perawatan kaki dan senam kaki

Upload: andhre-sigit

Post on 11-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • Assalamualaikum wr. Wb.

  • Perawatan kaki dan senam kaki Diabetes MellitusKelompok 8 :1. Amalia Oktafiani (11.2. Ayu Lestari (11.0648.S)3. Teguh Ardiyanto (11.

  • PengertianDiabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.Diabetes Mellitus ini merupakan penyakit sistemik, kronis dan multifaktorial yang dicirikan dengan hiperglikemia dan hiperlipidemia. Diabetes Mellitus sering kali dikaitkan dengan gangguan sistem mikrovaskuler, gangguan neuropatik, dan lesi dermopatik.Diabetes tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan seumur hidup.

  • EtiologiKurang gerak/malasMakanan berlebihan KehamilanKekurangan produksi hormon insulinPenyakit hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulinObesitasFaktor genetikFaktor hereditasFaktor lingkungan

  • Tanda dan GejalaGejala tiga P atau yang lebih dikenal dengan Trias P di antaranya:Sering kencing (Poliuria)Sering haus (Polidipsia)Sering lapar (Polipagia) yang diikuti oleh tubuh cepat lelah, kurang tenaga serta badan menjadi kurus meskipun banyak makan.Gejala yang lain adanya gatal-gatal dibagian tubuh mana saja, borok atau gangren yang sulit disembuhkan.Keluhan yang lain adalah :Penurunan Berat Badan dan rasa lemahGangguan saraf tepi/kesemutanGangguan penglihatanGangguan ereksi KeputihanTurgor kulit burukTakikardiaHipertensiTanda-tanda diabetes ketoadosis atau HHNK

  • KlasifikasiTipe 1 : IDDM atau Insulin Dependent Diabetes MellitusAdalah yang paling banyak menyerang orang muda, meskipun ini dapat timbul juga pada usia berapapun. DM ini disebabkan oleh penghancuran total sel-sel beta pankreas, sehingga pada kasus ini perawatan dengan terapi insulin adalah mutlak. Maka itu, tipe ini dinamakan DM yang tergantung pada insulin.Kerusakan pada sel-sel beta pankreas disebabkan oleh peradangan.

  • LanjutanTipe 2 : NIDDM atau Non Insulin Dependent Diabetes MellitusPaling banyak menyerang orang dewasa, meskipun juga tidak menutup kemungkinan menjangkiti individu berusia kapan saja. Kira-kira 4% dari populasi menderita NIDDM ini.Diabetes tipe 2 biasanya merupakan kondisi yang diturunkan (menurun). Biasanya diabetisi tipe 2 ini sering mempunyai anggota keluarga yang juga penderita DM. Sifat dari gen yang menyebabkan DM tipe ini belum diketahui secara pasti. Karena pengendaliannya tidak selalu memerlukan insulin, maka DM tipe 2 ini dinamakan DM yang tidak bergantung pada insulin.

  • KarakteristikDM tipe 1 :Mudah terjadi ketoasidosisPengobatan harus dengan insulin Biasanya kurusBiasanya pada umur mudaRiwayat keluarga diabetisi (+) pada 10%30-50% kembar identik terkena

  • LanjutanDM tipe 2 :Tidak mudah terjadi ketoasidosisTidak harus dengan insulinGemuk atau tidak gemukBiasanya >45 tahunRiwayat keluarga (+) pada 30% 100% kembar identik terkena

  • KomplikasiKomplikasi akutDiabetes KetoasidosisHyperglycemic hyperosmolar nonketotic coma (HHNC).Komplikasi kronisRetinopati diabetik Nefropati diabetikNeuropatiDislipidemiaHipertensiKaki diabetikOkulopatiHepatopatiInfeksiTuberkulosa paru-paruPenyakit jantungImpotensi

  • Test DiagnostikPemeriksaan penyaring seperti : pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan pemeriksaan glukosa darah sewaktu.Pemeriksaan mata dapat memperlihatkan adanya retina yang abnormalPemeriksaan tes toleransi glukosa oral (TTGO)Pemeriksaan glykohemoglobin (A1c)Pemeriksaan insulin, C- peptida, dan insulin antibodiPemantauan glukosa darah mandiri (PGDM)Pemantauan benda keton

