peraturan pemerintah republik indonesia tentang...

20
PRESIDEN REPUBLlf~ INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAWMN UANG TUNAl DAN/ATAU INSTRUMEN PEMBAYARAN LAIN KE DALAM ATAU KE LUAR DAERAH PABEAN INDONESIA Menimbang Mengingat Menetapkan DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pembawaan Uang Tunai dariy atau Instrumen Pembayaran Lain Ke Dalam atau Ke Luar Daerah Pabean Indonesia; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164); MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAWAAN DANG TUNAl DAN/ATAU INSTRUMEN PEMBAYARAN LAIN KE DALAM ATAU KE LUAR DAERAH PABEAN INDONESIA BAB I ...

Upload: vodieu

Post on 04-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLlf~ INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 99 TAHUN 2016

TENTANG

PEMBAWMN UANG TUNAl DAN/ATAU INSTRUMEN PEMBAYARAN LAIN KE

DALAM ATAU KE LUAR DAERAH PABEAN INDONESIA

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentangPencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang, perlu menetapkan PeraturanPemerintah tentang Pembawaan Uang Tunai dariy atauInstrumen Pembayaran Lain Ke Dalam atau Ke LuarDaerah Pabean Indonesia;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentangPencegahan dan Pemberantasan Tindak PidanaPencucian Uang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 122, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBAWAANDANG TUNAl DAN/ATAU INSTRUMEN PEMBAYARANLAIN KE DALAM ATAU KE LUAR DAERAH PABEANINDONESIA

BAB I ...

Page 2: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

BABI

KETENTUANUMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1. Instrumen Pembayaran Lain adalah bilyet giro, atauwarkat atas bawa berupa cek, cek perjalanan, suratsanggup bayar, dan sertifikat deposito.

2. Pembawaan Uang Tunai dany atau InstrumenPembayaran Lain adalah tindakan membawa uang tunaidan/ atau Instrumen Pembayaran Lain ke dalam atau keluar Daerah Pabean Indonesia.

3. Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yangmeliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya, serta tempat-tempat tertentu di zona ekonomiekslusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlakuundang-undang kepabeanan.

4. Pemberitahuan Pabean adalah pernyataan yang dibuatoleh orang dalam rangka melaksanakan kewajibanpabean dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalamundang-undang kepabeanan.

5. Pejabat Bea dan Cukai adalah pegawai DirektoratJenderal Bea dan Cukai yang ditunjuk dalam jabatantertentu untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkanundang-undang kepabeanan.

6. Kantor Pabean adalah kantor dalam lingkunganDirektorat Jenderal Bea dan Cukai tempat dipenuhinyakewajiban pabean.

7. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan,selanjutnya disingkat dengan PPATK, adalah lembagaindependen yang dibentuk dalam rangka mencegah danmemberantas tindak pidana pencucian uang.

BABII ...

Page 3: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 3 -

BABIIPENGAWASANPEMBAWAANUANGTUNAlDAN/ATAUINSTRUMENPEMBAYARANLAIN

Bagian KesatuTata Cara Pemberitahuan

Pasal2(1) Setiap orang yang membawa uang tunai dan zatau

Instrumen Pembayaran Lain paling sedikitRp100.000.000,OO (seratus juta rupiah) atau yangnilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar DaerahPabean wajib memberitahukan kepada Pejabat Bea danCukai.

(2) Uang tunai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas uang dalam mata uang rupiah dariy ata u uang dalammata uang asing.

Pasal3

(1) Pemberitahuan Pembawaan Uang Tunai dan zatauInstrumen Pembayaran Lain ke dalam dan ke luar DaerahPabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)dilakukan dengan:a. menyampaikan Pemberitahuan Pabean; danb. mengisi formulir Pembawaan Uang Tunai dan/ atau

Instrumen Pembayaran Lain.(2) Formulir Pembawaan Uang Tunai dan/ atau Instrumen

Pembayaran Lain sebagaimana dimaksud pad a ayat (1)huruf b memuat informasi paling sedikit mengenaiidentitas orang yang membawa uang tunai dany atauInstrumen Pembayaran Lain, dan disertai:

a. identitas pihak lain atau penerima manfaat dalam halorang yang membawa uang tunai dan j' atauInstrumen Pembayaran Lain melakukan pembawaanatas nama pihak lain at au penerima manfaat, atauakan diberikan kepada pihak lain; dan/atau

b. identitas korporasi dalam hal orang yang membawauang tunai dan/atau Instrumen Pembayaran Lainmelakukan pembawaan atas nama korporasi.

