perawatan luka bakar lab

10
BAB II KONSEP DASAR 1. PENGERTIAN Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah (frosh bite). (Mansjoer 2000 : 365) Resusitasi cairan adalah seni keseimbangan, disatu sisi mengisi deficit air intravaskuler dan disisi yang lain adalah mencegah potensi kelebihan air, yang biasanya dijumpai suatu udema pulmonal, peningkatan tekanan vena sentral dan sindroma kompartemen, walaupun terjadi diarea yang tidak terkena luka bakar. Ditemukan perbedaan signifikan volume air resusitasi yang diberikan kelompok pasien usia muda cenderung diberikan jauh lebih banyak setiap persen luka bakarnya. Hal ini ternyata juga terjadi pada kelompok pasien dengan usia tua bila dibandingkan pasien usia 15–44 tahun. Luka bakar dibedakan menurut kedalamannya (derajat 1, superficial, parsial tipis, sangat dalam) dan persentase area total tubuh yang terkena (BSA). Dukungan infus intravena diberikan saat terjadi syok atau pada luas luka bakar dengan BSA > 10%. Pilihlah kanula infus no:14-16 dan pasanglah pada satu atau dua sisi dibagian kulit yang tidak terpapar oleh luka bakar. Pilihlah pada bagian dengan risiko flebitis yang rendah. Resusitasi cairan juga pasti sangat

Upload: zatyhulwani

Post on 07-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

luka bakar

TRANSCRIPT

BAB IIKONSEP DASAR1. PENGERTIANLuka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah (frosh bite). (Mansjoer 2000 : 365)Resusitasi cairan adalah seni keseimbangan, disatu sisi mengisi deficit air intravaskuler dan disisi yang lain adalah mencegah potensi kelebihan air, yang biasanya dijumpai suatu udema pulmonal, peningkatan tekanan vena sentral dan sindroma kompartemen, walaupun terjadi diarea yang tidak terkena luka bakar.Ditemukan perbedaan signifikan volume air resusitasi yang diberikan kelompok pasien usia muda cenderung diberikan jauh lebih banyak setiap persen luka bakarnya. Hal ini ternyata juga terjadi pada kelompok pasien dengan usia tua bila dibandingkan pasien usia 1544 tahun.Luka bakar dibedakan menurut kedalamannya (derajat 1, superficial, parsial tipis, sangat dalam) dan persentase area total tubuh yang terkena (BSA). Dukungan infus intravena diberikan saat terjadi syok atau pada luas luka bakar dengan BSA > 10%. Pilihlah kanula infus no:14-16 dan pasanglah pada satu atau dua sisi dibagian kulit yang tidak terpapar oleh luka bakar. Pilihlah pada bagian dengan risiko flebitis yang rendah. Resusitasi cairan juga pasti sangat dibutuhkan pada pasien dengan luka bakar yang sangat luas (BSA > 20%) Dan perkirakan volume cairan yang hilang dalam 24 jam pertama segera setelah terjadi trauma (bukan saat pasien masuk rumah sakit).

2. TUJUANTujuan utama resusitasi pada luka bakar adalah tercukupi kebutuhan air tubuh untuk mempertahankan fungsi organ dan mencegah komplikasi karena resusitasi yang berlebihan.

3. PENATALAKSAAN LUKA BAKAR (Pemenuhan Cairan)Prioritas pengelolaan penderita luka bakar secara umum perlu diperhatikan seperti pengelolaan penderita trauma pada umumnya yaitu, Airway, Breathing, dan Circulation. Dilanjutkan dengan terapi cairan, pengelolaan nyeri dan perawatan luka.Untuk menetukan terapi cairan, kita harus menentukan terlebih dahulu persentase dari luka bakar tersebut:a. Rule of nine

Keterangan gambar : Kepala dan leher : 9% Dada depan dan belakang : 18% Abdomen depan dan belakang : 18% Tangan kanan dan kiri : 18% Paha kanan dan kiri : 18% Kaki kanan dan kiri : 18% Genital : 1%b. Diagram (Menurut Lund dan Browder)

