perbandingan adopsi anak di indonesia dengan malaysia.doc

18
PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA A. ADOPSI DI INDONESIA 1. Peraturan di Indonesia ; - SEMA No.6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran Nomor 2 tahun 1979 tentang pemeriksaan permohonan pengesahan/pengangkatan anak. - UU no 23 tahun 2002 tentang Undang-Undang Perlindungan Anak. 2. Pihak yang dapat mengajukan adopsi Di Indonesia pihak yang dapat mengajukan adopsi antara lain : - Pasangan suami istri Ketentuan mengenai adopsi anak bagi pasangan suami istri diatur dalam SEMA No. 6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran No. 2 tahun 1979 tentang pengesahan/pengangkatan anak. Selain itu Keputusan Menteri Sosial ri no. 41/HUK/KEP/VII/1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perizinan Pengangkatan Anak juga menegaskan bahwa syarat untuk mendapatkan izin adalah calon orang tua angkat berstatus kawin dan pada saat mengajukan permohonan pengangkatan anak, sekurang-kurangnya sudah kawin lima tahun. Keputusan Menteri ini berlaku bagi calon anak angkat yang berada dalam asuhan organisasi social. - Orang tua tunggal

Upload: farah-dibah

Post on 16-Feb-2015

255 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA

A. ADOPSI DI INDONESIA

1. Peraturan di Indonesia ;

- SEMA No.6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran Nomor 2 tahun 1979

tentang pemeriksaan permohonan pengesahan/pengangkatan anak.

- UU no 23 tahun 2002 tentang Undang-Undang Perlindungan Anak.

2. Pihak yang dapat mengajukan adopsi

Di Indonesia pihak yang dapat mengajukan adopsi antara lain :

- Pasangan suami istri

Ketentuan mengenai adopsi anak bagi pasangan suami istri diatur dalam

SEMA No. 6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran No. 2 tahun

1979 tentang pengesahan/pengangkatan anak. Selain itu Keputusan Menteri

Sosial ri no. 41/HUK/KEP/VII/1984 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perizinan

Pengangkatan Anak juga menegaskan bahwa syarat untuk mendapatkan izin

adalah calon orang tua angkat berstatus kawin dan pada saat mengajukan

permohonan pengangkatan anak, sekurang-kurangnya sudah kawin lima

tahun. Keputusan Menteri ini berlaku bagi calon anak angkat yang berada

dalam asuhan organisasi social.

- Orang tua tunggal

Surat Edaran Mahkamah Agung No.6 tahun 1983 ini mengatur tentang

pengangkatan anak antar Warga Negara Indonesia (WNI). Isinya selain

menetapkan pengangkatan yang langsung dilakukan antara orang tua kandung

dan orang tua angkat (private adoption), juga tentang pengangkatan anak yang

dapat dilakukan oleh seorang Warga Negara Indonesia yang tidak terdapat

dalam perkawinan yang sah/belum menikah (single parent adoption).

Page 2: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

3. Tata cara mengadopsi Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.6/83 yang

mengatur tentang cara mengadopsi anak menyatakan bahwa untuk mengadopsi

anak harus terlebih dahulu mengajukan permohonan pengesahan/pengangkatan

kepada Pengadilan Negeri di tempat anak yang akan diangkat itu berada.

Bentuk permohonan itu bisa secara lisan atau tertulis, dan diajukan ke panitera.

Permohonan diajukan dan ditandatangani oleh pemohon sendiri atau kuasanya,

dengan dibubuhi materai secukupnya dan dialamatkan kepada Ketua

Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat tinggal/domisili

anak yang akan diangkat .

4. Isi permohonan

Adapun isi Permohonan yang dapat diajukan adalah:

- motivasi mengangkat anak, yang semata-mata berkaitan atau demi masa

depan anak tersebut. 

- penggambaran kemungkinan kehidupan anak tersebut di masa yang akan

datang.