  • Penatalaksanaan1. Obat Hipoglikemik oral (OHO) OHO adalah obat penurun kadar glukosa darah untuk penyandang DM tipe 2. OHO bekerja melalui beberapa cara, yaitu meningkatkan produksi insulin, memperbaiki kerja insulin, dan menekan produksi glukosa oleh hati. OHO ini dibagi menjadi empat golongan yaitu :Golongan sullfonilureaGolongan glinidGolongan binguanid Golongan tiazolidindionInsulin

  • Asuhan keperawatan keluargaKlik di sini yaaaakomunitas seminar\MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS 1.docx

  • Asuhan keperawatan keluarga Bpk . R dengan masalah diabetes mellitusKlik ten mriki...komunitas seminar\KOMUNITAS KASUS REMAJA.docx

  • Pembahasan

  • Kaki DiabetesKaki diabetes adalah kelainan tungkai kaki bawah akibat diabetes mellitus yang tidak terkendali. Kelainan kaki diabetes mellitus dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan dan adanya infeksi.Kaki diabetik adalah salah satu komplikasi kronik Diabetes Mellitus yang bisa menurunkan fungsi kaki sebagai alat mobilitas dan paling ditakuti oleh para penderita Diabetes Mellitus.

  • Penyebab terjadinya kaki diabetikDasar terjadinya kaki diabetik adalah 1. Gangguan Pembuluh Darah2. Gangguan pesyarafan (neuropati)

  • Faktor resiko terjadinya kaki diabetik1. Penderita kaki diabetik sangat tergantung dari usia (usia pasien lebih dari 40 tahun) karena semakin tua usia penderita Diabetes Mellitus semakin mudah untuk mendapatkan masalah yang serius pada kaki dan tungkainya. 2. Lamanya menderita Diabetes Mellitus (menderita Diabetes Mellitus lebih dari 10 tahun). 3. Riwayat merokok. 4. Penurunan denyut nadi perifer. 5. Penurunan sensibilitas. 6. Deformitas Anatomis (bagian yang menonjol). 7. Riwayat ulkus kaki / amputasi.

  • Gambaran klinis pada kaki diabetikAdapun gambaran klinis kaki diabetik yang disebut 5P, yaitu : a. Pain (nyeri). b. Paleness (kepucatan) c. Parestesia (parestesia dan kesemutan). d. Pulselessness (denyut nadi hilang). e. Paralisis (lumpuh). Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari Fontaine, yaitu : a. Stadium I : asimptomatis atau gejala tidak khas (semutan atau gringgingan). b. Stadium II : terjadi klaudikasio intermiten. c. Stadium III : timbul nyeri saat istirahat. d. Stadium IV : berupa manifestasi kerusakan jaringan karena anoksia (ulkus).

  • Infeksi yang terjadi pada kaki diabetikPenurunan sirkulasi darah kaki menghambat proses penyembuhan luka, akibatnya kuman masuk ke dalam luka dan terjadi infeksi. Peningkatan kadar gula darah akan menghambat kerja leukosit dalam mengatasi infeksi, luka menjadi ulkus gangrene dan terjadi perluasan infeksi sampai ke tulang (osteomielitis), bila tidak diketahui dan ditanggulangi. Kaki yang mengalami ulkus gangrene luas sulit untuk diatasi, yang memerlukan tindakan amputasi.

  • Masalah yang sering terjadi pada kaki diabetikKapalan, Mata Ikan dan MelepuhCantengan (kuku masuk kedalam jaringan)Kulit Kaki Retak dan Luka Kena Kutu AirKutil Pada Telapak Kaki.Radang Ibu Jari Kaki (Jari Seperti Martil)

  • Klasifikasi kaki diabetikMenurut berat ringannya lesi, kelainan kaki diabetik dibagi dalam enam derajat menurut Wagner,klasifikasi kaki diabetik yaitu ; 0 Kulit utuh; ada kelainan bentuk kaki akibat neuropati 1 Tukak superfisial 2 Tukak lebih dalam 3 Tukak dalam disertai abses dengan kemungkinan selulitis dan atau osteomielitis 4 Gangren jari 5 Gangren kaki

