peraturan pemilihan ketua dan wakil ketua · pdf filepelanggaran berat berdasarkan pedoman...
TRANSCRIPT
PERATURAN
PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH ATAS KANISIUS 2010/2011
Pasal 1
Ketentuan Umum
Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:
(1) SMA Kanisius adalah Sekolah Menengah Atas Kanisius.
(2) OSIS adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah SMA Kanisius.
(3) Kolese Kanisius adalah tempat yang berkedudukan di Jalan Menteng Raya
Nomor 64 Jakarta 10340.
(4) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Sekolah
Menengah Atas Kanisius 2010/2011 selanjutnya disebut Pemilihan Ketua
dan Wakil Ketua OSIS adalah pemilihan untuk memilih Ketua dan Wakil
Ketua OSIS SMA Kanisius secara langsung.
(5) Kaderisasi Calon Pengurus OSIS SMA Kanisius 2010/2011 selanjutnya
disebut Kaderisasi adalah kegiatan pelatihan dan pemilihan Pengurus
OSIS SMA Kanisius 2010/2011 di mana Pemilihan Ketua dan Wakil
Ketua OSIS termasuk di dalamnya.
(6) Panitia Kaderisasi adalah penyelenggara Kaderisasi.
(7) Ketua Kaderisasi adalah ketua penyelenggara Kaderisasi.
(8) Calon Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Sekolah Menengah Atas
Kanisius 2010/2011 selanjutnya disebut Calon Ketua OSIS adalah siswa
SMA Kanisius yang terpilih sebagai pengurus OSIS SMA Kanisius
2010/2011 berdasarkan Berita Acara Pemilihan Pengurus OSIS 2010/2011
tertanggal 13 Maret 2010 dan sedang menempuh studi di satuan
pendidikan Sekolah Menengah Atas tingkat 11 (sebelas).
(9) Calon Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah Sekolah Menengah
Atas Kanisius 2010/2011 selanjutnya disebut Calon Wakil Ketua OSIS
adalah siswa SMA Kanisius yang terpilih sebagai pengurus OSIS SMA
Kanisius 2010/2011 berdasarkan Berita Acara Pemilihan Pengurus OSIS
2010/2011 tertanggal 13 Maret 2010 dan sedang menempuh studi di
satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas tingkat 10 (sepuluh).
(10) Konsultan Kampanye adalah orang-orang yang ditunjuk oleh Calon
Ketua OSIS maupun Calon Wakil Ketua OSIS sebagai orang yang
membantu pelaksanaan kampanye.
(11) Pemilih adalah peserta Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
(12) Hak Pilih adalah hak yang dimiliki oleh Pemilih untuk memberikan suara
pada Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS.
(13) Suara adalah pilihan Pemilih pada surat suara berdasarkan Hak Pilih
yang dimiliki Pemilih.
(14) Pengurus Kelas adalah pengurus masing-masing kelas di SMA Kanisius
yang ditunjuk oleh Panitia Kaderisasi sebagai petugas pelaksana
pemungutan Suara.
(15) Saksi adalah sebutan Konsultan Kampanye saat menyaksikan
penghitungan Suara.
(16) Suara Pilihan Ketua OSIS adalah Suara untuk memilih 1 (satu) Calon
Ketua OSIS sebagai Ketua OSIS SMA Kanisius 2010/2011.
(17) Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS adalah Suara untuk memilih 1 (satu)
Calon Wakil Ketua OSIS sebagai Ketua OSIS SMA Kanisius 2010/2011.
(18) Rekapitulasi Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS selanjutnya disebut
Rekapitulasi Pemilihan adalah penghitungan Suara yang dilakukan oleh
Panitia Kaderisasi pada suatu alat bantu yang ditetapkan Ketua
Kaderisasi.
Pasal 2
Waktu Pelaksanaan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS
(1) Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS diselenggarakan pada hari Kamis
tanggal 8 April 2010 di Kolese Kanisius.
(2) Jam penyelenggaraan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS ditetapkan
pada hari penyelenggaraan atau sebelumnya oleh Ketua Kaderisasi.
(3) Apabila Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS tidak dapat
diselenggarakan pada hari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS akan diselenggarakan pada hari
lain yang ditetapkan oleh Ketua Kaderisasi berdasarkan saran Pendamping
OSIS dan/atau Moderator SMA Kanisius dan/atau Kepala SMA Kanisius.
Pasal 3
Pemilih dan Penggunaan Hak Pilih
(1) Pemilih merupakan orang yang pada hari Kamis tanggal 8 April 2010
masih tercatat sebagai siswa SMA Kanisius berdasarkan catatan Tata
Usaha SMA Kanisius.