Untuk itu dalam setiap proses pemeriksaan, pemohon harus membawa dua

orang saksi yang mengetahui seluk beluk pengangkatan anak tersebut. Dua

orang saksi itu harus pula orang yang mengetahui betul tentang kondisi

pemohon (baik moril maupun materil) dan memastikan bahwa pemohon akan

betul- betul memelihara anak tersebut dengan baik.

Page 3: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

5. Yang dilarang dalam permohonan

Ada beberapa hal yang tidak diperkenankan dicantumkan dalam permohonan

pengangkatan anak, yaitu:

- menambah permohonan lain selain pengesahan atau pengangkatan anak. 

- pernyataan bahwa anak tersebut juga akan menjadi ahli waris dari pemohon.

Karena putusan yang dimintakan kepada Pengadilan harus bersifat tunggal,

tidak ada permohonan lain dan hanya berisi tentang penetapan anak tersebut

sebagai anak angkat dari pemohon, atau berisi pengesahan saja.

Mengingat bahwa Pengadilan akan mempertimbangkan permohonan pemohon,

maka pemohon perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, termasuk

pula mempersiapkan bukti-bukti yang berkaitan dengan kemampuan finansial

atau ekonomi. Bukti-bukti tersebut akan memberikan keyakinan kepada majelis

hakim tentang kemampuan pemohon dan kemungkinan masa depan anak

tersebut. Bukti tersebut biasanya berupa slip gaji, Surat Kepemilikan Rumah,

deposito dan sebagainya.

6. Pencatatan di kantor Catatan Sipil

Setelah permohonan disetujui Pengadilan, pemohon akan menerima salinan

Keputusan Pengadilan mengenai pengadopsian anak. Salinan yang pemohon

peroleh ini harus dibawa ke kantor Catatan Sipil untuk menambahkan

keterangan dalam akte kelahirannya. Dalam akte tersebut dinyatakan bahwa

anak tersebut telah diadopsi dan didalam tambahan itu disebutkan pula nama

pemohon sebagai orang tua angkatnya.

Page 4: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak yaitu UU no 23 tahun 2002

Pengangkatan anak diatur dalam Pasal 39 – 41 UUPA

Pasal 39

(1) Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi

anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak memutuskan

hubungan darah antara anak yang diangkat dan orang tua kandungnya.

(3) Calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak

angkat.

(4) Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai upaya

terakhir.

(5) Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan

agama mayoritas penduduk setempat.

Pasal 40

(1) Orang tua angkat wajib memberitahukan kepada anak angkatnya mengenai asal

usulnya dan orang tua kandungnya.

(2) Pemberitahuan asal usul dan orang tua kandungnya sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan kesiapan anak yang

bersangkutan.

Pasal 41

(1) Pemerintah dan masyarakat melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan pengangkatan anak.

(2) Ketentuan mengenai bimbingan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Page 5: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

Lalu syarat dan prosedur yang mesti ditempuh untuk melakukan pengangkatan anak yang

keduanya adalah WNI

Syarat calon orang tua angkat (pemohon) Pengangkatan anak yang langsung dilakukan

antar orang tua kandung dengan orang tua angkat (private adoption) diperbolehkan

Pengangkatan anak oleh orang yang sudah/belum menikah juga diperbolehkan (single

parents adoption)

Syarat calon anak angkat (bila dalam asuhan suatu yayasan sosial)

yayasan sosial harus mempunyai surat ijin tertulis dari Menteri Sosial bahwa yayasan

yang bersangkutan telah diijinkan bergerak di bidang pengasuhan anak. Calon anak

angkat harus punya ijin tertulis dari Menteri Sosial atau pejabat yang berwenang bahwa

anak tersebut diijinkan untuk diserahkan sebagai anak angkat. Dan kalau ijin sudah

lengkap baru deh mengajukan permohonan pengangkatan anak kepada Ketua PN yang

daerah hukumnya meliputi tempat tinggal/domisili anak yang akan diangkat

Tata cara atau prosedur pengadopsian anak berdasarkan SEMA No.6 tahun 1983, antara

lain :

1. mengajukan permohonan pengesahan atau pengangkatan anak kepada Pengadilan Negeri

ditempat anak tersebut yang akan diangkat berada.