  • Upaya pencegahan kaki diabetik1. Penyuluhan kesehatan DM, komplikasi dan kesehatan kaki. 2. Status gizi yang baik dan pengendalian DM (mengubah pola makan). 3. Pemeriksaan berkala DM dan komplikasinya (pengontrolan gula darah). 4. Pemeriksaan berkala kaki penderita. 5. Pencegahan / perlindungan terhadap trauma sepatu khusus. 6. Higiene personal termasuk kaki. 7. Menghilangkan faktor biomekanis yang mungkin menyebabkan ulkus. 8. Mengubah gaya hidup. 9. Minum obat secara teratur Sedangkan upaya pencegahan pada penderita diabetes dengan komplikasi kaki diabetik sama dengan yang belum mengalami komplikasi, hanya ditambah dengan perawatan kaki yang baik.

  • Yang harus dilakukan pada pasien DMPeriksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan. Gunakan cermin untuk melihat bagian bawah kaki, atau minta bantuan orang lain untuk memeriksa.Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi. Bila perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk bersih, lembut, yakinkan daerah sela-sela jari kaki dalam keadaan kering, terutama sela jari kaki ketiga-keempat dan keempat-kelima.Berikan pelembab/lotion (hand body lotion) pada daerah kaki yang kering, tetapi tidak pada sela-sela jari kaki. Pelembab gunanya untuk menjaga agar kulit tidak retak.Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. Bila penglihatan kurang baik minta pertolongan orang lain untuk memotong kuku atau megikir kuku setiap dua hari sekali. Hindarkan terjadi luka pada jaringan sekitar kuku. Bila kuku keras sulit untuk dipotong, rendam kaki dengan air hangat kuku (37C) selama 5 menit, bersihkan dengan sikat kuku, sabun dan air bersih. Bersihkan kuku setiap hari pada waktu mandi dan berikan krem pelembab kuku.

  • LanjutanMemakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga di dalam rumah.Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan enak untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup untuk jari-jari. Pakailah kaus/stocking yang pas dan bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun. Syarat sepatu yang baik untuk kaki diabetic :Ukuran : sepatu lebih dalam, panjang sepatu inchi lebih panjang dari jari-jari kaki terpanjang saat berdiri (sesuai cetakan kaki).Bentuk : ujung tidak runcing, tinggi tumit kurang dari 2 inchi.Bagian dalam bawah (insole) tidak kasar dan licin, terbuat dari bahan busa karet, plastic dengan tebal 10-12 mm.Ruang dalam sepatu longgar, lebar sesuai dengan bentuk kaki.Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum dan duri. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru.Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada tanda-tanda radang.Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

  • Penatalaksanaan perawatan kakiCucilah kaki setiap hariSebaiknya cuci dengan cuci dengan air hangat kuku dan sabun, sama seperti anda mencuci tangan andaKeringkan kaki.Anda harus mengeringkannya baik-baik, termasuk sela-sela diantara jari-jari kaki anda, dengan handuk yang lembutGunting kukuDigunting merata-melintang; dan kuku yang tumbuh ke dalam daging serta membusuk, dapat segera dirawat oleh paramedisUlaskan losionAgar kulit tetap lembut ulaskan hand & body lotion, tapi jangan diulaskan disela-sela jari kakiKaos kakiGantilah kaos kaki atau stocking anda setiap hari, dan ebaiknya yang pas, jangan kekecilan atau kedodoran

  • LanjutanKaki hangatUsahakan agar kaki senantiasa dalam kondisi hangat dan kering. Disarankan memakai kaos kaki atau stockingdari bahan katun, dan sepatunya dari bahan kulitTanpa alas kakiJangan berjalan yanpa alas kaki, baik di dalam maupun di luar rumah. Gunanya untuk menghindari luka, lecetSepatu yang pasSelalu kenakan sepatu yang ukurannya pas dan enak dipakai; demikian pula dengan sandal andaPeriksa sepatuSeyogyanya setiap hari anda memeriksa sepatu yang anda pakai sehari-hari; apakah ada kerusakan (berlubang), terdapat kerikil, potongan kuku atau benda-benda lain yang bisa melukai kaki anda.

