peraturan penyelengaraan program pascasarjana

4
PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Tentang Masa Studi dan Ketentuan Putus Studi Mahasiswa Program Magister (S2) Nomor: 005 / PP-Akd / FT / PPs / 2012 Rapat Koordinasi Program Magister (S2) pada Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tanggal 27 September 2012 pukul 12.30-15.45 di Ruang Sidang 3.5.5, yang dihadiri Ketua dan Wakil Ketua Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada serta Para Ketua Program Studi S2 dan Para Ketua Minat Studi S2 di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, telah mengidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan masa studi dan ketentuan putus studi mahasiswa Program Magister (S2). Berkaitan dengan hal ini, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan ini menetapkan aturan tentang Masa Studi dan Ketentuan Putus Studi pada Program Magister (S2) di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Pasal 1 Masa Studi 1. Masa studi adalah waktu yang diberikan kepada mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister (S2). 2. Masa studi normal adalah masa studi yang jumlah waktunya sama dengan masa studi menurut kurikulum pada Program Studi Magister (S2). 3. Masa studi minimum adalah masa studi tercepat bagi mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister (S2). 4. Masa studi minimum adalah satu tahun akademik atau dua semester. 5. Masa studi maksimum adalah masa studi terlama bagi mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister (S2). 6. Masa studi maksimum adalah dua kali masa studi normal sesuai kurikulum atau 2n, n adalah masa studi normal sesuai kurikulum. Pasal 2 Evaluasi Masa Studi dan Putus Studi 1. Evaluasi masa studi dilakukan untuk menyeleksi mahasiswa yang berhak melanjutkan pendidikannya pada Program Studi Magister (S2). 2. Evaluasi masa studi dilakukan pada akhir tahun pertama masa studi dan pada tahun terakhir masa studi, yaitu pada tahun ke-2n, n adalah masa studi normal sesuai kurikulum. 3. Masa studi yang dihitung pada evaluasi masa studi adalah jumlah waktu studi aktif dan waktu studi pasif. 4. Waktu studi aktif adalah waktu studi yang dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. 5. Waktu studi pasif adalah waktu studi yang tidak dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. 6. Cuti studi tidak dimasukkan ke dalam hitungan masa studi pada evaluasi masa studi. 7. Mahasiswa yang tidak lolos evaluasi masa studi tidak berhak melanjutkan pendidikannya (Putus Studi/Drop Out) pada Program Studi Magister (S2).

Upload: votu

Post on 20-Jan-2017

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANA

PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

TentangMasa Studi dan Ketentuan Putus Studi Mahasiswa Program Magister (S2)

Nomor: 005 / PP-Akd / FT / PPs / 2012

Rapat Koordinasi Program Magister (S2) pada Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada tanggal 27 September 2012 pukul 12.30-15.45 di Ruang Sidang 3.5.5, yang dihadiri Ketua dan Wakil Ketua Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada serta Para Ketua Program Studi S2 dan Para Ketua Minat Studi S2 di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, telah mengidentifikasikan permasalahan yang berkaitan dengan masa studi dan ketentuan putus studi mahasiswa Program Magister (S2). Berkaitan dengan halini, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan ini menetapkan aturan tentang Masa Studi dan Ketentuan Putus Studi pada Program Magister (S2) di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Pasal 1Masa Studi

1. Masa studi adalah waktu yang diberikan kepada mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister (S2).

2. Masa studi normal adalah masa studi yang jumlah waktunya sama dengan masa studi menurut kurikulum pada Program Studi Magister (S2).

3. Masa studi minimum adalah masa studi tercepat bagi mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister (S2).

4. Masa studi minimum adalah satu tahun akademik atau dua semester.5. Masa studi maksimum adalah masa studi terlama bagi mahasiswa untuk menempuh dan menyelesaikan studi

pada Program Studi Magister (S2).6. Masa studi maksimum adalah dua kali masa studi normal sesuai kurikulum atau 2n, n adalah masa studi

normal sesuai kurikulum.

Pasal 2Evaluasi Masa Studi dan Putus Studi

1. Evaluasi masa studi dilakukan untuk menyeleksi mahasiswa yang berhak melanjutkan pendidikannya pada Program Studi Magister (S2).

2. Evaluasi masa studi dilakukan pada akhir tahun pertama masa studi dan pada tahun terakhir masa studi, yaitu pada tahun ke-2n, n adalah masa studi normal sesuai kurikulum.