2. permohonan dapat berbentuk tertulis maupun lisan yang diajukan ke panitera

3. permohonan diajukan dan ditanda tangani oleh pemohon atau kuasanya.

4. dibubuhi materai dan dialamatkan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya

meliputi tempat tinggal atau domisili anak yang akan diangkat tersebut.

Page 6: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

B. ADOPSI ANAK DI MALAYSIA

1. Peraturan di Malaysia

- Aturan mengenai adosi di Negara Malaysia diatur dalam UU Adopsi 1952

2. Pihak yang dapat mengajukan adopsi

- Bersama oleh suami dan istri. 

- Janda atau duda atau orang yang belum menikah atau bercerai, dengan

persetujuan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan. 

- Orang yang menikah dengan orang tua alami anak.

Anak itu di bawah asuhan adoptor untuk setidaknya tiga bulan

sebelum adopsi. 

Anak ini biasanya tinggal di Malaysia

Catatan: adopter tunggal yang merupakan laki-laki tidak dapat mengadopsi

anak perempuan, kecuali dalam kondisi khusus ada

3. Tata cara mengadopsi

a. Adopsi UU 1952 (ACT 257) :

i. Permohonan dapat diajukan ke Pengadilan Tinggi atau pengadilan Sesi

dalam bentuk yang ditentukan.

ii. Dengan persetujuan dari orang tua alami untuk adopsi.

iii. Persetujuan dari orang tua dapat ditiadakan oleh pengadilan

Di mana orang tua atau wali tidak memenuhi tugasnya dalam atau

hukum terhadap anak dengan meninggalkan, mengabaikan atau

sakit memperlakukan dirinya atau 

Di mana orang tua atau wali tidak dapat ditemukan atau tidak

mampu memberikan setiap persetujuan atau dimana persetujuan

tanpa alasan ditahan

iv.  Adopsi rangka Pending pengadilan akan menunjuk wali litem iklan

untuk menjaga kepentingan anak.

Page 7: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

v. Setelah litem iklan wali yang ditunjuk, pengadilan akan memperbaiki

waktu sidang dari aplikasi.

vi. Perintah akan adopsi, yang dibuat oleh pengadilan hanya jika:

cara ini yakin bahwa persetujuan dari orang tua atau wali dari

anak atau orang yang bertanggung jawab untuk berkontribusi

untuk mendukung anak telah diperoleh 

bahwa adopsi adalah demi kepentingan terbaik anak.

b. De facto adopsi.

De facto berarti "yang ada pada kenyataannya, baik secara hukum diakui atau

tidak". Dalam De facto adopsi anak sedang mengangkat, didukung dan dididik

oleh setiap orang atau suami & istri sebagai anak mereka.

Pendaftaran adopsi de facto dapat dilakukan jika :

- Anak adalah di bawah usia 18 tahun dan tidak menikah; 

- Apakah dalam tahanan dan sedang dibawa oleh pemohon;

- Dipelihara dan dididik oleh orang tersebut untuk jangka waktu tidak kurang

dari 2 tahun sebelum aplikasi

4. Pendaftaran melalui Departemen Registrasi - Jabatan Pendaftaran Negara 1952.

Pendaftaran Dari Adopsi Undang-Undang

Catatan: Meskipun "The Pendaftaran Adopsi Act 1952" menyediakan untuk

pendaftaran De facto adopsi. Berdasarkan pencatatan adopsi, anak angkat tidak

memperoleh status anak sah.

Adopsi bisa dilakukan melalui Departemen Pendaftaran Nasional [Pendaftaran

Dari Adopsi Act 1952 (ACT 253)] atau melalui Pengadilan [ (ACT 257].

