perbaikan hmm tp

22
1. JANTUNG: Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung secara umum adalah bekerja sebagai pompa. Fungsi pompa ini adalah kaitannya dengan sistem peredaran tubuh sehingga ketika jantung bekerja untuk dan dalam rangka memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh kita. Jantung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang di bawah disebut Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Katup jantung berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak kembali masuk ke dalam lagi.

Upload: gabriela-maretta

Post on 18-Feb-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hmhm

TRANSCRIPT

Page 1: Perbaikan Hmm Tp

1. JANTUNG:

Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh kita. Fungsi jantung

secara umum adalah bekerja sebagai pompa. Fungsi pompa ini adalah kaitannya

dengan sistem peredaran tubuh sehingga ketika jantung bekerja untuk dan dalam

rangka memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh kita.

Jantung adalah sebuah pompa yang memiliki empat bilik. Dua bilik yang

terletak di atas disebut Atrium, dan dua yang di bawah disebut Ventrikel.

Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas

memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke

seluruh tubuh manusia.

Atrium dan ventrikel masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup,

sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang

dinamakan dengan septum.

Katup jantung berfungsi terutama agar darah yang telah terpompa tidak

kembali masuk ke dalam lagi.

1.1. Anatomi Fisiologi Jantung:

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot. Cara bekerjanya

menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi oleh

susunan saraf otonom). 

Kerja Fungsi jantung adalah mengatur distribusi darah ke seluruh

bagian tubuh. Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, besarnya kurang

lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bagian atasnya tumpul (pangkal

Page 2: Perbaikan Hmm Tp

jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing

yang disebut apeks kordis.

Letak jantung di dalam rongga dada sebelah depan (kavum

mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada,

diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V

dan VI dua jari di bawah papilla mamae.

Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus

kordis. Ukurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan

beratnya kira-kira 250-300 gram.

1.2. Ruang-Ruang Jantung:

Berbicara mengenai anatomi jantung maka organ jantung terdiri

atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut dengan atrium

(serambi), dan 2 ruang yang berdinding tebal yang disebut dengan

ventrikel (bilik).

 Atrium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan dipisahkan

oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan

oleh sebuah sekat yang dinamakan dengan septum.

Septum atau sekat ini adalah suatu bagian otot kontinue yang

mencegah percampuran darah dari kedua sisi jantung.

Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan

menerima dan juga memompa darah yang mengandung oksigen rendah

Page 3: Perbaikan Hmm Tp

sedangkan sisi jantung sebelah kiri adalah berfungsi untuk memompa

darah yang mengandung oksigen tinggi.

Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan

ventrikel yang masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi

dua yaitu atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.

1.2.1. Atrium

Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :

1. Atrium kanan berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang

rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena

kava superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari

jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan

selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah sedikit oksigen dari

tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan

inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial

mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium

berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup

trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan

terbuka untuk membiarkan darah sedikit oksigen dikumpulkan di atrium

kanan mengalir ke ventrikel kanan.

2. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4

buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan

selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima darah

kaya oksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi

dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati

katup mitral ke ventrikel kiri.

1.2.2. Ventrikel

Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :

1. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke

paru-paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-

oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru

tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah

ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan,

Page 4: Perbaikan Hmm Tp

menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup

trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan

katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju

paru-paru.

2. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh

tubuh melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung

oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke

ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk

mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan berkontraksi.

Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta

terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium

kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta

dan mengalir ke seluruh tubuh.

1.3. Siklus Jantung dan Sistem Peredaran Darah Jantung:

Siklus jantung termasuk dalam bagian dari fisiologi jantung itu

sendiri. Jantung ketika bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk

mengosongkan isi jantung dan juga berelaksasi dalam rangka mengisi

darah kembali. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan

pengosongan isi) dan juga periode diastol (relaksasi dan pengisian

jantung).

Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah.

Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke

seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau

tahapan relaksasi dari otot jantung.

1.3.1. Peredaran Darah Jantung:

Peredaran jantung itu terdiri dari peredaran darah besar dan juga

peredaran darah kecil. Darah yang kembali dari sirkulasi sistemik (dari

seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena besar yang dikenal

sebagai vena kava.

Darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari jaringan tubuh,

telah diambil O2-nya dan ditambahi dengan CO2. Darah yang miskin akan

oksigen tersebut mengalir dari atrium kanan melalui katup ke ventrikel

Page 5: Perbaikan Hmm Tp

kanan, yang memompanya keluar melalui arteri pulmonalis ke paru.

Dengan demikian, sisi kanan jantung memompa darah yang miskin

oksigen ke sirkulasi paru.

Di dalam paru, darah akan kehilangan CO2-nya dan menyerap O2

segar sebelum dikembalikan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.

Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian

mengalir ke dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau

mendorong darah ke semus sistim tubuh kecuali paru.

Jadi, sisi kiri jantung memompa darah yang kaya akan O2 ke dalam

sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah menjauhi ventrikel

kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan mendarahi

berbagai jaringan tubuh.

1.4. Tekanan Darah:

Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh darah terhadap

dinding pembuluh darah arteri. Tekanan itu diukur dalam satuan milimeter

mercury (mmHg) and direkam dalam dua angka-tekanan sistolik (ketika

jantung berdetak) terhadap tekanan diastolik (ketika jantung relaksasi). Kedua

angka ini penting. Dengan setiap denyut jantung, darah dipompa keluar dari

jantung ke dalam pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh tubuh.

Tekanan darah Anda merupakan ukuran tekanan atau gaya di dalam arteri

Anda dengan setiap denyut jantung.

Tekanan darah dibaca pada meter khusus. Tercatat sebagai dua angka :

120 (Sistolik) 80 (Diastolik). Tekanan darah sistolik – angka pertama; jumlah

tekanan terhadap dinding arteri setiap waktu jantung berkontraksi atau

menekan darah keluar dari jantung. Tekanan darah diastolik – angka kedua;

jumlah tekanan di dalam arteri sewaktu jantung beristirahat, dan di antara

denyut jantung. Pencatatan tekanan darah tidak selalu sama. Sewaktu sedang

berolahraga atau merasa gembira, tekanan darah akan naik. Jika beristirahat,

tekanan darah akan lebih rendah. Ini merupakan reaksi normal terhadap

perubahan dalam aktivitas atau emosi. Usia, obat-obatan, dan perubahan posisi

juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk mengurangi risiko penyakit

kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah), tekanan darah yang normal bagi

mereka yang tidak minum obat tekanan darah seharusnya kurang dari 120/80.

Page 6: Perbaikan Hmm Tp

Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut

sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sebuah

pengukur tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan

darah dalam unit yang disebut milimeter air raksa (mmHg).

Cara mengukur tekanan darah :

1. Naracoba berbaring terlentang.

2. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas naracoba.

3. Temukan denyut a. brachialis pada fossa cubiti dan a. radialis pada

pergelangan tangan melalui palpasi.

4. Sambil meraba a. radialis, pompa manset sampai a. radialis tidak teraba

lagi (mencapai tekanan sistolik). Bila a. radialis tidak teraba, manset terus

dipompa sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik.

5. Letakkan stetoskop di atas denyut a. brachialis.

6. Turunkan tekanan udara dalam manset (buka klep udara) secara perlahan

sambil mendengarkan adanya bunyi pembuluh (penurunan tekanan 2-3

mmHg per 2 denyut).

7. Tentukan kelima fase Korotkoff.

Fase-fase Korotkoff yaitu :

Fase I (Bunyi Korotkoff I)

Timbul dengan tiba-tiba suatu bunyi mengetuk yang jelas dan makin lama

makin keras sewaktu tekanan menurun 10-14 mmHg. Ini disebut nada

letupan.

Fase II (Bunyi Korotkoff II)

Bunyi berubah kualitasnya menjadi bising selama penurunan tekanan 15-20

mmHg. Ditimbulkan oleh penutupan katup semilunaris yang tiba-tiba pada

akhir sistole.

Fase III (Bunyi Korotkoff III)

Bunyi sedikit berubah dalam kualitas, tetapi menjadi jelas dan keras

selama penurunan tekanan 5-7 mmHg. Bunyinya lemah dan bergemuruh

dan terdengar pada awal sepertiga bagian tengah diastole.

