perbandingan kinerja perbankan syariah dengan...

127
PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS MAQASHID SYARIAH DAN RASIO PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2010-2015 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Eka Bayu Susilo NIM. 1113085000022 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Upload: vuongngoc

Post on 02-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH

DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS MAQASHID SYARIAH

DAN RASIO PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2010-2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Eka Bayu Susilo

NIM. 1113085000022

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

ii

PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH

DENGAN MENGGUNAKAN INDEKS MAQASHID SYARIAH

DAN RASIO PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2010-2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Guna Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Eka Bayu Susilo

NIM. 1113085000022

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Herni Ali HT, SE, MM Santi Yustini, SE, M.Ak

NIDN. 0422125902 NUPN. 9920112696

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 3: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Jumat 10 Maret 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

Nama : Eka Bayu Susilo

NIM : 1113085000022

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan

Menggunakan Indeks Maqashid Syariah dan Rasio

Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2010-2015

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2017

1. Nurul Ichsan, MA ( )

NIP. 19731128 200501 1 004 Penguji I

2. Cut Erika Ananda Fatimah, SE, MBA ( )

NIP. 19741018 201411 2 001 Penguji II

Page 4: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, Senin 22 Mei 2017 telah dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa:

Nama : Eka Bayu Susilo

NIM : 1113085000022

Jurusan : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan

Menggunakan Indeks Maqashid Syariah dan Rasio

Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia

Periode 2010-2015.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Mei 2017

1. Fitri Damayanti, SE, M.Si. ( )

NIP. 19810731 200604 2 003 Ketua

2. Dr. Herni Ali HT, SE, MM ( )

NIDN. 0422125902 Sekretaris

3. Dr. Herni Ali HT, SE, MM ( )

NIDN. 0422125902 Pembimbing I

4. Santi Yustini, SE, M.Ak. ( )

NUPN. 9920112696 Pembimbing II

5. Dr. Asyari Hasan, M.Ag. ( )

NIP. 19800819 200604 1 002 Penguji Ahli

Page 5: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eka Bayu Susilo

NIM : 1113085000022

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakn karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Mei 2017

Yang Menyatakan

(Eka Bayu Susilo)

Page 6: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Eka Bayu Susilo

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 4 April 1995

3. Alamat : Jalan Cipedak Raya No. 50 RT007/09,

Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta

Selatan. 12640.

4. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Islam An-Nur Jakarta Tahun 2000-2001

2. SDN Cipedak 01 Jakarta Tahun 2001-2007

3. MTsN Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia Tahun 2007-2010

4. MAN Insan Cendekia Gorontalo Tahun 2010-2013

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2017

III.PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua OSIS MTsN Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia (2008-2009)

2. Kepala Bidang Kedisiplinan OSIS MAN Insan Cendekia Gorontalo (2011-

2012)

3. Anggota HMI Cabang Ciputat (2013-2017)

4. Anggota Departemen Kemahasiswaan Dewan Eksekutif Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-

2016)

5. Ketua Karang Taruna RT007/09 Srengseng Sawah (2015-2017)

Page 7: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

vii

ABSTRACT

This research is quantitative descriptive study on Islamic Banking (IB) in Indonesia

2010-2015 period which calculate and analyze financial performance from attainment of maqashid syari’ah and profitability aspect. As a company based on

sharia principles, IB is responsible for the attainment of maqashid syari’ah, but until now the Otoritas Jasa Keuangan (OJK) has not obliged IB in Indonesia to report the performance of its maqashid syari’ah, so there is no IB that measures

performance based on maqashid syari’ah aspect. Therefore, this research would like to apply performance measurement based on the aspect of maqashid syari’ah

using Sharia Maqashid Index (SMI) method and performance based on profitability aspect as measured by profitability ratios and then compared both using Cartesian diagram. The result of the research shows that Panin Bank Syariah is the bank with

the highest attainment of Sharia Maqashid Index (SMI) while Bank Mega Syariah (BMS) has the lowest attainment. Based on the profitability aspect, bank that has

the highest attainment is Bank Syariah Mandiri (BSM) while the lowest attainment is Maybank Syariah Indonesia (MSI)

Keywords: Islamic Banking, Maqashid Syari’ah, Profitability, Sharia Maqashid

Index

Page 8: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

viii

ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif pada Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia periode 2010-2015 yang menghitung dan menganalisis kinerja dari pencapaian maqashid syari’ah dan aspek profitabilitas. Sebagai perusahaan

yang berlandaskan prinsip syariah BUS bertanggung jawab dalam pencapaian maqashid syari’ah, namun sampai saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mewajibkan BUS di Indonesia untuk melaporkan sejauh mana pelaksanaan

maqashid syaria’ahnya, sehingga tidak ada BUS yang mengukur kinerja berdasarkan aspek maqashid syari’ah. Oleh karena itu dilakukan pengukuran

kinerja berdasarkan aspek maqashid syari’ah dengan metode Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) dan kinerja berdasarkan aspek profitabilitas yang diukur dengan rasio profitabilitas untuk kemudian dibandingkan menggunakan diagram kartesius.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Panin Bank Syariah (PBS) adalah bank dengan pencapain Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) tertinggi sedangkan Bank

Mega Syariah (BMS) memiliki pencapaian terendah. Berdasarkan aspek profitabilitas bank yang memiliki pencapaian tertinggi adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) sedangkan yang memiliki pencapaian terendah adalah Maybank

Syariah Indonesia (MSI)

Kata kunci: Bank Umum Syariah, Indeks Maqashid Syari’ah, Maqashid

Syari’ah, Profitabilitas

Page 9: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamiin, segala puja dan puji hanya milik Allah

swt. yang berkat izin-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul

“Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan Menggunakan Indeks

Maqashid Syari’ah dan Rasio Profitabilitas pada Bank Umum Syariah Di

Indonesia Periode 2010-2015”. Shalawat teriring salam selalu tercurah untuk Nabi

Muhammad saw.

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan berbagai macam bantuan dan

dorongan dari banyak pihak terutama Orang tua penulis. Bapak yang tiada lelah

mencari nafkah dan ibu yang senantiasa menyiapkan kebutuhan sehari-hari.

Merekalah yang selalu mendoakan dan mendidik penulis dari lahir sampai bisa

menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Terima kasih Bapak Warjiyana dan Ibu

tercinta, Susilowati. Selain itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta beserta staf dan

jajarannya.

2. Cut Erika Ananda Fatimah, SE, MBA. selaku Ketua Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta staf dan jajarannya.

3. Endra Kasni Laila Yuda, S.Ag., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama masa studi.

4. Dr. Herni Ali HT, SE, MM. selaku Dosen Pembimbing I dan Santi Yustini, SE,

M.Ak. selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, ilmu, dan

tak henti-hentinya memberikan arahan, masukan, nasihat, dan motivasi kepada

penulis selama penulisan hingga penyusunan skripsi ini.

Page 10: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

x

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan bantuan kepada

penulis selama masa studi.

6. Adik penulis, Edwi Adjie Pramuedya yang sebenarnya tidak terlibat sama

sekali dalam pembuatan skripsi ini.

7. Isnawati Manoppo, yang telah membantu selama proses pengerjaan dan selalu

“memaksa” penulis untuk menyelesaikan skripsi secepatnya, serta tidak bosan

memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman yang bernaung di “Kosjod” yang sejak semester 1 tidak

pernah kehabisan materi untuk menghina satu sama lain. Semoga Allah

mengampuni dosa kita semua, aamiin.

9. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2013 yang telah sama-sama

berjuang melewati tugas, kuis, UTS, dan UAS. Terima kasih atas “kerja sama”-

nya selama masa studi.

10. Teman-teman KKN 216 Kelapa Emas, terutama Rorien Novriana, Elgi

Nurfalahi, dan Andhitta A. Dhewidiningrat yang telah membantu penyusunan

buku laporan kegiatan KKN.

11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama masa studi hingga menyelesaikan skripsi.

Semoga Allah swt. memberikan balasan pahala yang berlipat ganda kepada

semua pihak atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam

penulisan dan penyusunan skipsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 20 Mei 2017

Eka Bayu Susilo

Page 11: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR........................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................... 5

1. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

2. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori............................................................................................. 7

1. Perbankan Syariah ................................................................................... 7

2. Maqashid Syari’ah dan Indeks Maqashid Syari’ah.............................. 14

3. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan............................................... 18

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 22

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 30

B. Metode Penentuan Sampel......................................................................... 30

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 32

Page 12: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

xii

D. Metode Analisis Data ................................................................................ 33

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Maqashid Syari’ah............... 33

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Profitabilitas.......................... 40

3. Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah dengan Kinerja

Profitabilitas ........................................................................................... 43

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 45

1. Indeks Maqashid Syari’ah .................................................................... 45

2. Profitabilitas ........................................................................................... 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 52

1. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................... 52

2. Perkembangan Usaha ............................................................................ 57

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 59

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Maqashid Syari’ah............... 59

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Profitabilitas.......................... 67

3. Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah dengan Kinerja

Profitabilitas ........................................................................................... 70

4. Analisis dan Interpretasi ........................................................................ 71

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................................. 91

B. Implikasi ..................................................................................................... 92

C. Saran .......................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94

LAMPIRAN ......................................................................................................... 96

Page 13: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu............................................................................ 23

3.1 Proses Pemngambilan Sampel...................................................................... 31

3.2 Sampel Penelitian.......................................................................................... 31

3.3 Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syari’ah .......................................... 35

3.4 Bobot Konsep dan Elemen Pengukuran Indeks Maqashid Syari’ah ........... 36

3.5 Matrik Perubahan Menggunakan Teknik CPI ............................................. 43

4.1 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Pertama Bank

Umum Syariah Periode 2010-2015 ............................................................. 60

4.2 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Kedua Bank

Umum Syariah Periode 2010-2015 ............................................................. 61

4.3 Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Ketiga Bank

Umum Syariah Periode 2010-2015 ............................................................. 62

4.4 Indikator Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Pertama Bank Umum

Syariah Periode 2010-2015 ......................................................................... 64

4.5 Indikator Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Kedua Bank Umum

Syariah Periode 2010-2015 ......................................................................... 64

4.6 Indikator Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Ketiga Bank Umum

Syariah Periode 2010-2015 ......................................................................... 65

4.7 Indeks Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah Periode 2010-2015 ........ 66

4.8 Rata-rata Rasio Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2010-2015 .... 68

4.9 Indeks Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum Syariah

Periode 2010-2015....................................................................................... 69

4.10 Perbandingan Indeks Maqashid Syari’ah dengan Indeks Profitabilitas

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015 .................................................... 70

Page 14: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir......................................................................................... 28

3.1 Model Operasionalisasi Sekaran .................................................................. 34

3.2 Diagram Kartesius Profitabilitas dan Indeks Maqashid Syari’ah ................. 45

4.1 Aset Bank Umum Syariah di Indonesia 2015.............................................. 57

4.2 Pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia 2015 ................................. 57

4.3 Laba Bersih Bank Umum Syariah di Indonesia 2015 ................................. 58

4.4 Diagram Perbandingan Kinerja Profitabilitas (CPI) dengan Kinerja

Maqashid Syari’ah (IMS) Bank Umum Syariah Periode 2010-2015.......... 71

Page 15: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1 Elemen Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah................................................... 97

2 Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah.............................................................. 104

3 Rasio Kinerja Profitabilitas ......................................................................... 110

Page 16: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Setiap aspek dalam muamalah telah diatur oleh syariat, begitupun aspek

ekonomi. Salah satu bagian dari ekonomi Islam yang saat ini mengalami

perkembangan yang pesat adalah sektor perbankan syariah. Sistem perbankan

dalam perekonomian memainkan peran yang sangat strategis, yaitu sebagai

lembaga intermediasi yang mempertemukan antara unit surplus (pihak kelebihan

dana) dan unit defisit (pihak kekurangan dana) (Ali, 2015). Di era globalisasi ini

pembicaraan tentang perbankan syariah atau Islamic banking semakin dibahas

secara luas, hal ini dikarenakan masyarakat mulai menyadari tentang manfaat

yang sangat besar dari sistem perbankan syariah.

Dalam teori ataupun praktiknya sistem perbankan syariah sangat

berbeda dengan sistem perbankan konvensional. Dalam sistem perbankan

syariah, pihak bank tidak diperbolehkan mengambil bunga dari pinjaman uang

yang diberikan kepada nasabahnya, karena dalam hukum Islam mendapatkan

kelebihan uang atau bunga adalah sesuatu yang dilarang. Sistem perbankan

syariah menekankan pada konsep profit and loss sharing yang berarti kerugian

ataupun keuntungan yang dialami akan dibagikan secara merata ke dua pihak

yaitu pihak bank dan pihak nasabah.

Karakteristik sistem perbankan syariah yang dijalankan berdasarkan

prinsip profit and loss sharing memberikan alternatif sistem perbankan yang

saling menguntungkan bagi masyarakat dan pihak bank. Sistem perbankan

Page 17: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

2

syariah sangat memperhatikan aspek keadilan, etika, mengutamakan nilai-ni la i

kebersamaan, serta menghindari adanya kegiatan spekulatif dalam transaksi

keuangan.

Bank Muamalat adalah pelopor adanya bank syariah di Indonesia. Bank

Muamalat Indonesia berdiri sejak tahun 1991 dan menjadi pionir dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat muslim yang terjebak dalam sistem keuangan

ribawi. Setelah disahkannya Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan yang memungkinkan bank syariah beroperasi sepenuhnya sebagai

Bank Umum Syariah (BUS) atau dengan membuka Unit Usaha Syariah (UUS),

lahirlah Bank Syariah Mandiri serta UUS Bank IFI. Perkembangan perbankan

syariah di Indonesia tidak luput dari dukungan pemerintah, dukungan ini dapat

dilihat dengan disahkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah.

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Setelah

berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,

maka pengembangan perbankan syariah nasional memiliki landasan hukum

yang memadai dan mendorong pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia

menjadi semakin cepat.

Sebagai sebuah lembaga keuangan, bank syariah memiliki tanggung

jawab terhadap para stakeholder. Pertanggungjawaban dapat berbentuk laporan

Page 18: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

3

keuangan ataupun laporan-laporan lain yang dapat mendukung. Laporan-laporan

tersebut berfungsi sebagai media yang akan digunakan oleh para stakeholder

untuk menilai kinerja bank syariah dalam jangka waktu tertentu.

Pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio profitabilitas sering

digunakan karena rasio ini dapat menggambarkan tingkat efektivitas manajemen

suatu bank dalam menjalankan operasionalnya untuk mendapatkan laba. Dar i

hasil analisis ini bank akan mengetahui seberapa efektif manajemennya

menghasilkan laba. Walaupun pengukuran rasio keuangan adalah sesuatu yang

penting untuk di nilai, namun pengukuran rasio keuangan itu tidak akan cukup

untuk mengukur kinerja perbankan syariah.

Sebagai perusahaan yang berlandaskan prinsip syariah, perbankan

syariah seharusnya tidak hanya fokus pada pencapaian laba namun juga

bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan syariah (maqashid syari’ah).

Mohammed, Razak, dan Taib (2008) berhasil mengembangkan pengukuran

kinerja perbankan syariah yang berfokus pada pencapaian maqashid syari’ah.

Penelitian tersebut mengembangkan sebuah pengukuran kinerja perbankan

syariah dalam bentuk Sharia Maqasid Index (SMI) atau Indeks Maqashid

Syari’ah (IMS). IMS adalah pengembangan konsep maqashid syari’ah yang

dijelaskan oleh Abu Zahrah (2014) dalam kitabnya “Ushul Fiqh”. Abu Zahrah

menjelaskan konsep maqashid syari’ah dengan membagi ke dalam tiga bagian

utama yaitu, Tahdzib al-fard (pendidikan individu), Iqamah al-‘adl (penegakkan

keadilan), Jalb al-mashlahah (mendorong kesejahteraan). Kemudian konsep

Page 19: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

4

tersebut dioperasionalkan ke dalam metode Sekaran sehingga menjadi parameter

yang bisa diukur yang dapat menunjukkan kinerja perbankan syariah.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan

penelitian untuk menilai kinerja perbankan syariah dengan dua metode yaitu

metode pengukuran kinerja yang menggunakan pendekatan indeks maqashid

syari’ah dan pengukuran kinerja keuangan yang akan diukur menggunakan rasio

profitabilitas, sehingga penelitian ini mengambil judul “Perbandingan Kinerja

Perbankan Syariah dengan Menggunakan Indeks Maqashid Syariah dan

Rasio Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-

2015”. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Afrinaldi (2013)

yang menganalisis kinerja perbankan syariah di Indonesia dilihat dari aspek

maqashid syari’ah dengan menggunakan pendekatan Indeks Maqashid Syari’ah

(IMS) dan profitabilitas bank syariah. Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian tersebut adalah objek penelitian yang digunakan. Objek penelit ian

dalam penelitian Afrinaldi menggunakan 5 Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia periode 2009-2011, sedangkan objek penelitian ini adalah seluruh

BUS di Indonesia periode 2010-2015.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2015

ditinjau dari pencapaian indeks maqashid syari’ah?

Page 20: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

5

2. Bagaimana kinerja bank umum syariah di Indonesia periode 2010-2015

ditinjau dari aspek profitabilitas?

3. Bagaimana perbandingan kinerja bank umum syariah di Indonesia periode

2010-2015 berdasarkan penilaian kinerja dengan indeks maqashid syari’ah

dan penilaian kinerja dari aspek profitabilitas?

C. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui kinerja bank umum syariah di Indonesia periode 2010–2015

ditinjau dari pencapaian indeks maqashid syari’ah.

b. Mengetahui kinerja bank umum syariah di Indonesia periode 2010–2015

ditinjau dari aspek profitabilitas.

c. Mengetahui perbandingan kinerja bank umum syariah di Indonesia

periode 2010–2015 berdasarkan penilaian kinerja dengan indeks maqashid

syari’ah dan penilaian kinerja dari aspek profitabilitas.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Kalangan Akademisi

Sebagai sarana pembelajaran yang memberikan pengetahuan tentang

alternatif pengukuran kinerja bank syariah ditinjau dari aspek maqashid

syari’ah, sehingga penilaian kinerja bank syariah tidak hanya dinilai dari

kinerja keuangannya saja, serta dapat dijadikan literatur untuk penelit ian

selanjutnya.

Page 21: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

6

b. Bagi Industri Perbankan Syariah

Memberikan alternatif pengukuran dalam mengukur kinerja bank syariah,

sehingga pengukuran kinerja tidak hanya berorientasi profit namun juga

harus memerhatikan pelaksanaan maqashid syari’ah dan dapat dijadikan

evaluasi bagi industri perbankan syariah di Indonesia untuk mengetahui

kelemahannya sehingga dapat diperbaiki dan dapat meningkatkan kinerja.

c. Bagi Masyarakat Umum

Memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai cara penilaian kinerja

bank syariah di Indonesia, dari aspek maqashid syari’ah maupun aspek

profitabilitas.

d. Bagi Peneliti

Peneliti diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang

ekonomi dan lembaga keuangan syariah khusunya mengenai pengukuran

kinerja dengan Indeks Maqashid Syari’ah (IMS).

Page 22: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan Syariah

a. Definisi Perbankan Syariah

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut

tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. Dalam pasal 1 poin 7 menurut jenisnya bank syariah terdiri atas

bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat syariah. Sedangkan unit

usaha syariah adalah unit kerja dari kantor bank umum konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor

cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai

kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/atau unit syariah.

Sesuai dengan data yang ada dalam statistik perbankan syariah Desember

2015, terdapat 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah, dan 163 bank

pembiayaan rakyat syariah yang beroperasi di Indonesia.

b. Prinsip Perbankan Syariah

Menurut Rivai dan Arifin (2010) perbankan syariah adalah suatu

sistem perbankan yang dijalankan berdasarkan prinsip Islam dan tidak

Page 23: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

8

mengizinkan pembayaran dan penerimaan bunga, tetapi pembagian

keuntungan. Karakteristik perbankan syariah yang terkenal adalah

pembagian keuntungan dan kerugian serta pelarangan bunga. Selanjutnya

Rivai dan Arifin (2010) menjelaskan terdapat 6 prinsip dalam perbankan

syariah:

1) Melarang bunga

Bunga secara keras dilarang oleh Islam dan dipahami sebagai sesuatu

yang haram. Islam hanya mengijinkan satu jenis pinjaman yaitu

Qardhul Hasan, di mana peminjam tidak dikenakan bunga atau

tambahan jumlah dari uang yang dipinjam.

2) Pembagian yang seimbang

Islam mendorong muslim untuk menanam uang mereka dan menjadi

rekan kerja dengan tujuan berbagi keuntungan dan risiko dalam bisnis,

meskipun posisinya sebagai kreditor. Dalam Islam, pembiayaan

didasarkan pada iman di mana pemberi pinjaman dan peminjam harus

berbagi risiko bisnis secara seimbang.

3) Uang sebagai modal potensial

Dalam Islam uang hanya alat pertukaran, tidak ada nilai dalam dirinya

sendiri. Sehingga seharusnya tidak diijinkan menilai tinggi terhadap

uang melalui pembayaran bunga tetap ketika menyimpan di bank

ataupun ketika meminjamkan kepada seseorang. Uang diperlakukan

sebagai modal potensial, akan menjadi nilai riil hanya ketika uang

Page 24: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

9

digabung dengan sumber daya lain yang bertanggung jawab untuk

menjalankan aktivitas yang produktif.