(2) Pemilih yang status kesiswaannya diragukan harus dapat menunjukkan
bukti kesiswaan berupa Kartu Pelajar Kolese Kanisius yang masih berada
dalam masa berlakunya atau dokumen resmi lain yang dapat
menggantikannya kepada Pengurus Kelas.
(3) Pemilih yang pada hari Kamis tanggal 8 April 2010 melakukan
pelanggaran berat berdasarkan Pedoman Pelajar Kolese Kanisius harus
mendapat persetujuan tertulis dari Pater Moderator untuk dapat
menggunakan Hak Pilih.
(4) Hak Pilih hanya dapat digunakan apabila pemilih berada dalam lingkungan
Kolese Kanisius pada hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1).
(5) Siswa SMA Kanisius yang menjadi Panitia Kaderisasi tidak
diperkenankan menggunakan Hak Pilih.
Pasal 4
Surat Suara
(1) Surat suara adalah lembar yang digunakan pemilih agar dapat memberikan
hak pilihnya.
(2) Surat suara sekurang-kurangnya harus memiliki:
(a) judul “Surat Suara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA
Kanisius 2010/2011”,
(b) bagian daftar Calon Ketua OSIS yang diberi nama “Calon Ketua” yang
berisi tempat untuk menandai pilihan Calon Ketua OSIS dengan
ketentuan:
- Setiap Calon Ketua OSIS diberikan 1 (satu) tempat pilihan terpisah
dari tempat pilihan Calon Ketua OSIS lainnya.
- Tempat tersebut berupa bidang yang dibatasi dengan lambang
kurva yang tegas dan tidak terputus-putus.
- Tempat tersebut berisi nomor urut dan nama lengkap Calon Ketua
OSIS.
(c) bagian daftar Calon Ketua OSIS yang diberi nama “Calon Wakil Ketua”
yang berisi tempat untuk menandai pilihan Calon Wakil Ketua OSIS
dengan ketentuan:
- Setiap Calon Wakil Ketua OSIS diberikan 1 (satu) tempat pilihan
terpisah dari tempat pilihan Calon Wakil Ketua OSIS lainnya.
- Tempat tersebut berupa bidang yang dibatasi dengan lambang
kurva yang tegas dan tidak terputus-putus.
- Tempat tersebut berisi nomor urut dan nama lengkap Calon Wakil
Ketua OSIS.
(3) Surat suara yang resmi dan dapat dipakai adalah surat suara yang
diterbitkan oleh Panitia Kaderisasi dan desainnya dilampirkan dalam
peraturan ini.
(4) Apabila surat suara resmi tidak memungkinkan untuk digunakan pada
masa pemilihan, maka dapat digunakan dokumen lain yang dapat
menggantikannya setelah mendapat persetujuan dari Ketua Kaderisasi.
Pasal 5
Pemungutan Suara
(1) Pemungutan Suara dilakukan oleh Pengurus Kelas.
(2) Pemungutan Suara dilakukan di ruangan tempat kegiatan pembelajaran
kelas berlangsung dengan disaksikan guru SMA Kanisius yang sedang
mengajar di ruangan tersebut.
(3) Pada prinsipnya Pengurus Kelas harus dapat menjaga kerahasiaan pilihan
Pemilih.
(4) Tahapan pemungutan Suara adalah sebagai berikut:
(a) Pengurus Kelas mengambil surat suara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 dari Panitia Kaderisasi sejumlah Pemilih yang berada dalam
kelasnya masing-masing.
(b) Pengurus Kelas membagikan surat suara kepada Pemilih masing-
masing 1 (satu) lembar di ruangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2).
(c) Apabila Pengurus Kelas mendapati ada orang yang diragukan
statusnya sebagai siswa SMA Kanisius, maka orang tersebut harus
menunjukkan bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).
(d) Pemilih memberikan tanda pada surat suara untuk memberikan Suara.
(e) Pemilih melipat surat suara dua kali sehingga tanda yang diberikan
pada tahapan butir (c) tidak kelihatan.
(f) Pemilih menghitung jumlah surat suara yang terpakai dan jumlah surat
suara yang tidak terpakai untuk kemudian dilaporkan dalam Berita
Acara Pemungutan Suara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS
SMA Kanisius 2010/2011.
(g) Berita Acara Pemungutan Suara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
OSIS SMA Kanisius 2010/2011 ditandatangani oleh Pengurus Kelas
dan guru yang menyaksikan pemungutan Suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (2).
(h) Pengurus Kelas mengumpulkan seluruh surat suara yang telah dilipat
lalu mengirimkannya ke satu ruangan yang ditetapkan oleh Ketua
Kaderisasi.