Fase IV (Bunyi Korotkoff IV)

Bunyi meredam (melemah) selama penurunan 5-6 mmHg. Setelah itu

bunyi menghilang. Bunyi ini timbul saat atrium berkontraksi yang

Page 7: Perbaikan Hmm Tp

disebabkan oleh meluncurnya darah ke dalam ventrikel sehingga

menimbulkan getaran seperti yang terjadi pada bunyi jantung yang ke-3.

Fase V (Bunyi Korotkoff V)

Titik di mana bunyi menghilang. Digunakan untuk mengukur tekanan

diastolik.

2. MENGUKUR KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT:

Pada umumnya untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut digunakan suatu

Indeks. Indeks adalah suatu angka yang menunjuukkan keadaan klinis yang didapat

pada waktu dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi

yang ditutupi oleh plak maupun kalkulus, dengan demikian angka yang diperoleh

berdasarkan penilaian yang objektif. Apabila kita sudah mengetahui nilai atau angka

kebersihan gigi dan mulut dari seseorang pasien kita dapat memberikan pendidikan

dan penyuluhan, motivasi dan evaluasi yaitu dengan melihat kemajuan ataupun

kemunduran kebersihan gigi dan mulut seseorang atau sekelompok orang, ataupun

kita dapat melihat perbedaan keadaan klinis seseorang atau sekelompok orang.

Gigi penentu yang diperiksa:

1. Gigi 16 bagian bukal

2. Gigi 11 bagian labial

3. Gigi 26 bagian bukal

4. Gigi 36 bagian lingual

5. Gigi 31 bagian labial

6. Gigi 46 bagian bukal

2.1. Debris

Debris adalah sisa-sisa makanan yang baisanya menempel di celah gigi

dan merupakan faktor pendukung timbulnya karies. Debris dibedakana

menjadi food retention (Sisa makanan yang mudah dibersihkan dengan air

liur, pergerakan otot-otot mulut, berkumur, atau dengan menyikat gigi)

dan food impaction (sisa makann yang terselip dan tertekan diantara gigi

dan gusi, biasanya hanya bisa dibersihkan dengan dental floss.

Kebanyakan debris makanan akan bersih 5-30 menit setelah makan, tetapi

ada kemungkinan sebagian masih tertinggal pada permukaan gigi dan

membran mukosa.

Page 8: Perbaikan Hmm Tp

2.1.1. Cara Pemeriksaan Indeks Debris:

Pemeriksaan dilakukan pada permukaan gigi sampai ke batas gingiva.

Gigi dibagi dengan garis khayal pada permukaan labialnya menjadi

tiga bagian yang kira-kira luasnya sama yaitu dari batas gingiva sampai

ke batas insisalnya. Dengan menggunakan sonde yang berbentuk bulan

sabit, sonde digeserkan dan menempel pada permukaan gigi dimulai

dari bagian insisal gigi agar debris yang menempel pada gigi akan

terangkat pada sonde. Luasnya debris yang dilihat bukan ketebalan dari

debris yang dihitung.

1. Pemeriksaan dimulai bagian A3, kalau ada “debris” pada

sonde diberi nilai 3.

2. Bila bagian A3 bersih pindahkan ke A2, kalau ada “debris”

pada sonde diberi nilai 2.

3. Bila bagian A2 bersih pindahlah ke A1, kalau ada “debris”

pada sonde diberi nilai 1.

4. Bila bagian A1 bersih maka diberi nilai 0.

Debris Index adalah jumlah seluruh skor segmen

dibagi jumlah segmen.

2.2. Plak

Page 9: Perbaikan Hmm Tp

Plak adalah lapisan tipis, licin dan tidak berwarna yang terdiri

dari kumpulan bakteri, saliva dan sisa makanan yang

melekat pada permukaan gigi. plak sering terdapat dibagian

leher gigi (servikal) dan bagian sela-sela gigi (interdental).

Plak tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata oleh

karena itu hanya dapat diketahui dengan pemakaian

disclosing solution jika jumlahnya sedikit, jika plak sudah

tebal maka akan terlihat berwarna abu-abu, abu-abu

kekuningan, atau kuning karena plak yang tebal akan

menyerap pigmen-pigmen yang berasal dari sisa makanan,

eksudat ataupun sel-sel mati. Pada umumnya plak gigi jarang

terdapat pada permukaan oklusal gigi yang sedang

berkontak, kecuali gigi tersebut tidak berfungsi, maka plak

dapat terbentuk di permukaan oklusal gigi.