4) Melarang Gharar

Sistem keuangan Islam melarang penimbunanan dan melarang

transaksi yang memiliki karakteristik gharar atau ketidakpastian yang

tinggi dan juga melarang maysir atau judi. Transaksi ekonomi harus

bebas dari ketidakpastian, risiko, dan spekulasi. Dalam hukum bisnis,

gharar berarti bank terlibat pada bsinis yang di mana bank tidak

memiliki pengetahuan yang cukup atau pada transaksi yang sangat

beresiko.

5) Kontrak yang valid

Bank syariah memegang tanggung jawab kontrak dan berkewajiban

untuk memberikan informasi secara utuh. Hal ini dimaksudkan untuk

mengurangi risiko asimetris informasi dan risiko moral. Pihak yang

disebut dalam kontrak harus memiliki pengetahuan yang baik tentang

produk.

6) Kegiatan syariah yang disetujui

Bank syariah harus melaksanakan aktivitas bisnis yang tidak melanggar

hukum syariah dan menghindari aktivitas-aktivitas yang dilarang secara

syariah, misalnya investasi pada bisnis yang berhubungan dengan

alkohol dan perjudian.

Page 25: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

10

c. Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah

Menurut pasal 3 dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, perbankan syariah bertujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Terdapat 6 tujuan dari

perbankan syariah, yaitu (Sumitro, 2004):

1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalah secara

Islam, khususnya muamalah yang berhubungan dengan perbankan,

agar terhindar dari praktik-praktik riba atau jenis-jenis

usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar yang dapat

menimbulkan dampak negatif terhadap ekonomi umat.

2) Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan jalan

meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak terjadi

kesenjangan yang besar antara pemilik modal dengan pihak yang

membutuhkan dana.

3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka

peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok miskin,

yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju

kemandirian berusaha.

4) Untuk membantu menanggulangi masalah kemiskinan, yang pada

umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang

berkembang. Upaya bank syariah dalam mengentaskan kemiskinan ini

berupa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari

Page 26: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

11

siklus usaha yang lengkap, seperti program pembinaan pengusaha

produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan

konsumen, program pengembangan modal kerja, dan program

pengembangan usaha bersama.

5) Untuk menjaga kestabilan ekonomi atau moneter pemerintah melalu i

aktivitas-aktivitas bank syariah yang diharapkan mampu

menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga, menghindarkan

persaingan yang tidak sehat antar lembaga keuangan, dan

menanggulangi kemandirian lembaga keuangan dari pengaruh gejolak

moneter baik dari dalam maupun luar negeri.

6) Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank

konvensional yang menyebabkan umat Islam berada di bawah

kekuasaan bank, sehingga umat Islam tidak dapat melaksanakan ajaran

agama Islam secara sempurna, terutama di bidang kegiatan bisnis dan

perekonomiannya.

Menurut pasal 4 dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah, fungsi bank syariah dan Unit Usaha Syariah

(UUS) diantaranya:

1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan

menyalurkan dana masyarakat.

2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk

lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak,

Page 27: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

12

sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada

organisasi pengelola zakat

3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal

dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir)

sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)

Sebagai lembaga penghimpun dana atau penyimpan dana, bank

syariah menerapkan sistem bagi hasil kepada nasabah yang menyimpan

uangnya di bank syariah. Nasabah tidak akan pernah dapat menghitung

dengan pasti berapa jumlah uang yang akan bertambah setiap bulannya,

namun nasabah diberitahukan berapa porsi atau bagian yang menjadi

haknya dan berapa yang menjadi hak dari pihak bank.

Jumlah bagi hasil yang akan diberikan pihak bank kepada

nasabah tergantung pada berapa jumlah uang nasabah yang ditabung di

bank tersebut dan berapa jumlah uang yang telah dikelola oleh bank untuk

sektor-sektor riil yang dapat memberikan keuntungan. Keuntungan inilah

yang akan dibagi kepada pihak bank sebagai pengelola dana dan nasabah

sebagai pemilik modal.

Dana-dana yang disimpan di bank syariah akan dijamin

keamanannya oleh bank yang bersangkutan, selain itu karena semua bank

syariah di Indonesia menjadi anggota dari Lembaga Penjamin Simpanan

(LPS), maka dana-dana yang disimpan di bank syariah akan dijamin

keamanannya oleh pemerintah melalui LPS. Sedangkan jaminan nila i

kesesuaian dengan unsur Islam dari uang yang disimpan di bank syariah

Page 28: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

13

akan dijamin oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Keamaman utama

yang didapatkan dengan menyimpan uang di bank syariah yaitu jaminan

terhindar dari praktik-praktik ribawi yang selama ini biasa diterapkan oleh

bank konvensional melalui sistem bunga (Rivai dan Arifin, 2010).

Menabung di bank syariah akan membangun perekonomian

bangsa secara perlahan-lahan, karena masyarakat mulai bersama-sama

belajar bagaimana melakukan kegiatan bisnis dan ekonomi yang adil dan

sama-sama saling menguntungkan dengan menggunakan sistem bagi hasil.

Selain merasa aman ketika menyimpan dananya di bank syariah, nasabah

juga akan merasa aman mendapatkan pembiayaan dari bank syariah,

karena nasabah tidak perlu khawatir memikirkan beban bunga yang akan

dibayarkan setiap bulannya. Transaksi di bank syariah jelas terhindar dari

unsur ribawi. Selain itu, penerapan prinsip keadilan di mana kedudukan

antara pihak bank dan pengelola modal adalah sama-sama memiliki hak

yang seimbang dalam menikmati keuntungan hasil usahanya.

Pembiayaan di bank syariah diberikan kepada masyarakat untuk

keperluan modal usaha untuk usaha-usaha yang produktif, jelas, dan

transparan, serta bersifat halal, baik dari segi pengelolaan hingga kepada

hasil usaha yang akan diberikan kemanfaatannya untuk masyarakat. Selain

berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana, bank syariah juga

berfungsi sebagai lembaga pemberi jasa. Salah satu bentuk pelayanan bank

syariah dalam bentuk jasa adalah memenuhi kebutuhan nasabah dalam

melakukan transaksi antar bank yang berbeda antara bank syariah dengan

Page 29: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

14

bank syariah lainnya, bank syariah dengan bank konvensional, ataupun

dengan bank syariah yang sama (Rivai dan Arifin, 2010).

2. Maqashid Syari’ah dan Indeks Maqashid Syari’ah

a. Maqashid Syari’ah

Secara bahasa maqashid syari’ah terdiri dari dua kata yaitu

maqashid dan syari’ah. Maqashid berarti kesengajaan atau tujuan.

Maqashid merupakan bentuk jama’ dari maqsud yang berasal dari suku

kata qashada yang berarti menghendaki atau memaksudkan, sehingga

maqashid dapat disimpulkan yaitu hal-hal yang dikehendaki dan

dimaksudkan. Sedangkan syari’ah secara bahasa berarti jalan menuju

sumber air dapat juga diartikan jalan menuju sumber kehidupan. Maqashid

syari’ah secara istilah adalah tujuan-tujuan syariat dan rahasia-rahas ia

yang dimaksudkan oleh Allah dalam setiap hukum dan keseluruhan

hukum-Nya. Terdapat lima hal pokok yang termasuk maqashid syari’ah,

yaitu diantaranya (Jauhar, 2013):

1) Perlindungan terhadap agama (Hifdz Ad-Din)

2) Perlindungan terhadap jiwa (Hifdz An-Nafs)

3) Perlindungan terhadap akal (Hifdz Al-’Aql)

4) Perlindungan terhadap kehormatan (Hifdz Al-’Ardh)

5) Perlindungan terhadap harta benda (Hifdz Al-Mal)

Konsep maqashid syari’ah sebenarnya telah dimulai dari masa

Al-Juwaini yang terkenal dengan nama Imam Haramain dan oleh Imam

Al-Ghazali kemudian disusun secara sistematis oleh seorang ahli ushul

Page 30: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

15

fiqh bermazhab Maliki dari Granada (Spanyol) yaitu Imam Al-Syatib i.

Konsep itu ditulis dalam kitabnya yang terkenal yaitu Muwwafat fi Ushul

Al-Ahkam, khususnya pada juz II, yang beliau namakan kitab Al-

Maqashid. Menurut Al-Syatibi, pada dasarnya syariat ditetapkan untuk

mewujudkan kemaslahatan hamba (mashalih al-‘ibad). Kemaslahatan

inilah, dalam pandangan beliau, menjadi maqashid syari’ah. Maqashid

syari’ah di kalangan ulama ushul fiqh disebut sebagai asrar al-syari’ah,

yaitu rahasia-rahasia yang terdapat di balik hukum yang ditetapkan oleh

syara’, berupa kemaslahatan bagi manusia, baik di dunia maupun di

akhirat (Ali, 2015).

Menurut Al-Ghazali, tujuan utama syariah adalah untuk melayani

kepentingan manusia dan untuk menjaga mereka dari segala sesuatu yang

mengancam eksistensinya. Al-Ghazali mengungkapkan bahwa tujuan

utama dari syariah adalah untuk mendorong kemaslahatan (kesejahteraan)

manusia, yang mana terletak pada pemeliharaan agama, hidup, akal,

keturunan, dan kekayaan. Selanjutnya, segala sesuatu yang melindun gi

lima unsur tersebut maka dianjurkan dilakukan, dan segala sesuatu yang

mengancamnya harus dihilangkan (Rama, 2013).

Al-Ghazali membagi tingkatan kebutuhan manusia menjadi tiga

tingkatan, yaitu (Amalia, 2007):

1) Kebutuhan Dharuriyah

Definisinya adalah tingkat kebutuhan yang harus ada atau disebut juga

kebutuhan primer. Apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi maka

Page 31: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

16

keselamatan umat manusia akan terancam, baik di dunia maupun di

akhirat. Ada lima hal yang masuk kategori ini yaitu memelihara agama,

jiwa, kehormatan, keturunan, dan harta

2) Kebutuhan Hajiyah

Kebutuhan hajiyah dapat didefinisikan sebagai kebutuhan sekunder.

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, keselamatan manusia tidak sampai

terancam, namun akan mengalami kesulitan. Syariat Islam

menghilangkan segala kesulitan tersebut. Adanya hukum rukhsah

(keringanan) merupakan contoh kepedulian syariat Islam terhadap

kebutuhan ini.

3) Kebutuhan Tahsiniyah

Pengertian kebutuhan tahsiniyah adalah kebutuhan yang tidak

mengancam eksistensi salah satu dari lima hal pokok tadi dan tidak pula

menimbulkan kesulitan apabila tidak terpenuhi. Tingkat kebutuhan ini

berupa kebutuhan tersier (pelengkap).

b. Indeks Maqashid Syari’ah

Indeks maqashid syari’ah merupakan alat pengukuran kinerja

perbankan syariah yang dikembangkan oleh Mohammed, Razak, dan Taib

pada tahun 2008. Pengembangan dari alat pengukuran kinerja perbankan

berdasarkan pada maqashid syari’ah ini dikarenakan adanya

ketidakcocokan penggunaan indikator penilaian kinerja pada bank

konvensional dan bank syariah. Pengukuran kinerja bank konvensiona l

hanya berfokus pada pengukuran kinerja keuangan saja, sedangkan tujuan

Page 32: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

17

perbankan syariah tidak boleh hanya berfokus pada pencapaian keuangan,

namun ada tujuan (maqashid syari’ah) yang juga harus dicapai oleh

perbankan syariah.

Variabel yang digunakan dalam penelitian Mohammed, Razak

dan Taib (2008) mengacu pada teori maqashid syari’ah yang dikemukakan

oleh Abu Zahrah yaitu:

1) Tahdzib al-fard (pendidikan individu)

2) Iqamah al-‘adl (penegakkan keadilan)

3) Jalb al-mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Ketiga variabel tersebut kemudian dijabarkan ke dalam 9 dimens i

dan 10 elemen. Kesepuluh elemen tersebut kemudian ditransformasikan

ke dalam rasio kinerja. Ketiga variabel tersebut kemudian dijelaskan oleh

Antonio, dkk (2012):

1) Pendidikan Individu

Mendidik individu berarti pengembangan pengetahuan dan keahlian

individu sehingga nilai-nilai spiritual akan meningkat. Dalam variabel

ini perbankan syariah harus merancang program pendidikan dan

pelatihan dengan nilai-nilai moral agar bisa meningkatkan keahlian dan

pengetahuan para pegawai, selain itu bank juga harus menyediakan

informasi kepada para stakeholder bahwa produk-produk yang

ditawarkan oleh pihak bank kepada masyarakat adalah produk-produk

yang sesuai dengan prinsip syariah. Rasio dalam variabel ini adalah

bantuan pendidikan, riset, pelatihan, dan publikasi (promosi).

Page 33: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

18

2) Penegakkan Keadilan

Perbankan syariah harus memastikan kejujuran dan keadilan dalam

setiap transaksi dan aktivitas bisnis yang tercakup dalam produk, harga,

dan ketentuan kontrak. Selain itu ketentuan kontrak juga harus bebas

dari unsur-unsur ketidakadilan seperti riba, gharar, dan maysir. Rasio

dalam variabel ini adalah profit equalization reserve, porsi pembiayaan

dengan skema mudarabah dan musyarakah, serta rasio pendapatan

bebas bunga.

3) Mendorong Kesejahteraan

Bank harus mengembangkan proyek-proyek investasi dan pelayanan

sosial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rasio dalam

variabel ini adalah profit returns, personal income transfer atau zakat,

dan rasio investasi di sektor riil.

3. Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi

(Suwiknyo, 2010). Laporan keuangan memberikan informasi yang berguna

untuk pengambilan keputusan berbagai pihak, baik pihak internal maupun

pihak eksternal. Laporan keuangan yang utama terdiri dari laporan laba/rugi,

laporan perubahan modal, dan neraca. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan

dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK), tujuan laporan keuangan

adalah sebagai berikut:

a. Menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal

pemilik) pada suatu saat tertentu.

Page 34: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

19

b. Menyajikan informasi kinerja perusahaan.

c. Menyajikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan.

d. Mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan

kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

Tujuan laporan keuangan syariah dan konvensional tidak sama,

terutama dalam hal pemenuhan terhadap hukum-hukum Islam dalam

menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan konvensional tidak harus

memenuhi ketentuan hukum Islam. Tujuan laporan keuangan syariah lebih

luas jika dibandingkan dengan tujuan laporan keuangan konvensional. Tujuan

laporan keuangan syariah adalah menyediakan informasi yang menyangkut

posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu lembaga

syariah yang bermanfaat bagi berbagai pihak dalam pengambilan keputusan

ekonomi. Tujuan laporan keuangan syariah lainnya diantaranya (Wiyono dan

Maulamin, 2013):

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi

dan kegiatan usaha.

b. Memberikan informasi tentang kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip

syariah, serta memberikan informasi jika terdapat aset, kewajiban,

pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah,

bagaimana perolehannya dan penggunaannya.

c. Memberikan informasi yang dapat dijadikan evaluasi pemenuhan tanggung

jawab entitas syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana dan

menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.

Page 35: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

20

d. Memberikan informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang

diperoleh penanaman modal dan pemilik dana syirkah temporer, dan

informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syariah,

termasuk pengelolaan, dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan (KDPPLK), terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan

keuangan yaitu:

a. Dapat dipahami: Infomasi keuangan yanag dapat dipahami adalah

informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai

dengan tingkat pengertian penggunanya.

b. Relevan: Informasi keuangan harus berhubungan dengan tujuan

pemanfaatannya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi banyak

pihak-pihak yang memiliki banyak tujuan, maka upaya penyajian

informasi yang relevan lebih difokuskan kepada kepentingan umum

pengguna.

c. Andal: Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan yang material.

d. Dapat diperbandingkan: Informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan

dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang

sama atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang

sama.

Bank sebagai sebuah lembaga keuangan juga perlu membuat laporan

keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap stakeholder. Laporan

Page 36: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

21

keuangan tersebut akan dianalisis, dan dari hasil analisis dapat dilihat baik

tidaknya kinerja dari bank pada periode waktu tertentu. Salah satu alat analis is

untuk menilai kinerja suatu bank adalah dengan menggunakan analisis rasio

keuangan.

Analisis rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-

angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka

dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen

dalam data laporan keuangan atau antar komponen yang ada dalam laporan

keuangan, angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu

periode maupun beberapa periode (Kasmir, 2009).

Bentuk-bentuk rasio keuangan yang paling lazim digunakan untuk

mengukur kinerja bank, yaitu (Kasmir, 2009):

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.

b. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang.

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiens i

pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan

hutang, dan lain-lain) atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya.

Page 37: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

22

d. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

untuk mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode waktu tertentu.

Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu

perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan atau

dari pendapatan investasi.

e. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonomi dan sektor usahanya.

f. Rasio Penilaian

Rasio penilaian adalah rasio yang memberikan ukuran kemampuan

manajamen dalam menciptakan nilai pasar usahanya di atas biaya

investasi.

Ukuran rasio yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rasio

profitabilitas, rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan bank untuk

mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode waktu tertentu. Dari

penilaian rasio ini stakeholder dapat menilai bagaimana keefektifan dari

manajemen bank dan menilai baik tidaknya kinerja dari bank tersebut yang

ditunjukkan dari seberapa besar laba yang didapatkan.

B. Penelitian Sebelumnya

Hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan

dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.

Page 38: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

23

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No

Peneliti: Judul

Penelitian

(Tahun)

Hasil

Penelitian

Metode Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Mohammed,

Razak, dan Taib: The Performance

Measures of Islamic

Banking Based on the Maqashid

Framework (2008)

Penelitian ini

menghasilkan sebuah pengukuran

kinerja perbankan

syariah yang disebut dengan Maqashid

Syari’ah Index (MSI)

Menggunakan

metode sekaran dan Simple Additive

Weighting (SAW)

Penelitian ini

menghitung rasio profitabilitas

dan penentuan peringkat

kinerja dengan menggunakan metode

Comparative Performance

Index (CPI)

2 Mustafa Omar Mohammed dan Fauziah

Md Taib: Developing

Islamic Banking Performance

Measures Based on

Maqashid Al-Shariah Framework:

Cases of 24 Selected Banks

(2010)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat

penilaian kinerja bank

syariah yang paling cocok untuk menilai

kinerja bank syariah adalah

berdasarkan maqashid syari’ah

Menggunakan Simple Additive Weighting (SAW)

dan Maqashid Syari’ah Index

Penelitian ini tidak menggunakan

Mann-Whitney

U Tess. Penelitian ini

menghitung kinerja

profitabilitas dan penentuan peringkat

kinerja dengan menggunakan

metode Comparative Performance

Index (CPI)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 39: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

24

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti: Judul

Penelitian

(Tahun)

Hasil

Penelitian

Metode Penelitian

Persamaan Perbedaan

3 Muhammad Syafii Antonio,

Yulizar D. Sanrego, dan Muhammad

Taufiq: An Analysis of

Islamic Banking Performance:

Maqashid Index

Implementation in Indonesia and Jordania

(2012)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa industri perbankan syariah di

Indonesia yang diwakili oleh

Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah

Mandiri memiliki

kinerja yang lebih baik dibandingkan

dengan industri perbankan

syariah di Jordania yang diwakili oleh

IIABJ dan JIB.

Menggunakan indeks maqashid

syari’ah dan metode Simple Additive

Weighting (SAW) untuk penentuan

peringkat kinerja

Penelitian ini menghitung

rasio profitabilitas dan penentuan

peringkat kinerja dengan

menggunakan metode Comparative

Performance Index (CPI)

4 Afrinaldi: Analisis

Kinerja Perbankan Syariah

Indonesia Ditinjau dari

Maqashid Syariah: Pendekatan

Maqashid Syariah Index

dan Profitabilitas Bank Syariah

(2013)

Hasil penelitian menujukkan

Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi bank

syariah dengan nilai CPI

tertinggi dan Bank Muamalat Indonesia

(BMI) menjadi bank syariah

dengan nilai SMI tertinggi

Pengukuran profitabilitas

menggunakan metode comparative

performance index (CPI) dan

pengukuran maqashid syari’ah

menggunakan indeks maqashid

syari’ah diurutkan berdasarkan Simple Additive

Weighting (SAW).

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 40: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

25

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti: Judul

Penelitian

(Tahun)

Hasil

Penelitian

Metode Penelitian

Persamaan Perbedaan

5 Dzikron

Abdillah: Kinerja Perbankan

Syariah Indonesia

Ditinjau dari Maqashid Syariah:

Pendekatan Syariah

Maqashid Index (SMI) dan

Profitabilitas (2014)

Hasil penelitian

menujukkan Bank Mega Syariah

menjadi bank syariah dengan

nilai CPI tertinggi dan Bank Muamalat

menjadi bank syariah dengan

nilai SMI tertinggi

Aspek

profitabilitas diurutkan berdasarkan

metode Comperative

Performance Index (CPI) dan aspek maqashid

syari’ah diukur berdasarkan

Syariah Maqashid Index (SMI) dan diurutkan

berdasarkan Simple Additive

Weighting (SAW)

6 Zariatul Khisan: Analisis

Kinerja Perbankan

Syariah Ditinjau dari Profitabilitas

dan Maqashid Syariah Tahun

2010-2013 (2014)

Hasil menunjukkan bahwa kinerja

Bank Muamalat Indonesia

terbaik berdasarkan maqashid

syari’ah index dan comparative performance index

Aspek profitabilitas dihitung dengan

metode Comparative

Performance Index (CPI) dan aspek maqashid

syari’ah dihitung berdasarkan

Penelitian ini menggunakan

metode Simple Additive

Weighting (SAW) untuk penentuan

peringkat kinerja

7 Siti Maesyaroh:

Kinerja Bank Syariah

Mandiri (BSM) Menggunakan Pendekatan

Maqashid Sharia Index

(2015)

Hasil menunjukkan

bahwa kinerja Bank Syariah

Mandiri terbaik berdasarkan maqashid

syari’ah index adalah pada

tahun 2012-2014.