  • Senam kakiTujuan Senam kaki :a. Memperbaiki sirkulasi darahb. Mencegah terjadinya komplikasi lanjut pada pasien DMc. Memperkuat otot-otot kecild. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki e. Meningkatkan kekuatan otot betis dan pahaf. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

  • IndikasiIndikasiSenam kaki dapat diberikan pada seluruh pasien DM dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien di diagnose menderita DM sebagai tindakan pencegahan dini.

  • Kontra indikasiKlien mengalami perubahan fungsi fisiologi seperti dipsnu/ nyeri dadaOrang yang depresi, khawatir atau cemasHal-hal yang perlu diperhatikan:Lihat keadaan umum dan keadaan pasien Cek tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan Cek status respiratori(adakah dipsnea/nyeri dada) Perhatikan indikasi dan kontraindikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut Kaji status emosi klien(suasana hati atau mood, motivasi)

  • Prosedur senam kakiCuci tanganJika dilakukan dalam posisi nduduk maka posisikan pasien duduk tegak di atas kursi dengan kaki tidak menyentuh lantai(kaki menganmbang)Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkok kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kaliDengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya ,jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki di angkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian selama 10 kali Tumit kaki diletakkan di lantaibagian ujung diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kaliJari-jari kaki dilakukan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kaliAngkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakkan jari-jari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan kekanan sebanyak 10 kali.

  • Lanjutan8. Luruskan salah kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali ke lantai9. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.10. Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.11.Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0-9 lakukan secara bergantian.(yang bergerak bagian paha)12.Letakkan sehelai Koran dilantai. Berbentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semulamenggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali.13.Lalu robek Koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian Koran.14.Sebagian Koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki15.Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan ke-2 kaki, lalu letakkan sobekan kertas pada bagian kertas yang utuh, bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

  • A. Data UmumNama Kepala Keluarga : Bpk. RAlamat : Capgawen UtaraPekerjaan Kepala Keluarga : Satpam Puri WiradesaPendidikan Kepala Keluarga : SDKomposisi Keluarga :

    NoNamaJKHb. Dg. KkUmurPendStatus ImunisasiKetBCGPolioDPTHepatitis

    1.Ny.KPIstri58SDHipertensi

  • Genogram

    Laki-lakiPerempuaniMenikahiKeturunan

  • 6. Tipe Keluarga : Tipe kkeluarga Bpk. R termasuk dalam keluarga usila.Karena Bpk. R hanya tinggal berdua dengan istrinya.Kendalanya Bpk. R dan Ny. K merasa kesepian dan kadang rindu dengan anak dan cucunya.7. Suku BangsaSuku Jawa. Bpk.R dan Ny. K mengaku tidak ada adat istiadat yang mengganggu kesehatan8. AgamaKeluarga menganut agama islam.Keluarga mengaku tidak ada aturan keluarga yang membuat atau mempengaruhi status kesehatan.9. Status Sosial Ekonomi KeluargaBpk.R mengaku hasil kerjanya cukup untuk kebutuhan keluarganya.Selain pemasukan dari Bpk.R Ny.K juga bekerja sebagai penjual jajan di SMP 1 dekat rumahnya.10. Aktifitas Rekreaksi KeluargaKeluarga Bpk.R termasuk keluarga yang suka dengan film.Sejak anak-anaknya kecil, Bpk. R dan Ny.K sering mengajak untuk menonton film.. Dan sampai sekarangpun keluarga Bpk. R menyukai film. Terutama Ny. K dan anak pertamanya. Selain itu, keluarga Bpk.R juga sering kumpul dengan anak dan cucunya setiap minggu sekedar untuk mengobrol dan bermain dengan cucunya.

  • B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

    Tahap Perkembangan Keluarga Saat IniTermasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja. Karena anak pertama dan terakhir sudah menikah.12. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum TerpenuhiMenurut Bpk. R dan Ny. K tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah belum memiliki cucu dari anak yang pertama.Jadi kebbahagiaannya belum lengkap.13. Riwayat Keluarga IntiBpk. R dan Ny. K dikaruniai 3 orang anak laki-laki.Ketiganya sudah menikah dan dikaruniai 2 orang cucu perempuan.Anak pertama belum mempunyai anak setelah 8 tahun menikah. Bpk. R menderita diabetes sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.Sedangkan Ny. K menderita hipertensi.Tetapi Ny. K tidak mempunyai keluhan terkait penyakitnya. Bpk. R mempunyai JAMSOSTEK tapi tidak digunkan lagi setelah sakit diare. Sedangkan anak-anaknya tidak merasa mempunyai masalah.