3. Masa studi yang dihitung pada evaluasi masa studi adalah jumlah waktu studi aktif dan waktu studi pasif.4. Waktu studi aktif adalah waktu studi yang dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran.5. Waktu studi pasif adalah waktu studi yang tidak dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk aktif mengikuti kegiatan

pembelajaran.6. Cuti studi tidak dimasukkan ke dalam hitungan masa studi pada evaluasi masa studi.7. Mahasiswa yang tidak lolos evaluasi masa studi tidak berhak melanjutkan pendidikannya (Putus Studi/Drop Out)

pada Program Studi Magister (S2).

Page 2: PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANA

Pasal 3Evaluasi Masa Studi Tahun Pertama

1. Pada akhir tahun pertama masa studinya, mahasiswa pada Program Studi Magister (S2) harus telah memiliki perolehan kredit akademik minimum 16 sks dengan indeks prestasi (IP) minimum 2,75.

2. Tata cara evaluasi masa studi tahun pertama.a. Pada awal semester kedua masa studi, Surat Peringatan diberikan oleh Ketua Program Studi Magister (S2)

kepada mahasiswa yang IP rata-ratanya di bawah 3,00 dan pemberitahuan kepada semua mahasiswa bahwa pada akhir semester kedua mahasiswa pada Program Studi Magister (S2) harus telah memiliki perolehan kredit akademik minimum 16 sks dengan indeks prestasi (IP) minimum 2,75.

b. Pada akhir semester kedua masa studi, Surat Permintaan Undur Diri diberikan oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada kepada mahasiswa yang perolehan kredit akademiknya tidak mencapai 16 sks atau IP berdasarkan 16 sks mata kuliah dengan nilai terbaik masih di bawah 2,75.

c. Satu bulan setelah penerbitan Surat Permintaan Undur Diri, apabila mahasiwa yang tidak lolos evaluasi masa studi tahun pertama tidak menanggapi Surat Permintaan Undur Diri, maka Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menerbitkan Surat Pernyataan Putus Studi bagi mahasiswa tersebut dan diteruskan kepada Direktur Administrasi Akademik Universitas Gadjah Mada.

d. Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada memberikan Surat Keterangan Hasil Studi kepada mahasiswa yang mengundurkan diri.

Pasal 4Evaluasi Masa Studi Tahun Terakhir

1. Pada akhir tahun terakhir masa studi, yaitu pada tahun ke-2n (n adalah masa studi normal), mahasiswa pada Program Studi Magister (S2) harus telah menyelesaikan studinya dengan memenuhi syarat lulus sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Tata cara evaluasi masa studi tahun terakhir.a. Pada awal semester ketujuh masa studi, Surat Peringatan I diberikan oleh Ketua Program Studi Magister

(S2) kepada mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.b. Pada awal semester kedelapan masa studi, Surat Peringatan II diberikan oleh Ketua Program Studi Magister

(S2) kepada mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.c. Pada tengah semester kedelapan masa studi, Surat Peringatan III diberikan oleh Ketua Program Studi

Magister (S2) kepada mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.d. Pada akhir semester kedelapan masa studi, Surat Permintaan Undur Diri diberikan oleh Dekan Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada kepada mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya.e. Satu bulan setelah penerbitan Surat Permintaan Undur Diri, apabila mahasiwa yang belum menyelesaikan

studinya tidak menanggapi Surat Permintaan Undur Diri, maka Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menerbitkan Surat Pernyataan Putus Studi bagi mahasiswa tersebut dan diteruskan kepada Direktur Administrasi Akademik Universitas Gadjah Mada.

f. Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada memberikan Surat Keterangan Hasil Studi kepada mahasiswa yang mengundurkan diri.

Pasal 5Perpanjangan Masa Studi

1. Pada akhir tahun terakhir masa studi, yaitu pada tahun ke-2n (n adalah masa studi normal sesuai kurikulum), mahasiswa pada Program Studi Magister (S2) dapat mengajukan permintaan perpanjangan masa studi.

2. Syarat pengajuan permintaan perpanjangan masa studi.a. Telah lulus semua mata kuliah wajib dan perolehan kredit akademik telah memenuhi syarat minimum

kelulusan (jumlah sks dan IP) di luar tesis.b. Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Tesis.c. Menyatakan kesediaan untuk mengundurkan diri apabila permintaan perpanjangan masa studi tidak

disetujui atau apabila tidak dapat menyelesaikan studi sampai batas akhir perpanjangan masa studi.

Page 3: PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANA

d. Menyatakan kesediaan untuk memenuhi kewajiban atau syarat pendaftaran kembali sebagai mahasiswa apabila permintaan perpanjangan masa studinya disetujui.

3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dapat menyetujui atau tidak menyetujui permintaan perpanjangan masa studi dengan memperhatikan pertimbangan atau rekomendasi Ketua Program Studi Magister (S2).