Menggunakan Syari’ah

Maqashid Index (SMI)

Penelitian ini menghitung

rasio profitabilitas

dan penentuan peringkat kinerja dengan menggunakan

metode Comparative Performance

Index (CPI)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 41: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

26

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti: Judul

Penelitian

(Tahun)

Hasil

Penelitian

Metode Penelitian

Persamaan Perbedaan

8 Anisa Dyah Imansari:

Analisis Perbandingan Kinerja

Perbankan Syariah

Berdasarkan Konsep Al-Maqashid Al-

Syariah di Indonesia dan

Malaysia (2015)

Tujuan syariah kedua dan

ketiga pada bank syariah di Indonesia

menunjukkan perbedaan

secara signifikan dibandingkan

dengan perbankan

syariah di Malaysia, sedangkan

tujuan syariah pertama tidak

berbeda secara signifikan antara

perbankan syariah di

Indonesia dan malaysia

Menggunakan indeks maqashid

syari’ah

Penelitian ini tidak

melakukan pengujian normalitas yang

diuji dengan Uji Kolmogorov-

Smirnov Penelitian ini menghitung

rasio profitabilitas

dan penentuan peringkat kinerja dengan

menggunakan metode

Comparative Performance Index (CPI)

9 Ida Roza: Analisis Perbandingan

Kinerja Perbankan Syariah dengan

Metode Indeks Maqashid

Syari’ah dan CAMEL (2015)

pengukuran kinerja yang

paling sesuai dengan

operasional bank syariah adalah dengan

menggunakan metode indeks

maqashid syari’ah.

Menggunakan metode indeks

maqashid syari’ah

Peneliti tidak menggunakan

metode

CAMELS. Penelitian ini menghitung

rasio profitabilitas

dan penentuan peringkat kinerja dengan menggunakan

metode Comparative

Performance Index (CPI)

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 42: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

27

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No

Peneliti: Judul

Penelitian

(Tahun)

Hasil

Penelitian

Metode Penelitian

Persamaan Perbedaan

10 Herni Ali: Mengukur Kinerja

Perbankan Syariah

Berdasarkan Kerangka Maqashid

Syariah (2015)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah

aset dan tingkat profitabilitas

yang dimiliki oleh bank syariah tidak

memiliki korelasi dengan

kinerja indeks maqashid syari’ah-nya

Menggunakan metode indeks maqashid syariah

Peneliti tidak melakukan analisis korelasi

dengan model koefisien

korelasi Pearson. Peneliti menggunakan

metode Comparative Performance

Index (CPI) untuk

menentukan peringkat kinerja

C. Kerangka Berpikir

Penelitian ini mengukur kinerja perbankan syariah dengan

menggunankan Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) dan rasio profitabilitas Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-2015, maka disusunlah

kerangka berpikir dari penelitan ini dalam gambar berikut:

Page 43: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

28

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Laporan keuangan Bank Umum Syariah (BUS) di

Indonesia periode 2010-2015

Perhitungan kinerja

berdasarkan indeks maqashid syari’ah

Perhitungan kinerja

berdasarkan rasio profitabilitas

Penentuan peringkat kinerja menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW)

Penentuan peringkat kinerja menggunakan metode

Comparative Performance Index (CPI)

Perbandingan kinerja perbankan syariah berdasarkan indeks maqashid syari’ah dan

aspek profitabilitas menggunakan diagram

kartesius

Hasil dan interpretasi penelitian

Kesimpulan dan rekomendasi

penelitian

Hasil perhitungan kinerja

berdasarkan indeks maqashid syari’ah

Hasil perhitungan kinerja

berdasarkan rasio profitabilitas

Page 44: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

29

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini berusaha

untuk mengukur kinerja perbankan syariah dengan menggunakan indeks

maqashid syari’ah dan rasio profitabilitas melalui indikator-indikator terukur.

Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan Bank

Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-2015.

Selanjutnya dilakukan perhitungan kinerja berdasarkan indeks

maqashid syari’ah yang kemudian diperingkat menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW). Hasil dari perhitungan kinerja berdasarkan aspek

profitabilitas diperingkat dengan menggunakan metode Comparative

Performance Index (CPI). Kemudian dilakukan perbandingan antara kinerja

berdasarkan indeks maqashid syari’ah dan kinerja keuangan berdasarkan aspek

profitabilitas menggunakan diagram kartesius.

Berdasarkan hasil tersebut, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif

atas nilai indeks masing masing BUS. Analisis deskriptif dilakukan pada hasil

perhitungan kinerja berdasarkan indeks maqashid syari’ah dan kinerja keuangan

berdasarkan aspek profitabilitas, serta hasil perbandingan dari kedua aspek

tersebut. Dari hasil analisis tersebut maka akan diperoleh kesimpulan dari

penelitian ini yang akan menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.

Page 45: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi

deskriptif. Proses analisis data dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran

kinerja bank syariah di Indonesia dengan menggunakan indeks maqashid

syari’ah dan rasio profitabilitas. Data dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan

selama periode 2010-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum

Syariah (BUS) di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama

periode 2010-2015. BUS yang menjadi objek dalam penelitian ini ditentukan

sesuai dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan

kriteria-kriteria tertentu agar memudahkan peneliti dalam melakukan

pengolahan data. Kriteria-kriteria dalam pemilihan sampel adalah sebagai

berikut:

1. Perbankan syariah di Indonesia yang telah berbentuk Bank Umum Syariah

(BUS) sejak tahun 2010-2015.

2. Bank umum syariah yang telah mempublikasikan laporan keuangan yang

telah diaudit untuk tahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015.

3. Bank tidak melakukan spin-off maupun merger selama periode penelitian.

Page 46: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

31

Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 11 bank. Keterangan mengenai proses pengambilan

sampel disajikan pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Proses Pengambilan Sampel

Keterangan Jumlah Bank

Perbankan syariah di Indonesia yang telah berbentuk BUS

sejak tahun 2010-2015 12

Bank umum syariah yang tidak memenuhi kriteria sampel (1)

Bank umum syariah yang memenuhi kriteria sampel 11

Bank yang memenuhi kriteria penentuan sampel dapat dilihat pada tabel

3.2 berikut:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No. Nama Bank Kode

1 Bank Central Asia Syariah BCAS

2 Bank Jabar Banten Syariah BJBS

3 Bank Muamalat Indonesia BMI

4 Bank Mega Syariah BMS

5 Bank Negara Indonesia Syariah BNIS

6 Bank Rakyat Indonesia Syariah BRIS

7 Bank Syariah Bukopin BSB

8 Bank Syariah Mandiri BSM

9 Bank Victoria Syariah BVS

10 Maybank Syariah Indonesia MSI

11 Panin Bank Syariah PBS

Sumber: Data diolah (2017)

Bank yang tidak memenuhi kriteria penentuan sampel adalah Bank

Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPNS) karena baru resmi berbentuk

Bank Umum Syariah (BUS) pada Juli 2014.

Page 47: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

32

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat time series. Data yang diambil berupa data laporan keuangan tahunan

yang diperoleh dari website Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan

website resmi bank yang dijadikan sampel selama periode 2010-2015.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti dalam mendapatkan data

sekunder adalah antara lain:

1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan agar peneliti mendapatkan konsep dan landasan

teori yang sesuai dengan topik penelitian. Studi kepustakaan dilakukan

dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan dokumen-

dokumen lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi kepustakaan

juga dilakukan dengan mengumpulkan, memilih, dan memahami penelitian-

penelitan terdahulu yang sesuai dengan topik penelitian. Penelitian terdahulu

dapat berupa jurnal, skripsi, tesis dan penelitian lainnya.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini merupakan cara untuk memperoleh data langsung di tempat

penelitian yang diperoleh melalui buku-buku, peraturan-peraturan, laporan

relevan yang ada pada objek penelitian. Peneliti tinggal mengambil data yang

telah diolah oleh pihak lain atau dilakukan dengan menyalin data atau

dokumen yang dihasilkan oleh pihak lain. Data yang diperoleh dengan teknik

ini terdapat dalam laporan tahunan yang telah diaudit oleh bank yang menjadi

objek penelitian.

Page 48: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

33

D. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data untuk mengukur kinerja maqashid syari’ah

digunakan metode Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) dan Simple Additive

Weghting (SAW). Pengukuran kinerja profitabilitas dihitung menggunakan rasio

profitabilitas yang kemudian dilakukan pemeringkatan dengan metode

Comparative Performance Index (CPI). Setelah didapatkan hasil perhitungan

kinerja berdasarkan aspek maqashid syari’ah dan aspek profitabilitas untuk

setiap bank umum syariah, maka akan dilakukan perbandingan dari pelaksanaan

kedua aspek tersebut dalam bentuk diagram kartesius. Pengolahan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013

dengan langkah- langkah sebagai berikut:

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Maqashid Syari’ah

Abu Zahrah (2014) merumuskan konsep maqashid syari’ah dengan

mengklasifikasikannya ke dalam tiga tujuan utama yaitu:

a. Tahdzib al-fard (pendidikan individu)

b. Iqamah al-‘adl (penegakkan keadilan)

c. Jalb al-mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Ketiga tujuan tersebut kemudian dikembangakan oleh Mohammed,

Razak, dan Taib (2008) sebagai dasar dalam mengembangkan Indeks

Maqashid Syari’ah (IMS). Untuk dapat menjelaskan sebuah konsep dan

membuatnya dapat diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku,

aspek, atau sifat yang ditujukan oleh konsep. Berdasarkan metode Sekaran

(Sekaran, 2006), karakteristik yang akan diukur diturunkan ke dalam suatu

Page 49: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

34

konsep. Konsep kemudian akan diturunkan lagi ke dalam beberapa dimens i

yang lebih mudah diamati dan diukur. Dimensi diturunkan lagi ke dalam

beberapa unsur yang lebih jelas pengukurannya.

Gambar 3.1

Model Operasionalisasi Sekaran

Sumber: Sekaran (2006)

Dengan menggunakan metode sekaran, konsep maqashid syari’ah

dari Abu Zahrah diterjemahkan oleh Mohammed, et al. ke dalam dimens i,

dan akhirnya menjadi elemen yang dapat diukur. Dimensi dan elemen

tersebut antara lain:

Konsep

Dimensi 1

Elemen 1

Indikator 1

Indikator 2

Elemen 2

Indikator 1

Indikator 2

Dimensi 2

Elemen 1

Indikator 1

Indikator 2

Elemen 2

Indikator 1

Indikator 2

Page 50: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

35

Tabel 3.3

Model Pengukuran Kinerja Maqashid Syari’ah

Tujuan

Syariah

(Konsep)

Dimensi (D) Elemen (E) Rasio Kinerja Sumber

Data

Education

(Tahdzib al-fard)

D1.

Advancement of Knowledge

E1.

Education Grant

R1. Education

Grant or Scholarship/ Total Expense

Annual

Report

E2.

Research

R2. Research

Expense/Total Expense

Annual

Report

D2. Instilling

New Skill and Improvements

E3. Training R3. Training

Expense/Total Expense

Annual

Report

D3. Creating

Awareness of Islamic Banking

E4.

Publicity

R4. Publicity

Expense/Total Expense

Annual

Report

Justice (Al-‘Adl)

D4. Fair

Returns

E5. Fair

Returns

R5. Profit

Equalization Reserves (PER)/Net

or Investment Income

Annual

Report

D5. Cheap Product and

Services

E6. Functional

Distribution

R6. Mudharabah and Musyarakah

Modes/Total Investment Modes

Annual Report

D6.

Elimination of Negative

Element that Breed Injustices

E7. Interest

Free Product

R7. Interest Free

Income/Total Income

Annual

Report

Public

interest (Al-

Mashlahah)

D7.

Profitability of Bank

E8. Profit

Ratios

R8. Net

Income/Total Assets

Annual

Report

D8.

Redistribution of Income and Wealth

E9.

Personal Income

R9. Zakah Paid/Net

Assets

Annual

Report

D9. Investment in Vital Real Sector

E10. Investment Ratio in

Real Sector

R10. Investment in Real Economic Sector/Total

Investment

Annual Report

Sumber: Mohammed, et al. (2008)

Page 51: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

36

Kemudian Mohammed, et al. (2008) melakukan verifikasi dari

model dan pembobotan pada setiap konsep dan elemen dengan melakukan

wawancara dengan pakar-pakar syariah di Asia dan Timur Tengah, dan

menghasilkan pembobotan dari konsep dan elemen dalam maqashid syari’ah,

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4

Bobot Konsep dan Elemen Pengukuran Indeks Maqashid Syari’ah

Tujuan

Syariah

(Konsep)

Bobot Rata-

rata (%) Elemen (E)

Bobot Rata-

rata (%)

Education (Tahdzib al-

fard)

30

E1. Education Grant 24

E2. Research 27

E3. Training 26

E4. Publicity 23

Total 100

Justice

(Al-‘Adl) 41

E5. Fair Returns 30

E6. Functional Distribution

32

E7. Interest Free Product

38

Total 100

Public interest (Al-

Mashlahah)

29

E8. Profit Ratios 33

E9. Personal Income 30

E10. Investment Ratios in Real Sector

37

Total 100

Sumber: Mohammed, et al. (2008)

Terdapat tiga tahap yang dilakukan untuk mendapakan hasil

perhitungan Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) yaitu:

a. Menghitung rasio kinerja dari bank-bank syariah yang dijadikan objek

penelitian, yang terdiri dari 10 rasio kinerja yaitu:

1) Education Grant or Scholarship/Total Expense (R11)

2) Research Expense/Total Expense (R21)

Page 52: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

37

3) Training Expense/Total Expense (R31)

4) Publicity Expense/Total Expense (R41)

5) Profit Equalization Reserves (PER)/Net or Investment Income (R12)

6) Mudharabah and Musyarakah Modes/Total Investment Modes (R22)

7) Interest Free Income/Total Income (R32)

8) Net Income/Total Assets (R13)

9) Zakah Paid/Net Assets (R23)

10) Investment in Real Economic Sector/Total Investment (R33)

b. Menghitung indikator kinerja (IK) berdasarkan hasil perhitungan rasio

kinerja. Perhitungan indikator kinerja menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW). Metode SAW dilakukan dengan cara

pembobotan, agregat, dan proses penentuan peringkat. SAW merupakan

metode Multiple Attribute Decision Making (MADM) yang dilakukan

dengan mengidentifikasi setiap nilai atribut dan nilai intra atribut.

Kemudian akan diperoleh skor total untuk setiap bank dengan cara

mengalikan setiap rasio skala setiap atribut. Indikator kinerja dan tingkat

indeks maqashid syariah dapat dijelaskan secara matematis sebagai

berikut:

1) Tujuan 1 (Education)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 1 sebagai berikut:

IK(T1) = W1.1 X E1.1 X R1.1 X W1.1 X E2.1 X R2.1 X W1.1 X

E3.1 X R3.1 X W1.1 X E4.1 X R4.1 atau W1.1 (E1.1 X R1.1 + E2.1

X R2.1 + E3.1 X R3.1 + E4.1 X R4.1) (1)

Page 53: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

38

Keterangan:

T1 = Tujuan maqashid syari’ah pertama

W1.1 = Bobot rata-rata untuk tujuan pertama

E1.1 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan pertama

E2.1 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan pertama

E3.1 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan pertama

E4.1 = Bobot rata-rata untuk elemen keempat tujuan pertama

R1.1 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan pertama

R2.1 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan pertama

R3.1 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan pertama

R4.1 = Rasio kinerja untuk elemen keempat tujuan pertama

Sehingga:

IK(T1) = IK1.1 + IK2.1 + IK3.1 + IK4.1 (2)

IK1.1 = W1.1 X E1.1 X R1.1 (3)

IK2.1 = W1.1 X E2.1 X R2.1 (4)

IK3.1 = W1.1 X E3.1 X R3.1 (5)

IK1.1 = W1.1 X E4.1 X R4.1 (6)

2) Tujuan 2 (Justice)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 2 sebagai berikut:

IK(T2) = W2.2 X E1.2 X R1.2 X W2.2 X E2.2 X R2.2 X W2.2 X E3.2

X R3.2 atau W2.2 (E1.2 X R1.2 + E2.2 X R2.2 + E3.2 X R3.2) (7)

Keterangan:

Page 54: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

39

T2 = Tujuan maqashid syari’ah kedua

W2.2 = Bobot rata-rata untuk tujuan kedua

E1.2 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan kedua

E2.2 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan kedua

E3.2 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan kedua

R1.2 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan kedua

R2.2 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan kedua

R3.2 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan kedua

Sehingga:

IK(T2) = IK1.2 + IK2.2 + IK3.2 (8)

IK1.2 = W2.2 X E1.2 X R1.2 (9)

IK2.2 = W2.2 X E2.2 X R2.2 (10)

IK3.2 = W2.2 X E3.2 X R3.2 (11)

3) Tujuan 3 (Public interest)

Indikator kinerja (IK) untuk tujuan 3 sebagai berikut:

IK(T3) = W3.3 X E1.3 X R1.3 X W3.3 X E2.3 X R2.3 X W3.3 X E3.3

X R3.3 atau W3.3 (E1.3XR1.3 + E2.3XR2.3 + E3.3XR3.3) (12)

Keterangan:

T3 = Tujuan maqashid syari’ah ketiga

W3.3 = Bobot rata-rata untuk tujuan ketiga

E1.3 = Bobot rata-rata untuk elemen pertama tujuan ketiga

E2.3 = Bobot rata-rata untuk elemen kedua tujuan ketiga

E3.3 = Bobot rata-rata untuk elemen ketiga tujuan ketiga

Page 55: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

40

R1.3 = Rasio kinerja untuk elemen pertama tujuan ketiga

R2.3 = Rasio kinerja untuk elemen kedua tujuan ketiga

R3.3 = Rasio kinerja untuk elemen ketiga tujuan ketiga

Sehingga:

IK(T3) = IK1.3 + IK2.3 + IK3.3 (13)

IK1.3 = W3.3 X E1.3 X R1.3 (14)

IK2.3 = W3.3 X E2.3 X R2.3 (15)

IK3.3 = W3.3 X E3.3 X R3.3 (16)

c. Melakukan pemeringkatan berdasarkan indeks maqashid syari’ah dari

masing-masing bank syariah yang menjadi objek penelitian. Indeks

maqashid syari’ah untuk setiap bank syariah merupakan total semua

indikator kerja dari tiga maqashid syari’ah. Indeks maqashid syari’ah

dapat dirumuskan sebagai berikut:

IMS = IK(T1) + IK(T2) + IK(T3) (17)

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Profitabilitas

a. Menghitung Rasio Profitabilitas Bank Umum Syariah

Perhitungan rasio profitabilitas masing-masing bank dilakukan

pertahun dari tahun 2010-2015. Selanjutnya dihitung nilai rata-rata rasio

profitabilitas masing-masing bank. Rasio-rasio yang digunakan untuk

mengukur kinerja profitabilitas pada penelitian ini adalah ROA, ROE, dan

BOPO dengan penjelasan sebagai berikut:

Page 56: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

41

1) Return on Asset (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memperoleh keuntungan secara keseluruhan yang dirumuskan dengan:

2) Return on Equity (ROE)

Rasio ini memperbandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan

modal sendiri. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:

3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio ini adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan

operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank

dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini dirumuskan dengan:

b. Menghitung Indeks Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum

Syariah

Untuk dapat membandingkan kinerja profitabilitas bank syariah

dengan indeks maqashid syari’ah, maka proses yang akan dilakukan

adalah menghitung nilai masing-masing pengukuran profitabilitas bank

syariah dan menentukan peringkat dari kinerja bank syariah tersebut,

menggunakan metode Comparative Performance Index (CPI).

%100XAktiva Total

Pajak Sebelum Laba ROA

100% XDisetor ModalJumlah

PajakSetelah Bersih Laba ROE

100% X lOperasiona Pendapatan

lOperasionaBeban BOPO

Page 57: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

42

Comparative Performance Index (CPI) atau teknik perbandingan

indeks kinerja, merupakan indeks gabungan yang dapat digunakan untuk

menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif (i)

berdasarkan beberapa kriteria (j) (Marimin dan Maghfiroh, 2010). Rumus

yang digunakan dalam CPI adalah:

Aij = Xij (min) x 100 / Xij (min)

(i=1.j) = (X(i+1.j)) / Xij (min) x 100

Iij = Aij x Pj

Ii =

n

1j

(Iij)

Keterangan:

Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j

Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal

minimum ke-j

A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria ke-j

X(l + 1.j) = nilai alternatif ke-i +1 pada kriteria awal ke-j

Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j

Iij = indeks alternatif ke i

Ii = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke I

i = 1,2,3,.........,n

J = 1,2,3,.........,m

Prosedur dalam metode CPI adalah sebagai berikut (Marimin dan

Maghfiroh, 2010):

Page 58: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

43

1) Identifikasi kriteria tren positif (semakin tinggi nilainya, semakin baik)

dan tren negatif (semakin rendah nilainya, semakin baik).

2) Untuk kriteria tren positif, nilai minimum pada setiap kriteria diubah

menjadi 100, sedangkan nilai lainnya diubah secara proporsional lebih

tinggi.

3) Untuk kriteria tren negatif, nilai minimum pada setiap kriteria diubah

menjadi 100, sedangkan nilai lainnya diubah secara proporsional lebih

rendah.