  • 14. Riwayat Keluarga SebelumnyaBpk. R adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Ayah Bpk. R sudah meninggal Ibu Bpk. R juga sudah meninggal dan mempunyai riwayat asma.Saudara Bpk. R merasa tidak ada masalah kesehatan.Sedangkan keluarga Ny.K Ayah beliau sudah meninggal tahun 1984 karena asma. Sedangkan Ibu Ny. K masih hidup namun sekarang sakit stroke kurang lebih 1 tahun dan hanya bisa menggerakkan bagian tubuhnya yang kanan.Ny. K adalah anak pertama dari 5 bersaudara.Pengkajian Lingkungan

    15. Karakteristik RumahLuas rumah keluarga Bpk. R 6X14 m. Ada tambahan untuk untuk kamar mandi kurang lebih 2X3 m. Karena dulu belum ada kamar mandi.Terdiri dari 3 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga dan ruang makan, gudang, dapur, dan kamar mandi. Sumber air kurang lebih 6 m. Letak rumah cukup jauh dari tetangga sekitar.Rumah keluarga Bpk. R berdekatan dengan adik Ny. K dan anak pertamanya.

  • TerasRuang TamuKamar 1Kamar 2Kamar 3 GudangR. Keluarga dan R. MakanKamar MandiDapurDENAH RUMAH113254678

  • 16. Karakteristik Tetangga dan RWMenurut Bpk. R dan Ny. K tetangganya cukup baik.Namun keluarga Bpk. R jarang berbincang-bincang dengan tetangganya karena rumah mereka yang cukup jauh dengan tetangganya.Kebiasaan keagamaann yang Ny. K ikuti adalah berjanjian, tahlilan setiap kamis, jumat dan sanin. Sedangkan Bpk. R kebiasaan keagamaan dengan warga adalah tahlilan setiap hari jumat. Ny. K termasuk orang yang suka berpergian dengan tetangganya 1 tahun sekali dengan cara menabung setiap minggunya.17. Mobilitas Geografis KeluargaPada tahun 1990, keluarga Bpk. R pindah rumah (sekaarnag). Keluarga mengaku saat pertama kali pindah hanya ada 1 rumah yang dikelilingi kebun yang tidak terurus dekat pembuatan batu bata. Keluarga mengatakan tidak ada adaptasi yang berlebihan.18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan MasyarakatAnak-anak dari Bpk. R dan Ny. K sudah berkeluarga dan meninggalkan rumah. Hanya Bpk R dan Ny. K yang ada di rumah. Namun, Bpk. R juga jarang di rumah karena Bpk. R bekerja di Perum Wiradesa dan dalam 1 minggu hanya 3 hari liburnya di rumah. Karena itu Ny. R mencari kesibukan dengan berjualan di SMP 1. Waktu untuk berinteraksi dengan keluarga , anak-anak dan cucunya pada hari minggu.19. Sistem Pendukung KeluargaFasilitas kesehatan yang dimiliki keluarga Bpk. R adalah JAMSOSTEK namun sudah tidak digunakan lagi sejak Bpk. R sakit diare dan lebih suka berobat ke puskesmas.

  • Struktur Keluarga

    20. Pola Komunikasi KeluargaKeluarga menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi.21. Struktur Kekuatan KeluargaDalam keluarga Bpk. R yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi orang lain dalam hal ini adalah Bpk. R. Sedangkan dalam kemasyarakatan adalah Ny. K karena Ny. K adalah aktivis sejak kecil dan pernak menjadi kader posyandu.22. Struktur PeranPeran dari Bpk. R adalah sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, melindungi keluarga dan sebagai contoh bagi anak-anaknya. Peran dari Ny. K adalah sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak-anaknya.23. Nilai atau Norma KeluargaTidak ada aturan tugas dalam mendidik anak-anaknya. Bpk. R dan Ny. K termasuk orang tua yang cukup memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk melatih tanggungjawab anak-anaknya.