(5) Pengurus Kelas dilarang:
(a) membuka lipatan pada surat suara yang dibuat oleh Pemilih,
(b) berkomunikasi dengan Pemilih untuk memengaruhi Suara yang
diberikan Pemilih,
(c) dan merusak surat suara dengan cara apapun.
Pasal 6
Penghitungan Suara
(1) Penghitungan Suara dimulai paling lambat 60 (enam puluh) menit setelah
pemungutan Suara di seluruh kelas selesai dilakukan.
(2) Penghitungan Suara dilakukan di ruangan sebagaimana dimaksud pada
Pasal 5 ayat (4) butir (h).
(3) Penghitungan Suara dilakukan oleh Panitia Kaderisasi dan disaksikan oleh
semua Saksi.
(4) Apabila salah satu Saksi, yang merupakan Konsultan Kampanye, tidak
dapat hadir dalam penghitungan suara, maka Calon Ketua OSIS atau
Calon Wakil Ketua OSIS yang menunjuknya dapat menunjuk 1 (satu)
siswa SMA Kanisius lain untuk menggantikan tugasnya.
(5) Pada prinsipnya penghitungan Suara dilakukan secara jujur, adil, dan
rahasia.
(6) Tahapan penghitungan Suara sebagai berikut:
(a) Seluruh Panitia Kaderisasi dan Saksi hadir pada ruangan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2).
(b) Ketua Kaderisasi memulai penghitungan suara dengan memberikan
tepukan tangan 3 (tiga kali).
(c) Salah satu Panitia Kaderisasi mengambil 1 (satu) kumpulan surat suara
yang berasal dari satu kelas yang dikirimkan oleh masing-masing
Pengurus Kelas sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (4) butir (h).
(d) Salah satu Panitia menghitung jumlah lembar surat suara dalam
kumpulan yang diambil sebagaimana dimaksud dalam butir (c).
(e) Apabila hasil penghitungan pada butir (d) melebihi jumlah siswa resmi
di kelas yang bersangkutan sesuai data yang dimiliki Tata Usaha SMA
Kanisius, maka seluruh Suara dari kelas itu dianggap tidak sah dan
prosedur pemungutan Suara sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 di
kelas itu harus diulang.
(f) Apabila hasil penghitungan pada butir (d) kurang dari atau sama
dengan jumlah siswa sesuai data yang dimiliki Tata Usaha SMA
Kanisius, maka penghitungan Suara kelas itu dapat dimulai.
(g) Panitia Kaderisasi mengambil salah satu surat suara, membacakan
pilihan Pemilih, lalu menunjukkannya kepada seluruh Saksi.
(h) Seluruh Saksi harus menyatakan “sah” apabila Suara dianggap sah
sebagaimana akan dijelaskan pada Pasal 7. Apabila tidak, sebagian
atau seluruh Saksi dapat menyatakan “tidak sah” atau “abstain” dengan
mengemukakan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan
didasarkan pada alasan yang akan dijelaskan pada Pasal 7.
(i) Apabila Suara dinyatakan sah oleh Saksi, maka Panitia Kaderisasi
menambahkan 1 (satu) poin pada Rekapitulasi Pemilihan baris Calon
Ketua OSIS atau Calon Wakil Ketua OSIS yang dipilih.
(j) Apabila Suara dinyatakan tidak sah oleh Saksi dan alasan yang
dikemukakan sebagaimana dimaksud pada butir (h) diterima oleh
seluruh Saksi lainnya dan Panitia Kaderisasi, maka Panitia Kaderisasi
menambahkan 1 (satu) poin pada Rekapitulasi Pemilihan baris “Tidak
Sah”.
(k) Seluruh tahapan sebagaimana diterangkan pada butir (g) sampai
dengan (j) diulang hingga seluruh surat suara dari kelas yang
bersangkutan telah habis dihitung.
(l) Seluruh tahapan sebagaimana diterangkan pada butir (c) sampai
dengan (k) diulang hingga seluruh surat suara dari seluruh kelas telah
selesai dihitung.
(m) Panitia Kaderisasi menghitung jumlah suara masing-masing Calon
Ketua OSIS dan Calon Wakil Ketua OSIS dalam Rekapitulasi
Pemilihan.
(n) Jumlah suara akhir masing-masing Calon Ketua OSIS dan Calon
Wakil Ketua OSIS dicatat oleh Panitia Kaderisasi untuk kemudian
dibuatkan dokumen Berita Acara Penghitungan Suara Pemilihan Ketua
dan Wakil Ketua OSIS 2010/2011.
(o) Ketua Kaderisasi menutup seluruh proses penghitungan Suara dengan
memberikan tepukan tangan 3 (tiga) kali.