Tabel 3.5

Matrik Perubahan Menggunakan Teknik CPI

Bank ROA

(%)

ROE

(%)

BOPO

(%)

Nilai

Alternatif Peringkat

BCAS

BJBS

BMI

BMS

BNIS

BRIS

BSB

BSM

BVS

MSI

PBS

Bobot

Kriteria

3. Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah dengan Kinerja Profitabilitas

Setelah memperoleh hasil dari perhitungan indeks maqashid

syari’ah dan rasio profitabilitas setiap bank umum syariah, selanjutnya akan

dilakukan perbandingan dari kedua aspek tersebut dalam bentuk diagram

kartesius dengan tahapan analisis adalah sebagai berikut (Afrinaldi, 2013):

Page 59: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

44

a. Menghitung nilai atau skor rata-rata dari indeks maqashid syari’ah dan

rasio profitabilitas.

b. Membuat plot berdasarkan nilai/skor rata-rata masing-masing aspek ke

dalam diagram kartesius, tingkat profitabilitas sebagai sumbu vertikal

dengan simbol (x), dan tingkat indeks maqashid syari’ah berlaku sebagai

sumbu horizontal dengan simbol (y), dapat disederhanakan dengan rumus

sebagai berikut:

x = n

xi (1)

ȳ = n

yi (2)

Keterangan:

x = Skor rata-rata tingkat profitabilitas bank umum syariah

ȳ = Skor rata-rata indeks maqashid syari’ah

xi = Total skor setiap tingkat profitabilitas dari seluruh sampel bank

syariah

yi = Total skor setiap tingkat indeks maqashid syari’ah dari seluruh

sampel bank syariah

n = Jumlah sampel

Page 60: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

45

Gambar 3.2

Diagram Kartesius Profitabilitas dan Indeks Maqashid Syari’ah

Sumber: Afrinaldi (2013)

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Indeks Maqashid Syari’ah

Menurut Afrinaldi (2013) dimensi-dimensi dibuat untuk dapat

memahami dan menjelaskan rincian dari setiap konsep, sehingga dimens i

untuk setiap konsep maqashid syari’ah dijelaskan sebagai berikut:

a. Educating Individual (Mendidik Individu)

1) Advancement Knowledge (D1)

Bank syariah dituntut untuk dapat berperan serta dalam

mengembangkan pengetahuan, tidak hanya untuk pegawainya tapi juga

untuk masyarakat luas. Peran ini dapat diukur melalui elemen seberapa

Profitabilitas tinggi

Profitabilitas rendah

Kuadran Kanan Atas:

maqashid syari’ah tinggi dan

profitabilitas yang

tinggi

Kuadran Kiri Atas: maqashid syari’ah

rendah dan profitabilitas yang

tinggi

Kuadran Kiri Bawah:

maqashid syari’ah rendah dan

profitabilitas yang rendah

Kuadran Kanan Bawah:

maqashid syari’ah tinggi dan

profitabilitas yang rendah

Maqashid Syari’ah tinggi Maqashid Syari’ah rendah

Page 61: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

46

besar pihak bank memberikan beasiswa pendidikan (E1. Education

Grant) dan melakukan penelitian serta pengembangan (E2. Research).

Rasio pengukurannya dapat diukur melalui seberapa besar beasiswa

yang diberikan terhadap total pendapatannya (R1) dan rasio biaya

penelitian terhadap total biayanya (R2). Semakin besar dana beasiswa

dan biaya penelitian yang dikeluarkan bank syariah, menunjukkan

bahwa bank syariah memiliki perhatian yang besar terhadap

peningkatan pengetahuan masyarkat.

2) Instilling New Skill and Improvement (D2)

Bank syariah memiliki kewajiban untuk meningkatkan skill dan

pengetahuan pegawainya, hal ini ditunjukkan dengan seberapa besar

perhatian bank syariah terhadap pelatihan dan pendidikan bagi

pegawainya (E3. Training). Rasionya dapat diukur melalui seberapa

besar biaya pelatihan terhadap total biayanya (R3). Semakin besar rasio

yang dihasilkan, hal ini mengandung arti semakin besar perhatian bank

terhadap pendidikan pegawainya.

3) Creating Awareness of Islamic Banking (D3)

Peran bank syariah dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat

khususnya tentang perbankan syariah adalah dengan melakukan

sosialisasi dan publisitas perbankan syariah dalam bentuk informas i

bank syariah, operasional, dan sistem ekonomi syariah (E4. Publicity).

Hal ini dapat diukur melalui seberapa besar biaya publisitas atau

promosi yang dikeluarkan bank terhadap total biaya yang

Page 62: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

47

dikeluarkannya (R4). Semakin besar biaya promosi dan publisitas akan

berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap

perbankan syariah.

b. Establishing Justice (Menegakkan Keadilan)

4) Fair Returns (D4)

Bank syariah dituntut untuk dapat melakukan transaksi secara adil

dengan memberikan hasil yang adil dan setara (fair return). Ukuran

yang digunakan adalah rasio Profit Equalization Reserves (PER) bank

syariah. Bank syariah di Indonesia belum menerapkan PER secara

penuh dan belum ada bank syariah yang melaporkan tingkat PER dalam

laporan tahunannya. Rasio PER tidak dapat digunakan karena belum

adanya data terkait dengan hal tersebut.

5) Cheap Products and Services (D5)

Elemen pengukuran yang dilakukan adalah functional distribution (E6),

dengan mengukur seberapa besar skema bagi hasil mudharabah

musyarakah terhadap seluruh model pembiayaan yang diberikan oleh

bank syariah (R6). Semakin tinggi model pembiayaan bank syariah

dengan menggunakan mudharabah dan musyarakah, menunjukkan

bahwa bank syariah dapat meningkatkan fungsinya untuk mewujudkan

keadilan sosial ekonomi melalui transaksi bagi hasil.

6) Elimination of Injustices (D6)

Riba merupakan salah satu instrumen yang dilarang dalam sistem

perbankan dan keuangan syariah. Hal ini disebabkan riba dapat

memberikan dampak buruk terhadap perekonomian dan menyebabkan

Page 63: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

48

ketidakadilan dalam transaksi ekonomi. Riba memberikan kesempatan

yang luas terhadap golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan

miskin. Bank syariah dituntut untuk menjalankan aktivitas perbankan,

khususnya investasi yang terbebas dari riba. Semakin tinggi rasio

investasi yang bebas riba terhadap total investasinya (R7), maka akan

berdampak positif terhadap berkurangnya kesenjangan pendapatan dan

kekayaan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dapat diukur dengan

rasio interest free income terhadap total income.

c. Mashlahah (Kepentingan Publik)

7) Profitability of Bank (D7)

Semakin besar keuntungan yang diperoleh bank syariah, maka akan

berdampak pada peningkatan kesejahteraan semua stakeholder

perbankan syariah. Rasio profitabilitas bank syariah dapat diukur

melalui seberapa besar laba bersih terhadap total aset bank syariah (R8).

8) Redistribution of Income and Wealth (D8)

Salah satu peran penting bank syariah adalah mendistribusikan

kekayaan pada semua golongan masyarakat. Peran ini dapat dilakukan

bank syariah melalui pendistribusian dana zakat yang dikeluarkan bank

syariah (R9), yang dapat diukur melalui seberapa besar rasio zakat yang

dibayar bank syariah terhadap aset bersih bank syariah tersebut.

9) Investment in Real Sector (D9)

Keberadaan bank syariah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan

sektor riil yang selama ini tidak seimbang dengan sektor keuangan.

Page 64: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

49

Prinsip dan akad-akad bank syariah dianggap lebih sesuai dalam

pengembangan sektor rill, sehingga tingkat pembiayaan bank syariah

diharapkan lebih banyak pada sektor riil, seperti sektor pertanian,

pertambangan, konstruksi, manufaktur, serta usaha mikro. Semakin

tinggi pembiayaan yang disalurkan di sektor rill yang dilakukan bank

syariah (R10), akan mendorong terjadinya pengembangan ekonomi

sektor riil yang akan memberikan kemaslahatan kepada seluruh lapisan

masyarakat.

Mohammed, et al. (2008) memilih kesepuluh rasio ini sebagai rasio

dalam Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) berdasarkan kriteria-kriteria di

bawah ini:

a. Diskusi mengenai tujuan-tujuan perbankan syariah, dimensi-dimensi, serta

elemen-elemen diidentifikasikan dari tujuan-tujuan tersebut.

b. Penelitian-penelitian sebelumnya yang sejenis menggunakan rasio-rasio

yang sama untuk mengukur kinerja perbankan syariah dan perbankan

konvensional.

c. Kemudahan dalam mendapatkan data, yaitu dari laporan keuangan dan

kemudahan metode riset.

d. Pengukuran implementasi konsep maqashid syari’ah lebih akurat dengan

menggunakan rasio-rasio ini.

Page 65: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

50

2. Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan untuk mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode waktu

tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen

suatu perusahaan yang ditunjukkan dari laba yang dihasilkan dari penjualan

atau dari pendapatan investasi (Kasmir, 2009).

Variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur kinerja

profitabilitas pada penelitian ini adalah ROA, ROE, dan BOPO. Penjelasan

dari variabel-variabel tersebut antara lain:

a. ROA (Return on Asset)

ROA adalah rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap

rata-rata volume usaha dalam periode yang sama (Rivai, 2007). ROA

menggambarkan perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.

Ukuran atau rumus yang digunakan adalah rasio perbandingan antara laba

sebelum pajak dengan total aset. Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan.

Rasio ini dirumuskan dengan:

b. ROE (Return on Equity)

ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran

deviden (Rivai, 2007). ROE merupakan indikator yang sangat penting bagi

%100XAktiva Total

Pajak Sebelum Laba ROA

Page 66: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

51

para pemegang saham dan calon investor. Jika rasio ini meningkat, berarti

telah terjadi kenaikan laba bersih dari laba bank yang bersangkutan yang

selanjutnya dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembayaran deviden,

terutama bagi bank yang telah go public. Rasio ini memperbandingkan

antara laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini

dirumuskan sebagai berikut:

c. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional)

Menurut Rivai (2007) rasio ini adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiens i

dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Usaha utama

bank adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali ke

masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau disebut kredit jika dalam

sistem bank konvensional, sehingga beban bunga/bagi hasil dan hasil

bunga/bagi hasil/marjin adalah pendapatan operasional terbesar bagi bank.

Rasio ini dirumuskan dengan:

100% X lOperasiona Pendapatan

lOperasiona Biaya BOPO

100% XDisetor ModalJumlah

PajakSetelah Bersih Laba ROE

Page 67: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

52

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

a. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh cukup pesat dalam

beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengena i

ekonomi syariah semakin bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan

nasabah akan layanan syariah, maka berdasarkan akta akuisisi No. 72

tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo,

SH, M.Si PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) mengakuisisi PT Bank

Utama Internasional Bank (Bank UIB) yang nantinya menjadi PT. Bank

BCA Syariah (www.bcasyariah.co.id).

b. Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

Pendirian BJBS diawali dengan pembentukan divisi/unit usaha syariah

oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. pada

tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk

menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu. PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. berpandangan bahwa

untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program

Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah,

maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank

Page 68: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

53

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk

menjadikan divisi/unit usaha syariah menjadi bank umum syariah

(www.bjbsyariah.co.id).

c. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H

atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27

Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa

pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan

masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham perseroan senila i

Rp84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian perseroan.

Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana

Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang

turut menanam modal senilai Rp106 miliar (www.bankmuamalat.co.id).

d. Bank Mega Syariah (BMS)

Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu), bank umum yang

didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI

No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT Corpora (Para Group)

melalui Mega Corpora (PT Para Global Investindo) dan PT Para Rekan

Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham memang ingin

mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank umum syariah.

Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank

Page 69: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

54

Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui Keputusan Deputi

Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 menjadi PT Bank

Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004, sesuai dengan

Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/11/KEP.DpG/2004.

Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai

upaya pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi bank

umum syariah (www.megasyariah.co.id).

e. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor

12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin

usaha kepada PT Bank BNI Syariah dan di dalam Corporate Plan UUS

BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan

dilakukan spin off tahun 2009. Disamping itu, komitmen pemerintah

terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran

terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin meningka t.

Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161

Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan

20 Payment Point (www.bnisyariah.co.id).

f. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. terhadap

Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari

Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya

No.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008

Page 70: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

55

PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank

BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara

konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan

prinsip syariah Islam (www.brisyariah.co.id).

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah yang bermula masuknya konsorsium PT Bank Bukopin, Tbk.

diakuisisinya PT Bank Persyarikatan Indonesia (sebuah bank

konvensional) oleh PT Bank Bukopin, Tbk. proses akuisisi tersebut

berlangsung secara bertahap sejak 2005 hingga 2008

(www.syariahbukopin.co.id).

h. Bank Syariah Mandiri (BSM)

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang

melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan

nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah

Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk

bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik

(www.syariahmandiri.co.id).

i. Bank Victoria Syariah (BVS)

Menghadapi kompetisi antar bank yang semakin ketat, sektor perbankan

dituntut untuk terus berinovasi baik dari sisi produk, layanan maupun

operasional, yang berujung pada peningkatan kinerja usaha. Untuk itu, di

Page 71: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

56

tahun 2013 Bank Victoria Syariah berkomitmen untuk memperkokoh

pondasi perusahaan sebagai bank ritel syariah dengan melakukan

pengembangan produk dan segmen bisnis baru untuk percepatan

pertumbuhan aset perusahaan (bankvictoriasyariah.co.id).

j. Maybank Syariah Indonesia (MSI)

Sejak memulai kegiatan usaha sebagai bank syariah pada bulan Oktober

2010, PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Maybank Syariah) telah

mengembangkan berbagai layanan dan solusi inovatif untuk memenuhi

kebutuhan para nasabah sekaligus meraih peluang di pasar keuangan

regional yang terus berkembang (maybanksyariah.co.id).

k. Panin Bank Syariah (PBS)

PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (Panin Dubai Syariah Bank),

berkedudukan di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Panin Life Center,

Jl. Letjend S. Parman Kav. 91, Jakarta Barat. Sesuai dengan pasal 3

Anggaran Dasar Panin Dubai Syariah Bank, ruang lingkup kegiatan Panin

Dubai Syariah Bank adalah menjalankan kegiatan usaha di bidang

perbankan dengan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam. Panin

Dubai Syariah Bank mendapat izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.11/52/KEP.GBI/

DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan

prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada

tanggal 2 Desember 2009 (www.paninbanksyariah.co.id).

Page 72: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

57

2. Perkembangan Usaha

a. Perolehan Aset 2015

Gambar 4.1

Aset Bank Umum Syariah di Indonesia 2015

Sumber: Data Diolah (2017)

Pada akhir tahun 2015 total keseluruhan aset Bank Umum

Syariah (BUS) yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu Rp207,41

triliun. BUS yang memiliki aset terbanyak adalah Bank Syariah Mandiri

(BSM) dengan jumlah aset sebesar Rp70,73 triliun. BUS dengan nilai aset

terkecil adalah Bank Victoria Syariah (BVS) dengan jumlah aset sebesar

Rp1,30 triliun.

b. Jumlah Pembiayaan 2015

Gambar 4.2

Pembiayaan Bank Umum Syariah di Indonesia 2015

Sumber: Data Diolah (2017)

Page 73: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

58

Total pembiayaan yang disalurkan Bank Umum Syariah yang

menjadi objek penelitian ini pada tahun 2015 sebesar Rp149,40 triliun.

Bank Umum Syariah (BUS) yang menyalurkan pembiayaan terbesar

selama tahun 2015 adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) yaitu sebesar

Rp51,09 triliun dan BUS yang paling sedikit menyalurkan pembiayaan

adalah Bank Victoria Syariah (BVS) yaitu sebesar Rp1,08 triliun.

c. Laba Bersih 2015

Gambar 4.3

Laba Bersih Bank Umum Syariah di Indonesia 2015

Sumber: Data Diolah (2017)

Bank Umum Syariah (BUS) yang menjadi objek dalam penelit ian

ini berhasil mencatatkan total laba bersih sebesar Rp615,56 miliar pada

tahun 2015. BUS dengan jumlah laba bersih terbesar adalah Bank Syariah

Mandiri (BSM) yaitu sebesar Rp289,58 miliar. Hal sebaliknya ditunjukkan

oleh Maybank Syariah Indonesia (MSI) yang mengalami kerugian sebesar

Rp294.39 miliar.

Page 74: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

59

B. Analisis dan Pembahasan

1. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Maqashid Syari’ah

Pengukuran kinerja berdasarkan Aspek Maqashid Syari’ah

dilakukan dengan 3 tahapan. Pertama menghitung rasio kinerja dari seluruh

bank umum syariah, kedua menghitung indikator kinerja berdasarkan hasil

perhitungan rasio kinerja, ketiga menentukan peringkat berdasarkan Indeks

Maqashid Syari’ah (IMS) yang merupakan total semua indikator kinerja.

a. Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah

Rasio kinerja maqashid syari’ah setiap bank syariah merupakan

ukuran untuk menentukan bagaimana bank melaksanakan setiap tujuan-

tujuan syariah yang telah ditentukan yaitu Tahdzib al-Fard (mendid ik

individu), Iqamah al-‘Adl (menegakkan keadilan), Jalb al-Mashlahah

(mendorong kesejahteraan).

Berikut adalah hasil perhitungan rasio kinerja maqashid syari’ah

bank umum syariah periode 2010-2015 untuk setiap tujuannya:

1) Tujuan pertama: Tahdzib al-Fard (mendidik individu)

Pada tujuan pertama terdapat empat rasio pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana bank syariah melaksanakan

tujuannya dalam mendidik individu, antara lain: education grant (R11),

research (R21), training (R31), dan publicity (R41). Berikut adalah

tabel rasio kinerja maqashid syari’ah untuk tujuan pertama:

Page 75: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

60

Tabel 4.1

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah Tujuan Pertama

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank Rasio Kinerja Tujuan 1

R11 R21 R31 R41

BCAS 0.00003 0.00000 0.01668 0.01213

BJBS 0.00000 0.00031 0.00000 0.00225

BMI 0.00341 0.00211 0.01346 0.04066

BMS 0.00185 0.00000 0.01027 0.00000

BNIS 0.00359 0.00000 0.02691 0.07004

BRIS 0.03078 0.00000 0.01532 0.03469

BSB 0.00000 0.00061 0.01092 0.01461

BSM 0.00230 0.00103 0.01615 0.03135

BVS 0.00000 0.00912 0.00175 0.00962

MSI 0.00271 0.00006 0.01943 0.02470

PBS 0.00039 0.00000 0.01418 0.01403

Sumber: Data diolah (2017)

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada rasio pertama

(education grant) Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS) memilik i

nilai tertinggi sebesar 0.03078 atau 3.078%, artinya 3.078% dari total

beban ditujukan untuk bantuan sosial di bidang pendidikan. Pada rasio

kedua (research) Bank Victoria Syariah (BVS) memiliki nilai tertinggi

dalam kegiatan penelitian dan pengembangan. Hal tersebut dapat

dilihat dari 0.00912 atau 0.912% dari total beban digunakan untuk

penelitian dan pengembangan. Selanjutnya Bank Negara Indonesia

Syariah (BNIS) menempati posisi teratas dalam penilaian rasio ketiga

(training) dengan nilai 0.02691 atau 2.691%, artinya 2.691% total

beban yang dikeluarkan BNIS digunakan untuk pelatihan karyawan.

Pada rasio keempat (publicity) BNIS kembali menempati posisi

pertama dengan nilai 0.07004 atau 7.004%, artinya BNIS menggunakan

Page 76: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

61

7.004% dari total beban untuk melakukan kegiatan promosi dan

publikasi.

2) Tujuan kedua: Iqamah al-‘Adl (menegakkan keadilan)

Pada tujuan kedua terdapat tiga rasio pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana bank syariah melaksanakan

tujuannya dalam menegakkan keadilan, antara lain: fair returns (R12),

functional distribution (R22), dan interest free product (R32). Berikut

adalah tabel rasio kinerja maqashid syari’ah untuk tujuan kedua:

Tabel 4.2

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid syari’ah Tujuan Kedua

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank Rasio Kinerja Tujuan 2

R12 R22 R32

BCAS 0.00000 0.40641 0.91983

BJBS 0.00000 0.30266 1

BMI 0.00000 0.48231 1

BMS 0.00000 0.01643 1

BNIS 0.00000 0.17971 1

BRIS 0.00000 0.27338 1

BSB 0.00000 0.35491 0.99988

BSM 0.00000 0.26351 1

BVS 0.00000 0.30893 1

MSI 0.00000 0.05634 0.85370

PBS 0.00000 0.66266 1

Sumber: Data diolah (2017)

Rasio pertama (fair return) yang dapat diukur dari jumlah

Profit Equalization Reserve (PER). Sistem perbankan syariah di

Indonesia tidak menggunakan indikator PER, sehingga nilai rasio pada

seluruh bank sebesar 0. Nilai rata-rata tertinggi pada rasio kedua

(functional distribution) diperoleh Panin Bank Syariah (PBS) sebesar

Page 77: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

62

0.66266 atau 66.26%. Artinya 66.26% dari total pembiayaan PBS

disalurkan dengan akad mudarabah dan musyarakah. Rasio ketiga

(interest free income) diukur melalui perbandingan pendapatan bebas

bunga dengan total pendapatan. Bank yang memperoleh nilai 1 artinya

100% pendapatan yang diperoleh bersih dari bunga dan transaksi yang

tidak sesuai syariah.