4. Perpanjangan masa studi diberikan untuk masa maksimum satu semester dan diberikan sejumlah maksimum dua kali.

5. Perpanjangan masa studi hanya untuk penyelesaian tesis, kecuali pada kasus khusus yang telah mendapatkan persetujuan Ketua Program Studi Magister (S2).

6. Tata cara pengajuan permintaan perpanjangan masa studi.a. Pada semester kedelapan masa studi dan sebelum penerbitan Surat Permintaan Undur Diri, mahasiswa

menyerahkan surat permintaan perpanjangan masa studi yang ditujukan kepada Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melalui Ketua Program Studi Magister (S2), dengan disertai bukti pemenuhan syarat pengajuan permintaan perpanjangan masa studi (lihat ayat 2).

b. Ketua Program Studi Magister (S2) meneruskan surat permintaan perpanjangan masa studi tersebut pada butir a kepada Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada disertai saran atau rekomendasi sebagai bahan pertimbangan keputusan Dekan terhadap permintaan perpanjangan masa studi tersebut.

c. Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada memberikan surat jawaban terhadap permintaan perpanjangan masa studi tersebut kepada mahasiswa pemohon.

d. Dalam hal Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada memberikan perpanjangan masa studi, maka mahasiswa segera melakukan pendaftaran ulang sebagai mahasiswa pada Program Magister (S2) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

e. Dalam hal Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menolak untuk memberikan perpanjangan masa studi, maka mahasiswa segera mengundurkan diri sebagai mahasiswa pada Program Magister (S2) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

f. Dalam hal Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menolak untuk memberikan perpanjangan masa studi dan sampai sebulan setelahnya mahasiswa tidak mengundurkan diri sebagai mahasiswa pada Program Magister (S2) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, maka Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menerbitkan Surat Pernyataan Putus Studi bagi mahasiswa tersebut.

Pasal 6Masa Pemberlakuan Aturan

1. Aturan tentang masa studi dan evaluasi masa studi ini berlaku mulai Tahun Akademik 2012/2013.2. Bagi mahasiswa Program Magister (S2) Angkatan 2009 dan sebelumnya, Tahun Akademik 2012/2013

merupakan tahun terakhir masa studi atau tahun ke-2n (n adalah masa studi normal sesuai kurikulum).

Demikian Peraturan Penyelengaraan Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini dibuat untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2012. Apabila terdapat kekeliruan dan atau hal teknis yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.

Ditetapkan di Yogyakartapada tanggal 1 Oktober 2012Ketua

Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.

Page 4: PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANA

PERATURAN PENYELENGARAAN PROGRAM PASCASARJANAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

TentangSyarat Lulus dan Predikat Lulus Program Magister (S2)

Nomor: 006 / PP-Akd / FT / PPs / 2012

Rapat Koordinasi Program Magister (S2) pada Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada pada

tanggal 27 September 2012 pukul 12.30-15.45 di Ruang Sidang 3.5.5, yang dihadiri Ketua dan Wakil Ketua Program

Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada serta Para Ketua Program Studi S2 dan Para Ketua Minat

Studi S2 di Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, telah mengidentifikasikan permasalahan yang

berkaitan dengan masa studi dan ketentuan putus studi mahasiswa Program Magister (S2). Berkaitan dengan hal

ini, Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan ini menetapkan aturan tentang masa

studi dan evaluasi masa studi pada Program Magister (S2) di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

1. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan Program Magister apabila sudah memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

a. telah lulus ujian tesis.

b. telah menyerahkan naskah tesis dan naskah publikasi yang telah disahkan.

c. IP Kumulatif tidak kurang dari 2,75 dan tidak boleh ada nilai D.

d. Memiliki nilai TOEFL/AcEPT dan TPA/PAPS yang dipersyaratkan.

2. Mahasiswa yang dinyatakan lulus Fakultas Teknik menerima predikat kelulusan sebagai berikut:

3,75 < IPK < 4,00 : dengan pujian (Cumlaude)

3,25 < IPK < 3,75 : sangat memuaskan (Very Satisfactory)

2,75 < IPK < 3,25 : memuaskan (Satisfactory)

3. Predikat kelulusan dengan pujian (cumlaude) hanya diberikan kepada mahasiswa yang dapat menyelesaikan

studinya dalam waktu paling lama 1,5 n (masa studi normal sesuai kurikulum).

Demikian Peraturan Penyelengaraan Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ini dibuat

untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2012. Apabila

terdapat kekeliruan dan atau hal teknis yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut dengan

peraturan tersendiri.

Ditetapkan di Yogyakarta

pada tanggal 1 Oktober 2012

Ketua,

Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D.