2.2.1.Cara Pemeriksaan Plak dengan Indeks PHP-M:

Indeks kebersihan mulut PHP-M (Personal Hygiene

PerformanceModified) dari Martin dan Meskin (1972) merupakan

indeks yang telah dimodifikasi dari Indeks PHP (Patient Hygiene

Performance Index) dari Podshadley dan Haley (1968), metode dari

indeks PHP-M ini sering digunakan untuk pemeriksaan kebersihan gigi

dan mulut pada masa geligi campuran. Prinsip pemeriksaan hampir

sama dengan indeks PHP, akan tetapi permukaan yang diperiksa

adalah bagian bukal dan lingual. Indeks PHP ini untuk menilai debris,

sedangkan Indeks PHP-M untuk mengukur plak secara obyektif.

Pemeriksaan PHP-M menggunakan disclosing agent sebagai indikator

plak pada gigi.

Gigi yang diperiksa pada metode PHP-M ini diantaranya

adalah:

1. Gigi paling posterior yang tumbuh di kwadran kanan atas.

Page 10: Perbaikan Hmm Tp

2. Gigi kaninus atas kanan sulung atau permanen, bila gigi ini

tidak ada dapat digunakan gigi anterior lainnya.

3. Gigi molar satu atas kiri sulung atau premolar satu atas kiri.

4. Gigi paling posterior yang tumbuh di kwadran kiri bawah.

5. Gigi kaninus kiri bawah sulung atau permanen, bila gigi ini

tidak ada dapat dipakai gigi anterior lainnya.

6. Gigi molar satu kanan bawah sulung atau premolar satu

kanan bawah.

Teteskan disclosing agent di bawah lidah pasien kemudian

instruksikan pasien untuk menutup mulutnya selama 1-2 menit hingga

mengakumulasi banyak saliva, kemudian instruksikan pasien untuk

membasuh semua permukaan gigi dengan larutan disclosing agent di

dalam mulutnya.

Cara penilaian skor plak pada PHP-M:

1. Petama-tama pada permukaan bukal dan lingual gigi dibagi

menjadi beberapa area untuk memudahkan dalam menentukan

skor. Buat 2 garis imajiner pada gigi dari oklusal atau insisal

menuju gingival, garis imajiner ini akan membagi gigi

menjadi 3 bagian yang sama dari mesial ke distal. Tahap

selanjutnya membagi area sepertiga tengah menjadi 3 area

dengan cara menarik 2 garis imajiner dari mesial menuju distal

sehingga akan membagi area sepertiga tengah tersebut

menjadi 3 bagian yang sama dari oklusal ke gingival.

Jadi akan didapat 5 area pada satu permukaan gigi saja (bukal

atau lingual), yaitu:

A. Area sepertiga gingival dari area tengah.

B. Area sepertiga tengah dari area tengah.

C. Area sepertiga insisal atau oklusal dari area tengah.

D. Area distal.

E. Area mesial.

Page 11: Perbaikan Hmm Tp

2. Apabila terlihat ada plak di salah satu area, maka diberi skor 1,

jika tidak ada plak diberi skor 0.

3. Hasil penilaian plak yaitu dengan menjumlahkan setiap skor

plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor plak untuk

setiap gigi dapat berkisar antara 0-10.

4. Skor plak untuk semua gigi dapat berkisar antara 0-60.

Indeks PHP = jumah total skor plak gigi yang diperiksa

Kriteria penilaian tingkat kebersihan mulut berdasarkan indeks plak

(PHP / Patient Hygiene Performance)

Sangat baik : 0

Baik : 0,1 – 1,7

Sedang : 1,8 – 3,4

Buruk : 3,5 – 5

2.3. Kalkulus

Kalkulus adalah material keras dari garam anorganik yang terdiri dari

kalsium karbonat dan posfat yang bercampur dengan debris,

mikroorganisme, dan sel epitel yang telah terdeskuamasi. Kalkulus

supragingival dapat terlihat melalui klinis dan terasa kasar bila dirasakan

dengan sonde. Untuk mendeteksi kalkulus subgingiva, setiap permukaan

gigi diperiksa hingga batas perlekatan gingiva dengan menggunakan

sonde lurus atau probe WHO #621. Ketika dilakukan pewarnaan dengan

disclosing agent kalkulus tidak terwarnai.