(3)Ketentuan ...

Page 4: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan lSI

Pemberitahuan Pabean dan formulir Pembawaan UangTunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Menteri Keuangan.

Pasal4

Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat(1), terhadap pembawaan uang tunai dalam mata uang rupiahpaling sedikit Rp100.000.000,OO (seratus juta rupiah) ke luarDaerah Pabean Indonesia wajib dilengkapi izin dari BankIndonesia sesuai Peraturan Bank Indonesia.

Pasal5

(1) Penyelenggara bandar udara internasional, pelabuhaninternasional, atau pos lintas batas wajib menyediakanfasilitas untuk memastikan agar setiap orang dapatmelaksanakan kewajiban untuk memberitahukanPembawaan Uang Tunai dan ' atau InstrumenPembayaran Lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2ayat (1).

(2) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

a. ruang pemeriksaan;b. tempat untuk mengrsi dan menyerahkan

Pemberitahuan Pabean dan formulir Pembawaan UangTunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lain;

c. tanda atau petunjuk dalam beberapa bahasa yangdiperlukan di bandar udara internasional, pelabuhaninternasional, atau pos lintas batas yang berisiinformasi kewajiban setiap orang menyampaikanPemberitahuan Pabean dan formulir Pembawaan UangTunai danl atau Instrumen Pembayaran Lain;dan zatau

d. prasarana lain yang dibu tuhkan.

Bagian ...

Page 5: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Bagian Kedua

Pemeriksaan

Pasal6

(1) Pejabat Bea dan Cukai yang menerima pemberitahuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)melakukanpemeriksaan atas kebenaran pemberitahuan jumlah uangtunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain yang dibawa.

(2) Dalam hal hasil pemeriksaan menunjukkan jumlah uangtunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain yang dibawasesuai dengan jumlah yang diberitahukan, Pejabat Beadan Cukai memberikan persetujuan untuk dibawa.

(3) Dalam hal hasil pemeriksaan menunjukkan jumlah uangtunai dan ' atau Instrumen Pembayaran Lain yang dibawalebih besar dari jumlah yang diberitahukan, Pejabat Beadan Cukai mengenakan sanksi administratif berupadenda.

(4) Dalam hal hasil pemeriksaan ditemukan uang tunaidarr/atau Instrumen Pembayaran Lain yang tidakdiberitahukan, Pejabat Bea dan Cukai mengenakansanksi administratif berupa denda.

(5) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dan ayat (4) tidak menghapuskan ketentuanpidana.

Pasal 7

(1) Dalam hal hasil Pemeriksaan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (1) ditemukan Pembawaan Dang Tunaidan / atau Instrument Pembayaran Lain yangmencurigakan, Pejabat Bea dan Cukai melakukanpemeriksaan lebih lanjut.

(2) Pemeriksaan lebih lanjut sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan dengan cara:a. wawancara;b. pemeriksaan badan; dan/ atauc. pemeriksaan barang.

(3) Indikator ..

Page 6: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

(3) Indikator Pembawaan Uang Tunai dan / atau InstrumenPembayaran Lain yang mencurigakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:a. besarnya jumlah uang tunai dan Zatau nilai

Instrumen Pembayaran Lain yang dibawa;b. dilakukan secara berulang dalam periode tertentu;c. informasi dari PPATK dany atau penegak hukum

mengenai adanya Pembawaaan Uang Tunai dan zatauInstrumen Pembayaran Lain yang diduga terkaitdengan tindak pidana;

d. profil dan perilaku pembawa;e. uang tunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain

yang dibawa tidak diberitahukan ataudisembunyikan; darr/ atau

f. indikator lainnya.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikator Pembawaan

Uang Tunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain yangmencurigakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

Pasal8

(1) Hasil pemeriksaan terhadap Pembawaan Uang Tunaidarr/ atau Instrumen Pembayaran Lain yangmencurigakan, disampaikan oleh Kepala Kantor Pabeankepada Kepala PPATKdengan tembusan kepada DirekturJenderal Bea dan Cukai.