3) Tujuan ketiga: Jalb al-Mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Pada tujuan ketiga terdapat tiga rasio pengukuran yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana bank syariah melaksanakan

tujuannya dalam mendorong kesejahteraan, yaitu: profit ratio (R13),

personal income (R23), dan investment in real sector (R33). Berikut

adalah tabel rasio kinerja maqashid syari’ah untuk tujuan ketiga:

Tabel 4.3

Rata-rata Rasio Kinerja Maqashid syari’ah Tujuan Ketiga

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank Rasio Kinerja Tujuan 3

R13 R23 R33

BCAS 0.00550 0.00000 0.80544

BJBS 0.00229 0.00002 0.54215

BMI 0.00603 0.00015 0.66151

BMS 0.01112 0.00052 0.51733

BNIS 0.00823 0.00031 0.39802

BRIS 0.00375 0.00028 0.76908

BSB 0.00414 0.00000 0.73325

BSM 0.00878 0.00038 0.55907

BVS 0.00382 0.00003 0.62368

MSI -0.01309 0.00000 0.77649

PBS 0.00583 0.00007 0.77036

Sumber: Data diolah (2017)

Page 78: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

63

Berdasarkan data pada tabel 4.3 Bank Mega Syariah (BMS)

menempati posisi teratas pada rasio pertama (profit ratio) dengan nila i

0.01112 atau 1.112%, artinya BMS memiliki kemampuan yang lebih

baik dari bank umum syariah lainnya dalam mengelola aset yang

dimiliki untuk memperoleh laba yang tinggi. Nilai tertinggi rasio kedua

(personal income) juga diperoleh BMS sebesar 0.00052 atau 0.052%.

Rasio ini mencerminkan zakat yang dikeluarkan oleh bank syariah

terhadap pendapatan bersihnya. Bank Central Asia (BCAS) menempati

posisi tertinggi pada rasio ketiga (investment in real sector) dengan nila i

0.80544 atau 80.544% artinya 80.544% dari total investasi yang

dilakukan BCAS disalurkan pada sektor riil lebih banyak dibandingkan

bank umum syariah lainnya.

b. Indikator Kinerja Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah

Tahap selanjutnya setelah perhitungan rasio kinerja maqashid

syari’ah adalah menghitung indikator kinerja maqashid syari’ah. Metode

yang digunakan untuk menghitung indikator kinerja maqashid syari’ah

adalah Simple Additive Weighting (SAW) dengan cara pembobotan,

agregat, dan proses penentuan peringkat yang dilakukan dengan

mengidentifikasi setiap nilai atribut dan nilai intra atribut seperti yang

telah dijelaskan di bab sebelumnya.

Berikut adalah indikator kinerja maqashid syari’ah bank umum

syariah untuk setiap tujuannya:

1) Tujuan pertama: Tahdzib Al-Fard (mendidik individu)

Page 79: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

64

Tabel 4.4

Indikator Kinerja Maqashid syari’ah Tujuan Pertama

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank Indikator Kinerja Tujuan 1 [IK(T1)]

Total IK11 IK21 IK31 IK41

BCAS 0.00000 0.00000 0.00130 0.00084 0.00214

BJBS 0.00000 0.00003 0.00000 0.00016 0.00018

BMI 0.00025 0.00017 0.00105 0.00281 0.00427

BMS 0.00013 0.00000 0.00080 0.00000 0.00093

BNIS 0.00026 0.00000 0.00210 0.00483 0.00719

BRIS 0.00222 0.00000 0.00119 0.00239 0.00580

BSB 0.00000 0.00005 0.00085 0.00101 0.00191

BSM 0.00017 0.00008 0.00126 0.00216 0.00367

BVS 0.00000 0.00074 0.00014 0.00066 0.00154

MSI 0.00020 0.00000 0.00152 0.00170 0.00342

PBS 0.00003 0.00000 0.00111 0.00097 0.00210

Sumber: Data diolah (2017)

Dari tabel 4.4 dapat terlihat bahwa Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRIS) lebih baik dalam memberikan bantuan sosial di bidang

pendidikan. Bank Victoria Syariah (BVS) lebih baik dari bank umum

syariah lainnya dalam melakukan penelitian dan pengembangan. Secara

keseluruhan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) lebih baik dalam

pencapaian maqashid syari’ah tujuan pertama karena memiliki nila i

indikator kinerja maqashid syari’ah tertinggi dalam memberikan

pelatihan kepada karyawan dan dalam kegiatan publikasi.

2) Tujuan kedua: Iqamah Al-‘Adl (menegakkan keadilan)

Tabel 4.5

Indikator Kinerja Maqashid syari’ah Tujuan Kedua Bank

Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank Indikator Kinerja Tujuan 2 [IK(T2)] Total

IK12 IK22 IK32

BCAS 0 0.05332 0.10560 0.15892

BJBS 0 0.03971 0.11480 0.15451

BMI 0 0.06328 0.11480 0.17808

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 80: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

65

Tabel 4.5 (Lanjutan)

Bank Indikator Kinerja Tujuan 2 [IK(T2)] Total

IK12 IK22 IK32

BMS 0 0.00216 0.11480 0.11696

BNIS 0 0.02358 0.11480 0.13838

BRIS 0 0.03587 0.11480 0.15067

BSB 0 0.04656 0.11479 0.16135

BSM 0 0.03457 0.11480 0.14937

BVS 0 0.04053 0.11480 0.15533

MSI 0 0.00739 0.09800 0.10540

PBS 0 0.08694 0.11480 0.20174

Sumber: Data diolah (2017)

Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas terlihat bahwa Panin

Bank Syariah (PBS) lebih unggul dalam menyalurkan pembiayaan

dalam bentuk mudarabah dan musyarakah selama periode 2010-2015.

Kemudian secara garis besar seluruh perbankan syariah sudah memilik i

indikator kinerja yang baik dalam pencapaian pendapatan non bunga.

Secara umum pencapaian PBS merupakan yang terbaik di antara bank

umum syariah lainnya dalam melaksanakan tujuan kedua yaitu

menegakkan keadilan.

3) Tujuan ketiga: Jalb Al-Mashlahah (mendorong kesejahteraan)

Tabel 4.6

Indikator Kinerja Maqashid syari’ah Tujuan Ketiga Bank Umum

Syariah Periode 2010-2015

Bank Indikator Kinerja Tujuan 3 [IK(T3)] Total

IK13 IK23 IK33

BCAS 0.00053 0.00000 0.08642 0.08695

BJBS 0.00022 0.00000 0.05817 0.05839

BMI 0.00058 0.00001 0.07098 0.07157

BMS 0.00106 0.00005 0.05551 0.05662

BNIS 0.00079 0.00003 0.04271 0.04352

BRIS 0.00036 0.00002 0.08252 0.08291

BSB 0.00040 0.00000 0.07868 0.07907

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 81: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

66

Tabel 4.6 (Lanjutan)

Sumber: Data diolah (2017)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat Bank Mega Syariah (BMS)

memperoleh nilai tertinggi dalam pencapaian profitabilitas dan

pendistribusian kekayaan melalui zakat. Sedangkan Bank Central Asia

Syariah (BCAS) lebih baik dalam penyaluran pembiayaan pada sektor

riil. Secara umum BCAS lebih baik dalam pencapaian tujuan ketiga

dibandingkan dengan bank umum syariah lainnya.

c. Indeks Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah

Penentuan peringkat berdasarkan Indeks Maqashid Syari’ah

(IMS) dilakukan setelah menjumlahkan indikator kinerja maqashid

syari’ah dari tujuan pertama sampai dengan tujuan ketiga. Berikut ini

merupakan tabel Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) beserta peringkat dari

Bank Umum Syariah (BUS) periode 2010-2015:

Tabel 4.7

Indeks Maqashid Syari’ah Bank Umum Syariah

Periode 2010-2015

Bank IK (T1)

(a) IK (T2)

(b) IK (T3)

(c) IMS

(a + b + c) Peringkat

BCAS 0.00214 0.15892 0.08695 0.24801 3

BJBS 0.00018 0.15451 0.05839 0.21308 8

BMI 0.00427 0.17808 0.07157 0.25392 2

BMS 0.00093 0.11696 0.05662 0.17451 11

BNIS 0.00719 0.13838 0.04352 0.18909 10

BRIS 0.00580 0.15067 0.08291 0.23938 5

Bank Indikator Kinerja Tujuan 3 [IK(T3)] Total

IK13 IK23 IK33

BSM 0.00084 0.00003 0.05999 0.06086

BVS 0.00037 0.00000 0.06692 0.06729

MSI -0.00125 0.00000 0.08332 0.08206

PBS 0.00056 0.00001 0.08266 0.08322

Bersambung ke halaman selanjutnya

Page 82: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

67

Tabel 4.7 (Lanjutan)

Sumber: Data diolah (2017)

Berdasarkan tabel 4.7 Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan tujuan pertama (tahdzib al-fard),

Panin Bank Syariah (PBS) menjadi yang terbaik dalam pelaksanaan tujuan

kedua (iqamah al-‘adl), dan Bank Central Asia Syariah (BCAS) menjadi

yang terbaik dalam pelaksanaan tujuan ketiga (jalb al-mashlahah). Secara

umum kinerja maqashid syari’ah PBS menjadi yang terbaik selama

periode 2010-2015.

2. Pengukuran Kinerja Berdasarkan Aspek Profitabilitas

Pengukuran kinerja berdasarkan aspek profitabilitas dilakukan

dengan dua tahapan. Pertama menghitung rata-rata rasio profitabilitas pada

masing-masing bank umum syariah, kedua melakukan pemeringkatan dengan

menggunakan metode Comparative Performance Index (CPI).

a. Rasio Profitabilitas Bank Umum Syariah

Berikut adalah rata-rata rasio profitabilitas bank umum syariah

periode 2010-2015:

Bank IK (T1)

(a) IK (T2)

(b) IK (T3)

(c) IMS

(a + b + c) Peringkat

BSB 0.00191 0.16135 0.07907 0.24233 4

BSM 0.00367 0.14937 0.06086 0.21391 7

BVS 0.00154 0.15533 0.06729 0.22416 6

MSI 0.00342 0.10540 0.08206 0.19088 9

PBS 0.00210 0.20174 0.08322 0.28707 1

Page 83: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

68

Tabel 4.8

Rata-rata Rasio Profitabilitas Bank Umum Syariah

Periode 2010-2015

Bank ROA (%) ROE (%) BOPO (%)

BCAS 0.76 2.63 76.35

BJBS 0.36 1.57 94.38

BMI 0.83 26.29 93.14

BMS 1.52 20.39 90.03

BNIS 1.1 9.71 89.21

BRIS 0.53 5.04 94.77

BSB 0.58 3.14 93.35

BSM 1.23 36.95 75.89

BVS 0.42 -1.26 102.08

MSI -1.63 -0.11 78.95

PBS 0.76 3.74 92.06

Sumber: Data diolah (2017)

Dari tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa Bank Mega Syariah

(BMS) memiliki nilai rata-rata Return on Asset (ROA) tertinggi selama

periode 2010-2015 yaitu sebesar 1.52% artinya kinerja BMS dalam

menghasilkan laba dengan aset yang dimiliki lebih baik dibanding bank

umum syariah lainnya. Kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) menjadi

yang terbaik dalam menghasilkan laba untuk para pemegang sahamnya,

dapat dilihat dari nilai rata-rata Return on Equity (ROE) sebesar 36.95%

yang merupakan nilai tertinggi dalam periode 2010-2015. Dalam hal

efisiensi, BSM kembali menunjukkan kinerja yang terbaik dalam periode

2010-2015 dilihat dari nilai rata-rata Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) terendah sebesar 75.89%.

Page 84: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

69

b. Indeks Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum Syariah

Berdasarkan perhitungan rata-rata profitabilitas bank umum

syariah periode 2010-2015 pada tabel 4.8, tahap selanjutnya adalah

menghitung nilai composite index setiap bank umum syariah dan

menentukan peringkat dari masing-masing bank umum syariah dalam

mencapai kinerja profitabilitasnya. Berikut hasil perhitungan dengan

menggunakan metode Comparative Performance Index (CPI) bank umum

syariah periode 2010-2015:

Tabel 4.9

Indeks Perbandingan Kinerja Profitabilitas Bank Umum Syariah

Periode 2010-2015

Bank ROA

(%)

ROE

(%)

BOPO

(%)

Nilai

Alternatif Peringkat

BCAS 50.00 7.12 99.40 52.17 5

BJBS 23.68 4.25 80.41 36.11 9

BMI 54.61 71.15 81.48 69.08 3

BMS 100.00 55.18 84.29 79.83 2

BNIS 72.37 26.28 85.07 61.24 4

BRIS 34.87 13.64 80.08 42.86 7

BSB 38.16 8.50 81.30 42.65 8

BSM 80.92 100.00 100.00 93.64 1

BVS 27.63 -3.41 74.34 32.86 10

MSI -107.24 -0.30 96.12 -3.80 11

PBS 50.00 10.12 82.44 47.52 6

Bobot Kriteria

33.33% 33.33% 33.33%

Sumber: Data diolah (2017)

Dari tabel di atas Bank Syariah Mandiri (BSM) menempati

peringkat pertama dalam penilaian dengan metode CPI sebesar 93.64. Hal

tersebut sejalan dengan tingginya nilai rata-rata ROE dan rendahnya nila i

rata-rata BOPO yang dimiliki oleh BSM. Hasil yang buruk ditunjukkan

Page 85: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

70

oleh Maybank Syariah Indonesia (MSI) dengan perolehan nilai -3.80. Nilai

rata-rata ROA dan ROE yang negatif menyebabkan MSI menempati posisi

terakhir.

3. Perbandingan Kinerja Maqashid Syari’ah dengan Kinerja Profitabilitas

Perbandingan kinerja berdasarkan aspek maqashid syari’ah dengan

kinerja berdasarkan aspek profitabilitas dilakukan berdasarkan perhitungan

sebelumnya. Aspek maqashid syari’ah menggunakan nilai Indeks Maqashid

Syari’ah (IMS) dan aspek profitabilitas menggunakan nilai dari pengolahan

data dengan metode Comparative Performance Index (CPI), maka diperoleh

data berikut ini:

Tabel 4.10

Perbandingan Indeks Maqashid Syari’ah dengan Indeks Profitabilitas

Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Bank IMS (X) Profitabilitas (Y)

BCAS 0.24801 52.17

BJBS 0.21308 36.11

BMI 0.25392 69.08

BMS 0.17451 79.83

BNIS 0.18909 61.24

BRIS 0.23938 42.86

BSB 0.24233 42.65

BSM 0.21391 93.64

BVS 0.22416 32.86

MSI 0.19088 -3.80

PBS 0.28707 47.52

Nilai Rata-rata 0.22512 51.51

Sumber: Data diolah (2017)

Untuk membentuk diagram kuadran perbandingan (diagram

kartesius) sebagaimana dibahas pada bab sebelumnya, maka diperlukan rata-

rata dari setiap aksis X dan Y sebagaimana tabel di atas. Indeks Maqashid

Page 86: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

71

Syari’ah (IMS) menjadi sumbu X dan CPI profitabilitas menjadi sumbu Y.

Dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013 maka didapatkan

diagram perbandingan Bank Umum Syariah (BUS) berdasarkan aspek

maqashid syari’ah dengan kinerja berdasarkan aspek profitabilitas untuk

periode 2010-2015 sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram Perbandingan Kinerja Profitabilitas (CPI) dengan Kinerja

Maqashid Syari’ah (IMS) Bank Umum Syariah Periode 2010-2015

Sumber: Data diolah (2017)

Dari diagram di atas dapat terlihat bagaimana perbandingan kinerja

profitabilitas dengan pelaksanaan maqashid syari’ah Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia periode 2010-2015.

4. Analisis dan Interpretasi

Pada bagian ini akan dilakukan pembahasan dari hasil perbandingan

kinerja yang digambarkan pada diagram di atas, serta dilakukan verifikas i

atas hasil perbandingan melalui analisis laporan tahunan bank umum syariah

Page 87: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

72

terkait. Berikut akan dijelaskan hasil analisis kinerja maqashid syari’ah dan

profitabilitas bank umum syariah:

a. Bank Central Asia Syariah (BCAS)

BCAS berada pada kuadran kanan atas yang berarti BCAS merupakan

bank umum syariah dengan pencapaian maqashid syari’ah dan tingkat

profitabilitas yang tinggi.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Kinerja BCAS dari segi pencapaian maqashid syari’ah sangat baik di

mana BCAS menempati posisi ketiga. BCAS menjadi yang terbaik

dalam melaksanakan tujuan yang ketiga (jalb al-mashlahah) karena

mampu menyalurkan pembiayaan di sektor riil lebih baik ketimbang

bank umum syariah lainnya. Hasil yang sebaliknya ditunjukkan oleh

pencapaian tujuan yang pertama (tahdzib al-fard). Selama periode

2010-2015 BCAS tidak melaporkan adanya biaya untuk penelitian dan

pengembangan. Hal tersebut bisa saja menyebabkan kerugian di

kemudian hari karena ketatnya persaingan dalam dunia perbankan

membutuhkan inovasi dalam menawarkan produk-produk yang unggul.

Pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl) BCAS sudah sangat baik,

dapat dilihat dari pembiayaan yang sebagian besar disalurkan dengan

model bagi hasil dan perolehan pendapatan bebas bunga. Sejak tahun

2012 pendapatan yang diperoleh BCAS sudah terbebas dari bunga.

Page 88: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

73

2) Aspek Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan CPI peringkat BCAS berdasarkan aspek

profitabilitas berada di posisi 5. Tingkat kemampuan manajemen

BCAS selama periode 2010-2015 dalam memperoleh keuntungan

cukup baik dilihat dari rata-rata ROA sebesar 0.76% yang artinya

BCAS mampu menghasilkan laba dari penggunaan total asetnya rata-

rata sebesar 0.76% setiap tahunnya lebih baik dibandingkan rata-rata

bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.59%. Perhitungan rata-rata

ROE BCAS sebesar 2.63% artinya dari total ekuitas yang dimilik i,

BCAS mampu menghasilkan laba bersih rata-rata sebesar 2.63% setiap

tahunnya. Pencapaian tersebut masih di bawah rata-rata bank umum

syariah lainnya yang sebesar 9.83%. Efisiensi mampu ditunjukkan

dengan baik oleh manajemen BCAS di mana rata-rata rasio BOPO

selama periode 2010-2015 sebesar 76.35% yang merupakan posisi

kedua terbaik.

b. Bank Jabar Banten Syariah (BJBS)

BJBS berada pada kuadran kiri bawah yang berarti BJBS merupakan bank

umum syariah dengan pencapaian maqashid syari’ah dan tingkat

profitabilitas yang rendah.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

BJBS menempati posisi kedelapan dalam perhitungan indeks maqashid

syari’ah, artinya BJBS belum maksimal dalam usaha pencapaian

maqashid syari’ah. Selama periode 2010-2015 BJBS tidak melaporkan

Page 89: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

74

adanya biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan. Kegiatan Corporate

Social Responsibility (CSR) BJBS untuk bidang pendidikan juga masih

sangat minim. Selama periode 2010-2015 BJBS tercatat hanya satu kali

memberikan dana untuk CSR di bidang pendidikan sebesar

Rp2.000.000 yaitu pada tahun 2013, sehingga pencapaian tujuan

pertama (tahdzib al-fard) masih sangat rendah yaitu sebesar 0.00018

dibandingkan rata-rata bank umum syariah lainnya sebesar 0.00301.

Pencapaian tujuan kedua (iqamah al-‘adl) BJBS cukup baik, di mana

nilai perhitungan pencapaian tujuan kedua BJBS sebesar 0.15451 di

atas rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.15188.

Penyaluran pembiayaan yang besar dengan model bagi hasil

mendukung pencapain tujuan kedua ini, didukung dengan fakta bahwa

sejak tahun 2010 pendapatan yang diperoleh BJBS sudah terbebas dari

bunga. BJBS tidak melaporkan pembayaran zakat pada tahun 2010,

2011, 2012, dan 2015, hal tersebut menyebabkan pencapaian tujuan

ketiga (jalb al-mashlalah) BJBS sebesar 0.05839 di bawah rata-rata

bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.07022.

2) Aspek Profitabilitas

Kinerja BJBS berdasarkan aspek profitabilitas menempati posisi

kesembilan. Hasil perhitungan ROA dan ROE yang di bawah rata-rata

dan BOPO yang di atas rata-rata memperlihatkan kinerja BJBS

berdasarkan aspek profitabilitas masih kurang baik. Nilai rata-rata ROA

BJBS selama periode 2010-2015 sebesar 0.36% artinya BJBS mampu

Page 90: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

75

menghasilkan laba dari penggunaan total asetnya sebesar 0.36%.

Jumlah tersebut masih di bawah rata-rata bank umum syariah lainnya

yang sebesar 0.59%. Laba yang dihasilkan BJBS dari penggunaan total

ekuitasnya (ROE) sebesar 1.57% lebih rendah dibandingkan rata-rata

bank umum syariah lainnya yang sebesar 9.83%. Kemampuan

manajemen dalam melakukan efisiensi masih kurang baik. Berdasarkan

hasil perhitungan, rata-rata BOPO BJBS selama periode 2010-2015

sebesar 94.38% artinya 94.38% pendapatan yang diperoleh BJBS

digunakan untuk membayar beban yang dikeluarkan.

c. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

BMI berada pada kuadran kanan atas artinya BMI merupakan bank umum

syariah dengan pencapaian maqashid syari’ah dan kinerja profitabilita s

yang tinggi.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Dalam perhitungan Indeks Maqashid syari’ah (IMS) BMI menempati

posisi kedua. BMI sangat memperhatikan pencapaian tujuan pertama

(tahdzib al-fard) dapat dilihat dari konsistensinya dalam memberikan

pelatihan untuk karyawan, melakukan riset dan pengembangan, serta

kegiatan CSR di bidang pendidikan. Hasil perhitungan rata-rata

pencapaian tujuan pertama sebesar 0.00427 di atas rata-rata bank umum

syariah lainnya yang sebesar 0.00301. Pencapaian tujuan kedua

(iqamah al-’adl) BMI juga di atas rata-rata yakni sebesar 0.17808

dibandingkan rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar

Page 91: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

76

0.15188. Penyaluran pembiayaan yang besar dengan model bagi hasil

dan pendapatan yang bersih dari bunga berperan penting dalam

pencapaian tujuan kedua ini. Dalam pencapaian tujuan ketiga (jalb al-

mashlahah), BMI memperoleh nilai sebesar 0.07157 lebih baik

dibandingkan rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar

0.07022, artinya pembayaran zakat dan investasi pada sektor riil yang

dilakukan BMI sudah cukup baik.