Adopsi di Malaysia

Page 8: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

1. Adopsi yang tidak umum di Malaysia. Secara umum ada dua jenis adopsi di

Malaysia - adopsi anak Muslim dan adopsi anak non-Muslim. Calon orang tua

angkat (s) yang non-Muslim tidak mungkin mengadopsi anak-anak

Muslim. Apakah itu adalah Muslim atau adopsi adopsi non-Muslim, orang tua

angkat (s) harus menjadi "penduduk biasa" di Malaysia, yaitu bekerja dan tinggal

di Malaysia selama sedikitnya dua tahun sebelum aplikasi dan calon induk (s)

dapat juga diminta untuk tetap di Malaysia selama proses, yang dapat mengambil

beberapa waktu.

Muslim Adopsi 

The Pendaftaran Adopsi Act 1952 dan undang-undang yang relevan Syariah

mengatur adopsi anak Muslim di Malaysia.Seorang anak calon dapat

diidentifikasi untuk diadopsi secara pribadi atau melalui Departemen

Kesejahteraan Sosial. Sebuah permohonan pengadilan tidak diperlukan. Orang tua

angkat calon Muslim berlaku untuk Departemen Registrasi Nasional untuk

mendokumentasikan anak sebagai / nya anak angkatnya. Untuk memenuhi syarat,

orang tua angkat harus tinggal bersama dan memiliki hak asuh anak terus menerus

untuk jangka waktu tidak kurang dari dua tahun. Aplikasi ini harus mencakup

bukti-bukti yang berkaitan dengan pemeliharaan, perawatan dan pendidikan anak

selama dua tahun dari tanggal pernyataan legal tua kandung itu melepaskan

semua hak orangtua. 

Jika Registrasi Nasional Departemen puas dengan bukti yang diajukan, sebuah

entri akan dibuat dalam Daftar dan salinan resmi entri dikirimkan ke orang tua

angkat. Jika Departemen Pendaftaran tidak puas dengan bukti tersebut, petugas

dari Dinas Kesejahteraan Sosial akan melakukan investigasi atas kesejahteraan

anak. Anak angkat di bawah Undang-Undang Adopsi Pendaftaran tidak dapat

menganggap nama atau mewarisi milik orang tua angkat. 

Non-Muslim Adopsi 

Page 9: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

Adopsi relevan Undang-Undang Penerapan anak non-Muslim di Semenanjung

Malaysia diatur oleh UU Adopsi 1952 (Act 257). 

Persyaratan Umur 

Jika orang tua angkat calon dalam adopsi non-Muslim tidak berkaitan dengan

anak, setidaknya salah satu dari mereka harus berusia minimal 25 tahun. Jika

mereka berhubungan dengan anak, salah satu orang tua angkat calon harus

berusia minimal 21 tahun. 

Pengadilan Adopsi dan Adopsi Departemen 

Pengadilan Adopsi 

Setelah anak telah diidentifikasi, orang tua angkat calon (s) harus mendapatkan

surat pernyataan dari orang tua kandung (s) melepaskan semua hak orangtua

terhadap anak. Orang tua calon harus melibatkan pengacara (lihat Daftar

Pengacara Lokal kami di sini ). Orang tua calon harus merawat anak angkat tidak

kurang dari tiga (3) bulan berturut-turut sebelum saat pengacaranya mampu

permohonan ke Mahkamah Sesi atau Pengadilan Tinggi urutan

adopsi. Kesejahteraan Sosial Departemen akan terlibat sebagai laporan pada anak

dan orang tua angkat calon akan dibutuhkan oleh Mahkamah sebelum mereka

dapat memberikan perintah adopsi. Proses ini lebih pendek dari Departemen

Adopsi (lihat di bawah). 

Batas usia untuk anak angkat dalam adopsi Curt adalah sebelum ulang tahun ke

21 anak. 