(2) Penyampaian hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerjasejak hasil pemeriksaan dinyatakan lengkap.

(3) Kepala PPATK wajib menyampaikan informasi tindaklanjut hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Bea danCukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepadaDirektur Jenderal Bea dan Cukai.

(4) Penyampaian tindak lanjut hasil pemeriksaansebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan secaratertulis, melalui pertemuan, darr/ atau presentasi.

Bagian ...

Page 7: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

.,

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-7-

Bagian Ketiga

Pelaporan kepada PPATK

Pasal9

(1) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wajib membuatlaporan mengenai Pembawaan Uang Tunai dany atauInstrumen Pembayaran Lain sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2 dan menyampaikannya kepada PPATKpaling lama 5 (lima) hari kerja sejak diterimanyapemberitahuan.

(2) Laporan sebagaimanadisampaikan oleh KepalaPPATKdengan tembusandan Cukai.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:

dimaksud pada ayat (1)Kantor Pabean kepada Kepalakepada Direktur J enderal Bea

a. informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat(2) ;

b. diberitahukan atau tidak diberitahukan;c. dalam hal tidak diberitahukan, harus dimuat

keterangan bahwa uang tunai dan/ atau InstrumenPembayaran Lain disembunyikan atau tidakdisembunyikan; dan/ atau

d. pengenaan sanksi administratif.

Pasal 10

(1) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai wajib membuatlaporan mengenai pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat (4)dan menyampaikannya kepada PPATKpaling lama 5 (lima)hari kerja sejak sanksi administratif ditetapkan.

(2) Laporan pelaksanaan tugas oleh Direktorat Jenderal Beadan Cukai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pabean.

(3) Laporan Kepala Kantor Pabean yang disampaikan kepadaPPATKditembuskan kepada Direktur Jenderal Bea danCukai.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:

a. informasi . .

Page 8: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 8 -

a. informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat(2);

b. diberitahukan atau tidak diberitahukan;c. dalam hal tidak diberitahukan, harus memuat

keterangan bahwa uang tunai dan,' atau InstrumenPembayaran Lain disembunyikan atau tidakdisembunyikan;

d. jumlah denda administratif; dan/ ataue. tanggal penyetoran sanksi administratif.

Pasal 11

PPATK dapat meminta informasi tambahan dari DirektoratJenderal Bea dan Cukai mengenai Pembawaan Uang Tunaidany atau Instrumen Pembayaran Lain.

Pasal 12

(1) Kepala Kantor Pabean sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (2) dan Pasal 10 ayat (2) menyampaikanlaporan kepada Kepala PPATK secara elektronik ataumanual.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporanPembawaan Uang Tunai dany atau Instrumen PembayaranLain dan pelaporan pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Kepala PPATK.

BABIII

PENGENAANSANKSIADMINISTRATIFDAN

PENYETORANKE KASNEGARA

Pasal 13

(1) Setiap orang yang tidak memberitahukan PembawaanUang Tunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lainsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dikenai sanksiadministratif berupa denda sebesar 10% (sepuluhperseratus) dari seluruh jumlah uang tunai darr/ atauInstrumen Pembayaran Lain yang dibawa dengan jumlahpaling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(2) Setiap ...

Page 9: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

(2) Setiap orang yang telah memberitahukan PembawaanUang Tunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lainsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, tetapi jumlah uangtunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lain yang dibawalebih besar dari jumlah yang diberitahukan dikenai sanksiadministratif berupa denda sebesar 10% (sepuluhperseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atauInstrumen Pembayaran Lain yang dibawa dengan jumlahpaling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(3) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh Pejabat Bea danCukai.

Pasal 14

(1) Sanksi administratif atas pelanggaran Pembawaan UangTunai diperhitungkan dari uang tunai yang dibawa.

(2) Pembayaran sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan mengambil langsung dariuang tunai yang dibawa.

Pasal 15

(1) Sanksi administratif atas pelanggaran pembawaanInstrumen Pembayaran Lain diperhitungkan dari nilainominal yang tertera dalam Instrumen Pembayaran Lainyang dibawa.

(2) Pembayaran sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan membayar secara tunaiatau cara pembayaran lain yang disetujui oleh Pejabat Beadan Cukai.