2) Aspek Profitabilitas

Berdasarkan perhitungan menggunakan metode CPI, BMI berada pada

posisi ketiga dalam pencapaian kinerja berdasarkan aspek profitabilitas.

Rata-rata ROA BMI selama periode 2010-2015 sebesar 0.83% artinya

BMI mampu menghasilkan laba sebesar 0.83% dari total aset yang

dimilikinya. Jumlah tersebut lebih tinggi dari rata-rata bank umum

syariah lainnya yang sebesar 0.59%. Kemampuan BMI dalam

menghasilkan laba dari penggunaan total ekuitas (ROE) sebesar

26.29%, lebih tinggi dari rata-rata bank umum syariah lainnya yang

sebesar 9.83%. Hasil perhitungan rasio BOPO BMI sebesar 93.14%

artinya BMI belum cukup efisien dalam menjalankan usahanya di mana

perbandingan beban operasional terhadap pendapatan operasionalnya

sebesar 93.14%.

d. Bank Mega Syariah (BMS)

BMS berada pada kuadran kiri atas yang artinya pencapaian maqashid

syari’ah BMS rendah namun memiliki kinerja profitabilitas yang tinggi.

Page 92: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

77

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Berdasarkan perhitungan Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) BMS

menempati posisi terakhir, yang berarti BMS belum maksimal untuk

mencapai tujuan maqashid syari’ah. Pada pencapaian tujuan pertama

(tahdzib al-fard), dapat dilihat bahwa selama periode 2010-2015 BMS

tidak melaporkan adanya biaya yang dikeluarkan untuk riset dan

promosi. Hal ini menyebabkan angka pencapaian tujuan pertama BMS

hanya sebesar 0.00093. Angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan

dengan rata-rata bank umum syariah yang berada pada tingkat 0.00301.

Pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl) BMS juga berada di bawah

rata-rata jika dibandingkan dengan rata-rata bank umum syariah lainnya

yaitu sebesar 0.11696, angka pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl)

bank umum syariah sebesar 0.15188. Hal ini terjadi karena penyaluran

pembiayaan model bagi hasil masih kecil. Penyaluran pembiayaan di

sektor riil BMS masih sedikit jika dibandingkan dengan bank umum

syariah lainnya, hal ini menyebabkan pencapaian ketiga (jalb al-

mashlahah) BMS juga berada di bawah rata-rata bank umum syariah.

Rata-rata pencapaian ketiga bank umum syariah sebesar 0.07022,

sedangkan BMS hanya sebesar 0.05662.

2) Aspek Profitabilitas

BMS menempati posisi kedua pada aspek profitabilitas yang dihitung

dengan metode CPI. Selama periode 2010-2015 BMS memiliki rata-

rata ROA sebesar 1.52%, yang artinya BMS mampu menghasilkan laba

Page 93: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

78

sebesar 1.52% dari jumlah total asetnya. Jumlah ini paling tinggi

dibandingkan dengan bank umum syariah lain dan lebih besar dari rata-

rata bank umum syariah lainnya yang hanya sebesar 0.59%. Rata-rata

ROE BMS adalah sebesar 20.39%, angka ini lebih besar dari rata-rata

ROE bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 9.83%. Perhitungan

rasio BOPO BMS menghasilkan angka sebesar 90.03%, yang artinya

BMS menggunakan 90.03% pendapatannya untuk membayar beban

operasional bank. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-

rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 89.11%, yang berarti

BMS belum cukup efisien dalam menjalankan usahanya.

e. Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS)

BNIS berada pada kuadran kiri atas, yang berarti BNIS memilik i

pencapaian maqashid syari’ah yang rendah dan kinerja profitabilitas yang

tinggi.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Dari ketiga tujuan maqashid syari’ah, BNIS menempati peringkat

pertama dalam pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-fard), namun

menempati peringkat terakhir pada pencapaian tujuan ketiga (jalb al-

mashlahah). Hal ini menyebabkan BNIS berada posisi kesepuluh, yang

berarti BNIS belum maksimal dalam pencapaian aspek Maqashid

Syari’ah. Pencapaian tujuan pertama BNIS yang tinggi karena BNIS

secara konsisten melakukan kegiatan CSR dalam bidang pendidikan,

pelatihan untuk karyawan dan juga untuk promosi. Pencapaian tujuan

Page 94: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

79

pertama BNIS sebesar 0.00719, angka ini lebih besar jika dibandingkan

dengan rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.00301.

Hasil sebaliknya ditunjukkan pencapaian tujuan ketiga. BNIS

memperoleh nilai 0.04352 yang paling kecil diantara bank umum

syariah lainnya, artinya pembayaran zakat dan jumlah investasi pada

sektor riil yang dilakukan BNIS masih tergolong kecil. Pada pencapaian

tujuan kedua (iqamah al-’adl), BNIS berada di bawah rata-rata bank

umum syariah lainnya dengan nilai 0.13838. Walaupun selama periode

2010-2015 BNIS sudah bebas bunga namun penyaluran pembiayaan

model bagi hasil yang dilakukan BNIS masih kecil.

2) Aspek Profitabilitas

Pada aspek profitabilitas BNIS menempati posisi keempat, yang berarti

BNIS sudah cukup baik dalam kinerja profitabilitasnya. Dalam periode

2010-2015, BNIS memiliki rata-rata ROA dan rasio BOPO lebih tinggi

dari rata-rata bank umum syariah lainnya. Berdasarkan perhitungan

nilai rata-rata ROA BNIS sebesar 1.1%, yang berarti BNIS mampu

menghasilkan laba sebesar 1.1% dari jumlah aset yang dimilik i.

Perhitungan rasio BOPO BNIS menunjukkan nilai 89.21%, nilai ini

berarti bahwa 89.21% dari pendapatan yang diterima BNIS digunakan

untuk pembayaran beban operasionalnya. Rasio BOPO BNIS yang

sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata bank umum syariah yang

sebesar 89.11% menunjukkan BNIS sudah cukup efisien dalam

mengelola perusahaan. Berdasarkan perhitungan rata-rata ROE BNIS

Page 95: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

80

sebesar 9.71% yang artinya dari total ekuitas yang dimiliki, BNIS

mampu menghasilkan laba bersih rata-rata sebesar 9.71%. Walaupun

pencapaian tersebut masih di bawah rata-rata bank umum syariah

lainnya yang sebesar 9.83% namun nilai tersebut sudah cukup baik.

f. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Posisi BRIS pada diagram perbandingan berada pada kuadran kanan

bawah, yang berarti BRIS memiliki pencapaian maqashid syari’ah yang

tinggi dan kinerja profitabilitas yang rendah.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Kinerja BRIS pada Aspek Maqashid Syari’ah menempati peringkat

kelima. Pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-fard) BRIS lebih tinggi

dibandingkan rata-rata bank umum syariah yaitu sebesar 0.00580. Nilai

rata-rata pencapaian tujuan pertama bank syariah sebesar 0.00301.

Walaupun selama periode penelitian BRIS tidak melaporkan adanya

biaya pengembangan dalam laporan keuangan dan baru mulai konsisten

mengeluarkan CSR di bidang pendidikan pada tahun 2012, BRIS telah

konsisten dalam memberikan pelatihan kepada karyawan dan

melakukan promosi sehingga masyarakat mengetahui lebih banyak

tentang produk-produk yang ditawarkan BRIS. Pencapaian tujuan

kedua (iqamah al-’adl) nilai BRIS sebesar 0.15067 lebih rendah

dibanding rata-rata bank umum syariah yang sebesar 0.15188.

Pembiayaan BRIS yang disalurkan dengan model bagi hasil masih kecil

dan perolehan pendapatan BRIS selama 2010-2015 sudah bebas bunga.

Page 96: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

81

Pembayaran zakat dan investasi BRIS pada bidang sektor riil terus

meningkat dari tahun ke tahun membuat pencapaian tujuan ketiga (jalb

al-mashlahah) BRIS lebih tinggi dari rata-rata bank umum syariah

dengan nilai pencapaian tujuan ketiga sebesar 0.08291 sedangkan rata-

rata bank syariah lainnya sebesar 0.07022.

2) Aspek Profitabilitas

Berdasarakan perhitungan dengan metode CPI, aspek profitabilitas

BRIS menempati peringkat ketujuh. Kemampuan manajemen BRIS

selama periode penelitian dalam memperoleh keuntungan kurang

begitu baik dilihat dari rata-rata ROA sebesar 0.53%, lebih rendah

dibanding rata-rata bank umum syariah lainnya yaitu sebesar 0.59%.

BRIS mampu menghasilkan laba dari penggunaan total asetnya rata-

rata sebesar 0.53% setiap tahunnya. Berdasarkan hasil perhitungan rata-

rata ROE BRIS sebesar 5.04%, yang berarti BRIS mampu

menghasilkan laba bersih rata-rata sebesar 5.04% setiap tahunnya dari

total ekuitas yang dimiliki. Pencapaian tersebut masih di bawah rata-

rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 9.83%. Rasio BOPO

BRIS lebih tinggi dibanding rasio BOPO rata-rata bank umum syariah

lainnya. Hasil rasio BOPO menunjukkan bahwa manajemen BRIS

belum cukup baik mengelola perusahaan di mana rata-rata rasio BOPO

selama periode 2010-2015 sebesar 94.77% yang merupakan posisi

kedua terbawah.

Page 97: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

82

g. Bank Syariah Bukopin (BSB)

BSB berada pada kuadran kanan bawah yang berarti BSB merupakan bank

umum syariah dengan pencapaian maqashid syari’ah yang tinggi dan

tingkat profitabilitas yang rendah.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

BSB menempati peringkat keempat pada aspek maqashid syari’ah.

Pada pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl) dan tujuan ketiga (jalb

al-mashlahah) nilai BSB lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata

bank syariah lainnya. Hampir sebagian besar pembiayaan BSB

disalurkan melalui skema bagi hasil dan walaupun baru mulai tahun

2012 BSB terbebas dari bunga, hasil perhitungan pencapaian tujuan

kedua BSB masih berada pada tingkat tiga teratas dibanding bank

umum syariah lainnya dengan nilai 0.16135. Investasi pada sektor riil

yang cukup tinggi membuat nilai pencapaian tujuan ketiga BSB lebih

tinggi dari rata-rata bank syariah lainnya, yaitu sebesar 0.07907. Hasil

yang berbeda ditunjukkan oleh pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-

fard), nilai BSB berada di bawah rata-rata bank umum syariah lainnya.

Selama periode 2010-2015 BSB tidak melaporkan adanya biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di

bidang pendidikan. Biaya pengembangan, pelatihan karyawan, dan

promosi yang dikeluarkan BSB juga masih sangat minim, sehingga

pencapaian tujuan pertama masih rendah yaitu sebesar 0.00191.

Page 98: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

83

2) Aspek Profitabilitas

BSB berada pada peringkat kedelapan untuk aspek profitabilitasnya.

Nilai ROA dan ROE BSB menunjukkan angka yang lebih kecil

dibandingkan rata-rata bank syariah dan pada rasio BOPO

menunjukkan angka yang lebih besar, hal ini berarti kinerja

profitabilitas BSB masih berada di bawah rata-rata kinerja profitabilitas

bank umum syariah lainnya. Nilai rata-rata ROA BSB sebesar 0.58%,

yang berarti BSB hampu menghasilkan rata-rata 0.58% laba dari total

penggunan aset, nilai ini lebih kecil dari rata-rata bank umum syariah

lainnya yang sebesar 0.59%. Rata-rata ROE BSB sebesar 3.14% dari

total ekuitasnya, artinya BSB mampu menghasilkan laba bersih rata-

rata sebesar 3.14% setiap tahunnya. Pencapaian tersebut masih di

bawah rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 9.83%.

Efisiensi belum mampu ditunjukkan dengan baik oleh manajemen BSB

di mana rata-rata rasio BOPO selama periode 2010-2015 sebesar

93.35% yang berarti 93.35% pendapatan operasional bank digunakan

untuk biaya operasional bank, angka ini terbilang cukup tinggi

dibandingkan rata-rata rasio BOPO bank umum syariah lainnya yang

sebesar 89.11%.

h. Bank Syariah Mandiri (BSM)

BSB berada pada kuadran kiri atas yang berarti BSM memiliki pencapaian

maqashid syari’ah yang rendah dan tingkat profitabilitas yang tinggi.

Page 99: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

84

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Pada Aspek Maqashid Syari’ah BSM menempati posisi ketujuh

diantara bank umum syariah lainnya. Walaupun BSM memiliki nila i

yang cukup baik pada seluruh pencapaian tujuan maqashid syari’ah,

nilai BSM masih lebih rendah dibanding 6 bank umum syariah lain.

Pada pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-fard), nilai BSM lebih

tinggi dibanding rata-rata bank umum syariah yaitu sebesar 0.00367.

Selama periode 2010-2015 BSM secara konsisten melakukan CSR di

bidang pendidikan, melakukan penelitian dan pengembangan,

memberikan pelatihan kepada karyawan, dan melakukan promosi

walaupun jumlah yang dikeluarkan inkonsisten dari tahun ke tahun.

Dari tahun 2010 sampai 2015 pendapatan BSM sudah terbebas dari

bunga, namun skema pembiayaan bagi hasil yang kecil menyebabkan

nilai pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl) lebih rendah dibanding

nilai rata-rata bank umum syariah, yaitu sebesar 0.14937. Pada

pencapaian tujuan ketiga (jalb al-mashlahah) nilai BSM sebesar

0.06086 di bawah rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar

0.07022.

2) Aspek Profitabilitas

Kinerja BSM berdasarkan aspek profitabilitas merupakan yang terbaik

di antara kinerja bank umum syariah lain. Nilai rata-rata ROA BSM

selama periode 2010-2015 yaitu sebesar 1.23% yang berarti BSM

mampu menghasilkan laba sebesar 1.23% dari penggunaan total

Page 100: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

85

asetnya. Jumlah tersebut berada di atas rata-rata bank umum syariah

lainnya yang sebesar 0.59%. Laba yang dihasilkan BJBS dari

penggunaan total ekuitasnya (ROE) adalah sebesar 36.95% yang jauh

lebih besar dibandingkan rata-rata bank umum syariah lainnya yang

sebesar 9.83%. Kemampuan manajemen dalam melakukan efisiens i

juga sudah sangat baik. Terlihat dari rasio BOPO BSM yang memilik i

nilai paling rendah dibandingkan bank umum syariah lain, yaitu sebesar

75.89%. Rasio ini menunjukkan bahwa sebesar 75.89% pendapatan

operasional bank digunakan untuk menutupi biaya operasional bank.

i. Bank Victoria Syariah (BVS)

BVS berada pada kuadran kiri bawah yang berarti BVS memilik i

pencapaian maqashid syari’ah dan kinerja profitabilitas yang rendah.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Dalam perhitungan Indeks Maqashid syari’ah (IMS) BVS menempati

posisi keenam. Hasil perhitungan rata-rata pencapaian tujuan pertama

(tahdzib al-fard) BVS yaitu sebesar 0.00154 berada di bawah rata-rata

bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.00301. Hal ini disebabkan

karena BVS belum konsisten untuk melaporkan biaya CSR, biaya

penelitian, biaya pelatihan karyawan, dan biaya promosi pada laporan

keuangan selama periode 2010-2015. Hasil berbeda ditunjukkan pada

hasil perhitungan pencapaian tujuan kedua (iqamah al-’adl) BVS yang

berada di atas rata-rata yakni sebesar 0.15533 dibandingkan dengan

bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.15188. Penyaluran

Page 101: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

86

pembiayaan berdasarkan skema bagi hasil yang cukup besar dan

pendapatan yang bersih dari bunga berperan penting dalam pencapaian

tujuan kedua ini. Dalam pencapaian tujuan ketiga (jalb al-mashlahah),

BVS kembali berada di bawah rata-rata dengan nilai sebesar 0.06729,

walaupun investasi pada sektor riil yang dilakukan BVS sudah cukup

baik, namun karena tidak adanya laporan tentang pembayaran zakat

membuat nilai BVS berada di bawah rata-rata.

2) Aspek Profitabilitas

BVS menempati posisi kesepuluh pada aspek profitabilitas yang

dihitung dengan metode CPI. Selama periode 2010-2015 BMS

memiliki rata-rata ROA sebesar 0.42%, yang artinya BVS hanya

mampu menghasilkan laba sebesar 0.42% dari jumlah total asetnya.

Jumlah ini lebih kecil dari rata-rata bank umum syariah lainnya yang

sebesar 0.59%. Rata-rata ROE BVS sebesar -1.26%, jumlah ini adalah

jumlah yang paling kecil dari rata-rata ROE bank umum syariah

lainnya. Hasil ROE yang negatif ini disebabkan BVS mengalami

kerugian pada tahun 2014 dan 2015. Rasio BOPO BVS merupakan

yang tertinggi diantara rasio BOPO bank umum syariah lainnya, yaitu

sebesar 102.08%. Artinya BVS belum efisien dalam menjalankan

usahanya karena jumlah beban operasionalnya lebih tinggi dari

pendapatan operasional yang didapatkan.

Page 102: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

87

j. Maybank Syariah Indonesia (MSI)

MSI berada pada kuadran kiri bawah yang berarti MSI memilik i

pencapaian maqashid syari’ah dan kinerja profitabilitas yang rendah.

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Kinerja MSI pada Aspek Maqashid Syari’ah menempati peringkat

kesembilan. Pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-fard) MSI sebesar

0.00342. Walaupun MSI hanya sekali melaporkan adanya penelit ian

dan pengembangan yaitu pada tahun 2010, namun MSI telah konsisten

dalam memberikan CSR dalam bidang pendidikan, memberikan

pelatihan kepada karyawan dan melakukan promosi serta

mencantumkannya di laporan keuangan, sehingga nilai pencapaian

tujuan pertama MSI lebih tinggi dari rata-rata pencapaian tujuan

pertama bank umum syariah lainnya sebesar 0.00301. Pencapaian

tujuan kedua (iqamah al-’adl) nilai MSI sebesar 0.10540 lebih rendah

dibanding rata-rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.15188.

Pembiayaan MSI yang disalurkan dengan model bagi hasil masih

sangat kecil dan baru pada tahun 2012 pendapatan MSI bebas dari

bunga. Dalam laporan keuangannya MSI tidak melaporkan adanya

pembayaran zakat, namun investasi pada bidang sektor riil jumlah yang

cukup besar dibanding total investasinya membuat pencapaian tujuan

ketiga (jalb al-mashlahah) MSI sebesar 0.08206 lebih tinggi dari rata-

rata bank umum syariah lainnya yang sebesar 0.07022.

Page 103: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

88

2) Aspek Profitabilitas

Rasio BOPO MSI adalah yang terbaik ketiga dan lebih rendah dari rata-

rata, yang berarti MSI sudah cukup efisien dalam menjalankan

usahanya. Namun rata-rata nilai ROA dan ROE MSI yang menujukkan

angka negatif membuat MSI berada pada peringkat terakhir untuk aspek

profitabilitas. Nilai rata-rata ROA MSI berada pada angka -1.63%, nila i

rata-rata ROA yang negatif ini disebabkan nilai ROA MSI pada tahun

2015 sangat rendah yaitu sebesar -22.45%, yang berarti MSI tidak

menderita kerugian dari penggunan total aset pada tahun tersebut. Rata-

rata ROE MSI juga berada pada angka negatif, yaitu sebesar -0.11%.

Nilai negatif ini juga disebabkan ROE pada tahun 2015 yang sangat

rendah, yaitu sebesar -35.93%. Artinya MSI mengalami kerugian

sebesar -35.93% atas penggunan ekuitasnya pada tahun 2015. Rata-rata

rasio BOPO MSI selama periode 2010-2015 menunjukkan angka

sebesar 78.95% yang berarti rata-rata 78.95% pendapatan operasional

MSI setiap tahunnya digunakan untuk menutupi beban operasional,

angka ini lebih rendah dibanding rata-rata rasio BOPO bank umum

syariah lainnya yang sebesar 89.11%.

k. Panin Bank Syariah (PBS)

PBS berada pada kuadran kanan bawah yang berarti PBS memilik i

pencapaian maqashid syari’ah yang tinggi, namun kinerja profitabilita s

yang rendah.

Page 104: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

89

1) Aspek Maqashid Syari’ah

Dalam perhitungan Indeks Maqashid syari’ah (IMS) PBS menempati

posisi tertinggi. PBS menjadi yang terbaik dalam pencapaian tujuan

kedua (iqamah al-’adl) dengan nilai sebesar 0.20174. Hal ini terjadi

karena PBS memberikan pembiayaan dalam bentuk skema bagi hasil

yang paling besar dibanding bank umum syariah lainnya, selain itu

pendapatan PBS tahun 2010-2015 sudah bebas dari bunga. Dalam

pencapaian tujuan ketiga (jalb al-mashlahah), PBS berada di atas rata-

rata dengan nilai sebesar 0.08322. PBS menjadi kedua tertinggi setelah

BCAS dalam pencapaian tujuan ketiga ini. Walaupun PBS baru mula i

melaporkan pembayaran zakat pada tahun 2015, namun PBS

menginvestasikan sebagian besar investasinya di sektor riil. Sedangkan

untuk pencapaian tujuan pertama (tahdzib al-fard) PBS berada di

bawah rata-rata bank umum syariah lainnya dengan nilai sebesar

0.00210. Selama 2010-2015 PBS tidak melaporkan adanya biaya untuk

penelitian dan pengembangan dan baru melaporkan adanya CSR di

bidang pendidikan sejak tahun 2013.

