peraturan tentang mekanisme pelaksanaan … · 2021. 7. 29. · c. kuitansi yang disetujui oleh...

20
PERATURAN ME NTER ! N EGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 02/M.PAN/ 02/2006 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN BIAYA PENGADAAN CPNS FORMASI TAHUN 2005 ATAS BEBAN DIPA KEMENTERIAN NEGARA PAN TAHUN 2006 !ITlenterian !lratur Negara Sirokrasi KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TAHUN 2006

Upload: others

Post on 05-Aug-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

PERATURAN MENTER! NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : PER/02/M.PAN/02/2006

TENTANG

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN BIAYA PENGADAAN CPNS FORMASI TAHUN 2005 ATAS BEBAN

DIPA KEMENTERIAN NEGARA PAN TAHUN 2006

~.598

!ITlenterian !lratur Negara Sirokrasi

KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TAHUN 2006

Page 2: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5
Page 3: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : PER/02/M.PAN/02/2006

TENTANG

MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN BIAYA PENGADAAN CPNS FORMASI TAHUN 2005 AlAS BEBAN

DIPA KEMENTERIAN NEGARA PAN TAHUN 2006

KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TAHUN 2006

Page 4: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5
Page 5: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERINEGARAPENDAYAGUNAANAPARATURNEGARA

Nomor : PER/02/M.PAN/0212006

TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

BANTUAN BIAYA PENGADAAN CPNS FORMASI TAHUN 2005 ATAS BEBAN DIP A KEMENTERIAN NEGARA PAN TAHUN 2006

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Menimbang: a. bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 seluruh instansi pusat dan daerah, telah ditetapkan anggarannya dalam DIPA Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Tahun 2006;

b. bahwa agar pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran yang dialokasikan pada instansi pusat dan daerah dapat dilakukan dengan tertib, efisien, transparan, bertanggungjawab dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka perlu ditetapkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran dan Pertanggungjawaban Bantuan Biaya Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 Atas Beban DIP A Kementerian Negara PAN Tahun 2006.

Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LN Rl No. 47, TLN No. 4286);

2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (LN Rl No. 5 tahun 2004, TLN No. 4355);

3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LNRI No. 66, TLN Rl No. 4400);

4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2005 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2006;

5. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman

1

Page 6: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Jo Keppres Nomor 61 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan APBN;

8. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PERTANGGUNG JAW A BAN BANTUAN BIA YA PENGADAAN CPNS FORMASI TAHUN 2005 ATAS BEBAN DIPA KEMENTERIAN NEGARA PAN TAHUN 2006.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini, yang dimaksud dengan:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, yang masa berlakunya dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berkenaan.

2. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan dengan DIPA adalah suatu dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh Menteri Negara PAN serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan dan berfungsi sebagai dokumen pelaksanaan pembiayaan kegiatan Kementerian Negara PAN.

3. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. yang selanjutnya disebut KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah

2

Page 7: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara.

4. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara umum negara.

5. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada Kementerian Negara PAN.

6. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PN Kuasa PA adalah Menteri Negara PAN atau kuasanya yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara PAN.

7. Rekening Kas Umum Negara yang selanjutnya disebut Rekening KUN adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukar: oieh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank Sentral.

8. Rekening Kas Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara atau pejabat yang ditunjuk, untuk menampung seluruh penerimaan negara dan atau membayar seluruh pengeluaran negara pada Bank/Sentral Giro yang ditunjuk.

9. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah suatu dokumen yang dibuaUditerbitkan oleh pejabat yang bertanggung Jawab atas pelaksanaan kegiatan dan disampaikan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk selaku pemberi kerja untuk selanjutnya diteruskan kepada pejabat penerbit SPM berkenaan.

1 0. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIP A atau dokumen lain yang dipersamakan.

11. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

12. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah surat perintah membayar langsung kepada pihak ketiga yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas dasar perjanjian kontrak kerja, surat perjanjian atau surat perintah kerja lainnya.

13. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya disebut SPTB

3

Page 8: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

adalah Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang dibuat oleh PA!Kuasa PA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu.

14. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disebut SKT JM adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa segala akibat dari tindakan pejabat/seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian negara menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pejabat/seseorang yang mengambil tindakan dimaksud.

15. lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS, adalah Kementerian/Lembaga/Provinsil Kabupaten/Kota yang memperoleh formasi CPNS Tahun 2005 dan Tim Pelaksana Pusat Pengadaan PNS Tingkat Nasional Tahun 2005.

16. Pejabat Penandatangan Pe~anjian Pemberian Bantuan Biaya Pelaksanaan Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 atas beban DIPA Kementerian Negara PAN Tahun 2006 adalah Kuasa Pengguna Anggaran pada masing­masing instansi pusat dan daerah.

17. Pejabat Penanggung Jawab Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 Kementerian/Lembaga/Provinsi/ Kabupaten/Kota adalah pejabat yang ditunjuk oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk mengelola bantuan biaya pengadaan CPNS pada lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005.

BAB II

PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN

Pasal2

(1) Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk kegiatan pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 adalah KPA pada Kementerian Negara PAN.

(2) Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dapat mendelegasikan kewenangan kepada Kuasa PA untuk menunjuk:

4

a. Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja/pembuat komitmen;

b. Pejabat yang diberi kewenangan untuk menguji tagihan kepada negara dan menandatangani SPM;

c. Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja;

d. Pejabat koordinator administrasi kegiatan (Kormin) untuk mengatur administrasi pelaksanaan kegiatan baik yang berbentuk fisik kegiatan maupun penyelesaian administrasi pertanggungjawaban;

Page 9: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

(3) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal2 ayat (1) tidak boleh merangkap sebagal pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf c.

(4) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf a, b dan c tidak boleh saling merangkap

(5) Dalam hal pejabat/pegawai pada Satker tidak memungkinkan pemisahan fungsi sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf a, b, dan c maka pejabat yang dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) dapat merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) huruf a atau huruf b. ,

(6) Tembusan Surat Keputusan para Pejabat dalam pasal2 ayat (1) dan ayat (2), disampaikan kepada Kepala KPPN selaku Kuasa BUN.

Pasal3

PA/Kuasa PA berdasarkan DIPA Tahun 2006 yang telah disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sesuai rencana kerja dan anggaran yang telah dibebankan dalam DIPA Tahun 2006.

BAB Ill

PROSEDUR PENGAJUAN SPP DAN PENERBITAN SPM

Pasal4

Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk kegiatan pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 atas beban DIPA Kementerian Negara PAN, diajukan melalui SPP­LS dengan Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya Pengadaan CPNS Formasi 2005 antara Kementerian Negara PAN dengan lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS.

Pasal5

(1) Kelengkapan SPP-LS dimaksud pada Pasal 4 terdiri atas:

a. Pe~anjian Pemberian Bantuan Biaya Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 atas beban DIPA Kementerian Negara PAN Tahun 2006;

b. Surat Penetapan Alokasi Bantuan Biaya Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 kepada masing-masing lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara;

c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat yang ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB.

5

Page 10: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

(2) Pajak yang timbul dalam pelaksanaan pembayaran oleh lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS dipungut dan disetor langssung ke Rekening Kas Negara.

(3) Khusus Tim Koordinasi Pengadaan CPNS Tingkat Nasional, kelengkapan SPP-LS mengacu pada Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban APBN.

(4) Kelengkapan SPP-LS sebagaimana dimaksud pada pasal5 ayat (1) dan (2) dibuat sekurang-kurangnya rangkap empat dan disampaikan kepada: .

a. Asli dan satu tembusan untuk penerbit SPM; b. Masing-masing satu tembusan untuk para pihak yang membuat

pe~anjian.

Pasal6

Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya antara Kementerian Negara PAN dengan masing-masing lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS Fonnasi Tahun 2005 dilaksanakan dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Penandatangan Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya antara Kementerian Negara PAN dengan lnstansi Pusat dan Tim Pelaksana Pengadaan CPNS Tingkat Nasional dilaksanakan di Kementerian Negara PAN.