(3) Pembayaran sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus diselesaikan dalam jangka waktupaling lambat 5 (lima) hari kerja sejak tanggalpemberitahuan.

Pasal 16 ...

Page 10: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10 -

Pasal 16

(1) Dalam hal pembawaan merupakan gabungan uang tunaidan Instrumen Pembayaran Lain, sanksi administratif ataspelanggaran terse but diperhitungkan dari seluruh nilaiuang tunai dan Instrumen Pembayaran Lain yang dibawa.

(2) Pembayaran sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan membayar secara tunaiatau cara pembayaran lain yang disetujui oleh Pejabat Beadan Cukai.

(3) Pembayaran sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus diselesaikan dalam jangka waktu 5(lima) hari kerja sejak tanggal pemberitahuan.

Pasal17

(1) Dalam hal pembayaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 tidak dapat dilakukansecara langsung, maka Pejabat Bea dan Cukai berwenangmenegah uang tunai dan/ atau Instrumen PembayaranLain yang dibawa.

(2) Pelaksanaan penegahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disertai dengan bukti penegahan.

(3) Penegahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejaktanggal dikeluarkannya bukti penegahan.

(4) Dalam hal penegahan telah dilakukan sampai dengan harikelima, Pejabat Bea dan Cukai berwenang:

a. menyetorkan secara langsung ke kas negara uang tunaiyang telah ditegah sebesar sanksi administratif;dany atau

b. mencairkan Instrumen Pembayaran Lain yang telahditegah sebesar sanksi administratif untuk disetorkanke kas negara.

(5)Uang ...

Page 11: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11 -

(5) Uang tunai danjatau Instrumen Pembayaran Lain yangtelah ditegah, setelah dikurangi pembayaran sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pad a ayat (4),sisanya disediakan untuk pembawa uang tunai danj atauInstrumen Pembayaran Lain.

(6) Apabila dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) harisejak berakhirnya mas a penegahan, sisa uang tunaidanj atau Instrumen Pembayaran Lain sebagaimanadimaksud pada ayat (5) tidak diambil oleh pembawa,menjadi milik negara.

(7) Dalam hal pencairan Instrumen Pembayaran Lain tidakdapat dilakukan, Pejabat Bea dan Cukai melaporkankepada PPATK.

Pasal 18

(1) Setiap orang yang tidak memenuhi ketentuan pembawaanuang tunai rupiah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4dikenai sanksi administratif sesuai Peraturan BankIndonesia.

(2) Pejabat Bea dan Cukai berwenang melakukan penegahandan mengenakan sanksi administratif terhadappelanggaran ketentuan pembawaan uang tunai rupiahsebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (2), dilakukan sesuai dengan mekanisme yangdiatur dalam Peraturan Bank Indonesia mengenaiPersyaratan dan Tata Cara Membawa Uang Rupiah Keluaratau Masuk Wilayah Pabean Republik Indonesia.

Pasal 19 ...

Page 12: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 12 -

Pasal 19

(1) Sebagai bukti pelunasan pembayaran sanksi administratif,Pejabat Bea dan Cukai memberikan tanda terima kepadapembawa uang tunai dan Zatau Instrumen PembayaranLain.

(2) Pejabat Bea dan Cukai menyetorkan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke kas negaramelalui Bank Devisa Persepsi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyetoran kekas negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

BABIVKETENTUANLAIN-LAIN

Pasal20

(1) Penetapan konversi mata uang asing dan Zatau InstrumenPembayaran Lain ke dalam mata uang rupiah yang terkaitambang batas pembawaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (1) menggunakan nilai kurs yang ditetapkanMenteri Keuangan.

(2) Penetapan konversi mata uang asing ke dalam mata uangrupiah yang terkait pengenaan sanksi administratifmenggunakan nilai kurs jual yang berlaku saat itu.

(3) Dalam hal mata uang asing darr/ atau InstrumenPembayaran Lain yang digunakan dalam pembawaanuang tunai tidak terdapat dalam nilai kurs yangditetapkan Menteri Keuangan, penetapan konversi matauang asing darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain kedalam mata uang rupiah dilakukan ke dalam DollarAmerika Serikat terlebih dahulu sebelum menggunakannilai kurs yang ditetapkan Menteri Keuangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

Pasal21 ...