2) Aspek Profitabilitas

Kinerja PBS berdasarkan aspek profitabilitas menempati peringkat

keenam. Kemampuan manajemen PBS selama periode penelitian dalam

memperoleh keuntungan cukup baik dilihat dari rata-rata ROA sebesar

0.76%, angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata bank umum syariah

lainnya yaitu sebesar 0.59%. Artinya PBS mampu menghasilkan laba

Page 105: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

90

dari penggunaan total asetnya dengan rata-rata sebesar 0.76% setiap

tahunnya. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata ROE PBS sebesar

3.74%, yang berarti PBS mampu menghasilkan rata-rata laba bersih

sebesar 3.74% setiap tahunnya dari total ekuitas yang dimilik i.

Pencapaian tersebut masih di bawah rata-rata bank umum syariah

lainnya yang sebesar 9.83%. Rasio BOPO PBS lebih tinggi dibanding

rasio BOPO rata-rata bank umum syariah lainnya. Hasil perhitungan

rasio BOPO menunjukkan bahwa manajemen PBS belum cukup baik

mengelola perusahaan di mana rata-rata rasio BOPO selama periode

2010-2015 sebesar 92.06% masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata

bank umum syariah lainnya yang sebesar 89.11%.

Page 106: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

91

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:

1. Pengukuran kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-

2015 ditinjau dari pencapaian indeks maqashid syari’ah menghasilkan nila i

rata-rata Indeks Maqashid Syari’ah (IMS) sebesar 0.22512. BUS yang

memperoleh nilai tertinggi adalah Panin Bank Syariah (PBS) dengan nila i

sebesar 0.28707 sedangkan BUS dengan perolehan nilai terendah adalah

Bank Mega Syariah (BMS) dengan nilai sebesar 0.17451.

2. Pengukuran kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-

2015 ditinjau dari aspek profitabilitas menghasilkan nilai rata-rata

Comparative Performance Index (CPI) sebesar 50.38%. BUS yang

memperoleh nilai tertinggi adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dengan nila i

sebesar 93.64% sedangkan BUS dengan perolehan nilai terendah adalah

Maybank Syariah Indonesia (MSI) dengan nilai sebesar -3.80%.

3. Perbandingan kinerja Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2010-

2015 berdasarkan penilaian kinerja dengan Indeks Maqashid Syari’ah (IMS)

dan penilaian kinerja dari aspek profitabilitas yang dilihat dengan

menggunakan diagram kartesius memperlihatkan hasil perbandingan IMS

dan CPI yang terbagi dalam empat kuadran. BUS yang berada pada kuadran

kanan atas (IMS tinggi dengan CPI tinggi) berjumlah dua BUS yaitu Bank

Page 107: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

92

Muamalat Indonesia (BMI) dan Bank Central Asia Syariah (BCAS). BUS

yang berada pada kuadran kanan bawah (IMS tinggi dengan CPI rendah)

berjumlah tiga BUS yaitu Panin Bank Syariah (PBS), Bank Rakyat Indonesia

Syariah (BRIS), dan Bank Syariah Bukopin (BSB). BUS yang berada pada

kuadran kiri atas (IMS rendah dengan CPI tinggi) berjumlah tiga BUS yaitu

Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), dan

Bank Mega Syariah (BMS). BUS yang berada pada kuadran kiri bawah (IMS

rendah dengan CPI rendah) berjumlah tiga BUS yaitu Bank Victoria Syariah

(BVS), Bank Jabar Banten Syariah (BJBS), dan Maybank Syariah Indonesia

(MSI).

Maqashid syari’ah apabila diterapkan dalam evaluasi kinerja dan

analisis ekonomi diharapkan dapat menjadi jalan keluar dari problematika

ekonomi karena model evaluasi kinerja menggunakan Indeks Maqashid

Syari’ah (IMS) mendorong perusahaan agar dapat berkontribusi dalam

meningkatkan pendidikan, penegakkan keadilan, dan kemaslahatan.

B. Implikasi

Implikasi yang dapat diterapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Seharusnya sudah mulai menerapkan model evaluasi kinerja yang sesuai

dengan prinsip syariah bagi lembaga keuangan syariah

2. Untuk Bank Umum Syariah (BUS)

Hasil penelitian ini dapat menjadi evaluasi kebijakan manajemen dalam

menentukan arah kerja BUS kedepannya serta dapat meningkatkan kinerja

dan mengevaluasinya untuk tahun-tahun berikutnya

Page 108: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

93

3. Untuk Nasabah

Nasabah dapat menjadikan hasil penilaian kinerja ini menjadi pertimbangan

dalam keputusan menggunakan layanan atau jasa yang ditawarkan BUS dan

menjadi bahan informasi tambahan terkait kinerja maqashid syari’ah yang

dicapai oleh setiap BUS yang diteliti.

C. Saran

Setelah melakukan proses pengolahan data dan mendapatkan

kesimpulan dari penelitian ini maka peneliti memberikan rekomendasi berupa

saran-saran sebagai berikut:

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat mengawasi Bank Umum

Syariah (BUS) terutama dalam transparansi laporan keuangan. Komponen-

komponen laporan keuangan dan metode perhitungannya harus dibuatkan

standar khusus agar informasi yang disampaikan jelas dan akurat.

2. Bank Umum Syariah (BUS) sebagai sebuah perusahaan sudah pasti dituntut

untuk dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin. Akan tetapi sebagai

perusahaan yang berlandaskan prinsip syariah BUS diharapkan dapat menjadi

pionir dalam menjalankan maqashid syari’ah.

3. Peneliti selanjutnya hendaknya menghitung sendiri setiap elemen dalam

penelitian. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama proses pengerjaan

penelitian ini, setiap bank memiliki metode perhitungan yang berbeda-beda

yang dapat menyebabkan hasil penelitian tidak valid.

Page 109: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

94

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Dzikron. 2014. “Kinerja Perbankan Syariah Indonesia Ditinjau dari Maqashid Syariah: Pendekatan Syariah Maqashid Index dan

Profitabilitas”. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Afrinaldi. 2013. “Analisis Kinerja perbankan syariah Indonesia Ditinjau dari

Maqasid Syariah: Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI) dan Profitabilitas Bank Syariah”. Prosiding Paper 24 Finalis Forum Riset

Ekonomi dan Keuangan Syariah. Jakarta

Ali, Herni. 2015. “Mengukur Kinerja Perbankan Syariah Berdasarkan Kerangka Maqashid Syariah”. Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelit ian & Pengabdian Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta

Amalia, Euis. 2007. “Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga

Kontemporer”. Pusaka Asatruss. Jakarta

Antonio, Muhammad Syafi’i, dkk. 2012. “An Analysis of Islamic Banking Performance: Maqashid Index Implementation in Indonesia and

Jordania”. Journal of Islamic Finance. Vol 1. No. 1

Bank Central Asia Syariah. “Sejarah”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.bcasyariah.co.id/profil-korporasi/sejarah/

Bank Jabar Banten Syariah. “Sekilas BJB Syariah”. artikel diakses pada 4 April

2017, dari http://www.bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/

Bank Muamalat Indonesia. “Profil Bank Muamalat”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat

Bank Mega Syariah. “Sekilas Bank Mega Syariah”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.megasyariah.co.id/about-us/about-mega-syariah/

Bank Negara Indonesia Syariah. “Sejarah BNI Syariah”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah/

Bank Rakyat Indonesia Syariah. “Sejarah”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari

http://www.brisyariah.co.id/?q=sejarah

Bank Syariah Bukopin. “Profil Perusahaan”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.syariahbukopin.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan

Page 110: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

95

Bank Syariah Mandiri. “Sejarah”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari

http://www.syariahmandiri.co.id/id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan

Bank Victoria Syariah. “Memperkokoh Pondasi Melalui Pengembangan Produk dan Segmen Bisnis Baru”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari

http://www.bankvictoriasyariah.co.id

Imansari, Anisa Dyah. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah Berdasarkan Konsep Al-Maqashid Al-Syariah di Indonesia dan Malaysia.

Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Jauhar, Ahmad Al-Mursi Husein. 2013. Maqashid Syariah. Amzah. Jakarta

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Press. Jakarta

Khisan, Zariatul. 2014. Analisis Kinerja Perbankan Syariah Ditnjau dari Profitabilitas dan Maqashid Syariah Tahun 2010-2013. Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Maesyaroh, Siti. 2015. Kinerja Bank Syariah Mandiri (BSM) Menggunakan Pendekatan Maqashid Sharia Index. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta

Maybank Syariah Indonesia. “Selayang Pandang”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari http://www.maybanksyariah.co.id/pages/27/selayang-pandang

Mohammed, Mustafa Omar. et al. 2008. The Performance Measures of Islamic Banking

Based on the Maqashid Framework . paper dipresentasikan pada IIUM INTAC IV 25 Juni 2008 di Putrajaya. Malaysia

Mohammed, Mustafa Omar dan Fauziah Md Taib. 2010. Developing Islamic Banking Performance Measures Based on Maqashid Al Shariah Framework: Cases of 24

Selected Banks. Journal of Islamic Monetary and Finance Agustus 2015

Marimin dan Nurul Maghfiroh. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan

dalam Manajemen Rantai Pasok . IPB Press. Bogor

Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Statistik Perbankan Syariah: Desember 2015. Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta

Panin Bank Syariah. “Profil Perusahaan”. artikel diakses pada 4 April 2017, dari

http://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami

Rama, Ali dan Makhlani. 2013. Pembangunan Ekonomi dalam Tinjauan Maqashid Syariah. Jurnal Dialog. Vol. 1. No. 1

Page 111: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

96

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Lembaran Negara RI Tahun 2008, No. 94. Sekretariat Negara. Jakarta.

Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Lembaran Negara

RI Tahun 1998, No. 182. Sekretariat Negara. Jakarta.

Rivai, Veithzal. et al. 2007. Bank and Financial Institution Management: Conventional and Sharia System. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking, Sebuah Teori, Konsep,

dan Aplikasi. PT. Bumi Askara. Jakarta

Roza, Ida. 2015. Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan Syariah dengan Metode Indeks Maqashid Syariah dan Camel. Tesis Ilmu Ekonomi Islam.

Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business (Meode penelitian untuk bisnis) Buku 2 Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta

Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga

terkait. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Suwiknyo, Dwi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Teguh, Muhammad. 2014. Metode Kuantitatif untuk analisis Ekonomi dan Bisnis

Rajawali Pers. Jakarta

Wiyono, Slamet dan Taufan Maulamin. 2013. Memahami Akuntansi Syariah di Indonesia. Mitra Wacana Media. Jakarta

Zahrah, Muhammad Abu. 2014. Ushul Fiqh. Pustaka Firdaus. Jakarta

Page 112: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

97

Lampiran 1: Elemen Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah

BCAS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 10,000,000 0 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 1,319,627,087 1,170,040,000 1,046,841,376 937,378,214 1,034,421,984 2,207,269,870

Publicity Expense 657,805,314 805,817,495 1,203,261,557 649,262,293 1,064,416,556 1,252,508,149

Total Expense 51,922,495,708 54,572,907,938 70,164,704,953 79,476,154,469 95,222,966,744 141,225,142,088

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 139,275,000,000 207,798,311,042 467,852,687,436 740,941,590,450 1,007,345,021,195 1,348,175,115,288

Total Investment Modes 455,785,415,542 731,374,639,594 1,069,991,128,680 1,459,667,551,289 2,183,085,945,305 3,047,072,593,540

Interest Free Income 31,870,980,959 63,235,044,973 81,125,482,968 96,237,055,530 112,720,675,375 173,117,274,944

Total Income 60,880,722,741 63,523,386,948 81,125,482,968 96,237,055,530 112,720,675,375 173,117,274,944

Zakah Paid 0 0 0 0 0 0

Net Asset 763,090,349,635 1,026,881,556,639 1,345,387,112,314 1,766,418,844,902 2,670,032,278,769 3,985,957,416,642

Net Income 8,958,227,033 8,950,479,010 10,960,778,015 16,760,901,061 17,497,708,631 31,892,132,856

Total Asset 874,630,867,793 1,217,097,137,461 1,602,180,989,705 2,041,418,847,273 2,994,449,136,265 4,349,580,046,527

Investment in real economic sector 401,507,654,252 661,475,662,974 1,002,107,016,039 1,402,586,219,588 2,034,069,635,163 3,038,421,785,816

Total Investment 696,954,669,975 958,975,560,840 1,276,877,598,038 1,566,730,806,575 2,239,600,158,138 3,105,072,593,540

BJBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 0 0 2,000,000 0 0

Research Expense 120,340,000 0 22,038,000 0 39,799,000 67,369,000

Training Expense 0 0 0 0 0 0

Publicity Expense 0 1,838,000,000 0 0 0 0

Total Expense 78,614,899,000 136,301,000,000 243,622,189,000 247,684,607,000 361,092,601,000 458,184,117,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 479,046,961,000 489,835,000,000 1,095,838,751,000 1,278,849,457,000 1,292,787,096,000 1,112,649,818,000

Total Investment Modes 1,620,569,305,000 1,732,793,000,000 2,976,715,390,000 3,608,754,757,000 4,422,115,149,000 4,993,374,023,000

Interest Free Income 247,752,854,000 265,207,000,000 370,922,263,000 528,197,544,000 742,209,300,000 876,665,353,000

(dalam rupiah)

Page 113: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

98

Total Income 247,752,854,000 265,208,000,000 370,922,263,000 528,197,544,000 742,209,300,000 876,665,353,000

Zakah Paid 0 0 0 3,000,000 707,901,000 0

Net Asset 1,655,900,354,000 2,499,183,000,000 3,666,865,743,000 3,965,042,179,000 5,499,475,301,000 5,914,943,750,000

Net Income 7,695,918,000 18,395,000,000 -22,694,851,000 40,570,354,000 34,313,170,000 15,949,840,000

Total Asset 1,930,469,393,000 2,849,451,000,000 4,239,448,850,000 4,695,088,075,000 6,093,487,708,000 6,439,966,411,000

Investment in real economic sector 675,310,005,188 1,732,793,000,000 1,986,139,827,000 2,215,406,984,000 2,205,526,548,000 2,227,164,258,000

Total Investment 1,635,423,305,000 2,791,493,000,000 2,996,569,390,000 4,697,260,558,000 4,426,969,149,000 4,993,374,023,000

BMI 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 839,902,200 15,363,230,552 2,100,000,000 581,880,000 5,415,971,500 4,659,661,999

Research Expense 2,048,737,000 4,418,982,000 2,350,801,000 2,868,674,000 3,519,767,000 4,175,175,000

Training Expense 7,238,670,000 17,481,331,000 15,271,747,000 45,043,604,000 14,535,262,000 39,919,950,000

Publicity Expense 42,865,037,000 47,291,447,000 59,548,341,000 75,227,442,000 70,810,982,000 97,083,732,000

Total Expense 902,932,974,000 1,167,036,553,000 1,422,213,230,000 1,970,790,705,000 2,068,024,369,000 2,328,176,827,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 7,511,227,342,000 9,914,868,816,000 15,045,617,250,000 19,240,407,222,000 22,066,320,364,000 21,955,269,296,000

Total Investment Modes 16,006,447,518,000 22,585,416,129,000 32,931,814,201,000 40,043,504,385,000 43,274,908,654,000 40,782,391,915,000

Interest Free Income 1,134,009,681,000 1,538,679,819,000 3,401,994,776,000 4,808,415,211,000 5,538,766,757,000 5,266,604,764,000

Total Income 1,134,009,681,000 1,538,679,819,000 3,401,994,776,000 4,808,415,211,000 5,538,766,757,000 5,266,604,764,000

Zakah Paid 1,254,807,500 4,406,259,791 6,840,540,000 9,735,361,000 11,896,166,000 1,429,334,000

Net Asset 18,315,376,888,000 28,206,080,330,000 36,738,925,482,000 44,818,858,542,000 52,854,626,896,000 48,220,490,781,000

Net Income 231,076,707,000 371,670,266,000 521,841,321,000 653,620,388,000 99,044,264,000 108,909,838,000

Total Asset 21,400,793,090,000 32,473,506,528,000 44,854,413,084,000 54,694,020,564,000 62,442,189,696,000 57,172,587,967,000

Investment in real economic sector 12,574,648,614,000 15,179,220,072,000 23,411,234,792,000 28,533,049,100,000 32,881,802,661,000 26,560,691,258,000

Total Investment 16,584,384,670,000 23,856,551,337,000 35,885,529,716,000 43,657,266,860,000 48,202,133,819,000 45,291,985,669,000

BMS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 70,000,000 45,000,000 75,000,000 1,705,000,000 1,250,000,000 240,100,000

Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 10,305,302,000 5,369,362,000 4,526,372,000 2,865,868,000 4,271,087,000 2,302,201,000

Publicity Expense 0 0 0 0 0 0

Total Expense 699,272,919,000 749,225,429,000 253,860,840,000 186,567,715,000 947,116,659,000 1,148,056,819,000

Page 114: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

99

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 149,638,077,000 72,540,654,000 36,351,644,000 43,592,813,000 39,552,528,000 57,610,900,000

Total Investment Modes 3,154,176,573,000 4,094,796,842,000 6,213,570,262,000 7,185,390,218,000 5,301,184,028,000 4,099,578,915,000

Interest Free Income 971,497,088,000 982,606,474,000 1,302,341,564,000 1,673,842,811,000 1,380,376,188,000 1,420,692,005,000

Total Income 971,497,088,000 982,606,474,000 1,302,341,564,000 1,673,842,811,000 1,380,376,188,000 1,420,692,005,000

Zakah Paid 2,162,882,000 1,847,617,000 6,326,348,000 5,121,471,000 597,939,000 428,907,000

Net Asset 3,239,933,750,000 3,745,393,468,000 6,046,617,000,000 7,216,233,555,000 5,743,839,544,000 4,625,295,223,000

Net Income 86,515,281,000 73,904,672,000 253,053,922,000 204,858,856,000 21,269,552,000 16,727,372,000

Total Asset 4,637,730,250,000 5,564,662,066,000 8,163,668,180,000 9,121,575,543,000 7,044,587,889,000 5,559,819,466,000

Investment in real economic sector 2,620,829,211,000 3,013,928,689,000 3,106,349,327,000 3,233,584,695,000 2,868,533,353,000 1,644,367,985,000

Total Investment 3,686,176,573,000 4,631,324,092,000 6,751,339,262,000 7,654,922,518,000 5,760,843,528,000 4,545,218,415,000

BNIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 6,265,723,883 1,811,126,000 108,418,000 1,209,578,000 1,819,942,026

Research Expense 0 0 0 0

Training Expense 2,745,000,000 7,816,000,000 30,630,000,000 29,779,000,000 27,349,000,000 25,538,000,000

Publicity Expense 16,229,000,000 30,706,000,000 50,420,000,000 46,928,000,000 59,685,000,000 76,357,000,000

Total Expense 169,556,000,000 388,918,000,000 673,953,000,000 878,405,000,000 1,119,482,000,000 1,193,136,000,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 712,147,000,000 1,009,346,000,000 1,271,224,000,000 1,832,532,000,000 2,471,835,000,000 3,448,754,000,000

Total Investment Modes 3,558,485,000,000 5,310,291,000,000 7,631,994,000,000 11,242,241,000,000 15,040,920,000,000 17,763,240,000,000

Interest Free Income 442,081,000,000 845,962,000,000 1,020,515,000,000 1,480,209,000,000 2,126,495,000,000 2,548,057,000,000

Total Income 442,081,000,000 845,962,000,000 1,020,515,000,000 1,480,209,000,000 2,126,495,000,000 2,548,057,000,000

Zakah Paid 0 2,579,000,000 3,169,000,000 4,538,000,000 5,524,000,000 7,701,000,000

Net Asset 5,569,554,000,000 7,164,904,000,000 8,459,655,000,000 10,869,832,000,000 16,407,565,000,000 19,707,162,000,000

Net Income 36,734,000,000 89,256,000,000 137,744,000,000 179,616,000,000 220,133,000,000 307,768,000,000

Total Asset 6,394,924,000,000 8,466,887,000,000 10,645,313,000,000 14,708,504,000,000 19,492,112,000,000 23,017,667,000,000

Investment in real economic sector 1,476,804,000,000 2,199,755,000,000 3,529,368,000,000 5,560,404,000,000 7,583,815,000,000 8,624,645,000,000

Total Investment 4,808,840,000,000 5,792,578,000,000 8,751,124,000,000 13,237,743,000,000 16,925,133,000,000 20,064,927,000,000

Page 115: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

100

BRIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 0 158,000,000 303,750,000 250,000,000 251,800,000,000

Research Expense 0 0 0 0 0 0

Training Expense 10,431,000,000 19,840,000,000 6,262,000,000 15,821,000,000 11,862,000,000 5,597,000,000

Publicity Expense 30,972,000,000 26,923,000,000 12,399,000,000 27,614,000,000 29,333,000,000 40,015,000,000