Departemen Adopsi 

Page 10: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

Setelah anak telah diidentifikasi, orang tua angkat calon (s) harus mendapatkan

surat pernyataan dari orang tua kandung (s) melepaskan semua hak orangtua

terhadap anak. Orang tua angkat memberitahukan calon Departemen

Kesejahteraan Sosial di Negara di mana dia adalah penduduk / menyatakan

maksudnya untuk mengajukan pesanan adopsi anak. Jika Departemen

Kesejahteraan Sosial setuju dengan adopsi, sebuah "menawarkan" surat

dikeluarkan untuk orang tua angkat calon.pemberitahuan ini harus secara

tertulis. Tidak ada pengacara yang terlibat dalam Departemen Adopsi. Calon

induk (s) harus hubungi Bagian Pendaftaran untuk menanyakan tentang status

aplikasi. Kasus ini akan datang ke kesimpulan setelah Kesejahteraan Sosial

Petugas menyampaikan laporan lengkap pada anak dan orang tua angkat

calon. Seluruh prosedur dapat berlangsung dua tahun atau lebih. 

Batas usia untuk anak angkat dalam adopsi Departemen adalah sebelum ulang

tahun ke-18 anak. 

Anak angkat di bawah Pendaftaran Adopsi Undang-Undang tidak dapat

menganggap nama atau mewarisi milik orang tua angkat.Anak-anak yang

diadopsi berdasarkan Undang-Undang ini harus menyerahkan sertifikat kelahiran

asli mereka dengan / nya (s) 'rincian tua kandung kepada Departemen Pendaftaran

sebelum sertifikat adopsi dikeluarkan.

KESIMPULAN

Page 11: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

Persamaan adopsi di Indonesia dan Malaysia adalah pada aturan adopsi, anak

yang dapat di adopsi di Indonesia sama dengan di Malaysia, bahwa seorang anak

yang beragama muslim hanya dapat di adopsi dengan orang tua angkat yang

beragama muslim juga dan seorang anak yang beragama non muslim hanya dapat

di adopsi dengan orang tua yang beragama non muslim juga. Dan mengenai

seorang yang berasal dari luar negara dari anak yang akan di adopsi mempunyai

kedudukan yang paling akhir, dalam arti orang tua yang berasal satu negara

dengan anak yang akan di adopsi mempunyai kedudukan yang lebih diutamakan.

Perbedaan antara adosi di Indonesia dengan adopsi di Malaysia antara lain :

1. Aturan hukum:

- Indonesia di atur dalam:

SEMA No.6 tahun 1983 tentang penyempurnaan Surat Edaran Nomor 2 tahun

1979 tentang pemeriksaan permohonan pengesahan/pengangkatan anak.

UU no 23 tahun 2002 tentang Undang-Undang Perlindungan Anak.

- Malaysia di atur dalam UU Adopsi 1952

2. Di indonesia, seseorang yang belum menikah di perbolehkan untuk melakukan adosi

sedang kan di Malaysia tidak

3. Di Indonesia tidak ada aturan bahwa anak dapat di adopsi dengan orang tua yang

menikah dengan orang tua alami anak, sedangkan di Malaysia mengaturnya

4. Dalam hal pendaftaran:

Di Indonesia dapat melakukan pendaftaran di Pengadilan Negeri

Di Malaysia pendaftaran dapat di lakukan dengan 2 cara antara lain melalui

Pengadilan Adopsi dan melalui Departemen Adopsi

TUGAS KELOMPOK PERBANDINGAN HUKUM PERDATA

Page 12: PERBANDINGAN ADOPSI ANAK DI INDONESIA DENGAN MALAYSIA.doc

MENGENAI

ADOPSI DI INDONESIA DAN ADOPSI DI MALAYSIA

DOSEN : BU NATASYA YUNITA SH MH

DI SUSUN OLEH:

ADE KUSUMA (01008010)

DERY ABDILLAH (01008123)

INKA SARINA (01008228)

LUTFIANA CYNTHIA (01008270)

MELISSA BIANCAPHRISCKYLLA (01008307)

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS HUKUM

JAKARTA

2011