LOKASI

0-11-45-910-15DEWASA

Kepala191713107

Leher22222

Dada&perut1313131313

Punggung1313131313

Pantat kiri2,52,52,52,52,5

Pantat Kanan2,52,52,52,52,5

Kelamin11111

Lenganatas kanan.44444

Lenganatas kiri.44444

Lengan bawah kanan33333

Lengan bawah kiri33333

Tangan kanan2,52,52,52,52,5

Tangan kiri2,52,52,52,52,5

Paha kanan5,56,58,58,59,5

Paha kiri5,56,58,58,59,5

Tungkai bawah kanan555,55,57

Tungkai bawah kiri555,567

Kaki kanan3,53,53,53,53,5

Kaki kiri3,53,53,53,53,5

Tiga macam cairan diperlukan dalam kalkulasi kebutuhan pasien :1. Koloid termasuk plasma dan plasma expander seperti dextran2. Elektolit seperti NaCl, larutan ringer, larutan Hartman atau larutan tirode3. Larutan non elektrolit seperti glukosa 5%Sebelum infus diberikan, luas dan dalamnya luka bakar harus ditentukan secara teliti. Kemudian jumlah cairan infus yang akan diberikan dihitung. Ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan cairan ini.Pemberian cairan ada beberapa formula :a. Formula Baxter hanya memakai cairan RL dengan jumlah : Hari I Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat badan x % luas luka bakar per 24 jamAnak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : 32 cc x berat badan x % luas luka ditambah kebutuhan faali.

NB : Kebutuhan faali < 1 Tahun : berat badan x 100 cc1 3 Tahun : berat badan x 75 cc3 5 Tahun : berat badan x 50 cc

jumlah cairan diberikan dalam 8 jam pertama. lagi diberikan 16 jam berikutnya.

Hari II Dewasa : hari IAnak : diberi sesuai kebutuhan faali

b. Formula EvansCairan yang diberikan adalah salineElektrolit dosis : 1cc x BB kg x % luka bakarKoloid dosis : 1cc x Bb kg x % luka bakarPengganti yang hilang karena penguapan Glukosa :- Dewasa : 2000cc- Anak : 1000 ccHari I : 8 jam X :16 jam X Hari II : hari IHari ke III = hari ke IIc. Formula Brook Cairan yang diberikan adalah Ringer LaktatElektrolit : 1,5cc x BB kg x % luka bakarKoloid : 0,5cc x Bb kg x % luka bakarDektros : - Dewasa : 2000cc- Anak : 1000ccd. Formula farkland Cairan yang diberikan adalah Ringer Laktat Elektrolit : 4cc x BB kg x % luka bakar

PEMASANGAN INFUS

A. Alat dan Bahan1. Set infuse.2. Standar infuse3. Cairan infuse4. Abocath ( anak anak : swing )5. Torniqued6. Plester7. Gunting8. Bengkok9. Pengalas10. Kassa11. Betadine12. Kapas alcohol13. Spalek14. Handskun15. Celemek

B. Cara Kerja1. Salam terapeutik2. Jelaskan prosedur kerja pada pasien3. Dekatkan alat4. Hubungkan cairan dan infuse set dengan menusukkan kebagian karet atau akses slang kebotol infuse.5. Isi cairan kedalam set infuse dengan menekan ruang chamber hinggan tersisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar. 6. Cuci tangan7. Gunakan handskun8. Atur posisi pasien9. Tentukan daerah penusukan10. Letakkan pengalas dibawah area yang akan dilakukan penusukan11. Lakukan pembendungan dengan menggunakan torniqued, dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkulasi ( bila sadar )12. Desinfeksi area tersebut dengan kapas alkohol13. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari dibawah vena da posisi jarum abocath mengarah keatas.14. Perhatikan keluar darah melalui jarum abocath. Apabila saat penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum maka tarik keluar bagian dalam jarum sambil menuruskan tusukkan kedalam vena.15. Setelah jarum infuse bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena denagn menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infuse dihubungkan dengan slang infuse. 16. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan dengan dosis yang diberikan.17. Lakukan fiksasi18. Rapikan alat19. Lepaskan sarung tangan 20. Cuci tangan21. Dokumentasi