Total Expense 455,838,000,000 657,098,000,000 848,842,000,000 931,290,000,000 1,140,353,000,000 1,368,791,000,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 1,328,992,000,000 1,760,141,000,000 2,663,262,000,000 4,050,478,000,000 4,976,589,000,000 6,204,430,000,000

Total Investment Modes 5,527,948,000,000 9,175,657,000,000 11,429,433,000,000 14,240,944,000,000 15,691,437,000,000 16,614,007,000,000

Interest Free Income 734,300,000,000 1,141,770,000,000 1,507,472,000,000 1,875,620,000,000 2,140,056,000,000 2,555,212,000,000

Total Income 734,300,000,000 1,141,770,000,000 1,507,472,000,000 1,875,620,000,000 2,140,056,000,000 2,555,212,000,000

Zakah Paid 470,000,000 1,982,000,000 2,965,000,000 5,541,000,000 6,934,000,000 4,001,000,000

Net Asset 5,663,968,000,000 8,970,533,000,000 10,657,175,000,000 12,896,399,000,000 14,741,306,000,000 17,808,710,000,000

Net Income 18,053,000,000 16,701,000,000 138,052,000,000 183,942,000,000 10,378,000,000 169,069,000,000

Total Asset 6,856,386,000,000 11,200,823,000,000 14,088,914,000,000 17,400,914,000,000 20,341,033,000,000 24,230,247,000,000

Investment in real economic sector 3,643,317,000,000 7,097,689,000,000 9,689,051,000,000 10,259,279,000,000 14,229,631,000,000 15,282,260,000,000

Total Investment 5,774,175,000,000 9,421,086,000,000 11,599,064,000,000 14,411,011,000,000 16,359,288,000,000 18,795,061,000,000

BSB 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 0 0 0 0 0

Research Expense 697,114,300 25,080,715 26,382,736 55,490,990 0 0

Training Expense 1,695,942,122 1,865,687,796 2,393,335,274 2,839,491,912 2,503,611,472 2,902,683,176

Publicity Expense 2,058,483,631 1,708,916,830 3,169,108,727 4,820,709,776 4,181,842,055 3,280,457,017

Total Expense 208,801,611,520 230,238,800,687 285,058,189,923 370,555,823,215 155,037,331,140 169,974,989,646

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 537,982,163,498 631,199,705,384 831,262,602,860 896,751,362,691 1,461,971,543,421 2,071,513,646,274

Total Investment Modes 1,608,205,817,463 1,914,358,066,902 2,622,023,402,995 3,281,655,239,065 3,710,719,774,228 4,307,136,790,489

Interest Free Income 223,001,196,670 245,291,959,145 311,220,062,756 401,502,992,154 502,834,102,523 557,956,955,566

Total Income 223,155,327,611 245,305,959,145 311,220,062,756 401,502,992,154 502,834,102,523 557,956,955,566

Zakah Paid 0 0 0 0 0 0

Page 116: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

101

Net Asset 1,495,394,010,603 2,237,640,977,124 2,710,510,361,934 3,139,014,808,610 4,333,972,024,294 4,950,914,948,170

Net Income 14,919,335,146 15,021,719,308 24,354,096,259 27,244,911,129 12,552,023,065 40,665,677,424

Total Asset 2,193,952,328,077 2,730,026,909,823 3,616,107,512,472 4,343,069,056,830 5,160,516,781,681 5,827,153,527,325

Investment in real economic sector 1,418,096,496,202 1,545,690,676,633 1,862,310,022,284 2,038,101,075,615 2,539,435,441,719 3,363,841,714,255

Total Investment 1,613,939,467,463 1,922,830,341,902 2,671,122,902,995 3,406,345,564,529 3,834,369,810,458 4,430,846,459,158

BSM 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 1,850,000,000 14,431,909,932 9,249,674,228 9,450,000,000 1,240,000,000 766,850,000

Research Expense 1,945,821,261 2,952,455,926 5,785,385,761 1,997,192,605 2,407,737,118 1,860,228,863

Training Expense 38,660,558,260 56,504,361,296 49,210,515,570 42,886,901,378 27,761,037,604 49,187,727,452

Publicity Expense 84,995,578,055 108,094,367,845 107,456,048,129 81,184,744,703 55,512,477,284 56,187,179,229

Total Expense 1,593,895,782,451 2,312,114,845,976 2,792,163,660,403 3,653,577,317,116 4,076,440,747,652 4,093,727,267,767

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 8,831,113,275,766 10,099,340,895,617 10,610,528,889,508 11,246,889,397,382 10,809,667,369,576 13,479,642,950,358

Total Investment Modes 24,044,158,771,115 36,864,332,918,209 44,938,586,760,033 50,649,433,695,808 49,356,905,194,760 51,328,993,501,902

Interest Free Income 3,338,891,079,968 4,859,777,304,512 5,830,994,402,207 6,641,017,937,110 6,504,879,631,224 6,915,670,721,771

Total Income 3,338,891,079,968 4,859,777,304,512 5,830,994,402,207 6,641,017,937,110 6,504,879,631,224 6,915,670,721,771

Zakah Paid 14,582,880,512 19,177,801,129 28,131,606,226 22,662,472,354 2,815,220,867 9,592,982,099

Net Asset 27,472,038,477,367 41,630,810,592,346 45,060,764,638,668 52,935,675,977,223 58,286,496,432,623 60,486,601,897,257

Net Income 583,315,220,468 767,112,045,165 1,125,264,249,060 906,498,894,169 -22,862,984,137 383,719,283,949

Total Asset 32,481,873,142,495 48,671,950,025,861 54,229,395,784,522 63,965,361,177,789 66,955,670,630,245 70,369,708,944,091

Investment in real economic sector 17,309,447,465,003 20,990,675,430,997 25,368,445,862,195 28,819,728,102,628 28,080,750,034,821 30,390,396,704,749

Total Investment 26,226,518,580,728 39,054,195,160,439 46,834,205,164,112 52,166,403,541,307 51,224,403,964,534 59,055,919,013,545

BVS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 0 0 0 0 0

Research Expense 0 0 0 0 2,022,614,326 1,952,369,001

Training Expense 0 0 0 0 282,381,832 483,375,008

Publicity Expense 0 199,000,000 146,000,000 407,000,000 1,732,593,904 837,047,295

Total Expense 14,123,000,000 27,664,000,000 46,221,000,000 34,369,000,000 71,585,914,765 73,739,893,306

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Page 117: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

102

Mudharabah & Musyarakah Modes 1,662,000,000 18,428,000,000 79,562,000,000 277,662,182,494 606,185,030,674 712,541,848,555

Total Investment Modes 28,526,000,000 214,475,000,000 477,168,000,000 860,562,000,000 1,086,882,259,243 1,075,851,815,293

Interest Free Income 24,775,000,000 73,812,000,000 88,615,000,000 112,469,000,000 150,650,454,811 145,597,547,220

Total Income 24,775,000,000 73,812,000,000 88,615,000,000 112,469,000,000 150,650,454,811 145,597,547,220

Zakah Paid 0 30,000,000 91,000,000 0 0 0

Net Asset 265,130,000,000 507,590,000,000 778,061,000,000 1,140,719,000,000 1,356,798,596,407 1,268,057,848,221

Net Income 3,013,000,000 26,852,000,000 10,394,000,000 4,928,000,000 -25,048,608,610 -31,954,949,770

Total Asset 336,676,000,000 642,026,000,000 939,472,000,000 1,323,152,642,441 1,439,632,338,383 1,379,265,628,842

Investment in real economic sector 28,526,000,000 214,475,000,000 477,168,000,000 860,562,000,000 925,177,090,605 985,465,530,386

Total Investment 282,631,000,000 335,934,000,000 679,821,000,000 1,048,254,000,000 1,275,334,650,515 1,306,300,758,179

MSI 2,010 2,011 2,012 2,013 2,014 2,015

Education Grant 218,925,000 12,938,500 327,019,995 385,448,315 50,000,000 60,000,000

Research Expense 2,744,000,000 0 0 0 0

Training Expense 67,301,000,000 819,000,000 1,199,000,000 1,323,000,000 1,337,000,000 988,000,000

Publicity Expense 212,023,000,000 1,117,000,000 1,021,000,000 1,279,000,000 2,006,000,000 936,000,000

Total Expense 7,728,203,000,000 43,710,000,000 48,275,000,000 52,746,000,000 58,177,000,000 60,958,000,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 0 0 0 0 256,104,000,000 283,254,000,000

Total Investment Modes 55,935,088,000,000 1,011,802,000,000 1,405,106,000,000 1,492,949,000,000 1,645,765,000,000 1,552,583,000,000

Interest Free Income 1,945,403,000,000 104,930,000,000 135,607,000,000 156,994,000,000 175,529,000,000 177,196,000,000

Total Income 8,495,301,000,000 117,474,000,000 135,607,000,000 156,994,000,000 175,529,000,000 177,196,000,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0 0

Net Asset 7,459,196,000,000 1,079,523,000,000 1,524,168,000,000 1,763,186,000,000 1,936,827,000,000 1,467,989,000,000

Net Income 789,736,000,000 54,350,000,000 56,186,000,000 59,188,000,000 76,584,000,000 -391,351,000,000

Total Asset 75,130,433,000,000 1,692,959,000,000 2,062,552,000,000 2,299,971,000,000 2,449,541,000,000 1,743,439,000,000

Investment in real economic sector 37,316,187,000,000 1,003,342,000,000 1,445,823,000,000 1,483,254,000,000 1,636,379,000,000 1,210,225,000,000

Total Investment 62,731,103,000,000 1,254,933,000,000 1,634,446,000,000 1,758,513,000,000 1,852,454,000,000 1,852,886,000,000

Page 118: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

103

PBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Education Grant 0 0 0 8,500,000 53,720,500 445,430,000

Research Expense 0 0 0 0 0

Training Expense 433,220,000 711,886,000 480,999,000 1,018,779,000 2,462,038,000 784,731,000

Publicity Expense 184,859,000 254,889,000 330,796,000 1,187,588,000 4,097,513,000 4,814,524,000

Total Expense 22,091,345,000 30,654,732,000 40,381,847,000 83,441,296,000 166,684,233,000 235,060,879,000

PER 0 0 0 0 0 0

Net or Investment Income 0 0 0 0 0 0

Mudharabah & Musyarakah Modes 110,733,478,000 321,131,315,000 754,772,590,000 1,363,443,925,000 4,155,867,855,000 5,176,920,410,000

Total Investment Modes 151,880,044,000 703,442,345,000 1,525,739,073,000 2,605,918,001,000 4,793,905,359,000 5,716,720,579,000

Interest Free Income 22,628,801,000 74,894,059,000 152,238,875,000 283,846,081,000 559,788,716,000 734,236,201,000

Total Income 22,628,801,000 74,894,059,000 152,238,875,000 283,846,081,000 559,788,716,000 734,236,201,000

Zakah Paid 0 0 0 0 0 2,454,654,000

Net Asset 438,411,159,000 988,442,103,000 1,931,239,343,000 3,650,091,335,000 5,319,454,424,000 6,292,887,151,000

Net Income -10,523,144,000 12,410,724,000 49,571,981,000 29,161,500,000 95,728,849,000 75,372,666,000

Total Asset 458,713,370,000 1,016,878,719,000 2,140,482,104,000 4,052,700,692,000 6,206,504,337,000 7,134,234,975,000

Investment in real economic sector 151,880,044,000 703,442,345,000 1,262,232,286,000 1,361,196,280,000 4,396,974,070,000 5,560,023,404,000

Total Investment 211,143,543,000 837,215,727,000 1,664,362,834,000 2,743,425,319,000 4,945,479,459,000 6,050,150,737,000

Page 119: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

104

Lampiran 2: Rasio Kinerja Maqashid Syari’ah

BCAS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00018 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00003

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.02542 0.02144 0.01492 0.01179 0.01086 0.01563 0.01668

Publicity 0.01267 0.01477 0.01715 0.00817 0.01118 0.00887 0.01213

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.30557 0.28412 0.43725 0.50761 0.46143 0.44245 0.40641

Interest Free Product 0.52350 0.99546 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 0.91983

Profit Ratio 0.01024 0.00735 0.00684 0.00821 0.00584 0.00733 0.00764

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment in Real Sector 0.57609 0.68977 0.78481 0.89523 0.90823 0.97853 0.80544

BJBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00001 0.00000 0.00000 0.00000

Research 0.00153 0.00000 0.00009 0.00000 0.00011 0.00015 0.00031

Training 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Publicity 0.00000 0.01348 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00225

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.29560 0.28269 0.36814 0.35437 0.29235 0.22283 0.30266

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00399 0.00646 -0.00535 0.00864 0.00563 0.00248 0.00364

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00013 0.00000 0.00002

Investment in Real Sector 0.41293 0.62074 0.66280 0.47164 0.49820 0.44602 0.51872

Page 120: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

105

BMI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00093 0.01316 0.00148 0.00030 0.00262 0.00200 0.00341

Research 0.00227 0.00379 0.00165 0.00146 0.00170 0.00179 0.00211

Training 0.00802 0.01498 0.01074 0.02286 0.00703 0.01715 0.01346

Publicity 0.04747 0.04052 0.04187 0.03817 0.03424 0.04170 0.04066

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.46926 0.43899 0.45687 0.48049 0.50991 0.53835 0.48231

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01080 0.01145 0.01163 0.01195 0.00159 0.00190 0.00822

Personal Income 0.00007 0.00016 0.00019 0.00022 0.00023 0.00003 0.00015

Investment in Real Sector 0.75822 0.63627 0.65239 0.65357 0.68216 0.58643 0.66151

BMS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00010 0.00006 0.00030 0.00914 0.00132 0.00021 0.00185

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.01474 0.00717 0.01783 0.01536 0.00451 0.00201 0.01027

Publicity 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.04744 0.01772 0.00585 0.00607 0.00746 0.01405 0.01643

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01865 0.01328 0.03100 0.02246 0.00302 0.00301 0.01524

Personal Income 0.00067 0.00049 0.00105 0.00071 0.00010 0.00009 0.00052

Investment in Real Sector 0.71099 0.65077 0.46011 0.42242 0.49794 0.36178 0.51733

Page 121: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

106

BNIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.01611 0.00269 0.00012 0.00108 0.00153 0.00359

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.01619 0.02010 0.04545 0.03390 0.02443 0.02140 0.02691

Publicity 0.09571 0.07895 0.07481 0.05342 0.05331 0.06400 0.07004

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.20013 0.19007 0.16657 0.16300 0.16434 0.19415 0.17971

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00574 0.01054 0.01294 0.01221 0.01129 0.01337 0.01102

Personal Income 0.00000 0.00036 0.00037 0.00042 0.00034 0.00039 0.00031

Investment in Real Sector 0.30710 0.37975 0.40330 0.42004 0.44808 0.42984 0.39802

BRIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00019 0.00033 0.00022 0.18396 0.03078

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.02288 0.03019 0.00738 0.01699 0.01040 0.00409 0.01532

Publicity 0.06795 0.04097 0.01461 0.02965 0.02572 0.02923 0.03469

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.24041 0.19183 0.23302 0.28442 0.31715 0.37345 0.27338

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00263 0.00149 0.00980 0.01057 0.00051 0.00698 0.00533

Personal Income 0.00008 0.00022 0.00028 0.00043 0.00047 0.00022 0.00028

Investment in Real Sector 0.63097 0.75338 0.83533 0.71191 0.86982 0.81310 0.76908

Page 122: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

107

BSB 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research 0.00334 0.00011 0.00009 0.00015 0.00000 0.00000 0.00061

Training 0.00812 0.00810 0.00840 0.00766 0.01615 0.01708 0.01092

Publicity 0.00986 0.00742 0.01112 0.01301 0.02697 0.01930 0.01461

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.33452 0.32972 0.31703 0.27326 0.39399 0.48095 0.35491

Interest Free Product 0.99931 0.99994 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 0.99988

Profit Ratio 0.00680 0.00550 0.00673 0.00627 0.00243 0.00698 0.00579

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment in Real Sector 0.87866 0.80386 0.69720 0.59832 0.66228 0.75919 0.73325

BSM 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00116 0.00624 0.00331 0.00259 0.00030 0.00019 0.00230

Research 0.00122 0.00128 0.00207 0.00055 0.00059 0.00045 0.00103

Training 0.02426 0.02444 0.01762 0.01174 0.00681 0.01202 0.01615

Publicity 0.05333 0.04675 0.03848 0.02222 0.01362 0.01373 0.03135

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.36729 0.27396 0.23611 0.22205 0.21901 0.26261 0.26351

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.01796 0.01576 0.02075 0.01417 -0.00034 0.00545 0.01229

Personal Income 0.00053 0.00046 0.00062 0.00043 0.00005 0.00016 0.00038

Investment in Real Sector 0.66000 0.53748 0.54166 0.55246 0.54819 0.51460 0.55907

Page 123: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

108

BVS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.02825 0.02648 0.00912

Training 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00394 0.00656 0.00175

Publicity 0.00000 0.00719 0.00316 0.01184 0.02420 0.01135 0.00962

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.05826 0.08592 0.16674 0.32265 0.55773 0.66230 0.30893

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio 0.00895 0.04182 0.01106 0.00372 -0.01740 -0.02317 0.00417

Personal Income 0.00000 0.00006 0.00012 0.00000 0.00000 0.00000 0.00003

Investment in Real Sector 0.10093 0.63844 0.70190 0.82095 0.72544 0.75439 0.62368

MSI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00003 0.00030 0.00677 0.00731 0.00086 0.00098 0.00271

Research 0.00036 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00006

Training 0.00871 0.01874 0.02484 0.02508 0.02298 0.01621 0.01943

Publicity 0.02743 0.02555 0.02115 0.02425 0.03448 0.01535 0.02470

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.15561 0.18244 0.05634

Interest Free Product 0.22900 0.89322 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 0.85370

Profit Ratio 0.01051 0.03210 0.02724 0.02573 0.03126 -0.22447 -0.01627

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Investment in Real Sector 0.59486 0.79952 0.88460 0.84347 0.88336 0.65316 0.77649

Page 124: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

109

PBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

Education Grant 0.00000 0.00000 0.00000 0.00010 0.00032 0.00189 0.00039

Research 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Training 0.01961 0.02322 0.01191 0.01221 0.01477 0.00334 0.01418

Publicity 0.00837 0.00831 0.00819 0.01423 0.02458 0.02048 0.01403

Fair Returns 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000

Functional Distribution 0.72909 0.45651 0.49469 0.52321 0.86691 0.90558 0.66266

Interest Free Product 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000 1.00000

Profit Ratio -0.02294 0.01220 0.02316 0.00720 0.01542 0.01056 0.00760

Personal Income 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00039 0.00007

Investment in Real Sector 0.71932 0.84022 0.75839 0.49617 0.88909 0.91899 0.77036

Page 125: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

110

Lampiran 3: Rasio Kinerja Profitabilitas

BCAS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 1.02 0.74 0.68 0.82 0.58 0.73 0.76

ROE 1.85 2.29 2.82 4.29 2.17 2.35 2.63

BOPO 80.5 78.4 82.55 73.24 80.89 62.49 76.35

BJBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 0.40 0.65 -0.54 0.86 0.56 0.25 0.36

ROE 1.08 2.54 -3.59 4.65 3.56 1.20 1.57

BOPO 90.33 84.07 110.41 85.76 96.94 98.78 94.38

BMI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 1.08 1.14 1.16 1.22 0.16 0.19 0.83

ROE 21.84 33.29 47.38 43.12 5.34 6.75 26.29

BOPO 87.38 85.52 97.38 93.78 97.38 97.41 93.14

BMS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 1.87 1.33 3.10 2.25 0.30 0.30 1.52

ROE 19.71 16.89 57.98 24.11 2.06 1.59 20.39

BOPO 88.86 90.8 77.28 86.09 97.61 99.51 90.03

Page 126: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

111

BNIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 0.57 1.05 1.29 1.22 1.13 1.34 1.10

ROE 3.65 6.63 10.18 11.73 10.87 15.22 9.71

BOPO 88.05 90.89 88.79 88.11 89.8 89.63 89.21

BRIS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 0.26 0.15 0.98 1.06 0.05 0.70 0.53

ROE 1.12 1.19 10.41 8.76 0.19 8.54 5.04

BOPO 98.77 99.25 86.63 90.42 99.77 93.79 94.77

BSB 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 0.68 0.55 0.67 0.63 0.24 0.70 0.58

ROE 2.92 2.71 3.84 4.34 1.31 3.70 3.14

BOPO 93.57 93.86 91.59 92.29 96.77 91.99 93.35

BSM 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 1.80 1.58 2.08 1.42 -0.03 0.55 1.23

ROE 63.58 47.58 55.25 43.74 -3.01 14.56 36.95

BOPO 74.97 76.44 72.07 74.08 76.29 81.49 75.89

Page 127: PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN SYARIAH DENGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35522/1/EKA BAYU SUSILO-FEB.pdf · Oleh karena itu dilakukan pengukuran kinerja

112

BVS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 0.89 4.18 1.11 0.37 -1.74 -2.32 0.42

ROE 2.41 18.69 9.24 3.70 -17.62 -24.00 -1.26

BOPO 83.75 86.4 87.9 91.95 143.31 119.19 102.08

MSI 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA 1.05 3.21 2.72 2.57 3.13 -22.45 -1.63

ROE 13.53 4.92 4.93 5.05 6.82 -35.93 -0.11

BOPO 34.73 55.18 53.77 67.79 69.6 192.6 78.95

PBS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata

ROA -2.29 1.22 2.32 0.72 1.54 1.06 0.76

ROE -4.80 2.05 8.25 4.27 7.22 5.43 3.74

BOPO 182.31 69.3 47.6 81.31 82.58 89.26 92.06