2. Penandatangan Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya antara Kementerian Negara PAN dengan lnstansi Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dilaksanakan secara regional, yaitu:

a. Wilayah Barat dilaksanakan di Kementerian Negara PAN (Jakarta) yang meliputi Wilayah Provinsi NAD, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jateng, 01 Jogyakarta dan Kalimantan Barat,

b. Wilayah Tengah dilaksanakan di Kantor Gubernur Jawa Timur (Surabaya) yang meliputi Wilayah Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

c. Wilayah Timur dilaksanakan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Makassar) yang meliputi Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat.

Untuk keperluan pelaksanaan penandatangan Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya, maka:

1. Masing-masing lnstansi Pengelola Pengadaan CPNS- Formasi 2005

6

Page 11: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

menyiapkan nomor rekening dan nama pejabat yang ditunjuk untuk menandatangani Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya.

2. Kementeri~n Negara PAN mengatur jadwal penandatanganan sekaligus menyiapkan dokumen Pe~anjian Pemberian Bantuan Biaya dan dokumen lain yang dibutuhkan.

3. Setelah ditandatangani Perjanjian Pemberian Bantuan Biaya, selanjutnya Kementerian Negara PAN memproses lebih lanjut untuk pencairan dananya.

Pasal7

Setelah penandatangan Pe~anjian Pemberian Bantuan Biaya Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 atas Beban DIPA Kementerian Negara PAN Tahun 2006 sebagaimana dimaksud Pasal 6, Koordinator Administrasi (Kormin) segera menyiapkan proses pengajuan SPP, dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Membantu menetapkan alokasi anggaran kegiatan yang diusulkan untuk dicairkan, yang disesuaikan dengan RKAKL dan DIPA.

2. Memeriksa sisa pagu anggaran yang tersedia.

3. Menyusun dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan untuk proses pengajuan SPP.

4. Mengajukan dokumen SPP dimaksud kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk ditandatangani.

Pasal8

Setelah menerima usulan pencairan dana dari Kormin, pejabat pembuat komitmen melakukan pengujian, dengan mekanisme sebagai berikut:

1. Memeriksa secara rinci kelengkapan dokumen pendukung SPP.

2. Memeriksa ketersediaan PAGU anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas PAGU anggaran.

3. Memeriksa kesesuaian nilai bantuan biaya pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005 dengan alokasi anggaran yang telah ditetapkan pada masing­masing instansi pengelola pengadaan CPNS.

4. Khusus untuk anggaran Tim Koordinasi, Pejabat Pembuat Komitmen memeriksa

7

Page 12: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

kebenaran atas hak tagih yang menyangkut antara lain:

a. Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang/perusahaan , alamat, nomor rekening dan nama bank) ;

b. Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/atau kelayakannya dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak);

c. Jadual waktu pembayaran.

5. Menandatangani seluruh dokumen yang diperlukan dalam pengajuan SPP.

Pasal9

SPP diajukan oleh penanggung jawab kegiatan dibantu oleh Kormin yang bersangkutan, dengan mengacu kepada DIPA Kementerian Negara PAN yang sudah disahkan oleh Departemen Keuangan. Mekanisme pengajuan SPP sebagai berikut:

1. Pengajuan SPP

Kormin mengajukan dokumen SPP, sesuai MAK, pagu awal dan sisa anggaran dalam DIP A yang tersedia, kepada Bendaharawan Pengeluaran melalui Pembantu Bendahara yang ditunjuk. Kegiatan yang diajukan SPP­nya harus sesuai dengan rencana awal, tujuan dan keluaran yang akan dihasilkan.

2. Pengecekan MAK dan Pagu serta kelengkapan berkas.

Setelah menerima berkas SPP dari Kormin, Pembantu bendahara memeriksa kelengkapan berkas, kesesuaian MAK dan sisa anggaran yang tersedia, mencatatnya dalam buku pengawasan penerimaan SPP dan membuatlmenandatangani tanda terima SPP berkenaan.

Pasal 10

Setelah menerima SPP, pejabat penerbit SPM-LS menerbitkan SPM dengan mekanisme sebagai berikut: .

1. Penerimaan dan Pengujian SPP

8

Petugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check list kelengkapan berkas SPP, mencatatnya dalam buku pengawasan penerimaan SPP dan membuat/menandatangani tanda terima SPP berkenaan. Selanjutnya petugas penerima SPP menyampaikan SPP dimaksud kepada pejabat penerbit SPM.