Page 13: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 13 -

Pasa121Dalam rangka pelaksanaan ketentuan sebagaimana diaturdalam Peraturan Pemerintah ini, Direktorat Jenderal Bea danCukai berwenang meminta bantuan kepada Bank Indonesiadarr/ atau instansi lainnya.

BABV

KETENTUAN PENUTUP

Pasa122

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, bandarudara internasional, pelabuhan internasional, dan pos lintasbatas yang telah ada sebelum Peraturan Pemerintah ini, harussudah dilengkapi fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal5 ayat (2)dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun.

Pasa123

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semuaperaturan yang mengatur pembawaan uang tunai ke dalamdan keluar wilayah pabenan Indonesia dinyatakan tetapberlaku sepanjang tidak bertentangan dengan PeraturanPemerintah ini.

Pasa124

Peraturan Pemerintah In! mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar ...

Page 14: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 14 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah mi denganpenempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 31 Desember 2016

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNAH. LAOLY

LEMBARANNEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 366

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIANSEKRETARIATNEGARA

REPUBLIK INDONESIAAsisten DeputiBidang Perekonomian,

~~~~.ljidang Hukum danundangan,

Djaman

Page 15: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURANPEMERINTAHREPUBLIKINDONESIA

NOMOR99 TAHUN2016

TENTANG

PEMBAWAANUANGTUNAlDAN/ATAUINSTRUMENPEMBAYARANLAINKE

DALAMATAUKE LUARDAERAHPABEANINDONESIA

I. UMUM

Pengawasan dan pelaporan terhadap pembawaan uang tunai dany atauInstrumen Pembayaran Lain (Bearer Negotiable Instrument/ BNI) ke dalamatau ke luar wilayah pabean Indonesia sangat penting. Hal ini bukanhanya dalam konteks menjaga stabilitas nilai tukar mata uang rupiah danmencegah internasionalisasi mata uang rupiah, tetapi juga sangat pentingdalam konteks pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucianuang.

Upaya penyembunyian atau penyamaran uang atau harta kekayaanhasil tindak pidana dapat dilakukan dengan membawa uang atau hartakekayaan dimaksud ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia.Pembawaan uang secara tunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lain kedalam atau keluar wilayah pabean mungkin dilakukan untuk menghindariinteraksi dengan Penyedia Jasa Keuangan, terutama perbankan yang telahmenerapkan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ) atau Customer DueDilliqence (CDD) ataupun Enhanced Due Dilliqence (EDD) sertamelaksanakan kewajiban pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan AnalisisTransaksi Keuangan (PPATK).

Pengaturan mengenai pengawasan dan pelaporan terhadapPembawaan Uang Tunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lain jugasejalan dan saling memperkuat terhadap ketentuan mengenai pemidanaanterhadap setiap orang yang membawa ke luar negeri harta kekayaan yangdiketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidanasebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentangPencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Peraturan ...

Page 16: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Peraturan Pemerintah tentang Pembawaan Uang Tunai darr/utauInstrumen Pembayaran Lain Ke Dalam atau Ke Luar Daerah PabeanIndonesia merupakan pelaksanaan dari Pasal 36 Undang-Undang Nomor 8Tahun 2010. Peraturan Pemerintah ini pada intinya memuat pengaturanmengenai pengawasan terhadap Pembawaan Uang Tunai dan ZatauInstrumen Pembayaran Lain ke dalam atau ke luar Daerah PabeanIndonesia yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.Pengawasan dilakukan dengan cara meminta setiap orang yang masukatau keluar Daerah Pabean memberitahukan sendiri (self-declaration)Pembawaan Uang Tunai dan Zatau Instrumen Pembayaran Lain yang wajibdilaporkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentangPencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Mengingat keterbatasan mekanisme memberitahukan sendiri (self­declaration) dan untuk menjamin kelancaran arus perpindahan orang,Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat melakukan pemeriksaan secaraselektif dengan mempertimbangkan risiko yang melekat pada penumpangatau pelintas batas. Sebagai titik awal untuk menarget dan memilihpenumpang yang berisiko, pejabat bea dan cukai akan bekerja sarnadengan PPATK dan instansi lain yang terkait dengan pencegahanpencucian uang. Oleh karena itu, dalam Peraturan Pemerintah ini disusunmekanisme pengawasan pembawaan uang tunai yang mencurigakan, yangdiharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap Pembawaan UangTunai dan/ atau Instrumen Pembayaran Lain ke dalam atau ke luar DaerahPabean Indonesia serta pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