2.3.1. Cara Pemeriksaan Kalkulus Indeks:

1. Menjalankan sonde dari arah insisal atau oklusal ke arah

servikal.

Page 12: Perbaikan Hmm Tp

2. Nilai 0 menandakan tidak terdapat kalkulus, nilai 1

menandakan kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari

1/3 servikal, nilai 2 menandakan kalkulus supragingiva

menutup lebih dari 1/3 servikal atau ada bercak-bercak kalkulus

subgingiva disekeliling servikal gigi, nilai 3 menandakan

kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 servikal atau ada

kalkulus subgingiva yang kontinyu disekeliling servikal gigi.

3. ATRISI

Yaitu keausan gigi yang disebabkan oleh kontaknya gigi. Makin sering kontak

terjadi, makin besar keausannya. Merupakan suatu kondisi hilangnya lapisan gigi

(email ataupun dentin) akibat gesekan antar permukaan gigi.

Oleh Gelbier dan Copley (1977) serta Cawson (1978), atrisi gigi didefinisikan

sebagai keausan permukaan oklusal gigi secara bertahap yang berhubungan dengan

gerakan-gerakan pengunyahan.

Secara umum atrisi gigi adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan

hilangnya suatu substansi gigi secara bertahap pada permukaan oklusal dan proksimal

gigi karena proses mekanis yang terjadi secara fisiologis akibat pengunyahan. Atrisi

gigi ini dapat terjadi pada insisal, oklusal dan proksimal dari gigi.

3.1. Etiologi Atrisi:

1. Tingkat kekerasan makanan yang dikonsumsi.

2. Faktor Saliva

3. Mineralisasi Gigi

4. Usia (Semakin tua usia akan lebih cepat terkena atrisi)

5. Emotional tension

6. Tipe oklusi, karakteristik pengunyahan individu, mastikasi, bicara,

atrikulasi.

Page 13: Perbaikan Hmm Tp

3.2. Gambaran Klinis:

1. Biasanya terlihat  pada permukaan kunyah seperti insisal, oklusal, dan

proksimal.

2. Biasanya menyebabkan permukaan melengkung sampai rata,

mahkotanya memendek dan permukaan enamel oklusal/insisal

menghilang.

3. Menyebabkan tepi enamel menjadi tajam

4. Pada gigi anterior, ujung insisal tampak melebar

5. Pada gigi posterior, bagian yang mengalami atrisi terutama adalah

cusp. Pada gigi rahang atas, yang paling mudah terkena atrisi adalah

cusp lingual, sementara pada gigi rahang bawah adalah cusp bukal.

6. Jika sudah terkena dentin, warna menjadi kekuning-kuningan serta

terbuka.

7. Pada atrisi patologis (bruxism, maloklusi, bentuk gigi, dll), keausan

batas (facet) meluas lebih cepat dibandingkan atris karena fisiologis.

3.3. Rencana Perawatan:

1. Untuk atrisi yang disebabkan karena bruxism, maka dapat

menggunakan bidang gigit (bite plane) pada waktu tidur untuk

mencegah terkikisnya gigi.

2. Apabila atrisi yang terjadi tidak terlalu mengganggu dan tidak

mengurangi fungsi semestinya, maka tidak diperlukan perawatan

khusus.

3. Apabila atrisi yang terjadi sudah menggangu estetika serta fungsi,

maka dapat dilakukan perawatan dengan bahan tambalan atau

pembuatan crown.

4. KELAINAN PADA LIDAH

Page 14: Perbaikan Hmm Tp

DAFTAR PUSTAKA

Sherwood L. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta: EGC. 2002.

Anonymus. Hipertensi. UPT-Balai Informasi Teknologi LIPI: Pangan &

Kesehatan. Hal. 1—4.2009.

Wirayuni, K. A. ‘Plaque control’. J. Ked. Gigi. Mahasaraswati (JKGM).

Vol:1. No. 1. Hal. 17—22.

Putri MH, Herijulianti.E, Nurjannah.N. Ilmu pencegahan penyakit jaringan

keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: EGC. 2010: hal. 85-9.

Carranza, F. A. Clinical Periodontology. Elsevier. 2012. Hal. 217.

Mount, GJ dan W.R. Hume. 2005, Preservation and Restoration of Tooth

Structure. 2ndedition, Knowledge Books and Software: USA