Page 13: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

2. Pejabat penerbit SPM melakukan pengujian atas SPP sebagai berikut:

a. Memeriksa secara rinci dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIP A untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.

3. Setelah dilakukan pengujian terhadap SPP-LS Pejabat Penguji SPP dan Penandatangan SPM menerbitkan SPM-LS dalam rangkap 3 (tiga):

a. Lembar kesatu dan kedua disampaikan kepada KPPN; b. Lembar ketiga sebagai pertinggal pada Kementerian Negara PAN.

Pasal 11

(1) SPM-LS yang diajukan ke KPPN digunakan sebagai dasar penerbitan SP20. SPM-LS dimaksud dilampiri:

a. Resume Perjanjian Pemberlan Bantuan Biaya; b. SPTB; c. Faktur Pajak dan SSP (Khusus Tim Koordinasi Pengadaan PNS Tingkat

Nasional).

(2) SPM yang telah diterbitkan SP2D-nya oleh KPPN dan telah dicairkan (telah dilakukan pendebetan rekening kas negara) tidak dapat dibatalkan.

/ (1)

a. Perbaikan hanya dapat dilakukan terhadap kesalahan administrasi sebagai berikut:

1) Kesalahan pembebanan pada MAK; 2) Kesalahan pencantuman kode fungsi, sub fungsi, kegiatan dan sub

kegiatan; 3) Uraian pengeluaran yang tidak berakibat jumlah uang pada SPM.

Perbaikan SPM sebagimana dimaksud pada huruf a dilakukan oleh Kuasa PA/Penerblt SPM. Selanjutnya SPM perbaikan dimaksud dilampiri dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKT JM) disampaikan kepada Kepala KPN.

Pasal12

Sisa anggaran bantuan biaya pelaksanaan pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005, harus segera disetor ke Rekening Kas Negara.

9

Page 14: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

(2) Pengembalian sisa anggaran sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan dengan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB).

BABIV

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI ANGGARAN

Pasal 13

(1) Untuk keperluan pertanggungjawaban penggunaan anggaran pelaksanaan pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005, bagi lnstansi Penerima Bantuan Biaya Pelaksanaan Pengadaan CPNS Formasi Tahun 2005, baik instansi pusat maupun daerah serta Tim Pelaksana Pengadaan PNS Tingkat Nasional wajib:

a. melakukan penatausahaan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

b. bertanggung jawab penuh terhadap seluruh pengeluaran anggaran yang dikelolanya;

c. menyimpan seluruh dokumen keuangan asli (sebagai pertanggungjawaban keuangan), guna keperluan pemeriksaan;

d. menyampaikan laporan realisasi anggaran kepada Kementerian Negara PAN paling lambat tanggal 30 Juni 2006.

(2) Khusus bagi Tim Koordinasi Pengadaan PNS Tingkat Nasional dan Tim Pelaksana Pengadaan PNS Tingkat Nasional wajib menyampaikan laporan realisasi anggaran kepada Menteri Negara PAN paling lambat tanggal 30 Nopember 2006.

BABV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 14

Bendahara Pengeluaran wajib membuat pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan pada Satker.

Pasal 15

Pada tutup tahun anggaran tanggal 31 Desember atau hari kerja terakhir apabila tanggal 31 Desember hari libur pada setiap akhir tahun anggaran, KPPN melakukan pekerjaan penyelesaian akhir laporan realisasi anggaran, arus kas dan neraca.

10

Page 15: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

Pasal 16

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini akan diatur tersendiri.

(2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pada Tanggal

Jakarta 02 Februari 2006

11

Page 16: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5
Page 17: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5
Page 18: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5
Page 19: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5

PERPUSTAKAAN

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi

Jl. Jend. Sudirman Kav. 69 Jakarta Selatan

TANGGAL KEMBALI II TANGGAL KEMBALI

Page 20: PERATURAN TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN … · 2021. 7. 29. · c. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa PA atau pejabat ditunjuk; d. Ringkasan Perjanjian; e. SPTB. 5