Pasal 7
Keabsahan Suara
(1) Suara Pilihan Ketua OSIS dinyatakan “sah” jika dan hanya jika Pemilih
memberikan tanda pada 1 (satu) tempat untuk menandai pilihan Calon
Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) butir (b).
(2) Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS dinyatakan “sah” jika dan hanya jika
Pemilih memberikan tanda pada 1 (satu) tempat untuk menandai pilihan
Calon Wakil Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
butir (c).
(3) Apabila pemilih memberi tanda pada lebih dari 1 (satu) bidang surat suara
Calon Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) butir (b),
maka Suara Pilihan Ketua OSIS dinyatakan “tidak sah”.
(4) Apabila pemilih memberi tanda pada lebih dari 1 (satu) bidang surat suara
Calon Wakil Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
butir (c), maka Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS dinyatakan “tidak sah”.
(5) Yang dimaksud dengan tanda adalah coretan apapun pada surat suara.
(6) Apabila ditemukan usaha untuk mengganti pilihan Calon Ketua OSIS
dengan pena koreksi atau penempelan kertas atau penempelan lembar
apapun pada surat suara, maka Suara Pilihan Ketua OSIS dinyatakan
“tidak sah”.
(7) Apabila ditemukan usaha untuk mengganti pilihan Calon Wakil Ketua
OSIS dengan pena koreksi atau penempelan kertas atau lembar apapun
pada surat suara, maka Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS dinyatakan “tidak
sah”.
(8) Apabila tidak ditemukan tanda apapun pada bidang surat suara Calon
Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) butir (b), maka
Suara Pilihan Ketua OSIS dinyatakan “abstain”.
(9) Apabila tidak ditemukan tanda apapun pada bidang surat suara Calon
Wakil Ketua OSIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) butir (c),
maka Suara Pilihan Ketua OSIS dinyatakan “abstain”.
Pasal 8
Hasil Pemilihan
(1) Apabila salah satu Calon Ketua OSIS mendapatkan Suara Pilihan Ketua
OSIS lebih banyak dibandingkan Calon Ketua OSIS lainnya, maka ia akan
diusulkan sebagai Ketua OSIS SMA Kanisius 2010/2011 dalam Berita
Acara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS 2010/2011.
(2) Apabila salah satu Calon Wakil Ketua OSIS mendapatkan Suara Pilihan
Ketua OSIS lebih banyak dibandingkan Calon Wakil Ketua OSIS lainnya,
maka ia akan diusulkan sebagai Wakil Ketua OSIS SMA Kanisius
2010/2011 dalam Berita Acara Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS
2010/2011.
(3) Apabila terdapat dua atau lebih Calon Ketua OSIS yang memiliki jumlah
Suara Pilihan Ketua OSIS yang sama dan paling banyak dibandingkan
para Calon Ketua OSIS lainnya, maka akan diadakan pemilihan ulang
dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dan
penghitungan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan tidak
mengikutsertakan para Calon Ketua OSIS yang tidak memperoleh Suara
Pilihan Ketua OSIS tertinggi sebagai pilihan pada surat suara.
(4) Apabila terdapat dua atau lebih Calon Wakil Ketua OSIS yang memiliki
jumlah Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS yang sama dan paling banyak
dibandingkan para Calon Wakil Ketua OSIS lainnya, maka akan diadakan
pemilihan ulang dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
dan penghitungan ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dengan
tidak mengikutsertakan para Calon Wakil Ketua OSIS yang tidak
memperoleh Suara Pilihan Wakil Ketua OSIS tertinggi sebagai pilihan
pada surat suara.
Pasal 8
Penyelesaian Permasalahan
(1) Segala permasalahan yang terjadi dalam proses Pemilihan Ketua dan
Wakil Ketua OSIS akan diselesaikan dengan musyawarah hingga
mencapai mufakat.
(2) Apabila usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mencapai
mufakat, maka masalah diselesaikan dengan mediasi Pendamping OSIS
dan/atau Moderator SMA Kanisius hingga mencapai kesepakatan.
(3) Apabila tidak tercapai kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
maka masalah diselesaikan dengan arbitrasi Moderator SMA Kanisius
dengan keputusan tetap yang dibuat oleh Moderator SMA Kanisius.
Jakarta, 7 April 2010
ttd.
Aditya Kristanto
Ketua Kaderisasi Calon Pengurus OSIS SMA Kanisius 2010/2011
LAMPIRAN
PERATURAN
PEMILIHAN KETUA DAN WAKIL KETUA
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH
SEKOLAH MENENGAH ATAS KANISIUS 2010/2011
Desain Surat Suara