Disamping itu, pengaturan mengenai pengawasan dan pelaporanPembawaan Uang Tunai darr/ atau Instrumen Pembayaran Lain termasukpengenaan sanksi administratif, dilakukan untuk memenuhi standarinternasional terbaru atau 40 Recommendations yang dikeluarkan olehFinancial Action Task Force on Money Laundering (FATF). Pengaturandimaksud merupakan reaksi atas berbagai praktek pencucian uang yangsemakin kompleks dan meluas hingga menjamah lembaga di luar sistemkeuangan sebagai "modus operandi" terkini dalam pencucian uang. Salahsatu praktek pencucian uang yang dilakukan oleh para pelaku kejahatanadalah melalui Pembawaan Uang Tunai dan Zatau Instrumen PembayaranLain melintasi batas negara.

Peraturan Pemerintah ini antara lain mengatur mengenai:

a. mekanisme pelaporan Pembawaan Uang Tunai dany atau InstrumenPembayaran Lain;

b. mekanisme ...

Page 17: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

b. mekanisme pengenaan sanksi administratif terhadap pelanggarankewajiban pelaporan Pembawaan Uang Tunai dan / atau InstrumenPembayaran Lain serta mekanisme penyetoran denda administratif kekas negara;

c. kewajiban Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk membuat laporanmengenai pengenaan sanksi administratif;

d. pemeriksaan lebih lanjut terhadap Pembawaan Uang Tunai darr/utauInstrument Pembayaran lain yang mencurigakan atau Suspicious, CrossBorder Cash Currier(CBCC),dan Bearer Negotiable Instrument (BNI);

e. kewenangan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk memintabantuan kepada Bank Indonesia danl atau instansi terkait lainnya; dan

f. penyediaan fasilitas untuk memastikan agar setiap orang dapatmelaksanakan kewajiban pemberitahuan Pembawaan Uang Tunaidarr/ atau Instrumen Pembayaran Lain.

II. PASALDEMIPASAL

Pasal 1

Cukupjelas

Pasal2

Cukup jelas.

Pasa13Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Frasa "penerima manfaat" dalam ketentuan ini dikenal pulasebagai beneficial owner.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasa14

Cukup jelas.

Pasal5 ...

---------------- - - - - - -

Page 18: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 4 -

Pasal5

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "penyelenggara bandar udarainternasional" adalah badan usaha bandar udara atau unitpenyelenggara bandar udara pada bandar udara yang ditetapkansebagai bandar udara yang melayani rute penerbangan dalamnegeri dan rute penerbangan dari dan ke luar negeri.

Yang dimaksud dengan "penyelenggara pelabuhan internasional"adalah otoritas pelabuhan atau unit penyelenggara pelabuhanyang mempunyai tugas melayani angkutan laut dan Zatauangkutan penyeberangan dari dan ke luar negeri.

Ayat (2)

Hurufa

Cukup jelas.Hurufb

Cukup jelas.Huruf c

Cukup jelas.Huruf d

Yang dimaksud dengan "prasarana lain yang dibutuhkan"adalah prasarana yang berkaitan dengan pengawasanPembawaan Uang Tunai dan/ atau Instrumen PembayaranLain.

Pasal6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal8

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) ...

Page 19: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 5 -

Ayat (2)

Cukup jelas.Ayat (3)

Cukup jelas.Ayat (4)

Penyampaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dapat dilakukansecara bertahap.

Pasal9

Cukup jelas .

.Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal18

Cukup jelas.

Pasall9 ...

Page 20: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG …peraturan.bcperak.net/sites/default/files/peraturan/2017/peraturan... · perseratus) dari kelebihan jumlah uang tunai dan/ atau

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 6 -

Pasal19Cukup jelas.

Pasa120Cukup jelas.

Pasa121Cukup jelas.

Pasa122Cukup jelas.

Pasa123

Cukup jelas.

Pasa124

Cukup jelas.

TAMBAHANLEMBARANNEGARAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 6009

---_._-----