  • E. Fungsi Keluarga24. Fungsi AfektifKeluarga Bpk. R termasuk keluarga yang saling menyayangi dan menghargai satu sama lain. Ini dibuktikan dengan diberikannya kebebasan pada setiap anaknya untuk memilih jalan hidupnya sendiri, dan saling membantu saat salah satu anggota ada yang sakit.25. Fungsi SosialisasiInteraksi antar anggota keluarga ternasuk cukup intensif walaupun sudah tidak tinggal dalam satu rumah.26. Fungsi perawatan kesehatan1. Keluarga mengatakan mengetahui penyakit Bpk. R, tapi ketika dikaji pasien belum memahami benar tentang penyakit yang diderita Bpk. R.2. Pada saat Bpk. R merasa sakit Ny. K membawa Bpk. R ke puskesmas Kedungwuni Timur. Bpk. R mengatakan merasa takut saat dinyatakan sakit DM karena tetangganya juga ada yang sakit DM sampai kakinya harus dipotong.

  • lanjutan3. Sebelumnya pasien tidak mengetahui komplikasi dari penyakitnya, namun sekarang Bpk. R dan keluarga sudah mengetahuinya. Sikap keluarga dalam merawat penyakit Bpk. R cukup sabar. Bpk. R sendiri termasuk orang yang menghindari hal-hal yang dapat membuat kadar gula di daerah naik.4. Keluarga saling membantu dalam memelihara lingkungan rumah dan lingkungan sekitar.5. Keluarga cukup bersyukur karena rumahnya dekat dengan puskesmas sehingga dengan mudah bisa mengontrol penyakit dari Bpk. R. Keluarga mengatakan percaya dengan pelayanan puskesmas dan tidak merasa mendapat informasi yang salah.

  • Next27. Fungsi ReproduksiBpk. R dan Ny. K dikaruniai tiga orang anak yang semuanya laki-laki. Pada tahun 1982-1997 Ny. K menggunakan KB untuk mengendalikan jumlah anggota keluarga. Ny. K mengatakan menggunakan KB jenis suntik dan pil.28. Fungsi EkonomiKeluarga mengatakan mampu memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari yang dapat meningkatkan kesehatan keluarga.

  • F. Stress dan koping keluarga29. Stress jangka panjang dan jangka pendekStressor jangka pendek : keluarga terutama Ny. K mengatakan, yang membuat pikiran jangka pendeknya adalah piknk sekampung yang Ny. K adakan bersama tetangganya.Stressor jangka panjang : keluarga mengatakan tidak mempunyai pikiran jangka panjang.30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor Keluarga Bpk. R termasuk dalam keluarga yang cuek dengan masalah dan tidak terlalu memikirkan masalah yang terjadi.31. Strategi koping yang digunakanPada saat menghadapi masalah, keluarga lebih suka berdiskusi untuk mengatasinya. Tapi tidak jarang untuk cuek terhadap masalah.32. Strategi adaptasi disfungsionalStrategi dalam menghadapi masalah santai dan lebih suka bercanda. Keluarga mengatakan belum pernah mengalami masalah yang terlalu berat.

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • H. Harapan KeluargaKeluarga Bpk. R termasuk keluarga yang peduli dengan kesehatan. Jadi keluarga Bpk. R berharap semoga ada petugas kesehatan yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin minimal satu bulan sekali.

  • ANALISA DATA

  • Rumusan DiagnosaRumusan DiagnosaHipertensi pada keluarga Bpk. R khususnya Ny. K b.d ketidakmampuan mengenal masalahResiko tinggi cidera pada keluarga Bpk. R khususnya Ny. K b.d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalahResiko ketidakstabilan gula darah pada keluarga Bpk. R khususnya Bpk. R b.d ketidakmampuan Bpk. R dalam mempertahankan kestabilan kadar gula darah

  • SCORING PRIORITAS MASALAH

  • Terimakasih. . .Kata Tidak bisa akan membuatmu berhenti berusaha

    Wassalamualaikum wr. wb