Moewardi.Unpublished.